laporan praktik pengalaman lapangan jurusan …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...6....
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
ANALISIS PROGRAM SIMPAN PINJAM DI BUMDES MITRA USAHA DALAM
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DESA SEGAWE
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh :
WINDA TRI NUR CAHYANI
NIM. 12406173108
Dosen Pembimbing Lapangan
AHMAD SYAICHONI, M.Sy
NIP. 1991012220180110002
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan disahkan pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 6 November 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Analisis Program Simpan Pinjam di Bumdes Mitra Usaha Dalam
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Segawe.
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
AHMAD SYAICHONI, M.Sy
NIP. 1991012220180110002
MENGESAHKAN
a.n DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SISWAHYUDIANTO, M.M
NIDN. 2015068402
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, taufik, hidayah serta
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Pengalaman
Lapangan yang berjudul “Analisis Program Simpan Pinjam di Bumdes Mitra Usaha Dalam
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Segawe” sesuai waktu yang ditentukan. Shalawat serta
salam tidak dihaturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga penyusunan
Laporan Praktik Kerja Lapangan dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusunan laporan ini bertujuan sebagai salah satu syarat telah dilakukannya Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) yang dijadikan sebagai syarat kelulusan kuliah. Laporan ini disusun
berdasarkan data yang diperoleh penulis dari pemilik Bumdes Mitra Usaha selama menjalankan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) disana.
Dalam penulisan laporan ini tentunya banyak rintangan dan hambatan, akan tetapi dengan
bantuan dari berbagai pihak laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat sesuai waktu
yang ditentukan. Dengan laporan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag, selaku rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung.
3. Siswahyudianto, M.M selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung.
4. Hj.Amalia Nuril Hidayati, SE., M.Sy selaku Ketua Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
IAIN Tulungagung.
5. Ahmad Syaichoni, M.Sy selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah memberikan
bimbingan dan arahan terselenggaranya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
6. Bapak Nariman selaku Pimpinan dari Bumdes Mitra Usaha yang telah memberikan izin,
bimbingan dan arahan selama kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.
7. Bapak/Ibu pengurus Bumdes yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
mahasiswa selama melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
8. Orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan dan memberi semangat sehingga dapat
melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan dengan lancar.
iv
9. Teman-teman PPL satu lembaga dan lembaga lain yang telah membantu dalam penyusunan
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu yang telah ikut serta dalam
membantu kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, dan
terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
demi kesempurnaan laporan ini. Penulis berharap dengan penulisan Laporan Praktik Pengalaman
Kerja (PPL) ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membaca laporan ini.
Tulungagung, 31 Oktober 2020
Winda Tri Nur Cahyani
NIM. 12406173108
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ................................................................................................. 1
B. Tujuan dan Kegunaan ......................................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ......................................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga .................................................................................................... 4
B. Pelaksanaan Praktik ............................................................................................. 5
C. Permasalahan di Lapangan ................................................................................... 6
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik .................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN
A. Landasan Teori .................................................................................................... 7
B. Analisis terhadap Temuan Studi........................................................................... 12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................ 18
1
A. Dasar Pemikiran
BAB I
PENDAHULUAN
Ketentuan umum UU Desa mendefinisikan pembangunan desa adalah upaya
peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat
desa. Sedangkan tujuan pembangunan desa yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan
kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi
lokal serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Dalam upaya
peningkatan ekonomi desa, pihak desa dapat memberikan beberapa program yang dapat
mempermudah masyarakat dalam peningkatan ekonominya.
Badan usaha milik desa (BUMDES) didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor 6 tahum
2014 sebagai badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna
mengelola asset, jasa pelayanan dan usaha lain yang secara luas untuk kepentingan
kesejahteraan masyarakat desa.1 Dalam kegiatannya BUMDes menjalankan usaha di bidang
ekonomi maupun pelayanan umum yang didalamnya tidak hanya berorientasi pada
keuntungan tetapi juga harus berorientasi untuk mendukung peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang ada di desa tersebut.
Lembaga perekonomian desa menjadi bagian penting dalam peningkatan kesejahteraan
ekonomi desa. Bumdes merupakan instrumen yang dapat digunakan dalam pendayagunaan
ekonomi desa, dengan tujuan sebagai peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa
melalui pengembangan UMKM yang ada di desa tersebut. Adanya Bumdes memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap peningkatan pendapatan desa yang memungkinkan desa
untuk melaksanakan pembangunan dan menyejaterakan masyarakatnya.
Kegiatan usaha Bumdes yang cukup memberikan pengaruh besar terhadap
perekonomian masyarakat salah satunya yaitu kegiatan atau usaha simpan pinjam. Program
simpan pinjam yang ada di Bumdes lebih memberikan kemudahan dalam hal pengajuan
1 Dra. Hamiati dan Abdul Azix Zulhakim, “Eksistensi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam Mengembangkan Usaha dan Ekonomi Masyarakat Desa yang Berdaya Saing Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”2017 hlm 4-5
2
pinjaman dari pada lembaga lain. Hal ini karena fokus Bumdes hanya pada desa yang dinaungi
seingga kegiatan simpan pinjam yang dilakukan hanya berfokus pada masayarakat yang
berdomisili di desa tersebut tanpa adanya ketentuan khusus dalam pemberian pinjaman.
Dengan adanya program simpan pinjam di Bumdes dapat menjadi salah satu penggerak
peningkatan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik , akan tetapi hal tersebut tentunya masih
banyak terjadi kendala dalam pelaksanaanya di masyarakat.
Oleh dasar dari pemaparan diatas, maka penulis akan menyusun laporan mengenai
“Analisis Program Simpan Pinjam di Bumdes Mitra Usaha Dalam Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Desa Segawe”.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari Laporan Praktik Pengalaman Lapangan dengan judul “Analisis Program
Simpan Pinjam di Bumdes Mitra Usaha Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa
Segawe” yaitu untuk menganalisis bagaimana program simpan pinjam yang ada di
Bumdes Mitra Usaha apakah berjalan dengan baik atau terdapat kendala-kendala dalam
program tersebut dalam upaya peningkatan atau pemberdayaan ekonomi masyarakat di
Desa Segawe
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Penulis
1) Dapat memberikan wawasan, pengetahuan dalam bidang pengelolaan di
lembaga keuangan
2) Menambah pengalaman mengenai cara menyikapi permasalahan yang
ada di suatu lembaga
3) Sebagai tugas akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan
Manajemen Keuangan Syariah.
b. Bagi Bumdes Mitra Usaha
Dengan adanya laporan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
pelaksanaan program simpan pinjam yang ada disana dan juga dapat dijadikan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
c. Bagi IAIN Tulungagung
3
Laporan ini dapat dijadikan tambahan ilmu pengetahuan mengenai usaha
mikro yang ada di desa tentang bagaimana kinerja dan program-program yang
dilaksanakannya. Laporan ini juga dapat dijadikan referensi dan bahan bacaan
untuk mahasiswa yang akan membuat Laporan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL).
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang III tahun 2020 dilakukan
mulai tanggal 01 Oktober 2020 sampai dengan 31 Oktober 2020. Pelaksanaan Pratik
Pengalaman Lapangan (PPL) dilakukan di masing-masing desa dengan sistem observasi dan
wawancara. Hal ini dilakukan guna memutus rantai penyebaran Covid-19 yang terjadi pada
saat ini. Tempat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilakukan di Bumdes Mitra
Usaha yang beralamat di RT/RW 007/002 Dusun Krajan, Desa Segawe, Kecamatan
Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung.
4
A. Profil Lembaga
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
1. Sejarah Bumdes Mitra Usaha
Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Mitra Usaha merupakan badan usaha
yang dikelola oleh pemerintah Desa Segawe dengan berlandaskan azas pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Lembaga ini didirikan pada tanggal 15 Februari 2015
dengan tujuan untuk mendorong dan menampung seluruh kegiatan ekonomi masyarakat
yang berkembang yang kemudian dikelola bersama oleh pemerintah desa dan masyarakat.
Jenis usaha yang dijalankan di Bumdes Mitra Usaha yaitu pelayanan jasa berupa kredit,
pengadaan sarana air bersih, pengelolaan pasar desa dan kegiatan perekonomian lain yang
dibutuhkan masyarakat sehingga mampu menghasilkan nilai tambah untuk masyarakat
desa. Permodalan dari lembaga ini berasal dari penyertaan modal dari desa yang berasal
dari APB Desa, kerjasama dengan pihak swasta/ketiga dan bantuan dari pemerintah
termasuk dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
2. Lokasi Bumdes Mitra Usaha di Desa Segawe
a. Profil Alamat Bumdes
RT/RW : 07/02
Dusun : Krajan
Desa : Segawe
Kecamatan : Pagerwojo
Kabupaten : Tulungagung
Provinsi : Jawa Timur
Kode Pos : 66262
b. Profil Wilayah Desa Segawe
Wilayah Desa Segawe terletak di dataran tinggi dengan koordinat 7⁰59'48''S
111⁰49'3''E. Luas desa sebesar 7,422 km² atau 742.200 ha, dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Penjor Kecamatan Pagerwojo
Sebelah Selatan : Desa Karanganom Kecamatan Kauman
Sebelah Timur : Desa Kedoyo Kecamatan Sendang
5
Sebelah Barat : Desa Mulyosari Kecamatan Pagerwojo
3. Visi dan Misi Bumdes Mitra Usaha
a. Visi : “Terwujudnya masyarakat yang sejahtera, sehat dan cerdas dengan
kemampuan untuk menjadi unggul dalam segala bidang”
b. Misi
1) Menciptakan lapangan pekerjaan
2) Memberikan pelayanan yang maksimal
3) Menggali potensi desa untuk di daya gunakan
4) Membuka pola wirausaha untuk masyarakat
5) Kewirausahaan syariah
4. Struktur Organisasi Bumdes Mitra Usaha
NO NAMA JABATAN
1 Nariman Ketua
2 Rianti Sekretaris
3 Maya Rahmawati Bendahara
4 Sriana Widiastuti Ka. Unit USP/LKM
5 Wasis Ka. Unit Pasar Desa
6 Lani Ka. Unit Lumbung Pangan
7 Ikhsan Permadi Ka. Unit Air Bersih
Sumber : Buku Anggaran Dasar Bumdes Mitra Usaha Desa Segawe
Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung
B. Pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Bumdes Mitra Usaha ditengah
pandemi ini dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengharuskan kita
menjaga jarak untuk mengantisipasi tertular dari paparan covid-19. Beberapa kegiatan yang
dilakukan selama menjalankan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu melakukan
observasi dan wawancara selebihnya penulis melakukan pendalaman materi dari youtube.
Setelah melakukan pendalaman materi penulis menyusun laporan praktik pengalaman
lapangan dengan sumber data yang diperoleh selama melakukan observasi atau wawancara di
Bumdes Mitra Usaha sesuai dengan topic atau tema yang diangkat.
6
C. Permasalahan di Lapangan
Permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan Bumdes yaitu minimnya dana yang
digunakan untuk program simpan pinjam dan terjadinya risiko kredit macet dari nasabah.
Dalam Bumdes Mitra Usaha program simpan pinjam diberikan kepada masyarakat Desa
Segawe yang membutuhkan modal awal maupun tambahan modal yang digunakan untuk
melaksanakan usahanya. Program simpan pinjam ini menarik minat masyarakat Desa Segawe
untuk mengajukan pinjaman dana di Bumdes, akan tetapi dana yang tersedia tidak mencukupi
untuk memenuhi semua pengajuan tersebut dan ditambah lagi dengan permasalahan risiko
kredit macet yang terjadi oleh nasabah.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Tanggapan dari pihak Bumdes mengenai risiko kredit macet ini yaitu pihak Bumdes
melakukan penagihan kepada nasabah akan tetapi dari beberapa nasabah tidak ada respon
melakukan pembayaran sehingga pihak bumdes mengambil keputusan dengan dilakukannya
pengalihan dana dari program simpan pinjam menjadi penyertaan modal ke UMKM
konsentrat sapi perah yang ada di Desa Segawe. Hal ini dilakukan karena program simpan
pinjam yang dilakukan tidak berjalan dengan baik dan untuk mengantisipasi kerugian yang
terjadi, Bumdes Mitra Usaha melakukan penanaman modal kepada salah satu UMKM
konsentrat sapi perah yang ada di Desa Segawe dengan perolehan bagi hasil setiap bulannya.
Hal ini dilakukan Bumdes agar dana yang kembali dari modal simpan pinjam bisa
dimanfaatkan kembali untuk kegiatan usaha lain dimana usaha tersebut juga sangat
berpengaruh terhadap potensi Desa Segawe yang masyarakatnya bermata pencaharian sebagai
peternak dan petani.
7
A. Landasan Teori
BAB III
PEMBAHASAN
1. Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh
masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan
dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Bumdes menurut Undang-undang
nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan desa didirikan antara lain dalam rangka
peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADesa).2 Bumdes merupakan salah satu lembaga
yang terdapat interaksi ekonomi antara pemerintah desa dengan masyarakat desa, sehingga
hal ini berdampak pada hubungan antara pemerintah desa dengan masyarakat yang tercipta
secara alami, dan dengan adanya Bumdes ini akan menarik masyarakat untuk mulai
menciptakan usaha baru sehingga perlahan angka kemiskinan akan menurun dan
mengangkat keluarga yang tidak mampu untuk menjadi keluarga sejahtera.3
Berdirinya Bumdes merupkan jembatan bagi masyarakat untuk mengembangkan
usaha lokal demi menunjang bertambahnya perekonomian masayarakat sehingga
menjadikan masyarakat desa yang sejahtera. Secara umum pendirian Bumdes dimaksudkan
untuk :
1) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, agar usaha masyarakat di desa lebih
berkembang.
2) Memberdayakan desa sebagai wilayah yang otonom dalam meningkatkan usaha-usaha
produktif bagi pengentasan kemiskinan, pengangguran dan peningkatan pendapatan
asli desa.
3) Meningkatkan kemandirian dan kapasitas desa beserta masyarakatnya dalam penguatan
perekonomian masyarakat desa.
Jenis usaha yang bisa dijalankan Bumdes antara lain yaitu :
1) Bisnis Sosial (Serving)
2 Hengki Wibowo Nasional, Buku Panduan Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa,
(Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya:PKDSP, 2007) hlm. 4 3 Yeni Fajarwati, Skripsi: “Implementasi Program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Pagedangan
Kabupaten Tangerang”, (Serang: Universitas Sultan Agung Tirtayasa, 2016), hlm. 4
8
Melakukan pelayanaan pada warga sekitar sehingga dapat mendapatkan
manfaat sosial yang besar. Pada model usaha seperti ini Bumdes tidak menargetkan
keuntungan profit. Jenis bisnis ini seperti pengelolaan air minum, pengolahan sampah
dan sebagainya.
2) Keuangan (Banking)
Bumdes bisa membangun lembaga keuangan untuk membantu warga
mendapakan akses modal dengan cara yang mudah dengan bunga semurah mungkin.
Selain mendorong produktivitas usaha milik masyarakat dari sisi permodalan, jenis
usaha ini juga bisa menyelamatkan nasib masyarakat dari cengkeraman renternir yang
selama ini berkeliaran di desa-desa.
3) Bisnis Penyewaan (Renting)
Menjalankan usaha penyewaan untuk memudahkan warga mendapatkan
berbagai kebuuhan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan misalnya penyewaan
gedung, alat pesta, penyewaan traktor dan sebagainya.
4) Lembaga Perantara (Brokering)
Bumdes menjadi perantara antara komoditas yang dihasilkan warga pada
pasar yang lebih luas sehingga dapat memperpendek jalur distribusi komoditas menuju
pasar. Cara ini akan memberikan dampak ekonomi yang besar pada warga sebagai
produsen karena tidak lagi dikuasai tengkulak.
5) Perdagangan (Trading)
Bumdes menjalankan usaha penjualan barang atau jasa yang dibutuhkan
masyarakat yang selama ini tidak bisa dilakukan warga secara perorangan. Misalnya,
Bumdes mendirikan Pom Bensin bagi kapal-kapal di desa nelayan. Bumdes
mendirikan pabrik es ada nelayan sehingga nelayan bisa mendapatkan es dengan lebih
murah untuk menjaga kesegaran ikan tangakapan mereka ketika melaut
6) Usaha Bersama (Holding)
Bumdes membangun sistem usaha terpadu yang melihatkan banyak usaha di
desa. Misalnya, Bumdes mengelola wisata desa dan membuka akses seluasnya pada
penduduk untuk bisa mengambil berbagai peran yang dibutuhkan dalam kegiatan
usaha wisata itu.
7) Kontraktor (Contracting)
9
Menjalankan pola kerja kemitraan pada berbagai kegiatan desa seperti pelaksana
proyek desa, pemasok berbagai bahan pada proyek desa, penyedia jasa cleaning servise
dan lain-lain. 4
2. Simpan Pinjam
Pengertian simpan pinjam adalah simpanan yang dikumpulkan bersama dan
dipinjamkan kepada anggota yang memerlukan pinjaman dalam berbagai usaha dimana
anggota mengajukan permohonan tertulis kepada pengurus dengan mencantumkan jumlah
uang yang diperlukan, kemudian pengurus mempertimbangkan dan memutuskan
permohonan pinjaman sesuai dengan kemampuan koperasi, pada saat itu dimana pengurus
berhak menentukan besarnya jumlah pinjaman, syarat-syarat pengembalian, dan bentuk
nilai.
Kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun
dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota
koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan
atau anggotanya. Kegiatan usaha simpan pinjam dari USP (Usaha Simpan Pinjam) meliputi
kegiatan penarikan/penghimpunan dana dan menyalurkan kembali dana tersebut dalam
bentuk pinjaman.
Jenis-jenis Simpanan :
1. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan sama nilainya yang
wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
Simpanan pokok tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.
2. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama, wajib
dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.
3. Tabungan Koperasi
4 https://www.berdesa.com/informasi-lengkap-tentang-bumdes-yang-harus-anda-
ketahui/ diakses pada tanggal 30 Oktober 2020 pukul 16.50
10
Tabungan koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetornya dilakukan
brangsur-angsur atau kuasanya dengan menggunakan buku tabungan koperasi, setiap
saat pada hari kerja koperasi
Jenis-jenis Pinjaman :
1. Berdasarkan jangka waktunya
a. Pinjaman jangka pendek, yaitu pinjaman yang jangka waktu pengembaliannya
kurang dari 1 tahun. Misalnya pinjaman untuk membiayai kelancaran koperasi
usaha termasuk pinjaman modal kerja.
b. Pinjaman jangka menengah, yaitu pinjaman yang jangka waktu
pengembaliannya 1 sampai 3 tahun. Biasanya pinjaman ini untuk menambah
modal kerja misalnya untuk membiayai pengadaan bahan baku. Pinjaman jangka
menengah dapat pula dalam bentuk pinjaman investasi.
c. Pinjaman jangka panjang, yaitu pnjaman yang jangka waktu pengembaliannya
atau jatuh temponya melebihi 3 tahun. Misalnya pinjaman investasi yaitu
pinjaman untuk pengadaan sarana/alat produksi.
2. Berdasarkan sektor usaha yang dibiayai
a. Perdagangan
b. Industry
c. Pertanian
d. Peternakan
e. Jasa.
3. Berdasarkan tujuan
a. Pinjaman konsumtif, yaitu pinjaman untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat
konsumtif, misalnya membeli peralatan rumah tangga dan berbagai macam
barang konsumsi lainnya.
b. Pinjaman produktif, yaitu pinjaman untuk membiayai kebutuhan modal kerja
sehingga dapat memperlancar kegiatan produksi, misalnya pembelian bahan
baku, pembayaran upah, biaya pengepakan, biaya pemasaran dan distribusi.
4. Berdasarkan penggunaannya
a. Pinjaman modal kerja, yaitu pinjaman untuk menambah modal kerja anggota,
misalnya untuk pengadaan bahan baku atau barang yang akan diperdagangkan.
11
b. Pinjaman investasi, yaitu pinjaman untuk pengadaan sarana/alat produksi.
c. Pinjaman perdagangan, yaitu pinjaman untuk keperluan perdagangan pada
umumnya yang berarti peningkatan utility of place dari suatu barang. Barang-
barang yang diperdagangkan ada juga yang dipergunakan bagi indstri, misalnya
untuk pabrik minyak kelapa, kemudian terjadi proses pengolahan (produksi)
kelapa menjadi kopra. Kopra ini kemudian diperdagangkan untuk keperluan
pabrik-pabrik minyak dan setelah proses produksi dalam industry minyak
tersebut, diperdagangkan kembali oleh para distributor dan pedagang konsumen.
Kredit perdagangan dibagi dua, yaitu:
1) Kredit perdagangan dalam negri, dan
2) Kredit perdagangan luar negri atau lebih dikenal dengan kredit
ekspor impor.
5. Kredit berdasarkan dari cara penggunaannya (tunai atau tidak tunai)
a. Kredit tunai, yaitu kredit yang penggunaannya dilakukan tunai atau dengan jalan
pemindah bukuan kedalam rekening debitur atau ditunjuk olehnya pada saat
perjanjian ditanda tangani.
b. Kredit bukan tunai, yaitu kredit yang tidak dibayarkan langsung pada saat
perjanjian yang ditanda tangani, melainkan diperlukan adanya tenggang waktu
tertentu sesuai dengan yang dipersyaratkan.
6. Kredit ditinjau dari segi jaminan/agunan
a. Kredit tidak memakai jaminan, yaitu yang diberikan benar-benar atas dasar
kepercayaan saja, sehingga tidak ada pengaman sama sekali. Kredit ini biasanya
terjadi diantra sesama pengusaha (untuk tujuan produktif), atau diantara teman,
keluarga, family (biasanya untuk tujuan konsumtif)
b. Kredit dengan melakukan jaminan/agunan. Jenis kredit ini antra lain :
Jaminan perorangan, yaitu kredit yang jaminannya berupa seseorang atau
badan sebagai pihak ke-3 yang bertindak sebagai penanggung jawab.
12
Jaminan kebendaan yang bersifat berwujud, yaitu yang terdiri benda
bergerak (mesin-mesin, kendaraan bermotor, barang dagangan, perhiasan,
dll) dan benda tidak bergerak (tanah,mesin-mesin berat, dll).5
3. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah upaya untuk mengubah suatu keadaan atau
kondisi masyarakat baik secara individu maupun berkelompok dalam memecahkan
berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan
kesejahteraannya.
Pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan suatu upaya untuk membangun daya
masyarakat dalam perekonomian khususnya dengan mendorong, memotivasi, dan
menggali potensi yang dimiliki sehingga kondisi akan berubah dari yang tidak berdaya
menjadi berdaya dengan perwujudan tindakan yang nyata untuk meningkatkan harkat dan
martabat dari sisi ekonomi dan melepaskan diri dari kemiskinan dan keterbelakangan.
Pemberdayaan ekonomi dapat terwujud apabila inti pokok sasaran dapat fokus pada
pengentasan kemiskinan, menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, serta demokrasi dalam berpolitik. Pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat
dilakukan dengan cara penguatan penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan untuk
mendapatkan gaji/upah yang memadai, dan penguatan dalam memperoleh informasi,
pengetahuan dan ketrampilan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar mampu
berdiri sendiri
Pemberdayaan diarahkan guna meningkatkan ekonomi masyarakat secara produktif
sehingga mampu menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan pendapatan yang lebih besar.
Upaya peningkatan kemampuan untuk menghasilkan nilai tambah paling tidak harus ada
perbaikan akses terhadap empat hal, yaitu akses terhadap sumber daya, akses terhadap
teknologi, akses terhadap pasar dan akses terhadap permintaan.6
B. Analisis Terhadap Temuan Study
5 Iis Liana, Skripsi : ”Pelayanan Koperasi terhadap Kepuasan Nasabah Unit Simpan Pinjam pada
KOPTANKAR Sumber Rezeki Desa Bina Baru Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar Provinsi Riau”
(Riau : UIN SUSKA, 2014) hlm. 40-45 6 Muchlisin Riadi, “Pendekatan, Strategi dan Bentuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat”, diakses
dari https://www.kajianpustaka.com/2020/01/pendekatan-strategi-dan-bentuk-pemberdayaan-ekonomi- masyarakat.html#:~:text=Pemberdayaan%20ekonomi%20masyarakat%20adalah%20upaya,kualitas%20hidup%2C
%20kemandirian%20dan%20kesejahteraannya pada tanggal 08 November 2020
13
Bumdes Mitra Usaha merupakan badan usaha yang dibentuk dan dimaksudkan guna
mendorong kegiatan ekonomi masyarakat yang berkembang di wilayah Desa Segawe untuk
kemudian dikelola bersama oleh pemerintah desa dan masysrakat. Jenis usaha yang dijalankan
di Bumdes Mitra Usaha yaitu :
1. Pelayanan jasa berupa kredit lunak bagi masyarakat
2. Pengadaan sarana air bersih
3. Pengelolaan pasar desa
4. Pengelolaan lumbung pangan
5. Kegiatan perekonomian lainnya yang dibutuhkan oleh warga desa dan mampu
meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat
Pada laporan ini saya akan membahas mengenai unit simpan pinjam yang dilaksanakan
di Bumdes Mitra Usaha. Simpan pinjam merupakan kegiatan penghimpunan dana dan
penyaluran dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana untuk memulai sebuah usaha
atau mengembangkan usaha yang dimilikinya. Dalam temuan saya di Bumdes Mitra Usaha
program usaha simpan pinjam merupakan jenis usaha keuangan (financing) dengan modal
awal sebesar Rp. 40.000.000 yang berasal dari pengajuan dana untuk usaha simpan pinjam
yang kemudian disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman. Program ini
dikhususkan untuk masyarakat yang berdomisili di Desa Segawe, pengajuan melakukan
pinjaman yakni dengan menggunakan jaminan seperti BPKB motor, ataupun yang lain sesuai
ketentuan dari Bumdes.
Program ini memiliki respon positif terhadap masyarakat sekitar, dimana banyak
masyarakat yang mengajukan pinjaman karena bunga yang diberikan tidak terlalu besar yaitu
sebesar 10%. Dengan adanya program ini banyak masyarakat sekitar memanfaatkan untuk
pengembangan usaha ataupun sebagai penunjang pembelian alat pembajak sawah seperti
kontraktor dan pengembangan usaha sapi perah dimana hampir seluruh penduduk Desa
Segawe bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Permasalahan yang terjadi yaitu
minimnya dana yang digunakan sebagai modal simpanan dan banyaknya jumlah peminjam
untuk pengembangan usaha. Pada awal program ini, kesadaran masyarakat untuk
mengembalikan pinjaman sangat baik akan tetapi lama kelamaan beberapa nasabah kurang
memiliki kesadaran dalam pembayaran angsuran dan akhirnya menimbulkan resiko kredit
macet. Hal ini mengakibatkan dana yang dimiliki untuk program simpan pinjam semakin
14
berkurang dan jumlah pengajuan dana semakin bertambah sehingga banyak warga yang
pengajuannya tidak terima.
Dalam mengatasi permasalahan risiko kredit macet ini pihak Bumdes Mitra Usaha sudah
berusaha untuk menagih pelunasan kepada nasabah akan tetapi tidak mendapat respon.
Sebagai sanksi nasabah yang belum melakukan pelunasan pinjaman, jaminan yang diberikan
masih ditahan oleh pihak Bumdes sampai nasabah mau melunasi pinjaman yang dilakukan.
Jumlah pinjaman yang mengalami kredit macet kurang lebih sebesar Rp. 27.000.000, hal ini
melatarbelakangi pihak Bumdes Mitra Usaha akhirnya mengambil keputusan untuk tidak lagi
memfokuskan usaha pada simpan pinjam akan tetapi dana usaha simpan pinjam dialihkan
sebagai penanaman modal untuk UMKM konsentrat sapi perah. Penanaman modal pada
UMKM konsentrat sapi perah dilakukan dengan dasar mata pencaharian atau kegiatan
masyarakat Desa Segawe yaitu sebagai peternak sapi perah, dimana hal ini juga mendorong
terwujudnya pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui UMKM konsentrat tersebut
dengan upaya penguatan dalam sektor peternakan. Pengalihan dana ini dilakukan agar modal
yang tersisa dari program simpan pinjam bisa dijalankan dan mampu membantu kebutuhan
masyarakat dalam pengentasan kemiskinan dan pemerataan pendapatan masyarakat desa serta
untuk pihak Bumdes sendiri sebagai profit atas usaha yang dijalankan. Penanaman modal pada
UMKM konsentrat sapi perah ini juga dimaksudkan untuk mempermudah masyarakat desa
dalam mencari pemasok untuk keperluan dalam bidang peternakan.
Hasil temuan study mengenai simpan pinjam di Bumdes Mitra Usaha jika dikaitkan
dengan ketentuan syariah masih belum menerapkannya dimana sesuai ketentuan syariah
dalam melakukan pinjaman tidak diperbolehkan menggunakan sistem bunga perolehan bunga
sedangkan pada Bumdes Mitra Usaha program simpan pinjam masih menerapkan sistem
bunga dalam pelunasan pinjamannya. Dalam islam proses simpan pinjam juga didasarkan
pada akad (perjanjian) yang jelas sedangkan pada Bumdes Mitra Usaha perjanjian yang
dilakukan masih samar-samar, ataupun kurang memperdulikan dana pinjaman tersebut
digunakan untuk apa yang terpenting nasabah memberikan jaminan untuk pinjaman dan
nasabah dapat mengembalikan pinjaman beserta bunga yang dibebankan.
15
1. Kesimpulan
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Bumdes Mitra Usaha, kegiatan usaha
simpan pinjam belum terlaksana secara maksimal dan kurangnya kesadaran masyarakat
sekitar untuk melunasi pinjaman yang dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan tidak dijalankan
kembali usaha simpan pinjam karena minimnya dana yang ada akibat adanya risiko kredit
macet yang dilakukan. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melunasi pinjaman
mengakibatkan dana yang tersedia untuk program simpan pinjam di Bumdes semakin sedikit.
Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah desa dalam pemberdayaan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat desa dengan dilkukannya usaha simpan pinjam ini pemerintah desa
mengharapkan masyarakat untuk mampu memulai usaha baru atau mengembangkan usaha
yang ada sesuai dengan potensi desa yang nantinya dapat menciptakan lapangan pekerjaan
baru dan pengentasan kemiskinan agar pemberdayaan ekonomi msayarakat desa bisa tercapai.
Kendala yang terjadi dalam usaha simpan pinjam di Bumdes Mitra Usaha mengakibatkan
pengelola/pimpinan Bumdes mengambil keputusan untuk mengalihkan dana yang
digunakan untuk usaha simpan pinjam ditambah dengan dana lainnya menjadi pengikut
sertaan modal atau penanaman modal untuk salah satu UMKM konsentrat sapi perah yang ada
di Desa Segawe.
2. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL
Melakukan kerjasama dengan lebih banyak instansi yang dapat digunakan untuk
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. Selain itu, Fakultas hendaknya memiliki persiapan
yang lebih matang sebelum pelaksanaan, agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang
informasi yang didapat oleh mahasiswa.
2. Untuk lembaga Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Mitra Usaha
1) Untuk Bumdes Mitra Usaha agar lebih meningkatkan pengelolaan setiap unit
usahanya.
2) Menjalankan kembali program simpan pinjam dimana program tersebut memberikan
dampak yang positif untuk menunjang perekonomian masyarakat dan dengan adanya
program ini dapat membantu usaha yang ada di desa untuk lebih berkembang.
16
3) Menambah jenis usaha yang dijalankan untuk mempermudah masyarakat Desa
Segawe dalam melakukan setiap kegiatan.
3. Untuk Mahasiswa
1) Lebih mempersiapkan diri melakukan Praktik Pengalaman Lapangan, lebih
memahami segala hal yang sudah dipelajari untuk dapat diterapkan di tempat kerja
nantinya.
2) Mahasiswa juga harus mematuhi peraturan yang ada di lokasi praktik serta
bersungguh sungguh dalam melaksanakan PPL agar mendapatkan ilmu yang
bermanfaat.
3) Mahasiswa harus menjaga hubungan baik dengan pihak lembaga, Dosen
Pembimbing Lapangan, teman satu lembaga, dan pengurus-pengurus Bumdes.
17
DAFTAR PUSTAKA
Fajarwati, Yeni. 2016. “Implementasi Program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
di Pagedangan Kabupaten Tangerang” (Serang: Universitas Sultan Agung Tirtayasa)
Hamiati dan Abdul Azix Zulhakim. 2017. “Eksistensi Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) dalam Mengembangkan Usaha dan Ekonomi Masyarakat Desa yang Berdaya Saing
Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” Jurnal FSA Fisip Unhas
Wibowo, Hengki. 2007. Buku Panduan Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa, (Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya: PKDSP)
Liana, Iis. 2014. ”Pelayanan Koperasi terhadap Kepuasan Nasabah Unit Simpan
Pinjam pada KOPTANKAR Sumber Rezeki Desa Bina Baru Kecamatan Kampar Kiri Tengah
Kabupaten Kampar Provinsi Riau”. Skripsi. Fakultas Syariah dan Hukum, Perbankan Syariah,
UIN SUSKA, Riau
Berdesa. 2018. Informasi Lengkep tentang Bumdes yang harus anda ketahu. diakses
dari https://www.berdesa.com/informasi-lengkap-tentang-bumdes-yang-harus-anda-ketahui/
Muchlisin Riadi. 2020. Pendekatan, Strategi dan Bentuk Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat diakses dari https://www.kajianpustaka.com/2020/01/pendekatan-strategi-dan-
bentuk-pemberdayaan-ekonomi-
masyarakat.html#:~:text=Pemberdayaan%20ekonomi%20masyarakat%20adalah%20upaya,kuali
tas%20hidup%2C%20kemandirian%20dan%20kesejahteraannya
18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG III TAHUN 2020
Pada tanggal 05 (Lima) Oktober Sampai tanggal 05 (Lima) Bulan September Tahun 2020,
bertempat di lembaga Badan Usaha Milik Desa “Mitra Usaha” Desa Segawe Kecamatan
Pagerwojo Kabupaten Tulungagung, telah dilaksanakan PPL Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang III Tahun 2020 oleh
mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Winda Tri Nur Cahyani
NIM 12406173108
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
NO Hari/Tanggal Pukul Kegiatan
1 Kamis, 01 Oktober 08.00-
Selesai
Melakukan survey Bumdes “Mitra
Usaha” dan wawancara bersama
dengan Bapak Nariman selaku Ketua
Bumdes
2 Jumat, 02 Oktober 09.00-
Selesai
Menentukan fokus tema sebagai
bahan dasar penyusunan penelitian
Praktik Pengalaman Lapangan
3 Sabtu, 03 Oktober 10.00-
Selesai
Melakukan review pendalaman
materi Praktik Pengalaman Lapangan
serta melakukan bimbingan dengan
Bapak Ahmad Syaichoni M.sy selaku
19
DPL terkait
penelitian PPL
pengajuan judul
4 Minggu,04 Oktober
5 Senin, 05 Oktober 09.30-
Selesai
Membuat rancangan Rumusan
Masalah laporan penelitian PPL
6 Selasa, 06 Oktober 10.00-
Selesai
Mulai menyusun BAB I terutama
baguan dasar pemikiran laporan
penelitian PPL serta mencari,
membaca dan mendownload referensi
berupa artikel jurnal yang relevan
dengan tema dan judul yang telah
dibuat sebagai bahan acuan atau
referensi.
7 Rabu, 07 Oktober 10.00-
Selesai
Melanjutkan menyusun bagian dasar
pemikiran
8 Kamis, 08 Oktober 09.30
Selesai
– Menyusun tujuan dan kegunaan
laporan penelitian PPL
9 Jumat, 09 Oktober 10.00-
Selesai
Menyusun Tujuan dan Kegunaan
Penelitian serta mencari referensi
jurnal penelitian untuk memudahkan
penyusunan laporan PPL
10 Sabtu, 10 Oktober 08.30-
Selesai
Melakukan rekapitulasi kegiatan
selama tanggal 05 Oktober s/d 12
Oktober kedalam Form Berita Acara
Harian PPL gel 3
11 Minggu,11 Oktober
12 Senin, 12 Oktober 08. 30
Selesai
– Observasi ke tempat PPL bertemu
dengan ibu Maya Rahmawati selaku
Bendahara BUMdes dan meminta
data profil lembaga BUMdes Mitra
Usaha
20
13 Selasa, 13 Oktober 09.30-
Selesai
Membaca serta memahami buku
pedoman PPL Gelombang III serta
mencoba menyusun BAB II
(Pelaksanaan Praktik) serta
memasukkan data profil lembaga
kedalam bahan laporan penelitian
PPL
14 Rabu, 14 Oktober 09.30-
Selesai
Observasi di lapangan dan bertemu
dengan Bapak Nariman (Ketua
Bumdes) dan melakukan bincang
ringan terkait usaha apa saja yang ada
di bawah naungan BUMdes “Mitra
Usaha” Desa Segawe
15 Kamis, 15 Oktober 09.00-
Selesai
Membaca dan memahami Buku
Pedoman PPL Gelombang III terkait
penyusunan BAB II (landasan teori
dan temuan hasil studi)
16 Jumat, 16 Oktober 10.00-
Selesai
Melakukan penyusunan BAB III
sekaligus menelaah permasalhan
yang terjadi di lembaga, kemudian
menghubungan dengan teori-teori
yang sudah dipelajari pada saat
perkuliahan
17 Sabtu, 17 Oktober 09.00-
Selesai
Melanjutkan kegiatan penyusunan
BAB III sekaligus membuat
pertanyaan wawancara yang akan
dilakukan di tempat PPL
18 Minggu,18 Oktober
19 Senin, 19 Oktober 08.30-
Selesai
Melakukan rekapitulasi kegiatan
selama tanggal 14 Oktober s/d 19
21
Oktober 2020 kedalam form Berita
Acara Harian gel 3
20 Selasa, 20 Oktober 15.00-
Selesai
Melakukan wawancara kepada Bapak
Nariman selaku ketua Bumdes
mengenai objek masalah yang
diangkat dalam laporan
21 Rabu, 21 Oktober 10.00-
Selesai
Mencari referensi jurnal untuk
dijadikan referensi dalam penyusunan
laporan PPL
22 Kamis, 22 Oktober 09.30-
Selesai
Menyelesaikan penyusunan BAB III
mengenai landasan teori
23 Jumat, 23 Oktober 08.00-
Selesai
Membuat analisis temuan study yang
ada pada Bumdes Mitra Usaha
24 Sabtu, 24 Oktober 10.00-
Selesai
Melanjutkan rekapitulasi kegiatan
tanggal 20 Oktober s/d 24 Oktober
kedalam form Berita Acara Harian
PPL gel 3
25 Minggu,25 Oktober
26 Senin, 26 Oktober 11.00-
Selesai
Membuat kesimpulan dari penelitian
yang dilakukan dan saran yang
diberikan, serta membuat daftar
pustaka
27 Selasa, 27 Oktober 09.00-
Selesai
Membuat konsep untuk pembuatan
video PPL
28 Rabu, 28 Oktober 15.30-
Selesai
Melakukan dokumentasi di Bumdes
Mitra Usaha untuk mendukung
pembuatan video PPL gel 3
29 Kamis, 29 Oktober 09.30-
Selesai
Memasukkan dokumentasi selama
observasi di Bumdes Mitra Usaha ke
dalam laporan PPL gel 3
22
30 Jumat, 30 Oktober 09.00-
Selesai
Membuat video presentasi PPL gel 3
31 Sabtu, 31 Oktober 08.30-
Selesai
Melanjutkan rekapitulasi kegiatan
tanggal 25 Oktober s/d 31 Oktober
kedalam form Berita Acara Harian
PPL gel 3 dan menyelesaikan laporan
PPL
Tulungagung, 31 Oktober 2020
Winda Tri Nur Cahyani
NIM. 12406173108
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Winda Tri Nur Cahyani
NIM 12406173108
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
DPL : Ahmad Syaichoni, M.sy.
Tempat PPL : BUMDES “Mitra Usaha” Desa Segawe Kec. Pagerwojo
Judul Laporan : Analisis Program Simpan Pinjam di Bumdes Mitra Usaha Dalam
Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Segawe
NO HAL YANG DI
KONSULTASIKAN CATATAN DPL PARAF
1 Konsultasi Judul Penelitian Praktik
Pengalaman Kerja yaitu “Peran
Bumdes dalam Peningkatan
Ekonomi Masyarakat di Desa
Segawe”
Memfokuskan
penelitian dalam
peran Bumdes
dlam peningkatan
ekonomi
2 Konsultasi Judul Penelitian Praktik
Pengalaman Kerja yaitu “Analisis
Program Simpan Pinjam di Bumdes
Mitra Usaha Dalam Peningkatan
Ekonomi Masyarakat Desa
Segawe”
Menyetujui
3
Tulungagung, 31 Oktober 2020
Ahmad Syaichoni, M.Sy
NIP. 1991012220180110002
23
24
Dokumentasi Kegiatan PPL
25