referat papilitis nadya k.a

26
REFERAT PAPILITIS Disusun oleh : Nadya Kuncaraning Anugrae Pembimbing: dr. Surtiningsih Sp.M

Upload: nadya-kuncaraning-anugrae

Post on 09-Oct-2015

109 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

PAPILITIS

TRANSCRIPT

REFERAT PAPILITIS

REFERAT PAPILITISDisusun oleh : Nadya Kuncaraning AnugraePembimbing: dr. Surtiningsih Sp.M

Anatomi Bola Mata

Lapisan Retina

Sel-sel batang dan kerucut di lapisan fotoreseptor mampu mengubah rangsangan cahaya menjadi impuls saraf yang dihantarkan oleh lapisan serat saraf retina melalui saraf optikus dan akhirnya ke korteks penglihatan.

Makula bertanggung jawab untuk ketajaman penglihatan yang terbaik dan untuk penglihatan warna, dan sebagian besar selnya adalah sel kerucut.

Di fovea sentralis, terdapat hubungan hampir 1:1 antara fotoreseptor kerucut, sel ganglionnya, dan serat saraf yang keluar, dan hal ini menjamin penglihatan yang paling panjang.

Di retina perifer, banyak fotoreseptor dihubungkan ke sel ganglion yang sama, dan diperlukan system pemancar yang lebih kompleks.

makula digunakan terutama untuk penglihatan sentral dan warna (penglihatan fotopik) sedangkan bagian retina lainnya, yang sebagian besar terdiri dari fotoreseptor batang, digunakan terutama untuk penglihatan perifer dan malam (skotopik).

Nervus Optikus Nervus optikus bermula dari optic disk dan berlanjut sampai ke kiasma optikum, dimana ke dua nervus tersebut menyatu.Nervus optikus memiliki panjang sekitar 47-50 mm, dan dapat di bagi mejadi 4 bagian :IntraocularIntraorbitalIntrakanalikularIntracranial

Vaskularisasi nervus optikus

Permukaan optic disk didarahi oleh kapiler-kapiler dari arteri retinaLamina kribrosa disuplai dari cabang arteri siliaris posterior dan arteri circle of zinnBagian retrolaminar nervus optikus di suplai dari sentirfugal cabang-cabang arteri retina sentral dan sentripetal cabang-cabang pleksus yang dibentuk dari arteri koroidal, circle of zinn, arteri retina sentral, dan arteri oftalmika.

Lintasan Nervus Optikus

Papillitis Definisi

Papilitis disebut juga neuritis optik, ditandai dengan peradangan dan kerusakan di bagian saraf optik yang dikenal dengan diskus optikus yang juga disebut dengan bintik buta.

Diskus optikus adalah bagian dari saraf optik yang memasuki mata dan bergabung dengan membran saraf yang kaya lapisan mata (retina).

papilitis merupakan radang pada serabut retina saraf optik yang masuk pada papil saraf optik yang berada dalam bola mata.Epidemiologi & Faktor ResikoSekitar 35% kasus neuritis optik ditemukan adanya inflamasi pada anterior serabut saraf optikus, udema papil, dan tanda-tanda peradangan papil.

Neuritis optik sering terjadi unilateral, pada usia dewasa muda (18 - 45 tahun), dengan usia rata-rata 30 35 tahun, dan lebih sering pada wanita .

Faktor risiko dapat timbul karena kelainan autoimun, termasuk : 1. usia, sering terjadi pada usia 20 40 tahun, rata-rata 30 tahun2. jenis kelamin, (pria : wanita = 2 : 1)3. ras, lebih sering terjadi pada ras kulit putih4. mutasi gen.

Klasifikasi Neuritis optikus secara anatomi dapat dibagi 3:

Papilitis. Hal ini mengacu pada keterlibatan optik disk akibat gangguan inflamasi dan demielinasi. Kondisi ini biasanya unilateral tapi kadang-kadang mungkin bilateral.

Neuroretinitis mengacu pada keterlibatan gabungan optik disk dan retina sekelilingnya pada area macula.

Retrobulbar neuritis ditandai dengan keterlibatan saraf optik di belakang bola mata. Gambaran klinis neuritis retrobulbar akut dasarnya mirip dengan akut papillitis kecuali untuk perubahan fundus dan perubahan okular.

patofisiologiManifestasi klinis Gambaran akut

Hilangnya penglihatan terjadi dalam periode jam-hari, mencapai puncak dalam 1-2 minggu.Nyeri pada mata yang semakin memberat bila bola mata digerakkan.Defek pupil aferen (afferent pupillary defect) selalu terjadi pada neuritis optik bila mata yang lain tidak ikut terlibat. Adanya defek pupil aferen ini ditunjukkan dengan pemeriksaan swinging light test (Marcus-Gunn pupil).Defek lapang pandang pada neuritis optik ditandai dengan skotoma sentral.Fotopsia sering dicetuskan oleh pergerakan bola mata.Buta warna pada mata yang terkena, terjadi pada 88% pasien .

Gambaran Kronik

Kebanyakan pasien neuritis optik mengalami perbaikan penglihatan dalam 1 tahun.Defek pupil aferen relatif tetap bertahan pada 25% pasien dua tahun setelah gejala awal.Desaturasi warna, terutama warna merah. Pasien dengan desaturasi warna merah akan melihat warna merah sebagai pink, atau orange bila melihat dengan mata yang terkena.Fenomena Uhthoff yaitu terjadinya eksaserbasi temporer dari gangguan penglihatan yang timbul dengan peningkatan suhu tubuh. Olahraga dan mandi dengan air panas merupakan pencetus klasik.Diskus optik terlihat mengecil dan pucat, terutama didaerah temporal. Pucatnya diskus meluas sampai batas diskus ke serat retina peripapil.

Diagnosis Anamnesa

Pasien mengeluh adanya pandangan berkabut atau visus yang kabur, kesulitan membaca, persepsi warna yang terganggu, hilangnya persepsi dalam atau kaburnya visus untuk sementara.

Rasa sakit pada mata, terutama ketika mata bergerak, dapat terjadi sebelum atau bersamaan dengan terjadinya penurunan tajam penglihatan.

Adanya penglihatan objek yang bergerak lurus terlihat mempunyai lintasan melengkung (pulfrich phenomenon) Pemeriksaan fisik

Uji tajam penglihatan (visus)Hilangnya visus dapat :ringan ( 20 / 30)sedang ( 20 / 60)maupun berat ( 20 / 70)

Pemeriksaan segmen anteriorPada pemeriksaan ini segmen anterior mata terlihat wajar atau dalam batas normal.

refleks pupil mata yang terkena menurun, dan biasanya ditemukan defek pupil aferen atau Marcus Gunn. Pada kasus yang mengenai kedua mata defek ini biasanya tidak ditemukan.

Pemeriksaan segmen posterior

neuritis optik retrobulbar, maka papil tampak normal, atrofi papil maka papil akan menjadi pucat. neuritis akut tipe papilitis akan ditemukan papil yang hiperemis dan difus, dengan perubahan pada pembuluh darah retina, arteri menciut dan vena melebar. Neuroretinitis jika ditemukan gambaran star.

perubahan pada neuritis optikus disertai kelainan pada bilik mata belakang, yaitu:

Perubahan awalbatas diskus yang mengabur dan sedikit hiperemis.

Papilitis yang mencapai perkembangan yang lengkap papiledema, hilangnya fisiologis cup, hiperemis dan perdarahan yang terpisah. Pembungkus vena biasanya jarang terlihat.

Perubahan lanjutgambaran optik atropi sekunder. batas diskus dapat mengabur, mungkin terdapat jaringan glial pada diskus, dan pucatnya diskus bagian stadium akhir optik neuritis.Edema nervus optikus pada neuritis optikus

Diagnosis bandingNeuritis optikPapil edemaIskemik optik neiropatiVisusVisus central hilang, progresifVisus tidak hilangDefek akut lap. Pandang, visus turun akutLainBola mata pegal, sakit bila digerakan, sakit alis/orbitaSakit kepala, mual,muntah, -Gejala pupilTidak ada isokoria, refleks cahaya menurunIsokoria -, refleks cahaya NIsokoria -, refleks cahaya menurutFundusPapilitis,derajat pembengkakan disk bervariasiDerajat pembengkakan disk bervariasi, hemoragi.Biasanya edema disk, dengan sedikit hemoragi lidah api.Tatalaksana Pasien tanpa riwayat Multiple Sclerosis atau Neuritis optikus :

Pasien dengan riwayat Multiple sclerosis atau Neuritis optikus :ObservasiMemeriksa pasien pada minggu ke 4-6 setelah muncul gejala dan pemeriksaan ulang tiap 3-6 bulan kemudianPasien yang berisiko tinggi MS atau demielinisasi sistem saraf pusat dari hasil MRI sebaiknya dirujuk ke spesialis neurologi untuk evaluasi dan terapi lanjutan.

Prognosis Tanpa terapi, penglihatan mulai membaik setelah 2-3 minggu sejak timbulnya gejala, kadang-kadang dapat membaik dalam beberapa hari. Perbaikan visus biasanya terjadi perlahan hingga beberapa bulan. Visus yang jelek sewaktu episode akut biasanya akan menunjukkan hasil perbaikan visus yang jelek.

Neuritis optik yang disebabkan oleh sklerosis multipel memiliki ciri khas kekambuhan dan remisi. Setiap kekambuhan akan menyebabkan pemulihan yang tidak sempurna dan memperburuk penglihatan.

. a). Demielinisasi; pembengkakan non spesifik tanpa perdarahan atau exsudat. b). Infektif neuroretinitis; pembengkakan diskus disertai perdarahan dan eksudat macular (macular star). c). Neuritis optik viral; pembengkakan keseluruhan diskus non spesifik. d). Neuritis optik sifilis; pembengkakan kepala/pangkal nervus optikus, hiperemia dan perdarahan. e). Neuritis optik terhubung HIV; pembengkakan kepala/pangkal nervus optikus masif, exudat yang luas dan perdarahan. f). Neuritis optik toxocara; dengan infiltrat, pembengkakan dan distorsi masif pada yang kepala/pangkal nervus optikus normal.Danke