makalah manajemen kurikulum 150313
TRANSCRIPT
MAKALAH
PENDUKUNG SUMBER DAYA MANUSIA
DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN KURIKULUM
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata KuliahManajemen Kurikulum
Dosen Pembina:
Prof. Dr. H. Mukhidin, M.Pd.
Dr. H. Aziz Mahfuddin, M. Pd.
Oleh:
Asep Wibowo NIM: 1201105Ade Lery Cahyani NIM: 1201152
PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN KURIKULUM S-2SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA2013
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah marilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah
Swt yang senantiasa memberikan rahmat dan inayah-Nya kepada kita semua.
Kami berbahagia karena dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
ini. Makalah ini mencoba untuk menggali tentang pemahaman atas pendukung
SDM dalam implementasi manajemen kurikulum. Dalam upaya untuk melengkapi
materi mengenai topik tersebut, kami mengacu kepada beberapa sumber yang
mendukung tema yang kami ambil. Kami juga menyadari bahwa dalam
pembahasan makalah ini belum mencakup keseluruhan mengenai pendukung
SDM dalam implementasi manajemen kurikulum. Di lain sisi, kami mendapatkan
pengalaman dan ilmu yang berharga dalam penyusunan makalah ini.
Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini, khususnya Dosen Pembina mata kuliah
Manajemen Kurikulum yaitu Prof. Dr. H. Mukhidin, M.Pd. dan Dr. H. Azis
Mahfuddin, M.Pd yang telah membimbing kami. Semoga semua yang telah beliau
berikan kepada kami dicatat sebagai amal jariyah oleh Allah Swt.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum dapat memenuhi harapan para
pembaca yang budiman karena masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu,
kami mohon maaf serta kritik ataupun saran demi perbaikan selanjutnya. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan apapun yang kita lakukan
senantiasa berada dalam bimbingan-Nya. Amiin.
Bandung, Maret 2013
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan dan Manfaat..................................................................................2
BAB II PENDUKUNG SDM DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN KURIKULUM.................................................................................................3
A. Pengertian Manajemen Kurikulum ...........................................................3
B. Kedudukan Manusia dalam Manajemen Kurikulum.................................4
C. Manajemen SDM.......................................................................................7
D. Peran SDM dalam Implementasi Manajemen Kurikulum.........................8
BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................14
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI........................................................18
A. KESIMPULAN ........................................................................................3
B. REKOMENDASI......................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Disadari ataupun tidak, kurikulum pendidikan di Indonesia mempunyai
permasalahan yang kompleks, baik dari segi perencanaan, implementasi, maupun
evaluasinya. Adanya kompleksitas permasalahan tersebut menyadarkan berbagai
pihak tentang pentingnya suatu pengelolaan agar kurikulum dapat terlaksana
secara efektif dan efisien. Pengelolaan tersebut lazim disebut dengan istilah
manajemen kurikulum.
Manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan kurikulum yang
kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum. Lingkup manajemen kurikulum meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum. Manajemen
pada dasarnya adalah proses mengelola penggunaan berbagai sumber daya, baik
sumber daya manusia, uang, modal, material dan aset, dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
Selain sebagai sumber daya, fokus utama suatu manajemen adalah faktor
manusia, atau sering disebut sumber daya manusia (SDM). SDM didefinisikan
sebagai keseluruhan orang-orang dalam organisasi yang memberikan kontribusi
terhadap jalannya organisasi. Semua fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, implementasi dan evaluasi, ditangani oleh SDM.
Untuk mengetahui pentingnya faktor manusia dalam manajemen
kurikulum, makalah ini akan membahas mengenai pendukung SDM dalam
implementasi manajemen kurikulum.
B. Rumusan Masalah
Penulis perlu membuat suatu rumusan masalah agar persoalan yang
dibahas menjadi lebih jelas dan dapat menjadi acuan bagi penulis melakukan
1
2
pembahasan. Berdasarkan latar belakang yang sudah disampaikan, penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa pengertian manajemen kurikulum?
2. Bagaimana kedudukan manusia dalam manajemen kurikulum?
3. Apa saja peran SDM dalam implementasi manajemen kurikulum?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Penulisan makalah ini terkait erat dengan rumusan masalah yang
diajukan yaitu untuk menggali pengertian dan pemahaman pendukung SDM
dalam implementasi manajemen kurikulum. Dengan demikian, makalah
bertujuan untuk menjelaskan:
a. Pengertian manajemen kurikulum.
b. Kedudukan manusia dalam manajemen kurikulum.
c. Peran SDM dalam implementasi manajemen kurikulum.
2. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri
maupun para pembaca, khususnya mahasiswa Pengembangan Kurikulum
Sekolah Pasca Sarjana, antara lain:
a. Memperoleh pemahaman tentang pengertian manajemen kurikulum.
b. Mengetahui kedudukan manusia dalam manajemen kurikulum.
c. Mengetahui apa saja peran SDM dalam implementasi manajemen
kurikulum.
BAB II
PENDUKUNG SDM DALAM IMPLEMENTASI
MANAJEMEN KURIKULUM
A. Pengertian Manajemen Kurikulum
Manajemen dalam bahasa Inggris adalah management yang berasal dari
kata to manage artinya mengatur, mengendalikan atau mengurus. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajemen berarti penggunaan sumber daya
secara efektif untuk mencapai sasaran. Sumber daya yang dimaksud di sini adalah
unsur-unsur manajemen itu sendiri. Menurut Oemar Hamalik (2006: 27) unsur-
unsur manajemen terdiri atas: man, money, method, machines, materials dan
market, disingkat 6M.
Henry Fayol menyebutkan bahwa terdapat lima fungsi manajemen, yaitu
merancang, mengorganisir, memerintah, mengkoordinasi, dan mengendalikan.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Banyak sekali para ahli yang mengemukakan teori mengenai definisi
manajemen yang pada dasarnya mempunyai esensi yang sama. Pada dasarnya
manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri atas rangkaian
kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan
evaluasi, yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan berbagai macam sumber daya yang ada.
Sedangkan istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang
artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum
berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman romawi
kuno. Dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang
berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh
seorang pelari dari garis start sampai dengan finish untuk memperoleh medali atau
penghargaan.
3
4
Kurikulum juga mempunyai banyak pengertian menurut para ahli
berdasarkan sudut pandang masing-masing. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa, kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari pengertian manajemen dan kurikulum tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa manajemen kurikulum adalah suatu sistem dan proses
pengelolaan komponen-komponen kurikulum yang kooperatif, komperhensif,
sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan
kurikulum. Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum.
Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum
yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka
mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaanya, manajemen
kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan konteks Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Oleh karena
itu, otonomi yang diberikan pada lembaga pendidikan atau sekolah dalam
mengelola kurikulum secara mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan
ketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah tidak
mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan.
B. Kedudukan Manusia dalam Manajemen Kurikulum
Oemar Hamalik (2006: 16-17) menyebutkan bahwa manajemen adalah
suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan
bantuan manusia lain serta sumber-sumber lainnya, menggunakan metode yang
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Dari
pengertian ini dapat diketahui bahwa faktor manusia merupakan kunci dalam
setiap fungsi dan proses manajemen.
Dalam konteks disiplin ilmu, ilmu manajemen didukung oleh berbagai
disiplin ilmu lainnya seperti filsafat, psikologi, pendidikan, sosiologi, ekonomi,
5
sosial budaya, teknologi dan sebagainya. Hamalik (2006: 29) menggambarkan
kerangka studi ilmu manajemen dilihat dari sudut ilmu kealaman, ilmu sosial, dan
ilmu perilaku sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Studi Ilmu Manajemen
(Sumber: Hamalik, 2006: 29)
Dari gambar di atas, tampak bahwa kerangka studi ilmu manajemen
didukung oleh berbagai disiplin ilmu terkait dengan faktor manusia. Dengan kata
lain fokus utama dan inti dari manajemen suatu organisasi adalah manusia atau
SDM.
Ilmu Kealaman(Hukum
Kausalitas) Filsafat(Manusia yang
ideal)
Sosial budaya(Nilai dan norma)Ekonomi
(Produksi dan distribusi)Sosiologi
(masyarakat dan
gejala sosial)Ilmu Sosial(Hukum
Normatif)
Ilmu Perilaku(Hukum
Probabilitas)
Pendidikan(Pengembanga
n potensiPeserta didik)
Psikologi(Perilaku manusia
Ilmu Manaje
men
6
Dengan demikian kedudukan manusia dalam manajemen kurikulum sangat
sentral. Manusia sebagai unsur dan sumber daya dalam manajemen berfungsi
mengatur seluruh unsur-unsur manajemen (6M) supaya lebih berdaya guna,
bermanfaat secara optimal, terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik dalam
rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
C. Manajemen Sumber Daya Manusia
Mengetahui demikian pentingnya faktor manusia dalam suatu manajemen,
maka maka SDM tersebut juga perlu dimanajemen. Manajemen SDM pada
dasarnya adalah serangkaian sistem yang terintegrasi dan bertujuan untuk
meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja SDM.
Sobri dkk. (2009) mengemukakan bahwa pengelolaan SDM adalah
segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan masalah memperoleh dan
menggunakan tenaga kerja secara efisien untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Secara umum proses manajemen SDM terdiri atas:
1. Perencanaan SDM, yaitu perencanaan kebutuhan SDM dengan menentukan
berbagai pekerjaan yang mungkin timbul, pekerjaan yang lowong pada
struktur organisasi, serta jumlah kebutuhan karyawan baru.
2. Rekruitmen SDM, yaitu suatu proses untuk mencari calon pegawai untuk
memenuhi kebutuhan SDM pada organisasi.
3. Seleksi SDM, yaitu suatu proses menemukan pegawai yang tepat dari sekian
banyak calon yang ada.
4. Orientasi dan penempatan SDM, yaitu pemberian arahan kepada pegawai baru
mengenai seluk beluk organisasi serta apa yang harus dikerjakan di tempat
yang baru.
5. Pelatihan dan pengembangan SDM, yaitu upaya memberikan pelatihan kepada
pegawai untuk meningkatkan skill dan kemampuannya.
6. Penilaian kinerja, yaitu memberikan penilaian terhadap kinerja pegawai yang
dapat dikaitkan dengan pemberian reward dan punishment.
7
7. Kompensasi, yaitu imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari
organisasi.
Manajemen SDM menjadi bagian atau submanajemen kurikulum.
Manajemen SDM sangat penting karena keberhasilan suatu kurikulum sangat
tergantung dari profesionalitas SDM yang mendukungnya.
D. Peran SDM dalam Implementasi Manajemen Kurikulum
SDM yang berperan dalam implementasi manajemen kurikulum antara
lain: pemerintah (menteri, gubernur, bupati/walikota), administrator (kepala dinas
pendidikan, kepala sekolah), guru, ahli kurikulum, pengusaha, masyarakat, dan
peserta didik. Adapun peran beberapa SDM tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Pemerintah atau Negara.
Pada tingkat pemerintah atau Negara memiliki kekuatan (dapat melakukan
kebijakan) untuk menerima atau pun menolak proposal keputusan (kebijakan)
tingkat yang lebih bawah.
2. Kementrian Pendidikan Nasional.
Departemen pendidikan mempunyai kekuasaan dan peranan yang penting
dalam menentukan suatu kebijakan, diantaranya:
a. Mengembangkan pokok – pokok kurikulum, melakukan akreditasi dan
memonitor program sekolah
b. Mendistribusikan status sekolah, menyalurkan pembiayaan untuk pe
ningkatan program sekolah
c. Mengembangkan tujuan philosopi, standar kompetensi dan kompetensi
dasar
d. Menugaskan kosultan (pengawas) ke sekolah – sekolah, dan melakukan
evaluasi program sekolah.
3. Spesialis/Ahli kurikulum.
Secara garis besarnya peran spesialis kurikulum adalah sebagai tenaga ahli
atau konsultan kurikulum. Berikut tugas dan peran dari para spesialis / ahli
kurikulum:
8
a. Mengajukan gagasan dan berbagai masukan yang diperlukan dalam
pengembangan kurikulum.
b. Membantu merumuskan isi dan materi dari kurikulum.
c. Menyampaikan hasil dari penelitiannya yang berkaitan dengan kurikulum.
d. Menyusun buku – buku sumber yang dapat digunakan sebagai referensi
dalam pengembangan kurikulum.
4. Pengawas (supervisor).
Menurut Vithzal dan Sylviana (2009) dalam bukunya “Education
Management, Analisis Teori dan Praktik, mengatakan bahwa pengawas
(supervisor) adalah salah satu tenaga kependidikan, yang bertugas
memberikan pengawasan agar tenaga kependidikan (guru, rektor, dekan,
dosen, ketua program, direktur kepalas sekolah, personnel lainnya di sekolah)
dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Adapun tugas dan peranan dari
pengawas (supervisor) itu sendiri, antara lain:
a. Melakukan supervisi di sekolah – sekolah;
b. Sebagai pemberi masukan, saran bagi para guru dan kepala sekolah;
c. Sebagai motivator dan semangat bagi para guru dalam menerapkan
gagasan, pengetahuan dan ketrampilan.
d. Mampu melakukan dalam melaksanakan teknis supervisi.
e. Mengkoordinasikan semua usaha sekolah;
f. Melengkapi kepemimpinan sekolah;
g. Memperluas pengalaman guru – guru;
h. Menstimulasi usaha – usaha yang kreatif
i. Memberikan fasilitas penilaian yang terus menerus;
j. Menganalisis situasi belajar dan mengajar;
k. Memberikan pengetahuan/skill setiap anggota/staf; dan
l. Membantu meningkatkan kemampuan mengajar para guru.
5. Kepala Sekolah.
Menurut Rusman (2011), tugas dan peran kepala sekolah yang harus dimiliki
berkenaan dengan manajemen kurikulum, yaitu berhubungan dengan
kompetensi kepala sekolah dalam memahami sekolah sebagai sistem yang
harus dipimpin dan dikelola dengan baik, diantaranya adalah pengetahuan
9
tentang manajemen itu sendiri. Kemampuan dalam mengelola itu nantinya
akan dijadikan pengangan cara berpikir, cara mengelola, dan cara
menganalisis sekolah dengan cara berpikir seorang manajer. Tugas dan peran
kepala sekolah yang berkenaan dengan manajemen kurikulum pada
kompetensi manajerial, yaitu:
a. Menyusun rencana sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan
perencanaan;
b. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan;
c. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya
sekolah/madrasah secara optimal;
d. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju
organisasi pembelajaran yang efektif;
e. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran peserta didik;
f. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal;
g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal;
h. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka
pendirian dukungan ide, sumber belajar, dan pembinaan
sekolah/madrasah.
i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru serta
penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik;
j. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan arah dan tujuan pendidikan nasional;
k. Mengelola keuangan sekola/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan
yang akuntabel, transparan, dan efisien;
l. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian
tujuan sekolah/madrasah;
m. Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung
kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah;
10
n. Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan;
o. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan kegiatan
pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah; dan
p. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjut.
6. Tenaga Pendidik/Kependidikan/Guru.
Peran guru sangat penting, guru tidak hanya membuat keputusan atau
melaksanakan keputusan perencanaan kurikulum saja tetapi juga
mengumpulkan data yang akan digunakan untuk mengambil suatu keputusan,
implementasi keputusan, dan mengevaluasi program. Pada level ini peran guru
sangat menonjol dalam menentukan perencanaan, pengaplikasian, dan
melakukan evaluasi kurikulum yang dilaksanakan di kelas. Tugas dan peran
guru adalah sebagai berikut:
a. Guru menyelesaikan aktivitas yang berkaitan dengan kurikulum mulai dari
mendesain kompetensi/tujuan dan sasaran hasil pembelajaran;
b. Memilih pokok/isi materi;
c. Mengidentifikasi sumber daya di dalam masyarakat dan sekolah;
d. Mengurutkan materi yang akan disampaikan;
e. Memutuskan lingkup dari topik;
f. Meninjau kembali isi;
g. Memutuskan jenis rencana pembelajaran yang akan digunakan;
h. Membangun rencana;
i. Mencoba program baru;
j. Menciptakan program mengenai perbaikan dan pengembangan di dalam
pembacaan atau pokok lain;
k. Mencari jalan untuk menyediakan bermacam – macam perbedaan individu
di dalam kelas;
l. Menyertakan isi yang diamanatkan untuk mengukur atas kelas;
m. Mengembangkan materi mereka sendiri;
n. Mengatur tata letak tempat duduk;
11
o. Mendisiplinkan siswa di dalam kelas;
p. Melakukan interaksi siswa dengan sesamanya;
q. Melakukan interaksi siswa dengan gurunya;
r. Mengatur jam masuk dan keluar untuk setiap sesi mata pelajaran;
s. Pengelolaan sumber belajar;
t. Penglolaan bahan belajar;
u. Mengikuti prosedur dan sistem yang mendukung proses pembelajaran; dan
v. Menciptakan iklim/lingkungan belajar yang kondusif.
7. Pengusaha/Industri.
Peranan pengusaha atau industri dalam manajemen kurikulum adalah dengan
memberikan masukan mengenai isi, materi kurikulum sesuai dengan kompetensi
lulusan peserta didik yang dibutuhkan oleh dunia usaha atau industri.
8. Peserta Didik/Siswa.
Siswa secara langsung maupun tidak langsung berperan dalam peningkatan
kualitas dan manajemen kurikulum. Adapun peran siswa tersebut antara lain:
a. Memberikan masukan – masukan/ saran – saran dalam perbaikan
kurikulum.
b. Sebagai penerima program, siswa dapat memberikan umpan balik
mengenai produk dari kurikulum.
c. Menilai pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, sehingga dapat
memberikan petunjuk yang berharga dalam memperbaiki kurikulum dan
meningkatkan proses pembelajaran.
d. Berpendapat tentang kegiatan kurikuler, pembelajaran dan kepentingan
lain dalam sistem sekolah.
9. Orang Tua/Masyarakat.
Peran orangtua atau masyarakat dalam manajemen kurikulum adalah:
a. Memberikan nasihat dan terlibat langsung dalam pengambilan keputusan.
b. Membentuk komite yang secara teratur bertemu untuk membicarakan
permasalahan kurikulum di sekolah.
c. Menyarankan program yang dapat membantu dalam mengatasi kebutuhan
– kebutuhan di masyarakat.
12
d. Dengan arahan dari sekolah, maka para orangtua dapat membantu anaknya
untuk belajar dirumah.
BAB III
PEMBAHASAN
Banyak sekali definisi manajemen dari para ahli, namun hampir semuanya
menyampaikan konsep dan gagasan yang relatif sama. Manajemen dianggap
sebagai suatu proses yang terdiri atas rangkaian kegiatan, seperti perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi, yang dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan berbagai macam
sumber daya yang ada.
Manusia menjadi fokus utama dan tokoh kunci dalam manajemen. Ilmu
manajemen didukung oleh berbagai disiplin ilmu yang semuanya terkait dengan
manusia. Begitu vitalnya faktor manusia dalam manajemen, sehingga penulis
menganalogikannya dengan istilah “demokrasi manajemen”, yaitu aktivitas
manajemen berasal “dari, oleh, dan untuk” manusia. Maksudnya, salah satu
sumber daya utama dalam manajemen berasal dari manusia, seluruh sumber daya
diatur dan dikelola oleh manusia, dan tujuan dari manajemen adalah untuk
memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia.
Manajemen juga merambah pada dunia pendidikan, khususnya kurikulum
yang merupakan inti dari pendidikan. Kurikulum perlu dimanajemen karena
kompleksnya permasalahan yang ada di dalamnya, baik komponen-komponennya
maupun tahap penyusunan/ pengembangannya. Manajemen kurikulum adalah
suatu sistem dan proses pengelolaan komponen-komponen kurikulum yang
kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum.
Mengingat pentingnya manusia dalam aktivitas manajemen suatu
organisasi, maka manusia juga harus di-manage. Begitu juga dalam manajemen
kurikulum. Manusia atau SDM sebagai pendukung utama dalam implementasi
manajemen kurikulum perlu di-manage supaya dapat memberikan peran dan
kontribusi yang optimal dalam pencapaian tujuan pendidikan.
13
14
Peran dan tugas dari pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
sehingga yang mana pemerintah disini memiliki wewenang sekaligus sebagai
tempat awal dan akhir dalam menimbang, serta memutuskan suatu perubahan,
pengembangan kurikulum apakah akan ditolak atau tidak.
Sedangkan peran dan tugas dari kementrian pendidikan dan kebudayaan
sendiri mempunyai kekuasaan dalam mengusulkan serta memberikan masukan
ataupun sebagi penyusun dan pembuat rencana yang diperlukan dalam perubahan
serta pengembangan suatu kurikulum itu sendiri, dimana akan diteruskan serta
diputuskan oleh pemegang kekuasaan tertinggi atau presiden.
Para ahli /spesialis kurikulum sendiri memiliki peran dan tugas sebagai
seorang ahli yang mempunyai kemampuan dalam meneliti, menciptakan/membuat
serta mengetahui dan menentukan perlu adanya perubahan dalam suatu kurikulum
yang ada untuk disesuaikan dengan keadaan atau faktor – faktor yang
mempengaruhinya.
Para pengawas/supervisor memiliki peran dan tugas untuk mengawasi,
memonitor serta memberikan masukan, kritikan terhadap suatu kurikulum yang
telah dilaksanakan atau dilakukan baik itu oleh guru, dosen, maupun kepala
sekolah dalam suatu lembaga pendidikan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
dari implementasi kurikulum dan hal – hal apa yang terjadi di lapangan.
Peran dan tugas dari seorang kepala sekolah yang mana memegang
kekuasaan tinggi di sebuah lembaga pendidikan/sekolah/madrasah. Kepala
sekolah memiliki wewenang untuk mengendalikan serta mengontrol segala
sesuatu yang berkaitan dengan segala aktivitas/kegiatan dalam suatu
sekolah/madrasah seperti: membuat program sekolah, mengatur guru dan staf
adminsitrasi, menciptakan iklim dan budaya dalam sekolah/madrasah dan lain –
lain.
Kemudian peran dan tugas dari para tenaga pendidik/kependidikan sendiri
adalah sebagai: pengatur, pengendali, pengontrol peserta didik dalam kelas,
pengelola juga pencipta iklim atau budaya dalam kelas. Dan tidak lupa tugas
15
pokok/utamanya adalah sebagai pengajar dan pelaksana sebuah proses
pembelajaran.
Sedangkan tugas dan peran dari peserta didik adalah sebagai individu yang
membutuhkan bimbingan belajar serta sebagai penerima transfer ilmu dari guru
dalam proses pembelajaran yang berlangsung dalam kelas. Dan juga sebagai
penilai dari kegiatan kurikuler yang dilaksanakan dalam sekolah/madrasah
tersebut.
Sebagai pengusaha atau pelaku industri juga memiliki peran dan tugas
yang sangat mempengaruhi dunia pendidikan khususnya kurikulum. Pengusaha
atau pelaku industri mempunyai kewajiban untuk memberikan masukan atau
pendapat serta kritikan akan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan
teknologi industri yang senantiasa berubah dalam jangka waktu tertentu sehingga
dapat menghasilkan lulusan yang senantiasa mampu memiliki daya saing dan
terampil dalam berbagai keahlian sesuai dengan tuntutan dunia industri.
Peran dan tugas dari masyarakat khususnya orangtua dari peserta didik
sangat penting khususnya dalam membekali peserta didik dari segi mental,
psikologi serta religi yang mendasar yang mana dalam lingkungan masyarakat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pengetahuan serta sikap juga
tingkah laku dari peserta didik tersebut. Masyarakat dan orangtua mempunyai
tugas dalam hal menilai dan memberikan pendapat serta kritikan dari hasil
pembelajaran, khususnya proses dari kurikulum yang telah berjalan dalam sebuah
lembaga pendidikan/sekolah/madrasah.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan ulasan dan pembahasan pada Bab I, Bab II dan Bab III,
penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Manajemen adalah suatu proses yang terdiri atas rangkaian kegiatan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi, yang
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan
berbagai macam sumber daya yang ada.
2. Unsur-unsur manajemen terdiri atas: man, money, method, machines,
materials dan market, disingkat 6M.
3. Manajemen kurikulum adalah suatu sistem dan proses pengelolaan komponen-
komponen kurikulum yang kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik
dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
4. Kedudukan manusia dalam manajemen kurikulum sangat sentral, yaitu
berfungsi mengatur seluruh unsur-unsur manajemen (6M).
5. Manajemen SDM terdiri atas: perencanaan, rekruitmen, seleksi, orientasi dan
penempatan, pelatihan dan pengembangan SDM, penilaian kinerja, serta
pemberian kompensasi.
6. Pemerintah memiliki peran dalam memutuskan apakah perlu adanya
perubahan atau pun perkembangan dari sebuah implementasi manajemen
kurikulum tersebut.
7. Kementrian pendidkan dan kebudayaan memiliki peran dan tugas untuk
mempertimbangkan, mengotrol, dan mengatur usulan, rencana, bahkan
perubahan akan kurikulum itu sendiri.
8. Spesialis/ahli kurikulum mengemban tugas untuk meneliti, memberikan ide,
gagasan atau usulan dalam kurikulum yang ada.
9. Bagi para supervisor/pengawas sendiri memiliki peran dan mengemban tugas
untuk mengawasi berjalannya sebuah proses dari kurikulum itu sendiri serta
memberikan pendapat juga kritikan akan apa yang terjadi selama
16
17
berlangsungnya kurikulum dalam suatu pembelajaran dalam sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang tertentu di sekolah/madrasah.
10. Kepala sekolah berperan dan bertugas untuk mengatur, mengawasi, serta
melihat berjalannya proses pembelajaran serta kegiatan/aktivitas dalam
sekolah/madrasah.
11. Tenaga pendidik/kependidikan memiliki peran dan tugas dalam merancang,
merencanakan, mengatur, serta membuat proses pembelajaran dalam kelas
dapat berjalan dengan baik serta dapat memenuhi kompetensi yang dituju
tercapai.
12. Pengusaha/pelaku industry memiliki andil dalam memberikan masukan dan
pendapat akan kemampuan atau kompetensi yang seharusnya ada dalam
sebuah kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan industri yang
terjadi.
13. Sedangkan bagi peserta didik sendiri sebagai sumber penerima ilmu yang
harus belajar untuk dapat menjadi sumber daya manusia yang memiliki
ketrampilan dan daya saing yang baik sebagai lulusan dari suatu lembaga
pendidikan sehingga mampu bersaing di dunia kerja atau industri.
14. Sebagai orangtua yang merupakan bagian dari masyarakat. Memiliki peran
dan tugas untuk mengawasi, mengontrol, mengarahkan dan mengetahui hasil
proses dari implementasi kurikulum itu sendiri serta dampak yang terjadi pada
peserta didik yang mana dapat menjadi masukan, kritikan untuk dapat
diperbaiki lebih lanjut.
B. Rekomendasi
Penulis memberikan rekomendasi terkait topik kajian dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Mahasiswa agar lebih memperdalam pemahaman tentang pendukung SDM
dalam implementasi manajemen kurikulum dengan mengacu pada berbagai
rujukan sehingga dapat mengkritisi efektivitas kurikulum yang ada saat ini;
2. Praktisi kurikulum agar dalam malaksanakan manajemen kurikulum selalu
berorientasi pada tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Hamali, Oemar. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Rusman. 2011. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Rivai, Veithzal & Murni, Sylviana. 2009. Education Management. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
iii