kti isni khoerunisa _012106194

83
PENGARUH AIR PERASAN RIMPANG JAHE MERAH ( Zingiber officinale Rosc ) TERHADAP KADAR ASAM URAT SERUM Studi Eksperimental terhadap Tikus Putih Jantan Galur Wistar dengan Pembebanan Otak Kambing Karya Tulis Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar Sarjana Kedokteran Diajukan oleh : Isni Khoerunisa 01.210.6194 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2013

Upload: isni-khoirunisa

Post on 26-Dec-2015

132 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kti Isni Khoerunisa _012106194

PENGARUH AIR PERASAN RIMPANG JAHE MERAH

( Zingiber officinale Rosc ) TERHADAP KADAR ASAM URAT SERUM

Studi Eksperimental terhadap Tikus Putih Jantan Galur Wistar dengan

Pembebanan Otak Kambing

Karya Tulis Ilmiah

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai gelar Sarjana Kedokteran

Diajukan oleh

Isni Khoerunisa

012106194

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2013

ii

iii

iv

PRAKATA

Assalamursquoalaikum WrWb

Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala berkah dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul

ldquoPengaruh Air Perasan Rimpang Jahe Merah terhadap Kadar Asam Urat

Serum Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar dengan

Pembebanan Otak Kambingrdquo Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Sultan Agung Semarang

Penulis menyadari akan kekurangan dan keterbatasan sehingga selama

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bantuan bimbingan

dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih sebesar ndash besarnya kepada

1 dr H Iwang Yusuf MSi selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Islam Sultan Agung yang telah membantu dalam pemberian ijin data

2 dr Qothrunnada Djamrsquoan MSi Med selaku dosen pembimbing I yang

telah meluangkan waktu tenaga pikiran ilmu serta kesabarannya dalam

memberikan bimbingan nasehat dan saran sehingga karya tulis ini dapat

terselesaikan

3 dr H Muhtarom MKes selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu tenaga pikiran ilmu serta kesabarannya dalam

memberikan bimbingan nasehat dan saran sehingga karya tulis ini dapat

terselesaikan

v

4 Dra Edijanti Goenarwo SApt dan dr H Sampurna M Kes sebagai

anggota tim penguji yang telah memberikan masukan sehingga penyusunan

karya tulis ilmiah ini terselesaikan

5 Seluruh staf Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang

yang telah membantu dalam penelitian

6 Ayahku Drs H A Thosim MM ibuku Hj Surati dan kakak tercinta (drRina

Eka H dan Letda Laut (KH) Syaiful Anwar P) atas dukungan semangat dan

doa yang tiada henti sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan

7 Keluarga besar Laboratorium Farmakologi yang telah memberikan dukungan

8 Teman ndash teman di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung

angkatan 2010 sahabat penulis (Liana Rahmawati Indri Setiani Ida

Wahyuningsih Lina Puji A Novia Aulia Mustika Amanda Salsa Febriana)

dan semua pihak yang telah ikut membantu terselesainya karya tulis ilmiah

ini yang tidak dapat disebukan satu persatu

Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk

menyempurnakan karya tulis ilmiah ini Semoga penelitian ini dpat bermanfaat

bagi pengembangan ilmu pengetahuan para pembaca pada umumnya dan

khususnya mahasiswa kedokteran

Wassalamursquoalaikum WrWb

Semarang Desember 2013

Penulis

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT PERNYATAAN iii

PRAKATA iv

DAFTAR ISI vi

DAFTA R SINGKATAN xi

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

INTISARI xv

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Rumusan Masalah 3

13 Tujuan Penelitian 3

131 Tujuan Umum 3

132 Tujuan Khusus 3

14 Manfaat 4

141 Manfaat Teoritis 4

142 Manfaat Praktis 4

vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

21 Asam Urat 5

211 Definisi 5

212 Purin 5

213 Metabolisme Asam Urat 7

214 Hiperurisemia 10

215 Penyebab Hiperurisemia 10

216 Pengobatan Hiperurisemia 12

22 Tanaman Jahe 13

221 Definisi 13

222 Nama lain Jahe 14

223 Taksonomi 14

224 Morfologi 15

225 Daerah asal dan Penyebaran 16

226 Jenis Tanaman Jahe 18

227 Kandungan Kimia Jahe 19

228 Khasiat Jahe 25

229 Metode Air Perasan 26

23 Mekanisme Kerja Jahe terhadap Hiperurisemia 27

24 Allopurinol 29

241 Definisi 29

viii

242 Dosis 29

243 Farmakodinamik 29

244 Farmakokinetik 31

245 Indikasi 31

246 Kontraindikasi 31

247 Efek Samping 32

25 Otak Kambing 32

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar 33

27 Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah 34

28 Kerangka Teori 36

29 Kerangka Konsep 37

210 Hipotesa 37

BAB III METODE PENELITIAN 38

31 Jenis dan Rancangan Penelitian 38

311 Jenis Penelitian 38

312 Rancangan Penelitian 38

32 Variabel dan Definisi Operasional 38

321 Variabel Penelitian 38

3211 Variabel Bebas 38

3211 Variabel Terikat 38

322 Definisi Operasional 38

ix

3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38

3222 Kadar asam urat serum 39

33 Populasi dan Sampel 39

331 Populasi penelitian 39

332 Sampel penelitian 39

34 Alat dan Bahan Penelitian 40

341 Alat 41

342 Bahan 41

35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41

351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41

352 Penentuan dosis otak kambing 42

353 Penentuan dosis allopurinol 43

354 Persiapan penelitian 43

355 Pelaksanaan penelitian 43

356 Pengambilan sampel darah serum 45

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45

36 Alur Penelitian 46

37 Tempat dan Waktu Penelitian 47

38 Analisa Hasil 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48

41 Hasil Penelitian 48

42 Pembahasan 51

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

51 Kesimpulan 55

52 Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 61

xi

DAFTAR SINGKATAN

PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase

MO Molibdat

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6

TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24

TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49

TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol

30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk

dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67

xv

INTISARI

Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd

Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V

Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat

1

BAB I

PENDAHULUAN

11 LATAR BELAKANG

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)

Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul

dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya

yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan

sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase

sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada

penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan

campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai

antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan

maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan

dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air

perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih

terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

dengan metode air perasan

Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal

Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui

ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 2: Kti Isni Khoerunisa _012106194

ii

iii

iv

PRAKATA

Assalamursquoalaikum WrWb

Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala berkah dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul

ldquoPengaruh Air Perasan Rimpang Jahe Merah terhadap Kadar Asam Urat

Serum Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar dengan

Pembebanan Otak Kambingrdquo Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Sultan Agung Semarang

Penulis menyadari akan kekurangan dan keterbatasan sehingga selama

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bantuan bimbingan

dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih sebesar ndash besarnya kepada

1 dr H Iwang Yusuf MSi selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Islam Sultan Agung yang telah membantu dalam pemberian ijin data

2 dr Qothrunnada Djamrsquoan MSi Med selaku dosen pembimbing I yang

telah meluangkan waktu tenaga pikiran ilmu serta kesabarannya dalam

memberikan bimbingan nasehat dan saran sehingga karya tulis ini dapat

terselesaikan

3 dr H Muhtarom MKes selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu tenaga pikiran ilmu serta kesabarannya dalam

memberikan bimbingan nasehat dan saran sehingga karya tulis ini dapat

terselesaikan

v

4 Dra Edijanti Goenarwo SApt dan dr H Sampurna M Kes sebagai

anggota tim penguji yang telah memberikan masukan sehingga penyusunan

karya tulis ilmiah ini terselesaikan

5 Seluruh staf Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang

yang telah membantu dalam penelitian

6 Ayahku Drs H A Thosim MM ibuku Hj Surati dan kakak tercinta (drRina

Eka H dan Letda Laut (KH) Syaiful Anwar P) atas dukungan semangat dan

doa yang tiada henti sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan

7 Keluarga besar Laboratorium Farmakologi yang telah memberikan dukungan

8 Teman ndash teman di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung

angkatan 2010 sahabat penulis (Liana Rahmawati Indri Setiani Ida

Wahyuningsih Lina Puji A Novia Aulia Mustika Amanda Salsa Febriana)

dan semua pihak yang telah ikut membantu terselesainya karya tulis ilmiah

ini yang tidak dapat disebukan satu persatu

Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk

menyempurnakan karya tulis ilmiah ini Semoga penelitian ini dpat bermanfaat

bagi pengembangan ilmu pengetahuan para pembaca pada umumnya dan

khususnya mahasiswa kedokteran

Wassalamursquoalaikum WrWb

Semarang Desember 2013

Penulis

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT PERNYATAAN iii

PRAKATA iv

DAFTAR ISI vi

DAFTA R SINGKATAN xi

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

INTISARI xv

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Rumusan Masalah 3

13 Tujuan Penelitian 3

131 Tujuan Umum 3

132 Tujuan Khusus 3

14 Manfaat 4

141 Manfaat Teoritis 4

142 Manfaat Praktis 4

vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

21 Asam Urat 5

211 Definisi 5

212 Purin 5

213 Metabolisme Asam Urat 7

214 Hiperurisemia 10

215 Penyebab Hiperurisemia 10

216 Pengobatan Hiperurisemia 12

22 Tanaman Jahe 13

221 Definisi 13

222 Nama lain Jahe 14

223 Taksonomi 14

224 Morfologi 15

225 Daerah asal dan Penyebaran 16

226 Jenis Tanaman Jahe 18

227 Kandungan Kimia Jahe 19

228 Khasiat Jahe 25

229 Metode Air Perasan 26

23 Mekanisme Kerja Jahe terhadap Hiperurisemia 27

24 Allopurinol 29

241 Definisi 29

viii

242 Dosis 29

243 Farmakodinamik 29

244 Farmakokinetik 31

245 Indikasi 31

246 Kontraindikasi 31

247 Efek Samping 32

25 Otak Kambing 32

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar 33

27 Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah 34

28 Kerangka Teori 36

29 Kerangka Konsep 37

210 Hipotesa 37

BAB III METODE PENELITIAN 38

31 Jenis dan Rancangan Penelitian 38

311 Jenis Penelitian 38

312 Rancangan Penelitian 38

32 Variabel dan Definisi Operasional 38

321 Variabel Penelitian 38

3211 Variabel Bebas 38

3211 Variabel Terikat 38

322 Definisi Operasional 38

ix

3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38

3222 Kadar asam urat serum 39

33 Populasi dan Sampel 39

331 Populasi penelitian 39

332 Sampel penelitian 39

34 Alat dan Bahan Penelitian 40

341 Alat 41

342 Bahan 41

35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41

351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41

352 Penentuan dosis otak kambing 42

353 Penentuan dosis allopurinol 43

354 Persiapan penelitian 43

355 Pelaksanaan penelitian 43

356 Pengambilan sampel darah serum 45

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45

36 Alur Penelitian 46

37 Tempat dan Waktu Penelitian 47

38 Analisa Hasil 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48

41 Hasil Penelitian 48

42 Pembahasan 51

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

51 Kesimpulan 55

52 Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 61

xi

DAFTAR SINGKATAN

PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase

MO Molibdat

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6

TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24

TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49

TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol

30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk

dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67

xv

INTISARI

Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd

Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V

Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat

1

BAB I

PENDAHULUAN

11 LATAR BELAKANG

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)

Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul

dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya

yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan

sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase

sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada

penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan

campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai

antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan

maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan

dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air

perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih

terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

dengan metode air perasan

Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal

Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui

ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 3: Kti Isni Khoerunisa _012106194

iii

iv

PRAKATA

Assalamursquoalaikum WrWb

Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala berkah dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul

ldquoPengaruh Air Perasan Rimpang Jahe Merah terhadap Kadar Asam Urat

Serum Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar dengan

Pembebanan Otak Kambingrdquo Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Sultan Agung Semarang

Penulis menyadari akan kekurangan dan keterbatasan sehingga selama

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bantuan bimbingan

dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih sebesar ndash besarnya kepada

1 dr H Iwang Yusuf MSi selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Islam Sultan Agung yang telah membantu dalam pemberian ijin data

2 dr Qothrunnada Djamrsquoan MSi Med selaku dosen pembimbing I yang

telah meluangkan waktu tenaga pikiran ilmu serta kesabarannya dalam

memberikan bimbingan nasehat dan saran sehingga karya tulis ini dapat

terselesaikan

3 dr H Muhtarom MKes selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu tenaga pikiran ilmu serta kesabarannya dalam

memberikan bimbingan nasehat dan saran sehingga karya tulis ini dapat

terselesaikan

v

4 Dra Edijanti Goenarwo SApt dan dr H Sampurna M Kes sebagai

anggota tim penguji yang telah memberikan masukan sehingga penyusunan

karya tulis ilmiah ini terselesaikan

5 Seluruh staf Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang

yang telah membantu dalam penelitian

6 Ayahku Drs H A Thosim MM ibuku Hj Surati dan kakak tercinta (drRina

Eka H dan Letda Laut (KH) Syaiful Anwar P) atas dukungan semangat dan

doa yang tiada henti sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan

7 Keluarga besar Laboratorium Farmakologi yang telah memberikan dukungan

8 Teman ndash teman di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung

angkatan 2010 sahabat penulis (Liana Rahmawati Indri Setiani Ida

Wahyuningsih Lina Puji A Novia Aulia Mustika Amanda Salsa Febriana)

dan semua pihak yang telah ikut membantu terselesainya karya tulis ilmiah

ini yang tidak dapat disebukan satu persatu

Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk

menyempurnakan karya tulis ilmiah ini Semoga penelitian ini dpat bermanfaat

bagi pengembangan ilmu pengetahuan para pembaca pada umumnya dan

khususnya mahasiswa kedokteran

Wassalamursquoalaikum WrWb

Semarang Desember 2013

Penulis

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT PERNYATAAN iii

PRAKATA iv

DAFTAR ISI vi

DAFTA R SINGKATAN xi

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

INTISARI xv

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Rumusan Masalah 3

13 Tujuan Penelitian 3

131 Tujuan Umum 3

132 Tujuan Khusus 3

14 Manfaat 4

141 Manfaat Teoritis 4

142 Manfaat Praktis 4

vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

21 Asam Urat 5

211 Definisi 5

212 Purin 5

213 Metabolisme Asam Urat 7

214 Hiperurisemia 10

215 Penyebab Hiperurisemia 10

216 Pengobatan Hiperurisemia 12

22 Tanaman Jahe 13

221 Definisi 13

222 Nama lain Jahe 14

223 Taksonomi 14

224 Morfologi 15

225 Daerah asal dan Penyebaran 16

226 Jenis Tanaman Jahe 18

227 Kandungan Kimia Jahe 19

228 Khasiat Jahe 25

229 Metode Air Perasan 26

23 Mekanisme Kerja Jahe terhadap Hiperurisemia 27

24 Allopurinol 29

241 Definisi 29

viii

242 Dosis 29

243 Farmakodinamik 29

244 Farmakokinetik 31

245 Indikasi 31

246 Kontraindikasi 31

247 Efek Samping 32

25 Otak Kambing 32

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar 33

27 Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah 34

28 Kerangka Teori 36

29 Kerangka Konsep 37

210 Hipotesa 37

BAB III METODE PENELITIAN 38

31 Jenis dan Rancangan Penelitian 38

311 Jenis Penelitian 38

312 Rancangan Penelitian 38

32 Variabel dan Definisi Operasional 38

321 Variabel Penelitian 38

3211 Variabel Bebas 38

3211 Variabel Terikat 38

322 Definisi Operasional 38

ix

3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38

3222 Kadar asam urat serum 39

33 Populasi dan Sampel 39

331 Populasi penelitian 39

332 Sampel penelitian 39

34 Alat dan Bahan Penelitian 40

341 Alat 41

342 Bahan 41

35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41

351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41

352 Penentuan dosis otak kambing 42

353 Penentuan dosis allopurinol 43

354 Persiapan penelitian 43

355 Pelaksanaan penelitian 43

356 Pengambilan sampel darah serum 45

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45

36 Alur Penelitian 46

37 Tempat dan Waktu Penelitian 47

38 Analisa Hasil 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48

41 Hasil Penelitian 48

42 Pembahasan 51

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

51 Kesimpulan 55

52 Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 61

xi

DAFTAR SINGKATAN

PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase

MO Molibdat

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6

TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24

TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49

TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol

30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk

dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67

xv

INTISARI

Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd

Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V

Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat

1

BAB I

PENDAHULUAN

11 LATAR BELAKANG

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)

Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul

dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya

yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan

sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase

sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada

penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan

campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai

antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan

maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan

dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air

perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih

terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

dengan metode air perasan

Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal

Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui

ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 4: Kti Isni Khoerunisa _012106194

iv

PRAKATA

Assalamursquoalaikum WrWb

Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala berkah dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul

ldquoPengaruh Air Perasan Rimpang Jahe Merah terhadap Kadar Asam Urat

Serum Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar dengan

Pembebanan Otak Kambingrdquo Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Sultan Agung Semarang

Penulis menyadari akan kekurangan dan keterbatasan sehingga selama

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bantuan bimbingan

dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih sebesar ndash besarnya kepada

1 dr H Iwang Yusuf MSi selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Islam Sultan Agung yang telah membantu dalam pemberian ijin data

2 dr Qothrunnada Djamrsquoan MSi Med selaku dosen pembimbing I yang

telah meluangkan waktu tenaga pikiran ilmu serta kesabarannya dalam

memberikan bimbingan nasehat dan saran sehingga karya tulis ini dapat

terselesaikan

3 dr H Muhtarom MKes selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu tenaga pikiran ilmu serta kesabarannya dalam

memberikan bimbingan nasehat dan saran sehingga karya tulis ini dapat

terselesaikan

v

4 Dra Edijanti Goenarwo SApt dan dr H Sampurna M Kes sebagai

anggota tim penguji yang telah memberikan masukan sehingga penyusunan

karya tulis ilmiah ini terselesaikan

5 Seluruh staf Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang

yang telah membantu dalam penelitian

6 Ayahku Drs H A Thosim MM ibuku Hj Surati dan kakak tercinta (drRina

Eka H dan Letda Laut (KH) Syaiful Anwar P) atas dukungan semangat dan

doa yang tiada henti sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan

7 Keluarga besar Laboratorium Farmakologi yang telah memberikan dukungan

8 Teman ndash teman di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung

angkatan 2010 sahabat penulis (Liana Rahmawati Indri Setiani Ida

Wahyuningsih Lina Puji A Novia Aulia Mustika Amanda Salsa Febriana)

dan semua pihak yang telah ikut membantu terselesainya karya tulis ilmiah

ini yang tidak dapat disebukan satu persatu

Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk

menyempurnakan karya tulis ilmiah ini Semoga penelitian ini dpat bermanfaat

bagi pengembangan ilmu pengetahuan para pembaca pada umumnya dan

khususnya mahasiswa kedokteran

Wassalamursquoalaikum WrWb

Semarang Desember 2013

Penulis

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT PERNYATAAN iii

PRAKATA iv

DAFTAR ISI vi

DAFTA R SINGKATAN xi

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

INTISARI xv

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Rumusan Masalah 3

13 Tujuan Penelitian 3

131 Tujuan Umum 3

132 Tujuan Khusus 3

14 Manfaat 4

141 Manfaat Teoritis 4

142 Manfaat Praktis 4

vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

21 Asam Urat 5

211 Definisi 5

212 Purin 5

213 Metabolisme Asam Urat 7

214 Hiperurisemia 10

215 Penyebab Hiperurisemia 10

216 Pengobatan Hiperurisemia 12

22 Tanaman Jahe 13

221 Definisi 13

222 Nama lain Jahe 14

223 Taksonomi 14

224 Morfologi 15

225 Daerah asal dan Penyebaran 16

226 Jenis Tanaman Jahe 18

227 Kandungan Kimia Jahe 19

228 Khasiat Jahe 25

229 Metode Air Perasan 26

23 Mekanisme Kerja Jahe terhadap Hiperurisemia 27

24 Allopurinol 29

241 Definisi 29

viii

242 Dosis 29

243 Farmakodinamik 29

244 Farmakokinetik 31

245 Indikasi 31

246 Kontraindikasi 31

247 Efek Samping 32

25 Otak Kambing 32

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar 33

27 Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah 34

28 Kerangka Teori 36

29 Kerangka Konsep 37

210 Hipotesa 37

BAB III METODE PENELITIAN 38

31 Jenis dan Rancangan Penelitian 38

311 Jenis Penelitian 38

312 Rancangan Penelitian 38

32 Variabel dan Definisi Operasional 38

321 Variabel Penelitian 38

3211 Variabel Bebas 38

3211 Variabel Terikat 38

322 Definisi Operasional 38

ix

3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38

3222 Kadar asam urat serum 39

33 Populasi dan Sampel 39

331 Populasi penelitian 39

332 Sampel penelitian 39

34 Alat dan Bahan Penelitian 40

341 Alat 41

342 Bahan 41

35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41

351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41

352 Penentuan dosis otak kambing 42

353 Penentuan dosis allopurinol 43

354 Persiapan penelitian 43

355 Pelaksanaan penelitian 43

356 Pengambilan sampel darah serum 45

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45

36 Alur Penelitian 46

37 Tempat dan Waktu Penelitian 47

38 Analisa Hasil 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48

41 Hasil Penelitian 48

42 Pembahasan 51

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

51 Kesimpulan 55

52 Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 61

xi

DAFTAR SINGKATAN

PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase

MO Molibdat

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6

TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24

TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49

TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol

30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk

dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67

xv

INTISARI

Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd

Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V

Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat

1

BAB I

PENDAHULUAN

11 LATAR BELAKANG

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)

Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul

dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya

yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan

sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase

sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada

penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan

campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai

antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan

maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan

dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air

perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih

terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

dengan metode air perasan

Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal

Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui

ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 5: Kti Isni Khoerunisa _012106194

v

4 Dra Edijanti Goenarwo SApt dan dr H Sampurna M Kes sebagai

anggota tim penguji yang telah memberikan masukan sehingga penyusunan

karya tulis ilmiah ini terselesaikan

5 Seluruh staf Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang

yang telah membantu dalam penelitian

6 Ayahku Drs H A Thosim MM ibuku Hj Surati dan kakak tercinta (drRina

Eka H dan Letda Laut (KH) Syaiful Anwar P) atas dukungan semangat dan

doa yang tiada henti sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan

7 Keluarga besar Laboratorium Farmakologi yang telah memberikan dukungan

8 Teman ndash teman di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung

angkatan 2010 sahabat penulis (Liana Rahmawati Indri Setiani Ida

Wahyuningsih Lina Puji A Novia Aulia Mustika Amanda Salsa Febriana)

dan semua pihak yang telah ikut membantu terselesainya karya tulis ilmiah

ini yang tidak dapat disebukan satu persatu

Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk

menyempurnakan karya tulis ilmiah ini Semoga penelitian ini dpat bermanfaat

bagi pengembangan ilmu pengetahuan para pembaca pada umumnya dan

khususnya mahasiswa kedokteran

Wassalamursquoalaikum WrWb

Semarang Desember 2013

Penulis

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT PERNYATAAN iii

PRAKATA iv

DAFTAR ISI vi

DAFTA R SINGKATAN xi

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

INTISARI xv

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Rumusan Masalah 3

13 Tujuan Penelitian 3

131 Tujuan Umum 3

132 Tujuan Khusus 3

14 Manfaat 4

141 Manfaat Teoritis 4

142 Manfaat Praktis 4

vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

21 Asam Urat 5

211 Definisi 5

212 Purin 5

213 Metabolisme Asam Urat 7

214 Hiperurisemia 10

215 Penyebab Hiperurisemia 10

216 Pengobatan Hiperurisemia 12

22 Tanaman Jahe 13

221 Definisi 13

222 Nama lain Jahe 14

223 Taksonomi 14

224 Morfologi 15

225 Daerah asal dan Penyebaran 16

226 Jenis Tanaman Jahe 18

227 Kandungan Kimia Jahe 19

228 Khasiat Jahe 25

229 Metode Air Perasan 26

23 Mekanisme Kerja Jahe terhadap Hiperurisemia 27

24 Allopurinol 29

241 Definisi 29

viii

242 Dosis 29

243 Farmakodinamik 29

244 Farmakokinetik 31

245 Indikasi 31

246 Kontraindikasi 31

247 Efek Samping 32

25 Otak Kambing 32

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar 33

27 Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah 34

28 Kerangka Teori 36

29 Kerangka Konsep 37

210 Hipotesa 37

BAB III METODE PENELITIAN 38

31 Jenis dan Rancangan Penelitian 38

311 Jenis Penelitian 38

312 Rancangan Penelitian 38

32 Variabel dan Definisi Operasional 38

321 Variabel Penelitian 38

3211 Variabel Bebas 38

3211 Variabel Terikat 38

322 Definisi Operasional 38

ix

3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38

3222 Kadar asam urat serum 39

33 Populasi dan Sampel 39

331 Populasi penelitian 39

332 Sampel penelitian 39

34 Alat dan Bahan Penelitian 40

341 Alat 41

342 Bahan 41

35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41

351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41

352 Penentuan dosis otak kambing 42

353 Penentuan dosis allopurinol 43

354 Persiapan penelitian 43

355 Pelaksanaan penelitian 43

356 Pengambilan sampel darah serum 45

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45

36 Alur Penelitian 46

37 Tempat dan Waktu Penelitian 47

38 Analisa Hasil 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48

41 Hasil Penelitian 48

42 Pembahasan 51

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

51 Kesimpulan 55

52 Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 61

xi

DAFTAR SINGKATAN

PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase

MO Molibdat

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6

TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24

TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49

TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol

30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk

dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67

xv

INTISARI

Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd

Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V

Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat

1

BAB I

PENDAHULUAN

11 LATAR BELAKANG

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)

Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul

dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya

yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan

sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase

sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada

penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan

campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai

antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan

maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan

dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air

perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih

terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

dengan metode air perasan

Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal

Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui

ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 6: Kti Isni Khoerunisa _012106194

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT PERNYATAAN iii

PRAKATA iv

DAFTAR ISI vi

DAFTA R SINGKATAN xi

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

INTISARI xv

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Rumusan Masalah 3

13 Tujuan Penelitian 3

131 Tujuan Umum 3

132 Tujuan Khusus 3

14 Manfaat 4

141 Manfaat Teoritis 4

142 Manfaat Praktis 4

vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

21 Asam Urat 5

211 Definisi 5

212 Purin 5

213 Metabolisme Asam Urat 7

214 Hiperurisemia 10

215 Penyebab Hiperurisemia 10

216 Pengobatan Hiperurisemia 12

22 Tanaman Jahe 13

221 Definisi 13

222 Nama lain Jahe 14

223 Taksonomi 14

224 Morfologi 15

225 Daerah asal dan Penyebaran 16

226 Jenis Tanaman Jahe 18

227 Kandungan Kimia Jahe 19

228 Khasiat Jahe 25

229 Metode Air Perasan 26

23 Mekanisme Kerja Jahe terhadap Hiperurisemia 27

24 Allopurinol 29

241 Definisi 29

viii

242 Dosis 29

243 Farmakodinamik 29

244 Farmakokinetik 31

245 Indikasi 31

246 Kontraindikasi 31

247 Efek Samping 32

25 Otak Kambing 32

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar 33

27 Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah 34

28 Kerangka Teori 36

29 Kerangka Konsep 37

210 Hipotesa 37

BAB III METODE PENELITIAN 38

31 Jenis dan Rancangan Penelitian 38

311 Jenis Penelitian 38

312 Rancangan Penelitian 38

32 Variabel dan Definisi Operasional 38

321 Variabel Penelitian 38

3211 Variabel Bebas 38

3211 Variabel Terikat 38

322 Definisi Operasional 38

ix

3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38

3222 Kadar asam urat serum 39

33 Populasi dan Sampel 39

331 Populasi penelitian 39

332 Sampel penelitian 39

34 Alat dan Bahan Penelitian 40

341 Alat 41

342 Bahan 41

35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41

351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41

352 Penentuan dosis otak kambing 42

353 Penentuan dosis allopurinol 43

354 Persiapan penelitian 43

355 Pelaksanaan penelitian 43

356 Pengambilan sampel darah serum 45

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45

36 Alur Penelitian 46

37 Tempat dan Waktu Penelitian 47

38 Analisa Hasil 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48

41 Hasil Penelitian 48

42 Pembahasan 51

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

51 Kesimpulan 55

52 Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 61

xi

DAFTAR SINGKATAN

PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase

MO Molibdat

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6

TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24

TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49

TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol

30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk

dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67

xv

INTISARI

Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd

Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V

Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat

1

BAB I

PENDAHULUAN

11 LATAR BELAKANG

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)

Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul

dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya

yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan

sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase

sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada

penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan

campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai

antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan

maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan

dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air

perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih

terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

dengan metode air perasan

Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal

Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui

ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 7: Kti Isni Khoerunisa _012106194

vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

21 Asam Urat 5

211 Definisi 5

212 Purin 5

213 Metabolisme Asam Urat 7

214 Hiperurisemia 10

215 Penyebab Hiperurisemia 10

216 Pengobatan Hiperurisemia 12

22 Tanaman Jahe 13

221 Definisi 13

222 Nama lain Jahe 14

223 Taksonomi 14

224 Morfologi 15

225 Daerah asal dan Penyebaran 16

226 Jenis Tanaman Jahe 18

227 Kandungan Kimia Jahe 19

228 Khasiat Jahe 25

229 Metode Air Perasan 26

23 Mekanisme Kerja Jahe terhadap Hiperurisemia 27

24 Allopurinol 29

241 Definisi 29

viii

242 Dosis 29

243 Farmakodinamik 29

244 Farmakokinetik 31

245 Indikasi 31

246 Kontraindikasi 31

247 Efek Samping 32

25 Otak Kambing 32

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar 33

27 Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah 34

28 Kerangka Teori 36

29 Kerangka Konsep 37

210 Hipotesa 37

BAB III METODE PENELITIAN 38

31 Jenis dan Rancangan Penelitian 38

311 Jenis Penelitian 38

312 Rancangan Penelitian 38

32 Variabel dan Definisi Operasional 38

321 Variabel Penelitian 38

3211 Variabel Bebas 38

3211 Variabel Terikat 38

322 Definisi Operasional 38

ix

3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38

3222 Kadar asam urat serum 39

33 Populasi dan Sampel 39

331 Populasi penelitian 39

332 Sampel penelitian 39

34 Alat dan Bahan Penelitian 40

341 Alat 41

342 Bahan 41

35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41

351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41

352 Penentuan dosis otak kambing 42

353 Penentuan dosis allopurinol 43

354 Persiapan penelitian 43

355 Pelaksanaan penelitian 43

356 Pengambilan sampel darah serum 45

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45

36 Alur Penelitian 46

37 Tempat dan Waktu Penelitian 47

38 Analisa Hasil 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48

41 Hasil Penelitian 48

42 Pembahasan 51

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

51 Kesimpulan 55

52 Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 61

xi

DAFTAR SINGKATAN

PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase

MO Molibdat

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6

TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24

TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49

TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol

30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk

dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67

xv

INTISARI

Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd

Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V

Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat

1

BAB I

PENDAHULUAN

11 LATAR BELAKANG

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)

Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul

dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya

yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan

sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase

sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada

penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan

campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai

antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan

maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan

dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air

perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih

terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

dengan metode air perasan

Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal

Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui

ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 8: Kti Isni Khoerunisa _012106194

viii

242 Dosis 29

243 Farmakodinamik 29

244 Farmakokinetik 31

245 Indikasi 31

246 Kontraindikasi 31

247 Efek Samping 32

25 Otak Kambing 32

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar 33

27 Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah 34

28 Kerangka Teori 36

29 Kerangka Konsep 37

210 Hipotesa 37

BAB III METODE PENELITIAN 38

31 Jenis dan Rancangan Penelitian 38

311 Jenis Penelitian 38

312 Rancangan Penelitian 38

32 Variabel dan Definisi Operasional 38

321 Variabel Penelitian 38

3211 Variabel Bebas 38

3211 Variabel Terikat 38

322 Definisi Operasional 38

ix

3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38

3222 Kadar asam urat serum 39

33 Populasi dan Sampel 39

331 Populasi penelitian 39

332 Sampel penelitian 39

34 Alat dan Bahan Penelitian 40

341 Alat 41

342 Bahan 41

35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41

351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41

352 Penentuan dosis otak kambing 42

353 Penentuan dosis allopurinol 43

354 Persiapan penelitian 43

355 Pelaksanaan penelitian 43

356 Pengambilan sampel darah serum 45

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45

36 Alur Penelitian 46

37 Tempat dan Waktu Penelitian 47

38 Analisa Hasil 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48

41 Hasil Penelitian 48

42 Pembahasan 51

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

51 Kesimpulan 55

52 Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 61

xi

DAFTAR SINGKATAN

PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase

MO Molibdat

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6

TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24

TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49

TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol

30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk

dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67

xv

INTISARI

Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd

Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V

Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat

1

BAB I

PENDAHULUAN

11 LATAR BELAKANG

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)

Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul

dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya

yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan

sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase

sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada

penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan

campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai

antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan

maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan

dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air

perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih

terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

dengan metode air perasan

Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal

Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui

ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 9: Kti Isni Khoerunisa _012106194

ix

3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38

3222 Kadar asam urat serum 39

33 Populasi dan Sampel 39

331 Populasi penelitian 39

332 Sampel penelitian 39

34 Alat dan Bahan Penelitian 40

341 Alat 41

342 Bahan 41

35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41

351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41

352 Penentuan dosis otak kambing 42

353 Penentuan dosis allopurinol 43

354 Persiapan penelitian 43

355 Pelaksanaan penelitian 43

356 Pengambilan sampel darah serum 45

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45

36 Alur Penelitian 46

37 Tempat dan Waktu Penelitian 47

38 Analisa Hasil 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48

41 Hasil Penelitian 48

42 Pembahasan 51

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

51 Kesimpulan 55

52 Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 61

xi

DAFTAR SINGKATAN

PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase

MO Molibdat

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6

TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24

TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49

TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol

30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk

dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67

xv

INTISARI

Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd

Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V

Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat

1

BAB I

PENDAHULUAN

11 LATAR BELAKANG

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)

Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul

dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya

yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan

sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase

sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada

penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan

campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai

antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan

maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan

dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air

perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih

terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

dengan metode air perasan

Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal

Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui

ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 10: Kti Isni Khoerunisa _012106194

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

51 Kesimpulan 55

52 Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 61

xi

DAFTAR SINGKATAN

PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase

MO Molibdat

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6

TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24

TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49

TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol

30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk

dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67

xv

INTISARI

Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd

Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V

Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat

1

BAB I

PENDAHULUAN

11 LATAR BELAKANG

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)

Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul

dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya

yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan

sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase

sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada

penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan

campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai

antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan

maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan

dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air

perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih

terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

dengan metode air perasan

Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal

Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui

ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 11: Kti Isni Khoerunisa _012106194

xi

DAFTAR SINGKATAN

PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase

MO Molibdat

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6

TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24

TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49

TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol

30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk

dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67

xv

INTISARI

Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd

Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V

Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat

1

BAB I

PENDAHULUAN

11 LATAR BELAKANG

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)

Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul

dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya

yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan

sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase

sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada

penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan

campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai

antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan

maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan

dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air

perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih

terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

dengan metode air perasan

Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal

Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui

ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 12: Kti Isni Khoerunisa _012106194

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6

TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24

TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49

TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol

30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk

dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67

xv

INTISARI

Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd

Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V

Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat

1

BAB I

PENDAHULUAN

11 LATAR BELAKANG

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)

Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul

dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya

yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan

sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase

sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada

penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan

campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai

antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan

maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan

dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air

perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih

terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

dengan metode air perasan

Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal

Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui

ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 13: Kti Isni Khoerunisa _012106194

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol

30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk

dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67

xv

INTISARI

Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd

Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V

Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat

1

BAB I

PENDAHULUAN

11 LATAR BELAKANG

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)

Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul

dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya

yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan

sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase

sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada

penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan

campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai

antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan

maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan

dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air

perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih

terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

dengan metode air perasan

Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal

Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui

ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 14: Kti Isni Khoerunisa _012106194

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk

dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67

xv

INTISARI

Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd

Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V

Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat

1

BAB I

PENDAHULUAN

11 LATAR BELAKANG

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)

Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul

dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya

yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan

sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase

sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada

penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan

campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai

antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan

maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan

dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air

perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih

terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

dengan metode air perasan

Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal

Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui

ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 15: Kti Isni Khoerunisa _012106194

xv

INTISARI

Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd

Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V

Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat

1

BAB I

PENDAHULUAN

11 LATAR BELAKANG

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)

Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul

dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya

yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan

sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase

sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada

penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan

campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai

antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan

maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan

dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air

perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih

terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

dengan metode air perasan

Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal

Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui

ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 16: Kti Isni Khoerunisa _012106194

1

BAB I

PENDAHULUAN

11 LATAR BELAKANG

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)

Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul

dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya

yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan

sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase

sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada

penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan

campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai

antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan

maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan

dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air

perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih

terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum

dengan metode air perasan

Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal

Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui

ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 17: Kti Isni Khoerunisa _012106194

2

disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang

tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai

peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya

kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal

penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang

(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum

diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di

Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10

pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di

lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di

dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan

117 pada wanita (Purwaningsih 2009)

Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)

adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa

zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral

zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-

asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid

(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe

merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia

yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan

hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551

3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 18: Kti Isni Khoerunisa _012106194

3

suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila

dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan

induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati

ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing

lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti

mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

12 PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale

rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing ldquo

13 TUJUAN PENELITIAN

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber

officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

132 Tujuan Khusus

1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah

(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15

gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 19: Kti Isni Khoerunisa _012106194

4

tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak

kambing

1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan

jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol

terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih

jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing

14 MANFAAT PENELITIAN

141 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek

farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap

kadar asam urat serum

142 Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air

perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat

serum

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 20: Kti Isni Khoerunisa _012106194

21 Asam Urat

211 Definisi

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme

maupun

(xanthine oxidase) terutama

(Pati dkk

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

212 Purin

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi

dan kelebihan asam urat dibuan

(Dalimartha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y

dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet

maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine

(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus

Pati dkk 2004)

Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa

dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat

dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus

(Dalimartha 2008)

5

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang

pemecahan purin yang berasal dari diet

oleh dehidrogenase xanthine

Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein

Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran

atau sintesis purin juga bisa

bahan seperti CO2

glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme

dasi menjadi asam urat

g melalui ginjal lewat urine dan usus

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 21: Kti Isni Khoerunisa _012106194

6

Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah

yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera

diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama

terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan

dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan

nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi

asam urat (Guyton 2003)

Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini

tercantum tabel kadar purin sebagai berikut

Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram

Makanan Purin (mg 100 g)

OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu

854470398385366298290236223141108

(Cahanar dan Suahnda 2006)

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 22: Kti Isni Khoerunisa _012106194

7

213 Metabolisme Asam urat

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan

polinuklease (Rodwell 2003)

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida

menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih

lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat

diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)

Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin

pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim

adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan

guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan

melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan

guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis

masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian

xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang

dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)

Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi

pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di

jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama

terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 23: Kti Isni Khoerunisa _012106194

8

Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk

bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat

melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein

serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari

(Prado 2012)

Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi

sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus

kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan

produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus

proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada

reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke

dalam urin (Guyton 2006)

Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh

enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang

mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki

enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan

produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 24: Kti Isni Khoerunisa _012106194

9

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari

penghancuran sel ndash sel tubuh)

Enzim proteolitik --------------------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus

Mononukleotida

Nukleotidase amp fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ----------- usus

Basa purin amp pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum

Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma

Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 25: Kti Isni Khoerunisa _012106194

10

214 Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70

mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena

peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan

pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya

(Sudoyo 2006)

Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan

urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85

mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin

adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)

215 Penyebab Hiperurisemia

Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan

produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan

dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin

Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau

gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)

2151 Produksi urat berlebihan

Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi

oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine

phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP

yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 26: Kti Isni Khoerunisa _012106194

11

asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah

diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan

seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa

peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi

fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan

degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga

hiperurisemia (Sudoyo 2006)

2152 Penurunan pembuangan asam urat

Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap

mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di

ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama

disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat

(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol

keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan

beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat

dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam

menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)

2153 Kombinasi Keduanya

Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya

hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta

menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol

contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta

alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 27: Kti Isni Khoerunisa _012106194

12

proses pembuangan hasil metabolisme alkohol

menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo

2006)

Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan

penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak

jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme

undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction

pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia

dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction

dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)

216 Pengobatan Hiperurisemia

2161 Istirahat

Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan

2162 Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan

membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan

meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot

disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

banyak

2163 Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan

untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 28: Kti Isni Khoerunisa _012106194

13

allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di

dalam tubuh

2164 Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk

menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15

dibawah normal

2165 Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung

purin

2166 Hindari alcohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia harus

menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini

akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)

22 Tanaman Jahe

221 Definisi

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah

Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat

berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam

suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik

yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 29: Kti Isni Khoerunisa _012106194

14

222 Nama lain Jahe

2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama

umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh

(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat

(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura

(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)

2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)

luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)

chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember

(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre

(Perancis) (Hapsoh 2008)

223 Taksonomi

Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan

tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Subdivisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Musales

Family Zingiberaceae

Genus Zingiber

Spesies officinale

(Hapsoh 2008)

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 30: Kti Isni Khoerunisa _012106194

15

224 Morfologi

Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)

Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe

tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m

rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe

berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan

berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)

2241 Daun

Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai

daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar

dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau

tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna

hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25

cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)

2242 Bunga

Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir

tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah

2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 31: Kti Isni Khoerunisa _012106194

16

keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm

tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk

bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna

merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)

2243 Batang

Batang tanaman merupakan batang semu yang

tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan

sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang

dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah

dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman

herba (Paimin 2008)

2244 Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman

jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak

akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman

jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe

memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning

atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau

bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)

225 Daerah asal dan penyebaran

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan

obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 32: Kti Isni Khoerunisa _012106194

17

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan

Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil

Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru

Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah

Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)

Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi

Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan

Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah

(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)

Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)

Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari

budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat

tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah

pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah

hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu

2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi

tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan

yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe

bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini

menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar

pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar

matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 33: Kti Isni Khoerunisa _012106194

18

226 Jenis tanaman jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan

warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu

2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah

atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk

ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua

varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik

saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai

jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)

2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau

jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak

sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah

berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar

dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas

disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan

obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak

atsirinya (Harmono 2005)

2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih

kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil

jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga

memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan

jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

(Harmono 2005)

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 34: Kti Isni Khoerunisa _012106194

19

227 Kandungan kimia tanaman jahe

Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu

2271 Volatile oil (minyak menguap)

Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen

pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut

dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak

atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama

minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3

sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak

atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi

atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe

mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah

demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri

juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur

panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi

Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin

menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin

2008)

2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)

Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa

kandungan jahe yang sering diambil dan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari

umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 35: Kti Isni Khoerunisa _012106194

20

dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat

tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi

dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan

jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit

mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak

rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit

(Paimin2008)

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang

terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida

fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid

mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin

2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari

komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas

jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida

adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang

mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan

penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan

kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol

zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol

kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)

Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan

penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 36: Kti Isni Khoerunisa _012106194

21

22721 Flavonoid

Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat

antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta

golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung

dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)

Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri

atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada

suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6

(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid

memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki

aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol

Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol

dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin

oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan

allopurinol (Hayati 2004)

Hubungan antara struktur flavonoid dengan

aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan

karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan

rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi

ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih

memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin

oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 37: Kti Isni Khoerunisa _012106194

22

hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan

efek penghambatan (Cos et al 1998)

Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim

xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam

pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan

yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi

kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi

nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif

terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah

teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-

epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)

serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin

(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol

meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki

efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme

inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 38: Kti Isni Khoerunisa _012106194

23

22722 Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder

yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa

bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari

sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan

banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol

jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan

sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone

1987Trevor 2000)

Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout

yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan

akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat

sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah

2006)

22723 Gingerol

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa

homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada

suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih

pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama

jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 39: Kti Isni Khoerunisa _012106194

24

antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama

stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga

membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol

merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan

yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai

penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya

Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai

30 persen berat jahe (Tejasari2009)

Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan

zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis

seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik

antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)

Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan

(Mudrikah 2006)

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 40: Kti Isni Khoerunisa _012106194

25

228 Khasiat Jahe

Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat

sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi

darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak

(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah

dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat

reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu

asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin

mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah

nafsu makan (Wijayakusuma 2006)

Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah

sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas

telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis

penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung

(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing

penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit

pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang

setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang

tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan

nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak

(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban

(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa

terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 41: Kti Isni Khoerunisa _012106194

26

gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting

Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi

menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa

nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang

penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala

penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)

229 Metode Air Perasan

Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat

mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan

di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan

perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat

berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air

(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan

memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan

metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah

dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif

dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse

2002)

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 42: Kti Isni Khoerunisa _012106194

27

23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia

Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe

terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic

acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan

flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol

kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek

hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor

nonkompetitif (Nagao et al 1997)

Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid

dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya

mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan

struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik

xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi

transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8

oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi

kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et

al1970)

Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur

mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini

bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih

bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya

sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 43: Kti Isni Khoerunisa _012106194

28

berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam

lingkungan (Voet 2001)

Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis

flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam

memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak

memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim

pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan

karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)

Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara

menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan

mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah

sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek

antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada

dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa

ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase

dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan

penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan

dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 44: Kti Isni Khoerunisa _012106194

29

24 Allopurinol

247 Definisi

Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat

yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang

berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer

hipoksantin (Mudrikah2006)

248 Dosis

Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg

sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien

gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis

untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-

10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari

(Wilmana2007)

249 Farmakodinamik

Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting

Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari

asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin

ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam

nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan

dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan

menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin

menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga

menghambat purin (Katzung2010)

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 45: Kti Isni Khoerunisa _012106194

30

Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh

allopurinol (Mudrikah2006)

Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya

(Carter 2006)

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 46: Kti Isni Khoerunisa _012106194

31

2410 Farmakokinetik

Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian

peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar

1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh

xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap

memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan

mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol

cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)

2411 Indikasi

Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati

penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat

dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi

Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat

polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma

psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)

2412 Kontraindikasi

Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas

dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan

gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik

Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan

kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat

menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika

ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 47: Kti Isni Khoerunisa _012106194

32

dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut

sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan

bersama pada awal terapi (Katzung2010)

2413 Efek samping

Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila

kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan

mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam

menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan

Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi

(Wilmana2007)

25 Otak Kambing

Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu

penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi

makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)

sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam

uratnya tinggi (Fitriana 2005)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan

campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk

meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 48: Kti Isni Khoerunisa _012106194

33

untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian

pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan

sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum

pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu

sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)

Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai

kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini

dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan

pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat

dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut

digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal

tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)

26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu

spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan

dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas

hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai

fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses

biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan

fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur

genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 49: Kti Isni Khoerunisa _012106194

34

makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari

Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah

5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus

normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)

27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

271 Usia

Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia

diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada

pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan

pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia

60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)

272 Jenis Kelamin

Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita

Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang

lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini

membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak

memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit

diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan

kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 50: Kti Isni Khoerunisa _012106194

35

273 Konsumsi purin

Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml

Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati

ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin

rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia

2010)

274 Gagal Ginjal

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan

akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat

melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)

275 Obat ndash obatan

Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan

diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat

menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009

Lelyana 2008)

275 Penyakit

Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering

mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes

mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah

hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 51: Kti Isni Khoerunisa _012106194

36

28 Kerangka Teori

Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )

= Efek Negatif ( Inhibisi )

Induksi otakkambing

Nukleosida

xantin

Jahe Merah

Flavonoid

Allopurinol

Asam UratSerum

Obat - obatan

Gagal ginjal

Konsumsi purin

Usia

Jenis kelamin

Guanin Adenosin

Hipoxantin

Inosin

Purin

Xantin

oksidase

Alloxanthine

Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 52: Kti Isni Khoerunisa _012106194

37

29 Kerangka Konsep

210 Hipotesa

Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )

terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar

dengan pembebanan otak kambing

Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 53: Kti Isni Khoerunisa _012106194

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

31 Jenis dan Rancangan Penelitian

311 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental laboratorium

312 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only

control group design

32 Variabel dan Definisi Operasional

321 Variabel penelitian

3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah

3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih

jantan galur wistar

322 Definisi Operasional

3221 Pemberian air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g

jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan

air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia

tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat

tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali

dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005

mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 54: Kti Isni Khoerunisa _012106194

39

diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali

sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari

Skala Rasio

3222 Kadar asam urat serum

Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl

yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri

Parameter mgdl

Skala Rasio

33 Populasi dan Sampel

331 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur

wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES

Semarang

332 Sampel penelitian

Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian

minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor

untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis

tubuh (Kusumawati2004)

Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi

5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari

6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor

tikus

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 55: Kti Isni Khoerunisa _012106194

40

Kriteria Inklusi

Usia (25 ndash 3 bulan)

Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum

normal tidak ada luka dan tidak cacat

Berat badan 150 ndash 200 g

Kriteria Eksklusi

1 Tikus sakit selama masa penelitian

2 Tikus yang mati selama penelitian

34 Alat dan Bahan

341 Alat

Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumannya

Timbangan OHAUS

Gelas ukur

Tabung reaksi

Hematokrit

Sentrifuge

Spektrofotometer

Sonde oral

Parutan

Saringan

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 56: Kti Isni Khoerunisa _012106194

41

342 Bahan

Allopurinol

Air perasan jahe merah

Aquadest

Otak kambing

Pakan Standar

35 Cara penelitian dan cara pengamatan

351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah

Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang

diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan

tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang

merupakan air perasan jahe merah

Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil

perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai

konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram

(Kusumawati2004)

Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)

= 0018 X 5 ml

= 01 mlekorhari

= 300 mg200 g

= 15 gkgbb

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 57: Kti Isni Khoerunisa _012106194

42

Dipakai tiga macam dosis

frac12 X dosis empiris

= 05 X 01 ml

= 005 mlekorhari

= 150 mg200 g = 075 gkgbb

2 X dosis empiris

= 2 X 01 ml

= 02 mlekorhari

= 600 mg200 g = 3 gkgbb

352 Penentuan dosis otak kambing

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan

campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan

kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14

hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar

dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian

diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan

galur wistar

Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut

= 20 gram 14 hari

= 143 gekorhari

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 58: Kti Isni Khoerunisa _012106194

43

353 Penentuan dosis allopurinol

Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari

Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram

adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200

gram dapat diperoleh sebagai berikut

Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus

= 100 mg X 0018

= 18 mgekorhari

354 Persiapan penelitian

a) Menyiapkan timbangan OHAUS

b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30

ekor

c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan

minumnya

d) Menyiapkan induksi otak kambing

e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah

yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas

f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat

serum

355 Pelaksanaan penelitian

1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya

2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing

kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 59: Kti Isni Khoerunisa _012106194

44

3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta

pakannya

4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)

Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi

pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan

aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian

allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)

Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart

induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml

(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe

merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)

Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum

darahnya sebagai post test

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 60: Kti Isni Khoerunisa _012106194

45

356 Pengambilan sampel darah serum

Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol

penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan

darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes

pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar

perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar

dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan

botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan

cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang

terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril

357 Cara pengamatan kadar asam urat serum

Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode

spektrofotometri

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 61: Kti Isni Khoerunisa _012106194

46

36 Alur Penelitian

Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor

Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )

KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing

143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)

KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)

KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)

KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)

KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)

KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +

Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)

KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2

cc (sore)

Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15

Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15

Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 62: Kti Isni Khoerunisa _012106194

47

37 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas

Negeri Semarang

Waktu Pelaksanaan Oktober 2013

38 Analisa Hasil

Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara

statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for

windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi

menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut

normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk

dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat

homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova

dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post

Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda

(Dahlan2008)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 63: Kti Isni Khoerunisa _012106194

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Hasil Penelitian

Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat

serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri

Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5

kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima

kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143

gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap

diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest

ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143

gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III

diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe

merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar

induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan

aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing

143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah

14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan

makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian

tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 64: Kti Isni Khoerunisa _012106194

49

Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat

(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063

Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash

rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV

(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-

rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui

perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik

gambar 41

Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok

331

244269

235

313

0

05

1

15

2

25

3

35

kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005

mlekorhari

air perasan jahemerah 01

mlekorhari

air perasan jahemerah 02

mlekorhari

Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 65: Kti Isni Khoerunisa _012106194

50

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan

sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat

menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang

diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan

kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu

Oneway Anova (lampiran 3)

Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat

perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui

perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka

menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)

Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V

0012006700060575044007820043029801890023

Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna

Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang

bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)

Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15

gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 66: Kti Isni Khoerunisa _012106194

51

3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air

perasan jahe merah 3gkgbb)

42 Pembahasan

Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan

kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I

dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V

Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam

urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi

tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan

kelompok II dengan kelompok IV

Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda

tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I

dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan

kelompok III dengan kelompok V

Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV

(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 67: Kti Isni Khoerunisa _012106194

52

kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat

pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)

Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15

gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl

Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV

dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV

dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak

diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat

serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan

setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan

kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih

rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok

allopurinol

Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb

mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi

terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V

dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok

V dengan kelompok III

Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air

perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 68: Kti Isni Khoerunisa _012106194

53

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah

dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air

perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada

dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada

kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati

dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita

(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat

sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat

setelah perlakuan

Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan

yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok

III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok

II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V

walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi

terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara

kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum

perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata

- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya

menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar

asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya

mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 69: Kti Isni Khoerunisa _012106194

54

mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah

2006)

Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb

mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat

rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar

asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe

merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269

mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb

Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan

kadar asam urat serum

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan

kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran

kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar

asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar

asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa

menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka

air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat

setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik

serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus

membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 70: Kti Isni Khoerunisa _012106194

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar

asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan

pembebanan otak kambing

512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif

kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan

kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269

mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V

memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol positif

513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna

secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV

Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai

pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan

allopurinol

52 Saran

521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis

yang berbeda dan dengan metode pre post control group design

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 71: Kti Isni Khoerunisa _012106194

56

DAFTAR PUSTAKA

Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31

Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013

Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76

Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta

Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162

Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013

Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto

Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta

Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013

Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013

Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology

Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor

Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 72: Kti Isni Khoerunisa _012106194

57

Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323

Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan

Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354

Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta

Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16

Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor

Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505

Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor

Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1

Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25

Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743

Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091

Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta

Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579

Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta

Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 73: Kti Isni Khoerunisa _012106194

58

Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94

Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11

Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang

Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265

Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013

Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844

Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70

Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology

Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor

Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta

Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta

Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013

Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790

Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta

Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 74: Kti Isni Khoerunisa _012106194

59

Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health

Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang

Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559

Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013

Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393

Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto

Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi

Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013

Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013

Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205

Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013

Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 75: Kti Isni Khoerunisa _012106194

60

Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta

Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung

Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013

Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta

Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 76: Kti Isni Khoerunisa _012106194

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)

Kelompok II(kontrol positif)

Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)

Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)

Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)

AIA2A3A4A5A6

O1O2O3O4O5O6

J11J12J13J14J15J16

J21J22J23J24J25J26

J31J32J33J34J35J36

343259323353459248

174199362259249221

299257248261230319

236214224230253253

259241378269348379

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 77: Kti Isni Khoerunisa _012106194

62

Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar

Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb

331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033

235 plusmn 016

313 plusmn 063

Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb

051104440561

0525

0139

Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1

Df2Sig

232 4 25 0085

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 78: Kti Isni Khoerunisa _012106194

63

Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig

BetweenGroups

4232 4 1058 3423 0023

Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29

Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel

(J)kodesampel

MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval

LowerBound

UpperBound

A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228

J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -

8675833()3209754 012 -1528644 -206522

J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -

6850333()3209754 043 -1346094 -023972

J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261

O 2517833 3209754 440 -409278 912844

J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811

J2 A -9571667()

3209754 006 -1618228 -296106

O -0895833 3209754 782 -750644 571478

J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694

J3 -7746167()

3209754 023 -1435678 -113556

J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094

J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 79: Kti Isni Khoerunisa _012106194

64

Keterangan kode sampel

A = Kontrol negatif

O = Kontrol positif

J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb

J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb

J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb

Keterangan Kelompok

Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)

Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)

Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb

Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb

Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 80: Kti Isni Khoerunisa _012106194

65

Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 81: Kti Isni Khoerunisa _012106194

66

Lampiran 5 Surat Penelitian

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 82: Kti Isni Khoerunisa _012106194

67

Lampiran 6 Ethical Clearence

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar

Page 83: Kti Isni Khoerunisa _012106194

68

Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar