klatskin tumor 2

Upload: rina-sundari-dels

Post on 04-Jun-2018

291 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    1/34

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    2/34

    2

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Anatomi dan Fisiologi Sistem BiliarisSistem bilier terdiri dari duktus bilier, kandung empedu, dan struktur-

    struktur terkait yang terlibat dalam proses produksi dan transportasi empedu.

    Proses transportasi empedu mengikuti aturan berikut ini:5

    1. Sel-sel hati mensekresikan empedu dan kemudian dikumpulkan oleh systemsaluran yang mengalir melalui duktus hepatic kanan dan kiri.

    2. Kedua duktus tersebut bermuara ke duktus hepatic komunikans3. Duktus hepatic komunikans kemudian bergabung dengan duktus sistikus dari

    kandung empedu untuk membentuk duktus bilier komunikans yang mengalir

    dari liver ke duodenum.

    4. Bagaimanapun, tidak semua empedu mengalir langsung ke duodenum.Sekitar 50% dari empedu yang diproduksi hati pertama kali disimpan di

    kandung empedu.

    5. Kandung empedu akan mensekresikan empedu ketika makanan masuk keduodenum.

    Gambar 2.1. Anatomi Sistem Biliaris

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    3/34

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    4/34

    4

    kasus baru cholangiocarcinoma ekstrahepatik adalah 4.380 untuk laki-laki dan

    4.870 untuk perempuan, dengan perkiraan tingkat mortalitasnya adalah 1.260 dan

    1.990. Prevalensi tertinggi terjadi pada laki-laki dan perempuan yang berusia 60

    tahun dan 70 tahun.4Dua pertiga kasus terjadi pada pasien yang berumur diatas 65

    tahun dan meningkat hampir sepuluh kali pada pasien yang berusia diatas 80

    tahun.7

    2.2.3.Faktor RisikoEtiologi cholangiocarcinoma belum dapat dijelaskan sepenuhnya. Sejumlah

    kondisi patologis dapat menyebabkan kerusakan epitel traktus biliaris secara akut

    ataupun kronis dan kondisi ini merupakan faktor predisposisi terjadinya

    perubahan maligna. Primary sclerosing cholangitis, inflamasi idiopatik pada

    biliary tree, berhubungan dengan perkembangan cholangiocarcinoma pada 40%

    pasien. Congenital biliary cystic disease, seperti choledochal cysts atau Caroli's

    disease, berhubungan dengan perubahan maligna pada 25% kasus. Keadaan ini

    dikaitkan dengan anomali pancreatico-biliary duct junction dan kemungkinan

    berhubungan dengan refluks sekresi pankreas ke dalam duktus biliaris. Infeksi

    kronik pada traktus biliaris akibat parasit, sering dijumpai di Asia Tenggara

    dengan Clonorchis sinensis dan Opisthorchis viverrini sebagai faktor risiko.

    Meskipun batu empedu dan cholecystectomy tidak dikaitkan dengan peningkatan

    insidensi cholangiocarcinoma, hepatolithiasis, dan choledocholithiasis sebagai

    faktor predisposisi perubahan maligna. Selain itu, paparan asbestos dan

    nitrosamin dari industri, penggunaan bahan kontras radiologi, thototrast (thorium

    dioxide), dipertimbangkan sebagai faktor risiko perkembangan

    cholangiocarcinoma.7

    2.2.4.PatogenesisCholangiocarcinoma adalah tumor yang berasal dari epitel biliaris

    intrahepatik atau ekstrahepatik. Lebih dari 90% adalah adenocarcinoma dan

    sisanya adalahsquamous cell tumors. Inflamasi kronik, sepertiprimary sclerosing

    cholangitis (PSC)atauinfeksi parasit kronik, dianggap berperan dalam terjadinya

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    5/34

    5

    kanker dengan cara menginduksi hiperplasia proliferasi seluler, dan terutama

    tranformasi maligna. Cholangiocarcinoma intrahepatik dikaitkan dengan colitis

    ulserativa kronik dan cholecystitis kronik.4

    Cholangiocarcinoma cenderung memiliki pertumbuhan yang lambat dan

    meninfiltrasi dinding duktus. Penyebaran lokal dapat berupa ekstensi ke hati,

    porta hepatika, kelenjar limfe regional celiac dan pancreaticoduodenal.4

    Berbagai etiologi menimbulkan kondisi inflamasi kronik yang menjadi

    faktor predisposisi perubahan epitel saluran empedu menjadi ganas. Inflamasi

    kronik dan cholestasis dikaitkan dengan proses carcinogenesis dan keduanya

    secara bersamaan dapat memicu empat fenotipe utama kanker: (1) proliferasi sel

    tak terkontrol; (2) invasi/metastasis; (3) mencegah penuaan sel; (4) mencegah

    kematian sel. Inflamasi kronik menyebabkan ekspresi berbagai sitokin dan

    kemokin oleh cholangiosit dan sel-sel inflamasi. Salah satu sitokin yang berperan

    dalam terjadinya cholangiocarcinoma adalah interleukin-6 (IL-6) yang

    menyebabkan terjadinya up-regulationprotein anti-apoptosis Mc1-1 sehingga sel-

    sel kanker terhindar dari apoptosis. Jumlah protein Mc1-1 seluler semakin

    meningkat dengan adanya aktivasi bileacid

    induced epidermal-derived growth

    factor receptor.IL-6 menyebabkan sel terhindar dari proses penuaan dengan

    menginduksi telomerasi. Kerusakan lebih lanjut disebabkan oleh induksi nitric

    oxidesynthase (iNOS). Peningkatan ekspresi iNOS menyebabkan peningkatan

    pembentukan nitrat oksida. Nitrat oksida ini akan menghambat nitrosilasi base

    excision repair enzymes (misalnya, OGG1) yang berperan sebagai DNA repair

    proteinsdanmenghambat caspase-9 yang berperan dalam apoptosis. Beberapa

    perubahan molekular lainnya menyebabkan aktivasi faktor pertumbuhan dan

    proto-oncogenes, serta menghambat tumor suppressor genes. Selain itu,

    perubahan pada gen yang mengkode adhesi molekul dan faktor anti-angiogenik

    telah dijelaskan menyebabkan invasi dan penyebaran tumor.8

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    6/34

    6

    2.2.5.Manifestasi Klinis9,101. Jaundice

    Jaundice adalah manifestasi klinis yang paling sering ditemukan dan

    umumnya paling baik dideteksi langsung dibawah sinar matahari.

    Obstruksi dan kolestasis cenderung terjadi pada tahap awal jika tumor

    berlokasi di duktus hepatikus komunis dan duktus koledokus. Jaundice

    yang terjadi pada tahap akhir bila tumor berlokasi di perihilar atau

    intrahepatik ini merupakan tanda bahwa penyakit sudah berada dalam

    tahap yang parah. Hal ini terjadi oleh karena peningkatan kadar bilirubin

    oleh karena obstruksi.

    2. Faeces berwarna kuning dempul3. Urin berwarna gelap4. Pruritus5. Rasa sakit pada perut kuadran kanan atas (abdomen) dengan rasa sakit

    yangmenjalar ke punggung.

    6. Penurunan berat badan.

    2.2.6.DiagnosisSelain berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang baik,

    pemeriksaan penunjang lebih lanjut juga diperlukan dalam mendiagnosis tumor

    Klatskin, seperti pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi. Pada

    pemeriksaaan laboratorium dapat ditemukan peningkatan kadar bilirubin, alkaline

    fosfatase, glutamiltransferase (GGT) dan SGOT-SGPT.10

    Pada pemeriksaan radiologi, beberapa teknik yang memberikan gambaran

    yang potensial telah dikembangkan. Umumnya USG ataupun CT-scan dilakukan

    lebih dahulu diikuti dengan salah satu tipe pemeriksaan cholangiografi.10

    a. USGTumor tampak sebagai suatu struktur yang kompleks, regular, akan lebih

    mudah dipelajari bila masih agak kecil, karena batas saluran empedu masih

    terlihat sebagian atau seluruhnya. Bila sudah besar dan tumbuh merusak dinding

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    7/34

    7

    saluran empedu akan lebih sulit untuk menegakkan diagnosis, karena sulit

    dibedakan dengan tumor di luar saluran empedu.10

    Penyebaran dari tumor di dalam duktus biliaris ditentukan oleh pola

    obstruksi dari duktus biliaris dan lokasi dimana terdapat massa di duktus. Yang

    dievaluasi adalah duktus hepatikus komunis, sinistra, dekstra, dan duktus cabang

    dekstra/sinistra.10 Berdasarkan penelitian massa tumor memberikan gambaran 65

    % isoechoik, 21 % hipoechoik dan 15 % hiperechoik dibandingkan dengan

    parenkim hepar.10

    Pada pemeriksaan USG, tumor Klatskin yang klasik bermanifestasi dalam

    bentuk dilatasi segmental dan tidak menyatunya duktus hepatikus kanan dan kiri

    pada porta hepatica. Untuk tipe Papilare, menyerupai massa Polipoid intraluminal;

    sedangkan tipe Noduler memberikan gambaran massa halus berbatas tegas yang

    dihubungkan dengan penebalan mural.2

    Gambar 2.2. Peningkatan deteksi massa tumor dengan Levovist postvascular

    pemindaian pada pasien cholangiocarcinoma hilus. Gambar kiri (A) adalah

    sonogram melintang diambil pada awal menunjukkan dilatasi segmental kanan

    intrahepatik saluran empedu yang berakhir tiba-tiba pada hilus hati (panah). Tidak

    ada massa terdeteksi. Gambar kanan (B), diambil di lokasi yang sama, 4 menit

    setelah injeksi intravena Levovist (Schering, Berlin, Jerman), menunjukkan massa

    tumor (panah) dengan ekstensi periductal dan invasi hati. Parenkim hati adalah

    lebih terang dari pada scan baseline dan tumor menunjukkan peningkatan

    densitas.11

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    8/34

    8

    b. CT-ScanGambaran yang dihasilkan pada pemeriksaan CT-Scan tergantung pada

    lokasi dan morfologi dari tumor. Kunci untuk menegakkan diagnosis dari lesi

    ekstrahepatik atau lesi konfluens adalah dengan melihat adanya dilatasi duktus

    biliaris pada lokasi tumor. Massa tumor pada tingkat obstruksi bilier dapat terlihat

    dengan pemeriksaan CT-Scan, tapi kemungkinan ukurannya kecil dan tidak

    diidentifikasi. Untuk kasus-kasus seperti ini, penilaian secara kasar dari dilatasi

    duktus tanpa terlihatnya massa, dapat mengarah ke diagnosis yang benar untuk

    tumor Klatskin walaupun benign stricture atau batu empedu kolesterol dapat

    memberikan gambaran yang sejenis. Tapi karena batu umumnya menyebabkan

    obstruksi distal, maka saat tingkat obstruksi terjadi di bagian bifurkasio duktus

    hepatikus dan bagian pancreas, maka tumor Klatskin patut dicurigai.10

    Bila massa tumor kecil atau terletak di sebelah distal pada sistem

    ekstrahepatik, biasanya akan memberikan gambaran pendesakan jaringan lunak.

    Massa tumor yang besar dapat memiliki daerah-daerah nekrosis dan densitas yang

    rendah. Seringkali bagian leher dari tempat obstruksi duktus akan memberikan

    gambaran pendesakan dari dinding duktus koledokus yang eksentrik sehingga

    mengarahkan diagnosa ke tumor Klatskin.10

    Gambaran yang dihasilkan oleh CT-Scan mirip dengan USG:10

    a. Dilatasi duktus intrahepatik tanpa dilatasi dari duktus ekstrahepatik.b. Terdapat massa di dalam / mengelilngi duktus pada lokasi obstruksi.c. Dapat mendeteksi adanya tumor yang infiltratif.d. Dapat melihat adanya tumor eksofitike. Tumor polipoid intraluminal terlihat sebagai massa isoechoik di dalam

    cairan empedu.

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    9/34

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    10/34

    10

    d. Striktur pada duktus yang progresif

    Selain itu, ERCP dapat juga digunakan untuk mendapatkan bahan

    kepentingan pemeriksaan histologi antara lain sitologi hapusan, biopsi, dan

    aspirasi dengan jarum.

    d. Magneting Resonance Imaging (MRI) dan Magneting ResonanceCholangiopancreatography(MRCP)

    Serupa dengan jenis intrahepatik, hillar cholangiocarcinoma biasanya

    memperlihatkan hipointensitas pada T1-dan hiperintensitas perifer pada T2-

    weighted MRI, hipointensitas sentral sesuai sentral fibrosis. T1 C+lebih unggul

    dari CT dalam mendeteksi tumor hillar yang kecil, infiltrasi tumor intrahepatik

    dan periductal. T1W1 (fat suppressed image), tumor pada bagian

    intrapankreatikus CBD tampak sebagai sinyal intensitas rendah berlawanan

    dengan sinyal intensitas tinggi dari caput pankreas. Dilatasi IHBD jelas pada

    pasien dengan tumor yang mengobstruksi, dan atrofi lobus terlihat pada kasus-

    kasus oklusi vena portal. Fast low-angle shot (FLASH) MR dengan kontras pada

    pencitraan coronal yang disempurnakan telah digunakan untuk menunjukkan

    perluasan intraluminal tumor dan untuk membedakan pembuluh darah dari duktus

    biliaris. Dengan dynamic contrast-enhanced MRI, cholangiocarcinoma biasanya

    dikenali lewat enhancement perifer moderate yang tertunda. Keterlibatan duktus

    biliaris diidentifikasi dari penyempitan ireguler duktus dengan dilatasi

    proksimal.11

    MRCP dan MR virtual endoscopy dapat menunjukkan hillar obstruksi

    duktus biliaris oleh tumor lewat dilatasi duktus intrahepatikus. Keuntungan dari

    MRCP dari cholangiography langsung termasuk noninvasifnya dan visualisasi

    yang mungkin timbul dari duktus biliaris yang terisolasi. Namun, MRCP mungkin

    memiliki keterbatasan relatif terhadap cholangiography langsung karena evaluasi

    dari perluasan tumor terbatas oleh resolusi spasial.11

    Saat ini, MRI dengan MRCP adalah modality imaging terbaik yang tersedia

    untuk cholangiocarcinoma. Mengungkapkan lokasi dan perluasan dari

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    11/34

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    12/34

    12

    Pasien-pasien dengan tumor yang tidak dapat direseksi, radioterapi mungkin

    bermanfaat. Kemoterapi juga dapat melengkapi radioterapi bila tumor telah

    menyebar keluar saluran empedu, tapi bagaimanapun juga hal ini kurang efektif.10

    Peran radioterapi dan kemoterapi masih kontroversial. Penggunaan hormon

    dalam perawatan, mencakup somatostatin analog, cholecystokinin, dan

    cholecystokinin antagonis, yang sekarang ini sedang diteliti.PreoperativeERCP

    dengan pengeringan biliaris pada pasien dengan tumor Klatskin telah diusulkan

    untuk meningkatkan resiko implantasi metastases setelah reseksi tumor. Oleh

    karena itu, preoperative radioterapi didukung dalam pasien tersebut, tetapi

    manfaat belum terbukti dengan pasti.Transarterial chemoembolisasi (TACE),

    infusion 5-fluorouracil dan gemcitabine ke dalam artery hepatic atau duktus

    biliaris, dan suntikan percutaneous ethanol (PEI) ke dalam lesi adalah cara lain

    yang masih dalam tahap percobaan.Terapi Photodynamic mungkin bermanfaat

    dalam membebaskan obstruksi, terutama ketika obstruksi terjadi sebagai hasil

    perkembangan tumor ke dalam suatu endoprosthesis.10

    2.2.8.PrognosisTerapi pilihan dan prognosis sangat dipengaruhi oleh lokasi tumor.

    Prognosis lebih baik pada kasus tumor distal saluran empedu, histologi yang

    berbeda, dan tumor tipe polipoid. Faktor menyebabkan prognosis yang kurang

    baik adalah menyangkut pembengkakan KGB, invasi vaskularisasi, garis tepi

    tumor positif pada bagian yang pernah direseksi, dan adanya mutasi gen P53.10

    Tumor yang dapat direseksi sempurna akan meningkatkan survival rate

    selama 5 tahun pada sekitar 30 %-40% pasien dengan kemungkinan sembuh

    sempurna. Bila tumor tidak dapat direseksi sempurna, maka kesembuhan tidak

    dapat diharapkan. Dalam situasi seperti ini , dengan pengobatan, sekitar separuh

    dari penderita dapat mencapai 1 tahun kehidupan dan sisanya dapat mencapai

    waktu lebih lama lagi.10

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    13/34

    13

    BAB 3

    LAPORAN KASUS

    Tanggal Masuk :

    1Oktober2013

    Co-ass I : Febby

    Co-ass II : -

    Dokter Ruangan :

    dr.

    Dokter COW :

    dr.

    Dokter Kepala Ruangan :

    dr.

    Jam :

    01:30 WIB

    No. RM :

    ANAMNESE PRIBADI

    Nama : Amrizal Ana

    Umur : 62 Tahun

    JenisKelamin : Laki-laki

    Status Perkawinan : Menikah

    Pekerjaan : Pensiunan

    Suku : Batak

    Agama : Islam

    Alamat : Jl. T. Imam Bonjol, Gg. Cempaka.

    Tanggalmasuk : 19 Oktober 2013

    ANAMNESE PENYAKIT

    Keluhan Utama : Mata Kuning

    Telaah : Hal ini disadari OS sejak 1 bulan ini. Riwayat

    kuning seluruhtubuh (-).Riwayat BAK seperti tehpekat (+). Riwayat BAB seperti

    dempul (+). Riwayat gatal seluruh tubuh (+). Riwayat nyeri perut kanan atas (-).

    Riwayat demam (-), Mual (+), Muntah (+). Riwayat minum alkohol (-). Riwayat

    transfusi darah (-). Riwayat keluarga sakit kuning (-). Sebelumnya OS pernah

    berobat ke RS binjai dengan diagnosis Penyakit Liver, dan dirujuk ke RSUP

    HAM. OS juga mengeluhkan benjolan dileher kanan, yang sudah dialami OS 10

    tahun ini, semakin lama semakin membesar. Benjolan berjumlah 1 buah,

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    14/34

    14

    berukuran 1 kepalan tangan orang dewasa, konsistensi keras, berbatas tegas, nyeri

    (-), permukaan licin, mobile.

    Riwayat keringat malam (-), batuk lebih dari 2 minggu (-), riwayat minum OAT (-

    ), riwayat penurunan berat badan (+).Selain itu, OS juga mengeluhkan BAB

    berwarna hitam seperti ter yang dialami OS 2 minggu ini, frek. 2-3 kali/hari,

    vol. 50 cc/kali BAB.

    Riwayat darah tinggi (-)

    Riwayat sakit gula (-)

    RPT : Tidak Jelas

    RPO : Tidak Jelas

    ANAMNESE ORGAN

    Jantung Sesak nafas : -

    Angina pektoris : -

    Edema : -

    Palpitasi : -

    Lain-lain : -

    Sal. Pernafasan Batuk-batuk : -

    Dahak : -

    Asma, bronkitis : -

    Lain-lain : -

    Sal. Pencernaan Nafsu makan : -

    Keluhan menelan : -

    Keluhan perut : Mual (+)

    Muntah (+)

    Penurunan BB : -

    Keluhan defekasi : -

    Lain-lain : -

    Sal. Urogenital Sakit BAK : -

    Mengandung batu : -

    BAK tersendat : -

    Keadaan urin :

    Warna Teh pekat (+)

    Lain-lain : -

    Sendi dan tulang Sakit pinggang : -

    Kel. Persendiaan : -

    Keterbatasan gerak : -

    Lain-lain : -

    Endokrin Haus/polidipsi : -

    Poliuri : -

    Polifagi : -

    Gugup : -

    Perubahan suara : -

    Lain-lain : -

    Syaraf Pusat Sakit kepala : - Hoyong : -

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    15/34

    15

    Lain-lain : -

    Darah dan P.

    darah

    Pucat : -

    Petechie : -

    Perdarahan : -

    Purpura : -

    Lain-lain : -

    Sirkulasi Claudicatio intermitten : - Lain-lain : -

    ANAMNESE FAMILI : Riwayat keluarga yang memiliki keluhan

    yang sama dengan OS disangkal

    PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK

    STATUS PRESENS :

    Keadaan Umum Keadaan Penyakit

    Sensorium : CM

    Tekanan darah : 110/80 mmHg

    Nadi : 68 x/i reg t/v : cukup

    Pernafasan : 24 x/i

    Temperatur : 36,8oC

    Pancaran Wajah : Lemas

    Sikap paksa : tidak ada

    Refleks fisiologis : +/+

    Refleks patologis : -/-

    Keadaan Gizi : Anemia (-). Sklera ikterus (+/+).

    Dispnoe (-). Sianosis (-). Udem (-).

    Purpura (-). Turgor kulit : baik

    KEPALA

    Mata : konjungtiva palpebra pucat (-/-),sklera ikterus (+/+), pupil : isokor,

    ukuran 3mm.Refleks cahaya direk (+/+) / indirek (+/+), kesan :

    Ikterus

    Lain-lain : -

    Telinga : dalam batas normal

    Hidung : dalam batas normal

    Mulut : Lidah : dalam batas normal

    Gigi/geligi : dalam batas normal

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    16/34

    16

    Tonsil/faring : dalam batas normal

    LEHER

    Struma : tidak membesar, tingkat : -

    Pembesaran kelenjar limfe (-)

    Posisi trakea : Medial. TVJ : R-2cmH2O

    Kaku kuduk : (-),

    Lain-lain : Benjolan (+) dileher kanan atas sampai telinga, berukuran 10-15 cm,

    konsistensi keras, berbatas tegas, nyeri (-), mobile, permukaan licin.

    TORAKS DEPAN

    Inspeksi

    Bentuk : simetris fusiformis

    Pergerakan : simetris

    Palpasi

    Nyeri tekan : -

    Fremitus suara : SF kanan = kiri, kesan normal

    Iktus : -

    Perkusi

    Paru

    Batas ParuHati R/A : R : ICS V ; A : ICS VI

    Peranjakan : -

    Jantung

    Batas atas jantung : ICR II Linea Parasternalis Sinistra

    Batas kiri jantung :1 cm medial Linea Midclavicula Sinistra,

    ICRV

    Batas kanan jantung : ICR IV Linea Sternalis dextra

    Auskultasi

    Paru

    Suara pernafasan : Vesikuler pada kedua lapangan paru

    Suara tambahan : -

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    17/34

    17

    Jantung

    M1 > M2, P2 > P1, A2 > A1, T2 > T1, desah sistolik (-), tingkat :(-) desah

    diastolik (-), lain-lain : -

    HR :68 x/i, reguler, intensitas : cukup.

    TORAKS BELAKANG

    Inspeksi : simetris

    Palpasi : SF kanan = kiri, kesan :normal

    Perkusi : sonor dikedua lapangan paru

    Auskultasi : Suara pernafasan = vesikuler

    Suara tambahan = (-)

    ABDOMEN

    Inspeksi

    Bentuk : simetris

    Gerakan lambung/usus : -

    Vena kolateral : -

    Caput medusae : -

    Palpasi

    Dinding abdomen : soepel

    Hati

    Pembesaran : Hepar teraba 3 cm BAC

    Permukaan : rata

    Pinggir : tumpul

    Nyeri tekan : -

    Limpa

    Pembesaran : -

    Ginjal

    Ballotement : - Lain-lain : -

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    18/34

    18

    Tumor : -

    Perkusi

    Pekak Hati : -

    Pekak beralih : -

    Auskultasi

    Peristaltik usus : peristaltik (+), kesan : normal

    Lain-lain : -

    Pinggang

    Nyeri ketok sudut kostovertebra : -

    INGUINAL : tidak dilakukan pemeriksaan

    GENITALIA LUAR : tidak dilakukan pemeriksaan

    PEMERIKSAAN COLOK DUBUR (RT) :

    Perineum : dbn

    Spicnter ani : ketat

    Lumen : benjolan (-)

    Mukosa : permukaan licin

    Sarung tangan : feses/ lendir/ darah , warna hitam seperti ter, konsistensi lunak.

    ANGGOTA GERAK ATAS ANGGOTA GERAK BAWAH

    Deformitas sendi : -

    Lokasi : -

    Jari tabuh : -

    Tremor ujung jari : -

    Telapak tangan sembab : -

    Sianosis : -

    Eritema palmaris : -

    Lain-lain : -

    Udem

    A. femoralis

    A. tibialis posterior

    A. dorsalis pedis

    Refleks APR

    Refleks KPR

    Refleks fisiologis

    Refleks patologis

    Kiri

    -

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    -

    Kanan

    -

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    -

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    19/34

    19

    Lain-lain - -

    PEMERIKSAAN LABORATORIUM RUTIN

    Darah Kemih Tinja

    Hb : 12,8 g%

    Lekosit: 10530/mm3

    LED : tidak diperiksa

    Eritrosit : 4.120.000/ mm3

    Ht : 35,6%

    Hitung Jenis: 2/0/69/17/9

    Trombosit : 361000/ mm3

    Warna : kuning pekat

    Reduksi : +1

    Protein : -

    Bilirubin : -

    Urobilinogen : +

    Sedimen

    Eritrosit : 0-1/lpb

    Lekosit : >50/lpb

    Silinder : -

    Epitel : 1-3/lpb

    Warna : hitam

    Konsistensi : Padat

    Eritrosit : -

    Lekosit : 3-5

    Amuba/kista : -

    Telur cacing

    Askaris : -

    Ankilostoma : -

    Trichuris : -

    Kremi : -

    RESUME

    ANAMNESE

    KU : ikterik o/t oculi dextra dan sinistra

    Telaah : Dialami OS 1 bulan ini. Kuning seluruh tubuh (-).

    BAK teh pekat (+). BAB seperti dempul (+). Gatal seluruh

    tubuh (+). Nyeri perut kanan atas (-). Demam (-). Mual (+),

    Muntah (+). Benjolan di leher kanan atas sejak 1 tahun yang

    lalu. Nyeri (-), mobile, permukaan rata. Riwayat minum

    alkohol (-). Transfusi (-). Melena (+) 2 minggu ini.

    STATUS

    PRESENS

    Keadaan Umum : Baik / Sedang / Buruk

    Keadaan Penyakit : Ringan / Sedang / Berat

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    20/34

    20

    Keadaan Gizi : Kurang / Normal / Berlebih

    PEMERIKSAAN

    FISIK

    Kepala : sklera ikterik (+/+)

    Leher : Benjolan (+) dileher kana atas sampai telinga,

    berukuran 10-15 cm, konsistensi keras, berbatas tegas, nyeri

    (-), mobile, permukaan licin.

    Abdomen: Soepel. Peristaltic (+) normal. Hepar teraba 3 cm

    BAC, tepi tumpul. peristaltik (+) Normal

    Laboratorium

    Rutin

    Darah: Hb: 12,8 g/dl (13,2-17,3), Ery: 4,12 10 /mm , Leu:

    10.53 103/mm3 (4.500-11.000), Ht: 35,6% (43-49),

    Trombosit: 361 -103/mm3(150.000-450.000), MCV:

    86,4 fL (85-95), MCH: 31,10 g (28-32), MCHC: 36

    g/dl (33-35), Neutrofil 69 %, Limfosit 17,9%,

    Monosit 9,9 %, Eosinofil 2,6 %, Basofil 0.600%.

    Glukosa darah sewaktu : 91,6 mg/dL

    Hati: Bil.Total : 17,02 mg/dL, Bil. Direct : 14,96 mg/dL,

    Alkali Fosfatase: 654 u/L, AST : 134 u/L, ALT : 62

    u/L, GT : 660 u/L

    Ginjal: Ureum : 14,2 mg/dL, Kreatinin : 0,72 mg/dL

    Kemih: Warna : kuning pekat Sedimen

    Reduksi : +1 Eritrosit : 0-1lpb

    Protein : - Lekosit : >50/lpb

    Bilirubin : - Silinder : -

    Urobilinogen : + Epitel :1-3/lpb

    Tinja: Warna : hitam Telur cacing : -

    Konsistensi : Padat Askaris : -

    Eritrosit : - Ankilostoma : -

    Lekosit : 3-5 Trichuris : -

    Amuba/kista: - Kremi : -

    Diagnosa 1. Obstructive Jaundice ec. dd/ Klatskin tumor

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    21/34

    21

    Banding 2. CBD stone

    3. Ca Caput Pankreas

    4. + Adenoma Parotis + PSMBA ec. dd/ non varices

    bleeding/ varices bleeding

    Diagnosa

    sementara

    Obstructive Jaundice ec. Klatskin Tumor + Adenoma Parotis

    + PSMBA ec. Non Varices Bleeding

    Aktivitas : Tirah Baring

    Diet : Diet Hati III

    Penatalaksanaan Tindakan supportif :IVFD Dextrose 5% 20gtt/i

    Medicamentosa :Inj. Cefotaxime 1 gr/8jam

    Inj. Ranitidine 50 mg/8jam

    Inj. Metoclopramide 10 mg/8jam

    Inj. Ketorolac 30 mg/8jam

    Inj. Transamin 500 mg/8 jam

    Inj. Vit. K 1 amp/24 jam

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    22/34

    22

    FOLLOW UP

    Tanggal S O A P

    Terapi Diagnostik

    19/09/2013 Mata

    Kuning (+)

    Sensorium: CM, Tekanandarah

    :110/80, Suhu: 36.8oC, Nadi:

    68x/menit, LajuPernapasan: 24 x/

    menit. Anemia (-). Ikterik (+/+).

    Sianosis (-). Edema seluruh tubuh(-

    ). Dyspnea (-).

    Kepala : Konjungtifapalpebra inferior pucat (-/-).

    Sklera ikterik (+/+). Reflex

    cahaya

    (+/+).Telinga/Hidung/Mulut:

    Dalam Batas Normal,

    Leher : Benjolan (+) dileherkanan atas sampai telinga,

    Obstruktif

    Jaundice ec.

    Klatskin tumor

    + adenoma

    parotis +

    PSMBA ec.

    Non varices

    bleeding

    Tirah Baring

    Diet hati III

    IVFD Dextrose 20 gtt/i

    Inj. Cefotaxime 1 gr/8jam

    Inj. Ranitidine 50 mg/8jam

    Inj. Metoclopramide 10

    mg/8jam

    Inj. Ketorolac 30 mg/8jam

    Inj. Transamin 500 mg/8 jam

    Inj. Vit. K 1 amp/24 jam

    Penanda

    Tumor

    USG

    abdomen

    FNAB

    Foto thorax

    Viral marker

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    23/34

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    24/34

    24

    Tanggal S O A P

    Terapi Diagnostik

    23/092013 Mata kuning

    (+), BAB

    hitam (+)

    Sensorium: CM, Tekanandarah

    :100/60, Suhu: 37oC, Nadi: 84x/menit,

    LajuPernapasan: 20 x/ menit. Anemia

    (-). Ikterik (+/+). Sianosis (-). Edema

    seluruh tubuh(-). Dyspnea (-).

    Status Lokali sata

    Kepala : Konjungtifa palpebrainferior pucat (-/-). Sklera ikterik

    (+/+). Reflex cahaya

    (+/+).Telinga/Hidung/Mulut:

    Dalam Batas Normal.

    Leher : Benjolan (+) dileherkana atas sampai telinga,

    berukuran 10-15 cm, konsistensi

    keras, berbatas tegas, nyeri (-),

    mobile, permukaan licin.

    Obstruktif Jaundice

    ec. Klatskin tumor

    + susp. NHL +

    PSMBA ec. Dd/

    Non varices

    bleeding, varices

    bleeding

    Tirah Baring

    Diet hati III

    IVFD Dextrose 20 gtt/i

    Inj. Cefotaxime 1

    gr/8jam

    Inj. Ranitidine 50

    mg/8jam

    Inj. Metoclopramide 10

    mg/8jam

    Inj. Ketorolac 30

    mg/8jam

    Inj. Transamin 500

    mg/8 jam

    Inj. Vit. K 1 amp/24 jam

    -RT-CT Scan

    Whole

    abdomen

    dengan

    kontras

    -Gastroskopi-ERCP

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    25/34

    25

    Thorax : Simetris fusiformis.Retraksi dada (-)

    Abdomen : Soepel. Peristaltic (+)normal. Hepar teraba 3 cm BAC,

    tepi tumpul. Lien : tidak teraba.

    Extremities: Ekstremitas Superior:Nadix/i, regular, t/v cukup,

    akralHangat, CRT < 3.

    Ekstremitasinferior :Nadi:

    84x/menit, edema : (-)

    Tanggal S O A P

    Terapi Diagnostik

    26/09/2013 BAB hitam

    (+)

    Sensorium: CM, Tekanandarah

    :100/70, Suhu: 36,oC, Nadi:

    70x/menit, LajuPernapasan: 24 x/

    menit. Anemia (-). Ikterik (+/+).

    Obstruktif

    Jaundice ec.

    Klatskin tumor +

    susp. NHL +

    Tirah Baring

    Diet hati III

    IVFD Dextrose 20 gtt/i

    Inj. Cefotaxime 1

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    26/34

    26

    Sianosis (-). Edema seluruh tubuh (-).

    Dyspnea (-).

    Status Lokali sata

    Kepala : Konjungtifa palpebrainferior pucat (-/-). Sklera ikterik

    (+/+). Reflex cahaya

    (+/+).Telinga/Hidung/Mulut:

    Dalam Batas Normal,

    Leher : Benjolan (+) dileherkanan atas sampai telinga,

    berukuran 10-15 cm,, konsistensi

    keras, berbatas tegas, nyeri (-),

    mobile, permukaan licin.

    Thorax : Simetris fusiformis.Retraksi dada (-)

    Abdomen : Soepel. Peristaltic (+)normal. Hepar teraba 3 cm BAC,

    tepi tumpul. Lien : tidak teraba.

    PSMBA ec. Dd/

    Non varices

    bleeding, varices

    bleeding

    gr/8jam

    Inj. Ranitidine 50

    mg/8jam

    Inj. Metoclopramide 10

    mg/8jam

    Inj. Ketorolac 30

    mg/8jam

    Inj. Transamin 500

    mg/8 jam

    Inj. Vit. K 1 amp/24

    jam

    Amoxicilin 2x1000

    Metronidazole 3x500

    Omeprazole 2x20

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    27/34

    27

    Extremities: Ekstremitas Superior:Nadi 70 x/i, regular, t/v cukup,

    akralHangat, CRT < 3.

    Ekstremitasinferior :Nadi 70x/i,

    edema (-)

    Tanggal S O A P

    Terapi Diagnostik

    29/09/2013 BAB hitam

    (+)

    berkurang

    Sensorium: CM, Tekanandarah

    :100/70, Suhu: 37,2oC, Nadi:

    80x/menit, LajuPernapasan: 20 x/

    menit. Anemia (-). Ikterik (+/+).

    Sianosis (-). Edema seluruh tubuh(-).

    Dyspnea (-).

    Status Lokali sata

    Kepala : Konjungtifa palpebrainferior pucat (-/-). Sklera ikterik

    Ulkus Antrum +

    Susp. Tumor

    Duodenum

    +PSMBA ec.

    Varices Bleeding

    Tirah Baring

    Diet hati III

    IVFD Dextrose 5% 20

    gtt/i

    Inj. Cefotaxime 1

    gr/8jam

    Inj. Ranitidine 50

    mg/8jam

    Inj. Metoclopramide 10

    BiopsiHistopatolo

    gi

    RencanaCT scan

    dengan

    Kontras

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    28/34

    28

    (+/+). Reflex cahaya

    (+/+).Telinga/Hidung/Mulut:

    Dalam Batas Normal,

    Leher : Benjolan (+) dileherkana atas sampai telinga,

    berukuran 10-15 cm, konsistensi

    keras, berbatas tegas, nyeri (-),

    mobile, permukaan licin.

    Thorax : Simetris fusiformis.Retraksi dada (-)

    Abdomen : Soepel. Peristaltic (+)normal. Hepar teraba 3 cm BAC,

    tepi tumpul. Lien : tidak teraba.

    Extremities: Ekstremitas Superior:Nadix/i, regular, t/v cukup,

    akralHangat, CRT < 3.

    Ekstremitasinferior :Nadi:

    80x/menit, edema : (-)

    mg/8jam

    Inj. Transamin 500

    mg/8 jam

    Inj. Vit. K 1 amp/24

    jam

    Amoxicilin 2x1000 mg

    Omeprazole 2x20 mg

    Metronidazole 3x500

    mg

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    29/34

    29

    Tanggal S O A P

    Terapi Diagnostik

    04/10/2013 Nyeri Perut

    (+)

    Sensorium: CM, Tekanandarah

    :110/70, Suhu: 36,5oC, Nadi:

    68x/menit, LajuPernapasan: 24 x/

    menit. Anemia (-). Ikterik (+/+).

    Sianosis (-). Edema seluruh tubuh(-).

    Dyspnea (-).

    Status Lokali sata

    Kepala : Konjungtifa palpebrainferior pucat (-/-). Sklera ikterik

    (+/+). Reflex cahaya

    (+/+).Telinga/Hidung/Mulut:

    Dalam Batas Normal,

    Leher : Benjolan (+) dileherkana atas sampai telinga,

    berukuran 10-15 cm, konsistensi

    keras, berbatas tegas, nyeri (-),

    Ulkus Antrum +

    Susp. Tumor

    Duodenum + Post

    PSMBA +

    Adeoma kel. Liur

    + Obstruksi

    Jaundice ec.

    Klatskin tumor

    dd/tumor caput

    pancreas

    Tirah Baring

    Diet hati III

    IVFD Dextrose 5% 20

    gtt/i

    Inj. Cefotaxime 1

    gr/8jam

    Inj. Ranitidine 50

    mg/8jam

    Amoxicilin 2x1000 mg

    Omeprazole 2x20 mg

    Metronidazole 3x500

    mg

    -ERCP-Konsul

    Bedah

    Onkologi

    -Endoskopi

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    30/34

    30

    mobile, permukaan licin.

    Thorax : Simetris fusiformis.Retraksi dada (-)

    Abdomen : Soepel. Peristaltic (+)normal. Hepar teraba 3 cm BAC,

    tepi tumpul. Lien : tidak teraba.

    Extremities: Ekstremitas Superior:Nadix/i, regular, t/v cukup,

    akralHangat, CRT < 3.

    Ekstremitasinferior :Nadi:

    68x/menit, edema : (-)

    Tanggal S O A P

    Terapi Diagnostik

    10/10/2013 Nyeri Perut

    (+)

    Sensorium: CM, Tekanandarah

    :110/70, Suhu: Sensorium: CM,

    Obstruksi Jaundice

    ec. Klatskin Tumor

    Tirah Baring

    Diet hati III

    -Eradikasi 2minggu

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    31/34

    31

    berkurang,

    Mual (-),

    Muntah (-),

    Post ERCP

    Tekanandarah :120/70 mmHg, Suhu:

    36,9oC, Nadi: 72x/menit,

    LajuPernapasan: 24 x/ menit. Anemia

    (-). Ikterik (+/+). Sianosis (-). Edema

    seluruh tubuh(-). Dyspnea (-).

    Status Lokali sata

    Kepala : Konjungtifa palpebrainferior pucat (-/-). Sklera ikterik

    (+/+). Reflex cahaya

    (+/+).Telinga/Hidung/Mulut:

    Dalam Batas Normal,

    Leher : Benjolan (+) dileherkana atas sampai telinga,

    berukuran 10-15 cm, konsistensi

    keras, berbatas tegas, nyeri (-),

    mobile, permukaan licin.

    Thorax : Simetris fusiformis.Retraksi dada (-)

    (post ERCP

    diagnostic) + Post

    PSMBA ec. Ulkus

    peptikum + Ulkus

    Antrum + Susp.

    Tumor Duodenum

    + Adenoma

    kelenjar Liur

    IVFD Dextrose 5% 20

    gtt/i

    Amoxicilin 2x1000 mg

    Omeprazole 2x20 mg

    Metronidazole 3x500

    mg

    -KontrolPoli GEH,

    Bedah

    Digestive,

    bedah

    Onkologi

    -RencanaPBJ

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    32/34

    32

    Abdomen : Soepel. Peristaltic (+)normal. Hepar teraba 3 cm BAC,

    tepi tumpul. Lien : tidak teraba.

    Extremities: Ekstremitas Superior:Nadix/i, regular, t/v cukup,

    akralHangat, CRT < 3.

    Ekstremitasinferior :Nadi:

    68x/menit, edema : (-)

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    33/34

    33

    BAB 4

    DISKUSI

    Teori Kasus

    Prevalensi tertinggi Klatskin Tumor

    terjadi pada laki-laki dan perempuan

    yang berusia 60 tahun dan 70 tahun

    Pada kasus ini, pasien merupakan

    seorang laki-laki yang berumur 62

    tahun.

    Klatskin Tumor mempunyai gejala klinis

    seperti jaundice, feces berwarna kuning

    dempul, urin berwarna gelap, pruritus,

    nyeri pada perut kanan atas, dan

    penurunan berat badan

    Pada kasus ini, pasien mengalami

    jaundice, urin berwarna pekat, gatal-

    gatal di seluruh badan, dan penurunan

    berat badan.

    Pada pemeriksaan laboratorium dapat

    ditemukan peningkatan kadar bilirubin,

    alkaline fosfatase, glutamiltransferase

    (GGT) dan SGOT-SGPT.

    Pada kasus ini, ditemukan kadar

    bilirubin total, bilirubin direct,

    alkaline fosfatase, SGOT dan SGPT

    yang meningkat pada pasien.

    Pemeriksaan radiologi yang dilakukan

    untuk mendiagnosa Klatskin Tumor ialah

    USG, CT-Scan, ERCP (Endoscopic

    Retrograde Cholangiopancreatography),

    MRI (Magneting Resonance Imaging)

    ataupun MRCP (Magneting Resonance

    Cholangiopancreatography).

    Pada kasus ini, pasien dilakukan

    pemeriksaan USG abdomen, CT-Scan

    abdomen dan ERCP yang hasilnya

    menunjukkan Susp. Ca Ampula

    Vateri atau Klatskin Tumor.

  • 8/13/2019 Klatskin Tumor 2

    34/34

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Lee SH, Park JK, Yoon WJ, et al. Optimal Biliary Drainage for InoperableKlatskins Tumor Based on Bismuth Type. World J Gastroenterol 2007;

    13(29): 3948-55

    2. American Cancer Society. Bile Duct cancer (Cholangiocarcinoma). ACS2012

    3. Djaya KH. Perbandingan Terapi Drainase Bilier pada PasienKolangiokarsinoma Melalui Pendekatan Perendoskopik dan Perkutaneus.

    FKUI 2011

    4. Darwin PE. Cholangiocarcinoma. 2012. Available at:http://emedicine.medscape.com/article/277393-overview#a0199

    5. Wexner Medical Center. The Biliary System: Anatomy and Physiology. TheOhio State University 2013. Available at:

    http://medicalcenter.osu.edu/patientcare/healthcare_services/liver_biliary_pan

    creatic_disease/biliary_system_anatomy/Pages/index.aspx

    6. Tortora GJ, Derrickson BH. Principles of Anatomy and Physiology 12thedition. John Wiley & Sons 2009: 948

    7. Lillemoe, K.D. Klatskin Tumors. In: Surgical Treatment: Evidence-Basedand Problem-Oriented. Munich: Zuckschwerdt; 2001. Available at:

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK6906/?report=printable.

    8. Boris, RA., Blechacz., Gores GJ. Cholangiocarcinoma. Elsevier Inc; 2008.9. Lillemoe K.D., Surgical Treatment: Evidence-Based and Problem-Oriented.,

    Department of Surgery, The Johns Hopkins Medical Institutions, Baltimore,

    USA(2001).

    10. Purl AS, Nayyar AK, Vij JC. Cholangiocarcinoma. Indian J Tub 1994;41:13111.Asmara D.P., Refarat Radiology Klatskin Tumor (2010)

    http://emedicine.medscape.com/article/277393-overview#a0199http://medicalcenter.osu.edu/patientcare/healthcare_services/liver_biliary_pancreatic_disease/biliary_system_anatomy/Pages/index.aspxhttp://medicalcenter.osu.edu/patientcare/healthcare_services/liver_biliary_pancreatic_disease/biliary_system_anatomy/Pages/index.aspxhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK6906/?report=printablehttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK6906/?report=printablehttp://medicalcenter.osu.edu/patientcare/healthcare_services/liver_biliary_pancreatic_disease/biliary_system_anatomy/Pages/index.aspxhttp://medicalcenter.osu.edu/patientcare/healthcare_services/liver_biliary_pancreatic_disease/biliary_system_anatomy/Pages/index.aspxhttp://emedicine.medscape.com/article/277393-overview#a0199