keluarga dewasa dan lansia

38
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin pen ulis tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW . Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Asuhan Keperawatan Pada Keluarga dengan tahap Dewasa dan Lansia" . Dalam penyusunan makalah ini banyak rintangan yang dihadapi oleh penulis, b aik itu yang datang dari diri pen ulis maupun yang datang dari luar. Namun , dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah swt akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. M akalah ini masih jauh dari sempurna dan memerlukan perbaikan te tapi dapat dijadikan salah satu referensi bagi pemba ca. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Demi kesempurnaan makalah ini p en ulis me ngajak pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih. Pekanbaru, 18 November 2014

Upload: gustia-marliyuna-elfsparkyu

Post on 24-Dec-2015

74 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

Page 1: Keluarga Dewasa Dan Lansia

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah swt yang

telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa

pertolongan-Nya mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.

Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi

Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Asuhan

Keperawatan Pada Keluarga dengan tahap Dewasa dan Lansia". Dalam penyusunan makalah

ini banyak rintangan yang dihadapi oleh penulis, baik itu yang datang dari diri penulis

maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan

dari Allah swt akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini masih jauh dari

sempurna dan memerlukan perbaikan tetapi dapat dijadikan salah satu referensi bagi

pembaca.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.

Demi kesempurnaan makalah ini penulis mengajak pembaca memberikan kritik dan saran

yang membangun. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, 18 November 2014

Penulis

Page 2: Keluarga Dewasa Dan Lansia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa

orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam keadaan saling kaetergantungan

(Depkes, 1998). Sedangkan keperawatan komunitas itu sendiri adalah pelayanan keperawatan

profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan kelompok resiko tinggi dalam upaya

pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan

penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan

yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi, pelayanan keperawatan (CHN, 1997).

Didalam komunitas ini terdiri dari beberapa keluarga. Setiap keluarga terdiri dari beberapa

tahapan perkembangan yaitu pasangan baru ( keluarga baru ), keluarga kelahiran anak

pertama, keluarga dengan anak pra-sekolah, keluarga dengan anak sekolah, keluarga dengan

anak remaja, keluarga dengan anak dewasa ( pelepasan ), keluarga usia pertengahan, keluarga

usia lanjut. Setiap tahapan perkembangan memiliki tugas perkembangan yang berbeda.

Apabila tugas tersebut tidak terpenuhi, akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan

masalah dalam keutuhan keluarga. Kesehatan keluarga akan dipengaruhi oleh berbagai

faktor, seperti social dan budaya yang ada disekitar tempat tinggal, ekonomi keluarga,

pendidikan keluarga. Demi terciptanya kesehatan komunitas yang baik diperlukan peran dari

perawat komunitas untuk memberikan pendidikan kesehatan dan asuhan keperawatan.

A. Tujuan

1. Menjelaskan tentang pengertian tahap perkembangan keluarga, tugas-tugas dari tahap

perkembangan keluarga dan masalah kesehatan pada tahap perkembangan keluarga.

2. Menjelaskan tentang proses Asuhan Keperawatan Komunitas dalam keluarga.

3. Menyimpulkan isi makalah tutorial tentang Asuhan Keperawatan Komunitas dalam

keluarga.

4. Memberikan saran.

Page 3: Keluarga Dewasa Dan Lansia

B. Manfaat

1. Memberikan penjelasan tentang pengertian tahap perkembangan keluarga, tugas-tugas

dari tahap perkembangan keluarga dan masalah kesehatan pada tahap perkembangan

keluarga.

2. Memberikan penjelasan tentang proses Asuhan Keperawatan Komunitas.

3. Memberikan kesimpulan tentang Asuhan keperawatan Komunitas.

4. Memberikan saran.

5. Sebagai bahan diskusi dan bisa menjadi materi perkuliahan.

Page 4: Keluarga Dewasa Dan Lansia

BAB II

PEMBAHASAN

Skenario 2 Komunitas II

Keluarga Dewasa dan Lansia

Wika dan budi seorang Ners muda akan mengunjungi keluarga binaan do kelurahan

sukodadi ada 2 keluarga yang akan dikunjungi yaitu: keluarga usia dewasa dan lansia.

Keluarga bapak Soni usia 50 tahun, pendidikan terakhir D3, pekerjaan guru SD. Bapak

Soni mempunyai seorang istri Ibu Atik usia 48 tahun, pekerjaan ibu RT, mempunyai dua

orang anak yang pertama Shanaz (35 tahun), S1, guru SD. Yang kedua Mardi (18 tahun),

SMA bekerja dibengkel, keduanya belum menikah. Keluarga berasal dari suku jawa dan

termasuk dalam keluarga inti. Keluarga bapak Soni berada di tahap perkembangan

keluarga dengan anak dewasa muda, dimana dari dua orang anaknya belum menikah dan

tinggal satu rumah. Tugas perkembangan keluarga anak usia dewasa belum terpenuhi

oleh Bapak Soni sehingga menjadi beban pikiran. Tetangga keluarga Pak soni bernama

kakek sule umur 70 tahun dan istrinya nenek Upik umur 63 tahun, kakek dan nenek sama-

sama sudah menua sehingga banyak penyakit degenerative yang diderita oleh nenek dan

kakek seperti kakek sule sudah 3 tahun menderita penyakit hipertensi dan nenek upik

menderita penyakit Diabetes Melitus. Ada 2 orang Ners muda Wika dan Budi datang

berkunjung untuk melakukan keperawatan gerontik di kelusrgs. Wika dan Budi bercerita

tentang masalah apa saja yang dihadapi kakek dan nenek saat ini, kakek bercerita banyak

kepada Wika dan Budi bahwa kakek sule sering pelupa dan Nenek sering Sakit-sakitan.

Wika dan Budi menyimpulkan tugas perkembangan keluarga lansia dan peran keluarga

terhadap kesehatan lansia belum terpenuhi. Wika dan Budi mencoba melakukan kegiatan

promotif dan preventif pada keluarga Kakek Sule tentang penyakit yang diderita Kakek

Sule dan Nenek Upik.

Page 5: Keluarga Dewasa Dan Lansia

STEP 1 terminologi

1. Keluarga Binaan : keluarga yang mengalami masalah kesejahteraan sosial yang

mendapat pelayanan dan binaan kesehatan oleh suatu lembaga untuk meningkatkan

kemandirian keluarga.

2. Keluarga usia dewasa : dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah sampai

anak terakhir meninggalkan rumah.

3. Keluarga usia lansia : dimulai pada saat salah satu pasangan pensiun sampai salah

satu atau kedua-duanya meninggal.

4. Keperawatan Gerontik : praktek keperawatan yang berkaitan dengan penyakit pada

proses penuaan.

5. Kegiatan promotif : kegiatan yang berupa promosi kesehatan.

6. Kegiatan Preventif : kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau

penyakit.

7. Penyakit degenerative : penyakit yang mengiringi proses penuaan menurunnya fungsi

sel, jaringan dan organ.

8. Diabetes melitus : penyakit karena kekurangan hormon insulin sehingga glikosa tidak

bisa diolah oleh tubuh yang menyebabkan peningkatan glukosa, glukosa biasanya

meningkat setelah makan.

9. Hipertensi : penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan

peningkatan tekanan darah > 140/90

10. Tahap perkembangan : proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga.

11. Peran keluarga : tugas yang dilakukan oleh keluarga dimana masing-masing dari

keluarga memiliki peran yang berbeda-beda.

12. Keluarga inti : keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.

13. Tugas perkembangan : hal-hal yang harus dicapai pada setiap perkembangan

keluaraga.

STEP 2 Rumusan Masalah

1. Tugas perkembangan apa saja yang belum dipenuhi dalam keluarga tersebut ?

2. Peran perawat terhadap tugas perkembangan yang belum dipenuhi !

3. Apa saja contoh kegiatan promotif dan preventif pada skenario !

4. Apa peran keluarga lansia?

5. Apa penyebab masalah kesehatan pada lansia di skenario !

6. Apa saja tugas perkembangan dewasa awal dan lansia ?

Page 6: Keluarga Dewasa Dan Lansia

7. Masalah kesehatan apa saja yang muncul pada usia lansia dan dewasa ?

8. Apa saja yang belum terpenuhi di dalam skenario ?

9. Apa yang harus diketahui perawat untuk mengetahui masalah pada lansia ?

10. Apa saja peran perawat dalam mengatasi masalah pada keluarga dewasa ?

STEP 3 Brain storming

1. Keluarga dewasa : belum menikah.

Keluarga Lansia : hidup yang tidak memuaskan.

2. Lakukan kegiatan preventif dan promotif, kaji tugas perkembangan yang belum

terpenuhi, Askep.

3. Penyuluhan, jelaskan bagaimana tanda dan gejala dari penyakit tersebut.

Pencegahan: lansia: pencegahan terhadap penyakit, pencegahan dan mengontrol

tekanan darah, dll.

Dewasa: masalah komunikasi, jangan berkomunikasi dalam hal yang tidak sesuai.

4. -Hanya berfokus pada perawatan diri.

-menginginkan cucu.

-siap dengan proses penuaan.

5. -kurang aktivitas dan olahraga

-makan yang tidak teratur

-sensitif

-faktor degenerative

-kurangnya informasi tentang masalah

-pikiran

6. Usia Dewasa: penataan kembali, membina hubungan intim, menambah keluarga besar.

Lansia : mempertahankan hubungan perkawinan, menyesuaikan kematian pasangan,

live review.

7. Lansia : demensia, hipertensi, penyakit degenerative.

Dewasa : Reproduksi.

8. menjaga kesehatan dan saling merawat.

9. -mengetahui masalah apa saja yang terjadi pada lansia.

-wawancara.

-tugas perkembangan.

10. -membina hubungan saling percaya.

-apa penyebab terjadi masalah dan menawarkan beberapa solusi.

Page 7: Keluarga Dewasa Dan Lansia

STEP 4 Skema

Askep pada Keluarga dengan tahap Dewasa dan Lansia

Tahap perkembangan keluarga usia muda dan pertengahan

Tahap perkembangan keluarga usia Lansia

Definisi

Tugas perkembangan

Peran

Peran perawata

Peran keluarga

Masalah kesehatan

-fisik

-sosial

-psikologis

Askep

Definisi

Tugas perkembangan

Peran

Peran perawata

Peran keluarga

Masalah kesehatan

-fisik

-sosial

-psikologis

Askep

Page 8: Keluarga Dewasa Dan Lansia

STEP 5 Learning Objective

1. Definisi keluarga Dewasa muda, Dewasa pertengahan, dan Lansia

2. Tugas perkembangan Dewasa Muda, Dewasa pertengahan, dan Lansia

3. Masalah kesehatan pada Dewasa Muda, Dewasa pertengahan, dan Lansia

4. Peran keluarga pada Dewasa Muda, Dewasa pertengahan, dan Lansia

5. Peran perawat pada pada Dewasa Muda, Dewasa pertengahan, dan Lansia

6. Askep pada pada Dewasa Muda, Dewasa pertengahan, dan Lansia

STEP 6

(Mencari Literatur)

STEP 7

1. Definisi keluarga dewasa muda

berawal ketika anak pertama meninggalkan rumah sampai anak terakhir

meninggalkan rumah (elizabeth, 2007)

1. Keluarga tahap perkembangan keluarga dewasa muda adalah dimulai ketika anak

pertama meninggalkan rumah sampai anak terakhir meninggalkan rumah yang lama

nya tergantung dengan banyak anak, Fase dewasa pertengahan

Ditandai dengan karya produktif, sukses berprestasi dan puncak dalam karir. Sebagai

patokan, pada masa ini dapat dicapai jika status sosial dan pekerjaan seseorang sudah

mantap.

Sejumlah kebutuhan jangka panjang yang perlu disiapkan sejak dini yaitu tiga

momentum yang menanti pendidikan anak, perjalanan ibadah dan haji, masa pensiun.

(sofian asep, 2010)

2. Definisi keluarga dewasa pertengahan

Dimulai ketika anak terakhir keluar dan berakhir sampai pensiun atau kematian

pasangan (zaidin ali, 2007)

Keluarga dengan anak dewasa pertengahan :

Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat

pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini

Page 9: Keluarga Dewasa Dan Lansia

dirasakan sulit karena masalah lanjut usia, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal

sebagai orang tua, Tahap ini juga dimulai ketika orangtua memasuki usia 45-55 tahun.

Penegelompokan lansia

a. Lansia prasenium : usia antara 55-64 tahun

b. Lansia senium : usia >65 tahun

c. Lansia resti : usia >70 tahun, hidup seniri, terpencil, penyakit berat dan cacat.

3. Definisi keluarga lansia

keluarga dengan lansia adalah keluarga dalm masa pensiunan dan usi lansia, dimulai

ketika salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, terus berlanjut hingga

salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lain.

Definisi lansia ada 2 pandangan:

Menurut pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia adalah orang yang

sudah berumur 65tahun ke atas, dimana usia ini akan membedakan seseorang masih

dewasa atau sudah lansia

Menurut pandangan orang indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari

60tahun karena pada umum nya di indonesian dipakai sebagai usia maksimal kerja

dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan (J W. Santrock, 1998)

Tahap pencegahan pada lansia

a. Primary prevention (healt promotion and education)

- Kebutuhan nutrisi

- Kebutuhan olahraga

- Kebutuhan keamanan ekonomi

- Kebutuhan psikososial (kehilangan, pemeliharaan, mandiri, interaksi sosial,

menentukan tujuan hidup, keamanan)

b. Secondary prevention (proteksi kesehatan, deteksi dini, pengobatan)

- Pemeriksaan rutin pada lansia

Tekanan darah, kolesterol, penglihatan, pendengaran, pneumonia, influenza

Page 10: Keluarga Dewasa Dan Lansia

- Pemeriksaan khusus wanita : PAP SMEAR, payudara

c. Tertiary prevention

Beberapa penyakit penyerta : alzaimer, artritis, cancer, depresi, DM,

Cardiovaskuler.

4. Tugas perkembangan Dewasa Muda

a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

b. Mempertahankan keintiman pasangan.

c. Membantu orang tua suami/isteri yang sedang sakit dan memasuki usia tua.

d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.

e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

f. Keluarga mempersiapkan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri

dan tetap membantu anak terakhir untuk lebih mandiri. (supratjino,2003)

5. Tugas perkembangan Dewasa Pertengahan

a. Menyediakan lingkungan yang meningkatkn kesehatan

b. Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan

para orang tua lansia dan anak-anak

c. Memperkokoh hubungan perkawinan d. Memantapkan pengalaman nilai-nilai agamae. Bertanggungjawab pada semua tugas rumah tangga

f. Berpartisipasi dalam aktivitas sosial

g. mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak

h. meningkatkan keakraban pasangan

i. Setelah semua anak meninggalkan rumah, maka pasangan berfokus untuk

mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktivitas : pola hidup sehat, diet

seimbang, olahraga rutin, menikmati hidup dan pekerjaan.

j. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-

anaknya, dengan cara mengadakan pertemuan keluarga antar generasi (anak dan

cucu) sehingga pasangan dapat merasakan kebahagiaan sebagai kakek nenek

Meningkatkan keakraban pasangan, dnegan cara mempertahankan

ketergantungan dan kemandirian masing-masing pasangan. (Friedman, M.2003.

Family Nursing Research, Theory and Practice)

Page 11: Keluarga Dewasa Dan Lansia

6. Tugas perkembangan usia lansia

a. Mempertahankan hubungan intim pasangan

b. Menerima perubahan yang terjadi secara fisiologis

c. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan

d. Adaptasi dengan perubahan, kehilangan pasangan, teman, dll

e. Mempertahankan keakraban suami-isteri dan saling merawat

f. Mempertahankan hubungan dengan anak & sosial masyarakat

g. Melakukan “ Life Review” Hal ini berguna agar orang tua merasakan bahwa

hidupnya berkualitas dan berarti.

h. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan

i. Penyesuaian thd pendapatan yg menurun

j. Mempertahankan hubungan perkawinan

k. Penyesuaian diri thd kehilangan pasangan

l. Pemeliharaan ikatan keluarga antar generasi

m. Meneruskan untuk memahami eksistensi usia lanjut

n. meningkatkan kehidupan beragama dengan wujud melakukan ibadah sesuai

dengan agama yang dianut dan mendektkan diri kepada tuhan.

o. merencanakan kegiatan untuk mengisi kekosongan

p. Psikologi : Kadang bersifat menang sendiri

q. Sosial : Berkurangnya kesempatan keluarga untuk memberikan pelayanan kepada

lansia (suprajitno, 2003)

7. Masalah kesehatan pada dewasa muda

Fisik :

a. munculnya masalah kesehatan yang bersifat kronis dan perubahan situasi fisik

atau kolestrol tinggi, obesitas atau kegemukan, tekanan darah tinggi, masalah

gaya hidup perlu mendapat perhatian antara lain : kebiasaan minum alcohol,

merokok, makanan yang berkolestrol

b. masalah menopause pada wanita (ibu)

masalah psikologis :

a. stress dan kecemasan akibat kehilangan feminitas seperti awal menopause dan

mulai muncul tanda-tanda penuaan

Page 12: Keluarga Dewasa Dan Lansia

b. Transisi peran

c. Ansietas

d. Infeltilitas pada anak

e. Penyalahgunaan zat

8. Masalah kesehatan pada usia pertengahan

a. Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang cukup, kegiatan waktu luang dan

tidur, nutrisi yang baik, program olahraga yang teratur, pengurangan berat badan

hingga optimal, berhenti merokok, berhenti atau mengurangi penggunaan alcohol,

pemeriksaan skrining kesehatan preventif.

b. Masalah-masalah hubungan perkawanian

c. Masalah Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, cucu, dan orang tua

yang berusia lanjut

d. Ketidakmampuan lansia merawat diri

masalah fisik:

a. artritis akibat inaktivitasb. menurunnya fungsi paru akibat merokokc. penyakit hatid. kepuasan seksual menurune. stroke dan kankerf. penyakit hati

masalah psikologis:

a.stress meningkat akibat ketidakpuasan terhadap pekerjaan

b. perasaan gagal didalam diri orang tua dalam mendidik anak dan usaha kerjanya

c. merasa kehilangan anak

9. masalah kesehatan pada lansia

a. Fisik

Kekuatan fisik secara menyeluruh berkurang, merasa cepat lelah dan stamina

menurun, sikap badan yang semula tegap menjadi bungkuk, otot mengecil, penyakit

degeneratif dan penyakit kronis, gangguan pada gigi atau gusinya, berkurangnya

pemasukan gizi, karena minat makan yang berkurang, menurunnya kemapuan dan

gairah seksual, mereka rentan terhadap kecelakaan.

Page 13: Keluarga Dewasa Dan Lansia

b. Social

Terjadi kepikunan yang dapat mengganggu dalam bersosialisasiserta emosi mudah

berubah, sering marah dan mudah tersinggung

c. Psikologi

Merasa kesepian, frustasi, takut mengahadapi kematian, perubahan depresi dan cemas

Masalah kesehatan pada lansia yang sering muncul:

- Hipertensi

- Artritis

- Diabetes melitus

- Stroke

- Dekubitus

- Berkurangannya pendengaran

- Penyakit jantung

- Malnutrisi

- Putus asa

- Harga diri rendah

- Isolasi sosial

- Penolakan

Perubahan perubahan yang terjadi pada lansia :

1. Perubahan fisik

a. Sel

Jumlah berkurang, uykuran membesar, cairan tubuh menurun, cairan intra seluler

menurun

b. Kardiovaskuler

katup jantung menebal dan kaku, kemampuan memompa darah menurun, alastis

pembuluh darah menurun, TD meningkat.

c. Respirasi

otot-otot pernapasan kekuatanya menurun dan kaku, alastis paru menurun,

kapasitas residu meningkat, alveoli melebar dan jumlah meningkat.

d. Persarafan

Page 14: Keluarga Dewasa Dan Lansia

saraf panca indra mengecil sehingga fingsinya menurun dan lambat dalam

merespon.

e. Musculoskeletal

cairan tulang menurun sehinga mudah rapuh, persendian menjadi besar dan kaku,

kram dan tremor.

f. Gastrointestinal

esophagus melebar, asam lambung menurun dan peristaltic menurun, ukuran

lambung mengecil serta fingsi organ akserosi menurun sehingga menyebabkan

berkurang hormone dan enzim pencernaan.

g. Endokrin

produksi hormone menurun

2. Perubahan social

a. Keluarga : kesendirian dan kehampaan

b. Teman : ketika lansia lainya meninggal maka muncul perasaan kapan

meninggal

c. Abuse : kekerasan berbentuk verbal(dibentak) dan nonverbal (dicubit dan

tidak diberi makan)

d. Keamanan : jatuh dan terpeleset

e. Agama : melaksanakan ibadah

3. Perubahan psikologis

Kesepian, frustasi, kesepian dan takut kehilangan kebebasan, takut menghadapi

kematian, perubahan keinginan, depresi dan kecemasan.

( Siti Maryam, Dkk. 2008 )

10.peran keluaraga pada dewasa muda

a. Melakukan pembicaraan terarah

b. Mempertahankan kehangatan keluarga

c. Membantu melakukan persiapan makanan bagi lansia

d. Membantu dalam hal transportasi

e. Membantu memenuhi sumber-sumber keuangan

f. Memberikan kasih sayang

g. Menghormati dan menghargai

h. Bersikap sabar dan bijaksana thd perilaku lansia

i. Memberikan kasih sayang, menyediakan waktu, sertaperhatian.

Page 15: Keluarga Dewasa Dan Lansia

j. Memeriksakan kesehatan secara teratur 

k. Memberi dorongan untuk tetap hidup bersih dan sehat

l. Mencegah terjadinya kecelakaan, baik didalam maupundiluar rumah

Pemeliharaan kesehatan usia lanjut adalah tanggung jawabbersama

m. Memberi perhatian yang baik thd orang tua yg sudah lanjut,maka anak-2 kita kelak akan

bersikap sama

11. Peran keluarga pada dewasa pertengahan

a. Mengenal masalah yang terjadi pada keluarga

b. Membuat keputusan dan tindakan yang tepat

c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit

d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat

e. Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat

12. Peran keluarga pada lansia

a. Keluarga memiliki peran sangat penting dalam melakukan perawatan lansiab. Keluarga adalah sistem pendukung utama bagi lansiac. Menjaga, merawat, mempertahankan, dan meningkatkan status mentald. Mengantisipasi perubahan sosiale. Memberikan motivasi dan memfasilitasi kebutuhan spiritual lansia

(Nugroho,2008)f. Mempertahankan kehangatan keluarga

g. Membantu melakukan persiapan makan bagi lansia

h. Memberikan kasih sayang, menyediakan waktu, serta perhatian

i. Memberi dorongan untuk tetap mengikuti kegiatan-kegiatan di luar rumah

j. Memberi dorongan untuk tetap hidup bersih dan sehat

k. Memeriksakan kesehatan secara teratur.

(mubaraq, 2009)

13. Peran perawat pada keluarga dewasa muda

a. Memberi pendidikan dan konseling pada keluarga

b. Merawat ortu lanjut usia dengan anggota keluarga yang bermasalah

c. Mengkaji kebutuhan atau permasalahan keluarga dan berupaya menanggulanginya

d. Promosi kesehatan pada individu dewasa awal adalah mengindintifikasi faktor-

faktor resiko masalah kesehatan seperti penyakit jantung, ginjal, endokrin (DM)

Page 16: Keluarga Dewasa Dan Lansia

yang dapat dimodifikasi, menyelenggarakan edukasi bagi klien serta memberikan

dukungan untuk mengurangi gaya hidup tidak sehat. (zaidin ali, 2007)

14. Peran perawat pada dewasa pertengahan

a. Member pendidikan dan konseling keluarga dalam hal pemenuhan kebutuhan

keluarga, keharmonisan pernikahan, hubungan keluarga, pencegahan penyakit

b. Member/membina/melatih keluarga dalam hal perawatan orang tua lanjut usia

c. memberikan pendidikan kesehatan dan bertanggungjawab terhadap masalah kesehatan keluarga

d. perawat menjadi narasaumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga

e. melakukan kegiatan promotif dan preventif seperti:preventif primer

f. preventif sekunder dengan melakukan deteksi dini, diagnosa dan pengobatang. preventif tersier yaitu pada tahap penyembuhan dan rehabilitasi

15. peran perawat pada usia lansia

a. Memberi bantuan tidak langsung dengan merujuk individu akan pasangan lansia

ke sumber-sumber komunitas yang sesuai untuk mengatasi masalah

mereka(komunitas social center) yang menawarkan rekreasi, program pendidikan

lanjutan

b. Program nutrisi

c. melakukan pendekatan fisik,psikis,sosial dan spritual.

d. imunisasi lansia (influenza, tetanus, pneumokokus dan difteria)

e. pencegahan perilaku kekerasan dengan cara bekerjasama dengan lembaga

penegak hukum untuk mengembangkan program komunitas demi menjaga

keamanan komunitas lansia

f. pencegahan jatuh

g. bekerjasama dengan ahli terapi okupasional dan terapi fisik untuk membuat kelas

pencegahan jatuh pada lokasi perkumpulan para lansia.

Perawatan pada lansia dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan yaitu:

1. Pendekatan Psikis.

Page 17: Keluarga Dewasa Dan Lansia

Perawat punya peran penting untuk mengadakan edukatif yang berperan sebagai

support system, interpreter dan sebagai sahabat akrab.

2. Pendekatan Sosial.

Perawat mengadakan diskusi dan tukar pikiran, serta bercerita, memberi kesempatan

untuk berkumpul bersama dengan klien lansia, rekreasi, menonton televise, perawat

harus mengadakan kontak sesama mereka, menanamkan rasa persaudaraan.

3. Pendekatan Spiritual.

Perawat harus bisa memberikan kepuasan batin dalam hubungannya dengan Tuhan

dan Agama yang dianut lansia, terutama bila lansia dalam keadaan sakit

Peran perawat yang lainnya:

a. Promotif

Tindakan promotif bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup dan semangat

hidup bagi lansia agar mereka tetap merasa berharga. Salah satu contoh nya

berupa kegiatan penyuluhan seperti

- Kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri serta deteksi dini penurunan

kesehatannya teratur dipuskesman dan pelayanan kesehatan

- Latihan fisik yang dilakukan dan disesuaikan dengan kemampuan

- Diet seimbang makanan yang mengandung gizi seimbang\

- Pembinaan mental

- Membina ketrampilan agar dapat mengembangkan kegemaran

- Meningkatkan kegiatan sosial

- Hidup menghindari kebiasaan yang tidak baik seperti merokok, alkohol dan

makanan yang tidak sehat

b. Preventif

Adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyakit dan

komplikasi penyakit yang disebabkan oleh proses penuaan

- Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan secara

dini penyakit- penyakit

- Penyuluhan tentang penggunaan alat bantu misalanya kacamata dan alat bantu

dengar

- Penyuluhan kemungkinan terjadi kecelakaan jatuh

c. Kuratif

Page 18: Keluarga Dewasa Dan Lansia

Adalah upaya untuk mengobati lansia yang menderita penyakit maupun masalah-

masalah kesehatan melalui upaya :

- Pemanfaatan pelayanan kesehatan dasar

- Memanfaatkan kesehatan spesialistik melalui sistem rujukan

d. Rehabilitatif

Merupakan upaya pemulihan kesehatan dan mengembalikan fungsi organ tubuh

yang telah menurun dengan upaya:

- Perawatan Fisioterapi

- Memberikan penkes tentang cara hidup sesuai dengan penyakit yang diderita

- Pembinaan lansia dalam pembenahan kebutuhan pribadi

- Mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat mental lansia

- Memberikan lingkungan yang aman

- Latihan kebugaran

e. Resosialitatif

Merupakan upaya untuk mengembalikan individu, keluarga, dan kelompok khusus

ke dalam pergaulan masyarakat. Misalnya mengikutsertakan lansia dalan kegiatan

senam kesehatan jasmani sehingga, lansia dapat bersosialisasi dengan lansia

lainnya.

Peran perawat secara umum pada keluarga:

Dalam Prakteknya Keperawatan Gerontik Meliputi Peran Dan Fungsinya Sebagai Berikut:

1. Sebagai Care Giver /Pemberi Asuhan Langsung

Memberikan asuhan keperawatan kepada lansia yang meliputi

intervensi/tindakankeperawatan, observasi, pendidikan kesehatan, dan menjalankan tindakan

medis sesuaidengan pendelegasian yang diberikan.

2. Sebagai Pendidik Klien LansiaSebagai pendidik, perawat membantu lansia

meningkatkan kesehatannya malalui pemberian pengetahuan yang terkait dengan

keperawatan dan tindakan medic yangditerima sehingga klien/keluarga dapat

menerima tanggung jawab terhadap hal-hal yangdiketahuinya. Sebagai pendidik,

perawat juga dapat memberikan pendidikan kesehatankepada kelompok keluarga yang

beresiko tinggi, kadar kesehatan, dan lain sebagainya.

3. Sebagai Motivator Sebagai motivator,perawat memberikan motivasi kepada lansia.

Page 19: Keluarga Dewasa Dan Lansia

4. Sebagai AdvokasiSebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung antar

klien dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela

kepentingan klien dan membantu klien memahami semua informasi dan upeya kesehatan

yang diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun

professional. Peran advokasi sekaligus mengharuskan perawat bertindak sebagai

narasumber dan fasilitator dalam tahap pengambilan keputusan terhadap upaya

kesehatan yang harus dijalani oleh klien. Dalammenjalankan peran sebagai advokat,

perawat harus dapat melindungi dan memfasilitasikeluarga dan masyarakat dalam

pelayanan keperawatan.

5. Sebagai Konselor Memberikan konseling/ bimbingan kepada lansia, keluarga dan

masyarakat tentang masalah kesehatan sesuai prioritas. Konseling diberikan kepada

individu/keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan penglaman

yang lalu, pemecahan masalah difokuskan pada masalah keperawatan, mengubah perilaku

hidup kearah perilaku hidup sehat.

( zaidin Ali Haji. 2009 )

16. Askep pada dewasa muda, pertengahan dan lansia

Pengkajian :

a. Data umum

Identitas seluruh anggota keluarga, pekerjaan dan pendidikan

b. Tipe Keluarga

- Nucler family yaitu keluarga yang tinggal dalam satu rumah hanya terdiri dari ibu,

ayah dan anak

- Extended family yaitu keluarga yang tinggal dalam satu rumah terdiri dari ibu,

ayah, anak, nenek dan anggota keluarga lainnya

c. Suku bangsa

d. Agama

e. Status social ekonomi keluarga

Yang harus dikaji adalah penghasilan keluarga dan kecukupan dalam memenuhi

kebutuhan

f. Aktifitas reakreasi keluarga

Yaitu waktu yang digunakan keluarga untuk melakukan kegiatan yang

menyanangkan bersama- sama seperti jalan- jalan, nonton bersama dan piknik

Page 20: Keluarga Dewasa Dan Lansia

g. Riwayat tahap perkembangan keluarga

- Tahap perkembangan keluarga saat ini

- Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Sesuai dengan tugas perkembangan keluarga disetiap tahapan

- Riwayat penyakit keluarga inti

h. Lingkungan

- Karakteristik rumah

Perlu mengkaji bagaimana kondisi rumah klien seperti luas rumah, bentuk

ruangan, ketersediaan air bersih, pencahayaan yang baik dan sanitasi yang baik

- Karakteristik Tetangga

Mengkaji tentang bagaimana interaksi keluarga dengan tetangga sekitar seperti

mengikuti pengajian, arisan atau gotong royong

i. Sistem pendukung keluarga

Mengkaji bagaimana keluarga lain memotivasi keluarga dan adakah biaya

tersendiri yang digunakan untuk perawatan anggota keluarga atau mengikuti

jaminan kesehatan

j. Pola komunkasi keluarga

Perlu dikaji bagaimana komunikasi yang dilakukan keluarga seperti komunikasi

terbuka

k. Fungsi keluarga

- Fungsi afektif

Menjelaskan bagaiamana kondisi keluarga dalam memberikan kasih saying

terhadap anggota keluarga lainnya

- Fungsi social

Mengkaji bagaimana interaksi keluarga

- Fungsi perawatan kesehatan

Mengkaji sejauh mana keluarga mengetahui tentang status kesehatan angota

keluarga nya dan cara pengobatan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan

- Fungsi reproduksi

Mengaji tentang rencana mempunyai anak, jumlah anak sekarang dan pemakaian

alat kontrasepsi

- Fungsi ekonomi

Mengkaji tentang kondisi keuangan keluarga

Page 21: Keluarga Dewasa Dan Lansia

l. Stress dan koping keluarga

- Stressor jangka pendek

- Stressor jangka panjang

m. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan dilakukan pada semua anggota keluarga

n. Harapan keluarga

Mengkaji keinginan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya

Analisa data dan perumusan masalah

Pengkajian fokus :

a. Keluarga dengan anak dewasa (mulai lepas)

1) Bagaimana karakteristik pasangan anaknya?

2) Bagaimana hubungan anak terhadap orang tua dan mertu setelah menikah?

3) Apakah anak yang telah menikah tinggal bersama atau lepas dari orang tua?

4) Bila tidak , anak yang telah menikah tidak tinggal serumah, dimana tinggalnya dan berapa

lama / frekuensi anak bertemu orang tua?

5) Bagaimana hubungan anak yang telah menikah dengan adiknya?

6) Bagaimana perasaan orang tua setelah anak menikah?

7) Bagaimana orang tua membentuk jaringan dengan anak?

8) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga yang dilaksanakan?

b. Keluarga usia baya

1) Bagaimana kegiatan di rumah dan di luar rumah?

2) Bagaimana  hubungan anak dengan orang tua ?

3) Adakah orang lain yang tinggal serumah, bagaimana hubungan keluarga ?

4) Bagaimana pemenuhan kebutuhan individu setelah anak tidak lagi serumah?

5) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?

c. Keluarga lansia

1) Bagaimana perasaan setelah tidak bekerja atau ditinggal pasangannya?

2) Bagaimana kegiatan di rumah dan di luar rumah?

3) Bagaimana kunjungan anak ke orang tua, bagaimana frekuensi, dan berapa frekuensi

kunjungan anak?

Page 22: Keluarga Dewasa Dan Lansia

4) Adakah orang yang menemani setiap hari?

5) Bagaimna pemenuhan kebutuhan individu setelah dikategorikan usia tua?

Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

Contoh analisa data pada pasien Hipertensi

Data Etiologi Masalah

Ds :

- Ny. S

mengatakan

bahwa Tn. A

sudah

mengalami

hipertensi sejak

beberapa tahun

yang lalu

- Tn. A

mengatakan

sering pusing

dan tengkuk

terasa berat

Do :

TD : 150/90

N : 90 x/menit

RR : 24 x/menit

Ketidakmampuan

keluarga dalam mengenal

Hipertensi

Gangguan perfusi

jaringan serebral

1. Pada keluarga dewasa awal

Masalah : gangguan komunikasi

Renpra :

- Jelaskan defenisi komunikasi efektif

- Jelaskan penyebab komunikasi tid efektif

- Jelaska bagaimana cara berkomunikasi yang efektif

- Jelaskan bagaimana cara memodifikasi lingkungan untuk terciptanya komunikasi

yang efektif

Page 23: Keluarga Dewasa Dan Lansia

- Gunakan pelayanan kesehatan seperti konselor dan psikater

2. Pada keluarga Lansia

Masalah : Hipertensi

Renpra :

- Jelaskan defenisi hipertensi

- Jelaskan penyebab hipertensi

- Jelaskan tanda gejala hipertensi

- Jelaskan akibat lanjut hipertensi

- Jelaskan cara perawatan hipertensi dirumah

- Jelaskan cara memodifikasi lingkungan

- Jelasakan cara memanfaatkan pelayanan kesehatan

Page 24: Keluarga Dewasa Dan Lansia

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Keluarga adalah satuan unit terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang merupakan

sistem sosial yang saling bergantung dan kumpulan yang saling berinteraksi antara satu

dengan yang lainnya. Proses dalam tahapan perkembangan keluarga berbeda-beda.

Keluarga selalu mengalami perubahan dan perkembangan setiap waktu dan mempunyai

tantangan dan kebutuhan sendiri-sendiri untuk sukses dan lanjut pada tahap selanjutnya.

Struktur, fungsi, dan tugas keluarga saling berkaitan satu sama lain. Sangat penting bagi

perawat untuk mengetahui bagaimana struktur, fungsi, dan tugas keluarga, karena elemen-

elemennya mempengaruhi bagaimana individu yang ada didalam keluarga tersebut.

SARAN

Dengan telah membacanya makalah ini, mahasiswa/I diharapkan dapat mengerti, mengetahui

tentang Asuhan Keperawatan pada keluarga Dewasa dan Lansia, serta tindakan-tindakan

yang akan diambil dalam membuat Asuhan Keperawatan yang bermutu dan bermanfaat bagi

pasien. Serta dituntut untuk bisa membandingkan antara teori dan kasus yang terjadi di

lapangan atau lahan praktek yang terkadang ketidaksinkronan dan kesinkronan yang wajar.

Semoga bermanfaat bagi semua mahasiswa dan membantu dalam pembuatan Asuhan

Keperawatan kelak.

Page 25: Keluarga Dewasa Dan Lansia

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Elizabeth T.2007.buku ajar keperawatan komunitas edisi 3.jakarta.EGC

friedman, M.marilyan.1998.keperawatan keluarga teori dan praktek.jakarta.EGC

Siti, Maryam dkk. 2008. mengenal usia lansia dan perawatannya. Jakarta : Selemba Medika

Zaidin, Ali. 2009. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta :EGC

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

Stocksiager, L. 2007. Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC

Friedman, M.2003. Family Nursing Research, Theory and Practice.

Norwalkcity: Alpleton and Lange

Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Mubarak, wahit iqbal.2009. Ilmu keperawatan komunitas Buku I. Jakarta: EGC

Setiawati, Santun.2008.Penuntun Praktis : Asuhan Keperawatan Keluarga, Ed. 2. Jakarta:

Trans Info Media

Page 26: Keluarga Dewasa Dan Lansia

MAKALAH TUTORIAL

KOMUNITAS II

“ ASUHAN KEPERAWATAN PADA DEWASA DAN LANSIA“

KELOMPOK 1

KETUA : JAMIN

SEKRETARIS 1 : PEPPY HANDAYANI

SEKRETARIS 2 : GUSTIA MARLIYUNA

ANGGOTA : ANNISA RAHMI

SELMA SALSABILA

SULASTRI

JUDIKA YESSI SARA MANALU

NORI NOFRIANTI

SYARIFAH NAZIFAH

M. FADIL

DEWI SEPTIANI

SURYANI PRATIWI

YUNI ELITA SARI

ARMONA SARI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS RIAU

2014

Page 27: Keluarga Dewasa Dan Lansia