makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

27
KOBALT (Co) Pendahuluan Logam kobalt baru digunakan pada abad 20 namun bijih kobalt sesungguhnya telah digunakan ribuan tahun sebelumnya sebagai pewarna biru pada gelas maupun berbagai perkakas dapur. Sumber waarna biru pada kobalt dikenali pertama kali oleh G.Brand pada tahun 1735 yang mengisolasi logam tak murni yang diberi nama cobalt rex. Pada tahun 1780, T.O. Bergman menunjukkan bahwa cobalt rex adalah unsur baru yang kemudian diberi nama turunan dari kata kobold yang artinya globin atau roh hantu. Pada tahun 1803, rodium dan iridium ditemukan dalam residu hitam yang tertinggal ketika bijih platina kasar dilarutkan dalam air raja. Karakteristik Kobalt Karakteristik dari kobalt adalah, sebagai berikut : Karakteristik Keterangan : M 2+ (aq) + 2e - M

Upload: loita-datu-nindita

Post on 29-Nov-2015

1.390 views

Category:

Documents


117 download

DESCRIPTION

Logam kobalt baru digunakan pada abad 20 namun bijih kobalt sesungguhnya telah digunakan ribuan tahun sebelumnya sebagai pewarna biru pada gelas maupun berbagai perkakas dapur. Sumber waarna biru pada kobalt dikenali pertama kali oleh G.Brand pada tahun 1735 yang mengisolasi logam tak murni yang diberi nama cobalt rex. Pada tahun 1780, T.O. Bergman menunjukkan bahwa cobalt rex adalah unsur baru yang kemudian diberi nama turunan dari kata kobold yang artinya globin atau roh hantu. Pada tahun 1803, rodium dan iridium ditemukan dalam residu hitam yang tertinggal ketika bijih platina kasar dilarutkan dalam air raja.reaksi-reaksi kimia campuran cobalt dengan kegunaan cobalt dalam kehidupan sehari-hari. serta keunggulan dan kerugian penggunaan cobalt

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

KOBALT (Co)

Pendahuluan

Logam kobalt baru digunakan pada abad 20 namun bijih kobalt

sesungguhnya telah digunakan ribuan tahun sebelumnya sebagai pewarna biru

pada gelas maupun berbagai perkakas dapur. Sumber waarna biru pada kobalt

dikenali pertama kali oleh G.Brand pada tahun 1735 yang mengisolasi logam tak

murni yang diberi nama cobalt rex. Pada tahun 1780, T.O. Bergman menunjukkan

bahwa cobalt rex adalah unsur baru yang kemudian diberi nama turunan dari kata

kobold yang artinya globin atau roh hantu. Pada tahun 1803, rodium dan iridium

ditemukan dalam residu hitam yang tertinggal ketika bijih platina kasar dilarutkan

dalam air raja.

Karakteristik Kobalt

Karakteristik dari kobalt adalah, sebagai berikut :

Karakteristik Keterangan : M2+(aq) + 2e- → M

Lambang, nomor atom : Co, 27

Massa atom : 58,93

Konfigurasi elektron : [Ar] 3d7 4s2

Densitas (g/cc) : 8,8

Titik leleh (0C) : 1493

Titik didih (0C) : 3520

Jari-jari atom (Å) : 1,16

Energi ionisasi I (Kkal/mol) : 181

Potensial elektron (E0, V) : - 0,28

Page 2: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

Sifat Fisis Kobalt

Sifat fisis dari kobalt adalah, sebagai berikut :

Logam yang berwarna: sedikit berkilauan, metalik, keabu-abuan

Merupakan suatu unsur dengan sifat rapuh agak keras

Mengandung metal

Kaya sifat magnetis

Melebur pada suhu 1490oC dan mendidih pada suhu 3520oC

Memiliki 7 tingkat oksidasi yaitu -1, 0, +1, +2, +3, +4 dan +5

Sifat Kimia Kobalt

Sifat kimia dari kobalt adalah, sebagai berikut :

Mudah larut dalam asam – asam mineral encer

Kurang reaktif

Dapat membentuk senyawa kompleks

Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+ yang berwarna merah

Senyawa – senyawa Co(II) yang tak terhidrat atau tak terdisosiasi

berwarna biru.

Ion Co3+ tidak stabil, tetapi kompleks – kompleksnya stabil baik

dalam bentuk larutan maupun padatan.

Keberadaan

Sebagian besar keberadaan Cobalt di Bumi berada dalam intinya.

Keberadaan Cobalt di Buni realatif rendah pada kerak Bumi dan perairan alami,

dimana Cobalt sebagai endapan yang sangat tidak larut yang disebut Cobalt

Sulfide (CoS). Di dalam perairan Cobalt dibutuhkan oleh alga biru

(cyanobacteria) dan organisme pengfiksasi nitrogen yang lain. Cobalt tidak

ditemukan sebagai logam bebas dan pada umumnya ditemukan dalam bentuk

bijih. Biasanya Cobalt tidak ditambang secara khusus, namun cenderung sebagai

produk samping dari aktivitas pertambangan Nikel dan Tembaga. Bijih-bijih

utama dari Cobalt adalah cobaltite, erythrite, glaucodot and skutterudite.

SENYAWAAN KOBALT

Page 3: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

A. OKSIDA

Kobalt (II) oksida merupakan senyawa berwarna hijau buah zaitun

hijau, penampilan: padat dari kristal/jernih , mempunyai titik-lebur: 1830

°C, kepadatan: 6400 kg m-3 unsur angka-angka oksidasi dan Analisa dibuat

melalui pemanasan logam, cobalt karbonat, atau nitrat pada suhu 1100oC.

Kobalt(II)oksida mempunyai struktur NaCl. Pada pemanasan 400 – 500oC

dalam udara dihasilkan senyawa Co3O4. beberapa oksida lain yang dikenal

antara lain Co2O3, CoO2 dan oksokobalttat (II) merah Na10[Co4O9].

B. HALIDA

Halida anhidrat CoX2 dapat dibuat dengan dehidrasi dari hidrat

halida dan untuk CoF2 dibuat dengan mereaksikan antara HF dengan CoCl2.

Halida klor berwarna biru terang. Reaksi dari flourida atau senyawaan

flourinasi lain pada cobalt halida pada temperatur 300 – 400oC

menghasilkan Kobalt(III)flourida yang merupakan senyawa berwarna coklat

gelap yang umumnya digunakan sebagai zat flourinasi. Kobalt(III)flourida

dapat direduksi oleh air.

C. SULFIDA

Warna hitam, titik-lebur: 1182 °C, kepadatan: 5450 kg m-3, unsur

angka-angka oksidasi dan AnalisaDibentuk dari larutan Co2+ yang

direaksikan dengan H2S membentuk endapan CoS berwarna hitam.

D. GARAM

Bentuk garam kobalt(II) yang paling sederhana dan merupakan

garam hidrat. Semua garam hidrat cobalt berwarna merah atau pink dari ion

[Co(H2O)6]2+ yang merupakan ions terkoordinasi oktahedral. Penambahan

ion hidroksida pada larutan Co2+ menghasilkan kobalt(II) hidroksida yang

berwarna pink atau biru tergantung kondisinya. Hanya yang berwarna pink

yang merupakan bentuk paling stabil. Kobalt(II) hidroksida bersifat

amphotir bila dilarutkan dalam hidroksida pekat membentuk larutan

berwarna biru yang mengandung ion [Co(OH)4]2+. Bentuk garam Kobalt(III)

sangat sedikit, garam flourida hidrat berwarna hijau CoF3.5H2O dan hidrat

Page 4: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

sulfat berwarna biru Co2(SO4)3.18H2O dapat dipisahkan pada oksidasi

elektrofilik dari Co2+ dalam larutan 40% HF dan H2SO4 8M.

Kompleks Kobalt(II)

Pelarutan Co, atau hidroksida aatu karbonat dalam suasana asam

encer memberikan ion akuo merah jambu [Co(H2O)6]2+ yang membentuk

banyak garam terhidrasi. Penambahan OH- kepada Co2+ menghasilkan

hidroksida yang mungkin berwarna biru atau merah jambu bergantung pada

kondisi, ia larut sebagai amfoter lemah dalam OH- yang sangat pekat

menghasilkan larutan biru yang mengandung ion [Co(OH)4]2- .

Kompleks Co(II) yang paling umum mungkin oktahedral atau

tetrahedral. Hanya terdapat sedikit perbedaan dalam kestabilan, dan kedua

jenis dengan ligan yang sama, mungkin berada dalam kesetimbangan. Jadi

untuk air, terdapat konsentrasi ion tetrahedral yang sangat sedikit namun

terbatas

[Co(H2O)6]2+ [Co(H2O)4]2+ + 2H2O

Penambahan Cl- berlebih kepada larutan merah jambu dari ion akuo

mudah menghasilkan spesies tetrahedral biru

[Co(H2O)6]2+ + 4Cl- [CoCl4]2- + 6H2O

Kompleks tetrahedral CoX42- dibentuk dengan ion-ion halida,

pseudohalida, dan OH-. Kobalt(II) membentuk kompleks tetrahedral lebih

mudah daripada ion-ion logam transisi yang manapun. Co2+ adalah satu-

satunya ion d7 yang umum terdapat.

Kompleks Kobalt(III)

Tanpa adanya zat pengompleks, oksidasi [Co(H2O)6]2+ sangat tidak

disenangi dan Co3+ direduksi oleh air. Meskipun demikian, oksidasi

elektrolitik atau oksidasi O3 larutan asam dingin Co(ClO4)2 menghasilkan

ion akuo, [Co(H2O)6]3+ dalam kesetimbangan dengan [Co(OH)(H2O)5]2+.

Pada O0 C, waktu paruh ion diamagnetik adalah sekitar sebulan. Dengan

adanya zat pengompleks, seperti NH3 kestabilan Co(III) diperbaiki.

[Co(NH3)6]3+ + e = [Co(NH3)6]2+ E0 = 0,1V

Dengan adanya ion OH-, kobalt(III) hidroksida mudah dioksidasi

oleh udara menjadi hidrat oksida berwarna hitam.

Page 5: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

CoO(OH)(s) + H2O + e = Co(OH)2(s) + OH- E0=0,17V

Reaksi-reaksi Pada Unsur Kobalt

Kobalt mudah melarut dalam asam-asam mineral encer. Pelarutan

dalam asam nitrat disertai dengan pembentukkan nitrogen oksida, reaksi

yang terjadi adalah :

Co + 2H+ Co2+ + H2 (Vogel, 1990)

3Co + 2HNO3 + 6H+ 3Co2+ + 2NO + 4H2O (Vogel, 1990)

Dalam pelarut air, kobalt secara normal terdapat sebagai ion kobalt

(II). Senyawa-senyawa kobalt (II) yang tidak terhidrat berwarna biru.

Kobalt merupakan salah satu logam unsur transisi dengan

konfigurasi elektron 3d7 yang dapat membentuk kompleks. Kobalt yang

relatif stabil berada sebagai Co(II) ataupun Co(III). Namun dalam senyawa

sederhana Co, Co(II) lebih stabil dari Co(III). Ion – ion Co2+ dan ion

terhidrasi [Co(H2O)6]2+ stabil di air. Kompleks kobalt dimungkinkan dapat

terbentuk dengan berbagai macam ligan, diantaranya sulfadiazin dan

sulfamerazin. Sulfadiazin dan sulfamerazin merupakan ligan yang sering

digunakan untuk obat antibakteri. Keduanya merupakan turunan dari

sulfonamid yang penggunaannya secara luas untuk pengobatan infeksi yang

disebabkan oleh bakteri Gram-positif dan Gram-negatif tertentu, beberapa

jamur, dan protozoa.

Terbentuknya kompleks Zn(II) - sulfadiazin dimana sulfadiazin

terkoordinasi secara bidentat terhadap atom pusat Zn2+ melalui atom NH

sekunder dan N tersier. Terbentuknya kompleks Cu(II)-sulfadiazin dan

Cu(II)-sulfamerazin dimana sulfadiazin terkoordinasi secara bidentat

melalui NH sekunder dan N tersier dan sulfamerazin terkoordinasi secara

monodentat pada ion pusat Cu2+ melalui NH2 primer. Kompleks Hg(II)-

sulfadiazin dan Hg(II)-sulfamerazin telah berhasil disintetis oleh Hossain,

Amoroso, Banu, Malik (2006) dengan sulfadiazin terkoordinasi secara

tridentat melalui N sekunder dan N tersier dan sulfamerazin terkoordinasi

secara bidentat melalui NH sekunder dan N tersier pada ion pusat Hg2.

Dengan Co2+, sulfadiazin dan sulfamerazin dimungkinkan dapat

Page 6: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

terkoordinasi secara monodentat melalui NH2 primer maupun bidentat

melalui NH sekunder dan N tersier.

Dalam larutan air dari senyawa-senyawa kobalt(II), terdapat ion Co2+

yang merah. Senyawa-senyawa kobalt(II) yang tak berhidrat atau tak

berdisosiasi, berwarna biru. Jika disosiasi dari senyawa kobalt ditekan, arna

larutan berangsur-angsur berubah menjadi biru.

Ion kobalt(III), Co3+ tidak stabil, tetapi kompleks-kompleksnya stabil,

baik dalam larutan maupun dalam bentuk kering. Kompleks-kompleks

kobalt(II) dapat dioksidasikan dengan mudah menjadi kompleks-kompleks

kobalt(III).

Reaksi-reaksi umum yang terjadi pada ion kobalt diantaranya:

a. Reaksi dengan larutan natrium hidroksida dalam keadaan dingin

dihasilkan endapan suatu garam basa berwarna biru:

Co2+ + OH- + NO3

- Co(OH)NO3

Pada pemanasan dengan alkali berlebihan (atau kadang-kadang

hanya dengan menambahkan regensia berlebihan), garam basa

diubah menjadi endapan kobalt(II) hidroksida yang berwarna merah

jambu:

Co(OH)NO3 + OH- Co(OH)2 + NO3-

Tetapi sedikit endapan melarut ke dalam larutan.

Hidroksida ini perlahan-lahan berubah menjadi kobalt(III) hidroksi

yang hitam kecoklatan, ketika terbuka terhadap udara:

4Co(OH)2 + O2 + 2 H2O 4Co(OH)3

Perubahan akan terjadi dengan lebih cepat jika ditambahkan suatu

pengoksidasi seperti natrium hipoklorit atau hidrogen peroksida:

2Co(OH)2 + H2O2 2Co(OH)3

2Co(OH)2 + OCl- + H2O 2Co(OH)3 + Cl-

Endapan kobalt(II) hidroksida mudah larut dalam amonia atau

larutan garam-garam amonium pekat, asalkan cairan induk bersifat

basa:

Co(OH)2 + 6NH3 [Co(NH3)6]2+ + 2OH-

Co(OH)2 + 6NH4+ [Co(NH3)6]2+ + 6H2O

Page 7: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

Larutan ion heksaaminakobaltat(II) yang coklat kekuningan

perlahan-lahan berubah menjadi merah kecoklatan jika terkena

udara, hidrogen peroksida lebih cepat mengoksidasikan ion

kompleks itu menjadi ion heksaaminakobaltat(III):

4[Co(NH3)6]2+ + O2 + 2H2O 4[Co(NH3)]3+ + 4OH-

4[Co(NH3)6]2+ + H2O2 2[Co(NH3)]3+ 2OH-

Bila ada serta garam-garam amonium, alkali hidroksida sama sekali.

Demikian pula halnya jika larutan mengandung sitrat atau tartat.

b. Reaksi dengan larutan amonia, jika terdapat garam-garam amonium,

dan sedikit amonia maka akan mengendapkan garam basa:

Co2+ + NH3 + H2O + NO3

- Co (OH)NO3 + NH4+

Kelebihan reagenisa melarutkan endapan, pada mana ion-ion

heksaaminokobalt(II) terbentuk :

Co(OH)NO3 + 6NH3 [Co(NH3)6]2+ + NO3

- + OH-

Pengendapan garam basa tak terjadi sama sekali jika ada serta ion

ammonium dalam jumlah yang lebih banyak, melainkan kompleks

tersebut akan terbentuk dalam satu tahap. Pada kondisi-kondisi

demikian, kesetimbangan

Co2+ + 6NH4 + [Co(NH3)6]2+ + 6H+

Bergeser kea rah kanan karena pengikatan ion hydrogen oleh

ammonia :

H+ + NH3 NH4+

Ciri-ciri dari endapan dan kompleks ini adalah identik dengan yang

diuraikan di bawah reaksi 1

c. Reaksi dengan amonum sulfida, dihasilkan endapan hitam kobalt(II)

sulfida dari larutan netral atau basa:

Co2+ + S2- CoS

Endapan tak larut dalam asam klorida encer atau asam asetat

(meskipun tak terjadi endapan dari larutan-larutan demikian). Asam

nitrat pekat, panas, atau air raja, melarutkan endapan, sementara

belerang putih tetap tertinggal :

3CoS + 2HNO3 + 6H+ 3Co2+ + 3S + 2NO + 4H2O

Page 8: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

CoS + HNO3 + 3HCl Co2+ + 3S + NOCl + 2Cl- + 2H2O

Pada pemanasan lebih lama, campuran menjadi jernih karena

belerang teroksidasi menjadi sulfat :

S + HNO3 SO42- + 2H+ + 2NO

S + 3HNO3 + 9HCl SO42- + 6Cl- + 3NOCl + 8H+ + 2H2O

d. Reaksi dengan kalium sianida, dihasilkan endapan coklat kemerahan

kobalt(II) sianida:

Co2+ + 2CN- Co(CN)2

Endapan melarut dalam reagenesia berlebihan, terbentuk larutan

coklat heksasianokobalt(II) :

Co(CN)2 + 4CN- [Co(CN)6]4-

Dengan mengasamkan dalam keadaan dingin dengan asam klorida

encer, endapan muncul lagi :

[Co(CN)6]4- + 4H+ Co(CN)2 + 4HCN

Eksperimen ini harus dikerjakan dalam kamar asam dengan ventilasi

yang baik.

Jika larutan coklat dididihkan lebih lama dalam udara, atau jika

ditambahkan sedikit hidrogen peroksida dan larutan dipanaskan,

larutan akan berubah menjadi kuning karena terbentuk ion

heksasiaonokobalt (III) :

4[Co(CN)6]4- + O2 + 2H2O 4[Co(CN)6]3- + 4OH-

2[Co(CN)6]4- + H2O2 2[Co(CN)6]3- + 2OH-

e. Reaksi dengan ammonium nitrit, dihasilkan endapan kuning kalium

heksanitritokobaltat(III) K3[Co(NO2)6]3H2O:

Co2+ + 7NO2- + 2H+ + 2K+ K3[Co(NO2)6] + NO + H2O

(a)

Reaksi ini berlangsung dalam dua tahap. Mula-mula, nitrit

mengoksidasikan kobalt (II) menjadi kobalt (III) :

Co2+ + 7NO2- + 2H+ Co3+ + NO + H2O

(b)

Page 9: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

Lalu ion kobalt (III) bereaksi dengan ion nitrit dan kalium :

Co3+ + 6NO2- + 3K+ K3[Co(NO2)6] (c)

Menjumlahkan reaksi-reaksi (b) dan (c), akan kita peroleh reaksi (a).

Uji ini dapat dilakukan dengan sangat mudah seperti berikut : kepada

larutan netral kobalt (III) tambahkan asam asetat, lalu larutan jenuh

kalium nitrit yang baru saja dibuat. Jika konsentrasi kobalt (II) dalam

larutan uji cukup tinggi, endapan muncul dengan segera. Jika tidak

cukup tiggi, campuran harus dipanaskan sedikit, atau dinding bejana

harus digisok-gosok dengan batang kaca.

Reaksi ini juga khas untuk ion-ion kalium dan nitrit. Ion nikel tak

bereaksi jika ada serta asam asetat.

Reaksi Pembentukan Senyawa Kompleks dari ion kobalt(II) dalam

larutan

Ion yang paling sederhana dalam bentuk kobal dalam larutan

adalah ion berwarna merah muda heksaaquokobal(II) – [Co(H2O)6]2+.

Reaksi ion heksaaquokobal(II) dengan ion hidroksida

Ion hidroksida (dari, katakanlah, larutan natrium hidroksida)

dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air dan kemudian melekat

ke ion kobal. Setelah ion hidrogen dihilangkan dari dua molekul air, akan

diperoleh kompleks tidak bermuatan–kompleks netral. Kompleks ini

tidak larut dalam air dan terbentuk endapan.

[Co(H2O)6]2+ + 2OH- [Co(H2O)4(OH)2] + 2H2O

Dalam tabung reaksi, perubahan warna yang terjadi adalah:

Reaksi-reaksi ion heksaaquokobalt(II) dengan larutan amonia

Larutan NAOH

[Co(H2O)6]2+ [Co(H2O)4(OH)2

]Perubahan Warna Endapan

Page 10: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

Amonia dapat berperan sebagai basa maupun ligan. Dengan

jumlah kecil amonia, ion hidrogen ditarik ion heksaaquo dengan tepat

seperti pada kasus perubahan ion hidroksida menjadi kompleks netral.

[Co(H2O)6]2+ + 2NH3 [Co(H2O)4(OH)2] + 2NH4 +

Endapan tersebut melarut jika kamu menambahkan amonia

berlebih. Amonia menggantikan air sebagai ligan untuk menghasilkan

ion heksaaminkobal(II).

[Co(H2O)6]2+ + 6NH3 [Co(NH3)6]2+ + 6H2O

Perubahan warna yang terjadi adalah:

Kompleks heksaaminkobal(II) sangat mudah teroksidasi

menjadi kompleks kobal(III) yang bersesuaian. Pada tabung reaksi

kompleks ini terlihat berubah gelap dengan cepat sampai larutan menjadi

merah-coklat tua.

Pada faktanya ion heksaaminkobal(II) berwarna kuning. Apa

yang dilihat adalah campuran dari ion ini dengan berbagai ion kobal(III)

lain yang melibatkan reaksi pertukaran ligan antara molekul air dengan

ion negatif yang terdapat dalam larutan.

Oksidasi ion heksaaquokobal(II) yang lain

Daripada mengandalkan oksidasi dengan menggunakan udara,

kamu dapat menambahkan agen pengoksidasi seperti hidrogen peroksida.

Kita dapat melakukan ini setelah penambahan amonia seperti pada kasus

Amonia Bertindak Sebagai Basa

Reaksi Pertikaran LIgan

Oksidasi

Amonia dalam jumlah kecil

Kelebihan Amonia

[Co(H2O)6]2+ [Co(H2O)4(OH)2

]+

[Co(NH3)6]2+ [Co(NH3)6]3+

Page 11: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

yang terakhir, atau dengan diikuti penambahan larutan natrium

hidroksida.

Dengan larutan amonia dan hidrogen peroksida

Reaksi dengan larutan amonia diikuti pembentukan hidrogen

peroksida yang berwarna larutan coklat-merah tua seperti sebelumnya –

hanya lebih cepat. Persamaan untuk oksidasi kompleks amin adalah:

2Co(NH3)62+ + H2O2 2Co(NH3)6

3+ + 2OH-

Dengan larutan natrium hidroksida dan hidrogen peroksida

Endapan dapat diperoleh dengan bermacam-macam warna dari

kompleks kobal(II) hidroksida ketika ditambahkan larutan natrium

hidroksida. Penambahan hidrogen peroksida menghasilkan banyak

gelembung oksigen dan endapan coklat tua.

Endapan yang terakhir mengandung kobal dalam tingkat oksidasi +3.

Reaksi ion heksaaquokobal(II) dengan ion karbonat

Endapan kobal(II) karbonat dapat diperoleh dengan mudah :

Co2+ (aq) + CO32- (aq) CoCO3(s)

Reaksi pertukaran ligan yang melibatkan ion klorida

Larutan NaOH H2O2

[Co(H2O)6]2+[Co(H2O)4(OH)2]+

Endapan Coklat Gelap

[Co(H2O)6]2+

CO32- (aq)

CoCO3

Page 12: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

Jika ditambahkan asam klorida pekat ke dalam larutan yang

mengandung ion heksaqauakobal(I), larutan berubah warna dari merah

muda menjadi biru. Enam molekul air digantikan oleh empat ion klorida.

Reaksi yang terjadi berlangsung reversibel.

[Co(H2O)6]2+ + 4Cl- [CoCl4]2- + 6 H2O

Jika ditambahkan air ke dalam larutan yang berwarna biru, maka larutan

tersebut kembali berwarna merah muda.

KEGUNAAN COBALT

1. Dapat dicampur dengan besi, nikel dan batang-batang rel lain untuk

membuat Alnico, suatu campuran logam memiliki kekuatan magnetis

yang banyak digunakan mesin jet dan turbin gas mesin/motor.

2. Digunakan sebagai bahan baja tahan-karat dan baja magnit.

3. Digunakan di dalam campuran logamuntuk turbin gas generator dan

turbin pancaran.

4. Digunakan di dalam menyepuh listrik oleh karena penampilannya,

kekerasan, dan perlawanan ke oksidasi.

5. Digunakan untuk produksi warna biru permanen dan brilian untuk

porselin, gelas/kaca, serta barang tembikar, pekerjaan ubin, dan email.

[Co(H2O)6]2+ [CoCl4]2-

HCl Pekat

Page 13: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

Gelas biru kobalt

6. Cobalt-60, merupakan artifical isotop, dimana sebagai suatu sumber sinar

penting, dan secara ekstensif digunakan sebagai suatu pengusut serta

agen radioterapi. Sumber 60Co yang Ringkas dan mudah.

7. Digunakan sebagai campuran pigmen cat.

Kobal-60, adalah isotop buatan, sebagai sumber sinar gamma yang

penting dan digunakan secaara luas sebagai zat pencari jejak dan zat

radioterapi.

Sinar gamma yang digunakan dalam proses sterilisasi jaringan biologi

seperti bone graft merupakan radiasi elektromagnetik berenergi tinggi, tidak

bermuatan, dan tidak bermassa.

Menurut peneliti jaringan tulang dari Badan Tenaga Nuklir Nasional

(Batan), Minl Abbas, radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang

sangat pendek itu dipancarkan oleh inti atom tidak stabil yang bersifat

radioaktif, yaitu Cobalt-60.

Pada 1735, seorang ilmuwan Swedia, George Brandt, menunjukkan

bahwa warna biru pada kaca berwarna disebabkan adanya unsur baru

bernama cobalt. Sedangkan radioaktif Cobalt-60 ditemukan oleh Glenn T

Seaborg dan Fohn livingood dari University of California Berkeley pada

akhir 1930-an.

Dampak positif :

Cobalt-60 digunakan dalam berbagai aplikasi di bidang kesehatan,

pertanian, maupun pangan. Hal itu dimungkinkan karena Cobalt-60 dapat

memancarkan sinar gamma yang mampu membunuh virus, bakteri, dan

mikroorganisme patogen lainnya tanpa merusak produk.

Page 14: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

Misalnya, di bidang kesehatan, Cobalt-60 digunakan untuk

mengiradiasi sel kanker. Dengan dosis radiasi tertentu yang terkendali,

maka sel kanker akan terbunuh, sedangkan sel normal tidak akan

terpengaruh dan akan bertahan terhadap radiasi.

Dampak negatif :

orang yang mengoperasikannya berisiko terkontaminasi. Selain itu,

masyarakat yang tinggal di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir juga

sangat rentan terkontaminasi zat-zat radioaktif apabila ada kebocoran atau

tumpahan ketika reaksi nuklir berlangsung.

Meskipun jarang terjadi, Cobalt-60 bisa saja bercampur dengan

makanan atau air sehingga ikut masuk ke dalam tubuh manusia. Tidak

hanya itu, Cobalt-60 yang bercampur dengan debu bisa pula terhirup dan

menyusup ke tubuh manusia sehingga menyebabkan kanker.

Penanggulangan :

Untuk mengurangi risiko terkena dampak negatif dari penggunaan

Cobalt-60, bagi orang-orang yang pekerjaannya bersinggungan dengan

radiasi Cobalt disarankan untuk melakukan cek kesehatan secara rutin.

Beberapa tes laboratorium dapat mengukur jumlah Cobalt-60 dalam air seni,

bahkan pada tingkat yang sangat rendah.

Saat ini juga ditemukan sebuah teknik whole-body counting

(menghitug secara keseluruhan dalam tubuh) yang dapat mendeteksi sinar

gamma yang dipancarkan Cobalt-60 dalam tubuh. Bahkan, ada pula alat-alat

ponabel yang dapat langsung mengukur Cobalt-60 pada kulit atau rambut.

awm/L-2

Page 15: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

Penjelasan dari video yang kami tampilkan tentang :

Pemurnian Cobalt dari Cobaltclorite.

Pada video ini pertama-tama harus dibuat larutan yang bersifat asam

dengan menambahkan HCl dalam air. Selanjutnya, ditambahkan beberapa

potongan lembar kecil-kecil karbon dalam larutan tersebut, untuk mengontrol

temperatur reaksi yang akan terjadi yaitu antara Cobalt dan HCl (aq) dimana

reaksi ini akan menimbulkan panas, sehingga perlu ditambahkan karbon

untuk menyerap panas (kalor) yang dihasilkan dari reaksi ini. Karbon juga

berfungsi untuk mereduksi cobalt menjadi tempaga-kobalt alloy. Kemudian,

ditambahkan logam campur (alloy) cobalt . Setelah didiamkan 5 menit,

terbentuk kompleks yang berwarna merah muda ( pink ) terang , yang

merupakan kompleks [Co(H2O)6]2+ .

Sekarang larutan kompleks tersebut belum jelas akan membentuk warna

apa, diharuskan adanya perubahan yang bergantung pada apakah kompleks

tersebut berada dalam larutan asam atau berada pada pada larutan netral (air).

Ketika kompleks tersebut dalam larutan netral (air) maka akan terbentuk

warna merah muda yang sangat tajam (terang), tetapi ketika ditambahkan HCl

ke dalam larutan, maka warna larutan kompleks ini akan berubah menjadi

warna biru gelap. Kemudian ditambahkan HCl ke dalam larutan dan

terbentuklah warna biru gelap.

[Co(H2O)6]2+ + 4Cl- [CoCl4]2- + 6 H2O

Kemudian, disaring larutan kompleks Cobalt Chloride dan didapatkan

filtrat. Dicuci kompleks Cobalt Chloride yang tersisa pada kertas saring

dengan air untuk melarutkan apabila masih tersisa Cobalt Chloride dalam

larutan tersebut. Ditambahkan aluminimum foil ke dalam larutan kompleks

Cobalt Chloride yang berfungsi sebagai oksidator. Ketika aluminium foil

ditambahkan, maka banyak timbul gelembung-gelembung gas. Reaksi ini

berlangsung dengan menghasilkan banyak panas dan gas-gas.

Kemudian, dibiarkan dalam waktu beberapa hari dan akan didapatkan

produk akhir melaui tahap penyaringan kembali. Setelah disaring, filtrat yang

didapatkan berupa larutan yang warnanaya kini kembali menjadi merah.

Residu yang berada dalam kertas saring merupakan tembaga yang terlapisi

Page 16: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

dengan karbon yang telah kering yang berasal dari pelapisan karbon untuk

membentuk alloy tembaga-kobalt. Filtrat yang berwarna merah tadi disaring

kembali kemudian dikeringkan dan didapatkan serbuk halus Logam Kobalt.

Page 17: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

DAFTAR PUSTAKA

Lee, JD. 1994. Concise Inorganic Chemistry. Madras : Chapman and Hall

Cotton, F Albert. 1990. Chemical Application Of Group Theory. Singapore : John

Wiley and Sons

Svehla, G. 1998. Qualitative Inorganic Chemistry. India : Thomson Press

Saito, Taro. 1996. Buku Teks Online Kimia Anorganik. Iwanami Publishing

Company

Page 18: Makalah kobalt dan campurannya, beserta reaksi-reaksi kimia

DRAF PROPOSAL

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

Disusun oleh :

Loita Datu Nindita (093234018)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

2011