laporan kerja praktik

Upload: leo-barus

Post on 04-Mar-2016

236 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aku

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPengembangan teknologi di bidang keenergian yang berbasiskan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam negeri dipengaruhi perkembangan teknologi keenergian yang ada saat ini, maka diperlukan suatu manajemen pengelolaan yang menjamin kesinambungan perkembangan Taman Teknologi Energi di masa mendatang. Untuk menjamin kesinambungan tersebut dibutuhkan suatu bentuk kerjasama terpola dimana ada satu induk sebagai pusat kegiatan dengan beberapa anak sebagai sub-kegiatan yang saling mengisi berdasarkan tingkat prioritas dari masing-masing teknologi. Taman Teknologi Energi ini diharapkan dapat mewakili penciptaan suatu teknologi dalam upaya diversifikasi energi sehingga dapat mendukung program pemerintah untuk mencari energi alternatif maupun alternatif sumber energi yang berasal dari turunan minyak bumi. Oleh sebab itu, gedung GRHA PERTAMINA (Taman Teknologi Energi Universitas Sriwijaya) dibangun beserta fasilitasnya yang akan dapat bermanfaat bagi PT. PERTAMINA (Persero), dengan tujuan untuk menguji bahan bakar minyak dan gas yang tidak dapat diuji di tempat lain atau sebagai pembanding.

Pembangunan gedung ini sangat kompleks sehingga membutuhkan tenaga kerja dan biaya untuk penyelesaiannya. Salah satu komponen yang sangat penting di dalam suatu proyek adalah tenaga kerja itu sendiri. Dimana keterampilan tenaga kerja adalah hal yang sangat dibutuhkan di dalam infra struktur dari suatu proyek. Laporan dari kerja praktek ini adalah untuk membahas mengenai tinjauan dari para tenaga kerja dan untuk lebih mengetahui tentang pelaksanaan dan perhitungan tenaga kerja.1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan kerja praktek adalah:

Melihat secara langsung pelaksanaan proyek Pembangunan Gedung Grha Pertamina (Taman Teknologi Energi Universitas Sriwijaya)

Menghitung jumlah tenaga kerja yang optimal dalam perencanaan untuk mencapai efisiensi waktu, dana, dan tenaga kerja

1.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, data-data yang diperoleh adalah dengan cara lisan, tulisan, dan pengamatan berdasarkan kemajuan kegiatan per minggu. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara sebagai berikut.1. Data Primer

a. melaksanakan survey atau tinjauan lapangan ke lokasi proyek pembangunan.

b. mengadakan dialog atau diskusi ke proyek, dengan para pekerja lapangan dan pengawas lapangan proyek. .

2. Data Sekunder

a. mempelajari kegiatan yang dilakukan di lokasi proyek dan juga gambar-gambar atau bestek proyek yang ada.

b. mempelajari literature yang berkaitan dengan masalah yang di bahas1.4 Ruang Lingkup Pembahasan

Mengingat ruang lingkup pekerjaan yang sangat luas sedangkan waktu kerja praktek hanya terbatas, maka tidak memungkinkan untuk meninjau keseluruhan pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut. Untuk itu ruang linkup penulisan ini hanya meliputi pelaksanaan pekerjaan dan perhitungan tenaga kerja pada Pembangunan Gedung Grha Pertamina (Taman Teknologi Energi Universitas Sriwijaya).

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan kerja praktek ini dibagi menjadi 6 bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang dilaksanakan Proyek Pembangunan Gedung Grha Pertamina (Taman Teknologi Energi Universitas Sriwijaya). Selain itu juga dibahas mengenai tujuan penulisan, metode pengumpulan data, ruang lingkup serta sistematika penulisan

Bab II Gambaran Umum Kegiatan

Pada bab ini akan dibahas tentang gambaran umum dari lokasi proyek yang sedang ditinjau, data-data kontrak, serta struktur organisasi kegiatan tersebut

Bab III Dasar Teori

Dalam bab ini membahas mengenai dasar teori tentang tenaga kerja.

Bab IV Tinjauan Pelaksanaan

Bab ini merupakan bab yang berisikan tentang informasi singkat mengenai kondisi dari kegiatan tersebut, baik itu tempat, waktu dan jadwal kegiatan di lapangan. Selain itu juga akan di jelaskan mengenai ruang lingkup pekerjaan kegiatan

Bab V Perhitungan

Pada bab ini akan disajikan perhitungan penggunaan tenaga kerja serta membandingkan hasil perhitungan dengan kenyataan dilapangan.

Bab VI Penutup

Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan dari hasil pembahasan pada bab-bab yang sebelumnya. Selain itu juga berisi saran mengenai hal-hal yang dikira bisa dipertimbangkan untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan jalan dikemudian hari.

BAB II

GAMBARAN UMUM PROYEK2.1 Uraian Umum ProyekUraian proyek pelaksanaan kontruksi Pembangunan Gedung Grha Pertamina (Taman Teknologi Energi Universitas Sriwijaya) ini adalah sebagai berikut :

Nama Proyek

: Pembangunan Gedung Grha Pertamina (Taman Teknologi Energi

Universitas Sriwijaya)

Pemilik Proyek: Universitas SriwijayaKontraktor

: CV. Andifa SrijayaLokasi Proyek: Universitas Sriwijaya, Indralaya Km 32 Ogan Ilir

Periode Pelaksanaan

: 150 (seratus Lima puluh hari ) hari kalenderMasa Pemeliharaan: 180 (seratus Delapan puluh hari) hari kelenderNilai Proyek: Rp 2.500.000.000,00-

Luas Bangunan

: 750 m22.2 Data-Data Teknis ProyekSistem Struktur

: Beton Bertulang

Jumlah Lantai

: 2 lantai

Tinggi Lantai I

: 5 meterTinggi Lantai II

: 4 meter

Konstruksi

Pondasi: Pondasi Foot Plate, Ready mix 275

Kolom dan Sloof: Konstruksi beton bertulang, Ready mix K-275 Balok dan Plat lantai: Konstruksi beton bertulang , Ready mix K-275 Konstruksi Atap: Plat beton bertulang, Ready mix K-275Lantai

: Keramik

Dinding

: Pasangan batu bata diplester2.3 Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Proyek

Gambar 2. 1. Struktur organisasi dalam proyek pembangunan Gedung GRHA PertaminaBAB III

DASAR TEORI3.1Bentuk dan Kegiatan Proyek

3.1.1Pengertian Proyek

Kegiatan Proyek merupakan suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu yang telah ditentukan, dengan menggunakan dana yang telah ditentukan dan dimaksudkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut yang sasarannya telah ditentukan.

1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir.2. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan diatas.

3. Bersifat sementara, dalam arti suatu kegiatan yang telah dibatasi oleh selesainya kegiatan tersebut. Titik awal dan akhir telah ditentukan dengan jelas.

4. Non rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung.

Setiap proyek mempunyai tujuan khusus, misalnya bangunan, jembatan, atau instalasi pabrik. Proyek dapat juga berupa produk hasil kerja, penelitian dan pengembangan. Dalam mencapai tujuan ini proyek dihadapkan pada suatu batasan yang dikenal dengan tiga kendala (Triple Constrain), tiga kendala tersebut adalah:

a. Anggaran

Suatu proyek harus dilaksanakan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran dan penyelesaian, bagian-bagian proyek pun harus memenuhi sasaran anggaran per periode.

b. Jadwal

Proyek harus dilaksanakan dengan kurun waktu yang telah ditetapkan.

c. Mutu

Hasil kegiatan harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang telah ditetapkan, sebagai contoh jika hasil kegiatan tersebut berupa jalan maka kriteria yang harus dipenuhi adalah jalan tersebut dapat digunakan sebagaimana umur rencana.

Kegiatan ini merupakan parameter yang sangat penting bagi pelaksanaan suatu proyek yang sering disebut dengan sasaran proyek, karena hal ini merupakan tolak ukur dalam umur rencana.

3.1.2Bentuk Proyek

1. Ukuran Proyek

Sampai saat ini belum adanya kesepakatan kriteria yang telah dibakukan untuk menjadi ukuran besar kecilnya suatu proyek secara jelas dan terperinci. Penyusunan kriteria ukuran atau nilai harga proyek engineering manufacture konstruksi berdasarkan pengertian yang disusun pada tabel G.J. Ritz (1990).

Tabel 3.1 Kriteria Ukuran Proyek

Nilai

($ Juta)Jam Orang

Kantor Pusat ( ribu )Lapangan ( ribu )

Kecil (1 10)

Medium (11 75)

Besar (80 200)

Super (250 600)

Mega (1000-3000)4-40

40-200

200-500

500-900

1600-400024-240

240-1200

1200-3000

3000-6000

10000-24000

2. Kompleksitas Proyek

Kompleksitas suatu proyek tergantung pada ;

a. Jumlah kegiatan proyek.

b. Jumlah hubungan antar organisasi proyek.

c. Jumlah hubungan antar kegiatan dalam proyek dengan pihak luar.

Tetapi kompleksitas tidak tergantung besar kecilnya ukuran suatu proyek.3. Macam Proyek

Ditinjau dari kegiatan utama, Proyek diklasifikasikan menjali empat macam, yaitu:a. Proyek Engineering Manufaktur

Merupakan suatu proses yang menghasilkan produk baru. Kegiatan utamanya meliputi perencanaan teknik, pengembangan produk, pengadaan, manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan operasi produk yang dihasilkan.

b. Proyek Kapital

Kegiatan utamanya meliputi pembebasan tanah, pembelian material dan peralatan (mesin-mesin), manufaktur dan konstruksi pembangunan fasilitas produk.

c. Proyek Konstruksi Teknik

Kegiatan utamanya terdiri dari pengkajian kelayakan, perencanaan teknik, pengadaan dan konstruksi.

d. Proyek Penelitian dan Pengembangan

Proyek ini bertujuan melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan produk tertentu. Proyek ini lingkup kerja dan proses yang berubah-ubah dalam mencapai hasil akhir.Disimpulkan bahwa jenis-jenis proyek timbul oleh beberapa faktor yaitu:

1. Rencana pemerintah

2. Permintaan pasar

3. Faktor dalam perusahaan

4. Kegiatan penelitian dan pengembangan3.2Perangkat Proyek

3.2.1Peserta Proyek

Berhasil tidaknya penyelengaraan suatu proyek tergantung pada kualitas peserta. Peserta pada penyelengaraan suatu proyek terdiri :

1. Owner

Owner sebagai pemrakarsa proyek dan peranannya sangat menentukan dalam mengambil satu keputusan, menyusun strategi penyelengaraan, memonitor kemajuan pelaksanaan, memiliki tujuan untuk memperoleh hasil proyek yang memenuhi spesifikasi, efisien dan ekonomis baik dari segi biaya maupun jadwal.

2. Konsultan

Pengertian umum konsultan menurut H.L. SHENSON (1990) adalah suatu perusahaan atau perorangan yang memiliki keahlian, kecakapan dan bakat khusus. Konsultan memberi nasihat dan sering kali membantu melaksanakan nasihat tersebut dengan dan untuk pengguna jasa konsultan.

Kriteria konsultan dalam menjaga mutu hasil pekerjaannya yaitu:

Pendekatan yang bersifat menyeluruh, artinya melihat permasalahan dari segala sudut dan memperhatikan semua faktor yang mungkin dapat mempengaruhinya serta memberikan alternative pemecahannya.

a. Berdasarkan kenyataan dan kemudian dikaji ulang kebenaran dan akurasinya.

b. Adanya keterkaitan pada permasalahannya.

c. Nilai orientasi kedepan, maksudnya dapat mengantisipasi dan memperkirakan dampak dari keputusan yang diambil.

d. Menguasai komunikasi lapangan, kecakapan merumuskan dan menyampaikan pendapat dengan baik.

e. Bersifat ulet dan kreatif.

f. Penguasaan teknik secara prima atau disiplin ilmu.

3. Kontraktor

Kontraktor adalah pihak yang dipercaya owner untuk melakukan pelaksanaan fisik proyek. Lingkup kerjanya adalah perencanaan teknik, pembelian dan konstruksi fisik. Dalam melaksanakan tugasnya kontraktor memberikan bagian proyek kepada sub kontraktor, tetapi tetap bertanggung jawab terhadap owner atas integritas dan hasil-hasilnya.

Tabel 3.2 Tujuan Proyek

SasaranPemilik (owner)KonsultanKontraktor

Jadwal PenyelesaianCepat selesai agar hasil proyek dapat segera digunakan.Cepat selesai, minimal sesuai dengan kontrak.Cepat selesai, minimal sesuai dengan kontrak.

Biaya Proyek Harga terendah, memenuhi syarat proyek, minimal sama dengan anggaran.Mendapat keuntungan sebaik mungkin.Mendapat keuntungan sebaik mungkin.

Mutu Pekerjaan dan PeralatanBerfungsi sesuai dengan harapan, minimal sesuai dengan spesifikasi.Memenuhi kriteria dan spesifikasi dalam kontrak.Memenuhi kriteria dan spesifikasi dalam kontrak.

3.2.2Kontrak

Sistem proyek adalah tahapan dalam mencapai tujuan pelaksanaan proyek. Pencapaian suatu sistem kesepakatan kerja dalam proyek dilakukan melalui perjanjian kontrak dan paket lelang.

a. Kontrak

Kontrak merupakan suatu dokumen yang memuat suatu persetujuan bersama secara sukarela yang mempunyai ketentuan hukum. Kontrak juga harus dilengkapi dengan suatu mekanisme untuk menghindari terjadinya permasalahan dalam proses pelaksanaan. Hal ini dapat mengakibatkan resiko yang besar jika dalam rangka mencapai sasaran proyek terjadi kesalahpahaman.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kontrak :

Lengkap atau tidaknya definisi lingkup kerja.

Sifat proyek.

Kurun waktu pelaksanaan proyek.

Ekskalasi yaitu rancangan untuk melindungi kontraktor dari kenaikan harga dari inflasi.

Insentif, menambah unsur insentif dalam kontrak seperti; bonus (positif) dan penalty (negatif).

3.3 Manajemen Proyek

3.3.1 Fungsi Manajemen Proyek

Salah satu pemikir manajemen modern, H Koontz (1982) memberikan definisi berikut :

Manajemen proyek adalah proses merencanakan, mengorganisir memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan.

Yang dimaksudkan dengan proses ialah mengerjakan sesuatu dengan pendekatan tenaga, keahlian, peralatan, dana, dan informasi.

Fungsi manajeman menurut pengertian Henry Fayol (1841-1925) dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Merencanakan

Pada tahap operasional manajemen perlu didukung oleh suatu metode perencanaan yang dapat menyusun secara cermat urutan pelaksanaan kegiatan maupun sumber daya sehemat mungkin.

b. Mengorganisasi

Maksudnya segala sesuatu yang berhubungan dengan cara mengatur dan mengalokasikan kegiatan serta sumber daya kepada kelompok agar dapat mencapai sasaran secara efisien.

c. Memimpin

Kepemimpinan adalah mengarahkan sumber daya manusia dalam organisasi agar dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah digariskan untuk melengkapi otoritas pimpinan proyek.

d. Mengendalikan

Pada kegiatan proyek diperlukan adanya keterpaduan antara perencanaan dan pengendalian yang relatif lebih erat dibandingkan dengan kegiatan rutin. Untuk itu diperlukan metode yang dapat mendeteksi penyimpangan sedini mungkin.

3.3.2 Kegiatan Manajemen Proyek

Dalam persoalan ini kegiatan manajemen proyek adalah mengelola lingkup proyek, pengelolaan jadwal, dan pengelolaan biaya yang keseluruhannya harus direncanakan sesuai dengan sasaran proyek.3.4 Penggunaan Tenaga Pelaksana (Pekerja)

Tenaga kerja adalah faktor yang paling penting dalam menentukan percepatan penyelesaian pekerjaan. Terutama dalam pengerjaan pembangunan gedung pekerja sangat berperan penting dalam mempercepat penyelesaian pekerjaan. Pengaruh besar yang dapat dipengaruhi oleh para pekerja dapat dilihat dari pengaruhnya efisien waktu terhadap jumlah para pekerja. Jadi semakin banyak tenaga kerja yang digunakan akan mempengaruhi tercapainya suatu target yang akan dicapai, bahkan dapat lebih cepat selesai dari waktu yang telah direncanakan.3.5 Produktifitas Pekerja

Kurang diperhatikannya pekerja pada suatu proyek konstruksi dapat menghambat pekerjaan konstruksi tersebut. Ada beberapa macam faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas dalam proyek konstruksi, dimana salah satunya adalah tenaga kerja yang berkaitan langsung dengan proses pembangunan konstruksi di lapangan.

3.6 Faktorfaktor yang mempengaruhi Pekerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produktifitas dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu:

1. Faktor dari dalam pekerja, diantaranya;

a. Moral dan tingkah laku

b. Tingkat pendidikan

c. Keterampilan

d. Absensi

e. Keterlambatan

f. Kerjasama Tim g. Motivasi pekerja

2. Faktor dari luar, diantaranya

a. Material

b. Alat

c. Penjadwalan

d. Informasi

e. Kepemmimpinan f. Kontrol dan pengawasan

Pembagian dua faktor ini didasarkan pada kemampuan dari pekerja untuk mengontrol faktor-faktor tersebut, dimana faktor luar menunjukkan bahwa faktor tersebut di luar kontrol pekerja dan lebih cenderung berada dibawah kontrol pihak manajemen.

3.7 Metode Perhitungan Tenaga Kerja

3.7.1 SNI (Standar Nasional Indonesia)

Selama ini, analisa biaya dalam penyusunan Rencana Biaya Pembangunan Gedung banyak digunakan Analisa BOW (Burgeslijke Openbare Werken) yang merupakan buku panduan produk zaman penjajahan Belanda. Oleh karena panduan tersebut produk tahun 1920-an, maka kadangkala banyak ditemui hal-hal yang kurang relevan lagi bila diterapkan pada masa sekarang, misalnya jenis-jenis pekerjaan yang masa itu belum ada sedangkan masa sekarang banyak digunakan, sebagai contoh jenis pekerjan kusen alumunium, pasang lantai keramik, dll.Demikian juga satuan bahan, masa lalu satuan untuk semen Portland masih menggunakan tong, sekarang menggunakan zak, atau jenis adukan yang lalu masih menggunakan Kapur, saat ini sudah jarang ditemukan. Selain jenis pekerjaan dan satuan bahan, juga terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam hal besaran indeks. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, sudah saatnya diakukan penyesuaian (revisi) analisa BOW tersebut, baik dari segi indeks, jenis pekerjaan, maupun satuan bahan, agar dapat mengakomodir kebutuhan saat ini dan memperoleh harga satuan pekerjaan yang lebih reasonable. Dengan kata lain bahwa untuk kebutuhan saat ini Analisa BOW perlu dilengkapi, dirasionalkan, dan dioptimalkan, sehingga lebih efektif dan efisien.Untuk itu disusunlah Analisa Biaya Konstruksi (ABK) tahun 2002 ini, yang disahkan sebagai Standar Nasional Indonesia (SNI).

Setelah melalui proses dan tahapan dari 14 kelompok pekerjaan yang diusulkan menjadi SNI, 7 diantaranya telah disahkan oleh BSN sebagai SNI dan mendapat nomor sebagai berikut :

1. SNI 03-2835-2002: Pekerjaan Persiapan

2.

: Pekerjaan Tanah

3. SNI 03-2836-2002: Pekerjaan Pondasi

4. SNI 03-2837-2002: Pekerjaan Dinding

5. SNI 03-2837-2002: Pekerjaan Plesteran

6. SNI 03-3434-2002: Pekerjaan Kayu

7.

: Pekerjaan Beton

8. SNI 03-3436-2002: Pekerjaan Penutup Atap

9. SNI 03-2838-2002: Pekerjaan Langit-langit

10.

: Pekerjaan Sanitasi

11.

: Pekerjaan Besi dan Alumunium

12.

: Pekerjaan Kunci dan Kaca

13.

: Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding

14.

: Pekerjaan Pengecatan

3.7.2 Perkiraan Jumlah Tenaga Kerja

Contoh Perhitungan:

Pekerjaan Pembersihan Lapangan

Volume Pekerjaan

=225,45 m2Besarnya jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menggali tanah 1 m3 berdasarkan daftar analisa menurut SNI (Standar Nasional Indonesia), SNI DT-91-0006-2007, tenaga kerja dibutuhkan:

0,75 Pekerja

0,025 Mandor

Maka, tenaga kerja yang dibutuhkan ;

0,75 x 225,45 = 169,0875 pekerja

0,025 x 225,45 = 5,63625 mandor

Dengan membandingkan jumlah pekerja terhadap jumlah mandor, maka diperoleh 30 pekerja dan 1 mandor akan menyelesaikan pembersihan lapangan dalam satu hari.

BAB IV

PELAKSANAAN PEKERJAAN4.1 Waktu Pelaksanaan Proyek

Pelaksanaan Lapangan dilakukan dilokasi proyek Pembangunan Gedung Grha Pertamina (Taman Teknologi Energi Universitas Sriwijaya) dengan masa pelaksanaan 150 (seratus Lima puluh hari ) hari kalender dan masa Pemeliharaan 180 (seratus Delapan puluh hari) hari kelender.

Selama proyek berlangsung tinjauan yang dilakukan antara lain:

1. Tinjauan kebutuhan tenaga kerja lapangan

2. Tinjauan perbandingan tenaga kerja hasil perhitungan dengan realisasi di lapangan.

4.2 Pekerjaan Pembangunan

Berdasarkan pengamatan dan hasil survey yang dilakukan selama di lapangan maka untuk pelaksanaan pekerjaan pembangunan Gedung GRHA Pertamina terdiri atas beberapa bagian berdasarkan jenis dan ruang lingkupnya, yaitu :4.2.1. Pekerjaan pendahuluan

Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan utama dalam mempersiapkan faktor-faktor pendukung sejak awal pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan pembangunan. Pekerjaan ini mencakup beberapa jenis pekerjaan sabagai berikut :

a. Pekerjaan pembersihan lokasi

Lokasi yang akan dibangun harus bersih dari rumput liar, pohon-pohon, akar pohon, dan jenis sampah yang dapat mengganggu kestabilan tanah. Pembersihan lokasi bertujuan menjaga kestabilan tanah dari unsur-unsur yang bisa membusuk, sehingga tidak terjadi penurunan permukaan tanah akibat pembebanan.

b. Pembuatan bedeng dan gudang

Bedeng merupakan tempat tinggal sementara bagi tukang dan pekerja selama pelaksanaan pembangunan. Gudang merupakan tempat penyimpanan material, seperti semen, baut, fitting pipa, dan jenis material yang tidak tahan terhadap kondisi alam. Sebaiknya bedeng dan gudang dibuat di atas lahan yang tidak mengganggu tata letak ruangan, sehingga tukang dan pekerja bisa bekerja dengan leluasa.

Gambar 4.1 Pembuatan bedeng dan gudang

c. Persiapan listrik dan air kerja

Penyediaan listrik untuk keperluan pembangunan rumah, disarankan berasal dari sumber listrik terdekat, agar biaya instalasinya murah. Air kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penghuni gudang dan dapat digunakan saat pelaksanaan pembangunan.

d. Pemasangan bouwplank

Sebelum dilakukan penggalian pondasi, disarankan membuat bouw plank dengan cara menarik garis lurus sepanjang lahan yang akan dibangun menggunakan benang, papan, dan tiang pancang berupa kayu balok.

4.2.2. Pekerjaan Struktura. Pekerjaan tanah

Pekerjaan tanah meliputi galian tanah untuk pondasi, rencana saluran, septic tank, dan peralatan halaman.

Gambar 4.2 Pekerjaan penggalian tanah

b. Pekerjaan urugan pasir

Pekerjaan urugan pasir meliputi mengurug pasir dibawah ponadsi, lantai, dan saluran. Pasir urug berada diatas permukaan tanah asli, naik pada pondasi maupun pada lantai bangunan. Urugan pasir berfungsi menstabilkan permukaan asli dan menyebarkan beban, sehingga beban yang dipikul permukaan tanah merata. Ketebalan urugan pasir yang dipadatkan adalah 10 cm.

c. Pekerjaan pondasi

Jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi foot plate, Ready mix 275 dengan perbandingan adukan beton 1 : 2 : 3. Pondasi telapak berfungsi memperkokoh struktur bangunan, memikul beban vertikal seperti beban mati dan beban hidup, serta beban horizontal gempa dan angin.

Gambar 4.3 Pekerjaan pondasi

Gambar 4.4 Pondasi foot plate, Ready mix K-275

d. Pekerjaan beton

Beton berfungsi memikul beban vertikal dan horizontal, selanjutnya menguraikannya ke permukaan tanah. Bahan-bahan pembuatan beton adalah air, semen, agregat, dan pasir.

Jenis-jenis pekerjaan yang termasuk pekerjaan beton dalam pembangunan gedung sebagai berikut :

1. Beton sloof

Beton sloof berfungsi memikul beban dinding batu bata dan meratakan permukaan bangunan. Sloof terletak di atas pondasi sesuai dengan tata letak ruangan gedung. Konstruksi beton sloof 20/30, 25/50, dan 30/60 menggunakan Ready mix K-275 dengan perbandingan adukan beton 1 :2 : 3.

Gambar 4.5 Pekerjaan sloof

2. Beton kolom

Beton kolom merupakan struktur utama dalam pembangunan gedung dan berfungsi menahan beban. Semua beban yang bekerja, baik di atas dinding maupun di atas kolom itu sendiri akan terurai melalui kolom. Kolom mempunyai berat sendiri yang dipikul oleh pondasi telapak. Beton kolom 20/40 dan 30/50 menggunakan Ready mix K-275 dengan perbandingan adukan beton 1 : 2 : 3.

Gambar 4.6 Pekerjaan kolom

3. Beton kolom praktis

Kolom praktis berfungsi sebagai pendukung dinding batu bata dengan jarak tertentu dan setiap sudut pertemuan dinding batu bata. Beton kolom praktis menggunakan Ready mix K-275.

4. Ring balk

Ring balk terletak diatas dinding bata merah yang berfungsi sebagai pengikat dinding bata merah. Secara teknis, ring balk berfungsi memikul beban-beban bagian atap bangunan dan menguraikan beban tersebut ke beton kolom. Beton ring balk 20/40, 25/50, dan 30/60 menggunakan Ready mix K-275 dengan perbandingan adukan beton 1 : 2 ; 3.

.

Gambar 4.7 Pekerjaan ring balk

5. Plat lantai

Tebal plat lantai yang digunakan 12 cm dengan konstruksi beton Ready mix K-275 dan perbandingan adukan beton 1 : 2 : 3.

Gambar 4.8 Pekerjaan plat lantai

6. Dak beton

Dak beton terletak di atas dinding dan berfungsi sebagai atap. Pelat lantai yang digunakan tebalnya 10 cm dengan konstruksi beton Ready mix K-275 menggunakan perbandingan adukan beton 1 : 2 : 3.4.2.3. Pekerjaan Arsitektura. Pasangan batu bata

Dinding batu bata berfungsi membatasi tata letak antara ruangan dalam dan luar bangunan. Sebagai pengikat dan perekat antar bata merah adalah adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 4. Pasangan dinding batu bata terletak di atas beton sloof.

Gambar 4.9 Pekerjaan dinding batu bata

b. Pekerjaan plesteran

Plesteran berfungsi sebagai pelindung dinding batu bata dari cuaca agar tahan lama. Bahan-bahan yang termasuk dalam campuran plesteran aalah semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 4.

c. Pekerjaan lantai

Adapun pekerjaan lantai ini meliputi :

1. Menyiram dan memadatkan pasir urug

2. Mengukur kemiringan dengan waterpass untuk tinggi rencana lantai.

Pekerjaan ini meliputi pemasangan keramik untuk pekerjaan finishing lantai. Keramik lantai dipasang pada permukaan pasir urug di atas permukaan tanah padat menggunakan adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3. Keramik lantai merupakan bagian dari pekerjaan interior yang berfungsi memperindah tampilan lantai bangunan. Pemasangan lantai keramik untuk ruang bagian dalam dipakai keramik ukuran 40 x 40 cm. Untuk lantai dan dinding kamar mandi digunakan keramik 20 x 20 cm. dan 20 x 25 cmd. Pekerjaan kusen, pintu, dan jendela

Pintu adalah akses untuk keluar masuk dari suatu bangunan, pintu juga berfungsi mempercantik tampak dari bangunan tersebut. Jendela merupakan akses untuk keluar masuk udara kedalam ruangan dari suatu bangunan. Pintu dan jendela dapat dibuat dari kayu, alumunium, dan besi, semua tergantung dari manfaat dan segi keindahannya. Pada proyek ini digunakan Kusen pintu dan jendela yang terbuat dari alumunium.

e. Pekerjaan pengecatan

Pengecatan merupakan pekerjaan finishing dari tahap-tahap pembangunan proyek ini. Pengecatan selain memperindah dan mempercantik bangunan, juga dapat berfungsi untuk melindungi material bangunan dari gangguan cuaca. Pekerjaan pengecatan dalam hal ini meliputi pekerjaan kusen, daun pintu, daun jendela, dan dinding. Dinding yang dicat dengan cat tembok akan tahan terhadap lumut, kayu yang dicat dengan minyak atau diplitur akan tahan terhadap serangan rayap.

Permukaan yang akan dicat harus bersih selama pelaksanaan pengecatan. Permukaan plesteran, beton yang akan dicat harus dibersihkan terlebih dahulu dari debu dan kotoran-kotoran yang menempelpada permukaan dan ini dapat dilakukan dengan cara mengamplas permukaan plesteran atau beton tersebut dengan menggunakan amplas kasar. Pekerjaan pelapisan pertama ataupun lapisan finish akan menggunakan roll agar ketebalan dapat lebih terjamin.

Gambar 4.10 pekerjaan pengecatan dindingBAB V

TINJAUAN PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN TENAGA KERJA

Dalam suatu proyek, tenaga kerja merupakan faktor penentuan keberhasilannya, oleh sebab itu faktur tenaga kerja harus diperhitungkan dan menjadi prioritas utama karena tenaga kerja menentukan berhasil atau tidaknya suatu pekerjaan didalam proyek.

Melihat pentinganya tenaga kerja di dalam suatu proyek, maka dibutuhkan perencanaan yang tepat. Perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan tentang hal-hal yang akan dikerjakan untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh sebab itu perencanaan tenaga adalah suatu proses mempelajari jumlah tenaga kerja yang tepat untuk mengerjakan berbagai kegiatan dalam proyek pada waktu yang tepat.5.1 Volume Pekerjaan

Salah satu data yang sangat diperlukan dalam penghasilan jumlah tenaga kerja lapangan adalah volume pekerjaan. Karena dengan diketahuinya volume pekerjaan maka dapat dihitung jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya sehingga dapat lebih efektif dan efisien.

5.2 Jadwal Kegiatan Proyek

Jadwal kegiatan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu proyek karena menjadi patokan bagi pelaksanaan proyek dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Perhitungan pengendalian waktu pelaksanakan pekerjaan berkaitan dengan produktifitas pekerja.

5.3 Perkiraan Jumlah Tenaga Kerja

Untuk memperkirakan jumlah tenaga kerja lapangan harus diketahui terlebih dahulu uraian pekerjaan yang akan dikerjakan beserta volumenya, kurun waktu yang disediakan untuk penyelesainnya, jenis tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan keahliannya serta produktivitas tenaga kerja dalam penyeleaian pekerjaan tersebut. Dalam hal ini produktivitas tenaga kerja yang digunakan dalam perhitungan jumlah tenaga kerja adalah data yang berasal dari penelitian terdahulu. Untuk memperoleh jumlah tenaga kerja dapat dilakukan dengan mengalikan terlebih dahulu volume pekerjaan terhadap koefisien tenaga kerja yang diperoleh dari peraturan SNI, kemudian dibuat perbandingan antara pekerja terhadap mandor dan tukang terhadap kepala tukang.5.3.1Pekerjaan Persiapan

a. Pembuatan direksi Keet (3x7)m

Volume pekerjaan= 21,0 m2

Kurun waktu

= 1 hari

Besarnya jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk 1 m2 pembuatan direksi keet (SNI 03-2835-2005) :

0,4Tukang

0,15Pekerja

0,05Mandor

Volume yang harus diselesaikan = 21,0 m2

Maka tenaga kerja yang dibutuhkan :

0,4 x 21,0= 8,4 Tukang

= 8 Tukang

1,2 x 21,0= 25,2 Pekerja

= 25 Pekerja

0,05 x 21,0= 1,05

= 1 Mandor

1 M = 25 Pekerja + 8 Tukang

Tabel 5.1 Susunan Tenaga Kerja

NoUraian PekerjaanPekerjaMandorTukangKepala Tukang

BatuKayuBesiCatPipa

I.PEKERJAAN PERSIAPAN

1Pembuatan Direksi Keet (3x7) m2518

2Bouwplank dan Pengukuran261

3Papan Nama Kegiatan

4Biaya Air Kerja

5Dokumentasi

6P3K

II.PEKERJAAN TANAH DAN PASIR

1Galian Tanah Pondasi Foot Plat101

2Urugan Tanah Kembali Pondasi Foot Plat4

3Timbunan Tanah Peninggian Lantai38

4Pemadatan Tanah Timbunan101

5Urugan Pasir Bawah Pondasi Foot Plat1

6Urugan Pasir Bawah Lantai Ruang12

7Pekerjaan Pancang Cerucut Gelam311

8Galian Pondasi Menerus7

9Urugan Pasir Bawah Pondasi Menerus1

10Urugan Tanah Kembali Pondasi Menerus1

11Pasangan Pondasi Menerus Batu Bata33111

NoUraian PekerjaanPekerjaMandorTukangKepala Tukang

BatuKayuBesiCatPipa

III.PEKERJAAN PASANGAN BATU-BATA, PLESTERAN DAN BATU ALAM

1Pasangan Dinding Bata Ad. 1:21514

2Pasangan Dinding Bata Ad. 1:420110

3Plesteran Dinding Bata Ad. 1:2 Tb. 15 mm19114

4Plesteran Dinding Bata Ad. 1:4 Tb. 15 mm20110

5Pasangan Dinding Pagar Pengaman Atap 1:41214

6Plesteran Dinding Pagar Pengaman Atap 1:42518

7Pasangan Dinding Rumah Atap1216

8Plesteran Dinding Rumah Atap31111

9Pasangan Kleding Batu Bata812

10Plesteran Kleding Batu Bata108

11Pasangan Batu Tempel12

IV.PEKERJAAN BETON DAN BETON BERTULANG

1Beton Bertulang Balok 30/60

Beton K-2753711841

Tulangan331

Bekisting371101

2Beton Bertulang Balok 25/50

Beton K-2753711731

NoUraian PekerjaanPekerjaMandorTukangKepala Tukang

BatuKayuBesiCatPipa

Tulangan331

Bekisting251101

3Beton Bertulang Balok 20/40

Beton K-2752811631

Tulangan331

Bekisting91111

4Beton Bertulang Kolom 30/50

Beton K-275341131

Tulangan331

Bekisting371101

5Beton Bertulang Kolom 40/40

Beton K-275291131

Tulangan331

Bekisting201101

6Beton Bertulang Pondasi Foot Plat

Beton K-2752511551

Tulangan331

Bekisting391101

7Beton Bertulang Ring Balok 30/60

Beton K-2754111721

Tulangan331

Bekisting211101

8Beton Bertulang Ring Balok 25/50

Beton K-2753611721

Tulangan331

Bekisting251101

9Beton Bertulang Ring Balok 20/40

NoUraian PekerjaanPekerjaMandorTukangKepala Tukang

BatuKayuBesiCatPipa

Beton K-27527111341

Tulangan331

Bekisting91111

10Beton Bertulang Sloof 30/60

Beton K-2753011441

Tulangan331

Bekisting371101

11Beton Bertulang Sloof 25/50

Beton K-2753011441

Tulangan331

Bekisting251101

12Beton Bertulang Sloof 20/30

Beton K-275811221

Tulangan331

Bekisting3181

13Beton Bertulang Pelat Lantai

Beton K-27533122281

Tulangan331

Bekisting201101

14Beton Bertulang Dak Atap

Beton K-2753111721

Tulangan331

Bekisting221101

15Beton Bertulang Ring Balok Tepi

Beton K-2751111621

Tulangan331

Bekisting141121

NoUraian PekerjaanPekerjaMandorTukangKepala Tukang

BatuKayuBesiCatPipa

16Beton Bertulang Bordes

Beton K-27526111241

Tulangan331

Bekisting91111

17Beton Bertulang Balok Bordes

Beton K-27521111051

Tulangan331

Bekisting71181

18Beton Bertulang Pelat Tangga

Beton K-2752411531

Tulangan331

Bekisting151121

19Beton Bertulang Anak Tangga

Beton K-2751411741

Tulangan331

Bekisting121101

20Beton Bertulang Pelat Rumah Atap

Beton K-2753411831

Tulangan331

Bekisting241101

21Beton Bertulang Kolom Praktis

Beton K-27528141

Tulangan331

Bekisting91121

22Beton Bertulang Balok Rumah Atap

Beton K-275911411

Tulangan331

NoUraian PekerjaanPekerjaMandorTukangKepala Tukang

BatuKayuBesiCatPipa

Bekisting3181

23Pelat Beton Bertulang Ad. 1:2:3 Meja Dapur11121

24Kleding Beton35121

25Pekerjaan Lantai Kerja di Bawah Pondasi dan Lantai41

26Portal Beton16121

27Pelat Atap Teras31121

28Profil Kleding Atap31121

V.PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK

1Lantai Keramik 40 x 40201101

2Plint Keramik 10 x 40251131

3Lantai Keramik 20 x 20 KM//WC5131

4Dinding Keramik 20 x 25 KM/WC29121

5Meja Dapur Keramik 10 x 103121

6Rabat Keliling Bangunan Tb. 5 cm1111

VI.PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

1Kusen Pintu Alumunium13

2Kusen Jendela Alumunium13

3Pintu Alumunium13

4Pintu Plywood 4 mm13

5Pasangan Kaca pada Pintu11

6Pasangan Jendela13

NoUraian PekerjaanPekerjaMandorTukangKepala Tukang

BatuKayuBesiCatPipa

7Pintu PVC13

8Kaca Riben Warna Biru11

9Kusen Kayu Kelas II1191

10Pasangan Solar Cell

VII.PEKERJAAN PLAFOND

1Plafond Gypsum211101

2List Plafond Gypsum15

VIII.PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

1Kunci Tanam Biasa 2 Slaag91141

2Engsel Kuningan Pintu 4"11

3Engsel Angin Jendela11

4Grendel Jendela11

5Hak Angin Jendela11

6Handle Jendela11

7Railing Tangga Stainless11

IX.PEKERJAAN PLUMBING (AIR BERSIH + AIR KOTOR)

1Closed Duduk

2Floor Drain

3Bak Mandi Fiber

4Pasangan Kran Air

5Pipa PVC (AW) Dia. 4"11

6Pipa PVC (AW) Dia. 2"11

NoUraian PekerjaanPekerjaMandorTukangKepala Tukang

BatuKayuBesiCatPipa

7Pipa PVC (AW) Dia. 3/4"21

8Pipa PVC (AW) Dia. 1"11

9Pipa PVC (AW) Dia. 1/2"11

10Tempat Sabun

11Pembuatan Septic Tank + Resapan

12Wastafel + Cermin

X.PEKERJAAN PENGECATAN

1Cat Tembok Dinding Dulux201101

2Cat Kayu Kusen dan Daun Pintu201101

3Cat Plafond201101

4Cat Kleding21

XI.PEKERJAAN SALURAN

1Pekerjaan Galian Saluran111

2Pekerjaan Saluran Batu Bata111

3Pekerjaan Bak Kontrol

4Pekerjaan Gorong-Gorong121

XII.PEKERJAAN FINISHING DAN PENGECATAN

1Pekerjaan Papan Nama Grha Pertamina pada Teras Depan

2Water Proofing Pelat Atap Bangunan81661

3Plesteran Kedap Air Pelat Atap Bangunan811

Jumlah17978115845514431583

Total tenaga kerja yang diperlukan pada Proyek Pembangunan Gedung Grha Pertamina (Taman teknologi Unversitas Sriwijaya) berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan daftar analisa tenaga kerja dan volume pekerjaan adalah 2.784 orang dalam kurun waktu pelaksanaan proyek selama 150 hari yaitu dengan rata-rata 18 orang per hari.Berdasarkan jenis pekerjaanPekerjaan persiapan

=

Pekerjaan tanah dan pasir

=

Pekerjaan pasangan batu bata, plesteran dan batu alam

=

Pekerjaan beton dan beton bertulang

=

Pekerjaan lantai dan keramik

=

Pekerjaan kusen, pintu dan jendela

=

Pekerjaan plafond

=

Pekerjaan kunci dan penggantung

=

Pekerjaan plumbing (Air bersih + air kotor)

=

Pekerjaan pengecatan

=

Pekerjaan saluran

=

Pekerjaan lain-lain

=

Jumlah

=

Ketua Tim Pelaksana

Dr. Ir. Nukman, MT

Universitas Sriwijaya

Pembantu Rektor II

Anggota Tim Pelaksana

1. Dr. Ir. Joni Arliansyah, M.Eng

2. Ir. Sarino, MSCE

Kontraktor

CV.Andifa Srijaya

Arnandi Ramades, SE

Konsultan Pengawas

Baliteks Unsri

Pelaksana Lapangan

Muslimah

Konsultan Perencana

Baliteks Unsri

Struktur

Ahmad Muhtarom,ST

Estimated Cost

Sakura, ST

Arsitektur

Wahyu Ningsih, ST

Administrasi

Andriani, ST

Anggota

1. Hermi Ardani, ST

2. Anggoro Yudo, ST

3. Ahmad Muhtarom, ST

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

30

_1295199980.unknown

_1295200191.unknown

_1295200258.unknown

_1295200325.unknown

_1295200482.unknown

_1295200294.unknown

_1295200221.unknown

_1295200084.unknown

_1295200122.unknown

_1295200040.unknown

_1295199810.unknown

_1295199910.unknown

_1295022688.unknown

_1295199516.unknown