laporan skenario 2

27
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 2 “BAHAN MALAM / WAXDisusun oleh : Eticha Aurora S (081610101056) Sendi Marsela (081610101077) Hidayat Purwanto (081610101080) Eka Irena A (081610101088) Chandra Ronika (081610101096) Dian Rosita (081610101104) Rizky Wahyu R (081610101106) Yeni Sugiarto (081610101110) Yulia Lestari (081610101111) Lingga Gihandono (081610101112) Kiki Andrianto (081610101113) Siti Arofah (081610101114) Rizkiyah Safira (081610101115) Gattadah Huseini (081610101117) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI 1

Upload: yuliaganerufajar5122

Post on 05-Jul-2015

779 views

Category:

Documents


50 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan skenario 2

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 2

“BAHAN MALAM / WAX”

Disusun oleh :

Eticha Aurora S (081610101056)

Sendi Marsela (081610101077)

Hidayat Purwanto (081610101080)

Eka Irena A (081610101088)

Chandra Ronika (081610101096)

Dian Rosita (081610101104)

Rizky Wahyu R (081610101106)

Yeni Sugiarto (081610101110)

Yulia Lestari (081610101111)

Lingga Gihandono (081610101112)

Kiki Andrianto (081610101113)

Siti Arofah (081610101114)

Rizkiyah Safira (081610101115)

Gattadah Huseini (081610101117)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER

2009

1

Page 2: Laporan skenario 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Malam dalam kedokteran gigi digunakan untuk pencatatan cetakan rahang

tidak bergigi, malam mempunyai sifat fisis yang berbeda sesuai dengan tujuan dan

kegunaannya. Malam merupakan bahan termoplastik yang terdiri dari bahan organik

dan alami yang berasal dari mineral, hewan (serangga), dan tumbuhan. Contoh wax

yang berasal dari mineral ialah paraffin wax dan microcristalin wax, sedangkan

malam yang berasal dari serangga ialah beeswax, dan malam yang berasal dari

tumbuhan ialah carnauba wax dan candelila wax. Pembuatan wax dapat dilakukan

dengan cara pengambilan lemak hewan atau nabati dan basa kuat.

Malam atau wax atau lilin dipergunakan sejak pertama kali di dunia

Kedokteran Gigi sekitar abad 18, untuk tujuan pencatatan cetakan rahang yang tidak

bergigi.Pada hakikatnya malam atau wax / liliin merupakan salah satu bahan yang

memegang peranan penting di dalam ilmu bidang Kedokteran Gigi. Meskipun telah

ditemukan bahan baru yang lainnya, malam masih digunakan dalam jumlah yang

besar untuk keperluan klinik dan pekerjaan laboratorium. Untuk memenuhi kebutuhan

tersebut malam gigi biasanya dicampur dari bahan alami dan sintetis.

Karena penggunaan malam dalam kedokteran gigi ini maka perlu untuk

mengetahui segala aspek dalam malam atu wax terutama sifat sifatnya sehingga akan

memudahkan dalam memanipulasi, dan menghasilkan suatu hasil manipulasi yang

maksimal. Dan untuk lebih memahaminya maka perlu dilakukan suatu percobaan

yang akan memperlihatkan cara manipulasi malam yang benar serta pengaruh sifat

sifatnya terhadap hasil manipulasi.

Pada perkembangan selanjutnya, malam dental sebagian besar digunakan dalam

proses laboratorium, meskipun masih ada sebagian dari malam dental yang digunakan

langsung pada rongga mulut penderita misalnya malam onlay untuk mencetak atau

mengecek hasil dari preparasi sebuah gigi.

2

Page 3: Laporan skenario 2

1.2 Rumusan Masalah

1. Sebutkan jenis dan komposisi wax?

2. Bagaimana cara manipulasi wax?

3. Apa produk dan manfaat wax?

4. Apa saja syarat dan sifat wax?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami jenis dan komposisi wax.

2. Mengetahui dan memahami cara manipulasi wax.

3. Mengetahui dan memahami produk dan manfaat wax.

4. Mengetahui dan memahami syarat dan sifat wax.

3

Page 4: Laporan skenario 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Wax adalah bahan lentur yang dikumpulkan oleh serangga / didapatkan dari

tumbuh-tumbuhan. Wax dental adalah campuran dua atau lebih bahan sintetis dan

alami seperti lilin, damar, zat pewarna dan bahan tambahan lainnya. Digunakan

dalam bidang kedokteran gigi untuk membuat cetakan, membuat konstruksi gigi

palsu non logam, membuat catatan tentang hubungan rahang, sebagai bahan

penolong kerja laboratorium.

(Dorland, 2002)

Pembuatan berbagai alat gigi sering membutuhkan bahan malam yang

mempunyai sifat-sifat fisis berlainan untuk tujuan-tujuan tertentu. Untuk memenuhi

kebutuhan tersebut malam gigi biasanya dicampur dari bahan alami dan sintesis.

(E.C. Combe, 1992)

Berdasarkan sumbernya wax terdiri dari dua macam, yaitu wax alami dan wax

sintetik.

1. Wax Alami

a. Animal Waxes

Contohnya yaitu pada bee wax yang merupakan hasil sekresi abdominal dari

lebah jenis Apis mellifera. Warna wax tergantung pada jenis bunga. Komponennya

berupa palmitat, palmitoleate, hidroksipalmitat, dan oleate ester dengan rantai

panjang alkohol. Digunakan sebagai bahan modeling dan memiliki titik leleh 62°-

65°C.

b. Vegetal Waxes

Contohnya pada jenis carnauba wax dan candelila wax.

Pada carnauba wax juga dikenal sebagai queen of waxes. Merupakan hasil

sekret dari daun pohon palem (Copernicia prunifera cerifera), tiap 100 gr untuk

satu pohon dalam satu tahun. Komposisinya terdiri dari fatty ester (80-85%), free

alcohol (10-15%), asam (3-6%), dan hidrokarbon (1-3%).

Untuk candelila wax merupakan hasil ekstraksi dari tumbuhan Euphorbia

cerifera dan Euphorbia antisyphilitica (Euphorbiaceae). Cara ekstraksinya dengan

4

Page 5: Laporan skenario 2

merebus tanaman tersebut untuk memisahkan wax dan material tanaman.

Komposisinya berupa hidrokarbon (sekitar 50% dari C29-C33), ester (28-29%),

alkohol, asam lemak bebas (7-9%), dan resin (12-14% triterpenoid ester). Titik

leleh candelila wax berada dalam rentang 66°-71°C.

c. Mineral Waxes

Contohnya pada parafin yang merupakan hasil dari petroleum yang mengalami

pemanasan tinggi (penyulingan minyak tanah). Komposisinya berupa campuran

kompleks hidrokarbon sari metan, dengan sejumlah kecil fase amorf atau

mikrokristalin).

2. Wax Sintetik

Seperti wax alami yang serba guna, wax sintetik bisa tahan pada perubahan pada

kualitas dan ketersediaan. Terbuat dari etil glikol diester atau triester dengan rantai

panjang asam lemah (C18-C36). Titik lelehnya dalam rentang 60°-75°C.

5

Page 6: Laporan skenario 2

(Sumber : http://www.cyberlipid.org/wax/wax0001.htm dan Anusavice, Keneth

J. 2003. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC)MACAM WAX

ALAMI

Konstitusi dasar malam yang dipergunakan untuk keperluan kedokteran gigi berasal

dari tiga sumber utama :

1. Mineral

2. Serangga

3. Tumbuhan.

Tipe Contoh Sumber Struktur Sifat-sifat

(a) Mineral

(b)Serang-

ga

c)Tumbuh-

an

Parrafin wax

Microcrystalline

wax atau ceresin

Bees wax

Carnauba wax

Diperoleh saat

penyulingan

minyak mentah

Seperti di atas

Sarang lebah

Pohon Palm /

Amerika Selatan

Rantai lurus

Polykristal-

hydrocarbon

Rantai

polykristal-

hydrocarbon

yang bercabang

Mengandung

kebih sedikit

kristaline; lebih

banyak bahan

amorrph

-

-

Rapuh dalam suhu

kamar

Tidak serapuh paraffin

wax.

Bila dicampur dengan

paraffin wax

(i) Menjadi tidak

begitu rapuh

pada suhu

kamar

(ii) Pada suhu lebih

tinggi (missal,

suhu mulut)

mengurangi

flow dari

malam.

Malam yang keras dan

kuat. Dicampur dengan

6

Page 7: Laporan skenario 2

Candelila wax

Resin dan gum

Tanaman

Pohon

-

paraffin wax untuk

memperkerasnya dan

meningkatkan suhu

transisi padat-padat.

Serupa dengan

carnauba

Dipergunakan untuk

menambah daya rekat

wax

(E.C. Combe, 1992)

MACAM WAX SINTETIK DAN KOMPOSISI

Macam wax sintetik :

7

Page 8: Laporan skenario 2

1. Lilin Pola (Pattern Wax)

- Base plate wax

• Lilin/malam pelat landasan

• Komposisi: lilin lebah untuk memberi elastisitas, parafin, carnauba

untuk memberi kekerasan dan mengatur titik cair, zat warna estetis.

• Syarat:

- mudah dibentuk dalam keadaan lunak tanpa sobek dan patah

- mudah diukir

- larut dalam air panas tanpa residu

- tidak mencemari model

• Diperdagangkan dalam bentuk sheet/lembaran (14,5 x 7,5 x 2)mm

- Casting wax

Merupakan malam tuang/cor untuk membuat pola lilin gigi tiruan

rangka logam. Aplikasi pada model refractory. Malam jenis ini

tersedia dalam bentuk lembaran dengan ketebalan tertentu. Bahan

malam tuang dan komponen polimer harus dibakar habis dari bumbung

tuang tanpa meninggalkan residu.

- Inlay wax

Merupakan lilin tuang/cor . Digunakan untuk membuat pola lilin

inlay, mahkota & jembatan yang akan dicor dengan logam, yang dapat

dipergunakan langsung di dalam mulut atau dengan model.

Komposisi : campuran parafin, carnauba, lilin, lebah, candelila dan

getah dammar, serta zat warna

2. Lilin Proses (Processing Wax)

- Boxing wax

Digunakan untuk memagar/membatasi cetakan sebelum diisi/dicor

dengan gips. Dapat dibentuk tanpa pemanasan. Disediakan dalam bentuk

lembaran/batangan

- Utility wax

8

Page 9: Laporan skenario 2

Dapat digunakan untuk berbagai keperluan (mendukung bahan cetak,

batas perifer). Diperdagangkan dalam bentuk lembaran atau batangan

(merah tua & oranye). Komposisinya terdiri dari lilin lebah, petroleum

dan waxs softeners

- Sticky wax

Sebagai bahan perekat. Dapat melekat baik pada gips, akrilik&

logam. Tersedia dalam warna kunng, komposisinya mengandung resin,

lilin lebah dan getah damar. Bahan ini hendaknya mudah dilepas dengan

air mendidih dan memiliki kontraksi minimal sewaktu pendinginan

untuk mencegah bergeraknya bagian-bagian yang hendak disambung

- Komposisi : Resin, beeswax, getah damar

3. Lilin Cetak (Impression Wax)

- Corrective

- Bite wax

(E.C. Combe, 1992)

SUHU TRANSISI PADAT - PADAT

Sewaktu suhu malam meningkat terjadi transisi padat-padat di mana bentuk

kisi kristal yang stabil (dalam kebanyakan malam berbentuk orthorhombic) mulai

berubah menjadi bentuk hexagonal yang terjadi di bawah titik cair malam tersebut.

Selama perubahan dari bentuk satu kisi ke kisi lain ini malam dapat dibentuk tanpa

menyerpih, sobek atau terlalu stress.

Adanya titik transisi padat-padat dan suhu di mana ini bisa berlangsung tidak

hanya memungkinkan malam dimanipulasi dengan baik, tetapi juga menentukan

banyak sifat-sifat fisisnya dan kebaikannya untuk penggunaan di klinik dan

laboratorium. Malam yang tetap kaku pada suhu mulut mempunyai suhu transisi

padat-padat di atas 37C.

ALIRAN

Malam berubah bentuk ketika menerima suatu beban dalam waktu yang lama.

Perubahan plastis ini atau presentase ‘aliran’ tergantung pada suhu, dan ini ternyata

9

Page 10: Laporan skenario 2

hanya sedikit bila suhu malam ada di bawah suhu transisi padat-padat (yaitu apabila

bahan berada dalam bentuk kisi kristal yang stabil).

Sifat aliran malam dan campuran malam meningkat apabila suhu naik sampai

di atas suhu transisi.

Malam inlay yang digunakan dalam teknik langsung penting agar:

memiliki aliran yang besar pada suhu sekitar 5%C di atas suhu mulut,

sehingga dapat dihasilkan detil cetakan yang baik.

aliran pada suhu 37C demikian kecil hingga dapat diabaikan, sehingga tidak

terjadi distorsi sewaktu pengeluaran pola malam dari kavitet.

(E.C. Combe, 1992)

1

Page 11: Laporan skenario 2

BAB III

PEMBAHASAN

1

WAXSyarat dan

sifat Jenis

Manipulasi Alat dan bahan

Produk dan Manfaat

Komposisi

Page 12: Laporan skenario 2

1. JENIS DAN KOMPOSISI MALAM :

A. Lilin Pola (Pattern Wax)

- Base plate wax

• Lilin/malam pelat landasan

• Komposisi: lilin lebah untuk memberi elastisitas, parafin, carnauba

untuk memberi kekerasan dan mengatur titik cair, zat warna estetis.

• Syarat:

- mudah dibentuk dalam keadaan lunak tanpa sobek dan patah

- mudah diukir

- larut dalam air panas tanpa residu

- tidak mencemari model

• Diperdagangkan dalam bentuk sheet/lembaran (14,5 x 7,5 x 2)mm

- Casting wax

Merupakan malam tuang/cor untuk membuat pola lilin gigi tiruan

rangka logam. Aplikasi pada model refractory. Malam jenis ini

tersedia dalam bentuk lembaran dengan ketebalan tertentu. Bahan

malam tuang dan komponen polimer harus dibakar habis dari bumbung

tuang tanpa meninggalkan residu.

- Inlay wax

Merupakan lilin tuang/cor . Digunakan untuk membuat pola lilin

inlay, mahkota & jembatan yang akan dicor dengan logam, yang dapat

dipergunakan langsung di dalam mulut atau dengan model.

Komposisi : campuran parafin, carnauba, lilin, lebah, candelila dan getah

dammar, serta zat warna

B. Lilin Proses (Processing Wax)

1

Page 13: Laporan skenario 2

- Boxing wax

Digunakan untuk memagar/membatasi cetakan sebelum diisi/dicor

dengan gips. Dapat dibentuk tanpa pemanasan. Disediakan dalam bentuk

lembaran/batangan

- Utility wax

Dapat digunakan untuk berbagai keperluan (mendukung bahan cetak,

batas perifer). Diperdagangkan dalam bentuk lembaran atau batangan

(merah tua & oranye). Komposisinya terdiri dari lilin lebah, petroleum

dan waxs softeners

- Sticky wax

Sebagai bahan perekat. Dapat melekat baik pada gips, akrilik&

logam. Tersedia dalam warna kunng, komposisinya mengandung resin,

lilin lebah dan getah damar. Bahan ini hendaknya mudah dilepas dengan

air mendidih dan memiliki kontraksi minimal sewaktu pendinginan

untuk mencegah bergeraknya bagian-bagian yang hendak disambung

- Komposisi : Resin, beeswax, getah damar

C. Lilin Cetak (Impression Wax)

- Corrective

- Bite wax

2. CARA MANIPULASI MALAM :

1. Merapikan basis model dengan pisau gips, memberi identitas pada basis model

dengan pensil tinta.

2. Gambar outline dengan pensil tinta pada model, perhatikan daerah frenulum,

bebaskan daerah tersebut, jika masih belum terampil menggambar outline

dengan baik bisa menggunakan pensil biasa terlebih dahulu, dan juga jika

sudah disetujui oleh instrukur bisa menebalkan outline dengan menggunakan

pensil tinta.

3. Satu lembar baseplate wax dibagi menjadi dua bagian sama besar. Satu bagian

baseplate wax digunakan untuk RA dapat langsung dimanipulasi, untuk RB

sebelum dimanipulasi bagian baseplate wax dipotong berbentuk segitiga atau

seperti huruf V.

1

Page 14: Laporan skenario 2

4. Siapkan lampu spirtus dengan api yang sedang, kemudian baseplate/m/malam

mulai dimanipulasikan dengan cara memanaskan malam diatas lampu spirtus

secara merata. Setelah malam mencapai suhu transisi padat-padat letakkan

lempeng malam diatas model kemudian tekan-tekan dengan menggunakan ibu

jari. Perhatikan saat menekan malam dengan ibu jari jangan sampai merobek

lembaran malam, jika malam menjadi keras panaskan kembali diatas lampu

spirtus.

5. Setelah semua permukaan malam menempel pada model, potong malam sesuai

dengan garis outline dengan menggunakan pisau model dan pisau malam

sesuai dengan kebutuhan. Merapikan seluruh tepi malam.

6. Hasil maksimal adalah seluruh malam dapat diaplikasikan pada model dengan

ketebalan yang sama dan tepi yang rapi sesuai garis outline, halus dan

permukaannya rata.

7. Seluruh permukaan malam menempel rapat pada model sesuai dengan outline

3. PRODUK DAN MANFAAT :

Lempeng gigit : cetakan awal dari gigi tiruan yang dicetak pada replika rahang

(masih dalam bentuk wax)

Galangan gigit : Sebagai tempat penyusunan gigi tiruan.

4. SIFAT-SIFAT FISIS MALAM

Sifat fisis malam yang paling sering ditanyakan adalah titik cairnya.

Walaupun ini mungkin penting dalam industri, tetapi tidak demikian halnya di

kedokteran gigi di mana biasanya dipergunakan campuran berbagai malam. Sifat

fisis malam yang penting dalam pemakaiannya di kedokteran gigi selain

mengenail mudahnya dimanipulasi adalah;

Suhu transisi padat-padat

Ekspansi termis dan kontraksi termis

Flow/aliran

Internal stress/tegangan dalam

1

Page 15: Laporan skenario 2

SUHU TRANSISI PADAT - PADAT

Sewaktu suhu malam meningkat terjadi transisi padat-padat di mana bentuk

kisi kristal yang stabil (dalam kebanyakan malam berbentuk orthorhombic) mulai

berubah menjadi bentuk hexagonal yang terjadi di bawah titik cair malam tersebut.

Selama perubahan dari bentuk satu kisi ke kisi lain ini malam dapat dibentuk tanpa

menyerpih, sobek atau terlalu stress.

Adanya titik transisi padat-padat dan suhu di mana ini bisa berlangsung tidak

hanya memungkinkan malam dimanipulasi dengan baik, tetapi juga menentukan

banyak sifat-sifat fisisnya dan kebaikannya untuk penggunaan di klinik dan

laboratorium. Malam yang tetap kaku pada suhu mulut mempunyai suhu transisi

padat-padat di atas 37C.

EKSPANSI TERMIS DAN KONTRAKSI TERMIS

Terjadi perubahan pada satuan luas dan panjang, yaitu berupa ekspansi

(pemuaian) dan kontraksi (mengerut). Sifat ini merupakan sifat kekurangan malam

karena koefisien ekspansi termis suatu malam lebih tinggi daripada koefisien ekspansi

bahan kedokteran gigi lainnya dan suatu pola atau desain akan kontraksi sewaktu

didinginkan dari suhu cairnya ke suhu kamar.

ALIRAN

Malam berubah bentuk ketika menerima suatu beban dalam waktu yang lama.

Perubahan plastis ini atau presentase ‘aliran’ tergantung pada suhu, dan ini ternyata

hanya sedikit bila suhu malam ada di bawah suhu transisi padat-padat (yaitu apabila

bahan berada dalam bentuk kisi kristal yang stabil).

Sifat aliran malam dan campuran malam meningkat apabila suhu naik sampai

di atas suhu transisi.

Malam inlay yang digunakan dalam teknik langsung penting agar:

memiliki aliran yang besar pada suhu sekitar 5%C di atas suhu mulut,

sehingga dapat dihasilkan detil cetakan yang baik.

aliran pada suhu 37C demikian kecil hingga dapat diabaikan, sehingga tidak

terjadi distorsi sewaktu pengeluaran pola malam dari kavitet.

INTERNAL STRES/TEGANGAN DALAM

Bila sebuah malam dibentuk atau ditekan untuk membentuknya tanpa pemanasan

yang cukup sampai di atas suhu transisi padat-padat, akan terbentuk tegangan dalam

1

Page 16: Laporan skenario 2

(internal stress) pada bahan. Kemudian ketika dingin (malam kembali padat) dan bila

dipanaskan kembali, tegangan dalam yang ada akan lepas tetapi malam akan

mengalami distorsi.

SIFAT YANG DIINGINKAN DARI MALAM INLAY COR

Dalam penggunaannya dalam kedokteran gigi, sifat malam inlay cor yang

diinginkan adalah sebagai berikut:

Jika lunak, malam harus merata. Dengan kata lain, bahan-bahan dasarnya

harus tercampur dengan baik satu sama lain, sehingga tidak ada butiran atau

titik-titik yang keras ketika malam dilunakkan.

Warnanya harus sedemikian rupa sehingga kontras dengan bahan die, karena

itu, kontras yang dipreparasi. Tepi malam harus diukir dengan ide, karena itu,

kontras yang nyata dalam hal warna akan memungkinkan dilakukannya

perapian yang baik dari berbagai tepi.

Tidak boleh terkelupas atau terjadi kekasaran permukaan yang serupa ketika

malam dibengkokkan dan dibentuk sesudah dilunakkan. Pengelupasan

cenderung terjadi pada malam parafin, dan merupakan salah satu alasan

mengapa ditambahkan modifier.

Sesudah model malam memadat, perlu dilakukan pengukiran anatomi gigi asli

pada malam dan seperti sudah disebutkan di atas, mengukir malam pada

bagian tepinya sehingga model malam duduk tepat pada permukaan die.

Prosedur yang terakhir ini kadang mengharuskan malam diukir sedemikian

rupa sehingga membentuk lapisan yang sangat tipis. Jika malam tertarik

karena instrumen pengukir atau gumpil sewaktu diukir, maka ketepatan tidak

dapat diperoleh.

Seperti disebutkan di atas, sesudah mold dibuat, malam dibersihkan dari mold.

Penghilangan malam tersebut biasanya dilakukan dengan memanaskan mold

sehingga malam hilang. Jika sesudah pembakaran tersebut, malam

meninggalkan residu yang menghasilkan lapisan tak tembus air pada dinding

mold, inlay hasil pengecoran dapat trpengaruh secara negatif, seperti akan

dibicarakan pada bagian berikut. Karena itu, malam harus dibakar habis,

membentuk karbon yang nantinya dihilangkan melalui oksidasi menjadi gas

1

Page 17: Laporan skenario 2

yang menguap. Spesifikasi ADA No. 4 mengharuskan agar malam yang

mencair jika menguap pada 500C (932F) tidak meninggalkan residu padat

lebih dari 0,10% dari berat aslinya.

Idealnya, model malam harus kaku dan mempunyai kestabilan dimensi yang

baik sepanjang waktu sampai nantinya dihilangkan model malam terpajan

aliran kecuali bila ditangani dengan hati-hati. Juga terpajan relaksasi, suatu

faktor yang perlu dipertimbangkan dalam manipulasi.

SYARAT MALAM KEDOKTERAN GIGI

Malam yang dipergunakan di dunia Kedokteran Gigi harus memenuhi syarat sebagai

berikut :

Stabil pada suhu mulut

Dapat mengisi rongga cetak

Non iritan dan Non toxic

Tidak meninggalkan residu

Tidak berubah sifat fisis jika dipanaskan

1

Page 18: Laporan skenario 2

BAB IV

KESIMPULAN

1. Jenis wax :

Pattern wax terdiri dari :

- base plate wax

- casting wax

- inlay wax

Processing wax terdiri dari :

- boxing wax

- utility wax

- sticky wax

Impression wax terdiri dari :

- corrective wax

- bite wax

2. Cara Manipulasi Malam :

1. Merapikan basis model dengan pisau gips, memberi identitas pada basis model

dengan pensil tinta.

2. Gambar outline dengan pensil tinta pada model, perhatikan daerah frenulum,

bebaskan daerah tersebut, jika masih belum terampil menggambar outline

dengan baik bisa menggunakan pensil biasa terlebih dahulu, dan juga jika

sudah disetujui oleh instrukur bisa menebalkan outline dengan menggunakan

pensil tinta.

3. Satu lembar baseplate wax dibagi menjadi dua bagian sama besar. Satu bagian

baseplate wax digunakan untuk RA dapat langsung dimanipulasi, untuk RB

sebelum dimanipulasi bagian baseplate wax dipotong berbentuk segitiga atau

seperti huruf V.

4. Siapkan lampu spirtus dengan api yang sedang, kemudian baseplate/m/malam

mulai dimanipulasikan dengan cara memanaskan malam diatas lampu spirtus

secara merata. Setelah malam mencapai suhu transisi padat-padat letakkan

1

Page 19: Laporan skenario 2

lempeng malam diatas model kemudian tekan-tekan dengan menggunakan ibu

jari. Perhatikan saat menekan malam dengan ibu jari jangan sampai merobek

lembaran malam, jika malam menjadi keras panaskan kembali diatas lampu

spirtus.

5. Setelah semua permukaan malam menempel pada model, potong malam

sesuai dengan garis outline dengan mnggunakan pisau model dan pisau malam

sesuai dengan kebutuhan. Merapikan seluruh tepi malam.

6. Hasil maksimal adalah seluruh malam dapat diaplikasikan pada model dengan

ketebalan yang sama dan tepi yang rapi sesuai garis outline, halus dan

permukaannya rata.

7. Seluruh permukaan malam menempel rapat pada model sesuai dengan outline

3. Produk dan manfaat wax :

- Lempeng gigit : cetakan awal dari gigi tiruan yang dicetak pada replika rahang

(masih dalam bentuk wax)

- Galangan gigit : Sebagai tempat penyusunan gigi tiruan.

4. Malam memiliki sifat fisis yang baik, sehingga dapat membantu pekerjaan di

dunia Kedokteran.Gigi. Sifat fisis itu antara lain :

Suhu transisi padat-padat

Ekspansi termis dan kontraksi termis

Flow atau aliran

Internal stress/ tegangan dalam.

Malam yang dipergunakan di dunia Kedokteran Gigi harus memenuhi syarat

sebagai berikut :

Stabil pada suhu mulut

Dapat mengisi rongga cetak

Non iritan dan Non toxic

Tidak meninggalkan residu

Tidak berubah sifat fisis jika dipanaskan

1

Page 20: Laporan skenario 2

DAFTAR PUSTAKA

Annusavice, Kenneth J. 2003. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi.

Jakarta: EGC.

Combe, EC. 1992. Sari Dental Material. Penerjemah : Slamat Tarigan. Jakarta : Balai

Pustaka

Craig, Robert G, and John M. Power. 2002. Restorative Dental Material: 11th edition.

United State of America : Mosby.

Harty, F.J., R. Ogston. 1995. Kamus Kedokteran Gigi. Jakarta : EGC

Hatrick, Carol Dixon. 2003. Dental Material : Clinical Application for Dental

Assistants and Dental Hygienist. Philadelphia : Saunders

Tim Penyusun. 2009. Petunjuk Skill Lab Bahan dan Teknologi Kedokteran Gigi I.

Jember : Fakultas Kedokteran Gigi UNEJ

Van Noorth, Richard. 2002. Dental Material second edition. London : Mosby

Wilson, H.J. 1992. Dental Technology and Materials For Students. 8th Ed. Blackwell

Year Book Medical Publisher. Inc. Oxford.

2