laporan praktik pengalaman lapangan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
DAMPAK KREDIT REKENING KORAN (KRK) BANK BRI PADA USAHA TB.
PRENGGONDANI BANJAREJO
(Studi Kasus Toko Besi Prenggondani Desa Banjarejo)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
Khoirul Ni’mah
NIM : 12401173301
Dosen Pembimbing Lapangan:
Dr. Binti Nur Asiyah, M.Si.
NIP. 198008112011012007
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan disahkan pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 01 Agustus 2020
Di : Toko Besi Prenggondani Banjarejo Tulungagung
Judul Laporan :“Dampak Kredit Rekening Koran (KRK) Bank BRI pada
Usaha Toko Besi Prenggondani Banjarejo”
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Dr. Binti Nur Asiyah, M.Si.
NIP. 198008112011012007
MENGESAHKAN
a.n Dekan FEBI
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Siswahyudianto, M.M
NIDN 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya dan
tidak lupa sholawat serta salam semoga tersampaikan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing umat manusia menuju zaman terang benderang yakni Agama
Islam, sehingga dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dan
dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktik Pengalaman Lapangan yang berjudul
“Dampak Kredit Rekening Koran (KRK) Bank BRI pada Usaha Toko Besi
Prenggondani Banjarejo (Studi Kasus Toko Besi Prenggondani Desa Banjarejo)”.
Adapun penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini dimaksudkan
untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung yang
dilaksanakan penulis di Toko Besi Prenggondani Desa Banjarejo Kecamatan
Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Dengan ini penulis menyampaikan banyak
terima kasih kepada:
1. Dr.Maftukhin,M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
3. M. Aqim Adlan, M. E. I., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Institut
Agama Islam Negeri Tulungagung.
4. Mohammad Nizar Rahman selaku Pemilik Usaha Toko Besi Prenggondani
Banjarejo
5. Siswahyudianto, MM, selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
6. Binti Nur Asiyah, M. Si., selaku Dosen pembimbing Lapangan (DPL) yang
telah membantu memberikan bimbingan selama melaksanakan PPL.
7. Selurah Staf dan Karyawan Toko Besi Prenggondani Desa Banjarejo yang
telah membina dan membimbing dalam pelaksanaan kegiatan PPL.
iv
8. Rekan Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah bersama-
sama melaksanakan PPL gelombang 2 IAIN Tulungagung.
9. Keluarga yang telah memberikan doa dan motivasi kepada penulis, sehingga
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berjalan dengan lancar dan penulis dapat
menyelasikan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan baik.
10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan laporan ini.
Untaian do’a kami sampaikan, semoga atas bimbingan dan bantuan yang telah
diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dengan balasan yang lebih baik dan
sempurna amin. Dan penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik maupun saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tulungagung, 31 Agustus 2020
Khoirul Ni’mah
NIM. 12401173301
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ................................................................................................. 1
B. Tujuan Dan Kegunaan ........................................................................................ 3
C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan ........................................................................ 5
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ................................................................................................... 6
B. Pelaksanaan Praktik ............................................................................................ 8
C. Permasalahan di Lapangan ................................................................................. 8
D. Tanggapan Pihak Lembaga ................................................................................ 9
BAB III PEMBAHASAN
A. Landasan Teori ................................................................................................... 12
1) a. Pengertian Kredit...................................................................................... 12
b. Prosedur Pemberian Kredit ..................................................................... 13
2) a. Pengertian Kredit Rekening Koran .......................................................... 13
b. Fungsi Kredit Rekening Koran ............................................................... 14
3) Pengertian UMKM ...................................................................................... 14
4) Dampak Kredit Rekening Koran Bank BRI pada Usaha Toko Besi Prenggondani
Desa Banjarejo…………………….................................................................... 16
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 18
B. Saran .................................................................................................................. 18
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pada Toko Besi Prenggondani …………………....... 7
vii
DAFTAR LAMPIRAN
A. Berita Acara Harian Individual
B. Format Bukti Konsultasi Dengan DPL
C. Foto-foto Kegiatan PPL Gelombang II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran
penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain
berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan bagi tenaga
kerja, UMKM juga berperan dalam mendistribusikan hasil-hasil
pembangunan. UMKM juga telah terbukti tidak terpengaruh terhadap
krisis. Ketika krisis menerpa, UMKM tetap mampu berdiri kokoh.1 Pada
Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia pada tahun 2017-2018 menunjukkan jumlah UMKM di
Indonesia sekitar 1.271.440.2 Pada tahun ini, jumlah pengusaha di
Indonesia sebanyak 56.539.560 unit. Dari jumlah tersebut, Usaha Mikro
Kecil dan Menenga (UMKM) sebanyak 56.534.592 unit atau 99.99%.
sisanya, sekitar 0,01% atau 4.968 unit adalah usaha besar. Data tersebut
membuktikan, UMKM merupakan pasar yang sangat potensial bagi
industri jasa keuangan, terutama bank untuk menyalurkan pembiayaan.
Karena sekitar 60-70% pelaku UMKM belum memiliki akses pembiayaan
perbankan.
Data di atas menjadi referensi bagi banyak pihak agar lebih
memperhatikan bisnis skala mikro, kecil dan menengah ini. Pemerintah
dan legeslatif membuktikan perhatiannya terhadap UMKM dengan
mengeluarkan UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM. Dengan adanya
peraturan tersebut menjadikan ruang gerak UMKM menadi semakin
leluasa. Persoalan klasik seperti akses permodalan kepada lembaga
keuangan pun mulai bisa teratasi. Karena di dalam peraturan terseut
tercantum mengenai perluasan pendanaan dan fasilitasi ole perbankan dan
lembaga jasa keuangan non-bank. Selain itu, dengan adanya peraturan
1 Kerjasama LPPI dengan Bank Indonesia, Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM), (Jakarta: LPPI, 2015), Hal. 20 2 Data UMKM, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia: “Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB)
Tahun 2017-2018” depkop.go.id diakses tanggal 31 Agustus 2020
2
tersebut perbankan mulai lebih antusias dalam menyalurkan kredit kepada
UMKM. Bisnis UMKM tidak lagi dipandang sebelah mata. Karena telah
terbukti, penyaluran kredit pada sektor UMKM semakin lama mengalami
pertumbuhan. Secara umum pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan
total kredit perbankan.
Porsi terbesar dalam penyaluran kredit bagi UMKM saat ini masih
dipegang ole Bank Persero, yaitu sebsar 50% sementara Bank Swasta
Nasional sekitar 40%, BPD 7% dan Bank Asing serta campuran sekitar
3%. 3 Namun dengan demikian, perbaikan harus terus menerus menjadi
perhatian. Tidak hanya dari sisi kuantitas nila kredit yang harus
ditingkatkan, namun dari sisi kualitas pun perlu diperatikan. Karena harus
diakui, dari seluru bank yang menyalurkan kredit, tidak semuanya
memiliki pengalaman dan kompetensi yang memadai mengenai UMKM.
Ada beberapa bank selama ini hanya fokus kepada penyaluran kredit
korporasi.
Salah satu kredit yang digunakan untuk penambahan modal usaha
adalah kredit rekening koran. Kredit rekening koran adalah layanan
pinjaman yang dberikan perbankan oleh debitur dengan plafon tertentu
namun memberlakukan suku bunga berdasarkan dana yang dipergunakan.
Dengan kata lain suku bunga yang wajib dibayarkan oleh nasabah atau
debitur tidak serta merta sesuai dengan plafon pinjaman yang diberikan
melainkan dhitung berdasarkan jumlah uang yang dipergunakan oleh
debitur.4
Dalam peminjaman ini apabila membutuhkan modal di suatu
instasi sebesar 100 juta rupiah yang harus dikembalikan selama waktu
paling lambat 12 bulan. Tetapi debitur menginginkan pembiayaan yang
lebih lama lagi, debitur dapat melanjutkan dengan pengajuan pinjaman
yang ada. Bila dalam waktu tersebut dana yang digunakan hanya 20 juta
3 Kerjasama LPPI dengan Bank Indonesia, Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM), (Jakarta: LPPI, 2015), Hal. 35 4 Nanang Khoerudin, Pengertian Kredit Rekening Koran, dalam hhtp://pinjaman.web.id.
diakses 1 September 2020, 20.15 WIB
3
rupiah dan masih sisa 80 juta rupiah, maka yang termakan oleh besarnya
dinilai bunga ialah total 20 juta rupiah tersebut, dan yang sisanya bisa
dikembalikan dengan normal. Jadi, pinjaman ini mempunyai keuntungan
yang lebih bagi peminjam dengan tarif bunga yang telah disepakati ole
nominal yang digunakan saja. Pinjaman kredit koran ini sangat tepat untuk
pembiayaan jangka pendek, atau kebutuhan lain dalam pengembangan
usaha. Peminjam dapat mengajukan pinjaman jenis ini langsung di Kantor
Cabang Bank BRI, plafond pinjaman yang dapat diajukan cukup besar dari
100 juta rupiah – 50 Milyar rupiah. Dalam prosesnya, setelah
menggunakan kredit dengan sistem rekening koran memberikan banyak
dampak terhadap suatu usaha. Hal ini menjadikan penulis tertarik untuk
mengangkat judul “ Dampak Kredit Rekening Koran (KRK) Bank BRI
pada Usaha Toko Besi Prenggondani Banjarejo (Studi Kasus Toko
Besi Prenggondani Desa Banjarejo)”.
4
B. Tujuan Penelitian dan Kegunaan
1. Tujuan
Tujuan diadakannya Praktik Pengalaman Lapangan ini adalah
untuk memantapkan pemahaman mahasiswa mengenai Dampak Kredit
Lembaga Keuangan, sehingga mahasiswa tidak hanya mengetahui
teorinya saja akan tetapi juga dapat mengetahui dan mempraktekkan
secara langsung. Selain itu, mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui
secara langsung terjun dilapangan, sehingga mahasiswa mendapat
kesempatan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan teori lembaga
keuangan dengan operasionalnya. Sehingga mahasiswa dituntut
berperan aktif dengan harapan hasil yang didapatkan akan maksimal.
Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak
pinjaman rekening koran bank BRI pada usaha toko besi Prenggondani
desa Banjarejo, dan Untuk mengetahui pengaruh adanya pinjaman
rekening koran bank BRI ini pada usaha toko besi Prengondani desa
Banjarejo.
2. Kegunaan
Pada dasarnya laporan akhir ini disusun guna memenuhi tugas
akhir dari pelaksanaan Praktik Pengalaman lapangan (PPL) di
Lembaga, serta dari pembuatan laporan akhir ini memiliki beberapa
kegunaan baik bagi pihak lembaga penulis maupun bagi pihak
akademis.
a) Bagi lembaga, penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi
pelaksanaan usaha Toko Besi Prenggondani Desa Banjarejo
kedepannya.
b) Bagi akademis, penelitian ini dapat dijadikan wadah pembelajaran
pengembangan ekonomi lokal melalui Pinjaman Rekening Koran,
dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk penelitian
selanjutnya.
5
c) Bagi Peneliti diharapkan dapat berguna dalam memperluas
wawasan dan pengetahuan mengenai peran usaha Toko Besi
Prenggondani dalam menggunakan jasa bank, serta menjadi
referensi bagi peneliti atau PPL selanjutnya. Dalam mengetahui
bagaimana pengimplementasian teori-teori yang telah didapatkan
dari perkuliahan di dunia nyata, terutama dalam lingkup Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah Toko Besi Prenggondani Desa
Banjarejo.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk
kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung. Kegiatan ini merupakan
salah satu kegiatan mata kuliah wajib yang harus dipenuhi oleh seluruh
mahasiswa guna untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) di IAIN
Tulungagung.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang II Tahun 2020
dilaksanakan mulai tanggal 01 Agustus 2020 sampai dengan 31 Agustus
2020, yang dilaksanakan di desa masing-masing karena adanya Pandemi
COVID-19 . Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang II IAIN
Tulungagung yang dilaksanakan setiap hari mulai Senin sampai Minggu
dirumah dan didesa masing-masing.
Tempat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
dilaksanakan di Toko Besi Prenggondani Banjarejo, yang beralamat di
Dsn. Banjarsari Lor RT.03 RW.01 Ds. Banjarejo Kec. Rejotangan Kab.
Tulungagung. Adapun jumlah mahasiswa yang melaksanakan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) ada 1 (satu) mahasiswa jurusan Perbankan
Syariah.
6
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah Toko Besi Prenggondani Desa Banjarejo
Toko Besi Prenggondani adalah sebuah Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah yang melayani besi kiloan dan rancangan yang
digunakan sebagai pondasi atau konstruksi dalam sebuah bangunan,
yang bertempat di Dsn. Banjarsaro lor RT03 RW01 Ds. Banjarejo Kec.
Rejotangan Kab. Tulungagung. Pendiri toko ini adalah Beliau Bapak
H. Bastomi Rahman. Usaha ini telah berdiri sejak tahun 2010 di desa
Banjarejo. Modal awal usaha Toko Besi ini yakni menggunakan jasa
Bank BRI dengan Kredit Rekening Koran (KRK).5 Alasan
menggunakan Kredit Rekening Koran yakni karena dapat dengan
mudah mendapatkan informasi biaya administrasi sampai bunga yang
diperoleh setiap bulannya. Modal awal yang dipinjam sebesar 500 juta
rupiah dengan jaminan setifikat tanah, dengan jangka 3 tahun serta
biaya angsuran sekitar 13 juta rupiah per bulan yang dibayar ketika
jatuh tempo setiap tanggal 10.
Bisnis ini sudah semakin maju dan berkembang yang mana
pada tahun 2010 lokasi usaha masih sempit dan barang yang dijual
juga masih sedikit, sedangkan pada saat ini sudah semakin besar dan
terus meningkat mulai dari jenis barang, lokasi, serta kualitas
rancangan yang dimiliki sangat unggul dari pada toko besi lain.
Setelah dipegang langsung oleh anak Bpk H. Bastomi yakni saudara
Mohammad Nizar Rahman Usaha ini semakin berkembang dan
meningkat, dan mampu bersaing dengan toko besi atau toko bangunan
yang lain.
5 Wawancara dengan Mohammad NR, tanggal 3 Agustus 2020 di Toko Besi
Prenggondani Banjarejo.
7
Usaha Toko Besi Prenggondani teletak di Jalan Raya Kandung
Dsn. Banjarsari Lor RT 03 RW 01 Desa Banjarejo Kecamatan
Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Wilayah batas desa Banjarejo:
Utara : Desa Aryojeding
Selatan : Desa Jatidowo
Barat : Desa Tenggur
Timur : Desa Tegalrejo
Sedangkan untuk mata pencaharian masyarakat sekitar pun
bervariasi, ada pedagang, petani, peternak, tenaga kerja luar negeri,
karyawan swasta, PNS, dan wiraswasta.
2. Struktur Organisasi pada TB. Prenggondani
Gambar 2.1
Sumber: UMKM Toko Besi Prenggondani
PEMILIK USAHA
H. Bastomi Rahman
PENGELOLA USAHA
Moh. Nizar Rahman
KARYAWAN
1. Supri
2. Fuad
3. Trio Purwanto
4. Yono
5. Linda Dwi H.
8
B. Pelaksanaan Praktik
Pelaksaan Praktik Pengalaman Lapangan di Toko Besi
Prenggondani dilakukan seperti observasi selama 3 hari yang dilakukan
secara wawancara dengan pemiliki usaha, serta melakukan sesi foto
sebagai dokumenter dan selama 27 hari wawancara atau tanya jawab
dilakukan dengan daring atau secara online melalui media sosial whatsaap,
dikarenakan pandemi COVID-19 yang sedang melanda. Maka seminimal
mungkin harus menghindari kontak dengan orang lain, dan harus
mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran dari pemerintah dalam
mengatasi pandemi COVID-19 saat ini. Tapi tetap tidak mengurangi rasa
semangat belajar dalam mencari informasi dan memahami aktivitas-
aktivitas operasional pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Toko
Besi Prenggondani Desa Banjarejo
C. Permasalahan di Lapangan
Pada suatu usaha, baik yang sudah besar maupun masih kecil pasti
tidak luput dengan namanya permasalahan yang dihadapi dalam
menjalankan usahanya. Masalah yang timbul bisa berasal dari berbagai
sumber, baik bersumber dari Standart Operating Procedure (SOP) yang
diterapkan, SDM atau tenaga kerja dilapangan, kondisi fisik organisasi,
serta persaingan pebisnis yang semakin lama semakin ketat. Setiap
masalah yang datang akan berdampak dan berakibat terhadap usaha yang
dijalankan, bahkan tidak menutup kemungkinan dampak terburuknya
adalah usaha yang bangkrut karena adanya permasalahan yang tidak dapat
dipecahkan. Kekurangan modal pada umumnya adalah salah satu kendala
yang dialami oleh usaha kecil maupun menengah. Selain itu, bila modal
kecil maka usaha dapat mengalami masalah dalam penggajian karyawan
atau pembelian bahan baku.6 Hal tersebut akan menyebabkan kesulitan
dalam mengembangkan usahanya. Meskipun demikian pasti terdapat
solusi yang bisa menyeleseikan setiap permasalahan tersebut.
6 Wawancara dengan Mohammad NR, tanggal 3 Agustus 2020 di Toko Besi
Prenggondani Banjarejo.
9
Seperti halnya Permasalahan yang dialami oleh Toko Besi
Prenggondani. Untuk permasalahan yang terjadi saat ini yakni sulitnya
mendapatkan modal karena ada beberapa konsumen dari pemborong yang
mengambil barang terlebih dahulu dan dibayar diakhir setelah
pembangunan selesai, yang mana masalah seperti ini sangat merugikan
bagi usaha Toko Besi Prenggondani, karena uang yang seharusnya
digunakan untuk membeli bahan baku malah belum ada. Sehingga pihak
toko bingung mencari uang atau modal untuk belanja, karena dalam
transaksi pembelian bahan baku besi atau baja harus secara cash. Sehingga
permasalahan utama pada usaha Toko Besi Prenggondai yakni masih
banyak pembeli yang memiliki hutang atau memiliki bon pada toko, yang
mana hal ini juga mempengaruhi pendapatan atau omset serta
kesejahteraan bagi karyawan pada Toko Besi Prenggondani, apabila tidak
cepat ditangani dan akan membuat usaha tersebut bangkrut atau gulung
tikar. Maka dari itu toko besi menggunakan kredit rekening koran untuk
mengatasi masalah tersebut, agar tidak mengalami kerugian.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Bahwasanya apabila seseorang ingin memulai bisnis Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) yang belum mempunyai modal atau
mempunyai modal tapi masih kurang untuk mendirikan usaha tersebut,
maka sangat disarankan menggunakan jasa Lembaga Keuangan terkhusus
Bank BRI, karena menurut saudara Mohammad Nizar Rahman dengan
menggunakan jasa Bank dapat sangat membantu dalam menjalankan dan
mengembangkan kegiatan bisnis yang membutuhkan modal besar, salah
satunya dengan menggunakan Kredit Rekening Koran. Pemilik UMKM
juga harus memaksimalkan modal dari rekening koran agar mendapat
keuntungan yang meningkat. Selain itu, untuk menghadapi masalah
konsumen yang mengambil barang terlebih dahulu dan di bayar diakhir,
sebaiknya pihak toko menegaskan bahwasanya toko tidak melayani
konsumen yang ingin berhutang yang mana ada uang ada barang.
10
Walaupun demekian, dengan adanya Kredit Rekening Koran dari
Bank BRI juga memiliki dampak bagi usaha Toko Besi Prenggondani
untuk dampak atau manfaatnya yaitu memiliki bunga rendah di banding
dengan produk lainnya, untuk pengangsurannya pun bisa dilakukan
kapanpun selama tenor masih, selain itu semisal usaha debitur sepi maka
debitur bisa membayar pokok bunganya saja, semisal hutang 20 juta
rupiah, dan yang dipakai 10 juta rupiah, maka debitur hanya bayar pokok
bunga yang 10 juta rupiah saja. Sedangkan untuk dampak negatif atau
resiko menggunakan Kredit Rekening Koran diantaranya risiko pasar
karena pinjaman koran menerapkan suku bunga yang floating
(mengambang) bisa jadi suku bunga naik, adanya bunga overdraft jika
terjadi overlimit pinjaman rekening koran yang disebabkan karena
pendebetan biaya bunga, penolakan atas cek atau giro yang dkeluarkan
oleh debitur jika terjadi kekurangan saldo dan syarat formal, administrasi
lainnya, dan apabila debitur telat membayar angsuran maka debitur akan
tercata di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK selama 2
tahun.7 Oleh karena itu, pemilik sangat berhati-hati dalam menggunakan
Kredit Rekening Koran pada Bank BRI ini. Dan mengelolanya dengan
sebaik dan semaksimal mungkin agar ada timbal balik atau feedback yang
baik antara pemberi modal dengan penerima modal. Dan Alhamduillah
setiap tahunnya usaha Toko Besi Prenggondani mampu menerima surplus
yang meningkat secara signifikan. Dari penerimaan surplus ini akan
dikelola semaksimal mungkin sehingga bisa menjangkau sektor usaha
yang lain, seperti sebagai akses dalam pemasaran hasil produksi,
memfasilitasi pekerja bangunan, dan lain sebagainya yang semata-mata
dapat membantu meningkatkan perekonimian dengan menambah lapangan
pekerjaan.
Dengan adanya perencanaan yang demikian, usaha Toko Besi
Prenggondanipun tidak serta merta langsung memberikan keputusan tanpa
perhitungan panjang. Ide-ide atau cara-cara yang diberikan selalu
7 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hal. 142
11
dipertimbangkan dari banyak sisi. Dengan tujuan jika perencanaan
dilakukan secara matang diharapkan juga diperoleh hasil yang maksimal.
12
BAB III
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1) a. Pengertian Kredit
Menurut bahasa kredit berasal dari bahasa latin yaitu
credere yang artinya percaya atau to believe trust. Yang mendasari
pemikiran persetujuan pemberian kredit oleh suatu badan usaha
atau lembaga keungan kepada seseorang atau badan usaha lainnya
yang dilandaskan pada kepercayaan (Tjoekam, 1999).8 Sedangkan
menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 Pasal 1 Tentang Perbankan,
kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakn dengan itu, bedasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga.9
Kemudian Hasibuan mengatakan (2008:87) bahwa kredit
merupakan semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali
bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati. Kredit yang diberikan oleh bank dapat
didefinisikan sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-
meminjam antara bank denga pihak lain yang mewajibkan pihak
meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Bank dapat memberikan kredit kalau memiliki dana yang sama
dengan itu, bank terlibat kesepakatan dengan calon debitur baik
volume, tingkat bunga, jangka waktu maupun agunan. Bagi bank
persetujuan kredit merupakan komitmen yang tidak bisa dibatalkan
begitu juga debitur. Disamping itu setelah kredit dikucurkan bank
8 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hal 98
9 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, Tentang Perbankan
13
selalu harus memantau kualitas kredit. Semakin lama angka waktu
kredit umumnya semakin besar resikonya.10
b. Prosedur Pemberian Kredit
Dalam pemberian kredit memungkinkan terjadinya resiko
yang akan ditanggung oleh pihak pemberi kredit, hal ini karena
berhubungan dengan kemampuan pihak penerima kredit dalam
mengembalikan kredit yang diberikan. Oleh karena itu untuk
meminimalisir resiko yang akan terjadi maka perlu dilakukan
prosedur-prosedur sebelum pemberian kredit. Seperti dalam
Undang-Undang No.21 Tahun 2008 pasal 23 bab IV Bagian ke 2
tentang Kelayakan Penyaluran Dana, dikatakan pada Pasal 23 ayat
1 yaitu Bank Syariah dan/atau UUS harus mempunyai keyakinan
atas kemauan dan kemampuan calon nasabah penerima fasilitas
untuk melunasi seluruh kewajiban pada waktunya, sebelum bank
syariah dan/atau UUS menyalurkan dana kepada nasabah penerima
fasilitas. Dan dikatakan pada Pasal 23 ayat 2 yaitu Untuk
memperoleh keyakinan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, bank
syariah dan/atau UUS wajib melakukan penilaian yang saksama
terhadap watak, kemampuan, modal, agunan, dan prospek usaha
dari calon nasabah penerima fasilitas.11
2) a. Pengertian Rekening Koran
Pengertian Kredit Rekening Koran yaitu kredit yang
diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
dengan jangka waktu satu tahun, dan dapat diperpanjang dimana
penarikannya dapat dilakukan kapanpun dengan menggunakan
warkat (cek/bilyet giro) selama jangka waktu kreditnya. Dimana
kredit rekening koran merupakan salah satu produk kredit yang
diberikan oleh bank. Penarikan fasilitas pinjaman dapat lebih
10
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hal. 123 11 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan
Syariah
14
fleksibel sesuai kebutuhan perputaran modal kerja nasabah.
Pinjaman modal kerja termasuk dalam pinjaman produktif, dimana
pinjaman ini digunakan untuk sesuatu yang produktif.12
b. Fungsi Kredit Rekening Koran (KRK)
1. Mengajukan Visa
Dimana rekening koran ini mempunyai peranan untuk
mengajukan permohonan visa. Biasanya persyaratan yang
diminta, menyertakan berbagai dokumen yang dinila bisa
memberi informasi dan menggambarkan kondisi finansialnya,
seperti Surat Pemberitahuan (SPT).
2. Mengetahui Ringkasan Transaksi
Fungsi rekening koran pada dasarnya sama seperti buku
tabungan, yaitu menampilkan transaksi yang terjadi selama
kurun waktu tertentu. Informasi yang terdapat di rekening
koran mengenai jumlah saldo awal-akhir bulan, arus debit-
kredit, bunga bank, dan biaya administrasi. Rekening koran
memiliki kelebihan, yakni bukan hanya mencantumkan
tanggal, aktu seperti d buku tabungan, tapi juga pesan yang
dicantumkan ketika transaksi dlakukan dan hal detail lainnya.
3. Menjadi Bukti Hukum
Rekening koran dapat menjadi bukti hukum yang sah
apabila suatu saat terlibat perselisihan dengan pihak lain yang
terkait dengan mutas rekening.13
3) Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Menurut Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Rwpublik Indonesia Nomor XVI/MPR-RI/1998 tentang politik
ekonomi dalam rangka demokrasi ekonomi, usaha mikro, kecil, dan
menengah perlu diberdayakan sebagai bagian integral ekonomo rakyat
12 Nuraji, Analisis Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Pendapatan Pedagang Kecil,
Jurusan Ekonomi (Pemalang: Tidak diterbitkan, 2012), hal. 28 13 Thomas Suyatno, Dasar-Dasar Perkreditan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2007), 25
15
yang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis untuk
mewujudkan struktur perekonomian nasional yang semakin seimbang,
berkembang, dan berkeadilan.14
Sedangkan UMKM sendiri memiliki pengertian suatu bentuk
usaha produktif yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha yang
biasanya bergerak dalam ruang lingkup kegiatan perdagangan yang
memiliki ciri atau karakteristik berbeda-beda. Berikut masing-masing
pengertian UMKM dan kriterianya:
1. Usaha Mikro
Adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih mencapai 50
juta rupiah, dan tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha.
Hasil penjualan usaha mikro setiap tahunnya paling banyak 300
juta rupiah.
2. Usaha Kecil
Merupakan suatu usaha ekonomi produktif yang
independen atau berdiri sendiri baik yang dimiliki perorangan atau
kelompok dan bukan sebagai badan usaha cabang dari perusahaan
utama. Usaha yang memiliki kekayaan bersih mencapai 50 juta
rupiah, dengan maksimal yang dibutuhkannya mencapai 500 juta
rupiah. Hasil penjualan bisnis setiap tahunnya antara 300 juta
rupiah sampa 2,5 milyar rupiah.
3. Usaha Menengah
Adalah usaha ekonomi yang produktif dan bukan
merupakan cabang atau anak usaha dari perusahaan pusat . usaha
menengah sering dikategorikan sebagai bisnis besar dengan kriteria
kekayaan bersih yang dimiliki pemilik usaha mencapai lebih dari
14 Yuli Rahmini Suci, Perkembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Dan Menegah) Di
Indonesai, Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos, (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan, 2017), hlm.
55
16
500 juta rupiah sampai 10 Milyar rupiah. Hasil penjualan tahunnya
mencapai 2,5 milyar rupiah sampai 50 milyar rupiah.15
4) Dampak Kredit Rekening Koran (KRK) Bank BRI pada Usaha
Toko Besi Prenggondani Banjarejo
Kesejahteraan pengusaha mikro, kecil dan menengah
ditentukan dengan adanya kepemilikian modal. Modal dapat diperoleh
oleh para pengusaha mikro, kecil dan menengah dengan berbagai
macam cara, misalnya dengan modal yang dimilikinya sendiri
walaupun jumlahnya tidak besar dan modal yang berasal dari pinjaman
kredit bank. Selain itu perlu diketahui tentang berapa modal yang ideal
agar dapat dikatakan memberikan peningkatan kesejahteraan
pengusaha mikro, kecil dan menengah tersebut. Dengan adanya
pinjaman Kredit Rekening Koran (KRK) Bank BRI ini dapat
membantu mengembangkan dan meningkatkan UMKM. Karena
manfaat dari penggunaan Kredit Rekening Koran (KRK) ini adalah
nasabah dengan mudah mendapatkan informasi transaksi, untuk
keperluan audit, serta pembuktian hukum. Maka dari itu seorang
pengusaha harus menggunakan dan memanfaatkan bantuan dari pihak
bank BRI tersebut semaksimal mungkin agar antara kedua belah pihak
sama memporeleh keuntungan.
Untuk usaha Toko Besi Prenggondani ini masuk kedalam usaha
kecil yang memiliki kekayaan bersih mencapai 50 juta rupiah, dengan
maksimal yang dibutuhkannya mencapai 500 juta rupiah. Hasil
penjualan bisnis setiap tahunnya antara 300 juta rupiah sampa 2,5
milyar rupiah. Tapi setelah melakukan pinjaman kredit awal sebagai
modal utama untuk mendirikan usaha, dan setelah lunas dalam jangka
waktu 3 tahun.
Banyak dampak yang dirasakan Toko Besi Prenggondani ini
setelah menggunakan jasa kredit rekening koran. Seperti peningkatan
15 Kurnia Cahaya dan Arni Muarifah, Sistem Informasi Akuntansi Beserta Contoh
Penerapan Aplikasi SIA Sederana dalam UMKM, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012), hal. 42
17
keuntungan yang diperoleh, bertambahnya karyawan, bertambahnya
pelanggan, dan sudah dikenal dikalangan masyarakat luas. Namun saat
ini Toko Besi Prenggondani sudah tidak menggunakan jasa bank lagi,
karena menurut pemilik usaha setalah melakukan pinjaman di awal
tersebut, toko besi prenggondani sudah bisa berkembang dan
meningkat setiap tahunnya sampai saat ini. Untuk penggunaan jasa
bank hanya transfer ketika melakukan pembelian bahan baku dan
biasanya melalui rekening atau ATM BRI.
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sektor usaha yang dijalankan Toko Besi Prenggondani Desa
Banjarejo Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung ini, pada
awalnya menggunakan jasa bank BRI sebagai modal awal dalam
mendirikan usaha dengan menggunakan kredit rekening koran (KRK)
sebesar 500 juta dengan jaminan sertifikat tanah dan dalam jangka waktu 3
tahun dengan pengangsuran per bulannya kurang lebih 13 juta setiap
tanggal 10. Dan alhamdulillah dengan adanya pinjaman Kredit Rekening
Koran (KRK) bank BRI ini usaha Toko Besi Prenggondani semakin
berkembang dan meningkat setiap tahunnya dan merambah pada usaha
yang lainnya. Untuk pelunasannya pun juga selalu tepat dan teratur setiap
bulannya, sehingga tidak pernah ada masalah dengan pihak Bank BRI dan
diantara keduanya juga mendapatkan keuntungan dan tidak ada pihak yang
dirugikan.
B. Saran
Tentu dalam pembuatan laporan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun dari
segi materi yang penulis paparkan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan laporan
ini. Bila ditinjau dari kesimpulan datas, maka perlu kiranya diberikan
saran-saran kepada pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan PPL di TB.
Prenggondani Desa Banjarejo, diantaranya sebagai berikut:
1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola Praktik
Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola
praktik diharapkan untuk senantiasa menjaga hubungan baik dengan
instansi/lembaga tempat dilaksanakannya Praktik Pengalaman
Lapangan.
19
2. Instansi/Lembaga Tempat Praktik
Untuk Instansi/Lembaga tempat dilaksanakannya Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang II yaitu TB. Prenggondani
Desa Banjarejo Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung
diharapkan untuk dapat lebih optimal dalam mensosialisasikan dampak
menggunakan kredit rekening koran bagi pengusaha. Serta ikut
membangun perekonomian dengan menciptakan lapangan pekerjaan
bagi warga desa sekitar.
3. Rujukan Bagi Mahasiswa PPL berikutnya
Untuk mahasiswa/mahasiswi PPL berikutnya. Diharapkan
lebih semangat dan giat, dapat menempatkan diri dengan baik, serta
aktif membantu kegiatan di lembaga praktik untuk mendapatkan
pengalaman kerja sekaligus belajar yang tidak ditemui saat kegiatan
perkuliahan. Selain itu mahasiswa/mahasiswi peserta praktik
diharapkan dapat mengembangkan ilmu/pengalaman yang diperoleh
dari kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang II yang
telah dilaksanakan.
20
DAFTAR RUJUKAN
Data UMKM, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia. 2020. “Perkembangan Data Usaha Mikro,
Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 2017-
2018” depkop.go.id diakses tanggal 31 Agustus.
Kasmir. 2012. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Kerjasama LPPI dengan Bank Indonesia. 2015. Profil Bisnis Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Jakarta: LPPI.
Khoerudin,Nanang. 2020. Pengertian Kredit Rekening Koran, dalam
hhtp://pinjaman.web.id. diakses 1 September, 20.15 WIB.
Muarifah, Arni dan Cahaya Kurni,. 2012. SistemInformasi Akuntansi
Beserta Contoh Penerapan Aplikasi SIA Sederana dalam UMKM.
Yogyakarta: CV Budi Utama.
Nuraji. 2012. Analisis Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Pendapatan
Pedagang Kecil, Jurusan Ekonomi. Pemalang: Tidak diterbitkan.
Suci, Rahmini Yuli. 2017. Perkembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil,
Dan Menegah) Di Indonesai, Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan.
Thomas Suyatno, Thomas. 2007. Dasar-Dasar Perkreditan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, Tentang Perbankan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang
Perbankan Syariah.
Wawancara dengan Mohammad NR. 2020 tanggal 3 Agustus di Toko Besi
Prenggondani Banjarejo.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
A. BERITA ACARA HARIAN INDIVIDUAL
B. FORMAT BUKTI KONSULTASI DENGAN DPL
C. FOTO-FOTO KEGIATAN PPL GELOMBANG II
A. Berita Acara Individual
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 2020
Pada tanggal 01 Sampai tanggal 31 bulan Agustus Tahun 2020 bertempat di Usaha Toko
Besi Prenggondani Banjarejo telah dilaksanakan PPL Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang II Tahun 2020 oleh mahasiswa
dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Khoirul Ni’mah
NIM : 12401173301
Jurusan : Perbankan Syariah
NO Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1 SABTU-01
Agustus 2020
09.00 Melakukan pembahasan mengenai PPL VDR Gelombang II
dengan teman-teman satu DPL melalui grup whatsaap
2 MINGGU-02
Agustus 2020
10.30 Masih merundingkan hal-hal yang perlu dilakukan pada saat
PPL VDR ini
3 SENIN-03
Agustus 2020
08.30 Mendatangi lembaga atau lokasi tempat PPL, untuk
memperkenalkan diri dan meminta izin pada lembaga
bahwasanya akan mengadakan kegiatan PPL VDR Gelombang
II dari IAIN Tulungagung
4 SELASA-04
Agustus 2020
08.30 Mendatangi lokasi PPL lagi, untuk melakukan wawancara
secara face to face tapi tetap sesuai dengan protokol kesehatan
COVID-19 , dimana untuk hari ke-2 mendatangi lokasi PPL
ini, saya juga berinteraksi dengan beberapa karyawan untuk
menanyakan kegiatan apa saja yang dikerjakan sehari- hari.
5 RABU-05 09.00 Di pagi ini saya masih melakukan meditasi atau mencari
Agustus 2020 pencerahan mengenail judul apa yang akan saya ambil sebagai
laporan PPL nantinya.
6 KAMIS-06
Agustus 2020
14.00 Setelah selesai melaksanakan sholat Dhuhur saya langsung
bergegas mengambil android dan membuka whatsaap saya
untuk konsultasi judul yang akan saya ambil sebagai laporan
PPL pada Bu Binti Nur Asiyah, M.Si. selaku DPL saya
7 JUM’AT-07
Agustus 2020
08.00 Pada hari ini saya menerima balasan whatsaap dari Bu Binti
Nur Asiyah, M.Si. dan tenyata judul saya ada beberapak kata
yang kurang tepat, lalu saya meminta saran dari beliau judul
yang mungkin tepat untuk laporan PPL nantinya
8 SABTU-08
Agustus 2020
10.00 Setelah selesai melakukan kegiatan rumah, saya langsung
mengambil buku coret-coret an untuk mencatat hal-hal apa saja
yang akan saya masukkan pada laporan PPL saya
9 MINGGU-09
Agustus 2020
20.00 Pada hari minggu ini saya gunakan untuk mencari-cari
informasi dengan bertanya-tanya kepada beberapa teman
mengenail isi laporan PPL yang benar
10 SENIN-10
Agustus 2020
09.00 Saya melakukan wawancara dengan menelfon pemilik usaha
Toko Besi Prenggondani melalui media sosial whatsaap, serta
menanyakan beberapa pertanyaan mengenai hubungannya
dengan Bank BRI, setelah melakukan Pinjaman kredit
Rekening Koran.
11 SELASA-11
Agustus 2020
09.30 Saya masih mengerjakan tugas resume mengenai pembekalan
PPL Gelombang II tahun 2020 ini melalui chanel Youtub milik
kampus IAIN Tulungagung
12 RABU-12
Agustus 2020
13.00 Setelah melaksanakan Sholat Dhuhur, tiba-tiba saya ingin
mengganti judul laporan saya, karena saya rasa judul yang
lama tidak sesuai dengan permasalahan pada lembaga
13 KAMIS-13
Agustus 2020
10.00 Setelah selesai melaksanakan kegiatan rumah, saya mulai
berkonsul lagi mengenai judul yang akan saya rubah kepada
DPL Bu Binti Nur Asiyah., M.Si. melalui whatsaap, dan
akhirnya beliau memberikan saran mengenai judul yang baru
yakni “Dampak Kredit Rekening Koran (KRK) Bank BRI
Pada Usaha Toko Besi Prenggondani Banjarejo (Studi Kasus
Toko Besi Prenggondani Desa Banjarejo)”
14 JUM’AT-14
Agustus 2020
18.00 Setelah melaksanakan sholat Maghrib saya mulai mengerjakan
BAB I sembari mendengarkan lagu
15 SABTU-15
Agustus 2020
10.00 Setelah melaksanakan pekerjaan rumah, saya mulai
mengerjakan dan melanjutkan BAB I sampai BAB II
16 MINGGU-16
Agustus 2020
08.00 Disini saya refreshing sejenak dengan berlibur ke pantai
bersama teman-teman kampus, sembari memperbincangkan
mengenai laporan PPL
17 SENIN-17
Agustus 2020
11.00 Disini saya mulai mengerjakan melanjutkan isi laporan saya
dengan mencari referensi di e-book serta buku-buku yang saya
pinjam dari beberapa kating.
18 SELASA-18
Agustus 2020
09.30 Setelah selesai melakukan pekerjaan rumah saya mulai
menyicil kembali mengerjakan laporan bagian BAB III dan
BAB IV serta daftar rujukan pada isi laporan.
19 RABU-19
Agustus 2020
10.00 Seperti biasa setelah selesai melakukan pekerjaan rumah saya
mulai mengoreksi kembali laporan saya mulai dari cover
sampai daftar rujukan, lalu setelah itu saya pergi untuk
membeli paketan karena kuota habis
20 KAMIS-20
Agustus 2020
09.00 Saya konsultasi dengan Bu Binti Nur Asiyah.,M.Si. selaku
DPL saya mengenai laporan saya mulai dari BAB I sampai
BAB IV melalui via whatsaap.
21 JUM’AT-21
Agustus 2020
18.00 Setelah saya melaksanakan sholat maghrib saya langsung
membuka hp dan ternyata ada balasan whatsaap dari Bu Binti
Nur Asiyah, setelah saya buka ternyata file laporan yang saya
kirim pada hari kamis sudah di koreksi oleh beliau, dan dikirim
kepada saya mengenai hal-hal yang harus dibenahi atau bisa
disebut dengan revisi.
22 SABTU-22
Agustus 2020
17.00 Saya mengajak teman saya untuk berdiskusi di salah satu
choffeshop daerah ngunut, disitu saya mulai mengerjakan
kembali laporan saya karena ada beberapa kalimat yang kurang
tepat dan yang salah mengenai penulisan dalam laporan.
23 MINGGU -23
Agustus 2020
09.00 Pada hari minggu ini saya gunakan untuk refreshing sebentar
dengan menonton drama korea favorit saya, sembari
melemaskan fikiran agar tidak terlalu pusing, selain itu agar
kesehatan tetap terjaga dan menjaga imun tubuh.
24 SENIN-24
Agustus 2020
08.30 Seperti biasa setelah selesai melakukan pekerjaan rumah, saya
mengambil laptop untuk membenahi laporan yang perlu
direvisi serta meneruskan pada bagian lampiran yakni
mengenai berita acara individu serta bukti konsultasi dengan
DPL
25 SELASA-25
Agustus 2020
08.00 Saya menanyakan terkait beberapa hal yang berkaitan dengan
laporan yang sedang saya kerjakan kepada pemilik usaha
melalui via whatsaap
26 RABU-26
Agustus 2020
09.00 Saya mengoreksi kembali laporan yang sedang saya kerjakan
dengan sangat teliti, dan saya sesuaikan dengan buku pedoman
PPL Gelombang II IAIN Tulungagung
27 KAMIS-27
Agustus 2020
10.00 Saya mendatangi lokasi PPL untuk meminta izin ingin
mengambil foto dan video sebagai dokumenter, dan sedikit
berbincang dengan beberapak karyawan toko
28 JUM’AT- 28
Agustus 2020
10.30 Saya mulai mengedit foto serta video yang akan di upload di
channel youtube pribadi sebagai salah satu tugas PPL
Gelombang II ini
29 SABTU, 29
Agustus 2020
18.00 Saya bersama teman-teman saya yang lainnya pergi ke
coffeshop untuk berbincang-bincang dan kumpul-kumpul
dalam rangka refreshing serta mendiskusikan beberapa hal
mengenai laporan PPL serta bagaimana kedepannya
30 MINGGU- 30
Agustus 2020
08.30 Mengoreksi kembali laporan sembari mendengarkan musik
dan mempresentasikannya melalui video lalu di upload pada
channel youtube milik pribadi
31 SENIN-31
Agustus 2020
08.00 Setelah selesai sarapan saya bergegas ke lokasi PPL, setelah
sampai disana saya langsung menemui pemilik usaha dan
meminta izin untuk berpamit, karena PPL Gelombang II telah
usai, serta memberikan cenderamata sebagai kenang-kenangan
di lokasi PPL Toko Besi Prenggondani Banjarejo.
Tulungagung, 31 Agustus 2020
Ttd
KHOIRUL NI’MAH
NIM : 12401173301
B. Bukti Konsultasi dengan DPL
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Khoirul Ni’mah
Nim : 12401173301
Jurusan : Perbankan Syariah
DPL : Dr.Binti Nur Asiyah, M.Si.
Tempat PPL : Toko Besi Prenggondani Desa Banjarejo
Judul Laporan : Dampak Kredit Rekening Koran (KRK) Bank BRI pada Usaha Toko
Besi Prenggondani Banjarejo (Studi Kasus Toko Besi Prenggondani
Desa Banjarejo)
No Hal Yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Konsultasi terkait tembaga yang
akan saya observasi yaitu Usaha
Toko Besi Prenggondani
Banjarejo yang melakukan
pinjaman kredit pada Bank BRI
- Catatan dari bu binti terkait
tempat tidak apa-apa ,beliau
berkata ceritakan apa adanya
2. Konsultasi terkait judul laporan
PPL
Judul Laporan : “Dampak
Pembiayaan Kredit Rekening
Koran Bank BRI Pada Toko
Besi Prenggondani Banjarejo”
- Catatan dari Bu Binti yakni
apabila pinjaman dari bank
konven maka tidak perlu
menggunakan pembiayaan tapi
menggunakan Kredit saja. Beliau
menyarankan judulnya :
“Dampak Kredit Rekening
Koran (KRK) Bank BRI Pada
Usaha Toko Besi Prenggondani
Banjarejo (Studi Kasus Toko
Besi Prenggondani Desa
Banjarejo)”
3. Konsultasi terkait pertanyaan
yang akan saya tanyakan ke
lembaga pada waktu observasi
- Terkait pertanyaan poin perizinan
dalam mendirikan usaha toko
besi, serta dari mana modal yang
di dapat?
- Apa kontribusi yang diberikan
pihak Bank BRI pada usaha Toko
Besi Prenggondani desa
Banjarejo ?
- DLL
4. Konsultasi terkait pembahasan
dalam laporan PPL saya mulai
dari BAB I sampai BAB IV
- Catatan beliau yakni antara judul,
permasalahan, tanggapan
lembaga, bahasan harus ada
semua. Hanya beda substansi
5. Konsultasi terkait revisi BAB I-
IV
- Catatan beliau masih kurang pas
antara masalah, tanggapan
lembaga hingga pembahasan.
Lalu setelah selesai revisi
dikumpulkan untuk di beri tanda
tangan
Tulungagung, 31 Agustus 2020
Dr. Binti Nur Asiyah, M.Si.
NIP : 198008112011012007
C. Foto-foto Kegiatan PPL Gelombang II