makalah psikologi sosial remaja
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
1/24
0
MAKALAH
PSIKOLOGI SOSIAL
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP
PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
KESEHATAN REMAJA
DISUSUN OLEH
NAMA : ULLY CHYNINTYA PUTRINPM : 101006963201177
SEMESTER : IV/ B REGULAR
PRODI : S1 ADMINISTRASI NEGARA
DOSEN PENGASUH
SITI ARLUNA, S.Sos, MM
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
SETIH SETIO MUARA BUNGO
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
2/24
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar BelakangPembangunan Nasional pada hakikatnya bertujuan untuk menumbuhkan
sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mewujudkan kesejahteraan
lahir dan batin yang lebih selaras. Untuk mencapai tujuan tersebut, bangsa
Indonesia telah melakukan berbagai upaya salah satunya adalah upaya dalam
pembangunan kesehatan.
Salah satu sasaran pembangunan kesehatan adalah mewujudkan generasi
muda yang sehat sebagai sumber daya manusia yang produktif dan mampu
berperan serta secara aktif dalam Pembangunan Nasional. Upaya untuk
mewujdkan hal tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas psikologi
kesehatan remaja.
Selama ini perhatian masyarakat hanya tertuju pada upaya peningkatan
fisik dan kurang memperhatikan non-fisik, yang juga merupakan factor penentu
dalam menetukan keberhasilan seorang remaja di kemudian hari. Faktor mental
emosional yang tidak diperhatikan menyebabkan seorang remaja hanya sehat
fisiknya, namun secara psikologis rentan terhadap stress dan tekanna hidup.
Remaja yang demikian akan mudah mengalami masalah psikologi kesehatan.
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
3/24
2
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa. Oleh karena itu disebut juga sebagai masa pancaroba yang penuh
gejolak dan keadaan tak menentu. Tak dapat dipungkiri bahwa lingkungan sangat
berperan aktif dalam proses perkembangan psikologi remaja. Agar dapat
meningkatkan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan psikologi
kesehatan remaja, maka orang tua dan masyarakat perlu meningkatkan
pengetahuannya tentang lingkungan yang kondusif bagi psikologi kesehatan
remaja, meliputi: lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, dan masyarakat
sehingga akan tercipta remaja yang tangguh dan berkualitas; sehat fisik, mental,
serta social; dan mempunyai kepribadian yang tangguh dan bermoral tinggi.
B.Rumusan MasalahBerdasarkan uraian di atas, maka makalah ini mengangkat permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan psikologi kesehatan remaja ?2. Bagaimana pengaruh lingkungan terhadapa psikologi kesehatan remaja ?
C.Tujuan PenulisanAdapun Tujuan Penulisan Makalah ini adalah :
1. Tujuan Umum- Ingin mengetahui bagaimana psikologi kesehatan remaja berjalan
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
4/24
3
- Ingin mengetahui Bagaimana pengaruh lingkungan terhadapperkembangan remaja, baik itu lingkungan keluarga, lingkundan
Sekolah, Lingkungan teman sebaya, dan lingkungan masyarakat.
2. Tujuan KhususAdapun Tujuan Khusus pembuatan Makalah ini pertama sekali adalah
untuk memenuhi Mata Kuliah yang diberikan oleh Dosen Pembimbing
Siti Arluna, Sos, MM. Selain itu juga :
- Mengajak teman-teman mengetahui bagaimana pengaruh lingkunganterhadap perkembangan remaja, baik itu lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan teman sebaya, dan lingkungan
masyarakat.
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
5/24
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Teori Psikologis Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak
danmasa dewasa, berlangsung antara usia 10 sampai 19 tahun. Masa
remajaterdiri dari masa remaja awal (1014 tahun), masa remaja penengahan
(1417tahun) dan masa remaja akhir (1719 tahun), Pada masa remaja, banyak
terjadi perubahan baik biologis psikologis maupun sosial. Tetapi umumnya
proses pematangan fisik terjadi lebih cepat dari proses pematangan
kejiwaan(psikososial).Seorang remaja tidak lagi dapat disebut sebagai anak kecil,
tetapi belum juga dapat dianggap sebagai orang dewasa. Disatu sisi ia ingin
bebas danmandiri, lepas dari pengaruh orang-tua, disisi lain pada dasarnya ia
tetapmembutuhkan bantuan, dukungan serta perlindungan orang-tuanya. Orang-
tuasering tidak mengetahui atau memahami perubahan yang terjadi sehinggatidak
menyadari bahwa anak mereka telah tumbuh menjadi seorang remaja, bukan lagi
anak yang selalu perlu dibantu. Orang-tua menjadi bingungmenghadapi labilitas
emosi dan perilaku remaja, sehingga tidak jarang terjadikonflik diantara
keduanya.Apabila konflik antara orangtua dan remaja, menjadi berlarut-larut
dapatmenimbulkan berbagai hal yang negatif, baik bagi remaja itu sendiri
maupundalam hubungan antara dirinya dengan orang-tuanya. Kondisi
demikianmerupakan suatu stresor bagi remaja yang dapat menimbulkan berbagai
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
6/24
5
permasalahan yang kompleks, baik fisik, psikologik maupun sosial termasuk
pendidikan. Antara lain dapat timbul berbagai keluhan fisik yang tidak jelas
penyebabnya, maupun berbagai permasalahan yang berdampak sosial
sepertimalas sekolah, membolos, ikut perkelahian antara pelajar (tawuran)
danmenyalahgunakan NAPZA.
Kondisi seperti ini, bila tidak segera diatasi dapat berlanjut sampai
dewasadan dapat berkembang ke arah yang lebih negatif. Antara lain dapat
timbulmasalah maupun gangguan kejiwaan dari yang ringan sampai berat.
Apabila pada kenyataannya perhatian masyarakat lebih terfokus pada
upayameningkatkan kesehatan fisik semata, kurang memperhatikan faktor non
fisik (intelektual, mental emosional dan psikososial). Padahal faktor
tersebutmerupakan penentu dalam keberhasilan seorang remaja dikemudian
hari.Faktor nonfisik yang berpengaruh pada remaja adalah lingkungan,
yangmeliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah serta
lingkunganmasyarakat sekitarnya. Oleh karena itu orang tua atau orang yang
berhubungan dengan remaja perlu mengetahui ciri perkembangan jiwa remaja,
pengaruh lingkungan terhadap perkembangan jiwa remaja serta masalahmaupun
gangguan jiwa remaja. Pengetahuan tersebut dapat membantumendeteksi secara
dini bila terjadi perubahan yang menjurus kepada hal yangnegatif
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
7/24
6
BAB III
PEMBAHASAN
A.Psikologi Kesehatan RemajaDalam psikologi perkembangan remaja dikenal sedang dalam fase pencarian
jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan. Fase perkembangan remaja
ini berlangsung cukup lama kurang lebih 11 tahun, mulai usia 11-19 tahun pada
wanita dan 12-20 tahun pada pria. Fase perkebangan remaja ini dikatakan fase
pencarian jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan adalah karena
dalam fase ini remaja sedang berada di antara dua persimpangan antara dunia
anak-anak dan dunia orang-orang dewasa.
Kesulitan dan persoalan yang muncul pada fase remaja ini bukan hanya
muncul pada diri remaja itu sendiri melainkan juga pada orangtua, guru dan
masyarakat. Dimana dapat kita lihat seringkali terjadi pertentangan antara remaja
dengan orangtua, remaja dengan guru bahkan dikalangan remaja itu sendiri.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Secara singkat dapat dijelaskan bahwa
keberadaan remaja yang ada di antara dua persimpangan fase perkembanganlah
(fase interim) yang membuat fase remaja penuh dengan kesukaran dan persoalan.
Dapat dipastikan bahwa seseorang yang sedang dalam keadaan transisi atau
peralihan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain seringkali mengalami gejolak
dan goncangan yang terkadang dapat berakibat buruk bahkan fatal (menyebabkan
kematian).(Syah, 2001)
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
8/24
7
Namun, pada dasarnya semua kesukaran dan persoalan yang muncul pada
fase perkembangan remaja ini dapat diminimalisir bahkan dihilangkan, jika
orangtua, guru dan masyarakat mampu memahami perkembangan jiwa,
perkembangan kesehatan mental remaja dan mampu meningkatkan kepercayaan
diri remaja. Persoalan paling signifikan yang sering dihadapi remaja sehari-hari
sehingga menyulitkannya untuk beradaptasi dengan lingkungannya adalah
hubungan remaja dengan orang yang lebih dewasa, terutama sang ayah, dan
perjuangannya secara bertahap untuk bisa membebaskan diri dari dominasi
mereka pada level orang-orang dewasa.
Seringkali orangtua mencampuri urusan-urusan pribadi anaknya yang sudah
remaja dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut, Dimana
kamu semalam?, Dengan siapa kamu pergi?, Apa yang kamu tonton? dan
lain sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut pada dasarnya ditujukan oleh
orangtua adalah karena kepedulian orangtua terhadap keberadaan dan
keselamatan anak remajanya. Namun ditelinga dan dipersepsi anak pertanyaan-
pertanyaan tersebut seperti introgasi seorang polisi terhadap seorang criminal
yang berhasil ditangkap.
Menurut pandangan para ahli psikologi keluarga atau orangtua yang baik
adalah orangtua yang mampu memperkenalkan kebutuhan remaja berikut
tantangan-tantangannya untuk bisa bebas kemudian membantu dan
mensupportnya secara maksimal dan memberikan kesempatan serta sarana-sarana
yang mengarah kepada kebebasan. Selain itu remaja juga diberi dorongan untuk
memikul tanggung jawab, mengambil keputusan, dan merencanakan masa
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
9/24
8
depannya. Namun, proses pemahaman ini tidak terjadi secara cepat, perlu
kesabaran dan ketulusan orangtua di dalam membimbing dan mengarahkan anak
remajanya.
Selanjutnya para pakar psikologi menyarankan strategi yang paling bagus
dan cocok dengan remaja adalah strategi menghormati kecenderungannya untuk
bebas merdeka tanpa mengabaikan perhatian orangtua kepada mereka. Strategi ini
selain dapat menciptakan iklim kepercayaan antara orangtua dan anak, dapat juga
mengajarkan adaptasi atau penyesuaian diri yang sehat pada remaja. Hal ini
sangat membantu perkembangan, kematangan, dan keseimbangan jiwa remaja.
(Mahfuzh, 2001)
Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi selama masa remaja tidak
selalu dapat tertangani secara baik. Pada fase ini di satu sisi remaja masih
menunjukkan sifat kekanak-kanakan, namun di sisi lain dituntut untuk bersikap
dewasa oleh lingkungannya. Sejalan dengan perkembangan sosialnya, mereka
lebih konformitas pada kelompoknya dan mulai melepaskan diri dari ikatan dan
kebergantungan kepada orangtuanya, dan sering menunjukkan sikap menantang
otoritas orangtuanya.
Remaja yang salah penyesuaian dirinya terkadang melakukan tindakan-
tindakan yang tidak realistis, bahkan cenderung melarikan diri dari tanggung
jawabnya. Perilaku mengalihkan masalah yang dihadapi dengan mengkonsumsi
minuman beralkohol banyak dilakukan oleh kelompok remaja, bahkan sampai
mencapai tingkat ketergantungan penyalahgunaan obat terlarang dan zat adiktif.
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
10/24
9
Berkaitan dengan pelepasan tangung jawab, dikalangan remaja juga sering
dijumpai banyak usaha untuk bunuh diri. di Negara-negara maju, seperti Amerika,
Jepang, Selandia Baru, masalah bunuh diri dikalangan remaja berada pada tingkat
yang memprihatinkan. Sedangkan dinegara berkembang seperti Indonesia,
perilaku tidak sehat remaja yang beresiko kecelakaan juga banyak dilakukan
remaja, seperti berkendaraan secara ugal-ugalan. Hal lain yang menjadi persoalan
penting dikalangan remaja disemua negara adalah, meningkatnya angka
delinkuensi. Perilaku tersebut misalnya keterlibatan remaja dalam perkelahian
antar sesame, kabur dari rumah, melakukan tindakan kekerasan, dan berbagai
pelanggaran hukum, adalah umum dilakukan oleh remaja.
Kesehatan mental masyarakat pada dasarnya tercermin dari segi-segi
kesehatan mental remaja. Makin tinggi angka delikuensi, bunuh diri remaja,
penggunaan obat dan ketergantungan pada zat adiktif, berarti kesehatan mental
masyarakat makin rendah.Usaha bimbingan kesehatan mental sangat penting
dilakukan dikalangan remaja, dalam bentuk program-program khusus, seperti
peningkatan kesadaran terhadap kesehatan mental, penyuluhan tentang kehidupan
berumah tangga, hidup secara sehat dan pencegahan penggunaan zat-zat adiktif,
serta penyuluhan tentang pencegahan terhadap HIV/AIDS, dan sejenisnya.
Program kesehatan mental remaja ini dapat dilakukan melalui institusi-
institusi formal remaja, seperti sekolah, dan dapat pula melalui intervensi-
intervensi lain seperti program-program kemasyarakatan, atau program-program
yang dibuat khusus untuk kelompok remaja.
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
11/24
10
B.Pengaruh Lingkungan Terhadap Psikologi Kesehatan RemajaPerilaku remaja sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan. Di satu pihak,
remaja mempunyai keinginan kuat untuk mengadakan interaksi sosial dalam
upaya untuk mendapatkan kepercayaan dari lingkungan; sedangkan di lain pihak
ia mulai memikirkan kehidupan secara mandiri dan terlepas dari pengawasan
orang tua dan sekolah. Salah satu bagian perkembangan masa remaja yang tersulit
adalah penyesuaian terhadap lingkungan sosial. Remaja harus menyesuaikan diri
dengan lawan jenis dalam hubungan interpersonal yang awalnya berlum pernah
ada, juga harus menyesuaikan diri dengan orang dewasa di luar lingkungan
keluarga dan sekolah. Untuk mencapai hubungan pola sosialisasi dewasa, remaja
harus membuat banyak penyesuaian baru. Ia harus mempertimbangkan pengaruh
kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku sosial, membentuk kelompok sosial
baru, dan nilai-nilai baru dalam memilih teman.
1. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan
anak. Usia 4-5 tahun dianggap sebagai titik awal proses identifikasi diri
menurut jenis kelamin sehingga peran ibu dan ayah atau orang tua pengganti
(nenek, kakek, dan orang dewasa lainnya) sangat besar. Apabilah proses
identifikasi ini tidak berjalan dengan lancar, maka dapat timbul proses
identifikasi yang salah.
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
12/24
11
Lingkungan keluarga yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan
jiwa remaja adalah sebagai berikut
a. Pola Asuh Keluarga
Proses sosialisasi sangat dipengaruhi oleh pola asuh dalam keluarga,
di antaranya sebagai berikut
(1)Sikap orang tua yang otoriter (mau menang sendiri, selalu mengatur,semua perintah harus diikuti tanpa memperhatikan pendapat dan
kemauan anak) akan sangat berpengaruh pada perkembangan
kepribadian remaja. Ia akan berkembang menjadi penakut, tidak
memiliki rasa percaya diri, merasa tidak berharga, sehingga proses
sosialisasi menjadi terganggu.
(2)Sikap orang tua yang permisif (serba boleh, tidak pernah melarang,selalu menuruti kehendak anak, selalu memanjakan) akan
menumbuhkan sikap ketergantungan dan sulit menyesuaikan diri
dengan lingkungan social di luar keluarga.
(3)Sikap orang tua yang selalu membandingkan anak-anaknya, akanmenumbuhkan persaingan tidak sehat dan saling curiga antar saudara.
(4)Sikap orang tua yang berambisi dan terlalu menurut anak-anaknyaakan mengakibatkan anak cenderung mengalami frustasi, takut gagal,
dan mersa tidak berharga.
(5)Orang tua yang demokratis, akan mengikuti keberadaan anak sebagaiindividu dan makhluk sosiologi, serta mau mengikuti keberadaan anak
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
13/24
12
sebagai individu dan makhluk social, serta mau mendengarkan dan
menghargai pendapat anak. Kondisi ini akan menimbulkan
keseimbangan antara perkembangan individu dan social, sehingga
anak akan memperoleh suatu kondisi mental yang sehat.
b. Kondisi keluarga
Hubungan orang tua yang harmonis akan menumbuhkan kehidupan
emosional yang optimal terhadap perkembangan kepribadian anak.
Sebaliknya, orang tua yang sering bertengkar akan menghambat
komunikasi dalam keluarga dan anak akan melarikan diri dari keluarga.
Keluarga yang tidak lengkap, misalnya karena perceraian dan kematian,
atau keluarga dengan keadaan ekonomi yang kurang, dapat mempengaruhi
perkembangan jiwa remaja.
Pendidikan moral dalam keluarga adalah upaya menanamkan nilai-
nilai akhlak atau budi pekerti kepada anak di rumah. Pengertian budi
pekerti mengandung nilai-nilai akhlak atau budi pekerti kepada anak di
rumah. Pengertian budi pekerti mengandung nilai-nilai berikut ini
(1)KeagamaanPendidikan agama diharapkan dapat menumbuhkan sikap anak yang
mampu menjauhi hal-hal yang dilarang dan melaksanakan perintah
yang dianjurkan. Menanamkan norma agama dianggap sangat besar
perannya terutama dalam menghadapi situasi globalisasi yang
berakibat pada bergesernya nilai kehidupan. Remaja yang taat norma
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
14/24
13
agama akan terhindar atau mampu bertahan terhadap pengaruh buruk
di lingkungan.
(2)KesusilaanMeliputi nilai-nilai yang berkaitan dengan orang lain, misalnya sopan
santun, kerja sama, tenggang rasa, saling menghayati, saling
menghormati, menghargai orang lain, dan sebagainya.
(3)KepribadianMemilki nilai dalam kaitan pengembangan diri, misalnya keberanian,
rasa malu, kejujuran, kemandirian, dan sebagainya.
Penanaman nilai-nilai budi pekerti dalam keluarga dapat dilakukan
melalui keteladanan orang tua atau orang dewasa lainnya, bacaan yang
sehat, pemberian tugas, dan komunikasi efektif antar anggota keluarga.
Sebaliknya apabilah keluarga tidak peduli terhadap hal ini; misalnya
membiarkan anak tanpa komunikasi dan memperoleh nilai di luar
moral agama dan social, membaca buku dan menonton DVD porno,
bergaul bebas, minuman keras dan merokok; maka akan berakibat
buruk terhadap perkembanga psikologi kesehatan remaja
2. Lingkungan Sekolah
Pengaruh yang cukup kuat dalam perkembangan remaja adalah
lingkungan sekolah. Umumnya orang tua menaruh harapan yang besar pada
pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, dalam memilih sekolah orang tua
perlu memperhatikan hal sebagai berikut.
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
15/24
14
a. Suasana Sekolah
Persyaratan terciptanya lingkungan kondusif bagi kegiatan belajar
mengajar adalah suasana sekolah. Baik buruknya suasana sekolah sangat
tergantung pada kepemimpinan kepala sekolah, komitmen guru, sarana
pendidikan, dan disiplin sekolah tersebut. Suasana sekolah sangat
berpengaruh terhadap perkembangan jiwa remaja, yaitu dalam hal:
(1)KedisiplinanSekolah yang tertib dan teratur akan membangkitkan sikap dan
perilaku disiplin pada siswa. Sebaliknya, suasana sekolah yang kacau
dan disiplin yang longgar, maka siswanya berisiko berbuat semaunya
dan terbiasa dengan hidup tidak tertib, tidak memilki sikap
menghormati, cenderung brutal, dan agresif.
(2)Kebiasaan belajarSuasana sekolah yang tidak mendukung kegiatan belajar mengajar
akan berpengaruh terhadap menurunnya minat dan kebiasaan belajar.
Akibatnya, prestasi belajar menurun dan selanjutnya diikuti dengan
perilaku yang tidak sesuai dengan norma masyarakat; misalnya
sebagai kompensasi kekurangannya di bidang akademik, siswa
menjadi nakal dan brutal.
(3)Pengendalian diriSuasana bebas di sekolah dapat mendorong siswa berbuat sesukanya
tanpa rasa segan terhadap guru. Hal ini akan mengakibatkan siswa
sulit untuk dikendalikan, baik selama berada di sekolah maupaun di
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
16/24
15
rumah. Suasana sekolah yang kacau akan menimbulkan hal-hal yang
kurang sehat bagi remaja, misalnya penyalahgunaan NAPZA,
perkelahian, kebebasan seksual, tindakan criminal lainnya.
(4)Bimbingan belajarDi sekolah, remaja menghadapi beratnya tuntutan guru, orang tua, dan
padatnya kurikulum, sehingga dpat menimbulkan beban mental.
Dalam hal ini peran wali kelas dan guru pembimbing sangat berarti.
Apabilah guru pembimbing sebagai konselor sekolah tidak berperan,
maka siswa tidak memperoleh bimbingan yang sewajarnya unruk
meyalurkan minat, bakat dan hobi siswa. Oleh karena itu perlu
dikembangkan kegiatan ekstrakulikuler dengan bimbingan guru.
Dalam proses belajar mengajar guru tidak sekedar mengalirakan ilmu
pengetahuan yang tertkandung dalam kurikulum tertulis, tetapi juga
memberikan nilai yang terkandung di dalamnya, misalnya kerja sama,
sikap empati, mau mendengarkan orang lain, menghargai, dan sikap
lain yang dapat membuahkan kecerdasan emosional. Apabilah guru
tidak peduli terhadap hal tersebut, maka sulit mengharapkan
perkembangan jiwa siswa yang berkembang secara optimal.
3. Lingkungan Teman Sebaya
Remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan teman
sebayanya. Jadi dapat dimengerti bahwa sikap, pembicaraan, minat,
penampilan, dan perilaku teman sebaya lebih besar pengaruhnya daripada
keluarga. Misalnya, jika remaja mengenakan model pakaian yang sama
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
17/24
16
dengan pakaian anggota yang populer, naka kesempatan baginya untuk dapat
diterima oleh kelompok untuk menjadi lebih besar. Denikian pula bila anggota
kelompok mencoba minum alcohol, rokok, zat adiktif lainnya, maka remaja
cenderung mengikuti tanpa memedulikan akibatnya.
Di dalam kelompok sebaya, remaja berusaha menemukan konsep
dirinya. Disini ia dinilai oleh teman sebayanya tanpa memedulikan sanksi-
sanksi dunia dewasa. Kelompok sebaya memberikan lingkungan, yaitu dunia
tempat remaja dapat melakukan sosialisasi di mana nilai yang ditetapkan oleh
oaring dewasa, melainkan oleh teman seusianya. Inilah letak berbahayanya
bagi perkembangan jiwa remaja, apabila nilai yang dikembangkan dalam
kelompok sebaya adalah nilai yang negatif. Akan lebih bahaya apabilah
kelompok sebaya ini cenderung tertutup, di mana setiap anggota tidak dapat
terlepas dari kelompoknya dan harus mengikuti nilai yang dikembangkan oleh
pimpinan kelompok. Sikap, pikiran, perilaku, dan gaya hidupnya merupakan
perilaku dan gaya hidup kelompoknya.
4. Lingkungan Masyarakat
Dalam kehidupannya, manusia dibimbing oleh nilai-nilai pandangan
mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Nilai yang baik harus diikuti dan
dianut, sedangkan yang buruk harus dihindari. Sesuai dengan aspek rohaniah
dan jasmaniah yang ada pada manusia, maka manusia dibimbing oleh
pasangan nilai materi dan non materi. Apabilah manusia ingin hidup secara
damai di masyarakat, maka sebaiknya kedua nilai yang merupakan pasangan
tadi diserasikan. Namun, kenyataan dewasa ini menunjukkan bahwa nilai
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
18/24
17
materi mendapat tekanan lebih besar daripada nilai non-materi atau spiritual.
Hal ini terbukti dari kenyataan bahwa tolak ukur peranan seseorang dalam
masyarakat adalah kebendaan dan kedudukan. Berikut ini adalah komponen
lingkungan masyarakat.
a. Sosial budaya
Dala era globalisasi , dunia menjadi semakin sempit. Budaya local dan
budaya nasional akan tertembus oleh bahaya universal. Dengan demikian,
akan terjadi pergesaran nilai kehidupan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat berpengaruh terhadap pesatnya informasi.
b. Media massa
Abad ini adalah abad informasi, yang ditandai oleh kamajuan yang pesat
di bidang teknologi informasi. Selain membawa kegembiraan yang
menyenangkan serta wawasan yang lebih luas. Kemajuan teknologi yang
luar biasa juga membawa kesedihan. Betapa tidak, karena hubungan
antarmanusia bergeser menjadi hubungan antarmesin. Hubungan
antarkeluarga menjadi semakin minim. Komunikasi dalam keluarga yang
bias menumbuhkan saling pengertian, kasih saying, dan kerja sama
menjadi surut. Tidak sekadar kehilangan waktu luang berharga, tetapi
remaja lebih rugi karena menikmati program yang kurang mendidik,
misalnya tayangan kekerasan dan kehidupan seksual. Kemajuan media
elektronik yang sangat melanda saat ini membuat remaja menyerbu DVD
dan internet yang dipenehu dengan tayangan dan berita yang kurang
mendidik. Bagi remaja, media massa dimanfaatkan sebagai pengisi waktu
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
19/24
18
luang untuk lebih banyak meresapi nilai kehidupan yang tidak sesuai
dengan kehidupan yang ada. Dikhawatirkan nilai yang diserap itu akan
memengaruhi perilaku dan gaya hidupnya sehari-hari. Sesuai dengan
perkembangan heteroseksualitasnya, remaja manikmati media cetak dan
cenderung ke arah media cetak yang berisikan informasi seputar
kehidupan seksual. Keingintahuan tentang seksual merupakan pendorong
bagi remaja untuk memanfaatkan media informasi.
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
20/24
19
BAB IV
PENUTUP
A.KesimpulanDalam psikologi perkembangan remaja dikenal sedang dalam fase
pencarian jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan. Fase
perkebangan remaja ini dikatakan fase pencarian jati diri yang penuh dengan
kesukaran dan persoalan karena dalam fase ini remaja sedang berada di antara
dua persimpangan antara dunia anak-anak dan dunia orang-orang dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi selama masa remaja tidak selalu
dapat tertangani secara baik.
Pada fase ini di satu sisi remaja masih menunjukkan sifat kekanak-
kanakan, namun di sisi lain dituntut untuk bersikap dewasa oleh
lingkungannya. Sejalan dengan perkembangan sosialnya, mereka lebih
konformitas pada kelompoknya dan mulai melepaskan diri dari ikatan dan
kebergantungan kepada orangtuanya, dan sering menunjukkan sikap
menantang otoritas orangtuanya. Hal tersebut menunjukkan bahwa
perkembangan psikologi remaja sangat di dukung dan dipengaruhi oleh
lingkungan di mana ia berada, baik lingkungan keluarga, sekolah, teman
sebaya dan masyarkat
Remaja yang salah penyesuaian dirinya terhadap lingkungan terkadang
melakukan tindakan-tindakan yang tidak realistis, bahkan cenderung
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
21/24
20
melarikan diri dari tanggung jawabnya. Dengan demikian lingkungan yang
tepat tentu akan menciptakan remaja yang sehat secara psikologi.
B. SaranLingkungan yang kurang kondusif dapat menyebabkan remaja
mengalami pertumbuhan psikologi yang kurang sehat bahkan menyimpang
dari norma-norma dan adat istiadat. Oleh karena itu melalui makalah ini
disarankan kepada pembaca agar lebih mengetahui tentang lingkungan yang
kondusif bagi perkembengan pertumbuhan psikologis kesehatan remaja, agar
nantinya dapat tercipta remaja yang sehat secara psikologis.
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
22/24
21
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penulis Poltekes Depkes Jakarta I. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan
Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.
http://dr-psikologi.blogspot.com/2008/12/kesehatan-mental-remaja.html Diakses pada
tanggal 13 Juni 2012
http://dr-psikologi.blogspot.com/2008/12/kesehatan-mental-remaja.htmlhttp://dr-psikologi.blogspot.com/2008/12/kesehatan-mental-remaja.html -
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
23/24
22
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul Pengaruh Lingkungan Terhadap
Perkembangan Psikologi Remaja
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu
dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun dePmikian, tim
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah
hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Muara Bungo, 13 Juni 2012
Penulis
ii
-
7/23/2019 Makalah Psikologi Sosial Remaja
24/24
23
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A.Latar Belakang Masalah ...................................................... 1B.Rumusan .............................................................................. 2C.Tujuan .................................................................................. 2
1. Tujuan Umum .......................................................... 32. Tujuan Khusus ......................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORITIS .......................................................... 4
A. Teori Psikologi Remaja ........................................................ 4
BAB III PEMBAHASAN .................................................................... 6
A. Psikologi Kesehatan Remaja ................................................... 6B. Pengaruh Lingkungan terhadao Perkembangan Remaja ........ 6
1. Lingkungan Keluarga .......................................................... 10
2. Lingkungan Sekolah ........................................................... 13
3. Lingkungan Teman Sebaya ................................................. 15
4. Lingkungan Masyarakat ...................................................... 16
BAB III PENUTUP ............................................................................. 19
A. Kesimpulan .......................................................................... 19
B. Saran .................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 21
II