lapsus nadya

Upload: chie8866

Post on 14-Jul-2015

422 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DAFTAR PUSTAKA

1. Lee, EH. Supracondylar Fractures of the Humerus in Children Back to Basics. Singapore Med J 2000: 41(9); 423-424. 2. Rockwood CA. Fractures in Children. Edisi ke 5. Philadelphia: LippincottRaven, 2006. 3. Mangwani J, Nadarajah R, dan Paterson JMH. Supracondylar humeral fractures in children. J Bone Joint Surg (Br) 2006: 88; 362-5. 4. Hassankhani EG, Hutkani, dan Hassankhani GG. Outcome of early and late open reduction and internal fixation of supracondylar fracture of humerus in children. Journal of Chinese Clinical Medicine 2010: 5(3): 148-151. 5. Mark A Noffsinger. 2009. Supracondilus Humerus Fractures. Didownload pada tanggal 22 Januari 2012 dari e-medicine : http://emedicine.medscape.com/article/1269576-overviewion 6. Babal JC, Mehlman CT, dan Klein G. Nerve injuries associated with pediatric supracondylar humeral fractures: A meta-analysis. J Pediatr Orthop 2010: 30; 253-263.

BAB I PENDAHULUAN

Anak-anak -tidak seperti orang dewasa- paling umum mengalami fraktur ekstremitas atas, terutama fraktur suprakondiler humerus (fSCH), sedangkan fSCH sangat jarang terjadi, hanya sekitar 3% dari seluruh kejadian fraktur pada dewasa. Dalam suatu penelitian di Rumah Sakit Massachusetts ditemukan fSCH hanya terjadi pada 0,31% dari 4536 dewasa yang mengalami fraktur. fSCH bukan hanya umum terjadi, namun juga dapat menghasilkan komplikasi yang serius bila tidak ditatalaksana dengan tepat. FSCH jenis fleksi pada anak biasanya terjadi akibat jatuh pada telapak tangan dan lengan bawah dalam posisi pronasi dan siku dalam posisi sedikit fleksi, sedangkan pada dewasa muda, penyebab tersering adalah karena trauma energi tinggi, kecelakaan dari tabrakan samping, kecelakaan sepeda motor, jatuh dari ketinggian, dan luka tembak. Pada dewasa tua, walaupun jarang terjadi, fSCH dapat terjadi lebih dikarenakan proses osteoporosis dan kecelakaan jatuh dari ketinggian.1 Penatalaksanaan dari fSCH mulai mengalami perubahan, dari terapi konservatif menjadi operatif, salah satunya adalah dengan Open Reduction Internal Fixation (ORIF) dengan K-Wires. Dalam makalah ini, akan dilaporkan kasus seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dengan diagnosis Neglected fraktur suprakondiler humerus sinistra yang dirawat di Ruang Bedah Tulang Rumah Sakit Ulin Banjarmasin dari tanggal 27 November 2011 sampai dengan 14 Desember 2011.

1

BAB II LAPORAN KASUS

3.1.

Identitas Nama : An. S 7 tahun 96 36 41/ Umum Pulang Pisau Kalimantan Tengah 27 November 2011

Umur/ Jenis kelamin : No. RMK/ Status Alamat Masuk rumah sakit : : :

3.2.

Anamnesis Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang : Tidak bisa mengangkat lengan kiri :

Pasien mengeluh tidak bisa mengangkat lengan kiri sejak jatuh 5 minggu yang lalu. Pasien jatuh saat bermain ayunan dengan posisi lengan kiri lurus menapak pada tanah dengan posisi setengah tengkurap. Riwayat kepala terbentur (-), riwayat pingsan (-), mual (-), muntah (-). Setelah jatuh terjadi bengkak pada lengan (+), memar (+) di siku, jari-jari masih dapat digerakkan namun pasien tidak dapat menekuk lengan kirinya. Kemudian pasien dibawa ke puskesmas dan di puskesmas pasien dinyatakan terdapat patah pada lengan. Petugas puskesmas memberikan dua saran, yaitu bisa berobat ke dukun pijat dan ke rumah sakit, namun keluarga pasien memilih untuk pergi ke dukun pijat. 2 minggu setelah ke dukun pijat

2

pasien tidak ada merasakan perubahan pada lengannya dan lengannya semakin membengkak. Pasien tidak dapat meluruskan lengannya dan tidak dapat menekuk lengannya. Kemudian karena kondisi lengan yang tidak membaik, maka pasien dibawa periksa ke poli Bedah Ortophaedi tanggal 21 November 2011 dan dinyatakan oleh dokter pemeriksa bahwa pasien perlu dioperasi perbaikan fungsi tangan. Pasien kemudian melakukan persiapan operasi dan masuk rumah sakit sesuai jadwal yang ditentukan pada tanggal 27 November 2011. Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya, riwayat perdarahan yang lama berhenti disangkal pasien. Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit seperti pasien.

3.3.

Primary survey A B C D BB : Clear : RR 20 kali/menit : TD: tidak dilakukan, N: 78 kali/menit : GCS 4-5-6 : 22 kilogram

3.4.

Secondary survey a.r. humerus sinistra Look : Swelling (+), deformitas (+), hematom (+) luka terbuka (-) vulnus ekskoriatum (+), pulsasi a.radialis (+)

3

Feel Move

: Krepitasi (+), nyeri (+) : ROM aktif pasif terbatas (Pronasi (+), supinasi (+), ekstensi (-), fleksi sangat minimal 0o- 20o, rotasi medial (+), rotasi lateral

(+), gerakan jari dalam batas normal). 3.5. Status generalis K/L Thorax I P P A Abdomen I A P P : Supel : BU (+) : H/L/M tidak teraba, defans muskuler (-) : Timpani : Simetris (+) : Fremitus raba simetris (+) : Sonor/sonor : Suara nafas vesikuler, rh (-/-), wh (-/-) : Anemis (-), ikterik (-)

Ekstremitas : Akral hangat, extremitas bawah: dbn, extremitas atas:lihat status lokalis

3.6.

Pemeriksaan penunjang Hemoglobin Leukosit Trombosit : 12,8 g/dL (n=11-15) : 7,5 ribu/uL (n=4-10,5) : 367 ribu/uL (n=150-450)

4

PT APTT Natrium Kalium Chlorida HbSAg

: 10,1 detik (Control=11,4) : 34,5 detik (Control=25,1) : 144 mmol/l (n=135-146) : 3,8mmol/l (n=3,4-5,4) : 108 mmol/l (n=95-100) : Negatif

3.7.

Assessment Neglected fraktur suprakondiler humerus sinistra

3.8.

Initial planning Diagnostik Terapi Monitoring Edukasi : Radiografi polos (AP/lateral) humerus sinistra : Operasi rekonstruksi Pro ORIF elektif : Keluhan, keadaan umum, dan tanda vital : Penjelasan tentang diagnosis dan rencana terapi

3.9.

Evaluasi pre-operatif Tanggal 27 November 2011 S) Nyeri lengan kiri (+) O) Keadaan umum Tanda vital : Baik : N 78 kali/menit, RR 20 kali/menit Makan/minum (+/+)

A) Neglected fraktur suprakondiler humerus sinistra Hari perawatan ke-0

5

P) Diagnostik

: Hasil radiografi polos AP/lateral humerus sinistra

Terapi Monitoring Edukasi

: Pro ORIF elektif : Tetap : Tetap

Tanggal 11 Desember 2011 S) Nyeri lengan kiri (+) O) Keadaan umum Tanda vital : Baik : N 84 kali/menit, RR 22 kali/menit Makan/minum (+/+)

A) Neglected fraktur suprakondiler humerus sinistra Hari perawatan ke- 14 P) Diagnostik Terapi : : Pro ORIF elektif Puasa 5 jam pre operasi IVFD D5 NS

6

Monitoring Edukasi

: Tetap : Tetap

3.10.

Operasi Operasi dilakukan tanggal 12 Desember 2011 pada pukul 9.45 wita hingga 10.45 wita dengan diagnosis pre operasi adalah Neglected fraktur suprakondiler humerus sinistra dan dilakukan prosedur ORIF dengan stabilisasi K-wire dan operasi rekonstruksi.

Follow up post operasi (12 Desember 2011) S) Nyeri lengan kiri post op. (+) O) Keadaan umum Tanda vital : Baik : N 84 kali/menit, RR 18 kali/menit Mual/muntah (