lakip 2012 direktorat perbenihan tp

36
 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-Nya kami dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2012. LAKIP disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan  Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan sebagai bentuk pertanggungjawaba n pelaksanaan tugas tahun 2012. LAKIP ini merupakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis perbenihan tanaman pangan, sesuai dengan yang tercantum di dalam Penetapan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2012, yaitu: terselenggaranya penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat petani, meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih unggul bersertifikat, tersedianya benih sumber kelas Benih Dasar dan Benih Pokok, dan terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih. Diharapkan hasil evaluasi tersebut sebagai dasar acuan untuk lebih menyempurnakan program dan kegiatan peningkatan produk tivitas dan produksi tanaman panga n di masa mendatang . Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan LAKIP ini, oleh karena itu saran dan masukan sangat kami harapkan untuk penyempurnaannya. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat, dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya laporan ini. Jakarta, Januari 2013 Direktur Perbenihan Bambang Budhianto Nip.196105261985031002

Upload: yustiko-dentrio-akbar

Post on 16-Oct-2015

53 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-Nya kami dapat

    menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat

    Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2012. LAKIP disusun sesuai dengan Peraturan

    Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

    29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan sebagai bentuk pertanggungjawaban

    pelaksanaan tugas tahun 2012.

    LAKIP ini merupakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan dan

    sasaran strategis perbenihan tanaman pangan, sesuai dengan yang tercantum di

    dalam Penetapan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2012, yaitu:

    terselenggaranya penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat petani,

    meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih unggul

    bersertifikat, tersedianya benih sumber kelas Benih Dasar dan Benih Pokok, dan

    terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih. Diharapkan hasil evaluasi

    tersebut sebagai dasar acuan untuk lebih menyempurnakan program dan kegiatan

    peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan di masa mendatang.

    Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan LAKIP ini,

    oleh karena itu saran dan masukan sangat kami harapkan untuk

    penyempurnaannya. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat,

    dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya laporan

    ini.

    Jakarta, Januari 2013

    Direktur Perbenihan

    Bambang Budhianto

    Nip.196105261985031002

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    ii Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR . i

    DAFTAR ISI ... ii

    DAFTAR TABEL iv

    RINGKASAN EKSEKUTIF v

    BAB I. PENDAHULUAN . 1

    1.1. Latar Belakang ........................................................ 1

    1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan . 2

    1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja ..... 2

    1.4. Sumber Daya Manusia ... 6

    1.5. Dukungan Anggaran ... 6

    BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 8

    2.1. Rencana Strategis 2010-2014 .. 8

    2.1.1. Visi .. 8

    2.1.2. Misi . 8

    2.1.3. Tujuan dan Sasaran . 9

    2.1.4. Arah Kebijakan Direktorat Perbenihan Tanaman

    Pangan ...

    9

    2.1.5. Program dan Kegiatan . 9

    2.2. Rencana Kinerja Tahunan 11

    2.3. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2012 .. 12

    BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ....... 14

    3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran . 14

    3.2. Pencapaian Sasaran Strategis Direktorat Perbenihan

    Tanaman Pangan Tahun 2012

    14

    3.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Direktorat

    Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2012 .

    15

    3.3.1. Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) untuk

    Kawasan SL-PTT dan Non SL-PTT ..

    15

    3.3.2. Pemberdayaan Penangkar Benih . 18

    3.3.3. Perbanyakan Benih Sumber .. 19

    3.3.4. Optimalisasi Balai Benih/Seed Center. 21

    3.3.5. Pengawasan dan Sertifikasi Benih .. 23

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    iii Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    Halaman

    3.4. Akuntabilitas Keuangan . 26

    3.5. Hambatan dan Kendala .. 27

    3.6. Upaya dan Tindak Lanjut ...... 27

    BAB IV. PENUTUP 29

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    iv Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Direktorat

    Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2012 15

    Tabel 2. Capaian Sasaran Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU)) .. 16

    Tabel 3. Pencapaian Bantuan Langsung Benih Unggul Tahun 2012 di

    banding Tahun 2011 17

    Tabel 4. Capaian Sasaran Pemberdayaan Penangkar Benih 19

    Tabel 5. Capaian Sasaran Perbanyakan Benih Sumber . 20

    Tabel 6. Pencapaian Perbanyakan Benih Sumber Tahun 2012 di banding

    Tahun 2011 ....... 21

    Tabel 7. Capaian Sasaran Perbanyakan Benih Sumber . 22

    Tabel 8. Capaian Sasaran Pengawasan dan Sertifikasi Benih . 24

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    v Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    RINGKASAN EKSEKUTIF

    Dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan, perbenihan yang merupakan

    sektor industri hulu mempunyai peranan yang sangat strategis, terutama pada faktor

    ketersediaan dan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat yang memenuhi

    aspek kualitas dan kuantitas, dibarengi dengan aplikasi pupuk berimbang akan

    sangat berpengaruh terhadap produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman

    pangan. Berkaitan dengan upaya pengembangan perbenihan tanaman pangan,

    Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah melibatkan semua unsur terkait, baik

    teknis maupun administrasi di tingkat pusat dan daerah, serta para stakeholder

    lainnya.

    Untuk mengetahui keberhasilan pengembangan perbenihan tanaman pangan

    beserta permasalahan/kendala yang dihadapi pada tahun 2012, dilakukan Evaluasi

    Kinerja pada seluruh aspek kegiatan perbenihan dan hasil evaluasi ini akan

    digunakan sebagai bahan penyusunan program pengembangan pada tahun-tahun

    berikutnya. Seiring dengan upaya merealisasikan good governance, Direktorat

    Perbenihan Tanaman Pangan telah melaksanakan berbagai kegiatan, mewujudkan

    tercapainya tujuan dan sasaran, serta visi dan misi yang secara sistematis

    dituangkan dalam Renstra Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2010-

    2014. Visi tersebut adalah Terwujudnya peningkatan penggunaan benih unggul

    bersertifikat secara berkesinambungan. Visi tersebut kemudian diterjemahkan ke

    dalam misi Direktorat Perbenihan, yaitu meningkatkan ketersediaan benih unggul

    bersertifkat, meningkatkan kualitas pengawasan dan sertifikasi benih serta

    memberdayakan dan meningkatkan peranan kelembagaan benih.

    Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai tugas dan fungsi

    melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

    norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan

    evaluasi di bidang perbenihan tanaman pangan, untuk mendorong peningkatan

    penggunaan benih varietas unggul bersertifikat, dalam rangka mendukung

    peningkatan produksi tanaman pangan.

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    vi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    Berdasarkan uraian pada batang tubuh Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah (LAKIP) tahun 2012, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

    1) Kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan berpedoman

    pada program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dalam peningkatan

    produksi, produktivitas, dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada

    dan swasembada berkelanjutan, dan Renstra Direktorat Perbenihan Tanaman

    Pangan tahun 2010-2014.

    2) Pencapaian kinerja kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman

    pangan pada tahun 2012 dengan rata-rata sebesar 91,12% dari 5 (lima) indikator

    kinerja sasaran strategis. Kinerja tertinggi ditunjukkan oleh indikator kegiatan

    pengawasan dan sertifikasi benih 100,00% dan kinerja terendah ditunjukkan

    pada indikator kegiatan perbanyakan benih sumber sebesar 82,21%.

    3) Pencapaian kinerja input/penyerapan anggaran Direktorat Perbenihan Tanaman

    Pangan tahun 2012 sebesar Rp.1.141.028.463.000,00 (satu trilyun seratus

    empat puluh satu milyar dua puluh delapan juta empat ratus enam puluh tiga ribu

    rupiah) atau 81,24% dari total pagu anggaran sebesar Rp.1.404.534.008.000,00

    (satu trilyun empat ratus empat milyar lima ratus tiga puluh empat juta delapan

    ribu rupiah).

    4) Sesuai dengan indikator sasaran kegiatan utama pengelolaan sistem penyediaan

    benih tanaman pangan yang ingin dicapai pada tahun 2012 memperoleh rata-

    rata capaian kinerja sasaran sebesar 91,12%, dengan rincian sebagai berikut :

    a) Terselenggaranya penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat

    petani melalui indikator kinerja Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU)

    untuk kawasan SLPTT dan non SLPTT mencapai 91,33%.

    b) Meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih

    unggul bersertifikat melalui indikator kinerja pemberdayaan penangkar benih

    mencapai 90,38%.

    c) Tersedianya benih sumber kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP)

    melalui indikator kinerja perbanyakan benih sumber mencapai 82,21%.

    d) Meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih

    unggul bersertifikat melalui indikator kinerja optimalisasi balai benih/seed

    center mencapai 91,67%.

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    vii Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    e) Terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih melalui indikator

    kinerja pengawasan dan sertifikasi benih mencapai 100%.

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Perbaikan pemerintahan dan sistem manajemen merupakan agenda penting

    dalam reformasi pemerintahan yang sedang dijalankan oleh pemerintah.

    Sistem manajemen pemerintah yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas

    dan sekaligus peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome)

    dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem

    AKIP). Sistem AKIP diimplementasikan secara self assessment oleh masing-

    masing instansi pemerintah, ini berarti instansi pemerintah secara mandiri

    merencanakan, melaksanakan, mengukur dan memantau kinerja serta

    melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi. Hal tersebut berdasarkan

    Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

    Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Untuk mengetahui sejauh

    mana instansi pemerintah dalam melaksanakan kinerjanya, maka perlu

    dilakukan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

    Pada Tahun Anggaran 2012, Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal

    Tanaman Pangan merencanakan dan melaksanakan program kegiatan

    pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan. Program tersebut

    bertujuan untuk mendukung program peningkatan produksi dan produktivitas

    tanaman pangan, untuk mencapai surplus 10 juta ton beras, swasembada

    jagung berkelanjutan dan swasembada kedelai pada tahun 2014. Dalam

    rangka meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan, maka

    dilakukan program kegiatan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat dan

    pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui kebijakan-kebijakan yang

    tertuang dalam program maupun kegiatan.

    Kebijakan untuk mendorong pencapaian sasaran produksi adalah

    mengembangkan dan menyebarkan varietas unggul, meningkatkan produksi

    dan distribudi benih, meningkatkan pengawasan mutu dan sertifikasi benih

    serta mengoptimalkan kelembagaan perbenihan. Kebijakan tersebut tertuang

    dalam program kegiatan Direktorat Perbenihan diantaranya ketersediaan benih

    varietas unggul bersertifikat, optimalisasi pengawasan dan sertifikasi benih,

    peningkatan peran kelembagaan perbenihan, pengawalan/pembinaan,

    monitoring dan evaluasi. Implementasi peran tersebut difasilitasi oleh Anggaran

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2012 dan sifatnya sebagai

    stimulan yang berorientasi pada tercapainya tujuan dan sasaran dibidang

    perbenihan.

    1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

    Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/

    2010 tentang Organisasai dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, bagian

    keempat Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai kedudukan dan

    bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Unit Eselon

    I). Direktorat Perbenihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

    perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur,

    dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

    perbenihan tanaman pangan.

    Dalam melaksanakan tugas dimaksud diatas, Direktorat Perbenihan Tanaman

    Pangan menyelenggarakan fungsi :

    1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penilaian varietas dan

    pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka

    kacang dan umbi, dan kelembagaan benih;

    2) Pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu

    benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan umbi, dan

    kelembagaan benih;

    3) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian

    varietas dan pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi

    benih aneka kacang dan umbi, dan kelembagaan benih;

    4) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian varietas dan

    pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka

    kacang dan umbi, dan kelembagaan benih; dan

    5) Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan.

    1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja

    Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/

    2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Direktorat

    Perbenihan Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memiliki

    struktur organisasi yang terdiri dari :

    1) Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih

    a. Seksi Penilaian Varietas

    b. Seksi Pengawasan Mutu Benih

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    2) Subdirektorat Produksi Benih Serealia

    a. Seksi Padi

    b. Seksi Serealia Non Padi

    3) Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi

    a. Seksi Aneka Kacang

    b. Seksi Aneka Umbi

    4) Subdirektorat Kelembagaan Benih

    a. Seksi Kelembagaan Produksi

    b. Seksi Kelembagaan Pengawasan

    5) Subbagian Tata Usaha

    6) Kelompok Jabatan Fungsional

    Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    Direktorat Perbenihan

    Tanaman Pangan

    Subdirektorat

    Penilaian

    Varietas dan

    Pengawasan

    Mutu Benih

    Subbagian Tata Usaha

    Subdirektorat

    Produksi

    Benih serealia

    Subdirektorat

    Produksi Benih

    Aneka Kacang

    dan Umbi

    Subdirektorat

    Kelembagaan

    Benih

    Kelompok Jabatan

    Fungsional

    Seksi

    Penilaian

    Varietas

    Seksi

    Pengawasan

    Mutu benih

    Seksi Padi

    Seksi

    Serealia Non

    Padi

    Seksi

    Kelembagaan

    Pengawasan

    Seksi Aneka

    Umbi

    Seksi Aneka

    Kacang

    Seksi

    Kelembagaan

    Produksi

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    Masing-masing unit organisasi tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi

    sebagai berikut:

    1) Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih

    Tugas Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih :

    Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,

    penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian

    bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian varietas dan pengawasan

    mutu benih.

    Fungsi Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih :

    a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang penilaian varietas dan

    pengawasan mutu benih;

    b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian varietas dan

    pengawasan mutu benih;

    c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

    penilaian varietas dan pengawasan mutu benih; dan

    d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian

    varietas dan pengawasan mutu benih.

    2) Subdirektorat Produksi Benih Serealia

    Tugas Subdirektorat Produksi Benih Serealia :

    Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,

    penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian

    bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih serealia.

    Fungsi Subdirektorat Produksi Benih serealia :

    a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi benih padi dan

    benih serealia non padi;

    b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi benih padi dan

    benih serealia non padi;

    c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

    produksi benih padi dan benih serealia non padi; dan

    d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi

    benih padi dan benih serealia non padi.

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    5 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    3) Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi

    Tugas Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi :

    Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,

    penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian

    bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih aneka kacang dan

    umbi.

    Fungsi Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi :

    a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi benih aneka

    kacang dan umbi;

    b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi benih aneka

    kacang dan umbi;

    c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

    produksi benih aneka kacang dan umbi; dan

    d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi

    benih aneka kacang dan umbi.

    4) Subdirektorat Kelembagaan Benih

    Tugas Subdirektorat Kelembagaan benih :

    Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,

    penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian

    bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan benih.

    Fungsi Subdirektorat Kelembagaan Benih :

    a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang kelembagaan produksi dan

    pengawasan benih;

    b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan produksi dan

    pengawasan benih;

    c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

    kelembagaan produksi dan pengawasan benih; dan

    d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

    kelembagaan produksi dan pengawasan benih.

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    6 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    5) Subbagian Tata Usaha

    Tugas Subbagian Tata Usaha :

    Melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga,

    dan surat menyurat, serta kearsipan Direktorat Perbenihan Tanaman

    Pangan.

    6) Kelompok Jabatan Fungsional

    Tugas Kelompok Jabatan Fungsional :

    Melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masing-

    masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    1.4. Sumber Daya Manusia (SDM)

    Berdasarkan data kepegawaian bahwa sumber daya manusia (SDM) Direktorat

    Perbenihan sampai dengan bulan Desember 2012 berjumlah 71 orang yang

    berada pada masing-masing Subdirektorat dan Subbagian Tata Usaha.

    Berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tahun 2012 komposisi Pegawai

    Negeri Sipil (PNS) dapat dikelompokkan sebagai berikut :

    a) Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

    Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai yang ada di masing-masing unit

    kerja Direktorat Perbenihan tahun 2012 dapat diklasifikasi sebagai berikut :

    Doktor (S3) 1 orang, Magister (S2) 14 orang, Sarjana (S1) 30 orang,

    Sarjana Muda (D3) 5 orang, SLTA 17 orang, SLTP 3 orang dan SD 1 orang.

    b) Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang Gaji

    Berdasarkan pangkat dan golongan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

    golongan IV 11 orang, golongan III 46 orang, golongan II 11 orang dan

    golongan I sebanyak 3 orang.

    c) Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

    Berdasarkan jenis kelamin dapat dikelompokkan sebagai berikut : jenis

    kelamin laki-laki 43 orang dan jenis kelamin perempuan 28 orang.

    1.5. Dukungan Anggaran

    Pada TA 2012, Diirektorat Perbenihan dalam melaksanakan

    pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan

    melalui program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan

    untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan, berdasarkan

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    7 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    Surat Pengesahan Revisi ke-1 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun

    Anggaran 2012 Nomor : 0325/018-03.1.01/00/2012 tanggal 9 Desember 2011

    mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1.262.247.098.000,00 (satu trilyun dua

    ratus enam puluh dua milyar dua ratus empat puluh tujuh juta Sembilan puluh

    delapan ribu rupiah). Jumlah anggaran tersebut belum mencakup kegiatan

    yang dilaksanakan di daerah yang dibiayai dari APBN melalui dana

    dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan. Sehingga apabila jumlah anggaran

    tersebut ditambah dengan dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan

    menjadi Rp.1.404.534.008.000,00 (satu trilyun empat ratus empat milyar lima

    ratus tiga puluh empat juta delapan ribu rupiah).

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    8 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    BAB II

    PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

    2.1. Rencana Strategis 2010-2014

    Benih merupakan titik awal kegiatan budidaya tanaman dan merupakan salah

    satu aspek strategis yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan

    produksi dan produktivitas tanaman. Dengan adanya perkembangan

    lingkungan global dan regional telah mempengaruhi dalam negeri dan

    meningkatnya persaingan, termasuk pasar benih tanaman pangan.

    Oleh karena itu untuk mewujudkan perbenihan nasional yang mantap dan

    berdaya saing serta mampu menyediakan benih tanaman pangan secara

    efisien dan berkelanjutan, maka telah disusun Rencana Strategi (Renstra)

    Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan sebagai acuan bagi seluruh

    pemangku kepentingan terkait di bidang perbenihan khususnya tanaman

    pangan.

    Diharapkan Renstra tersebut dapat memberikan gambaran tentang arah

    pengembangan sistem perbenihan tanaman pangan ke depan, sekaligus

    sebagai acuan operasional dalam pelaksanaan program perbenihan yang

    sedang berjalan saat ini.

    2.1.1 Visi

    Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan memiliki visi terwujudnya

    peningkatan penggunaan benih unggul bersertifikat secara ber-

    kesinambungan.

    2.1.2 Misi

    Dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka Direktorat

    Perbenihan Tanaman Pangan memiliki misi sebagai berikut :

    a) Meningkatkan ketersediaan benih unggul bersertifikat;

    b) Meningkatkan kualitas pengawasan dan sertifikasi benih;

    c) Memberdayakan dan meningkatkan peranan kelembagaan benih.

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    9 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    2.1.3 Tujuan dan Sasaran

    Dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, visi dan misi, telah ditetapkan

    tujuan strategis, yaitu :

    a) Meningkatkan motivasi petani dalam menggunakan benih unggul

    bersertifikat;

    b) Meningkatkan produksi dan penggunaan benih unggul bersertifikat;

    c) Meningkatkan pengawasan dan sertifikasi dalam rangka menjamin

    mutu benih;

    d) Mengoptimalkan peranan kelembagaan benih.

    Sesuai dengan tujuan strategik yang ingin dicapai, maka sasaran

    strategik Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan sebagai berikut :

    a) Meningkatnya motivasi petani dalam menggunakan benih unggul

    bersertifikat;

    b) Meningkatnya produksi dan penggunaan benih unggul bersertifikat;

    c) Meningkatnya pengawasan dan sertifikasi dalam rangka menjamin

    mutu benih;

    d) Meningkatnya peranan kelembagaan benih.

    2.1.4. Arah Kebijakan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    Meningkatkan kemampuan kelembagaan perbenihan, pemerintah dan

    swasta dalam bidang produksi dan penyediaan benih, serta sertifikasi

    dan pengawasan peredaran benih sehingga dapat diwujudkan

    perbenihan tanaman pangan yang tangguh berdaya saing dan berbasis

    potensi nasional, mampu menyediakan benih varietas unggul bermutu

    sesuai dengan tingkat kebutuhan petani, dan meningkatkan penggunaan

    benih unggul bersertifikat, serta terjaminnya mutu benih yang diproduksi

    dan beredar.

    2.1.5. Program dan Kegiatan

    Program pengembangan perbenihan tahun 2012 merupakan suatu

    rangkaian kegiatan perbenihan tanaman pangan serta kelanjutan dari

    kegiatan perbenihan pada tahun sebelumnya. Pelaksanaan kegiatan-

    kegiatan tersebut dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran dari

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    10 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    pengembangan perbenihan tanaman pangan. Dalam rangka

    pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan, Direktorat

    Perbenihan Tanaman Pangan telah menetapkan rencana dan perjanjian

    kerja sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja. Sebagaimana kita

    ketahui bahwa dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen

    pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan

    dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan

    pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Terkait dengan hal

    tersebut, maka secara keseluruhan pelaksanaan program pengelolaan

    sistem penyediaan benih tanaman pangan tahun 2012 meliputi program-

    program yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga perbenihan baik di

    pusat maupun di daerah.

    Program/kegiatan pegelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan

    dengan sasaran utama meningkatnya penggunaan benih varietas unggul

    bersertifikat sehingga dapat mendorong peningkatan produksi. Program

    dan kegiatan dimaksud untuk mencapai 3 (tiga) indikator sasaran kinerja

    yaitu :

    1) Tersalurkannya Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) kepada

    petani.

    Penyaluran BLBU kepada petani untuk komoditas padi, jagung dan

    kedelai di 33 Provinsi. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal

    Tanaman Pangan Nomor 40/KPA/SK.310/C/2/2012 tentang

    Pedoman Teknis Bantuan Langsung Benih Unggul Tahun Anggaran

    2012 disebutkan bahwa kelompok tani penerima BLBU adalah

    kelompok tani pelaksana kegiatan SL-PTT dan Non SL-PTT padi,

    jagung dan kedelai TA 2012 yang ditetapkan melalui Keputusan

    Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Persetujuan Kepala

    Dinas Pertanian Provinsi.

    2) Pemberdayaan Penangkar Benih

    Terselenggaranya kegiatan pemberdayaan penangkar benih padi di

    165 kab/kota, jagung di 14 kab/kota dan kedelai di 100 kab/kota.

    Rencana pemberdayaan penangkar benih untuk komoditas padi

    10.000 ha atau 200 unit, komoditas jagung komposit 700 ha atau 14

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    11 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    unit dan kedelai 2.500 ha atau 100 unit. Dengan adanya

    pemberdayaan penangkar benih bertujuan untuk menumbuh

    kembangkan penangkar benih di daerah yang selama ini belum

    berkembang kelembagaan penangkar benih, meningkatkan

    kemampuan penangkar benih dalam pengelolaan produksi dan

    pemasaran benih varietas unggul bersertifikat.

    3) Pengembangan,pembinaan dan pengawalan.

    - Melaksanakan koordinasi antar lembaga perbenihan yang meliputi :

    pusat (Badan Benih Nasional (BBN) dan Direktorat Perbenihan

    Tanaman Pangan), daerah (Dinas Pertanian Provinsi, Dinas

    Pertanian Kabupaten/Kota, BPSBTPH dan Balai Benih),

    Produsen/Penangkar (swasta/BUMN/perorangan).

    - Melaksanakan pembinaan, pengawalan serta monitoring dan

    evaluasi kegiatan perbenihan pada lembaga perbenihan yang

    berada di daerah.

    2.2. Rencana Kinerja Tahunan

    Pada tahun 2012, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah menyusun

    rencana kinerja tahunan yang tercantum pada Penetapan Kinerja Unit Kerja

    Eselon III Lingkup Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan. Rencana Kinerja

    Tahunan (RKT) disusun dalam rangka mencapai target kinerja jangka

    menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan sesuai

    tugas dan fungsi masing-masing Unit Kerja Eselon III sebagai berikut:

    a. Tersalurkannya Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) kepada petani

    meliputi padi sawah 67.500 ton, padi hibrida 4.500 ton, padi lahan kering

    12.500 ton, jagung hibrida 3.000 ton dan kedelai 14.000 ton.

    b. Operasional Balai Benih melalui perbanyakan benih sumber BS-BD padi

    115 ha, BD-BP padi 171 ha, BS-BP jagung 35 ha, BD-BP jagung 67 ha, BS-

    BD kedelai 53,5 ha, BD-BP kedelai 94,0 ha, BS-BD kacang tanah 28,5 ha,

    BD-BP kacang tanah 43,0 ha, BS-BD kacang hijau 11,5 ha, BD-BP kacang

    hijau 16,0 ha, BS-BD ubi kayu 4,0 ha, BD-BP ubi kayu 5,0 ha, BS-BD ubi

    jalar 3,0 ha dan BD-BP ubi jalar 2,0 ha.

    c. Terselenggaranya pengawasan dan sertifikasi benih tanaman pangan di 32

    BPSB

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    12 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    d. Tersalurnya insentif petugas Pengawas Benih Tanaman Pangan sebanyak

    817 orang.

    e. Terselenggaranya kegiatan Pemberdayaan Penangkar Benih padi 10.000

    ha, jagung komposit 700 ha dan kedelai 2.500 ha.

    f. Terselenggaranya revitalisasi/optimalisasi Balai Benih di 4 UPB/BB

    g. Terselenggaranya Optimalisasi Balai Benih Palawija di 8 UPB/BB

    h. Terlaksananya Bimbingan Teknis di 33 Provinsi.

    2.3. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2012

    Penetapan Kinerja Tahun 2012 merupakan bagian dari dokumen yang

    ditetapkan oleh Direktur Perbenihan Tanaman Pangan dengan Direktur

    Jenderal Tanaman Pangan guna mewujudkan capaian strategis khususnya

    meningkatnya penggunaan benih unggul sehingga dapat mendorong

    peningkatan produksi. Selanjutnya Penetapan Kinerja Tahun 2012 dijabarkan

    lebih lanjut dalam Indikator Kinerja sebagai acuan penilaian kinerja masing-

    masing program berdasarkan kegiatan yang telah ditetapkan. Adapun

    Penetapan Kinerja Tahun 2012 yang diulas secara lebih rinci dan mendalam

    adalah kegiatan-kegiatan yang menjadi sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU)

    Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan dalam menunjang capaian empat

    target sukses tersebut.

    Sasaran indikator kinerja utama keberhasilan pelaksanaan program tahun 2012

    yaitu meningkatnya penggunaan benih unggul sehingga dapat mendorong

    peningkatan produksi melalui : 1) tersalurkannya Bantuan Langsung Benih

    Unggul (BLBU) kepada petani : padi inbrida 68.000 ton, padi hibrida 5.000 ton,

    padi lahan kering 13.000 ton, jagung hibrida 3.000 ton dan kedelai 14.000 ton;

    2) Pemberdayaan Penangkar Benih : padi 10.000 ha, jagung 700 ha dan

    kedelai 2.500 ha; 3) Pengembangan, pembinaan dan pengawalan.

    Sehubungan dengan adanya perbaikan indikator kinerja utama Direktorat

    Jenderal Tanaman Pangan dan revisi anggaran Direktorat Jenderal Tanaman

    Pangan SP DIPA 0325/018.03.1.01/00/2012, maka sasaran indikator kinerja

    yang telah ditetapkan tersebut mengalami penambahan menjadi : 1)

    terselenggaranya penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat

    petani melalui tersalurkannya Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) untuk

    kawasan SL-PTT dan non SL-PTT : padi inbrida 67.500 ton, padi hibrida 3.000

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    13 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    ton, padi lahan kering 12.500 ton, jagung hibrida 3.995 ton dan kedelai 14.000

    ton; 2) meningkatnya perananan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan

    benih unggul bersertifikat melalui pemberdayaan penangkar benih : padi 10.000

    ha, jagung 700 ha dan kedelai 2.500 ha; 3) tersedianya benih sumber kelas BD

    dan BP melalui perbanyakan benih sumber seluas 648 ha; 4) meningkatnya

    peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih unggul

    bersertifikat melalui Optimalisasi Balai Benih/Seed Center di 12 UPB; 5)

    terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih melalui kegiatan

    pengawasan dan sertifikasi benih di 32 provinsi. Perubahan atau

    penyempurnaan Penetapan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2012 secara

    rinci terdapat pada Lampiran.

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    14 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    BBAABB IIIIII

    AAKKUUNNTTAABBIILLIITTAASS KKIINNEERRJJAA

    Akuntabilitas kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan merupakan proses

    penilaian atas keberhasilan atau kegagalan kinerja sasaran dan kegiatan kinerja

    mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan. Proses akuntabilitas kinerja meliputi

    kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran, pencapaian sasaran strategis,

    evaluasi dan analisis capaian kinerja, akuntabilitas keuangan, hambatan dan

    kendala, serta upaya dan tindak lanjut.

    3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran

    Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2012 ditetapkan

    berdasarkan penilaian melalui metode scoring, yaitu: (1) sangat berhasil

    (capaian > 100%), (2) berhasil (capaian 80-100%), (3) cukup berhasil (capaian

    60 - 79%), dan (4) kurang berhasil (capaian < 60%) terhadap sasaran yang

    telah ditetapkan.

    3.2. Pencapaian Sasaran Strategis Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    Tahun 2012

    Dalam rangka meningkatkan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat,

    maka berdasarkan Penetapan Kinerja Tahun 2012, Direktorat Perbenihan

    Tanaman Pangan menetapkan 5 (lima) sasaran strategis meliputi : 1)

    Terselenggaranya penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat

    petani, 2) Meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka

    penyediaan benih unggul bersertifikat melalui pemberdayaan penangkar benih,

    3) Tersedianya benih sumber kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP), 4)

    Meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih

    unggul bersertifikat melalui optimalisasi balai benih, dan 5) Terselenggaranya

    optimalisasi pengawasan mutu benih.

    Capaian indikator kinerja utama masing-masing sasaran strategis tersebut

    sebagaimana Tabel 1 berikut.

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    15 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2012

    Sasaran Startegis Indikator Kinerja % Kategori

    Capaian

    100.995 ton 92.236 ton 91,33 Berhasil

    - Padi Inbrida 67.500 ton 61.288 ton 90,80 Berhasil

    - Padi Hibrida 3.000 ton 2.899 ton 96,63 Berhasil

    - Padi Lahan kering 12.500 ton 11.328 ton 90,62 Berhasil

    - Jagung Hibrida 3.995 ton 3.956 ton 99,02 Berhasil

    - kedelai 14.000 ton 12.765 ton 91,18 Berhasil

    Pemberdayaan

    Penangkar Benih

    13.200 ha 11.930 ha 90,38 Berhasil

    - Padi 10.000 ha 9.027 ha 90,27 Berhasil

    - Jagung 700 ha 571 ha 81,57 Berhasil

    - Kedelai 2.500 ha 2.332 ha 93,28 Berhasil

    Tersedianya benih

    sumber kelas BD dan

    BP

    Perbanyakan Benih

    Sumber 648 ha 532,720 ha 82,21 Berhasil

    Optimalisasi Balai

    Benih/Seed Center 12 UPB 11 UPB 91,67 Berhasil

    Pengawasan dan

    Sertifikasi Benih 32 prov 32 prov 100,00 Berhasil

    Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan 91,12 Berhasil

    Target Realisasi

    Meningkatnya peranan

    kelembagaan benih

    dalam rangka

    penyediaan benih

    Terselenggaranya

    optimalisasi

    pengawasan mutu

    Bantuan Langsung

    Benih Unggul (BLBU)

    untuk kawasan

    SLPTT dan non

    SLPTT

    Terselenggaranya

    penyediaan benih

    varietas unggul

    bersertifikat di tingkat

    petani

    Meningkatnya peranan

    kelembagaan benih

    dalam rangka

    penyediaan benih

    unggul bersertifikat

    Pada Tabel 1 di atas menunjukan bahwa seluruh capaian kinerja sasaran

    strategis Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan tahun 2012 termasuk dalam

    kriteria berhasil (capaian antara 80-100%).

    33..33.. EEvvaalluuaassii ddaann AAnnaalliissiiss CCaappaaiiaann KKiinneerrjjaa DDiirreekkttoorraatt PPeerrbbeenniihhaann TTaahhuunn 22001122

    3.3.1. Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) untuk Kawasan SL-PTT

    dan Non SL-PTT

    Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) adalah sejumlah tertentu benih

    varietas unggul bersertifikat padi inbrida, padi hibrida, padi lahan kering,

    jagung hibrida dan kedelai bantuan Pemerintah yang diberikan secara

    gratis kepada petani melalui kelompok tani yang telah ditetapkan. BLBU

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    16 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan benih pada kegiatan Sekolah

    Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) dan Non SL-PTT

    padi, jagung dan kedelai Tahun Anggaran 2012. Oleh karena itu

    pengadaan BLBU padi inbrida dengan volume sebesar 67.500 ton, padi

    hibrida 3.000 ton, padi lahan kering 12.500 ton, jagung hibrida 3.000 ton

    direvisi menjadi 3.995 ton dan kedelai 14.000 ton harus tepat jumlah,

    tepat mutu, tepat lokasi dan tepat waktu sesuai dengan jadwal

    pelaksanaan SL-PTT dan Non SL-PTT Tahun Anggaran 2012 di masing-

    masing lokasi.

    Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja BLBU dapat

    disimpulkan bahwa penilaian capaian berhasil sebanyak 5 indikator

    dengan rincian analisis sebagai berikut.

    Tabel 2. Capaian Sasaran Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU))

    Sasaran Startegis Indikator Kinerja % Kategori

    Capaian

    100.995 ton 92.236,00 ton 91,33 Berhasil

    - Padi Inbrida 67.500 ton 61.288,00 ton 90,80 Berhasil

    - Padi Hibrida 3.000 ton 2.899,00 ton 96,63 Berhasil

    - Padi Lahan kering 12.500 ton 11.328,00 ton 90,62 Berhasil

    - Jagung Hibrida 3.995 ton 3.956,00 ton 99,02 Berhasil

    - kedelai 14.000 ton 12.765,00 ton 91,18 Berhasil

    Target Realisasi

    Terselenggaranya

    penyediaan benih

    varietas unggul

    bersertifikat di tingkat

    petani

    Bantuan Langsung

    Benih Unggul (BLBU)

    untuk kawasan

    SLPTT dan non

    SLPTT

    Berdasarkan Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa realisasi penyaluran

    BLBU padi, jagung dan kedelai tahun 2012 mencapai 92.236 ton atau

    91,33% (berhasil), secara rinci terdiri dari padi inbrida 61.288 ton atau

    90,80% dari target 67.500 ton, padi hibrida 2.899 ton atau 96,63% dari

    target 3.000 ton, padi lahan kering 11.328 ton atau 90,62% dari target

    12.500 ton, jagung hibrida 3.956 ton atau 99,02% dari target 3.995 ton

    dan kedelai 12.765 ton atau 91,18% dari target 14.000 ton. Berdasarkan

    Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) bahwa setelah penandatanganan

    kontrak pada tanggal 12 April 2012, maka penyaluran BLBU sudah

    dapat dilakukan sampai dengan tanggal 21 Nopember 2012.

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    17 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    Berkaitan dengan hal tersebut bahwa Direktorat Perbenihan Tanaman

    Pangan telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung capaian

    target penyaluran pelaksanaan BLBU tahun 2012 melalui pembinaan,

    monitoring dan evaluasi di lokasi penerima BLBU tahun 2012.

    Pelaksanaan monitoring dan evaluasi berdasarkan Keputusan Direktur

    Jenderal Tanaman Pangan Nomor : 40/HK.310/C/6/2012 tanggal 29 Juni

    2012 tentang Tim Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

    Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) dan Surat Penugasan Direktur

    Perbenihan Tanaman Pangan Nomor: 452/Kp.340/C2/03/9/2012 tanggal

    21 September 2012.

    Pelaksanaan BLBU tahun 2012 jika dibandingkan dengan tahun 2011

    menunjukkan bahwa realisasi penyaluran BLBU tahun 2012 mencapai

    91,33%, lebih rendah capaiannya jika dibandingkan dengan realisasi

    penyaluran BLBU pada tahun 2011 yang mencapai 100%. Secara rinci

    pencapaian BLBU tahun 2011 dan tahun 2012 terdapat pada Tabel 3.

    Tabel 3. Pencapaian Bantuan Langsung Benih Unggul Tahun 2012

    di banding Tahun 2011

    No Komoditas

    Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Absolut % absolut %

    Ton Ton Ton Ton Ton Ton

    1 Padi Inbrida 69.203 69.203 100 67.500 61.288 90,80 (1.703) -2,46 (7.915) -11,44

    2 Padi Hibrida 5.814 5.814 100 3.000 2.899 96,64 (2.814) -48,40 (2.915) -50,14

    3 Padi Lahan Kering 12.175 12.175 100 12.500 11.328 90,62 325 2,67 (847) -6,96

    4 Jagung Hibrida 7.626 7.626 100 3.995 3.956 99,04 (3.631) -47,62 (3.669) -48,12

    5 Kedelai 12.000 12.000 100 14.000 12.765 91,18 2.000 16,67 765 6,38

    106.819 106.819 100 100.995 92.237 91,33 (5.824) -5,45 (14.582) -13,65

    Tahun 2011 Tahun 2012 Selisih Realisasi 2012 dibandingkan

    Jumlah

    Selisih Rencana 2012 dibandingkan

    terhadap Rencana 2011 terhadap Realisasi 2011

    Berdasarkan Tabel 3, bahwa pada tahun 2011 maupun 2012 rencana

    alokasi BLBU dialokasikan pada 5 (lima) komoditas tanaman pangan

    yaitu padi inbrida, padi hibrida, padi lahan kering, jagung hibrida dan

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    18 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    kedelai. Hanya saja secara keseluruhan volume benih yang dialokasikan

    berbeda yaitu pada tahun 2011 volume benih 106.819 ton, sedangkan

    tahun 2012 mengalami penurunan volume benih menjadi 100.995 ton

    atau turun 5.824 ton (5,45%). Demikian juga dengan capaian realisasi

    penyaluran BLBU tahun 2011 sebanyak 106.819 ton (100%), sedangkan

    pada tahun 2012 capaian realisasi penyaluran BLBU sebanyak 92.237

    ton (91,33%) atau mengalami penurunan sebanyak 14.582 ton atau

    13,65%, hal ini disebabkan antara lain waktu penyaluran yang terbatas

    yaitu dari tanggal 12 April 2012 (awal kontrak) sampai dengan 21

    Nopember 2012 (akhir kontrak) serta adanya perubahan Calon Petani

    Calon Lokasi (CPCL) sebagai akibat penyaluran BLBU untuk SL-PTT

    periode bulan Maret - April 2012 telah dipenuhi dari Cadangan Benih

    Nasional (CBN), sehingga tidak semua kabupaten mampu menyediakan

    CPCL perubahan dalam waktu yang singkat dan DIPA BLBU padi

    hibrida hasil revisi terlambat, baru terbit bulan Oktober 2012.

    3.3.2. Pemberdayaan Penangkar Benih

    Dalam rangka meningkatkan ketersediaan benih varietas unggul

    bersertifikat di tingkat lapangan sesuai dengan kebutuhan petani yaitu

    jumlah, varietas, mutu, harga, lokasi dan waktu tanam. Peranan

    penangkar benih dalam penyediaan benih varietas unggul bersertifikat

    sangat penting tetapi disisi lain masih memiliki keterbatasan seperti luas

    areal produksi dan sumber daya manusia.

    Tahun 2012 telah dialokasikan kegiatan pemberdayaan penangkar benih

    padi seluas 10.000 ha, jagung 700 ha dan kedelai 2.500 ha.

    Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja pemberdayaan

    penangkar benih dapat disimpulkan bahwa penilaian capaian berhasil

    sebanyak 3 indikator dengan rincian analisis sebagai berikut.

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    19 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    Tabel 4. Capaian Sasaran Pemberdayaan Penangkar Benih Sasaran Startegis Indikator Kinerja % Kategori

    Capaian

    Pemberdayaan

    Penangkar Benih 13.200 ha 11.930 ha 90,38 Berhasil

    - Padi 10.000 ha 9.027 ha 90,27 Berhasil

    - Jagung 700 ha 571 ha 81,57 Berhasil- Kedelai 2.500 ha 2.332 ha 93,28 Berhasil

    Target Realisasi

    Meningkatnya peranan

    kelembagaan benih

    dalam rangka

    penyediaan benih unggul

    bersertifikat

    Berdasarkan Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa realisasi kegiatan

    pemberdayaan penangkar benih padi, jagung dan kedelai sampai

    dengan akhir Desember 2012 mencapai 11.930 ha atau 90,38%

    (berhasil), secara rinci terdiri dari padi 9.027 ha atau 90,27% dari target

    10.000 ha, jagung 571 ha atau 81,57% dari target 700 ha dan kedelai

    2.332 ha atau 93,28% dari target 2.500 ha.

    3.3.3. Perbanyakan Benih Sumber

    Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 347/Kpts/OT.210/6/

    2003 tentang Pedoman Pengelolaan Balai Benih Tanaman Pangan dan

    Hortikultura, tugas pokok Balai Benih adalah melaksanakan produksi

    dan penyebarluasan benih varietas unggul bersertifikat kelas Benih

    Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP), sedangkan fungsi Balai Benih yaitu

    melaksanakan Produksi Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP),

    penyebarluasan (penyaluran) Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP)

    kepada produsen benih, melaksanakan observasi penerapan teknologi

    perbenihan, baik teknologi produksi maupun pasca panen,

    melaksanakan pemurnian varietas unggul, melaksanakan pembinaan

    teknis kepada produsen benih, melaksanakan penyebarluasan informasi

    perbenihan dan melaksanakan pengawasan internal. Untuk memenuhi

    kebutuhan benih varietas unggul bersertifikat dalam upaya peningkatan

    produksi dan pendapatan petani, perlu dilakukan pengembangan areal

    produksi Benih Sumber padi dan palawija, khusus di Balai Benih sebagai

    sumber untuk memproduksi Benih Sebar (BR) dan untuk percepatan

    pengembangan varietas unggul sesuai dengan kebutuhan pengguna

    benih sumber.

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    20 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja perbanyakan

    benih sumber dapat disimpulkan secara keseluruhan penilaian capaian

    kinerja perbanyakan benih sumber berhasil, secara rinci dapat dilihat

    pada Tabel 5.

    Tabel 5. Capaian Sasaran Perbanyakan Benih Sumber

    Sasaran Startegis Indikator Kinerja % Kategori

    Capaian

    Perbanyakan Benih Sumber 648,50 ha 540,75 ha 83,38 Berhasil

    - Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Padi) 110,00 ha 87,00 ha 79,09 Cukup Berhasil

    - Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Padi) 176,00 ha 143,50 ha 81,53 Berhasil

    - Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Jagung) 34,50 ha 25,50 ha 73,91 Cukup Berhasil

    - Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Jagung) 67,00 ha 57,00 ha 85,07 Berhasil

    - Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Kedelai) 53,50 ha 45,75 ha 85,51 Berhasil

    - Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Kedelai) 94,00 ha 80,50 ha 85,64 Berhasil

    - Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Kacang Tanah) 28,50 ha 26,75 ha 93,86 Berhasil

    - Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Kacang Tanah) 43,00 ha 40,00 ha 93,02 Berhasil

    - Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Kacang Hijau) 12,00 ha 9,25 ha 77,08 Cukup Berhasil

    - Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Kacang Hijau) 16,00 ha 13,00 ha 81,25 Berhasil

    - Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Ubi Kayu) 4,00 ha 3,50 ha 87,50 Berhasil

    - Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Ubi Kayu) 5,00 ha 4,00 ha 80,00 Berhasil

    - Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Ubi Jalar) 3,00 ha 3,00 ha 100,00 Berhasil

    - Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Ubi Jalar) 2,00 ha 2,00 ha 100,00 Berhasil

    Target Realisasi

    Tersedianya benih

    sumber kelas BD

    dan BP

    Kegiatan perbanyakan Benih Sumber padi, jagung, kedelai, kacang

    tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar tahun 2012 mencapai 540,75

    ha atau 83,38% dari target 648,50 ha (berhasil). Dari 14 indikator kinerja

    perbanyakan benih sumber yang berhasil 11 indikator yaitu perbanyakan

    BD-BP padi, BD-BP jagung, BS-BD kedelai, BD-BP kedelai, BS-BD

    kacang tanah, BD-BP kacang tanah, BD-BP kacang hijau, BS-BD ubi

    kayu, BD-BP ubi kayu, BS-BD ubi jalar dan BD-BP ubi jalar. Sedangkan

    lainnya, 3 indikator cukup berhasil yaitu perbanyakan BS-BD padi, BS-

    BD jagung dan BS-BD kacang hijau.

    Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2011 perbanyakan benih

    sumber tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 85,20 ha atau 18,69%,

    artinya kinerja Balai Benih dalam memproduksi benih sumber semakin

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    21 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    meningkat, hal ini karena adanya bantuan sarana dan prasarana serta

    infrastruktur Balai Benih meskipun belum semuanya mendapatkan

    bantuan. Secara rinci perbandingan capaian kinerja perbanyakan benih

    sumber tahun 2011 dan 2012 dapat dilihat pada Tabel 6.

    Tabel 6. Pencapaian Perbanyakan Benih Sumber Tahun 2012 di

    banding Tahun 2011

    Kelas

    Benih

    Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Absolut %

    1 Padi BS-BD 91,00 87,60 96,26 110,00 87,00 79,09 -0,6 -0,68

    BD-BP 160,00 153,00 95,63 176,00 143,50 81,53 -9,5 -6,21

    2 Jagung BS-BD 33,00 29,00 87,88 34,50 25,50 73,91 -3,5 -12,07

    BD-BP 45,00 40,00 88,89 67,00 57,00 85,07 17,0 42,50

    3 Kedelai BS-BD 40,50 25,00 61,73 53,50 45,75 85,51 20,8 83,00

    BD-BP 71,00 46,00 64,79 94,00 80,50 85,64 34,5 75,00

    4 Kacang Tanah BS-BD 32,00 21,00 65,63 28,50 26,75 93,86 5,8 27,38

    BD-BP 47,00 30,00 63,83 43,00 40,00 93,02 10,0 33,33

    5 Kacang Hijau BS-BD 8,00 6,00 75,00 12,00 9,25 77,08 3,3 54,17

    BD-BP 11,00 7,00 63,64 16,00 13,00 81,25 6,0 85,71

    6 Ubi Kayu BS-BD 2,00 2,00 100,00 4,00 3,50 87,50 1,5 75,00

    BD-BP 2,00 3,00 150,00 5,00 4,00 80,00 1,0 33,33

    7 Ubi Jalar BS-BD 3,00 3,00 100,00 3,00 3,00 100,00 0,0 0,00

    BD-BP 3,00 3,00 100,00 2,00 2,00 100,00 -1,0 -33,33

    8 Sorgum BD-BP 1,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,0 0,00

    549,50 455,60 82,91 648,50 540,75 83,38 85,2 18,69

    No

    JUMLAH

    Komoditas

    Tahun Selisih tahun 2012

    dibandingkan 2011 2012

    3.3.4. Optimalisasi Balai Benih/Seed Center

    Dalam rangka peningkatan produksi benih sumber (BD dan BP) TA 2012

    dilaksanakan kegiatan optimalisasi Balai Benih dan penumbuhan/

    pengembangan Unit Prosesing Benih (UPB) melalui bantuan sarana dan

    prasarana serta pembangunan Unit Prosesing Benih. Optimalisasi Balai

    Benih dan penumbuhan/pengembangan UPB dilaksanakan di 12 (dua

    belas) provinsi, yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan,

    Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa

    Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan dan

    Sulawesi Selatan.

    Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja optimalisasi

    balai benih/seed center dapat disimpulkan secara keseluruhan penilaian

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    22 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    capaian kinerja optimalisasi berhasil, secara rinci dapat dilihat pada

    Tabel 7.

    Tabel 7. Capaian Sasaran Perbanyakan Benih Sumber

    Sasaran Startegis Indikator Kinerja % Kategori

    Capaian

    Optimalisasi

    Balai Benih/Seed

    Center 12 UPB 11 UPB 91,67 Berhasil

    Taget Realisasi

    Meningkatnya

    peranan

    kelembagaan benih

    dalam rangka

    penyediaan benih

    unggul bersertifikat

    Kegiatan optimalisasi Balai Benih dan penumbuhan/pengembangan

    UPB tahun 2012 mencapai 11 UPB atau 91,67% dari target 12 UPB.

    Pencapaian kegiatan optimalisasi Balai Benih belum sesuai dengan

    target dikarenakan 1 (satu) UPB/BB tidak melaksanakan kegiatan

    tersebut karena anggaran yang tersedia tidak mencukupi dan telah

    dikembalikan ke Kas Negara.

    Realisasi kegiatan optimalisasi balai benih dan pembangunan Unit

    Prosesing Benih adalah sebagai berikut:

    1) Provinsi Aceh pelaksanaan berupa pembangunan dan pengadaan

    peralatan UPB di Pidie Jaya.

    2) Provinsi Sumatera Utara dilaksanakan di BBI Palawija Tanjung

    Selamat.

    3) Provinsi Sumatera Selatan, pembangunan UPB di Kabupaten

    Banyuasin tidak dilaksanakan dan anggarannya telah dikembalikan

    ke kas Negara.

    4) Provinsi Jambi dilaksanakan di BBI Palawija Sebapo

    5) Provinsi Jawa Barat dilaksanakan di BBI Palawija Plumbon

    Cirebon.

    6) Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan di Kebun Benih Palawija

    Bujomartani Wonogiri.

    7) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pelaksanaan berupa

    pembangunan UPB.

    8) Provinsi Jawa Timur dilaksanakan di BBI Palawija Bedali Malang.

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    23 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    9) Provinsi Nusa Tenggara Barat dilaksanakan di UPB Palawija

    Puyung, Lombok Tengah.

    10) Provinsi Nusa Tenggara Timur pembangunan UPB jagung di

    Kabupaten Nakegeo.

    11) Provinsi Kalimantan Selatan dilaksanakan di UPB Palawija

    Batutungku.

    12) Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan di IKB Palawija Panincong.

    3.3.5. Pengawasan dan Sertifikasi Benih

    Berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

    46/M.PAN/2/2001 tanggal 26 Februari 2001 perihal Penyampaian Daftar

    Instansi Vertikal dan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen

    dan LPND dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 168/Kpts/PL.810/3/

    2001 tanggal 8 Maret 2001 tentang Penghapusan Barang Milik/

    Kekayaan Negara (BM/KN) Departemen Pertanian yang ditindaklanjuti

    dengan pengalihan kepada Pemerintah Daerah, kelembagaan

    pengawasan dan sertifikasi benih yang telah diserahkan ke daerah dan

    menjadi kewenangan daerah berjumlah 25 BPSB di 25 provinsi. Dalam

    perkembangan selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur atau

    Peraturan Pemerintah Daerah, telah terbentuk institusi yang menangani

    pengawasan dan sertifikasi benih yang berbentuk UPTD yaitu UPTD

    BPSB. Dari hasil inventarisasi kelembagaan pengawasan dan sertifikasi

    benih, sampai dengan bulan Desember 2012, dari 33 provinsi di

    Indonesia telah terbentuk 32 UPTD Institusi Pengawasan dan Sertifikasi

    Benih, sementara 1 provinsi pengembangan yaitu Kepulauan Riau

    belum membentuk UPTD BPSB, untuk kegiatan pengawasan dan

    sertifikasi benih masih dilaksanakan di provinsi terdekat. Untuk Provinsi

    Kepulauan Riau dilaksanakan oleh UPTD Riau.

    UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan

    Hortikultura memiliki tugas dan fungsi melaksanakan berbagai kegiatan

    sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura, pengujian benih

    secara laboratories, penilaian varietas tanaman pangan dan hortikultura,

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    24 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    pengawasan peredaran benih, tugas-tugas ketatausahaan dan

    pelayanan kepada masyarakat.

    Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja pengawasan

    dan sertifikasi benih dapat disimpulkan penilaian capaian kinerja

    berhasil, dari target 32 provinsi tercapai 32 provinsi atau 100%, secara

    rinci dapat dilihat pada Tabel 8.

    Tabel 8. Capaian Sasaran Pengawasan dan Sertifikasi Benih

    Sasaran Startegis Indikator Kinerja % Kategori

    Capaian

    Pengawasan dan

    Sertifikasi Benih 32 prov 32 prov 100,00 Berhasil

    Taget Realisasi

    Terselenggaranya

    optimalisasi

    pengawasan mutu

    benih

    Capaian indikator kinerja pengawasan dan sertifikasi benih dalam

    rangka terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih di 32

    provinsi termasuk kategori berhasil. Hal ini dapat tercapai dikarenakan

    peran UPTD BPSBTPH dalam melaksanakan tugas dan fungsi kegiatan

    pengawasan mutu benih yang optimal. Kegiatannya meliputi

    pengawasan mutu benih yang beredar di pasaran dan pelayanan

    sertifikasi benih oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT) diberikan pada

    produsen benih perorangan/kelompok, Balai Benih, Swasta, badan

    usaha milik pemerintah dan penangkar benih. Sedangkan pelabelan

    diberikan terhadap benih-benih yang telah memenuhi standar

    laboratorium. Agar kegiatan pengawasan dan sertifikasi benih dapat

    berjalan secara efektif maka dilakukan monitoring dan pembinaan dalam

    pelaksanaannya. Area/wilayah pengawasan dan sertifikasi di setiap

    provinsi sangat luas, untuk itu diperlukan sarana prasarana yang

    berfungsi mempermudah dan dapat menjangkau daerah-daerah remote

    area. Salah satu upaya yang dilakukan melalui pengadaan kendaraan

    roda-4 yang difungsikan sebagai laboratorium keliling. Modifikasi mobil

    diserahkan pada masing-masing daerah, namun harus dapat

    mengakomodir peralatan standar pengawasan dan sertifikasi seperti:

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    25 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    timbangan analitik, timbangan kasar, thermo-hygrograph, grain moisture

    tester, dan lain-lain.

    Selama tahun 2012, hasil monitoring pengawasan peredaran/penyaluran

    benih baik yang ada di produsen maupun pengedar benih, untuk benih

    padi sebesar 150.534,53 ton terdiri dari kelas BD 1.734,79 ton, BP

    58.839,18 ton, BR 87.564,45 ton dan F1 2.396,10 ton. Benih jagung

    sebesar 34.180,84 ton terdiri dari kelas BD 1.734,50 ton, BP 6.386,24

    ton, BR 2.572,56 ton dan F1 23.487,52 ton. Benih kedelai sebesar

    7.797,58 ton terdiri dari kelas BD 37,68 ton, BP 765,06 ton dan BR

    6.994,83 ton. Benih kacang tanah sebesar 227,70 ton untuk kelas BD

    5,34 ton, BP 13,93 ton dan BR 208,42 ton. Kacang Hijau sebesar 28,64

    ton untuk kelas BD 2,16 ton, BP 2,36 ton, dan BR 24,11 ton.

    Realisasi sertifikasi Benih Dasar (BD), Benih Pokok (BP), Benih Sebar

    (BR) dan Hibrida yang dilaksanakan di Balai Benih dan Produsen Benih

    Swasta dan BUMN selama tahun 2012 sebagai berikut :

    1) Luas Areal Sertifikasi Kelas BD, BP, BR dan Hibrida

    a) Realisasi luas areal sertifikasi BD untuk benih padi seluas

    1.294,44 ha, benih jagung 102,75 ha, benih kedelai 185,15 ha,

    benih kacang tanah 47,62 ha dan kacang hijau 31,49 ha.

    b) Realisasi luas areal sertifikasi BP untuk benih padi seluas

    29.499,54 ha, benih jagung 670,51 ha, benih kedelai 1.069,90 ha,

    benih kacang tanah 100,60 ha dan kacang hijau 31,45 ha.

    c) Realisasi luas areal sertifikasi BR untuk benih padi seluas

    82.749,47 ha, benih jagung 7.730,79 ha, benih kedelai 31.857,37

    ha, benih kacang tanah 1.451,53 ha dan kacang hijau 105,94 ha.

    d) Realisasi luas areal sertifikasi benih padi hibrida 1.670,67 ha dan

    jagung hibrida 2.590,22 ha.

    2) Produksi Benih Kelas BD, BP, BR dan Hibrida

    a) Realisasi produksi BD untuk benih padi sebanyak 4.085,84 ton,

    benih jagung 142,55 ton, benih kedelai 114,41 ton, benih kacang

    tanah 28,58 ton dan kacang hijau 21,70 ton.

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    26 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    b) Realisasi Produksi BP untuk benih padi sebanyak 82.345,25 ton,

    benih jagung 1.183,83 ton, benih kedelai 468,99 ton, benih

    kacang tanah 102,67 ton dan kacang hijau 31,88 ton.

    c) Realisasi produksi BR untuk benih padi seluas 198.892,85 ton,

    benih jagung 10.198,56 ton, benih kedelai 18.570,12 ton, benih

    kacang tanah 1.072,30 ton dan kacang hijau 66,60 ton.

    d) Realisasi produksi benih padi hibrida 5.856,68 ton dan jagung

    hibrida 19.281,56 ton.

    33..44.. AAkkuunnttaabbiilliittaass KKeeuuaannggaann

    Pada Tahun Anggaran 2012, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan dalam

    melaksanakan pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih

    tanaman pangan melalui program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

    tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada

    berkelanjutan, mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1.262.247.098.000,00

    (satu trilyun dua ratus enam puluh dua milyar dua ratus empat puluh tujuh juta

    Sembilan puluh delapan ribu rupiah). Jumlah anggaran tersebut belum

    mencakup kegiatan yang dilaksanakan di daerah yang dibiayai dari APBN

    melalui dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan. Sehingga apabila

    jumlah anggaran tersebut ditambah dengan dana dekonsentrasi dan dana

    tugas pembantuan menjadi Rp.1.404.534.008.000,00 (satu trilyun empat ratus

    empat milyar lima ratus tiga puluh empat juta delapan ribu rupiah).

    Realisasi serapan anggaran sampai dengan 31 Desember 2012 mencapai

    Rp.1.141.028.463.000,00 (satu trilyun seratus empat puluh satu milyar dua

    puluh delapan juta empat ratus enam puluh tiga ribu rupiah) atau 81,24%.

    Secara umum, semua kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah

    dilaksanakan seoptimal mungkin sesuai dengan penyerapan anggaran yang

    maksimal. Namun analisis efisiensi dan efektivitas terhadap pemanfaatan

    anggaran masih sulit diukur karena tidak adanya tolok ukur yang pasti tentang

    batasan efektif atau efisiensinya sebuah kegiatan. Untuk itu, ke depan perlu

    dilakukan perumusan efektivitas dan efisiensi kegiatan.

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    27 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    33..55.. HHaammbbaattaann ddaann KKeennddaallaa

    Pencapaian kinerja yang difasilitasi APBN tahun 2012 belum seluruhnya

    terlaksana dan mencapai hasil secara optimal sesuai yang ditargetkan. Hal ini

    disebabkan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:

    1) Kontinuitas ketersediaan benih sumber belum terjamin. Adanya anggapan

    bahwa tanaman aneka kacang merupakan secondary crop setelah padi

    sehingga dapat dikatakan bahwa kebutuhan benih tanaman aneka kacang

    masih bersifat musiman.

    2) Kurang minatnya petani dalam menangkarkan benih jagung komposit,

    karena sulitnya menjual benih jagung komposit yang dihasilkan, sehingga

    petani lebih memilih jagung hibrida.

    3) Pengadaan benih/bibit aneka umbi masih sangat terbatas, hal ini

    disebabkan areal penangkaran di Balai Benih masih didominasi oleh

    komoditas palawija lainnya seperti jagung dan aneka kacang.

    4) Kesulitan dalam pemasaran baik untuk benih/bibit aneka umbi maupun hasil

    produksinya, hal ini terkait dengan masih terbatasnya industri pengolahan

    aneka umbi pada daerah sentra produksi. Selain itu belum adanya jaminan

    harga jual pada saat musim panen.

    5) Terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh petani/penangkar

    benih untuk kegiatan penangkaran benih.

    6) Kurang lancarnya arus informasi/pelaporan baik dari kabupaten ke provinsi

    maupun dari provinsi ke pusat antara lain disebabkan : 1) Kurangnya sarana

    transportasi para petugas di kabupaten; 2) Beberapa kabupaten belum

    memiliki petugas perbenihan dan 3) Sarana pengolah data dan informasi

    belum optimal baik jumlah maupun jenisnya.

    7) Kelembagaan pengawasan mutu dan sertifikasi benih belum secara optimal

    melaksanakan pengawasan mutu benih baik yang diproduksi maupun yang

    beredar karena keterbatasan jumlah petugas Pengawas Benih Tanaman

    (PBT), sehingga belum konsisten dalam memberikan sanksi terhadap

    pelanggaran peraturan perbenihan.

    33..66.. UUppaayyaa ddaann TTiinnddaakk LLaannjjuutt

    1) Pada masa mendatang, agar pelaksanaan kegiatan pemberdayaan

    penangkar benih optimal diperlukan tersedianya stok benih sumber (Benih

    Pokok) baik jumlah maupun waktu.

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    28 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    2) Penangkaran benih jagung komposit sebaiknya dialokasikan pada daerah-

    daerah yang masih menggunakan benih jagung komposit, selain

    memudahkan untuk mendapatkan benih sumber juga untuk menekan

    tingkat persaingan dengan benih jagung hibrida.

    3) Balai Benih sebagai penghasil benih sumber perlu dioptimalkan, tidak hanya

    memproduksi benih-benih yang menghasilkan Pendapatan Asli Daerah

    (PAD), tetapi juga produksi benih sumber aneka umbi, sehingga

    ketersediaan benih aneka umbi dapat dipenuhi sesuai dengan permintaan

    konsumen.

    4) Pengembangan kemitraan untuk menumbuhkan jalinan kerjasama antara

    petani dengan swasta atau stakeholder yang bergerak di bidang agribisnis

    ubi kayu dan ubi jalar mulai dari hulu hingga hilir (perusahaan saprodi,

    penangkar benih/bibit, perusahaan pengolahan hasil serta

    perdagangannya).

    5) Untuk meningkatkan produksi benih baik secara kuantitas dan kualitas

    hendaknya secara bertahap petani penangkar mendapat bantuan

    sarana/prasarana produksi benih.

    6) Perlu adanya pemenuhan sarana transportasi dan sarana kerja serta

    pengolah data agar diupayakan oleh daerah secara bertahap melalui

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

    7) Dalam upaya mewujudkan sistem perbenihan yang mantap, perlu didukung

    petugas yang handal. Saat ini petugas perbenihan di beberapa provinsi

    masih terbatas baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Untuk itu

    diharapkan ke depan agar dilakukan penambahan petugas serta melakukan

    pelatihan-pelatihan sesuai dengan bidangnya.

  • Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

    29 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

    BBAABB IIVV

    PPEENNUUTTUUPP

    Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis terhadap capaian indikator

    kinerja utama sasaran strategis tahun 2012, secara umum capaian kinerja Direktorat

    Perbenihan Tanaman Pangan pada tahun 2012 cukup menggembirakan. Indikator

    kinerja sasaran yang ditargetkan pada tahun 2012 sebagian besar realisasinya telah

    tercapai dan termasuk dalam kategori berhasil, meliputi: 1) terselenggaranya

    penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat petani, 2) meningkatnya

    peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih unggul bersertifikat

    melalui pemberdayaan penangkar benih, 3) tersedianya benih sumber kelas Benih

    Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP), 4) meningkatnya peranan kelembagaan benih

    dalam rangka penyediaan benih unggul bersertifikat melalui optimalisasi balai benih,

    dan 5) terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih. Namun demikian

    upaya perbaikan tetap dilakukan oleh seluruh jajaran dalam rangka tercapainya

    sasaran kegiatan, dengan meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,

    mengoptimalkan sumberdaya yang ada dan memperbaiki fungsi manajemen,

    terutama pada tahap perencanaan.

    Keberadaan sistem perbenihan yang kuat sangat diperlukan untuk mendukung

    upaya peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan.

    Pembangunan perbenihan bertujuan untuk meningkatkan penggunaan benih

    varietas unggul bersertifikat melalui peningkatan ketersediaan dan penggunaan

    benih bermutu, sehingga dapat memenuhi kebutuhan benih sesuai dengan prinsip 6

    (enam) tepat. Dalam upaya memantapkan, meningkatkan dan mengembangkan

    penyediaan benih varietas unggul bersertifikat diperlukan langkah-langkah strategis

    pengembangan perbenihan antara lain dengan perencanaan yang akurat.

    Keberhasilan dalam melaksanakan kinerja perbenihan haruslah didukung oleh

    segenap stakeholders untuk mewujudkan sistem perbenihan yang mantap dan

    berkesinambungan menuju sistem perbenihan yang tangguh. Diharapkan ke depan

    peranan pemerintah semakin berkembang dan peranan dari sektor swasta semakin

    meningkat. Peranan pemerintah hanya sebatas pembinaan, koordinasi dan

    fasilitator.

    01. KATA PENGANTAR , DLL.pdf02. ISI LAKIP.pdf