materi geografi kelas x untuk dua semester
DESCRIPTION
semoga bermanfaat, ini saya dapat dari guru sayaTRANSCRIPT
MATERI GEOGRAFI KELAS X
BAB I HAKIKAT GEOGRAFI
A. Pengertian Geografi dan Perkembangan Ilmu Geografi
Kata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo dan graphein. Geo berarti bumi dan Graphein
artinya tulisan. Secara umum geografi berarti tulisan tentang bumi. Orang yang pertama kali
memperkenalkan istilah geografi adalah Eratosthenes. Eratosthenes memperkenalkan pengertian
geografi dalam bukunya yang berjudul Geographica. Ia menulis tentang gambaran permukaan bumi,
sejarah dan konsep utama geografi. Ia telah menghitung keliling bumi secara matematika, membagi
garis bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur serta mengkaji adanya pergeseran matahari
yang mempengaruhi iklim bumi.
Ilmu geografi berkembang dari masa ke masa seiring dengan perkembangan pandangan dan
pengetahuan manusia tentang bumi. Berikut ini secara singkat perkembangan ilmu geografi mulai
dari geografi klasik sampai dengan geografi mutakhir.
1. Geografi Klasik
Perkembangan geografi klasik terjadi pada zaman Yunani Kuno atau Abad sebelum Masehi.
Bangsa Yunani merupakan bangsa yang pertama dikenal secara aktif mempelajari geografi
sebagai ilmu dan filosofi. Tokoh-tokohnya antara lain: Thales, Herodotus, Eratosthenes dan
Strabo.
2. Geografi pada Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan banyak kalangan golongan agama yang menaruh perhatian terhadap
geografi, berkepentingan untuk menyebarkan agama, perdagangan dan peperangan. Salah satu
tokohnya Bernard Varen/Varensius dari Jerman (1622-1650)
3. Geografi Modern (Abad ke-18)
Pada abad ini geografi mengalami perkembangan lebih jauh. Hukum-hukum umum pada studi
geografi disusun berdasarkan observasi dan penelajahan. Geografi pada abad ini mulai dikenal
sebagai disiplin ilmu yang lengkap dan menjadi bagian kurikulum dibebagai universitas di
Eropa(terutama di Paris dan Berlin). Salah satu karya besar zaman ini adalah Kosmos:
”Sketsa Diskripsi Fisik Alam Semesta” oleh Alexander Von Humbolt.
4. Geografi pada Akhir Abad ke-19 dan Awal Abad ke-20
Sejak pertengahan abad ke–19 terdapat kemajuan pesat di bidang ilmu alam dan biologi.
Akibatnya perkembangan geografi juga kearah aspek-aspek fisik seperti: iklim, tumbuh-tumbuhan
dan hewan serta bentangan alam seperti geomorfologi. Pada awalnya para ahli geografi
cenderung membelokkan geografi kearah ilmu alam murni, kemudian dimulai dari pandangan
mengenai geografi yang dikemukakan oleh Powell, geografi manusia juga berkembang.
5. Geografi Mutakhir
Pada masa ini pengembangan ilmu geografi melalui penelitian. Geografi memanfaatkan metode
statistik serta komputer guna menyimpan, mengolah, dan menganalisa datanya. Hal ini selain
dapat mempercepat hasil kajiannya juga untuk ketetapan analisis seperti menentukan batas
wilayah, mobilitas penduduk, pola penyebaran pemukiman dan mencari kaitan antara variabel
yang satu dengan variabel yang lain.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 1 -
PENGERTIAN GEOGRAFI :
1. Bintarto: Geografi merupakan ilmu yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi,
menganalisis gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas tentang kehidupan
dan unsur – unsur bumi dalam ruang dan waktu.
2. Daldjoeni: geografi adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai tiga hal pokok yaitu; ruang
(spasial), ekologi dan wilayah (region).
Dalam hal spasial, geografi mempelajari persebaran gejala baik alami maupun manusiawi.
Berkaitan dengan hal ekologi, geografi mempelajari bagaimana manusia mampu beradaptasi
dengan lingkungannya. Adapun dalam hal region, geografi mempelajari wilayah sebagai tempat
tinggal manusia berdasarkan satuan fisiografinya.
3. Hasil Seminar dan Lokakarya Ikatan Geografi Indonesia (IGI) di Semarang tahun 1988:
geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan
sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.
Dari pengertian-pengertian tersebut diatas dapat diuraikan lebih rinci bahwa geografi membahas
tentang hal – hal sebagai berikut :
1. Pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi
(gejala geosfer). Maksudnya, bahwa geografi mengkaji atau mempelajari berbagai faktor
penyebab sekaligus mencari dan menemukan jawaban mengapa terjadi persamaan dan
perbedaaan gejala geosfer antara satu tempat dengan tempat yang lain.
2. Interaksi antara manusia dan lingkungannya. Maksudnya, bahwa dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya baik kebutuhan primer maupun sekunder, manusia pasti akan
memanfaatkan lingkungan alamnya. Oleh karena itu, manusia harus berusaha untuk bersikap
bijak supaya kelestarian alam tetap terpelihara.
3. Dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Maksudnya, didalam mengkaji atau mempelajari
persamaan dan perbedaaan gejala geosfer ataupun interaksi manusia dengan lingkungannya,
yang diutamakan adalah persebaran gejala geosfer dalam suatu wilayah atau ruang dan interaksi
manusia dengan lingkungannya.
Studi Geografi hingga saat ini dibedakan menjadi dua, yaitu geografi ortodoks dan geografi terpadu.
1. Geografi Ortodoks/Sistematis
Bidang kajian geografi ortodoks adalah suatu wilayah atau region dan analisis terhadap sifat
sistematiknya.
Kajiannya antara lain ;
a. Geografi fisik, mempelajari gejala fisik permukaan bumi serta proses-proses yang terjadi
di dalamnya.Beberapa ilmu yang mendukung kerangka kerja geografi fisik antara lain
geomorfologi, hidrologi, meteorologi, klimatologi dan lain-lain.
b. Geografi manusia, didukung oleh geografi penduduk, geografi ekonomi, geografi
perkotaan dan pedesaaan. Geografi manusia mengkaji tentang kependudukan, aktivitas
ekonomi, politik, sosial dan budaya.
c. Geografi regional, mengkaji tentang perwilayahan. Geografi menitik beratkan pada kultur
misalnya geografi Eropa Barat, geografi Amerika Latin dan geografi Asia Tenggara.
d. Geografi tehnik, terdiri dari kartografi dan penginderaan jauh.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 2 -
2. Geografi Terpadu/Terintegrasi
Geografi terpadu atau geografi terintegrasi merupakan kajian geografi menggunakan pendekatan
terpadu, yaitu integrasi dasar-dasar geografi sistimatik yang terdiri dari geografi fisik dan geografi
manusia dengan geografi regional yang terdiri dari geografi regional zona dan geografi regional
kultur. Dalam kajiannya, geografi terintegrasi memakai tiga analisis, yaitu analisis keruangan,
ekologi dan wilayah.
Mata pelajaran Geografi diberikan kepada peserta didik dengan maksud supaya mereka memiliki
kemampuan – kemampuan, antara lain dapat memahami pola spasial, lingkungan, kewilayahan dan
proses yang berkaitan, menguasai ketrampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi,
mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi, serta dapat menampilkan perilaku
peduli terhadap lingkungan hidup, memanfaatkan sumberdaya alam secara arif dan memiliki toleransi
terhadap keragaman budaya masyarakat.
Disisi lain tujuan pembelajaran geografi meliputi 3 aspek, yaitu: pengetahuan, ketrampilan dan sikap
1. Pengetahuan
a. Mengembangkan konsep dasar geografi yang berkaitan dengan pola keruangan dan proses -
prosesnya
b. Mengembangkan pengetahuan sumberdaya alam, peluang dan keterbatasannya untuk
dimanfaatkan
c. Mengembangkan konsep dasar geografi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan
wilayah, negara atau dunia
2. Ketrampilan
a. Mengembangkan ketrampilan mengamati lingkungan fisik, lingkungan sosial dan lingkungan
binaan
b. Mengembangkan ketrampilan mengumpulkan, mencatat data dan informasi yang berkaitan
dengan aspek – aspek keruangan
c. Mengembangkan ketrampilan analisis, sintesis, kecenderungan dan hasil – hasil dari inetraksi
berbagai gejala geografis.
3. Sikap
a. Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang terjadi di lingkungan
sekitar
b. Mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan hidup
c. Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam pemanfaatan sumber daya
d. Mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan sosial dan budaya
e. Mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa
B. KONSEP DASAR /ESSENSIAL GEOGRAFI
Konsep adalah pengertian-pengertian yang menunjuk pada sesuatu. Konsep essensial suatu
bidang ilmu merupakan pengertian-pengertian untuk mengungkapkan atau menggambarkan
corak abstrak fenomena essensial dari obyek material bidang kajian suatu ilmu. Oleh karena
itu konsep dasar merupakan elemen penting dalam memahami fenomena yang terjadi.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 3 -
1. Konsep Lokasi
Terdapat dua pengertian lokasi yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Yang dimaksud
dengan lokasi absolut adalah lokasi yang berhubungan dengan posisi menurut koordinat
garis lintang dan garis bujur. Contoh : Indonesia terletak diantara 60 LU-110 LU dan
diantara 950 BT-1410 BT.
Sedangkan yang dimaksud dengan lokasi relatif adalah lokasi berdasarkan lingkungan
sekitarnya. Contoh : Indonesia terletak antara Benua Asia dan Australia.
2. Konsep Jarak
Dalam kehidupan sosial ekonomi, jarak memiliki arti penting. Dalam geografi jarak dapat
diukur dengan dua cara, yaitu jarak geometrik dinyatakan dalam satuan panjang
kilometer dan jarak waktu yang diukur dengan satuan waktu(jarak tempuh).
3. Konsep Keterjangkauan/Accessibility
Sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dapat dijangkau dipengaruhi oleh lokasi, jarak
dan kondisi tempat. Misalnya, suatu daerah pedalaman yang hanya terdapat jalan
setapak tentu merupakan daerah yang sulit dapat dijangkau.
4. Konsep Pola
Pola merupakan tatanan geometris yang beraturan. Contoh, penerapan konsep pola
adalah pola permukiman penduduk yang memanjang mengikuti jalan raya atau sungai.
5. Konsep Geomorfologi
Yang dimaksud geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan
bumi. Ilmu geografi tidak terlepas dari bentuk-bentuk permukaan bumi, seperti
pegunungan, perbukitan, lembah dan dataran. Hal inilah yang menyebabkan permukaan
bumi merupakan obyek studi geografi.
6. Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu gejala yang terkait dengan
aktivitas manusia. Misalnya pengelompokan kawasan industri, pusat perdagangan dan
daerah pemukiman.
7. Konsep Perbedaaan Wilayah
Terdapat perbedaan antara wilayah satu dengan wilayah lain. Perbedaan ini kemudian
menimbulkan suatu hubungan atau interaksi suatu wilayah dengan wilayah lainnya.
8. Konsep Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan suatu sumber bersifat relatif.
Misalnya pantai mempunyai nilai kegunaan yang tinggi sebagai tempat rekreasi bagi
warga kota yang selalu hidup dalam keramaian, kebisingan dan kesibukan.
9. Konsep Interaksi
Interaksi merupakan terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi antara suatu gejala
dengan gejala lainnya. Contohnya adalah perbedaan kondisi antara daerah pedesaan
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 4 -
dan perkotaan yang kemudian dapat menimbulkan suatu kegiatan interaksi seperti
halnya penyaluran kebutuhan pangan, arus urbanisasi maupun alih tehnologi.
10.Konsep Keterkaitan Keruangan
Keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena lainnya merupakan suatu
keterkaitan keruangan. Misalnya hubungan antara kemiringan lereng di suatu wilayah
dengan ketebalan lapisan tanah serta hubungan antara daerah kapur dengan kesulitan
air.
C. PENDEKATAN GEOGRAFI
OBYEK STUDI GEOGRAFI
Menurut para ahli geografi Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Geografi Indonesia(IGI) melalui
seminar dan lokakarya nasional di Semarang, telah bersepakat mengenai obyek geografi. Menurut
IGI, obyek studi geografi adalah objek material dan objek formal.
1. Objek material geografi
Objek material geografi merupakan sasaran atau hal-hal yang dikaji dalam studi geografi.
Sedangkan studi geografi adalah studi mengenai lapisan-lapisan bumi dan fenomena geosfer.
Geosfer itu luas sekali yaitu, meliputi :
a. Atmosfer, yaitu lapisan udara, cuaca dan iklim yang dikaji dalam klimatologi,
meteorologi dan lain-lain.
b. Litosfer, yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji dalam geologi, geomorfologi,
petrografi dan lain-lain.
c. Hidrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan didarat maupun dilaut yang dikaji
dalam hidrologi, oceanografi dan lain-lain.
d. Biosfer, yaitu lapisan makhluk hidup meliputi flora, fauna yang dikaji dalam
biogeografi, biologi dan lain-lain.
e. Anthroposfer, yaitu lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara
lapisan-lapisan lain. Tema sentral artinya diutamakan dalam kajian.
Jadi, dalam mengkaji objek studi geografi perlu memiliki pengetahuan dari disiplin ilmu yang
lain seperti klimatologi, geologi, hidrologi dan sebagainya. Singkatnya, geografi berkaitan erat
dengan ilmu-ilmu lain.
Beberapa ilmu tersebut antara lain :
1) Meteorologi, ilmu yang mempelajari atmosfer, misalnya udara, cuaca, suhu, angin dan
sebagainya
2) Klimatologi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang iklim
3) Geologi, merupakan ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, struktur,
komposisi, sejarah dan proses perkembangannya.
4) Geomorfologi, merupakan studi tentang bentuk-bentuk muka bumi dan segala proses
yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.
5) Hidrologi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang perairan di darat.
6) Oseanografi, merupakan ilmu yang mempelajari kelautan, misalnya sifat air laut,
pasang surut, arus, kedalaman dan sebagainya.
7) Biogeografi, merupakan studi tentang penyebaran makhluk hidup secara geografis.
8) Ekologi, merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 5 -
makhluk tak hidup maupun antar makhluk.
9) Geografi penduduk/demografi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang
kependudukan.
10) Geografi ekonomi, merupakan ilmu yang mengkaji tentang kegiatan ekonomi
penduduk dalam suatu ruang atau wilayah tertentu.
11) Geografi politik, merupakan cabang geografi yang khusus mengkaji kondisi-kondisi
geografis ditinjau dari sudut politik atau kepentingan negara.
2. Objek formal
Obyek formal geografi merupakan cara pandang, cara berpikir atau analisis terhadap objek
material geografi. Dalam geografi digunakan analisis keruangan, ekologi dan kewilayahan.
Sejalan dengan hal itu, Hagget (1983) mengemukakan tiga pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan analisis keruangan (spatial analysis)
b. Pendekatan analisis ekologi/kelingkungan (ecological analysis)
c. Pendekatan analisis komplek wilayah (regional complex analysis)
a) Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan adalah suatu metode analisis yang menekankan pada eksistensi
ruang yang berfungsi untuk mengakomodasi kegiatan manusia.
Contoh :
Pada musim hujan Jakarta banjir, karena tiada sejengkal tanahpun yang dapat untuk
peresapan air, lahan untuk pemukiman, kantor dan jalan selain itu penduduknya
membuang sampah di saluran air.
b) Pendekatan Ekologi/kelingkungan
Pendekatan ekologi (ecological approach) merupakan metodelogi untuk mendekati ,
menelaah dan menganalisis suatu gejala atau masalah geografi dengan menerapkan
konsep dan prinsip ekologi. Pendekatan ekologi diarahkan kepada hubungan manusia
sebagai makhluk hidup dengan lingkungannya.
Contoh :
Daerah Jakarta banjir karena hutan didaerah Bogor/puncak terjadi penggundulan hutan
c) Pendekatan Kompleks Wilayah
Analisis geografi dalam pendekatan kompleks wilayah mempelajari fenomena atau
kejadian berdasarkan hubungan aspek-aspek suatu wilayah tertentu yang berkaita
dengan wilayah lainnya. Artinya, permasalahan yang dikaji dalam pendekatan kompleks
wilayah adalah permasalahan keruangan komplek antar wilayah yang tidak dapat
diselesaikan dengan hanya pada satu ruang wilayah tertentu.
Contoh :
Untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemda DKI bekerjasama dengan Pemda daerah
sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) untuk memperbaiki DAS dan
menggalakkan penghijauan.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 6 -
D. PRINSIP GEOGRAFI
Prinsip geografi ada empat, yaitu sebagai berikut :
a. Prinsip Penyebaran
Merupakan suatu gejala dan fakta yang tersebar tidak merata di permukaan bumi.
Contoh : perbedaan dari persebaran hewan dan tumbuhan di Indonesia bagian timur dan barat.
b. Prinsip Interelasi
Merupakan suatu hubungan yang saling terkait dalam ruang antara gejala yang satu dengan
gejala yang lain .
Contoh : hubungan faktor fisik dengan manusia akan dapat mengungkapkan karakteristik
fenomena atau fakta geografi di tempat tersebut.
c. Prinsip Diskripsi
Merupakan penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki atau dipelajari. Diskripsi
disajikan dalam bentuk tulisan, diagram, tabel dan gambar atau peta.
d. Prinsip Korologi
Merupakan gejala, fakta atau masalah geografi disuatu tempat yang ditinjau dari sebaran,
interelasi, interaksi dan integrasinya dalam ruang. Hal ini dikarenakan suatu ruang akan
memberikan karakteristik pada suatu kesatuan gejala. Prinsip ini merupakan prinsip geografi
yang komprehenship (memadukan prinsip-prinsip yang lain)
BAB 2 : LITHOSFER
A. Struktur lapisan bumi dan batuan pembentuk permukaan bumi
1. Struktur lapisan kulit bumi`
Lithosfer terdiri dari dua kata yaitu lithos yang berarti batu dan sfeer(sphaira) yang berarti bulatan.
Jadi lithosfer merupakan lapisan batuan atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang bulat.
Perlapisan kulit bumi dapat dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu inti bumi/barysfer, selubung
bumi/lapisan pengantara, dan kerak bumi/lithosfer.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 7 -
a Barysfer adalah bagian yang dalam dari lapisan bumi. Lapisan Barysfer merupakan
lapisan inti bumi. Lapisan ini tersusun dari lapisan nife yaitu niccolum
(nikel) dan ferrum (besi). Inti bumi terdiri dari inti dalam dan inti luar. Pada
inti luar mempunyai suhu 2.2000C dan mencapai suhu 5.0000C pada
bagian yang mendekati inti bumi. Karena suhu yang sangat tinggi dapat
menyebabkan nikel dan besi akan meleleh dan berubah menjadi cairan
panas.
b Lapisan Pengantara merupakan lapisan yang berada diatas lapisan inti bumi. Lapisan ini
disebut juga astenosfer(mantel). Astenosfer merupakan lapisan yang
berbahan cair dan bersuhu tinggi.
c Lithtosfer adalah lapisan yang terletak diatas lapisan pengantara dan mempunyai
ketebalan 1.200 km. Lithosfer berupa lapisan yang sangat tipis, bersifat
kaku, padat, keras dan kuat
Membahas Lithosfer berarti juga membahas kerak bumi. Kerak bumi dibagi menjadi dua, yaitu
kerak benua dan kerak samudera.
Kerak Benua Kerak Samudera
batuan bersifat
granitis
batuan
penyusunnya lebih ringan
banyak
mengandung unsur sillisium dan
alumunium disebut lapisan sial
terdiri dari batuan basalt
batuan penyusunnya lebih
berat
kaya akan sillisium dan
magnesium disebut dengan lapisan sima
Lithosfer merupakan tempat melakukan aktifitas bagi manusia serta makhluk hidup lainnya.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 8 -
Lithosfer juga sebagai tempat tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan. Dengan keberadaan lithosfer,
manusia dan hewan dapat mengambil berbagai manfaat dari unsur-unsur yang terkandung dalam
lithosfer.
Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut :
a. untuk kebutuhan industri seperti industri elektronika, industri peralatan rumah
tangga, industri bahan bangunan maupun industri kendaraan bermotor dapat memanfaatkan
unsur besi dan alumunium.
b. Dalam lapisan lithosfer banyak terkandung berbagai mineral seperti intan,
emas, perak dan lain-lain
c. Unsur uranium meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit dan terbatas
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dan pembuatan bahan peledak.
d. Dalam kegiatan pertanian juga memanfaaatkan unsur pada lapisan lithosfer
seperti pupuk buatan berupa NPK (nitrogen, posfor, kalium)
2. Batuan pembentuk permukaan bumi
Batuan merupakan benda alam yang menjadi penyususn utama lapisan lithosfer. Berikut ini
urutan terbentuknya batuan.
a. Magma sebagai induk segala batuan pembentuk lithosfer.
b. Batuan beku dalam, korok dan luar adalah proses pendinginan dan
pembekuan magma di lapisan dalam, di dalam korok atau di permukaan bumi.
c. Melewati proses penghancuran tanpa perubahan susunan kimia dari batu
asal, maka terbentuklah batuan sedimen klasik.
d. Pada pengendapan proses kimiawi, hasilnya adalah batuan sedimen kimiawi
dan yang dilakukan oleh organisme, hasilnya adalah batuan sedimen organik.
e. Adanya penambahan suhu menghasilkan batuan metamorf kontak, adanya
tekanan menghasilkan metamorf dinamo, dan adanya penambahan zat lain terbentuklah
batuan metamorf pneumatolistis kontak.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 9 -
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dibedakan manjadi tiga macam, yaitu batuan
beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
a. Batuan Beku
1) Berdasarkan Tempat Pembekuannya
Jenis Batuan Ciri-ciri Contoh
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 10 -
batuan
a) Batuan Beku Dalam terbentuk jauh di
dalam kulit bumi dan hanya terdiri dari
kristal saja, karena proses
pendinginnnya berjalan sangat lambat.
Umumnya berbutir
lebih kasar dan jarang menunjukkan
adanya lubang-lubang gas.
b) Batuan Beku Korok(Gang) batuan yang terbentuk di daerah
korok atau celah kerak bumi sebelum
magma sampai ke permukaan bumi.
Proses pendinginan cepat .
Terdiri dari kristal besar, kristal
kecil, dan ada yang tidak mengkristal
Porfirit
granit
Porfir
diorit
c) Batuan Beku Luar Terbentuk di permukaan bumi
Proses pendinginan sangat cepat
Tidak menghasilkan kristal-kristal
batuan
Riolit
Basalt
Andesi
t
Obsidi
an
Scoria
Pumic
e(batu
apung)
2) Berdasarkan Mineral Penyusunnya
a) Batuan Beku Mineral Ringan tersusun oleh mineral-mineral ringan biasanya
berwarna terang, mudah pecah, dan banyak
mengandung silikat sehingga termasuk batuan
yang bersifat asam
b) Batuan Beku Mineral Berat tersusun atas mineral-mineral berat biasanya
berwarna gelap, sulit pecah dan kandungan
silikatnya sedikit sehingga termasuk batuan yang
bersifat basa.
b. Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses sedimentasi
(pengendapan). Proses terbentuknya batuan sedimen disebut diagenesis. Butir-butir batuan
sedimen berasal dari berbagai macam batuan melalui proses pelapukan, baik pelapukan oleh
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 11 -
angin maupun air. Butir-butir dari hasil dari pelapukan mengendap secara berlapis yang
makin lama makin menebal dan berbentuk padat. Adanya tekanan atau beban yang terlalu
berat inilah yang menyebabkan batuan berbentuk padat. Tekanan yang lama membentuk
agregat batuan yang padat. Karena pemadatan dan sedimentasi inilah berbagai endapan
berangsur-angsur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga
kelompok , yaitu sebagai berikut :
1) Berdasarkan tempat terbentuknya
Berdasarkan tempat terbentuknya(lingkungan pengendapan), batuan sedimen terdiri dari
No Jenis Batuan Sedimen Tempat proses pengendapan
a Glasial di daerah es atau gletser
b Fluvial di Sungai
c Limnis/lakustre di Danau, Rawa atau Waduk
d Marine di Laut
e Teristris di Darat
2) Berdasarkan tenaga yang Mengendapkan
No Jenis Batuan Sedimen Tenaga pengendapnya oleh
a Glasial Gletser
b Aeolis Angin
c Akuatis Air
3) Berdasarkan proses pengendapannya
No Jenis Batuan Sedimen Penjelasan Contoh
a Batuan Sedimen Klastika batuan sedimen yang
susunan kimianya sama
dengan batuan asalnya
Breksi
Konglomerat
b Batuan Sedimen Kimiawi batuan sedimen yang
diendapkan secara kimiawi
dan proses pengendapannya
terjadi perubahan susunan
kimianya
Batuan kapur
c Batuan Sedimen Organik batuan sedimen yang
diendapkan melalui kegiatan
organik
Terumbu
karang
Penjelasan batuan sedimen Klastika :
Batuan sedimen Klastika atau disebut juga dengan terrigenous atau deditrus, terdiri dari
kumpulan butiran (fragmen) batuan, matriks dan semen. Pemberian nama pada batuan
sedimen klastik pada umumnya berdasarkan pada besar butirnya, yaitu sebagai berikut :
No Nama Ukuran/besarnya butiran
(1) Boulder atau bongkah (bongkah konglomerat) > 256 mm
(2) Cobble atau kerakal (kerakal konglomerat) 64 – 256 mm
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 12 -
(3) Pebble atau kerikil (kerikil konglomerat) 4 – 64 mm
(4) Granule (batu pasir kasar) 2 – 4 mm
(5) Batu Pasir 0,063 – 2 mm
(6) Batu Lanau 0,004 – 0,063 mm
(7) Batu Lempung < 0,004
c. Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun
secara kimia sehingga menjadi berbeda dari batuan induknya. Proses perubahan batuan
metamorf dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain suhu yang tinggi, tekanan yang kuat
dan waktu yan lama.
Batuan metamorf terdiri dari tiga jenis, yaitu sebagai berikut :
No Nama batuan Keterangan Contoh batuan
1) Batuan Metamorf Kontak batuan terbentuk akibat
pengaruh suhu yang
tinggi
Marmer (berasal
dari batu
gamping/kapur)
2) Batuan Metamorf Dinamo batuan yang berubah
karena pengaruh
tekanan yang sangat
tinggi, dalam waktu
yang sangat lama dan
dihasilkan dari proses
pembetukan kulit bumi
oleh tenaga endapan.
Batuan ini banyak
ditemukan pada daerah-
daerah patahan dan
lipatan yang tersebar di
seluruh dunia.
batu lumpur
(mudstone) menjadi
batu tulis (slate)
3) Batuan Metamorf Pneumatolitis batuan yang berubah
karena pengaruh gas-
gas dari magma.
kuarsa dengan
gas boriium berubah
menjadi furmalin
(sejenis permata)
kuarsa dengan
gas fluorium berubah
menjadi topas (permata
berwarna kuning)
B. Bentuk muka bumi akibat tenaga ENDOGEN
Perubahan muka bumi ini disebabkan oleh dua gaya yaitu gaya endogen dan gaya eksogen.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 13 -
Tenaga endogen adalah tenaga pembentuk permukaan bumi yang berasal dari dalam bumi yang
bersifat membangun atau konstruktif.
Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme.
1. Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah vertikal maupun horisontal
yang mengakibatkan perubahan lokasi (dislokasi) lapisan batuan pada permukaan bumi.
Dislokasi adalah perubahan letak dari kompleks batuan, baik yang mengakibatkan putusnya
hubungan batuan atau tidak. Pada umunya bentukan hasil tenaga tektonisme berupa lipatan dan
patahan.
Tektonisme terdiri dari dua macam sebagai berikut :
a. Orogenesis
Orogenesis adalah suatu gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi wilayah
relatif sempit. Pada gerakan diagenesis ini terjadi pembentukan lipatan dan patahan.
1) Bentukan Lipatan
Lipatan adalah gerakan pada lapisan bumi yan tidak terlalu besar dan berlangsung dalam
waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat.
Kerutan atau lipatan bumi ini nantinya bisa membentuk pegunungan.Punggung lipatan
disebut dengan antiklinal dan lembah lipatan dinamakan sinklinal.
Contoh daerah lipatan yang besar adalah Pegunungan Sirkum Pacifik, Sirkum
Mediterania dan Pegunungan Bukit Barisan.
Daerah sinklinal yang sangat luas dinamakan geosinklinal.
Berdasarkan posisi sumbunya, jenis-jenis lipatan sebagai berikut :
- lipatan tegak
- lipatan miring
- lipatan menggantung
- lipatan isoklinal
- lipatan rebah
- lipatan kelopak
2) Bentukan Patahan (Sesar)
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 14 -
Patahan adalah gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung dalam
waktu yang cepat, sehingga dapat menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah.
Berdasarkan arah pergeserannya, sesar dapat dibedakan atas sesar normal/sesar turun,
sesar naik dan sesar mendatar.
Dari berbagai tipe sesar, dapat menghasilkan bentuk permukaan bumi sebagai berikut :
a) Horst (tanah naik), bagian dari patahan yang mengalami pengangkatan lebih
tinggi daripada daerah sekitarnya.
b) Graben/Slenk (tanah turun), bagian dari patahan yang posisinya lebih rendah
dibandingkan daerah sekitarnya.
b. Epirogenesis
Disebut juga pengangkatan atau penurunan benua, yaitu tenaga endogen yang bekerja pada
daerah yang relatif luas dengan kecepatan yang relatif lambat.
Epirogenesa dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Epirogenesa negatif
Yaitu gerak naik permukaan bumi yang mengakibatkan daratan naik dan air laut seolah-
olah turun. Dengan demikian daratan menjadi semakin luas.
Contohnya : munculnya pulau Buton, pulau Timor, pulau Nias dan Dataran Tinggi
Colorado (AS).
2) Epirogenesa positif
Yaitu gerak turun permukaan bumi yang mengakibatkan daratan turun dan permukaan air
laut seolah-olah naik. Akibatnya, sebagian besar daratan tergenang air sehingga kelihatan
semakin menyempit.
Contohnya : tenggelamnya pulau-pulau di Indonesia bagian Timur.
2. Vulkanisme
Vulkanisme yaitu peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung api, yaitu magma
yang bergerak dari lapisan dalam mantel menyusup ke lapisan lithosfer yang lebih atas atau
sampai ke permukaan bumi. Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terjadi
dari berbagai mineral dan mengandung gas yang larut di dalamnya. Suhu magma sangat tinggi
sehingga bersifat aktif. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya
gas yang terkandung di dalamnya. Magma dapat berbentuk padat, cair dan gas.Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo- 15 -
Gejala vulkanisme terbentuk dengan persyaratan sebaga berikut :
a. Terbentuknya dapur magma di Lapisan dalam kulit Bumi
Dapur magma/kantung magma adalah ruang di lapisan dalam kulit bumi tempat magma
berada. Kedalaman dan besarnya dapur magma beragam. Perbedaan letak dapur magma
merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan. Dapur magma yang letaknya dalam
menimbulkan letusan yang lebih kuat dibandingkan yang letaknya dangkal.
b. Intrusi Magma
Intrusi magma yaitu proses penerobosan magma melalui rekahan-rekahan/ retakan dan celah
pada lapisan batuan pembentuk lithosfer, akan tetapi tidak sampai keluar permukaan bumi.
Tekanan gas-gas yang terkandung di dalam magma itu sendiri yang menyebabkan terjadinya
proses intrusi. Dengan adanya proses pendinginan karena penurunan suhu, magma dapat
membeku dan membentuk bongkah-bongkah batuan yang sangat keras.
Intrusi magma sebelum mencapai permukaan bumi menghasilkan bentukan sebagai berikut :
1 Batholith merupakan dapur magma yang membeku
2 Lakolith batuan beku sebagai hasil magma yang menyusup antara dua
lapisan lithosfer yang berbentuk lensa cembung.
3 Sills atau kepingan
intrusi
berbentuk tipis mendatar, menyusup antara dua lapisan
lithosfer.
4 Korok/Gang batuan beku hasil intrusi magma yang berbentuk tipis,
memanjang memotong lithosfer dengan arah vertikal atau
miring.
c. Ekstrusi Magma
Ekstruksi/Erupsi magma adalah proses keluarnya magma sampai permukaan bumi.
Berdasarkan kekuatan letusannya, ekstrusi dibedakan sebagai berikut :
1) Erupsi Efusif
Erupsi Efusif adalah proses keluarnya magma dari gunung api yang berupa lelehan lava
dan lahar. Jenis ini terjadi jika magma relatif encer.
2) Erupsi Eksplosif
Erupsi Eksplosif adalah keluarnya magma ke permukaan bumi yang disertai
letusan/ledakan yan cukup dahsyat. Jenis ini terjadi jika cairan magma kental dan memiliki
kandungan gas yang relatif banyak.
Berdasarkan celah/lubang keluar, ekstrusi magma dibedakan sebagai berikut :
1) Erupsi Linier
Proses keluarnya magma melalui celah/retakan yang memanjang, sehingga membentuk
deretan gunung api. Misalnya, deretan gunung api sepanjang pulau Jawa.
2) Erupsi Areal
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 16 -
Proses keluarnya magma yang terjadi karena letak magma yang dekat dengan
permukaan bumi, sehingga magma membakar dan melelehkan lapisan batuan yang
berada diatasnya. Lubang magma berukuran besar, contohnya seperti pegunungan di
Argentina dan Paraguay.
3) Erupsi Sentral
Proses keluarnya magma melalui satu lubang sehingga membentuk kerucut gunung api
yang terpisah-pisah. Erupsi sentral menghasilkan bentuk gunung sebagai berikut :
Pembeda Strato Perisai/Tameng Maar
Sifat letusan Efusif dan Eksplosif Efusif Eksplosif
Sifat magma cair dan kental cair padat/kental
Tekanan gas sedang lemah kuat
letak dapur
magma
sedang dangkal dangkal dan dalam
bentuk gunung kerucut/berlapis-lapis tameng/landai seperti danau
contoh gunung G. Merapi
G. Merbabu
G. Semeru
G. Kelud
G. Maona Lea
G. Maona Kea
G.
Lamongan
G. Kelud
G. Kelimutu
Gambar
Tipe gunung api ditentukan berdasarkan kedalaman dapur magma, volume dapur magma
dan kekentalan (viscositas) magma. Menurut tipe letusan, gunung api dibedakan sebagai
berikut :
sifat lava tekanan
gas
letak dapur
magma
hasil
letusan
contoh
Hawaii encer rendah dangkal lava cair - G.
Maona Loa
- G.
Maona Kea
- G.
Kilauea
Stromboli encer sedang dangkal eflata - G.
Vesuvius
- G.
Raung
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 17 -
- G. Batur
(Bali)
Vulkano kuat encer
agak
kental
tinggi dalam eflata - G.
B
r
o
m
o
- G. Etna
-
Vulkano
lemah
encer sedang dangkal eflata G. Semeru
Merapi kental rendah sangat
dangkal
lava pijar,
awan
panas, lahar
dingin
G. Merapi
Perret/Plinian encer
sampai
kental
tinggi sangat dalam gas sangat
tinggi dan
dihiasi awan
berbentuk
bunga kol
G. Krakatau
Pelee kental tinggi dalam awan pijar G. Pelee
Sint Vincent kental sedang dangkal lahar panas G. Kelud
Letusan gunung api mengeluarkan material yang bermacam-macam. Material/benda
vulkanis ini dapat berbentuk padat, cair dan gas.
a. Benda padat/eflata, antara lain sebagai berikut :
1) Bom batu-batu sebesar kepal tangan manusia yang keluar dari
gunung api saat terjadi letusan.
2) Kerikil batu kerikil yang keluar saat terjadi letusan
3) Lapili, batu-batu sebesar biji kacang hijau yang keluar saat terjadi
letusan
4) Pasir Vulkanik batu-batu kecil sebesar pasir yang dikeluarkan dari lubang
kepundan gunung api.
5) Abu Vulkanik abu yang dikeluarkan gunung api
6) Scoria material magmatik berwarna kehitaman, kecoklatan hingga
kemerahan, mempunyai struktur agak berongga, agak berat,
dan cenderung tenggelam di dalam air.
7) Batu Apung batuan berongga yang berasal dari buih magma yang cepat
membeku pada saat buih tersebut terlempar keatas pada
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 18 -
waktu terjadi letusan gunung api.
b. Benda cair, terdiri dari :
1) Lava magma yang berada di kawah (lubang kepundan ) dan akan
meleleh di lereng gunung apabila terjadi letusan/erupsi.
2) lahar panas lelehan lumpur panas yang terbentuk dari lava bercampur air
yang berasal dari lubang kepundan (kawah yang terisi sebagai
danau kepundan),
3) lahar dingin lelehan lumpur dingin yang dihanyutkan oleh air hujan
c. Benda gas, terdiri dari :
1) Solfator gas belerang (H2S)
2) Fumarol berupa uap air (H2O),
3) Mofet berbentuk CO2 yang berbahaya
Manfaat gunung api bagi kehidupan :
a) sebagai daerah penangkap atau mendatangkan hujan
b) abu vulkanik dapat menyuburkan tanah
c) menjadikan letak mineral (tambang) dekat dengan permukaan bumi.
d) dapat dijadikan tempat pariwisata
Usaha mengurangi bahaya dari gunung berapi :
a) membuat terowongan atau jalur untuk tempat mengalirnya lahar
b) mengadakan pos-pos pengamatan gunung api
c) mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di lereng-lereng gunung api.
1. Seisme/Gempa bumi
a. Pengertian gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran yang dirasakan oleh manusia/alat pada permukaan bumi yang
disebabkan oleh tenaga indogen.
b. Berdasarkan penyebabnya
1) gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan pergeseran lapisan batuan (dislokasi)
berupa patahan/retakan.
2) gempa vulkanik, yaitu gempa yang disebabkan adanya letusan gunung api
3) gempa runtuhan, yaitu gempa yang disebabkan runtuhnya atap gua yan terdapat di dalam
lithosfer. Contoh; runtuhnya terowongan tambang dan gua kapur.
c. Berdasarkan bentuk episentrumnya
1) gempa linier yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk garis (linier). Pada umumnya
gempa tektonik merupakan jenis gempa linier.
2) gempa sentral yaitu episentrum gempanya berupa titik. Gempa vulkanik dan gempa
runtuhan termasuk episentrum titik.Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo- 19 -
d. Berdasarkan letak hiposentrumnya
1) gempa dalam, jika letak hiposentrumnya antara 300 – 700 km
2) gempa intermidier, jika letak hiposentrumnya 100 – 300 km
3) gempa dangkal, jika letak hiposentrumnya kurang dari 100 km
e. Berdasarkan jarak episentrumnya
1) gempa dekat (lokal), jika jarak episentrumnya kurang dari 10.000 m
2) gempa jauh, jika jarak episentrumnya lebih dari 10.000 m
f. Istilah-istilah yang berkaitan dengan
gempa
1 Seismologi : ilmu yang mempelajari gempa bumi
2 Seismograf : alat pencatat gempa
3 Seismogram : hasil gambaran seimograf yang berupa garis-garis
patah
4 Hiposentrum : pusat gempa di dalam bumi
5 Episentrum : tempat di permukaan bumi/permukaan laut yang
tepat di atas hiposentrum. Pusat gempa di
permukaan bumi
6 Homoseista : garis khayal pada permukaan bumi yang mencatat
gelombang gempa primer pada waktu yang sama
7 Pleistoseista : garis khayal yang membatasi sekitar episentrum
yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa
8 Isoseista : garis pada peta yang menghubungkan tempat-
tempat yang mempunyai kerusakan fisik yang
sama
9 Mikroseista : gempa yang terjadi sangat halus/lemah dan dapat
diketahui hanya dengan menggunakan alat gempa
10 Makroseista : gempa yang terjadi sangat besar kekuatannya,
sehingga tanpa menggunakan alat mengetahui
jika terjadi gempa
g. Gelombang gempa bumi
1) gelombang primer (longitudinal), adalah gelombang gempa yang dirambatkan dengan
kecepatan antara 7 – 14 km/detik. Gelombang inilah yang pertama tercatat oleh
seismograf.
2) gelombang sekunder (transversal), adalah gelombang gempa yang dirambatkan dengan
kecepatan 4 – 7 km/detik.
3) gelombang panjang (permukaan), adalah gelombang gempa yang dirambatkan dengan
kecepatan kurang dari 3,5 km/detik
h. Cara menentukan letak episentrum
1) Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak pada satu homoseista. Homoseista
adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat di permkaan bumi yang mencatat
getaran gempa pertama pada waktu yang sama. Jika kota A, B dan C mencatat getaran
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 20 -
gempa pertama pada jam 10.31.56. berarti ketiga tempat itu terletak pada homoseista.
Untuk mencari episentrumnya hubungkan PQ dengan sebuah garis, demikian juga QR,
kemudian buatlah garis sumbu kedua garis itu, maka titik potong kedua garis sumbu itulah
tempat episentrum yang dicari.
2) Dengan menggunakan hasil pencatatan 3 seismograf, orang dapat menentukan letak
episentrum gempa. Seismograf yang digunakan yaitu seismograf vertikal, seismograf
horisontal (dipasang barat timur), dan seismograf horisontal (dipasang utara selatan).
3) Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat episentrum.
Untuk mengetahui jarak episentrum suatu gempa dapat menggunakan rumus Laska :
A = ( S – P ) – 1 menit x 1000 km
A = jarak episentrum dari stasiun pencatat gempa
S = waktu yang menunjukkan pukul berapa gelombang sekunder tercatat di stasiun
P = waktu yang menunjukkan berapa gelombang primer tercatat di stasiun
1 menit (ketetapan)
1000 km (ketetapan)
C. Bentuk Muka Bumi akibat tenaga EKSOGENEksogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar bumi, bersifat merusak atau
destruktif, yang meliputi :
a. Pelapukan (Weathering)
Pelapukan adalah segala perubahan dalam batuan karena pengaruh keadaan cuaca (misalnya
air, suhu)
Apabila kecepatan dari pelapukan itu tidak dapat mengikuti kecepatan runtuhnya lapisan batuan
yang lapuk, maka batuan asli akan terkelupas dan terbuka telanjang. Hal ini disebut denudasi.
Macam-macam pelapukan :
1) Pelapukan Fisik (Mekanik)
Pelapukan mekanik merupakan pelapukan batuan yang tidak disertai dengan perubahan
susunan kimia, seperti batuan besar pecah dan berubah menjadi kecil, selanjutnya sampai
halus, tetapi susunan kimianya sama dengan batuan induknya.
Sebab-sebab pelapukan mekanis :
Insolasi (pengaruh sinar matahari) dan perubahan suhu
Pengerjaan pembekuan atau celah batu
Pengerjaan garam
Daya erosi
Gelombang laut yang memukul pantai
2) Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia merupakan pelapukan batuan melalui proses kimia yang disertai dengan
perubahan susunan zat dari mineral batuan induknya. Peristiwa ini banyak terdapat di daerah
kapur yang menimbulkan gejala-gejala karst. Beberapa gejala karst yang banyak
hubungannya dengan pelapukan kimia, yaitu :
Karena batuan kapur mudah larut oleh air hujan yang banyak mengandung CO2, maka
pada permukaan batuan kapur selalu terdapat celah-celah. Ditempat perpotongan celah-
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 21 -
celah itu larutan lebih banyak dan terjadi lubang-lubang kecil yang disebut karren.
Pipa karst, yaitu lubang kecil dan dalam, dindingnya curam.
Doline, yaitu lubang yang berbentuk corong. Menurut terjadinya doline dapat dibagi
menjadi dua :
(1) Doline Corrosion, karena proses larutan. Didasar doline diendapkan tanah
kapur yang disebut terrarosa atau tanah merah.
(2) Dolin terban terjadinya karena atap gua runtuh.
Ponor, yaitu pipa karst dan doline terjadi didaerah kapur yang air tanahnya cukup dalam.
Uvala, lubang doline yang lama kelamaan makin lebar dan akhirnya menjadi satu.
Polye, deretan uvala-uvala atau deretan doline-doline besar
Sungai dibawah tanah, yaitu sungai yang terdapat didalam tanah kapur. Karena sifat
lapisan kapur yang pecah-pecah dan mudah larut , maka kadang –kadang sungai yang
melalui daerah kapur sekonyong-konyong hilang dan keluar lagi ditempat lain.
Gua di batuan kapur, yaitu gua-gua yang terdapat di dalam tanah kapur. Dari atap gua itu
menetes air yang merupakan endapan dari air hujan. Karena itu, terjadi endapan batu
kapur pada atap gua memanjang kebawah yang disebut stalaktit. Dari dasar tanah kapur
juga terdapat endapan yang menjulang keatas disebut stalakmit.
3) Pelapukan Biologis (Organik)
Pelapukan organik merupakan pelapukan batuan yang disebabkan oleh organisme-
organisme (tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia). Manusia dapat merusak ekosistem yang
lebih besar lagi, tetapi dapat juga memelihara ekosistem yang sudah rusak dan
memperbaharui lagi. Pelapukan organis sebagian masuk pelapukan fisik dan sebagian
pelapukan kimia.
Pelapukan biologis dapat digolongkan menjadi dua
Pelapukan biologis fisik, misalnya tekanan akar, merayapnya cacing, dan sebagainya.
Pelapukan biologis kimia, misalnya pelapukan bunga tanah (humus), pengerjaan jasad-
jasad hidup pada batuan yaitu dengan jalan mengeluarkan zat-zat tertentu.
b. Erosi
Erosi adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan
benda-benda seperti air mengalir, es, angin dan gelombang atau arus.
1) Erosi Air
Air yang mengangkut batu-batuan yang hancur mempunyai kekuatan mengikis lebih besar.
Peristiwa gesekan pada erosi air tergantung pada :
Kecepatan gerak
Daya angkut air
Keadaan permukaan
2) Erosi Air Laut
Pengikisan batuan yang disebabkan oleh pengerjaan air laut disebut abrasi. Besar kecilnya
gelombang atau kecepatan angin , dapat menimbulkan perubahan bentuk di sepanjang pantai
disebut abrasi platform.
3) Erosi Es
Pengikisan yan disebabkan oleh pengerjaan es disebut erosi glasial atau eksarasi. Didaerah
pegunungan yang tinggi sering terjadi salju abadi atau es. Es bergerak turun melalui lereng
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 22 -
yang mengikis dasar lereng gunung serta mendorongnya ke lembah.
4) Erosi Angin
Erosi angin atau korasi terjadi karena adanya perombakan batuan yang sudah pecah atau
hancur akibat pelapukan. Angin mengangkat bagian-bagian debu yang menerbangkannya.
c. Sedimentasi
Lapisan hasil pelapukan yang terjadi dipermukaan bumi, baik di daratan yang rata maupun di
lereng-lereng bukit, pegunungan atau gunung dipengaruhi oleh bermacam-macam kekuatan.
Daerah yang terkena pelapukan maupun yang menerima hasil pelapukan menghasilkan struktur
morfologi yang berbeda-beda.
Bentukan-bentukan dalam proses pengendapan/sedimentasi didaerah pantai
① Pesisir (Beach)
Pesisir (beach) adalah pantai yang terdiri atas endapan pasir sebagai hasil erosi
② Dune
Dune adalah bukit pasir di daerah pedalaman yang terjadi sebagai akibat hembusan angin
didaaerah pasir yang luas.
③ Spit dan Bar
Spit adalah material pasir sebagai proses pengendapan yang terdapat dimuka teluk,
berbentuk memanjang dan salah satu ujungnya menyatu dengan daratan, sedang ujung lain
terdapat di laut.
Bar adalah punggungan pasir dan kerikil yang diendapkan tepat diseberang teluk, bila Bar ini
menghubungkan dua pulau disebut Tombolo.
④ Delta
Delta adalah bentukan dari proses pengendapan erosi yang dibawa oleh aliran sungai di
daerah pantai. Dalam proses sedimentasi/pengendapan ini akan menghasilkan batuan
sedimentasi.
Batuan sedimen dapat diklasifikasikan berdasarkan tenaga alam yang mengangkut dan
tempat sedimen :
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya
Sedimen akuatis ; pengendapan oleh air
Sedimen aeris (aeolis) ; pengendapan oleh angin
Sedimen glasial ; pengendapan oleh es
Sedimen marin ; pengendapan oleh air laut
Berdasarkan tempatnya :
Teristris ; pengendapan di darat
Sedimen fluvial ; pengendapan di sungai
Sedimen limnis ; pengendapan di rawa-rawa/danau
Sedimen marine ; pengendapan di laut
Sedimen glasial ; pengendapan di daerah es
d. Masswashting
Penghancuran massal batu-batuan hasilnya adalah pengrataan relief muka bumi, penghancuran
massal (masswashting) dibedakan menjadi :
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 23 -
1) Slow flowage, yang meliputi beberapa gerakan menjalar yang perlahan
menuruni lereng-lereng yang disebut creep. Adapun macam-macam creep adalah :
Soil creep : tanah menjalar
Talus creep : puing-puing yang menuruni lereng
Rock creep : bergesernya batuan besar secara perlahan
Rode glacial creep : sekumpulan batuan menuruni lereng terlihat seperti gletser
2) Rapid flowage, sebagai aliran cepat, meliputi :
Earth flow ; creep yang lebih cepat
Mud flow : aliran lumpur bercampur fragmen batuan melalui saluran
Dubois avalanche : menuruni lereng terjal dan sempit
3) Land slides : aliran tanah yang dapat dilihat mata
4) Subsidence : jatuhnya material (berpindah) tidak melalui permukaan yang
bebas, terjadi di daerah kapur (karst).
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 24 -
PEDOSFER
A. Jenis dan Proses Terbentuknya Tanah
B. Tanah sebagai Lahan Potensial
C. Erosi Tanah dan Dampaknya terhadap
Kehidupan
D. Kesuburan Tanah
E. Pelestarian Tanah
F. Kelas/Klasifikasi Kemampuan Lahan
G. Lahan Potensial dan Lahan Kritis
PEDOSFER
1. Pedosfer atau tanah adalah lapisan kulit bumi yang tipis terletak di bagian paling atas permukaan bumi.
Tanah dalam Bahasa Inggris disebut soil.
Menurut Dokuchaev: tanah adalah suatu benda fisis yang berdimensi tiga terdiri dari panjang,
lebar, dan dalam yang merupakan bagian paling atas dari kulit bumi. Sedangkan lahan Bahasa
Inggrisnya disebut land, lahan merupakan lingkungan fisis dan biotik yang berkaitan dengan daya
dukungnya terhadap perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Yang dimaksud dengan
lingkungan fisis meliputi relief atau topografi, tanah, air, iklim. Sedangkan lingkungan biotik
meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Jadi kesimpulannya pengertian lahan lebih luas
daripada tanah.2. Faktor-faktor pembentuk tanah.
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah, antara lain iklim,
organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Faktor-faktor
tersebut dapat dirumuskan dengan rumus sebagai berikut:
T = f (i, o, b, t, w)
Keterangan:
T = tanah b = bahan induk
f = faktor t = topografi
i = iklim w = waktu
o = organisme
Faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan sebagai berikut:a. Iklim
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua, yaitu suhu dan curah hujan.
1. SuhuSuhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula.
2. HujanCurah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 25 -
b. Organisme (Vegetasi, Jasad renik / mikroorganisme)
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal:1) Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi.
Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut oleh air.
2) Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
3) Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah
4) Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah.
c. Bahan Induk
Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen (endapan), dan batuan
metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami
pelapukan dan menjadi tanah.
Tanah yang terdapat di permukaan bumi sebagian memperlihatkan sifat (terutama sifat kimia)
yang sama dengan bahan induknya. Bahan induknya masih terlihat misalnya tanah berstuktur
pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan mineral
bahan induk akan mempengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi diatasnya. Bahan
induk yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah dengan kadar ion Ca yang
banyak pula sehingga dapat menghindari pencucian asam silikat dan sebagian lagi dapat
membentuk tanah yang berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan
kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah.
d. Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:a. Tebal atau tipisnya lapisan tanah Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit
lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjai sedimentasi.
b. Sistem drainase/pengaliran Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi asam.
e. Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian
yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak
mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk
seperti kuarsa.Karena proses pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah berubah
berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.
Tanah Muda ditandai oleh proses pembentukan tanah yang masih tampak pencampuran antara
bahan organik dan bahan mineral atau masih tampak struktur bahan induknya. Contoh tanah muda
adalah tanah aluvial, regosol dan litosol.
Tanah Dewasa ditandai oleh proses yang lebih lanjut sehingga tanah muda dapat berubah
menjadi tanah dewasa, yaitu dengan proses pembentukan horison B. Contoh tanah dewasa adalah
andosol, latosol, grumosol.
Tanah Tua proses pembentukan tanah berlangsung lebih lanjut sehingga terjadi proses
perubahan-perubahan yang nyata pada horizon-horoson A dan B. Akibatnya terbentuk horizon ARe – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo- 26 -
3. Jenis-jenis tanah di Indonesiaa. Organosol atau Tanah Gambut atau Tanah Organik
JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA
Pada uraian materi ini akan dibahas jenis-jenis tanah
yang terdapat di Indonesia. Jenis tanah yang terdapat di Indonesia bermacam-macam, antara
lain:
1. Organosol atau Tanah Gambut atau Tanah Organik
Jenis tanah ini berasal dari bahan induk organik seperti dari hutan rawa atau
rumput rawa, dengan ciri dan sifat: tidak terjadi deferensiasi horizon secara
jelas,ketebalan lebih dari 0.5 meter, warna coklat hingga kehitaman, tekstur debu
lempung, tidak berstruktur, konsistensi tidak lekat-agak lekat, kandungan organik lebih dari
30% untuk tanah tekstur lempung dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir, umumnya
bersifat sangat asam (pH 4.0), kandungan unsur hara rendah.
Berdasarkan penyebaran topografinya, tanah gambut dibedakan menjadi tiga
yaitu:
a. gambut ombrogen: terletak di dataran pantai berawa, mempunyai ketebalan 0.5 – 16
meter, terbentuk dari sisa tumbuhan hutan dan rumput rawa, hampir selalu tergenang air,
bersifat sangat asam. Contoh penyebarannya di daerah dataran pantai Sumatra,
Kalimantan dan Irian Jaya (Papua);
b. gambut topogen: terbentuk di daerah cekungan (depresi) antara rawa-rawa di daerah
dataran rendah dengan di pegunungan, berasal dari sisa tumbuhan rawa, ketebalan 0.5 –
6 meter, bersifat agak asam, kandungan unsur hara relatif lebih tinggi. Contoh
penyebarannya di Rawa Pening (Jawa Tengah), Rawa Lakbok (Ciamis, Jawa Barat), dan
Segara Anakan (Cilacap, Jawa Tengah); dan
c. gambut pegunungan: terbentuk di daerah topografi pegunungan, berasal dari sisa
tumbuhan yang hidupnya di daerah sedang (vegetasi spagnum). Contoh penyebarannya
di Dataran Tinggi Dieng.
Berdasarkan susunan kimianya tanah gambut dibedakan menjadi:
a. gambut eutrop, bersifat agak asam, kandungan O2 serta unsur haranya lebih tinggi;
b. gambut oligotrop, sangat asam, miskin O2 , miskin unsur hara, biasanya selalu tergenang
air; dan
b. mesotrop, peralihan antara eutrop dan oligotrop.
c. Aluvial
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan induk
aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur , konsistensi dalam keadaan
basah lekat, pH bermacam-macam, kesuburan sedang hingga tinggi. Penyebarannya di
daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai dan daerah cekungan (depresi).
d. Regosol
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi horizon, tekstur pasir, struktur
berbukit tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral, kesuburan sedang, berasal
dari bahan induk material vulkanik piroklastis atau pasir pantai. Penyebarannya di daerah
lereng vulkanik muda dan di daerah beting pantai dan gumuk-gumuk pasir pantai.
e. Litosol
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 27 -
Tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan profil, batuan induknya batuan beku atau
batuan sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30 cm) bahkan kadang-kadang
merupakan singkapan batuan induk (outerop). Tekstur tanah beranekaragam, dan pada
umumnya berpasir, umumnya tidak berstruktur, terdapat kandungan batu, kerikil dan
kesuburannya bervariasi. Tanah litosol dapat dijumpai pada segala iklim, umumnya di
topografi berbukit, pegunungan, lereng miring sampai curam.
f. Latosol
Jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi diferensiasi horizon, kedalaman dalam, tekstur
lempung, struktur remah hingga gumpal, konsistensi gembur hingga agak teguh, warna coklat
merah hingga kuning. Penyebaranya di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 –
1000 meter, batuan induk dari tuf, material vulkanik, breksi batuan beku intrusi.
g. Grumosol
Tanah mineral yang mempunyai perkembangan profil, agak tebal, tekstur lempung berat,
struktur kersai (granular) di lapisan atas dan gumpal hingga pejal di lapisan bawah,
konsistensi bila basah sangat lekat dan plastis, bila kering sangat keras dan tanah retak-retak,
umumnya bersifat alkalis, kejenuhan basa, dan kapasitas absorpsi tinggi, permeabilitas
lambat dan peka erosi. Jenis ini berasal dari batu kapur, mergel, batuan lempung atau tuf
vulkanik bersifat basa. Penyebarannya di daerah iklim sub humid atau sub arid, curah hujan
kurang dari 2500 mm/tahun.
h. Podsolik Merah Kuning
Tanah mineral telah berkembang, solum (kedalaman) dalam, tekstur lempung hingga
berpasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, bersifat agak asam (pH kurang dari 5.5),
kesuburan rendah hingga sedang, warna merah hingga kuning, kejenuhan basa rendah, peka
erosi. Tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa, tuf vulkanik, bersifat asam. Tersebar di
daerah beriklim basah tanpa bulan kering, curah hujan lebih dari 2500 mm/tahun.
i. Podsol
Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, susunan horizon terdiri dari horizon
albic (A2) dan spodic (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir,struktur gumpal,
konsistensi lekat, kandungan pasir kuarsanya tinggi, sangat masam, kesuburan rendah,
kapasitas pertukaran kation sangat rendah, peka terhadap erosi, batuan induk batuan pasir
dengan kandungan kuarsanya tinggi, batuan lempung dan tuf vulkan masam. Penyebaran di
daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun tanpa bulan kering, topografi
pegunungan. Daerahnya Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan Irian Jaya (Papua).
j. Mediteran Merah – Kuning
Jenis tanah mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal, warna
agak coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik tinggi, tekstur geluh berdebu,
struktur remah, konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak (smeary), kadang-kadang
berpadas lunak, agak asam, kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang, kelembaban
tinggi, permeabilitas sedang dan peka terhadap erosi. Tanah ini berasal dari batuan induk abu
atau tuf vulkanik. dll.
4. Kerusakan Tanah
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 28 -
PENYEBAB TERJADINYA KERUSAKAN TANAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
1. Penyebab Kerusakan Tanah
Kerusakan tanah dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut:
a. Perusakan hutan
Akibat dari hutan yang rusak dapat mengurangi daya serap tanah dan mengurangi
kemampuannya dalam menampung dan menahan air, sehingga tanah mudah tererosi.
b. Proses kimiawi air hujan
Air hujan merupakan faktor utama terjadinya kerusakan tanah melalui proses perubahan
kimiawi dan sebagian lagi karena proses mekanis.
c. Proses mekanis air hujan
Air hujan yang turun sangat deras dapat mengikis dan menggore tanah di permukaannya
sehingga bisa terbentuk selokan. Pada daerah yang tidak bervegetasi, hujan lebat dapat
menghanyutkan tanah berkubik-kubik. Air hujan dapat pula menghanyutkan lumpur sehingga
terjadi banjir lumpur.
d. Tanah longsor
Tanah longsor adalah turunnya atau ambruknya tanah dan bebatuan ke
bawah bukit. Hujan mempercepat longsornya tanah karena tanah menjadi longgar dan berat.
Pelongsoran hanya terjadi pada lapisan luar yang terlepas dari permukaan tanah.
e. Erosi oleh air hujan
Pergerakan tanah dapat disebabkan oleh air hujan, misalnya tanah labil yang ada di pinggir-
pinggir sungai apabila tertimpa hujan lebat akan lepas danjatuh ke sungai.
f. Kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran.
g. Terkumpulnya garam di daerah perakaran (salinisasi).
h. Penjenuhan tanah oleh air (waterlogging) dan erosi.
5. Dampak kerusakan tanah bagi kehidupan
Kerusakan tanah yang utama adalah akibat erosi. Erosi tidak hanya menyebabkan kerusakan
tanah di tempat erosi, tetapi juga kerusakan-kerusakan di tempat lain yaitu hasil-hasil erosi
tersebut diendapkan.
a. Kerusakan di tempat terjadinya erosi
Kerusakan tanah di tempat terjadinya erosi terutama akibat hilangnya sebagian tanah dari tempat
tersebut karena erosi. Hilangnya sebagian tanah
ini mengakibatkan hal-hal berikut:
1) penurunan produktifitas tanah;
2) kehilangan unsur hara yang diperlukan tanaman;
3) kualitas tanaman menurun;
4) laju infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air berkurang;
5) struktur tanah menjadi rusak;
6) lebih banyak tenaga diperlukan untuk mengolah tanah;
7) erosi gully dan tebing (longsor) menyebabkan lahan terbagi-bagi dan mengurangi luas lahan
yang dapat ditanami; dan
8) pendapatan petani berkurang.
Kerusakan di tempat penerima hasil erosi Erosi dapat juga menyebabkan kerusakan-kerusakan
di tempat penerima hasil erosi. Erosi memindahkan tanah berikut senyawa-senyawa kimia yangRe – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo- 29 -
ada di dalamnya seperti unsur-unsur hara tanaman (N,P, bahan organik dan sebagainya) atau
sisa-sisa pestisida dan herbisida (DDT, Endrin dan lain- lain).
Pengendapan bahan-bahan tanah berikut senyawa-senyawa kimia yang dikandungnya dapat
dikatakan sebagai polusi (pencemaran) di tempat tersebut. Pencemaran yang disebabkan oleh
bahan-bahan padat tanah disebut “polusi sedimen”, sedangkan pencemaran oleh senyawa-
senyawa kimia yang ada di dalam tanah disebut “polusi kimia”. Polusi kimia dari tanah dapat
dibedakan menjadi polusi kimia dari unsur hara (pupuk) dan polusi kimia dari pestisida/ herbisida.
Polusi sedimen: adalah pengendapan bahan tanah yang tererosi ke tempat lain. Pengendapan ini dapat
menyebabkan:
1. Pendangkalan sungai sehingga kapasitas sungai menurun.
Akibatnya menambah terjadinya banjir, apalagi kalau banyak air mengalir sebagai aliran
permukaan (run off) karena hilangnya vegetasi di daerah hulu.
2. Tanah-tanah yang subur kadang-kadang menjadi rusak karena
tertimbun oleh tanah-tanah kurus atau batu-batuan, pasir, kerikil dari tempat lain.
3. Apabila digunakan untuk air minum, air yang kotor itu perlu lebih
banyak biaya untuk membersihkannya.
4. Karena air yang keruh, maka mengurangi fotosintesis dari tanaman
air (karena sinar matahari sulit menembus air).
5. Perubahan-perubahan dalam jumlah bahan yang diangkut
mempengaruhi keseimbangan sungai tersebut. Apabila terjadi pengendapan di suatu dam,
maka air yang telah kehilangan sebagian dari bahan yang diangkutnya tersebut akan mencari
keseimbangan baru dengan mengikis dasar saluran atau pondasi dari dam tersebut sehingga
menyebabkan kerusakan.
6. Kadang-kadang polusi sedimen dapat memberi pengaruh baik yaitu
bila terjadi pengendapan tanah-tanah subur, misalnya tanah-tanah aluvial di sekitar sungai.
Polusi kimia dari pupuk. Polusi kimia dari pupuk merupakan polusi unsur-unsur hara tanaman.
Tanah-tanah yang dipindahkan oleh erosi pada umumnya mengandung unsur hara lebih tinggi
daripada tanah yang ditinggalkannya. Hal ini disebabkan lapisan tanah yang tererosi umumnya
adalah lapisan atas yang subur.
Disamping itu fraksi tanah yang halus (debu) lebih mudah tererosi oleh karena itu unsur hara dari
pupuk terutama “P” sebagian besar diserap butir-butir tanah tersebut maka banyak unsur “P”
yang hilang karena erosi. Disamping itu sebagian besar “P” dalam tanah sukar larut sehingga P
diangkut ke tempat lain bersama bagian-bagian padat dari tanah. Unsur-unsur hara yang mudah
larut seperti Nitrogen (Nitrat), umumnya diangkut ke tempat lain bersama dengan aliran
permukaan (run off) atau air infiltrasi (peresapan). Polusi unsur hara N dan P pada air irigasi
memberi akibat baik karena dapat menyuburkan tanaman. Polusi N pada air minum dapat
membahayakan kesehatan. Misalnya terlalu banyak Nitrat akan menyebabkan penyakit pada bayi
yang dikenal dengan nama Metahemoglobinemia.- Polusi unsur hara di danau dapat
mengganggu keseimbangan biologis. Danau yang tadinya miskin unsur hara (oligotropik)
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 30 -
diperkaya dengan unsur P dan unsur hara lain sehingga kesuburannya meningkat menjadi
sedang (mesotropik), dan seterusnya menjadi subur (eutropik). Proses ini disebut proses
eutrofikasi.
Sebagai akibat proses eutrofikasi ini maka terjadilah perkembangan algae yang sangat banyak
(algae bloom), sehingga mengurangi tersedianya oksigen bagi ikan dan makhluk lain yang hidup
dalam air tersebut. Selain itu air yang penuhalgae akan mempunyai rasa dan bau yang tidak enak
untuk keperluan air minum. Pencegahan polusi unsur hara yang terbaik adalah dengan cara
pemberian pupuk sedemikian rupa sehingga semua unsur hara dapat diserap tanaman. Dalam
prakteknya hal demikian tidak mungkin dapat dilakukan sehingga dianjurkan penanggulangan
yang lebih praktis yaitu dengan cara mencegah terjadinya erosi dan run off yang berlebihan
dengan menggunakan kaidah-kaidah pengawetan tanah dan air.
Polusi kimia oleh bahan-bahan pestisida. Pestisida dapat digolongkan menjadi dua golongan
besar yaitu pestisida yang mudah larut (hancur) dan pestisida yang sukar hancur. Golongan yang
sukar hancur (larut) merupakan polusi pestisida yang utama. Disamping sukar larut jenis
pestisida ini diserap oleh butir- butir tanah halus seperti halnya unsur P sehingga lebih banyak
terangkut ke tempat lain bersama tanah-tanah yang tererosi. Seperti halnya unsur hara, polusi
pestisida banyak menimbulkan masalah pada persediaan air, terutama mengganggu pada bidang
kesehatan. Ada hal yang perlu diketahui yaitu terjadinya proses biomagnification melalui siklus
rantai makanan untuk beberapa jenis pestisida terutama yang dapat diserap dengan kuat dalam
jaringan tubuh seperti DDT. Dengan proses ini pestisida yang mula-mula berkonsentrasi sangat
kecil yang tidak membahayakan lalu semakin banyak dan menjadi fatal (dapat menyebabkan
kematian). Pencegahan terjadinya polusi pestisida dapat dilakukan dengan membatasi
penggunaan pestisida yang banyak menimbulkan residu seperti DDT, Aldrin, Dieldrin, dan
sebagainya. Pencegahan yang paling baik sudah barang tentu mencegah terjadinya erosi dari
sumbernya. Dengan cara ini maka pestisida dan unsur hara yang terikat dalam butir-butir tanah
(DDT, Aldrin, Dieldrin) dapat dicegah untuk tidak menjadi sumber polusi. Unsur hara dan
pestisida yang mudah larut masih dapat mengalir ke tempat lain bersama air run off dan infiltrasi,
tetapi sumber polusi jenis ini tidak terlalu begitu membahayakan.
6. Erosi tanah.
Erosi adalah suatu proses penghancuran tanah (detached) dan kemudian tanah tersebut
dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angina, gletser atau gravitasi.Di Indonesia erosi
yang terpenting adalah disebabkan oleh air. Jenis-jenis Erosi oleh Air
a. Erosi percikan (splash erosion)b. Erosi lembar (sheet erosion)c. Erosi alur (rill erosion)d. Erosi gully (gully erosion)e. Erosi parit (channel erosion)f. Longsor
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Erosi Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya erosi air
adalah :a. Curah hujanb. Sifat-sifat tanahc. Lerengd. Vegetasi (tumbuhan)e. Manusia
7. Usaha untuk menanggulangi erosi tanah.Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo- 31 -
a. Metode Vegetatif
Metode vegetatif adalah metode pengawetan tanah dengan cara menanam vegetasi
(tumbuhan) pada lahan yang dilestarikan. Metode ini sangat efektif dalam pengontrolan erosi. Ada
beberapa cara mengawetkan tanah melalui metode vegetatif antara lain:
1). Penghijauan
2). Reboisasi
3). Penanaman secara kontur (contour strip cropping)
4). Penanaman tumbuhan penutup tanah (buffering)
5). Penanaman tanaman secara berbaris (strip cropping)
6). Pergiliran tanaman (crop rotation)
b. Metode Mekanik/Teknik
Metode mekanik adalah metode mengawetkan tanah melalui teknik-teknik pengolahan tanah
yang dapat memperlambat aliran permukaan (run off), menampung dan menyalurkan aliran
permukaan dengan kekuatan tidak merusak. Beberapa cara yang umum dilakukan pada metode
mekanik antara lain:
1). Pengolahan tanah menurut garis kontur (contour village),
2). Pembuatan tanggul/guludan/pematang bersaluran.
3). Pembuatan teras (terrassering
4). Pembuatan saluran air (drainase).
c. Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaik struktur tanah, yaitu meningkatkan kemantapan agregat (struktur tanah).
ATMOSFER
A. Identifikasi Ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya
1. Pengertian Atmosfer
Atmosfer adalah selubung udara yang tebal sekali menutupi seluruh permukaan bumi.
Kandungan/Unsur-unsur gas pada Atmosfer meliputi :
a. gas Nitrogen 78 %
b. oksigen 21 %
c. karbondioksida 0,03 %
d. argon 0,9 %
e. metana, kalium dan lain-lain 0,07 %
Ilmu yang mempelajari atmosfer yaitu lapisan udara yang menyelubungi bumi disebut
meteorologi. Hal yang dipelajari dalam meteorologi antara lain : awan, angin, guntur, gejala
cahaya, endapan air di udara.
Bagian-bagian meteorologi sebagai berikut :
1) Atmosfer bagian bawah diselidiki dengan alat-alat
sinopsis secara langsung misalnya termometer, barometer, barograf dan lain-lain.
2) Atmosfer bagian atas diselidiki dengan alat-alat :
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 32 -
a) Balon yang dilengkapi dengan meteorograf (alat
pencatat temperatur, tekanan, dan basah udara )
b) Balon yang dilengkapi dengan radio sonde yang
dapat memancarkan hasil penyelidikan mengenai temperatur, tekanan dan lengas udara
ke permukaan bumi.
3) Bagian atmosfer yang tidak dapat dicapai dengan balon
diselidiki dengan satelit.
Manfaat penyelidikan atmosfer antara lain :
1) untuk mengadakan ramalan cuaca, ini penting bagi penerbangan, pertanian, pelayaran dan
peternakan
2) untuk menyelidiki kemungkinan-kemungkinan mengadakan hujan buatan
3) untuk mengetahui sebab-sebab gangguan radio, televisi, dan bagaimana caranya
memperbaiki hubungan melalui udara
4) untuk mengetahui syarat-syarat hidup di lapisan udara bagian atas.
Tempat untuk menyelidiki atmosfer disebut stasiun meteorologi atau observatorium meteorologi.
2. Lapisan Atmosfer
Atmosfer terdiri dari lapisan-lapisan sebagai berikut :
1) Troposfer 0 – 12 km
a) Lapisan ini sangat besar pengaruhnya terhadap
kehidupan di bumi. Di dalam lapisan ini terjadi peristiwa-peristiwa cuaca, seperti angin,
hujan, awan, halilintar dan lain-lain.
b) Troposfer itu terdiri atas :
(1) Lapisan Planetair : 0 – 1 km
(2) Lapisan Konveksi : 1 – 8 km
(3) Lapisan Tropopause : 8 – 12 km
c) Temperatur troposfer relatif tidak konstan,
semakin tinggi suhu semakin rendah.
d) Ketinggian troposfer dikutub sekitar 8 km suhu
460C, didaerah sedang sekitar 11 km suhu 540C, dan di daerah equator ketebalan sekitar
16 km suhu 800C.
e) Tropopause adalah lapisan pembatas antara
lapisan troposfer dengan stratosfer. Temperaturnya relatif konstan.
f) Kegiatan udara secara vertikal (konveksi) terhenti
pada lapisan tropopause.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 33 -
2) Stratosfer : 12 – 80 km
a) Stratosfer terdiri atas tiga lapisan :
(1) Lapisan Isoterm : 12 -0 35 km
(2) Lapisan panas : 35 – 50 km
(3) Lapisan campuran : 50 – 80 km
b) Pada stratosfer juga tempat terbentuknya O3 lapisan Ozon pada ketinggian 35 km. Pada
stratosfer perbedaan ketinggian menyebabkan perbedaan temperatur
c) Lapisan Ozon yaitu lapisan pelindung troposfer dan permukaan bumi dari pancaran sinar
ultraviolet yang berlebihan sehingga tidak merusak kehidupan di bumi.
d) Stratopause merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dan mesosfer
e) Pada ketinggian 50 km suhu 50C disebut daerah stratopause
3) Mesosfer
a) Terletak diantara lapisan stratopause dan mesopause. Mesopause merupakan lapisan
peralihan antara mesosfer dengan termosfer.
b) Memiliki temperatur -500C sampai 700C.
c) Merupakan lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor
4) Ionosfer (Termosfer)
a) Didalam lapisan ini molekul dan atom-atom uadara sebagian atau seluruhnya mengalami
ionisasi.
b) Ionosfer ini juga terdiri atas tiga lapisan yaitu sebagai berikut :
(1) Lapisan E atau Kennellly Heaviside : 80 – 200 km
(2) Lapisan F atau lapisan Appleton : 200 – 400 km. Didalam kedua
lapisan itu gelombang radio mengalami pemantulan, yaitu gelombang panjang dan
pendek.
(3) Lapisan Atom : 400 – 800 km.
c) Suhu pada ionosfer dapat mencapai tinggi sekali sekitar 1.7000C
5) Eksosfer (Dissipasifer) : 800 – 1.000 km
a) Lapisan ini merupakan lapisan yang paling luar atmosfer bumi.
b) Pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat kecil
c) Karena renggangnya, benturan antara bagian-bagian udara jarang terjadi
d) Pada lapisan eksosfer, meteor mulai berinteraksi dengan susunan gas
atmosfer bumi.
e) Diluar lapisan eksosfer mulai terdapat angkasa luar.
B. Dinamika Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu tempat dan pada waktu yang singkat atau tertentu ,
sehingga cuaca selalu berubah-ubah dan daerahnya juga tidak begitu luas.
Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca pada daerah yang luas dan dalam waktu yang lama, lama
terjadinya perubahan iklim biasanya sekitar 30 tahunan.
Perbedaan pokok antara cuaca dari iklim adalah terletak pada daerah dan waktu
Unsur-unsur cuaca yang pokok meliputi suhu, tekanan udara, kelembaban udara
a. Suhu Udara
Bumi mendapatkan panas terutama diperoleh dari penyinaran matahari dengan jalan pemanasan
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 34 -
udara. Penyinaran tersebut sebagian dipantulkan dan dibiaskan, sebagian lagi diteruskan oleh
molekul-molekul udara langsung kearah bumi. Pemanasan permukaan bumi tersebut banyak
sedikitnya sinar ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut :
1) Sudut Datang Matahari
Makin tegak matahari berarti makin kecil sudut datang sinarnya maka makin banyak panas
yang diterima oleh permukaan bumi.
2) Lama Penyinaran Matahari
Makin lama siang hari, penyinaran akan lebih banyak. Didaerah tropika lama siang rata-rata
12 jam.
3) Keadaan Awan
Makin banyak awan maka makin sedikit sinar yang sampai ke permukaan bumi.
4) Keadaan Permukaan Bumi
(Daratan atau Air)
Daratan lebih cepat menjadi panas daripada air tetapi juga lebih cepat mengeluarkan panas.
Karena itu pada siang hari udara di daratan lebih panas daripada udara di atas laut. Sinar
yang sampai di bumi 43 % diserap dan diubah menjadi panas. Suhu tertinggi pada jam satu
atau dua siang dan terendah pada jam empat atau lima pagi.
5) Keadaan topografi
Tinggi rendah suatu tempat, makin tinggi, makin kecil temperaturnya.
6) Keadaan Tanah
Tanah putih memantulkan panas, tanah hitam menyerap panas.
Udara bersifat diaterman, artinya dapat melewatkan panas metahari. Sifat diaterman terdapat
pada udara murni. Setelah panas matahari sampai ke permukaan bumi, panas ini digunakan
bumi untuk memanasi udara di sekitarnya. Udara dapat menjadi panas karena proses :
Konveksi, pemanasan secara vertikal
Adveksi, penyebaran panas secara horisontal
Turbulensi, penyebaran panas secara berputar-putar.
Konduksi, pemanasan secara kontak/bersinggungan.
Suhu udara diukur dengan menggunakan termometer, keadaan suhu sepanjang hari juga dapat
diamati dengan termograf dan kertas yang berisikan catatan suhu disebut termogram.
b. Tekanan Udara
Udara mempunyai massa/berat .Besarnya tekanan diukur dengan barometer. Barograf adalah
alat pencatat tekanan udara. Tekanan udara dihitung dalam milibar. Garis pada peta yang
menghubunkan tekanan udara yang sama disebut isobar. Barometer aneroid sebagai alat
pengukur ketinggian tempat dinamakan altimeter yang biasa digunakan untuk mengukur
ketinggian pesawat terbang.
Tekanan udara pada suatau tempat berubah sepanjang hari. Hal ini tergambar pada barogarf.
Barograf adalah alat pencatat tekanan udara. Tekanan udara tinggi terjadi pada jam 10 pagi dan
jam 10 malam serta tekanan rendah pada jam 4 pagi dan jam 4 sore.
c. Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 35 -
dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan
uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya
turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik
air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.
Macam-macam kelembaban udara sebagai berikut :
3) Kelembaban relatif / Nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang
terkandung di udara pada suhu yang sama. Misalnya pada suhu 270C, udara tiap-tiap 1 m3
maksimal dapat memuat 25 gram uap air pada suhu yang sama ada 20 gram uap air,maka
lembab udara pada waktu itu sama dengan
20 x 100 % = 80 %
25
4) Kelembaban absolut / mutlak yaitu banyaknya uap air dalam gram pada 1 m3.
d. Angin
Angin adalah aliran udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke daerah
yang bertekanan udara rendah. Besarnya kecepatan angin ditentukan dengan alat anemometer
dan hasil catatannya disebut anemogram.
1. Pola Pergerakan Udara
Udara akan panas karena konveksi, adveksi, turbulensi dan konduksi.
a) Konveksi, adalah pemanasan secara vertikal
b) Adveksi, adalah penyebaran panas secara horisontal
c) Turbulensi, adalah penyebaran panas secara berputar-putar
d) Konduksi, adalah pemanasan secara kontak/singgungan.
2. Macam-macam Angin
Pada dasarnya angin di permukaan bumi dapat dibedakan menjai dua, yaitu angin tetap dan
angin lokal.
a) Angin tetap, adalah angin yang bergerak terus menerus sepanjang tahun dengan arah
tetap. Contohnya, angin barat, angin timur dan angin pasat.
(1) Angin barat
Angin barat terjadi dari zona tekanan maksimum subtropik utara bertiup ke arah utara.
Karena pengaruh rotasi angin ini, kemudian membelok ke arah timur menjadi angin
barat. Itulah sebabnya di zona antara 40o-60o LU dan di zona 40o-60o LS bertiup angin
barat.
(2) Angin timur
Di sekitar kutub utara dan selatan sampai sekitar lintang 60o LU dan 60o LS bertiup
angin timur. Sebenarnya angin itu di belahan utara sebagai angin timur laut dan di
belahan selatan sebagai angin tenggara. Tetapi, karena pembelokan akibat rotasi
sangat kuat, angin timurlah yang jadi.
(3) Angin pasat
Dari zona tekanan maksimum subtropik antara 30o-40o LU dan LS bertiup angin ke
arah zona tekanan minimum ekuator, yaitu angin pasat timur laut di belahan utara dan
angin pasat tenggara di belahan selatan. Karena suhu senantiasa lebih tinggi dari
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 36 -
sekitarnya, di daerah khatulistiwa udara membumbung ke atas. Di lapisan atas terjadi
aliran dari arah khatulistiwa ke arah zona tekanan maksimum subtropik sehingga di
zona ini udara bergerak turun. Dari proses ini 2 buah lingkaran peredaran udara di
daerah tropik.
b) Angin lokal, terjadi akibat perbedaaan tekanan udara di dua
daerah yang berdekatan.
(1) Angin gunung dan angin lembah
Pada siang hari pada bagian atas lereng gunung lebih dahulu menerima panas dan
tekanan udara dibagian itu lebih rendah daripada lembah sehingga bertiuplah angin
lembah. Sedang pada malam hari akan terjadi angin gunung.
(2) Angin turun yang kering / angin Fohn
Angin turun adalah angin yang bertiup dari puncak pegunungan menuju lembah. Angin
seperti itu bersifat kering dan panas.
Udara yang naik mengalami penurunan suhu sebelum terjadi pengembunan. Setiap
udara naik 100 meter pada umumnya suhu turun 10C.
Sebaliknya, jika udara itu turun 100 meter, suhu naik 10C. Kejadian itulah yang
melahirkan angin turun yang kering.
Angin Fohn tersebut antara lain, yaitu :
Angin Kumbang di Cirebon Jawa Barat dan Tegal Jawa Tengah
Angin Bohorok di Sumatera Utara
Angin Gending di Probolinggo dan Pasuruan Jawa Timur
Angin Wambrauw di Biak Irian Jaya
Angin Brubu di Ujung Pandang
Angin Sirocco di Laut Tengah dan Italia Selatan
Angin Zonda di Argentina
Angin Chinook di Amerika Serikat bagian barat.
Angin Mistral di Lembah Rhone Hilir (Perancis)
Angin Bora di Pantai Adriatik (Yugoslavia)
Angin Khamsin di Mesir
(3) Angin siklon dan Antisiklon
Angin siklon adalah udara yang bertekanan rendah dikelilingi udara yang bertekanan
maksimum/memusat.
Angin anti siklon adalah udara bertekanan maksimum dikelilingi udara bertekanan
minimum/menyebar.
Angin siklon belahan bumi utara bergerak berlawanan arah jarum jam, sedang angin
siklon belahan bumi selatan bergerak searah jarum jam.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 37 -
Angin anti siklon belahan bumi utara bergerak menyebar searah jarum jam, sedang
angin anti siklon belahan bumi selatan bergerak menyebar berlawanan arah jarum
jam.
(4) Angin darat dan angin laut
Bagian daratan permukaan bumi lebih cepat menerima dan melepaskan panas
daripada permukaan laut. Akibatnya, tekanan udara di atas daratan lebih rendah
daripada diatas permukaan lautan sehingga bertiuplah angin dari laut ke darat, yang
disebut dengan angin laut. Keadaan sebaliknya terjadi pada malam hari, lautan
melepaskan panas sehingga tekanan udara diatas permukaan laut rendah, maka
mengalirlah udara dari daratan ke laut, bertiuplah angin darat yang terjadi pada malam
hari.
(5) Angin musom
Indonesia terletak diantara 60 LU-110LS dan diantara Benua Asia dan Benua
Australia dengan arah utara selatan. Kedua hal ini menyebabkan tekanan udara
antara Asia dan Australia selalu berubah dan menimbulkan angin muson.
Angin muson adalah angin yang setiap setengah tahun berubah arah yang
berlawanan. Angin muson ini melalui Indonesia. Angin muson yang berasal dari Asia
merupakan angin muson barat dan angin muson yang berasal dari Australia
merupakan angin muson timur.
e. Awan
1. Bentuk awan
a) Awan Cirrus atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti serat atau seperti bulu, sangat
tinggi dan biasanya terdiri atas atas kristal-kristal es.
b) Awan Stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata, hampir tidak mempunyai bentuk
tertentu, biasanya berwwarna kelabu dan menutup langit pada daerah yan luas.
c) Awan Cumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan gerakan vertikal dibagian
atas dan berbentuk setengah bulatan (dome).
2. Menurut ketinggiannya
a) Awan Tinggi : 6.000 – 12.000 m
Cirrus (Ci)
Cirro cumulus (Ce)
Cirro stratus (Cs)
b) Awan Sedang : 2.000 – 6.000 m
Alto cumulus (Ac)
Alto stratus (As)
c) Awan Rendah : ketinggiannya kurang dari 2.000 m
Strato cumulus (Sc)
Stratus (St)Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo- 38 -
Nimbo stratus (Ns)
d) Golongan Awan dengan gerakan vertikal ( 500 – 15.000 m)
Cumulus : bergumpal-gumpal dan cembung keatas dengan dasar horisontal
Cumulonimbus : kelompok awan bergumpal-gumpal luas menjulang keatas
sampai diatas batas cirrus, disertai hujan lebat, dan kadang-kadang disertai petir.
3. Kabut / Fog
Kabut merupakan titik-titik air yang sangat kecil, yang terjadi dari uap air yang mengalami
kondensasi dan melayang –layang rendah di atas permukaan tanah.
Jika kabut ini bercampur dengan asap atau gas sisa pembakaran pada daerah industri maka
menjadi smog.
Kabut dapat dibedakan atas :
Fog, jika jarak pemandangan < 1 km
Mist, jika jarak pemandangan 1 – 2 km
a) Kabut Adveksi, kabut yang terjadi karena pengaruh udara panas, mengandung uap air,
mengalir menjumpai daerah dingin sehingga terjadi kondensasi dan membentuk kabut.
b) Kabut Pendinginan, kabut yang terjadi pada malam hari dan udara terang, karena
pendinginan lapisan yang terjadi mencapai lembab relatif 100 %
c) Kabut Industri, kabut berwarna kehitaman yang terjadi di kota-kota industri, akibat adanya
asap dari pabrik-pabrik.
d) Kabut Sawah, kabut yang terjadi malam atau pagi pada cuaca terang dan udara dingin
melalui sungai, selokan dan sawah.
e) Kabut radiasi, kabut yang terjadi akibat radiasi bumi yang hebat pada malam hari.
f. Curah Hujan
Macam-macam jenis hujan sebagai berikut :
1. Hujan Zenithal/hujan tropis, terjadi di daerah tropis yang biasa disebut
hujan naik equator.
2. Hujan Musim, terjadi di daerah musim yang dipengaruhi oleh angin
musim.
3. Hujan Siklon, terjadi di daerah sedang yang selalu disertai hujan.
4. Hujan Musim Dingin, terjadi di daerah subtropis di pesisir timur
kontinen.
5. Hujan Musim Panas, terjadi di daerah subtropis di pesisir timur
kontinen.
6. Hujan Pegunungan (hujan Orografis), terjadi di daerah pegunungan,
udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan.
7. Hujan Frontal, terjadi adanya pertemuan massa udara panas
bersinggungan dengan massa udara dingin, bisa terjadi di daerah lintang 600.
C. Klasifikasi Berbagai Tipe Iklim
a. Pembagian Iklim Matahari
Klasifikasi berdasarkan letak lintang
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 39 -
a) Zona antara 23,50 LU – 23,50
LS adalah zona iklim tropik
b) Zona antara 23,50 LU- 66,50 LU
dan antara 23,50 LS – 66,50 LS adalah zona iklim sedang
c) Zona antara 66,50 LU – 900 LU
dan antara 66,50 LS – 900 LS adalah zona iklim kutub
b. Pembagian Iklim menurut Wladimir Koppen
Klasifikasi iklim menurut Koppen didasarkan pada suhu/temperatur dan rata-rata curah hujan
bulanan dan tahunan, yang dibagi menjadi 5 golongan yaitu :
1) Iklim A : iklim hujan tropik
Ikim Af : iklim hutan hujan tropis
Iklim Am : iklim hujan tropik dengan musim kering yang pendek.
Iklim Aw : ikllim sabana tropik dengan musim kemarau sangat kering
2) Iklim B : iklim kering
Iklim Bs : iklim stepa (padan rumput)
Iklim Bw : iklim padang pasir
3) Iklim C : iklim hujan sedang
Iklim Cf : iklim hujan sedang yang tidak pernah kering
Iklim Cs : Iklim hujan sedang yang kering pada musim panas
Iklim Cw : iklim hujan sedang yang kering pada musim dingin
4) Iklim D : iklim hutan salju
Iklim Df : iklim hutan salju yang basah pada musim dingin
Iklim Dw : iklim hutan salju yang kering pada musim dingin
5) Iklim E : iklim kutub
Iklim Et : iklim tundra
Iklim Ef : iklim kutub yang selalu tertutup salju abadi
Dari pembagian tersebut, maka di Indonesia dijumpai tipe-tipe iklim sebagai berikut :
Type Iklim Terdapat di Daerah
Af Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya
Am Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Tenggara, Kepulauan
Kei, Kepulauan Aru dan Irian Jaya bagian Selatan
Aw Jawa Tengah bagian timur, Jawa Timur dan Nusa Tenggara
Cf gunung-gunung yang tinggi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya
Cw pegunungan –pegunungan Jawa timur dan Nusa Tenggara
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 40 -
Ef di puncak-puncak pegunungan yang tinggi di Irian Jaya
c. Pembagian Iklim menurut Schmidt Ferguson
Pembagian iklim berdasarkan perbandingan jumlah bulan kering dan jumlah bulan basah kali
100 %.
Kriteria menurut Mohr :
Bulan kering adalah bulan yang yan curah hujannya kurang dari 60 mm
Bulan basah adalah bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm
Bulan sedang adalah bulan yang curah hujannya 60 mm – 100 mm (tidak dihitung)
Berdasarkan besarnya rasio Q, penggolongan tipe curah hujan, sebagai berikut :
Type Iklim Besarnya Q Ciri-ciri
A 0 % - 14,3 % Sangat basah
B 14,3 % - 33,3 % Basah
C 33,3 % - 60 % Agak basah
D 60 % - 100 % Sedang
E 100 % - 167 % Agak kering
F 167 % - 300 % Kering
G 300 % - 700 % Sangat kering
H lebih dari 700 % Luar biasa keringnya
d. Pembagian Iklim menurut Junghun
Seorang ahli tumbuh-tumbuhan bangsa Jerman, J.W. Junghun menyelidiki tumbuh-tumbuhan di
Indonesia, ia membagi kelompok tumbuhan berdasarkan ketinggian tempat, yaitu :
Ketinggian Ciri daerah Tanaman yang cocok Tumbuhan alami yang cocok
0 - 700 m panas tebu, kelapa, coklat, karet
dan tembakau
bambu
700 - 1.500 m sedang pinang, kopi, teh dan kina Enau
1.500 - 2.500 m dingin - cemara
2.500 – 3.500 m sangat dingin - Alpin dan rumput-rumput kecil
3.500 m lebih salju hampir tidak terdapat
tumbuh-tumbuhan
e. Pembagian Iklim menurut Oldeman
Dalam pembagian iklim, Oldeman lebih menitik beratkan pada banyaknya bulan basah-bulan
kering secara berturut-turut yang dikaitkan dalam sistem pertanian untuk daerah-daerah tertentu.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 41 -
Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut:
a) Bulan basah apabila curah hujan
lebih dari 200 mm.
b) Bulan lembap apabila curah
hujannya 100 mm – 200 mm.
c) Bulan kering apabila curah hujan
kurang dari 100 mm.
Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe, yaitu iklim A, B, C, D, dan E.
a) Iklim A adalah iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali berturut-
turut.
b) Iklim B adalah iklim yang memiliki bulan basah 7 – 9 kali berturut-turut.
c) Iklim C adalah iklim yang memiliki bulan basah 5 – 6 kali berturut-turut.
d) Iklim D adalah iklim yang memiliki bulan basah 3 – 4 kali berturut-turut.
e) Iklim E adalah iklim yang memiliki bulan basah kurang dari 3 kali berturut-
turut.
D. Persebaran Curah Hujan di Indonesia
Daera Konvergensi Antar Tropik (DKAT) adalah suatu daerah atau zona yang memiliki suhu tertinggi
dibandingkan dengan daerah sekelilingnya, sehingga disebut Equator thermal.
Letak DKAT mengalami pergeseran dari utara ke selatan, yaitu 23,50 LU sampai 23,50 LS setiap 14
hari. Secara Astronomis, negara Indonesia terletak di daerah tenang ekuatorial (daerah doldrum) dan
secara georafis memngkinkan adanya penguapan yang besar.
Banyaknya curah hujan di tiap daerah dipengaruhi oleh :
Letak daerah konvergensi antar tropik.
Bentuk medan dan arah lereng medan.
Arah angin yang sejajar dengan pantai.
Jarak perjalanan angin diatas medan datar.
Posisi geografis daerahnya.
Rata-rata curah hujan di Indonesia tergolong tinggi, yaitu 2.000 mm/tahun dengan daerah paling
tinggi curah hujannya adalah Batu Raden, di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah dengan curah
hujan rata-rata 589 mm/bulan. Daerah yang paling kering adalah Palu, Sulawesi Tengah dengan
curah hujan rata-rata 45,6 mm/bulan.
E. Jenis-jenis Vegetasi Alam Menurut Iklim dan Bentang Alam serta
Persebarannya
1. Hubungan Tipe Iklim dan Bentang Alam
Bentang alam adalah bagian yang tampak di alam seperti permukaan tanah, vegetasi dan daerah
perairan. Perubahan bentang alam relatif konstan (tetap) bila dibandingkan dengan bentang
budaya.
a. Kaitannya dengan permukaan tanah, iklim panas dengan temperatur dan cerah hujan
yang tinggi akan mempercepat proses pelapukan dan erosi.
b. Kaitannya dengan vegetasi, banyak jenis vegetasi di daerah tundra, hutan basah, padang
rumput, hutan gugur dan lain-lain tumbuh di daerah dengan iklim yang berbeda-beda.
Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan alam dapat mencerminkan tingkat
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 42 -
penyesuaian dan penguasaan manusia terhadap lingkungan alam.
2. Jenis-jenis Vegetasi Alam menurut Iklim
Menurut penyelidikan, terdapat lebih kurang 4.000 jenis pohon-pohonan, 1.500 paku-pakuan dan
5.000 jenis anggrek di Indonesia.
Berdasarkan banyak sedikitnya curah hujan di tiap daerah, flora di Indonesia dibagi menjadi :
a. Hutan Hujan Tropis, terdiri dari tumbuhan raksasa berdaun hijau, rindang dan sangat lebat
hingga sinar matahari tidak dapat menembus ke bawah.
b. Hutan Musim, disebut juga hutan meranggas, dimana daunnya meranggas di musim kemarau
dan tumbuh lagi di musim penghujan.
c. Sabana, terdapat di daerah bersuhu udara tinggi dengan curah hujan sedikit dan terdapat
padang rumput diselingi semak belukar.
d. Stepa, terdapat di daerah bersuhu udara tinggi dengan curah hujan sedikit sekali.
3. Pengaruh Ketinggian Daerah
Makin tinggi suatu daerah dari permukaan laut, maka suhu akan semakin dingin. Meskipun
Indonesia beriklim tropis, ternyata tidak hanya flora daerah tropis saja yang dapat tumbuh, lain
dengan negara beriklim subtropis seperti Eropa barat, disana hanya terdapat tumbuh-tumbuhan
daerah subtropis, dingin dan sangat dingin. Sedangkan tumbuh-tumbuhan tropis tidak dimiliki
oleh negara-negara beriklim subtropik.
4. Pengaruh Bentang Lahan dan Keadaan Tanah
Pengaruh bentang lahan dan keadaan tanah terhadap jenis vegetasi antara lain :
a. pada tanah vulkanis yang subur terdapat hutan heterogen
b. daerah tandus, tumbuh hutan rumput dan alang-alang.
c. Di pantai berawa, tumbuh hutan mangrove atau bakau.
5. Persebaran Jenis-jenis Vegetasi Alam
Temperatur berubah sesuai dengan ketinggian dan garis lintang (latitude) selatan dan utara,
maka C. Hart Meeriem menyimpulkan bahwa tipe tumbuhan pada suatu daerah dipengaruhi oleh
temperatur. Komunitas organisme tumbuhan di dunia dapat dibagi menjadi enam macam, yaitu :
a. Padang rumput
Hujan yang tidak teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk
mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan ini adalah
rumput. Daerah padang rumput yang relatif basah seperti di Amerika Utara, rumputnya dapat
mencapai tiga meter seperti rumput bluestern dan indian grasses, sedangkan padang rumput
yang kering, rumputnya lebih pendek seperti buffalo grasses dan grama.
b. Gurun
Tumbuhan yang hidup menahun di gurun adalah tumbuhan yang dapat adaptasi terhadap
kekurangan air dan penguapan yang cepat. Contohnya, kaktus/joshua.
c. Tundra
Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan terletak di lingkungan kutub utara, di
daerah ini banyak terdapat lumut terutama sphagnum dan lichenes (lumut kerak).
d. Hutan basah
Sepanjang tahun, hutan basah cukup mendapat air dan keadaan alamnya memungkinkan
terjadinya pertumbuhan yang lama, sehingga komunitas hutan akan kompleks. Pohonnya
memiliki ketinggian 20 – 40 meter dengan cabang berdaun lebat dan membentuk suatu
tudung (canopy) yang mengakibatkan hutan menjadi gelap.
e. Hutan gugur
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 43 -
Perbedaan antara hutan gugur dengan hutan basah adalah dalam hal kepadatan pohonnya.
Hutan gugur pohonnya tidak terlalu rapat dan jumlah spesiesnya sedikit antara 10 – 20
species.
f. Taiga
Taiga adalah hutan pohon pinus yang daunnya menyerupai jarum seperti konifer, pohon
spruce (picea), alder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus), serta hanya terdiri satu
species pohon.
F. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Iklim Global dan Dampaknya
terhadap Kehidupan
Keadaan yang menyebabkan kekeringan pada rentang waktu lama disebut El Nino, sedangkan
keadaan yang menyebabkan hujan lebat pada rentang waktu lama disebut La Nina.
1. Keadaan Normal
Dalam keadaan normal angin pasat berhembus dari timur melintasi Samudra Pasifik yang
menyebabkan air hangat dari Pasifik Tengah terdorong ke arah barat. Air hangat terkumpul di
sepanjang garis pantai Australia sebelah utara dan mengalir ke perairan Indonesia serta
terbentuk awan yang membawa hujan bila bergerak di atas Australia dan Indonesia.
2. Peristiwa El Nino
El Nino mengganggu setiap dua tahun sampai tujuh tahun sekali. Samudera Pacifik mulai Pasifik
tengah sampai pantai Peru menjadi hangat, tidak demikian dengan Indonesia. Terjadinya udara
lembab yang berpusat di Samudera Pasifik tengah meluas ke timur Amerika Selatan dan
menyebabkan turunnya hujan di Samudera Pacifik, Australia dan Indonesia berkurang dari
biasanya, akibatnya timbul kekeringan di Australia dan Indonesia yang sering disertai kebakaran
rumput dan hutan.
3. Peristiwa La Nina
La Nina terjadi ketika angin pasat berhembus dengan keras dan terus menerus melintasi
Samudera Pasifik ke arah Australia mendorong lebih banyak air hangat ke Australia sebelah
utara dari biasanya yang mengakibatkan banyak awan yang terkonsentrasi dalam keadaan
seperti itu dan menyebabkan turunnya hujan lebih banyak di Australia, Pasifik sebelah barat dan
Indonesia. Di daerah tersebut terjadi hujan deras yang mengakibatkan banjir dan air pasang.
Pada saat ini banyak diberitakan tentang musim panas yang berkepanjangan, sehingga
mengakibatkan banyak kecurigaan bagi manusia. Pada bulan-bulan yang seharusnya masuk
musim penghujan, masih belum hujan juga. Gejala ini merupakan salah satu indikasi adanya
perubahan iklim global disebabkan oleh timbunan gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida,
Methana, Nitrat oksida, dan CFC (Chloro Fluoro Carbon) di atmosfer. Timbunan ini menyebabkan
panas dari matahari terperangkap sehingga mengakibatkan suhu di permukaan bumi menjadi
meningkat. Peningkatan suhu di permukaan bumi ini disebut dengan pemanasan global (global
warning)
HIDROSFERA. Perairan Darat
1. Proses Siklus AirSiklus air disebut juga siklus hidrologi/sirkulasi air yaitu peredaran air dari laut, udara dan setelah jatuh di darat kembali lagi ke laut lagi.Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, sebagai berikut :1) Siklus kecil, yaitu air laut menguap menjadi gas, mengkondensasi menjadi awan dan
hujan lalu jatuh ke laut.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 44 -
2) Siklus sedang, yaitu air laut menguap, menjadi gas, mengkondensasi dan dibawa angin, membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan sungai dan laut lagi.
3) Siklus besar, yaitu air laut menguap menjadi gas (sublimasi), menjadi kristal-kristal es diatas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser (lapisan ses yang mencair), masuk ke sungai lalu kembali ke laut.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 45 -
Terjadinya siklus air tersebut, meliputi proses-proses sebagai berikut :1) Evaporasi, yaitu penguapan dari benda-benda abiotik dan merupakan proses
perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80 % berasal dari penguapan air laut. Penguapan di daratan hanya 20 %, penyebab kecilnya penguapan di daratn karena : Banyak tanah yang kering Pengaruh musim Banyak permukaan bui yang tumbuh-tumbuhannya sedikit.
2) Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui mulut daun (stomata).
3) Evapotranspirasi, yaitu gabungan dari evaporasi dan transpirasi.4) Condensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air sebagai hasil pendinginan, menjadi
titik-titik air.5) Adveksi, yaitu transportasi uap air pada pergerakan horisontal seperti dalam
transportasi panas dan uap air dari satu lokasi yang lain oleh gerakan mendatar.6) Presipitasi (hujan), yaitu segala bentuk curahan dari atmosfer kebumi yang meliputi
hujan air , hujan es, hujan batu dan hujan salju. Presipitasi yang jatuh ke tanah sebagian dialirkan lewat sungai dan diserap tanah di bumi yang banyak mengalami presipitasi yaitu sepanjang elevator yang mengalami daerah konvergensi antar tropik.
7) Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran air di permmukaan tanah melalui sungai dan nak sungai.
8) Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui tanah.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 46 -
2. SungaiJenis sungai menurut sumber airnya ada tiga macam yaitu sungai hujan, sungai campuran dan sungai gletser.1) sungai hujan
Sungai hujan adalah sungai yang mendapatkan air dari hujan. Di Indonesia sebagian besar sungai-sungainya adalah sungai hujan karena Indonesia negara tropis yang banyak turun hujan.
2) sungai gletserSungai gletser yaitu aliran sungai es di daerah kutub dan di daerah gunung yan bersalju, tingginyakurang lebih 5.000 m.
3) sungai campuranSalju di pegununan yang tinggi mencair dan mengalir menjadi satu aliran dengan mata air hujanyan merupakan satu aliran sungai disebut sungai campuran. Misalnya sungai Mamberamo dan sungai Digul.
Jenis sungai menurut alirannya dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :1) Aliran Permanen
Aliran permanen yaitu aliran sungai yang tetap sepanjang tahun. Hal ini disebabkan sebagai berikut :(1) hujan yang turun sepanjang tahun di daerah hulu(2) hutan yang masih lebat di daerah hulu(3) mata airnya berasal dari salju abadi.
Contoh : sungai-sungai di Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya2) Aliran Periodik
Aliran periodik yaitu aliran sungai yan tidak tetap sepanjang tahun. Aliran periodik ini pada musimkemarau kering dan pada musim penghujan kadang-kadang banjir.Contoh sungai-sungai di Jawa dan Nusa Tenggara.Adanya banjir tersebut dipengaruhi juga oleh hal-hal sebagai berikut :(1) lebat dan lamanya turun hujan di daerah aliran sungai(2) morfologi daerah/bentuk permukaan tanah(3) lebat dan tidaknya tumbuh-tubuhan di daerah tersebut(4) ada atau tidaknya daun-daun sebagai akumulasi air.
Tipe-tipe Sungai1) Sungai konsekuen longitudinal, ialah sungai yang alirannya sejajar
dengan antiklinal.2) Sungai konsekuen lateral, ialah sungai yang alirannya menuruni lereng-lereng asli dari
permukaan tanah seperti dome block mountain atau dataran yang baru terangkat.3) Sungai subsekuen (strike river), ialah sungai yang tegak lrus dengan sungai konsekuen.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 47 -
4) Sungai insekuen, ialah sungai yan gterjadinya tidak ditentukan oleh sebab-sebab yang nyata. Sungai ini mengalirnya tidak mengikuti batuan atau lereng, tetapi mengalir dengan arah yan tidak tentu, sehingga terjadi pola aliran yang dendritik (menyebar).
5) Sungai resekuen, ialah sungai yang mengalir mengikuti batuan, tetapi arahnya sesuai dengan sungai konsekuen yang asli.
6) Sungai obsekuen, ialah sungai yang mempunyai arah aliran berlawanan dengan sungai konsekuen.
7) Sungai gabungan (compound river), ialah sungai yang membawa air dari daerah yang berlawanan geomorfologinya.
8) Sungai komposit, ialah sungai yang mengangkut air dari daerah yang berlainan struktur geologinya.
9) Sungai anteseden, ialah sungai yang kekuatan erosi ke dalamnya dapat mengimbangi pengangkatan daerah.
10) Sungai reserved, ialah sungai yang kekuatan erosi ke dalamya tidak mampu mengimbangi pengangkatan daerah, sehingga arah alran sungai ini berbelok menuju ke tempat lain yang lebih rendah.
11) Sungai anaklinal, ialah sungai yang mengalir pada permukaa yang secara lambat terangkat dan arah pengangkatan itu berlawanan dengan arah arus sungai.
12) Sungai superimposed, ialah sungai yang mengalir pada lapisan sedimen yang datar yang menutupi lapisan batuan bawahnya.
Pola aliran sungai1) Pola dendritik, pola aliran sungai yang anak-anak sungainya bermuara pada sungai induk
secara tidak teratur. Tempat pertemuan anak-anak sungai dengan induk ada yang berbentuk sudut lancip dan tumpul. Pola aliran ini terdapat di daerah yang batuannya homogen dan lerengnya tidak begitu terjal.
2) Pola trelis, pola aliran sungai yang sungai-sungai induknya hampir sejajar dan anak-anak sungainya juga hampir sejajar. Anak-anak sungai ini hampir membentuk sudut 900 dengan sungai induknya.
3) Pola rectanguler, pola aliran sungai yang terdapat di daerah yang terstruktur patahan. Aliran air pada pola ini membentuk sudut siku-siku.
4) Pola radial sentrifugal, suatu pola aliran sungai yang arahnya menyebar. Pola aliran ini terdapat di kerucut gunung berapi atau dome yang berstadium muda. Pola aliran ini umumnya menuruni lereng-lereng pegununungan.
5) Pola radial sentripetal, pola aliran sungai yang arah alirannya menuju pusat. Pola aliran ini terdapat di daerah cekungan.
6) Pola paralel, pola aliran sungai yang arah alirannya hampir sejajar antara sungai yang satu dengan yang lain. Tempat pertemuan anak-anak sungai dengan sungai induknya berbentuk sudut lancip. Pola aliran ini terdapat di daerah perbukitan dengan lereng yang terjal.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 48 -
Arti pentingnya sungai bagi kehidupan1) Irigasi/pengairan sawah2) Penangkapan ikan air tawar3) Pembangkit tenaga listrik4) Hubungan lalu lintas5) Olah raga
3. DanauDanau adalah suatu kumpulan air dalam cekungan tertentu yang biasanya berbentuk mangkok.Danau mendapatkan air dari curah hujan, sungai-sungai yang bermuara disitu, mata air maupun air tanah.Terjadinya danau, sebagai berikut :1) Gerakan tenaga tektonik
Danau yang terjadi karena adanya tenaga tektonik yang menyebabkan terjadinya bentuk permukaan bumi rebih rendah daripada daerah sekitarnya,air yang masuk ke tempat itu tergenang maka terjadilah danau.Contohnya : danau laut tawar, danau Maninjau, danau Singkarak, danau Tempe, danau Towuti, danau Poso dan danau Tondano.
2) Danau VulkanikDanau yang terbentuk dari lubang kepundan yang terisi air.Contoh : danau Grati, Telaga Menjer, danau Kalimutu, danau Segara Anakan, danau Batur, danau Kawah Ijen, danau kawah Kelud, danau Sarangan, danau Kerinci, danau Tangkuban Prahu, danau Rinjani.
3) Danau TektovulkanikDanau yang terjadi setelah kawah gunung menjadi danau, gunung api aktif kembali dan aktifitasnya bersamaan dengan peristiwa tektonik.Contoh : danau Toba.
4) Danau Tapal kudaDanau yang terjadi karena meander yang terputus.
5) Danau GletserTerbentuknya danau karena adanya erosi gletser.Contoh : danau Michigan dan danau Superior.
6) Danau Doline/KarstDanau yang terjadi di daerah karst. Danau doline ini terjadi karena adanya lapisan geluh lempung (lapisan yang tidak tembus air) yang menutup dasar dan pipa karst sehingga air hujan yang jatuh ke tempat itu tidak dapat meresap, setelah terisi oleh air hujan akan menjadi danau.Contoh : danau doline di Pegunungan Sewu, Yogyakarta.
7) Danau Bendungan/WadukDanau yang dibuat oleh manusia.Manfaat waduk adalah sebagai berikut :
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 49 -
a) pencegahan banjir di musim hujan
b) pencegahan kekeringan di musim kemarau
c) usaha pengairand) usaha pembangkit tenaga listrike) usaha perikanan daratf) sarana olah raga airg) tempat rekreasi
Rusaknya suatu danau disebabkan oleh berbagai faktor :a) adanya gerakan tektonik (pengangkatan) dari dasar danau atau akibat tektonik, yang
dapat merubah arah aliran sungai yang masuk ke danau.b) Rusaknya tanggul dan pintu air pada danau buatan yang menyebabkan waduk menjadi
jebol.c) Terisi endapan-endapan hasil erosi sungai yang mengalir ke danau, sehingga danau
cepat menjadi dangkal.d) Terjadinya penguapan yang yang lebih sbesar daripada jumlah air yang mengalir ke
dalam danau, sehingga airnya menjadi kering.
Manfaat danau dalam kehidupan :a) Danau yang luas dapat mempengaruhi iklim setempat, karena dapat
mengurangi temperatur musim panas dan musim dingin.b) Pada daearah-daerah tertentu danau merupakan pusat-pusat kehidupan
dan kehidupan manusia. Misalnya dengan mendirikan perkampungan, tanah pertanian, ataupun perindustrian di sekitar danau.
c) Danau berguna sebagai tempat-tempat rekreasi, kolam renang, perikanan dan pelayaran.
d) Danau berguna bagi kepentingan transportasi, untuk pengadaan air, untuk sarana perkembangan dibidang pertanian dan perikanan.
Upaya pelestarian danau :a) kelestarian hutan dan penghijauan daerah disekitar sungai yang menuju ke suatu
danau.b) Pencegahan masuknya polutan, misalnya polutan yang berasal dari pabrik ke
aliran sungai yang menuju danau sehingga tidak terjadi pencemaran danau.c) Pembinaan masyarakat yang menangkap ikan di danau agar tidak menggunakan
bahan peledak dan racun.d) Pembinaan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang menuju ke danau
agar tidak membuang sampah ke sungai.e) Pembinaan masyarakat di sekitar danau agar menjaga kelestarian lingkungan
hidup.
4. RawaRawa adalah tanah basah yang sering digenangi air karena kekurangan drainase atau letaknya rendah. Ciri khas sebuah rawa adalah tidak adanya pohon-pohon dan semak-semak, tetapi ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang batangnya lunak atau rumput-rumputan. Pada lapisan gambut rawa tebal terkadang tumbuh tanaman seperti pohon gelam dan rumput rawa. Warna air rawa merah dan tidak bisa digunakan untuk minum maupun mengairi tanaman. Di Indonesia rawa terdapat di daerah muara aliran sungai Mahakam(Kalimantan), sungai Mamberamo(Papua), sungai Komering dan sungai Musi(Sumatra).
Rawa terjadi karena : Mengikuti perluasan daratan akibat sedimentasi akuatis Erosi laut atau abrasi Perkembangan pembentukan delta Kenaikan air laut pada zaman es
Macam-macam rawa : Rawa tergenang yaitu rawa yang airnya selalu tergenang dan dasar rawa merupakan lapisan
gambut yang tebal. Rawa pasang surut yaitu rawa yang airnya dipengaruhi oleh pasang siurut air laut.
Manfaat rawa : Untuk pembiakan udang
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 50 -
Untuk perikanan darat maupun laut Untuk persawahan pasang surut Pertumbuhan hutan bakau di daerah rawa, baik sekali sebagai bahan kayu bakar. Rawa pantai dengan nipah dan rumbia yang tumbuh didalamnya digunakan sebagai
penghasil bahan atap Daerah rata dapat dijadikan tempat pemukiman dengan rumah-rumah bertiang tinggi dan
perahu sebagai alat angkutannya
5. Air tanahAir tanah adalah air yang berada di lapisan kulit bumi dalam jumlah besar atau kecil yang terletak pada lapisan yang berpori atau pada lubang gua, khususnya di daerah topografi karst(kapur).Berdasarkan kedalamannya : Air tanah Freatik, yaitu air tanah di permukaan. Misalnya air tanah di sumur yan berada di
atas lapisan tidak tembus air (impermeable) Air tanah dalam, air tanah yang letaknya jauh di dalam tanah. Misalnya air yang dikeluarkan
melalui sumur artesis atau sumur pompa.
Lapisan Kedap dan Lapisan Tak KedapAir yang meresap ke dalam tanah , besar kecilnya tergantung pada jenis lapisan tanahnya. Berdasarkan hal tersebut terdapat dua jenis lapisan tanah yang utama, yaitu :a) Lapisan Kedap atau tak tembus air (impermeable)
Pada lapisan kedap, kadar porinya kecil sehingga daya serapnya juga kecil. Contoh lapisan kedap ialah geluh, napal dan lempung.Daerah yang lapisan tanahnya kedap mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :(1) permukaan tanahnya mudah terkikis (2) daerahnya mudah dilanda banjir(3) kandungan air tanahnya kecil(4) jaringan-jaringan sungai di daerah itu banyak
b) Lapisan Tak Kedap atau Tembus air (permeable)Pada lapisan tak kedap, kadar pori air cukup besar, sehingga daya serap untuk melakukan air cukup besar. AIr hujan yang jatuh di daerah ini akan terus meresap ke bawah sampai berhenti di suatu tempat setelah tertahan oleh lapisan yang kedap. Contoh lapisan yang kedap air yaitu pasir, padas, kerikil dan kapur.
Asal Air TanahAda dua macam air tanah, sebagai berikut :a) Air tanah yan berasal dari atmosfer/curahan, disebut meteoric water. b) Air tanah yang berasal dari dalam bumi
(1) Connate water (air tanah subur) yaitu air tanah yan tersimpan dalam batuan sedimen(2) Juvenil water yaitu air tanah yang naik dari magma bila gasnya dibebaskan melalui mata
air panas.
Kenampakan akibat air tanahRe – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo- 51 -
(1) Mata air yaitu air yang keluar dari tanah(2) Geyser yaitu semburan dari dalam tanah yang menyemprot ke atas tanah. Geyser dapat
terjadi jika di dekat tanah terdapqat gas.(3) Air Artesis/artosis yaitu cekungan dan lapisan batu-batuan yang dapat menahan air dibawah
tanah seingga dapat berkumpul sebagai cadangan air. Jika tempat letaknya lebih rendah dari cekungan air mempunyai lubang (retakan) maka air dapat keluar dari sumur yang disebut sumur artesis.
Ciri-ciri air artesis sebagai berikut :(a) bagian atas dan bagian bawah lapisan yang mengandung air dibatasi oleh lapisan yang
kedap.(b) Letak lapisan yang mengandung air berada pada daerah sinklinal dari suatu formasi daerah
lipatan(c) Air artesis dapat memancar jika tekanan pada sinklinal cukup kuat, sebaliknya akan mengalir
naik jika tekanan pada sinklinal tidak cukup kuat.
Manfaat air tanah dalam kehidupan :(a) makin banyak air tanah debet air dalam tanah akan bertambah(b) air tanah mempengaruhi kontinuitas debet air sungai(c) air tanah mempengaruhi sumber air pada sentral PLTA(d) air tanah sebagai persediaan air minum penduduk dan irigasi(e) air tanah berpengaruh terhadap kelangsungan tumbuh-tumbuhan , hewan dan manusia(f) air tanah dapat menimbulkan kenampakan lain seperti air tanah geyser, air artesis dan
travertin
6. DAS (Daerah Aliran Sungai)Daerah aliran sungai adalah wilayah tampungan air yang masuk ke dalam wilayah air sungai. Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi diantara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS adalah :1) iklim dan jenis batuan yang dilalui DAS2) banyak sedikitnya air yang jatuh ke alur pada waktu hujan. Cepat atau
lambatnya air hujan terkumpul di alur sanggat tergantung pada bentuk lereng DAS.3) Daerah aliran sungai sekarang banyak dipengaruhi oleh budi daya
manusia bahkan dapat diperluas menjadi aliran primer, sekunder dan tertier dan lain-lain.
Dalam hubungannya dengan DAS, aliran sungai dapat dibedakan menjadi tiga macam aliran :1) Aliran hulu dengan tanda-tanda sebagai berikut :
a) derajat terjun (verhang) besar, verhang adalah antara jarak tegak (terjun) dan jarak mendatar di dua tempat pada sungai.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 52 -
b) Terdapat kegiatan erosi kebelakang(erosi tegak)c) Lembahnya berbentuk V, bahkan kadang-kadang terjadi canyon (lembah yang dalam dan
curam)d) Banyak tedapat jeram, riam dan pusaran-pusarane) Dapat mengangkut semua hasil rombakan akibat erosif) Proses pembentukan lembah muda terus berjalan
2) Aliran tengah dengan tanda-tanda sebagai berikut :a) verhang semakin kecilb) terdapat kegiatan erosi sisi/sampingc) lembahnya berbentuk U, sehingga menjadi lebard) terdapat keseimbangan antara penorehan dan pengendapane) bahan-bahan rombakan yang besar diendapkan , yan kecil masih tetap terangkutf) terdapat kegiatan proses pembentukan meander
3) Aliran hilir dengan tanda-tanda sebagai berikut :a) verhang kecilb) tidak ada kegiatan erosic) pengendapan bahan-bahan yang diangkut berlangsung terus, terutama lumpurd) merupakan tempat pembentukan delta, nehrung (gosong pasir), atau danau-danau pantai.
Beberapa istilah yang banyak berhubungan dengan daerah aliran sungai , sebagai berikut :1) Alur sungai merupakan bagian dari muka bumi yan selalu berisi air2) Perkolasi merupakan aliran air di dalam tanah dari lapisan tanah yang
tinggi ke lapisan tanah yang lebih rendah 3) Pinggir basah alur (wet surface) adalah bagian dari pinggir alur sungai
di bawah permukaan air.4) Pinggir kering alur merupakan bagian alur sungai diatas permukaan air.
Usaha Menjaga Pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS)Kelestarian sungai ditentukan juga oleh kelestarian DAS. Daerah aliran sungai yang gundul mengakibatkan erosi tanah. Akibat erosi akan menjadi dangkal. Sungai-sungai yang dangkal maka daya tampungnya air akan berkurang, akibatnya apabila hujan sungai menjadi banjir. Apabila kemarau sungai akan kering. Karena manfaat sungai begitu penting maka DAS harus dipelihara antara lain dengan menjaga hutan di DAS agar tidak gundul.
B. Perairan Laut1. Menurut terjadinya
1) Laut Transgresi atau laut meluasLaut transgresi yaitu laut yang terjadi karena perubahan permukaan air laut positif, baik yang disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut itu sendiri atau karena turunnya daratan perlahan-lahan, sebab sebagian dari daratan digenangi air. Laut jenis ini pada umumnya terjadi pada akhir zaman glasial.Contoh : Laut Utara dan Laut Jawa.
2) Laut Ingresi atau laut tanah turunLaut Ingresi adalah laut yang terjadi adanya tanah longsor (patah) atau karena melipatnya kulit bumi. Biasanya laut ingresi ini sangat dalam, misalnya : Laut Banda (7.400 m) dan Laut Jepang (4.000m)
3) Laut RegresiLaut Regresi adalah laut yang makin menyempit, terjadi karena adanya sungai-sungai yang banyak mengangkat lumpur bermuara ke laut itu, misalnya laut Jawa.
2. Menurut letaknya1) Laut Tepi
Laut Tepi yaitu bagian laut yan terletak di pinggir benua serta terhalang oleh gugusan pulau atau jazirah.Contoh : Laut Bearing, yang terhalang oleh Kepulauan AlentonLaut Utara, yang terhalang oleh Kepulauan InggrisLaut Ochotsk, yang terhalang oleh jazirah Kamsyatka dan Kepulauan KurillenLaut Cina Selatan yang terhalang oleh Filipina dan Kepulauan IndonesiaLaut Jepang yang terhalang oleh Kepulauan Jepang
2) Laut Pertengahan atau Laut TengahLaut Pertengahan yaitu bagian lautan dalam yang terletak antara dua benua, yang memiliki
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 53 -
gejala-gejala gunung apida mempunyai gugusan pulau-pulau.Contoh :Laut pertengahan Australia-Asia, dengan gugusan kepulauan IndonesiaLaut Karibia dengan gugusan pulau-pulau Antilen BesarLaut Tengah dengan gugusan pulau-pulau YunaniLaut Es Utara dengan gugusan kepulauan Spitsbergen.
3) Laut PedalamanLaut Pedalaman yaitu bagian dari lautan yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan.Contoh : Laut Baltik, Laut Kaspia dan Laut Hitam.
3. Menurut kedalamannya1) Zone Litoral atau Jalur Pasang
Yaitu bagian cekungan lautan yang terletak diantara pasang naik dan pasang surut yang biasa disebut zone pesisir.
2) Zone EpineritikYaitu bagian cekungan lautan diantara garis-garis surut dan tempat paling dalam yang masih dapat dicapai oleh sinar matahari (pada umumnya sampai sedalam 50m), endapannya binatang karang.
3) Zone NeritikYaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 50 – 200 m. Endapannya lumpur biru dan binatang karang.
4) Zone Batyalo Yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 200 – 2.000 m.
Endapannya kulit karang tepi.o Merupakan lereng benuao Sinar matahari tidak dapt menmbus zone inio Sulit ditemukan kehidupan binatang dan tumbuhan
5) Zone Abisalo Yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya lebih dari 2.000 mo Suhu rendah tekanan udara tinggio Matahari tidak dapat masuk dalam zone inio Tida ditemukan kehidupan binatang dan tumbuhanKerang-kerang pteropoda : 1.000 – 2.000 m.Kerang-kerang globigerina : 2.000 – 5.000 m.Kerang-kerang radiolaria : 5.000 m.
4. Morfologi Dasar Laut1) Paparan benua (Continental Shelf)
Shelf adalah dasar laut yang kedalamnnya kurang dari 200 m dan merupakan bagian dari benua (kontinen). Adapun Plat atau dangkalan adalah dasar laut yang kedalamannya kurang dari 20 m.Contoh : Dangkalan laut Utara, Dangkalan Sahul, dan Dangkalan Sunda.
2) Lereng benua (Continental Slope)Lereng benua merupakan wilayah dasar laut yang terletak di tepi paparan benua dengan kemiringan lereng sekitar 50 dan dengan kedalaman antara 200 – 1.800 meter dibawah permukaan laut.
3) Palung Laut (Trench/trog)Palung laut adalah dasar laut yang sangat dalam, memanjang, sempit dan terjal, seolah-olah merupakan lembah di dasar laut yang terjadi karena peristiwa tektogenesa, patahan maupun lipatan.Contoh : Palung laut Filipina/Mindanao (10.830 m) di Philipina, Palung laut Sunda/laut Jawa (7.450 m) dan palung laut Jepang (9.435 m).
4) Lubuk laut (Basin)Lubuk laut merupakan dasar laut yang dalam dan berbentuk oval menyerupai baskom yan luas.Contoh : Cekungan laut Timur.
5) Punggung laut (Ridge) dan RiseRidge dan Rise adalah suatu bentukan di dasar laut yang hampir serupa dengan gunung atau pegunungan di daratan Pada prinsipnya, tidak ada perbedaan antara Ridge dengan Rise, hanya lereng Ridge lebih terjal daripada Rise.
6) Seamount dan GuyotGuyot merupakan gunung yang muncul dari dasar laut dalam dan tidak dapat mencapai permukaan. Guyot yang mempunyai lereng curam dan berpuncak runcing disebut Seamount
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 54 -
5. Gerakan Air Laut1) Arus laut
Arus laut merupakan aliran air laut yang mempunyai arah dan peredaran yang tetap dan teratur. Arus ini dibagi menjadi tiga yaitu :a. arus laut menurut letaknya
arus laut bawah merupakan arus laut yang bergerak dibawah permukaan air laut
arus laut atas merupakan arus laut yang bergerak dpermukaan laut.b. arus laut berdasarkan suhunya
arus laut panas terjadi apabila suhu arus laut lebih panas daripada suhu air laut sekitarnya.
Arus laut dingin terjadi apabila suhu arus laut lebih dingin dari laut disekitarnya.
c. arus laut berdasarkan terjadinyaarus laut terjadi karena perbedaan kadar garam atau berat
jenis air laut.Arus laut terjadi karena adanya angin.Arus laut terjadi karena perbedaan niveau (beda tinggi muka
air laut)Arus laut terjadi karena pengaruh daratan/benua.Arus laut terjadi karena pasang naik dan pasang surut.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 55 -
SAMUDERA PACIFIK SAMUDERA ATLANTIK
SAMUDERA HINDIA
UTARA
PANAS Arus Kathulistiwa Utara
Arus Kurosyio
Arus Khatulistiwa Utara
Arus Teluk/Gulfstream
Arus Musim Barat Daya
Arus Musim Timur Laut
DINGIN Arus Kalifornia Arus Oyasyio
Arus Greenland Timur
Arus Labrador Arus Canari
SELATAN
PANAS Arus
Khatulistiwa Selatan Arus
Khatulistiwa Selatan Arus Brazilia
Arus Khatulistiwa Selatan
Arus Maskarena Arus Agulhas
DINGIN Arus
Humboldt/Arus Peru Arus Australia
Timur Arus Angin
Barat
Arus Benguela Arus Angin
Barat
Arus Angin Barat
2) Gelombang lautGelombang laut adalah alunan permukaan air laut yang umumnya ditimbulkan oleh tiupan angin diatas laut. Selain karena tiupan angin gelombang dapat terjadi karena adanya dislokasi (pergeseran) dasar laut. Gelombang-gelombang laut sebagai berikut :a. gelombang pemecah pantaib. gelombang tsunami di Laut Cina Selatanc. badai siklon yang menyebabkan adanya gelombang tsunamid. gelombang oleh gempa laut dan gempa vulkanik
3) Pasang Naik dan Pasang SurutGerakan pasang surut air laut merupakan naik turunnya air laut secara teratur dan berulang-ulang. Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh gravitasi (gaya tarik menarik) antara Bumi dan Bulan, Bumi dan Matahari, atau Bulan dengan Matahari.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 56 -
6. Sifat Air Laut1) Suhu
Suhu atau temperatur air laut disuatu tempat ditentukan oleh besar kecilnya pemanasan sinar matahari (faktor utama), letak lintang geografis, dan keadaan angin (fungsinya dapat membawa udara panas dan udara dingin di laut)Contoh :Pada daerah lintang pertengahan suhu permukaan air laut berkisar 5o C – 18o C.sedangkan di
laut tropika mencapai 30o C. Panas matahari menembus air laut sampai kedalaman 50 m. Air laut yang bergerak dan mengkilap dapat berfungsi sebagai cermin yang memantulkan sinar matahari.
2) SalinitasSalinitas air laut merpakan kadar garam airlaut . Kadar garam air laut adalah banyaknya garam (dalam satuan gram) yang terdapat dalam 1 liter air laut. Garam laut berasal dari hasil pelapukan daratan yang dibawa air sungai ke laut. Pada umumnya salinitas air alut memiliki kadar gaaram 33% - 37%. Untuk air laut dalam saliniitasnya mencapai 34,5% - 35%. Perubahan kadar garamdi laut tidak besar. Hal tersebut disebabkan oleh kecilnya penguapan bila dibandingkan banyaknya air laut tersebut. Besar kecilnya kadar garaam ditentukan faktor-faktor berikut :a. banyak sedikitnya air yang berasal dari
gletserb. besar kecilnya curah hujan c. Besar kecilnya penguapand. Besar kecilnya atau banyak sedikitnya sungai
yang bermuara3) Warna
Warna air laut tergantung kepada zat-zat organik maupun anorganik yang ada di laut. Warna laut terdiri dari beberapa macam dan beberapa sebab,berikut :a. laut berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari yang
bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak dari sinar lain.b. Laut berwarna kuning, karena dasar laut terdapat lumpur kuningc. Laut berwarna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai
yang memantulkan warna hijau yang berasal dari plankton-plankton dalam jumlah besar.d. Laut berwarna putih, karena permukaan laut selalu tertutup es.e. Laut berwarna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan
sinar-sinar fosfor.f. Laut berwarna hitam, karena dasar lautnya terdapat lumpur hitam.g. Laut merah, karena terdapat binatang-binatang kecil berwarna merah yang
terapung-apung.
7. Organisme di Perairan laut1) Bentos, ialah binatang –binatang laut yang hidupnya di dasar laut.
Bentos ini dapat pula dibagi menjadi dua, yaitu :(a) bentos sesial, yang hidupnya terikat pada suatu
tempat, misalnya; tiram, koral, jenis-jenis brochipoda dan sebagainya.(b) bentos vagil, yang bergerak di dasar laut, misalnya
landak laut, siput laut dan sebagainya.
2) Pelagos, ialah organisme yang hidupnya tak tergantung pada dasar laut dan umumnya menjadi penghunii lapisan air bagian atas. Pelagos dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :(a) Nekton, ialah golongan organisme yang mempunyai
alat badan sendiri untuk bergerak sehingga dapat tinggal di daerah tertentu yang menyediakan banyak makanan atau tempat-tempat yang keadaannya baik bagi mereka.
(b) Plankton, ialah golongan organisme yang tidak mempunyai alat-alat badan sendiri untuk bergerak. Gerakan mereka tergantung pada arus yang yan disebabkan oleh angin atau perbedaaan suhu. Contoh ; jenis-jenis binatang bersel satu seperti ladiora foraminifera dan tumbuh-tumbuhan yang bersel banyak yang kecil seperti sebangsa udang kecil-kecil.
8. Manfaat laut bagi kehidupan1) Laut sebagai Prasarana Transportasi2) Laut merupakan sumber makanan3) Sebagai areal perikanan4) Sebagai lahan pertanian laut (revolusi hijau)5) Sebagai Pembangkit tenaga Listrik
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 57 -
6) Sebagai tempat Rekreasi dan Olahraga7) Sebagai Pengatur Iklim 8) Sebagai pertahanan dan keamanan
9. Klasifikasi batas perairan laut di Indonesia1) Batas Laut Teritorial
Batas laut teritorial Indonesia berada apda jarak 12 mil ke arah lautan bebas. Batas 12 mil ini diambil dari batas pulau terluar wilayah Indonesia. Seluruh perairan yang menghubungkan pulau-pulau di wilayah Indonesia adalah mutlak dikuasai pemerintah Republik Indonesia. Pada wilayah ini, Indonesia berhak memanfaatkan segala kekayaan alam yang ada di dalamnya maupun ruang atasnya.
2) Batas Laut KontinentalAdalah dasar lautan, yang dari segi morfologi maupun geologi , merupakan kelanjutan dari benuanya. Lautan yang berada diatasnya berupa laut dangkal dengan kedalaman sampai 20 meter. Pada wilayah ini segala kekayaan alam yang terdapat di dalamnya adalah milik pemerintah. Untuk menentukan batas landas kontinen Indonesia dengan negara tetangga , maka dilakukan dengan perjanjian dan kerjasama baik bilateral maupun multilateral.
3) Batas Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE)Merupakan wilayah laut yang diukur sjauh 200 mil dari garis dasar pulau-pulau terluar. Dalam wilayah ini Indonesia berhak mengeksplorasi, mengeksploitasi dan melestarikan segala sumber daya yang ada di dalamnya.
Re – typed by Pitoyo AdhitomoSMA Muhammadiyah Wonosobo
- 58 -