laporan tutorial autopsi
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
1/28
Autopsi
Sepasang suami istri, Karyo 39 tahun dan Karni 27 tahun,
terlibat pertengkaran hebat karena Karyo mencurigai Karniselingkuh. Sore itu Karyo melihat Karni diantar pulang oleh
seorang laki-laki. Hal itu sudah sering terjadi. Keesokan harinya
arga dikejutkan dengan ditemukannya Karyo tergantung di
kusen pintu kamarnya menggunakan tali. !arga melapor ke
polisi. "olisi mengamankan #K" $#empat Kejadian "erkara% dan
melarang arga menyentuh ataupun mengubah #K". "olisi juga
segera menghubungi unit &orensik untuk melakukan olah #K" danmenyatakan Karyo meninggal karena as'ksi dan dilakukan
otopsi.
(. Step )* Klasi'kasi +stilah). (s'ksi
(dalah suatu keadaan yang ditandai dengan
terjadinya gangguan pertukaran udara pernapasan,
mengakibatkan oksigen darah berkurang $hipoksia% disertai
dengan peningkatan karbondioksida $hiperkapnea%.
engan demikian organ tubuh mengalami kekurangan
oksigen $hiposia hipoksik% dan terjadi kematian. )
2. topsierasal dari kata (uto artinya sendiri dan psis yang
artinya melihat. /adi otopsi adalah pemeriksaan terhadap
tubuh mayat, meliputi pemeriksaan bagian luar maupunbagian dalam. engan tujuan untuk menemukan proses
penyakit atau adanya cidera, interpretasi atas penemuan,
menerangkan penyebabnya, serta mencari hubungan
sebab akibat antara kelainan-kelainan yang ditemukan
dengan penyebab kematian. 2
3. 0antung atau Hanging0antung adalah adalah keadaan dimana leher
dijerat dengan ikatan, daya jerat ikatan tersebut
)
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
2/28
meman&aatkan berat badan tubuh atau kepala. (da pula
yang mende'nisikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi
konstriksi dari leher oleh alat penjerat yang ditimbulkan
oleh berat badan seluruhnya atau sebagian. engan
demikian berarti alat penjerat si&atnya pasi&, sedangkan
berat badan si&atnya akti& sehingga terjadi konstriksi pada
leher. ) 1. orensik
(dalah salah satu cabang spesialistik ilmu
kedokteran yang meman&aatkan ilmu kedokteran yang
meman&aatkan ilmu kedokteran untuk membantu
penegakan hukum dan masalah-masalah di bidang hukum.
2
. #K" $#empat Kejadian "erkara%(dalah suatu tempat penemuan barang bukti atau
tempat terjadinya tindak pidana atau kecurigaan suatu
tindak pidana. #erdiri dari tempat di mana suatu tindak
pidana dilakukan dan tempat lain yang berhubungan
dengan tindak pidana tersebut di mana barang bukti,tersangka atau korban dapat ditemukan 3.
. Step 2* 4enetapkan 4asalah). agaimana cara ahli &orensik dalam menyimpulkan
kematian52. (pakah tujuan dan kemungkinan penemuan dalam olah
#K"5, serta apa sajakah jenis penggantungan53. (pa tanda dan &ase dari as'ksia51. (pakah tujuan, syarat dan jenis dari otopsi5
6. Step3* +denti'kasi 4asalah). 6ara (hli orensik 4enyimpulkan Kematian
#anda Kematian Kematian adalah suatu proses yang
dapat dikenal secara klinis pada seseorang berupa tanda
kematian yang perubahannya biasa timbul dini pada saat
meninggal atau beberapa menit kemudian. "erubahan
2
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
3/28
tersebut dikenal sebagai tanda kematian yang nantinya
akan dibagi lagi menjadi tanda kematian pasti dan tanda
kematian tidak pasti 3.
a. #anda kematian tidak pasti 3 )% "ernapasan berhenti, dinilai denganselama lebih dari
) menit.2% #erhentinya sirkulasi yang dinilai selama ) menit,
nadi karotis tidak teraba.3% Kulit pucat.1% #onus otot menghilang dan relaksasi.% "embuluh darah retina mengalami segmentasi
beberapa menit setelah kematian.
8% "engeringan kornea menimbulkan kekeruhan dalamaktu ) menit yang masih dapat dihilangkan
dengan meneteskan air matab. #anda kematian pasti
)% i:or mortis $ebam mayat%;ama lain li:or mortis ini antara lain lebam
mayat, post mortem li:idity, post mortem hypostatic,
post mortem sugillation, dan :ibices. i:or mortis
adalah suatu bercak atau noda besar merah kebiruanatau merah ungu $li:ide% pada lokasi terendah tubuh
mayat akibat penumpukan eritrosit atau stagnasi
darah karena terhentinya kerja pembuluh darah dan
gaya gra:itasi bumi, bukan bagian tubuh mayat yang
tertekan oleh alas keras. ercak tersebut mulai
tampak oleh kita kira-kira 2-3 menit pasca
kematian klinis. 4akin lama bercak tersebut makinluas dan lengkap, akhirnya menetap kira-kira
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
4/28
penekanan jika lama kematian klinis sudah terjadi
kira-kira lebih dari 8-) jam. 3
i:or mortis dapat kita lihat pada kulit mayat.
/uga dapat kita temukan pada organ dalam tubuh
mayat. 4asing-masing sesuai dengan posisi mayat. 3 ebam pada kulit mayat dengan posisi mayat
terlentang, dapat kita lihat pada belakang kepala,
daun telinga, ekstensor lengan, =eksor tungkai, ujung
jari dibaah kuku, dan kadang-kadang di samping
leher. #idak ada lebam yang dapat kita lihat pada
daerah skapula, gluteus dan bekas tempat dasi.
ebam pada kulit mayat dengan posisi mayat
tengkurap, dapat kita lihat pada dahi, pipi, dagu,
bagian :entral tubuh, dan ekstensor tungkai. ebam
pada kulit mayat dengan posisi tergantung, dapat
kita lihat pada ujung ekstremitas dan genitalia
eksterna.3 ebam pada organ dalam mayat dengan posisi
terlentang dapat kita temukan pada posterior otak
besar, posterior otak kecil, dorsal paru-paru, dorsal
hepar, dorsal ginjal, posterior dinding lambung, dan
usus yang dibaah $dalam rongga panggul%.3 (da tiga &aktor yang mempengaruhi li:or
mortis yaitu :olume darah yang beredar, lamanya
darah dalam keadaan cepat cair dan arna lebam.
>olume darah yang beredar banyak menyebabkanlebam mayat lebih cepat dan lebih luas terjadi.
Sebaliknya lebih lambat dan lebih terbatas
penyebarannya pada :olume darah yang sedikit,
misalnya pada anemia.3 (da lima arna lebam mayat yang dapat kita
gunakan untuk memperkirakan penyebab kematian
yaitu $)% arna merah kebiruan merupakan arna
1
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
5/28
normal lebam, $2% arna merah terang menandakan
keracunan 6, keracunan 6;, atau suhu dingin, $3%
arna merah gelap menunjukkan as'ksia, $1% arna
biru menunjukkan keracunan nitrit dan $% arna
coklat menandakan keracunan aniline.3
+nterpretasi li:or mortis dapat diartikan sebagai
tanda pasti kematian, tanda memperkirakan saat dan
lama kematian, tanda memperkirakan penyebab
kematian dan posisi mayat setelah terjadi lebam
bukan pada saat mati.3 i:or mortis harus dapat kita bedakan dengan
resapan darah akibat trauma $ekstra:asasi darah%.
!arna merah darah akibat trauma akan menempati
ruang tertentu dalam jaringan. !arna tersebut akan
hilang jika irisan jaringan kita siram dengan air. 3
2% ?igor mortis $Kaku mayat%Kaku mayat atau rigor mortis adalah kekakuan
yang terjadi pada otot yang kadang-kadang disertai
dengan sedikit pemendekan serabut otot, yangterjadi setelah periode pelemasan@ relaksasi primerA
hal mana disebabkan oleh karena terjadinya
perubahan kimiai pada protein yang terdapat dalam
serabut-serabut otot.3
a% 6ada:eric spasme6ada:eric spasme atau instantaneous rigor
adalah suatu keadaan dimana terjadi kekakuan
pada sekelompok otot dan kadang-kadang pada
seluruh otot, segera setelah terjadi kematian
somatis dan tanpa melalui relaksasi primer ).b% Heat StiBening
Heat StiBening adalah suatu kekakuan yang
terjadi akibat suhu tinggi, misalnya pada kasus
kebakaran ).c% 6old StiBening
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
6/28
6old StiBening adalah suatu kekakuan yang
terjadi akibat suhu rendah, dapat terjadi bila
tubuh korban diletakkan dalam &reeCer, atau bila
suhu keliling sedemikian rendahnya, sehingga
cairan tubuh terutama yang terdapat sendi-sendi
akan membeku. )
3% "enurunan suhu tubuh $algor mortis%(lgor mortis adalah penurunan suhu tubuh
mayat akibat terhentinya produksi panas dan
terjadinya pengeluaran panas secara terusmenerus.
"engeluaran panas tersebut disebabkan perbedaan
suhu antara mayat dengan lingkungannya. (lgor
mortis merupakan salah satu perubahan yang dapat
kita temukan pada mayat yang sudah berada pada
&ase lanjut post mortem 3."ada beberapa jam pertama, penurunan suhu
terjadi sangat lambat dengan bentuk sigmoid. Hal ini
disebabkan ada dua &aktor, yaitu masih adanya sisa
metabolisme dalam tubuh mayat dan perbedaan
koe'sien hantar sehingga butuh aktu mencapai
tangga suhu.3
(da sembilan &aktor yang mempengaruhi cepat
atau lamanya penurunan suhu tubuh mayat, yaitu * 3 a% esarnya perbedaan suhu tubuh mayat dengan
lingkungannya.b% Suhu tubuh mayat saat mati. 4akin tinggi suhu
tubuhnya, makin lama penurunan suhu tubuhnya.c% (liran udara makin mempercepat penurunan suhu
tubuh mayat.d% Kelembaban udara makin mempercepat
penurunan suhu tubuh mayat.e% Konstitusi tubuh pada anak dan orang tua makin
mempercepat penurunan suhu tubuh mayat.&% (kti:itas sebelum meninggal.
8
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
7/28
g% Sebab kematian, misalnya as'ksia dan
septikemia, mati dengan suhu tubuh tinggi.h% "akaian tipis makin mempercepat penurunan suhu
tubuh mayat.i% "osisi tubuh dihubungkan dengan luas permukaan
tubuh yang terpapar.
"enilaian algor mortis dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut, antara lain * 3
a% ingkungan sangat mempengaruhi
ketidakteraturan penurunan suhu tubuh mayat.
b% #empat pengukuran suhu memegang peranan
penting. 3c% ahi dingin setelah 1 jam post mortem.d% adan dingin setelah )2 jam post mortem.e% Suhu organ dalam mulai berubah setelah jam
post mortem.&% ila korban mati dalam air, penurunan suhu
tubuhnya tergantung dari suhu, aliran, dan
keadaan airnya.g% ?umus untuk memperkirakan berapa jam sejak
mati yaitu $9
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
8/28
"roses pembusukan telah terjadi setelah
kematian seluler dan baru tampak oleh kita setelah
kira-kira 21 jam kematian. Kita akan melihatnya
pertama kali berupa arna kehijauan $HbS% di daerah
perut kanan bagian baah yaitu dari sekum
$caecum%. alu menyebar ke seluruh perut dan dada
dengan disertai bau busuk. 3 (da )7 tanda pembusukan, yaitu ajah dan
bibir membengkak, mata menonjol, lidah terjulur,
lubang hidung dan mulut mengeluarkan darah,
lubang lainnya keluar isinya seperti &eses $usus%, isilambung, dan partus $gra:id%, badan gembung, bulla
atau kulit ari terkelupas, aborescent pattern@
marbling yaitu :ena super'sialis kulit berarna
kehijauan, pembuluh darah baah kulit melebar,
dinding perut pecah, skrotum atau :ul:a
membengkak, kuku terlepas, rambut terlepas, organ
dalam membusuk, dan ditemukannya lar:a lalat.3
rgan dalam yang cepat membusuk antara lain
otak, lien, lambung, usus, uterus gra:id, uterus post
partum, dan darah. rgan yang lambat membusuk
antara lain paru-paru, jantung, ginjal dan dia&ragma.
rgan yang paling lambat membusuk antara lain
kelenjar prostat dan uterus non gra:id. 3
ar:a lalat dapat kita temukan pada mayat
kira-kira 38-1< jam pasca kematian. erguna untuk
memperkirakan saat kematian dan Dni:ersitas
Sumatera Dtara penyebab kematian karena
keracunan. Saat kematian dapat kita perkirakan
dengan cara mengukur panjang lar:a lalat. "enyebab
kematian karena racun dapat kita ketahui dengan
cara mengidenti'kasi racun dalam lar:a lalat. 3
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
9/28
(da sembilan &aktor yang mempengaruhi
cepat-lambatnya pembusukan mayat, yaitu * 3 a% 4ikroorganisme. akteri pembusuk mempercepat
pembusukan.b% Suhu optimal yaitu 2)-37 6 mempercepat
pembusukan.c% Kelembaban udara yang tinggi mempercepat
pembusukan.d% Dmur. ayi, anak-anak dan orang tua lebih
lambat terjadi pembusukan.e% Konstitusi tubuh. #ubuh gemuk lebih cepat
membusuk daripada tubuh kurus.&% Si&at medium. Ddara * air * tanah $)*2*
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
10/28
Dntuk dapat terjadi adipocere dibutuhkan
aktu yang lama, sedikitnya beberapa minggu
sampai beberapa bulan dan keuntungan adanya
adipocere ini, tubuh korban akan mudah dikenali dan
tetap bertahan untuk aktu yang sangat lama sekali,
sampai ratusan tahun. 3
8% 4ummi'kasi4ummi'kasi dapat terjadi bila keadaan
lingkungan menyebabkan pengeringan dengan cepat
sehingga dapat menghentikan proses pembusukan.
/aringan akan menjadi gelap, keras dan kering.
"engeringan akan mengakibatkan menyusutnya alat-
alat dalam tubuh, sehingga tubuh akan menjadi lebih
kecil dan ringan. Dntuk dapat terjadi mummi'kasi
dibutuhkan aktu yang cukup lama, beberapa
minggu sampai beberapa bulanA yang dipengaruhi
oleh keadaan suhu lingkungan dan si&at aliran udara.
3
2. #ujuan dan Kemungkinan #emuan pada Korban dalam lah
#K"a. #ujuan lah #K" 3
)% Dntuk menentukan apakah kejadian yang di duga
sebagai tindak pidana merupakan tindak pindana
atau tidak.2% Dntuk mencari dan mengumpulkan bukti yang
terdapat ditempatkejadian perkara untukkepentingan penyidikan lebih lanjut.
3% Dntuk memperjelas siapa pelaku dari tindak pidana
yang terjadi. 3
b. Kemungkinan #emuan pada Korban dalam lah #K")% Sianosis pada bibir, ujung-ujung jari dan kuku2% "erbendungan sistemik maupun pulmoner dan
dilatasi jantung kanan3% !arna lebam mayat merah kebiruan gelap dan
terbentuk lebih cepat
)
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
11/28
1% istribusi lebam lebih luas dan darah sukar membeku% #erdapat busa halus pada hidung dan mulut karena
peningkatan akti:itas pernapasan pada &ase + yang
disertai sekresi selaput lendir saluran napas bagian
atas8% 0ambaran perbendungan pada mata berapa
pelebaran pembuluh darah konjungti:a bulbi dan
palpebra yang terjadi pada&ase ++.7% #imbulnya petekie
3. #anda dan ase (s'ksia(dapun beberapa tanda as'ksia yaitu sebagai berikut. )
a. #ardieuEs spot $"etechial hemorrages% #ardieuEs spot terjadi karena peningkatan tekanan
:ena secara akut yang menyebabkan o:erdistensi dan
rupturnya dinding peri&er :ena, terutama pada jaringan
longgar, seperti kelopak mata, dibaah kulit dahi, kulit
dibagian belakang telinga, circumoral skin, konjungti:a
dan sklera mata. Selain itu juga bisa terdapat
dipermukaan jantung, paru dan otak. isa juga terdapat
pada lapisan :iseral dari pleura, perikardium,
peritoneum, timus, mukosa laring dan å, jarang
pada mesentrium dan intestinum. ) b. Kongesti dan edema
+ni merupakan tanda yang lebih tidak spesi'k
dibandingkan dengan ptekie. Kongesti adalah
terbendungnya pembuluh darah, sehingga terjadi
akumulasi darah dalam organ yang diakibatkan adanyagangguan sirkulasi pada pembuluh darah. "ada kondisi
:ena yang terbendung, terjadi peningkatan tekanan
hidrostatik intra:askular $tekanan yang mendorong
darah mengalir di dalam :askular oleh kerja pompa
jantung% menimbulkan perembesan cairan plasma ke
dalam ruang interstitium. 6airan plasma ini akan
))
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
12/28
mengisi pada sela-sela jaringan ikat longgar dan rongga
badan $terjadi oedema%. ) c. Sianosis
4erupakan arna kebiru-biruan yang terdapat pada
kulit dan selaput lendir yang terjadi akibat peningkatan
jumlah absolut Hb tereduksi $Hb yang Dni:ersitas
Sumatera Dtara tidak berikatan dengan 2%. +ni tidak
dapat dinyatakan sebagai anemia, harus ada minimal
gram hemoglobin per ) ml darah yang berkurang
sebelum sianosis menjadi bukti, terlepas dari jumlah
total hemoglobin. "ada kebanyakan kasus &orensik
dengan konstriksi leher, sianosis hampir selalu diikuti
dengan kongesti pada ajah, seperti darah :ena yang
kandungan hemoglobinnya berkurang setelah per&usi
kepala dan leher dibendung kembali dan menjadi lebih
biru karena akumulasi darah. )
d. #etap cairnya darah #erjadi karena peningkatan 'brinolisin paska
kematian. 0ambaran tentang tetap cairnya darah yangdapat terlihat pada saat autopsi pada kematian akibat
as'ksia adalah bagian dari mitologi &orensik.
"embekuan yang terdapat pada jantung dan sistem
:ena setelah kematian adalah sebuah proses yang tidak
pasti, seperti akhirnya pencairan bekuan tersebut
diakibatkan oleh enCim 'brinolitik. Hal ini tidak rele:an
dalam diagnosis as'ksia.
)
(s'ksia memiliki 1 &ase. (dapun &ase-&ase dalam as'ksia
yaitu*
a. ase ispneu"ada &ase ini terjadi penurunan kadar oksigen dalam
sel darah merah dan penimbunan 62 dalam plasma
akan merangsang pusat pernapasan di medulla
oblongata. Hal ini membuat amplitude dan &rekuensi
)2
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
13/28
pernapasan meningkat, nadi cepat, tekanan darah
meninggi, dan mulai tampak tanda-tanda sianosis
terutama muka dan tangan. )
b. ase Kon:ulsi(kibat kadar 62 yang naik maka akan timbul
rangsangan terhadap susunan sara& pusat sehingga
terjadi kon:ulsi $kejang%, yang mula-mula kejang berupa
kejang klonik tetapi kemudian menjadi kejang tonik dan
akhirnya timbul spasme opistotonik. "upil mengalami
dilatasi, denyut jantung menurun, tekanan darah juga
menurun. F&ek ini berkaitan dengan paralisis pusat yang
lebih tinggi dalam otak akobat kekurangan 2. )
c. ase (pneu"ada &ase ini, terjadi depresi pusat pernapasan yang
lebih hebat. "ernapasan melemah dan dapat berhenti,
kesadaran menurun,dan akibat dari relaksasi s'ngter
dapat terjadi pengeluaran cairan sperma, urine, dan
tinja. )
d. ase (khir
#erjadi paralisis pusat pernapasan yang lengkap.
"ernapasan berhenti setelah kontraksi otomatis otot
pernapasan kecil pada leher. /antung masih berdenyut
beberapa saat setelah pernapasan berhenti. 4asa dari
saat as'ksia timbul sampai terjadinya kematian sangat
ber:ariasi. Dmumnya berkisar antara 1- menit. )
ase ) dan 2 berlangsung G3-1 menit. Hal ini
tergantung dari tingkat penghalangan 2. ila
penghalangan 2 tidak ) , maka aktu kematian akan
lebih lama dan tanda-tanda as'ksia akan lebih jelas dan
lengkap. )
1. #ujuan, Syarat, dan /enis topsia. #ujuan topsi
Tujuan pemeriksaan otopsi adalah untuk menentukan adanya
cedera atau proses penyakit yang menjadi sebab kematian. Otopsi tidak
)3
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
14/28
hanya sekedar melakukan diseksi pada organ tetapi mempelajari tubuh
jenazah secara lebih komprehensif. Temuan yang didapatkan kemudian
dilakukan interpretasi untuk menerangkan hubungan antara kelainan-
kelainan yang didapat, sehingga akhirnya dapat menentukan sebab
kematian. Seluruh pemeriksaan dan interpretasi dilakukan dengan
menggunakan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah oleh ahli yang berkompeten. 2
b. Syarat topsi)% Ada permintaan tertulis dari penyidik yg bersifat definitif.
2% Ada persetujuan tertulis dari pihak keluarga ! ahli waris korban.
3% "enyidik # pejabat kepolisian $% serendah-rendahnya kapolsek
berpangkat serendah-rendahnya %"&A ' polisi militer (min.kapten) ' pejabat sipil (hakim, jaksa).
c. /enis topsi*erdasarkan tujuan dilakukannya otopsi maka otopsi terbagi
menjadi tiga jenis, yaitu#
+) Otopsi klinik atau bedah mayat klinis dilakukan pada pasien suatu
rumah sakit atas izin keluarga dengan tujuan untuk mengetahui
penyakit atau kelainan yang menjadi sebab kematian, menilai hasil
usaha dari pemulihan kesehatan, serta penelitian untuk
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan
) Otopsi anatomis atau bedah mayat anatomis bertujuan untuk
pendidikan calon dokter serta tenaga kesehatan lainnya
3% Otopsi medicolegal atau otopsi forensik dilakukan terhadap
jenazah seseorang yang diduga meninggal akibat suatu sebab yang
tidak wajar seperti pada kasus kecelakaan, pembunuhan, maupun
bunuh diri. Tujuannya untuk membantu penyidik menemukan
kebenaran material sehingga penyidik dapat menentukan identitas jenazah, sebab pasti kematian, mekanisme kematian, perkiraan saat
kematian, mengumpulkan dan memeriksa benda bukti medis untuk
penentuan identitas benda penyebab dan pelaku kejahatan
)1
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
15/28
4ayat 0antung
"olisi$!eenang%
lah #K"
$"emeriksaan yang dilakukan%
orensik
topsi
/enis
asar hukum
"rosedur
"emeriksaan
(s'ksia /enis
"enyebab
ase
0ejala Klinik
&. Step # Skema
. Step # Sasaran *elajar +. "enggantungan (tanda-tanda, jenis, perbedaan bunuh diri dan dibunuh,
perbedaan penggantungan antemortem dan postmortem, patomekanisme)
. /ewenang dan batasan antara pihak kepolisian dengan ahli forensik dalam
melakukan olah T0"
1. "emeriksaan yang dilakukan saat olah T0"
. &asar hukum, prosedur dan pemeriksaan otopsi
. 2enis dan penyebab asfiksia
3. Step 4# *elajar 5andiri
)
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
16/28
6. Step 7# 8asil *elajar 5andiri
+. "enggantungan
a. 2enis penggantungan
*erdasarkan cara kematian#
+) Suicidal 8anging (6antung &iri)
6antung diri merupakan cara kematian yang paling sering
dijumpai pada penggantungan, yaitu sekitar 9:; dari seluruh
kasus. /alaupun demikian, pemeriksaan yang teliti harus
dilakukan untuk mencegah kemungkinan lain terutamanya
pembunuhan.+
) Accidental 8anging
0ejadian penggantungan akibat kecelakaan lebih banyak
ditemukan pada anak-anak utamanya pada umur antara 4-+ tahun.
Tidak ditemukan alasan untuk bunuh diri karena pada usia itu
belum ada tilikan dari anak untuk bunuh diri. 8al ini terjadi akibat
kurangnya pengawasan dari orang tua. 5eskipun tidak menutup
kemungkinan hal ini dapat terjadi pada orang dewasa yaitu ketika
melampiaskan nafsu seksual yang menyimpang (Autoerotic
8anging).+
1) 8omicidal 8anging ("embunuhan)
"embunuhan yang dilakukan dengan metode menggantung
korban. *iasanya dilakukan bila korbannya anak-anak atau orang
dewasa yang kondisinya lemah baik oleh karena penyakit atau
dibawah pengaruh obat, alcohol, atau korban sedang tidur. Sering
ditemukan kejadian penggantungan tetapi bukan kasus bunuh diri,
namun kejadian diatur sedemikian rupa hingga menyerupai kasus
penggantungan bunuh diri. *anyak alasan yang menyebabkan
pembunuhan terjadi mulai dari masalah sosial, masalah ekonomi,
hingga masalah hubungan sosial.+
*erdasarkan posisi korban, dikelompokkan atas# +
)8
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
17/28
+) "enggantungan lengkap (complete hanging)
&ikatakan penggantungan lengkap apabila tubuh korban
tergantung di atas lantai, kedua kaki tidak menyentuh lantai.
) "enggantungan parsial ("artial 8anging)
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
18/28
Tanda-tanda antemortem sebelum kematian dan tanda-tanda
postmortem harus diketahui dan dapat dibedakan dengan jelas oleh
seorang dokter supaya penyebab kematian dapat detentukan dengan
pasti. "erbedaan antara tanda-tanda penggantungan antemortem dan
postmortem adalah seperti pada tabel di bawah ini.+
No Penggantungan antemortem Penggantungan postmortem
+
Tanda-tanda penggantungan ante-
mortem ber=ariasi. Tergantung
dari cara kematian korban
Tanda-tanda post-mortem
menunjukkan kematian yang bukan
disebabkan penggantungan
Tanda jejas jeratan miring, berupa
lingkaran terputus (non-
continuous) dan letaknya pada
leher bagian atas
Tanda jejas jeratan biasanya
berbentuk lingkaran utuh
(continuous), agak sirkuler dan
letaknya pada bagian leher tidak begitu tinggi
1Simpul tali biasanya tunggal,
terdapat pada sisi leher
Simpul tali biasanya lebih dari satu,
diikatkan dengan kuat dan diletakkan
pada bagian depan leher
kimosis tampak jelas pada salah
satu sisi dari jejas
penjeratan. ?ebam mayat tampak
di atas jejas jerat dan pada
tungkai bawah
kimosis pada salah satu sisi jejas
penjeratan tidak ada atau tidak jelas.
?ebam mayat terdapat pada bagian
tubuh yang menggantung sesuai
dengan posisi mayat setelah
meninggal
"ada kulit di tempat jejas
penjeratan teraba seperti perabaankertas perkamen, yaitu tanda
parchmentisasi
Tanda parchmentisasi tidak ada atautidak begitu jelas
4
Sianosis pada wajah, bibir,
telinga, dan lain-lain sangat jelas
terlihat terutama jika kematian
karena asfiksia
Sianosis pada bagian wajah, bibir,
telinga dan lain-lain tergantung dari
penyebab kematian
7
/ajah membengkak dan mata
mengalami kongesti dan agak
menonjol, disertai dengan
gambaran pembuluh dara =ena
yang jelas pada bagian keningdan dahi
Tanda-tanda pada wajah dan mata
tidak terdapat, kecuali jika penyebab
kematian adalah pencekikan
(strangulasi) atau sufokasi
@?idah bisa terjulur atau tidak
sama sekali
?idah tidak terjulur kecuali pada
kasus kematian akibat pencekikan
9
"enis. reksi penis disertai
dengan keluarnya cairan sperma
sering terjadi pada korban pria.
&emikian juga sering ditemukan
keluarnya feses
"enis. reksi penis dan cairan sperma
tidak ada."engeluaran feses juga
tidak ada
+: Air liur. &itemukan menetes dari
sudut mulut, dengan arah yang
=ertikal menuju dada. 8al ini
merupakan pertanda pasti
Air liur tidak ditemukan yang
menetes pad kasus selain kasus
penggantungan.
)
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
19/28
No Penggantungan antemortem Penggantungan postmortem
penggantungan ante-mortem
d. "erbedaan penggantungan pada bunuh diri dan pada pembunuhanSelain itu juga, terdapat beberapa perbedaan yang jelas antara
penggantungan akibat bunuh diri dan pembunuhan seperti pada tabel
di bawah ini.+
No Penggantungan pada bunuh diriPenggantungan pada
pembunuhan
+
sia. 6antung diri lebih sering
terjadi pada remaja dan orang
dewasa. Anak-anak di bawah usia
+: tahun atau orang dewasa di atasusia : tahun jarang melakukan
gantung diri
Tidak mengenal batas usia, karena
tindakan pembunuhan dilakukan
oleh musuh atau lawan dari korbandan tidak bergantung pada usia
Tanda jejas jeratan, bentuknya
miring, berupa lingkaran terputus
(non-continuous) dan terletak pada
bagian atas leher
Tanda jejas jeratan, berupa
lingkaran tidak terputus, mendatar,
dan letaknya di bagian tengah leher,
karena usaha pelaku pembunuhan
untuk membuat simpul tali
1
Simpul tali, biasanya hanya satu
simpul yang letaknya pada bagian
samping leher
Simpul tali biasanya lebih dari satu
pada bagian depan leher dan simpul
tali tersebut terikat kuat
$iwayat korban. *iasanya korban
mempunyai riwayat untuk mencoba
bunuh diri dengan cara lain
Sebelumnya korban tidak
mempunyai riwayat untuk bunuh
diri
Bedera. ?uka-luka pada tubuh
korban yang bisa menyebabkan
kematian mendadak tidak
ditemukan pada kasus bunuh diri
Bedera berupa luka-luka pada
tubuh korban biasanya mengarah
kepada pembunuhan
4
$acun. &itemukannya racun dalam
lambung korban, misalnya arsen,
sublimat korosif dan lain-lain tidak
bertentangan dengan kasus gantung
diri. $asa nyeri yang disebabkan
racun tersebut mungkin mendorong
korban untuk melakukan gantung
diri
Terdapatnya racun berupa asam
opium hidrosianat atau kalium
sianida tidak sesuai pada kasus
pembunuhan, karena untuk hal ini
perlu waktu dan kemauan dari
korban itu sendiri. &engandemikian maka kasus
penggantungan tersebut adalah
karena bunuh diri
7
Tangan tidak dalam keadaan
terikat, karena sulit untuk gantung
diri dalam keadaan tangan terikat
Tangan yang dalam keadaan terikat
mengarahkan dugaan pada kasus
pembunuhan
@ 0emudahan. "ada kasus bunuhdiri,
mayat biasanya ditemukan
tergantung pada tempat yang
mudah dicapai oleh korban atau di
sekitarnya ditemukan alat yang
digunakan untuk mencapai tempat
"ada kasus pembunuhan, mayat
ditemukan tergantung pada tempat
yang sulit dicapai oleh korban dan
alat yang digunakan untuk
mencapai tempat tersebut tidak
ditemukan
)9
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
20/28
No Penggantungan pada bunuh diriPenggantungan pada
pembunuhan
tersebut
9
Tempat kejadian. 2ika kejadian
berlangsung di dalam kamar,dimana pintu, jendela ditemukan
dalam keadaan tertutup dan
terkunci dari dalam, maka kasusnya
pasti merupakan bunuh diri
Tempat kejadian. *ila sebaliknya pada ruangan ditemukan terkunci
dari luar, maka penggantungan
adalah kasus pembunuhan
+:Tanda-tanda perlawanan, tidak
ditemukan pada kasus gantung diri
Tanda-tanda perlawanan hampir
selalu ada kecuali jika korban
sedang tidur, tidak sadar atau masih
anak-anak.
. /ewenang dan *atasan Antara "ihak 0epolisian dengan Ahli 3orensik
dalam 5elakukan Olah T0" 1
a. "ersiapan# permintaan tertulis atau tidak, catat tanggal permintaan,
siapa peminta, lokasi dan alat pemeriksa T0"
b. 5enentukan apakah korban sudah meninggal atau belum, bila masih
hidup lakukan pertolongan, apabila sudah meninggal tentukan tanda C
tanda pasti kematian
c. 5enentukan identitas korban. Secara =isual, pakaian, perhiasan,
dokumen medis dan sidik jari
d. 5enentukan jenis luka dan jenis kekerasan yang dialami korbane. 5embuat sketsa keadaan di T0" yang dapat memberikan gambaran
posisi korban di T0" tersebut
f. 5encari, mengumpulkan dan menyelamatkan barang bukti yang
berkaitan dengan korban.
1. "emeriksaan yang &ilakukan Saat Olah T0"
"ada tingkat penyelidikan sebetulnya penegak hukum belum tahu
sama sekali apakah suatu peristiwa merupakan peristiwa pidana atau
bukan. "enyidik hanya berwenang untuk mencari tahu dari saksi yang
hidup, bukan korban yang sudah meninggal. Oleh sebab itu, perlu
dilakukan penyelidikan dan dalam rangka itu penyelidik dapat meminta
bantuan dokter, dalam kapasitasnya sebagai ahli. 8al ini sesuai dengan # +
a. "asal 7 ayat + (h) 08A" # 5endatangkan orang ahli yang diperlukan
dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara
b. "asal +: ayat + 08A" # &alam hal penyidik menganggap perlu, ia
dapat minta pendapat orang ahli atau orang yang memiliki keahlian
khusus.
2
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
21/28
c. Sedangkan untuk permintaan bantuan keterangan ahli pada tahap
pemeriksaan persidangan, disebutkan pada "asal +@: ayat + 08A" #
&alam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang
timbul di sidang pengadilan, hakim ketua sidang dapat minta
keterangan ahli dan dapat pula minta agar diajukan bahan baru oleh
yang berkepentingan.
"eranan dokter di T0" adalah membantu penyidik dalam
mengungkapkan kasus dari kedokteran forensik. "ada dasarnya semua
dokter dapat bertindak sebagai pemeriksa di T0", namun dengan
perkembangan spesialisasi dalam ilmu kedokteran, adalah lebih baik bila
dokter ahli forensik atau dokter kepolisian yang hadir.+
*ila dokter menolak untuk datang ke tempat kejadian perkara,
maka "asal 08", dapat dikenakan padanya. Sebelum dokter datang
ke Tempat kejadian perkara, harus diingat beberapa hal, diantaranya siapa
yang meminta datang ke T0" (otoritas), bagaimana permintaan tersebut
sampai ke tangan dokter, dimana T0", serta saat permintaan tersebut
diajukan. 5eminta informasi secara global tentang kasusnya,dengandemikian dokter dapat membuat persiapan seperlunya. &an perlu diingat
bahwa dokter dijemput dan diantar kembali oleh penyidik. Adapun
tindakan yang dapat dikerjakan dokter adalah #+
a. 5enentukan apakah korban masih hidup atau telah tewas, bila masih
hidup upaya terutama ditujukan untuk menolong jiwanya. 8al yng
berkaitan dengan kejahatan dapat ditunda untuk sementara.
b. *ila korban telah tewas tentukan perkiraan saat kematian, dari
penurunan suhu, lebam mayat, kaku mayat, dan perubahan post mortal
lainnya' perkiraan saat kematian berkaitan dengan alibi daripada
tersangka.
c. 5enentukan identitas atau jati diri korban baik secara =isual, pakaian,
perhiasan, dokumen, dokumen medis dan dari gigi, pemeriksaan
serologi, sidik jari. 2ati diri korban dibutuhkan untuk memulai
penyidikan, oleh karena biasanya ada korelasi antara korban dengan
pelaku. "elaku umumnya telah mengetahui siapa korbannya.
2)
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
22/28
d. 5enentukan jenis luka dan jenis kekerasan, jenis luka dan jenis
kekerasan dapat memberikan informasi perihal alat atau senjata yang
dipakai serta perkiraaan proses terjadinya kejahatan tersebut dimana
berguna dalam interogasi dan rekonstruksi. &engan diketahui jenis
senjata, pihak penyidik dapat melakukan pencarian secara lebih
terarah.
e. 5embuat sketsa keadaan di T0" secara sederhana dan dapat
memberikan gambaran posisi korban dikaitkan dengan situasi yang
terdapat di T0".
f. 5encari, mengumpulkan, dan menyelamatkan barang-barang bukti
(trace e=idence) yang ada kaitannnya dengan korban, bagi kepentingan
pemeriksaan selanjutnya. 8al ini juga penting, sebab semakin banyak
barang bukti ditemukan, termasuk barang bukti medik, akan semakin
mempermudah penegak hukum membuat terang perkara pidana.
*arang bukti medik tersebut harus diselamatkan dari kerusakan dan
dokter memang memiliki kemampuan untuk itu.
. &asar 8ukum, "rosedur, dan "emeriksaan Otopsi
a. &asar 8ukum
*eberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur pekerjaan
dokter dalam membantu peradilan#+
+) "asal +11 08A" #
a) Ayat +
&alam hal penyidik untuk kepentingan peradilan
menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati
yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli
kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
b) Ayat
"ermintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam
ayat + dilakukan secara tertulis yang dalam surat itu disebutkan
dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat
dan atau pemeriksaan bedah mayat.
c) Ayat 1
22
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
23/28
5ayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau
dokter pada rumah sakit harus diperlakukan baik dengan penuh
penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yg
memuat identitas mayat diberi cap jabatan yang dilekatkan
pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.
) "asal +1 08A"#
a) &alam hal sangat diperlukan di mana untuk keperluan
pembuktian bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari,
penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada
keluarga korban.
b) &alam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menerangkan
sejelas-jelasnya tentang maksud dan tujuan perlu dilakukannya
pembedahan tersebut.
c) Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari
keluarga atau pihak yang perlu diberitahu tidak ditemukan,
penyidik segera melaksanakan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal +11 ayat (1) undang-undang ini.
1) "asal +79 08A"#
a) Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran
kehakiman atau dokter ahli lainnya wajib memberikan
keterangan ahli demi keadilan.
b) Semua ketentuan tersebut di atas untuk saksi berlaku juga bagi
mereka yang memberikan keterangan ahli, dengan ketentuan
bahwa mereka mengucapkan sumpah atau janji akan
memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan yang
sebenarnya menurut pengetahuan dalam bidang keahliannya.
b. "rosedur Adapun prosedur dari otopsi yaitu sebagai berikut.+
+) "emeriksaan lengkap dari riwayat medis dan keadaan-keadaan
yang mengantar ke kematian
) "engumpulan dan pendokumentasian jejak bukti pada dan di
sekitar tubuh korban
1) 3otografi dan pencatatan luka
) "emeriksaan luar yang mendetail dari puncak kepala sampai
telapak kaki
23
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
24/28
) "emeriksaan organ-organ dalam tubuh melalui pembukan rongga-
rongga tubuh
4) "emeriksaan histopatologi
7) "emeriksaan laboratorium dan toksikologi terhadap jaringan dan
cairan tubuh
@) "encatatan hasil pemeriksaan dengan detail, temuan positif dan
negati=e, menyimpulkan sebab dan mekanisme kematian
9) "embuatan laporan
+:) 5enjadi saksi ahli bila diperlukan
++) 5emperbaiki tubuh jenazah sebelum diserahkan pada keluarga
c. "emeriksaan
*erikut adalah pemeriksaan yang dilakukan saat otopsi.+
+) 5emeriksa label mayat (dari pihak kepolisian) yang biasanyadiikatkan pada jempol kaki mayat. 6unting pada tali pengikat,
simpan bersama berkas pemeriksaan. Batat warna, bahan, dan isi
label selengkap mungkin. Sedangkan label rumah sakit, untuk
identifikasi di kamar jenazah, harus tetap ada pada tubuh mayat.
) 5encatat jenis!bahan, warna, corak, serta kondisi (ada tidaknya
bercak!pengotoran) dari penutup mayat.
1) 5encatat jenis!bahan, warna, corak, serta kondisi (ada tidaknya
bercak!pengotoran) dari bungkus mayat. Batat tali pengikatnya bila
ada.
) 5encatat pakaian mayat dengan teliti mulai dari yang dikenakan di
atas sampai di bawah, dari yang terluar sampai terdalam.
"encatatan meliputi bahan, warna dasar, warna dan corak tekstil,
bentuk!model pakaian, ukuran, merk penjahit, cap binatu,
monogram!inisial, dan tambalan!tisikan bila ada. Batat juga letak
dan ukuran pakaian bila ada tidaknya bercak!pengotoran atau
robekan. Saku diperiksa dan dicatat isinya.
) 5encatat perhiasan mayat, meliputi jenis, bahan, warna, merek,
bentuk serta ukiran nama!inisial pada benda perhiasan tersebut.
4) 5encatat benda di samping mayat.
7) 5encatat perubahan tanatologi #
a. ?ebam mayat' letak!distribusi, warna, dan intensitas lebam.
b. 0aku mayat' distribusi, derajat kekakuan pada beberapa sendi,
dan ada tidaknya spasme kada=erik.
c. Suhu tubuh mayat' memakai termometer rektal dam dicatat
juga suhu ruangan pada saat tersebut.
21
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
25/28
d. "embusukan.
e. ?ain-lain' misalnya mumifikasi atau adiposera.
@) 5encatat identitas mayat, seperti jenis kelamin, bangsa!ras,
perkiraan umur, warna kulit, status gizi, tinggi badan, berat badan,
disirkumsisi!tidak, striae albicantes pada dinding perut.
9) 5encatat segala sesuatu yang dapat dipakai untuk penentuan
identitas khusus, meliputi rajah!tatoo, jaringan parut, kapalan,
kelainan kulit, anomali dan cacat pada tubuh.
+:) 5emeriksa distribusi, warna, keadaan tumbuh, dan sifat dari
rambut. $ambut kepala harus diperiksa, contoh rambut diperoleh
dengan cara memotong dan mencabut sampai ke akarnya, paling
sedikit dari 4 lokasi kulit kepala yang berbeda. "otongan rambutini disimpan dalam kantungan yang telah ditandai sesuai tempat
pengambilannya.
++) 5emeriksa mata, seperti apakah kelopak terbuka atau tertutup,
tanda kekerasan, kelainan. "eriksa selaput lendir kelopak mata dan
bola mata, warna, cari pembuluh darah yang melebar, bintik
perdarahan, atau bercak perdarahan. 0ornea jernih!tidak, adanya
kelainan fisiologik atau patologik. Batat keadaan dan warna iris
serta kelainan lensa mata. Batat ukuran pupil, bandingkan kiri dan
kanan.
+)5encatat bentuk dan kelainan!anomali pada daun telinga dan
hidung.
+1) 5emeriksa bibir, lidah, rongga mulut, dan gigi geligi. Batat gigi
geligi dengan lengkap, termasuk jumlah, hilang!patah!tambalan,
gigi palsu, kelainan letak, pewarnaan, dan sebagainya.
+)*agian leher diperiksa jika ada memar, bekas pencekikan atau
pelebaran pembuluh darah. 0elenjar tiroid dan getah bening juga
diperiksa secara menyeluruh.
+) "emeriksaan alat kelamin dan lubang pelepasan. "ada pria dicatat
kelainan bawaan yang ditemukan, keluarnya cairan, kelainan
lainnya. "ada wanita dicatat keadaan selaput darah dan komisura
posterior, periksa sekret liang sanggama. "erhatikan bentuk lubang
pelepasan, perhatikan adanya luka, benda asing, darah dan lain-
lain.
2
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
26/28
+4) "erlu diperhatikan kemungkinan terdapatnya tanda perbendungan,
ikterus, sianosis, edema, bekas pengobatan, bercak lumpur atau
pengotoran lain pada tubuh.
+7)*ila terdapat tanda-tanda kekerasan!luka harus dicatat lengkap.
Setiap luka pada tubuh harus diperinci dengan lengkap, yaitu
perkiraan penyebab luka, lokasi, ukuran, dll. &alam luka diukur
dan panjang luka diukur setelah kedua tepi ditautkan. ?okalisasi
luka dilukis dengan mengambil beberapa patokan, antara lain #
garis tengah melalui tulang dada, garis tengah melalui tulang
belakang, garis mendatar melalui kedua puting susu, dan garis
mendatar melalui pusat.+@) "emeriksaan ada tidaknya patah tulang, serta jenis!sifatnya.
. 2enis dan "enyebab Asfiksia
a. tiologi Asfiksia
&ari segi etiologi, asfiksia dapat disebabkan oleh hal berikut # 4
+) "enyebab Alamiah, misalnya penyakit yang menyumbat saluran pernafasan
seperti laryngitis difteri, tumor laring, asma bronkiale, atau menimbulkan
gangguan pergerakanparu seperti fibrosis paru, pneumonia, BO"&.
) . Trauma mekanik, yang menyebabkan asfiksia mekanik, misalnya trauma
yang mengakibatkan emboli, pneumotoraks bilateral, sumbatan atau halangan
pada saluran napas dan sebagainya. mboli terbagi atas macam, yaitu emboli
lemak dan emboliudara. mboli lemak disebabkan oleh fraktur tulang panjang.
mboli udara disebabkan oleh terbukanya =ena jugularis akibat luka.
1) 1. 0eracunan bahan yang menimbulkan depresi pusat pernafasan, misalnya
barbiturate narkotika.
b. 6ejala Asfiksia
Ada stadium gejala ! tanda dari asfiksia, yaitu # 4
+) 3ase dispneu ! sianosis
"ada fase dispneu ! sianosis asfiksia berlangsung kira-kira menit.
3ase ini terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbon
dioksida. Tingginya kadar karbon dioksida akan merangsang medulla
28
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
27/28
oblongata sehingga terjadi perubahan pada pernapasan, nadi dantekanan darah.
"ernapasan terlihat cepat, berat, dan sukar. Dadi teraba cepat. Tekanan darah
terukur meningkat.
) 3ase kon=ulsi3ase kon=ulsi asfiksia terjadi kira-kira menit. Awalnya berupa
kejang klonik lalu kejang tonik kemudian opistotonik. 0esadaran mulai hilang,
pupil dilatasi, denyut jantung lambat, dantekanan darah turun.
1) 3ase apneu
3ase apneu asfiksia berlangsung kira-kira + menit. 3ase ini dapat kita
amati berupa adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran
menurun sampai hilang dan relaksasi spingter.
) 3ase akhir ! terminal ! final
3ase akhir asfiksia ditandai oleh adanya paralisis pusat pernapasan
lengkap. &enyut jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti kemudian
mati.
Daftar Pustaka
+. %dries A5. +997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik . 2akarta# *inarupa
Aksara.
. %ntarniati et al. :+. Tanya Jawab Ilmu Kedokteran Forensik: Teknik
Otopsi. Semarang# *adan "enerbit ni=ersitas &iponegoro. 8al# 47-4@.
1. *agian kedokteran forensic 30 D&%". Ilmu kedokteran Forensik .
Semarang# 30 D&%".
. *ambang,0unthi,Arista. ::9. Petunjuk Teknik Otopsi. Semarang# *adan
"enerbit D&%"
27
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Autopsi
28/28
. 30%. +997. Ilmu Kedokteran Forensik . 2akarta# 3akultas 0edokteran
ni=ersitas %ndonesia.
4. Soeharto, 6atot. :+:. Asfiksia !emaran" # 30 ndip.