konfigurasi dynamic routing menggunakan rip pada mikrotik
TRANSCRIPT
P a g e 1 | 4
LAPORAN RESMI
Konfigurasi Dynamic Routing Menggunakan RIP pada Mikrotik
Anggota Kelompok 7
Mutik Hidayati 2110165012
Arbi Wiranata 2110165022
Nanda Afif Ashari 2110165028
A. PERCOBAAN
1. Topologi Jaringan
2. Langkah-Langkah
Pasang semua alat dengan baik, seperti topologi diatas.
Buka Winbox, klik tombol [...] untuk connect. Jika router sudah terkoneksi dengan LAN,
maka akan menucul list yang berisi MAC Address dan IP Address. Pilih MAC Address dan
kosongkan password. Klik tombol [Connect] kemudian akan muncul tulisan MIKROTIK
Sebelum melakukan setting, reset ulang terlebih dahulu. Pada panel winbox sebelah kiri
pilih [System] -> [Reset Configuration]. Kemudian klik [Reset Configuration]
Lakukan Setting IP Komputer sesuai konfigurasi, langkah-langkahnya yaitu :
Control Panel
Pilih Network and Internet
Pilih Network and Sharing Center
Pilih Change adapter setting
Pilih Adapter Local Area Connection
Pilih Internet Protocol version 4(TCP/Ipv4)
Setting IP
Ok
Lakukan setting IP Address beserta network pada port yang akan digunakan untuk
berhubungan ke jaringan lain. eth13 diisikan IP address PC kita, eth10 diisikan IP address
P a g e 2 | 4
dari jaringan yang terhubung secara langsung dengan jaringan kita, sedangkan eth9
adalah port untuk client. Langkah-langkahnya, pada terminal ketik : ip address add address=192.168.7.1/24 interface=ether13
network=192.168.7.0
ip address add address=10.1.1.2/24 interface=ether10 network=10.1.1.0
ip address add address=10.1.7.1/24 interface=ether9 network=10.1.7.0
Lakukan routing table agar jaringan lokal dapt mengakses jaringan luar. Langkah-
langkahnya, pada terminal ketik: Routing rip network add network=10.1.7.0/24
Routing rip network add network=10.1.1.0/24
Routing rip network add network=192.168.7.0/24
Ketik ip route print
3. HASIL PERCOBAAN
P a g e 3 | 4
P a g e 4 | 4
B. KESIMPULAN
Dynamic routing menggunakan protocol-protokol informasi khusus agar dapat secara otomatis
mengupdate tabel routing dengan rute-rute yang sudah diketahui per router. Protocol-protokol
ini dikelompokkan berdasarkan apakah mereka berupa IGP (Interior Gateway Protocol) atau EGP
(Exterior Gateway Protocol). IGP digunakan untuk mendistibusikan informasi routing dalam
sebuah autonomous system (AS), contohnya protocol RIP dan OSPF. Sedangkan EGP digunakan
oleh inter-AS routing, dengan demikian masing-masing AS dapat saling mengenal satu sama
lainnya, contohnya protocol EGP dan BGP
Ketika jumlah network yang dikelola seorang admin sangat banyak, penggunaan dynamic routing
lebih efektif daripada menggunakan static routing karena dynamic routing lebih mudah dan tidak
membutuhkan waktu yang lama untuk konfigurasi.
Namun dynamic routing memiliki kekurangan yaitu beban kerja router akan lebih berat karena
setiap waktu akan selalu memperbarui IP Table .