laporan jiwa.docx

Upload: erma-safitri

Post on 06-Jul-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    1/44

    LAPORAN PENDAHULUAN

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

    DEFISIT PERAWATAN DIRI

    DI RSJD. Dr. AMINO GONDOHUTOMO

    SEMARANG

    Oleh :

    FLORETTA ANGGA RINI

    N1111019

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN NERSSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO

    SEMARANG

    2012

    LAPORAN PENDAHULUAN

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    2/44

    1. Maalah U!a"a

    Defisit Perawatan Diri

    2. Pr#e Ter$a%&'(a Maalah

    a. Pe')er!&a'

    Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam

    memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan

    kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu

    keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).

    Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas

     perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 200).

    !enurut Poter. Perry (200"), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk 

    memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan

     psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu

    melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya ( #arwoto dan $artonah 2000).

    #anda dan %ejala &

    • %angguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor,

    kulit berdaki dan bau, serta kuku panjang dan kotor 

    • 'etidakmampuan berhiasberpakaian, ditandai dengan rambut aak*

    aakan, pakain kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien

    laki*laki berukur, pada pasien perempuan tidak berdandan.

    • 'etidakmampuan makan seara mandiri, ditandai oleh

    ketidakmampuan mengambil makan sendiri, makan bereeran, dan

    makana tidak pada tempatnya

    • 'etidakmampuan eliminasi se+ara mandiri, ditandai dengan buang air 

     besar atau buang air keil tidak pada tempatnya, dan tidak 

    membersihakan diri dengan baik setelah --' 

    *. Pe'(e*a*

    !enurut #arwoto dan $artonah, (2000) Penyebab kurang perawatan diri

    adalah sebagai berikut & kelelahan fisik  dan penurunan kesadaran.

    #anda dan %ejala

    !enurut Depkes (2000& 20) #anda dan gejala klien dengan defisit perawatan

    diri adalah&

    a) isik  

     

    adan bau, pakaian kotor.

     

    /ambut dan kulit kotor.

     

    'uku panjang dan kotor 

     

    %igi kotor disertai mulut bau

     

    Penampilan tidak rapi

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    3/44

     b) Psikologis

    !alas, tidak ada inisiatif.

    !enarik diri, isolasi diri.

    !erasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.

    ) osial

    1nteraksi kurang

    'egiatan kurang

    #idak mampu berperilaku sesuai norma.

    ara makan tidak teratur 

    -' dan - di sembarang tempat

    +. P#h#' "aala

    ,. Maalah -eera/a!a' %a' %a!a (a') erl %&-a$&

    a) Penurunan kemampuan dan moti+asi merawat diri

    Data subyektif 

    a. 'lien mengatakan saya tidak mampu mandi, tidak bisa melakukan apa*apa,

    Data obyektif 

    a. 'lien terlihat lebih kurang memperhatikan kebersihan, halitosis, badan bau,

    kulit kotor 

     b) 1solasi osial

    Data subyektif 

    a. 'lien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa*apa, bodoh,

    mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.

    Data obyektif 

     b. 'lien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif 

    tindakan, ingin menederai diriingin mengakhiri hidup, -patis, 3kspresi

    sedih, 'omunikasi +erbal kurang, -kti+itas menurun, Posisi janin pada saat

    tidur, !enolak berhubungan, 'urang memperhatikan kebersihan

    ) Defisit Perawatan Diri

    Data subyektif 

    a. Pasien merasa lemah

     b. !alas untuk berakti+itas

    . !erasa tidak berdaya.

    Data obyektif 

    a. /ambut kotor, aak 4 aakan

     b. adan dan pakaian kotor dan bau

    . !ulut dan gigi bau.d. 'ulit kusam dan kotor 

    Kebersihan diri tidak adekuat (BAB/BAK, Makan

    Defsit erawatan

    Penurunan kemam uan dan motivasi

    Isolasi sosial

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    4/44

    e. 'uku panjang dan tidak terawat

    . D&a)'#a Keera/a!a'

    a. Penurunan kemampuan dan moti+asi merawat diri

     b. 1solasi osial

    . Defisit Perawatan Diri & kebersihan diri, berdandan, makan, --' 

    . Re'3a'a T&'%a-a' Keera/a!a'

    D&a)'#a 1 : Penurunan kemampuan dan moti+asi merawat diri

    T$a' U"" :  'lien dapat meningkatkan minat dan moti+asinya untuk 

    memperhatikan kebersihan diri

    T$a' Kh :

    TUK I :  'lien dapat membina hubungan saling peraya dengan perawat.

    I'!er4e'&

    a. erikan salam setiap berinteraksi.

     b. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan.

    . #anyakan nama dan panggilan kesukaan klien.

    d. #unjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.

    e. #anyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien.

    f. uat kontrak interaksi yang jelas.

    g. Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati.

    h. Penuhi kebutuhan dasar klien.

    TUK II : klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri.I'!er4e'&

    a. ina hubungan saling peraya dengan menggunakan prinsip komunikasi

    terapeutik.

     b. Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan ara menjelaskan

     pengertian tentang arti bersih dan tanda* tanda bersih.

    . Dorong klien untuk menyebutkan 5 dari " tanda kebersihan diri.

    d. Diskusikan fungsi kebersihan diri dengan menggali pengetahuan klien

    terhadap hal yang berhubungan dengan kebersihan diri.

    e. antu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan memeliharakebersihan diri.

    f. eri reinforement positif setelah klien mampu mengungkapkan arti

    kebersihan diri.

    g. 1ngatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti& mandi 2 kali pagi dan

    sore, sikat gigi minimal 2 kali sehari (sesudah makan dan sebelum tidur),

    keramas dan menyisir rambut, gunting kuku jika panjang.

    TUK III : 'lien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat.

    I'!er4e'&a. !oti+asi klien untuk mandi.

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    5/44

     b. eri kesempatan untuk mandi, beri kesempatan klien untuk 

    mendemonstrasikan ara memelihara kebersihan diri yang benar.

    . -njurkan klien untuk mengganti baju setiap hari.

    d. 'aji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan rambut.

    e. 'olaborasi dengan perawat ruangan untuk pengelolaan fasilitas perawatan

    kebersihan diri, seperti mandi dan kebersihan kamar mandi.

    f. ekerjasama dengan keluarga untuk mengadakan fasilitas kebersihan diri

    seperti odol, sikat gigi, shampoo, pakaian ganti, handuk dan sandal.

    TUK I5 : 'lien dapat melakukan kebersihan perawatan diri seara mandiri.

    I'!er4e'&

    a. !onitor klien dalam melakukan kebersihan diri seara teratur, ingatkan untuk 

    menui rambut, menyisir, gosok gigi, ganti baju dan pakai sandal.

    TUK 5 : 'lien dapat mempertahankan kebersihan diri seara mandiri.I'!er4e'&

    a. eri reinforement positif jika berhasil melakukan kebersihan diri.

    TUK 5I : 'lien dapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan diri.

    I'!er4e'&

    a. 6elaskan pada keluarga tentang penyebab kurang minatnya klien menjaga

    kebersihan diri.

     b. Diskusikan bersama keluarga tentang tindakanyang telah dilakukan klien

    selama di / dalam menjaga kebersihan dan kemajuan yang telah dialami di

    /.

    . -njurkan keluarga untuk memutuskan memberi stimulasi terhadap kemajuan

    yang telah dialami di /.

    d. 6elaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam menjaga

    kebersihan diri klien.

    e. -njurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam menjaga kebersihan diri.

    f. Diskusikan bersama keluarga ara membantu klien dalam menjaga kebersihan

    diri.

    g. Diskusikan dengan keluarga mengenai hal yang dilakukan misalnya&mengingatkan pada waktu mandi, sikat gigi, mandi, keramas, dan lain*lain.

    D&a)'#a 2 : 1solasi sosial

    T$a' U"" : klien tidak terjadi perubahan sensori persepsi

    T$a' Kh :

    TUK I : 'lien dapat membina hubungan saling peraya

    I'!er4e'& 

    a. ina hubungan saling peraya& salam terapeutik, memperkenalkan diri,

     jelaskan tujuan interaksi, iptakan lingkungan yang tenang, buat kesepakatan

    dengan jelas tentang topik, tempat dan waktu.

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    6/44

     b. eri perhatian dan penghaargaan& temani klien walau tidak menjawab.

    . Dengarkan dengan empati& beri kesempatan biara, jangan terburu*buru,

    tunjukkan bahwa perawat mengikuti pembiaraan klien.

    TUK II : 'lien dapat menyebutkan penyebab menarik diri

    I'!er4e'& 

    a. 'aji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda*tandanya

     b. eri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab

    menarik diri atau mau bergaul

     b. Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda*tanda serta

     penyebab yang munul

    . erikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

    TUK III : 'lien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain

    dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.

    I'!er4e'& 

    -. 'aji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan

    orang lain

    a. eri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang

    keuntungan berhubungan dengan prang lain

     b. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain

    . eri reinforement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan

    tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain

    . 'aji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang

    lain

    a. eri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan

    orang lain

     b. Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan

    orang lain

    . eri reinforement positif terhadap kemampuan mengungkapkan

     perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

    TUK I5 : 'lien dapat melaksanakan hubungan sosial

    I'!er4e'& 

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    7/44

    a. 'aji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain

     b. Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain

    . eri reinforement positif terhadap keberhasilan yang telah diapai

    d. antu klien untuk menge+aluasi manfaat berhubungan

    e. Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu

    f. !oti+asi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan

    g. eri reinforement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan

    TUK I5 :  'lien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan

    dengan orang lain

    I'!er4e'& 

    a. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan

    orang lain

     b. Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan dengan

    orang lain

    . eri reinforement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan

    manfaat berhubungan dengan oranglain

    D&a)'#a + : Defisit Perawatan Diri & kebersihan diri, berdandan, makan,

    --' 

    T$a' U"" :

    Pasien tidak mengalami defisit perawatan diri

    T$a' Kh :

    Pasien mampu melakukan kebersihan diri seara mandiri

    Pasien mampu melakukan berhiasberdandan seara baik 

    Pasien mampu melakukan makan dengan baik 

    Pasien mampu melakukan --' seara mandiri

    I'!er4e'&

    7) !elatih pasien ara*ara perawatan kebersihan diri

    a) !enjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.

     b) !enjelaskan alat*alat untuk menjaga kebersihan diri

    ) !enjelaskan ara*ara melakukan kebersihan diri

    d) !elatih pasien mempraktekkan ara menjaga kebersihan diri

    2) !elatih pasien berdandanberhias

    8ntuk pasien laki*laki latihan meliputi &

    a) erpakaian

     b) !enyisir rambut) erukur 

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    8/44

    8ntuk pasien wanita, latihannya meliputi &

    a) erpakaian

     b) !enyisir rambut

    ) erhias

    5) !elatih pasien makan seara mandiri

    a) !enjelaskan ara mempersiapkan makan b) !enjelaskan ara makan yang tertib

    ) !enjelaskan ara merapihkan peralatan makan setelah makan

    d) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik 

    ) !engajarkan pasien melakukan --' seara mandiri

    a) !enjelaskan tempat --' yang sesuai

     b) !enjelaskan ara membersihkan diri setelah - dan -' 

    ) !enjelaskan ara membersihkan tempat - dan -' 

    DAFTAR PUSTAKA

    arpenito, 9ynda 6uall. 2007.  Buku Saku Diagnosa Keperawatan. 3disi :. 6akarta &

    3%.

    Depkes. 2000. tandar Pedoman Perawatan jiwa.'aplan adoh. 7;;:. Sinopsis

     Psikiatri. 3disi

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    9/44

    #ownsend, !arry . 7;;:.  Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Perawatan

     Psikiatri. 3disi 5. 6akarta. 3%

    LAPORAN PENDAHULUAN

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

    RESIKO 6UNUH DIRI

    DI RSJD. Dr. AMINO GONDOHUTOMO

    SEMARANG

    Oleh :

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    10/44

    FLORETTA ANGGA RINI

    N1111019

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN NERS

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO

    SEMARANG

    2012

    LAPORAN PENDAHULUAN

    A. MASALAH UTAMA

    /esiko bunuh diri

    6. PROSES TERJADIN7A

    MASALAH

    7. Pengertian

    unuh diri merupakan tindakan yang seara sadar dilakukan oleh pasien untuk 

    mengakhiri kehidupannya. !enurut !aris, erman, il+erman, dan ongar (2000),

     bunuh diri memiliki pengertian, antara lain&

    unuh diri adalah membunuh diri sendiri seara intensional

    unuh diri dilakukan dengan intensi

    unuh diri dilakukan oleh diri sendiri kepada diri sendiri

    unuh diri bisa terjadi seara tidak langsung (aktif) atau tidak langsung

    (pasif), misalnya dengan tidak meminum obat yang menentukan

    kelangsungan hidup atau seara sengaja berada di rel kereta api.

    #anda dan gejala &

    edih

    !arah

    Putus asa

    #idak berdaya

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    11/44

    !emeberikan isyarat +erbal maupun non +erbal

    2. Penyebab

    eara uni+ersal& karena ketidakmampuan indi+idu untuk menyelesaikan masalah.

    #erbagi menjadi&

    7. aktor %enetik 

    2. aktor iologis lain

    5. aktor Psikososial @ 9ingkungan

    aktor genetik (berdasarkan penelitian)&

    7," 4 5 kali lebih banyak perilaku bunuh diri terjadi pada indi+idu yang

    menjadi kerabat tingkat pertama dari orang yang mengalami gangguan

    mooddepresi yang pernah melakukan upaya bunuh diri.

    9ebih sering terjadi pada kembar monoAigot dari pada kembar diAigot.

    aktor iologis lain&

    iasanya karena penyakit kroniskondisi medis tertentu, misalnya&

    troke

    %angguuan kerusakan kognitif (demensia)

    DiabetesPenyakit arteri koronaria

    'anker 

    B1? -1D

    aktor Psikososial @ 9ingkungan&

    #eori Psikoanalitik Psikodinamika& #eori reud, yaitu bahwa

    kehilangan objek berkaitan dengan agresi @ kemarahan, perasaan

    negatif thd diri, dan terakhir depresi.

    #eori Perilaku 'ognitif& #eori ek, yaitu Pola kognitif negatif yang

     berkembang, memandang rendah diri sendiri

    tressor 9ingkungan& kehilangan anggota keluarga, penipuan,

    kurangnya sistem pendukung sosial

    5. -kibat

    /esiko bunuh diri dapat megakibatkan sebagai berikut &

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    12/44

    'eputusasaan

    !enyalahkan diri sendiri

    Perasaan gagal dan tidak berharga

    Perasaan tertekan

    1nsomnia yang menetap

    Penurunan berat badan

    erbiara lamban, keletihan

    !enarik diri dari lingkungan soial

    Pikiran dan renana bunuh diri

    Perobaan atau anaman +erbal

    8. POHON MASALAH

    Barga diri rendah

    D. MASALAH KEPERAWATAN

    DAN DATA 7ANG PERLU DIKAJI

    1. Pe')-a$&a' Fa-!#r Re&-# Per&la- *'h D&r&

     

    6enis kelamin& resiko meningkat pada pria

     

    8sia& lebih tua, masalah semakin banyak 

     

    tatus perkawinan& menikah dapat menurunkan resiko, hidup sendiri

    merupakan masalah.

    Resiko menederai diri sendiri,

    oran! lain dan lin!kun!an

    Resiko bunuh

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    13/44

     

    /iwayat keluarga& meningkat apabila ada keluarga dengan perobaan bunuh

    diri penyalahgunaan Aat.

     

    Penetus ( peristiwa hidup yang baru terjadi)& 'ehilangan orang yang diintai,

     pengangguran, mendapat malu di lingkungan soial. 

    aktor kepribadian& lebih sering pada kepribadian intro+ertmenutup diri.

     

    9ain 4 lain& Penelitian membuktikan bahwa ras kulit putih lebih beresiko

    mengalami perilaku bunuh diri.

    1 Maalah -eera/a!a'

    /esiko Perilaku bunuh diri

    D & menyatakan ingin bunuh diri ingin mati saja, tak ada gunanya hidup.

    DC & ada isyarat bunuh diri, ada ide bunuh diri, pernah menoba bunuhdiri.

    'oping maladapti+e

    D & menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada harapan.

    DC & nampak sedih, mudah marah, gelisah, tidak dapat mengontrol impuls.

    E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    7. Diagnosa 7 & /esiko bunuh diri

    2. #ujuan umum & 'lien tidak melakukan perobaan bunuh diri

    5. #ujuan khusus &

    'lien dapat membina hubungan saling peraya

    #indakan&

    • Perkenalkan diri dengan klien

    • #anggapi pembiaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal.

    • iara dengan tegas, jelas, dan jujur.

    • ersifat hangat dan bersahabat.

    • #emani klien saat keinginan menederai diri meningkat.

    'lien dapat terlindung dari perilaku bunuh diri

    #indakan &

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    14/44

    • 6auhkan klien dari benda benda yang dapat membahayakan (pisau,

    silet, gunting, tali, kaa, dan lain lain).

    • #empatkan klien di ruangan yang tenang dan selalu terlihat oleh

     perawat.

    • -wasi klien seara ketat setiap saat.

    'lien dapat mengekspresikan perasaannya

    #indakan&

    • Dengarkan keluhan yang dirasakan.

    • ersikap empati untuk meningkatkan ungkapan keraguan, ketakutan

    dan keputusasaan.

    • eri dorongan untuk mengungkapkan mengapa dan bagaimana

    harapannya.

    • eri waktu dan kesempatan untuk meneritakan arti penderitaan,

    kematian, dan lain lain.

    • eri dukungan pada tindakan atau uapan klien yang menunjukkan

    keinginan untuk hidup.

    'lien dapat meningkatkan harga diri

    #indakan&

    • antu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya.

    • 'aji dan kerahkan sumber sumber internal indi+idu.

    • antu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal& hubungan antar 

    sesama, keyakinan, hal hal untuk diselesaikan).

    'lien dapat menggunakan koping yang adaptif 

      #indakan&

    • -jarkan untuk mengidentifikasi pengalaman pengalaman yang

    menyenangkan setiap hari (misal & berjalan*jalan, membaa buku

    fa+orit, menulis surat dll.)

    • antu untuk mengenali hal hal yang ia intai dan yang ia sayang, dan

     pentingnya terhadap kehidupan orang lain, mengesampingkan tentang

    kegagalan dalam kesehatan.

    • eri dorongan untuk berbagi keprihatinan pada orang lain yang

    mempunyai suatu masalah dan atau penyakit yang sama dan telah

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    15/44

    mempunyai pengalaman positif dalam mengatasi masalah tersebut

    dengan koping yang efektif 

    7. Diagnosa 2 & %angguan konsep diri& harga diri

    rendah

    2. #ujuan umum & 'lien tidak melakukan kekerasan

    5. #ujuan khusus &

    7. 'lien dapat membina hubungan saling

     peraya.

    #indakan&

    7.7. ina hubungan saling peraya & salam terapeutik, empati, sebut nama

     perawat dan jelaskan tujuan interaksi.

    7.2. Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai.

    7.5. iara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang.

    2. 'lien dapat mengidentifikasi kemampuan

    dan aspek positif yang dimiliki.

    #indakan&2.7 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

    2.2 Bindari penilaian negatif detiap pertemuan klien

    2.5 8tamakan pemberian pujian yang realitas

    5. 'lien mampu menilai kemampuan yang

    dapat digunakan untuk diri sendiri dan keluarga

    #indakan&

    5.7 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

    5.2 Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke

    rumah

    . 'lien dapat merenanakan kegiatan yang

     bermanfaat sesuai kemampuan yang dimiliki

    #indakan &

    .7. /enanakan bersama klien akti+itas yang dapat dilakukan setiap hari

    sesuai kemampuan.

    .2. eri ontoh ara pelaksanaan kegiatan yang klien lakukan.

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    16/44

    .5. #ingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

    ". 'lien dapat melakukan kegiatan sesuai

    kondisi dan kemampuan

    #indakan &

    ".7. eri klien kesempatan menoba kegiatan yang telah direnanakan

    ".2. eri pujian atas keberhasilan klien

    ".5. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

    =. 'lien dapat memanfaatkan sistem

     pendukung yang ada

    #indakan &

    =.7 eri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang ara merawat klien

    =.2 antu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

    =.5 antu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

    =. eri reinforement positif atas keterlibatan keluarga

    7. Diagnosa & /esiko menederai diri sendiri, orang lain dan

    lingkungan

    2. #ujuan umum &

    " Pasien tidak menederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

    5. #ujuan khusus &

    " Pasien mendapatkan perlindungan dari lingkungannya

    " Pasien mampu mengungkapkan perasaannya

    " Pasien mampu meningkatkan harga dirinya

    " Pasien mampu menggunakan ara penyelesaiaan masalah yang baik 

    . #indakan &

    " !endikusikan ara mengatasi keinginan menederai diri sendiri, orang lain

    dan lingkungan

    " !eningkatkan harga diri pasien dengan ara &

    o !emberikan kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya

    o !emberikan pujian jika pasien dapat mengatakan perasaan yang

     positif 

    o !eyakinkan pasien bahawa dirinya penting

    o !endiskusikan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    17/44

    o !erenanakan yang dapat pasien lakukan

    " #ingkatkan kemampuan menyelesaikan masalah dengan ara &

    o !endiskusikan dengan pasien ara menyelesaikan masalahnya

    o !endiskusikan dengan pasien efektfitas masing*masing ara penyelesian masalah

    o !endiskusikan dengan pasien ara menyelesaikan masalah yang lebih

     baik 

    F. REN8ANA TINDAKAN

    KPERAWATAN

    a. -naman atau perobaan bunuh diri

    7. 1nter+ensi pada pasien

    a #ujuan keperawatan

    Pasien tetap aman dan selamat.

    * #indakan keperawatan

    !elindubgi pasien dengan ara&

    • #emani pasien terus*menerus sampai pasein dapat dipindahkan ke

    tempat yang aman

    • 6auhkan semua benda yang berbahaya (misalnya& pisau, silet, gelas,

    dan tali pinggang)

    • Periksa apakah pasien benar*benar telah meminum obatnya jika pasien

    mendapatkan obatnya.

    • Dengan lembut, jelaskan pada pasien bahwa anda akan melindungi

     pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri.

    Da!ar P!a-a

    'eliat -. udi, -kemat. 200;. !odel Praktik 'eperawatan Profesional 6iwa. 6akarta& 3%.

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    18/44

    LAPORAN PENDAHULUAN

    I. Ka ;Maalah U!a"a

    1solasi sosial & menarik diri

    II. Pr#e Ter$a%&'(a Maalah

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    19/44

    !enarik diri merupakan perobaan untuk menghindari interaksi dengan orang

    lain, menghindari hubungan dengan orang lain (udi -na 'eliat, 7;;;).

    !enarik diri dipengaruhi oleh faktor perkembangan dan sosial budaya. aktor 

     perkembangan yang terjadi adalah kegagalan indi+idu sehingga terjadi tidak peraya

     pada orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa terhadap hubungan dengan orang

    lain dan gangguan konsep diri, dimana klien merasa dirinya tidak berharga.

    !enarik diri dapat juga disebabkan oleh pereraian, putus hubungan, peran

    keluarga yang tidak jelas, orang tua peandu alkohol dan penganiayaan anak. /esiko

    dari perilaku menarik diri adalah terjadinya perubahan persepsi sensori (halusinasi).

    !anifestasi klinik pada klien dengan menarik diri adalah apatis, ekspresi sedih, afek 

    tumpul, menyendiri, banyak diam diri di kamar, menunduk, menolak hubungan dengan

    orang lain, perawatan diri kurang, posisi tidur seperti janin (menekur).

    III. P#h#' Maalah

    /isiko perubahan persepsi sensori & halusinasi.

    %angguan konsep diri & harga diri rendah

    I5. Maalah Keera/a!a' %a' Da!a (a') Perl D&-a$&

    7. !asalah 'eperawatan

    a. /isiko perubahan persepsi sensori & halusinasi..

     b. 1solasi sosial & menarik diri

    . %angguan konsep diri & harga diri rendah

    2. Data yang perlu Dikaji

    a. Data obyektif  

    -patis, ekspresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri di kamar, banyak 

    diam

     b. Data subyektif 

    Isolasi sosial # menarik

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    20/44

    ukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang hanya dijawab dengan

    singkat ya atau tidak.

    5. D&a)'#a Keera/a!a'

    7. /isiko perubahan persepsi sensori & halusinasi berhubungan dengan menarik 

    diri

    2. 1solasi sosial & menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

    5I. Re'3a'a T&'%a-a' Keer/a!a'

    a. #ujuan umum & tidak terjadi perubahan persepsi sensori & halusinasi

     b. #ujuan khusus &

    7. 'lien dapat membina hubungan saling peraya

    #indakan &

    7.7. ina hubungan saling peraya & salam terapeutik, memperkenalkan

    diri, jelaskan tujuan interaksi, iptakan lingkungan yang tenang, buat

    kesepakatan janji dengan jelas tentang topik, tempat, waktu

    7.2. eri perhatian dan penghargaan & temani klien walau tidak menjawab

    7.5. Dengarkan dengan empati & beri kesempatan biara, jangan terburu*

     buru, tunjukkan bahwa perawat mengikuti pembiaraan klien.

    2. 'lien dapat menyebut penyebab menarik diri

    #indakan &

    2.7. iarakan penyebab tidak mau bergaul dengan orang lain

    2.2. Diskusikan akibat yang dirasakan dari menarik diri

    5. 'lien dapat menyebutkan keuntungan hubungan dengan orang lain

    #indakan &

    5.7. Diskusikan keuntungan bergaul dengan orang lain

    5.2. antu mengidentifikasikan kemampuan yang dimiliki untuk bergaul

    . 'lien dapat melakukan hubungan sosial seara bertahap & klien*perawat, klien*

     perawat*klien lain, perawat*klien*kelompok, klien*keluarga

    #indakan &

    .7. 9akukan interaksi sering dan singkat dengan klien jika mungkin

     perawat sama

    .2. !oti+asitemani klien untuk berkenalan dengan orang lain

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    21/44

    .5. #ingkatkan interaksi seara bertahap

    .. 9ibatkan dalam terapi akti+itas kelompok sosialisasi

    .". antu melaksanakan akti+itas setiap hari dengan interaksi

    .=. asilitasi hubungan klien dengan keluarga seara terapeutik

    ". 'lien dapat mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain

    #indakan &

    ".7. Diskusi dengan klien setiap selesai interaksikegiatan

    ".2. eri pujian atas keberhasilan klien

    =. 'lien mendapat dukungan keluarga

    #indakan &

    =.7. eri pendidikan kesehatan tentang ara merawat klien melalui

     pertemuan keluarga

    =.2. eri reinforement positif atas keterlibatan keluarga

    DAFTAR PUSTAKA

    7. tuart %$, undeen 6. Buku Saku Keperawatan Jiwa. 3disi 5.6akarta & 3%. 7;;:

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    22/44

    2. 'eliat -.  Proses Keperawatan Kese!atan Jiwa. 3disi 7.

    6akarta & 3%. 7;;;

    5. -AiA /, dkk. Pedoman Asu!an Keperawatan Jiwa. emarang &

    /6D Dr. -mino %ondoutomo. 2005

    . #im Direktorat 'eswa. Standar Asu!an Keperawatan

     Kese!atan Jiwa. 3disi 7. andung & /6P andung. 2000

    ". oyd !-, Nihart !-.  Ps+,!iatri, #ursing - ontemporar+

     Pra,ti,e. Philadelphia & 9ippinott*/a+en Publisher. 7;;:

    LAPORAN PENDAHULUAN

    I. Ka ;Maalah U!a"a

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    23/44

    Perilaku kekerasanamuk 

    II. Pr#e Ter$a%&'(a Maalah

    Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan

    yang dapat membahayakan seara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun

    lingkungan. Bal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah

    yang tidak konstruktif (#owsend,7;;:)

    Perilaku kekerasanamuk dapat disebabkan karena frustasi, takut, manipulasi

    atau intimidasi. Perilaku kekerasan merupakan hasil konflik emosional yang belum

    dapat diselesaikan. Perilaku kekersan juga menggambarkan rasa tidak aman, kebutuhan

    akan perhatian dan ketergantungan pada orang lain.

    Pada klien gangguan jiwa, perilaku kekerasan dapat disebabkan adanya

     perubahan sensori persepsi berupa halusinasi baik dengar, +isual maupun lainnya. 'lien

    merasa diperintah oleh suara*suara atau bayangan yang mengejeknya. 'lien dengan

     perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan*tindakan berbahaya bagi dirinya, orang

    lain maupun lingkungan, seperti menyerang orang lain, memeahkan perabot,

    membakar rumah dan lain*lain.

    III. P#h#' Maalah

    /isiko menederai diri, orang lain dan lingkungan

    Perubahan persepsi sensori & halusinasi.

    I5. Maalah Keera/a!a' %a' Da!a (a') Perl D&-a$&

    a. !asalah keperawatan

    7. /isiko menederai diri, orang lain dan lingkungan

    2. Perilaku kekerasanamuk  

    5. Perubahan persepsi sensori & halusinasi.

     b. Data yang perlu dikaji

    7. Data ubjektif  

    Perilaku kekerasan/amuk

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    24/44

    a. 'lien mengatakan beni atau kesal pada seseorang

     b. 'lien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya

     jika sedang kesal atau marah

    . /iwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya

    2. Data Cbjektif  

    a. !ata merah, wajah agak merah

     b. Nada suara tinggi dan keras, biara menguasai

    . 3kspresi marah saat membiarakan orang, pandangan

    tajam

    d. !erusak dan melempar barang*barang

    5. D&a)'#a Keera/a!a'

    7. /isiko menederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan

    dengan perilaku kekerasanamuk 

    2. Perilaku kekerasanamuk berhubungan dengan perubahan persepsi

    sensori & halusinasi.

    5I. Re'3a'a T&'%a-a' Keer/a!a'

    a. #ujuan umum & klien tidak menederai diri sendiri, orang lain

    dan lingkungan

     b. #ujuan khusus &

    7. 'lien dapat membina hubungan saling peraya

    #indakan &

    ina hubungan saling peraya & salam terapeutik, empati, perkenalan dan

     jelaskan tujuan interaksi

    eri perhatian dan penghargaan & temani klien walau tidak menjawab

    iara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang

    2. 'lien dapat mengidentifikasikan penyebab perilaku kekerasan

    #indakan &

    eri kesempatan mengungkapkan perasaan

    antu klien mengungkapkan perasaan jengkel kesal

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    25/44

    Dengarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien dengan

    tenang

    5. 'lien dapat mengidentifikasi tanda*tanda perilaku kekerasan

    #indakan &

    -njurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat jengkel atau

    kesal

    Cbser+asi tanda perilaku kekerasan

    impulkan bersama klien tanda*tanda jengkelkesal yang dialami klien

    . 'lien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan

    #indakan &

    -njurkan klien mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan

    antu klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa

    dilakukan

    #anyakan apakah dengan tindakan seperti itu dapat menyelesaikan masalah

    ". 'lien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan

    #indakan &

    iarakan akibatkerugian dari ara yang dilakukanersama klien menyimpulkan akibat dari ara yang digunakan

    #anyakan apakah klien ingin mempelajari ara baru yang sehat

    =. 'lien dapat mengidentifikasi ara konstruktif dalam berespon terhadap

    kemarahan

    #indakan &

    eri pujian jika mengetahui ara lain yang sehat

    Diskusikan ara lain yang sehat. eara fisik & tarik napas dalam jika sedang

    kesal, berolahraga, memukul bantalkasur

    eara +erbal & katakan bahwa anda sedang marah atau kesaltersinggung

    eara spiritual & berdoa, ibadah, memohon kepada #uhan untuk diberi

    kesabaran

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    26/44

    antu mengidentifikasi manfaat ara yang telah dipilih

    antu mensimulasikan ara yang telah dipilih

    eri reinforement positif atas keberhasilan yang diapai dalam simulasi

    -njurkan menggunakan ara yang telah dipilih saat jengkelmarah

    :. 'lien mendapat dukungan dari keluarga

    #indakan &

    eri pendidikan kesehatan tentang ara merawat klien melalui pertemuan

    keluarga

    eri reinforement positif atas keterlibatan keluarga

    ;. 'lien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program)

    #indakan &

    Diskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek 

    samping)

    antu klien menggunakan obat dengan prinsip " benar (nama klien, obat,

    dosis, ara dan waktu)

    -njurkan untuk membiarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan

    LAPORAN PENDAHULUAN

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    27/44

    I. Ka ;Maalah U!a"a

    Perubahan sensori perseptual & halusinasi

    II. Pr#e Ter$a%&'(a Maalah

    Balusinasi adalah gangguan penerapan (persepsi) pana indera tanpa adanya

    rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan dimana terjadi

     pada saat kesadaran indi+idu itu penuh baik (tuart @ undenn, 7;;:).

    1ndi+idu yang mengalami halusinasi seringkali beranggapan sumber atau

     penyebab halusinasi berasal dari lingkungan. /angsangan primer dari halusinasi adalah

    kebutuhan perlindungan diri seara psikologik terhadap kejadian traumatik sehubungan

    dengan rasa bersalah, rasa sepi, marah, rasa takut ditinggalkan oleh orang yang diintai,

    tidak dapat mengendalikan dorongan ego, pikiran dan perasaannya sendiri.

    eara umum dapat dikatakan segala sesuatu yang menganam harga diri ( sel/ 

    esteem) dan keutuhan keluarga dapat merupakan penyebab terjadinya halusinasi.

    -naman terhadap harga diri dan keutuhan keluarga meningkatkan keemasan. %ejala

    dengan meningkatnya keemasan, kemampuan untuk memisahkan dan mengatur 

     persepsi, mengenal perbedaan antara apa yang dipikirkan dengan perasaan sendiri

    menurun, sehingga segala sesuatu diartikan berbeda dan proses rasionalisasi tidak efektif lagi. Bal ini mengakibatkan sulit untuk membedakan mana rangsangan yang

     berasal dari pikirannya sendiri dan mana yang dari lingkungan..

    'lien dengan halusinasi enderung menarik diri, sering didapatkan duduk 

    terpaku dengan pandangan mata pada satu arah tertentu, tersenyum atau berbiara

    sendiri, seara tiba*tiba marah atau menyerang orang lain, gelisah, melakukan gerakan

    seperti menikmati sesuatu. 6uga keterangan dari klien sendiri tentang halusinasi yang

    dialaminya (apa yang dilihat, didengar atau dirasakan) 

    III. P#h#' Maalah

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    28/44

    /isiko menederai diri, orang lain dan lingkungan

    1solasi sosial & menarik diri

    I5. Maalah Keera/a!a' %a' Da!a (a') Perl D&-a$&

    a. !asalah keperawatan

    7. /isiko menederai diri, orang lain dan lingkungan

    2. Perubahan sensori perseptual & halusinasi

    5. 1solasi sosial & menarik diri

     b. Data yang perlu dikaji

    7. Data ubjektif  

    a. 'lien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan

    dengan stimulus nyata

     b. 'lien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang

    nyata

    . 'lien mengatakan menium bau tanpa stimulus

    d. 'lien merasa makan sesuatu

    e. 'lien merasa ada sesuatu pada kulitnya

    f. 'lien takut pada suarabunyigambar yang dilihat dan didengar 

    g. 'lien ingin memukulmelempar barang*barang

    2. Data Cbjektif  

    a. 'lien berbiar dan tertawa sendiri

     b. 'lien bersikap seperti mendengarmelihat sesuatu

    . 'lien berhebti biara ditengah kalimat untuk  

    mendengarkan sesuatu

    d. Disorientasi

    Perubahan sensori perseptual#

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    29/44

    5. D&a)'#a Keera/a!a'

    7. /isiko menederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan

    dengan perubahan sensori perseptual & halusinasi

    2. Perubahan sensori perseptual & halusinasi berhubungan dengan menarik 

    diri.

    5I. Re'3a'a T&'%a-a' Keer/a!a'

    a. #ujuan umum & klien tidak menederai diri sendiri, orang lain

    dan lingkungan

     b. #ujuan khusus &

    7. 'lien dapat membina hubungan saling peraya

    #indakan &

    alam terapeutik 4 perkenalan diri 4 jelaskan tujuan 4 iptakan lingkungan

    yang tenag 4 buat kontrak yang jelas (waktu, tempat, topik)

    eri kesempatan mengungkapkan perasaan

    3mpati

    -jak membiarakan hal*hal yang ada di lingkungan

    2. 'lien dapat mengenal halusinasinya

    #indakan &

    'ontak sering dan singkat

    Cbser+asi tingkah laku yang terkait dengan halusinasi (+erbal dan non

    +erbal)

    antu mengenal halusinasinya dengan menanyakan apakah ada suara yang

    didengar dan apa yang dikatakan oleh suara itu. 'atakan bahwa perawat

     peraya klien mendengar suara itu, tetapi perawat tidak mendengarnya.

    'atakan bahwa perawat akan membantu

    Diskusi tentang situasi yang menimbulkan halusinasi, waktu, frekuensi

    terjadinya halusinasi serta apa yang dirasakan saat terjadi halusinasi

    Dorong untuk mengungkapkan perasaan saat terjadi halusinasi

    5. 'lien dapat mengontrol halusinasinya

    #indakan &

    1dentifikasi bersama tentang ara tindakan jika terjadi halusinasi

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    30/44

    Diskusikan manfaat ara yang digunakan klien dan ara baru untuk 

    mengontrol halusinasinya

    antu memilih dan melatih ara memutus halusinasi & biara dengan orang

    lain bila munul halusinasi, melakukan kegiatan, mengatakan pada suara

    tersebut Esaya tidak mau dengarF

    #anyakan hasil upaya yang telah dipilihdilakukan

    eri kesempatan melakukan ara yang telah dipilih dan beri pujian jika

     berhasil

    9ibatkan klien dalam #-' & stimulasi persepsi

    . 'lien dapat dukungan dari keluarga

    #indakan &

    eri pendidikan kesehatan pada pertemuan keluarga tentang gejala, ara,

    memutus halusinasi, ara merawat, informasi waktu follow up atau kapan

     perlu mendapat bantuan

    eri reinforement positif atas keterlibatan keluarga

    ". 'lien dapat menggunakan obat dengan benar 

    Diskusikan tentang dosis, nama, frekuensi, efek dan efek samping minum obat

    antu menggunakan obat dengan prinsip " benar (nama pasien, obat, dosis,ara, waktu)

    -njurkan membiarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan

    eri reinforement positif klien minum obat yang benar.

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    31/44

    DAFTAR PUSTAKA

    tuart %$, undeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa$ 6akarta & 3%, 7;;"

    2. 'eliat udi -na, Proses Keperawatan Kese!atan Jiwa$ 3disi 1, 6akarta & 3%, 7;;;

    5. -AiA /, dkk,  Pedoman Asu!an Keperawatan Jiwa Semarang - /6D Dr. -mino

    %onohutomo, 2005

    . #im Direktorat 'eswa, Standar Asu!an Keperawatan Jiwa$ 3disi 7, andung, /6P

    andung, 2000

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    32/44

    LAPORAN PENDAHULUAN

    I. Ka ;Maalah U!a"a

    %angguan konsep diri & harga diri rendah

    II. Pr#e Ter$a%&'(a Maalah

    %angguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap

    diri sendiri, termasuk hilangnya peraya diri dan harga diri, merasa gagal menapai

    keinginan. (udi -na 'eliat, 7;;;). %angguan harga diri atau harga diri rendah dapat

    terjadi seara &

    7. Situasional , yaitu terjadi trauma yang tiba*tiba, misal harus operasi, keelakaan,

    dierai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja dll. Pada klien yang dirawat

    dapat terjadi harga diri rendah karena pri+ay yang kurang diperhatikan &

     pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan

    (pemasangan kateter, pemeriksaan perianal, dll), harapan akan struktur, bentuk dan

    ffungsi tubuh yang tidak terapai karena dirawatsakitpenyakit, perlakuan petugas

    yang tidak menghargai.

    2.  Kronik , yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama..  

    III. P#h#' Maalah

    1solasi sosial & menarik diri

    erduka disfungsional

    I5. Maalah Keera/a!a' %a' Da!a (a') Perl D&-a$&

    7. !asalah keperawatan

    a. 1solasi sosial & menarik diri

     b. %angguan konsep diri & harga diri rendah

    . erduka disfungsional

    2. Data yang perlu dikaji

    $an!!uan konsep diri # %ar!a diri

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    33/44

    a. Data ubyektif 

    'lien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa*apa, bodoh,

    mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.

     b. Data Cbyektif 

    'lien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif 

    tindakan, ingin menederai diriingin mengakhiri hidup.

    5. D&a)'#a Keera/a!a'

    7. 1solasi sosial & menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

    2. %angguan konsep diri & harga diri rendah berhubungan dengan berduka

    disfungsional.

    5I. Re'3a'a T&'%a-a' Keera/a!a'

    a. #ujuan umum & klien tidak terjadi gangguan konsep diri & harga diri

    rendahklien akan meningkat harga dirinya.

     b. #ujuan khusus &

    7. 'lien dapat membina hubungan saling peraya

    #indakan &

    ina hubungan saling peraya & salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan tujuaninteraksi, iptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (waktu,

    tempat dan topik pembiaraan)

    eri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya

    ediakan waktu untuk mendengarkan klien

    'atakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung

     jawab serta mampu menolong dirinya sendiri

    2. 'lien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif  

    yang dimiliki

    #indakan &

    'lien dapat menilai kemampuan yang dapat Diskusikan kemampuan dan

    aspek positif yang dimiliki

    Bindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi

     pujian yang realistis

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    34/44

    'lien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

    5. digunakan

    #indakan &

    5.7. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

    5.2. Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke

    rumah

    . 'lien dapat menetapkan merenanakan kegiatan sesuai

    dengan kemampuan yang dimiliki

    #indakan &

    .7. /enanakan bersama klien akti+itas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai

    kemampuan

    .2. #ingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

    .5. eri ontoh ara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

    ". 'lien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan

    kemampuan

    #indakan &

    ".7. eri kesempatan menoba kegiatan yang telah direnanakan

    ".2. eri pujian atas keberhasilan klien

    ".5. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

    =. 'lien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

    #indakan &

    eri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang ara merawat klien

    antu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

    antu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

    eri reinforement positif atas keterlibatan keluarga

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    35/44

    DAFTAR PUSTAKA

    -Ais /, dkk. Pedoman asu!an keperawatan jiwa. emarang & /6D Dr. -mino %ondoutomo.

    2005

    oyd !-, Bihart !-. Ps+,!iatri, nursing - ,ontemporar+ pra,ti,e. Philadelphia & 9ipinott*

    /a+en Publisher. 7;;:

    'eliat -. Proses kese!atan jiwa. 3disi 7. 6akarta & 3%. 7;;;

    tuart %$, undeen 6. Buku saku keperawatan jiwa. 3disi 5. 6akarta & 3%. 7;;:

    #im Direktorat 'eswa. Standar asu!an keperawatan kese!atan jiwa. 3disi 7. andung &

    /6P andung. 2000

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    36/44

    LAPORAN PENDAHULUAN

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

    HARGA DIRI RENDAH

    DI RSJD. Dr. AMINO GONDOHUTOMO

    SEMARANG

    Oleh :

    FLORETTA ANGGA RINI

    N1111019

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN NERS

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO

    SEMARANG

    2012

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    37/44

    LAPORAN PENDAHULUAN

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

    HALUSINASI

    DI RSJD. Dr. AMINO GONDOHUTOMO

    SEMARANG

    Oleh :

    FLORETTA ANGGA RINI

    N1111019

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN NERS

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO

    SEMARANG

    2012

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    38/44

    LAPORAN PENDAHULUAN

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

    MENARIK DIRI

    DI RSJD. Dr. AMINO GONDOHUTOMO

    SEMARANG

    Oleh :

    FLORETTA ANGGA RINI

    N1111019

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN NERSSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO

    SEMARANG

    2012

    LAPORAN PENDAHULUAN

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    39/44

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

    WAHAM

    DI RSJD. Dr. AMINO GONDOHUTOMO

    SEMARANG

    Oleh :

    FLORETTA ANGGA RINI

    N1111019

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN NERS

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJOSEMARANG

    2012

    LAPORAN PENDAHULUAN

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    40/44

    PERILAKU KEKERASAN

    DI RSJD. Dr. AMINO GONDOHUTOMO

    SEMARANG

    Oleh :

    FLORETTA ANGGA RINI

    N1111019

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN NERS

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO

    SEMARANG

    2012

    LAPORAN PENDAHULUAN

    WAHAM

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    41/44

    1. MASALAH UTAMA & Perubahan proses pikir & waham

    2. PROSES TERJADIN7A MASALAH

    $aham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah.

    'eyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya

    klien. $aham dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan perkembangan seperti adanya

     penolakan, kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan aniaya.

    $aham dapat dietuskan oleh adanya tekanan, isolasi, pengangguran yang disertai

     perasaan tidak berguna, putus asa, tidak berdaya. $aham juga dapat menimbulkan

    terjadinya kerusakan komunikasi +erbal.

    !anifestasi klinik waham yaitu berupa & klien mengungkapkan sesuatu yang

    diyakininya ( tentang agama, kebesaran, keurigaan, keadaan dirinya ) berulang kali

    seara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang

    lain, uriga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik,

    sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan realitas, ekspresi wajah tegang, mudah

    tersinggung.

    +. A. POHON MASALAH

    6. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA 7ANG PERLU DIKAJI

    7). !asalah keperawatan &

    a). 'erusakan komunikasi & +erbal b). Perubahan proses pikir & waham

    Resiko mencederai diri,

    orang lain dan lingkunganKerusakan komunikasi

    verbal

    Perubahan proses

    pikir : waham

    Gangguan konsep diri :

    harga diri rendah

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    42/44

    ). %angguan konsep diri & harga diri rendah.

    2) Data yang perlu dikaji &

    a). Data subyektif &

    'lien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran,

    keurigaan, keadaan dirinya) berulang kali seara berlebihan tetapi tidak 

    sesuai kenyataan.

     b). Data obyektif &

    'lien tampak tidak mempunyai orang lain, uriga, bermusuhan, merusak (diri,

    orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat

    menilai lingkungan realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung.

    ,. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    a. Kera-a' -#"'&-a& 4er*al  berhubungan

    dengan waham

     b. Re&-# "e'3e%era& %&r&< #ra') la&' %a'

    l&')-')a' berhubungan dengan waham

    . Per*aha' r#e &-&r : /aha"  berhubungan

    dengan harga diri rendah.

    . REN8ANA KEPERAWATAN

    a. #ujuan umum & sesuai masalah (problem).

     b.  #ujuan khusus &

    0. Klien dapat mem*ina !u*ungan saling per,a+a dengan perawat 

    #indakan &

    7.7. ina hubungan. saling peraya& salam terapeutik, perkenalkan diri,

     jelaskan tujuan interaksi, iptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak 

    yang jelas topik, waktu, tempat).

    7.2. 6angan membantah dan mendukung waham klien& katakan perawat

    menerima keyakinan klien Gsaya menerima keyakinan andaG disertai

    ekspresi menerima, katakan perawat tidak mendukung disertai ekspresi ragu

    dan empati, tidak membiarakan isi waham klien.

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    43/44

    7.5. >akinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi& katakan

     perawat akan menemani klien dan klien berada di tempat yang aman,

    gunakan keterbukaan dan kejujuran jangan tinggalkan klien sendirian.

    7.. Cbser+asi apakah wahamnya mengganggu akti+itas harian dan perawatan

    diri

    %. Klien dapat mengidenti/ikasi kemampuan +ang dimiliki

    #indakan &

    2.7. eri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.

    2.2. Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu

    lalu dan saat ini yang realistis.

    2.5. #anyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk 

    melakukannya saat ini (kaitkan dengan akti+itas sehari * hari dan perawatan

    diri).

    2.. 6ika klien selalu biara tentang wahamnya, dengarkan sampai

    kebutuhan waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa klien sangat

     penting.

    ". Klien dapat mengidenti/ikasikan ke*utu!an +ang tidak terpenu!i

    #indakan &

    5.7. Cbser+asi kebutuhan klien sehari*hari.

    5.2. Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik  

    selama di rumah maupun di rumah sakit (rasa sakit, emas, marah).

    5.5. Bubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya

    waham.

    5.. #ingkatkan akti+itas yang dapat memenuhi kebutuhan

    klien dan memerlukan waktu dan tenaga (buat jadwal jika mungkin).

    5.". -tur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk  

    menggunakan wahamnya.

    1. Klien dapat *er!u*ungan dengan realitas

    #indakan &

    .7. erbiara dengan klien dalam konteks realitas

    (diri, orang lain, tempat dan waktu).

  • 8/18/2019 LAPORAN JIWA.docx

    44/44

    .2. ertakan klien dalam terapi akti+itas kelompok &

    orientasi realitas.

    .5. erikan pujian pada tiap kegiatan positif yang

    dilakukan klien

    '. Klien dapat menggunakan o*at dengan *enar 

    #indakan &

    ".7. Diskusikan dengan kiten tentang nama

    obat, dosis, frekuensi, efek dan efek samping minum obat.

    ".2. antu klien menggunakan obat dengan

     priinsip " benar (nama pasien, obat, dosis, ara dan waktu).

    ".5. -njurkan klien membiarakan efek dan

    efek samping obat yang dirasakan.

    ".. eri reinforement bila klien minum obat

    yang benar.

    ). Klien dapat dukungan dari keluarga

    indakan -

    =.7. Diskusikan dengan keluarga

    melalui pertemuan keluarga

    tentang& gejala waham, ara

    merawat klien, lingkungan keluarga

    dan  /ollow up obat.

    =.2. eri reinforement atas

    keterlibatan keluarga