makalah bank syariah

4
Gb. Skema Akad (Adiwarman Karim, 2003) Wa'ad dan Akad Wa'ad adalah janji dari satu pihak kepada lainnya, sanksi ketika janji dilanggar hanyalah berupa sanksi moral. Jika seseorang sering berjanji dan tidak menepatinya maka orang tersebut tidak akan dipercayai lagi oleh orang lain. Disini bisa kita lihat bahwa meskipun kadang disebutkan waktu atau tempat dalam suatu janji tetapi tidak terdefinisikan dengan baik dan jelas. Waktu, tempat dan bagaimana detail pelaksanaan janji dapat berubah-rubah tanpa disepakati sebelumnya. Akad merupakan perjanjian diantara dua pihak yang sudah terdefinisikan secara detail dan jelas. masing-masing pihak berkewajiban untuk memenuhinya. jika salah satu pihak melanggar maka akan terkena sanksi sesuai dengan kesepakatan yang sudah ditentukan dalam akad. A. Akad Tabarru Tabarru ' berasal dari kata birr dalam bahasa arab, yang artinya kebaikan. Tabarru' adalah perjanjian yang tujuannya adalah untuk kebaikan, jadi sifatnya hanya tolong- menolong dan bukan untuk mencari keuntungan. Kalaupun ada biaya sifatnya hanya untuk mengganti biaya yang timbul dari pelaksanaan perjanjian tersebut. misalnya biaya transportasi atau biaya cetak dan sebagainya. Dalam tolong menolong dapat kita lakukan dengan cara meminjamkan sesuatu, memberikan sesuatu atau yang sifatnya berupa jasa. 1. Qardh Menurut Syafi'i Antonio (2001), Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharap imbalan. "Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak" (QS. Al-Hadid : 11) 2. Wadiah Menurut Syafi'i Antonio, Al-Wadi'ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja sipenitip menghendaki Menurut Sofiniyah Ghufron (2005), Wadi'ah adalah akad penitipan barang atau jasa antara pihak yang mempunyai barang atau uang dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan menjaga keselamatan, keamanan, serta keutuhan barang atau uang tersebut. "...Jika Sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklan yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya..." (Al-Baqarah:283) a. Wadi'ah Yad Al-Amanah Akad Wadiah dimana barang yang dititipkan tidak dapat dimanfaatkan oleh penerima titipan dan penerima titipan tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan barang titipan selama si penerima titipan tidak lalai. b. Wadi'ah Yad Ad-Dhamanah

Upload: aidil-ihfar

Post on 20-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Bank Syariah

Gb. Skema Akad (Adiwarman Karim, 2003)

Wa'ad dan Akad

Wa'ad adalah janji dari satu pihak kepada lainnya, sanksi ketika janji dilanggar hanyalah berupa sanksi moral.

Jika seseorang sering berjanji dan tidak menepatinya maka orang tersebut tidak akan dipercayai lagi oleh orang

lain. Disini bisa kita lihat bahwa meskipun kadang disebutkan waktu atau tempat dalam suatu janji tetapi tidak

terdefinisikan dengan baik dan jelas. Waktu, tempat dan bagaimana detail pelaksanaan janji dapat berubah-

rubah tanpa disepakati sebelumnya.

Akad merupakan perjanjian diantara dua pihak yang sudah terdefinisikan secara detail dan jelas. masing-masing

pihak berkewajiban untuk memenuhinya. jika salah satu pihak melanggar maka akan terkena sanksi sesuai

dengan kesepakatan yang sudah ditentukan dalam akad.

A. Akad Tabarru

Tabarru ' berasal dari kata birr dalam bahasa arab, yang artinya kebaikan. Tabarru' adalah perjanjian yang

tujuannya adalah untuk kebaikan, jadi sifatnya hanya tolong-menolong dan bukan untuk mencari keuntungan.

Kalaupun ada biaya sifatnya hanya untuk mengganti biaya yang timbul dari pelaksanaan perjanjian tersebut.

misalnya biaya transportasi atau biaya cetak dan sebagainya.

Dalam tolong menolong dapat kita lakukan dengan cara meminjamkan sesuatu, memberikan sesuatu atau yang

sifatnya berupa jasa.

1. Qardh

Menurut Syafi'i Antonio (2001), Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta

kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharap imbalan.

"Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan

(balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak" (QS. Al-Hadid : 11)

2. Wadiah

Menurut Syafi'i Antonio, Al-Wadi'ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik

individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja sipenitip menghendaki

Menurut Sofiniyah Ghufron (2005), Wadi'ah adalah akad penitipan barang atau jasa antara pihak yang

mempunyai barang atau uang dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan menjaga keselamatan,

keamanan, serta keutuhan barang atau uang tersebut.

"...Jika Sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklan yang dipercayai itu menunaikan amanatnya

(utangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya..." (Al-Baqarah:283)

a. Wadi'ah Yad Al-Amanah

Akad Wadiah dimana barang yang dititipkan tidak dapat dimanfaatkan oleh penerima titipan dan penerima titipan

tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan barang titipan selama si penerima titipan tidak lalai.

b. Wadi'ah Yad Ad-Dhamanah

Akad Wadiah dimana barang atau uang yang dititipkan dapat dipergunakan oleh penerima titipan dengan atau

tanpa ijin pemilik barang. dari hasil penggunaan barang atau uang ini si pemilik dapat diberikan kelebihan

keuntungan dalam bentuk bonus dimana pemberiannya tidak mengikat dan tidak diperjanjikan.

3. Wakalah

Menurut Fatwa DSN no: 10/DSN-MUI/IV/2000, Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak kepada

pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan.

Page 2: Makalah Bank Syariah

"Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi

berpengalaman." (Yusuf:55).

Akad ini digunakan sebagai penunjang akad-akad Tijarah dalam Perbankan yang akan kita bahas dalam produk-

produk perbankan.

4. Kafalah

Menurut Bank Indonesia (1999), Kafalah adalah akad pemberian jaminan yang diberikan satu pihak kepada

pihak lain dimana pemberi jaminan bertanggung jawab atas pembayaran kembali suatu hutang yang menjadi

hak penerima jaminan.

"Penyeru-penyeru itu berseru, 'Kami kehilangan piala raja dan barangsiapa yang dapat mengembalikannya akan

memperoleh makanan (seberat) beban unta dan aku menjamin terhadapnya'." (Yusuf : 72)

5. Rahn

Menurut Syafii Antonio (2001) Akad Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan

atas pinjaman yang diterimanya.

"Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang

penulis, hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (Oleh yang berpiutang)...." (Al-Baqarah :283).

6. Hibah

Hibah merupakan pemberian sesuatu kepada orang lain dengan sukarela.

7. Waqf

Waqf merupakan pemberian sesuatu dimana penggunaannya untuk kepentingan umum dan agama.

B. Akad Tijarah

Berbeda dengan Tabararru', Akad Tijarah merupakan akad yang tujuannya adalah untuk mencari keuntungan.

I. Natural Certainty Contracts

Naturan Certainty Contract adalah kontrak/akad dalam bisnis yang memberikan kepastian pembayaran, baik dari

segi jumlah (amout) maupun waktu (Timing)-nya. (Adiwarman Karim, 2003)

1. Murabahah

Murabahan merupakan akad jual-beli dimana Menurut Fatwa DSN-MUI no: 04/DSN-MUI/IV/2000 penjual

menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan

harga yang lebih sebagai laba.

2. Salam

Akad salam menurut Fatwa DSN-MUI no: 05/DSN-MUI/IV/2000 adalah akan jual beli barang dengan cara

pemesanan dan pembayaran harga lebih dahulu dengan syarat-syarat tertentu.

3. Istishna

Akad Istishna menurut Fatwa DSN-MUI no: 06/DSN-MUI/IV/2000 adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan

pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (Pembeli,

Mustashni') dan penjual (Pembuat, shani')

4. Ijarah

Menurut fatwa DSN-MUI no: 09/DSN-MUI/IV/2000 akad Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas

suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah tanpa diikuti dengan pemindahan

kepemilikan barang itu sendiri.

Page 3: Makalah Bank Syariah

Jika dalam pelaksanaannya kepemilikan barang menjadi pihak penyewa maka akad ini di sebut Akad Ijarah

Muntahiya Bittamlik (IMBT). fatwa DSN-MUI no: 27/DSN-MUI/III/2002.

II. Natural Uncertainty Contracts

Natural Uncertainty Contracts adalah kontrak/akad dalam bisnis yang tidak memberikan kepastian pendapatan

(return), baik dari segi jumlah (amount) maupun waktu (timing)-Nya. (Adiwarman Karim, 2003)

1. Musyarakah

Menurut Syafi'i Antonio Akad Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha

tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan

bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.

a. Mufawadhah

Akad kerjasama dimana masing-masing pihak memberikan porsi dana yang sama. keuntungan dibagi sesuai

dengan kesepakatan dan kerugian ditanggung bersama.

b. Inan

Akad kerjasama dimana pihak yang bekerjasama memberikan porsi dana yang tidak sama jumlahnya.

Keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan dan kerugian ditanggung sebesar porsi modal.

c. Wujuh

Akad kerjasama dimana satu pihak memberikan porsi dana dan pihak lainnya memberikan porsi berupa reputasi.

Keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan dan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi modal, pihak yang

memberikan dana akan mengalami kerugian kehilangan dana dan pihak yang memberikan reputasi akan

mengalami kerugian secara reputasi.

d. Abdan

Akad kerjasama dimana pihak-pihak yang bekerjama bersama-sama menggabungkan keahlian yang dimilikinya.

Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan dan kerugian ditanggung bersama. dengan akad ini maka pihak

yang bekerjasama akan mengalami kerugian waktu jika mengalami kerugian.

e. Mudharabah

Mudharabah merupakan akad kerjasama dimana satu pihak menginvestasikan dana sebesar 100 persen dan

pihak lainnya memberikan porsi keahlian. Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan dan kerugian sesuai dengan

porsi investasi.

e.1 Mudharabah Mutlaqah

Mudharabah Mutlaqah merupakan akan mudharabah dimana dana yang diinvestasikan bebas untuk digunakan

dalam usaha oleh pihak lainnya.

e.2 Mudharabah Muqayadah

Berbeda dengan Mudharabah Muqayadah, dana yang diinvestasikan digunakan dalam usaha yang sudah

ditentukan oleh pemberi dana.

2. Muzara'ah

Akad Syirkah dibidang pertanian yang digunakan untuk pertanian tanaman setahun

3. Musaqah

Akad Syirkah di bidang pertanian dimana digunakan untuk pertanian tanaman tahunan.

4. Mukharabah

Akad Muzara'ah dimana bibitnya berasal dari pemilik tanah

Page 4: Makalah Bank Syariah

 

 

 

 

 

 

Referensi :

1. Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan

2. Muhammad Syafi'i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik

3. Kumpulan Fatwa DSN-MUI

4. Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia 2003

5.Sofiniyah Ghufron, Konsep dan Implementasi Bank Syariah 2005

6. http://ketikajadeni.com/index.php/perbankan-syariah/akad-akad-perbankan-syariah