laporan ilmiah
DESCRIPTION
keperawatanTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di jaman modern ini ternyata diare masih merupakan salah satu
masalah kesehatan utama dari masyarakat di Indonesia. Diare hampir selalu
termasuk dalam kelompok 3 penyebab utama kunjungan pasien ke puskesmas
atau layanan dokter lainnya.
Diare merupakan salah satu penyakit yang paling sering ditemukan
pada anak di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Diperkirakan anak berumur
di bawah 3 tahun mengalami 2-3 kejadian diare per tahunnya. Meskipun
sebagian besar diare pada anak akan sembuh sendiri (self limited), namun
penanganan yang akurat tetap sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya
kekurangan cairan (dehidrasi).
Pada orang dewasa, dperkirakan setiap tahunnya mengalami diare akut
atau gastroenteritis akut sebanyak 99.000.000 kasus. Di Amerika Serikat,
diperkirakan 8.000.000 pasien berobat ke dokter dan lebih dari 250.000
pasien dirawat di rumah sakit tiap tahun (1,5% merupakan pasien dewasa)
yang disebabkan karena diare atau gastroenteritis. Kematian yang terjadi,
kebanyakan berhubungan dengan kejadian diare pada anak-anak atau lansia,
dimana kesehatan pada usia pasien tersebut rentan terhadap dehidrasi sedang
sampai berat. Frekuensi kejadian diare pada Negara-negara berkembang
termasuk Indonesia lebih banyak 2 sampai 3 kali dibandingkan Negara maju.
Angka kejadian diare, di sebagian besar wilayah Indonesia hingga saat
ini masih tinggi. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004
angka kematian akibat diare 23 per 100 ribu penduduk dan pada balita 75 per
100 ribu balita. Selama tahun 2006 sebanyak 41 kabupaten di 16 provinsi
melaporkan KLB diare di wilayahnya. Jumlah kasus diare yang dilaporkan
sebanyak 10.980 dan 277 diantaranya menyebabkan kematian. Hal tersebut,
utamanya disebabkan rendahnya ketersediaan air bersih, sanitasi buruk dan
perilaku hidup tidak sehat.
1.2 PEMBATASAN MASALAH
Untuk menghindari terjadinya pelebaran masalah maka, penulis hanya
membahas tentang penanganan dan perawatan diare.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Penulis membatasi laporan ini seputar :
A. Apa pengertian diare ?
B. Apa penyebab diare ?
C. Bagaimana tanda dan gejala pada diare ?
D. Bagaimana penangan dan perawatan pada diare ?
1.4 TUJUAN PENELITIAN
tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini :
A. untuk mengetahui pengertian diare
B. untuk mengetahui penyebab diare
C. untuk mengetahui tanda dan gejala pada diare
D. untuk mengetahui penangan dan perawatan pada diare
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
praktis.
1. Bagi masyarakat pada umumnya, karya tulis ini dapat dijadikan
acuan bagaimana menangani dan merawat orang yang terkena
penyakit diare.
2. Bagi mahasiswa, karya tulis ini dapat dijadikan sebagai sumber
pengetahuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana
cara merawat dan menangani diare.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Diare
Diare adalah salah satu gangguan kesehatan yang lazim memengaruhi
banyak orang. Gangguan ini adalah suatu gejala dan bukan penyakit. Ada
beberpa penyebab diare yang mungkin, tetapi yang paling umum adalah
infeksi.
Diare adalah penyebab utama penyebab utama penyakit dan kematian
anak-anak di Negara-negara berkembang, seperti India atau Indonesia. Diare
juga merupakan penyebab penting dari gizi buruk atau malnutrisi. Ini karena
anak-anak cenderung makan lebih sedikit dalam suatu episode diare. Juga,
diare dapat memengaruhi pencernaan makanan secara buruk. Akibatnya,
tubuh mungkin tidak dapat memanfaatkan makanan dengan efektif.
Tubuh kita membutuhkan nutrien tambahan ketika menderita infeksi
apapun untuk memerangi kuman-kuman yang menyebabkan penyakitnya.
Makanan yang tidak memadai dan pencernaan yang tidak baik secara
bersama-sama berpengaruh buruk terhadap status nutrisi seorang anak. Diare
dan atau komplikasinya dapat dicegah dengan cara-cara yang sederhana dan
efektif.
Definisi Diare adalah suatu kondisi dimana terjadi perubahan dalam
kepadatan dan karakter tinja dan atau tinja cair dikeluarkan tiga kali atau
lebih per hari. Kondisi berikut ini tidak disebut diare:
a. Mengeluarkan tinja mirip adonan lembek pada bayi yang diberi ASI
b. Mengeluarkan tinja selama atau segera setelah disusui karena reflex
gastro-kolik, yakni serangkaian gerakan dari lambung ke usus besar
setelah mengonsumsi makanan tertentu.
c. Mengeluarkan tinja yang semi keras nsebanyak 3 sampai 6 kali pada bayi
yang kenaikan berat badannya cukup.
Macam diare :
a. Diare adalah suatu keadaan dimana terjadi perubahan bentuk dan
konsistensi tinja menjadi cair atau setengah cair dan frekuensi buang air
besar encer lebih dari 3 kali per hari dengan/tanpa disertai lendir dan
darah.
b. Diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari 15 hari. Sedangkan
menurut World Gastroenterology Organisation Global Guidelines 2005,
diare akut didefinisikan sebagai pasase tinja yang cair/lembek dengan
jumlah lebih banyak dari normal, berlangsung kurang dari 14 hari.
c. Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari. Diare
persisten merupakan istilah yang dipakai di luar negeri yang menyatakan
diare yang berlangsung 15-30 hari yang merupakan kelanjutan dari diare
akut (peralihan antara diare akut dan kronik, dimana lama diare kronik
yang dianut yaitu yang berlangsung lebih dari 30 hari).
d. Diare infektif adalah bila penyebabnya infeksi. Sedangkan diare non
infektif bila tidak ditemukan infeksi sebagai penyebab pada kasus tersebut.
Diare organik adalah bila ditemukan penyebab anatomic, bakteriologik,
hormonal atau toksikologik. Diare fungsional bila tidak dapat ditemukan
penyebab organic.
2.2 Penyebab Diare
Sebuah mikrograf elektron dari rotavirus, penyebab hampir 40% dari
diare pada anak di bawah umur 5 tahun.
a. Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi
(fructose, lactose), kelebihan vitamin C, dan mengonsumsi Buah-
buahan tertentu. Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual dan
muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua
gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang
melebihi 200 gram per hari.
b. Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara
berlebihan dapat menyebabkan diare juga karena membuat usus kaget.
c. Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus
besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan
cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu
makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus
besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain
sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak / radang,
penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
d. Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga
seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih
dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat
biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan
paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau
kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat
mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
e. Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri,
kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis
seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya
tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu.
f. Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan,
terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. jadi apabila mau
mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.
g. Kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi tempat pengungsian yang
buruk serta kondisi rumah yang masih kotor terkena genangan air,
juga sulitnya mendapat air bersih menyebabkan mudahnya terjadi
wabah diare setelah banjir. Penyakit diare yang terlihat ringan justru
bisa membahayakan jiwa, karena saat tubuh kekurangan cairan, maka
semua organ akan mengalami gangguan. Diare akan semakin
berbahaya jika terjadi pada anak-anak.
2.3 Tanda dan gejala Diare
Pasien dengan diare akut datang dengan berbagai gejala klinik
tergantung penyebab penyakit dasarnya. Keluhan diarenya berlangsung
kurang dari 15 hari. Diare karena penyakit usus halus biasanya berjumlah
banyak, diare air dan sering berhubungan dengan malabsorbsi, dan dehidrasi
sering didapatkan.
Diare karena kelainan kolon seringkali berhubungan dengan tinja
berjumlah kecil tetapi sering, bercampur darah dan ada sensasi ingin ke
belakang. Pasien dengan diare akut infektif datang dengan keluhan yang khas
yaitu nausea, muntah, nyeri abdomen, demam, dan tinja yang sering, biasa
air, malabsorbsi, atau berdarah tergantung bakteri patogen yang spesifik.
Pada bayi dan anak, mula-mula akan menjadi cengeng, gelisah, suhu
badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau bahkan tidak ada
kemudian akan timbul diare. Tinja makin cair mungkin mengandung darah
atau lendir, warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur
empedu. Karena seringnya defekasi, anus dan sekitarnya lecet karena tinja
makin lama menjadi asam akibat banyaknya asam laktat yang terjadi dari
pemecahan laktosa yang tidak dapat di absorbsi oleh usus.
Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare. Bila
penderita telah banyak kehilangan air dan elektrolit, terjadilah gejala
dehidrasi. Berat badan turun, pada bayi akan terlihat ubun-ubun cekung.
Tonus dan turgor kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir terlihat
kering.
2.4 Tanda Dan gejala dehidrasi
Dehidrasi terjadi karena kehilangan air lebih banyak daripada
pemasukan air. Derajat dehidrasi dapat dibagi berdasarkan gejala klinis dan
kehilangan berat badan. Derajat dehidrasi menurut kehilangan berat badan,
diklasifikasikan menjadi empat, dapat dilihat dari tabel berikut :
Derajat dehidrasi berdasarkan kehilangan berat badan
Derajat dehidrasi Penurunan berat badan (%)
Tidak dehidrasi < 2
Dehidrasi ringan 2 – 5
Dehidrasi sedang 5-8
Dehidrasi berat 8-10
Derajat dehidrasi berdasarkan gejala klinis
Penilaian A B C
Keadaan umum Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu, tidak sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut, lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum seperti
biasa
Haus, ingin
minum banyak
Malas minum,
tidak bisa minum
Periksa: Turgor
kulit
Baik (kembali
cepat)
Kurang-buruk
(kembali lambat)
Sangat buruk
(kembali sangat
lambat)
Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan/
sedangBila ada 1
tanda ditambah
1/lebih tanda lain
Dehidrasi beratBila
ada 1 tanda
ditambah 1/lebih
tanda lain
BAB III
METODE PENULISAN
Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan dua metode dalam
metode observasi dan pengumpulan data dari internet. Data – data yang
terkumpul penulis didapatkan melalui studi pustaka. Data tersebut penulis
susun dari berbagai sumber. Berikut penulis sajikan perincian metode dalam
karya tulis ilmiah ini.
A. Metode observasi
Data data yang kami dapatkan dari observasi yang telah kami lakukan
berasal dari studi pustaka dari buku buku yang berkaitan dengan
masalah yang kami bahas dalam karya tulis ini.
B. Mengumpulkan data dari internet
Data data yang ada dalam karya tulis ini kami dapatkan dengan
mengumpulkan data data yang ada di internet. Data tersebut kami olah
manjadi kalimat yang padu kemudian kami susun serta kami sajikan
menjadi sebuah bacaan supaya pembaca lebih mudah memahami
materi yang penulis sajikan.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A.Analisis Data
Berdasarkan data yang kami peroleh dengan cara pengamatan dan pencarian
data lewat internet.
Hasil yang di dapatkan sebagai berikut :
1. Tingkat kesadaran masyarakat yang kurang terhadap kesehatan dan
kebersihan lingkungan.
2. Pola makan yang kurang sehat.
Faktor pencetus diare :
Faktor pencetus diare, 4 – F yaitu :
1. Food -> makanan
2. Finger -> tangan
3. Feses -> tinja ( kotoran)
4. Fly -> terbang ( hewan yang terbang)
B. Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh makanan yang dikonsumsi berpengaruh
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
A. Diare adalah keadaan dimana seseorang menderitamencret – mencret, kadang
tinjanya juga mengandung darah atau lendir. Penderita buang air berkali –
kali, tinjanya encer kadang – kadang muntah. Diare disebut juga muntahber
( munath berak ),munath mencret atau muntah bocor.
B. Macam – macam diare :
Diare dibagi menjadi 2 :
1. Diare akut, merupakan diare yang awalnya mendadak dan berlangsung
singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.
2. Diare kronis, merupakan diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu.
Ketentuan ini berlaku bagi orang dewasa, sedangkan pada bayi dan anak –
anak ditetapkan batas 2 minggu.
C. Terjadinya diare :
Diare dapat ditularkan melalui tinja yang mengandung kuman penyebab
diare. Tinja tersebut dikeluarkan oleh orang sakit atau pembawa kuman yang
berak di sembarang tempat. Tinja tadi mencemari lingkungan misalnya tanah,
sungai, dan air sumur. Orang sehat yang menggunakan air sumur atau air
sungai yang sudah tercemari, akan menderita diare juga.
D. Faktor pencetus diare :
Faktor pencetus diare, 4 – F yaitu :
5. Food -> makanan
6. Finger -> tangan
7. Feses -> tinja ( kotoran)
8. Fly -> terbang ( hewan yang terbang)
E. Cara mencegah diare :
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu
penting
1. Sebelum makan
2. Setelah buang air besar
3. Sebelum memegang bayi
4. Setelah menceboki anak
5. Sebelum menyiapkan makanan
b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain
dengan cara merebus, pemanasan sinar matahari atau proses
klorinasi.
c. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar
serangga ( lalat,kecoa, kutu, dan lain – lain )
d. Berak di kakus, tidak di sungai, pantai, sawah atau sembarang
tempat.
e. Gizi yang baik.
f. Menghindari makanan yang mengakibatkan alergi.
g. Susui anak anda selama mungkin, disamping makanan lainnya
sesuai umur.
h. Bagi yang minum susu botol lebih mudah diserang diare dari pada
bayi yang disusui ibunya.
F. Cara penyembuhan diare :
1. Makan dan minum secara normal untuk menggantikan cairan tubuh
yang hilang.
2. Untuk bayi dan balita, teruskan minum ASI ( Air Susu Ibu )
3. Garam oralit
4. Mengubah apa yang kita makan
Beberapa jenis makanan dapat mengakibatkan diare, dan yang lain dapat
membantu menghentikannya.
Jangan makan :
1. Produk susu ( susu atau keju ), makanan yang digoreng.
2. Makanan berlemak termasuk mentega, margarin, minyak atau kacang.
3. Makanan pedas, makanan yang mengandung banyak serat yang tidak
larut. Ini termasuk buah – buahan atau sayuran mentah, roti gandum,
jagung, atau kulit dan biji buahan.
Sebaiknya makan :
1. Pisang, nasi putih, roti tawar atau biskuit kraker.
2. Makaroni atau mie biasa.
3. Telur rebus, bubur gandum.
4. Kentang rebus tumbuk.
G. Pembuatan garam oralit :
Alat dan bahan :
1. Gelas
2. Sendok
3. Air putih hangat 1 gelas
4. Gula pasir 1 sendok teh penuh
5. Garam 1 sendok teh
Cara pembuatan :
Gelas diisi denagn air putih hangat, kemudian campurkan dengan garam 1
sendok teh dan gula 1 sendok teh penuh. Aduk hingga merata.
Selain menggunakan garam oralit, kita juga bisa menggunakan obat tradisional
lain dengan menggunakan daun jambu biji direbus dan diminum.
Daftar Pustaka
1. ^ a b c "Diarrhoea:Why children are still dying and what can be done" (PDF). World Health Organization.
2. ^ a b c d Cara Menghindari Diare Setelah Banjir3. ̂ The Treatment Of Diarrhea, A manual for physicians and other senior
health workers, World Health Organization, 2005. See esp. section "4.2 Treatment Plan A: home therapy to prevent dehydration and malnutrition" on pages 8 - 11 (12-15 in PDF).
4. ̂ Community Health Worker Training Materials for Cholera Prevention and Control, CDC, slides at back are dated 11/17/2010. Page 7 states " . . . Continue to breastfeed your baby if the baby has watery diarrhea, even when traveling to get treatment. Adults and older children should continue to eat frequently."
5. ̂ Ejemot RI, Ehiri JE, Meremikwu MM, Critchley JA (2008). "Hand washing for preventing diarrhoea". In Ejemot, Regina I. Cochrane Database Syst Rev (1): CD004265. doi:10.1002/14651858.CD004265.pub2. PMID 18254044.
6. http://id.wikipedia.org/wiki/Diare/12 November 2013/12.56 7. http://mydocumentku.blogspot.com/2012/06/kti-diare.html/12 november
2013/12.15
http://growupclinic.com/2012/04/04/kenali-tanda-dan-gejala-dehidrasi-pada-penderita-diare/12 November 2013/12.56
2.