kpb meiza 3rd vers hwaiting!!!!

Upload: swordflush

Post on 28-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    1/78

    LAPORAN TUGAS AKHIRKAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS

    BUDIDAYA BUNGA KRISAN DENGAN MENGGUNAKAN

    GREEN HOUSEKAYU PADA KELOMPOK TANI PALASARI

    JAYA, KABUPATEN SUKABUMI

    MEIZA AMALIA

    PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS

    PROGRAM DIPLOMA

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2015

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    2/78

    PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN AKHIR DAN

    SUMBER INFORMASI

    Dengan ini saya menyatakan laporan dengan judul Budidaya Bunga Krisan

    dengan Menggunakan Green House Kayu pada Kelompok Tani Palasari Jaya,

    Kabupaten Sukabumi adalah karya saya dengan arahan dosen pembimbing dan

    belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber

    informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan penulis lain telah

    disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

    laporan ini.

    Bogor, Juni 2015

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    3/78

    ABSTRACT

    MEIZA AMALIA, Business Development Study of Cultivation Chrysanthemum

    On Farmers Group Palasari Jaya, Sukabumi. Supervised by LENI LIDYA.

    Request chrysanthemums are increasing with the changing lifestyle of modern

    society. The purpose of this study is to formulate a business development ideas

    cultivation of chrysanthemums and conduct feasibility analysis business

    development. The analytical method used is the analysis of qualitative (non-

    financial aspects) and quantitative analysis (financial aspects). Based on

    qualitative analysis, business development planning can be said to be feasible.

    The quantitative analysis used was the analysis of farm income. Based on the

    analysis of the results of the calculation of profit and loss and cash flow, the

    business development plan is feasible. Thus, business development planning

    chrysanthemum cultivation is feasible qualitatively and quantitatively.

    Keywords: chrysanthemums, investment eligibility criteria, qualitative analysis,

    quantitative analysis.

    ABSTRAK

    MEIZA AMALIA, Kajian Pengembangan Bisnis Budidaya Bunga Krisan dengan

    Menggunakan Green HouseKayu pada Kelompok Tani Palasari Jaya, Kabupaten

    Sukabumi. Dibimbing oleh LENI LIDYA.

    Permintaan bunga krisan semakin meningkat seiring dengan perubahan gaya

    hidup masyarakat moderen. Tujuan dari kajian ini adalah merumuskan ide

    pengembangan bisnis budidaya bunga krisan serta melakukan analisis kelayakan

    pengembangan bisnisnya. Metode analisis yang digunakan adalah analisis

    kualitatif (aspek non finansial) dan analisis kuantitatif (aspek finansial).

    Berdasarkan analisis kualitatif, perencanaan pengembangan bisnis dapat dikatakan

    layak. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis pendapatan usaha tani.

    Berdasarkan hasil perhitungan analisis laba rugi dan arus kas, rencana

    pengembangan bisnis ini layak untuk dijalankan. Dengan demikian, perencanaan

    pengembangan bisnis budidaya bunga krisan dikatakan layak secara kualitatif dankuantitatif.

    Kata kunci : analisis kualitatif , analisis kuantitatif, bunga krisan, kriteria

    kelayakan investasi

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    4/78

    RINGKASAN

    MEIZA AMALIA, Kajian Pengembangan Bisnis Budidaya Bunga Krisan dengan

    Menggunakan Green HouseKayu pada Kelompok Tani Palasari Jaya, Kabupaten

    Sukabumi. Dibimbing oleh LENI LIDYA.

    Permintaan tanaman hias, termasuk bunga krisan mengalami peningkatan

    seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat moderen. Sementara itu hasil

    produksinya belum mampu memenuhi permintaan pasar. Hal tersebut ditunjukan

    dengan pasokan bunga krisan yang selalu kurang di beberapa pasar. Dengan

    demikian, peluang bisnis dalam budidaya bunga krisan ini masih tinggi.

    Kelompok Tani Palasari Jaya merupakan kumpulan petani yang bergerak

    dalam bidang budidaya tanaman hias. Adanya peluang dalam pasar bunga krisan

    dapat dimanfaatkan oleh petani. Dengan kondisi alam yang mendukung serta

    keterampilan budidaya menjadi kekuatan yang dimiliki oleh petani untuk

    memasuki pasar krisan. Tujuan pengembangan bisnis ini adalah untuk mengkaji

    kelayakan perencanaan bisnis budidaya bunga krisan. Dengan demikian, hasil

    kajian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi petani dalam mengembangkan

    usahanya.

    Pada kajian pengembangan bisnis ini digunakan metode analisis kelayakan,

    yakni secara kualitatif dan secara kuantitatif. Analisis kualitatif meliputi analisis

    aspek pasar, aspek produksi, aspek organisasi dan manajemen, dan aspek sosial

    lingkungan. Analisis kuantitatif merupakan analisis secara finansial, meliputi

    analisis laporan laba rugi, arus kas, kriteria kelayakan investasi, dan analisis

    sensitivitas.

    Rencana pengembangan bisnis ini yaitu budidaya bunga krisan di dalamgreen house. Lahan yang digunakan merupakan lahan sewa, yakni sebanyak

    empat petak dengan luas total 2 000 m2. Satu petak lahan seluas 500 m

    2 terdiri

    dari enam bedengan dengan ukuran 49.4 m x 1 m. Satu bedengan dapat ditanami

    bunga krisan sebanyak 4 940 tanaman. Total bedengan yakni 24 buah. Dengan

    tingkat kegagalan maksimal 1.37% per bedeng, satu bedeng mampu menghasilkan

    4 872 tanaman. Penanaman dilakukan satu minggu sekali, sehingga bunga krisan

    dapat tersedia setiap minggunya.

    Berdasarkan hasil analisis, rencana pengembangan bisnis budidaya bunga

    krisan secara kualitatif dan kuantitatif layak untuk dilaksanakan. Hasil analisis

    kuantitatif yaitu NPV sebesar Rp136 245 680, IRR sebesar 40.18 %, Net BC

    sebesar 1,7, dan payback periode selama 2 tahun 8 bulan. Analisis sensitivitasmenunjukan bahwa bisnis bersifat sensitif terhadap penurunan harga jual menjadi

    Rp5 000 per ikat sehingga menyebabkan kriteria investasi menjadi tidak layak.

    Tetapi, bisnis bersifat tidak sensitif terhadap kenaikan bahan baku sebesar 1,13%.

    Analisis switching value menunjukan bahwa perubahan maksimum yang dapat

    ditolerir bisnis adalah penurunan volume penjualan sebesar 14,0535239%,

    kenaikan harga bibit krisan sebesar 69,7147885%, dan penurunan harga jual

    sebesar 14,0180902%.

    Kata kunci : analisis kualitatif , analisis kuantitatif, bunga krisan, kriteria

    kelayakan investasi

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    5/78

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    6/78

    LAPORAN TUGAS AKHIRKAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS

    BUDIDAYA BUNGA KRISAN DENGAN MENGGUNAKAN

    GREEN HOUSEKAYU PADA KELOMPOK TANI PALASARI

    JAYA, KABUPATEN SUKABUMI

    MEIZA AMALIA

    Laporan Akhir

    sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    Ahli Madya

    pada

    Program Diploma Keahlian Manajemen Agribisnis

    PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS

    PROGRAM DIPLOMA

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2015

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    7/78

    Judul Tugas Akhir : Kajian Pengembangan Bisnis Budidaya Bunga Krisan

    dengan Menggunakan Green HouseKayu pada Kelompok

    Tani Palasari Jaya, Kabupaten SukabumiNama : Meiza Amalia

    NIM : J3J112255

    Disetujui oleh

    Ir Leni Lidya, MM

    Pembimbing

    Diketahui oleh

    Dr Ir Bagus P. Purwanto, M.Agr Ir Sutara Hendrakusuma, M.Sc

    Direktur Koordinator Program Keahlian

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    8/78

    PRAKATA

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan

    hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Kajian Pengembangan Bisnis dengan

    judul Budidaya Bunga Krisan dengan Menggunakan Green House Kayu pada

    Kelompok Tani Palasari Jaya, Kabupaten Sukabumi. Kajian Pengembangan

    Bisnis ini merupakan salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Ahli

    Madya pada Program Keahlian Manajemen Agribisnis Program Diploma Institut

    Pertanian Bogor.

    Kajian Pengembangan Bisnis ini merupakan bagian dari proses

    pembelajaran mahasiswa untuk mempelajari potensi dan permasalahan yang ada

    dalam dunia bisnis khususnya dalam bidang agribisnis. Kajian Pengembangan

    Bisnis ini diharapkan dapat memberikan alternatif bisnis kepada Kelompok Tani

    Palasari Jaya dalam pengembangan bisnisnya.Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh

    karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Orang tua yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, kesabaran dan

    pengorbanan yang tiada hentinya selama penulis menempuh pendidikan

    2.

    Ibu Leni Lidya selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan,

    arahan, waktu serta ilmu pengetahuan selama penyelesaian Kajian

    Pengembangan Bisnis ini

    3. ................... selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dalam proses

    perbaikan Kajian Pengembangan Bisnis ini

    4. Bapak Igun, selaku ketua Kelompok Tani Palasari Jaya dan Pembimbing

    Lapangan yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan praktikkerja lapangan di Kelompok Tani Palasari Jaya. Serta Bapak Suhendri, Bapak

    Deden yang telah memberikan waktu, pengetahuan, arahan, dan motivasi juga

    kepada anggota lainnya pada Kelompok Tani Palasari Jaya atas bantuan serta

    rasa kekeluargaan selama praktik kerja lapangan

    5.

    Rekan-rekan mahasiswa Manajemen Agribisnis angkatan 49 dan semua pihak

    yang telah membantu selama praktik kerja lapangan.

    Bogor, Mei 2015

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    9/78

    viii

    DAFTAR ISI

    DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix

    DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x

    DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi

    1

    PENDAHULUAN ........................................................................................ 53

    1.1

    Latar Belakang ....................................................................................... 53

    1.2 Tujuan ..................................................................................................... 55

    1.2.1 Merumuskan Ide Pengembangan Bisnis pada Kelompok Tani

    Palasari Jaya ............................................................................................ 55

    1.2.2 Menyusun Rencana Pengembangan Bisnis pada Kelompok Tani

    Palasari Jaya ............................................................................................ 55

    2

    METODE KAJIAN ....................................................................................... 55

    2.1

    Lokasi dan Waktu ................................................................................... 55

    2.2

    Metode Pengumpulan Data .................................................................... 56

    2.3 Metode Analisis ...................................................................................... 56

    2.3.1

    Aspek Pasar dan Pemasaran ........................................................... 56

    2.3.2

    Aspek Produksi .............................................................................. 57

    2.3.3

    Aspek Organisasi, Manajemen, dan Sumber Daya Manusia ......... 59

    2.3.4

    Aspek Sosial dan Lingkungan ........................................................ 59

    2.3.5Aspek Finansial .............................................................................. 60

    3

    KERAGAAN PERUSAHAAN .................................................................... 64

    3.1

    Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ................................................. 64

    3.2 Organisasi Manajemen dan Sumber Daya Manusia ............................... 64

    3.3 Sumber Daya Perusahaan ....................................................................... 66

    3.3.1 Sarana dan Peralatan ...................................................................... 66

    3.3.2 Permodalan .................................................................................... 69

    3.4

    Deskripsi Unit Bisnis .............................................................................. 69

    3.4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran........................................................... 69

    3.4.2 Aspek Produksi .............................................................................. 71

    3.4.3 Aspek Organisasi, Manajemen, dan Sumber Daya Manusia ......... 71

    3.4.4 Aspek Sosial dan Lingkungan ....................................................... 72

    3.4.5 Aspek Finansial .............................................................................. 73

    4 KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS ........................................................ 73

    4.1

    Rumusan Ide Pengembangan Bisnis ...................................................... 73

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    10/78

    ix

    4.2 Perencanaan Produk ............................................................................... 75

    4.3 Perencanaan Pengembangan Bisnis ....................................................... 76

    4.3.1 Perencanaan Pasar dan Pemasaran................................................. 76

    4.3.2 Perencanaan Produksi .................................................................... 79

    4.3.3 Perencanaan Organisasi, Manajemen, dan Sumber Daya Manusia 93

    4.3.4 Perencanaan Sosial dan Lingkungan ............................................. 94

    4.3.5 Perencanaan Finansial .................................................................... 95

    4.4

    Tahapan Pengembangan Bisnis ............................................................ 103

    5 SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 105

    5.1 Simpulan ............................................................................................... 105

    5.2 Saran ..................................................................................................... 106

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 106

    LAMPIRAN ........................................................................................................ 107

    RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 64

    DAFTAR TABEL

    1 Konsumsi bunga krisan di Indonesia tahun 2010 - 2013 .................................. 54

    2 Produksi Bunga Krisan di Jawa Barat Tahun 2010-2012 .................................. 54

    3 Daerah Produksi Bunga Krisan di Jawa Barat Tahun 2013 ............................... 54

    4 Produksi Bunga Krisan di Kabupaten Sukabumi Tahun 2013Error! Bookmark

    not defined.5 Daftar anggota Kelompok Tani Palasari Jaya Tahun 2014 ....Error! Bookmark

    not defined.6 Peralatan yang dimiliki Kelompok Tani Palasari Jaya Tahun 2014 ................. 66

    7 Peralatan pada proses produksi bunga krisan................................................... 67

    8 Perlengkapan pada proses produksi bunga krisan ............................................. 68

    9 Peralatan pada proses pemeliharaan bunga krisan ........................................... 68

    10 Perlengkapan pada proses pemeliharaan bunga krisan .................................. 68

    11 Peralatan pada proses panen bunga krisan ..................................................... 69

    12 Perlengkapan pada proses panen bunga krisan .............................................. 69

    13 Permintaan per minggu bunga krisan di Kabupaten Sukabumi ...............Error!

    Bookmark not defined.14 Produksi bunga krisan di Kabupaten Sukabumi ............ Error! Bookmark not

    defined.15 Selisih antara permintaan dan produksi bunga krisan per minggu .......... Error!

    Bookmark not defined.

    16 Permintaan dan produksi bunga krisan di Kabupaten .... Error! Bookmark not

    defined.

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    11/78

    x

    17 Pelanggan bunga krisan pada Kelompok Tani Palasari Jaya Error! Bookmark

    not defined.18 Proyeksi produksi bunga krisan pada Kelompok Tani Palasari Jaya ....... Error!

    Bookmark not defined.

    19 Bahan baku pada budidaya krisan selama satu siklus ..................................... 8020 Peralatan pada proses produksi bunga krisan.................................................. 81

    21 Perlengkapan pada proses budidaya krisan selama satu siklus produksi ........ 81

    22 Kebutuhan tenaga kerja pada budidaya krisan satu siklus produksi ............... 82

    23 Biaya operasional produksi bunga krisan selama satu siklus produksi .......... 86

    24 Proyeksi penerimaan pada budidaya bunga krisan ......................................... 95

    25 Biaya tenaga kerja harian ................................................................................ 96

    26 Biaya variabel.................................................................................................. 96

    27 Biaya penyusutan investasi per tahun ..............Error! Bookmark not defined.

    28 Perhitungan gaji tetap petani ........................................................................... 97

    29 Biaya tetap ....................................................................................................... 97

    30 Proyeksi laporan laba rugi ............................................................................. 100

    31 Bagi hasil antara investor dan petani penggarap ........................................... 100

    32 Proyeksi arus kas ........................................................................................... 101

    33 Kriteria kelayakan investasi .......................................................................... 101

    34 Hasil analisis sensitivitas .............................................................................. 102

    35 Tahapan pengembangan bisnis budidaya bunga krisan ................................ 103

    DAFTAR GAMBAR

    1 Struktur Organisasi Kelompok Tani Palasari Jaya Tahun 2014 ....................... 65

    2 Green Housebudidaya bunga krisan pada Kelompok Tani Palasari Jaya ........ 67

    3 Saluran pemasaran bunga krisan pola 1 ............................................................ 70

    4 Saluran pemasaran bunga krisan pola 2 .......................................................... 71

    5 Rumusan ide pengembangan bisnis budidaya krisan ........................................ 74

    6 Bunga krisan ......................................................Error! Bookmark not defined.

    7 Saluran pemasaran pola 1...................................Error! Bookmark not defined.

    8 Saluran pemasaran pola 2...................................Error! Bookmark not defined.

    9 Saluran pemasaran pola 3...................................Error! Bookmark not defined.

    10 Layoutdalam satu petak lahan ........................................................................ 85

    11 Jarak tanam bunga krisan dalam satu bedengan ............................................. 85

    12 Proses budidaya bunga krisan ..........................Error! Bookmark not defined.

    13 Lahan yang telah diolah .................................................................................. 88

    14 Kegiatan penyiangan ....................................................................................... 89

    15 Pembuangan daun bagian bawah .................................................................... 90

    16 Pembuatan pestisida ........................................................................................ 90

    17 Pengemasan bunga krisan ............................................................................... 93

    18 Struktur Organisasi Kelompok Tani Palasari Jaya ......................................... 93

    19 Alur tahap pengembangan bisnis .................................................................. 104

    http://d/amalia/meiza/Documents/Tugas/Diploma%20IPB%20MAB/Semester%206/TA/KPB%20Meiza%203rd%20vers%20%20Hwaiting!!!!.docx%23_Toc419405004http://d/amalia/meiza/Documents/Tugas/Diploma%20IPB%20MAB/Semester%206/TA/KPB%20Meiza%203rd%20vers%20%20Hwaiting!!!!.docx%23_Toc419405004http://d/amalia/meiza/Documents/Tugas/Diploma%20IPB%20MAB/Semester%206/TA/KPB%20Meiza%203rd%20vers%20%20Hwaiting!!!!.docx%23_Toc419405018http://d/amalia/meiza/Documents/Tugas/Diploma%20IPB%20MAB/Semester%206/TA/KPB%20Meiza%203rd%20vers%20%20Hwaiting!!!!.docx%23_Toc419405018http://d/amalia/meiza/Documents/Tugas/Diploma%20IPB%20MAB/Semester%206/TA/KPB%20Meiza%203rd%20vers%20%20Hwaiting!!!!.docx%23_Toc419405018http://d/amalia/meiza/Documents/Tugas/Diploma%20IPB%20MAB/Semester%206/TA/KPB%20Meiza%203rd%20vers%20%20Hwaiting!!!!.docx%23_Toc419405004
  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    12/78

    xi

    DAFTAR LAMPIRAN

    1 Jadwal kegiatan selama satu siklus budidaya bunga krisan .............................. 54

    2 Pola tanam budidaya bunga krisan .................................................................... 55

    3 Perhitungan penyusutan, reinvestasi dan nilai sisa ........................................... 59

    4 Biaya variabel setelah ada kenaikan harga input .............................................. 61

    5 Proyeksi laporan laba rugi setelah ada kenaikan harga input ........................... 61

    6 Bagi hasil antara petani dan investor setelah ada kenaikan harga input ........... 62

    7 Proyeksi arus kas setelah ada kenaikan harga input.......................................... 62

    8 Proyeksi laporan laba rugi setelah ada penurunan harga jual ........................... 63

    9 Proyeksi arus kas setelah ada penurunan harga jual ........ Error! Bookmark not

    defined.10 Bagi hasil antara petani dan investor setelah ada penurunan harga ......... Error!

    Bookmark not defined.

    12 Tahapan pengembangan bisnis menggunakansoftware QM For................... 63

    http://d/amalia/meiza/Documents/Tugas/Diploma%20IPB%20MAB/Semester%206/TA/KPB%20Meiza%203rd%20vers%20%20Hwaiting!!!!.docx%23_Toc419544982http://d/amalia/meiza/Documents/Tugas/Diploma%20IPB%20MAB/Semester%206/TA/KPB%20Meiza%203rd%20vers%20%20Hwaiting!!!!.docx%23_Toc419544982http://d/amalia/meiza/Documents/Tugas/Diploma%20IPB%20MAB/Semester%206/TA/KPB%20Meiza%203rd%20vers%20%20Hwaiting!!!!.docx%23_Toc419544982
  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    13/78

    1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Bunga krisan adalah sejenis tumbuhan berbunga yang sering ditanam

    sebagai tanaman hias pekarangan atau bunga petik. Tumbuhan ini mulai muncul

    pada zaman kapur.Bunga krisan atau seruni adalah bagian dari tumbuhan suku

    kenikir-kenikir atau Asteraceae yang mencakup bermacam-macam jenis

    Chrysanthemum.

    Krisan merupakan salah satu bunga tertua yang dibudidayakan. Bunga ini

    berperan penting dalam kehidupan serta kebudayaan Cina dan Jepang selama

    3000 tahun yang lalu. Pada tahun 1843 tanaman krisan diintroduksi ke Inggris

    oleh Robert Fortune dan menjadi salah satu tetua krisan spray dan pompon yang

    dikenal saat ini. Sebelumnya beberapa pemulia di Inggris dan Belanda mencobamemuliakan beberapa jenis krisan lokal. Di Amerika, Smith sudah menyilangkan

    sendiri varietas-varietas komersil sejak tahun 1889. Tidak lebih dari 500 varietas

    dihasilkannya, beberapa diantaranya masih bertahan hingga saat ini (Kofranek,

    1980).

    Bunga krisan masuk ke Indonesia pada abad ke-7, dengan perkembangan

    yang tidak cukup baik. Pada tahun 1940 petani di Indonesia mulai membaca

    peluang yang ada dalam perdagangan bunga krisan, sejak itulah bunga krisan

    mulai dibudidayakan secara komersil di daerah Cianjur, Sukabumi, Cisarua,

    Lembang, Brastagi, dan Bandung.

    Bunga krisan memilki dua jenis antara lain yaitu tipe standar dan aster atau

    spray. Bunga tipe standar adalah bunga krisan yang memiliki bentuk bungatunggal per tangkai. Tipe ini dihasilkan dengan membuang calon bunga samping

    (lateral bud) dan membiarkan calon bunga utama (terminal bud) tumbuh dan

    berkembang sendiri. Sedangkan tipe aster atau spray adalah bunga krisan yang

    memiliki banyak bunga paling sedikit lima kuntum per tangkai. Tipe ini

    dihasilkan dengan membuang kuncup bunga utama dan membiarkan calon bunga

    samping untuk tumbuh dan berkembang. Bunga krisan bukan bunga asli

    Indonesia akan tetapi bunga krisan memiliki toleransi suhu udara agar dapat tetap

    tumbuh sekitar 170 C 300 C, hal tersebut membuat bunga krisan dapat tumbuh di

    Indonesia dengan pencahayaan yang lebih panjang waktunya. Ketinggian tanah

    yang cocok untuk menanam bunga krisan adalah 700 sampai 1 200 meter diatas

    permukaan air laut (dpl).Permintaan bunga krisan di pasar domestik maupun pasar luar negeri

    semakin meningkat, hal tersebut merupakan salah satu faktor utama yang

    membuat usaha bunga krisan sangat menjanjikan. Tabel 1 menunjukan konsumsi

    bunga krisan di Indonesia.

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    14/78

    Tabel 1 Konsumsi bunga krisan di Indonesia tahun 2010 - 2013

    Tahun Volume konsumsi (tangkai)

    2010 184 632 580

    2011 305 316 650

    2012 396 940 5502013 386 668 020

    Sumber : Pusat Data dan Sistem Pertanian, 2014

    Tabel 1 menunjukan bahwa konsumsi di Indonesia meningkat setiap

    tahunnya. Konsumsi tersebut dapat dipenuhi oleh produksi dari dalam negeri.

    Provinsi Jawa Barat merupakan daerah yang memiliki kontribusi besar dalam

    produksi bunga krisan, yakni sebesar 51,09% (Pusdatin, 2014). Produksi bunga

    krisan di Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel 2.

    Tabel 2 Produksi bunga krisan di Jawa Barat Tahun 2010-2012

    Tahun Produksi (tangkai)

    2010 55.930.892

    2011 142.223.484

    2012 217.879.685

    Sumber : Badan Pusat Statistik, 2014

    Tabel 2 menunjukan bahwa produksi setiap tahunnya mengalami

    peningkatan. Produksi tahun 2011 dan tahun 2012 mengalami peningkatan

    sebesar 154,28% dan 53,20% dari tahun sebelumnya, tetapi produksi tahun 2013

    menurun sebesar 9,20% dari tahun 2012. Artinya produksi bunga krisan per

    tahunnya cenderung mengalami peningkatan.Jawa Barat merupakan salah satu sentra tanaman hias di Indonesia, salah

    satunya adalah bunga krisan. Produksi bunga krisan di Jawa Barat dapat dilihat

    pada Tabel 3.

    Tabel 3 Daerah produksi bunga krisan di Jawa Barat Tahun 2013

    Kabupaten/Kota Kecamatan Produksi (tangkai)

    Bandung Parompong, Lembang, Cisarua 48 966 400

    Cianjur Sukaresmi, Pacet, Cugenang, Cipanas 106 176 250

    Sukabumi Nagrak, Cibadak 40 920 390

    Jumlah 196 063 040Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat

    2014

    Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa Cianjur merupakan daerah penghasil

    bunga krisan terbesar di Jawa Barat dengan jumlah 106 176 250 tangkai.

    Sedangkan Sukabumi merupakan daerah penghasil bunga krisan terkecil di Jawa

    Barat dengan jumlah 40 920 390 tangkai.

    Kabupaten Sukabumi yakni Kecamatan Nagrak, Kecamatan Cibadak, dan

    Kecamatan Sukabumi merupakan salah satu daerah penghasil bunga krisan.

    Menurut data Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) pada

    tahun 2014 produksi bunga krisan di Kabupaten Sukabumi sebesar 4 400 000

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    15/78

    tangkai. Jumlah tersebut terus meningkat beriringan dengan tingginya permintaan.

    Hal tersebut dijadikan peluang bagi petani yang ada di Kabupaten Sukabumi

    untuk memproduksi bunga krisan guna memenuhi permintaan yang belum

    terpenuhi.

    Kelompok Tani Palasari Jaya merupakan kelompok tani yang bergerakdalam bidang budidaya tanaman hias. Tanaman hias yang dibudidayakan

    diantaranya adalah bunga krisan, bunga sedap malam, bunga mawar, bunga

    garbera, dan daun philodendron. Bunga krisan merupakan produk yang paling

    diminati oleh konsumen. Bunga krisan banyak digunakan untuk bunga dekorasi

    pada acaraacara pernikahan.

    Saat ini, petani di Kelompok Tani Palasari Jaya mengalami kekurangan

    produksi bunga krisan yang disebabkan banyaknyagreen houseyang rubuh akibat

    hujan dan angin. Hal tersebut menyebabkan petani tidak dapat memenuhi

    permintaan bunga krisan. Untuk memenuhi permintaan bunga krisan, petani harus

    menanam kembali bunga krisan dengan mendirikan green house dengan bahan

    kayu. Menurut pengalaman petani di Kelompok Tani Palasari Jaya, green housekayu memiliki umur pakai lima tahun. Tetapi, curah hujan yang tinggi serta angin

    kencang di Kecamatan Sukabumi mengakibatkan kayu mudah rusak sehingga

    umur pakainya menjadi dua sampai empat tahun. Kajian Pengembangan Bisnis ini

    bertujuan untuk menganalisis kelayakan dari budidaya bunga krisan di Kelompok

    Tani Palasari Jaya.

    1.2 Tujuan

    1.2.1Merumuskan ide pengembangan bisnis budidaya bunga krisan padaKelompok Tani Palasari Jaya

    1.2.2Menyusun rencana pengembangan bisnis budidaya bunga krisan pada

    Kelompok Tani Palasari Jaya

    2 METODE KAJIAN

    2.1 Lokasi dan Waktu

    Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan di Kelompok Tani Palasari Jaya

    yang beralamat di Kampung Palasari, Desa Sudajaya Girang, Kecamatan

    Selabintana, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. PKL dilaksanakan mulai tanggal

    02 Februari hingga tanggal 07 Mei 2015. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara

    sengaja (purposive) dengan pertimbangan Kelompok Tani Palasari Jaya dalam

    bisnis tanaman hias memiliki potensi yang besar untuk bisa dikembangkan

    menjadi usaha yang lebih besar. Potensi tersebut berupa daerah yang cocok,

    letaknya strategis dan lahan produksi yang luas.

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    16/78

    2.2 Metode Pengumpulan Data

    Data yang digunakan dalam pembuatan kajian lingkungan bisnis ini ialah

    data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan

    langsung dilapang dan wawancara yang dilakukan ke berbagai pihak sepertikonsumen, pemasok dan anggota yang ada di kelompok tani tersebut. Data

    sekunder diperoleh dari dokumentasi perusahaan, skripsi, internet dan studi

    pustaka (literatur) dari berbagai sumber dan instansi terkait, seperti Balai

    Penyuluhan Pertanian Peternakan dan Kehutanan (BP3K) dan Kelurahan.

    2.3Metode Analisis

    Metode analisis yang digunakan pada kajian pengembangan bisnis ini

    adalah secara kualitatif dan kuantitatif. Analisa secara kualitatif merupakan

    penjabaran kelayakan yang meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek produksi,

    aspek organisasi manajemen, dan aspek sosial lingkungan. Analisa secara

    kuantitatif merupakan analisa kelayakan berdasarkan hitungan yang meliputi

    aspek finansial.

    2.3.1Aspek Pasar dan PemasaranPasar berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang

    ditawarkan. Menurut Philip Kotler dalamAlma (2007), pemasaran adalah proses

    merencanakan konsepsi, harga, promosi, distribusi ide, dan menciptakan peluang

    yang memuaskan individu sesuai dengan tujuan organisasi. Tujuan dari analisis

    aspek pasar dan pemasaran adalah untuk mengetahui kelayakan bisnis dari aspekpasar dengan pertimbangan bahwa jika pasar yang dituju tidak jelas, prospek

    bisnis menjadi tidak jelas dan resiko kegagalan bisnis menjadi besar. Aspek pasar

    dan pemasaran meliputi penentuan strategi pemasaran dan bauran pemasaran.

    Philip Kotler dalam Alma (2007) menyatakan bahwa strategi pemasaran

    terdiri dari segmentasi (segmenting), target konsumen (targeting), dan citra

    produk di mata konsumen (positioning). Strategi pemasaran dilakukan untuk

    memilih konsumen mana yang akan dilayani perusahaan. Berikut merupakan

    penjelasan dari strateg pemasaran :

    a.

    Segmentasi (Segmenting)

    Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau

    mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen ataumemiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian

    maupun gaya hidup. Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar

    mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau

    lebih segmen pasar tertentu.

    b. Target konsumen (Targeting)

    Targeting adalah proses pengevaluasian daya tarik masing-masing

    segmen pasar dan pemilihan satu atau lebih segmen yang akan dimasuki.

    Artinya targeting adalah menentukan pasar mana yang akan dilayani oleh

    konsumen.

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    17/78

    c. Posisi produk(Positioning)

    Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang

    konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk. Positioning adalah

    bagaimana sebuah produk di mata konsumen yang membedakannya dengan

    produk pesaing.

    Bauran pemasaran terdiri dari harga (price), produk (product), promosi

    (promotion), dan saluran distribusi (place). Bauran pemasaran bertujuan untuk

    mengetahui produk seperti apa yang akan diciptakan dan bagaimana

    menyampaikan pada konsumen. Berikut merupakan penjelasan dari bauran

    pemasaran :

    a. Harga(Price)

    Priceadalah sejumlah uang yang dkenakan atas suatu produk atau jasa,

    atau total nilai yang konsumen harus tukarkan untuk keuntungan dari memiliki

    barang atau jasa tersebut. Harga telah menjadi faktor utama yang

    mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Penentuan harga dapatdilakukan berdasarkan harga pasar dan harga pokok produksi yang ditambah

    dengan margin keuntungan. Rumus untuk menghitung harga pokok produksi

    yaitu :

    HPP =

    b. Produk (Product)

    Productmerupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar

    untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang mungkin

    dapat memuaskan harapan atau keinginan dari para produsen.

    c.

    Promosi (Promotion)

    Promotion yaitu mengkomunikasikan hubungan antara produk dan

    membujuk target konsumen untuk membelinya. Aspek promotionmerupakan

    hal yang perlu diperhatikan karena disinilah produsen akan memperkenalkan

    dan mengajak calon konsumennya untuk mencoba dan memakai produknya.

    d. Saluran distribusi (Place)

    Place adalah dimana konsumen bisa mendapatkan produk ataupun

    saluran distribusi dari pemasaran produk. Tujuannya adalah untukmemudahkan konsumen dalam mendapatkan produk yang diinginkannya.

    2.3.2Aspek ProduksiAspek produksi merupakan aspek yang membahas proses perubahan input

    menjadi output. Aspek produksi meliputi analisis :

    a.

    Jumlah produksi

    Jumlah output yang akan diproduksi terkait dengan jumlah permintaan,

    kapasitas perusahaan, suplai bahan baku, modal, dan peraturan pemerintah.

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    18/78

    b. Teknologi yang akan digunakan

    Saat ini pemilihan teknologi untuk memproduksi barang maupun jasa

    telah berkembang secara terus menerus. Hal ini memberikan peluang bagi

    industri untuk menerapkan teknologi yang tepat. Pemilihan teknologi dengan

    mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan perusahaan dalam pelaksanaankegiatan usaha, teknologi dapat dimiliki dengan cara membeli maupun

    menyewa.

    c. Bahan baku

    Bahan baku merupakan semua bahan yang masuk ke dalam proses

    produksi secara langsung. Faktor yang mempengaruhisupplybahan baku yaitu

    persediaan bahan baku, kualitas bahan baku, dan harga bahan baku.

    d. Kebutuhan peralatan dan perlengkapan

    Peralatan dan perlengkapan dalam produksi merupakan sarana yang

    dapat menunjang proses produksi. Kebutuhan peralatan dan perlengkapanharus disesuaikan dengan kapasitas produksi dan kemampuan perusahaan.

    Penggunaan peralatan dan perlengkapan tersebut harus efisien dan efektif.

    e.

    Kapasitas sarana produksi

    Proses produksi dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas sarana

    yang dimiliki. Hal tersebut dilakukan untuk mengefisiensikan kapasitas secara

    optimal.

    f. Perkiraan waktu dan siklus produksi

    Menjelaskan berapa lama periode produksi dilakukan, mulai daripersiapan hingga panen atau output siap dipasarkan.

    g. Tenaga produksi

    Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja harus didasari oleh pertimbangan

    kemampuan perusahaan. Perekrutan tenaga kerja harus direncanakan baik

    secara kuantitas maupun kualitas yang dibutuhkan.

    h.

    Jadwal produksi

    Menjelaskan penjadwalan proses produksi secara jelas. Kegiatan yang

    akan dilakukan selama produksi dijadwalkan sesuai dengan urutan prosesnya.

    i.

    Lokasi dan layout

    Penentuan lokasi pabrik menjadi hal yang harus dilakukan oleh

    perusahaan. Lokasi tersebut dapat dipertimbangkan berdasarkan kedekatan

    dengan pasar atau kedekatan dengan sumber daya. Sedangkan layout pabrik

    perlu disusun secara akurat untuk mempermudah proses produksi.

    j. Biaya operasional produksi

    Biaya operasional produksi meliputi penghitungan biaya tetap dan biaya

    variabel. Biaya tersebut dihitung sebagai salah satu cara untuk menentukan

    harga produk.

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    19/78

    k. Proses produksi

    Merupakan deskripsi tahapan-tahapan kegiatan produksi yang akan

    dilakukan.

    2.3.3

    Aspek Organisasi, Manajemen, dan Sumber Daya ManusiaOrganisasi dan manajemen merupakan salah satu dari aspek yang

    mendukung keberlangsungan perusahaan. Organisasi adalah suatu sistem yang

    berserikat formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang

    bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Manajemen merupakan Suatu

    proses bekerja dengan melalui orang lain secara efisien dan efektif untuk

    mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumber daya yang terbatas di

    dalam lingkungan yang berubah. Manajemen bertujuan untuk mengetahui apakah

    dalam pembangunan dan implemetasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan,

    dan dikendalikan. Menurut Dessler (2006) manajemen memiliki empat fungsi.

    Berikut merupakan fungsi-funsi manajemen :

    a.

    PlanningMerupakan kegiatan menentukan sasaran, standar, aturan, prosedur, dan

    melakukan peramalan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan

    perusahaan.

    b. Organizing

    Merupakan pemberian tugas spesifik kepada setiap bawahan, membuat

    divisi, mendelegasikan wewenang kepada bawahan, membuat jalur wewenang

    dan komunikasi, dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan.

    c.ActuatingMerupakan kegiatan mendorong orang lain untuk menyelesaikan

    pekerjaan, mempertahankan semangat kerja, dan memotivasi bawahan.

    d. Controlling

    Merupakan kegiatan memeriksa untuk melihat bagaimana prestasi yang

    dicapai dibandingkan dengan standar serta melakukan koreksi.

    Manajemen termasuk didalamnya mengatur sumber daya manusia.

    Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling penting bagi

    perusahaan karena mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi.

    Manajemen sumber daya manusia merupakan proses memperoleh, melatih,menilai, memberikan kompensasi, memerhatikan hubungan kerja, kesehatan,

    keamanan, dan keadilan karyawan.

    2.3.4Aspek Sosial dan LingkunganMenurut Herlianto, dkk (2009), selain menghasilkan keuntungan,

    perusahaan memiliki tugas melaksanakan kegiatan yang bermacam-macam antara

    lain penelitian, penyediaan lapangan kerja baru, meningkatkan kualitas SDM,

    melaksanakan alih teknologi, meningkatkan mutu atau kualitas hidup, dan dapat

    meningkatkan kondisi lingkungan baik fisik maupun psikis.

    Lingkungan tempat bisnis harus dianalisis dengan cermat. Hal ini

    dikarenakan keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan, baik

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    20/78

    lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi. Analisis lingkungan

    bertujuan untuk menganalisis apakah kondisi tersebut mendukung untuk

    menjalankan suatu ide bisnis atau tidak.

    2.3.5

    Aspek FinansialMenurut Herlianto, dkk (2009), analisis aspek finansial bertujuan untuk

    mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas bisnis sehingga dapat diketahui

    layak tidaknya suatu bisnis. Aspek finansial meliputi :

    a. Kebutuhan dana

    Secara umum, taksiran kebutuhan dana untuk proyek investasi

    dipengaruhi oleh kompleksitasnya proyek, seperti lokasi pembangunan, jenis

    peralatan dan teknologi. Pengalokasian dana untuk proyek investasi secara

    umum dialokasikan ke dalam dua kelompok, yaitu kebutuhan dana untuk

    aktiva tetap dan untuk modal kerja.

    b.

    Sumber danaDari beberapa alternatif sumber dana, dipilih sumber dana yang

    mempunyai biaya paling rendah dan tidak menimbulkan masalah bagi

    perusahaan. Berikut merupakan sumber dana yang menjadi alternatif bagi

    perusahaan :

    1. Modal pemilik

    2. Meminjam kepada lembaga keuangan baik bank maupun non bank

    3. Mengajukan bantuan pada dinas terkait

    c. Analisa kelayakan secara finansial

    Analisis kelayakan finansial dilakukan melalui analisis biaya danmanfaat, analisis rugi laba, analisis kriteria investasi, yaitu meliputi (Net

    Present Value (NPV),Internal Rate Return (IRR),Net Benefit Cost Ratio (Net

    B/C), Payback Period (PP) dan analisis switching value. Analisis biaya

    manfaat dilakukan mengidentifikasi berbagai biaya yang dikeluarkan serta

    keseluruhan manfaat yang diterima selama proyek dijalankan. Hasil analisis

    biaya dan manfaat kemudian diolah sehingga menghasilkan analisis rugi laba.

    Analisis rugi laba akan menghasilkan komponen pajak yang merupakan

    pengurang dalam cashflow perusahaan. Setelah diketahui pajak maka

    dilakukan penyusunan cashflow sebagai dasar perhitungan krteria investasi.

    Kriteria investasi akan menunjukkan layak tidaknya usaha dari sisi finansial.

    Untuk mengetahui apakah bisnis bersifat sensitif terhadap perubahan, makadilakukan analisis sensitivitas. Berikut merupakan komponen yang dihitung

    pada aspek finansial :

    1. Total penerimaan (Total revenue)

    Penerimaan adalah semua nilai produk yang dihasilkan dari dari bisnis

    dalam periode tertentu. Rumus penerimaan usaha tani adalah sebagai

    berikut :

    Keterangan :

    TR = total penerimaan usaha tani (Rp)

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    21/78

    Q = hasil produksi (kg)

    P = harga per unit (Rp/ kg)

    2.

    Total biaya (Total cost)

    Total biaya merupakan jumlah biaya tetap dengan biaya variabel.Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak dipengaruhi jumlah produk

    yang dihasilkan. Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang

    dipengaruhi jumlah produk yang dihasilkan. Rumus dari total biaya adalah

    sebagai berikut :

    Keterangan :

    TC = total biaya (Rp)

    TFC = total biaya tetap (Rp)

    TVC = total biaya variabel (Rp)

    3. Biaya penyusutan

    Metode penyusutan yang digunakan yaitu metode garis lurus. Metode

    garis lurus adalah salah satu metode yang digunakan perusahaan untuk

    mencatat beban penyusutan yang sama jumlahnya untuk setiap periode.

    Rumus dari metode penyusutan adalah sebagai berikut :

    Keterangan :

    D = nilai penyusutan

    NB = nilai perolehan

    NS = nilai sisa

    T = umur kegunaan

    4. Titik impas (Break event point)

    Titik impas merupakan suatu analisis perhitungan yang digunakan

    untuk mengetahui batas minimal yang harus dicapai perusahaan agar

    perusahaan tidak rugi. Titik impas atau break even point(BEP) terdiri dari

    dua macam, yaitu BEP unit dan BEP rupiah. Rumus BEP (Soekartawi

    dalamKPB Pitaloka R, 2012) adalah sebagai berikut :

    BEP rupiah=

    BEP unit=

    5.

    Kriteria kelayakan usaha

    a.Net Present Value(NPV)

    Menurut Gittinger dalam Herlianto, dkk (2009), Net Present Value

    atau manfaat bersih adalah nilai sekarang dari arus pendapatan yang

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    22/78

    ditimbulkan oleh penanaman investasi. Rumus yang digunakan dalam

    penghitungan NPV adalah sebagai berikut:

    NPV =

    Keterangan:

    Bt = Penerimaan (Benefit) tahun ke-t

    Ct = Biaya (Cost) tahun ke-t

    n = Umur ekonomis proyek

    i = tingkat suku bunga (Discount rate)

    Dalam metode NPV terdapat tiga penilaian investasi dalam NPV,

    yaitu jika NPV lebih besar dari nol berarti layak untuk dilakukan.

    Sebaliknya, jika nilai NPV kurang dari nol, maka usaha tersebut tidak layakuntuk dilaksanakan. Hal ini dikarenakan manfaat yang diperoleh tidak

    cukup untuk menutup biaya yang dikeluarkan. NPV sama dengan nol,

    berarti proyek sulit dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh hanya

    cukup untuk menutupi biaya yang dikeluarkan.

    b.

    Net B/C ratio

    Menurut Gittinger dalam Herlianto, dkk (2009), rasio manfaat dan

    biaya diperoleh bila nilai sekarang arus manfaat dibagi dengan nilai

    sekarang arus biaya. Net B/C ratio menunjukkan besarnya tingkat tambahan

    manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar satu rupiah. Proyek layak

    dilaksanakan apabila nilai B/C ratio lebih dari satu. Secara matematis dapatdirumuskan sebagai berikut :

    Net B/C ratio=

    > 0

    < 0

    Keterangan:

    Bt = Penerimaan (Benefit) tahun ke-t

    Ct = Biaya (Cost) tahun ke-t

    n = Umur ekonomis proyeki = tingkat suku bunga (Discount rate)

    Perencanaan bisnis dikatakan layak jika Net B/C memiliki nilai lebih

    dari satu. Sementara itu dikatakan tidak layak jika Net B/C memiliki nilai

    kurang dari satu. Jika nilai Net B/C sama dengan satu, maka perencanaan

    bisnis secara finansial mencapai titik impas.

    c.Internal Rate of Return(IRR)

    Menurut Gittinger dalam Herlianto, dkk (2009), Internal Rate Return

    (IRR) adalah tingkat bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk

    sumber daya yang digunakan karena proyek membutuhkan dana lagi untuk

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    23/78

    biaya-biaya operasi dan investasi dan proyek baru sampai pada tingkat

    pulang modal. Rumus IRR adalah sebagai berikut:

    IRR = i1+ NPV1 x (i2i1)

    NPV1+ NPV2

    Keterangan:

    i1 =Discount rate yang menghasilkan NPV positif

    i2 =Discount rate yang menghasilkan NPV negatif

    NPV1 = NPV yang bernilai positif

    NPV2 = NPV yang bernilai negatif

    Suatu investasi dikatakan layak apabila nilai IRR lebih besar dari

    tingkat bunga yang berlaku, apabila IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga

    berarti investasi tidak layak untuk dilaksanakan karena tidak

    menguntungkan.

    d.

    Payback periode (PP)

    Payback periods atau masa pembayaran kembali adalah jangka waktu

    kembalinya keseluruhan jumlah investasi modal yang ditanamkan.Payback

    periods berguna untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan

    untuk menutup kembali pengeluran investasi dengan menggunakan cash

    flow. Semakin kecil angka yang dihasilkan mempunyai arti semakin cepat

    tingkat pengembalian investasinya, maka usaha tersebut semakin baik untuk

    diusahakan. Dalam perhitungan metode ini menggunakan nilai waktu uang.

    Payback Period dapat dirumuskan sebagai berikut:

    PP =

    Keterangan :

    PP = Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal

    I = Besarnya investasi yang diperlukan

    NB =Net benefitper tahun

    6.

    Analisis Sensitivitas

    Nurmalina dan Sarianti (2013) menyatakan bahwa analisis sensitivitas

    merupakan suatu analisis untuk dapat melihat pengaruh2 yang akan terjadi

    akibat keadaan yang berubah-ubah. Tujuan dari analisis ini adalah untuk

    menilai apa yang akan terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan

    investasi atau bisnis bila terjadi perubahan di dalam menghitung biaya atau

    manfaat. Pada analisis sensitivitas, besarnya perubahan sudah diketahui

    berdasarkan pengalaman yang sebelumnya terjadi.

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    24/78

    7. Analisis Switching Value

    Gittinger dalam Nurmalina dan Sarianti (2013) menyebutkan bahwa

    suatu variasi pada analisis sensitivitas adalah nilai pengganti (switching

    value). Switching value merupakan perhitungan untuk mengukur perubahan

    maksimum dari perubahan komponen inflow atau outflowyang masih dapatditoleransi agar bisnis tetap layak. Perhitungan ini mengacu kepada berapa

    besar perubahan terjadi sampai dengan NPV sama dengan nol.

    3 KERAGAAN PERUSAHAAN

    3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

    Kelompok Tani Palasari Jaya merupakan salah satu kelompok tani yang ada

    di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi. Berawal dari keinginan beberapa

    petani untuk mudah memasarkan produknya, maka didirikanlah Kelompok Tani

    Palasari Jaya pada 17 Februari 2009. Pada awal pendiriannya, petani yang

    bergabung berjumlah 6 anggota aktif. Petani yang bergabung di Kelompok Tani

    Palasari Jaya terdiri dari petani bunga hias potong dan petani sayuran. Salah satu

    petani bernama Bapak Igun kemudian diangkat untuk menjadi ketua kelompok

    tani. Bahkan sampai saat ini, Kelompok Tani Palasari Jaya masih diketuai oleh

    beliau.

    Kegiatan bisnis yang dilakukan adalah penjualan bunga hias potong seperti

    krisan, mawar, garbera, sedap malam, dan daun philo. Selain itu terdapat pulabeberapa sayuran seperti cabai, tomat, sawi, dan pakcoy. Total lahan pada awal

    pendirian yaitu seluas 6 hektar. Lahan tersebut merupakan sewa dari sebuah

    perusahaan di daerah Jakarta. Untuk permodalan, umumnya setiap petani

    melakukan pinjaman modal pada bank-bank seperti Bank Danamon. Pada awal

    berdiri, para petani biasa mendistribusikan produknya langsung ke beberapa

    pedagang eceran di beberapa daerah seperti Sukabumi, Jakarta, dan Bogor. Tetapi

    karena pedagang eceran cenderung lebih banyak berhutang, akhirnya penjualan

    produk hanya mengandalkan konsumen yang datang ke kebun.

    Saat ini, anggota petani yang aktif berjumlah 5 orang. Sementara total

    anggota yang terdaftar berjumlah 15 orang. Menurut Bapak Igun, resiko bertani

    yang tinggi membuat sebagian petani beralih profesi menjadi pekerja kasar. Saatini, komoditas yang dibudidayakan adalah bunga krisan, mawar, garbera, daun

    philo, dan bunga bokor. Sayuran yang dibudidayakan adalah cabai, tomat, sawi,

    dan pakcoy.

    3.2 Organisasi Manajemen dan Sumber Daya Manusia

    Struktur organisasi Kelompok Tani Palasari Jaya masih sederhana, yakni

    hanya terdapat ketua, sekretaris, dan bendahara. Berikut merupakan struktur

    organisasi Kelompok Tani Palasari Jaya :

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    25/78

    Gambar 1 Struktur organisasi Kelompok Tani Palasari Jaya Tahun 2014

    Sumber : Kelompok Tani Palasari Jaya, 2015

    Gambar 1 menunjukan struktur organisasi Kelompok Tani Palasari Jaya

    pada tahun 2014. Ketua bertugas untuk mengelola kelompok tani secara umum

    dan sebagai pengambil keputusan usaha. Sekretaris bertugas dalam hal

    administrasi seperti pembuatan surat. Bendahara bertugas untuk melakukanpencatatan keuangan, baik yang masuk maupun yang keluar, pencatatan bantuan

    dana dan sebagai pihak pemasar. Berikut merupakan daftar anggota Kelompok

    Tani Palasari Jaya :

    Tabel 4 Daftar anggota Kelompok Tani Palasari Jaya Tahun 2014

    No Nama Posisi Status Keanggotaan

    1 Abah Igun Ketua Aktif

    2 Cecep Sekretaris Aktif

    3 Deden Bendahara Aktif

    4 Daman Anggota Aktif

    5 Damin Anggota Aktif

    6 Farid Anggota Aktif

    7 Uus Anggota Aktif

    8 Uken Anggota Tidak aktif

    9 Denih Anggota Tidak aktif

    10 Nazmu Anggota Tidak aktif

    11 Iis Anggota Tidak aktif

    12 Endang Anggota Tidak aktif

    13 Onah Anggota Tidak aktif

    14 Eher Anggota Tidak aktif

    15 Oban Anggota Tidak aktifSumber : Kelompok Tani Palasari Jaya, 2015

    Tabel 4 menunjukan anggota Kelompok Tani Palasari Jaya berjumlah 15

    petani. Tetapi saat ini anggota yang aktif berjumlah tujuh petani. Penghasilan

    yang tidak menentu menyebabkan banyak anggota yang lebih memilih menjadi

    pekerja kasar dibandingkan dengan bertani. Selain anggota petani yang terdaftar,

    pada kegiatan-kegiatan tertentu seperti penyiangan dan persiapan lahan

    dibutuhkan tenaga kerja tambahan. Tenaga kerja tersebut merupakan pekerja

    harian yang dibayar dengan sistem upahan. Untuk pekerja wanita maksimal

    dibutuhkan 4 orang per hari dengan upah Rp25 000 per orang. Pekerja pria

    maksimal dibutuhkan 6 orang per hari dengan upah Rp50 000 per orang.

    Ketua Kelompok Tani

    Sekretaris Bendahara

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    26/78

    3.3 Sumber Daya Perusahaan

    3.3.1Sarana dan PeralatanSarana pertanian terdiri dari peralatan dan perlengkapan. Peralatan

    merupakan sarana yang dapat digunakan lebih dari satu kali masa tanam, sepertialat-alat pertanian. Perlengkapan merupakan sarana yang dapat habis dipakai

    dalam satu kali masa tanam, seperti pupuk dan obat-obatan. Sarana tersebut

    dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan proses produksi. Adapun sarana yang

    digunakan di Kelompok Tani Palasari Jaya dibagi ke dalam beberapa kelompok,

    yakni :

    a.

    Lahan

    Lahan merupakan tempat untuk melakukan budidaya. Lahan yang

    digunakan merupakan sewa dari sebuah perusahaan di daerah Jakarta. Saat ini

    luas lahan yang digunakan oleh Kelompok Tani Palasari Jaya kurang lebih

    8000 m2. Dan terdiri dari 18 green house. Selain itu, tersedia pula satu buah

    saung dan satu kolam.

    b.

    Saung

    Pada Kelompok Tani Palasari Jaya, saung merupakan tempat berkumpul

    para petani. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah saling bertukar informasi

    mengenai tanaman. Selain itu, bagi konsumen yang akan membeli produk akan

    datang ke saung ini. Beberapa peralatan yang tersedia di saung tersedia pada

    Tabel 5:

    Tabel 5 Peralatan yang dimiliki Kelompok Tani Palasari Jaya Tahun 2014

    No Nama Peralatan Status Kepemilikan1 Dispenser Milik sendiri

    2 Buku Milik sendiri

    3 Pulpen Milik sendiri

    4 Sapu ijuk Milik sendiri

    5 Karpet Milik sendiri

    6 Lap kain Milik sendiri

    Sumber : Kelompok Tani Palasari Jaya, 2015

    c.

    Green House

    Green house berfungsi sebagai pelindung tanaman dari cuaca secara

    langsung. Pemakaian green house berpengaruh terhadap pertumbuhan bungakrisan. Bunga yang ditanam di dalam green house memiliki daun lebih bersih

    serta bunga yang lebih baik dibandingkan dengan ditanam di luargreen house.

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    27/78

    Gambar 2 Green Houseuntuk budidaya bunga krisan pada Kelompok Tani

    Palasari Jaya

    d.

    Kolam

    Kolam berfungsi sebagai tempat penampungan air yang berasal dari mata

    air. Air tersebut disalurkan melalui pipa PVC dan selang untuk mempermudah

    kegiatan pengairan, seperti pada saat penyiraman.

    e. Peralatan dan Perlengkapan Produksi

    Kegiatan produksi merupakan kegiatan budidaya yang meliputi tahap

    pembibitan dan penanaman tanaman. Peralatan yang dibutuhkan pada proses

    produksi ditunjukan pada Tabel 6.

    Tabel 6 Peralatan proses produksi bunga krisan pada Kelompok Tani Palasari

    Jaya Tahun 2014No Nama Kegunaan

    1 Cangkul Untuk membalik tanah bagian dalam

    2 Garpu Untuk menggemburkan tanah

    3 Jaring Sebagai pembatas antara satu tanaman

    dengan tanaman lainnya

    4 Tugal Untuk membuat lubang tanam

    5 Gunting tanaman Untuk memotong tanaman

    6 Bambu Sebagai pembatas satu bedengan dengan

    bedengan lain

    7 Selang Untuk menyiram tanaman

    8 Pipa PVC Sebagai tempat saluran air9 Mesin pompa Sebagai mesin pemompa air

    Sumber : Kelompok Tani Palasari Jaya, 2015

    Selain peralatan, pada kegiatan produksi dibutuhkan perlengkapan seperti

    bibit dan pupuk. Perlengkapan yang dibutuhkan pada masa produksi ditunjukan

    pada Tabel 7.

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    28/78

    Tabel 7 Perlengkapan proses produksi bunga krisan pada Kelompok Tani Palasari

    Jaya Tahun 2014

    No Nama Kegunaan

    1 Bibit Sebagai input utama

    2 Pupukkandang

    Sebagai penyedia unsur hara bagitanaman

    3 Air Untuk menyiram tanaman

    Sumber : Kelompok Tani Palasari Jaya, 2015

    f.

    Peralatan dan Perlengkapan Pada Saat Pemeliharaan

    Kegiatan yang dilakukan pada saat pemeliharaan tanaman hias

    diantaranya pengobatan pada tanaman, menyiram, dan membuang gulma. Pada

    tanaman krisan terdapat kegiatan membuang daun pada bagian bawah tanaman

    krisan atau disebut marol. Tabel 8 merupakan beberapa peralatan yang

    digunakan saat pemeliharaan.

    Tabel 8 Peralatan proses pemeliharaan bunga krisan pada Kelompok Tani

    Palasari Jaya Tahun 2014

    No Nama Kegunaan

    1 Sarung

    tangan

    Melindungi tangan

    2 Alatspray Alat untuk menyemprotkan obat

    3 Selang Untuk menyiram

    4 Karung Sebagai tempat menyimpan gulma yang

    akan dibuang

    Sumber : Kelompok Tani Palasari Jaya, 2015

    Pada pemeliharaan, terdapat beberapa perlengkapan untuk menunjang

    kegiatan tersebut. Adapun perlengkapan yang dibutuhkan ditunjukan pada

    Tabel 9.

    Tabel 9 Perlengkapan proses pemeliharaan bunga krisan pada Kelompok Tani

    Palasari Jaya Tahun 2014

    No Nama Kegunaan

    1 Victory Fungisida untuk mengobati penyakit

    2 Dursban Insektisida untuk mengusir hama

    3 Air Untuk menyiram

    Sumber : Kelompok Tani Palasari Jaya, 2015

    g.

    Peralatan Panen

    Kegiatan panen memerlukan peralatan yang sederhana, yakni sarung

    tangan untuk melindungi tangan saat mencabut tanaman. Sementara itu panen

    daun philo dilakukan dengan cara memotong tangkai daunnya. Adapun alat

    yang dibutuhkan adalah gunting tanaman atau pisau.

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    29/78

    h. Peralatan dan Perlengkapan Pada Saat Pasca Panen

    Pasca penen merupakan kegiatan yang dilakukan setelah produk dipanen.

    Pada budidaya tanaman hias di Kelompok Tani Palasari Jaya, kegiatan pasca

    panen terdiri dari pengemasan produk. Adapun peralatan yang dibutuhkan

    ditunjukan pada Tabel 10.

    Tabel 10 Peralatan proses panen bunga krisan pada Kelompok Tani Palasari

    Jaya Tahun 2014

    No Nama Kegunaan

    1 Sarung

    tangan

    Melindungi tangan saat membersihkan

    tangkai bunga

    2 Gunting Memotong bagian bawah tangkai

    Sumber : Kelompok Tani Palasari Jaya, 2015

    Selain peralatan, pasca panen juga memerlukan perlengkapan untuk

    menunjang kegiatan tersebut. Tabel 11 merupakan perlengkapan yang

    dibutuhkan pada kegiatan pasca panen.

    Tabel 11 Perlengkapan pada proses panen bunga krisan pada Kelompok Tani

    Palasari Jaya Tahun 2014

    No Nama Kegunaan

    1 Karet

    gelang

    Untuk mengikat tanaman agar rapi

    2 Koran Untuk melindungi bunga dari kerusakan

    3 Selotip Untuk merekatkan Koran

    Sumber : Kelompok Tani Palasari Jaya, 2015

    3.3.2PermodalanSebelum bergabung menjadi kelompok tani, umumnya anggota sudah

    bekerja sebagai petani. Adapun modal awal yang digunakan menggunakan dana

    sendiri. Modal tersebut digunakan untuk biaya operasional seperti membeli bibit

    dan obat-obatan. Saat ini, sudah banyak anggota yang meminjam modal pada

    lembaga keuangan bank untuk mengembangkan usahanya. Sebagian besar petani

    meminjam modal pada Bank Danamon dan Bank PNM.

    Salah satu petani yaitu Bapak Igun meminjam modal pada Bank PNM

    sejumlah Rp60 000 000. Angsuran setiap bulannya adalah Rp2 400 000. Jangka

    waktu pengembalian adalah tiga tahun dengan bunga 14% per tahun.

    3.4 Deskripsi Unit Bisnis

    3.4.1Aspek Pasar dan Pemasaran

    Kelompok Tani Palasari Jaya melakukan kegiatan pemasaran meliputi

    penyusunan strategi pemasaran dan penentuan bauran pemasaran. Berikut

    merupakan strategi pemasaran yang dilakukan Kelompok Tani Palasari Jaya :

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    30/78

    a. Segmentasi (Segmenting)

    Segmen pasar yang dilayani oleh petani di Kelompok Tani Palasari

    dipilih berdasarkan geografis, yakni wilayah Sukabumi.

    b.

    Target konsumen (Targeting)Konsumen tanaman hias terdiri dari konsumen akhir, pedagang eceran,

    dan dekorator. Konsumen yang sudah menjadi pelanggan diantaranya

    pedagang eceran dan dekorator. Pelanggan tersebut memilih membeli tanaman

    hias di Kelompok Tani Palasari Jaya karena sudah memiliki hubungan yang

    akrab dengan para petaninya.

    c. Posisi produk (Positioning)

    Produk yang dihasilkan petani di Kelompok Tani Palasari Jaya memiliki

    kualitas yang sama dengan produk petani lainnya. Selain itu, produk tidak

    memiliki ciri khas yang membedakannya dengan produk pesaing.

    Berikut merupakan bauran pemasaran Kelompok Tani Palasari Jaya :

    a.

    Harga (Price)

    Priceatau harga yang ditawarkan oleh petani di Kelompok Tani Palasari

    Jaya diantaranya adalah bunga krisan per tangkai adalah Rp800 , bunga mawar

    per tangkai Rp3 000 , bunga garbera per tangkai Rp750 , dan daun philo per

    tangkai Rp750.

    b. Produk (Product)

    Produk yang ditawarkan oleh petani di Kelompok Tani Palasari Jaya

    adalah tanaman hias seperti bunga krisan, bunga mawar, bunga garbera, dandaun philo. Kualitas yang ditawarkan masih tergolong rendah. Hal tersebut

    dikarenakan masih banyak tanaman hias yang rusak oleh hama dan penyakit.

    c. Promosi (Promotion)

    Kelompok Tani Palasari Jaya melakukan promosi produknya melalui

    media jejaring sosial yakni Facebook. Pada media promosi tersebut,

    dicantumkan beberapa informasi seperti macam-macam bunga yang dijual dan

    kontak pemesanannya. Tetapi saat ini media promosi tersebut tidak digunakan

    lagi, sehingga informasi yang tercantum tidak diperbaharui.

    d.

    Saluran distribusi (Place)Petani di Kelompok Tani Palasari Jaya memasarkan produknya dengan

    cara menunggu konsumen datang ke kebun. Oleh karena itu, penjualan

    produknya tergantung dari seberapa banyak konsumen yang datang. Hal

    tersebut menjadi kelemahan bagi para petani karena terkadang konsumen tidak

    datang setiap hari. Para petani tidak mendistribusikan produknya tersebut

    dengan alasan resiko kredit yang lebih tinggi. Berikut merupakan saluran

    pemasaran produk tanaman hias di Kelompok Tani Palasari Jaya :

    Gambar 3 Saluran pemasaran bunga krisan pola 1

    Petani Pedagang Eceran Konsumen akhir

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    31/78

    Gambar 4 Saluran pemasaran bunga krisan pola 2

    Saluran pemasaran produk tanaman hias pada Kelompok Tani Palasari

    Jaya memiliki dua pola. Pola pertama merupakan saluran pemasaran melalui

    pedagang eceran. Umumnya pedagang eceran menjual tanaman hias di daerah

    Sukabumi, Bogor, dan Jakarta. Pola kedua merupakan saluran pemasaran

    melalui dekorator yang berasal dari daerah Sukabumi.

    Saat ini, para petani di Kelompok Tani Palasari Jaya belum memiliki

    rencana mendistribusikan produknya secara langsung. Tetapi tanaman hias

    petani di Kelompok Tani Palasari Jaya sudah cukup dikenal diantara pedagang

    bunga di daerah Sukabumi.

    3.4.2Aspek ProduksiPada produksi tanaman hias, input yang dibutuhkan adalah lahan, green

    house, bibit, obat-obatan, pupuk, dan alat pertanian. Output yang dihasilkan

    adalah tanaman hias siap jual dengan berbagai kualitas. Selain tanaman hias siap

    jual, output yang dihasilkan limbah daun. Limbah tersebut belum diolah secara

    baik oleh petani.

    Saat ini, green housedi Kelompok Tani Palasari Jaya sudah banyak yang

    rubuh akibat hujan disertai angin. Hal tersebut berakibat pada rusaknya tanaman

    hias. Akibatnya persediaan tanaman hias menjadi sedikit, bahkan untuk beberapa

    tanaman seperti bunga krisan tidak tersedia. Selain itu, banyak lahan yang belum

    dimanfaatkan. Padahal jika lahan tersebut dimanfaatkan, akan mendatangkankeuntungan yang lebih baik.

    Para petani menggunakan bibit yang diproduksi secara mandiri, sehinggadapat menghemat biaya operasionalnya. Adapun bibit tersebut berasal dari

    indukan yang ditanam oleh petani. Penanaman bibit oleh petani dilakukan tanpa

    adanya target yang harus dicapai. Penanaman bibit akan lebih baik jika

    disesuaikan dengan target produksi dan jumlah permintaan. Selain itu, pola

    penanaman belum diatur secara jelas.

    Teknologi yang digunakan dalam proses produksi masih tradisional.

    Pengolahan lahan dilakukan oleh petani secara manual, yakni menggunakan alat

    sederhana seperti cangkul dan garpu tanah. Selain itu, proses budidaya tanaman

    hias tergantung pada kondisi alam. Saat musim hujan, seringkali proses produksiditunda. Hal tersebut akan berpengaruh pada persediaan produk tanaman hias.

    Tetapi, terdapat kelebihan diantaranya adalah jika di satu petani tidak tersedia

    maka dapat dipenuhi oleh petani lainnya.

    3.4.3Aspek Organisasi, Manajemen, dan Sumber Daya ManusiaManajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan memiliki fungsi yang

    saling berkaitan. Fungsi tersebut adalah planning (perencanaan) , organizing

    (pengorganisasian), actuating (penggerakan), dan controlling (pengawasan).

    Berikut merupakan fungsi manajemen di Kelompok Tani Palasari Jaya :

    a.

    Planning(Perencanaan)

    PetaniPelaku Jasa

    DekorasiKonsumen akhir

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    32/78

    Kelompok Tani Palasari Jaya memiliki rencana untuk jangka panjang,

    yakni menjadi penghasil bunga hias berkualitas. Rencana jangka pendeknya

    adalah meningkatkan kapasitas produksi bunga hias, khususnya bunga krisan.

    Tetapi, saat ini kondisi sarana produksi sepertigreen housesedang mengalami

    kerusakan. Oleh karena itu, saat ini petani-petani hanya berfokus pada produksiyang cenderung seadanya.

    b. Organizing(Pengorganisasian)

    Kelompok Tani Palasari Jaya memiliki struktur organisasi yang

    sederhana. Terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara. Struktur organisasi

    tersebut tidak berjalan karena setiap jabatan belum melaksanakan fungsinya.

    Hal tersebut merupakan suatu kelemahan yang harus diperbaiki. Tetapi

    hubungan antar anggota kelompok tani terjalin dengan baik. Hal ini menjadi

    kelebihan karena anggota dapat bekerja sama dengan baik.

    c.

    Actuating(Penggerakan)Pada kelompok tani, actuatingmerupakan kegiatan yang terkait dengan

    pelaksanaan tanggung jawab masing-masing anggota. Dalam hal ini anggota

    dituntut untuk bekerja sesuai kemampuannya untuk mencapai tujuan bersama.

    d. Pengawasan (Controlling)

    Para petani melakukan pengawasan dan pengendalian masing-masing.

    Artinya petani bertanggung jawab terhadap masing-masing kegiatan bisnisnya.

    Sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam menjalankan suatu

    kegiatan bisnis. Tujuan perusahaan dapat dicapai apabila sumber daya manusiayang digunakan bekerja dengan efektif dan efisien. Kelompok Tani Palasari Jaya

    terdiri dari 15 anggota. Saat ini, anggota yang aktif berjumlah lima orang.

    Sementara anggota yang lain memilih menjadi pekerja kasar. Kelompok Tani

    Palasari Jaya memiliki anggota yang berpengalaman dalam bidang tanaman hias.

    Oleh karena itu, para petani tidak mengalami kesulitan dalam budidaya.

    Kelemahan dari para petani adalah sifat disiplin yang tidak diterapkan. Para petani

    seringkali bekerja dengan jam yang tidak menentu, sehingga akan berpengaruh

    produksi yang tertunda.

    Selain anggota tani, pada Kelompok Tani Palasari Jaya terdapat pekerja

    tambahan. Pekerja tambahan tersebut merupakan pekerja harian yang dibayar

    dengan sistem upah. Pekerja tambahan dibutuhkan pada pekerjaan tertentu sepertipenyiangan dan persiapan lahan.

    3.4.4Aspek Sosial dan LingkunganAdapun aspek sosial budaya yang mempengaruhi pada Kelompok Tani

    Palasari Jaya sebagai berikut :

    a.

    Kebudayaan

    Kebudayaan yang ada pada masyarakat sangat menentukan ciri dan perilaku

    dari masyarakat itu sendiri. Adanya upacara adat atau perayaan hari besar

    memiliki nilai yang penting bagi suatu komunitas atau masyarakat. Kegiatan

    tersebut tidak lepas akan kebutuhan untuk merayakan kegiatan tersebut. Salah

    satunya adalah konsumsi bunga krisan yang dijadikan hiasan atau dekorasi untuk

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    33/78

    melengkapi berjalannya suatu acara. Hal tersebut juga dimanfaatkan bagi

    Kelompok Tani Palasari Jaya untuk dijadikan peluang pasar.

    b.

    Gaya Hidup

    Dikalangan ibu rumah tangga saat ini mengoleksi tanaman hias baik untukdijadikan hiasan atau tanaman pot atau potong cukup tinggi. Hal tersebut dapat

    dimanfaatkan sebagai peluang untuk meningkatkan keuntungan yang ada di suatu

    usaha tanaman hias salah satunya adalah Kelompok Tani Palasari Jaya yang

    memproduksi bunga krisan.

    3.4.5Aspek FinansialPetani di Kelompok Tani Palasari Jaya umumnya menggunakan modal awal

    sendiri. Modal tersebut digunakan untuk biaya operasional seperti membeli bibit

    dan obat-obatan. Adapun kelemahan dari kelompok tani ini adalah tidak adanya

    pencatatan keuangan secara intensif. Akibatnya tidak dapat diketahui berapa biaya

    yang dikeluarkan dan keuntungan yang didapatkan. Selain itu, tidak adanyapenegasan terhadap sistem kredit pembayaran sehingga banyak konsumen yang

    menunggak pembayaran.

    Selain modal awal, bisnis membutuhkan modal tambahan untuk

    pengembangan usaha. Saat ini Kelompok Tani Palasari Jaya mengalami

    kekurangan modal, sehingga usaha tidak dapat dikembangkan. Hal tersebut dapat

    menjadi kelemahan karena berakibat pada terhambatnya pertumbuhan usaha.

    4

    KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS

    4.1 Rumusan Ide Pengembangan Bisnis

    Kelompok Tani Palasari Jaya merupakan kelompok petani yang bergerak

    dalam bidang budidaya tanaman hias, termasuk bunga krisan. Kelompok Tani

    Palasari Jaya memiliki pelanggan yang terdiri dari pengecer tanaman hias,

    dekorator, dan konsumen langsung. Secara umum, pelanggan bunga krisan

    merupakan pengecer tanaman hias dan dekorator. Pelanggan tersebut merupakan

    konsumen untuk wilayah Sukabumi. Bunga krisan banyak digunakan sebagai

    bunga hias dan bunga untuk dekorasi. Permintaan bunga krisan pada KelompokTani Palasari Jaya umumnya merupakan tipespray.

    Permintaan bunga krisan di Kabupaten Sukabumi cenderung tinggi.

    Berdasarkan keterangan dari beberapa pihak, bunga krisan mengalami kekurangan

    pasokan. Hal tersebut merupakan peluang yang dapat diambil oleh petani di

    Kelompok Tani Palasari Jaya. Berdasarkan data dari BP3K pada tahun 2014,

    produksi bunga krisan per minggu sebesar 8 461 ikat. Sementara itu, permintaan

    bunga krisan di Kabupaten Sukabumi sebesar 9 900 ikat per minggu. Hal tersebut

    menunjukan bahwa permintaan bunga krisan di Kabupaten Sukabumi belum

    terpenuhi. Adanya kekurangan produksi tersebut dapat dimanfaatkan oleh

    Kelompok Tani Palasari Jaya untuk membudidayakan bunga krisan.

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    34/78

    Kelompok Tani Palasari Jaya mengalami kekurangan produksi bunga krisan

    yang disebabkan banyaknyagreen houseyang rubuh akibat hujan dan angin. Hal

    tersebut menyebabkan petani tidak dapat memenuhi permintaan bunga krisan. Ide

    yang akan dikembangkan dalam Kajian Pengembangan Bisnis ini adalah

    membudidayakan bunga krisan dengan menggunakan green house kayu. Latarbelakang ide tersebut adalah adanya permintaan bunga krisan yang tinggi dari

    pelanggan, sementara itu bunga krisan yang dihasilkan petani Kelompok Tani

    Palasari Jaya masih sedikit dan banyak yang rusak akibat tertimpa green house

    sebelumnya.

    Kelompok Tani Palasari Jaya memiliki lahan yang digunakan untuk

    budidaya krisan sebanyak empat petak. Satu petak lahan berukuran 50 x 10 m

    dengan luas 500 m2, sehingga total lahan yang dapat digunakan yaitu 2 000 m2.

    Setiap petak lahan dibagi menjadi enam bedengan. Ukuran satu bedengan yakni

    49.4 m x 1 m, sehingga dalam satu bedengan memuat 4 940 tanaman krisan.

    Target penjualan bunga krisan per minggu yaitu sebanyak 9 740 tangkai atau

    sebanyak 974 ikat. Bunga krisan sebanyak 9 740 tangkai berasal dari duabedengan.

    Gambar 5 menunjukan skema perumusan ide pengembangan bisnis

    budidaya bunga krisan menggunakangreen housepada Kelompok Tani Palasari

    Jaya.

    Gambar 5 Rumusan ide budidaya bunga krisan dengan menggunakangreen

    housekayu pada Kelompok Tani Palasari Jaya

    Faktor Internal :

    Terdapat banyakgreen house

    yang sudah rusak dan

    mengakibatkan produk

    menjadi rusak

    Faktor Eksternal :

    1. Permintaan tanaman hias

    cenderung meningkat

    2. Tersedia fasilitas pinjaman

    dari non bank sepertiko erasi atau investor

    Budi daya bunga krisan dengan menggunakan

    green house kayu pada Kelompok Tani

    Palasari Jaya, Kabupaten Sukabumi

    Analisi kelayakan usaha dari aspek non finansial dan aspek finansial

    Layak

    Laksanakan

    Tidak layak

    Evaluasi

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    35/78

    4.2 Perencanaan Produk

    Bunga krisan, seruni, atau krisantemum adalah sejenis tumbuhan berbungayang sering ditanam sebagai tanaman hias pekarangan atau bunga petik.

    Tumbuhan berbunga ini mulai muncul pada zaman kapur. Klasifikasi taksonomi

    bunga krisan sebagai berikut :

    Kingdom :Plantae

    Divisi : Spermatophyta

    Kelas :Dycotiledonae

    Ordo :Asterales

    Famili :Astreceae

    Bangsa :Anthemideae

    Genus : Crysanthemum

    Spesies : Crysanthemum, sp

    Gambar 6 Bunga krisan

    Menurut Kofranek dalam Andiani (2013), krisan dapat digolongkan ke

    dalam banyaknya kuntum bunga yang terdapat dalam satu tangkai yaitu :

    a.

    Tipe standarTipe krisan yang mempunyai bunga tunggal per tangkai. Tipe ini dihasilkan

    dengan membuang calon bunga samping (lateral bud) dan membiarkan bunga

    utama (terminal bud) tumbuh dan berkembang sendiri. Krisan tipe standar pada

    satu tangkai hanya terdapat satu kuntum bunga berukuran besar.

    b. Tipe spray

    Tipe krisan yang mempunyai bunga paling sedikit lima kuntum per tangkai.

    Tipe ini dihasilkan dengan membuang kuncup bunga utama dan membiarkan

    bunga samping. Krisan jenis spray dalam satu tangkai bunga terdapat 10 20

    kuntum bunga berukuran kecil.

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    36/78

    Krisan mempunyai banyak spesies diantaranya adalah C. daisy, C. indicum,

    C. coccineum, C. roseum, dan C. parthenium. Tanaman krisan tumbuh menyemak

    setinggi 30 cm 200 cm. Daur hidup tanaman krisan dapat bersifat semusim dan

    tahunan. Disebut krisan semusim jika siklus hidupnya selesai setelah dipanen,

    sedangkan krisan tahunan jika setelah bunga dipanen tumbuh tunas baru danmenghasilkan bunga secara periodik. Tangkai tanaman krisan tumbuh tegak,

    berstruktur lunak, dan berwarna hijau. Bila dibiarkan tumbuh terus, tangkai

    menjadi keras dan berwarna hijau kecoklatan. Ciri khas tanaman krisan dapat

    dilihat dari bentuk daun yaitu bercelah atau bergerigi dan tersusun secara

    berselang pada tangkainya.

    Perakaran tanaman krisan menyebar ke semua arah pada kedalaman 30 cm

    40 cm. Akarnya mudah mengalami kerusakan akibat pengaruh lingkungan yang

    kurang baik seperti drainase yang buruk dan kondisi tanah yang cukup asam.

    Krisan merupakan tanaman hias yang punya nilai ekonomi yang cukup

    tinggi dan potensial untuk dikembangkan secara komersial. Di Indonesia, krisan

    dibudidayakan di dataran medium dan dataran tinggi. Beberapa sentra produksitanaman hias krisan diantaranya adalah Cipanas, Sukabumi, Lembang,

    Bandungan (Jawa Tengah), Malang, dan Brastagi.

    4.3 Perencanaan Pengembangan Bisnis

    Salah satu alternatif strategi yang dapat dikembangkan oleh Kelompok Tani

    Palasari Jaya adalah dengan membudidayakan bunga krisan dengan menggunakan

    green house. Sebelum pelaksanaan pengembangan, terdapat beberapa hal yang

    perlu dianalisis yaitu perencanaan pasar dan pemasaran, perencanaan produksi,

    perencanaan organisasi, manajemen, dan sumber daya manusia, perencanaansosial dan lingkungan, dan perencanaan finansial.

    4.3.1Perencanaan Pasar dan PemasaranKelompok Tani Palasari Jaya merupakan salah satu produsen tanaman hias

    khususnya bunga krisan di Kabupaten Sukabumi. Saat ini, terdapat banyak

    produsen lain baik berupa perusahaan maupun petani yang memproduksi bunga

    krisan. Hal ini berakibat pada semakin ketatnya persaingan antara produsen,

    termasuk pada Kelompok Tani Palasari Jaya.

    Pada pengembangan bisnis bunga krisan ini, terlebih dahulu dianalisis

    konsep pemasarannya. Diantaranya adalah sebagai berikut :

    a.

    Analisis permintaan dan penawaranKelompok Tani Palasari Jaya memiliki pelanggan diantaranya adalah

    pengecer tanaman hias dan dekorator baik florist maupun salon. Umumnya

    pengecer melakukan pembelian secara rutin yaitu sebanyak tiga kali dalam

    seminggu. Sementara dekorator melakuka pembelian dalam satu minggu rata

    rata sebanyak satu kali . Varietas bunga krisan yang paling diminati adalah euro,

    reagent yellow, dan reagent orange. Tabel 12 menunjukan permintaan bunga

    krisan dari pelanggan dalam satu minggu.

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    37/78

    Tabel 12 Permintaan pelanggan terhadap bunga krisan pada Kelompok Tani

    Palasari Jaya Tahun 2014

    NoKeterangan

    Pelanggan

    Jumlah

    (orang)

    Frekuensi

    (kali/minggu)

    Jumlah per

    frekuensi (ikat)

    Jumlah per

    minggu (ikat)1 Pedagang eceran 13 3 15 585

    2 Dekorator (florist) 2 1 50 100

    3 Dekorator (salon) 6 1 30 180

    Jumlah per minggu 865

    Sumber : Kelompok Tani Palasari Jaya, 2015

    Tabel 12 menunjukan bahwa permintaan bunga krisan dari pelanggan

    sebanyak 865 ikat (8 650 tangkai) dalam seminggu. Rencana produksi bunga

    krisan per minggu yakni sebanyak 974 ikat. Bunga krisan sebanyak 865 ikat akan

    dijual kepada pelanggan, sementara 109 ikat akan dijual kepada konsumen baru.

    b. Strategi pemasaran

    Dalam konsepnya, strategi pemasaran perlu dianalisis untuk menentukan

    siapa konsumen yang akan dilayani oleh perusahaan. Analisis strategi pemasaran

    meliputi :

    1. Segmentasi(Segmenting)

    Segmen pasar yang dituju pada pengembangan bisnis ini yaitu

    berdasarkan geografi dan demografi. Geografi ditentukan berdasarkan

    wilayah yakni sekitar lokasi usaha seperti Sukabumi, Bogor, Cianjur, dan

    Jakarta. Sementara demografi ditentukan berdasarkan mata pencaharian.

    2.

    Target konsumen (Targeting)

    Target konsumen bunga krisan ini yaitu pengecer bunga dan dekorator

    baik florist maupun salon yang berlokasi di Sukabumi. Hal tersebut dipilih

    dengan mempertimbangkan hubungan dengan pelanggan tersebut sudah

    terjalin. Serta permintaan bunga krisan dari Sukabumi belum terpenuhi.

    3. Posisi produk (Positioning)

    Image atau citra yang ingin diterapkan pada pelanggan adalah

    Kelompok Tani Palasari Jaya mampu menyediakan bunga krisan yang

    masih segar dengan harga yang bersaing.

    c.

    Bauran pemasaran

    Setelah strategi pemasaran, maka bauran pemasaran perlu dianalisis

    perusahaan. Analisis bauran pemasaran diantaranya adalah :

    1.

    Harga (Price)

    Saat ini, harga bunga krisan secara umum di Desa Sudajayagirang

    yaitu Rp8 000 per ikat atau Rp800 per tangkai. Strategi harga untuk

    pengembangan bisnis bunga krisan dilakukan dengan memperhitungkan

    harga pokok produksi dan harga pasar yang berlaku di petani.

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    38/78

    HPP =

    HPP =

    HPP = Rp3 643 per ikat

    Harga pokok produksi per ikat adalah Rp3 643, sementara harga jual

    adalah Rp8 000. Harga jual tersebut sudah sesuai dengan harga pasar dan

    harga pokok produksinya.

    2.

    Produk (Product)

    Produk yang akan dikembangkan pada Kelompok Tani Palasari Jaya

    yaitu bunga krisan dengan varietas euro, reagent yellow,pasupati, reagent

    orange, dan reagent purple. Hal tersebut mempertimbangkan varietastersebut lebih diminati pelanggan. Tabel 13 menunjukan rencana jumlah

    bunga krisan yang akan diproduksi.

    Tabel 13 Rencana varietas bunga krisan yang akan di produksi di Kelompok

    Tani Palasari Jaya

    Varietas Warna Persentase*(%) Proyeksi produksi (ikat)

    Euro Putih 40% 390

    Reagent yellow Kuning 40% 390

    Reagent orange Orange 10% 97

    Pasupati Merah 4% 39

    Reagent purple Ungu 6% 58

    Jumlah per minggu 100% 974

    Sumber : Kelompok Tani Palasari Jaya, 2015

    Keterangan : * berdasarkan pengalaman petani di Kelompok Tani Palasari

    Jaya pada tahun 2014

    3. Promosi (Promotion)

    Bunga krisan yang diproduksi merupakan produk yang sudah dikenal

    di mata konsumen. Adapun cara promosi yang direncanakan yaitu :

    i. Menggunakan metode word of mouth

    Metode word of mouthdilakukan dengan mengandalkan pelanggan lama.Diharapkan pelanggan dapat menginformasikan kepada konsumen

    lainnya mengenai bunga krisan yang dihasilkan Kelompok Tani Palasari

    Jaya.

    ii. Tes produk

    Tes produk dilakukan dengan memberikan sampel bunga krisan kepada

    calon konsumen. Cara ini dilakukan untuk memasarkan produk lebih luas

    lagi. Tes produk dilakukan pada awal bisnis dengan tujuan mengenalkan

    produk kepada konsumen baru.

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    39/78

    iii. Mengikuti pameran bunga

    Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi memiliki program kerja seperti

    pameran bunga hasil produksi petani di daerah Sukabumi. Hal tersebut

    merupakan peluang bagi Kelompok Tani Palasari Jaya untuk lebih

    mengenalkan produk bunga krisannya.

    4. Saluran distribusi (Place)

    Saluran pemasaran yang akan dipakai adalah saluran yang telah

    berlaku, yakni sebagai berikut :

    Gambar 7 Rencana saluran pemasaran bunga krisan pola I di Kelompok

    Tani Palasari Jaya

    Gambar 8 Rencana saluran pemasaran bunga krisan pola II di Kelompok

    Tani Palasari Jaya

    Gambar 9 Rencana saluran pemasaran bunga krisan pola III di Kelompok

    Tani Palasari Jaya

    Pada Gambar 7, Gambar 8, dan Gambar 9 dapat dilihat bahwa

    Kelompok Tani memiliki saluran pemasaran tiga pola. Pemasaran bunga

    krisan dilakukan oleh satu orang bagian pemasaran. Biaya pemasaran

    merupakan biaya telepon dan biaya transportasi dengan biaya Rp168 000

    per bulan.

    4.3.2Perencanaan ProduksiPerencanaan produksi pada budidaya bunga krisan dengan menggunakan

    green housekayu di Kelompok Tani Palasari Jaya meliputi :

    a. Jumlah produksi

    Jumlah produksi setiap minggunya adalah 9 740 tangkai bunga krisan.

    Berdasarkan pengalaman, umumnya penjualan dilakukan tiga kali dalam

    seminggu. Dengan jarak tanam 10 cm x 10 cm dapat dihitung jumlah tanaman

    pada setiap bedengan, yaitu sebagai berikut :

    Kelompok TaniPalasari Jaya

    Pedagang Eceran Konsumen akhir

    Kelompok TaniPalasari Jaya

    Dekorator(florist)

    Konsumen akhir

    Kelompok TaniPalasari Jaya

    Dekorator(salon)

    Konsumen akhir

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    40/78

    = 4 940 tanaman per bedeng

    Dalam satu lubang tanam terdapat satu buah tanaman. Berdasarkan

    pengalaman, tingkat kerusakan tanaman adalah 1.37% per bedengan. Dengan

    demikian, produksi bunga krisan per bedeng adalah 4 872 tangkai.

    b. Teknologi yang akan digunakan

    Pada budidaya bunga krisan, teknologi yang digunakan masih tergolong

    tradisional. Teknologi tradisional diantaranya proses produksi menggunakan

    tenaga manusia serta menyerap tenaga kerja yang banyak.

    c. Kebutuhan bahan baku

    Lahan yang tersedia yakni seluas 500 m2per petak, sehingga total luas lahan

    empat petak yakni 2 000 m2. Satu petak terdapat enam bedengan dengan luas 49.4

    meter per bedeng, sehingga total bedengan adalah 24 buah. Bahan baku pada

    budidaya bunga krisan ditunjukan oleh Tabel 16.

    Tabel 14 Rencana kebutuhan bahan baku pada budidaya bunga krisan di

    Kelompok Tani Palasari Jaya

    UraianKebutuhan per

    bedengan

    Kebutuhan per 24

    bedengan

    Bibit krisan 4800 buah 118 560 buah

    Pupuk kandang 5 karung 120 karung

    Urea 0.25 kg 5.93 kg

    Insektisida (Dursban) 0.02 liter 0.47 literFungisida (Victory) 0.01 kg 0.36 kg

    d. Kebutuhan peralatan dan perlengkapan

    Untuk menunjang proses produksi bunga krisan, dibutuhkan peralatan dan

    perlengkapan produksi. Peralatan merupakan input yang tidak habis selama satu

    siklus produksi, sementara perlengkapan merupakan input yang habis selama satu

    siklus produksi. Peralatan dan perlengkapan pada produksi bunga krisan

    ditampilkan pada Tabel 17 dan Tabel 18.

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    41/78

    Tabel 15 Rencana kebutuhan peralatan pada proses produksi bunga krisan di

    Kelompok Tani Palasari Jaya

    No Uraian Kebutuh-

    an

    Umur

    ekonomis

    (tahun)

    Harga (Rp)

    / satuan

    Jumlah (Rp)

    1 Green house 4 buah 3 60 000 000 240 000 000

    2 Motor bak 1 buah 5 17 860 000 17 860 000

    3 Jaring 24 buah 1 65 000 1 560 000

    4 Tugal 2 buah 1 15 000 30 000

    5 Bambu 20 buah 1 10 000 200 000

    6 Lampu bohlam 20

    Watt

    240 buah 1 45 000 10 800 000

    7 Kabel 8 roll 1 150 000 1 200 000

    8 Dudukan lampu 240 buah 1 3 500 840 0009 Instalasi listrik

    (common cost)

    - - 1 481 481 1 481 481

    10 Bangunan saung

    (common cost)

    1 buah 3 291 667 291 667

    11 Mesin pompa

    (common cost)

    1 buah 5 750 000 750 000

    12 Selang 100 meter 3 12 000 1 200 000

    13 Alat tulis kantor 1 1 50 000 50 000

    14 Gembor 2 2 75 000 150 000

    15 Cangkul 5 buah 2 65 000 325 000

    16 Garpu tanah 5 buah 2 75 000 375 000

    17 Gunting tanaman 2 buah 2 35 000 70 000

    18 Gunting 2 buah 2 20 000 40 000

    19 Handsprayer 1 buah 3 650 000 650 000

    20 Sarung tangan 2 pasang 1 15 000 30 000

    Total 396 540 000

    Tabel 16 Rencana perlengkapan pada proses budidaya krisan di Kelompok Tani

    Palasari Jaya

    Uraian Kebutuhan per minggu Jumlah (Rp)

    Karet 0.5 kg 1 250

    Koran bekas 974 lembar 48 700

    Selotip 1 buah 7 000

    e. Kapasitas sarana produksi

    Sarana produksi pada budidaya bunga krisan ini menggunakan lahan

    sebanyak empat petak. Satu petak memiliki luas 500 m2, sehingga total luas lahan

    adalah 2 000 m2. Satu petak terdiri dari enam buah bedengan, artinya empat petak

    terdiri dari 24 bedengan dengan luas bedengan 49.4 m2. Jarak tanam yang

  • 7/25/2019 KPB Meiza 3rd Vers Hwaiting!!!!

    42/78

    digunakan yaitu 10 cm x 10 cm, sehingga satu bedengan mampu menghasilkan 4

    940 batang bunga krisan. Tingkat kegagalan panen diasumsikan sebanyak 1.37%

    (Kelompok Tani Palasa