konsep formal rente ekonomi
DESCRIPTION
Konsep Formal rente ekonomi. By : Erlinda Indrayani. Pertama sekali dikembangkan oleh David Ricardo th 1817 yaitu untuk konteks sumbedaya lahan . - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
![Page 1: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/1.jpg)
Konsep Formal rente ekonomi
By : Erlinda Indrayani
![Page 2: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/2.jpg)
Pertama sekali dikembangkan oleh David Ricardo th 1817 yaitu untuk konteks sumbedaya lahan.
Rente ekonomi pada dasarnya adalah Surplus yaitu perbedaan antara harga yang diperoleh dari penggunaan sumberdaya dengan biaya per unit input yg digunakan untuk menjadi SD tersebut menjadi suatu komoditas.
![Page 3: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/3.jpg)
Selisih ini sering disebut sebagai rente per unit input
Rente juga bisa diartikan sebagai nilai dari input produktif ketika digunakan melebihi biaya yang diperlukan. Atau residual seluruh biaya dibayarkan dan biasanya diterima oleh pemiliki SD.
Rente ≠ sewa.
![Page 4: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/4.jpg)
Untuk konteks SDA, rente ekonomi sering dibedakan antara :
1. Scarcity rent (rente ekonomi yang ditimbulkan karena sifat kelangkaan sumberdaya)
2. Rente ricardian (Differntial rent)
![Page 5: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/5.jpg)
![Page 6: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/6.jpg)
![Page 7: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/7.jpg)
Kurva suplai menggambarkan kurva biaya marginal dari ekstrkasi SDA.
Dari teori: kurva biaya marginal diatas harga minimum menggambarkan kurva suplai.
Harga yg diterima diatas harga minimum tersebut merupakan surplus. Dengan demikian pd harga P* terdapat selisish yang positif antara harga dan biaya marginal sehingga dihasilkan surplus yang merupkana rente ekonomi icardian. Pada panel b, out put dikendalikan pada tingkat Q=Q**<Q* sehingga dihasilkan rente kelangkaan (scarcity rent) selain rente ricadian.
![Page 8: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/8.jpg)
Perlu diperhatikan : Untuk perikanan tangkap, tidak bisa
mengendalikan out put (hasil tangkapan) karena ditentukan oleh ketersediaan alam dan faktor lainnya.
Konsep rente ekonomi dalam perikanan digambarkan dalam variable input (kapal, jumlah TK, Gross tone,)
![Page 9: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/9.jpg)
![Page 10: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/10.jpg)
![Page 11: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/11.jpg)
![Page 12: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/12.jpg)
Gambar 3.4 dalam panel a : situasi perikanan diukur dari pelaku usaha individu tanpa intervensi kebijakan. Pelaku memperoleh surplus sebesar ABEF yang identik dengan surplus produsen. Surplus ini merupakan keuntungan diatas keuntungan normal.
Panel b, jika pemerintah melakukan intervensi kebijakan, dan intervensi tersebut mampu mengendalikan input perikanan, maka penerimaan rata-rata(AR) meningkat dari AR1 menjadi AR2.
![Page 13: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/13.jpg)
Peningkatan penerimaan ini menghasilkan dua surplus yakni rente SD sebesar daerah ABCD dan intramarginal rent sebesar darah DCEF.
Rente sebesar ABCD sebagian merupakan surplus ekonomi yang seharusnya diterima oleh pemerintah sebagai biaya pengelolaan SDi.
Rente SD berkaitan erat dengan pengelolaan perikanan sehingga Rente positif bisa dihasilkan dari pengelolaan yang baik.
Sebaliknya rente negative bisa dihasilkan dai pengelolaan yang buruk.
![Page 14: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/14.jpg)
Ada 4 pendekatan perhitungan rente sumberdaya :1. Pendekatan surplus Pada kasus ini pemerintah ridak melakukan intervensi
kebijakan sehingga rente sumberdaya langsung diterima oleh pelaku ekonomi sebagai surplus produsen
Dalam konteks formal, Rente sumberdaya adalah luas daerah yg dibatasi oleh kurva biaya dan harga
Perhitungan dengan menggunakan pendekatan ini pada hakikatnya adalah menghitung luas kurva (Gambar 3.3 dan 3.5)
Metode ini kelemahnya adalah hanya bisa dilakukan pada satu komoditas. Sehigga jarang sekali digunakan
Pengukuran rente ekonomi perikanan
![Page 15: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/15.jpg)
2. Pendekatan harga bersih Metode banyak digunakan dalam kerangka makro,RR = TR – (IC + CE + CFC + NP)NP = rKNilai (IC + CE + CFC + NP) = biaya marginal
ekstraksi SD (marginal cost).RR= Resource RenteTR = Total Revenue (penerimaan total)CE= Compensation of employee)CFC=Compensation of fixed capitalNP =Normal profit.
![Page 16: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/16.jpg)
3. Keragaan finansial dan keragaan ekonomi dengan merinci struktur biaya dan penerimaan dari industry perikanan.
Pendekatan ini digunakan dengan menggunakan data survey dari industry penangkapan ikan yang kemudian dirinci berdasarkan komponen biaya yang dikeluarka oleh industry tersebut.
![Page 17: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/17.jpg)
Perhitungan ini mudah dilakukan tetapi memerlukan biaya yang sangat besar
Tabel 3.1 dan Tabel 3.2
![Page 18: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/18.jpg)
![Page 19: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/19.jpg)
![Page 20: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/20.jpg)
4. Pendekatan Bio Ekonomi yaitu rente sumberdaya dihitung berdasarkan selisih antara nilai dari ikan yang ditangkap dengan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengekstraksi.
![Page 21: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/21.jpg)
1. Mekanisme lelang2. Pungutan rente : Pembayaran atas upaya
yang digunakan untuk proses menghasilkan ikan yang dapat dipasarkan.
Pembayaran ini setara dengan nilai atas sumberdaya ikan sebelum ikan tersebut ditangkap.
Bisa berupa pungutan atas ikan yang didaratkan secara nilai tetap per kilogram atau proporsional terhadap nilai ikan tersebut. Atau bisa juga kombinasi.
MEKANISME PENGUMPULAN RENTE EKONOMI
![Page 22: Konsep Formal rente ekonomi](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022061421/5681673d550346895ddbeeb8/html5/thumbnails/22.jpg)
Penjualan sebagian hak dari pemilikan SDi yaitu melalui Individual Transferable Quota (TFQ)
Ketikan jumlah kuota sudah ditentukan oleh pemerintah, kuota tersebut dapat dilelang (dijual) kepada pengguna SD (nelayan) dengan nilai yang sesuai dengan nilai SDi yg dieksploitasi.