ktps mi nw nurul iman 2010-2011 -revisi
DESCRIPTION
ARSIP 2015TRANSCRIPT
1 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peralihan sistim pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi
telah menjadikan perubahan paradigma berbagai unsur penyelenggaraan
pemerintahan, termasuk pendidikan. Hal ini telah mendorong adanya
perubahan dari berbagai aspek pendidikan termasuk kurikulum. Dalam
kaitan ini kurikulum sekolah dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran-
pemikiran baru sehingga mengalami perubahan- perubahan kebijakan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa
kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,
dan peserta didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa
yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Pasal 36 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional mengamanatkan agar kurikulum pada semua jenjang
dan jenis pendidikan disusun dan dikembangkan: (a) dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik, (b) sesuai dengan jenjang pendidikan; dan (c) dalam kerangka Negara
2 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
Kesatuan Republik Indonesia. Dengan prinsip diversifikasi, Pemerintah tidak
lagi menetapkan kurikulum nasional. Oleh karena itu, penyusunannya
diserahkan di tingkat satuan pendidikan dalam bentuk Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Semua itu dilakukan agar khasanah nasional
yang berupa karakteristik masing-masing satuan pendidikan dapat dipelihara
dan ditumbuh-kembangkan. Kurikulum disesuaikan dengan memanfaatkan
seluas-luasnya potensi daerah dan variasi tingkat kemampuan peserta didik
memperoleh perhatian penuh. Untuk menjamin mutu minimal dari layanan
pendidikan dengan KTSP yang bervariasi, Pemerintah menetapkan delapan
Standar Nasional Pendidikan yang digunakan sebagai acuan pengembangan
kurikulum, yaitu Standar Isi, Standar Kompetensi Lululsan, Standar Proses,
Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana,
Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian
Pendidikan.
Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 22, 23, dan 24 Tahun 2006,
Permendiknas No. 32 th 2004, PP no 38 th 2006, PP 55 th. 2007 dan
Permendiknas no. 41 th 2007, Menteri Pendidikan Nasional telah menetapkan
dua dari delapan standar yang direncanakan, yaitu: standar isi dan standar
kompetensi lulusan (SKL), yang dilengkapi dengan peraturan
pelaksanaannya. Dan untuk madrasah baik itu Madrasah Ibtidaiyah,
Madrasah Tsanawiyah maupun Madrasah Aliyah, Menteri Agama telah
mengeluarkan Permenag No. 2 th 2008 tentang Standar isi dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) untuk satuan pendidikan dasar dan menengah di
madrasah. Standar isi ini mengatur tentang: (a) kerangka dasar dan struktur
kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan KTSP, (b) beban
3 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah, (c)
komponen KTSP yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak
terpisahkan dari Standar Isi, dan (d) kalender pendidikan untuk
penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan
dasar dan menengah. Melengkapi peraturan-peraturan tersebut, Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menerbitkan Buku Panduan
Umum Penyusunan KTSP untuk jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kebijakan Pemerintah untuk menyusun kurikulum di tingkat satuan
pendidikan merupakan pewujudan dari reformasi di bidang pendidikan yang
diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Ini merupakan upaya untuk mewujudkan setidak-
tidaknya tiga strategi dari tiga belas strategi pembaharuan yang diamanatkan,
yaitu: (a) pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, (b)
pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan; dan (c) pemberdayaan peran
serta masyarakat.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan. Dengan demikian guru diharapkan menjadi lebih mengenal
dengan baik dan lebih merasa memiliki kurikulum tersebut.
Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan
agar kurikulum selalu sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul
Iman Sukarara Kecamatan Jonggat, dikembangkan sebagai perwujudan dari
4 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh
satu tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan komite sekolah di
bawah koordinasi dan supervisi Kepala Kementrian Agama Kabupaten
Lombok Tengah serta dengan bimbingan nara sumber dari Tim Pengawas
(Asesor) Kementrian Agama Kabupaten Lombok Tengah.
KTSP ini merupakan sebuah dokumen yang akan diimplementasikan
sebagai panduan proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas.
Pembelajaran hendaknya berlangsung secara efektif dan efisien yang
mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas peserta didik. Dalam hal
ini para pelaksana kurikulum dituntut untuk melaksanakannya sesuai
dengan karakteristik daerah. Para pendidik juga hendaknya mampu
menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan bagi
peserta didik.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri
atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari
kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk :
(a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
5 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
(b) Belajar untuk memahami dan menghayati
(c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
(d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain
(e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Kewenangan sekolah/madrasah dalam menyusun kurikulum
memungkinkan sekolah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa,
keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau
sekolah/madrasah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan
menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar,
cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar.
B. Landasan Penyusunan KTSP
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi, untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan , untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan 23
Tahun 2006
6 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kompetensi Akademik dan Kompetensi Guru
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan Prasarana
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Perpustakaan
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Laboratorium Madrasah/Madrasah
15. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008
tentang Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.
16. Keputusan menteri Agama Nomor 372 Tahun 1993 tentang Kurikulum
Pendidikan Dasar Berciri Khas Agama Islam
17. Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan SI Pendidikan
Agama di Madrasah
C. Tujuan Pengembangan KTSP
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jenjang
Madrasah Ibtidaiyah ini disusun sebagai acuan operasional bagi Madrasah
Ibtidaiyah dan stakeholders (kepala madrasah, guru, pengawas dan komite
sekolah) dalam mengembangkan KTSP yang akan dilaksanakan di masing-
masing Madrasah Ibtidaiyah. Kegiatan pengembangan dimulai dari tahap:
penyusunan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Dengan acuan ini,
diharapkan mulai tahun 2009, setiap Madrasah Ibtidaiyah dapat
7 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
mengembangkan KTSP yang khas dan memenuhi Standar Nasional
Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Madrasah
Ibtidaiyah NW Nurul Iman Sukarara di disusun dengan tujuan :
a. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah;
b. Menjadikan kurikulum lebih sesuai dengan kebutuhan setempat;
c. Menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang bersifat
mendidik, mencerdaskan dan mengembangkan kreativitas anak.
d. Menciptakan pembelajaran yang efektif, demokratis, menantang,
menyenangkan, dan mengasyikkan.
D. Prinsip Pengembangan KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan sesuai
dengan konteks madrasah. Pengembangan KTSP di bawah koordinasi dan
supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota
untuk pendidikan dasar dan Dinas Pendidikan Provinsi/Departemen Agama
Provinsi untuk pendidikan menengah.. Beberapa prinsip yang harus
diperhatikan dalam mengembangkan KTSP diuraikan berikut.
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
Peserta Didik dan Lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
8 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Oleh karena peserta
didik memiliki posisi sentral, maka kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Implikasi dari prinsip ini adalah: kurikulum disusun untuk
melayani kebutuhan peserta didik dan tidak boleh memberatkan peserta
didik. Kurikulum dirancang semata-mata untuk kepentingan
memaksimalkan potensi peserta didik. Menambah jam pelajaran tidak
boleh terlalu banyak sehingga memberatkan peserta didik yang
dampaknya peserta didik tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan
kegiatan lain. Kurikulum juga harus merencanakan layanan konseling
untuk membantu perkembangan peserta didik secara terprogram agar
peserta didik dapat tumbuh kembang secara maksimal sesuai dengan
perkembangan kejiwaannya.
2. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan,
serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama,
suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum
disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat,
kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan kinestetik peserta didik
secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
9 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
Keragaman berimplikasi pada keluwesan kurikulum. Analisis
keragaman peserta didik dari segi kemampuan, minat, dan bakat, perlu
dilakukan untuk merancang model pembelajaran yang sesuai, jenis
pengembangan diri yang beragam, serta program remedial yang sesuai.
Selain itu, keragaman juga berkaitan dengan kekhasan dan kebutuhan
yang berbeda tiap daerah sehingga kurikulum perlu disesuaikan dengan
hasil analisis potensi kawasan. Ciri khas karakteristik jenis pendidikan
perlu dipertimbangkan dalam merancang struktur dan muatan kurikulum.
Demikian juga karakteristik satuan pendidikan yang berbeda perlu
menyusun struktur dan muatan kurikulum yang relatif beragam
disesuaikan dengan karakteristik yang dimiliki.
Selanjutnya, makna terpadu berkaitan dengan rancangan
kurikulum harus meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun
dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna. Selain itu,
keterpaduan juga berkaitan dengan keterpaduan program yang
mendukung pelaksanaan kurikulum. Misalnya, pada madrasah yang
berasrama perlu dirancang kegiatan suplemen secara terpadu untuk
mendukung pelaksanaan kurikulum di madrasah.
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan
Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Artinya,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik
10 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. Isi/ muatan kurikulum dapat dipertanggung-jawabkan
dan relevan dengan perkembangan iptek dan seni. Rancangan
pembelajaran mengacu pada perkembangan ilmu belajar yang mutakhir.
Bimbingan konseling dimaksimalkan dengan mengacu pada
perkembangan ilmu yang relevan. Isi kurikulum juga harus berkaitan
dengan perkembangan teknologi. Misalnya, memasukkan mata pelajaran
TIK dalam struktur dan muatan kurikulum. Menggunakan internet sebagai
sumber belajar. Menggunakan model belajar dengan membiasakan
peserta didik mengenal teknologi sehingga peserta didik siap bersentuhan
dengan teknologi. Implikasinya, terus diupayakan perbaikan isi dan cara
implementasi kurikulum dengan perkembangan iptek dan seni. Kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan Dengan Kebutuhan Kehidupan (Dunia Kerja dan Masa
Depan)
Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta
didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Pengembangan kurikulum
dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders)
untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan
dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan
11 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. Pada tataran
perencanaan, prinsip ini berkaitan dengan pelibatan pemangku
kebijakan dalam penyusunan kurikulum, analisis konteks kebutuhan
daerah, dan analisis life skill untuk dimasukkan pada rancangan
kurikulum. Pengintegrasian kecakapan hidup perlu dirancang karena akan
diperlukan peserta didik dalam kehidupan mereka.
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh-
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewira usahaan dan
mempunyai kecakapan hidup, oleh sebab itu kurikulum perlu memuat
kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja.
Hal ini sangat penting untuk membekali peserta didik yang tidak dapat
melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.
5. Menyeluruh Dan Berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
Aplikasi prinsip ini pada tataran pengembangan KTSP (dokumen 1),
mencerminkan kesinambungan antar-kelas dan cakupan secara
menyeluruh muatan wajib, muatan lokal, maupun pengembangan diri.
Pada tataran pengembangan silabus, pemetaan KD mencerminkan
kesinambungan dan kekomprehensifan cakupan kompetensi. Misanya,
perlu dirancang pemetaan yang dapat menunjukkan bahwa isi kompetensi
dasar yang dikembangkan berisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
12 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
yang ditekankan pada tiap-tiap KD. Menyeluruh juga berarti isi kurikulum
menyiapkan manusia Indonesia secara utuh.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan,
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya. Keterkaitan unsur pendidikan formal di madrasah
dan informal di asrama. Semuanya dilakukan untuk membentuk manusia
seutuhnya. Berbagai kegiatan perlu dirancang agar peserta didik senang
belajar dan termotivasi untuk beajar sepanjang hayat. Isi kurikulum
merancang kegiatan yang menyiapkan peserta didik akan menjadi
pembelajar sepanjang hayat. Misalnya, merangsang budaya baca,
merangsang motivasi untuk terus belajar dengan cara merancang model-
model pembelajaran yang bisa membuat peserta didik senang belajar
sehingga dia akan mempunyai keinginan belajar terus sepanjang
hayatnya (Muatan khusus yang bisa berdampak untuk membetuk
pembelajar sepanjang hayat, misalnya muatan khusus wajib baca).
7. Seimbang Antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
13 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Daerah memiliki keragaman potensi,
kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Oleh
karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan daerah. Kondisi tersebut harus diimbangi dengan isi
kurikulum yang membentuk kesadaran peserta didik sebagai warga
negara dalam kerangka NKRI.
Kepentingan pusat diwakili oleh struktur kurikulum minimal, Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar minimal yang telah diatur pusat. Untuk
itu, pengembangan yang berorientasi pada karakteristik daerah dan
kekhasan satuan pendidikan tidak boleh mengorbankan standar minimal
yang telah ditetapkan oleh pusat. Madrasah bisa menambahkan hal lain
secara seimbang untuk kepentingan daerah/ kekhasan karakteristik jenis
pendidikan. Misalnya, penambahan jam pelajaran agama di madrasah
yang berbasis agama tidak boleh mengorbankan jam minimal yang telah
ditetapkan.
E. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi,
dan ciri khas satuan pendidikan. Karakteristik satuan pendidikan memiliki
harapan, kondisi madrasah/madrasah, kondisi peserta didik, dan ciri khas
yang membedakan dengan satuan pendidikan satu dengan yang lain. Sesuai
dengan prinsip ini, madrasah dengan visi tertentu dapat mengembangkan
struktur dan muatan kurikulum yang sesuai. Misalnya, madrasah merupakan
14 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
lembaga pendidikan Islam yang juga berfungsi sebagai lembaga
pengembangan dakwah dan lembaga pemberdayaan masyarakat. Sebagai
lembaga pendidikan Islam, madrasah tidak hanya diarahkan pada kegiatan
penggalian ilmu pengetahuan semata, tetapi juga menjadi wahana “pelatihan”
untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan pada tataran realitas. Selain itu,
pendidikan di madrasah tidak hanya mengarah pada keunggulan akademis
(academic excellence), tetapi justru menegaskan pada orientasi pembentukan
karakter (character building) yang berasaskan pada prinsip akhlaq al-karimah.
Sebagai lembaga pengembangan dakwah, madrasah dengan sendirinya
menjadi salah satu guru syiar agama dan penyebaran ajaran agama sekaligus
tampil sebagai komponen penting dari gerakan amar ma’ruf nahi munkar.
Sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat, madrasah berperan
dalam pengembangan masyarakat sekitar terutama terkait dengan masalah
keagamaan maupun pemberdayaan sektor nonkeagamaan. Ini justru menjadi
ciri madrasah karena ia lebih merupakan pendidikan berbasis masyarakat
(community based education). Dengan demikian salah satu komponen penting
dari sistem madrasah adalah peran aktifnya dalam pemberdayaan masyarakat
sekitar dan sebaliknya peran aktif masyarakat dalam pengembangan
madrasah sangat penting juga (mutual support).
KTSP Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman disusun dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Peningkatan Iman dan Takwa serta Akhlak Mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang
15 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
disusun memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. Demikian juga program
pengembangan diri di madrasah/ madrasah dapat diisi dengan kegiatan
peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Mengembangkan Toleransi terhadap Perbedaan
Isi dan muatan kurikulum harus bisa mengembangkan sikap
toleransi terhadap perbedaan yang ada. Perbedaan itu dapat berupa
perbedaan agama, ras, suku/budaya, aliran, jenis kelamin dan
sebagainya. Muatan kurikulum harus dirancang agar dapat
mengembangkan toleransi dan kerukunan umat beragama, toleran
terhadap perbedaan ras, suku/budaya, aliran, jenis kelamin, dan
sebagainya. Hal ini sesuai dengan kondisi Indonesia yang memang
majemuk dalam berbagai hal. Rancangan pengembangan nilai-nilai
tersebut dapat melalui pengintegrasian kecakapan hidup terutama
keterampilan sosial ke dalam mata pelajaran. Pengembangan diri juga
dapat dirancang untuk melahirkan pribadi-pribadi yang memiliki toleransi
yang tinggi terhadap perbedaan serta dapat hidup bersama dalam
berbagai perbedaan.
3. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing
secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.
Kurikulum perlu merancang struktur dan isi yang membekali peserta didik
dapat bersaing di dunia internasional dan mampu berdampingan dengan
16 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
bangsa lain. Kurikulum harus terus dievaluasi untuk selalu disesuaikan
dengan perkembangan global.
4. Persatuan Nasional dan Nilai-nilai Kebangsaan
Meskipun daerah diberi kewenangan mengatur, semua muatan
kurikulum hendaknya dirancang agar berdampak pada terwujudnya
persatuan nasional dan nilai kebangsaan. Madrasah di bawah yayasan
keagamaan tidak boleh merancang muatan kurikulum yang menanamkan
fanatisme daerah atau fanatisme aliran sehingga merusak nilai-nilai
kebangsaan. Pengembangan diri yang dirancang juga mengacu pada
nilai-nilai kebangsaan dan patriotisme. Misalnya: upacara, PASKIBRA,
peringatan hari-hari besar nasional, dan sebagainya
5. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat
Kurikulum dimulai dari yang paling dekat. Analisis konteks sosial
budaya masyarakat penting dilakukan agar madrasah mengetahui
harapan masyarakat sekitar, nilai-nilai yang dianut dan juga keadaan
sosial ekonomi. Dengan diketahuinya konteks sosial, madrasah dapat
merancang kurikulum yang tepat. Misalnya, jika rata-rata peserta didik
berasal dari keluarga miskin, perlu dibekali pembelajaran yang membuat
dia mandiri dengan keterampilan yang relevan.
6. Kesetaraan Jender
Kurikulum yang dikembangkan memberi akses, mendorong
partisipasi, memberi perlakuan yang menggambarkan kesetaraan, dan
memberikan manfaat yang ama bagi peserta didik-siswi. Dalam hal ini
17 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
diharapkan struktur dan muatan isi kurikulum tidak stereotipe (memberi
label-label khusus). Misalnya, mulok untuk menjahit perempuan, mulok
elektronika hanya untuk laki-laki). Demikian juga bahan ajar yang
dikembangkan dari tiap-tiap mata pelajaran hendaknya dapat
menanamkan persepsi kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.
Misalnya, tidak menanamkan persepsi bahwa laki-laki layak menduduki
jabatan tertentu, sedangkan wanita hanya cocok menduduki jabatan
tertentu. Kurikulum dianggap memiliki kesetaraan jender jika tidak
memberi stereotipe perempuan atau laki-laki. Pengelolaan mulok perlu
membuka akses bahwa semua jenis mulok dapat dipilih oleh anak laki-
laki dan perempuan.
Secara operasional penyusunan KTSP adalah mengacu pada
Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, dan
Standar Penilaian yang telah ditetapkan dalam Permendiknas No. 20, 22,
23 tahun 2006 dan Permen 41 tahun 2008). Dan untuk madrasah baik itu
Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah maupun Madrasah Aliyah,
Menteri Agama telah mengeluarkan Permenag No. 2 th 2008 tentang
Standar isi dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah di madrasah. Standar isi ini mengatur
tentang: (a) kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan
pedoman dalam penyusunan KTSP, (b) beban belajar bagi peserta didik
pada satuan pendidikan dasar dan menengah, (c) komponen KTSP yang
akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan
penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari Standar Isi,
18 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
dan (d) kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada
satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan
sesuai dengan konteks madrasah. Pengembangan KTSP di bawah
koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor Departemen
Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Dinas Pendidikan
Provinsi/Departemen Agama Provinsi untuk pendidikan menengah..
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mengembangkan KTSP
diuraikan berikut.
19 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
B A B II
T U J U A N
1. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Visi Madrasah Ibtidaiyah MI NW Nurul Iman Sukarara
Iman, Ilmu, Amal
3. Misi
Mengacu pada visi sekolah di atas, maka misi yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Menanamkan aqidah yang kuat melalui pendidikan dan pembelajaran
yang optimal dan meningkat potensi serta kualitas Sumber Daya Manusia
( SDM ) melalui pembelajaran agama dan umum.
b. Menumbuhkembangkan sikap ahlak karimah dan amaliah dalam
kehidupan peserta didik yang aplikatif.
4. Tujuan Sekolah
Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun 2005 yaitu meletakkan dasar kecerdasan , pengetahuan , kepribadian,
akhlak mulia , serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti
pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai Madrasah Ibtidaiyah
NW Nurul Iman Sukarara adalah sebagai berikut :
a. Peserta didik mengetahui, memahami dan meyakini aqidah yang benar.
b. Memberikan pembelajaran umum dan agama yang berkualitas
20 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
terprogram, terkoordinasi dan terevaluasi dalam proses belajar mengajar
( PBM ).
c. Membiasakan Sumber Daya Manusui (SDM) dalam
mengimplementasikan keilmuan dalam formal dan non formal.
21 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
B AB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Kedalaman muatan kurikulum setiap mata pelajaran pada setiap satuan
pendidikan yang dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai oleh
peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur
kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL). Muatan Lokal dan kegiatan Pengembangan Diri merupakan
bagian integral dari struktur kurikulum.
Struktur Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman meliputi
substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan
selama enam tahun mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Alokasi
waktu penyelenggaraan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman
dengan jumlah jam mata pelajaran sekurang-kurangnya 2 jam pelajaran
setiap minggu. Setiap jam pelajaran lamanya 35 menit. Jenis program
pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman terdiri dari program
umum, meliputi pelajaran yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik, dan
program pilihan yang meliputi mata pelajaran yang menjadi cirri khas
keunggulan daerah berupa mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok).
22 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah
ditentukan dalam struktur kurikulum. Setiap Madrasah Ibtidaiyah
memungkinkan menambah maksimum empat jam pelajaran per minggu
secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pelajaran tambahan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai standar
kompetensi. Komponen mata pelajaran yang di kembangkan di Madrasah
Ibtidaiyah NW Nurul Iman adalah terdiri dari :
1. Komponen Mata Pelajaran
Komponen mata pelajaran terdiri dari lima kelompok mata pelajaran,
yaitu :
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, dimaksudkan
untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta
didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan
kualitas dirinya sebagai manusia.
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi, dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan
mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang
kritis, kreatif dan mandiri.
23 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
4) Kelompok mata pelajaran estetika, dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan
kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan,
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
2. Komponen Muatan Lokal
Muatan lokal dimaksud untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas madrasah dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke
dalam mata pelajaran yang ada.
3. Komponen Pengembangan Diri
Pengembangan diri dimaksudkan untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah.
Struktur kurikulum MI NW Nurul Iman Sukarara meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama
enam tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI.
Struktur kurikulum MI NW Nurul Iman Sukarara disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kurikulum MI NW Nurul Iman Sukarara memuat 12 mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
24 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan ”IPA terpadu”
dan ”IPS terpadu”
c. Pembelajaran pada kelas I s/d III dilaksanakan melalui
pendekatan tematik, sedangkan pada kelas IV s/d VI dilaksanakan
melalui pendekatan mata pelajaran.
d. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit.
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
36 minggu.
STRUKTUR KURIKULUM MI NURUL IMAN
Tabel : Struktur muatan kurikulum MI NW Nurul Iman
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
I II III IV, V DAN VI
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadits 2 2 2 2 b. Aqidah Akhlaq 2 2 2 2 c. Fiqh 2 2 2 2 d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 e. Bahasa Arab 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 6 6 6 2 3. Bahasa Indonesia 6 6 6 5 4. Matematika 4 4 4 5 5. Ilmu Pengetahuan Alam 3 3 3 4 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2 4 7. Seni Budaya dan Ketrampilan 2 2 2 4 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan 2 2 2
4
B. Muatan Lokal *) Bahasa Inggris 2 2 2 2 C. Pengembangan Diri **)
(Baca Tulis Al-Qur’an, Pramuka dll)
2
2
2
2
Jumlah 33 33 35 42
25 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
Keterangan :
1. Pembelajaran pada kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan
tematik, sedangkan pada kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui
pendekatan mata pelajaran.
2. *) Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh
satuan pendidikan (madrasah).
3. **) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan
memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kondisi satuan pendidikan
(madrasah).
B. Muatan Kurikulum di MI NW Nurul Iman
Berdasarkan Standar Isi yang dikembangkan oleh BSNP, Kebijakan
Kanwil Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kebijakan
Kementrian Agama Kabupaten Lombok Tengah dan hasil rapat
internal Komite Madrasah, mata pelajaran yang dikembangkan oleh
Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman dideskripsikan sebagai berikut :
Muatan kurikulum MI NW Nurul Iman meliputi 12 mata pelajaran, 1
muatan lokal, dan 7 pengembangan diri.
1. Komponen Mata Pelajaran
Mata Pelajaran di MI NW Nurul Iman Sukarara terdiri dari 12 mata
pelajaran yaitu :
a. Pendidikan Agama Islam
26 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
b. Pendidikan Agama Islam yang dikembangkan di Madrasah Ibtidaiyah
NW Nurul Iman Sukarara meliputi sub mata pelajaran sebagai berikut
:
1. Al Qur’an Hadits;
Mata Pelajaran Al Qur’an Hadist di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan
untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam
membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al Qur’an dan
Hadist serta menanamkan pengertian, pemahaman , penghayatan
isi kandungan ayat – ayat Al Qur’an – Hadist untuk mendorong,
membina dan membimbing aklaq dan perilaku peserta didik agar
berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat –
ayat Al Qur’an dan Hadist. Ruang lingkup dari mata pelajaran ini
meliputi :
a) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al Qur’an
b) Hafalan surat – surat pendek
c) Pemahaman kandungan surat – surat pendek
d) Hadist – hadist tentang kebersihan, niat, menghormati orang
tua, persaudaraan, silaturrahim, taqwa, menyayangi anak
yatim, shalat berjamaah, ciri – ciri orang munafik dan amal
shaleh.
2. Aqidah Akhlaq
Mata pelajaran ini bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam
akhlaqnya yang terpuji, melalui pemberian dan
27 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta
pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlaq Islam
Ruang lingkup dari mata pelajaran ini meliputi :
a) Aspek Keimanan
b) Aspek Akhlaq
c) Aspek Kisah Keteladanan
3. Fiqih
Mata pelajaran ini bertujuan bertujuan untuk membekali peserta
didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok – pokok
hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil
naqli dan aqli, serta melaksanakan dan mengamalkan ketentuan
hukum islam dengan benar.
Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih meliputi
eserasian,keselarasan, dan kesieimbangan antara :
a) Hubungan manusia dengan Allah Swt
b) Hubungan manusia dengan sesama manusia, dan
c) Hubungan manusia dengan alam lingkungan
4. Bahasa Arab.
Mata pelajaran Bahasa Arab bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bahasa tersebut,
dalam bentuk lisan dan tulis, memanfaatkan bahasa Arab untuk
menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-
sumber ajaran Islam dan mengembangkan pemahaman tentang
saling keterkaitan antar bahasa dan budaya serta memperluas
cakrawala budaya.
28 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab ini meliputi :
1) Kemampuan berkomunikasi yang meliputi mendengarkan
(istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis
(kitabah).
2) Kemampuan gramatika (Nahwu dan Sharf)
5. Sejarah Kebudayaan Islam
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik
dengan pengetahuan tentang sejarah dan kebudayaan Islam,
mendorongs peserta didik untuk mengambil ibrah, nilai dan makna
yang terdapat dalam sejarah serta menanamkan penghayatan
dan kemauan yang kuat untuk berklaq mulia berdasarkan
cermatan atas fakta sejarah yang ada.
Ruang lingkup mata pelajaran ini meliputi :
Pengkajian tentang sejarah Arab pra Islam, sejarah Rasulullah
saw dan al-Khulafaur Rosyidin
c. Pendidikan kewarganegaraan.
Mata pelajaran ini bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab,
dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi, membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, dan berinteraksi
dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia.
29 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
aspek-aspek sebagai berikut. :
1) Persatuan dan Kesatuan bangsa,
2) Norma, hukum dan peraturan,
3) Hak asasi manusia .
4) Kebutuhan warga negara
5) Konstitusi Negara
6) Kekuasan dan Politik,
7) Pancasila
8) Globalisasi
d. Bahasa Indonesia.
Mata pelajaran ini bertujuan untuk bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai
dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis,
memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat
dan kreatif untuk berbagai tujuan, menggunakan bahasa Indonesia
untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan
emosional dan sosial, memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa dan menghargai dan
membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
e. Matematika.
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik memiliki
kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan
30 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma,
secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah,
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, Memecahkan
masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh serta mengomunikasikan gagasan dengan simbol,
tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
masalah
f. Ilmu Pengetahuan Alam.
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik memiliki
kemampuan mengembangkan pengetahuan dan pemahaman
konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap
positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat,
mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan
Ruang Lingkup bahan kajian IPA meliputi aspek-aspek berikut :
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan,
2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya
3) Energi dan perubahannya
4) Bumi dan alam semesta
31 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
g. Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata pelajaran ini bertujuan untuk agar peserta didik memiliki
kemampuan mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan
kehidupan masyarakat dan lingkungannya, Memiliki kemampuan
dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial dan
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai
berikut :
1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3. Sistem Sosial dan Budaya
4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
h. Seni Budaya dan Ketrampilan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan apresiasi
terhadap seni budaya dan keterampilan, menumbuhkan kreativitas
melalui seni budaya dan keterampilan.
Ruang lingkup Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1) Seni rupa,
2) Seni musik
3) Keterampilan,
i. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan fisik
dan pengembangan psikis yang lebih baik, meningkatkan
32 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
kemampuan dan keterampilan gerak dasar, mengembangkan sikap
sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan
demokratis dan memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di
lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai
pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran,
terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1) Permainan dan olahraga
2) Aktivitas pengembangan
3) Aktivitas senam
4) Aktivitas ritmik
5) Aktivitas air
6) Kesehatan
2. Komponen Muatan Lokal
Pengembangan muatan lokal di Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman
Sukarara didasarkan pada kebijakan Kemenag Lombok Tengah dan hasil
rapat internal Komite Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman Sukarara. Atas
dasar beberapa aturan tersebut muatan lokal yang dikembangkan oleh
Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman Sukarara. terdiri atas mata pelajaran
sebagai berikut :
a. Bahasa Inggris
Dengan adanya Bandara Internasional Lombok yang terletak di
Lombok Tengah, maka MI NW Nurul Iman Sukarara memlih salah satu
muatan lokal yang diberikan kepada peserta didik yaitu bahasa inggris.
33 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
Mata pelajaran ini bertujuan membina keterampilan berbahasa
dan berkomunikasi secara lisan dan tulisan untuk mempersiapkan
siswa menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era
globalisasi. Ruang lingkup mata pelajaran ini adalah :
1) Mendengarkan (listening)
2) Berbicara (speaking)
3) Membaca (reading)
4) Menulis (writing)
Muatan lokal juga dapat dikembangkan dari hasil “analisis
situasi dan kebutuhan” dan : ”penentuan aspek khusus” dalam
tahapan penyusunan KTSP. Hasil telaah tentang keadaan daerah,
segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu yang pada dasarnya
berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan
lingkungan sosial budaya, yang menjadi kebutuhan daerah untuk
kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat
tersebut, dan disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta
potensi daerah yang bersangkutan dapat menjadi bahan untuk
menyusun muatan lokal.
Kebutuhan daerah tersebut misalnya kebutuhan untuk:
a. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah
b. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu,
sesuai dengan keadaan sosial budaya daerah.
c. Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan
sehari-hari, dan menunjang pemberdayaan individu dalam
melakukan belajar lebih lanjut (belajar sepanjang hayat)
34 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri di MI NW Nurul Iman Sukarara terdiri atas :
A. Kewiraan dan Seni
B. Kegiatan Pembiasan
C. Pembiasaan Terprogram
- Keagamaan dan
- Keteladanan
4. Bimbingan Konseling (BK)
Layanan Bimbingan dan Konseling, bertujuan untuk memberikan
layanan konseling kepada peserta didik di lingkungan madrasah. Bidang
Bimbingan konseling mencakup (1) bidang bimbingan pribadi-sosial, (2)
bidang bimbingan belajar, dan (3) bimbingan karir.
a. Konseling belajar
Tugas perkembangan (TP) dalam kelompok perkembangan belajar ini
dimaksudkan agar siswa mampu: (a) melaksanakan keterampilan atau
teknik belajar secara efektif, (b) menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan, (c) belajar secara efektif, (d) terampil dan mampu dalam
menghadapi evaluasi / ujian, (e) bidang bimbingan karir, yaitu
mewujudkan pribadi pekerja yang produktif. Contoh materi bimbingan
belajar, antara lain: belajar efektif untuk keberhasilan/prestasi demi
masa depan, kekuatan diri dalam belajar, mengatur dan
menggunakan waktu untuk belajar, evaluasi keberhasilan dan
kegagalan dalam mengikuti ulangan/ujian/tes,
mengumpulkan/mempelajari informasi penjurusan, mulai mengenal
perguruan tinggi/lembaga pendidikan yang lebih tinggi/studi lanjut,
35 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
belajar sepanjang masa/hayat, memahami tujuan pendidikan, siap
memasuki perguruan tinggi, dan lain-lain
b. Konseling Pribadi dan Sosial
Tugas perkembangan (TP) dalam kelompok pribadi-sosial ini
dimaksudkan agar siswa mampu: (a) memiliki kesadaran diri , yaitu
menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan diri, (b)
mengembangkan sikap positif & menggambarkan orang-orang yang
disenangi, (c) membuat pilihan secara sehat, (d) menghargai orang
lain, (e) bertanggungjawab, (f) mengembangkan keterampilan
hubungan antar pribadi, (g) menyelesaikan konflik, (h) membuat
keputusan secara efektif, (i) bidang bimbingan belajar, yaitu mencapai
tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Contoh bimbingan
pribadi–sosial, antara lain mengendalikan /mengarahkan emosi,
memiliki nilai – nilai kehidupan untuk mengambil keputusan /
pemecahan masalah, memahami perkembangan psikoseksual yang
sehat, memahami prasangka & mengkaji akibat-akibatnya,
manajemen waktu, lingkungan sekolah, rumah,dan masyarakat, serta
keterkaitannya, memahami situasi dan cara-cara mengendalikan
konflik, membuat keputusan dengan bermacam resiko, mengenal dan
menghargai keunikan diri, berpikir & bersikap positip pada diri dan
orang lain, pemanfaatan waktu luang/keterampilan pribadi untuk
kesehatan fisik dan mental, menilai keadaan dan keefektifan
hubungan sosial dan keluarga, relasi/keterampilan komunikasi positip
sepanjang hayat, dan lain-lain.
36 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
c. Konseling Karir
TP dalam kelompok perkembangan karir ini dimaksudkan agar siswa
mampu: (a) membentuk identitas karir,mengenali ciri-ciri pekerjaan di
dalam lingkungan kerja, (b) merencanakan masa depan, (c)
membentuk pola / kecenderungan arah karir dan (d) mengenal
keterampilan, kemampuan, dan bakat. Beberapa contoh materi/ isi
layanan bimbingan karir, antara lain: menilai pola karir, fleksibel
dalam pemilihan karir, merencanakan studi lanjut dan penjajagan
pilihan karir, mengembangkan kecakapan (bakat, minat, keterampilan)
untuk keberhasilan hidup, memilih jurusan dan program studi, serta
pilihan karir secara realistis, mengembangkan keterampilan untuk
antisipasi perubahan, mengenal konfik peranan yang mungkin terjadi
dalam lingkungan karir, legalitas untuk keamanan dan kepastian
bekerja, menata kembali tujuan-tujuan karir, peranan dalam keluarga
dan pekerjaan, menghadapi diskriminasi/pelecehan dalam dunia kerja,
mengenal kemampuan diri (keterampilan/kecakapan) sekarang dan
yang akan datang, dan lain-lain.
C. Muatan Lokal
Muatan Lokal yang dilaksanakan merupakan bagian dari struktur dan
muatan kurikulum yang terdapat pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) MI NW Nurul Iman Sukarara.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak dapat dikelompokkan
kedalam mata pelajaran yang ada. Sesuai dengan ciri khas, potensi daerah
37 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
dan keunggulan daerah dengan keragaman budaya dan kesenian khas
daerah dan kondisi madrasah kami, maka Madrasah menganggap perlunya
memberikan muatan lokal khas. Mulok untuk Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul
Iman Sukarara yang diberikan berupa :
(i) Bahasa Inggris
Alokasi Waktu Mulok Bahasa Inggris
No. Mata Pelajaran Muatan Lokal Alokasi Waktu (JP)
I II III IV V VI
1. Bahasa Inggris 2 2 2 2
2. Percakapan Bahasa Inggris 2 2 2 2
D. Kegiatan Pengembangan Diri
Jenis Pengembangan diri di MI NW Nurul Iman Meliputi beragam kegiatan
ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa, yang terdiri adalah :
1. Kewiraan dan Seni :
1.1 Seni menulis Al-qur’an ( kaligrafi )
1.2 Pramuka
1.3 Paspura ( Pasukan Khusus Pengibar Bendera )
2. Kegiatan Pembiasan
2.1 Pembiasaan Rutin
Merupakan proses pembentukan akhlaq dan penanaman/
pengamalan ajaran Islam. Adapun kegiatan pembiasaan meliputi:
2.1.1 Pemebacaan Yasin tiap Jum’at pagi
2.1.2 Upacara Bendera
2.1.3 Pembinaan Tilawah Qur’an
38 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
2.1.4 Sholat Berjamaah
3. Pembiasaan Terprogram
Merupakan proses pembentukan akhlaq dan penanaman/ pengamalan
ajaran Islam. Adapun kegiatan pembiasaan meliputi:
3.1 Kegiatan Keagamaan
3.1.1 Pesantren Ramadhan
3.1.2 Pelaksanaan Zakat Fitrah
3.2 Kegiatan Keteladanan
3.2.1 Pembinaan Ketertiban Pakaian Seragam Anak Sekolah
(PSAS)
3.2.2 Pembinaan Kedisiplinan
3.2.3 Penanaman Nilai Akhlak Islami
3.2.4 Penanaman Budaya Minat Baca
3.2.5 Penanaman Budaya Keteladanan
Penanaman Budaya Bersih Diri
Penanaman Budaya Bersih Lingkungan Kelas dan
Sekolah
Penanaman Budaya Lingkungan Hijau
39 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
Rincian Penyajian Program Pengembangan Diri di Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul
Iman
JADWAL KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
Kegiatan Hari Pukul Keterangan
1. Kewiraan dan Seni
Seni Kaligrafi Minggu 08.00-10.00 Diikuti oleh Siswa yang bermnat
Paspura Sabtu 15.00-17.30 Diikuti oleh siswa dari kelas IV s.d VI
Pramuka Kamis 15.00-17.30 Diikuti siswa yang berminat sesuai dengan pilihannya
2. Pembiasan
Pembacaan Surat Yasin Jum’at 07.00-07.30 Diikuti oleh seluruh Siswa
Upacara Bendera Senin 07.00-07.30 Diikuti oleh seluruh Siswa
Pembinaan Tilawah Al-Qur’an
Jum’at 15.00-17.00 Diikuti oleh Siswa yang bermnat
Shalat Berjama’ah Tiap hari 12.00-12.30
3. Pembiasaan Terprogram
Keagamaan Bulan Ramadhan
Diikuti oleh seluruh siswa
Keteladanan Tiap hari 07.00-07.30 Diikuti oleh seluruh siswa
Keterangan :
Semua peserta didik wajib mengikuti kegiatan Pengembangan diri
Layanan Konseling, Pramuka, dan Membaca Qur’an (Qiro’ah)
Selain mengikuti kegiatan pengembangan diri yang wajib, seluruh peserta
didik wajib memilih 1 kegiatan pengembangan diri sebagai pilihan.
Khusus untuk peserta didik kelas 5 dan 6, diwajibkan mengikuti semua
program ekstra kurkuler.
Kegiatan pengembangan diri dibina oleh praktisi Madrasah yang kompeten
dibidangnya.
40 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, serta
perlu diberi keterangan untuk para peserta didik yang memiliki kemampuan
dan prestasi.
Kegiatan Pengembangan Diri dilaksanakan di luar jam pembelajaran
(ekstrakurikuler). Kegiatan ini dibina oleh guru, praktisi, atau alumni yang
memiliki kualifikasi di masing-masing bidangnya. Alokasi waktu untuk
pengembangan diri sebanyak 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 45 menit),
yang pelaksanaannya dapat digabung dalam satu hari, misalnya pada hari
Sabtu dengan menyelenggarakan “Creative Day”.
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada
madrasah, Komite Madrasah, orang tua dalam bentuk huruf untuk
menggambarkan tingkatan capaian, dengan menggunakan pedoman
kategorisasi sbb :
Kategori penilaian hasil belajar Pengembangan Diri
Kategori Nilai Keterangan
A Sangat Baik
B Baik
C Cukup
D Kurang
Pengembangan diri terdiri atas kegiatan : kegiatan rutin, kegiatan insidental
terprogram dan kegiatan rutin terprogram yang diwujudkan dalam kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan terprogram dilaksanakan melalui perencanaan
khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta
didik secara individual, kelompok dan atau klasikal yang diikuti oleh peserta
didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya.
41 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
E. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistim pengelolaan
program pendidikan yang berlaku di madrasah pada umumnya yaitu
menggunakan sistem paket. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Beban belajar tatap muka
MI adalah 1 X 35 menit.
b. Alokasi waktu untuk penugasan berstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket untuk Madrasah Ibtidaiyah adalah antara
0% - 40% dari waktu kegiatan tatap muka pelajaran yang bersangkutan.
Contoh jika alokasi waktu Akidah Ahlak tatap muka 2 x 35 menit maka
tugas terstrukturnya tidak lebih dari 40% persen dari 70 menit.
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
42 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
PENGATURAN BEBAN BELAJAR DI MI NW NURUL IMAN SUKARARA
SEBAGAI BERIKUT :
Beban Belajar Di MI NW Nurul Iman Sukarara
SATUAN PENDIDI
KAN KELAS
SATU JAM
PEMBELAJARAN TATAP
MUKA (MENIT)
JUMLAH JAM
PEMBELAJARAN
PER MINGGU
MINGGU EFEKTIF
PER TAHUN PELAJARAN
WAKTU PEMBELAJA
RAN PER TAHUN
JUMLAH JAM PER
TAHUN (@ 60
MENIT)
MI N
W N
uru
l Ima
n
I s/d III 35
Kelas : I. 30 II. 31 III. 32
36
Kelas : I. 1080 II. 1116 III. 1152 jam pembelajaran Kelas : I. 37.800 menit II. 39.060 menit III. 40.320 menit
Kelas : I. 630 II. 651 III. 672
IV s/d
VI 35 34 36
1296 jam
pembelajaran (45.360 menit)
756
43 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
KETUNTASAN BELAJAR
A. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0 - 100%.
KRETERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) MI NW NURUL IMAN
No Mata Pelajaran KKM Kelas
I
KKM Kelas
II
KKM Kelas
III
KKM Kelas
IV
KKM Kelas
V
KKM Kelas
VI
1. Pendidikan Agama Islam
1. Al-Qur’an Hadits 65 65 65 65 65 65
2. Fiqih 70 70 70 70 70 70
3. Aqidah Akhlaq 60 70 60 70 70 70
4. S.K.I 60 60 60 60
5. Bahasa Arab 60 60 60
2. PKN 60 60 60 70 70 70
3 Bahasa Indonesia 60 60 65 65 65 65
4. Bahasa Inggris 60 60 60 60
5. Matematika 55 55 55 55 55 55
6. IPA 65 65 65 60 60 65
7. IPS 65 65 65 65 65 65
8. SBK 70 70 70 70
9. Pendidikan Jasmani 70 70 70 70 70 70
B. Kriteria Kenaikan Kelas
Rata-rata KKM juga dijadikan bahan pertimbangan siswa untuk naik
kelas. Kenaikan kelas diartikan sebagai proses pengambilan keputusan bagi
peserta didik untuk naik atau tidak naik dari suatu tingkat kelas ke tingkat
kelas berikutnya, yang didasarkan pada perolehan kualifikasi dan kompetensi
tertentu sesuai dengan jenjang yang dipersyaratkan dan melalui suatu proses
penilaian atau evaluasi yang komprehensif. Penentuan kriteria kenaikan kelas
diatur dengan mengikuti aturan dari pusat dan juga ditambahkan sendiri oleh
madrasah.
Rambu-rambu dalam menentukan kenaikan kelas adalah sebagai berikut:
44 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
(i) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas dan harus mengulang apabila (a)
tidak menuntaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar lebih dari
empat mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun pelajaran, (b) karena
alasan yang kuat misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi, atau
mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi yang
ditargetkan.
(ii) Ketika mengulang di kelas yang sama nilai peserta didik untuk semua
indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang ketuntasan
belajar minimnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada
tahun sebelumnya.
Kriteria umum kelulusan didasarkan pada ketentuan PP No. 19
Tahun 2005 pasal 72 ayat (1) yakni bahwa peserta didik dinyatakan lulus
dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah dengan
aturan berikut.
(i) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
(ii) Memperoleh minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga,
dan kesehatan
(iii) Lulus ujian madrasah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi
(iv) Lulus ujian nasional
45 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
(v) Ketentuan formal lain yang dikeluarkan oleh pihak terkait berkenaan
dengan pelaksanaan ujian nasional akan menjadi acuan tambahan
dalam menentukan kriteria kelulusan.
Berdasarkan kriteria umum tersebut, madrasah menetapkan kriteria
kenaikan kelas/ kelulusan dengan cara mengambil semua peraturan pusat
dan menambahkan hal-hal khusus dari Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul
Iman Sukarara.
Adapun Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan Pada Madrasah
Ibtidaiyah NW Nurul Iman Sukarara adalah :
1. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:
d. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di
kelas yang diikuti;
e. Tidak terdapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
pada lebih dari 4 ( Empat ) mata pelajaran pada semester yang
diikuti;
f. Tidak ada ada nilai kurang dari 50,00 untuk salah satu atau lebih dari
aspek penilaian mata pelajaran
g. Nilai rata-rata seluruh mata pelajaran pada semester itu lebih dari
atau sama dengan 6,00
h. Memiliki nilai kepribadian minimal cukup untuk aspek kelakuan,
kerajinan, kerapian dan kebersihan pada semester yang diikuti;
i. Memiliki nilai minimal cukup untuk aspek pengembangan diri yang
diikuti.
46 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
j. Ketidakhadiran tanpa izin (alpa) maksimal 5% dari jumlah hari efektif
(14 hari)
2. Peserta didik dinyatakan mengulang di jenjang kelas yang sama
apabila
a. Memiliki nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM)
pada lebih dari 4 (empat) mata pelajaran
b. Ada nilai kurang dari 50,00 untuk salah satu atau lebih dari aspek
penilaian mata pelajaran.
c. Nilai rata-rata seluruh mata pelajaran pada semester itu kurang dari
6,00
d. Kepribadian dan pengembangan diri kurang dari cukup
e. Karena alasan yang kuat, misalnya karena gangguan kesehatan
fisik, emosi, dan mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu
mencapai kompetensi yang ditargetkan;
f. ketidakhadiran tanpa izin (alpa) lebih dari 5% dari jumlah hari efektif.
(>14)
Penetapan kenaikan kelas dihitung berdasarkan pencapaianhasil
belajar semester ganjil dan genap pada satu tahun ajaran, dengan
ketentua sebagai berikut :
(i) Jika capaian hasil belajar pada semester ganjil dan genap nilai suatu
pelajaran tuntas, maka untuk mata pelajaran tersebut dinyatakan
tuntas.
47 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
(ii) Jika capaian hasil belajar pada semester ganjil dan genap nilai suatu
pelajaran tidak tuntas, maka untuk mata pelajaran tersebut
dinyatakan tidak tuntas.
(iii) Jika capaian hasil belajar mata pelajaran pada salah satu dari
semester ganjil dan genap tidak tuntas, maka ketuntasan mata
pelajaran tersebut harus dilakukan penghitungan pada mata
pelajaran sbb.:
- Hitunglah nilai rata-rata capaian hasil belajar semester ganjil dan
genap pada mata pelajaran tersebut.
- Hitunglah rata-rata KKM semester genap dan ganjil mata
pelajaran tersebut.
Jika nilai rata-rata capaian semester genap dan ganjil mata pelajaran
tersebut sama atau lebih besar dari rata-rata KKM, maka pelajaran tersebut
dinyatakan tuntas dan sebaliknya apabila di bawahnya dinyatakan tidak
tuntas.
C. Kriteria Penentuan kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada satuan pendidikan dasar dan
menengah setelah :
menyelesaikan seluruh program pembelajaran ;
memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia, kelompok
mata pelajaran dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
48 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
lulus ujian/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi.
lulus ujian nasional memenuhi standar kelulusan UN yang berlaku pada
tahun pelajaran berjalan. Memiliki nilai rata-rata minimal 5,00. Beberapa
hal tentang kelulusan :
a. Kriteria kelulusan
Hasil ujian dituangkan kedalam blangko daftar nilai ujian hasil ujian
dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk
penentuan kelulusan dengan kriteria sebagai berikut :
① Memiliki rapor kelasI-VI.
② Telah mengikuti ujian sekolah dan memiliki nilai untuk seluruh
mata pelajaran yang diujikan sesuai dengan standar nasional
b. Penentuan kelulusan
① Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam
suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai
rapor, nilai ujian sekolah, sikap/prilaku/ budi pekerti siswa
yang bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan.
② Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah, dan rapor sampai
dengan semester 2 kelas VI Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul
Iman Sukarara
③ Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan
mengulang di kelas terakhir.
④ Siswa tidak memiliki catatan pelanggaran ketertiban
Madrasah atau tata tertib Madrasah minimal 5 kali atau tiga
kali pada satu jenis pelanggaran.
49 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
Formula Predikat kelulusan
NK= A+B+C
3
Dengan keterangan sbb :
a. NK = Nilai rata-rata kelulusan
b. A = Rata-rata nilai rapor semester 1 sampai IV
c. B =Rata-rata nilai ujian tingkat Madrasah
d. C = Rata rata nilai ujian nasional
e. Predikat kelulusan berdasarkan kategori sebagai berikut.
f. NK Lebih besar atau sama dengan 8,5 : Sangat baik
g. NK Lebih besar atau sama dengan 7,5 dan kurang dari 8,5 : Baik
h. NK Kurang dari 7,5 : Cukup
Contoh :
A = 8
B = 8
C = 7,
maka NK = 8 + 8 + 7 3
= 7,33
50 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
D. Pendidikan Kecakapan Hidup ( Life Skill Education )
Pendidikan kecakapan hidup di MI NW Nurul Iman Sukarara
diintegrasikan dalam pengembangan diri yaitu Tenun Kain (sesek).
PROGRAM LIFE SKILL EDUCATION
MI NW NURUL IMAN SUKARARA
Kelas Materi Waktu
I Mengenal alat-alat tenun Mengetahui nama-nama alat tenun Mengetahui kegunaan masing-masing alat tenun Mempraktikkan penggunaan alat tenun dengan
sederhana
SENIN
II Mengenal semua jenis alat tenun Menyebutkan kegunaan alat tenun Mempraktikkan penggunaan alat tenun
SELASA
III Menggunakan alat-alat tenun Mempraktikkan pemintalan benang Mengetahui proses pembuatan songket sederhana
RABU
IV Mempraktikkan proses pemintalan benang Mengetahui proses pembuatan songket dengan benar Mempraktikkan proses pembuatan songket
KAMIS
V Mengetahui proses pembuatan songket yang benar Mempraktikkan pemintalan benang yang benar Mempraktikkan proses pembuatan songket yang benar
JUM’AT
VI Mempraktikkan penggunaan alat-alat tenun dengan benar
Melakukan pemintalan benang Membuat songket sederhana
SABTU
E. Pendidikan Berbasis keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan global dalam aspek ekonomi, seni
budaya, SDM, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-
lain ke dalam kurikulum sekolah yang akhirnya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk
persaingan global.
51 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
Kurikulum keunggulan berbasis lokal yang dikembangkan di MI NW
Nurul Iman Sukarara berupa hafalan Al Qur’an. Sistem pembinaan setoran
dan evaluasi berupa munaqosyah pada setiap akhir semester dan bersertifikat
bagi yang lulus munaqosyah. Materi bacaan/hafalan dan munaqosyah yaitu:
2. Bacaan Iqro’
3. Hafalan Surat
Tabel Munaqasah MI NW Nurul Iman
Kelas Materi
Indikator Penilaian Bacaan Hafalan
I s.d III Iqro’ Kelancaran Bacaan
IV Ayat-Ayat Pendek Kelancaran hafalan
V Surat Al Waqi’ah Tajwid
VI Surat Ya Sin Makhrojil huruf
Kurikulum keunggulan berbasis global yang dikembangkan di MI NW
Nurul Iman Sukarara adalah kemampuan mengoperasikan komputer serta
penguasaan Teknologi Informasi. Bentuk pembinaan keunggulan berbasis
global berupa:
1. Pengetikan dengan menggunakan Office word dan exel.
Microsoft Word dan Exel 2003
Microsoft Word dan Exel 2007
Microsoft Word dan Exel 2010
Dan Penambahan bagi Siswa kelas V dan Kelas VI yaitu pengenalan
sistim Jejaring Sosial yang terdiri dari :
Twitter Dan Blog
52 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
PROGRAM KETRAMPILAN GLOBAL
MI NW NURUL IMAN
KELAS MATERI
WAJIB TAMBAHAN
I.
Pengenalan bagian-bagian
komputer
Games
II
Menghidupkan dan mematikan
dengan urutan yang benar.
Games
III Mengenal Fungsi Toolbar
Mengetik huruf dan angka
IV Mengetik surat
Mengetik Cerpen
V
Membuat dan mengetik surat.
Membuat kolom/tabel jadwal
mata pelajaran
Mengenal Facebook,
Twitter dan Blog
Cara membuat Facebook,
Twitter dan Blog
Pengaflikasian Facebook,
Twitter dan Blog
VI
Membuat surat
Menghitung dengan rumus dasar
53 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
B A B IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan
hari libur.
KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Hari Juli 2010 Hari Agustus 2010
Minggu 4 11 18 25 Minggu 1 8 15 22 29
Senin 5 12 19 26 Senin 2 9 16 23 30
Selasa 6 13 20 27 Selasa 3 10 17 24 31
Rabu 7 14 21 28 Rabu 4 11 18 25
Kamis 1 8 15 22 29 Kamis 5 12 19 26
Jum’at 2 9 16 23 30 Jum’at 6 13 20 27
Sabtu 3 10 17 24 31 Sabtu 7 14 21 28
Hari September 2010 Hari Oktober 2010
Minggu 5 12 19 26 Minggu 3 10 17 24 31
Senin 6 13 20 27 Senin 4 11 18 25
Selasa 7 14 21 28 Selasa 5 12 19 26
Rabu 1 8 15 22 28 Rabu 6 13 20 27
Kamis 2 9 16 23 30 Kamis 7 14 21 28
Jum’at 3 10 17 24 Jum’at 1 8 15 22 29
Sabtu 4 11 18 25 Sabtu 2 9 16 23 30
Hari November 2010 Hari Desember 2010
Minggu 7 14 21 28 Minggu 5 12 19 26
Senin 1 8 15 22 29 Senin 6 13 20 27
Selasa 2 9 16 23 30 Selasa 7 14 21 28
Rabu 3 10 17 24 Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 4 11 18 25 Kamis 2 9 16 23 30
Jum’at 5 12 19 26 Jum’at 3 10 17 24 31
Sabtu 6 13 20 27 Sabtu 4 11 18 25
54 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
Hari Januari 2011 Hari Februari 2011
Minggu 2 9 16 23 30 Minggu 6 13 20 27
Senin 3 10 17 24 31 Senin 7 14 21 28
Selasa 4 11 18 25 Selasa 1 8 15 22
Rabu 5 12 19 26 Rabu 2 9 16 23
Kamis 6 13 20 27 Kamis 3 10 17 24
Jum’at 7 14 21 28 Jum’at 4 11 18 25
Sabtu 1 8 15 22 29 Sabtu 5 12 19 26
Hari Maret 2011 Hari April 2011
Minggu 6 13 20 27 Minggu 3 10 17 24
Senin 7 14 21 28 Senin 4 11 18 25
Selasa 1 8 15 22 29 Selasa 5 12 19 26
Rabu 2 9 16 23 30 Rabu 6 13 20 27
Kamis 3 10 17 24 31 Kamis 7 14 21 28
Jum’at 4 11 18 25 Jum’at 1 8 15 22 29
Sabtu 5 12 19 26 Sabtu 2 9 16 23 30
Hari Mei 2011 Hari Juni 2011
Minggu 1 8 15 22 29 Minggu 5 12 19 26
Senin 2 9 16 23 30 Senin 6 13 20 27
Selasa 3 10 17 24 31 Selasa 7 14 21 28
Rabu 4 11 18 25 Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 5 12 19 26 Kamis 2 9 16 23 30
Jum’at 6 13 20 27 Jum’at 3 10 17 24
Sabtu 7 14 21 28 Sabtu 4 11 18 25
Hari Juli 2011 Hari Belajar Efektif
Minggu 3 10 17 24
31 Semester Gasal :
108
Senin 4 11 18 25 Semester Genap : 120
Selasa 5 12 19 26
Rabu 6 13 20 27
Kamis 7 14 21 28
Jum’at 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30
KETERANAGAN
Libur Khusus Ulangan MID Semester
Hari Pertama Masuk Sekolah HAB Kementrian Agama RI
Perkiraan Libur Awal Puasa Pembagian Raport
Libur Umum Perkiraan UN/UAMBN dan UM
Perkiraan Libur Akhir Puasa Libur Semester
Ulangan Semester
55 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
I. PERMULAAN TAHUN PELAJARAN
A. Permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari senin minggu ketiga bulan
Juli, dan apabila hari tersebut merupakan hari libur maka permulaan tahun
pelajaran dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur.
B. Hari pertama masuk sekolah bagi Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman
dimulai secara serentak hari senin tanggal 14 Juli 2010.
C. hari-hari pertama masuk sekolah kegiatan pembelajaran dimulai dengan
kegiatan pengenalan sekolah/madrasah yang diatur sebagai berikut, yaitu:
Madrasah Ibtidaiyah MI NW Nurul Iman selama 3 (tiga) hari kerja mulai hari
Senin tanggal 15 s/d 17 Juli 2010 diisi dengan pengenalan sekolah.
II. JUMLAH HARI DAN WAKTU BELAJAR EFEKTIF
A. Dalam penyelenggaraan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah MI NW Nurul
Iman menggunakan sistem semester yang membagi satu tahun pelajaran
menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).
B. Jumlah hari belajar efektif dalam satu tahun sekurang-kurangnya 204 hari
dan sebanyak-banyaknya 228 hari. Yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku.
C. Waktu belajar efektif Madrasah Ibtidaiyah MI NW Nurul Iman adalah jumlah
jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh mata pembelajaran termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam
untuk kegiatan pengembangan diri.
56 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
D. Jumlah hari dan waktu belajar tersebut pada point 2 dan 3 tersebut di atas
ditemukan sebagai berikut :
4.1. Jumlah hari belajar efektif
1. Semester I
Berlangsung selama 122 hari belajar sekolah yang dimulai senin
14 Juli 2010 dan berakhir sabtu tanggal 6 Desember 2010, dengan
jumlah belajar efektif 108 hari
2. Semester II
Berlangsung selama 134 hari belajar sekolah yang dimulai senin 4
Januari 2011 dan berakhir rabu tanggal 08 Juni 2011, dengan
jumlah belajar efektif 120 hari
4.2. Waktu Belajar Efektif
Madrasah Ibtidaiyah MI NW Nurul Iman menggunakan waktu belajar
efektif sebagai berikut :
1. Kelas I dan II menggunakan 31 jam pelajaran
2. Kelas III menggunakan 35 jam pelajaran
3. Kelas IV, V, dan VI menggunkan 35 jam pelajaran
57 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
III. KEGIATAN TENGAH SEMESTER
A. Tengah semester adalah penggalan paruh waktu yang ada pada semester
satu dan dua
B. Pada tengah semester 1 dan 2 Madrasah Ibtidaiyah MI NW Nurul Iman
melakukan kegiatan Porseni dan Clasmiting
C. kegiatan tengah semester direncanakan dan dilaksanakan oleh Madrasah
Ibtidaiyah MI NW Nurul Iman selama 6 hari
IV. HARI LIBUR
A. Hari Libur Umum/Nasional dilaksanakan sebagai berikut :
No Hari Tanggal Libur
1 Sabtu 10 Juli 2010 Isro’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw
2 Selasa 17 Agustus 2010 Hari Proklamasi Kemerdekaan Ri
3 Jum’at dan Sabtu
10,11 September 2010
Hari Raya Idul Fitri
4 Rabu 17 Nopember 2010 Hari Raya Idul Adha
5 Selasa 7 Desember 2010 Tahun Baru 1432 Hijriah
6 Sabtu 25 Desember 2010 Hari Raya Natal
7 Sabtu 1 Januari 2011 Tahun Baru
B. Libur khusus, selama 4 hari dengan rincian sebagai berikut
a. 1 (satu) hari kerja sebelum/ menjelang hari pertama bulan Ramadhan
b. 3 (tiga) hari kerja yang diatur sebagai berikut ;
58 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
C. Kelas I s.d V Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman bertepatan dengan UM
kelas VI
D. Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman sebelum Ujian Madrasah
(UM)
E. Libur sekitar bulan puasa (Ramadhan)
Libur sekitar bulan Puasa selama 16 hari kerja yaitu :
1. selama 5 hari kerja di awal Ramadhan diperkirakan tanggal 13 s.d
18 September 2010 selama 5 hari kerja sebelum tanggal 1 Syawal,
diperkirakan tanggal 1,2 Oktober 2010
2. Selama 6 hari kerja kerja sesudah tanggal 1 Syawal, diperkirakan
tanggal 3 s/d 8 Oktober 2010
F. Libur Semester
1. Libur semester I (satu) selama 6 hari kerja diperkirakan mulai hari
Senin, tanggal 27 Desember 2010 s.d 31 Desember 2010
2. Libur semester II (dua) selama 12 hari kerja diperkirakan mulai hari
Senin, tanggal 27 Juni 2011 s/d 09 Juli 2011
59 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
BAB V
PENUTUP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini diharapkan dapt dilaksanakan
degan sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di Madrsah Ibtidaiyah
NW Nurul Iman menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencerdaskan dan
sesuai dengan keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik setempat.
Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP ini, mereka
diharapkan dapat melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen
KTSP maupun pelaksanaannya. Evaluasi tersebut diharapkan paling sedikit
dapat menjawab pertanyaan berikut:
1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP ini cukup
lengkap dan dapat dicapai?
2. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta
perilaku) yang tertulis cukup lengkap untuk merespon keadaan
daerah dan kebutuhan peserta didik?
3. Sejauhmana kemampuan siswa (pemahaman, keterampilan,
dan sikap serta perilaku) yang diharapkan dapat dicapai?
4. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai
tujuan yang diharapkan?
5. Sejauhmana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat
mengungkap secara jelas perekembangan kemampuan yang
diharapkan dari siswa?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpulkan
secara bertahap dari waktu ke waktu oleh para guru sebagai pengembang
sekaligus pelaksana KTSP, sebaiknya didokumentasikan dengan baik sehingga
60 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN
SUKARARAR
menjadi masukan berharga bagi penyempurnaan KTSP di kemudian hari.
Selain itu, berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman,
keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna
mengetahui sejauhmana visi yang telah dirumuskan dapat dicapai atau didekati
guna menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari
para guru, kepala sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan
kunci utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan.
”Kegagalan itu biasa dan kekurangan itu wajar; Yang
salah adalah ketidakmaksimalan dalam berusaha menuju
sukses dan keengganan belajar dari kegagalan masa lalu