mas yara kat

23
Masyarakat dan Kelompok Sosial Pengantar Manusia pada dasarnya adalah Makhluk sosial, Yang memiliki naluri untuk hidup dengan orang lain. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut gregariousness sehingga manusia juga disebut social animal (=hewan sosial). Masyarakat yang merupakan terjemahan dari istilah society, merupakan sekelompok orang yang membentuk suatu sistem yang semi tertutup ataupun semi terbuka, yang mana interaksi sebagian besar adalah antara perorangan yang berada di dalam kelompok masyarakat tersebut. Istilah masyarakat sendiri berasal dari sebuah kata dalam bahasa Arab yaitu musyarak. Lebih abstraknya, suatu kelompok masyarakat merupakan suatu jaringan hubungan antar entitas satu dengan yang lain. Masyarakat juga merupakan sebuah komunitas interdependen atau saling tergantung satu dengan yang lain. Pada umumnya, istilah kata masyarakat ini digunakan dengan mengacu pada sekelompok orang yang tinggal bersama dalam sebuah kelompok komunitas yang teratur. Masyarakat juga diatur atau diorganisir berdasar pada cara utamanya dalam mencari penghasilan. Para ahli ilmu sosial telah mengidentifikasikan beberapa kelompok dalam masyarakat, yaitu masyarakat yang berperan sebagai pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat yang berperan dengan bercocok tanam, serta masyarakat agrikultural Kapita Selekta Ilmu Sosial Mira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana ‘12 1

Upload: ryan-zebua

Post on 24-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mas Yara Kat

Masyarakat dan Kelompok Sosial

Pengantar

Manusia pada dasarnya adalah Makhluk sosial, Yang memiliki naluri untuk hidup

dengan orang lain. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut

gregariousness sehingga manusia juga disebut social animal (=hewan sosial).

Masyarakat yang merupakan terjemahan dari istilah society, merupakan

sekelompok orang yang membentuk suatu sistem yang semi tertutup ataupun semi

terbuka, yang mana interaksi sebagian besar adalah antara perorangan yang berada

di dalam kelompok masyarakat tersebut.

Istilah masyarakat sendiri berasal dari sebuah kata dalam bahasa Arab yaitu

musyarak. Lebih abstraknya, suatu kelompok masyarakat merupakan suatu jaringan

hubungan antar entitas satu dengan yang lain. Masyarakat juga merupakan sebuah

komunitas interdependen atau saling tergantung satu dengan yang lain.

Pada umumnya, istilah kata masyarakat ini digunakan dengan mengacu pada

sekelompok orang yang tinggal bersama dalam sebuah kelompok komunitas yang

teratur. Masyarakat juga diatur atau diorganisir berdasar pada cara utamanya dalam

mencari penghasilan. Para ahli ilmu sosial telah mengidentifikasikan beberapa

kelompok dalam masyarakat, yaitu masyarakat yang berperan sebagai pemburu,

masyarakat pastoral nomadis, masyarakat yang berperan dengan bercocok tanam,

serta masyarakat agrikultural intensif, atau dalam istilah lain juga disebut masyarakat

peradaban.

Sebagian ahli ilmu sosial menganggap masyarakat industri serta pasca industri

sebagai suatu kelompok masyarakat yang independen dari masyarakat tradisional

agrikultural.

Berdasarkan struktur politiknya, dapat pula disusun atau diorganisasikan kelompok

dalam masyarakat, yang diurutkan berdasarkan urutan kompleksitasnya serta

besarnya. Sebagai contoh,  terdapat masyarakat suku, chiefdom, band serta

masyarakat negara.

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘121

Page 2: Mas Yara Kat

Kata society sendiri berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu societas. Societas

berarti hubungan persahabatan antara satu dengan yang lain. Societas sendiri

diturunkan dari kata socius yang memiliki arti kawan atau teman.

Jadi, arti society erat kaitannya dengan kata sosial. Dan secara implicit dapat

dikatakan bahwa kata society memiliki makna bahwa setiap anggota dalam

kelompok masyarakat tersebut memiliki perhatian serta kepentingan yang sama

untuk mencapai tujuan yang akan diraih bersama.

Dari keterangan diatas, menunjukkan bahwa manusia sebenarnya mempunyai dua

hasrat atau keinginan pokok, yaitu:

1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (yaitu

masyarakat)

2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasan alam sekelilingnya (Soerjono

Soekanto: 2007, 101).

Arti Definisi / Pengertian Masyarakat

Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan

sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran,

naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi

dengan lingkungannya. Berkaitan dengan hal ini maka ada beberapa definisi

mengenai masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.

1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama

dan menghasilkan kebudayaan.

2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu

ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara

kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.

3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-

pribadi yang merupakan anggotanya.

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘122

Page 3: Mas Yara Kat

4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia

yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di

suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian

besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

Ciri / Kriteria Masyarakat Yang Baik

Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar

sekumpolan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.

1. Ada sistem tindakan utama.

2. Saling setia pada sistem tindakan utama.

3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.

4. Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksi manusia.

Kelompok Social

Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia yang

hidup bersama, oleh karenanya ada hubungan diantara mereka. Hubungan tersebut

diantaranya menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga

kesadaran untuk saling menolong. Terbentuknya kelompok sosial dilatarbelakangi

oleh naluri manusia yang selalu ingin hidup dengan orang lain (gregariousness).

Sejak lahir, manusia sudah memiliki dua hasrat atau keinginan pokok,

yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekitarnya (masyarakat)

dan keinginan untuk menjadi satu dengan alam di sekitarnya.

Kelompok sosial dibentuk oleh masyarakat atau anggota-anggotanya. Pembentukan

kelompok sosial bisa karena kebetulan atau tidak disengaja dan bisa juga karena

sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan atau kepentingan tertentu.

Individu dapat membentuk menjadi sebuah kelompok masyarakat, namun ada

beberapa syarat yang harus dipenuhi, agar individu-individu tersebut dapat membuat

komunitas yaitu:

1. Adanya kesadaran pada setiap anggota kelompok bahwa dia merupakan

sebagian dari kelompok yang bersangkutan.

2. Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘123

Page 4: Mas Yara Kat

3. Ada suatu factor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antar mereka

bertambah erat, yang dapat merupakan nasib yang sama, dan lain-lain. Tentunya

factor mempunyai musuh bersama misalnya, dapat pula menjadi factor

pengikat/pemersatu.

4. berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.

5. bersistem dan berproses (Ibid).

Pada perkembangan masyarakatt, yang terkelompok-kelompok tersebut, sebagian

berkembang menjadi kelompok social, yang dikategorikan para ahli sebagai berikut:

A. Kelompok Sosial Teratur

1. Kelompok masyarakat primer dan masyarakat sekunder (C.H Cooley)

Kelompok masyarakat primer adalah kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal-

mengenal antara anggota-anggotanya serta kerjasama erat yang bersifat

pribadi.

Kelompok sekunder adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang, yang

sifat hubungannya tidak berdasarkan pengenalan secara pribadai dan juga

tidak langgeng. Contohnya: hubungan kontrak jual beli (Soerjono Soekanto:

2007, 116)

2. Kelompok Masyarakat Paguyuban (gemeinschaft) dan Patembayan (gesselchaft)

(Ferdinand Tonnies).

a. Paguyuban, merupakan bentuk kehidupan bersama, di mana anggotanya di ikat

oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal. Dasar hubungan

tersebut adalah rasa cinta dan rasa persatuan batin yang memang telah di

kodratkan. Hubungan seperti ini dapat dijumpai dalam keluarga, kelompok

kekerabatan, rukun tetangg, dan lain-lain. Paguyuban sendiri terdapat tipe-tipenya:

Gemeinschaft by blood

Gemeinschaft of place

Gemeinschaft of mind

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘124

Page 5: Mas Yara Kat

b. Patembayan, merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk

waktu yang berjangka waktu pendek. Ia bersifat sebagai suatu bentuk dan pikiran

belaka. Contohnya: adalah ikatan pedagang, organisasi dalam suatu prabik dan lain-

lain (Soerjono Soekanto: 2007,115-118).

3. Kelompok formal dan informal (Soerjono Soekanto: 2007,123)

a. kelompok formal: kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja

diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesama.

Contohnya organisasi.

b. Informal group: kelompok yang tidak mempunyai struktur atau bentuk yang pasti.

Kelompok tersebut biasanya terbentu karena pertemuan berulangkali yang didasari

oleh kepentingan dan pengalaman yang sama. Contohnya: Klik (clique).

4. Membership dan Reference Group (Robert K. Merton) ((Soerjono Soekanto: 2007,

123-125)

Membership Group merupakan suatu kelompok dimana setiap orang secara

fisik menjadi anggota kelompok tersebut.

Reference Group, ialah kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi

seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk pribadi dan perilakunya.

5. Tipe-tipe kelompok sosial menurut Emile Durkheim, yaitu:

a.Kelompok sosial berkarakter Solidaritas Mekanik

- Masih relatif homogen & sederhana

- Belum mengenal pembagian kerja

- Diikat oleh kesadaran kolektif

- Hukuman bersifat represif

b. Kelompok sosial berkarakter Solidaritas Organik

- Masyarakat kompleks

- Ada pembagian kerja

- Ikatan utama mempersatukan masyarakat

Hukuman bersifat restitutif

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘125

Page 6: Mas Yara Kat

B. Kelompok-kelompok Sosial yang Tidak Teratur

Kerumunan (Crowd) adalah individu yang berkumpul secara bersamaan serta

kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan. Pengertian ini

hampir sama dengan Publik, yaitu: merupakan kelompok yang tidak merupakan

kesatuan. Interksi terjadi secara tidak langsung melalui alat/media komunikasi

Bentuk-bentuk Kerumunan :

1) Kerumunan yang beartikulasi dengan struktur sosial ;

- Khalayak penonton atau pendengar yang formal

- Kelompok Ekspresif yang telah direncanakan

2) Kerumunan yang bersifat sementara (Casual Crowds)

- Kumpulan yang kurang menyenangkan

- Kerumunan orang yang sedang dalam keadaan panik

- Kerumunan Penonton

3) Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum.

- Kerumunan yang bertindak emosional

- Kerumunan yang bersifat imoral.

Diluar pemikiran para ahli tersebut, secara awam komunitas terbagi atas, dua

kelompok masyarakat, yaitu masyarakat desa dan masyarat perkotaan. Mengenai

bagaimana dan apa itu masyarakat kota dan desa, berikut ini adalah bahasannya:

Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

Istilah masyarakat Setempat (Community) menunjuk pada bagian mesyarakat

yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas

tertentu, di mana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih

besar di antara anggota, dibandingkan dengan interaksi dengan penduduk di luar

batas wilayahnya.

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘126

Page 7: Mas Yara Kat

Empat kriteria untuk mengklasifikasikan masyarakat-masyarakat setempat :

1) Jumlah penduduk

2) Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman

3) Fungsi-fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat

4)Organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan.

Berdasar atas kriteria ini, maka masyarakat pada umumnya membedakan

masyarakat sebagai masyarakat desa dan kota. Pengertian desa, menurut Undang-

undang No. 5 Tahun 1979 Tentang pemerintah daerah Desa adalah suatu wilayah

yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum, yang

mempunyai organisasi pemerintahan terendah, langsung di bawah camat dan

berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan negara kesatuan

Republik Indonesia. Sementara menurut, Sutardjo Kartohadikusumo Desa adalah

suatu kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan

pemerintahan sendiri.

Berbeda dengan desa, maka, pengertian Kota Menurut Prof. Drs. R. Bintarto Kota

adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang

tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik

Secara singkat, perbedaan masyarakat kota dan desa, adalah berikut ini:

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘127

Page 8: Mas Yara Kat

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘128

Masyarakat Pedesaan Masyarakat Perkotaan

Warga memiliki hubungan yang erat Jumlah penduduknya tidak tentu

Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar kekeluargaan Bersifat individualistis

Umumnya hidup dari pertanian dan perikanan skala kecil Pekerjaan lebih bervariasi, lebih tegas batasannya, dan lebih sulit

mencari pekerjaannya.

Golongan orang tua memegang peranan penting. Perubahan sosial terjadi secara cepat, menimbulkan konflik antara

golongan muda dengan golongan orang tua

Dari sudut pemerintahan, hubungan antara penguasa dan

masyarakat bersifat informal

Interaksi lebih disebabkan faktor kepentingan daripada kepentingan

pribadi.

Perhatian masyarakat terutama pada keperluan hidup yang utama Perhatian lebih pada pemenuhan kebutuhan hidup dan juga prestise

Kehidupan keagamaan lebih kental Kehidupan keagamaan lebih longgar.

Banyak berurbanisasi di kota, karena ada factor penarik dari kota Banyak migran yang datang ke kota, dan berakibat negatif di kota,

ex:kriminalitas, pengangguran, kemiskinan

Page 9: Mas Yara Kat

inamika Kelompok

Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok.

Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan

yang lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling

berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.

Maka Dinamika Kelompok  merupakan suatu kelompok yang terdiri

dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas

antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang

dialami.

Fungsi Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam

sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:

1.      Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan

hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)

2.      Memudahkan segala pekerjaan.

(Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)

3.      Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan

mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat,

efektif dan efesian.

(pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai

keahlian)

4.      Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat

(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang

sama dalam masyarakat)

Kebudayaan

Pengantar

Budaya nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, aturan-aturan dan norma-norma

yang melingkupi suatu kelompok masyarakat akan mempengaruhi sikap dan

tindakan individu dalam masyarakat tersebut. Sikap dan tindakan individu dalam

suatu masyarakat dalam beberapa hal yang berkaitan dengan nilai, keyakinan aturan

dan norma akan menimbulkan sikap dan tindakan yang cenderung. homogen.

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘129

Page 10: Mas Yara Kat

Artinya, jika setiap individu mengacu pada nilai, keyakinan, aturan dan norma

kelompok, maka sikap dan perilaku mereka akan cenderung seragam. Misalnya

dalam suatu masyarakat ada aturan mengenai bagaimana melakukan pernikahan

sehingga laki-laki dan perempuan dapat disahkan sebagai suami istri. Ketika

anggota masyarakat akan menikah, maka proses yang dilalui oleh anggota

masyarakat itu akan cenderung sama dengan anggota masyarakat yang lainnya.

Setiap kelompok masyarakat tertentu akan mempunyai cara yang berbeda dalam

menjalani kehidupannya dengan sekelompok masyarakat yang lainnya. Cara-cara

menjalani kehidupan sekelompok masyarakat dapat didefinisikan sebagai budaya

masyarakat tersebut. Satu definisi klasik mengenai budaya adalah sebagai berikut:

"budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara sosial dialirkan secara

simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada anggota dari masyarakat tertentu

(Wallendorf & Reilly dalam Mowen: 1995)".

Definisi di atas menunjukkan bahwa budaya merupakan cara menjalani hidup

dari suatu masyarakat yang ditransmisikan pada anggota masyarakatnya dari

generasi ke generasi berikutnya. Proses transmisi dari generasi ke generasi tersebut

dalam perjalanannya mengalami berbagai proses distorsi dan penetrasi budaya lain.

Hal ini dimungkinkan karena informasi dan mobilitas anggota suatu masyarakat

dengan anggota masyarakat yang lainnya mengalir tanpa hambatan.

Interaksi antar anggota masyarakat yang berbeda latar belakang budayanya

semakin intens. Oleh karena itu, dalam proses transmisi budaya dari generasi ke

generasi, proses adaptasi budaya lain sangat dimungkinkan. Misalnya proses difusi

budaya populer di Indonesia terjadi sepanjang waktu. Kita bisa melihat bagaimana

remaja-remaja di Indonesia meniru dan menjalani budaya populer dari negara-

negara Barat, sehingga budaya Indonesia sudah tidak lagi dijadikan dasar dalam

bersikap dan berperilaku. Proses seperti inilah yang disebut bahwa budaya

mengalami adaptasi dan penetrasi budaya lain. Dalam hal-hal tertentu adaptasi

budaya membawa kebaikan, tetapi di sisi lain proses adaptasi budaya luar

menunjukkan adanya rasa tidak percaya diri dari anggota masyarakat terhadap

budaya sendiri. Agar budaya terus berkembang, proses adaptasi seperti dijelaskan di

atas terus perlu dilakukan. Paradigma yang berkembang adalah bahwa budaya itu

dinamis dan dapat merupakan hasil proses belajar, sehingga budaya suatu

masyarakat tidak hadir dengan sendirinya. Proses belajar dan mempelajari budaya

sendiri dalam suatu masyarakat disebut enkulturasi (enculturati). Enkulturasi

menyebabkan budaya masyarakat tertentu akan bergerak dinamis mengikuti

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1210

Page 11: Mas Yara Kat

perkembangan zaman. Sebaliknya sebuah masyarakat yang cenderung sulit

menerima hal-hal baru dalam masyarakat dan cenderung mempertahankan budaya

lama yang sudah tidak relevan lagi disebut sebagai akulturasi (acculturation).

Budaya yang ada dalam sekelompok masyarakat merupakan seperangkat aturan

dan cara-cara hidup. Dengan adanya aturan dan cara hidup/ anggota dituntun untuk

menjalani kehidupan yang serasi. Masyarakat diperkenalkan pada adanya baik-

buruk, benar-salah dan adanya harapan-harapan hidup. Dengan aturan seperti itu

orang akan mempunyai pijakan bersikap dan bertindak. Jika tindakan yang dilakukan

memenuhi aturan yang telah digariskan, maka akan timbul perasaan puas dalam

dirinya dalam menjalani kehidupan. Rasa bahagia akanjuga dirasakan oleh anggota

masyarakat jika dia mampu memenuhi persyaratan-persyaratan sosialnya. Orang

akan sangat bahagia jika mampu bertindak baik menurut aturan budayanya. Oleh

karena itu, budaya merupakan sarana untuk memuaskan kebutuhan anggota

masyarakatnya.

Budaya sendiri secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki

arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto

Poespowardojo 1993). Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal daribahasa

Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau

akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu

saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa,dan cipta manusia yang

kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.Tak ada mahluk lain

yang memiliki anugrah itu sehingga ia merupakan sesuatuyang agung dan mahal

Definisi kebudayaan menurut para ahli

Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli:

1. Edward B. Taylor

Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan

kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota

masyarakat (Soerjono Soekanto: 2007, 150).

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1211

Page 12: Mas Yara Kat

2. M. Jacobs dan B.J. Stern

Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi,

religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.

3. Koentjaraningrat

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia

dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan

belajar.

4. Dr. K. Kupper

Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi

manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.

5. William H. Haviland

Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh

para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan

melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua

masyarakat.

6. Ki Hajar Dewantara

Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap

dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup

manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan

penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya

bersifat tertib dan damai.

7. Francis Merill

Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial

Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai

anggota suatu masyarakat yang ditemukan melalui interaksi simbolis.

8. Bounded et.al

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1212

Page 13: Mas Yara Kat

Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari

kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa

sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya

diantara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di

harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem

pendidikan dan semacam itu.

9. Mitchell (Dictionary of Soriblogy)

Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas

manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara

sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.

10. Robert H Lowie

Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat,

mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan,

keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan

warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.

11. Arkeolog R. Seokmono

Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya

berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.

Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh

para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan

melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua

masyarakat.

Jenis-jenis Kebudayaan

Kebudayaan dapat dibagi menjadi 3 macam dilihat dari keadaan

jenis-jenis Kebudayaan tersebut yaitu:

Hidup-kebatinan manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan tertib damainya

hidup masyarakat dengan adat-istiadatnya,pemerintahan negeri, agama atau ilmu

kebatinan

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1213

Page 14: Mas Yara Kat

Angan-angan manusia, yaitu sesuatu yang dapat menimbulkan keluhuran

bahasa, kesusasteraan dan kesusilaan.

Kepandaian manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan macam-macam

kepandaian tentang perusahaan tanah, perniagaan, kerajinan, pelayaran, hubungan

lalu-lintas, kesenian yang berjenis-jenis; semuanya bersifat indah (Dewantara; 1994).

1.2.2 Kebudayaan berdasarkan wujudnya

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi

tiga,yaitu:

Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,

gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;

tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala

atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan

gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu

berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat

tersebut.

Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia

dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem

sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan

kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang

berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-

hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan,

dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang

dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga

wujud kebudayaan.

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1214

Page 15: Mas Yara Kat

Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu

tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud

kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya

(artefak) manusia.

3 Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua

komponen utama:

Kebudayaan material

Kebudayaan material adalah kebudayaan yang mengacu pada semua ciptaan

masyarakat yang nyata, konkret. Contoh kebudayaan material ini adalah temuan-

temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat,

perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-

barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung

pencakar langit, dan mesin cuci.

Kebudayaan nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari

generasi ke generasi, misalnya dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian

tradisional.

Mengenai unsur kebudayaan, dalam bukunya pengantar Ilmu Antropologi,

Koenjtaraningrat, mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun para sarjana

Antropologi, mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat

ditemukan pada semua bangsa di dunia yang kemudian disebut unsur-unsur

kebudayaan universal (Soerjono Soekanto: 2007, 154), antara lain :

Bahasa Kesenian

Sistem Pengetahuan Sistem Religi

Organisasi Sosial

Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi

Sistem Mata Pencaharian

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1215

Page 16: Mas Yara Kat

Hal ini sama dengan pemikiran C. Kluckhohn, yang menamakan unsur kebudayaan

tersebut sebagai universal categories of culture (Soerjono Soekanto: 2007,154),

yaitu:

a. peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan , alat-alat

rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transport, dan sebagainya)

b. mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem

produksi, sistem distribusi, dan sebagainya)

c. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum,

sistem perkawinan)

d. bahasa (Lisan dan tertulis)

e. kesenian

f. sistem pengetahuan

g. religi

Perubahan Kebudayaan

Perubahan Kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya

ketidaksesuaian diantara unsure-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga

terjadi keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.

Definisi-definisi perubahan kebudayaan banyak diutarakan pada sarjana sosiologi

dan antropologi antara lain :

a. John Lewis Gilin dan John Philip Gilin

Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima yang

disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografi, kebudayaan material,

komposisi penduduk,ideology,maupun karena adanya difusi dan penemuan baru

dalam masyarakat tersebut.

b. Samuel Koening

Perubahan kebudayaan menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam

pola-pola kehiudpan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-

sebab internal maupun eksternal.

c. Selo Sumardjan

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1216

Page 17: Mas Yara Kat

Perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga

keasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya,

termasuk didalamnya nilai-niali, sikap dan pola-pola berperilaku diantara kelompok-

kelompok dalam masyarakat.

d. Kingsley Davis

Perubahan kebudayaan adalah peruabahan yang terjadi dalam struktur masyarakat.

Daftar Pustaka

Mulyana, Deddy. 2006, Komunikasi Antar Budaya, Remaja Rosda Karya, Bandung

Soekanto, Soerjono. 2007, Sosiologi Suatu Pengantar, Rajawali Press, Jakarta

Sunarto, Kamanto, 2000: Pengantar Sosiologi, Lembagai Penerbit FE-UI, Jakarta

Kapita Selekta Ilmu SosialMira Oktaviana Whisnu Wardhani S.Sos,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1217