laporn

Upload: faisal-ia

Post on 05-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

keterangan

TRANSCRIPT

BAB I

9

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang MasalahKinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie merupakan pencapaian hasil dari olah pikiran dan tenaga dari masing-masing pegawai sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, sehingga tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Para pegawai diarahkan untuk meningkatkan kinerjanya agar memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan tanggung jawab, loyalitas, serta kedisiplinan terhadap tugas dan fungsinya. Sedangkan kinerja pegawai merupakan hasil yang dicapai oleh masing-masing pegawai sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Pencapaian kinerja pegawai sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh pimpinan seperti kualitas pekerjaan yang dihasilkan, kuantitas kerja yang dapat diselesaikan, kemudian adanya penghargaan yang diberikan kepada pegawai dan tingkat disiplin kerja pegawai. Sedangkan pencapaian kinerja organisasi dapat dilihat dari adanya input atau masukan yang diberikan oleh pegawai kepada pimpinan, output kerja yang dihasilkan oleh pegawai, proses kerja yang dihasilkan oleh pegawai, kemudian manfaat yang diberikan oleh pegawai kepada masyarakat.Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie dibentuk berdasarkan Qanun No. 5 Tahun 2008 yang berada dan bertanggung jawab kepada Bupati Kabupaten Pidie, berkewajiban pula memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat sesuai dengan tugas dan kewajiban dengan memanfaatkan potensi yang ada, baik SDM maupun dana untuk mencapai visi dan misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie. Misi adalah sesuatu yang harus direncanakan atau dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie sesuai dengan visi yang telah ditetapkan agar tujuan dan sasaran organisasi tercapai dengan baik.Mengacu kepada visi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie adalah Terwujudnya Pengelolaan Sumber Daya Hutan Dan Kebun Secara Lestari Untuk Sebesar-Besarnya Bagi Kemakmuran Rakyat, Selaras Dengan Visi Bupati Pidie. Sedangkan misi yang diemban oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie:a. Memelihara dan meningkatkan fungsi dan daya duku daerah aliran sungaib. Terwujudnya sasaran prasarana kehutanan dan perkebunan.c. Penetapan kawasan kebun, hutan dan kawasan konservasi alamd. Peningkatan ekonomi, ketahanan sosial budaya dan kelestarian fungsi ekosisteme. Peningkatan rehabilitasi hutan yang berwawasan sosial dan lingkunganf. Mengoptimalisasi pemanfaatan kebun dan sumber daya hutang. Meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar hutan dan kebunh. Terwujudnya sumber daya manusia dan memangun petani mandiriBerdasarkan visi dan misi diatas, maka dapat dijelaskan bahwa sasaran dan tujuan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie adalah untuk meningkatkan peningkatan ekonomi, ketahanan sosial budaya dan kelestarian fungsi ekosistem, serta meningkatkan mutu perkebunan melalui penanganan dan paska pemerataan untuk memenuhi standar serta meningkatkan pendapatan petani melalui pengolahan dan pemasaran hasil hutan dan perkebunan dan meningkatkan sarana dan prasaran kehutanan dan perkebunan.Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie merupakan salah satu instansi vertikal pada Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten Pidie, saat ini kinerja yang ditunjukkan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie cenderung mengalami penurunan sehingga pelayanan kepada para petani dan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari hasil hutan menjadi kurang memuaskan dan disamping itu Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie belum mampu berpihak kepada masyarakat petani secara maksimal, terutama masyarakat petani dalam meningkatkan swasembada pangan dan hasil hutan di Kabupaten Pidie. Fenomena yang terjadi kinerja organisasi pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie adalah rendahnya kinerja organisasi dalam merealisasikan program-program pemerintah yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Hal ini tergambar dari tidak tercapainya sasaran kinerja tahunan yang telah ditetapkan. Sasaran target kerja rata-rata yang dicapai hanya berkisar 74.00 persen dari rencana kerja. Capaian itu terlihat dari realisasi anggaran pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie, terutama dalam mewujudkan swasembada pangan dan peningkatan hasil perkebunan bagi masyarakat Aceh. Sedangkan fakta kinerja organisasi secara kuantitatif dapat dilihat dari input yang diberikan oleh pegawai terhadap pimpinan, proses pekerjaan yang masih berjalan lamban, hasil (output) yang dihasilkan oleh pegawai belum maksimal, kemudian hasil dari tugas dan fungsi pegawai yang masih rendah, manfaat dari hasil kerja pegawai yang belum dapat dirasakan oleh masyarakat khususnya masyarakat petani serta dampak yang diberikan oleh pegawai terhadap tugas dan fungsinya sebagai pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie.Indikasi lainnya adalah masih ada pegawai menandatangani daftar hadir padahal yang bersangkutan tidak berada di ruangan. Disamping itu, para pegawai juga tidak melaksanakan pekerjaan sebagaimana tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kepada masyarakat seperti tidak terlaksananya tugas pelayaanan yang telah diberikan oleh pimpinan kepada setiap pegawai, penanganan dan konfirmasi terhadap surat-surat masuk maupun keluar yang masih kurang baik serta penggunaan anggaran organisasi yang belum mencapai standar yang diharapkan oleh organisasi.Kinerja pegawai pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie sesuai dengan bidang tugas dan tanggung-jawabnya. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie ternyata kinerja yang dicapai oleh pegawai masih belum menunjukkan kinerja sebagaimana yang diharapkan oleh pimpinan. Hal ini dapat dilihat tingkat kecerdasan emosional pegawai yang masih belum menunjukkan kepada kecerdasan emosional yang sesungguhnya yaitu seseorang yang mampu mengenali emosinya sendiri, mengelola emosi, mampu memotivasi dirinya, serta kemampuan dalam mengenali emosi orang lain. Dengan adanya kecerdasan yang dimiliki oleh pegawai diharapkan akan berdampak terhadap peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat petani di Provinsi Aceh.Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri pegawai terhadap hal-hal yang harus dilakukan maupun dihindari dalam menjalankan pekerjaan. Kecerdasan emosional tergambar dengan adanya semangat dalam bekerja, ketekunan serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, tidak mudah frustasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih lebihkan kesenangan mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaikbaiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konfliks, serta untuk memimpin orangorang yang dikuasai dorongan hati yang kurang memiliki kendali diri. Fakta dari masih rendahnya kecerdasan emosional yang dimiliki oleh pegawai dapat dilihat dari kurangnya pegawai dalam mengendalikan emosi, pegawai kurang mampu mengenal orang lain secara baik serta pegawai kurang mampu memotivasi diri sendiri. Disamping itu, pegawai kurang mampu memotivasi dirinya sendiri, serta pegawai kurang mampu menjaga hubungan antara pimpinan maupun hubungan sesama pegawai.Dalam hal ini masih perlu peningkatan pengendalikan diri antara tugas pekerjaan kantor dengan masalah pribadi mereka, karena manusia adalah yang menjadi perencana, pelaku dan penentu dari operasi organisasi, karena itu alat secanggih apapun yang dimiliki orgnisasi tidak akan mempunyai nilai guna yang mendukung semangat kerja dan kinerja pegawai, jika mereka tidak bisa mengendalikan dorongan hati dan emosi yang menghindari konflik yang berlebihan. Dengan ini kecerdasan emosional pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie masih perlu ditingkatkan untuk menghasilkan semangat kerja yang berdampak terhadap peningkatan kinerja pegawai.Sedangkan lingkungan kerja yang baik akan membuat para pegawai nyaman dalam bekerja, tanpa adanya keterbatasan gerak kerja antar pegawai, dan para pegawai bisa fokus terhadap kerjaan sehingga menciptakan kinerja yang tinggi. Indikasi dari masih rendahnya kinerja pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie dapat dilihat dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh pegawai tidak mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh pimpinan, kemudian banyak pegawai yang masih kurang tekun dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya, kemudian tingkat disiplin kerja pegawai yang masih relatif rendah terutama dalam mencapai tujuan organisasi, rendahnya penghargaan yang diberikan oleh pimpinan terhadap prestasi kerja yang dicapai oleh pegawai, serta kualitas kerja yang masih relatif rendah.Selain dari lingkungan kerja fakror lain yang mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie adalah motivasi kerja pegawai juga menjadi salah indikator penilaian dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masayarakat. Rendahnya motivasi kerja pagawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie dapat dilihat dari kehadiran yang tidak tepat waktu, sebahagian pegawai masih ada yang terlambat masuk kantor, keterlambatan tersebut biasanya antara 30 menit sampai dengan 60 menit, pada jam istirahat siang sebahagian pegawai istirahat tepat waktu namun masuk kerja setelah jam istirahat sering terjadi keterlambatan antara 15 menit sampai dengan 30 menit, begitu juga pada jam pulang tidak tepat waktu, masih ada pegawai yang pulang sebelum jam pulang yang telah ditentukan. Pegawai yang tidak termotivasi tidak mau bekerja keras, bekerja harus selalu diperintah oleh atasan tanpa ada inisiatif sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan, tidak memanfaatkan waktu kerja dengan baik, kurang menghargai waktu dan sering bermalas-malasan dalam melaksanakan pekerjaan.Secara umum, kesuksesan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie dapat terlihat dari kinerjanya secara keseluruhan. Hal tersebut tergambar dari optimalisasi (tujuan utama) pencapaian tujuan dari suatu organisasi dapat diwujudkan sesuai dengan target yang telah direncanakan. Pencapaian kinerja organisasi tidak terlepas dari adanya peran sumber daya manusia. Hal ini terjadi karena manusia merupakan salah satu aset penting dari sebuah organisasi. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : Pengaruh Kecerdasan Emosional, Lingkungan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Serta Implikasinya Pada Kinerja Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie.

1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian tersebut diatas, maka dapat penulis rumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah kecerdasan emosional, lingkungan kerja dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie.2. Apakah kecerdasan emosional, lingkungan kerja dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie.3. Apakah kinerja pegawai berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie.4. Berapa besar pengaruh tidak langsung kecerdasan emosional, lingkungan kerja dan motivasi terhadap kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie melalui kinerja pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie.

1.3. Tujuan PenelitianAdapun yang menjadi tujuan dengan dilakukan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah kecerdasan emosional, lingkungan kerja dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie.2. Untuk mengetahui apakah kecerdasan emosional, lingkungan kerja dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie.3. Untuk mengetahui apakah kinerja pegawai berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie.

4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh tidak langsung kecerdasan emosional, lingkungan kerja dan motivasi terhadap kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie melalui kinerja pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie.

1.4. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan berguna bagi:Akademik1. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis dalam menyikapi manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai kinerja organisasi pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie.2. Dapat menjadi bahan referensi penelitian-penelitian selanjutnya terutama berkaitan dengan sumber daya manusia.3. Manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan adalah dengan diketahui tentang pengaruh kecerdasan emosional, lingkungan kerja dan motivasi terhadap kinerja pegawai yang berdampak pada kinerja organisasi agar menjadi rujukan bagi pimpinan organisasi untuk pengambilan keputusan.Praktis1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie sehubungan dengan peningkatan kinerja pegawai dan kinerja organisasi.2. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie dalam hal kecerdasan emosional, lingkungan kerja maupun motivasi.3. Bagi praktisi agar dapat dijadikan sebagai indikator dalam rangka peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan pertimbangan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pidie.1