kutipan pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/nilai-toleransi-dalam... · oleh...

216

Upload: vuongmien

Post on 07-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk
Page 2: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada Ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)

Kutipan Pasal 72:Sanksi Pelanggaran Undang-undang Hak Cipta

(UU No. 19 Tahun 2002)

Page 3: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk
Page 4: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAWMenyingkap Pesan Damai Piagam Madinah

Hak cipta © Jamal Ghofir. MA. 2017All rights reserved

Penulis:Jamal Ghofir. MA. Lay Out & Desain Sampul:LinkMed Pro

Cetakan I, Juli 2017

Diterbitkan oleh:DialektikaJl. Depokan II No 530 Peleman RejowinangunKotagede YogyakartaTelp : (0274) 4436767, 0856 4345 5556Email: [email protected]

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAWMenyingkap Pesan Damai Piagam MadinahPenulis: Hj. Shofiyah, M.H.I., dkk.Cet.1 — Yogyakarta: Penerbit Dialektika, Juli 2017xxii + 194 hlm. 145 x 205 mmISBN: 978-602-61507-8-3 1. Kajian Islam dan Sosial I. Judul

Page 5: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah v

PERSEMBAHAN

Istriku Rizki Sufianita “Kesabaranmu adalah Do’a Penguat

dalam Perjalanan Kehidupan ini”

Kesatria-Kesatriaku : Muhammad Prabu Zaheer Aviciena dan Ahmad Sultan Fatih Albiansyah

“ Kalianlah Penyemangat dan Penghiburbagi Ayah dan Bunda”

Insan Nusantara Pecinta Perdamaiandan Islam yang Rahmatan Lil Alamin

Page 6: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

vi Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Page 7: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah vii

PENGANTAR PENULIS

DAKWAH Islam pada dasarnya adalah imple men tasi keimanan yang dimanifestasikan pada suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasya rakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara masa ber fikir, bersikap, dan bertindak pada dataran ke nyataan individu dan sosio-kultural dalam rangka terwujudnya ajaran Islam yang rahmatan li-l’Ālamīn. Fenoma yang terjadi saat ini adalah Islam banyak diperbincangkan terkait dengan berbagai aksi teror yang terjadi di belahan bumi. Seolah-olah Islam merupakan agama teroris yang memperbolehkan tindakan kekerasan, peng eboman, pembunuhan atas nama kebenaran Islam. Aksi terorisme tersebut menjadikan citra Islam dihadapan dunia luntur. Oleh karena itu, banyak cendekiawan, ulama, dan tokoh agama yang tidak menerima tudingan tersebut. Mereka berargu men tasi, bahwasanya tindakan terorisme, penge boman pada wilayah publik bukanlah ciri-ciri ajaran Islam. Sebagaimana bangunan peradaban yang telah dibangun oleh Nabi Muhammad SAW di Madīnah dengan meletakan pondasi toleransi dalam kehidupan

Page 8: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

viii Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

bermasyarakat, beragama, dan berbangsa yang tertulis dalam Piagam Madīnah.

Oleh karena itu, penulis berharap tulisan ini sebagai referensi dalam memahami perjalanan sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW di Madīnah yang telah meletakan pondasi peradaban sebagai tolak ukur peradaban kejayaan Islam dan menjadi parameter seluruh umat manusia, khu sus nya umat Islam sebagai kiblat dalam melakukan ak tifitas dakwah. Dakwah yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad di kota Madīnah dengan mengedepankan nilai-nilai toleransi dan ke ma nusia an baik dalam beragama, berbangsa, dan ber negara yang tertuang dalam Konstitusi Madīnah merupakan dasar pegangan terciptanya masyarakat yang damai, tentram, nyaman, dan mengedepankan toleransi dalam keaneka ragaman.

Buku ini pertama kali dipublikasikan oleh penerbit Aura Pustaka beberapa tahun yang lalu. Namun setelah dilakukan revisi, buku ini kembali diminta untuk diterbitkan oleh Penerbit Dialektika.

Tiada gading yang tak retak, begitu juga halnya dengan buku ini. Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah penulis dambakan. Dan semoga bisa ber manfaat bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan beragama di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI.

Tuban, 01 Juni 2017Penulis

Jamal Ghofir, S.Sos.I,. MA.

Page 9: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah ix

PIAGAM MADINAH:BATAS TOLERANSI DALAMPENEGAKKAN KONSTITUSI

* KH. Maman Imanulhaq

KETIKA sahabat Jamal meminta saya menulis pengantar buku ini, dunia sedang diguncang Innocence of Muslims, sebuah film sampah ber kualitas rendah yang hanya me nunjukkan ke bencian, pemahaman yang sempit dan sepihak dari pembuatnya, Nakoula Bacile. Film ini menyakiti pe rasaan umat Islam, merusak hubungan antar agama dan me nimbulkan gelombang kerusuhan di seluruh dunia karena melakukan penghinaan pada Nabi Muhammad SAW. Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk menjadi rahmat bagi semesta, “Dan, Aku tidak mengutus engkau, kecuali menjadi rahmat bagi semesta alam. (QS Al-Anbiyâ’ [21]: 107). Misi profetik yang diemban Nabi itu diwujudkannya dalam kehidupan sosialnya yang tampak nyata dalam upaya menegakkan keadilan (sosial), kesetaraan, dan perdamaian. Spirit “rahmat bagi semesta”, adalah semangat cinta kasih yang

Page 10: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

x Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

akan mendorong kehidupan yang lebih baik dan indah. Dari sinilah peradaban akan dibangun atas prinsip saling mengenal, merawat, melindungi dan memekarkan satu sama lain. Bukan sebaliknya, saling mencurigai, membenci, dan menghancurkan. Nabi bersabda, “Tidaklah beriman seseorang dari kamu sehingga dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri” (Hadits riwayat Bukhori dan Muslim). Kata “saudara” dalam hadits di atas bukanlah sekedar sesama Muslim, melainkan sesama umat manusia.

Banyak bukti dan catatan sejarah bagaimana Nabi Muhammad SAW adalah sosok hamba Allah yang selalu meng asah ruang batin dan ruhaninya dengan ritual ibadah agar mampu menyelami kesejatian yang melampaui fenomena duniawi yang fana dan sementara. Hal ini Nabi lakukan untuk menunjukan rasa syukur pada Sang Maha Pencipta sehingga kehidupan bisa ditapaki dengan baik, bijak dan penuh makna. Tuduhan yang mendiskreditkan Nabi Muhammad SAW (570-632 M) seperti yang diwakili pandangan Robert Morey, dalam buku Islamic Invation, yang menuduh bahwa Muhammad adalah seorang maniak seks atau penghamba nafsu syahwat, jelas tidak mendasar dan mengada-ada. Atau pendapat Dante Alighieri yang mengatakan bahwa “Muhammad adalah pemuka jiwa yang terkutuk yang membangkitkan perpecahan dan kekejaman”, terbantahkan saat kita baca ayat Al-Mâ’idah [5] ayat 32 yang sering dibaca Nabi Muhammad SAW, “Barang siapa membunuh seorang manusia tanpa alasan yang kuat, maka dia bagaikan telah membunuh seluruh umat manusia. Sebaliknya, barang siapa menolong seseorang, maka ia telah menolong seluruh manusia. Betapa sangat indah, kuat, dan mendalamnya pesan

Page 11: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah xi

yang disampaikan Nabi Muhammad SAW bahwa seseorang harus merasa menjadi bagian dari umat manusia yang satu. Jika seorang manusia “dilukai”, maka lukalah seluruh umat manusia. Bahkan di berbagai kesempatan Nabi sering mengatakan bahwa semakin luas jangkauan cinta kasih seseorang, akan semakin berkualitaslah kemanusiaannya. Hadits Nabi mengatakan, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia lain”. Dalam riwayat Imam Tirmidzi, Nabi mengatakan, “Orang yang menunjukkan cinta kasih kepada sesamanya, akan dicintai oleh Yang Maha Pengasih. Cintailah mereka yang di bumi, maka Allah penguasa ‘langit’ akan mencintai kamu.” Nabi Muhammad SAW juga selalu terlibat aktif dalam persoalan sosial serta melakukan upaya trans formasi sosial yang nyata. Sepak terjangnya dalam membantu dan membela kaum-kaum dhuafa yang tertindas dan miskin yang sengsara, perlawanannya pada kaum yag zalim dan otoriter serta upaya mendamaikan beberapa komunitas (suku-suku Arab) yang bertikai, menjadi bukti nyata visi sosial Nabi Muhammad dalam upaya menegakkan keadilan (sosial), kesetaraan, dan per damaian.

Maka tuduhan-tuduhan bahwa Al-Quran bukan kitab suci namun karangan Muhammad belaka, Muhammad bukan nabi, Islam tidak menghargai wanita, Muhammad adalah penggila wanita, perang jihad adalah bukti bahwa Islam adalah agama yang penuh kekerasan, harus “dilawan”!. Tentu perlawanan yang dilakukan dengan cara yang cerdas, sistematis dan menge-depankan dialog dengan tetap menahan diri dari tindakan kekerasan, menjaga kerukunan, serta tidak terpancing dengan provokasi atas nama apapun. “Perlawanan” yang cerdas itu yang dilakukan sahabat Jamal dalam mengcounter semua tuduhan

Page 12: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

xii Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

itu dengan menulis buku. Sahabat Jamal ingin membela Nabi Muhammad SAW. Pertama, sebagai konsekuensi keimanan yang diyakininya. Allah SWT berfirman: “Katakanlah! Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” [QS. At Taubah: 24]. Ayat ini cukup menjadi anjuran dan bimbingan kewajiban mencintai Nabi. Allah menegur orang yang men-jadikan harta, keluarga dan anaknya lebih dicintai dari Allah dan Rasul-Nya. Kedua, dengan pendekatan normative Sahabat Jamal ingin menempatkan teks keagamaan, an-nushush ad-diniyyah, seperti Al-Quran, Al-Hadits dan Qaul Ulama jadi rujukan utama dalam menggali nilai-nilai islami yang akan menjadi energi atau motor penggerak transformasi untuk mewujudkan keadilan sosial. Upaya ini dimulai dengan menggali nilai-nilai islami secara induktif dari empiris sejarah Nabi dan para sahabat, dalam membangun kesadaran ber sama tentang pentingnya perubahan struktur sosial ke arah kehidupan yang lebih baik dan adil. Apa yang ditulis sahabat Jamal adalah jendela untuk memahami sosok Muhammad, seorang tokoh yang multi talenta yang lahir di zaman yang rumit, penuh kasih, memiliki kecerdasan yang luar biasa, yang mengusung Islam sebagai agama yang penuh perdamaian. Nabi Muhammad adalah figur yang menempatkan toleransi (al-tasamuh) sebagai ruh perjuangan dakwahnya, “innama bu’istu li utammima makarimal akhlaq, sesungguhnya

Page 13: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah xiii

aku diutus untuk menyempurnakan (bukan meng hancurkan) akhlak yang mulia”.

Buku ini menambah kelengkapan tentang Biografi Nabi Muhammad SAW. Ada greget yang berbeda, bila Kita mem-bandingkan apa yang ditulis seorang santri seperti saudara Jamal dengan penulis lain yang bukan santri, bahkan non muslim seperti Karen Armstrong. Penulis autobiografi Muhammad, Sang Nabi ini dengan meng gunakan metode pendekatan historis sosial-psikologi, memberikan pandangan netral tentang Nabi Muhammad SAW. Beberapa tema penting yang sering menjadi sumber kesalahpahaman. Ambil misal, Jihad. Bagi sebagian orang, perang jihad adalah bukti bahwa Islam adalah agama yang penuh kekerasan. Muhammad menyebarkan Islam dengan pedang dan darah. Padahal, alasan untuk bertahan hidup menjadi dasar terjadinya perang jihad hingga turunnya Wahyu yang memerintahkan untuk berperang. Perang Jihad bukan untuk membasmi kaum kafir, tapi memerangi Tirani dan Ketidakadilan. Sebuah konsep yang tidak dikenal dalam agama lain, terutama Kristen. “Memberikan pipi lain” punya makna bahwa Kristen tidak mengenal konsep penyerangan terhadap musuh-musuh merek. Tapi sekali lagi, Armstrong menekankan bahwa Jihad bukan salah satu Rukun Islam, Jihad bukan tiang utama Islam, baik perang maupun perdamaian dapat dilakukan sesuai dengan kondisi yang terjadi saat itu, dan Muhammad bersama umatnya hidup dalam masa yang penuh kekalutan, dan saat itu perdamaian hanya dapat dicapai dengan pedang. Bahkan Karen Armstrong meyakini bahwa tidak ada perubahan sosial dan politik radikal yang pernah dicapai dalam sejarah manusia, tanpa pertumpahan darah.

Page 14: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

xiv Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Episode penting kehidupan Nabi Muhammad SAW yang dipilih sahabat Jamal adalah dakwah dan perjuangan. Di mana di dalamnya ada prinsip-prinpsip penting yaitu tentang toleransi. Piagam Madinah (Shahifah al-Madinah) serta proses yang melingkupinya menjadi bahasan utama buku yang ditulisnya. Sebagai seorang pendatang, Nabi Muhammad mendapat kepercayaan dari masyarakat Madinah untuk jadi pemimpin di kota Hijaz tersebut. Kepercayaan ini didapatkan Nabi Muhammad SAW bukan secara spontan dan cuma-cuma. Ada proses panjang yang dilalui Nabi Muhammad SAW mulai saat kecil yang penuh penderitaan namun bisa diatasinya dengan kesabaran. Hingga melewati masa remaja dengan predikat al-Amin, the trusted man. Kisah kesabaran, kejujuran dan keberanian Sang Nabi yang ramai diperbincangkan umum telah meyakinkan para tokoh di Madinah bahwa sosok Nabi Muhammad SAW dan ajarannya, bisa menjadi unsur pemersatu bagi seluruh kelompok masyarakat di Madinah yang telah sekian generasi tercabik-cabik oleh permusuhan dan dendam, sekaligus juga jadi meng hapus dahaga spiritual mereka. Harapan ini tampak jelas dalam pernyataan enam tokoh muda Khazraj yang melakukan pertemuan dengan Nabi Muhammad SAW pada musim haji tahun 3 sebelum hijrah. Mereka adalah As`ad bin Zurarah, `Auf bin Harits, Rafi` bin Malik, Quthbah bin `Amir, `Uqbah bin `Amir, dan Jabir bin Abdullah, seperti yang dituturkan Ibnu Ishaq, “Kami berasal dari satu kaum yang telah tenggelam dalam permusuhan dan keburukan yang tiada taranya. Kami berharap Allah akan mempersatukan mereka karenamu. Kami akan kembali untuk mengajak mereka menerimamu sebagai pemimpin dan menyampaikan agama yang baru kami peluk

Page 15: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah xv

ini kepada mereka. Jika Allah mempersatukan mereka dengan agama ini, maka pasti tidak orang yang lebih kuat darimu.”

Peristiwa di atas melatari perkembangan Islam di Madinah dan terjadinya bai`at Aqabah pertama dan kedua di Mina.  Dari sisi politis keikutsertaan tokoh-tokoh Khazraj dan tokoh-tokoh Aus dalam bai`at, dua klan terkuat, pemegang otoritas tertinggi dan pembuat keputusan-keputusan strategis di Madinah, membuat kedudukan Nabi Muhammad SAW sangat kuat. (Dr. Ahmad Ibrahim asy-Syarif, Makkah wa al-Madinah fi al-Jahiliyyah wa `Ahd ar-Rasul, h. 379). Disisi lain, pada awalnya kaum Yahudi juga menaruh harapan pada Nabi sebagai sosok juru selamat yang akan mengangkat kejayaan bangsa Yahudi. Tokoh Yahudi semisal Huyay bin Akhthab dan Abu Yasir ditugaskan Klan Yahudi untuk menyelidiki keadaan Nabi dan melakukan pendekatan setibanya beliau di Madinah. Ditengah kondisi yang cukup akomodatif inilah, Nabi SAW menetapkan perangkat-perangkat dasar untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis bagi seluruh unsur masyarakat yang plural di Madinah. Maka lahirlah Shahifah al-Madinah atau Piagam Madinah yang mengatur hubungan antar kelompok masyarakat, hak dan kewajiban, kehidupan beragama, asas peradilan dan sumber hukum, dan lain sebagainya. Penyusunan piagam ini menunjukan komitmen Nabi Muhammad SAW, untuk menjadikan pluralitas masyarakat Madinah sebagai kekuatan dalam melakukan transformasi.

Bagi Nabi pluralisme adalah fakta sosial yang tidak ter-elakkan, baik karena kondisi awal masyarakat Madinah yang sudah majemuk maupun karena proses pluralisasi kehidupan yang dibawa oleh arus pertemuan beberapa peradaban dan

Page 16: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

xvi Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

arus dagang. Nabi Muhammad SAW tidak sekedar mengakui (acknowledging) keragaman masyarakat Madinah tapi juga memperjuangkan (advocating) keragaman dengan meletakkan spirit agama sebagai energi dalam menyusun strategi perubahan menuju sebuah tatanan masyarakat yang cerdas, berdaya saing, terbuka dan berkeadilan. Madinah adalah kota kuno yang me rupakan kawasan oase yang subur dengan nama Yastrib. Pergantian nama dari Yatsrib menjadi Madinah merupakan langkah awal yang strategis untuk mewujudkan itu. Sebuah peradaban, yang dalam bahasa Arab tamaddun punya akar kata yang sama dengan Madinah, mengisyaratkan visi politik dengan menjadikan Madinah sebagai pusat peradaban manusia.

Sebuah peradaban yang dibangun atas kemaje mukan dengan mengusung gagasan strategis yaitu merekonstruksi nilai keberagamaan dan ke ber imanan dalam konteks yang lebih luas dan majemuk. Serta menjalin kerjasama yang sinergis dengan semua lapisan, semua kalangan dengan semangat saling mengenal, menghargai, dan meng untungkan untuk masa depan Madinah. Hal ini bisa terlihat dari isu kemajemukan yang jadi sorotan Piagam Madinah. Ambil misal, pengakuan atas eksistensi kaum Yahudi terwakili oleh 24 pasal dari 47 pasal Piagam Madinah. Pasal-pasal tersebut mencakup beragam isu, di antaranya status kewarganegaraan, kebebasan beragama, tanggung jawab bersama dalam bidang sosial, ekonomi dan keamanan, kebebasan berpendapat, dan keadilan.

Pengakuan bahwa kaum Yahudi sebagai bagian dari masya-rakat Madinah dinyatakan dengan sangat jelas, “wa inna yahuda bani `auf ummatun ma`al mu’minin, sesungguhnya Yahudi Bani `Auf adalah satu umat bersama kaum Mukmin (Ibnu

Page 17: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah xvii

Ishaq dalam as-Sirah an-Nabawiyyah, jilid 2 h. 94-96). Dengan pengakuan ini, otomatis kaum Yahudi memperoleh hak-hak selayaknya warga negara. Salah satunya yang terpenting adalah hak kebebasan beragama, “lil yahudi dinuhum wa lil muslimin dinuhum, mawalihim wa anfusuhum, kaum Yahudi menjalankan agamanya sendiri, sebagaimana kaum Muslim juga menjalankan agamanya sendiri. Ini berlaku bagi orang-orang yang terikat hubungan dengan Yahudi dan diri Yahudi sendiri.” Jaminan Konstitusi ini menumbuhkan kegairahan di kalangan Yahudi dalam aktivitas keagamaan dan pendidikan. Ini terlihat dari semaraknya sekolah-sekolah agama Yahudi yang disebut Bayt al-Midras. Bahkan Nabi pernah berkunjung dan masuk ke sekolah Yahudi untuk berdialog dengan para Ahbar (pemuka Yahudi). Suasana penuh toleransi ini semakin mengukuhkan Islam sebagai ajaran yang dibawa Nabi Muhammad hadir tidak hanya bertujuan mempertahankan eksistensinya sebagai agama. Tetapi juga mengakui eksistensi agama-agama lain. Dan memberinya hak untuk hidup berdampingan sambil menghormati pemeluk-pemeluk agama lain, "dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan". (QS Al-An’am [6): 108).

Bukan hanya dibidang keagamaan dan pendidikan, suasana penuh toleransi itu terlihat dalam bidang muamalat, jual-beli dan berbagai bentuk transaksi. Beberapa fakta yang menarik bisa dapatkan saat itu: Kaum Muslim bertransaksi di pasar

Page 18: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

xviii Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Yahudi, Abdurraman bin `Auf RA, seorang sahabat terkemuka, memulai peruntungannya di hari-hari pertama keberadaannya di Madinah dengan berdagang di pasar Bani Qainuqa`, milik Yahudi (Shahih al-Bukhari, no. 3780). Ali bin Abu Thalib RA, menantu Nabi Saw, sebagian persiapan walimahnya ditangani oleh seorang dari Bani Qainuqa` (Shahih Muslim, no. 5242). Bahkan, Nabi Saw menggadaikan baju perangnya dengan 30 Sha` gandum kepada seorang Yahudi Bani Zhafar bernama Abu Syahm (Ibnu Hajar, Fathul Bari, Jilid 7 h. 461).

Dari penjelasan sebagian pasal Piagam Madinah yang menyangkut kaum Yahudi, jelaslah bahwa sejak awal Rasulullah Saw menghendaki ter bangunnya tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis di Madinah. Pendekatan persuasif ini tampak semakin jelas, ketika Nabi SAW menyebut kaum Yahudi (bersama Nasrani) sebagai Ahl al-Kitab. Dengan sebutan ini, maka dampaknya antara lain, lelaki Muslim masih dibolehkan menikahi wanita Yahudi dan daging hewan sembelihan Yahudi halal dimakan oleh Muslim.

Beberapa kendala yang dihadapi Nabi Muhammad SAW dalam mewujudkan tatanan masya rakat yang harmonis itu dimulai dari ber bagai konflik yang muncul akibat persaingan bisnis, pertentangan antar klan, kecemburuan sosial hingga perasaan “terancam” oleh kelompok yang lain. Kasus provokasi yang menebar kebencian dan permusuhan, seperti kasus Ka`ab bin al-Asyraf, pemuka Bani Nadhir, merusak kios-kios di pasar baru milik kaum Muslim (as-Samhudi, Wafa al-Wafa, Jilid 1  h. 539), telah memunculkan situasi tidak kondusif yang menjauhkan Madinah dari cita-cita bersama warga Madinah yang diusung lewat Piagam Madinah.

Page 19: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah xix

Upaya Nabi mengawal cita-cita mulia Piagam Madinah mewujudkan masyarakat yang harmonis dan kondisi umat muslim yang serba terjepit dalam bahaya, memaksa Nabi untuk melakukan tindakan tegas. Seperti yang Nabi lakukan kepada `Ashma binti Marwan, Abu `Afak, dan Ka`ab bin al-Asyraf, penyair-penyair terkemuka Yahudi yang hampir tidak pernah berhenti melakukan provokasi, dakwah kebencian serta melontarkan bait-bait yang menghina salah satu agama dan keyakinan. Bagi mereka yang berbeda itu musuh yang harus dimusnahkan. Begitu pula, saat Nabi dengan “sangat terpaksa” menegakkan hukum kepada klan Quraizah yang nyaris menghancurkan tatanan masyarakat di Madinah. Jika Nabi Muhammad membiarkan mereka pergi dari Madinah, mereka sudah pasti akan bergabung dengan klan-klan yahudi lainnya diluar Madinah dan menyusun strategi untuk bersama menyerang Madinah.

Penting untuk dicatat, Nabi SAW mengajarkan dan meng-amalkan toleransi yang sangat terbuka dan terukur. Tapi karakter Yahudi yang eksklusif dan rasis memunculkan rasa tidak nyaman dengan keberadaan unsur kuat di luar mereka. Kaum Yahudi melihat kemajuan orang lain adalah ancaman yang dapat memusnahkan mereka setiap saat. Dari situlah permusuhan Yahudi bermula. Di sisi lain, sikap tegas Nabi Saw terhadap kejahatan Yahudi tidak berarti mengindikasikan sikap sentimentil dan permusuhan kepada suatu etnik. Shafiyyah binti Huyay, putri pemuka Bani Nadhir, dipersuntingnya setelah menjadi Muslimah. Dan, bukankah ketika wafat, menurut riwayat al-Bukhari, baju perang Nabi SAW masih tergadai kepada seorang Yahudi. Ini artinya, bahwa tidak selamanya hubungan

Page 20: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

xx Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

antara kaum muslim dan yahudi diwarnai oleh kekerasan seperti yang terjadi pada klan Quraizah, Nabi Muhammad dan kaum muslim masih hidup berdampingan di Madinah dengan klan-klan yahudi lainnya, dan pada masa kejayaan kerajaan Islam, kaum Yahudi bersama kaum Kristen hidup damai dan sejahtera, hingga terbentuknya negara Israel saat ini.

Sejak tindakan tegas pada klan Quraizah itu, yang oleh be-berapa kalangan disalahpahami sebagai upaya ethnic-cleansing, Nabi Muhammad SAW tidak lagi berperang sepanjang hidupnya. Beliau selalu mengambil jalan perdamaian dan rekonsiliasi dengan musuh-musuhnya. Sehingga akhirnya sang Nabi beserta umat Islam dapat kembali memasuki Mekah dengan aman.

* KH. Maman Imanulhaq,

penulis Buku “Fatwa dan Canda Gus Dur”(penerbit KOMPAS),

Pengasuh Ponpes Al-Mizan Majalengka

Page 21: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah xxi

DAFTAR ISI

PERSEMBAHAN ............................................................... v

PENGANTAR PENULIS ................................................... vii

PIAGAM MADINAH: BATAS TOLERANSI DALAM PENEGAKKAN KONSTITUSI ........................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................... xxi

PROLOG ............................................................................ 1A. Islam dan Teladan Keberagamaan ......................... 1B. Antara Dakwah, Keragaman, dan Fakta Sosial ... 10

PIAGAM MADINAH ........................................................ 23A. Sejarah Piagam Madinah ........................................ 24B. Terjemahan Teks Piagam Madīnah ....................... 41C. Prinsip-prinsip Bermasyarakat di Madinah ......... 56

PIAGAM MADINAH PONDASI PERADABAN DUNIA 63A. Nilai–nilai Toleransi dalam Piagam Madinah 64

Page 22: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

xxii Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

B. Madinah Sebagai Pondasi Awal Tole ransi Beragama ................................................................... 81C. Nabi Muhammad Saw Pencetus Toleransi Beragama ................................................................... 83D. Problematika Keberagamaan .................................. 92

TOLERANSI DAN DAKWAH NABIMUHAMMAD SAW DALAM PIAGAM MADINAH ..... 103

A. Beberapa Pokok Ajaran Islam Tentang To leransi 104B. Prinsip Islam dalam Toleransi ................................ 129C. Aspek Toleransi ........................................................ 135D. Dakwah Nabi Muhammad SAW dalam Piagam Madinah .................................................................... 149E. Dakwah Nabi Muhammad SAW dalam Kon teks Kekinian .................................................................... 164

EPILOG ............................................................................. 175

DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 179

BIOGRAFI PENULIS ........................................................ 189

Page 23: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 1

PROLOG

A. ISLAM DAN TELADAN KEBERAGAMAAN

ISLAM merupakan agama dakwah, yaitu agama yang mene-gaskan umatnya untuk menyebarkan dan me nyiar kan kepada seluruh umat manusia secara arif dan bijaksana. Sebagai agama yang rahmatan lil alamin, Islam dapat menjamin akan terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umatnya manakala ajaran Islam dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan benar sebagaimana yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam al-Quran telah ditegaskan:

1

BAB I

PENDAHULUAN

Islam dan Teladan Keberagamaan

Islam merupakan agama dakwah yaitu agama yang

menegaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan

kepada seluruh umat manusia secara arif dan bijaksana.

Sebagai agama yang rahmatan lil alamin Islam dapat

menjamin akan terwujudnya kebahagiaan dan kesejahtraan

umatnya manakala ajaran Islam dilaksanakan dengan

sungguh-sungguh dan benar sebagaimana yang telah

dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam al-Quran

telah ditegaskan :

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” .Q. S. 16 (An-Nahl : 125).

Pada dasarnya setiap orang muslim mempunyai

kewajiban berdakwah sebagaimana yang telah dijelaskan

pada ayat di atas. Adapun perkataan “dakwah” berasal

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan

Page 24: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

2 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk". QS. 16 (An-Nahl: 125).

Pada dasarnya setiap orang muslim mempunyai kewajiban berdakwah sebagaimana yang telah dijelaskan pada ayat di atas. Adapun perkataan "dakwah" berasal dari bahasa Arab "da’a" dari tasrif "da’a, yad’u/da’watan", kemudian menjadi kata "du’a" atau da’wan sebagai isim masdar dari "da’a" yang keduanya mempunyai arti sama yaitu ajakan atau panggilan. Dari konversi kata dalam bahasa Arab itulah, kemudian dalam bahasa Indonesia sering digunakan kata "dakwah" sebagai istilah/sebutan terhadap seruan agama Islam.

Jalaluddin Rahmat memberikan pengertian bahwa dakwah merupakan upaya mengajak manusia kepada ke saksian (sya-hadah) bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang Esa, dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Mengajak manusia menuju Allah dengan kesaksian itu atas dasar keterangan, keyakinan dan bukti (Rahmat, 1997: 144). Kedatang an Islam di bumi adalah ajakan dan tindakan membangun kualitas kehidupan secara utuh, baik sebagai individu atau masyarakat untuk mendapatkan keselamatan, kesejahteraan, dan kedamaian di dunia dan akhirat.

Islam merupakan agama yang paling banyak diperbin-cangkan dewasa ini. Pemicunya adalah Islam dicurigai berperan penting di balik berbagai teror dari peristiwa 11 september 2006 di Amerika (Hendropriyono, 2009: 6), kerusuhan di Nigeria, ledakan besar di Hotel J. W Marriot Jakarta, ledak an bom di Kedutaan Australia Jakarta, dan bom bunuh diri di Jembaran

Page 25: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 3

Bali. Begitu juga aksi terorisme di Hotel Tajmahal Mombai India yang menewaskan hampir dua ratus jiwa, bom bunuh diri di Masjid Banten, dan berbagai aksi terorisme akhir-akhir ini terjadi di Indonesia. Begitu juga aksi terorisme terjadi di Gereja Kepunton Solo yang menewaskan dua jama’at, penyerangan kantor polisi di Solo merambat perlahan sampai pada pusat kekuasaan yaitu Jakarta dan berbagai aksi terorisme akhir-akhir ini terjadi di Indonesia.

Karena itu, agama dalam maknanya yang paling esensial merupakan mengkonsepsikan satu pe mahaman tentang pesan akan nilai-nilai uni versal sebagai rahmat seluruh umat dan bukan ke kerasan maupun peperangan yang terkandung di dalamnya. Semangat inilah yang dikandung oleh setiap agama mengajarkan kedamaian, cinta kasih dan jauh dari kekerasan. Rentannya konflik yang ber latar belakang agama telah menjadikan problem ke manusiaan semakin jauh dari penyelesaian. Karena tindakan destruktif yang dilakukan manusia sering kali mengatasnamakan agama, maka agama lam bat taun akan kehilangan ruh sucinya yang ber akhir pada kaburnya nilai-nilai kemanusiaan yang dikan dungnya.

Kalangan dalam Islam pastilah tidak bisa me nerima tu-dingan itu, agama Islam merupakan agama yang sangat toleran dan menghormati HAM. Memang tidak bisa di pungkiri ada sebagian yang menafsirkan teks-teks suci al-Qur’an secara sempit. Kaum puritan membangun teologi mereka yang tidak toleran dan ekslusif dengan menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an secara tertutup, seolah makna ayat-ayat tersebut begitu tampak jelas. Mereka tidak mau dipusingkan dengan segala istilah demokrasi, pluralisme, toleransi ber agama, menjaga kedamaian,

Page 26: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

4 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

dan kebebasan berbicara. Seolah-olah gagasan moral dan konteks historis tidak relevan dalam penafsiran mereka. Kenyataannya, bagaimanapun, sangat mus tahil menganalisis ayat-ayat tersebut dan ayat-ayat lainnya kecuali dengan mempertimbangkan seluruh dorongan moral dari pesan al-Qur’an. Al-Qur’an sen-diri mengacu pada imperatif-imperatif moral umum seperti kebaikan, keadilan, kebajikan, atau kemurahan. Menurut Khaled M. Abou El Fadl Islam Puritan menganut pandangan positivisme ekstrem, yang mengakui hukum positif sebagai moral tertinggi dan mengabaikan pertimbangan-pertimbangan normatif lainnya.

Dakwah Islam pada hakekatnya merupakan ak tualisasi iman yang dimanifestasikan dalam sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara berfikir, bersikap, dan bertindak manusia pada dataran kenyataaan individu, serta sosio-kultural dalam rangka meng usahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan. Secara sosio-kultural dakwah Islam mengalami dua kemungkinan. Pertama, dakwah Islam mampu memberikan manfaat terhadap ling kungan masyarakat sampai terbentuk realitas baru. Kedua, dakwah Islam dipengaruhi oleh perubahan masyarakat dalam arti eksistensi, corak, dan arah-nya. Kehadiran para nabi berfungsi untuk memperbaiki dan mengubah sistem ke hidupan yang lalim menuju struktur sosial baru yang adil.

Kedatangan Islam di bumi adalah ajakan dan tindakan mem bangun kualitas kehidupan secara utuh, baik sebagai individu atau masyarakat untuk mendapatkan keselamatan, kesejahtraan dan ke damai an di dunia dan akhirat. Agama, baik

Page 27: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 5

itu agama samawi, agama filosofis dan semua sistem lain nya, selalu mengasumsikan kemutlakan (dok trin) disamping metode yang tertuang dalam sistem ajaran, ritual dan tuntunan. Dalam kemutlakannya itu, suatu agama berfungsi sebagai pegangan dan tuntunan hidup yang memerlukan kadar kepastian yang tinggi, dan memberikan ke pastian itulah fungsi pegangan atau tuntunan.

Sejarah banyak memberikan catatan tinta hitam atas konflik yang terjadi dengan mengatasnamakan agama. Pembunuhan, pembantaian, dan perusakan tempat ibadah pemeluk agama yang satu atas agama yang lain, antar etnis dengan mengatasnamakan agama. Indikasi ini seakan me nandakan setiap agama meng-ajarkan tindakan keke rasan. Apabila dicermati, tidak ada agama satupun yang meng ajarkan ke kerasan kepada pemeluknya (Armstrong, 2000: IX). Kekerasan sosial yang bermuara pada konflik berlatar belakang agama sering terjadi selama ini justru pada agama-agama yang mengklaim dirinya sebagai agama yang membawa kebenaran dengan setumpuk konsep rahmat ke-alamnya, membawa cinta dan perdamaian bagi semua umat manusia. Hal ini tidak sesuai dengan pondasi keberagamaan yang telah dibangun oleh Nabi Muhammad SAW di Madīnah.

Madīnah, selain nama sebuah kota, yaitu Madīnah al-Nabi, kota Nabi, dan Al-Madīnatu’l-Munawwarah, kota cahaya, adalah juga cermin sebuah peradaban. Sebelumnya, kota Madīnah dikenal dengan nama Yastrib. Pada waktu itu, Yastrib belum merupakan kota yang sebenarnya. Ia lebih merupakan suatu pusat pemukiman penduduk. Dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW bersama sahabat-sahabatnya, maka Yastrib berubah dan berkembang menjadi kota dalam arti yang sebenarnya,

Page 28: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

6 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

yaitu sebuah tempat yang berisikan sebuah kebudayaan yang berkembang. Setelah itu, Al-Madīnatu’l-Munawwarah adalah sebuah pusat peradaban, cermin nilai-nilai kemanusiaan yang paling luhur (Raharjo, 2002: 304).

Sejarah Nabi Muhammad SAW di Madīnah telah me le-takkan pondasi peradaban yang telah dirintis dan dibangun sebagai tolak ukur peradaban dan kejayaan Islam yang berkaitan dengan toleransi umat beragama dengan terciptanya sebuah konstitusi yang mencakup kepentingan masyarakat Madīnah yang dikenal dengan"Piagam Madīnah". Piagam tersebut menjadi ikatan peradaban (bond of civility) antar masyarakat di Madīnah yang menjadikan masyarakat ideal yaitu masyarakat demokratis di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW (Utriza, T.th: 100). Oleh karena itu seyogyanya yang telah dirintis dan dibangun Nabi Muhammad SAW dijadikan parameter oleh seluruh umat manusia khususnya umat Islam sebagai kiblat dalam melakukan aktifitas dakwah. Dengan tetap merujuk pada dakwah yang telah dilakukan Nabi Muhammad SAW yakni mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi (Yaqub, T.th: 37), baik dalam berbangsa maupun bernegara. Sampai terciptalah tatanan masyarakat yang damai, tentram, nyaman, dan sejahtra.

Dakwah Nabi Muhammad SAW lebih me nitikberatkan aspek humanisme dan toleransi pada kebebasan di segala bidang baik agama, politik, sosial, dan ekonomi serta batasan-batasan yang ter tera dalam al-Qur’an, yaitu kebebasan yang meng-anugerahkan karya-karya baru, mencurahkan cinta dan tali kasih sebagai kunci gotong royong untuk kebaikan bersama.

Page 29: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 7

Kebebasan dalam Islam adalah kebebasan yang bersifat individu dan komunal secara bersamaan (Muhamad, 2004: 164).

Berangkat dari hal tersebut, seandainya dakwah yang di terapkan oleh Nabi Muhammad SAW di kota Madīnah terea li sasikan dalam kehidupan saat ini, maka akan tercipta tatanan masyarakat yang damai, tentram, saling menghormati dengan cinta dan kasih sayang. Penulis mencoba menelusuri kaidah normatifitas agama Islam yang ada mengenai toleransi beragama, memasuki sisi dakwah dalam ajaran Islam yang menunjukkan fungsi kritisnya dalam mengubah struktur budaya yang tidak manusiawi, menindas, dzolim, dan into leran, dalam rangka menjalin hubungan antar umat beragama yang dialogis, koopratif, dan berkeadilan. Sebagai salah satu bentuk dakwah Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah pluralitas keberagamaan di Madīnah.

Sebagaimana fakta historis bahwa Nabi Muhammad SAW mengutuk penindasan terhadap Ahlu’dz-dzimmah sebagai satu dosa. Ia menyatakan dalam istilah yang jelas, "Pada hari pem-balasan, aku sendirilah yang akan bertindak sebagai penghujat kepada setiap orang yang menindas seseorang yang berada di bawah perlindungan (dzimmah) Islam, dan setiap orang yang membebankan beban (finansial maupun sosial) yang sangat berat kepada orang yang dilindungi tersebut. Se jalan dengan teladan yang telah diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam Shahīh Bukhārī, kitābul-Jihād hadits 287. Dalam kumpulan hadits yang paling diakui kesahihannya oleh kalangan muslim Sunni, ada satu pokok bab yang tertulis "Seseorang harus memperjuangkan perlindungan bagi Ahlu’dz-dzimmah dan mereka tidak boleh diperbudak".

Page 30: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

8 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Sebagaimana Natsir dalam bukunya menjelas kan Islam tidak memandang bahwa agama lain sebagai suatu ancaman ataupun musuh yang harus disingkirkan secepatnya dari muka bumi ini. Islam juga memandang perbedaan yang ada tidaklah dijadikan sebagai alasan untuk memusuhi mereka. Sebaliknya Islam menganggap mereka sebagai saudara dan partner dalam rangka menjalin serta menbina kehidupan yang baik untuk mencapai kemajuan umat dan masyarakat.

Begitu juga dalam Piagam Madīnah yang tertulis pada pasal 25 telah diatur dengan tegas bagai mana sikap antara muslim terhadap non-Muslim. Perbedaan keyakinan di antara mereka tidak menjadikan penyebab keretakan dalam mem bangun persatuan dan kesatuan yang kuat di bawah kepe mimpinan Nabi Muhammad SAW. Sikap saling mengharmati, menghargai, dan toleransi dalam perbedaan agama berlaku bagi seluruh masya-rakat Madīnah.

Berkaitan dengan hubungan umat beragama, hidup ber-agama dapatlah dimaknai sebagai suatu pengalaman ajaran agama dalam hidup serta ke hidup an umat manusia baik secara individu mau pun secara sosial. Oleh karena itu, kerukunan yang dibenar kan apabila hubungan yang tercipta kiranya dilandasi oleh petunjuk dan pengalaman ajaran agama, secara murni bermula dari hati nurani paling dalam dan konsekwen terhadap ajaran agama masing-masing. Hal ini di tujukan supaya adanya tole ransi dapat berjalan sesuai dengan ruh syari’at Islam.

Dalam beberapa pokok ajaran di atas, Islam telah meng-ajarkan kepada umatnya agar selalu bersikap toleran terhadap sesama secara keseluruhan, baik sesama muslim maupun yang

Page 31: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 9

non muslim. Islam juga membawa ajaran toleransi yang ber-sifat khusus dan diperuntukan untuk umat beragama lain, ataupun yang memiliki keyakinan yang tidak sama. Islam mengajarkan kepada umatnya bahwa tidaklah setiap orang yang berbeda agama itu ingkar setelah mengetahui kebenaran Islam, tetapi kekurangan mereka tidak memeluk Islam karena tidak mengetahui. Oleh karena itu umat Islam dalam menghadapi mereka seyogyanya bersikap arif dan bijaksana dengan rasa persahabatan, saling tolong-menolong, dan saling melindungi. Agar mereka lebih banyak mempunyai waktu dan kesem patan untuk mendengarkan serta mengetahui Islam lebih banyak.

Penulis berkeyakinan bahwa kajian ini memiliki urgensi yang mendasar, tentang peranan Piagam Madīnah sebagai rujukan umat beragama dalam mem bangun keharmonisan berbangsa, bernegara, dan beragama. Yakni mengedepankan nilai-nilai toleransi dalam masyarakat plural. Sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW pada masyarakat Madīnah.

Dari latar belakang masalah yang telah dipapar kan, dapat dilihat adanya persoalan yang penting mengenai suatu pemikiran yang baru sebagai upaya dalam mengatasi per masalahan yang terjadi dewasa ini. Adanya konflik yang mengatasnamakan agama, terorisme yang menjadikan umat beragama menjadi tepecah belah. Namun lebih dari itu adalah kabur nya semangat toleransi antar umat beragama menjadi kenyataan yang tidak dapat dielakkan.

Oleh karena itu, tujuan dalam penulisan ini adalah meng-ungkap sisi normatif dari ajaran Islam yang membi carkan tentang dakwah Nabi Muhammad SAW dalam konteks toleransi ber-

Page 32: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

10 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

agama pada Piagam Madīnah, sebagai upaya untuk memahami dan menghayati teologi toleransi beragama sebagai prinsip hidup keagamaan yang inklusif, toleran, dan respek terhadap pluralisme ke agamaan. Sehingga para penganut agama dapat hidup berdampingan secara damai, tentram, dan nya man. Tidak ada lagi teror yang mengusik ke tentraman beragama. Mengkaji lebih jauh ajaran Islam tentang toleransi beragama yang telah di rumus kan oleh Nabi Muhammad SAW pada Piagam Madīnah, khususnya mengenai dakwah Islam dengan melihat dimensi-dimensi ajaran Islam yang terkandung di dalamnya.

Hasil penulisan ini dapat dijadikan referensi dan ma sukkan bagi umat Islam dalam memahami dan melaksanakan dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dengan mengedepankan nilai-nilai toleransi dalam beragama. Sekaligus menjadi lan-dasan dalam menjalin hubungan dengan umat beragama dan menggunakan prinsip-prinsip to leransi dalam Piagam Madīnah. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi terciptanya insan-insan dakwah progresif bergelut disegala bidang, terutama seorang da’i mampu membangun mental serta sikap beragama yang inklusif dan toleran.

B. ANTARA DAKWAH, KERAGAMAN, DAN FAKTA SOSIAL

Dakwah dalam konteks toleransi beragama me rupakan wacana pemikiran yang sedang berkembang dikalangan tokoh yang serius terhadap masalah agama-agama. Wacana ini juga mendesak untuk dicarikan formulasi konseptualnya sebagai relasi dari adanya tuntutan akan pentingnya kehidupan yang damai dan harmonis antar umat beragama. Tema tersebut

Page 33: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 11

merupakan gagasan yang jarang di sentuh secara eksplisit apalagi dalam bentuk karya ilmiah berupa tesis. Penelitian lebih menarik karena menitikberatkan pada dakwah Nabi Muhammad SAW yang lebih mengedepankan pada toleransi dan nilai-nilai kemanusiaan di Madīnah.

Abdul Aziz Chiefdom Madīnah, Salah paham Negara Madīnah, buku ini memberikan sebuah pengetahuan yang luas mengenai sejarah berdirinya Negara Madīnah. Begitu juga halnya dengan peranan Nabi Muhammad SAW dalam memberikan konstribusi yang signifikan dalam perkembanganya. Oleh karena itu buku ini sangat penting untuk di jadikan refrensi dalam penelitian.

Abdul Moqsith Ghazali Argumen Pluralisme Agama, Mem-bangun Toleransi Berbasis al-Quran. Penulis melakukan sebuah terobosan dalam meng ungkap tersedianya kerangka normatif (tafsir) al-Qur’an untuk menopang toleransi beragama dan melakukan sebuah kajian mendalam atas khazanah klasik.

Ahmad Sukarja dalam Piagam Madīnah Dan Undang-Undang Dasar 1945 Kajian Perbandingan Tentang Dasar Hidup Bersama Dalam Masyarakat Yang Majemuk. Isi buku meng-andung berbagai prinsip yang berkaitan dengan ke hidupan keberagamaan yang plural. Kemudian dikon tekskan dalam ke-hidupan bernegara sebagaimana Undang-Undang Dasar 1945 di Indonesia.

Alwi Shihab dalam Islam Inklusif; Menuju Sikap Terbuka Dalam Beragama, memaparkan fenomena empiris historis hu-bungan antar umat beragama dengan menawarkan dialog studi agama sebagai solusi alternatif dalam memecahkan konflik yang

Page 34: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

12 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

mungkin timbul antar umat beragama. Syarat pertama bagi terciptanya dialog yang sehat adalah pengertian mengenai agama yang dianut oleh mitra dialog. Fokus utamanya adalah mencari titik temu, komitmen toleransi, dan pluralisme.

Khaled Abou el Fadl dalam Cinta dan Fakta Toleransi, Islam mencoba melakukan penelusuran terhadap fakta yang me nyudutkan keberadaan Islam sebagai bentuk perlawanan terhadap hegemoni yang menyudutkan Islam sebagai agama teroris. Ekstremisme dikalangan Muslim, menurutnya bukan-lah disebabkan oleh watak internal agama Islam itu sendiri, melainkan lebih disebabkan oleh eksploitasi politis atas simbol-simbol Islam serta krisis ekonomi-politik yang diderita masya-rakat Islam. Dalam buku ini tidak menerangkan secara detail mengenai toleransi sebagaimana yang ter dapat dalam judul buku. Baca juga karya Esack yaitu Melawan Tentara Tuhan yang memberikan pengetahuan bagi setiap umat beragama tentang pentingnya saling menghormati dan menghargai dalam perbedaan, baik suku, ras, bangsa, dan agama.

Akram Diya a’l ‘Umari dalam buku, al-Muj tama’ul-Ma-daniyu fī Ahdi’n-nubuwati, dan di ter jemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Asmara Hadi Usman, Masyarakat Madīnah Pada Masa Rasulullah Saw (Sifat Dan Organisasi Yang Dimilikinya). Ia menyuguhkan berbagai persoalan yang ber kaitan dengan kehidupan bermasyarakat di Madīnah.

Farid Esack dalam Membebaskan Yang Tertindas; al-Qur’an, Liberalisme, dan Pluralisme, dengan mengacu pada al-Qur’an bahwa untuk tiap-tiap di antara kamu, kami berikan syir’ah dan minhāj.

Page 35: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 13

16

eksploitasi politis atas simbol-simbol Islam serta krisis

ekonomi-politik yang diderita masyarakat Islam. Dalam

buku ini tidak menerangkan secara detail mengenai

toleransi sebagaimana yang terdapat dalam judul buku.

Baca juga karya Esack yaitu Melawan Tentara Tuhan yang

memberikan pengetahuan bagi setiap umat beragama

tentang pentingnya saling menghormati dan menghargai

dalam perbedaan, baik suku, ras, bangsa, dan agama.

Akram Diya a'l 'Umari dalam buku, al-Mujtama'ul-

Madaniyu fī Ahdi’n-nubuwati, dan diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia oleh Asmara Hadi Usman, Masyarakat

Madīnah Pada Masa Rasulullah Saw (Sifat Dan

Organisasi Yang Dimilikinya). Ia menyuguhkan berbagai

persoalan yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat

di Madīnah.

Farid Esack dalam Membebaskan Yang Tertindas;

al-Qur'an, Liberalisme, dan Pluralisme, dengan mengacu

pada al-Qur'an bahwa untuk tiap-tiap di antara kamu, kami

berikan syir'ah dan minhāj.

17

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamuKami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, (Q. S., 5 (Al-Maidah : 48).

Esack berpendapat bahwa Tuhan telah menetapkan

jalan bagi semua orang, baik sebagai individu maupun

komunitas agama (Esack, 2002 : 213) dan bahwa orang

(atau suatu kaum), harus setia pada jalan yang telah

ditetapkan untuknya. Selanjutnya menurut Esack, jika jalan

tersebut penuh dengan tantangan, rintangan, dan cobaan

sehingga tidak memungkinkan seseorang untuk

melewatinya, maka mereka bebas memilih jalan lain yang

telah ditetapkan Tuhan. Dengan tujuan yang sama yakni

berlomba-lomba dalam kebajikan menuju Tuhan. Pendapat

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian ter hadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putus-kanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan ke benaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamuKami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. QS. 5 (Al-Maidah: 48).

Esack berpendapat bahwa Tuhan telah mene tap kan jalan bagi semua orang, baik sebagai individu maupun komunitas agama

Page 36: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

14 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

(Esack, 2002: 213) dan bahwa orang (atau suatu kaum), harus setia pada jalan yang telah ditetapkan untuknya. Selanjutnya menurut Esack, jika jalan tersebut penuh dengan tantangan, rintangan, dan cobaan sehingga tidak me mung kinkan seseorang untuk melewatinya, maka mereka bebas memilih jalan lain yang telah ditetapkan Tuhan. Dengan tujuan yang sama yakni berlomba-lomba dalam kebajikan menuju Tuhan. Pendapat Esack sangat revolosioner, namun tidak menyentuh secara utuh berkaitan dengan toleransi umat beragama.

Dalam buku Toleransi Beragama dalam Islam yang diter-bitkan oleh P. D. Hidayat, buku ini me nya jikan kepada kita konsep Islam tentang toleransi beragama yang telah dipraktekkan umat Islam sejak 15 abad yang silam. Namun belum secara mendalam melakukan penelusuran lewat kajian historis Piagam Madīnah yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

J. Suyuthi Pulungan dalam bukunya yang ber judul Prinsip-Prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madīnah: Ditinjau dari Pandangan al-Qur’an. Melakukan sebuah penelusuran ten-tang prinsip-prinsi pemerintahan Nabi Muhammad SAW pada waktu. Ia menjadi pemimpin di kota Madīnah, dengan menerapkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Perjajian Piagam Madīnah. Memang dalam bukunya Pulungan mendekati apa yang dimaksud dengan pemerintahan yang berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan dan toleran. Namun belum secara mendalam membahas mengenai toleransi itu sendiri sebagai bentuk dakwah yang diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi masyarakat yang plural.

Page 37: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 15

Zuhairi Misrawi al-Quran Kitab Toleransi, Tafsir Tematik Islam Rachmatan Li-l’Ālamīn. Buku ini melakukan sebuah kajian terkait dengan to leransi dari sudut pandang al-Qur’an dengan meng gunakan pendekatan kacamata tafsir klasik dan teori kotemporer, sehingga buku ini sangat berarti bagi penulis sebagai sebuah refrensi.

Kebaruan atau perbedaan penulisan ini dengan sumber refrensi di atas adalah lebih mengedepankan pada peranan Piagam Madīnah sebagai landasan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah, yaitu mengedepankan nilai toleransi dalam menyebar luaskan ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat yang plural. Penelitian-penelitian yang ada belum mengulas secara spesifik bagaimana dakwah Nabi Muhammad SAW dalam penerapannya meng guna kan Konstitusi Piagam Madīnah sebagai lan dasan dalam berdakwah. Penelitian ini memiliki urgensi yang besar terhadap perkebangan dakwah Islam. Dakwah yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam me nyebarkan Islam pada masyarakat yang ber anekaragam baik agama, suku, dan golongan di Madīnah. Dakwah inilah yang menjadi pijakan para insan dakwah dalam menyebarkan Islam yang penuh dengan toleransi. Hal ini menunjukan bahwasanya Islam adalah agama perdamaian, agama toleran, dan bukan agama teroris.

Pada hakekatnya, keragaman merupakan fakta sosial yang tidak bisa dihindari, sebagaimana para nabi juga beragam. Keragaman nabi bukanlah alasan untuk membenturkan ajaran para nabi yang datang lebih dahulu dengan nabi yang datang belakangan. Keragaman nabi sesungguhnya mempunyai misi

Page 38: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

16 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

yang sama, yaitu membangun keimanan dan tole ransi yang tinggi. Mereka diutus untuk ber dakwah membawa keadilan dan kedamaian di muka buni ini, bukan diutus untuk menebarkan kebencian dan kekerasan.

Dengan demikian, paradigma satu umat me rupakan upaya back to basic, bahwa setiap insan harus menjadikan asal ke-lahirannya sebagai pijakan utama. Setiap umat mempunyai asal yang sama dan dari keturunan yang sama, sehingga tidak ada alasan lagi untuk beetikai satu dengan yang lain. Perangkat teologis yang telah digariskan oleh Tuhan dalam Al-Qur’an amat memadahi untuk mewujudkan dunia yang penuh senyum dan ke damaian. Hanya saja persoalannya terletak pada kehendak untuk menjadikan toleransi sebagai basis tindakan bersama, yang diusung oleh masyarakat yang lebih luas (Misrawi, 2010: 250).

1. Dakwah dan ToleransiSebagai suatu istilah, dakwah merupakan kon sep yang

sepenuhnya mengandung pengertian menyeru atau mengubah kepada hal-hal yang baik, yaitu baik menurut nilai dan aturan dalam agama Islam. Hamzah Yaqub mendefinisikan dakwah adalah mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya (Syukir, 1983: 19).

Dakwah merupakan bagian yang sangat pen ting dalam kehidupan sehari-hari, didasarkan pada keyakinan dan ke-benaran ajaran yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, serta dilakukan dengan berbagai cara atau metode sesuai dengan

Page 39: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 17

situasi dan kondisi yang dihadapinya. Hal ini dilakukan dalam rangka agar umat Islam senantiasa berbuat dan bertingkah laku sebagaimana garis yang telah ditentukan oleh ajaran Islam yang kembangkan oleh Nabi Muhammad SAW Dengan kata lain dakwah Islam adalah segala macam usaha yang dilakukan oleh seoarang muslim atau lebih, untuk merangsang orang lain agar memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam sebagai pedoman hidup (Amrullah, Tth: 12).

Sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW merupakan praktek nyata dari minhāj dakwah Nabi. Maka dari itu, kita dapat mengambil intisari dari dakwah yang telah diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW dan merumuskan dasar-dasar dakwah yang diaplikasikan dalam konteks masyarakat majemuk di Indonesia. Minhāj dakwah Nabi Muhammad SAW merupakan satu-satunya kerangka acuan yang tidak dapat ditinggalkan oleh seorang da’i yang mengharapkan keberhasilan dakwahnya demi keselamatan dunia dan akhirat. Dengan me me gang teguh apa yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan dakwah di tengah-tengah masyarakat yang plural di Madīnah agar tidak terjadi penyelewengan dan penyim pangan yang mengatasnamakan agama.

Selain itu, minhāj ini juga meluruskan pe mahaman para da’i tentang tujuan-tujuan syariat (Maqāshidu’sy-syar’iyyah) dan misi-misi dakwah yang sebenarnya, sehingga langkah-langkah mereka untuk mewujudkan cita-cita menegakkan agama Allah di muka bumi ini berjalan dengan baik di atas landasan Islam Rachmatan Li-l’Ālamīn. Sebagaimana telah dijelaskan dalam al-Qur’an.

Page 40: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

18 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

22

Sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW

merupakan praktek nyata dari minhāj dakwah Nabi, maka

dari itu, kita dapat mengambil intisari dari dakwah yang

telah diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW dan

merumuskan dasar-dasar dakwah yang diaplikasikan dalam

konteks masyarakat majemuk di Indonesia. Minhāj dakwah

Nabi Muhammad SAW merupakan satu-satunya kerangka

acuan yang tidak dapat ditinggalkan oleh seorang da'i yang

mengharapkan keberhasilan dakwahnya demi keselamatan

dunia dan akhirat. Dengan memegang teguh apa yang telah

dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam

melaksanakan dakwah di tengah-tengah masyarakatyang

plural di Madīnah agar tidak terjadi penyelewengan dan

penyimpangan yang mengatasnamakan agama.

Selain itu, minhāj ini juga meluruskan pemahaman

para da'i tentang tujuan-tujuan syariat (Maqāshidu’sy-

syar'iyyah) dan misi-misi dakwah yang sebenarnya,

sehingga langkah-langkah mereka untuk mewujudkan cita-

cita menegakkan agama Allah di muka bumi ini berjalan

dengan baik di atas landasan Islam Rachmatan Li-

l’Ālamīn. Sebagaimana telah di jelaskan dalam al-Qur’an.

"Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya. Karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal ". QS. 17 (al-Isra’: 29).

Oleh karena itu, menjadi Muslim berarti meng ikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW dengan melak sanakan segala sesuatu sesuai cara yang di gunakannya (Chittick. 2005: 38). Aplikasi positif yang telah diterapkannya di kota Madīnah, dengan konstitusi Piagam Madīnah, sebagai tolak ukur peradaban Islam dalam melaksanakan dakwah nya yang senantiasa berpegang pada nilai-nilai humanisme dan toleransi serta bersikap tegas dalam ber aqidah. Konsep dakwah Nabi Muhammad SAW inilah yang harus ditradisikan oleh seluruh umat manusia khususnya umat Islam. Agama Islam di mata dunia kembali bercahaya sebagai agama yang cinta damai dan sebagai rahmat bagi umat manusia. Mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi sebagai salah satu cara berdakwah di tengah-tengah masyarakat yang plural, menjadikan titik poin bagi seluruh umat manusia. Perlu diketahui bahwa keberadaan Islam di muka bumi ini dibawa dengan nilai-nilai persamaan, menghormati adanya perbedaan baik suku, ras, agama, dan golongan. Islam disebarkan tidak dengan dikotomi kekuasaan meng halalkan segala cara dalam penyebaran agama tersebut. Akan tetapi dengan sikap yang toleran Islam dalam penyebaranya mampu mengambil simpati

Page 41: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 19

masyarakat Madīnah. Sampai Islam dapat diterima dengan baik dalam kehidupan ber masya rakat, ber bangsa, dan beragama di tengah-tengah masyarakat yang plural dengan meng edepankan nilai-nilai toleransi.

Toleransi berasal dari bahasa latin tolerare (tahan, ber-sabar). Toleransi adalah sikap seseorang yang bersabar ter-hadap keyakina filosofis dan moral orang lain yang dianggap ber beda, dapat disanggah, atau bahkan keliru (Bagus, 2002: 1111). Dengan de mikian tidak ada upaya untuk memberangus ar gumen tasi ataupun ungkapan yang sah dari ke yakinan-ke-ya kinan yang dianut oleh orang lain. Sikap demikian, tidak disalahartikan sebagai sebuah sikap yang menyetujui ataupun cuek habis terhadap keyakinan-keyakinan orang lain, bahkan terhadap kebenaran dan keadilan, tidak didasarkan pada sikap agnotissisme atau skeptisisme, melainkan lebih pada sikap menghormati terhadap kemajemukkan (pruriformitas) dan martabat ma nusia yang bebas tanpa adanya paksaan atau tanpa ancaman, intimidasi dari pihak apapun. Istilah toleransi dalam bahasa Inggris yaitu to leran yang memiliki makna sikap membiarkan, meng akui, dan menghormati keyakinan orang lain tanpa memer lukan persetujuan.

Michael Walzer (1997) memandang toleransi sebagai ke-nis cayaan dalam ruang individu dan ruang pubik karena salah satu tujuan toleransi adalah membangun hidup damai (peaceful coexsistance) di antara berbagai kelompok masyarakat dari berbagai perbedaan latar belakang sejarah, kebudayaan dan identitas (Misrawi, 2006: 6). Toleransi me nurut Walzer, harus mampu membentuk kemungkinan-ke mungkinan sikap, antara lain sikap menerima adanya perbedaan,

Page 42: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

20 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Bila dilihat dari sudut pandang epistemologi/metafisik, to leransi tidak hanya mendapat landasan pada kemampuan universal manusia untuk keliru, tetapi juga oleh konsep kebe-naran sendiri ternyata multi wajah dan multi ekspresi. Tentu saja toleransi memiliki batasan-batasan, yaitu bila prinsip toleransi mengakui hak pribadi untuk bertindak sesuai dengan keinginan hak-haknya sendiri. Hak-hak pribadi bukan tidak terbatas melainkan hak tersebut dibatasi oleh hak-hak dari pribadi orang lain.

2. Islam dan ToleransiIslam merupakan agama termuda dalam tradisi Ibrahim.

Pemahaman Islam sejak kelahirannya pada abad ke-VII M sudah melibatkan unsur kritis pluralisme, yaitu hubungan Islam dengan agama lain. Islam mengetahui dan bahkan mengakui daya penyelamatan (salvafic efficacy) kaum lain hubungan dengan agama lain yang lebih luas. Sebagaimana al-Qur’an memandang dirinya sebagai mata rantai kritis dalam pengalaman pewahyuan umat manusia-satu jalan universal yang dimaksudkan untuk semua makhluk. Hal ini senada dengan penegasan dalam al-Qur’an:

26

1.6.2. Islam dan Toleransi

Islam merupakan agama termuda dalam tradisi

Ibrahim. Pemahaman Islam sejak kelahirannya pada abad

ke-VII M sudah melibatkan unsur kritis pluralisme, yaitu

hubungan Islam dengan agama lain. Islam mengetahui dan

bahkan mengakui daya penyelamatan (salvafic efficacy)

kaum lain hubungan dengan agama lain yang lebih luas.

Sebagaimana al-Qur'an memandang dirinya sebagai mata

rantai kritis dalam pengalaman pewahyuan umat manusia-

satu jalan universal yang dimaksudkan untuk semua

makhluk. Hal ini senada dengan penegasan dalam al-

Qur’an :

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah SWT akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Q. S. 2 (al-Baqarah: 148).

Ayat di atas dapat dikatakan sebagai inti sekaligus

pemahaman masalah kebebasan beragama dan pluralisme,

menurut pandangan Islam. Adanya fakta bahwa umat

manusia terbagi dalam berbagai kelompok, masing-masing

mempunyai tujuan hidup berbeda. Setiap komunitas

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah

Page 43: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 21

SWT akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. QS. 2 (al-Baqarah: 148).

Ayat di atas dapat dikatakan sebagai inti se ka ligus pe ma-haman masalah kebebasan beragama dan pluralisme, menurut pandangan Islam. Adanya fakta bahwa umat manusia terbagi dalam berbagai kelompok, masing-masing mempunyai tujuan hidup berbeda. Setiap komunitas diharapkan dapat menerima keanekaragaman sosial budaya, toleransi satu sama lain yang memberi kebebasan dan kesempatan bagi setiap orang menjalani kehidupannya menurut keyakinannya masing-masing.

Di sisi lain ada juga sekelompok umat Islam yang tidak menerima adanya toleransi dengan meng ajukan seperangkat referensi tekstual guna men dukung orientasi teologi intoleran serta sifat ekslusif mereka. Mereka sering mengutip ayat al-Qur’an di antaranya:

27

diharapkan dapat menerima keanekaragaman sosial

budaya, toleransi satu sama lain yang memberi kebebasan

dan kesempatan bagi setiap orang menjalani kehidupannya

menurut keyakinannya masing-masing.

Di sisi lain ada juga sekelompok umat Islam yang

tidak menerima adanya toleransi dengan mengajukan

seperangkat referensi tekstual guna mendukung orientasi

teologi intoleran serta sifat ekslusif mereka. Mereka sering

mengutip ayat al-Qur'an di antaranya :

Barangsiapa mencari agama selain agama

Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. Q. S. 3 (Ali-Imron : 85).

Perangilah orang-orang yang tidak beriman

kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. Q. S. 8 (al-Anfal : 39).

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. QS. 3 (Ali-Imron: 85).

27

diharapkan dapat menerima keanekaragaman sosial

budaya, toleransi satu sama lain yang memberi kebebasan

dan kesempatan bagi setiap orang menjalani kehidupannya

menurut keyakinannya masing-masing.

Di sisi lain ada juga sekelompok umat Islam yang

tidak menerima adanya toleransi dengan mengajukan

seperangkat referensi tekstual guna mendukung orientasi

teologi intoleran serta sifat ekslusif mereka. Mereka sering

mengutip ayat al-Qur'an di antaranya :

Barangsiapa mencari agama selain agama

Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. Q. S. 3 (Ali-Imron : 85).

Perangilah orang-orang yang tidak beriman

kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. Q. S. 8 (al-Anfal : 39).

Page 44: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

22 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. QS. 8 (al-Anfal: 39).

Sudah menjadi hukum alam bahwa umat manusia terdiri atas berbagai etnis, suku, ras, dan agama. Tidak seorangpun termasuk negara dengan segala kemampuannya, akan mampu meng ubah nya. Kemajemukan dan keberagaman umat manusia sudah menjadi keniscayaan yang tidak dapat untuk dihilangkang. Jika Islam menolak pemaksaan agama, bagaimana halnya dengan dakwah? Islam tidak dapat menolak dari penye baran agamanya yang dipercayai mempunyai kebenaran ekslusif. Islam mewajibkan kepada para pemeluknya untuk menyampaikan pesan-pesan Islam melalui dakwah-panggilan kepada kebenaran agar manusia yang bersangkutan dapat mencapai keselamatan dunia dan akherat. Karena dakwah merupakan "panggilan" konsekwensinya adalah tidak me libatkan pemaksaan. Dengan demikian, Islam mengakui hak hidup agama-agama lain. Mem-benarkan pemeluk agama-agama lain tersebut untuk men-jalankan ajaran agama mereka masing-masing. Di sinilah terletak dasar ajaran agama Islam mengenai toleransi beragama (Azra, 1999: 34).

Page 45: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 23

PIAGAM MADINAH

SEBAGAIMANA dijelaskan oleh Prof. Dr. Achmad Mubarok, MA dalam pengantar buku Chiefdom Madinah: Salah Paham Negara Madinah karya Dr. Abdul Aziz, MA. Islam hadir dengan sangat mengejutkan ke pentas sejarah. Ketika dunia hanya mengenal Imperium Romawi dan Persia yang silih berganti unggul dalam persaingan, tiba-tiba dari gurun gersang yang sama sekali tidak diperhitungkan oleh Romawi maupun Persia muncul sebuah kekuatan baru yang dalam waktu singkat bisa mengambil alih negeri-negeri jajahan Romawi dan bahkan meluluhlantakkan Imperium Persia.

Mesir, Syiria (Syam) dan palestina semula adalah wilayah Romawi. Irak dan Iran semula adalah wilayah Persia. Banyak sisi yang menunjukkan keluarbiasan Islam dalam konteks za-man ketika itu (Aziz, 2011:XVI). Oleh karena itu dalam bab ini penulis menitikberatkan pada kajian perjalanan sejarah Nabi Muhammad SAW dalam perjuangannya menyiarkan ajaran Is-lam sampai pada terbentuknya Konstitusi Piagam Madīnah dan prinsip-prinsip bermasyarakat di kota Madīnah.

Page 46: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

24 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

A. SEJARAH PIAGAM MADINAH

Peristiwa pengangkatan Rasul di Gua Hira yang sangat sederhana, namun ajaran Islam yang di bawa nya mampu meng-gon cangkan para bangsawan Quraisy Mekkah, seperti Abu Jahal. Mereka me nolak ajaran agama Tauhid yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Mereka menilai, ajaran yang dibawanya bertentangan dengan ajaran Politheisme (penyembahan banyak dewa) yang diyakini sebagai agama warisan nenek moyang (Suryanegara, 2010: 42).

Dakwah Nabi Muhammad SAW pada awal kerasulanya mem peroleh sambutan luas dari masyarakat lapisan bawah, yaitu para mawla dan budak. Hal ini mudah dipahami mengingat kondisi sosial mereka memang sangat membutuhkan pembebasn. Sebaliknya, sambutan dari masyarakat lapisan atas hanya sedikit. Tiga tahun setelah ke rasul anya, tidak banyak pemuka Quraisy yang ber sedia menyembutnya. Bahkan pamannya sendiri, Abu Thalib yang gigih membela Nabi Muhammad SAW dari tindakan permusuhan orang Quraisy, hingga wafat ia tidak pernah menyatakan peng akuan nya atas kerasulan Nabi Muhammad SAW (Aziz, 2011: 214).

Penolakan ini terjadi sebagai akibat kalangan kafir Mekkah kehilangan jejak sejarah yang sebenarnya. Dampak lanjut dari ketidak fahamanya terhadap masa lalu sejarah ajaran nenek moyangnya tidak hanya semata-mata menolak ajara Islam. Melainkan meningkatkan rencana akan melakukan makar terhadap Nabi Muhammad SAW. Upaya makar ini tidak mudah dilakukan, karena kafir Quraisy Mekkah masih menaruh hormat dan segan terhadap istri Nabi Muhammad SAW yaitu Siti

Page 47: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 25

Khadijah dan pamanya Abu Thalib. Apalagi Nabi Muhammad SAW mendapatkan dukungan tokoh-tokoh yang berpengaruh dari bangsawan Quraisy, seperti Hamzah, keponakannya Ali bin Abi Thalib, Usman bin Affan, Abu Bakar, dan Umar bin Khathab. Adapun upaya makar dilaksanakan setelah Siti Khadijah dan Abu Thalib wafat diperkirakan pada 619 M.

Di saat Nabi Muhammad SAW mengalami ancaman dan intimidasi bahkan sampai perencanaan kaum Quraisy untuk mem bunuhnya yang telah memporak porandakan kebiasaan kaum Qurais Mekkah. Baik dalam bidang keberagamaan dan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW tentang ketauhidan yang tidak bisa diterima oleh mereka bahkan sangat bertentangan dengan kebiasaan masyarakat Mekkah, menjadikan kegalauan ter sendiri bagi kaum Quraisy yang mondominasi kekuasan di kota Mekkah. Kemudian mereka me ren canakan untuk membunuh Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya yang setia kepadanya. Dari kasus inilah Nabi Muhammad SAW dengan ijtihadnya menegaskan kepada umatnya untuk berhijrah dari kota Mekkah. Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an:

24

Mekkah. Kemudian mereka merencanakan untuk

membunuh Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya

yang setia kepadanya. Dari kasus inilah Nabi Muhammad

SAW dengan ijtihadnya menegaskan kepada umatnya

untuk berhijrah dari kota Mekkah. Sebagaimana dijelaskan

dalam al-Qur'an :

Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi Ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh Telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Q. S. 40 ( An-Nisa') : 100.

Dan orang-orang yang berhijrah Karena Allah

sesudah mereka dianiaya, pasti kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. dan Sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. Q. S. 16 (An-Nahl) : 41.

2.1.1. Hijrah Membangun Peradaban baru

Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka men-dapati di muka bumi Ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. barang siapa keluar dari rumahnya dengan

Page 48: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

26 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

mak sud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh Telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. 40 (An-Nisa'): 100.

24

Mekkah. Kemudian mereka merencanakan untuk

membunuh Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya

yang setia kepadanya. Dari kasus inilah Nabi Muhammad

SAW dengan ijtihadnya menegaskan kepada umatnya

untuk berhijrah dari kota Mekkah. Sebagaimana dijelaskan

dalam al-Qur'an :

Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi Ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh Telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Q. S. 40 ( An-Nisa') : 100.

Dan orang-orang yang berhijrah Karena Allah

sesudah mereka dianiaya, pasti kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. dan Sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. Q. S. 16 (An-Nahl) : 41.

2.1.1. Hijrah Membangun Peradaban baru

Dan orang-orang yang berhijrah Karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. dan Sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. QS. 16 (An-Nahl): 41.

1. Hijrah Membangun Peradaban BaruNabi Muhammad SAW hijrah ke Yastrib pada 2 Rabiul Aw-

wal, 1 H/ 20 September 622 M, dengan diantar oleh sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Guna menghindari pengejaran, perjala-nan hijrah tidak langsung ke arah utara, melainkan menempuh jalan arah selatan Mekkah, dan berhenti sejenak di Gunung Tsur (Ramadhan, 1999: 156). Walaupun telah menempuh cara yang demikian diketahuinya pula tempat persembunyiannya. Pada saat kritis ini, Nabi Muhammad SAW mengingatkan Abu Bakar Ash-Shaddiq yang didera rasa takut dan khawatir dengan wahyu Allah SWT.

25

Nabi Muhammad SAW hijrah ke Yastrib pada 2

Rabiul Awwal, 1 H/ 20 September 622 M, dengan diantar

oleh sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Guna

menghindari pengejaran, perjalanan hijrah tidak langsung

ke arah utara, melainkan menempuh jalan arah selatan

Mekkah, dan berhenti sejenak di Gunung Tsur (Ramadhan,

1999 : 156). Walaupun telah menempuh cara yang

demikian diketahuinya pula tempat persembunyiannya.

Pada saat kritis ini, Nabi Muhammad SAW mengingatkan

Abu Bakar Ash-Shaddiq yang didera rasa takut dan

khawatir dengan wahyu Allah SWT.

Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) Maka Sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang Dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu Dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir Itulah yang rendah. dan kalimat Allah Itulah yang tinggi. Allah

Page 49: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 27

25

Nabi Muhammad SAW hijrah ke Yastrib pada 2

Rabiul Awwal, 1 H/ 20 September 622 M, dengan diantar

oleh sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Guna

menghindari pengejaran, perjalanan hijrah tidak langsung

ke arah utara, melainkan menempuh jalan arah selatan

Mekkah, dan berhenti sejenak di Gunung Tsur (Ramadhan,

1999 : 156). Walaupun telah menempuh cara yang

demikian diketahuinya pula tempat persembunyiannya.

Pada saat kritis ini, Nabi Muhammad SAW mengingatkan

Abu Bakar Ash-Shaddiq yang didera rasa takut dan

khawatir dengan wahyu Allah SWT.

Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) Maka Sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang Dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu Dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir Itulah yang rendah. dan kalimat Allah Itulah yang tinggi. Allah

Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) Maka Se-sungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang Dia salah seorang dari dua orang ketika ke duanya berada dalam gua, di waktu Dia berkata ke pada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan ten-tara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir Itulah yang rendah. dan kalimat Allah Itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. QS. 9 (at-Taubah: 40).

Namun perlu diperhatikan jauh sebelum Nabi Muhammad SAW melaksanakan hijrah terlebih dahulu telah mengadakan perjanjian dengan pimpinan Islam Madīnah yang datang ke Mekkah. Perjanjian ini disebut dengan Bay’atul-‘Aqabah, 621 M, isinya antara lain akan mentaati Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpinya. Perjanjian itu dilakukan ketika Ia masih berada di Mekkah.

Page 50: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

28 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Selama 13 tahun di Mekkah, Nabi Muhammad SAW ber-hasil menanamkan iman kepada Allah SWT dan mendidik akhlak budi pribadi para sahabat yang jumlahnya tidak terlalu besar. Pada fase Mekkah Nabi Muhammad SAW menyiapkan kader dengan mengubah mereka dari pribadi yang berkarakter jahiliyah menjadi peribadi yang mempunyai nilai-nilai hidup atas dasar penerimaan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan serta pe nerimaan terhadap Muhammad sebagai pembawa amanat kenabian dan kerasulan (Cahyono: 2006: 4).

Nabi Muhammad SAW dalam mengemban amanah suci mensyiarkan wahyu Allah SWT tidaklah semudah yang kita bayangkan sebagaimana membalikkan telapak tangan. Rin-tangan serta tantangan silih berganti, hujatan, hina an, dan ancaman pembunuhanpun dilakukan oleh kaum Quraisy untuk membabat habis sampai ke akar-akarnya siapa pun yang terbukti membela Nabi Muhammad SAW dan agama yang dibawanya. Kaum bangsawan Mekkah merasa terancam dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW. Pada permulaannya terlihat sebagai suatu tuntutan dari seorang juru unta yang setengah sinting bahwa ia adalah seorang Nabi Tuhan, telah berkembang menjadi suatu gerakan revolosioner yang meng ancam hak hidup. Mereka ber sumpah untuk membungkam pembuat onar yang berapi-api itu untuk selama-lamanya.

Reaksi yang timbul terhadap ajaran Nabi Muhammad SAW, berbentuk permusuhan secara keras. Penyebab dari rasa permusuhan ini dapat digolongkan menjadi tiga: ajaran nya tentang hanya ada satu Tuhan tanpa kompromi menjadi an-caman bagi sumber penghasilan besar yang diterima Mekkah dari kunjungan kabilah-kabilah Badui ke 360 kuil yang ada di

Page 51: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 29

kota Mekkah itu (satu kuil untuk setiap hari dari tahun yang ber dasarkan perhitungan bulan itu) dan ber tentangan dengan ajaran Politheisme (penyembahan banyak dewa) yang diyakini sebagai agama warisan nenek moyang mereka. Ajaran moral-nya yang menuntut di akhirinya segala perbuatan liar yang merupakan per buatan amat berat untuk ditinggalkan oleh pen-duduk, dan ajaran sosialnya yang merupakan bahan peledak bagi suatu tatanan ekonomi yang sudah kacau balau dan tidak adil itu. Dalam suatu masya rakat yang terpecah belah oleh per-bedaan kelas masyarakat, Nabi Muhammad SAW yang baru itu menyampaikan suatu pesan yang sangat demokratis, dengan gigih menyatakan bahwa dalam pandangan Tuhan semua manusia sama derajatnya. (Smith, 2001: 261).

Di saat Nabi Muhammad SAW menghadapi krisis terberat dalam karir kenabiannya, tiba-tiba Ia ditemui oleh sebuah delegasi kota Yastrib yang terdiri dari 12 orang terkemuka yang menginginkan Nabi Muhammad SAW menjadi pe nengah dalam perselisihan yang terjadi di kota mereka. Kota ini terletak kira-kira 300 mil di sebelah utara Mekkah. Ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW telah mendapatkan penganut yang kuat di kota tersebut melalui para musafir dan pengunjung kota Mekkah pada musim haji, suatu ziarah tahunan untuk menghormati Nabi Ibrahim, namun telah diselewengkan menjadi upacara paganisme. Kota Yastrib telah mengalami permusuhan di antara warganya sendiri. Mereka memerlukan seorang pemimpin dari luar dan kelihatannya Nabi Muhammad SAW merupakan orang yang tepat untuk itu. Setelah memikirkannya secara matang dan berjanji bahwa akan menyembah satu Tuhan saja, mematuhi ajaran-ajaran Islam, mengikuti Nabi Muhammad SAW dalam

Page 52: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

30 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

segala hal yang baik, dan akan membela kaum perempuan, serta anak-anak. Nabi Muhammad SAW menyetujui untuk datang kekota tersebut (Smith, 2001: 263). Perjanjian yang dilakukannya terhadap utusan dari Yastrib tersebut terkenal dalam sejarah dengan sebutan Bay’atul-‘Aqabah pertama. Kemudian pada musim haji berikutnya Nabi Muhammad SAW didatangi oleh 75 orang utusan dari kota Yastrib dan membuat Bay’atul-‘Aqabah kedua yang berisikan perjanjian persekutuan antara kaum Muslim Mekkah dan Yastrib, yang merintis hijrah Nabi Muhammad SAW ke kota Yastrib.

Dengan demikian, dapat dikatakan, bahwa faktor utama hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yastrib bukan semata-mata siksaan kaum Quraisy, akan tetapi Nabi memenuhi undangan masyarakat Yastrib untuk datang ke sana sebagai pendamai. Adanya undangan resmi sebanyak dua kali dari masyarakat tersebut, disamping itu penduduk Mekkah tidak banyak ber-ubah, maka Allah meme rintahkan Nabi Muhammad SAW untuk hijrah ke Yastrib. Peristiwa hijrah ini tercatat sebagai salah satu lembaran terpenting dalam peradaban Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW di Madīnah, Ia membuat perjanjian di antara suku-suku yang ada di sana yang menghasilkan konstitusi tertulis pertama dalam sejarah umat manusia, Piagam Madīnah (The Charter of Madīnah h), (Karim, 2009: 66).

Keberadaan Islam di Mekkah, sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke kota Yastrib mengalami kesulitan yang sangat besar, sehingga dakwah Islam mesti dilakukan secara sporadis, sembunyi-sembunyi, dan di bawah ancaman ketakutan. Atas dasar itulah, Nabi kemudian tentunya atas bimbingan Allah memutuskan untuk hijrah ke Madīnah (Umari, Tth. 5). Ada

Page 53: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 31

beberapa faktor yang mendorong Nabi Muhammad SAW melaksanakan hijrah. Pertama, ajarannya yang mengedepankan nilai-nilai kemanusian, persamaan hak, dan keadilan tidak dapat diterima oleh masyarakat Arab khususnya kaum Quraisy. Apabila ajaran terus di sebarkan maka akan berimbas kepada runtuh nya hegemoni kekuasaan kaum Quraisy di Arab. Kedua, atas seruan wahyu dalam al-Qur’an.

30

hijrah ini tercatat sebagai salah satu lembaran terpenting

dalam peradaban Islam pada zaman Nabi Muhammad

SAW di Madīnah, Ia membuat perjanjian di antara suku-

suku yang ada di sana yang menghasilkan konstitusi

tertulis pertama dalam sejarah umat manusia, Piagam

Madīnah (The Charter of Madīnah h), (Karim, 2009 : 66).

Keberadaan Islam di Mekkah, sebelum Nabi

Muhammad SAW hijrah ke kota Yastrib mengalami

kesulitan yang sangat besar, sehingga dakwah Islam mesti

dilakukan secara sporadis, sembunyi-sembunyi, dan di

bawah ancaman ketakutan. Atas dasar itulah, Nabi

kemudian tentunya atas bimbingan Allah memutuskan

untuk hijrah ke Madīnah (Umari, Tth. 5). Ada beberapa

faktor yang mendorong Nabi Muhammad SAW

melaksanakan hijrah. Pertama, ajarannya yang

mengedepankan nilai-nilai kemanusian, persamaan hak,

dan keadilan tidak dapat diterima oleh masyarakat Arab

khususnya kaum Quraisy. Apabila ajaran terus di sebarkan

maka akan berimbas kepada runtuhnya hegemoni

kekuasaan kaum Quraisy di Arab. Kedua, atas seruan

wahyu dalam al-Qur’an.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. 2 (Al-Baqarah: 218)

31

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Q. S. 2 (Al-Baqarah : 218)

Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. dan Sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. Q. S. 16 (An-Nahl : 110).

Dan Sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; Sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Q. S. 16 (An-Nahl : 41).

Serta di samping dakwah Nabi Muhammad SAW di

Mekkah kurang berhasil, Ia juga ingin menyelamatkan

pengikutnya terbebas dari tindakkan sewenang-wenang

kaum Quraisy yang semakin keras dan kejam (suatu

kebijakkan yang mencerminkan sikap dan tindakan

seorang pemimpin yang memang benar-benar mencintai

rakyatnya). Ketiga, Nabi Muhammad SAW menyakini

bahwa para pengikutnya di Yastrib akan memberikan

Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. dan Sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. QS. 16 (An-Nahl:

41).

31

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Q. S. 2 (Al-Baqarah : 218)

Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. dan Sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. Q. S. 16 (An-Nahl : 110).

Dan Sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; Sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Q. S. 16 (An-Nahl : 41).

Serta di samping dakwah Nabi Muhammad SAW di

Mekkah kurang berhasil, Ia juga ingin menyelamatkan

pengikutnya terbebas dari tindakkan sewenang-wenang

kaum Quraisy yang semakin keras dan kejam (suatu

kebijakkan yang mencerminkan sikap dan tindakan

seorang pemimpin yang memang benar-benar mencintai

rakyatnya). Ketiga, Nabi Muhammad SAW menyakini

bahwa para pengikutnya di Yastrib akan memberikan

Page 54: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

32 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Dan Sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; Sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. 16 (An-Nahl: 110).

Serta di samping dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah kurang berhasil, Ia juga ingin menyelamatkan peng ikutnya ter-bebas dari tin dak kan sewenang-wenang kaum Quraisy yang semakin keras dan kejam (suatu kebijakkan yang mencerminkan sikap dan tindakan seorang pe mimpin yang memang benar-benar mencintai rakyatnya. Ketiga, Nabi Muhammad SAW me-yakini bahwa para pengikutnya di Yatsrib akan memberikan perlindungan kepada saudara-saudara mereka seagama di Makkah (Pulungan, 1996: 54).

Pelaksanaan hijrah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW merupakan keputusan yang sangat tepat dan realistis. Keputusan sekaligus strategi gerakan dakwah yang menye-lamatkan kaum muslim teraniaya supaya terbebas dari belenggu penguasa yang otoriter serta represif. Sekaligus sebagai fakta sosial keberadaan umat Islam yang minoritas, penolakkan Islam oleh masyarakat Arab Mekkah yang mayoritas, dan adanya respon positif pada penerimaan seruan Nabi Muhammad SAW secara terbuka tentang Islam di kota Yatsrib.

Beberapa bulan setelah Bay’atul-‘Aqabah kedua, Nabi Muhammad SAW memerintahkan pada kaum muslim Mekkah untuk hijrah ke Yatsrib. Bertepatan pada hari jum’at 12 Rabi’ul Awal/28 Juni 622 Masehi Nabi Muhammad SAW tiba di kota Yatsrib (Rasyid, 1985: 59). Pada waktu itu kota Yastrib telah

Page 55: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 33

dihiasi dengan berbagai hiasan untuk menyambut kehadirannya. Bagian kota menghadap ke jalan arah kota Mekkah telah penuh sesak dengan orang-orang yang menunggu kedatangan Nabi Muhammad SAW yang termashur itu. Kedatangannya ke kota Yatsrib disambut dengan meriah, senandung syair-syair keba-hagiaan indah dan merdu menjalar ke seluruh tubuh sampai pada kedalaman relung-relung hati masyarakat kota Yastrib. Tanpa terasa linangan air mata telah membasahi wajah-wajah yang dipenuhi oleh rasa haru dan kebahagiaan:

Sudah terbit bulan purnama dari celah bukit Wada’iy, Alam yang gelap terang cuaca, teranglah jalan kami lalui. Alangkah besar/syukur di hati, terjalin do’a kepada Tuhan, Engkau datang kami taati, aman sentosa, wahai junjungan (Barzanji, 2001: 102-102).

Hijrah Nabi Muhammad SAW memberikan makna penting dan hikmah besar bagi perkem bangan penyiaran Islam. Hal ini dicapai sebagai hasil perubahan peranan taktik dan strategi ketika Nabi Muhammad SAW masih berada di Mekkah dengan ketika beliau berada di Madīnah (Shiddiqi, 1996: 84). Secara generik, hijrah dapat difahami sebagai pindah, migrasi, dan transformasi, serta reformasi ke arah formasi sosial yang teratur, egaliter, dan demokratis. Secara historis, masyarakat adil, terbuka, dan demokratis merupakan visi, orientasi, serta target hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madīnah.

2. Kondisi Sosial Religius Masyarakat MadInahHijrah yang berlangsung menjadikan mening katnya varitas

penduduk serta komposisi penduduk kota Madīnah. Mereka

Page 56: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

34 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

tidak hanya terdiri dari suku Aws, Khazraj, dan Yahudi, serta Muhajir dari suku Quraisy dan suku-suku Arab lainnya sekarang hidup bersama-sama (Umari, 1994: 73). Di kota Madīnah terdapat banyak golongan suku bangsa Arab dan bangsa Yahudi yang menganut agama dan keyakinan yang berbeda. Apalagi setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke kota Madīnah ini sebagian di antara mereka masuk Islam.

Perbedaan pendapat mengenai komposisi masyarakat Madīnah sangatlah beragam. Hasan Ibrahim Hasan meng-kategorikan masyarakat Madīnah pasca hijrah menjadi empat golongan: Golongan Muhajir (orang-orang Islam yang hijrah dari Makkah), golongan Anshar (orang-orang Islam dari penduduk Madīnah), kaum Munafik, Musyrik, dan kaum Yahudi yang tinggal di Madīnah (Pulungan, 1996: 54). Emile Dermenghem juga membagi penduduk Madīnah menjadi empat golongan, yaitu Muhajirin, Anshar, kaum Munafik, suku-suku Pagan, dan Yahudi (Ahmad, 1973: 93).

Dalam al-Qur’an juga menyinggung tentang komposisi penduduk Madīnah yang terbagi menjadi beberapa kelompok keyakinan. Dalam surat At-Taubah/9 ayat 100 dan 117 menye-butkan tentang kaum Muhajirin dan Anshar, kemudian pada ayat 101 disebutkan dengan jelas mengenai adanya golongan munafik di sekitar mereka. Golongan Yahudi, Nasrani, dan Musyrik baik yang bertempat tinggal di kota Madīnah maupun di sekitarnya disebut dalam surat al-Ma’idah.

35

disebutkan dengan jelas mengenai adanya golongan

munafik di sekitar mereka. Golongan Yahudi, Nasrani,

dan Musyrik baik yang bertempat tinggal di kota

Madīnah maupun di sekitarnya disebut dalam surat al-

Ma'idah.

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajir, Anshar, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. Q. S. 9 (At-Taubah: 100).

Di antara orang-orang Arab Badwi yang di

sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) kamilah yang mengetahui mereka. nanti mereka akan kami siksa dua kali Kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. Q.S. 9 (At-Taubah): 101.

Page 57: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 35

35

disebutkan dengan jelas mengenai adanya golongan

munafik di sekitar mereka. Golongan Yahudi, Nasrani,

dan Musyrik baik yang bertempat tinggal di kota

Madīnah maupun di sekitarnya disebut dalam surat al-

Ma'idah.

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajir, Anshar, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. Q. S. 9 (At-Taubah: 100).

Di antara orang-orang Arab Badwi yang di

sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) kamilah yang mengetahui mereka. nanti mereka akan kami siksa dua kali Kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. Q.S. 9 (At-Taubah): 101.

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajir, Anshar, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. QS. 9 (At-Taubah: 100).

35

disebutkan dengan jelas mengenai adanya golongan

munafik di sekitar mereka. Golongan Yahudi, Nasrani,

dan Musyrik baik yang bertempat tinggal di kota

Madīnah maupun di sekitarnya disebut dalam surat al-

Ma'idah.

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajir, Anshar, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. Q. S. 9 (At-Taubah: 100).

Di antara orang-orang Arab Badwi yang di

sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) kamilah yang mengetahui mereka. nanti mereka akan kami siksa dua kali Kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. Q.S. 9 (At-Taubah): 101.

Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) kamilah yang mengetahui mereka. nanti mereka akan kami siksa dua kali Kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. QS. 9 (At-Taubah): 101.

Page 58: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

36 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

36

Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka. Q.S. 9 (At-Taubah: 117).

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. dan Sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". yang demikian itu disebabkan, karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) Karena Sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. Q. S. 5. ( al-Maidah): 82.

Walaupun terdapat perbedaan pendapat dalam

mengkatagorikan penduduk Madīnah, namun cakupannya

mengandung inti yang sama, yaitu penduduk kota

Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka. QS. 9 (At-Taubah: 117).

36

Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka. Q.S. 9 (At-Taubah: 117).

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. dan Sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". yang demikian itu disebabkan, karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) Karena Sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. Q. S. 5. ( al-Maidah): 82.

Walaupun terdapat perbedaan pendapat dalam

mengkatagorikan penduduk Madīnah, namun cakupannya

mengandung inti yang sama, yaitu penduduk kota

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. dan Sesung-guhnya kamu dapati yang paling dekat persaha batannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata:"Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". yang demikian itu disebabkan, karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib,

Page 59: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 37

(juga) Karena Sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. QS. 5. (al-Maidah): 82.

Walaupun terdapat perbedaan pendapat dalam mengka-tegorikan penduduk Madīnah, namun cakupannya meng-andung inti yang sama, yaitu penduduk kota Madīnah, ber-corak hitrogen/ ma jemuk. Kemajemukan tersebut dapat dilihat dari berbagai segi. Dilihat dari segi kebangsaan, pen-duduk Madīnah terdiri dari bangsa Arab dan bangsa Yahudi, yang masing-masing terbagi menjadi suku-suku. Dilihat dari segi daerah, mereka adalah orang Arab Mekkah, orang-orang Arab dan Yahudi Madīnah. Dilihat dari segi struktur sosial dan kultur, mereka sama-sama menganut sistem kesukuan, namun berbeda dalam adat kebiasaan. Dari segi ekonomi Yahudi lebih menguasai dan kuat karena penguasaan terhadap pertanian, per-dagangan, keuangan. Kaum Arab merupakan go longan ekonomi yang kedua. Dalam hal agama dan keyakinan, mereka terdiri dari penganut agama Yahudi, Islam, Kristen minoritas, dan golongan Munafik serta penganut Paganisme (musyrik).

Dari struktur komposisi masyarakat Madīnah inilah, Nabi Muhammad SAW mengambil suatu kebijakan yang ako-modatif melingkupi berbagai elemen masyarakat berkaitan dengan seluruh hajat hidup masyarakat Madīnah guna terwujudnya tatanan hidup yang lebih mengedepankan nilai-nilai humanisme dan toleransi. Tatanan masya rakat Madīnah di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW menjadi tolak ukur peradaban dunia. Dengan menyepakati perjanjian di antara masyarakat Madīnah yang terkenal dengan Kostitusi/Piagam Madīnah.

Page 60: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

38 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

3. Tersusunnya Piagam MadīnahSetibanya di Yatsrib, Nabi Muhammad SAW mengubah

nama Yatsrib dengan Madīnah Nabi artinya kota Nabi. Ia mem bangun religio political community (komunitas politik ke agamaan) yang di dalamnya terdapat masyarakat Yahudi, Nasrani dan Majusi. Demi menumbuhkan rasa solidaritas dan saling bertanggungjawab, diciptakanlah Covenant of Madīnah (Faruqi, 1986: 125), atau Piagam Madīnah. Peristiwa ini me-rupakan yang pertama dalam sejarah upaya penegakan hukum di dunia dengan adanya konstitusi tertulis. Di Barat, baru mulai abad ke-13 (Budiarjo, 2008: 97). Ia menjelaskan bahwa Raja Jhon dari Inggris kekuasaan mutlaknya mulai dibatasi oleh para bang sawan. Pembatasan ini dicantumkan pada Magna Charta, Piagam Besar (1215 atau abad ke-13 M). Jadi Barat tertinggal enam abad dari Islam.

Ditiadakannya segenap ikatan etnosentrisme dengan se-genap prioritasnya. Diubah menjadi satu ummah dan soli daritas persaudaraan. Merupakan a new socio-political, military order based upon the member as Muslim (suatu sosio- politik yang baru, organisasi militer yang berbasis anggotanya Muslim). Organisasi militer yang demikian ini karena lawanya kafir Quraisy Mekkah. Dengan demikian, diharapkan Yahudi, Nasrani, dan Majusi, dapat bekerjasama membangun masyarakat Madīnah ber dasar-kan Piagam Madīnah yang tidak lagi men dasarkan ke sukuan atau etnis yang sempit.

Nabi Muhammad SAW memulai aktifitasnya dengan me-lakukan sensus atau menjajaki komposisi demografis agama dan sosial penduduk Madīnah sesuatu yang sangat asing pada

Page 61: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 39

waktu itu. Apa yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW juga masih relevan sampai saat ini diseluruh penjuru dunia guna mengetahui komposisi masyarakat di suatu negara. Kete ladanannya pada suatu tindakan yang belum pernah di-lakukan masyarakat pada waktu itu sangatlah strategis guna melakukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan masya-rakat Madīnah.

Melalui sensus yang telah dilakukan, Nabi Muhammad SAW mendapatkan keterangan bah wa ada 10.000 penduduk yang mendiami kota Madīnah terdiri dari 1500 penduduk Muslim, 4000 orang Yahudi dan 4500 orang musyrik Arab. Nabi Muhammad SAW juga menentukan langkah strategis lain nya yakni dengan membatasi secara fisik dari sudut-sudut kota Madīnah bertujuan batasan-batasan wilayah tersebut me-rupakan batas an dalam negara kota. Selanjutnya dijadikan sebagai wilayah yang harus di lindungi oleh seluruh masya rakat Madīnah tanpa terkecuali, yang terletak di lembah Madīnah (Yatsrib). Sebagaimana yang tertuang dalam Piagam Madīnah.

Namun dalam realitasnya masih ada juga kaum yang tidak setuju terhadap kebijakan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Tanpa alasan yang jelas, apa yang dilaku kannya merupakan suatu ancaman yang sangat potensial dan tidak sulit untuk difahami. Sebab hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madīnah untuk menghindari tekanan-tekanan dari kaum Musyrik Mekkah. Kaum yang menentang kebijakannya adalah kaum Musyrik Madīnah. Bertepatan dengan itu, ter dengar berita akan terjadi penyerangan terhadap Madīnah yang telah di tempati oleh Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya oleh kaum Quraisy Mekkah yang terus mengejarnya dan pengikutnya.

Page 62: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

40 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Ketika mendengar berita tersebut, Nabi Muhammad SAW dengan tegas mendeklarasikan bahwa tujuannya bukanlah untuk mendirikan sebuah pemerintahan yang absolut di Madīnah melainkan untuk memberikan jaminan keamanan terhadap ko munitas agamanya, sekaligus merupakan per syaratan yang diperlukan bagi perkembangan agama baru. Namun, kaum Quraisy menolak proyek besar multireligius pluralis yang di-canangkan oleh Nabi Muhammad SAW guna ketentraman dan perdamaian masyarakat Madīnah yang beraneka ragam agama, suku, ras, dan golongan.

Berdasarkan kondisi tersebut kehidupannya di Madīnah akan mengimplementasikan wahyu-wahyu Mekkah pada tingkatan-tingkatan hukum, sosial, dan kelembagaan. Hal itu akan men trans formasi visi Mekkah ke dalam praktik di Madīnah dan inilah yang terjadi. Nabi Muhammad SAW mende mons-trasikan pada setiap orang dan komuni tas agar dapat hidup berdampingan melalui realisasi proyek sosial yang pluralis berdasarkan otonomi keagamaan dan hukum. Perlu di ingat, bahwa penyebaran risalah keagamaan tersebut tidak se orang pun dipaksa untuk berpindah agama melalui tekanan dan kekuatan, orang yang berpindah agama tidak akan mengalami oposisi sebagaimana di kota Mekkah.

Pada saat pertama kali rombongan pengungsi tiba di Madīnah, kaum Anshar Madīnah dan para pemimpin keluarga dari Mekkah berkumpul dalam sebuah pertemuan besar, 23 pasal pertama dari Piagam Madīnah diputuskan dalam pertemuan itu; membangun interaksi sosial dan hukum dari kelompok Muslim yang baru tersebut dalam dekrit-dekrit yang tertulis. Setelah itu Nabi Muhammad SAW meminta pendapat perwakilan-

Page 63: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 41

perwakilan dari kelompok-kelompok sosial non-Muslim, se-telah Ia meminta pendapat para pemimpin kaum Muslim. Mereka menyepakati prinsip-prinsip dasar yang menetapkan dasar sebuah Negara Kota yang baru dalam sebuah pertemuan di rumah Anas Ibnu Malik sahabat Nabi Muhammad SAW. Pada tahun 710-719 M, Konstitusi Piagam Madīnah dicatat dalam bentuk tulisan dan inilah dokumen yang sampai saai ini kita jadikan pegangan dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.

B. TERJEMAHAN TEKS PIAGAM MADĪNAH

Tidaklah sama pendapat dalam penilaian yang diberikan oleh para ahli terhadap naskah penting yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW. Tetapi dalam suatu hal ada sebuah kesamaan per sepsi yang terbangun di antara mereka berkaitan dengan naskah Piagam Madīnah yang paling leng kap dan paling tua di dalam sejarah.

Ibnu Ishaq yang meriwayatkan Piagam Madīnah sebagai perawi utama dari naskah tersebut, tidaklah meninggalkan pe nilaian yang tegas. Adapun ke terangan pendek yang diting-galkan Ibnu Ishaq "Utusan Tuhan itu telah menuliskan suatu Piagam (kitab) di antara orang-orang muhajirin dan orang-orang Anshar, yang memuat juga akan perjanjian dengan kaum Yahudi, mengakui dan melindungi akan agama mereka dan harta benda mereka".

Seorang sejarawan Islam klasik dari Persia dalam kitabnya A’s-sirah a’n-Nabawiyyah menulis dengan lengkap Naskah Piagam Madīnah dan ia membaginya menjadi 47 pasal, se-jarawan tersebut bernama Ibnu Hisyam (w. 218 H). Piagam

Page 64: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

42 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Madīnah yang peneliti gunakan dalam penulisan tesis adalah kutipan dari J. Sayuthi Pulungan, Prinsip-Prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madīnah ditinjau dari Pandangan al-Qur’an. Adapun terjemahannya teks Piagam Madīnah sebagai berikut:

اهلل صل انلب د مم من كتاب هذا الرحيم¡ الرحن اهلل بسم عليه وسلم¡ بي المؤمني والمسلمي من قريش ويثب¡ ومن

تبعهم¡ فلحق بهم وجاهد معهمDengan asma Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ini adalah kitab (ketentuan tertulis) dari Muhammad, Nabi SAW antara orang-orang mukmin dan muslim yang berasal dari Quraisy, Yastrib, dan yang meng-ikuti mereka, kemudian menggabungkan diri dengan mereka, dan berjuang dengan mereka.

ة واحدة من دون انلاس مهم أ إن

1. Sesungguhnya mereka adalah umat yang satu, tidak ter-masuk golongan lain.

وهم بينهم يتعاقلون ربعتهم ع قريش من المهاجرون يفدون عنيهم بالمعروف والقسط بي المؤمني

2. Golongan Muhajirin dan Quraisy tetap mengikuti adat kebiasaan baik yang berlaku dikalangan mereka, mereka bersama-sama me nerima dan membayar tebusan darah

Page 65: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 43

mereka, dan menebus tawanan mereka dengan cara yang makruf dan adil diantara orang-orang mukmin.

ول¡ وك طائفة وبنو عوف ع ربعتهم يتعاقلون معاقلهم األ

تفدى عنيها بالمعروف والقسط بي المؤمني3. Banu ‘Auf tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang

berlaku, mereka bersama-sama menerima atau mem bayar tebusan darah mereka seperti semula, dan setiap golongan me nebus tawanan sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin.

وبنو الارث (بن الزرج) ع ربعتهم يتعاقلون معاقلهم بي والقسط بالمعروف عنيها تفدى طائفة وك ول¡

األ

المؤمني4. Banu al-Harits bin al-Khazraj tetap menurut adat ke biasaan

baik mereka yang berlaku, mereka bersama-sama menerima atau mem bayar tebusan darah mereka seperti semula, dansetiap golongan menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin.

وك ول¡ األ معاقلهم يتعاقلون ربعتهم ع ساعدة وبنو

طائفة تفدى عنيها بالمعروف والقسط بي المؤمني

Page 66: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

44 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

5. Banu Sa’idat tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, mereka bersama-sama menerima atau membayar tebusan darah mereka seperti semula, dan setiap golongan menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin.

وك ول¡ األ معاقلهم يتعاقلون ربعتهم ع جشم وبنو

طائفة تفدى عنيها بالمعروف والقسط بي المؤمني6. Banu Jusyam tetap menurut adat kebiasaan baik mereka

yang berlaku, mereka bersama-sama menerima atau mem -bayar tebusan darah mereka seperti semula, dan setiap golongan menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin.

وك ول¡ األ معاقلهم يتعاقلون ربعتهم ع ار انلج وبنو

طائفة تفدى عنيها بالمعروف والقسط بي المؤمني7. Banu Al-Najjar tetap menurut adat kebiasaan baik mereka

yang berlaku, mereka bersama-sama menerima atau mem-bayar tebusan darah mereka seperti semula, dan setiap golongan menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin.

ول¡ وبنو عمرو بن عوف ع ربعتهم يتعاقلون معاقلهم األ

وك طائفة تفدى عنيها بالمعروف والقسط بي المؤمني

Page 67: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 45

8. Banu ‘Amr bin ‘Auf tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, mereka bersama-sama menerima atau membayar tebusan darah mereka seperti semula, dan setiap golongan menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin.

وك ول¡ األ معاقلهم يتعاقلون ربعتهم ع انلبيت وبنو

طائفة تفدى عنيها بالمعروف والقسط بي المؤمني9. Banu al-Nabit tetap menurut adat kebiasaan baik mereka

yang berlaku, mereka bersama-sama menerima atau mem-bayar tebusan mereka seperti semula, dan setiap golongan menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin.

وك ول¡ األ معاقلهم يتعاقلون ربعتهم ع وس

األ وبنو

طائفة تفدى عنيها بالمعروف والقسط بي المؤمني10. Banu al-Aus tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang

berlaku, merka bersama-sama menerima atau mem bayar tebusan darah mereka seperti semula, dan setiap golongan menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin.

كون مفرحا بينهم ان يعطوه بالمعروف إون المؤمني ال يتف فداء او عقل

Page 68: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

46 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

11. Sesungguhnya orang-orang mukmin tidak boleh mem-biarkan seorang di antara mereka menanggung beban utang dan beban keluarga yang harus diberi nafkah, tetapi membantunya dengan cara yang baik dalam menebus tawanan atau membayar diat.

وان ال يالف مؤمن مول مؤمن دونه12. Bahwa seorang mukmin tidak boleh mengikat persekutuan

atau aliansi dengan keluarga mukmin tanpa persetujuan yang lainnya.

او ظلم¡ دسيعة ابتغ او منهم بغ من المؤمني ع إون عليه ايديهم ¡ إون المؤمني بي فساد او عدوان¡ او اثم¡

جيعا ولو كن ول احدهم13. Sesungguhnya orang-orang mukmin yang bertaqwa harus

melawan orang yang mem berontak di antara mereka, atau orang yang bersikap zalim atau berbuat dosa, atau mel-akukan permusuhan atau kerusakan di antara orang-orang mukmin, dan bahwa kekuatan mereka bersatu me lawannya walaupun ter hadap anak salah seorang dari mereka.

وال يقتل مؤمن مؤمنا ف كفر¡ وال ينص كفرا ع مؤمن 14. Seorang mukmin tidak boleh membunuh mukmin lain

untuk kepentingan orang kafir, dan tidak boleh membantu orang kafir untuk melawan orang mukmin.

Page 69: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 47

المؤمني وان ادناهم عليهم يي واحدة¡ اهلل ة ذم إون بعضهم موال بعض دون انلاس

15. Sesungguhnya jaminan atau perlindungan Allah SWT itu satu, Dia melindugi orang lemah di antara mereka, dan sesungguhnya orang-orang mukmin sebagian mereka adalah pe nolong atau pembela terhadap sebagian bukan golongan lain.

سوة غي مظلومي إونه من تبعنا من يهود فإن ل انلص واأل

وال متناص عليهم16. Sesungguhnya orang-orang Yahudi yang meng ikuti kita

berhak mendapat pertolongan dan persamaan tanpa ada penganiayaan dan tidak ada yang menolong musuh mereka.

ف مؤمن دون مؤمن يسالم ال واحدة¡ المؤمني سلم إون قتال ف سبيل اهلل¡ اال ع سواء وعدل بينهم

17. Sesungguhnya perdamaian orang-orang mukmin itu satu, tidak dibenarka seorang mukmin membuat perjanjian damai sendiri tanpa mukmin yang laian dalam keadaan perang di jalan Allah SWT, kecuali atas dasar per samaan dan adil di antara mereka.

ب بعضها بعضا إون ك غزية غزت معنا يعق

Page 70: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

48 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

18. Sesungguhnya setiap pasukan yang berperang bersama kita satu sama lain harus saling bahu-membahu.

ف دماءهم نال بما بعض عن بعضهم يبء المؤمني إون سبيل اهلل

19. Sesungguhnya orang-orang mukmin itu se bagian mem bela sebagian yang lain dalam pepe rangan di jalan Allah.

إون المؤمني المتقي ع احسن هدى واقومه20. Sesungguhnya orang-orang mukmin yang bertaqwa selalu

berpedoman pada petunjuk yang terbaik dan paling lurus.

إونه ال يي مشك ما ال لقريش وال نفسا وال يول دونه ع مؤمن

21. Sesungguhnya orang musyrik tidak boleh melindungi harta dan jiwa orang Quraisy dan tidak campur tangan terhadap lainnya yang melawan orang mukmin.

ان اال به قود فإنه نة بي عن قتال مؤمنا اعتبط من إونه يرض ول المقتول (بالعقل). إون المؤمني عليه كفة وال

يل لهم اال قيام عليه22. Sesungguhnya barangsiapa membunuh se orang mukmin

dengan cukup bukti maka sesungguhnya ia harus di hukum

Page 71: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 49

bunuh dengan sebab perbuatannya itu, kecuali wali si ter-bunuh rela (menerima diat) dan seluruh orang-orang mukmin bersatu untuk menghukumnya.

حيفة وآمن باهلل والوم إونه ال يل لمؤمن اقر ف هذه الصه او آواه فإن وان من نص اآلخر ان ينص مدثا وال يؤويه منه صف يؤخذ وال القيامة¡ يوم وغضبه لعنة اهلل عليه

وال عدل23. Sesungguhnya tidak dibenarkan bagi orang mukmin yang

mengakui isi shaifat ini dan beriman kepada Allah SWT dan Hari Akhir menolong pelaku kejahatan dan tidak pula membelanya. Siapa yang menolong dan mem belanya maka sesungguhnya ia akan mendapat kutukan dan amarah allah dai Hari Kiamat, dan tidak ada suatu penyesalan dan tebusan yang dapat diterima daripadanya.

24. Sesungguhnya bila kamu berbeda (pendapat) mengenai sesuatu, maka dasar penyelesaiannya (menurut ketentuan) Allah SWT dan Muhammad SAW.

إون الهود ينفقون مع المؤمني ما داموا ماربي25. Sesungguhnya kaum Yahudi bersama orang-orang Muk-

min bekerja sama dalam me nanggung pembiayaan selama mereka meng adakan peperangan bersama.

دينهم لليهود ¡ المؤمني مع ة ام عوف بن يهود إون

Page 72: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

50 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

وللمسلمي دينهم¡ موالهم وانفسهم اال من ظلم واثم. فإنه ال يوتغ اال نفسه واهل بيته

26. Sesungguhnya Yahudi Bani ‘Auf satu umat bersama orang-orang Mukmin, bagi kaum Yahudi agama mereka dan bagi orang-orang muslim agama mereka, termasuk sekutu-sekutu dan diri mereka, kecuali orang yang berlaku zalim dan berbuat dosa atau khianat, karena sesungguhnmya orang yang demikian hanya akan mencelakakan diri dan keluarganya.

ار مثل ما لهود بن عوف إون لهود بن انلج27. Sesungguhnya Yahudi Bani al-Najjar memper oleh per lakuan

yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf.

إون لهود بن الارث مثل ما لهود بن عوف28. Sesungguhnya Yahudi Bani al-Harits memper oleh per-

lakuan yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf.

إون لهود بن ساعدة مثل ما لهود بن عوف29. Sesungguhnya Yahudi Bani Saidat memperoleh per lakukan

yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf.

إون لهود بن جشام مثل ما لهود بن عوف

Page 73: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 51

30. Sesungguhnya Yahudi Bani Jusyam memperoleh per lakukan yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf.

وس مثل ما لهود بن عوفإون لهود بن األ

31. Sesungguhnya Yahudi Bani al-Aus memperoleh per laku kan yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf.

إون لهود بن ثعلبة مثل ما لهود بن عوف¡ اال من ظلم واثم فإنه ال يوتغ اال نفسه واهل بيته

32. Sesungguhnya Yahudi Bani Tsa’labat memper oleh per-lakukan yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf, kecuali orang yang berlaku zalim dan berbuat dosa atau aniaya, karena sesungguhnya orang yang demikian hanya akan mencelakakan diri dan keluarganya.

نفسهمإون جفنة بطن من ثعلبة كأ

33. Sesungguhnya Jafnat keluarga Tsa’labat mem peroleh perlakukan yang sama seperti mereka.

دون الب عوف إون بن لهود ما مثل طيبة الش لن إون اإلثم

34. Sesungguhnya berlaku bagi Bani Syuthaibat seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf, dan sesungguhnya kebaikan (kesetiaan) itu tanpa dosa.

Page 74: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

52 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

نفسهمإون موال ثعلبة كأ

35. Sesungguhnya sekutu-sekutu Tsa’labat mem peroleh perlakuan yang sama seperti mereka.

نفسهمإون بطانة يهود كأ

36. Sesungguhnya orang-orang dekat atau teman kepercayaan kaum Yahudi memperoleh per lakuan yang sama seperti mereka.

د إونه ال يرج منهم احد اال بإذن مم37. Sesungguhnya tidak seorang pun dari mereka (penduduk

Madinah) dibenarkan keluar ke cuali dengan izin Muhammad.

فتك فبنفسه فتك من رجرح¡ إونه ثأ ينحجز ع إونه ال

واهل بيته اال من ظلم إون اهلل ع ابر هذا38. Sesungguhnya tidak dihalangi seseorang menuntut hak nya

(balas) karena dilukai, dan siapa yang melakukan kejahatan berarti ia melakukan kejahatan atas diri dan keluarganya, kecuali teraniaya. Sesungguhnya Allah SWT memandang baik (ketentuan) ini.

إون ع الهود نفقتهم¡ وع المسلمي نفقتهم إون بينهم حيفة إون بينهم انلصح انلص ع من حارب اهل هذه الص

Page 75: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 53

وانلصيحة والب دون اإلثم39. Sesungguhnya kaum Yahudi wajib menanggung nafkah

mereka dan orang-orang mukmin wajib menanggung nafkah mereka sendiri. Tapi, di antara mereka harus ada kerja sama atau tolong-menolong dalam menghadapi orang yang menyerang warga shahifat ini, dan mereka saling memberi saran dan nasihat dan berbuat kebaikan, bukan perbuatan dosa.

ثم امرء يليفه¡ إون انلص للمظلومإونه ال يأ

40. Sesungguhnya seseorang tidak ikut menanggung ke salahan sekutunya, dan pertolongan atau pembelaan di berikan kepada orang teraniaya.

إون الهود ينفقون مع المؤمني ما دموا ماربي41. Sesungguhnya kaum Yahudi bersama orang-orang muk-

min bekerjasama menanggung pem biayaan selama mereka menghadapi pepe rangan bersama.

حيفة هل هذه الصإون يثب حرام جوفها أل

42. Sesungguhnya Yastrib dan lembahnya suci bagi warga shahifat ini.

إون الار كنلفس غي مضار وال آثم

Page 76: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

54 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

43. Sesungguhnya tetangga itu seperti diri sendiri, tidak boleh dimudarati dan diperlakukan secara jahat.

إونه ال تار حرمة اال بإذن اهلها44. Sesungguhnya tetangga wanita tidak boleh dilindungi

kecuali izin keluarganya.

حيفة من حدث¡ او استجار إونه ما كن بي اهل هذه الصد رسول اهلل صل ه ال اهلل وال مم ياف فساده¡ فإن مرده حيفة وابر اهلل عليه وسلم إون اهلل ع اتق ما ف هذه الص

45. Sesungguhnya bila di antara pendukung shahifat ini ter-jadi suatu peristiwa atau perselisihan yang dikhwa tirkan menimbulkan bahaya atau kerusakkan, maka penyelesaian-nya (menurut) ketentuan Allah SWT dan Muhammad Rasulullah SAW, dan sesungguhnya Allah mem benarkan dan memandang baik isi Shahifat ini.

إونه ال تار قريش وال من نصها46. Sesungguhnya tidak boleh diberikan perlindungan kepada

Quraisy dan tidak pula kepada orang yang membantunya.

إون بينهم انلص ع من دهم يثب47. Sesungguhnya di antara mereka harus ada kerja sama, tolong

menolong untuk menghadapi orang yang menye rang kota Yastrib.

Page 77: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 55

يصالونه هم فإن ويلبسونه يصالونه صلح ال دعوا إوذا ع لهم فإنه ذلك مثل ال دعوا إذا هم إون ويلبسونه¡

ين المؤمني اال من حارب ف ال48. Apabila mereka (pihak musuh) diajak untuk berdamai,

mereka memenuhi ajakan damai dan melaksanakannya, maka sesungguhnya mereka menerima perdamaian itu dan melaksana kan nya, dan sesungguhnya apabila mereka (orang-orang) mukmin diajak berdamai seperti itu maka sesungguhnya wajib atas orang-orang mukmin menerima ajakan damai itu,kecuali terhadap orang yang memerangi agama.

ى قبلهم تهم من جانبهم ال اناس حصع ك

49. Sesungguhnya setiap orang mempunyai bagian nya masing-masing dari pihaknya sendiri.

هذه هل أل ما مثل وانفسهم ع موالهم وس

األ يهود إون

حيفة إون الب هل هذه الصحيفة مع الب المحض من أ الص

ع اهلل نفسه إون ع اال كسب يكسب ال اإلثم دون ه حيفة وابر اصدق ما ف هذه الص

50. Sesungguhnya kaum Yahudi al-Aus, sekutu, dan diri mereka memperoleh hak dan kewajib an seperti apa yang diperoleh

Page 78: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

56 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

kelompok lain pen dukung shahifat ini serta memperoleh per lakuan yang baik dari semua pemilik shahifat ini. Sesungguhnya tanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Sesungguhnya Allah SWT mem benarkan dan memandang baik apa yang termuat dalam shahifat ini.

إونه ال يول هذا الكتاب دون ظالم او آثم¡ إونه من خرج آمن ومن قعد آمن بالمدينة اال من ظلم واثم¡ إون اهلل جار

د رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم لمن بر واتق ومم51. Sesungguhnya tidak akan ada yang akan melanggar ke-

tentuan tertulis ini kalau bukan penghianat dan pelaku kejahatan. Barang siapa yang keluar dari kota Madinah dan atau tetap tinggal didalamnya aman, kecuali orang yang berbuat aniaya dan dosa. Sesungguhnya Allah pelindung bagi orang yang berbuat baik dan takwa dan Muhammad SAW adalah Rasulullah.

C. PRINSIP-PRINSIP BERMASYARAKAT DI MADINAH

Keragaman (pluralisme) sebagai realitas sosial merupakan sunnatullah yang tidak mungkin dapat ditolak oleh siapa pun. Menolak kenyataan pluralitas sama artinya menolak sunnatul-lah. Karena merupakan sunnatullah, maka pluralisme memang sengaja didesain Tuhan untuk dinamika kehidupan manusia (Rumadi, 2002: 104). Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an.

63

orang yang berbuat aniaya dan dosa.

Sesungguhnya Allah pelindung bagi orang

yang berbuat baik dan takwa dan

Muhammad SAW adalah Rasulullah.

2.3. PRINSIP-PRINSIP BERMASYARAKAT DI

MADĪNAH

Keragaman (pluralisme) sebagai realitas sosial

merupakan sunnatullah yang tidak mungkin dapat ditolak

oleh siapa pun. Menolak kenyataan pluralitas sama artinya

menolak sunnatullah. Karena merupakan sunnatullah,

maka pluralisme memang sengaja didesain Tuhan untuk

dinamika kehidupan manusia (Rumadi, 2002 : 104).

Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an.

Dan kami Telah turunkan kepadamu al-Quran

dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap

Page 79: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 57

63

orang yang berbuat aniaya dan dosa.

Sesungguhnya Allah pelindung bagi orang

yang berbuat baik dan takwa dan

Muhammad SAW adalah Rasulullah.

2.3. PRINSIP-PRINSIP BERMASYARAKAT DI

MADĪNAH

Keragaman (pluralisme) sebagai realitas sosial

merupakan sunnatullah yang tidak mungkin dapat ditolak

oleh siapa pun. Menolak kenyataan pluralitas sama artinya

menolak sunnatullah. Karena merupakan sunnatullah,

maka pluralisme memang sengaja didesain Tuhan untuk

dinamika kehidupan manusia (Rumadi, 2002 : 104).

Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an.

Dan kami Telah turunkan kepadamu al-Quran

dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap

Dan kami Telah turunkan kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah SWT turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang Telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat di antara kamu kami berikan aturan dan jalan yang terang. sekiranya Allah SWT menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah SWT hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. QS. 5 (al-Maidah): 48.

Berdasarkan ayat tersebut, pluralisme tidak dapat hanya difahami dengan mengatakan bahwa kita adalah masyarakat majemuk, beraneka ragam yang terdiri dari berbagai macam

Page 80: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

58 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

keyakinan, agama, suku, dan ras, yang lebih menggambarkan fragmentasi perbedaan, pengkotaan, dan keter pecah belahan. Pluralisme juga tidak hanya sekedar dimaknai sebagai ke-baikan negatif (negatife good) untuk menyingkirkan fana tisme. Pluralisme harus difahami sebagai pertalian sejati kebinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban. Oleh karena itu pluralisme harus difahami sebagai suatu keharusan bagi keselamatan umat manusia.

Hampir menjadi kesepakatan umum (common sense) bah-wa sanya agama di samping menjadi faktor yang dapat meng-integrasikan masyarakat, juga dapat berfungsi sebalik nya, yaitu faktor pemecah belah masyarakat. Dikarenakan di antara pe-meluk agama belum ada ketulusan untuk saling menghargai, menghormati agama ataupun ke yakinan yang dianut oleh orang lain. Dalam hal ini toleransi merupakan suatu keharusan yang harus dike depankan guna mengeleminir adanya konflik. Begitu juga dengan keberadaan Nabi Muhammad SAW pasca hijrah ke Madīnah, ia dihadapkan dengan berbagai persoalan yang berkaitan dengan kehidupan baik sosial, agama, suku, dan ras. Nabi Muhammad SAW dengan kecerdasan yang dimiliki-nya, melakukan langkah-langkah strategis mem bentuk sebuah kebijakan-kebijakan yang ber dasarkan kesepakatan bersama guna membentuk peradaban masyarakat yang madani, humanis, dan toleran.

Era Madīnah merupakan masa yang menge depan kan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, plura lisme, egalitarianisme, humanisme, civil society, dan demokrasi betul-betul dieja wan-tahkan dalam suatu formasi sosio-politik yang berada di bawah naungan ajaran Islam. Suatu pengalaman sejarah Islam yang

Page 81: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 59

selalu relevan dan aktual untuk direfleksikan dalam ke hidupan umat Islam dimanapun dan kapanpun .

Konsep dasar yang tertuang dalam Piagam Madīnah lahir di masa Nabi Muhammad SAW me rupakan pernyataan maupun sikap dari kese pakatan masyarakat Madīnah guna melindungi serta menjamin hak-hak sebagai sesama warga masyarakat Madīnah tanpa melihat latar belakang, baik suku, ras, agama ataupun warna kulit. Piagam Madīnah atau Mītsāqul-Madinah yang dideklarasi kan oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 622 M, merupakan kesepakatan mengenai aturan-aturan yang berlaku bagi seluruh masyarakat Madīnah yang dipimpinnya tanpa terkecuali.

Terdapat dua pokok prinsip yang terkandung dalam Piagam Madīnah sebagai pegangan kehi dupan bermasyarakat majemuk dan beragam baik suku, ras, bangsa dan agama yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW.1. Semua pemeluk beragama yang ada di Madīnah meru pakan

satu umat walaupun terdapat per bedaan baik suku maupun bangsa.

2. Hubungan antara komunitas Muslim dan non-muslim di-dasarkan pada prinsip-prinsip.a. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik sesama

warga atau tetanggab. Saling bahu-membahu serta saling mem bantu dalam

menghadapi musuh yang akan merongrong kota Madīnah

c. Membela terhadap yang lemah dan ter aniaya

Page 82: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

60 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

d. Saling nasehat-menasehati dalam koridor keber samaan dan kebenaran

e. Saling menghargai dan menghormati serta mem berikan toleransi dalam menentukan pilihan dalam beragama/ kebebasan ber agama.

Menurut ahli sejarah, Piagam Madīnah adalah naskah otentik yang tidak diragukan lagi keaslian nya. Secara sosiologis Piagam tersebut merupakan antisipasi dan jawaban terhadap realitas sosial masya rakatnya (Ubaidilah, 2000: 215). Secara umum seperti halnya yang terbaca pada naskah Piagam Madīnah. Piagam ini mengatur tata kehidupan sosial penduduk pada masyarakat Madīnah walau pun struktur serta kondisi masyarakat Madīnah sangatlah hetrogen, berbagai perbedaan ada di dalamnya. Namun dengan adanya Piagam Madīnah menjadikan kedudukannya sama. Setiap individu memiliki hak kebebasan guna memilih serta me meluk agama sebagaimana yang mereka yakini kebenarannya dan melaksanakan aktivitas dalam bidang sosial serta ekonomi.

Setiap individu memiliki kewajiban yang sama dalam pem belaan terhadap Madīnah sebagai tempat tinggal mereka. Dengan demikian, adanya Kons titusi Piagam Madīnah menjadi alat legiti masi Nabi Muhammad SAW guna menjadi pe mimpin, tidak hanya kaum muslim (Muhajirin dan Anshar), akan tetapi menjadi pemimpin bagi seluruh penduduk Madīnah sebagaimana ter dapat pada pasal 23-24. Secara substansial, adanya Piagam Madīnah menjadikan tujuan untuk menciptakan kondisi serta keserasiaan politik dan pengembangan toleransi sosio-religius dan budaya secara keseluruhan.

Page 83: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 61

د ة ال اهلل وال مم ء¡ فإن مرد إونكم مهما اختلفتم فيه من شSesungguhnya bila kamu berbeda (pendapat) mengenai sesuatu, maka dasar penyelesaiannya (menurut ketentuan) Allah SWT dan Muhammad SAW (pasal 23).

إون الهود ينفقون مع المؤمني ما داموا ماربيSesungguhnya kaum Yahudi bersama orang-orang Mukmin bekerja sama dalam menanggung pembiayaan selama mereka mengadakan peperangan bersama (pasal 24).

Pasal tersebut menegaskan bahwasanya keber adaan masya-rakat di Madīnah yang beraneka ragam baik suku, ras, dan agama memiliki tanggungjawab yang sama dalam memper tahankan kota Madīnah dan tidak ada pengecualian di antara mereka. Setiap permasalahan yang terjadi harus diselesaikan secara musyawarah dan diserahkan pada hukum Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

Piagam Madīnah bersifat dan mempunyai kara kter pem-berontak serta revolusioner, karena me nentang tradisi yang telah mengakar pada orang-orang Arab pada saat itu. Tidak ada sesuatu yang diistemewakan ataupun menganak emaskan suku lain. Dalam Piagam Madīnah sangatlah di tekan kan pada azas kesamaan serta kesataraan dan saling menghargai adanya perbedaan dan mengem bangkan sikap toleransi di antara sesama masyarakat Madīnah yang plural.

Dengan demikian, prinsip-prinsip yang senan tiasa di-pegang erat oleh seluruh masyarakat Madīnah mampu men-

Page 84: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

62 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

jadikan sebuah keberhasilan akan kejayaan masyarkat Madīnah di bawah kepe mim pinan Nabi Muhammad SAW. Di samping itu, keinginan masyarakat Madīnah agar pertikaian-pertikaian yang melanda sebelum Nabi Muhammad SAW datang segera terselesaikan dengan baik. Dengan kesadaran tinggi, masyarakat Madīnah menginginkan sebuah perubahan ke arah yang lebih baik dan beradab.

Page 85: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 63

PIAGAM MADINAHPONDASI PERADABAN DUNIA

ISLAM tidak mengajarkan untuk menjadi agresor atau im-perialis. Melainkan Islam lebih menekankan perang sebagai pembelaan diri. Islam mengajarkan segenap tingkah laku manusia dari stratifikasi sosial yang bagai manapun, memperoleh perlakukan hukum yang sama dan ditata berdasar kan hukum Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan pada permulaan bab dua, Ajaran Islam mampu menggoyahkan kekuasan absolutisme dari kekaisar an Romawi dan Persia. Sebenarnya Challenges (tantangan) kekaisaran Romawi dan Persia terdapat hikmah yang sangat menguntungkan bagi Nabi Muhammad SAW, karena sudah menjadi kodrat dalam sejarah kerasulan, tidak ada seorang pun rasul atau nabi yang tidak dihadapkan dengan lawan. Dengan adanya kekaisaran Nasrani Romawi dan Majusi memusuhi bangsa Arab dan pengikut Nabi Muhammad SAW menjadikan seluruh bangsa Arab dan umat Islam memiliki lawan yang sama (common enemy) (Suryanegara, 2009: 50-51).

Page 86: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

64 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Hal yang demikian menjadi ketentuan dan kesepakatan bersama yang termaktub dalam Kons titusi Piagam Madīnah. Oleh karena itu dalam pembahasan bab tiga ini lebih menitik beratkan pada ranah pemahaman terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Piagam Madīnah, sebagai produk hukum pertama kali tertulis dan menjadi rujukan dalam pengembangan peradaban manusia.

A. NILAI–NILAI TOLERANSI DALAM PIAGAM MADINAH

Sebagaimana yang telah dijelaskan secara garis besar prinsip-prinsip dalam Piagam Madīnah yang berkaitan dengan toleransi beragama. Hal ini menunjukkan bahwa dakwah dan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW memang benar-benar mengandung nilai-nilai humanisme dan toleransi baik dalam berbangsa, bernegara, dan beragama. Keberadaan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin dan jumlah umat Islam yang minoritas dapat diterima oleh masyarakat Madīnah yang plural.

Konstitusi Madīnah telah memberikan pene gas an, bahwa-sanya inilah kesepakatan bersama dalam membentuk tatanan bermasyarakat pondasi peradaban yang harus ditaati oleh seluruh masya rakat Madīnah guna menciptakan tatanan masya rakat yang damai, rukun, dan saling meng hormati dalam beraneka ragam budaya, suku, dan agama. Pada pasal (1), dinamakan dengan "Pembentukan Bangsa-Bangsa". Sebab pada pasal ini dengan tegas menyatakan bahwa hanya ada satu bangsa yang berdaulat penuh tanpa adanya tekanan, ancaman, maupun intimidasi dari pihak manapun.

Page 87: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 65

ة واحدة من دون انلاس مهم أ إن

Sesungguhnya mereka adalah umat yang satu, tidak termasuk golongan lain (pasal 1).

Pasal (2 s/d 10) dinamakan "Hak Asasi Manusia", pasal ini mencoba untuk menegaskan kembali hak-hak yang dimiliki manusia sebagai manusia yang bebas dalam menentukan sebuah sikap maupun pilihan selama tidak bertentangan dengan prike-manusiaan.

المهاجرون من قريش ع ربعتهم يتعاقلون بينهم وهم يفدون عنيهم بالمعروف والقسط بي المؤمني

Golongan Muhajirin dan Quraisy tetap mengikuti adat ke-biasaan baik yang berlaku dikalangan mereka, mereka ber-sama-sama menerima dan membayar tebusan darah mereka, dan menebus tawanan mereka dengan cara yang makruf dan adil diantara orang-orang mukmin (pasal 2).

طائفة وك ول¡ األ معاقلهم يتعاقلون ربعتهم ع عوف وبنو تفدى عنيها بالمعروف والقسط بي المؤمني

Banu ‘Auf tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, mereka bersama-sama menerima atau membayar tebusan darah mereka seperti semula, dan setiap golongan me nebus tawanan sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin (pasal 3).

Page 88: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

66 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

ول¡ وبنو الارث (بن الزرج) ع ربعتهم يتعاقلون معاقلهم األوك طائفة تفدى عنيها بالمعروف والقسط بي المؤمني

Banu al-Harits bin al-Khazraj tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, mereka bersama-sama menerima atau membayar tebusan darah mereka seperti semula, dan setiap golongan menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin (pasal 4).

ول¡ وك طائفة وبنو ساعدة ع ربعتهم يتعاقلون معاقلهم األتفدى عنيها بالمعروف والقسط بي المؤمني

Banu Sa’idat tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, mereka bersama-sama menerima atau membayar tebusan darah mereka seperti semula, dan setiap golongan menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin (pasal 5).

طائفة وك ول¡ األ معاقلهم يتعاقلون ربعتهم ع جشم وبنو تفدى عنيها بالمعروف والقسط بي المؤمني

Banu Jusyam tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, mereka bersama-sama menerima atau membayar tebusan darah mereka seperti semula, dan setiap golongan menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin (pasal 6).

Page 89: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 67

وك ول¡ األ معاقلهم يتعاقلون ربعتهم ع ار انلج وبنو

طائفة تفدى عنيها بالمعروف والقسط بي المؤمنيBanu Al-Najjar tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, mereka bersama-sama menerima atau mem-bayar tebusan darah mereka seperti semula, dan setiap golongan menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin (pasal 7).

ول¡ وك وبنو عمرو بن عوف ع ربعتهم يتعاقلون معاقلهم األطائفة تفدى عنيها بالمعروف والقسط بي المؤمني

Banu ‘Amr bin ‘Auf tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, mereka bersama-sama menerima atau mem bayar tebusan darah mereka seperti semula, dan setiap golongan menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin (pasal 8).

ول¡ وك طائفة وبنو انلبيت ع ربعتهم يتعاقلون معاقلهم األتفدى عنيها بالمعروف والقسط بي المؤمني

Banu al-Nabit tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, mereka bersama-sama menerima atau membayar tebusan mereka seperti semula, dan setiap golongan menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin (pasal 9).

Page 90: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

68 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

وك طائفة ول¡ األ معاقلهم يتعاقلون وس ع ربعتهم

األ وبنو

تفدى عنيها بالمعروف والقسط بي المؤمنيBanu al-Aus tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, merka bersama-sama menerima atau membayar tebusan darah mereka seperti semula, dan setiap golongan menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin (pasal 10).

Pasal (11 s/d 15) dinamakan "Persatuan Se agama", pada pasal ini memang dikhususkan bagi warga yang seagama (Islam). Agar saling bahu-membahu dan sekedar meletakkan tugas-tugas isti mewa yang harus dipikul bersama sebagai cita-cita yang telah dibawa oleh Islam. Dalam peng ertian pembentukkan kader-kader bagi idiologi negara. Tanpa memandang siapapun selama mereka salah maka harus di tindak tegas walaupun saudara sendiri.

بالمعروف ف كون مفرحا بينهم ان يعطوه إون المؤمني ال يتفداء او عقل

Sesungguhnya orang-orang mukmin tidak boleh membiarkan seorang di antara mereka menanggung beban utang dan beban keluarga yang harus diberi nafkah, tetapi membantunya dengan cara yang baik dalam menebus tawanan atau membayar diat (pasal 11).

وان ال يالف مؤمن مول مؤمن دونه

Page 91: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 69

Bahwa seorang mukmin tidak boleh mengikat persekutuan atau aliansi dengan keluarga mukmin tanpa persetujuan yang lainnya (pasal 12).

إون المؤمني ع من بغ منهم او ابتغ دسيعة ظلم¡ او اثم¡ ¡ إون ايديهم عليه جيعا ولو او عدوان¡ او فساد بي المؤمني

كن ول احدهمSesungguhnya orang-orang mukmin yang bertaqwa harus melawan orang yang memberontak di antara mereka, atau orang yang bersikap zalim atau berbuat dosa, atau melakukan permusuhan atau kerusakan di antara orang-orang mukmin, dan bahwa kekuatan mereka bersatu melawannya walaupun terhadap anak salah seorang dari mereka (pasal 13).

وال يقتل مؤمن مؤمنا ف كفر¡ وال ينص كفرا ع مؤمن Seorang mukmin tidak boleh membunuh mukmin lain untuk kepentingan orang kafir, dan tidak boleh membantu orang kafir untuk melawan orang mukmin (pasal 14).

ة اهلل واحدة¡ يي عليهم ادناهم وان المؤمني بعضهم إون ذمموال بعض دون انلاس

Sesungguhnya jaminan atau perlindungan Allah SWT itu satu, Dia melindugi orang lemah di antara mereka, dan sesungguhnya orang-orang mukmin sebagian mereka adalah

Page 92: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

70 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

penolong atau pembela terhadap sebagian bukan golongan lain (pasal 15).

Pasal (16 s/d 23) dinamakan "Persatuan Segenap Warga" dalam pasal ini ditujukan bagi seluruh warga negara, mengenai prinsip-prinsip umum yang harus disadari oleh mereka selu-ruhnya. Pasal ini mengandung penegasan bahwa semua tindakan harus dikembalikan kepada pemerintah, yang di dalam Piagam Madīnah ini dikembalikan kepada (hukum) Tuhan dan (kepu-tusan) Muhammad.

سوة غي مظلومي وال إونه من تبعنا من يهود فإن ل انلص واأل

متناص عليهمSesungguhnya orang-orang Yahudi yang mengikuti kita berhak mendapat pertolongan dan persamaan tanpa ada penganiayaan dan tidak ada yang menolong musuh mereka (pasal 16).

إون سلم المؤمني واحدة¡ ال يسالم مؤمن دون مؤمن ف قتال ف سبيل اهلل¡ اال ع سواء وعدل بينهم

Sesungguhnya perdamaian orang-orang mukmin itu satu, tidak dibenarka seorang mukmin mem buat perjanjian damai sendiri tanpa muk min yang laian dalam keadaan perang di jalan Allah SWT, kecuali atas dasar persamaan dan adil di antara mereka (pasal 17).

ب بعضها بعضا إون ك غزية غزت معنا يعق

Page 93: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 71

Sesungguhnya setiap pasukan yang berperang bersama kita satu sama lain harus saling bahu-membahu (pasal 18).

إون المؤمني يبء بعضهم عن بعض بما نال دماءهم ف سبيل اهلل

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu sebagian membela sebagian yang lain dalam peperangan di jalan Allah (pasal 19).

إون المؤمني المتقي ع احسن هدى واقومهSesungguhnya orang-orang mukmin yang bertaqwa selalu berpedoman pada petunjuk yang terbaik dan paling lurus (pasal 20).

إونه ال يي مشك ما ال لقريش وال نفسا وال يول دونه ع مؤمن

Sesungguhnya orang musyrik tidak boleh me lindungi harta dan jiwa orang Quraisy dan tidak campur tangan terhadap lainnya yang melawan orang mukmin (pasal 20).

اال ان يرض نة فإنه قود به إونه من اعتبط مؤمنا قتال عن بيول المقتول (بالعقل). إون المؤمني عليه كفة وال يل لهم اال

قيام عليه

Page 94: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

72 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Sesungguhnya barangsiapa membunuh seorang mukmin dengan cukup bukti maka sesung guhnya ia harus dihukum bunuh dengan sebab perbuatannya itu, kecuali wali si ter-bunuh rela (menerima diat) dan seluruh orang-orang mukmin bersatu untuk menghukumnya (pasal 21).

حيفة وآمن باهلل والوم اآلخر إونه ال يل لمؤمن اقر ف هذه الصه او آواه فإن عليه لعنة ان ينص مدثا وال يؤويه وان من نص

اهلل وغضبه يوم القيامة¡ وال يؤخذ منه صف وال عدلSesungguhnya tidak dibenarkan bagi orang mukmin yang mengakui isi shaifat ini dan beriman kepada Allah SWT dan Hari Akhir menolong pelaku kejahatan dan tidak pula membelanya. Siapa yang menolong dan membelanya maka sesungguhnya ia akan mendapat kutukan dan amarah allah dai Hari Kiamat, dan tidak ada suatu penyesalan dan tebusan yang dapat di terima daripadanya (pasal 22).

د ة ال اهلل وال مم ء¡ فإن مرد إونكم مهما اختلفتم فيه من شSesungguhnya bila kamu berbeda (pendapat) mengenai sesuatu, maka dasar penyelesaiannya (menurut ketentuan) Allah SWT dan Muhammad SAW (pasal 23).

Pada pasal (24 s/d 35) dinamakan "Golongan Minoritas "pasal-pasal ini dikhususkan kepada golongan minoritas. Pasal ini me negaskan dengan menetapkan persamaan terhadap setiap orang yang menjadi warga negara.

Page 95: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 73

إون الهود ينفقون مع المؤمني ما داموا ماربيSesungguhnya kaum Yahudi bersama orang-orang Mukmin bekerja sama dalam menanggung pembiayaan selama mereka mengadakan peperangan bersama (pasal 24).

¡ لليهود دينهم وللمسلمي ة مع المؤمني إون يهود بن عوف امدينهم¡ موالهم وانفسهم اال من ظلم واثم. فإنه ال يوتغ اال نفسه

واهل بيتهSesungguhnya Yahudi Bani ‘Auf satu umat bersama orang-orang Mukmin, bagi kaum Yahudi agama mereka dan bagi orang-orang muslim agama mereka, termasuk sekutu-sekutu dan diri mereka, kecuali orang yang berlaku zalim dan berbuat dosa atau khianat, karena sesungguhnmya orang yang demikian hanya akan mencelakakan diri dan keluarganya (pasal 25).

ار مثل ما لهود بن عوف إون لهود بن انلجSesungguhnya Yahudi Bani al-Najjar memperoleh perlakuan yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf (pasal 26).

إون لهود بن الارث مثل ما لهود بن عوف

Page 96: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

74 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Sesungguhnya Yahudi Bani al-Harits memperoleh perlakuan yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf (pasal 27).

إون لهود بن ساعدة مثل ما لهود بن عوفSesungguhnya Yahudi Bani Saidat memperoleh perlakukan yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf (pasal 28).

إون لهود بن جشام مثل ما لهود بن عوفSesungguhnya Yahudi Bani Jusyam memperoleh perlakukan yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf (pasal 29).

وس مثل ما لهود بن عوفإون لهود بن األ

Sesungguhnya Yahudi Bani al-Aus memperoleh perlakukan yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf (pasal 30).

إون لهود بن ثعلبة مثل ما لهود بن عوف¡ اال من ظلم واثم فإنه ال يوتغ اال نفسه واهل بيته

Sesungguhnya Yahudi Bani Tsa’labat memperoleh per lakukan yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf, kecuali orang yang berlaku zalim dan berbuat dosa atau aniaya,

Page 97: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 75

karena sesungguhnya orang yang demikian hanya akan mencelakakan diri dan keluarganya (pasal 31).

نفسهمإون جفنة بطن من ثعلبة كأ

Sesungguhnya Jafnat keluarga Tsa’labat mem peroleh per-lakukan yang sama seperti mereka (pasal 32).

طيبة مثل ما لهود بن عوف إون الب دون اإلثم إون لن الشSesungguhnya berlaku bagi Bani Syuthaibat seperti yang ber laku bagi Yahudi Bani ‘Auf, dan sesungguhnya kebaikan (kesetiaan) itu tanpa dosa (pasal 33).

نفسهمإون موال ثعلبة كأ

Sesungguhnya sekutu-sekutu Tsa’labat memperoleh perlakuan yang sama seperti mereka (pasal 34).

نفسهمإون بطانة يهود كأ

Sesungguhnya orang-orang dekat atau teman kepercayaan kaum Yahudi memperoleh perlakuan yang sama seperti mereka (pasal 35).

Pasal (36 s/d 38) dinamakan "Tugas Warga Negara "pasal ini menegaskan kepada setiap warga agar mematuhi setiap ke-putusan pemerintah yang berkaitan dengan keamanan dan kesejahtraan negara.

د إونه ال يرج منهم احد اال بإذن مم

Page 98: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

76 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Sesungguhnya tidak seorang pun dari mereka (penduduk Madinah) dibenarkan keluar kecuali dengan izin Muhammad (pasal 36).

رجرح¡ إونه من فتك فبنفسه فتك واهل إونه ال ينحجز ع ثأ

بيته اال من ظلم إون اهلل ع ابر هذاSesungguhnya tidak dihalangi seseorang menuntut haknya (balas) karena dilukai, dan siapa yang melakukan kejahatan berarti ia melakukan kejahatan atas diri dan keluarganya, kecuali teraniaya. Sesungguhnya Allah SWT memandang baik (ketentuan) ini (pasal 36).

إون ع الهود نفقتهم¡ وع المسلمي نفقتهم إون بينهم انلص حيفة إون بينهم انلصح وانلصيحة ع من حارب اهل هذه الص

والب دون اإلثمSesungguhnya kaum Yahudi wajib menanggung nafkah mereka dan orang-orang mukmin wajib menanggung nafkah mereka sendiri. Tapi, di antara mereka harus ada kerja sama atau tolong-menolong dalam menghadapi orang yang menyerang warga shahifat ini, dan mereka saling memberi saran dan nasihat dan berbuat kebaikan, bukan perbuatan dosa (pasal 37).

ثم امرء يليفه¡ إون انلص للمظلومإونه ال يأ

Page 99: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 77

Sesungguhnya seseorang tidak ikut menanggung kesalahan sekutunya, dan pertolongan atau pembelaan diberikan kepada orang teraniaya (pasal 37).

إون الهود ينفقون مع المؤمني ما دموا ماربيSesungguhnya kaum Yahudi bersama orang-orang mukmin bekerjasama menanggung pembiayaan selama mereka menghadapi peperangan bersama (pasal 38).

Pasal (39 s/d 41) dinamakan "Melindungi Negara" pasal ini meng atur perlindungan, baik terhadap negara, tetangga (negara atau perorangan) maupun terhadap keluarga. Kemudian mene-gaskan bahwasanya Madīnah, merupakan ibu kota negara.

حيفة هل هذه الصإون يثب حرام جوفها أل

Sesungguhnya Yastrib dan lembahnya suci bagi warga shahifat ini (pasal 39).

إون الار كنلفس غي مضار وال آثمSesungguhnya tetangga itu seperti diri sendiri, tidak boleh dimudarati dan diperlakukan secara jahat (pasal 40).

إونه ال تار حرمة اال بإذن اهلهاSesungguhnya tetangga wanita tidak boleh dilindungi kecuali izin keluarganya (pasal 41).

Pasal (42 s/d 44) dinamakan "Pimpinan Negara" pasal ini me rupakan "kunci" yang terpenting dari kekuasaan negara.

Page 100: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

78 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Karena pada pasal ini menegaskan kekuasaan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin negara yang harus menyelesaikan segala bentuk persengketaan secara adil dan bijaksana tanpa memandang siapapun.

حيفة من حدث¡ او استجار ياف إونه ما كن بي اهل هذه الصد رسول اهلل صل اهلل عليه وال مم ال اهلل ه فساده¡ فإن مرد

ه حيفة وابر وسلم إون اهلل ع اتق ما ف هذه الصSesungguhnya bila di antara pendukung shahifat ini terjadi suatu peristiwa atau perselisihan yang dikhwa tir kan menim-bulkan bahaya atau kerusakkan, maka penye lesaian-nya (menurut) ketentuan Allah SWT dan Muhammad Rasulullah SAW, dan sesungguhnya Allah membenar kan dan memandang baik isi Shahifat ini (pasal 42).

إونه ال تار قريش وال من نصهاSesungguhnya tidak boleh diberikan perlindungan kepada Quraisy dan tidak pula kepada orang yang membantunya (pasal 43).

إون بينهم انلص ع من دهم يثبSesungguhnya di antara mereka harus ada kerja sama, tolong menolong untuk menghadapi orang yang menyerang kota Yastrib (pasal 44).

Page 101: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 79

Pasal (45 s/d 46) sebagai pasal "Politik Per damaian" pasal ini menegaskan bahwasanya haluan negara yang harus diwujudkan dalam politik luar negri, ialah politik perdamaian.

يصالونه هم فإن ويلبسونه يصالونه صلح ال دعوا إوذا هم إذا دعوا ال مثل ذلك فإنه لهم ع المؤمني ويلبسونه¡ إون

ين اال من حارب ف الApabila mereka (pihak musuh) diajak untuk berdamai, mereka memenuhi ajakan damai dan melaksanakannya, maka sesungguhnya mereka menerima perdamaian itu dan me laksanakannya, dan sesungguhnya apabila mereka (orang-orang) mukmin diajak berdamai seperti itu maka sesungguhnya wajib atas orang-orang mukmin menerima ajakan damai itu,kecuali terhadap orang yang memerangi agama (pasal 45).

ى قبلهم تهم من جانبهم ال اناس حصع ك

Sesungguhnya setiap orang mempunyai bagiannya masing-masing dari pihaknya sendiri (pasal 45).

هذه هل أل ما مثل ع وانفسهم موالهم وس

األ يهود إون

حيفة إون الب دون هل هذه الصحيفة مع الب المحض من أ الص

اإلثم ال يكسب كسب اال ع نفسه إون اهلل ع اصدق ما ف ه حيفة وابر هذه الص

Page 102: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

80 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Sesungguhnya kaum Yahudi al-Aus, sekutu, dan diri mereka memperoleh hak dan kewajiban seperti apa yang diperoleh kelompok lain pen dukung shahifat ini serta memperoleh per -lakuan yang baik dari semua pemilik shahifat ini. Sesung-guhnya tanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Sesung-guhnya Allah SWT membenarkan dan memandang baik apa yang termuat dalam shahifat ini (pasal 46).

Pasal yang terakhir (47) sebagai"Penutup". Se bagai pasal penutup merupakan pengunci dari seluruhnya yang berisikan sebuah permohonan do’a restu kepada Tuhan untuk keselamatan bangsa dan negara yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW. Demikianlah butir-butir dari Piagam Madīnah, yang harus dimengerti dan difahami dalam kehidupan berbagsa, bernegara, dan beragama.

إونه ال يول هذا الكتاب دون ظالم او آثم¡ إونه من خرج آمن ومن قعد آمن بالمدينة اال من ظلم واثم¡ إون اهلل جار لمن بر

د رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم واتق وممSesungguhnya tidak akan ada yang akan melanggar ketentuan tertulis ini kalau bukan penghianat dan pelaku kejahatan. Barang siapa yang keluar dari kota Madīnah dan atau tetap tinggal didalamnya aman, kecuali orang yang berbuat aniaya dan dosa. Sesungguhnya Allah pelindung bagi orang yang berbuat baik dan takwa dan Muhammad SAW adalah Rasulullah (pasal 47).

Page 103: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 81

B. MADINAH SEBAGAI PONDASI AWAL TOLE RANSI BERAGAMA

Madīnah, selain nama sebuah kota, yaitu Madīnah, al-Nabi, Kota Nabi dan Madīnah al-Munawwarah. Sebelum Nabi Muhammad SAW masuk dan menyebarkan ajaran Islam di kota tersebut, kota ini dikenal dengan nama Yastrib. Nama ini diberikan oleh Syekh Yatsrib ibn Laugh ibn Amlih ibn Syam ibn Nuh, 485 km utara kota Mekkah. Pada waktu itu, Yatsrib belum men jadi sebuah kota yang sebenarnya. Ia lebih me ru-pakan suatu pusat pemukiman penduduk. Dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat nya, Yatsrib berubah dan berkembang menjadi kota dalam arti yang sebenarnya, yaitu sebuah tempat yang di dalamnya terdapat berbagai kebudaya-an yang berkembang, Madīnah al-Munawwarah adalah pusat peradaban, masyarakat yang berperadaban, cermin nilai-ilai kemanusiaan yang paling luhur di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Nabi Muhammad SAW, selain mematuhi dan menegakkan Konstitusi Madīnah, juga membina masya rakat dengan wahyu Allah SWT yang ber angsur-angsur turun. Hasil dari penyebaran Islam itu adalah terbentuknya sebuah masyarakat dan sebuah negara, sebuah kekuasaan politik yang meng ayominya. Dalam penyebaran Islam telah terjadi transformasi dari masyarakat jahiliyah ke masyarakat yang berperadaban. Dengan kata lain, sebuah peradaban (tamaddun) telah tumbuh dan ber-kembang. Sebuah peradaban yang ditimbulkan oleh perilaku manusia nya. Kata tammadun dapat memiliki pengertian ke-majuan dalam kebudayaan masyarakat, humanisasi, toleransi,

Page 104: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

82 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

dan peningkatan standar moral. Dalam pembangunan sebuah kota antara agama dan peradaban tidaklah dapat diting galkan. Ada sebuah keterikatan dalam hubungan etimologis. Kata dana secara etimologi juga tim bul kata Madīnah yang memiliki arti kota atau peradaban.

Kejayaan Islam yang telah membangun pondasi peradaban yang beradab. Madīnah al–Munawaroh merupakan sebuah kota yang telah menjadikan kiblat kejayaan Islam dalam mengedepankan nilai-nilai kemanusian tanpa melihat perbedaan yang ada. Apakah itu bangsa Yahudi, Quraisy, hitam warna kulitnya, suku, dan bahasa, serta agamanya. Yang terpenting adalah terjalinnya sebuah kesadaran untuk saling menghormati antara satu perbedaan dengan perbedaan yang lainnya. Semua itu telah termaktub dalam perjanjian Piagam Madīnah. Sebuah toleransi yang sangat mengagumkan yang seharusnya dijadikan sebuah pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya Islam tapi seluruh agama yang ada.

Tidak ada paksaan dalam agama dan tidak ada paksaan dalam Islam. Hukum (aturan-aturan) yang dibuat manusia mungkin dapat mengatur masyarakat, tapi hukum–hukum itu tidak bertahan lama. Ketika Islam disebarkan kepada orang-orang kafir dan musuh-musuh Islam, Nabi Muhammad SAW senantiasa menyampaikan perdamaian (konsiliasai), toleransi kebaikan, sebagai pendekatan rasional dan keluasan fikiran. Nabi Muhammad SAW melarang penggunaan paksaan dan kekuatan atau viktimasi (Khan, 2001: 52).

Page 105: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 83

C. NABI MUHAMMAD SAW PENCETUS TOLERANSI BERAGAMA

Nabi Muhammad SAW telah menetapkan aturan-aturan yang sangat toleran melampaui ke biasa an yang berlaku di dalam zaman yang penuh dengan fanatisme kesukuan dan kecongkakan ras. Dalam menjalin hubungan terhadap orang-orang di luar Islam (non-muslim). Ketika itu dunia meng ira bahwa Islam adalah agama yang tidak dapat menerima prinsip hidup berdampingan dengan agama lain dan mengira bahwa kaum muslim tidak merasa puas sebelum menjadi umat satu-satunya yang di dunia dan menindas setiap manusia yang dianggap keliru, lebih-lebih orang yang berani mencoba hendak melawan (Ghozaly, Tth: 313-314).

Ketika Nabi Muhammad SAW datang ke Yatsrib masyarakat berduyun–duyun menyambutnya dan menerima kedatangannya. Namun yang pasti kedatangan Nabi Muhammad SAW ke kota Yatsrib dengan tujuan memberikan ketenangan jiwa bagi mereka yang menganut ajarannya dengan jaminan kebebasan bagi mereka dalam menganut kepercayaan masing-masing. Baik bagi orang Muslim, Yahudi, atau seorang Kristen mempunyai ke bebasan yang sama dalam menganut kepercayaan, ke bebasan yang sama dalam menyatakan pendapat, dan kebebasan yang sama dalam menjalankan propa ganda agama. Hanya kebe-basanlah yang akan menjamin dunia ini lebih mencapai kebe-naran dan kemajuan dalam menuju kesatuan yang integral dan terhormat (Haekal, 1994: 195).

Jika kita dapat memandang Nabi Muhammad SAW se-bagai mana memandang tokoh sejarah pen ting lainnya, pasti

Page 106: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

84 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

kita dapat menganggapnya sebagai salah seorang tokoh jenius yang dikenal dunia. Menciptakan sebuah masterpeace tertulis, membangun agama besar kekuatan dunia baru, bukanlah pen capaian sederhana. Tapi untuk menghargai secara penuh, kita harus mempelajari karakter masyarakat di mana Nabi Muhammad SAW dilahirkan dan kekuatan-kekuatan apa yang harus dihadapinya (Armstrong, 2002: 49).

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mem-bangun peradaban di tengah-tengah plu ralitas kebera gamaan. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam membentuk masyarakat Madīnah yang lebih meng-edepankan nilai-nilai humanis dan toleran. Hal ini sebagai bentuk kecerdasan strategi Nabi Muhammad SAW dalam ber-dakwah guna meng ambil simpati masyarakat Madīnah yang telah diketahui jumlah umat Islam sangat minoritas. Peranan Nabi Muhammad SAW dalam mengambil kebijakan menjadikan landasan terwujudnya suatu tatanan masyarakat yang toleran.

1. Dialog Umat BeragamaDi tengah konstelasi dunia yang kian tidak menentu, sarat

aksi kekerasan, terorisme, dan kon flik kemanusiaan. Dialog umat beragama sangat tepat terus diselenggarakan. Sejauh ini para pe mimpin agama masih memiliki pengaruh dan otoritas besar terhadap umatnya, sehingga dialog antar umat beragama yang dimulai dari kalangan pemimpin agama dinilai dapat menjadi stimulus bagi perdamaian di tingkat masyarakat bawah. Dalam konteks dialog agama, para pemeluk agama di tuntut menyikapi ajaran agamanya secara arif dan meletakan dalam kerangka pemahaman yang utuh. Hal ini mencerminkan ajaran

Page 107: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 85

agama yang substansial dan universal. Melalui pola pemahaman keagamaan semacam itu, pada setiap ajaran agama akan dite-mukan nilai-nilai yang bernuansa ke manusiaan universal dan egalitarian.

Secara historis setiap agama dan kepercayaan hadir secara bergantian. Namun bukan berarti hadir nya agama atau ke-percayaan baru dengan sendirinya menghapus, menghilang-kan, dan me nying kirkan agama dan kepercayaan sebelumya. Oleh karena itu menjadi suatu kewajaran apabila dalam setiap masyarkat terdapat berbagai agama dan kepercayaan yang beraneka ragam bentuknya.

Hingga kini isu pluralisme agama masih di hantui oleh perdebatan teologis dan filosofis. Padahal untuk dapat bergerak menuju dialog (tasyawur) antar agama yang jujur dan sejati, diper lukan penerimaan atas pluralisme agama se bagai suatu yang niscaya, sebagai desain Ilahi, dan sebagai kebulatan tekad untuk membangun (Sirry, 2003: 190). Oleh karena itulah per-masalahannya bukan lagi: Apakah plu ralisme diakui dalam agama-agama? melainkan bagaimana melakukan gerakan se-bagai sebuah usaha untuk mendorong penerimaan pluralisme agama sebagai suatu kebaikan sosial (social virtue) ?

Pluralitas keberagamaan umat manusia telah menorehkan sejarahnya sendiri yang multiwarna (Askari, 2003: Pengantar Redaksi). Terjadinya pepe rangan yang menghilangkan nyawa manusia, harta, persaingan serta saling mencurigai merupakan bentuk dari anatomi wajah yang suram, yang dipicu oleh realitas pluralitas agama, yang sampai detik ini masih menampakan perwujudannya. Sejarah kelam tersebut telah menyadarkan

Page 108: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

86 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

sebagaian umat ber agama untuk menggali kembali pentingnya nalar agama yang "melampaui" pemahaman-pemahaman dari klaim kebenaran yang "tradisional".

Adanya kesadaran sebagaian umat manusia dengan ada nya pluralitas keberagamaaan, men jadikan fase utama dari sebuah pengharapan akan lahirnya dialog (tasyawur) antar umat be-ragama. Sepanjang abad XX, kesadaran plu ralitas itu tum-buh subur sehingga berbagai forum dialog ter bentuk. Sebuah kesadaraan yang tumbuh akan pluralitas keberagamaan, diiringi dengan ter bentuk nya berbagai forum dialog antar umat ber-agama, merupakan perwujudan nyata akan per adaban baru umat manusia.

Sebuah realitas yang tidak dapat dihindari, bahwasanya dalam kehidupan agama yang berbagai bentuk warnanya, perbedaan tidak bisa dielakkan lagi. Dengan adanya perbedaan tersebut dapat mengakibatkan suatu umat beragama memusuhi bahkan memerangi umat agama yang lain, sehingga menimbulkan suatu kondisi yang tidak kondusif serta suasana yang tidak harmonis dan toleran.

Dalam ranah pemikiran keagamaan, banyak permasalahan yang dihadapi saat ini dikarenakan minimnya kemampuan pemahaman serta kesadaran masyarakat dalam memilah antara aspek doktrinal-teologis dari ajaran sebuah agama dengan aspek "kultural-sosiologis-teologis", yang tidak dapat dipungkiri sebagai hasil dari interpretasi dan penaf siran para intelektual agama. Akhirnya ber imbas pada efektivitas sebuah tawaran solusi agama atas permasalahan-permasalahan yang memiliki hubungan positif dengan historisitas kemanusiaan.

Page 109: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 87

Keadaan semacam ini, dialog antar umat ber agama sangatlah penting dan harus diadakan, guna terwujudnya sebuah toleransi umat beragama serta terwujudnya tatanan masyarakat yang damai dan tentram. Dialog umat beragama diharapkan setiap umat beragama agar membuka diri terhadap suatu pandangan yang berbeda serta tetap pada keyakinan mereka sendiri. Adanya dialog di harap kan agar setiap umat beragama sadar bahwa tidak selamanya perbedaan itu mengarah pada suatu permusuhan.

Namun yang diperlukan bukanlah suatu dialog dan toleransi atau kerukunan yang hanya berada dalam tataran permukaan, lebih dari itu adalah men jadikan dialog sebagai mana diajarkan agama sebagai suatu ideologi, sebagai pandangan hidup yang total (A’la, 2002: 14). Adanya suasana dialogis dan penuh to-leransi bukan sekedar bersifat semu dan penuh kepura-puraan, melainkan bersifat intrinsik yang tumbuh dari kesadaran diri mereka sendiri, sehingga memiliki akar yang kuat dalam sikap dan kehadiran mereka.

Dalam Piagam Madīnah dialog antar umat beragama tidak disebut secara tegas. Akan tetapi, bila dipahami salah satu pasalnya, yakni pasal 17 menyatakan bahwa bila orang mukmin hendak mengadakan perdamaian harus atas dasar per samaan dan adil di antara mereka, mengandung konotasi bahwa untuk mengadakan perdamaian itu harus disepakati dan diterima bersama. Untuk men capai tujuan tersebut dibutuhkan suatu sistem atau prosedur yang menjadikan sarana tercapainya suatu kesepakatan bersama yaitu dialog ataupun musyawarah. Tanpa adanya dialog ataupun musya warah atau syūrā mustahil akan tercapainya suatu kesepakatan atas dasar persamaan dan

Page 110: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

88 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

keadilan. Sebagai mana yang telah dijelaskan pada pasal 17 dan 23 dalam Piagam Madīnah, bahwasanya tidak dibenarkan seorang mukmin membuat perjanjian damai sendiri tanpa mengikutsertakan mukmin lain nya dalam keadaan perang di jalan Allah. Hal ini menunjukan betapa pentingnya musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. Permasalahan yang terjadi harus diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat dengan di kembalikan pada ketentuan hukum Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

إون سلم المؤمني واحدة¡ ال يسالم مؤمن دون مؤمن ف قتال ف سبيل اهلل¡ اال ع سواء وعدل بينهم

Sesungguhnya perdamaian orang-orang mukmin itu satu, tidak dibenarkan seorang mukmin mem buat perjanjian damai sendiri tanpa mukmin yang lain dalam keadaan perang di jalan Allah SWT, kecuali atas dasar persamaan dan adil di antara mereka (pasal 17).

د ة ال اهلل وال مم ء¡ فإن مرد إونكم مهما اختلفتم فيه من شSesungguhnya bila kamu berbeda (pendapat) mengenai sesuatu, maka dasar penyelesaiannya (menurut ketentuan) Allah SWT dan Muhammad SAW (pasal 23).

Demikianlah dialog menjadi suatu harapan bagi kema-nusiaan, yang dapat ditawarkan oleh agama-agama. Dialog antar umat beragama merupakan suatu model serta kreativitas guna mengakomodir potensi umat manusia semakin hari semakin

Page 111: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 89

ter fragmentasi. Di pihak lain dialog umat beragama mampu mengilhami seluruh kelompok masyarakat agar saling terbuka serta saling menyumbangkan potensinya masing-masing, guna membangun kehidupan umat manusia yang lebih tentram, aman, damai, dan sejahtara. Dialog umat beragama sebuah sistem yang lebih manusiawi sebagai jembatan hubungan antar kelompok umat beragama dalam suatu masyarakat. Hal inilah yang ditekankan Nabi Muhammad SAW dalam mengambil keputusan demi kepentingan bersama.

2. Kerjasama KemasyarakatanKerjasama kemasyarakatan adalah suatu dasar umum bagi

semua masyarakat (Zahrah, 1973: 20). Berkaitan dengan to-leransi antar umat beragama, maka kerjasama ini merupakan suatu dasar bagi terwujudnya toleransi antar umat beragama. Bila kerjasama bisa terbina dengan baik maka bisa digambarkan bahwa toleransi akan terwujud dengan baik.

Melalui kerjasama sosial kemasyarakatan, rasa saling keter-gantungan, keakraban, dan per saudaraan, serta saling meng-hormati antar umat beragama dapat kiranya dibina dan dipupuk dengan baik. Apabila menghadapi permasalahan-per masalahan yang berkaitan dengan agama atau keyakin an yang berbeda-beda akan teratasi dan terwujudlah sebuah sikap toleransi saling meng hormati akan adanya perbedaan tersebut. Dalam Piagam Madīnah telah ditegaskan yang berkaitan dengan kerjasama kemasyarakatan pada pasal 37-38.

إون ع الهود نفقتهم¡ وع المسلمي نفقتهم إون بينهم انلص

Page 112: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

90 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

حيفة إون بينهم انلصح وانلصيحة ع من حارب اهل هذه الصوالب دون اإلثم

Sesungguhnya kaum Yahudi wajib menanggung nafkah mereka dan orang-orang mukmin wajib menanggung nafkah mereka sendiri. Tapi, di antara mereka harus ada kerja sama atau tolong-menolong dalam menghadapi orang yang menyerang warga shahifat ini, dan mereka saling memberi saran dan nasihat dan berbuat kebaikan, bukan perbuatan dosa (Pasal 37).

ثم امرء يليفه¡ إون انلص للمظلومإونه ال يأ

Sesungguhnya seseorang tidak ikut menanggung kesalahan sekutunya, dan pertolongan atau pembelaan diberikan ke-pada orang teraniaya (Pasal 37).

إون الهود ينفقون مع المؤمني ما دموا ماربيSesungguhnya kaum Yahudi bersama orang-orang mukmin bekerjasama menanggung pembiayaan selama mereka menghadapi peperangan bersama (Pasal 38).

Keberadaan kaum Mukmin atau Yahudi, semua memiliki tanggung jawab yang sama dalam mempertahankan negara. Bersikap baik, saling menghormati, dan menolong sesama warga tanpa membedakan suku, ras, dan agama. Hal inilah yang di-inginkan dalam Piagam Madīnah. Masyarakat tidak terkotak-kotak oleh perbedaan yang ada.

Page 113: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 91

Dalam kerjasama kemasyarakatan sebagai salah satu bentuk toleransi yang dibangun oleh masyarakat ter mani festasi dalam berbagai aspek kehidupan sosial kemasya rakatan (Karwadi, 2004:14). Begitu juga kegiatan sosial ke masyarakatan seperti membangun fasilitas umum, kenduri, resepsi, peringatan hari-hari besar, kematian dilaku kan bersama-sama tanpa ada ham batan psikologis dikarena kan perbedaan agama. Toleransi beragama dalam ber masyarakat tidak hanya berkutat pada masalah-masalah yang secara langsung bersinggungan dengan agama, akan tetapi seyogyanya mewarnai aspek-aspek lainnya. Dengan demikian toleransi beragama dapat memberikan kontribusi positif dan memiliki makna yang kongkrit bagi kehidupan bermasyarakat.

Menurut Robertson, dasar toleransi umat ber agama, tidak berarti ajaran agama yang satu dengan ajaran agama yang lain dicampur adukkan. Tetapi dengan dasar hidup yang menge-depankan toleransi dalam kehidupan berkelompok dan ber-masyarakat, tradisi-tradisi keagamaan yang dimiliki setiap indi-vidu menjadi kumulatif dan kohesif yang menyatukan keragaman interpretasi dan sistem keyakinan keagamaan (Robertson, 1988: Ix).

Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan, masyarakat harus mengupayakan terbentuknya suatu kondisi yang kondusif dengan memberikan peluang berkembangnya iklim saling mengerti atau pengertian antar warga masya rakat yang memiliki perbedaan. Hal ini sangatlah penting, sebab sebesar apapun bentuk modal mate rial pembangunan, bila suasana sosial kemasya rakatan tidak kondusif, maka pelaksanaan serta ke ber-hasilannya tidak akan optimal. Kesadaran ini menjadikan salah

Page 114: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

92 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

satu pendorong bagi upaya ter wujud nya toleransi umat beragama. Dengan toleransi seperti inilah, diharapkan terwujudnya suatu tatanan masyarakat dan terwujudnya ker jasama yang harmonis antar seluruh warga masya rakat tanpa memandang perbedaan sebagai bentuk hambatan dalam kerjasama kemasyarakatan.

D. PROBLEMATIKA KEBERAGAMAAN

Nabi Muhammad SAW dalam mewujudkan sebuah tatanan yang lebih elegan di tengah-tengah masyarakat Madīnah yang plural dengan meng edepankan sikap toleransi tidaklah mudah. Banyak faktor yang mempengaruhi ter cipta nya sebuah pe-mahaman toleransi dalam masyarakat yang ber aneka ragam suku, ras, dan agama. Ada beberapa faktor penghambat dalam menciptakan tatanan masyarakat demokratis yang menge-depankan nilai-nilai toleransi dan humanis yaitu:

1. PerbedaanAjaran-ajaran agama senantiasa mengajarkan pada ter-

ciptanya sebuah kedamaian dan kesejahteraan bagi setiap umat manusia, baik kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Dalam kehidupan agama yang beraneka ragam pastilah ada perbedaan antara satu ajaran agama dengan ajaran agama yang lain. Suasana perbedaan tersebut, pastilah ada sebuah keberpihakan dan tidak mungkin se penuh nya rasional dan objektif, orang akan lebih meng edepankan dan menggunakan keimanannya. Walaupun demikian, pada realitas sosial, ditemukan perilaku maupun sebatas wacana dan pemahaman, sikap kontra kedamaian dan ke sejahteraan. Klaim kebenaran (truth claim) dan kebenaran mutlak senantiasa dijadikan dasar pijakan legitimasi untuk

Page 115: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 93

melakukan agresi keyakinan yang dianut oleh pemeluk agama lain.

Apabila perasaan senantiasa dipengaruhi oleh sikap ke-beragamaan seperti di atas, karena sebuah perbedaan yang sangat prinsipilnya sehingga mem bawa umat suatu agama memusuhi bahkan meme rangi umat agama lain, masih ber akar pada tiap-tiap jiwa umat beragama, niscaya selama itu pula toleransi umat beragama tidak akan dapat terwujud.

Oleh sebab itu, harus ada sebuah kesadaran dalam diri masing-masing pemeluk agama akan kenyataan perbedaan agama yang diyakini kebe narannya. Adanya perbedaan agama dan keyakin an merupakan suatu yang alamiah dan tidak ter-bantahkan oleh siapapun. Oleh karena itu, masing-masing pe-meluk agama harus memantap kan pada posisi kepercayaan umatnya dan menya kinkan bahwa agamanya berbeda dengan agama lain. Umat beragama seyogyalah diberikan sebuah pemahaman yang objektif dan benar meng enai substansi ajaran agamanya. Adanya ke sadaran terhadap subtansi tersebut tidak hanya memperkuat umat dalam menjalankan ajaran agama yang diyakini kebenarannya, tetapi juga menyadari adanya keyakinan berbeda yang diyakini kebenarannya oleh pemeluk agama lain.

Harus diakui oleh seluruh pemeluk agama bahwa ajaran agama tidak saja bersifat ekslusif tetapi juga ada yang bersifat inklusif. Banyak ditemukan doktrin agama yang memiliki ke-samaan makna dan semangat, maupun satu tujuan. Per samaan-persamaan yang ada dalam agama tersebut harus ditengahkan, sementara perbedaan-perbedaan harus diakui, dihargai, dan dihormati oleh seluruh pemeluk agama. Tiga agama samawi

Page 116: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

94 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

sama-sama mengakui bahwasanya mereka berasal dari satu keturunan yakni Adam dan Hawa, mengakui ketuhanan Allah. Agama Ardli yakni Budha dan Hindu juga mengakui adanya Tuhan yang senantiasa memberikan kehidupan pada umat manusia, seperti halnya yang difahami oleh agama samawi. Bukanlah agama tanpa adanya eksistensi keberadaan Tuhan. Kepercayaan terhadap adanya Tuhan merupakan salah satu tanda ikatan, bahwasanya umat beragama yang memiliki perbedaan agama dan keyakinan merupakan saudara. Sebagai sesama saudara maka tidak semestinya umat beragama saling menjauhi, saling membinasakan antar sesama keturunan Adam dan Hawa. Sebagai umat yang menyembah Tuhan tidak semestinya melakukan penganiayaan terhadap sesama hamba Tuhan.

Apabila dalam diri pemeluk agama telah terpatri sebuah kesadaran akan adanya perbedaan dan menghormati serta menghargai perbedaan ter sebut, maka dengan mudah sikap toleransi akan berkembang dengan baik. Berkembangnya to-leransi dalam melihat perbedaan dan menempatkannya pada proporsi yang layak, maka akan terbentuklah tatanan masya-rakat yang diimpikan yakni masya rakat yang senatiasa menge-depankan nilai-nila humanisme dan toleransi, sehingga ter-wujudlah masyarakat yang nyaman, damai, tentram, dan ber keadilan. Sebagaimana yang telah diwujudkan oleh Nabi Muhammad SAW pada masyarakat di kota Madīnah yang plural. Dengan menanamkan sebuah kesadaran akan perbedaan dalam diri masyarakat Madīnah yang terikat pada perjanjian Piagam Madīnah.

Page 117: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 95

Dengan demikian perbedaan tidaklah men jadikan peng-halang dalam mengembangkan toleransi umat beragama. Ada-nya perbedaan malah menjadikan titik temu bagi seluruh umat beragama dalam menciptakan sebuah tatanan masyarakat yang dilandasi oleh sebuah kesadaran yang tinggi guna mewujudkan masyarakat yang menjunjung tinggi kebersamaan, perdamaian, dan persaudaraan. Dengan adanya kesadaran yang tinggi maka sikap beragama masyarakat secara objektif akan terarah dengan baik, menitikberatkan pada usaha bersama, menggali, mengembangkan secara mendalam ten tang prinsip-prinsip kesamaan dalam hubungan kemanusiaan, sosial, dan lingkungan. Kesadaran ini mutlak diperlukan tidak hanya sebagai wawasan melainkan sebagai aksi yang harus dimulai dari individu-individu seluruh pemeluk agama yang pada akhirnya menjadi kesadaran kelompok, masyarakat, dan kesadaran seluruh umat beragama.

2. Fanatisme NegatifAjaran agama selalu mengajarkan dan meng inginkan ke-

damaian dan kesejahteraan bagi setiap umat manusia, baik kehidupan di dunia maupun di akhirat (Munawar, 2005: 113). Akan tetapi ditemukan pada realitas sosial, banyak ditemu-kan perilaku maupun hanya sebatas wacana serta pema haman, sikap-sikap kontra perdamaian dan ken tentraman. Pengklaiman kebenaran (truth claim) senantiasa dijadikan dasar dan landasan melegitimasi untuk melakukan ekspansi keyakinan yang telah dianut oleh pemeluk agama lain.

Memang banyak ditemukan hampir pada setiap agama, khususnya agama samawi doktrin-doktrin kebenaran mutlak

Page 118: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

96 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

atau doktrin yang me nya takan bahwa agamanyalah yang paling benar. Doktrin eksklusif tersebut merupakan suatu lan dasan iman yang mengikat pemeluknya supaya tetap eksis dalam meyakini keyakinannya. Adanya doktrin eksklusif dalam agama tidaklah memiliki basis keimanan yang kuat. Klaim tersebut dapat di pahami sebagai suatu keniscayaan dalam setiap ajaran agama-agama, akan tetapi doktrin tersebut tidak harus difahami secara tidak proposional sehingga mengakibatkan fanatisme buta.

Truth claim meskipun dimaklumi sebagai doktrin eksklusif dalam ajaran agama, namun pemahaman skripturalisme eksklusif dan literalis dapat menutup kesadaran pluralitas agama bagi pemeluknya. Bila kehilangan kesadaran akan pluralisme serta toleransi agama dapat menimbulkan petaka bagi kehidupan sosial dan kemanusiaan dalam masya rakat yang majemuk. Adanya pemahaman literal pada doktrin-doktrin eksklusif dapat menjurus pada sikap fundamentalis dan radikalis. Akhirnya berdampak pada hubungan manusia yang tidak harmonis, tidak adanya kenyamanan dalam men jalankan ibadah sebagaimana agama yang telah diyakininya, dan akan terciptanya konflik agama yang berkepanjangan. Kemudian tujuan dan cita-cita agama untuk mensejahterakan dan menciptakan kehidupan yang damai jauh dari konflik agama akan berbalik menjadi suatu ancaman serta petaka kemanusiaan.

Pada era modern, fundamentalisme memiliki citra yang negatif bagi kehidupan masyarakat yang plural, sebagai dampak terhadap implikasi sosial dan politis. Sebab peranannya selalu bersifat destruktif. Karenanya, fundamentalisme sering difahami

Page 119: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 97

secara pejoratif seperti fanatik, buta, dan anti intelektualis, serta jauh dari mainstream keagamaan.

Dalam agama Islam, beriman secara funda mental, dalam arti etimologis merupakan suatu kuwajiban, dikarenakan setiap muslim diwajibkan untuk meyakini dan menjalankan dasar-dasar agamanya. Akan tetapi, bersikap sebagaimana fundamentalis dalam pengertian gerakan atau pengalaman radikal destruktif terhadap persaudaraan manusia merupakan sikap yang ber-lebihan dan sangat berseberangan dengan mainstream Islam. Sebab kedatangan Nabi Muhammad SAW di bumi ini sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia serta alam semesta tanpa menafikan pluralitas keberagamaan serta keyakinan yang dianut manusia. Dalam al-Qur’an telah ditegaskan:

Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. QS. 21 (an-Ambiya’): 107.

Hal ini diperkuat oleh sejarah Islam itu sendiri terhadap doktrin ajaran agama tersebut dengan merujuk kepada bukti hubungan antar sesama penganut agama yang diperankan oleh Nabi Muhammad SAW di negara Islam Madīnah ((Munawar, 2005:120). Oleh karena itu, pondasi keberagaman yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW sebagai suatu jawaban yang harus dipertanggungjawabkan oleh umat Islam terhadap gejala fundamentalisme dewasa ini. Sikap-sikap yang diperankan oleh kelompok fundamentalisme saat ini merupakan hanya reaksi

Page 120: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

98 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

semata terhadap keterpurukan terhadap tatanan perpolitikan dunia internasional terhadap umat Islam.

3. Penyebaran AgamaDalam rangka membina keharmonisan hidup umat be-

ragama, maka yang harus difahami oleh seluruh umat ber-agama adalah mengenai penyebaran agama. Karena disadari ataupun tidak setiap agama pastilah ada misi penyebaran agama (dakwah). Oleh karena itulah, hendaknya seluruh pemeluk agama memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam proses penyebar luasan agama. Diharapkan setiap penyebar agama mengetahui ketentuan yang telah berlaku dan melaksanakannya dengan baik. Adapun ketentuan-ketentuan yang harus mengerti dan dijalani oleh penyebar agama.1. Penyiaran agama adalah segala kegiatan yang bentuk, sifat

dan tujuannya untuk menye bar luaskan ajaran suatu agama.2. Penyiaran agama hendaknya dilakukan dengan cara yang

tidak menimbulkan keresahan pemeluk lain.3. Yang dimaksud dalam penyiaran agama dalam kese pakatan

ini adalah yang menyangkut isi dan materi siaran agama (Kalijaga, 1986: 46).Dalam upaya meningkatkan toleransi atau ke rukunan umat

beragama paling tidak ada tiga hal yang menjadi peng hambat. Pertama, sikap agresif para pemeluk agama dalam men dakwah-kan agamanya. Kedua, organisasi keagamaan yang cen derung berorientasi pada sisi peningkatan jumlah anggota secara ku-antitatif dari pada per baikan kualitas ke imanan pemeluknya. Ketiga, disparitas ekonomi antar penganut agama yang berbeda.

Page 121: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 99

Guna meminimalisir hambatan seperti ini, seluruh umat beragama dituntut untuk menata akti vitas penyebaran atau dakwah agama secara lebih proporsional dan dewasa (Suprapto, 2003: 6). Melakukan pendekatan kultural yang bertujuan me-lakukan pembinaan secara internal terhadap anggota-anggota-nya, dalam rangka menata hubung an antar umat beragama. Dibandingkan dengan pendekatan struktural yang melibatkan campur tangan pemerintah.

Ada beberapa alasan mengapa tidak meng gunakan pen-dekatan struktural dalam penyiaran suatu agama. Per tama, guna meminimalisir campur tangan penguasa ter hadap ke-hidup an beragama dan terhindarnya agama dari hegemoni dan kooptasi penguasa guna kepentingan politik nya. Kedua, adanya ketidakpercayaan atas efektivitas negara dalam mengatur dan menjaga keteraturan sosial (social order). Dikarenakan me-numpuknya tugas penguasa dalam menyelesaikan ketimpangan-ketimpangan sosial yang sampai saat ini belum terpecahkan. Apalagi ikut campur penguasa ter hadap agama yang sangat sensitif dan rentan terjadinya konflik antar umat beragama. Oleh karena itu pendekatan kultural diharapkan lebih efektif dalam melakukan penyiaran suatu agama.

Bila Islam diharapkan menjadi agama yang Rachmatan Li-l’Ālamīn bagi seluruh alam, sebagai mana yang telah dikem-bangkan oleh Nabi Muhammad SAW di kota Madīnah. Sebagai agama yang lebih mengedepankan nilai-nilai humanis-trans-formatif dan toleran dengan menggunakan pendekatan kultural. Oleh karena itu, yang harus disiapkan adalah penyiapan da’i yang arif, bersikap inklusif bukan eksklusif, memilih materi

Page 122: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

100 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

yang menyejukkan, dan menentramkan umat, serta dakwah yang memiliki paradigma transformatif sebagai modal menuju hubungan antar umat beragama.

Penyebar agama hendaklah bersikap arif dan bijaksana dalam menyebarkan ajaran agamanya, sebagai bentuk ke dewasaan dalam memahami ajaran agama yang diyakini kebenarannya. Kedewasa an akan menghantarkan keluhuran, citra diri Islam di mata agama lain, dan menjadikan umat agama lain menjadi tentram sebagai agama yang minoritas dalam konteks ke-Indonesiaan. Struktur masyarakat yang majemuk haruslah di-pahami oleh setiap penyebar ajaran agama, keragaman keyakinan yang berbeda menuntut bentuk dakwah yang beragam pula. Sebagaimana yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW dengan mengedepankan nilai-nilai humanisme, toleransi, dan bersikap tegas. Dalam al-Qur’an telah dijelaskan:

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. QS. 16 (an-Nahl): 125.

Page 123: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 101

Oleh karena itu dalam penyiaran agama hendak nya seluruh elemen umat beragama mengedepankan nilai-nilai yang telah diajarkan oleh agama masing-masing. Dengan mengedepankan sikap saling menghormati, menghargai akan suatu perbedaan, menjunjung tinggi humanisme dan toleransi sebagai bentuk aplikasi nilai-nilai agama yang penuh dengan kadamaian, ketentraman, cinta, dan kasih sayang antar sesama walaupun berbeda dalam keyakinan dan agamanya. Sampai terwujudlah tatanan masyarakat yang arif dan bijaksana dalam memaknai perbedaan dalam keyaninan beragama.

Dengan demikian, apabila seluruh elemen yang terkait dengan penyiaran agama, senantiasa ber pegang teguh pada prinsip-prinsip penyiaran agama yang telah ditentukan. Akan terwujudlah sebuah iklim yang kondusif dalam penyebaran agama tersebut. Sikap saling menghormati dan menghargai itulah nantinya yang akan membawa pada kesadaran pada seluruh pendakwah akan pentingnya toleransi beragama. Tidak ada agitasi negatif yang mengatasnamakan kebenaran agama, membenarkan tindakan-tindakan yang meresahkan ke-tentraman masyarakat dalam beribadah sesuai dengan agama serta keyakinannya masing-masing. Pada akhirnya terwujudlah ketentraman dalam masyarakat, tenang dalam menjalankan ibadah, tanpa adanya ancaman dan intimidasi dari pihak lain.

Page 124: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

102 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Page 125: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 103

TOLERANSI DAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW

DALAM PIAGAM MADINAH

DAKWAH pada hakekatnya merupakan peran yang se mestinya dilakukan oleh mereka yang mempunyai ilmu yang mendalam. Dakwah tidak bisa disampaikan oleh orang yang berpengetahuan rendah, apalagi tidak mengerti agama. Dakwah meniscayakan pemahaman yang luas terhadap khazanah keislaman sekaligus penalaran untuk menguatkan esensi agama. Hal tersebut makin diperkuat, bahwa para ulama terdahulu yang melakukan dakwah, pada umumnya mempunyai karya-karya spektakuler di bidangnya masing-masing.

Karena dakwah bermodalkan hikmah, maka peradaban Islam menjadi salah satu peradaban Islam yang adiluhung. Kekuatan Islam tidak ditentukan oleh kekuatan otot, yang selalu di tandai dengan aksi kekerasan. Oleh karena itu, di tengah menguatnya keberagamaan diperlukan toleransi yang bersifat aktif. Artinya, dakwah bukanlah upaya menciptakan tebing ketertutupan

Page 126: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

104 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

terhadap yang lain. Dakwah yang ada merupakan usaha untuk memperkenalkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran. Disinilah dakwah dan toleransi perlu menggarisbawahi kesanggupan untuk menerima yang lain sebagai inspirasi menuju tangga ke benaran (Misrawi, 2010: 237-238). Oleh karena itu pada bab empat ini, penulis mengetengahkan tentang dakwah Nabi Muhammad SAW dan pokok ajaran tentang toleransi.

A. BEBERAPA POKOK AJARAN ISLAM TENTANG TO-LERANSI

Sikap toleran bukan berarti suatu sikap me nerima apa adanya dengan membiarkan segala sesuatu berjalan dengan tanpa adanya kritik yang konstruktif, melainkan memberikan ruang dan waktu untuk berinteraksi secara harmonis dengan orang lain selama tidak melanggar atau menyalahi aturan-aturan yang telah ditetapkan, mengikat dan berlaku umum. Penunjukkan sikap ini, secara implisit ditegaskan oleh Farid Esack dalam bentuk pernyataan sikap al-Qur’an ter hadap agama lain (Esack, 2002: 201). Menurutnya Islam merupakan agama yang benar-benar ajaran yang pertama kali mem perkenalkan pandangan-pandangan tentang toleransi dan kebebasan beragama kepada umat manusia. Konsep ini juga mengandung dampak terhadap kosmopolitanisme bagi pengembangan budaya dan peradaban yang gemilang, karena budaya tersebut bercorak toleran dan kebebasan dalam beragama.

Kita ketahui bahwa agama Islam yang disebar kan oleh Nabi Muhammad SAW merupakan agama yang sangat to leran, oleh karena itu tidak terkecuali ajaran-ajarannya juga akan senantiasa berkaitan dengan toleransi, khususnya toleransi beragama.

Page 127: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 105

Adapun ajaran Islam yang berkaitan dengan toleransi beragama yang telah aplikasikan oleh Nabi Muhammad SAW di kota Madīnah antara lain:

1. Kebebasan Tanpa PaksaanDalam ajaran Islam yang terkait dengan ke bebasan ber-

agama, baik secara konseptual mau pun secara praktis, penuh dengan toleransi dan kreasi hidup yang berlandaskan pada tolong-menolong (Thantowi, 2004: 4). Adanya tuntutan untuk me ne gakan toleransi tidak perlu mengabaikan prinsip-prinsi perbedaan keyakinan. Dasar-dasar inilah yang menjadikan pegangan bagi munculnya pan dangan progresif dari kalangan Islam lebih muda yang lebih dikenal sebagai Islam inklusif, moderat, liberal, dan neo-modernis.

Oleh karena itu, pergumulan manusia untuk memahami diri dan realitas dunianya tanpak antara lain dalam konsep mengada atau menjadi (Andang, 1998: 97). Hal ini dapat terlihat bahwa manusia bergerak menuju suatu yang ideal menuju pada realitas yang ada. Kehidupan manusia dimaknai sebagai suatu proses atau gerak. Pada akhirnya tim bul suatu pertannyaan"proses atau gerak ke mana?".

Konteks inilah para agamawan mengatakan bahwa titik tolak dari proses ataupun pergerakan itu adalah menuju ke arah Tuhan. Keterarahan manusia menuju Tuhan atau menuju yang ideal ini biasa disebut upaya menuju kesalehan atau mukmin sebagai predikatnya. Berkaitan dengan hal ini, ada dua unsur yang bertemu yaitu manusia mencari Tuhan dan Tuhan mewahyukan diri. Agama sebagai institusi dapat disebut sebagai muara pertemuan antara dua arus ini. Dengan demikian, agama

Page 128: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

106 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

se bagai institusi dapat berwajah ganda: wajah manusia wi dan wajah Ilahi. Dari sudut manusiawi agama dapat dikategorikan sebagai institusionalisasi pen carian, sedangkan dari sudut wajah Ilahi dapat dikategorikan sebagai institusionalisasi penemuan, sebagai mana yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim dalam pencarian terhadap Tuhannya.

Agama sebagai institusi pencarian dalam wajah manusiawi-nya sangat relatif, sedangkan dari sudut wajah Ilahiyah sebagai institusi penemuan, agama bersifat mutlak. Dalam hal ini tidaklah mudah untuk bersikap arif. Sering kita lihat pemutlakan terjadi dalam wajah Ilahiyah dan melupakan pada wajah manusiawinya. Itulah sebabnya toleransi beragama tidak mendapatkan tempat dikarenakan toleransi beragama mengandaikan alternatif atau pluralitas agama.

Memang terdapat kesan bahwa toleransi yang mengandaikan alternatif tadi bertentangan dengan aspek agama sebagai institusi penemuan. Namun yang harus disadari, meskipun institusi ini dikehendaki oleh Tuhan, tidaklah mungkin "mengurung" Tuhan yang senantiasa lebih besar dari pada institusi itu sen-diri. Dengan inilah toleransi beragama yang mengandaikan pluralitas agama mendapatkan landasannya baik dalam bentuk wajah manusiawinya maupun wajah Ilahinya. Dari sudut Ilahinya, toleransi berarti sebuah pengakuan terhadap Tuhan yang mewahyukan dirinya itu Maha Besar dan berkuasa atas segalanya. Kemaha besaran Tuhan yang mutlak sebagai institusi agama kiranya diperlukan kearifan dan kerendahan hati dalam penyikapannya, meskipun tidak sesuai dengan pandangannya. Karena ketidaksesuaian itu belum tentu tidak sesuai dengan kebesaran Tuhan.

Page 129: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 107

Toleransi beragama merupakan sebuah peng akuan akan keterbatasan suatu agama sebagai sebuah institusi pencarian, sebab agama dalam wajah manusiawinya banyak terkait dengan keter batasan manusiawi dan keterbatasan ruang dan waktu (Andang, 1998:101). Toleransi dimaknai sebagai kerendah hatian, kearifan dalam mengakuai keterbatasan diri di hadapan ke besaran Tuhan, dan di hadapan orang atau institusi lain yang berbeda. Sebagaimana jauh pada periode Mekkah kebebasan agama telah contohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan termaktub dalam al-Qur’an.

83

sesuai dengan pandangannya. Karena ketidaksesuaian itu

belum tentu tidak sesuai dengan kebesaran Tuhan.

Toleransi beragama merupakan sebuah pengakuan

akan keterbatasan suatu agama sebagai sebuah institusi

pencarian, sebab agama dalam wajah manusiawinya

banyak terkait dengan keterbatasan manusiawi dan

keterbatasan ruang dan waktu (Andang, 1998 :101).

Toleransi dimaknai sebagai kerendahatian, kearifan dalam

mengakuai keterbatasan diri di hadapan kebesaran Tuhan,

dan di hadapan orang atau institusi lain yang berbeda.

Sebagaimana jauh pada periode Mekkah kebebasan agama

telah contohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan

termaktub dalam al-Qur'an.

Bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Q. S. 109 (

al-Kafirun) : 6.

Surat ini menunjukan kearifan yang mendalam,

bukan hanya sekedar sopan santun pergaulan yang

menjamin kemapanan semu, melainkan kearifan yang aktif

serta komunikatif, kearifan menuju kondisi yang

konstruktif dalam pencarian yang tidak ujung selesai

karena Allah SWT senantiasa lebis besar. Dalam Piagam

Madīnah juga telah dijelaskan pada pasal 25.

Bagimu agamamu dan bagiku agamaku. QS. 109 (al-Kafirun): 6.

Surat ini menunjukan kearifan yang mendalam, bukan hanya sekedar sopan santun pergaulan yang menjamin kemapanan semu, melainkan kearifan yang aktif serta komunikatif, kearifan menuju kondisi yang konstruktif dalam pencarian yang tidak ujung selesai karena Allah SWT senantiasa lebih besar. Dalam Piagam Madīnah juga telah dijelaskan pada pasal 25.

¡ لليهود دينهم وللمسلمي ة مع المؤمني إون يهود بن عوف امدينهم¡ موالهم وانفسهم اال من ظلم واثم. فإنه ال يوتغ اال نفسه

واهل بيتهSesungguhnya Yahudi Bani ‘Auf satu umat bersama orang-orang Mukmin, bagi kaum Yahudi agama mereka dan bagi

Page 130: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

108 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

orang-orang muslim agama mereka, termasuk sekutu-sekutu dan diri mereka, kecuali orang yang berlaku zalim dan ber-buat dosa atau khianat, karena sesungguhnya orang yang demikian hanya akan mencelakakan diri dan keluarganya.

Keberadaan masyarakat di kota Madīnah me rupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah kan. Mereka adalah satu ummat, walau terdapat perbedaan baik suku, ras, golongan, dan agama. Hal ini membuktikan bahwasanya Nabi Muhammad SAW memiliki strategi yang hebat dalam membangun peradaban di kota Madīnah yang beranekaragam. Penegakan keadilan tidak meman dang apakah muslim atau non-muslim. Semua memiliki perlakuan yang sama apabila melakukan kesalahan.

Bersikap toleran secara sederhana dapat diar ti kan sebagai sikap menghargai terhadap kemaje mukan (Efendi, 1994: 50). Karena kemajemukan bukanlah rekayasa manusia melainkan sebuah takdir Illahi, dengan demikian kesadaran akan kema-jemukan tidak melulu dan berhenti pada percaya akan adanya kondisi itu, tapi lebih jauh adalah keterlibatan langsung secara aktif di dalamnya. Perilaku ini bukan saja untuk mengakui eksistensi dan hak-hak orang lain, behkan lebih dari itu, terlibat dalam usaha mengetahui dan memahami adanya kemajemukan dan perbedaan. Dalam keberagaman tersebut tidak boleh dibiarkan adanya praktik-praktik diskriminasi.

Keterbukaan, toleransi dan menghormati agama-agama lain merupakan aspek yang penting (Engineer, 2003: 54). Al-Qur’an menegaskan dengan jelas (2: 256), tidak ada paksaan dalam agama (religious freedoom). Al-Qur’an juga memerintahkan pada kaum Muslim supaya tidak menghina ataupun mencaci maki

Page 131: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 109

orang yang menyembah selain Allah SWT karena mereka tidak tahu (surat 6). Al-Qur’an juga mengajarkan agar keberimanan seseorang diaktualisasikan dengan rasa hormat kepada semua nabi (mereka semua beriman kepada Allah SWT dan malaikat-malaikatnya dan Kitab Suci-Nya dan nabi-nabi-Nya.

86

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah SWT, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat yang tidak akan putus dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. Q. S. 2 ( al-Baqarah) : 256.

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah SWT dan Rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah SWT dan Rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir). Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. kami Telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan . Q. S. 4 (an-Nisa’ : 150-151).

Kebebasan merupakan bagian yang sangat penting

dalam ajaran Islam. Sebab kebebasan adalah fitrah yang

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah SWT, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat yang tidak akan putus dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. QS. 2 (al-Baqarah): 256.

86

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah SWT, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat yang tidak akan putus dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. Q. S. 2 ( al-Baqarah) : 256.

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah SWT dan Rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah SWT dan Rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir). Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. kami Telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan . Q. S. 4 (an-Nisa’ : 150-151).

Kebebasan merupakan bagian yang sangat penting

dalam ajaran Islam. Sebab kebebasan adalah fitrah yang

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah SWT dan

Page 132: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

110 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah SWT dan Rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan:"Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir). Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. QS. 4 (an-Nisa’: 150-151).

Kebebasan merupakan bagian yang sangat penting dalam ajaran Islam. Sebab kebebasan adalah fitrah yang lazim dimiliki oleh manusia. Manusia diberi kebebasan oleh Allah SWT untuk memilih agama atau bahkan memilih untuk tidak beragama. Islam memberikan kebebasan sepenuhnya, apakah ia ingin menerima kebenaran agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW atau tidak. Surat al-Baqoroh 2: 256/ Muntahanah 8: 60/ Kahfi 18: 29.

87

lazim dimiliki oleh manusia. Manusia diberi kebebasan

oleh Allah SWT untuk memilih agama atau bahkan

memilih untuk tidak beragama. Islam memberikan

kebebasan sepenuhnya, apakah ia ingin menerima

kebenaran agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad

SAW atau tidak. Surat al- Baqoroh 2: 256/ Muntahanah 8 :

60/ Kahfi 18 : 29.

Allah SWT tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang berlaku adil. Q. S. 60 (Muntahanah : 8).

Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari

Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi

Allah SWT tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negeri-mu. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang berlaku adil. QS. 60 (Muntahanah: 8).

87

lazim dimiliki oleh manusia. Manusia diberi kebebasan

oleh Allah SWT untuk memilih agama atau bahkan

memilih untuk tidak beragama. Islam memberikan

kebebasan sepenuhnya, apakah ia ingin menerima

kebenaran agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad

SAW atau tidak. Surat al- Baqoroh 2: 256/ Muntahanah 8 :

60/ Kahfi 18 : 29.

Allah SWT tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang berlaku adil. Q. S. 60 (Muntahanah : 8).

Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari

Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi

Page 133: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 111

87

lazim dimiliki oleh manusia. Manusia diberi kebebasan

oleh Allah SWT untuk memilih agama atau bahkan

memilih untuk tidak beragama. Islam memberikan

kebebasan sepenuhnya, apakah ia ingin menerima

kebenaran agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad

SAW atau tidak. Surat al- Baqoroh 2: 256/ Muntahanah 8 :

60/ Kahfi 18 : 29.

Allah SWT tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang berlaku adil. Q. S. 60 (Muntahanah : 8).

Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari

Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi

Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. QS. 18 (Kahfi): 29.

Berdasarkan prinsip diatas, ada dua aspek ke bebasan yang terkandung di dalamnya, yaitu aspek internal dan aspek eksternal. Aspek eksternal ber kaitan dengan toleransi ber agama dan aspek internal berkaitan dengan ajaran bahwa agama merupakan satu paket. Artinya pada saat seseorang memilih agama maka ia tidak bebas lagi untuk memilah-milah ajaran yang diterima dan yang akan dia tolak. Penolakan terhadap bagian tertentu meng akibatkan penolakan terhadap keseluruhan paket tersebut.

Sebagaimana preseden-preseden (teladan) hadir pada tahun 630 M dalam perjanjian yang disepakati oleh Nabi Muhammad SAW dengan kaum Kristen Najran, yang menjamin kelestarian institusi-institusi Kristen, dan perintah-perintah yang diberikan kepada Mu’adz ibn Jabal ketika akan pergi ke Yaman, "Tidak

Page 134: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

112 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

ada orang Yahudi yang boleh diganggu karena mengamalkan agamanya" (Sachedina, 2002: 114).

Kebebasan, sebagai suatu konsep atau rancangan dan se-bagai suatu nilai patut dihargai serta tidak dapat ditentang oleh berbagai perseorangan (individu), kelompok, bangsa dan agama. Pandangan hidup umat Islam adalah untuk mendalami kegiatan intelektual memantapkan hati dalam memahami persoalan spiritual, menegakkan prinsip moral, dan bahkan menciptakan suatu peraturan. Bila seorang selalu mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan, niscaya ia tidak pernah mengalami kegagalan dalam mencapai petunjuk pokoknya yang paling tinggi dari kebebasan dan emansipasi. Pernyataan tentang kebebasan ke-yakinan, ibadah, dan getaran hatinya dalam mengingat Tuhan semesta alam memegang peranan penting dalam Islam. Setiap manusia berhak mencari kebebasannya dalam masalah keya-kinan, kesadaran dan peribadahan.

Islam mengambil sikap ini karena agama dilepaskan dari iman, kehendak dan tawakkal. Semua ini tidak akan berarti seandainya dilakukan dengan paksaan. Islam telah menjelaskan kebenaran yang berasal dari Allah dan memberi kebebasan untuk memilih keputusannya sendiri. Kebebasan dalam Islam ini sama sekali tidak ada tempat bagi agama untuk konflik yang ditimbulkan oleh tinggi rendahnya derajat manusia atau pertentangan-pertentangan rasial. Hak–hak individu dari ke-bebasan adalah bersih. Sebagaimana haknya untuk hidup, kebe-basan itu sama dengan hidup itu sendiri. Kemajemukan atau pluralisme adalah sebuah fenomena yang mustahil dihindari. Salah satu fakta adalah adanya kemajemukan agama. Dalam suasana yang majemuk ini, ditambah klaim kebenaran (truth

Page 135: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 113

claim) dan watak misioner dari setiap agama menjadikan umat beragama sebagai kelompok masyarakat yang rentan dengan konflik. Konflik yang cenderung disakralkan karena meng-atasnamakan kebenaran agama.

Sebagai agama yang sempurna dan toleran, Islam tidak me-nutup diri dan menghindar dari umat beragama yang berbeda keyakinan, sebaliknya Islam tetap membuka pintu lebar-lebar serta membuka diri, berlapang dada untuk berkoeksistensi bahkan hidup bersama dengan pemeluk agama yang berbeda keya kinan dalam hal sosial, bahkan lebih dari itu, Islam memiliki pandangan serta perhatian yang khusus untuk mereka yang berbeda agama yaitu dengan menitik beratkan pada toleransi dan hubungan antar umat beragama.

Bagi Islam dalam kaitannya dengan pemeluk agama lain, terciptanya rasa saling menghormati, saling menghargai, dan rasa kasih sayang, serta rasa damai, rukun tidak berpecah belah, sehingga terwujudnya keharmonisan dalam bermasyarakat merupakan sesuatu yang harus diupayakan dengan maksimal antara umat muslim dengan non-muslim

Islam memandang bahwa pemaksaan tidak ada gunanya. Sebaliknya, akan menimbulkan hal-hal negatif yang akan meng-ganggu kedamaian dan keharmonisan bagi kehidupan manusia dalam suatu masyarakat. Tegasnya pemaksaan terhadap suatu agama merupakan prilaku yang tidak terpuji dan tidak toleran yang harus dihindari. Islam sebagai agama yang sangat toleran dan tidak terkecuali diantara ajarannya yang sempurna itu terdapat banyak ajaran-ajaran yang berkaitan dengan toleransi, khususnya toleransi beragama.

Page 136: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

114 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

2. Kesatuan Umat ManusiaIslam yang disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW meng-

ajarkan bahwa umat manusia merupakan satu kesatuan, kesatuan dalam pengertian bahwa manusia berasal dari satu penciptaan yakni penciptaan dari Allah SWT dan satu keturunan Adam dan Hawa, serta satu status sebagai hamba Allah SWT. Islam mencoba meniadakan dan menghapus struktur kelas, etnis, serta kesukuan, sekaligus menghapus kecondongan manusia yang muncul dari berbagai faktor diskriminasi. Sebagaimana telah ditegaskan dalm al- Qur’an surat al-Baqoroh 2: 213 dan QS. an-Nisa’ 4:1. Adapun kenyataan yang ada bahwa manusia tercipta dalam bentuk serta karakter yang berbeda, hal ini menandakan adanya kekuasaan Allah yang tiada taranya. Sebagaimana telah ditegaskan dalam QS. al- Rum ayat 30: 22.

Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul per-selisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi

Page 137: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 115

peringatan, dan Allah SWT menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi Keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang Telah didatangkan kepada mereka kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, Karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah SWT memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah SWT selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. QS. 2 (al-Baqarah): 213.

93

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada

Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah SWT menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah SWT memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah SWT yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah SWT selalu menjaga dan mengawasi kamu. Q. S. 4 ( an-Nisa') : 1.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah

menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang Mengetahui. Q. S. 30 (al-Rum) : 22.

Islam mencoba memberikan suatu pemahaman

yang sangat revolosioner tentang kesatuan umat dan

persamaan antar umat manusia. Sebab dalam ajaran Islam,

seseorang dihormati tidak dikarenakan strata sosial yang

mempengaruhinya baik itu kekayaan, kekuasaan, dan

golongan darah, serta keturunan yang ada. Semua di

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah SWT menciptakan isterinya; dan dari pada kedua nya Allah SWT memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan ber takwalah kepada Allah SWT yang dengan (mem pergunakan) nama-Nya kamu saling me minta satu sama lain, dan (peliharalah) hubung an silaturrahim. Sesungguhnya Allah SWT selalu menjaga dan mengawasi kamu. QS. 4 (An-Nisa’): 1.

93

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada

Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah SWT menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah SWT memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah SWT yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah SWT selalu menjaga dan mengawasi kamu. Q. S. 4 ( an-Nisa') : 1.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah

menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang Mengetahui. Q. S. 30 (al-Rum) : 22.

Islam mencoba memberikan suatu pemahaman

yang sangat revolosioner tentang kesatuan umat dan

persamaan antar umat manusia. Sebab dalam ajaran Islam,

seseorang dihormati tidak dikarenakan strata sosial yang

mempengaruhinya baik itu kekayaan, kekuasaan, dan

golongan darah, serta keturunan yang ada. Semua di

Page 138: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

116 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

93

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada

Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah SWT menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah SWT memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah SWT yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah SWT selalu menjaga dan mengawasi kamu. Q. S. 4 ( an-Nisa') : 1.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah

menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang Mengetahui. Q. S. 30 (al-Rum) : 22.

Islam mencoba memberikan suatu pemahaman

yang sangat revolosioner tentang kesatuan umat dan

persamaan antar umat manusia. Sebab dalam ajaran Islam,

seseorang dihormati tidak dikarenakan strata sosial yang

mempengaruhinya baik itu kekayaan, kekuasaan, dan

golongan darah, serta keturunan yang ada. Semua di

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang Mengetahui. QS. 30 (al-Rum): 22.

Islam mencoba memberikan suatu pemahaman yang sangat revolusioner tentang kesatuan umat dan persamaan antar umat manusia. Sebab dalam ajaran Islam, seseorang dihormati tidak dikarenakan strata sosial yang mempengaruhinya baik itu ke-kayaan, kekuasaan, dan golongan darah, serta keturunan yang ada. Semua di hadapan Allah SWT sama tidak ada perbedaannya yang menjadi parameter adalah ketaqwaan manusia itu sendiri. QS. al-Hujurat 49: 13.

94

hadapan Allah SWT sama tidak ada perbedaannya yang

menjadi parameter adalah ketaqwaan manusia itu sendiri.

Q. S. al-Hujurat 49 : 13.

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah SWT ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. Q. S. 49 (al-Hujurat) : 13.

Bila adanya perbedaan ras, suku, bangsa, agama,

warna kulit, dan bahasa menjadi sumber yang berbahaya

bagi terciptanya toleransi umat beragama, maka dengan

tegas Islam berada di garda yang paling depan dalam

menentang hal itu dan berusaha untuk menghapuskannya.

Selanjutnya Islam menempatkan seluruh umat manusia

dalam status yang sama.

Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi

Muhammad Ia membagi wilayah kabilah-kabilah dan

menyerahkan pemerintahannya kepada mereka.

Kebijakkan ini menunjukkan, bahwa Nabi Muhammad

ingin membagi tanggung jawab dan wewenang ke dalam

beberapa kelompok kecil. Agar dapat memudahkan

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah SWT ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha menge tahui lagi Maha Mengenal. QS. 49 (al-Hujurat): 13.

Page 139: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 117

Bila adanya perbedaan ras, suku, bangsa, agama, warna kulit, dan bahasa menjadi sumber yang berbahaya bagi terciptanya toleransi umat beragama, maka dengan tegas Islam berada di garda yang paling depan dalam menentang hal itu dan berusaha untuk menghapuskannya. Selanjutnya Islam menempatkan seluruh umat manusia dalam status yang sama.

Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Ia membagi wilayah kabilah-kabilah dan menyerah kan pemerin-tahannya kepada mereka. Kebijakkan ini menunjukkan, bahwa Nabi Muhammad ingin membagi tanggung jawab dan wewe-nang ke dalam beberapa kelompok kecil. Agar dapat me mu-dahkan pemerintahan pusat untuk mengetahui setiap keadaan dan urusan yang terjadi pada seluruh kabilah, baik yang sifatnya umum maupun khusus. Di samping itu, dengan banyaknya kepemimpinan diharapkan dapat membangkitkan semangat berkompetisi kabilah-kabilah untuk berbuat baik dan bermanfaat besar bagi persatuan dan kesatuan masyarakat Madīnah.

Dengan strategi inilah Nabi Muhammad SAW mem bukti-kan bahwasanya keberadaan Islam tidak lah ingin menguasi Madīnah Islam dengan tegas dan jelas menunjukan sebagai ke-kuatan pemersatu yang sangat besar, bahkan terbesar di dunia. Islam mempersatukan manusia satu dengan yang lainnya. Islam menyatukan denyut jantung manusia di kutub utara sesuai dengan denyut jantung manusia di kutub selatan, apa yang dirasakan oleh mereka di ujung barat, juga dirasakan oleh mereka di ujung timur (Ali, 1977: 6). Dengan rasa akan kesatuan umat manusia khususnya umat Islam, dalam me lakukan suatu tindakan senantiasa didasari oleh rasa kasih sayang, rasa kekeluargaan,

Page 140: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

118 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

dan saling menghormati, serta tenggang rasa. Sebagaimana telah ditegaskan dalam perjanjian Piagam Madīnah pasal 11. Bahwasanya orang mukmin diharuskan saling membantu dan meringankan beban yang dipikul oleh saudaranya.

بالمعروف ف كون مفرحا بينهم ان يعطوه إون المؤمني ال يتفداء او عقل

Sesungguhnya orang-orang mukmin tidak boleh mem biarkan seorang di antara mereka menanggung beban utang dan beban keluarga yang harus diberi nafkah, tetapi membantunya dengan cara yang baik dalam menebus tawanan atau mem-bayar diat (pasal 11).

Hal ini menunjukan, bahwa sesama umat yang berada di Kota Madīnah telah diajarankan dan dilandasi dengan peraturan yang sangat manusiawi, tidak egois, dan mementingkan diri sendiri serta golongan tertentu. Nabi Muhammad SAW memberikan pondasi yang kuat dalam hubungan ke masyarakatan, persatuan diantara umat manusia dengan tetap berpegang teguh pada konstitusi Piagam Madīnah. Persatuan dan kesatuan inilah yang menjadi kekuatan seluruh masyarakat di Kota Madīnah.

Adanya persatuan dan kesatuan umat manusia inilah, maka umat manusia khususnya umat Islam telah menunjukan dengan jelas bahwa ajaran tentang kesatuan umat manusia merupakan bentuk ajaran yang nyata mengenai toleransi dalam Islam, sebagai sumbangsih yang sangat berharga bagi terciptanya toleransi dan perdamaian di dunia.

Page 141: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 119

3. Penegakkan KeadilanAl-Qur’an sebagai pedoman hidup, sarat dengan inspirasi

sosial yang mendorong manusia untuk bersosialisasi dengan sesamanya, dan tetap konsisten terhadap formulasi "amal sholeh" yang dilandasi oleh semangat ketuhanan. Kehidupan sosial kemasyarakatan tersebut harus ditegakkan di atas lan-dasan keadilan yang berpegang teguh pada hukum yang telah ditetapkan. Menegakkan hukum merupakan suatu amanah Tuhan yang diperintahkan guna dilaksanakan kepada yang berhak. Dalam Surat Fushilat ayat 33 dan Surat an Nisa’ ayat 58 dijelaskan.

97

sangat berharga bagi terciptanya toleransi dan perdamaian

di dunia.

4.1.3. Penegakkan Keadilan

Al-Qur'an sebagai pedoman hidup, sarat dengan

inspirasi sosial yang mendorong manusia untuk

bersosialisasi dengan sesamanya, dan tetap konsisten

terhadap formulasi "amal sholeh" yang dilandasi oleh

semangat ketuhanan. Kehidupan sosial kemasyarakatan

tersebut harus ditegakkan di atas landasan keadilan yang

berpegang teguh pada hukum yang telah ditetapkan.

Menegakkan hukum merupakan suatu amanah Tuhan yang

diperintahkan guna dilaksanakan kepada yang berhak.

Dalam Surat Fushilat ayat 33 dan Surat an Nisa' ayat 58

dijelaskan.

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah SWT, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri ?. Q. S. 41 ( al-Fushilat : 33).

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah SWT, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri ? QS. 41 (al-Fushilat: 33).

98

Sesungguhnya Allah SWT menyuruh kamu

menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah SWT memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat. Q. S. 4 (an-Nisa': 58).

Keadilan (al-‘adālah) merupakan simbol adanya

kemakmuran dan kesejahtraan suatu bangsa (baldatun

thayyibatun wa rabbun ghafūrun). Jika masyarakat suatu

bangsa telah dipenuhi oleh kedzaliman, maka kehancuran

dan kesemrawutan pasti terjadi. Oleh karena itu al-Qur'an

sebagai pedoman hidup umat Islam sebenaranya telah

mendiskripsikan keadilan itu sendiri. Deskripsi-deskripsi

keadilan tercemin dalam ayat-ayat di beberapa surat, baik

berupa perintah maupun statemen, secara langsung maupun

tidak langsung, dan secara jelas, serta tegas memerintahkan

umat Islam untuk menegakkannya. Dalam Piagam

Madīnah yang berkaitan dengan keadilan telah termaktub

pada pasal 10. Keadilan tidak memandang suku, ras,

golongan, dan agama. Semua memiliki kedudukan dan

Sesungguhnya Allah SWT menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia

Page 142: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

120 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah SWT memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat. QS. 4 (an-Nisa’: 58).

Keadilan (al-‘adālah) merupakan simbol adanya ke mak-muran dan kesejahteraan suatu bangsa (baldatun thay yibatun wa rabbun ghafūrun). Jika masyarakat suatu bangsa telah dipenuhi oleh kedzaliman, maka kehancuran dan kesemrawutan pasti terjadi. Oleh karena itu al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam sebenaranya telah men deskripsikan keadilan itu sendiri. Deskripsi-deskripsi keadilan tercemin dalam ayat-ayat di bebe-rapa surat, baik berupa perintah maupun sta temen, secara langsung maupun tidak langsung, dan secara jelas, serta tegas memerintahkan umat Islam untuk menegakkannya. Dalam Piagam Madīnah yang berkaitan dengan keadilan telah termaktub pada pasal 10. Keadilan tidak memandang suku, ras, golongan, dan agama. Semua memiliki ke dudukan dan kuwajiban yang sama di hadapan hukum. Siapapun yang melakukan kesalahan harus mendapatkan hukuman sesuai dengan tata aturan yang berlaku di Kota Madīnah. Penghormatan terhadap ketetapan hukum menjadi keharusan bagi seluruh masyarakat di kota tersebut. Hukum sebagai sarana untuk menegakkan keadilan bagi seluruh masyarakat tanpa pilih kasih.

وك طائفة ول¡ األ معاقلهم يتعاقلون وس ع ربعتهم

األ وبنو

تفدى عنيها بالمعروف والقسط بي المؤمني

Page 143: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 121

Banu al-Aus tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, merka bersama-sama menerima atau membayar tebusan darah mereka seperti semula, dan setiap golongan menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang makruf dan adil di antara orang-orang mukmin (pasal 10).

Kata adil berasal dari kata Arab yaitu adl lawan kata dhulm. M. Quraish Shihab mengatakan bahwa ada empat makna keadilan, yaitu: sama, seimbang, perhatian kepada hak-hak individu, dan memberikan hak-hak itu kepada setiap pemiliknya, serta adil yang dinisbatkan kepada Allah (Shihab, 1996): 113-116. Adil dalam al-Qur’an diekspresikan dalam banyak kata di antaranya adalah Al-‘adlu, al-qisth, al-achkām, qawām, amtsāl, iqtashada, shiddīq, atau birrun. hudan. Namun yang sering disebut adalah kata yang berakar dari kata adl disebut sebanyak 28 kali, qisth disebut 25 kali. Dalam kedudukannya sebagai kata benda, adl disebut sebanyak 14, sedangkan qisth sebanyak 15 kali (Raharjo, 2002: 369).

Al-Quran dalam beberapa surat dan ayatnya, lebih mem-posisikan dirinya sebagai hudan (petunjuk) yang mem berikan manusia deskripsi tentang inspirasi-inspirasi nilai kehidupan sosial kemasyarakatan yang berdiri atas lan dasan-landasan moral dan etika. Untuk membentuk tatanan ke hidupan sosial tersebut, Allah SWT melalui kitab-Nya menjadikan keadilan sebagai suatu sistem yang mampu membentuk tatanan sosial yang manusiawi. Begitupula dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW bertujuan untuk menegakkan sistem kemanusiaaan yang adil. Sebagaimana disebut dalam al-Qur’an surat al-Hadid.

Page 144: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

122 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

100

iqtashada, shiddīq, atau birrun. hudan. Namun yang sering

disebut adalah kata yang berakar dari kata adl disebut

sebanyak 28 kali, qisth disebut 25 kali. Dalam

kedudukannya sebagai kata benda, adl disebut sebanyak

14, sedangkan qisth sebanyak 15 kali (Raharjo, 2002 :

369).

Al-Quran dalam beberapa surat dan ayatnya, lebih

memposisikan dirinya sebagai hudan (petunjuk) yang

memberikan manusia deskripsi tentang inspirasi-inspirasi

nilai kehidupan sosial kemasyarakatan yang berdiri atas

landasan-landasan moral dan etika. Untuk membentuk

tatanan kehidupan sosial tersebut, Allah SWT melalui

kitab-Nya menjadikan keadilan sebagai suatu sistem yang

mampu membentuk tatanan sosial yang manusiawi.

Begitupula dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW

bertujuan untuk menegakan sistem kemanusiaaan yang

adil. Sebagaimana disebut dalam al-Qur'an surat al-Hadid.

Sesungguhnya kami telah mengutus Rasul-rasul kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan

Sesungguhnya kami telah mengutus Rasul-rasul kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan kami ciptakan besi padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah SWT mengetahui siapa yang me-nolong (agama)Nya dan Rasul-rasul-Nya padahal Allah SWT tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. QS. 57 (al-Hadid: 25).

Perhatian Allah SWT melalui al-Qur’an sebagaimana di-ungkap di atas mengindikasikan bahwa tujuan diturun kannya wahyu Islam adalah untuk mendirikan suatu tatanan sosial yang ber dasarkan atas keadilan dan etika (Schedina, 1993: 154). Nabi Muhammad SAW pernah meng ungkapkan bahwa"Dengan keadilanlah langit dan bumi ditegakkan" (Muthahari, 1992: 4). Penegakan keadilan atau pembentukan sistem sosial atas dasar keadilan tidak lepas dari dua hal, yaitu didasarkan pada tasyrī’i dan qānūnun yang adil, kemudian diaktualisasikan pada dataran praktis (Muthahari, 1992: 4). Dua prinsip keadilan itulah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam memimpin umat manusia. Dengan kata lain bahwa equilibrium antara keadilan

Page 145: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 123

sebagai undang-undang hukum dan aplikasinya merupakan faktor fundamental dalam penegakkan keadilan.

Adapun keadilan yang dikehendaki Allah SWT merupakan keadilan yang merata, untuk seluruh umat manusia tidak ada perbedaan baik muslim maupun non-muslim, bahkan terhadap musuh sekalipun. Dalam surat al-Maidah ayat 8 di jelaskan.

102

manusia tidak ada perbedaan baik muslim maupun non-

muslim, bahkan terhadap musuh sekalipun. Dalam surat al-

Maidah ayat 8 di jelaskan.

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah SWT, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu. lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah SWT, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Q. S. 5 (al-Maidah : 8).

Sebagaimana telah dicontohkan kearifan serta

kebijaksanaaan Nabi Muhammad SAW memberikan

tauladan kepada kita bahwa: "Apabila Fatimah putriku

yang tercinta melakukan suatu kesalahan atau kejahatan,

maka pastilah Fatimah akan dikenakan sangsi sebagaimana

aturan yang telah berlaku" ( Djaliel, Rafi’udin 2001 : 117).

Pada suatu ketika ada seorang wanita dari suku bani

Makhzum tengah terlibat dengan kasus pencurian.

Walaupun para sahabat berusaha membela wanita tersebut,

namun Nabi Muhammad SAW tidak terpengaruh, keadilan

harus tetap di tegakkan. Hal ini membuktikan bahwa Nabi

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah SWT, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu. lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah SWT, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. QS. 5 (al-Maidah: 8).

Sebagaimana telah dicontohkan kearifan serta kebijaksanaaan Nabi Muhammad SAW mem berikan tauladan kepada kita bahwa:"Apabila Fatimah putriku yang tercinta melakukan suatu kesalahan atau kejahatan, maka pastilah Fatimah akan dikenakan sangsi sebagaimana aturan yang telah berlaku" (Djaliel, Rafi’udin 2001: 117). Pada suatu ketika ada seorang wanita dari suku bani Makhzum tengah terlibat dengan kasus pencurian. Walaupun

Page 146: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

124 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

para sahabat berusaha membela wanita tersebut, namun Nabi Muhammad SAW tidak terpengaruh, keadilan harus tetap di tegakkan. Hal ini membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW betul-betul konsisten dalam penegakkan hukum dan keadilan. Pribadi yang sempurna dan teladan utama kepada seluruh umat manusia. Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an.

103

Muhammad SAW betul-betul konsisten dalam penegakkan

hukum dan keadilan. Pribadi yang sempurna dan teladan

utama kepada seluruh umat manusia. Sebagaimana

dijelaskan dalam al-Qur’an.

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Nabi Muhammad SAW itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah SWT dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah SWT. Q. S. 33 (al-Ahzab : 21).

Inilah ajaran Islam yang memerintahkan

penganutnya untuk menegakkan keadilan dalam setiap

keadaan. Dengan keadilanlah perbuatan manusia akan

dinilai kemudian diberi ganjaran atau hukuman menurut

perbuatan masing-masing dengan tidak membeda-bedakan

siapapun dan bagaimanapun orangnya (Boisard, 1980 :

134). Uraian di atas kiranya dapat dimengerti bahwa azas

keadilan yang diajarkan oleh Islam tersebut merupakan

salah satu dasar toleransi. Tegasnya dengan keadilanlah

toleransi akan terwujud dan tetap terpelihara.

4.1.4. Sikap Muslim Terhadap Non-Muslim

Sebagai agama yang sempurna dan toleran, Islam

tidak menutup diri dan menghindar dari umat beragama

yang berbeda keyakinan, sebaliknya Islam tetap membuka

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Nabi Muhammad SAW itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah SWT dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah SWT. QS. 33 (al-Ahzab: 21).

Inilah ajaran Islam yang memerintahkan penganutnya untuk menegakkan keadilan dalam setiap keadaan. Dengan keadilanlah perbuatan manusia akan dinilai kemudian di beri ganjaran atau hukuman menurut perbuatan masing-masing dengan tidak membeda-bedakan siapapun dan bagaimanapun orangnya (Boisard, 1980: 134). Uraian di atas kiranya dapat di-mengerti bahwa azas keadilan yang diajarkan oleh Islam ter-sebut merupakan salah satu dasar toleransi. Tegasnya dengan keadilanlah toleransi akan terwujud dan tetap terpelihara.

4. Sikap Muslim Terhadap Non-MuslimSebagai agama yang sempurna dan toleran, Islam tidak

menutup diri dan menghindar dari umat beragama yang berbeda

Page 147: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 125

keyakinan, sebaliknya Islam tetap membuka pintu lebar-lebar serta membuka diri, berlapang dada untuk berkoeksistensi bahkan hidup bersama dengan pemeluk agama yang berbeda ke yakinan dalam hal sosial, bahkan lebih dari itu, Islam memiliki pandangan serta perhatian yang khusus untuk mereka yang berbeda agama yaitu dengan menitik beratkan pada toleransi dan hubungan antar umat beragama.

Bagi Islam dalam kaitannya dengan pemeluk agama lain, terciptannya rasa saling menghormati, saling menghargai, dan rasa kasih sayang, serta rasa damai, rukun tidak ber pecah belah, sehingga ter wujudnya keharmonisan dalam bermasyarakat merupakan sesuatu yang harus diupayakan dengan maksimal antara umat muslim dengan non-muslim. Dalam al-Qur’an telah ditegaskan.

104

pintu lebar-lebar serta membuka diri, berlapang dada untuk

berkoeksistensi bahkan hidup bersama dengan pemeluk

agama yang berbeda keyakinan dalam hal sosial, bahkan

lebih dari itu, Islam memiliki pandangan serta perhatian

yang khusus untuk mereka yang berbeda agama yaitu

dengan menitik beratkan pada toleransi dan hubungan antar

umat beragama.

Bagi Islam dalam kaitannya dengan pemeluk

agama lain, terciptannya rasa saling menghormati, saling

menghargai, dan rasa kasih sayang, serta rasa damai, rukun

tidak berpecah belah, sehingga terwujudnya keharmonisan

dalam bermasyarakat merupakan sesuatu yang harus

diupayakan dengan maksimal antara umat muslim dengan

non-muslim. Dalam al-Qur’an telah ditegaskan.

Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka, dan Allah SWT adalah Maha Kuasa. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Q. S. 60 (al-Muntahanah : 7).

Begitu juga dalam Piagam Madīnah yang tertulis

pada pasal 25 telah diatur dengan tegas bagaimana sikap

antara muslim terhadap non-Muslim. Perbedaan keyakinan

di antara mereka tidak menjadikan penyebab keretakan

Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antara-mu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka, dan Allah SWT adalah Maha Kuasa. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. 60 (al-Muntahanah: 7).

Begitu juga dalam Piagam Madīnah yang tertulis pada pasal 25 telah diatur dengan tegas bagai mana sikap antara muslim terhadap non-Muslim. Perbedaan keyakinan di antara mereka tidak menjadikan penyebab keretakan dalam mem bangun persatuan dan kesatuan yang kuat di bawah kepemimpinan

Page 148: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

126 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW. Sikap saling mengharmati, menghargai, dan toleransi dalam perbedaan agama berlaku bagi seluruh masyarakat Madīnah.

¡ لليهود دينهم وللمسلمي ة مع المؤمني إون يهود بن عوف امدينهم¡ موالهم وانفسهم اال من ظلم واثم. فإنه ال يوتغ اال نفسه

واهل بيتهSesungguhnya Yahudi Bani ‘Auf satu umat bersama orang-orang Mukmin, bagi kaum Yahudi agama mereka dan bagi orang-orang muslim agama mereka, termasuk sekutu-sekutu dan diri mereka, kecuali orang yang berlaku zalim dan berbuat dosa atau khianat, karena sesungguhnmya orang yang demikian hanya akan mencelakakan diri dan keluar-ganya (pasal 25).

Sebagaimana fakta historis bahwa Nabi Muhammad SAW mengutuk penindasan terhadap Ahlu’dz-dzimmah sebagai satu dosa. Ia menyatakan dalam istilah yang jelas, "Pada hari pem-balasan, aku sendirilah yang akan bertindak sebagai peng hujat kepada setiap orang yang menindas seseorang yang berada di bawah perlindungan (dzimmah) Islam, dan setiap orang yang membebankan beban (finansial maupun sosial) yang sangat berat kepada orang yang dilindungi tersebut. Sejalan dengan teladan yang telah diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam Shahīh Bukhārī, kitābul-Jihād hadis 287. Dalam kumpulan hadis yang paling diakui kesahihannya oleh kalangan muslim Sunni, ada satu pokok bab yang tertulis "Seseorang harus memperjuangkan

Page 149: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 127

perlindungan bagi Ahlu’dz-dzimmah dan mereka tidak boleh diperbudak".

Islam tidak memandang bahwa agama lain sebagai suatu ancaman ataupun musuh yang harus disingkirkan secepatnya dari muka bumi ini. Islam juga memandang perbedaan yang ada tidaklah dijadikan sebagai alasan untuk memusuhi mereka. Sebaliknya Islam menganggap mereka sebagai saudara dan partner dalam rangka menjalin serta membina kehidupan yang baik untuk mencapai kemajuan umat dan masyaraat (Natsir, 1981: 20).

Umat Islam tidak dilarang untuk hidup bersama dan ber-tetangga dengan umat beragama lain, selagi masih menjaga dan membina kebersamaan serta keinginan untuk hidup rukun ber dampingan dengan perbedaan yang ada. Sebagaimana telah ditegaskan dalam al-Qur’an sebagai dasar dalam hidup bersama walaupun terdapat adanya per bedaan. QS. 60. Muntahanah: 8.

106

SAW dalam Shahīh Bukhārī, kitābul-Jihād hadis 287.

dalam kumpulan hadis yang paling diakui kesahihannya

oleh kalangan muslim Sunni, ada satu pokok bab yang

tertulis " Seseorang harus memperjuangkan perlindungan

bagi Ahlu’dz-dzimmah dan mereka tidak boleh

diperbudak".

Islam tidak memandang bahwa agama lain sebagai

suatu ancaman ataupun musuh yang harus disingkirkan

secepatnya dari muka bumi ini. Islam juga memandang

perbedaan yang ada tidaklah dijadikan sebagai alasan

untuk memusuhi mereka. Sebaliknya Islam menganggap

mereka sebagai saudara dan patner dalam rangka menjalin

serta menbina kehidupan yang baik untuk mencapai

kemajuan umat dan masyaraat (Natsir, 1981 : 20).

Umat Islam tidak dilarang untuk hidup bersama dan

bertetangga dengan umat beragama lain, selagi masih

menjaga dan membina kebersamaan serta keinginan untuk

hidup rukun berdampingan dengan perbedaan yang ada.

Sebagaimana telah ditegaskan dalam al-Qur'an sebagai

dasar dalam hidup bersama walaupun terdapat adanya

perbedaan. Q. S. 60. Muntahanah : 8.

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. QS. 60 (Muntahanah: 8)

Sementara dalam hal agama, Allah SWT tidaklah mem-benarkan umat Islam menghina bahkan mencaci maki sese-mbahan umat agama lain. Dalam QS. 6 al-An›am: 108.

Page 150: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

128 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

107

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Q.S. 60 (Muntahanah : 8)

Sementara dalam hal agama, Allah SWT tidaklah

membenarkan umat Islam menghina bahkan mencaci maki

sesembahan umat agama lain. Dalam Q. S. 6 al-An'am :

108.

Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah SWT, Karena mereka nanti akan memaki Allah SWT dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali, kemudian Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. Q. S. 6 ( al-An'am : 108).

Berkaitan dengan hubungan umat beragama, hidup

beragama dapatlah dimaknai sebagai suatu pengalaman

ajaran agama dalam hidup serta kehidupan umat manusia

baik secara individu maupun secara sosial. Oleh karena itu,

kerukunan yang dibenarkan apabila hubungan yang

tercipta kiranya dilandasi oleh petunjuk dan pengalaman

ajaran agama, secara murni bermula dari hati nurani paling

Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah SWT, Karena mereka nanti akan memaki Allah SWT dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali, kemudian Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. QS. 6 (al-An’am: 108).

Berkaitan dengan hubungan umat beragama, hidup ber-agama dapatlah dimaknai sebagai suatu pengalaman ajaran agama dalam hidup serta ke hidupan umat manusia baik secara individu mau pun secara sosial. Oleh karena itu, kerukunan yang dibenarkan apabila hubungan yang tercipta kiranya dilandasi oleh petunjuk dan pengalaman ajaran agama, secara murni bermula dari hati nurani paling dalam dan konsekuen terhadap ajaran agama masing-masing. Hal ini di tujukan supaya adanya toleransi dapat berjalan sesuai dengan ruh syari’at Islam.

Dalam beberapa pokok ajaran di atas, Islam telah meng-ajarkan kepada umatnya agar selalu bersikap toleran terhadap sesama secara keseluruhan, baik sesama muslim maupun yang non muslim. Islam juga membawa ajaran toleransi yang bersifat khusus dan diperuntukkan untuk umat beragama

Page 151: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 129

lain, ataupun yang memiliki keyakinan yang tidak sama. Islam mengajarkan kepada umatnya bahwa tidaklah setiap orang yang berbeda agama itu ingkar setelah mengetahui kebenaran Islam, tetapi kekurangan mereka tidak memeluk Islam karena tidak mengetahui. Oleh karena itu umat Islam dalam menghadapi mereka seyogyanya bersikap arif dan bijaksana dengan rasa per-sahabatan, saling tolong-menolong, dan saling melindungi. Agar mereka lebih banyak mempunyai waktu dan kesempatan untuk mendenganrkan serta mengetahui Islam lebih banyak.

B. PRINSIP ISLAM DALAM TOLERANSI

Setelah kita mengetahui beberapa pokok ajaran Islam yang telah ditransformasikan oleh Nabi Muhammad SAW pada masyarakat Madīnah yang berkaitan dengan toleransi beragama, maka sebagai bentuk manifestasi ajaran Islam mengenai toleransi beragama, perlu kiranya sebuh prinsip atau pedoman dalam rangka pelaksanaan ajaran tersebut.

Islam dalam mewujudkan toleransi beragama senantiasa memegang teguh sebuah prinsip dasar. Sebagai landasan dalam melaksanakan toleransi beragama. Islam akan selalu melakukan sebuah penghormatan atau toleransi terhadap pemeluk agam yang berbeda, selama mereka juga senantiasa menjaga dan menghormati Islam. Hal in telah ditegaskan dalam al-Qur’an:

109

toleransi beragama, maka sebagai bentuk manifestasi

ajaran Islam mengenai toleransi beragama, perlu kiranya

sebuh prinsip atau pedoman dalam rangka pelaksanaan

ajaran tersebut.

Islam dalam mewujudkan toleransi beragama

senantiasa memegang teguh sebuah prinsip dasar. Sebagai

landasan dalam melaksanakan toleransi beragama. Islam

akan selalu melakukan sebuah penghormatan atau toleransi

terhadap pemeluk agam yang berbeda, selama mereka juga

senantiasa menjaga dan menghormati Islam. Hal in telah

ditegaskan dalam al-Qur'an :

Sesungguhnya Allah SWT Hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu Karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Q. S. 60 ( Mumtahanah : 9).

Dari ayat tersebut, bisa dimengerti bahwa agama

Islam sangatl toleran bagi orang yang toleran terhadap

Islam. Namun sebaliknya apabila Islam dimusuhi pastilah

akan bersikap tegas. Seperti halnya yang telah di lakukan

Page 152: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

130 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Sesungguhnya Allah SWT Hanya melarang kamu men jadi kan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu Karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan mem bantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadi-kan mereka sebagai kawan, Maka mereka itulah orang-orang yang zalim. QS. 60 (Mumtahanah: 9).

Dari ayat tersebut, bisa dimengerti bahwa agama Islam sangat toleran bagi orang yang toleran terhadap Islam. Namun sebaliknya apabila Islam dimusuhi pastilah akan bersikap tegas. Seperti halnya yang telah di lakukan oleh Nabi Muhammad SAW di Madīnah. Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an.

110

oleh Nabi Muhammad SAW di Madīnah. Sebagaimana

dijelaskan dalam al-Qur’an.

Muhammad itu adalah utusan Allah SWT dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah SWT dan keridhaan-Nya, tanda-tanda tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah SWT hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah SWT menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. Q. S. 48 (Al-Fath : 39).

Adapun prinsip Islam mengenai toleransi beragama

dalam hal ini dibedakan dalam dua bidang permasalahan

yakni sebagai berikut :

4.2.1. Aqidah

Muhammad itu adalah utusan Allah SWT dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah SWT

Page 153: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 131

dan keridhaan-Nya, tanda-tanda tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Tau-rat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah SWT hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah SWT menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampu-nan dan pahala yang besar. QS. 48 (Al-Fath: 29).

Adapun prinsip Islam mengenai toleransi ber agama dalam hal ini dibedakan dalam dua bidang permasalahan yakni sebagai berikut:

1. Aqidah Dalam agama Islam, akidah dapat diartikan sebagai sebuah

keyakinan ataupun kepercayaan yang tumbuh di dalam sanubari hati manusia dan tidak dapat dipaksakan keberadaannya. Dari aqidah inilah, kemudian diejawantahkan menjadi beberapa unsur keimanan. Sehingga Islam sangat menekankan pentingnya keberadaan iman dalam diri manusia. Iman sebagai suatu ketetapan dan pembenaran hati yang diimpelementasikan dalam konteks kepatuhan dan ketaatan dalam menjalankan seluruh ajaran yang ada dalam agama.

Demikian pula keberadaan agama lain, pun cak dari semua ajaranya adalah ketuhanan (keta uhidan atau teologi). Setiap agama pastilah me miliki sebuah konsep ataupun sistem ke-

Page 154: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

132 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

tuhanan. Keberadaan Tuhan dinisbatkan atau digambarkan se-demikian rupa, sehingga timbullah perbedaan dalam penggam-baran agama yang satu dengan agama yang lainnya. Pada akhirnya menjadikan salah satu faktor pemecah belah umat beragama (Nadhroh, 1999: 51).

Dalam keterkaitannya dengan pelaksanaan toleransi, ke-beradaan aqidah harus tetap eksis dan terpelihara. Penger-tian Islam tidak membenarkan toleransi yang mengakibatkan pengaburan ataupun merusak keberadaan aqidah dalam diri manusia adalah toleransi yang bersifat kompromi. Sifat kom-promi dalam toleransi dengan jalan me laksanakan praktek upacara keagamaan ataupun ibadah dengan bersama-sama. Hal ini bukanlah dikatakan sebagai sebuah toleransi melainkan sinkretis. Berkaitan dengan aqidah, Piagam Madīnah juga telah men jelaskan pada pasal 14.

وال يقتل مؤمن مؤمنا ف كفر¡ وال ينص كفرا ع مؤمن Seorang mukmin tidak boleh membunuh mukmin lain untuk kepentingan orang kafir, dan tidak boleh membantu orang kafir untuk melawan orang mukmin (pasal 14).

Toleransi dalam agama Islam tidak diartikan sebagai sebuah pengakuan kebenaran terhadap keberadaan semua agama dan tidak pula dimaknai sebagai kesediaan untuk mengikuti ibadah-ibadah diagama lain (Basyir, 1980: 25). Kompromi agama tidak mungkin dapat dilakukan oleh umat Islam, biarlah dalam men-jalankan praktek ritua litas dimaknai sebagai cara yang berbeda dalam mendekatkan diri pada Tuhan dengan keyakinan masing-masing sebagaimana ajaran agama yang telah mereka yakini

Page 155: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 133

kebenarannya. Dalam surat al-Kafirun (fase Makkah jauh-jauh telah menegaskan) dan al-Baqarah 2: 139.

113

Katakanlah: Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku. Q. S. 109 (al-Kafirun : 1-6).

Katakanlah: Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, dan bagi kamu amalan kamu dan Hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati. Q. S. 2 (al-Baqarah : 139).

Dapat dimengerti dari kedua ayat di atas bahwa

Islam tidak mengenal pada toleransi yang mengandung

sifat kompromi. Dalam bidang aqidah Islam memberikan

batasan diri pada sikap membiarkan kebebasan bagi umat

agama lain untuk beribadah sebagaimana ajaran agama

yang telah dianut dan diyakini kebenarannya. Sebagaimana

ajaran agama yang telah mereka peroleh dari nabi-nabi

mereka.

4.2.2. Mu’āmalah

Katakanlah: Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan me-nyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan pe-nyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku. QS. 109 (al-Kafirun: 1-6).

113

Katakanlah: Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku. Q. S. 109 (al-Kafirun : 1-6).

Katakanlah: Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, dan bagi kamu amalan kamu dan Hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati. Q. S. 2 (al-Baqarah : 139).

Dapat dimengerti dari kedua ayat di atas bahwa

Islam tidak mengenal pada toleransi yang mengandung

sifat kompromi. Dalam bidang aqidah Islam memberikan

batasan diri pada sikap membiarkan kebebasan bagi umat

agama lain untuk beribadah sebagaimana ajaran agama

yang telah dianut dan diyakini kebenarannya. Sebagaimana

ajaran agama yang telah mereka peroleh dari nabi-nabi

mereka.

4.2.2. Mu’āmalah

Katakanlah: Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, dan bagi kamu amalan kamu dan Hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati. QS. 2 (al-Baqarah: 139).

Dapat dimengerti dari kedua ayat di atas bahwa Islam tidak mengenal pada toleransi yang mengandung sifat kompromi. Dalam bidang aqidah Islam memberikan batasan diri pada sikap

Page 156: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

134 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

mem biarkan kebebasan bagi umat agama lain untuk beribadah sebagaimana ajaran agama yang telah dianut dan diyakini ke-benarannya. Sebagaimana ajaran agama yang telah mereka peroleh dari nabi-nabi mereka.

2. Mu’āmalah Manusia merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang

hidup berdampingan dengan makhluk lainnya dan saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Sebagai makhluk yang hidup bermasyarakat, manusia senantiasa berhubungan dengan masyarakat lain guna memenuhi kebutuhan hidup-nya. Pergaulan hidup tempat setiap orang melakukan per-buatan dalam hubungannya dengan orang-orang lain di sebut Mu’āmalah (Basyir, 1985: 7). Keberadaan Mu’āmalah me rupakan bagian yang terbesar dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu keber adaan muamalah dalam pandangan Islam sangatlah penting dan ditempatkan pada posisi yang penting pula. Satu hal yang kiranya harus diperhatikan bagi umat manusia bahwa meskipun bidang Mu’āmalah langsung berkaitan dan bersentuhan langsung dengan pergaulan hidup yang bersifat duniawi. Tetapi nilai-nilai agama tidak bisa dipisahkan, yang berarti bahwa keberadaan pergaulan duniawi akan mempunyai efek pada akhirat nanti. Sebagaimana yang telah dianjurkan dalam konstitusi Piagam Madīnah pasal 24. Keberadaan orang Yahudi dan Mukmin melakukan kerjasama dalam pembiayaan perang. Hal ini menunjukan bahwasanya tidak ada per bedaan untuk kepentingan bersama. Semua masyarakat Madīnah memiliki tanggung jawab dalam pembelaan terhadap negaranya. Tanpa adanya perbedaan baik suku, ras, golongan, dan agama.

Page 157: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 135

Nabi Muhammad SAW telah menanamkan pondasi peradaban yang elegan dalam membentuk tatanan masyarakat yang damai, hudup rukun berdampingan. Saling menghormati, menghargai, dan bertoleransi terhadap perbedaan.

إون الهود ينفقون مع المؤمني ما داموا ماربيSesungguhnya kaum Yahudi bersama orang-orang Mukmin bekerja sama dalam menanggung pembiayaan selama mereka mengadakan peperangan bersama (pasal 24).

Berkaitan dengan keberadaan toleransi, Agama Islam me -mandang bahwa masyarakat merupakan rekan kerja, teman seperjuangan, temen dalam melakukan kerjasama demi kepen-tingan bersama. Tanpa membedakan apakah dia ber agama Islam maupun tidak beragama Islam (non muslim). Bagi Islam kerjasama dan tolong menolong merupakan men jadi suatu keharusan bagai umat manusia yang hidup bersama-sama di muka bumi ini.

C. ASPEK TOLERANSI

Dalam pembahasan di atas telah di uraikan meng enai betapa Islam sangat mengedepankan toleransi terhadap umat agama lain. Sebagai ben tuk manifestasi ajaran agama yang terkandung dalam al-Qur’an, sebagaimana Nabi Muhammad SAW dalam mengaktualisasikan ajaran tersebuat pada masyarakat Madīnah Dalam bidang aqidah telah dijelaskan yang bermuara pada sebuah sikap menghormati dan mem biarkan agama lain ber ibadah sebagimana agama yang telah di yakini mereka. Begitujuga dengan hugungan antara manusia Mu’āmalah sebagai

Page 158: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

136 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidup an yang saling mem butuhkan antara satu dengan yang lainnya guna memenuhi kebutuhannya.

Adapun aspek atau segi toleransi beragama dalam Islam pada bidang mu’amalah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Persamaan UmatIslam telah mengajarkan mengenai kesatuan umat yang

bermuara pada kesadaran bahwa manusia diciptakan oleh satu Tuhan, Islam lebih lanjut mengajarkan pada umatnya agar dalam hidup bermasyarakat hendaknya semua warga masya rakat harus dipandang sama, tidak ada lagi perbedaan yang nantinya menghambat terbentuknya sebuah kesadaran ber masyarakat dalam menghadapi keberagaman, baik suku, ras, golongan maupun agama. Ajaran dan tardisi agama yang paling hakiki sesungguhnya bisa dilihat pada nilai-nilai ke-manusiaan yang terkandung di dalamnya (Nasr, 2003: 189-365). Salah satu bentuk elaborasinya adalah pengakuan yang tulus terhadap kesamaan dan kesatuan umat. Semua manusia adalah sama dan berasal dari sumber yang satu, yakni Tuhan. Dalam ajaran agama Islam yang membedakan posisi manusia di hadapan Tuhan hanyalah prestasi yang diraih dan kualitas ketakwaannya, berkaitan dengan takwa hanya Allah SWT yang mengetahui dan memiliki wewenang atau hak prerogratif dalam melakukan penilaian. Sebuah penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan ini diejawantahkan dengan keharusan saling meng hormati sesama manusia tanpa melihat jenis kelamin, gender, ras, suku, dan golongan, serta agama. Karena itu, setiap

Page 159: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 137

agama pasti memiliki dua aspek ajaran, ketuhanan (vertikal) dan kemanusiaan (horizontal).

Terbentuknya kesadaran inilah, diharapkan terciptanya tatanan masyarakat yang egaliter, ekslusif. Tidak ada lagi per-bedaan yang meng hatarkan pada kehancuran diakibatkan sudut pandang yang sempit. Terbentuknya kesadaran dalam masyarakat, bahwasanya manusia merupakan makhluk yang sama baik dimata hukum dalam tatanan suatu negara, maupun dihadapan Allah dalam konteks yang lebih makro, merupakan suatu keharusan. Sebagaimana yang telah di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW pada masyarakat Madīnah yang tertulis dalam Piagam Madīnah pasal 16. Pasal ini menjelaskan bahwasanya orang Yahudi yang mengikuti umat Islam, mereka mendapatkan perlakukan yang sama dan tidak ada perbedaan yang menjadikan sekat diantara mereka.

سوة غي مظلومي وال إونه من تبعنا من يهود فإن ل انلص واأل

متناص عليهمSesungguhnya orang-orang Yahudi yang mengikuti kita berhak mendapat pertolongan dan persamaan tanpa ada penganiayaan dan tidak ada yang menolong musuh mereka (pasal 16).

Nabi Muhammad SAW dengan tegas meng ajarkan per-samaan (al-musāwah), bahwa seluruh umat manusia merupakan satu keturunan dari Nabi Adam yang tercipta dari saripati tanah. Se seorang yang terlahir dari Arab tidak lebih mulia dari seorang yang terlahir bukan dari Arab. Yang membedakannya hanya

Page 160: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

138 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

terletak pada sejauh mana ketaqwaan diantara mereka terhadap Allah. Hal ini mempertegas ajaran yang terkadung dalam agama Islam, bahwasanya setiap warga masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang sama, kemerdekaan dan kebebasan (al-churriyyah). Sebagaimana telah termaktub dalam QS. 49 (al-Hujurat): 13.

119

churriyyah). Sebagaimana telah termaktub dalam Q. S. 49

(al-Hujurat ) : 13.

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. Q.S. 49 (Al-Hujurat : 13)

Nabi Muhammad SAW juga mempertegas dalam

Piagam Madīnah berkaitan dengan persamaan umat. Ia

menetapkan dalam perjanjian tersebut bahwasannya

seluruh penduduk Madīnah memiliki status yang sama atau

persamaan dalam kehidupan sosial. Sehingga masyarakat

Madīnah mampu memposisikan diri dengan baik antara

hak dan kuwajiban mereka masing-masing. Sebagaimana

yang telah tertulis dalam Piagam Madīnah pasal 46. Pasal

ini menjelaskan posisi masyarakat di Madīnah memiliki

hak, tanggungjawab, dan perlakuan yang sama sebagai

sesama masyarakat yang mendiami Kota Madīnah. Mereka

bertanggungjawab pada perbuatan mereka sendiri

sebagaimana peraturan yang telah ditetapkan dan

disepakati dalam Piagam Madīnah.

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perem puan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. QS. 49 (Al-Hujurat: 13)

Nabi Muhammad SAW juga mempertegas dalam Piagam Madīnah berkaitan dengan persamaan umat. Ia menetapkan dalam perjanjian tersebut bahwasannya seluruh penduduk Madīnah memiliki status yang sama atau persamaan dalam kehidupan sosial. Sehingga masyarakat Madīnah mampu mem-posisikan diri dengan baik antara hak dan kewajiban mereka masing-masing. Sebagaimana yang telah tertulis dalam Piagam Madīnah pasal 46. Pasal ini menjelaskan posisi masyarakat di Madīnah memiliki hak, tanggungjawab, dan perlakuan yang sama sebagai sesama masyarakat yang mendiami Kota Madīnah. Mereka bertanggungjawab pada perbuatan mereka sendiri

Page 161: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 139

sebagaimana peraturan yang telah ditetapkan dan disepakati dalam Piagam Madīnah.

هذه هل أل ما مثل ع وانفسهم موالهم وس

األ يهود إون

حيفة إون الب دون هل هذه الصحيفة مع الب المحض من أ الص

اإلثم ال يكسب كسب اال ع نفسه إون اهلل ع اصدق ما ف ه حيفة وابر هذه الص

Sesungguhnya kaum Yahudi al-Aus, sekutu, dan diri mereka memperoleh hak dan kewajiban seperti apa yang diperoleh kelompok lain pen dukung shahifat ini serta memperoleh per lakuan yang baik dari semua pemilik shahifat ini. Se-sung guhnya tanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Sesungguhnya Allah SWT membenarkan dan memandang baik apa yang termuat dalam shahifat ini (pasal 46).

Ketetapan yang telah tertulis dalam Piagam Madīnah, me-rupakan ketetapan yang menjamin hak-hak istimewa yang dimiliki oleh umat manusia, baik umat Islam maupun non-Islam. Sehingga persamaan ini sangatlah nampak nilai-nilai atau aspek kemanusiaannya dalam tatanan masyarakat Madīnah. demikianlah Piagam Madīnah sebagai sebuah perjanjian yang otentik tidak mengenal kategori dikotomi diantara manusia. Golongan Islam dan non-Islam semua sama-sama memiliki dan diakui hak-hak sipilnya, tidak satu pun golongan yang dianak emaskan. Sehubungan dengan itu, Nabi Muhammad SAW bersabda:

Page 162: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

140 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Dari Abu Hurairah berkata: Nabi Muhammad SAW bersabda: Sesungguhnya Allah SWT Tidak memandang kepada bentuk dan rupa kamu dan harta benda kamu. Akan tetapi Dia hanya memandang kepada hati kamu dan amal perbuatan kamu (Muslim, T.th: 121)

Dari uraian di atas sangat jelas bahwa persamaan umat yang ada dalam ajaran Islam, merupakan suatu ajaran yang senantiasa mengedepankan nilai-nilai humanisme dan toleransi dalam masyarakat plural. Nabi Muhammad SAW mengaktualisasikan aspek toleransi ini dengan harapan menghilangkan akar-akar fanatisme jahiliyah, yang senantiasa berbangga diri dengan keturunan dan ras. Dengan persamaan tersebut bisa bekerja sama tanpa adanya prasangka negatif diantara mereka, dikarenakan perbedaan yang melekat dalam diri, baik perbedaan suku, golongan, ras, dan sosial, perbedaan agama, serta keyakinan.

Implementasi persamaan umat dalam pers pektif Piagam Madīnah dan al-Qur’an pada dasarnya bertujuan supaya setiap insan atau golong an menemukan hakikat dari diri mereka. Yakni harkat dan martabat sebagai manusia dapat mengem bangkan potensi secara wajar. Adanya kesadaran akan persamaan umat, berdampak positif terhadap kehidupan bermasyarakan yang mengedepankan sikap saling meng hormati, menghargai, tolong-menolong, dan toleransi, kepedulian sosial antar sesama, serta solidaritas sosial yang tinggi dalam ruang lingkup sosial yang lebih luas. Adanya ke sadaran tersebut sikap toleransi akan berkembang dengan baik walaupun terdapat perbedaan baik suku, ras, sosial, dan golongan, agama, serta ke yakinan.

Page 163: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 141

2. Kerukunan HidupKata"rukun", secara etimologi, berasal dari bahasa Arab

yang berarti tiang, dasar, dan sila (Lubis, 2004: 21). Kemudian, perkembangannya dalam bahasa Indonesia, kata "rukun" sebagai kata sifat yang berarti cocok, selaras, sehati, tidak berselisih (Poerwadarminta, 1945). Dengan demikian, ke rukunan hidup berarti kondisi sosial yang ditandai oleh adanya keselarasan, kecocokkan, atau ketidak-berselisihan (harmony, concordance). Dalam literatur ilmu sosial, kerukunan diartikan dengan istilah integrasi (lawan disintegrasi) yang berarti: the creation and maintenance of diversified patterns of intteractions among autonomous units (Walance, 1990: 9). Kerukunan merupakan kondisi dan proses tercipta dan terpeliharanya pola-pola interaksi yang beragam di antara unit-unit yang otonom. Kerukunan mencerminkan hubungan timbal-balik yang ditandai oleh sikap saling menerima, saling mempercayai, saling menghormati dan menghargai, serta sikap saling memaknai kebersamaan (Lubis, 2005: 8).

Pemahaman kerukunan antar umat beragama bukan berarti merealisir agama yang ada dengan melebur pada suatu totalitas (singkretisme agama) dengan menjadikan agama sebagai mazhab dari totalitas agama, melainkan sebagai cara ataupun sarana guna mempertemukan, mengatur hubung an baik intern agama atau antar golongan ber agama umat yang berbeda dalam proses sosial kemasyarakatan.

Prof. Dr. A. Mukti Ali melakukan pendekatan dalam kait-annya dengan kerukunan umat beragama dengan meng guna kan pola Agree in Disagreement (Budiono, 1983: 34). Pemahaman

Page 164: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

142 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

setuju dalam perbedaan yang berarti orang mau menerima dan menghormati orang lain dengan keseluruhan totalitasnya.

Kerukunan hidup beragama tidak akan ter capai bila sifat fanatik yang berlebihan dan sikap ketidak pedulian atas hak serta perasaan orang lain. Kerukunan umat beragama tidak di-dasarkan pada sikap singkretisme yang pada akhirnya merusak nilai ajaran agama itu sendiri. Kerukunan umat beragama akan tercapai bila seluruh umat beragama lebih mengedepankan sikap keterbukaan dan berlapang dada atas perbedaan keyakinan tanpa ada kecurigaan di antra pemeluk agama tersebut. Pe mahaman berlapang dada dalam kehidupan ber agama sebagai berikut: 1. Adanya sikap saling menahan diri terhadap suatu ajaran,

keyakinan serta kebiasaan–kebiasaan agama lain yang ber-

beda atau mungkin berlawanan dengan ajaran, ke yakin an dan kebiasaan sendiri.

2. Saling menghormati hak orang lain untuk menganut dengan sungguh-sungguh keyakinan agamanya.

3. Sikap saling mempercayai atas itikad baik suatu golongan agama lain. Membina kerukunan beragama merupakan suatu bentuk

usaha menuju tatanan serta kondisi yang kondusif, tentram dan damai tanpa adanya per sekutuan antara golongan-golongan yang di wujudkan dalam:1. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai

dengan agamanya.2. Saling menghormati dan bekerjasama intern pemeluk

agama, antar umat beragama dan hubungannya dengan

Page 165: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 143

pemerintah. Bersama-sama bertanggungjawab mem bangun bangsa dan negara.

3. Saling mengedepankan sikap tenggang rasa dengan tidak memaksakan agama.Kerukunan beragama akan terwujud apabila masing-masing

pemeluk agama dapat menciptakan kondisi yang kondusif dan hidup rukun, damai, dan nyaman. Kerukunan beragama tidak bisa di pisahkan dari toleransi beragama. Toleransi me rupa kan kebebasan yang harus dimiliki oleh setiap pemeluk agama untuk mejalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya dan tidak ber-tentangan dengan aturan-aturan masyarakat.

Toleransi merupakan mengakui masyarakat agama lain. Menjalankan agamanya serta tidak berbuat sesuatupun ter hadap praktek agama masya rakat atau skelompok lain tanpa meng-ganggu nya. Walaupun berbeda dengan agamanya (Ghazalba, 1978: 8). Toleransi agama tidak dimaksudkan untuk mem-benarkan kayakinan umat beragama lain, me lainkan sebuah sikap membenarkan sikap orang lain lalu menyalurkan aspira-sinnya untuk memilih, meneliti dan menentukan sikapnya pada suatu keyakinan yakni keyakinan untuk beragama (Tholhah, 1981: 19).

Menurut Frans Magnis Suseno, toleransi tidak sekedar mem biarkan orang-orang pemeluk agama lain atau sekedar "mentolerir" adanya orang-orang yang beragama lain (Wirosardjono, 1991: 54). Menurutnya, pada hakekatnya sikap "mentolerir" masih merupakan sikap buruk. Namun menurutnya toleransi yang positif merupakan kesediaan menerima

Page 166: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

144 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

kehadiran orang yang berkeyakinan beda, untuk menghormati keyakinannya meskipun tidak disetujui.

Sebagaimana contoh dalam catatan sejarah Islam, ter catat bahwa Nabi Muhammad SAW mengadakan per janjian dan menjalin hubungan persahabatan dengan komu nitas-komunitas yang menetap di luar kota Madīnah dan meng hormati hak-hak mereka. Nabi Muhammad SAW meng adakan perjanjian dengan kaum Nasrani yang menetap di Najran. Dalam perjanjian ter-sebut mereka mendapatkan pengakuan hak, jaminan keamanan, dan perlindungan, tidak ada penindasan atas mereka, bebas melaksanakan ajaran yang mereka yakini kebenarannya. Nabi Muhammad SAW juga pernah memberi bantuan makanan kepada Yahudi Bani Uraidh yang mengalami paceklik, berupa sepuluh wasaqun gandum basah, sepuluh wasaqun gandum kering setiap musim panen, dan lima wasaqun kurma setiap tahun pada musimnya.

Dengan sikap Nabi Muhammad SAW yang senantiasa menjalin kerukunan antara hidup umat manusia walaupun berbeda agama, menunjukkan bahwa Ia suka bersahabat dan mencintai per damaian. Setelah satu dekade Piagam Madīnah dibuat, pemerintah baru di bawah pimpinan Nabi Muhammad SAW telah menjalin hubungan yang harmonis serta menjaga kerukunan hidup antara sesama dan umat beragama.

Oleh karena itu, kerukunan antar umat beragama, kiranya akan menjadi agenda kemanusiaan bangsa yang tidak ujung usai. Hal ini dipahami karena masa depan sedikit banyak tergantung pada sejauh mana keharmonisan hubungan umat beragama. Kegagalan merealisasikan agenda ini akan meng hantarkan pada

Page 167: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 145

trauma terpecah belahnya bangsa. Untuk sampai pada keadaan keharmonisan antar umat beragama, maka dibutuhkan sikap arif dan terbuka dalam menghadapi semua perbedaan, termasuk perbedaan agama. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat yang heterogen.

3. Kerjasama dan Tolong MenolongAspek ini menghendaki agar terciptanya per samaan, per -

satuan, persaudaraan, dan kerukunan antar umat ber agama diantara komuniats-komuniats masyarakat Madīnah yang diaktualisasikan dalam bentuk kerjasama dan saling tolong menolong antar sesama. Sehingga terciptanya tatanan masya-rakat yang dinamis dan harmonis, sebagaimana yang telah dicita-citakan dalam konstitusi Piagam Madīnah. Guna menggantikan sebuah tatanan masya rakat yang jahiliyah yang penuh dengan konflik dan permusuhan antar suku. Setiap suku mem banggakan diri dan tidak memiliki sikap kepedulian sosial terhadap suku lain.

Al-Quran telah menjelaskan berkaitan dengan kerjasama dan tolong menolong, sebagai dasar yang dapat dijadikan sebuah pedoman. Bahwasa nya manusia menurut tabiatnya adalah makhluk politik atau makhluk sosial, yakni jenis makhluk yang saling memerlukan pada sesamanya untuk mencukupi segala kebutuhannya dan tetap pada koridor yang benar. Sebagaimana dalam al-Qur’an melarang manusia mengadakan kerjasama dan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan per musuhan. QS. 49 (al-Hujurat): 13.

Page 168: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

146 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

129

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. Q.S. 49 (Al-Hujurat : 13)

Dalam realitas sosial, karakter manusia sebagai

makhluk sosial pastilah membutuhkan bantuan dari

manusia lainnya dalam hidup berkelompok atau

bermasyarakat. Al-Qur’an telah menegaskan bahwa

manusia diciptakan hidup berkelompok pastilah ada

hikmahnya, yakni agar mereka saling kenal mengenal.

Dijelaskan bahwa manusia walaupun diciptakan dalam

keadaan sempurna dibanding dengan makhluk Allah SWT

lainnya, pastilah ada kelemahan-kelemahan yang

dimilikinya. Kekurangan dan kelemahan tersebut manusia

membutuhkan lainnya agar mereka saling membantu dan

tolong-menolong antar sesama umat manusia, sebagaimana

yang telah ditegaskan pada ayat di atas.

Aspek ini menghendaki agar persamaan,

kerukunan, antar masyarakat yang berbagai bentuk

perbedaan yang ada baik suku, ras, dan agama diwujudkan

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. QS. 49 (Al-Hujurat: 13)

Dalam realitas sosial, karakter manusia sebagai makhluk sosial pastilah membutuhkan bantuan dari manusia lainnya dalam hidup berkelompok atau bermasyarakat. Al-Qur’an telah menegaskan bahwa manusia diciptakan hidup berkelompok pastilah ada hikmahnya, yakni agar mereka saling kenal menge-nal. Dijelaskan bahwa manusia walaupun diciptakan dalam keadaan sempurna dibanding dengan makhluk Allah SWT lainnya, pastilah ada kelemahan-ke lemahan yang dimilikinya. Kekurangan dan kelemahan tersebut manusia membutuhkan lainnya agar mereka saling membantu dan tolong-menolong antar sesama umat manusia, sebagaimana yang telah ditegaskan pada ayat di atas.

Aspek ini menghendaki agar persamaan, ke rukunan, antar masyarakat yang berbagai bentuk perbedaan yang ada baik suku, ras, dan agama diwujudkan dalam bentuk saling tolong-menolong antar sesama manusia, sebagaimana yang telah diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam masyarakat Madīnah. Adanya

Page 169: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 147

kesadaran saling tolong-menolong (A’t-ta’awwunu) merupakan bentuk dari aktualisasi diri adanya sebuah keber samaan, pers-ahabatan yang harmonis diantara manusia, kelompok-kelompok sosial yang bera gam. Hal ini merupakan sebuah cita-cita Nabi Muhammad SAW yang dituangkan dalam konstitisi Piagam Madīnah (pasal 11) dan (pasal 15).

بالمعروف ف كون مفرحا بينهم ان يعطوه إون المؤمني ال يتفداء او عقل

Sesungguhnya orang-orang mukmin tidak boleh mem biarkan seorang di antara mereka menanggung beban utang dan beban keluarga yang harus diberi nafkah, tetapi membantunya dengan cara yang baik dalam menebus tawanan atau membayar diat (pasal 11).

ة اهلل واحدة¡ يي عليهم ادناهم وان المؤمني بعضهم إون ذمموال بعض دون انلاس

Sesungguhnya jaminan atau perlindungan Allah SWT itu satu, Dia melindugi orang lemah di antara mereka, dan sesungguhnya orang-orang mukmin sebagian mereka adalah penolong atau pembela terhadap sebagian bukan golongan lain (pasal 15).

Kedua pasal di atas menunjukkan bahwa ada nya sebuah keinginan untuk saling menolong dan bekerjasama serta saling berbuat baik diantara mereka walaupun berbeda baik suku, ras,

Page 170: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

148 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

golongan maupun keyakinan. Seiring dengan itu dalam al-Qur’an juga telah ditegaskan bahwa Allah SWT tidak mengharamkan orang-orang mukmin menjalin dan bekerjasama dengan golongan lain (non-Muslim) dan mem beri apa yang menjadi hak dan bagian mereka. QS. 60 (Al-Muntahanah: 8).

131

Kedua pasal di atas menunjukkan bahwa adanya

sebuah keinginan untuk saling menolong dan bekerjasama

serta saling berbuat baik diantara mereka walaupun

berbeda baik suku, ras, golongan maupun keyakinan.

Seiring dengan itu dalam al-Qur’an juga telah ditegaskan

bahwa Allah SWT tidak mengharamkan orang-orang

mukmin menjalin dan bekerjasama dengan golongan lain

(non-Muslim) dan memberi apa yang menjadi hak dan

bagian mereka. Q. S. 60 (Al-Muntahanah: 8).

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil. Q. S. 60 (Al- Muntahanah :8).

Ajaran yang terkandung dalam ketetapan tersebut

merupakan suatu perjanjian guna mengikat suatu hubungan

persahabatan, persaudaraan berbagai golongan yang

berlandaskan pada tolong-menolong dalam mewujudkan

kebaikan, membela yang teraniaya, dan tidak saling

menolong dalam hal kejahatan, kemungkaran. Artinya,

tatanan masyarakat yang diharapkan dan dicita-citakan

oleh Nabi Muhammad SAW yang tertuang pada Piagam

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil. QS. 60 (Al- Muntahanah:8).

Ajaran yang terkandung dalam ketetapan ter sebut me-rupakan suatu perjanjian guna mengikat suatu hubungan per-sahabatan, persaudaraan berbagai golongan yang berlan daskan pada tolong-menolong dalam mewujudkan kebaikan, membela yang teraniaya, dan tidak saling menolong dalam hal kejahatan, kemungkaran. Artinya, tatanan masya rakat yang diharapkan dan dicita-citakan oleh Nabi Muhammad SAW yang tertuang pada Piagam Madīnah adalah masyarakat gotong-royong, sal-ing menolong, saling membantu satu sama lain dalam kebaikan bukan pada kemungkaran, membantu yang lemah dan mem-bela yang teraniaya. Tolong-menolong diantara sesama manusia dalam upaya mewujudkan suatu kebaikan (di bidang muamalah) merupakan suatu keharusan. Karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, yakni makhluk yang membutuhkan

Page 171: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 149

dan memerlukan sesamanya guna memenuhi kebutuhannya. Ti-daklah mungkin manusia seorang diri mampu memenuhi kebu-tuhan hidupnya sendiri tanpa memerlukan bantuan orang lain.

D. DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DALAM PIAGAM MADINAH

Secara harfiah (etimologi) kata dakwah meng andung arti antara lain: ajakan, panggilan, seruan, permohonan (do’a), pem-belaan, dan lain sebagainya (Pimay, 2005: 14). Karena dakwah bersifat meng ajak, maka di dalamnya tidaklah ter dapat unsur pemaksaan dalam upaya menyampaikan ajaran Islam atau meng ajak seluruh umat manusia untuk beriman kepada Allah SWT semata. Sebagai juru dakwah (da’i) tidak dibenarkan dalam menye barkan ajaran Islam menggunakan paksaan, tekanan, intimidasi, ancaman maupun kekerasan. Pada prinsipnya dakwah dalam penyebaran ajaran Islam bersifat persuasif sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW (Syarif, 1983: 73), bukan dengan menggunakan cara kekerasan ataupun paksaan. Dalam hal ini Allah Swt telah berfirman dalam al-Qur’an:

133

dakwah dalam penyebaran ajaran Islam bersifat persuasif

sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi

Muhammad SAW (Syarif, 1983 : 73), bukan dengan

menggunakan cara kekerasan ataupun paksaan. Dalam hal

ini Allah Swt telah berfirman dalam al-Qur'an :

Dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ?. Q S. 10 (Yunus : 99).

Toleransi sebagai prinsip sekaligus doktrin Islam,

pada dasarnya tidaklah sekedar permasalahan prosedur

semata, akan tetapi lebih mendasar dari itu. Toleransi

merupakan suatu pandangan hidup yang berakar dari ajaran

agama yang benar, yang mewajibkan kita untuk

melaksanakannya (Madjid, 1999 : 63). Adanya

pemahaman toleransi yang benar diharapkan mampu

membawa kemaslahatan bagi seluruh umat beragama, dari

pengalaman suatu prinsi dan ajaran yang benar,

berdemensi sangat luas dan berjangka panjang.

Pengalaman sejarah telah membuktikan prinsip

ajaran toleransi dalam peradaban zaman Nabi Muhammad

SAW di kota Madīnah, yang telah terimplementasi secara

Dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ?. Q S. 10 (Yunus: 99).

Page 172: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

150 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Toleransi sebagai prinsip sekaligus doktrin Islam, pada dasarnya tidaklah sekedar permasalahan prosedur semata, akan tetapi lebih mendasar dari itu. Toleransi merupakan suatu pandangan hidup yang berakar dari ajaran agama yang benar, yang mewajibkan kita untuk melaksanakannya (Madjid, 1999: 63). Adanya pemahaman toleransi yang benar diharapkan mampu membawa kemaslahatan bagi seluruh umat beragama, dari pengalaman suatu prinsi dan ajaran yang benar, berdemensi sangat luas dan berjangka panjang.

Pengalaman sejarah telah membuktikan prinsip ajaran toleransi dalam peradaban zaman Nabi Muhammad SAW di kota Madīnah, yang telah ter implementasi secara nyata dan riil, sekaligus mampu mencerminkan sikap Islam yang sangat menghargai adanya kemajemukan, perbedaan, menjunjung tinggi sikap toleransi, dan kebebasan serta memberikan sebuah perlindungan terhadap pemeluk agama yang berbeda. Sikap yang tercermin itu, menunjukan bahwa ajaran agama Islam me-rupakan sebuah ajaran agama yang senantiasa membawa rahmat bagi seluruh alam.

Islam adalah agama yang senantiasa membawa kedamaian, ketentraman, kesejahtraan, keselamatan hidup umat manusia baik di dunia maupun akhirat. Agama Islam dianut, tumbuh dan menjadi agama yang besar bukan dengan paksaan, peperangan dan kekerasan, melainkan Islam disebarkan dengan jalan kebi-jaksanaan, kedamaian, santun, mengedepankan sikap huma-nisme, dan toleransi dalam perbedaan.

Dengan demikian dakwah dalam menyiar kan ajaran Islam bukanlah dakwah yang meng gunakan kekerasan, kekuatan,

Page 173: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 151

penaklukan, dan peperangan. Islam tidak memaksakan suatu hukum kepada umat manusia kedalam suatu kebenci an dan paksaan. Sebagai juru dakwah hanya berkewajiban me nyam-paikan suatu kebenaran serta menun jukkanya jalan dan menggambarkan apa yang telah digambarkan oleh Allah SWT. Selanjutnya terserah mereka menerima dan mengikuti kebenaran tersebut atau menolaknya. Tidak perlu meng guna kan paksaan dalam menyampaikan kebenaran itu, sehingga dengan demikian citra diri agama Islam mampu serta memiliki bargaining position di hadapan umat beragama yang lain.

Secara historis Nabi Muhammad SAW telah menunjukkan sebuah bentuk dakwah yang jitu pada masyarakat plural dan beraneka ragam baik suku, ras, maupun agama. Dengan menge-depankan nilai-nilai humanisme dan toleransi, serta bersikap tegas dalam mengambil suatu sikap yang berkaitan dengan agama. Dakwah yang telah dikembangkan oleh Nabi Muhammad SAW baik di Mekkah maupun Madīnah merupakan suatu gerakan me nuju transformasi sosial. Dakwah diejawantahkan sebagai suatu gerakan pembebasan dari eksploitasi, dominasi, penindasan, dan ketidakadilan dalam berbagai aspeknya (Majid, 1994: 63).

Pengalaman sosio-historis Islam pada masya rakat Madīnah merupakan representasi dari bentuk masyarakat madani yang dibentuk oleh Nabi Muhammad SAW di kota Madīnah. Seorang so siolog terkemuka Robert N. Bellah (Bellah, 2000: 208) mengatakan bahwa:

Masyarakat Madīnah merupakan masyarakat yang untuk zaman dan tempatnya sangat modern, bahkan terlalu

Page 174: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

152 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

modern, sehingga Nabi Muhammad SAW sendiri wafat, tidak bertahan lama. Timur Tengah dan umat manusia pada saat itu belum siap dengan prasarana sosial yang diperlukan untuk menopang suatu tatanan sosial modern seperti yang dirintis oleh Nabi Muhammad SAW.

Pada dasarnya apabila kita membuka kembali dokumen sejarah Islam, akan ditemukan sebuah prinsip-prinsip dasar pembentukan suatu masyarakat madani yang di dalamnya berbagai bentuk agama yang dirintis dan dipelopori oleh Nabi Muhammad SAW. Prinsip-prinsip ini tertuang dalam sebuah perjanjian yang biasa dikenal dengan sebutan Piagam Madīnah (Mītsāqul-Madinah).

Piagam Madīnah merupakan piagam resmi yang oleh orientalis terkemuka Prof. William Montgomery Watt meng-istilahkan Piagam Madīnah sebagai Konstitusi Madīnah. Sebuah konstitusi yang mampu masuk menerobos dan memperkenalkan wacana-wacana kebebasan beragama, persaudaraan antar agama, perdamaian dan kedamaian, persatuan etika politik, hak serta kewajiban sebagai warga negara yang baik serta konsistensi penegakkan hukum berdasarkan keadilan dan kebenaran (Sukidi, 2001: 78-79).

Kita ketahui bahwa dalam bidang agama, prinsip yang dipegang Nabi Muhammad SAW dalam membangun suatu tatanan masyarakat madani lebih mengedepankan nilai-nilai kebebasan dalam memeluk agama serta menjalanan ritualitas sebagaimana keyakinan yang telah diyakini kebe narannya oleh setiap warga. Dengan mengedepankan sebuah sikap saling menghormati dan menghargai adanya perbedaan serta

Page 175: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 153

mengembangkan sikap humanisme dan toleransi beragama. Sebagai bentuk aktualisasi diri umat manusia yang memiliki hak dan kuwajiban yang sama dalam beragama. Hal ini sesuai dengan isi Piagam Madīnah pada pasal 25 s/d 30 sebagai dasar dan pegangan bagi seluruh umat manusia khususnya umat Islam. Pada tataran aktualisasinya, prinsip ini diwujudkan dalam bentuk pengakuan sebuah negara yang senantiasa melin dungi kebebasan dalam menjalankan ibadah bagi umat beragama sebagaimana ajaran agama yang telah dianut dan diyakini kebenarannya, apapun bentuk agama dan ritualitasnya.

¡ لليهود دينهم وللمسلمي ة مع المؤمني إون يهود بن عوف امدينهم¡ موالهم وانفسهم اال من ظلم واثم. فإنه ال يوتغ اال نفسه

واهل بيتهSesungguhnya Yahudi Bani ‘Auf satu umat bersama orang-orang Mukmin, bagi kaum Yahudi agama mereka dan bagi orang-orang muslim agama mereka, termasuk sekutu-sekutu dan diri mereka, kecuali orang yang berlaku zalim dan berbuat dosa atau khianat, karena sesungguhnmya orang yang demikian hanya akan mencelakakan diri dan keluarganya (pasal 25).

ار مثل ما لهود بن عوف إون لهود بن انلجSesungguhnya Yahudi Bani al-Najjar memperoleh perlakuan yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf (pasal 26).

Page 176: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

154 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

إون لهود بن الارث مثل ما لهود بن عوفSesungguhnya Yahudi Bani al-Harits memperoleh per lakuan yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf (pasal 27).

إون لهود بن ساعدة مثل ما لهود بن عوفSesungguhnya Yahudi Bani Saidat memperoleh perlakukan yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf (pasal 28).

إون لهود بن جشام مثل ما لهود بن عوفSesungguhnya Yahudi Bani Jusyam memperoleh perlakukan yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf (pasal 29).

وس مثل ما لهود بن عوفإون لهود بن األ

Sesungguhnya Yahudi Bani al-Aus memperoleh perlakukan yang sama seperti yang berlaku bagi Yahudi Bani ‘Auf (pasal 30)

Sebagaimana ditegaskan dalam al-Qur’an:

139

Sebagaimana ditegaskan dalam al-Qur'an :

Sesungguhnya kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh Nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah SWT, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah SWT dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah SWT, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. Q. S. 5 ( al-Maidah) : 44.

Pluraliatas beragama serta dikembangkanya sebuah

sikap saling menghormati, menghargai, toleransi antar

umat beragama pada masyarakat Madīnah serta

terbentuknya sebuah dokumen kesepakatan bersama yang

tertuang dalam Piagam Madīnah merupakan bukti riil

adanya kemajemukan pada masyarkat Madīnah yang

dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagai tolak ukur

peradaban agar seluruh umat manusia khususnya umat

Islam mengikuti jejak langkah perjuangan Nabi

Page 177: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 155

139

Sebagaimana ditegaskan dalam al-Qur'an :

Sesungguhnya kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh Nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah SWT, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah SWT dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah SWT, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. Q. S. 5 ( al-Maidah) : 44.

Pluraliatas beragama serta dikembangkanya sebuah

sikap saling menghormati, menghargai, toleransi antar

umat beragama pada masyarakat Madīnah serta

terbentuknya sebuah dokumen kesepakatan bersama yang

tertuang dalam Piagam Madīnah merupakan bukti riil

adanya kemajemukan pada masyarkat Madīnah yang

dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagai tolak ukur

peradaban agar seluruh umat manusia khususnya umat

Islam mengikuti jejak langkah perjuangan Nabi

Sesungguhnya kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh Nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah SWT, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah SWT dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah SWT, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. QS. 5 (al-Maidah): 44.

Pluraliatas beragama serta dikembangkanya sebuah sikap saling menghormati, menghargai, toleransi antar umat ber-agama pada masyarakat Madīnah serta terbentuknya sebuah dokumen ke sepakatan bersama yang tertuang dalam Piagam Madīnah merupakan bukti riil adanya ke maje mukan pada masya rkat Madīnah yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagai tolak ukur peradaban agar seluruh umat manusia khu-sus nya umat Islam mengikuti jejak langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah me nyebarkan ajaran-ajaran Islam dengan menggunakan bentuk dakwah yang toleran dan

Page 178: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

156 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

bersikap tegas dalam me nentukan sikap yang berkaitan dengan tergang gunya sebuah akidah yang telah diyakininya. Dengan mengedepankan nilai-nilai ajaran Islam yang penuh dengan kasih sayang, ketentraman, dan kedamaian, serta persaudaraan. Sehingga terwujudlah sebuah tatanan masyarakan yang sadar akan pentingnya sebuh toleransi beragama dalam menyikapi sebuah perbedaan, tindakan kemanusiaan secara universal, non sektarian. Sebagaimana telah dijelaskan pada pasal 14, 15, 19 dan pasal 21 dalam Piagam Madīnah.

وال يقتل مؤمن مؤمنا ف كفر¡ وال ينص كفرا ع مؤمن Seorang mukmin tidak boleh membunuh mukmin lain untuk kepentingan orang kafir, dan tidak boleh membantu orang kafir untuk melawan orang mukmin (pasal 14).

ة اهلل واحدة¡ يي عليهم ادناهم وان المؤمني بعضهم إون ذمموال بعض دون انلاس

Sesungguhnya jaminan atau perlindungan Allah SWT itu satu, Dia melindugi orang lemah di antara mereka, dan se-sung guhnya orang-orang mukmin sebagian mereka adalah penolong atau pembela terhadap sebagian bukan golongan lain (pasal 15).

إون المؤمني يبء بعضهم عن بعض بما نال دماءهم ف سبيل اهلل

Page 179: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 157

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu sebagian membela sebagian yang lain dalam peperangan di jalan Allah (pasal 19).

اال ان يرض نة فإنه قود به إونه من اعتبط مؤمنا قتال عن بيول المقتول (بالعقل). إون المؤمني عليه كفة وال يل لهم اال

قيام عليهSesungguhnya barangsiapa membunuh seorang mukmin dengan cukup bukti maka sesung guh nya ia harus dihukum bunuh dengan sebab per buat annya itu, kecuali wali si ter-bunuh rela (menerima diat) dan seluruh orang-orang muk-min bersatu untuk menghukumnya (pasal 21).

Keberhasilan Nabi Muhammad SAW tidak hanya dalam bidang agama saja, namun dibidang norma dan etika politik (pasal 17, 23, dan 42) yang beradab sebagai proses kearah kesadaran pengakuan akan hak dan kewajiban setiap warga negara yang harus dihormati (pasal 12 dan 14).

وان ال يالف مؤمن مول مؤمن دونهBahwa seorang mukmin tidak boleh mengikat persekutuan atau aliansi dengan keluarga muk min tanpa persetujuan yang lainnya (pasal 12).

إون سلم المؤمني واحدة¡ ال يسالم مؤمن دون مؤمن ف قتال ف سبيل اهلل¡ اال ع سواء وعدل بينهم

Page 180: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

158 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Sesungguhnya perdamaian orang-orang mukmin itu satu, tidak dibenarka seorang mukmin mem buat perjanjian damai sendiri tanpa mukmin yang laian dalam keadaan perang di jalan Allah SWT, kecuali atas dasar persamaan dan adil di antara mereka (pasal 17).

د ة ال اهلل وال مم ء¡ فإن مرد إونكم مهما اختلفتم فيه من شSesungguhnya bila kamu berbeda (pendapat) mengenai se-suatu, maka dasar penyelesaiannya (menurut ketentuan) Allah SWT dan Muhammad SAW (pasal 23).

حيفة من حدث¡ او استجار ياف إونه ما كن بي اهل هذه الصد رسول اهلل صل اهلل عليه وال مم ال اهلل ه فساده¡ فإن مرد

ه حيفة وابر وسلم إون اهلل ع اتق ما ف هذه الصSesungguhnya bila di antara pendukung shahifat ini ter jadi suatu peristiwa atau perselisihan yang dikhwatir kan me-nim bulkan bahaya atau kerusakkan, maka penye lesaian-nya (menurut) ke tentuan Allah SWT dan Muhammad Rasulullah SAW, dan sesungguhnya Allah mem benarkan dan memandang baik isi Shahifat ini (pasal 42).

Pada konteks inilah prinsip-prinsip persaman hak dan kewajiban setiap warga negara tertuang pada piagam Madīnah (pasal 24, 36-38).

إون الهود ينفقون مع المؤمني ما داموا ماربي

Page 181: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 159

Sesungguhnya kaum Yahudi bersama orang-orang Mukmin bekerja sama dalam menanggung pembiayaan selama mereka mengadakan pe perangan bersama (pasal 24).

د إونه ال يرج منهم احد اال بإذن ممSesungguhnya tidak seorang pun dari mereka (penduduk Madinah) dibenarkan keluar kecuali dengan izin Muhammad (pasal 36 a).

رجرح¡ إونه من فتك فبنفسه فتك واهل إونه ال ينحجز ع ثأ

بيته اال من ظلم إون اهلل ع ابر هذاSesungguhnya tidak dihalangi seseorang menuntut haknya (balas) karena dilukai, dan siapa yang melakukan kejahatan berarti ia melakukan ke jahatan atas diri dan keluarganya, kecuali ter aniaya. Sesungguhnya Allah SWT memandang baik (ketentuan) ini (pasal 36 b).

إون ع الهود نفقتهم¡ وع المسلمي نفقتهم إون بينهم انلص حيفة إون بينهم انلصح وانلصيحة ع من حارب اهل هذه الص

والب دون اإلثمSesungguhnya kaum Yahudi wajib menanggung nafkah mereka dan orang-orang mukmin wajib menanggung nafkah mereka sendiri. Tapi, di antara mereka harus ada kerja sama atau tolong-menolong dalam menghadapi orang yang

Page 182: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

160 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

menyerang warga shahifat ini, dan mereka saling memberi saran dan nasihat dan berbuat ke baikan, bukan perbuatan dosa (pasal 37 a).

ثم امرء يليفه¡ إون انلص للمظلومإونه ال يأ

Sesungguhnya seseorang tidak ikut menanggung kesalahan sekutunya, dan pertolongan atau pembelaan diberikan kepada orang teraniaya (pasal 37 b).

إون الهود ينفقون مع المؤمني ما دموا ماربيSesungguhnya kaum Yahudi bersama orang-orang mukmin bekerjasama menanggung pembiayaan selama mereka menghadapi peperangan bersama (pasal 38).

Dalam bidang hukum, Nabi Muhammad SAW meng akui adanya persamaan hak bagi setiap warga negara di depan hukum tanpa pandang bulu. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW pada anak ter cintanya Fatimah dalam melaksanakan semua komitmen serta keputusan bersama dalam persamaan di mata hukum yang ditegakkan di atas prinsip keadilan dan kebenaran. Hal ini membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW betul-betul konsisten dalam penegakkan hukum dan keadilan. Sebagaimana yang ada pada Piagam Madīnah (pasal 13, 22 dan 34). Nabi Muhammad SAW sadar betul bahwa hancurnya bangsa–bangsa di masa dahulu, apabila "orang atas" (A’sy-syarīf) melakukan suatu kejahatan dibiarkan saja tanpa adanya proses hukum yang maksimal. Namun apabila "orang bawah" (A’dh-dha’īf) melakukan suatu kejahatan pastilah

Page 183: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 161

akan dikenai sangsi hukuman. Hal itu merupakan sebagai bukti bahwa toleransi dalam masyarakat madani akan terwujud apabila hukum dan keadilan ditegakkan secara benar.

إون المؤمني ع من بغ منهم او ابتغ دسيعة ظلم¡ او اثم¡ ¡ إون ايديهم عليه جيعا ولو او عدوان¡ او فساد بي المؤمني

كن ول احدهمSesungguhnya orang-orang mukmin yang bertaqwa harus melawan orang yang memberontak di antara mereka, atau orang yang bersikap zalim atau berbuat dosa, atau melakukan permusuhan atau kerusakan di antara orang-orang mukmin, dan bahwa kekuatan mereka bersatu melawannya walaupun terhadap anak salah seorang dari mereka (pasal 13).

حيفة وآمن باهلل والوم اآلخر إونه ال يل لمؤمن اقر ف هذه الصه او آواه فإن عليه لعنة ان ينص مدثا وال يؤويه وان من نص

اهلل وغضبه يوم القيامة¡ وال يؤخذ منه صف وال عدلSesungguhnya tidak dibenarkan bagi orang mukmin yang mengakui isi shaifat ini dan beriman kepada Allah SWT dan Hari Akhir menolong pelaku kejahatan dan tidak pula membelanya. Siapa yang menolong dan membelanya maka sesungguhnya ia akan mendapat kutukan dan amarah Allah dan Hari Kiamat, dan tidak ada suatu penyesalan dan tebusan yang dapat diterima daripadanya (pasal 22).

Page 184: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

162 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

نفسهمإون موال ثعلبة كأ

Sesungguhnya sekutu-sekutu Tsa’labat memperoleh perl-akuan yang sama seperti mereka (pasal 34).

Nabi Muhammad SAW dan para sahabat di kota Madīnah melakukan sebuah konsientisasi (penyadaran), melalui pena-naman terhadap kecin taan terhadap iman. Dengan dasar iman itulah terciptanya sebuah bangunan persaudaraan, dengan menepiskan dan menghilangkan perselisihan ter hadap perb-edaan agama yang diyakini oleh masya rakat Madīnah yang plural. Apabila terdapat sebuah perselisihan, maka yang diupaya-kan adalah adanya rekonsiliasi yang secara damai dan lebih meng e depankan nilai-nilai humanisme dan tole ransi dalam penyelesaian permasalahan tersebut. Siapa pun yang melakukan sebuah kesalahan maka harus ditindak untuk mempertahankan sebuah ke benaran serta keadilan. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam al-Qur’an :

146

Sesungguhnya sekutu-sekutu Tsa’labat

memperoleh perlakuan yang sama seperti mereka (pasal 34).

Nabi Muhammad SAW dan para sahabat di kota

Madīnah melakukan sebuah konsientisasi (penyadaran),

melalui penanaman terhadap kecintaan terhadap iman.

Dengan dasar iman itulah terciptanya sebuah bangunan

persaudaraan, dengan menepiskan dan menghilangkan

perselisihan terhadap perbedaan agama yang diyakini oleh

masyarakat Madīnah yang plural. Apabila terdapat sebuah

perselisihan , maka yang diupayakan adalah adanya

rekonsiliasi yang secara damai dan lebih mengedepankan

nilai-nilai humanisme dan toleransi dalam penyelesaian

permasalahan tersebut. Siapapun yang melakukan sebuah

kesalahan maka harus ditindak untuk mempertahankan

sebuah kebenaran serta keadilah. Sebagaimana yang telah

dijelaskan dalam al-Qur'an :

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah SWT, supaya kamu mendapat rahmat. Q. S. 49 (al-Hujurat : 10).

Orang-orang beriman itu sesungguhnya ber saudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah SWT, supaya kamu mendapat rahmat. QS. 49 (al-Hujurat: 10).

Kebijakan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat Madīnah dengan menge depankan

Page 185: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 163

nilai-nilai ajaran Islam, menjunjung tinggi keadilan, persatuan, persaudaraan, dan perdamaian, toleransi, serta huma nisme, merupakan kecerdasan strategi dakwah Nabi Muhammad SAW dalam mengambil simpati masyarakat Madīnah. Sehingga dalam pandangan masyarakat Madīnah yang berbeda agama dan ke-yakinan tersebut, Islam di mata mereka merupa kan agama yang toleran dan humanis serta tegas dalam mengambil sebuah ke-putusan, tidak pilih kasih. Dalam bahasa trainer, kebijakan yang di lakukan oleh Nabi Muhammad SAW merupakan dakwah yang mengedepankan pada performance dan pencitraan diri Islam, sehingga terbangun dalam image masyarakat Madīnah Islam merupakan agama yang toleran, mengedepankan nilai-nilai ke manusiaan, dan cinta perdamaian, sebagaimana yang telah disepakati dalam perjanjian Piagam Madīnah.

Piagam Madīnah yang telah disepakati oleh semua pihak, mengandung prinsip-prinsip tentang tatanan sosial, ekonomi, politik, sistem pertahanan negara terhadap ancaman dari pihak luar Madīnah, keadilan pemerintahan terhadap masya rakat Madīnah tanpa terkecuali, kebebasan beragama tanpa ada-nya paksaan, hak untuk beribadah se bagai mana agama yang diyakini, dan bersama-sama menjalin persatuan dalam menj-aga keamanan Madīnah dari kejahatan dan pengkhianatan, serta saling menjaga antara satu dengan yang lainnya dari per-buatan dosa. Begitulah sebuah kesuksesan Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat Madīnah yang terbuka, adil, egaliter, demokratis, dan mengedepankan nilai-nilai ke-manusiaan, serta sikap toleransi beragama dalam menyikapi adanya sebuah kemajemukan dalam bermasyarakat, bernegara.

Page 186: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

164 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Sehingga terwujudya sebuah kesadaran akan hak dan kewajiban pada seluruh lapisan masyarakat di kota Madīnah.

Dapat dipahami bahwa, setiap bentuk eksklu sifisme, oto-ritarianisme, anti-toleransi, dan anti-pluralisme, pemak saan kehendak, serta tidak mem berikan ruang kebebasan terhadap setiap orang dalam menjalankan dan melaksanakan ritualitas yang diyakini kebenarannya, sebagaimana yang telah tercermin dalam catatan sejarah di atas bukanlah ciri ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai agama yang Rachmatan Li-l’Ālamīn. Bahkan dalam ajaran agama Islam, al-Qur’an dengan tegas melarang pemaksaan suatu agama kepada orang ataupun komunitas lain yang berbeda, betapa pun benarnya agama tersebut. Karena pada akhirnya kekuasaan Allah SWT yang akan mampu mem berikan suatu petunjuk serta hidayah kepada manusia. Namun, demi keberlangsungan hidup yang damai, tentram, penuh dengan kasih sayang serta menjunjung tinggi nilai-nilai humanisme dan tole ransi umat beragama, manusia harus terbuka dan menerima setiap pandangan dan ajaran yang ber beda. Kemudian dengan keihlasan tanpa adanya suatu paksaan manusia bersedia mengikuti mana yang terbaik. Itulah tanda-tanda kekuasaan Allah SWT dan pertanda adanya hidayah-Nya kepada mereka.

E. DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DALAM KON-TEKS KEKINIAN

Telah dijelaskan bahwa dakwah Nabi Muhammad SAW yang telah menanamkan pondasi-pondasi perjuangan dalam menyebarluaskan ajaran Islam di tengah-tengah ke majemukan masyarakat Madīnah baik suku, ras, golongan, dan agama

Page 187: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 165

dengan mengedepankan nilai-nilai toleransi, ke manusiaan, peng hormatan terhadap realitas ke hidup an yang beragam. Bentuk dakwah Nabi Muhammad SAW yang diakui oleh semua pihak baik Islam maupun non-Islam dengan melakukan sebuah kese pakatan bersama seluruh elemen masyarakat Madīnah yang tertuang dalam sebuah kesepakatan terkenal dengan sebutan "Konstitusi Madīnah atau Piagam Madīnah", merupakan tero-bosan yang sangat revolusioner dan sangatlah modern bila dikontekskan dalam zaman sekarang.

Perjalanan panjang Nabi Muhammad SAW dalam menye-barkan Islam di kota Madīnah, sampai terbentuk sebuah kese-pakatan diantara masya rakat Madīnah dengannya me rupakan suatu hal yang sangat elegan. Dengan menitik beratkan pada kepentingan bersama tanpa membedakan perbedaan yang ada baik suku, ras golongan dan agama. Semua bersama-sama meng hormati dan menjalankan peraturan yang telah ada ter-sebut. Sebagaimana yang telah penulis jelaskan pada lem baran-lembaran di atas. Apabila dipahami secara komprehensif nilai-nilai yang terkandung dalam kesepakatan tersebut merupakan sebagai pondasi dalam menegakkan sebuah peradaban baru yang beradab di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Nilai-nilai tersebut sangatlah modern untuk masa itu. Bahkan untuk masa sekarang tetap relevan, karena nilai-nilainya yang universal. Sebab nilai-nilai yang ada dalam Piagam Madīnah telah menjadi sebuah rujukan, tuntunan berbagai bangsa di belahan dunia agar tegak berdiri dalam hidup bermasyarakat dan bernegara, yaitu sebuah tatanan masyarakat yang demokratis, adil, damai, dan tentram dengan mengedepankan sebuah sikap

Page 188: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

166 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

saling menghormati dan menghargai atas perbedaan dalam masyarakat yang plural.

Impelementasi nilai-nilai ataupun prinsip yang ter kan-dung dalam Piagam Madīnah pada hakekatnya merupa kan peng hargaan terhadap hak-hak asasi manusia dan akan me-numbuhkan demok ratisasi dalam berbagai aspek kehidupan (Pulungan, 1997: 86). Sebagaimana komentar Nurcholish Madjid sebagai berikut

Bunyi naskah konstitusi itu sangat menarik. Ia memuat pokok-pokok pikiran yang dari sudut tinjauan modern pun mengagumkan. Dalam konstitusi itulah untuk pertama kalinya dirumuskan ide-ide yang kini menjadi pan dangan hidup modern di dunia, seperti kebebasan beragama, hak setiap kelompok untuk mengatur hidup sesuai dengan ke ya-kinan nya, kemerdekaan hubungan ekonomi antar golongan, dan lain-lain. Tetapi juga ditegaskan par tisipasi dalam usaha pertahanan bersama menghadapi meng hadapi musuh dari luar (Madjid, 1983: 11).

Kemahiran Nabi Muhammad SAW dalam ber negosiasi dan kosolidasi dengan berbagai kelompok kabilah dan ke-lompok sosial yang mendiami kota Madīnah merupakan suatu keberhasilan yang tiada taranya, sebagai bukti historis yang riil akan karya-karyanya dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusian. Kita ketahui bahwa masyarakat Madīnah merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai unsur yang memiliki perbedaan. Hal ini dapat didasarkan pada keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam mempersatukan kaum muslim yang berasal dari berbagai kabilah yang memiliki karakter dan

Page 189: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 167

watak yang berbeda menjadi satu umat. Nabi Muhammad SAW juga mampu mempersatukan kaum muslimin dengan kaum Yahudi yang memiliki perbedaan keyakinan dan ritualitas menjadi satu umat. Nabi Muhammad SAW juga menetapkan per samaan hak dan kewajib an di antara mereka baik dalam ma-salah kepen tingan umum, sosial, dan politik. Hal ini menun-jukkan bahwa Nabi Muhammad SAW dengan mengedepankan nilai-nilai humanisme dan toleransi serta dengan kearifan dan kebijak sanaan, Ia secara nyata menata hubungan antara manusia dengan Tuhan, dan hubungan antara sesama manusia.

Nabi Muhammad SAW dengan kebijaksanaan dan ke arif-anya dalam mengatur masyarakat Madīnah guna mene tralisir kekuasaan kelompok-kelompok sosial yang sering terjerumus dalam sebuah konflik, membimbing dan mendampingi mereka agar hidup dalam suasana kerjasama. Sehingga terwujudlah sebuah tatanan masyarakat yang tidak menonjolkan kekayaan, senantiasa membantu sesama yang membutuhkan, saling menghargai perbedaan, saling menghormati dan menghargai, sehingga terciptalah tatanan masyarakat Madīnah yang aman, tentram, dan tidak ada konflik yang menjerumus pada kehan-curan kota Madīnah.

Nabi Muhammad SAW telah memberikan sebuah suri tauladan dakwah yang tidak akan lapuk dimakan zaman, guna menghadapi kema jemukan dalam bermasyarakat dan bernegara. Ia melakukan kebijakan-kebijakannya dengan tetap berpegang teguh pada al-Qur’an sebagai rujukan dalam berdakwah, menata masyarakat Madīnah yang senantiasa dilanda konflik akibat tiadanya sebuah kesadaran terhadap perbedaan yang ada. Sampai Nabi Muhammad SAW berhasil membentuk tatanan

Page 190: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

168 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

masyarakat Madīnah yang memiliki kesadaran tinggi dalam menyikapi perbedaan tersebut dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi, sebagai bentuk penghormatan terhadap perbedaan. Perjuangan Nabi Muhammad SAW yang telah berhasil me lakukan penataan moral masyarakat Madīnah sebagai rujukan dalam berdakwah seluruh umat Islam seluruh dunia, senantiasa dijadikan pedoman para da’i saat ini dalam menyampaikan ajaran-ajaran Islam, sebagai agama yang mem-bawa rahmat bagi setiap umat manusia di dunia ini. Sangatlah relevan dakwah yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, terutama dalam menghadapi pluralitas kehidupan be-ragama yang beraneka ragam, terutama dalam menghadapi kemodernan zaman saat ini.

Perkembangan zaman yang semakin maju (glo balisasi) dan kemajuan dunia modern, mampu mem pertemukan berbagai manusia dengan segala ke pentingan, ideologi, etnis, golongan, dan politik. Hal inilah yang menjadikan suatu tantangan dakwah Islam yang harus dipahami, dan dimengerti, serta tidak dapat dihindari. Tentu saja tantangan zaman ini harus direspon secara positif dengan dakwah yang arif, bijaksana, humanis, dan toleran, santun, serta teladan yang baik. Seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW pada masyarakat Madīnah.

Islam merupakan agama yang membawa ke damaian, ke se-jahteraan, keselamatan hidup manusia baik di dunia mau pun di akherat. Islam yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW tumbuh dan menjadi besar bahkan menjadi pusat per-adaban dunia bukan dengan paksaan, kekerasan, intimidasi, dan ancaman dengan mengatasnamakan ke benaran agama, bahkan Tuhanpun menjadi alat legitimasi kebenaran tersebut.

Page 191: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 169

Islam tumbuh menjadi besar dengan jalan strategi dakwah yang toleransi, santun, damai, arif, dan bijaksana, serta menge-depankan nilai-nilai kemanusiaan. Akan tetapi, ini citra agama Islam sebagai agama yang santun, cinta perdamaian, dan senantiasa melin dungi yang teraniaya, telah tercoreng oleh segelintir kelompok orang yang tidak sabar, frustasi, dan lebih memilih jalan kekerasan dari pada jalan yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Keuniversalan dan kemanusiaan Islam ditujukan untuk seluruh umat manusia. Tuhan dalam Islam adalah Tuhan sekalian alam dan Nabi Muhammad SAW adalah Rasul Tuhan untuk seluruh umat manusia. Dalam Islam, seluruh umat manusia adalah sama, apapun warna kulit, bahasa, ras, atau kebangsaannya (Karim, 2007: 28).

Perilaku yang dilakukan oleh beberapa kelompok Islam atau bahkan yang mengatasnamakan agama Islam menjadi sebuah virus yang menakutkan bagi masyarakat modern terutama masyarakat Barat dalam melihat Islam. Dengan melakukan aksi yang nekat dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam yang telah diejawantahkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam masyarakat Madīnah, sehingga menjadi masyarakat yang madani. Hal ini terjadi berulang-ulang mulai dari penghancuran gedung Pentagon dan WTC milik America Serikat pada 11 September 2006, ledakan besar di Hotel J. W Marriot Jakarta, ledakan bom kedutaan Australia di Jakarta, bom bunuh diri di Jembaran, Bali. Bom buku, bom bunuh diri di Banten ketika warga muslim menjalankan sholat Jum’at, dan berbagai aksi teror yang akhir-akhir ini menghantui rakyat Indonesia.

Tindakan yang telah dilakukan oleh segelintir umat Islam, bahkan mengatasnamakan umat Islam semakin men-

Page 192: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

170 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

jadi legitimasi persepsi masyarakat Barat bahwa ajaran Islam merupakan suatu ajaran yang identik dengan kekerasan, inti-midasi, perusakan, dan intoleran, tidak cinta damai, serta perilaku anti kemanusiaan. Islam sebagai agama di tuduh men-jadi biang segala kejahatan di muka bumi ini. Apabila citra Islam seperti itu akan berim pli kasi terhadap kemunduran kejayaan Islam pada masa Nabi Muhammad SAW di kota Madīnah yang senantiasa mengajarkan dan mengedepankan nilai-nilai toleransi dalam setiap perbedaan. Hal ini menjadikan popularitas Nabi Muhammad SAW di kalangan umat di dunia semakin memudar. Seolah-olah yang diajarkannya merupakan ajaran yang membenarkan adanya kekerasan, intoleran, anti kemanusiaan, kejam, dan menghalalkan segala cara dalam melakukan dakwah.

Hal ini terbukti dengan tersebarnya pengambar an ka rikatur tentang Nabi Muhammad SAW yang bertolak belakang dengan faktanya oleh beberapa media asing di dunia sebagai ajang pro-mosi dan agitasi opini dunia, serta secara efektif memaksa mata dunia melihat Islam secara amat menakutkan. Fenomena ini seharusnya menjadikan bahan refleksi bagi seluruh umat Islam di samping sikap keliru dari sebagian masyarakat Barat. Begitu juga kegagalan umat Islam dalam berdakwah yang tidak merujuk terhadap Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah menghadapi kemajemukan dan pluralitas keberagamaan.

Dunia Islam mengalami sebuah ujian yang maha berat. Di mana-mana selalu mendapatkan label sebagai "teroris". Isu kekerasan, perusakan, anti toleransi, dan intimidasi di atas bumi ini selalu dikaitkan dengan umat Islam. Seolah-olah agama Islam lahir sebagai agama yang senantiasa mem benarkan adanya

Page 193: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 171

kekerasan, perusakan, dan intimidasi terhadap yang minoritas. Padahal agama Islam merupakan agama yang memiliki watak toleran dan memanusiakan manusia, yakni agama yang ber-semangat mencari kebe naran yang lapang, toleran, tanpa ke-fanatikan buta, dan membelenggu jiwa. Nabi Muhammad SAW pernah mene gaskan bahwa "Sebaik-baik agama di sisi Allah SWT adalah agama yang memiliki watak humanis dan toleran". Hal ini ditujukan pada suatu agama yang terbuka, cara penganutan agama yang toleran, penuh kedamaian, dan kasih sayang. Itulah yang disebut Islam. Kata Islam pada mulanya bukan nama sebuah agama, tetapi sikap. Sikap toleran, sikap pasrah, sikap damai, sikap kasih sayang yang mem bawa keselamatan dan kesejahteraan buat umat manusia. Perlu ditegaskan label yang telah melekat pada Islam sebagai teroris tidaklah benar adanya. Agama tetaplah agama sebagai sebuah ajaran yang men junjung tinggi moral dan cinta pada nilai-nilai dasar kemanusiaan seperti yang dibuktikan oleh Nabi Muhammad SAW pada masyarakat Madīnah, sebagai tolak ukur peradaban dunia. Bukanlah sebagai motivator pengerak terhadap segala kejahatan. Tuduhan teroris bukanlah dikuasai oleh orang-orang Islam. Pelaku teror di India beragama Hindu, di Jepang beragama Tokogawa, di Irlandia beragama Protestan, di Filipina beragama Katolik, di Thailand beragama Budha, dan berbagai teror di belahan bumi lainnya yang menggunakan bingkai agama lain pula.

Masyarakat dunia modern adalah masyarakat yang sangat pluralistik dan beragam, baik dari segi sosial, budaya, etnis, suku, dan adat istiadat serta agama. Dilihat dari sudut pandang agama, sejarah telah menunjukan bahwa hampir seluruh agama, khusunya agama-agama besar dapat berkembang

Page 194: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

172 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

dengan baik dan memiliki pengikut di berbagai belahan dunia. Itulah sebabnya masalah toleransi yang berkaitan dengan umat beragama menjadi sangat penting, bahkan menjadi sebuah keharusan.

Sikap toleransi diambil bukan hanya bertujuan untuk men-jalin hidup bersama secara harmonis dan damai dengan mem-biarkan agama lain "ada" (ko-eksistensi) melainkan juga ber-partisipasi secara aktif meng"ada"kan pemeluk agama lain itu (pro-eksistensi). Proses inilah yang disebut oleh Hans Kung sebagai shifting paradigm, yakni pergeseran paradigma dari ko-eksistensi ke pro-eksistensi (Kung, 2000).

Oleh karena itu dalam menghadapi kemajuan zaman, apa-pun yang terjadi sebagai umat Islam yang masih mem percayai Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanatun dan (sumber hukum), sebagaimana yang telah dirintis dan diperjuangkan olehnya dengan meletakan pondasi-pondasi keberagamaan yang saling menghormati dan menghargai terhadap perbedaan serta kebera gaman keyakinan di kota Madīnah. Dengan menge-depankan nilai-nilai ajaran Islam yang toleran dan menjunjung tinggi kemanusiaan, sehingga terwujudlah sebuah tatanan masya rakat yang ber moral dan beretika, adil, makmur, dan sejahtra. Sebuah keberhasilan dalam penyebaran Islam yang harus diteladani oleh umat Islam se-dunia, khusus nya di Indonesia. Bahwasannya, dakwah Nabi Muhammad SAW dalam konteks masyarakat modern pada masa itu, sampai sekarang masih tetap relevan untuk dijadikan pegangan/minhāj dalam berdakwah yang di hadapkan pada keberagaman masyarakat yang majemuk dan plural. Untuk itulah umat Islam harus

Page 195: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 173

merombak secara mendasar pan dangannya tentang dakwah. Bila Islam dipahami lebih utuh, mendasar, jernih, dan rasional sebagai agama yang rachmatan li-l’Ālamīn, sebagimana halnya Nabi Muhammad SAW berdakwah di tengah masyarakat yang beragam di kota Madīnah.

Dakwah Nabi Muhammad SAW di masa lalu merupakan dakwah yang layak untuk dijadikan pedoman bagi seluruh umat Islam, terutama para da’i agar mampu menghadapi tantangan zaman. Dakwah Islam masa depan dalam menghadapi kemo-dernan zaman dan kemejemukan masyarakat yang ber aneka ragam keyakinan, mampu beradaptasi, bertoleransi, dan mem-bentuk keharmonisan, serta kenyamanan dalam ling kung annya. Pada akhirnya dakwah Islam dapat menjadi se cercah cahaya pencerahan pemikiran, solusi atas problem kehidupan, membawa kesejahteraan, dan kenyamanan hidup. Inilah sejatinya Islam yang damai, agama dunia, dan agama yang membawa rahmat untuk semua umat (rachmatan li-l’Ālamīn)..

Page 196: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

174 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Page 197: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 175

EPILOG

PIAGAM Madīnah merupakan titik balik sejarah kebang-kitan agama Islam, setelah sebelumnya ter jerembab dalam hinaan, hujatan, dan kritikan, bah kan invasi militer yang me-nyakitkan. Madīnah menjadi tonggak sejarah per adab an dunia. Di era Madīnah Islam memiliki tatanan per undangan-undangan komprehensif yang meliputi segala aspek kehidup-an. Bermodalkan historis yang sangat mengagumkan sudah menjadi keharusan bagi umat Islam untuk meneladani, meng-implementasikan dimensi dogmatis dan ideologis yang telah dijalan kan Nabi Muhammad SAW dalam menyebar luas kan agama Islam dengan mengedepankan nilai-nilai humanis dan toleran. Sebagai agama yang rachmatan li-l’Ālamīn. Oleh karena itu, Piagam Madīnah menjadi salah satu terobosan dalam membumikan nilai-nilai ajaran Islam yang menjadi rujukan masyarakat dunia dengan mengimplementasikan toleransi dalam kehidupan sehari-hari.

Toleransi telah dan harus menjadi bagian terpenting dalam lingkup intraagama dan antar agama. Siapapun tidak bisa keluar,

Page 198: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

176 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

apalagi lari dari komitmen untuk membumikan toleransi. Sebab apabila komitmen itu luntur, maka Islam akan kehilangan semangatnya. Karena itu, Piagam Madīnah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam membumikan nilai-nilai toleransi yang ter kandung di dalamnya, seyogyanya tetap diper tahan-kan. Memahami toleransi berarti memahami Islam itu sendiri. Juga dapat dimaknai sebagai upaya memahami agama-agama lain karena tidak bisa dipungkiri bahwa agama-agama tersebut memiliki ajaran yang sama tentang toleransi, cinta kasih, dan kedamaian.

Membangun masyarakat yang toleran tidak membalikkan kedua belah tangan karena sejarah manusia pada hakikatnya adalah sejarah intoleransi. Realitas sosial masyarakat disuguhi dengan peristiwa yang mengisahkan tentang intoleransi yang sering terjadi setiap saat, dari masa ke masa. Pada akhir nya mem pengaruhi perjalanan agama dalam sejarah dunia. Oleh karena itu, membangun toleransi harus menjadi prioritas, terutama dalam konteks masyarakat yang plural dan multi-kultural. Pemahaman akan pentingnya toleransi semestinya menjadi keniscayaan dalam rangka membangun masa depan yang lebih baik. Hanya dengan cara demikian, perjalanan ke-hidupan akan lebih ber makna dan bermanfaat. Nilai-nilai agama akan lebih terasa bermakna dan bermanfaaat apabila mendorong dan mengebumikan toleransi dalam kehidupan beragama. Apabila nilai-nilai tersebut hanya mendorong intoleransi, maka harus jujur dikatakan bahwa agama telah gagal membawa misinya dalam menciptakan kebersamaan, kehar monisan, dan kerukunan di muka bumi. Padahal ajaran Nabi Muhammad

Page 199: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 177

SAW telah meletakkan pondasi toleransi sebagai ajaran yang fundamental dalam Konstitusi Piagam Madīnah.

Sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW (A’s-sirah a’n-Nabawiyyah) merupakan praktek nyata dari minhāj (metode/strategi) dakwah yang menampilkan bentuk ajaran memikat hati para penganutnya. Peranan Nabi Muhammad SAW sebagai seorang pemimpin sekaligus da’i mampu manarik perhatian seluruh masyarkat di kota Madīnah, bahkan seluruh penjuru dunia. Nabi Muhammad SAW menyuguhkan materi-materi yang menyejukkan, mengedepankan nilai-nilai ke manusiaan, dan toleransi dalam berbangsa yang beraneka ragam baik suku, ras, sosial, maupun go lon gan, serta agama. Sebagaimana yang telah ter tulis dalam kesepakatan yang terkenal dengan sebutan "Piagam Madīnah / Konstitusi Madīnah". Adanya ko-mitmen terhadap kesepakatan yang telah disepakati oleh seluruh perwakilan masyarakat Madīnah tersebut, terciptalah sebuah tatanan masya rakat yang beradab, adil, makmur, dan sejahtera atau masyarakat madani (civil society), saling meng hormati dan menghargai adanya perbedaan baik keyakinan, agama, maupun ritualitas yang bertujuan mendekatkan diri kepada Tuhan di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW sang revolusioner.

Ajaran Nabi Muhammad SAW tidak mem benarkan tin-dakan intoleran, seperti intimidasi, kekerasan, dan penye rangan terhadap kelompok lain. Fakta adanya intoleransi mampu mem bius perhatian banyak pihak untuk melihatnya sebagai problem yang harus diselesaikan secepat mungkin. Tindakan–tindakan yang melegalkan kekerasan, menghakimi sendiri, akan berdampak negatif terhadap keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara, serta akan mencoreng nama baik agama itu

Page 200: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

178 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

sendiri. Tindakan tersebut tidak mencer minkan teladan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW di kota Madīnah. Belum lagi, perselisihan sesama umat Islam yang saling mengklaim kebenaran mengatasnamakan golongan, menjadikan per-pecahan antar sesama umat Islam. Seyogyanya mereka duduk bersama mencari solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah tersebut sebagaimana telah di contohkan Nabi Muhammad SAW dengan disepakatinya perjanjian Piagam Madīnah di kalangan masyarakat yang heterogen.

Dakwah Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam yang terkandung dalam Piagam Madīnah telah memberi gambaran nyata, bahwa dakwah pada zaman Nabi Muhammad SAW merupakan teladan dalam sejarah kemanusian dalam membangun masya rakat yang beranekaragam, mengakui hak-hak dasar masyarakat, bahkan prinsip-prinsip yang dirumuskan dalam Piagam Madīnah tetap memiliki relevansi dengan tuntutan masyarakat dewasa ini.

Page 201: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 179

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Dudung. 1999. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos.

Abou el Fadl, Khaled. 2003. Cita dan Fakta Toleransi Islam. Bandung: Arasy .

------------, 2003. Melawan Tentara Tuhan. Jakarta: Serambi.

Ahmad, Zainal Abidin. 1973. Piagam Nabi Muhammad SAW. Konstitusi Negara Tertulis Yang Pertama di Dunia. Jakarta: Bulan Bintang.

Ali, Maulana, Muhammad. 1977. Islamologi, terjemahan R. Kaelan dan H. M. Bachrun. Jakarta: Ichtiar Baru.

Amahzun, Muhammad. 2004. Manhaj Dakwah Rasulullah. Jakarta: Qisthi Press.

Amrullah, Ahmad. Dakwah dan Transformasi sosial Budaya.Yogjakarta: PLP2M.

Armstrong, Karen. 2000. Berperang Demi Tuhan, Funda-mentalisme dalam Islam, Kristen, dan Yahudi. Bandung: Mizan.

Page 202: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

180 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

------------, 2002. Muhammad Sang Nabi. Surabaya: Risalah Gusti.

Askari, Hasan. 2003. Lintas Iman Dialog Spiritual. Yogjakarta: Lkis.

Aziz, Abdul. 2011. Chiefdom Madinah, Salah Paham Negara Madinah. Jakarta: Pustaka Alvabet, Lembaga Kajian Islam & Perdamaian (LaKIP).

Andang, Al. 1998. Agama yang Berpijak dan Berpihak. Yogyakarta: Kanisius, 1998.

Azra, Azyumardi. 1999. Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam. Jakarta: Paramadina.

A’la, Abd. 2002. Melampaui Dialog Agama, Editor Qomaruddin Sf. Jakarta: Kompas.

Bagus, Lorens. 2002. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Barzanji, Sayid Ja’far, 2001. Maulidul Barzanji, alih bahasa Fatihuddin Abu Yasin. Surabaya: Terbit Terang.

Basyir, Azhar. 1985. Asas-Asas Hukum Muamalat. Yogyakarta: UII Pres.

------------,1980. Manusia Kebenaran Agama dan Toleransi.Yogyakarta: UII Pres

Bellah, Robert, N. 2000. Beyond Belief: Esei-esei tantang Agama di Dunia Modern, terj. R.H. Alam. Jakarta: Paramadina.

Boisard, Marcel A. 1980. Humanisme dalam Islam, alih bahasa H. M. Rasyidi. Jakarta: Bulan Bintang.

Page 203: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 181

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Budiono HD, A. P. 1983. Membina Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama 3 . Yogyakarta: Kanisius.

Cahyono, Imam. 2006. "Opini Meng "hijrah"kan Indonesia". Jawa Post: Surabaya: Jum’at 27 Januari.

Departeman Agama, 2004. Al-Qur’an dan Ter jemah annya. Surabaya: Mekar.

Djaliel, Abdul, Maman, Rafi’udin. 1997. Prinsip Dan Strategi Dakwah. Bandung: Pustaka Setia.

Efendi, Djohan. 1994. Kemusliman dan Kema jemukan, dalam Sumartana (ed), Dialog: Kritik dan Identitas Agama.Yogyakarta: Dian-Interfidei.

Engineer, Ali Asghar. 2003. Islam dan Teologi Pem bebasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Esack, Farid. 2002. Membebaskan Yang Tertindas; al-Qur’an, Liberalisme, Pluralisme. Bandung: Mizan.

Faruqi, R Ismail, Faruqi, Lamya Lois. 1986. The Cultural Atlas of Islam. New York: Macmillan Publishing Company.

Ghazalba, Siddi. 1978. Dialog Antar Propagandis Kristen dan Logika. Jakarta: Bulan Bintang

Ghazali, Moqsith, Abdul. 2009. Argumentasi Pluralisme Agama, Membangun Toleransi Berbasis al-Qur’an. Depok: KataKita.

Ghozaly, Muhammad. Fiqhus–Sirah. Bandung: Al–Ma’arif .

Gottschalk, Louis. 1986. Mengerti Sejarah, Terj. Nugroho Notosusanto. Jakarta: UI- Press.

Page 204: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

182 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Haekal, Husain. 1994. Sejarah Hidup Muhammad. Jakarta: Litera AntarNusa.

Hendropriyono, A. M. 2009. Terorisme Fundamen talisme Kristen, Yahudi, Islam. Jakarta: Kompas.

Kalijaga, Sunan, IAIN. 1986. Kode Etik Kerukunan Hidup Umat Beragama. Yogyakarta: LPPM.

Karim, Abdul. Khalil. 2005. Negara Madinah, Politik Penaklukan Masyarakat Suku Arab. Terj. Daulah Yastrib: Basa’ir fi ‘Am al-Wufud. Yogyakarta: LKis.

Karim, M. Abdul. 2005. Islam dan Kemerdekaan Indonesia; Membongkar Marjinalisasi Peranan Islam Dalam Per-juangan Kemerdekaan RI. Yogyakarta: Sumbangsih Press.

------------, 2007. Islam Nusantara. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

------------, 2009. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Karwadi, 2004. Motivasi Beragama Secara Toleran Masyarakat Dusun Surowajan Banguntapan Bantul Yogyakarta, Jurnal Aplikasia, Yogyakarta: PPM IAIN Sunan Kalijaga.

Khan, Abdul Wahid. 2001. Rasulullah Dimata Sarjana Barat. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Kung, Hans. 2000. Etik Ekonomi-Politik Global: Mencari Visi Baru Kelangsungan Agama di Abad XXI, alih bahasa ali Noer Zaman. Yogyakarta: Qalam.

Koentjaraningrat, 1987. Sejarah Teori Antropologi. Jakarta: UI-Press.

Page 205: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 183

Lubis, M. Ridwan. 2004. Buku Penuntun Kerukunan Hidup Umat Beragama. Bandung: LPKUB Medan dan Cipta pustaka Media Bandung.

------------, 2005. Cetak Biru Peran Agama, edt. Ahmad Barizi. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Beragama

Majid, Nurkholis. 1999. Passing Over: Kebebasan Beragama dan Pluralisme dalam Islam, Komaruddin Hidayat, Ahmad Gauf AF (ed). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

------------, 1995. Islam Doktrin dan Peradaban. Jakarta: Paramadina.

------------, 1983. Cita-Cita Politik Kita dalam Basco Carvallo dan Dasrizal (penyunting), Aspirasi Islam Indonesia. Jakarta: LEPPENAS.

------------, 1994. Islam Kemodernan dan Ke indonesiaan. Bandung: Mizan.

------------, 1999. Cendekiawan dan Religiusitas Masya rakat. Jakarta: Paramadina.

Misrawi, Zuhairi. 2010. Al-Qur’an Kitab Toleransi, Tafsir Tematik Islam Rahmatan Lil’Alamin. Jakarta: Pustaka Oasis.

------------, 2006. "Opini Toleransi Versus Intoleransi". Harian Kompas: Jakarta. Jum’at 16 Juni .

------------, 2009. Madinah, Kota Suci, Piagam Madinah, dan Teladan Muhammad Saw, Jakarta: Kompas.

Mubarakpury, Syaikh Shafiyyur-Rahman. 2004. Sirah Nabawiyah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar

Page 206: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

184 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Muhamad, Ahmad Abdul Adhim. 2004. Strategi Hijrah, prinsip-prinsip Ilmiah dan Ilham Tuhan. Solo: Tiga Serangkai.

Munawar, Said Aqil. 2005. Fiqih Hubungan Antar Agama. Abdul Halim (ed). Jakarta: Ciputat Press

Murata, Sachiko., Chittick, C, William. 2005. The Vision of Islam. Yogyakarta: Suluh Press.

Muthahari, Murtdha. 1992. Keadilan Ilahi. Bandung: Mizan, 1992

Nadhroh, Siti. Wacana Keagamaan dan Politik Nurcholis Majid. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nasr, Sayyed Hosesein. 2003. The Heart of Islam; Pesan-Pesan Universal Islam untuk Kemanusiaan. alih bahasa Nurasiah Fakih Sutan Harahap. Bandung: Mizan.

Natsir, M. 1981. 1981. Mencari Modus Vivendi Antar Umat Beragama di Indonesia . Jakarta: Media Dakwah

Nawy, Utriza, Ayang. Demokrasi dalam Konteks Piagam Madinah, Jurnal Tashwirul Afkar. Jakarta: Lakpesdam NU.

Noer, Kautsar Azhari. 1994. Memperkaya Pengalam an Keagamaan Melalui Dialog. Jakarta: Ulumul Qur’an .

Pimay, Awaludin. 2005. Paradikma Dakwah Humanis Strategi dan Metode Dakwah Prof. KH. Saifudin Zuhri. Semarang: RaSAIL

Poerwadarminta, W. J. S. Logat Ketjil Bahasa Indonesia. Jakarta: J. B. Walter.

Pulungan, J. Suyuthi. 1997. Fiqh Siyasah, Ajaran, Sejarah dan Pemikiran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Page 207: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 185

------------, Prinsip-Prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah Ditinjau dari Pandangan Al-Quran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Raharjo, M. Dawam. 2002. Ensiklopedi Al-Qur’an. Jakarta: Paramadina.

Rahmat, Jalaludin. 1997. Islam Alternatif. Bandung: Mizan.

Ramadhan, Said Muhammad. 1999. Sirrah Nabawiyah, Analisis Ilmiah Manhajiah terhadap Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasulullah saw. Jakarta: Robbani Press.

Rasyid, Anwar. 1985. Muhammad Rasulullah. Jakarta: Pustaka Panjimas

Robertson, Donald. 1988. Agama dalam Analisis dan Interpretasi Sosiologis, Penterjemah Fedyani Saefuddin. Jakarta: Rajawali Press.

Rumadi. 2002. Masyarakat Post-Teologi, Wajah Baru Agama dan Demokrasi Indonesia. Jakarta: Mustika Bahmid.

Sachedina, Abdul Aziz. 2002. Beda Tapi Setara, Pandangan Islam Tentang Non-Islam, Penerjemah Satrio Wahono. Jakarta: Serambi, 2002

------------, 1993. Masalah-Masalah Teori Politik Islam. Bandung: Mizan, 1993

Sevilla, Consuelo G. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI-Press.

Shihab, Alwi. 1999. Islam Inklusif Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama. Jakarta: Mizan.

Page 208: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

186 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

------------, Quraish. 1966. Wawasan Al-Quran. Bandung: Mizan, 1996.

Shiddiqi, Nourouzzaman. 1996. Jeram-Jeram Per adaban Muslim.Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Sirry, Mun’im A. 2003. Membendung Militansi Agama, Iman dan Politik dalam Masyarakat Modern. Jakarta: Erlangga.

Sjadzali, Munawir. 1990. Islam dan Tata Negara, Ajaran, Sejarah dan Pemikiran. Jakarta: UI- Press.

Smith, Huston. 2001. Agama-Agama Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Soemargono, Soejono. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogjakarta: Nur Cahaya. 1983.

Sukarja, Ahmad. 1995. Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945. Jakarta: UI- Press.

Sukidi, 2001. Teologi Ingklusif Cak Nur. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Sunardi, Wajidi, Sumartana, Farid. 1993. Dialog: Kritik & Identitas Agama.Yogjakarta: Dian/Interfidei.

Suprapto. 2003. Pluralisme, Konflik, dan Kearifan Dakwah, Tasamuh–Jurnal Komunikasi dan Pengembangan Masya-rakat Islam. STAIN Mataram.

Surahmad, Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode dan teknik. Bandung: Tarsito.

------------, 1975. Dasar dan Teknik Research: Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Page 209: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 187

Suryanegara, Mansur Ahmad. 2010. Api Sejarah 1. Bandung: Salamadani Pustaka Semesta.

Syarif, Al-Azhar. 1983. Buhuts fi al-Da’wah al-Islamiyah. Kairo: Lajnatul-’Ulyā Ichtifāl bil-’Idi alfi lil-Azhār.

Syukir, Asmuni. 1983. Dasar–Dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.

Thantowi, Jawahir. 2004. Islam Neo-Imprealisme dan Terorisme perspektif Hukum Internasional dan Nsional. Yogyakarta: UII Press

Tholhah, Abu. 1980. Kerukunan Hidup Beragama Mewujudkan Stabilitas Nasiona. Jakarta: Proyek Pembinaan Kemaha-siswaan DEPAG,

Ubaidilah, A. 2000. Pendidikan Kewargaan Demokrasi, Ham & Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press.

Umari, Akram Diya’. 2003. Tolak Ukur’ Peradaban Islam, Arkeologi Sejarah Madinah dalam Wacana Trans-Global. Yogyakarta: IRciSOD

------------, 1994. Masyarakat Madinah Pada Masa Rasulullah. Jakarta: Media Dakwah.

Walance (ed), W. 1990. The Dynamic of European Integration. London: Pieter, Inc

Wirosardjono, Soetjipto (pengantar), 1991. Agama dan Pluralitas Bangsa. Jakarta: P3M.

Yaqub, Ali Mustafa. Sejarah dan Metode Dakwah Nabi. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Page 210: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

188 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Zakky Al-Kaaf, Abdul. 2002. Islam Cahaya Dunia. Bandung: Pustaka Setia.

Zahrah, Abu. 1973. Hubungan–Hubungan Inter nasional dalam Islam, alih bahasa Muhammad Zein. Jakarta: Bulan Bintang.

Page 211: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 189

BIOGRAFI PENULIS

Jamal Ghofir, biasa di panggil Kang atau Cak Jamal lahir 03-April 1980 di desa Tegalrejo Kec. Widang Kab. Tuban. Ia dilahirkan dari keluarga yang sederhana, ayahnya seorang petani dan ibunya penjual jajanan ringan di TPQ Al-Farihatin. Masih terngiang di benak penulis nasehat kedua orang tua "Nak, Emak lan Bapak ora iso ngewehi bekal bondo lan donya. Emak lan Bapak mung biso ngewehi bekal pendidikan kanggone awakmu". Penulis sangat bangga memiliki kedua orang tua yang senantiasa memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Walaupun menjadi seorang petani dan penjual jajanan ringan, kedua orang tua juga tak lupa mengabdikan diri pada ranah sosial keagamaan. Beliau dipercaya sebagai ketua RT puluhan tahun semenjak penulis masih kecil sampai sekarang, Ketua Kelompok Tani, Ketua Takmir Masjid, Ketua Ranting NU, Syuriah Ranting NU, Pengurus Madrasah dan berbagai aktifitas lainya. Sedangkan Ibu disamping penjual jajanan ringan di TPQ Al-Farihatin, beliau dipercaya sebagai pengurus RA. Al-Muhtadin, Ketua Muslimat Ranting Tegalrejo, Pengurus Anak Cabang Muslimat Kec. Widang.

Page 212: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

190 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Penulis memiliki dua saudara yaitu Kakak Khoirul Huda SA.g dan Adik Ahmad Azam Yasir. Sebagaimana ajaran kedua orang tua, jiwa-jiwa pengabdian juga mengalir dalam diri anak-anaknya. Disamping sebagai wartawan Harian Bhirawa, ia juga aktif diranah sosial kemasyarakatan. Saat ini ia juga sebagai wakil ketua PC GP Ansor Tuban. Sedangkan adik Ahmad Azam Yasir masih nyantri dan menempuh pendidikan di MTs N dan MAN PP. Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.

Pendidikan formal penulis dimulai dari RA. Al-Muhtadin Tegalrejo, Madrasah Ibtidaiyah Azhariyah Tegalrejo, MTs Salafiyah Kedungharjo. Kemudian hijrah melanjutkan ke MAN PP. Bahrul Ulum Tambakberas Jombang. Melanjutkan pengembaraaan mencari ilmu di kota Pare di EECC, mengabdi di Madrasah Ibtidaiyah selama 2 tahun selanjutnya dengan tekad yang kuat hijrah ke kota pelajar Yogyakarta dan diterima di IAIN sekarang UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan keinginan dan keteguhan yang bulat anak desa harus sekolah lagi, diiringi do’a dan kemantapan hati bersabar selama 3 tahun penantian, akhirnya diterima beasiswa di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan lulus dengan predikat Cumlaude. Sedangkan pendidikan agama penulis dapatkan sewaktu ngaji di Surau Tua tepian bengawan Solo. Dididik langsung oleh kedua orang tua, bahkan pernah ditampar karena tidak bisa melafadkan anakum, ainakum, unakum, aunakum. Kemudian melanjutkan di PP. Al-Muhajirin 3 Bahrul Ulum Tambakberas Jombang dan menjadi abdi ndalem (memasakan keluarga Bu Nyai dan santri putri, belanja, membersihkan got dan kamar mandi, cuci baju, manjat kelapa, membuat teh atau kopi bila ada

Page 213: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 191

tamu. Bahkan pernah mengambili kotoran septictank dengan gayung dan membuangnya di kali Tambakberas yang mengalir deras sewaktu para santri mengaji. Sebab pada waktu itu kotoran para santri meluber dan menjadikan ketidaknyamanan warung yang berada disamping pondok dan pejalan kaki.

Pada waktu menjadi mahasiswa penulis aktif di berbagai organisasi baik ekstra maupun intra kampus yaitu: Ketua Himpunan Mahasiswa Alumni Bahrul Ulum (HIMABU) di Yogyakarta (2003). Dewan Paguyuban Himpunan Mahasiswa Alumni Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang (HIMABU) di Yogyakarta (2005). Penasehat Keluarga Pelajar Mahasiswa Ronggolawe Tuban (KPMRT) di Yogyakarta (2009-sekarang). Deklalator Himpunan Keluarga Mahasiswa Tuban (Hikmat Sunan Bonang) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2006). Wakil Korp Komunitas Membara (KOBAR) PMII Fakultas Dakwah (2001). LITBANG Pengurus Cabang PMII Yogyakarta (2007). DPL Relawan Gempa Bumi Yogyakarta yang meliputi daerah Klaten dan Sleman. Dengan 200 relawan di bawah naungan PMII Cabang Yogyakarta (2006). Ketua Pondok Ramadhan anak-anak jalanan se-Jakarta di TMII Musium Listrik dengan 250 anak jalanan selama 1 minggu. Yang bertemakan "Islamku, Islammu, Islam kita Semua "dalam naungan YNDN (Yayasan Nanda Dian Nusantara) (2006). Relawan Gempa Bumi dalam pendirian Taman Bacaan Rakyat 12 Desa di Kabupaten Bantul dan Sleman berkerjasama antara YNDN dan JICA (2006).

Sedangkan di intra kampus penulis aktif di organisasi yaitu: Senat Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Komisi Perencana dan Strategi Kebijakan (2003). Senat Universitas UIN

Page 214: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

192 Nilai Toleransi dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

Sunan Kalijaga Yogyakarta Komisi Hubungan antar Lembaga (2005). Anggota Tim Perencana Dana Penunjang Pendidikan (DPP) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2004). Kordinator Bank Da’i Korp Dakwah Islamiyah Kampus (KORDISKA) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2002). Bendahara Korp Dakwah Islamiyah Kampus (KORDISKA) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2003). Ketua II Korp Dakwah Islamiyah Kampus (KORDISKA) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2004). Direktur KTC (Kordiska Training Center) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2005). Moderator Debat Calon Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2006).

Kegiatan penulis di organisasi sosial keagamaan yaitu: Ketua Ranting Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Desa Tegalrejo Kecamatan Widang Kabupaten Tuban (2000). Koordinator Pengkaderan dan Organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ PAC Kecamatan Widang Kabupaten Tuban (2002). Pimpinan Buletin Tunas Pelajar PAC IPNU Kec. Widang Kabupaten Tuban (2005). Anggota SCC (Student Crisis Center) Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ Kabupaten Tuban (2005). Koordinator SCC (Student Crisis Center) Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ Kabupaten Tuban (2007). PW IPNU Jawa Timur Devisi Pendidikan dan Pengembangan Organisasi (2009). Pengurus Pusat IPNU Devisi Pendidikan dan Pengembangan Organisasi (2009). Sekretaris GP Ansor Ranting Tegalrejo Widang (2007). PAC GP Ansor Kecamatan Widang Devisi Organiasai dan Intelektual (2007). PC GP Ansor Dep. Kajian dan Pemikiran Keislaman (2011-2015). Ketua PAC GP Ansor Widang (2012-2016). Ketua LTN NU (Lajnah Ta’lif wa Nasyr) PCNU Kabupaten Tuban (2008-2013). Pimpinan Jurnal

Page 215: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk

Menyingkap Pesan Damai Piagam Madinah 193

Bonang PCNU Tuban (2012). Asisten Direktur I Aswaja NU Center Tuban (2012-2013). Sekarang Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin (STIU) Chozinatul ‘Ulum Blora dan Dosen di AKBID NU Tuban, Sekolah Tingga Ilmu Tarbiyah Mahdum Ibrahim (STITMA). Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Alumni Bahrul Ulum Tambakberas Jombang (IKABU) Koordinator Divisi Kemahasiswaan, serta mengisi diberbagai seminar.

Buku perdana berjudul Biografi Singkat Ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah Pendiri dan Penggerak NU diterbitkan oleh PC GP Ansor Tuban dan Aura Pustaka Yogyakarta. Beberapa tulisan dimuat di Jurnal kampus dan Jurnal Bonang, Nusa News, serta dibeberapa media massa.

Sekarang mengabdi menjadi dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim Tuban (STITMA). Wakil Sekretaris PCNU Tuban, Wakil Sekretaris Yayasan Mabarot Sunan Bonang, Wakil Bendahara Forum Komunikasi Umat Beragama Tuban (FKUB). Email : [email protected]. Hp. 081578854143 / 081230967541 (WA).

Page 216: Kutipan Pasal 72stitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/NILAI-TOLERANSI-DALAM... · Oleh karena itu saran dan kritik sangatlah ... Seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk