metlit cipta

13
INVESTIGASI DAMPAK KENAIKAN AIR LAUT DI KOTA JAKARTA PROPOSAL PENELITIAN CIPTA HARI BAKTI (0906635141) DEPARTEMEN GEOGRAFI FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA 2012

Upload: adi-maulana

Post on 21-Jul-2015

70 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

INVESTIGASI DAMPAK KENAIKAN AIR LAUT DI KOTA JAKARTA

PROPOSAL PENELITIAN

CIPTA HARI BAKTI (0906635141)

DEPARTEMEN GEOGRAFI FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Rencana Umum Tata Ruang DKI Jakarta tahun 1985 - 2005 telah menetapkan beberapa pusat pengembangan kawasan yang dinilai memiliki potensi dan nilai strategis. Kecederungan perkembangan terlihat terjadi di kawasan pantai utara karena memiliki posisi yang strategis. Sesuai dengan Keppres Nomor 17 tahun 1994, tentang REPELITA VI; menetapkan Kawasan Pantura sebagai kawasan andalan. Untuk pelaksanaannya selanjutnya diterbitkan Keppres no 52 tahun 1995 yang memberikan kewenangan dan tanggung jawab kepada Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk menyelenggarakan reklamasi kawasan Pantai Utara Jakarta. Reklamasi dilakukan di wilayah pantai utara meliputi wilayah Penjaringan, Pademangan, Tanjung Priok, Koja dan Cilincing.

1.2. TUJUAN. Melakukan investigasi perkiraan dampak yang disebabkan adanya kenaikan muka air laut yang berpengaruh pada kenaikan muka air laut di kota Jakarta 1.3. LINGKUP PEMBAHASAN Melaksanakan survey untuk mendapatkan data yang mencakup: geomorphologi kawasan, tinggi muka air pasang dan banjir tata guna lahan, ketinggian lahan, tipe tipe bangunan yang ada di kawasan, aspek aspek yang berkaitan dengan perkiraan pada masa mendatang akibat peningkatan muka air sungai terhadap daerah perkotaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Gambaran Umum Kota Jakarta 2.1.1. LETAK GEOGRAFIS Wilayah Jakarta Utara dengan luas daratan 154,01 Km2 dan luas Lautan 6,997,50 Km2 mempunyai batas batas geografis sebagai berikut : Utara pada titik koordinat 106-20o-00oBT sampai dengan 06-10o-00o LS Timur berbatasan dengan Kali Bloncong dan Kali Ketapang Jakarta Selatan, Pedongkelan, sungai Begog selokan Petukangan wilayah DKI, Kali Cakung Barat berbatasan dengan Jembatan Tiga, Kali Muara Karang dan Kali Muara Angke

GAMBAR : KONDISI EKISTING KAWASAN PANTURA JAKARTA UTARA (Sumber BP Pantura)

2.1.2 KEADAAN IKLIM Wilayah Kota Jakarta Utara sebagian besar terdiri dari rawa-rawa yang mempunyai ketinggian rata-rata 0 sampai dengan 1 meter diatas permukaan laut walaupun terdapat pula kawasan yang

memiliki ketinggian rata-rata antara 1 4 meter diatas permukaan laut terutama untuk kawasan selatan. Iklim Jakarta Utara termasuk panas dengan suhu rata-rata 27oC sepanjang tahun. Kawasan ini dipengaruhi oleh angin musim timur pada bulan Mei sampai Oktober dan angin barat pada bulan Nopember sampai April. Tinggi curah hujan rata-rata pertahun sebanyak 2.000 mm terjadi maksimal pada bulan Desember. 2.1.3. ADMINISTRATIF 2.1.3.1. Batas wilayah administratif Secara administrative, wilayah Jakarta Utara terdiri atas 7 Kecamatan, yaitu kecamatan Pulau Seribu, Kecamatan Penjaringan, Kecamatan Pademangan, Kecamatan Tanjung Priok, Kecamatan Koja, Kecamatan Kelapa Gading dan Kecamatan Cilincing.

Gambar : Batas Administratif : Kecamatan di Jakarta Utara. Sumber : Pemetaan Jakarta Utara

TABEL 1 : PRESENTASI LUAS DAERAH, JUMLAH RT/RW N O KECAM ATAN Pulau Seribu 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. LUAS (HA) 11,80 km2 %T ASE RT R W

35,49 Penjaringa km2 n 11,91 Pademang km2 an 24,80 Tanjung km2 Priok 11,34 Koja km2 Cilincing Kelapa gading 42,55 km2 16,12 km2 154,01 km2

7,7 23,0 7,7 16,1 7,4 27,6 10,5

748 410 1.2 23 816 830 -

60 34 99 75 72 -

TOTAL

100

Sumber : Bappeko , 1996

2.13.2. Penduduk Berdasarkan data monografi, maka jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin adalah sebagai berikut : TABEL 2: JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN KELOMPOK UMUR 0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 LAKI- PEREMP JUML LAKI UAN AH 83.134 80.387 163.52 1 60.905 56.370 117.27 54.916 53.950 5 53.252 42.934 108.86 6 53.848 50.882

25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75 keatas

52.174 45.889 44.615 34.836 28.179 22.361 16.966 10.408 8.715 6.287 3.045

50.047 44.997 43.811 31.778 28.940 22.055 16.827 11.513 8.559 5.661 2.982

96.186 104.73 0 102.22 1 90.886 88.426 66.614 57.119 44.416 33.793 21.921 17.274 11.948 6.027

579.530 Sumber ; Bappeko , 1996

551.693

1.131. 223

TABEL 3 : JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN TAHUN 1995 N O KECAMAT AN KK LAK I PEREMP UAN KEPAD ATAN

1 2 3 4 5 6 7

Penjaringan Pademangan Tanjung Priok Koja Kelapa Gading Cilincing Kepulauan Seribu

43.29 8 26.24 1 70.54 4 57.49 8 22.38 5 44.55 7 3.476 267.9 99

88.16 7 65.80 2 154.5 53 114.6 35 46.31 6 102.1 67 7.890 579.5 30 551.693 7345 81.039 53.513 149.903 112.831 45.597 101.276 7.534 4.768 10.018 12.276 20.059 5.702 4.781 1.307

Sumber : Bappeko

Pada tahun 1996, tercatat jumlah penduduk di Kota Jakarta Utara sebesar 1.617.200 jiwa dengan rincian 795.500 laki-laki dan 821.700 wanita dengan kepadatan penduduk rata-rata sebesar 10.494 orang / km2. Kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Cilincing (4.256 Ha) dengan tingkat kepadatan penduduk 6.316 jiwa/km2 dan Kecamatan Penjaringan (3.548Ha) dengan tingkat kepadatan 8.961 jiwa/km2 berdasarkan data yang terrekam, maka jumlah penduduk menurut Kecamatan pada tahun 1996 tercantum dalam tabel 4:

TABEL 4 : JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN TAHUN 1996 N O KECAMAT AN KK LAK I PEREMP UAN KEPAD ATAN

1 2 3 4 5 6 7

Penjaringan Pademangan Tanjung Priok Koja Kelapa Gading Cilincing Kepulauan Seribu

42.68 5 26.82 6 72.62 5 57.05 2 46.76 6 245.9 54

156.4 00 68.47 8 195.9 12 172.0 39 132.2 19 667.7 55 680.275 49,76 161.551 70.734 202.365 177.705 136.574 8.961 11.689 15.995 30.842 6.316 -

Sumber: diolah dari Analisis Dampak Lingkungan Regional Reklamasi dan Revitalisasi Pantura-Jakarta 2.3.3. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Jakarta Utara Sesuai dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRWP) DKI Tahun 1995-2010, maka Kota Jakarta Utara sebagai bagian terintergrasi dari hirarki perencanaan yang merupakan pedoman dan arahan pelaksanaan pembangunan secara spasial. Hal ini akan memperjelas arahan arahan yang perlu dikembangkan di dalam rencana tata ruang yang lebih rinci. Sesuai dengan arahan tersebut diatas maka rencana pemanfaatan ruang diarahkan pada hal hal berikut : a. Rencana peruntukan tanah : Rencana peruntukan tanah di kecamatan Cilincing lebih didominasi oleh sector Karya Industri / pergudangan dengan fasilitasnya seluas 1.664,93Ha (ditambah tanah reklamasi seluas 535,45 Ha) dan sector wisma dengan fasilitasnya seluas 953,22Ha. b. Rencana peruntukan tanah di wilayah kecamatan Cilincing pada tahun 2005 adalah diarahkan untuk dikembangkan sebagai: i. Kawasan Lindung mencakup Kecamatan Penjaringan dengan luas 327,70 Ha sebagai kawasan hutan dan Kecamatan Penjaringan diarahkan sebagai kawasan penghijauan dengan luas 200,000 Ha. Kecamatan kepulauan Seribu dengan

luas100,91 Ha diarahkan sebagai Cagar alam dan pulau pulau termasuk zone inti dan lindung yang diarahkan sebagai Taman Nasional Laut. ii. Kawasan Budidaya di wilayah Jakarta Utara terdiri dari : a. Kawasan Perumahan di wilayah Jakarta Utara terutama diarahkan pada kecamatan Penjaringan, Koja, Tanjung Priok, Pademangan dan Kecamatan Kelapa Gading, sedangkan untuk wilayah reklamasi pantai kawasan perumahan diarahkan pada kecamatan Penjaringan dan Pademangan. b. Kawasan Perdagangan / Jasa dan Perkantoran mendukung pencanangan Kota Jakarta sebagai service city. Kawasan perdagangan / jasa di wilayah Jakarta Utara diarahkan pada lokasi berikut : Kawasan Pasar Pagi Mangga Dua di Kel. Ancol Kecamatan Pademangan, Pelabuhan Tanjung Priok di kelurahan Tanjung Priok Kecamatan Tanjung Priok dan Kawasan Pantai Utara Jakarta (waterfront city) di Kecamatan Penjaringan dan Kecamatan Pademangan. Sedangkan kawasan jasa perkantoran di wilayah Jakarta Utara pada lokasi Koridor jalan Laksamana Yos Sudarso di Kecamatan Koja dan Kecamatan Tanjung Priok serta Koridor Jalan RE Martadinata di Kecamatan Pademangan. c. Kawasan Industri dan Pergudangan di Jakarta Utara diarahkan pada lokasi sebagai berikut : i). Kawasan industri di kelurahan Kamal Muara dan Kelurahan Penjaringan, kecamatan Penjaringan ii). Kawasan Pelabuhan Nusantara di Kecamatan Tanjung Priok iii). Kawasan Berikat Nusantara di kelurahan Sukapura, Kawasan PPL Marunda di kelurahan Kali Baru Kecamatan Cilincing iv). Kawasan industri dan pergudangan di wilayah pantai Jakarta Utara di Kecamatan Cilincing dan Koja. v). Kawasan industri sepanjang jalan Pegangsaan Dua di Kecamatan Kelapa Gading.

GAMBAR : PETA RENCANA PERUNTUKAN Tanah di JakArta UtarA Sumber : Perpetaan Kota Jakarta Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini bersidat deskriptif untuk Investigasi kenaikan air laut di Kota Jakarta. Jadi dalam penelitian ini berguna untuk mencari hasil dari perolehan data kenaikan air laut dilihat dari salinitas, perubahan garis pantai serta ekosistem dan kedalaman daerah pesisir di kota Jakarta

Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perilaku masyarakat di daerah pesisir kota Jakarta dan juga daerah pesisir kota Jakarta serta pantai kota Jakarta. Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data Sekunder adalah atau informasi yang diperoleh melalui sumber-sumber baik kepustakaan, instansional maupun lembaga yang memiliki wewenang dalam pencataan dan penginformasian data, sedangkan Data Primer adalah fakta dari hasil survey lapang, serta wawancara petani yang berada lokasi penelitian. Data sekunder yang dikumpulkan dari instansi atau lembaga terkait meliputi. 1. Data administrasi kota Jakarta, diperoleh dari Peta Rupa Bumi Bakosurtanal sekala 1:50.000 tahun 2004 2. Data jaringan sungai Kabupaten Wonogiri, diperoleh dari Peta Rupa Bumi Bakosurtanal digital sekala 1:50.000 tahun 2004 3. Data Landuse kota Jakarta, diperoleh dari Peta Rupa Bumi Bakosurtanal sekala 1:50.000 tahun 2004 4. Data kawasan daerah pesisir kota jakarta 5. Citra Landsat digital digital

Selanjutnya data primer dalam penelitian ini adalah verifikasi area pesisir kota Jakarta yang menyebabkan perubahan dan investigasi kenaikan air laut dengan survey lapang menggunakan GPS, wawancara serta pengambilan foto untuk mendapatkan informasi

dari daerah pesisir kota Jakarta yang memungkinkan menyebabkan terjadinya kenaikan air laut di daerah pesisir kota Jakarta

Pengolahan Data Data yang telah terkumpul lalu dibuat database SIG yang dilakukan dengan software ArcView GIS dan Er Mapper. Kemudian mengubah proyeksi data sistem koordinatnya menjadi UTM yang kemudian diolah menjadi peta. Selain itu juga ditambah dengan analisa hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di lokasi penelitian

Analisis Data Untuk mengetahui kenaikan air laut di daerah pesisir kota Jakarta dan juga pengaruh pola masyarakat di sekitarnya diperlukan penggabungan informasi yang didapat dari data primer dan data sekunder untuk menghasilkan data yang valid. Analisis selanjutnya pada penelitian ini adalaha analisis deskriptif antara kondisi wilayah dan perilaku masyarakat di sekitar daerah pesisir kota Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA

1. BPS, Kecamatan Cilincing adalam angka, 1999 2. Pedoman untuk Perencanaan dalam pelaksanaan pekerjaan reklamasi untuk proyek Pantura (Jakarta kota Pantai) 3. Pemda Jakarta Utara, Rencana Rinci Tata Ruang wilayah Kecamatan Cilincing, tahun 2005. 4. Badan Pelaksana Reklamasi Pantura, Bidang Lingkungan Kelautan ITB, Analisis mengenai dampak Lingkungan regional reklamasi dan revitalisasi Pantura Jakarta, 2000 5. Badan pengelola kawasan wisata Bahari, Revitalisasi kawasan wisata bahari sunda kelapa, 1999. 6. Colin Rees, Buku Pedoman untuk pengembangan daerah perkotaan dan daerah pantai, 1992.