model komunikasi massa
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berlangsung pesat
seiring berkembanganya kebutuhan manusia akan informasi. Pada era informasi ini
khalayak butuh informasi akurat dan cepat untuk menunjang aktivitas mereka dalam
dunia agama, pekerjaan, pendidikan,sosial, budaya, bahkan hiburan. Informasi yang
cepat dapat terwujud dengan suatu proses komunikasi yang disebut komunikasi
massa. Komunikasi massa dapat terwujud karena diproduksi oleh suatu lembaga
media massa, kemudian media massa tersebut memberikan informasi kepada
khalayak secara hampir bersamaan. Setiap komunikasi massa mempunyai model dan
ciri khas masing-masing serta dapat diimplementasikan dalam berbagai kegiatan
komunikasi massa.
Tujuan dari laporan ini adalah mengetahui apa saja jenis model komunikasi
massa yang telah dikemukakan oleh para ahli, latar belakang terciptanya model-model
komunikasi, bagaimana proses penyampaian informasi itu dibuat sampai diterima
oleh khalayak, serta penjabaran secara keseluruhan tentang aspek-aspek yang
terkandung dalam komunikasi massa tersebut.
Semoga laporan ini dapat membantu bagi kami khususnya dan para pembaca
pada umumnya untuk memahami perkembangan komunikasi massa beserta model-
model komunikasi massa.
1
BAB II
TEORI DAN MODEL KOMUNIKASI MASSA
1. Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa ( mass comunication ) adalah komunikasi yang
menggunakan media massa, baik cetak ( surat kabar, majalah) atau elektronik
(radio,televisi), berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang
yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di
banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umu, disampaikan
secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektonik). Meskipun khalayak
ada kalanya menyampaikan pesan kepada lembaga ( dalam bentuk saran-saran yang
sering tertunda), proses komunikasi didominasi oleh lembaga, karena lembagalah
yang menentukan agendanya. Komunikasi antarpribadi, komunkasi kelompok,
komunikasi publik dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk
mempersiapkan pesan yang disampaikan media massa ini.
2. Pengertian Komunikasi Massa Menurut Beberapa Ahli
Para ahli komunikasi mengemukakan pendapat dan hasil penelitiannya tentang
komunikasi massa, diantaranya :
a. Produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus
pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat
industri. ( Gerbner)
b. Suatu bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka
melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung, satu arah pada publik
yang tersebar.
2
c. Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan
kepada sejumlah khalayak yang tersebat, heterogen dan anonim melalui media
cetak atau elekronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak
dan sesaat. ( Jalaludin Rakhmat)
3. Unsur-unsur Komunikasi Massa
1. Terlembagakan
2. Pesan bersifat umum atau serentak
3. Komunikate bersifat heterogen, anonim, dan banyak
4. Proses berlangsung satu arah
5. Umpan balik tertunda
4. Kriteria Komunikasi Massa
Kiteria Komunikasi Massa
Komunikator Organisasi kompleks
Pesan Umum
Saluran Elekronik dan Cetak
Khalayak Massa
Umpan Balik Tertunda
Kontak Sekunder
Contoh Berita TV
5. Karakteristik Komunikasi Massa
a. Komunikasi Bersifat Umum
Pesan komunikasi yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka
untuk semua orang. Meskipun pesan komunikasi massa bersifat umum dan terbuka,
sama sekali terbuka juga jarang diperoleh, disebabkan faktor yang bersifat paksaan
yang timbul karena struktur sosial. Pengawasan terhadap faktor tersebut dapat
3
dilakukan secara resmi sejauh bersangkutan dengan larangan dalam bentuk hukum
terutama yang berhubungan dengan penyiaran ke luar negeri. Penggunaan lebih
banyak media audio-vidual, kemajuan teknik untuk mencapai jarak jauh dan
perluasan usaha bebas buta huruf, cenderung untuk mempercepat menuju keterbukaan
yang luas.
b. Komunikasi Bersifat Heterogen
Perpaduan antara jumlah komunikan yang besar dalam komunikasi massa
dengan keterbukaannya dalam memperoleh pesan – pesan komunikasi erat sekali
hubungannya dengan sifat heterogen komunikan.
Massa dalam komunikasi massa terajdi dari orang – orang yang heterogen yang
meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi yang sangat berbeda,
dengan kebudayaan yang beragam berasal dari berbagai lapisan masyarakat,
mempunyai pekerjaan yang berjenis – jenis maka oleh karena itu mereka berbeda pula
dalam kepentingan , standar hidup dan derajat kehormatan, kekuasaan dan pengaruh.
Jelasnya, komunikan dalam komunikasi massa adalah sejumlah orang yang
disatukan oleh suatu minat yang sama yang mempunyai bentuk tingkah laku yang
sama dan terbuka bagi pengaktifan tujuan yang sama, meskipun demikian orang –
orang yang berinteraksi tadi tidak saling mengenal, berinteraksi secara terbatas, dan
tidak terorganisasikan. Komposisi komunikan tersebut tergeser – geser terus –
menerus, serta tidak mempunyai kepemimpinan atau perassaan identitas.
c. Media massa menimbulkan keserempakan
Yang dimaksud dengan keserempakan ialah keserempakan kontak dengan
sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk
tersebut satu sam lainnya berada dalam keadaan terpisah. Radio dan televisi dalam hal
ini melebihi media cetak.
Ada dua segi penting mengenai kontak yang langsung itu ; pertama :
kecepatan yang lebih tinggi dari penyebaran dan kelangsungan tanggapan ; kedua :
keserempakan adalah penting untuk keseragaman dalam seleksi dan interpretasi pesan
–pesan. Tanpa komunikasi massa hanya pesan – pesan yang sangat sederhana saja
yang disiarkan tanpa perubahan dari orang yang satu ke orang uang lain.
4
Semua Model
d. Hubungan komunikator – komunikan bersifat non- pribadi
Dalam komunikasi massa, hubungan antara komunikator dengan komunikan
bersifat non pribadi, karena komunikan yang anonim dicapai oleh orang – orang yang
dikenal hanya dalam peranannya yang bersifat umum sebagai komunikator. Sifat non
pribadi, ini timbul disebabkan tekhnologi dari penyebaran yang massal dan sebagian
lagi dikarenakan syarat – syarat bagi peranan komunikator yang bersifat umum. Yang
terakhir ini,umpamanya mencakup keharusan untuk objektif dan tanpa prasangka
dalam memilih dan menanggapi pesan komunikasi yang mempunyai norma – norma
penting.
Komunikasi dengan menggunakan media massa berlaku dalam satu arah
( one way communication ), dan ratio output – input komunikan sangat besar. Tetapi
dalam hubungan komunikator dengan komunikan itu terdapat mekanisme resmi
( siaran komersial).
6. Model-Model Komunikasi Massa
1. Tipologi Model
5
Model Mental Model VerbalModel Matematik Model AnalogModel Ikonik
Model FisikModel Simbolik
Kemajuan teknologi komunikasi secara masal semakin pesat. Media massa
seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan internet berkembang mengikuti
kemajuan berpikir manusia. Kemajuan teknologi komunikasi massa berpengaruh
besar pada kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Perkembangan
komunikasi masa itu menghasilkan beberapa teori model komunikasi. Yaitu:
2. Macam Model-Model Komunikasi
a. Model Jarum Hipodermik
Dikemukakan oleh Elihu Katz pada tahun 1930-an
Dalam hubungannya dengan komunikasi massa, istilah “model jarum hipodermik”
mengandung anggapan dasar bahwa media massa menimbulkan efek yang kuat,
terarah, segera dan langsung itu adalah sejalan dengan pengertian “perangsang
tanggapan (stimulus-response)” yang mulai dikenal sejak penelitian ilmu jiwa pada
tahun 1930-an.
Media massa digambarkan sebagai jarum hipodermik raksasa yang mencotok
massa komunikan yang pasif.
Elihu Katz mengatakan, bahwa model tersebut terdiri dari:
1. Media yang sangat ampuh mampu memasukkan idea pada benak yang tidak
berdaya.
2. Massa komunikan yang terpecah-pecah, yang terhubungkan dengan media
massa, tetapi sebaliknya komunikan tidak terhubungkan satu sama lain.
b. Model Komunikasi Satu Tahap
Model komunikasi satu tahap menyatakan bahwa saluran media massa
berkomunikasi langsung dengan massa komunikan tanpa berlalunya suatu pesan
melalui orang lain, tetapi pesan tersebut tidak mencapai semua komunikan dan tidak
menimbulkan efek yang sama pada setiap komunikan.
Model komunikasi satu tahap adalah model jarum hipodermik yang
dimurnikan, tetapi model satu tahap mengakui, bahwa:
1. Media tidak mempunyai kekuatan yang hebat.
6
2. Aspek pilihan dari penampilan, penerimaan, dan penahanan dalam ingatan
Yang selektif mempengaruhi suatu pesan.
3. Untuk setiap komunikan terjadi efek yang berbeda.
Selanjutnya model satu tahap memberi keleluasaan kepada saluran komunikasi massa
untuk memancarkan efek komunikasi secara langsung.
c. Model Komunikasi Dua Tahap
Dikemukakan oleh Lazarfeld, Berelson, dan Gaudet pada tahun 1948
Riset yang melahirkan teori difusi dan pengaruh dilakukan pada tahun 1940
oleh Paul Lazarsfeld terhadap masyarakat kota New York. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Lazarsfeld menunjukan bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh
komunikasi massa dipengaruhi juga oleh faktor lain yaitu oleh komunikasi antar
personal. Lazarsfeld menamainya sebagai two-step flow hipotesis. Teori ini masih
mempunyai pengaruh yang sangat besar mengenai studi komunikasi massa,
terutama terhadap studi mengenai khalayak. Pada studi awalnya Lazarsfeld
menemukan bahwa informasi dan pengaruh dari media massa disebarluaskan oleh
para penentu opini kepada khalayak luas, setelah mereka menerima informasi dari
media, sehingga isi pesan media tidak serta merta tersebar dan apalagi menjadi opini
publik dalam khalayak yang luas.
7
Mereka menyatakan bahwa idea-idea seringkali datang dari radio dan surat
kabar yang ditangkap oleh pemuka pendapat (opinion leaders) dan dari mereka ini
kemudian menuju komunikan yang kurang giat. Tahap pertama adalah dari
sumbernya, yakni komunikator kepada pemuka pendapat yang mengoperkan
informasi. Sedang tahap kedua ialah dari pemuka pendapat kepada pengikut-
pengikutnya, yang juga mencakup penyebaran pengaruh.
Model komunikasi dua tahapi ini menyebabkan kita menaruh perhatian kepada
peranan media massa dan komunikasi antarpribadi. Model dua tahap ini melihat
media massa ini sebagai perorangan yang berinteraksi. Pada kebanyakan komunikasi
massa tampak bahwa sebuah pesan melaju dari sumbernya, yakni komunikator,
melalui saluran media massa, menuju komunikan sebagai pihak penerima, yang
kemudian sebagai kebalikannya memberi tanggapan kepada pesan atau kepada orang-
orang yang berinteraksi dengannya.
Dari penelitian model komunikasi dua tahap dua tahap ini timbul dua
keuntungan dari hipotesis model komunikasi dua tahap tersebut. Yaitu:
1. Suatu pemusatan kegiatan terhadap kepemimpinan opini dalam komunikasi
massa.
2. Beberapa perbaikan dari komunikasi dua tahap, seperti komunikasi satu
tahap dan komunikasi tahap ganda.
d. Model Komunikasi Tahap Ganda
Model ini menggabungkan model komunikasi jarum hipodermik, model
komunikasi satu tahap, dan model komunikasi dua tahap. Model komunikasi tahap
ganda ini didasarkan pada fungsi penyebaran yang berurutan yang terjadi pada
kebanyakan situasi komunikasi. Model ini menyatakan bahwa lajunya komunikasi
dari komunikator kepada komunikan terdapat jumlah “relay” yang berganti-ganti.
Beberapa komunikan menerima pesan langsung melalui saluran dari komunikator
yang lainnya terpindahkan dari sumnernya beberapa kali.
Jumlah tahap yang pasti dalam proses ini bergantung pada maksud dan tujuan
komunikator, tersedianya media massa dengan kemampuan untuk menyebarkannya,
sifat dari pesan, dan nilai pentingnya pesan bagi komunikan.
8
e. Model DeFleur
Dikemukakan oleh DeFleur
Model DeFleur merupakan model komunikasi massa dari perluasan model-
model yang dikemukakan para ahli lain, khususnya Shannon dan Weaver, dengan
memasukkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan
balik (feedback device). Ia menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter),
penerima (receiver), dan sasaran (destination ) sebagai fase-fase yang terpisah dalam
proses komunikasi massa.
Transitter dan receiver dalam model DeFleur pararel dengan encoder dan
decoder dalam model Schramm. Source dan transmitter adalah dua fase atau dua
fungsi berbeda yang dilakukan seseorang.
Contohnya:
Ketika seseorang berbicara, ia memilih simbol-simbol untuk menyatakan
makna denotatif dan konotatif ( merumuskan makna ke dalam pesan ) dan kemudian
mengucapkannya secara verbal atau menuliskan simbol-simbol ini sedemikian rupa
9
MASS MEDIUM
DEVICE
FEEDBACK
DEVICE
Channel Receiver DestinationTransmitterSource
Destination Receiver SourceChannel
NOISE
Transmitter
sehingga berubah menjadi peristiwa yang dapat didengarkan atau dilihat yang dapat
dipersepsi sebagai rangsangan oleh khalayaknya.
Fungsi receiver dalam model DeFleur adalah menerima informasi dan
menyandi –baliknya-mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan (sistem
simbol yang signifikan). Dalam komunikasi tertulis, mekanisme visual mempunyai
fungsi yang sejajar.
f. Model Westley dan MacLean
Dipopulerkan oleh teoretikus komunikasi yaitu Bruce Westley dan Malcom
MacLean pada tahun 1957
Bruce Westley dan MacLean merumuskan suatu model yang mencakup
komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dari proses
komunikasi. Model ini dipengaruhi oleh model Newcomb, model Lasswell, dan
model Sannon-Weaver. Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek dan
orang yang tidak terbatas ( dari X1 hingga X00), yang kesemuanya merupakan
“objek orientasi,” menempatkan suatu peran C di antara A dan B, dan menyediakan
umpan balik.
Dalam komunikasi massa umpan balik bersifat minimal dan tertunda.
Contohnya:
Penceramah agama, calon presiden yang berdebay dalam rangka kampanye
politik, atau pemasang iklan, yang disiarkan televisi, tidak dapat secara langsung
mengetahui bagaimana penerimaan pesannya oleh khalayak pemirsa. Umpan balik
10
dapat saja diterima pengirim pesan, namun mungkin beberapa hari atau beberapa
minggu kemudian.
Westley dan MacLean menambahkan suatu unsur lain (C). C adalah “penjaga
gerbang” (gatekeeper) atau pemimpin pendapat (opinion leader) yang menerima
pesan (X’) dari sumber media massa (A) atau menyoroti objek orientasi (X3, X4)
dalam lingkungannya. Menggunakan informasi ini,penjaga gawang kemudian
menciptakan pesannya sendiri (X”) yang ia kirimkan kepada penerima (B). Maka
terbentuklah suatu sistem penyaringan, karena penerima tidak memperoleh informasi
langsung dari sumbernya, melainkan dari orang yang memilih informasi dari berbagai
sumber.
Contonya:
Bila Anda punya minat pada komunikasi hewan, Anda dapat membaca
sejumlah buku dan menonton film dokumenter yang disiarkan televisi mengenai hal
tersebut.
Dalam komunikasi massa, umpan balik dapat mengalir dengan tiga arah: dari
penerima ke penjaga gerbang, dari penerima ke sumber media massa, dan dari
pemimpin pendapat ke sumber media massa.
Westley dan MacLean tidak membatasi model mereka pada tingkat individu.
Bahkan, mereka menekankan bahwa penerima mungkin suatu kelompok atau suatu
lembaga sosial. Model Westley dan MacLean mencajup beberapa konsep penting:
umpan balik, perbedaan dan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi
massa, dan pemimpin pendapat yang penting sebagai unsur tambahan dalam
komunikasi massa. Model ini juga membedakan pesan yang bertujuan (purposif)
dengan pesan yang tidak bertujuan (nonpurposif). Pesan yang bertujuan adalah pesan
yang dikirimkan sumber untuk mengubah citra penerima mengenai sesuatu dalam
lingkungan. Pesan nonpurposif adalah yang dikirimkan sumber kepada penerima
secara langsung atau melalui penjaga gerbang namun tidak dimaksudkan untuk
mempengaruhi penerima.
11
g. Model Berlo
Dikemukakan oleh David K. Berlo, yang ia kemukakan pada tahun 1960.
Model Berlo dikenal dengan model SCMR, kepanjangan dari Source
(sumber), Message (pesan), Channel (saluran), dan Receiver (penerima). Berlo juga
menggambarkan kebutuhan penyandi (encoder) dan penyandi-balik (decoder) dalam
proses komunikasi. Penyandi bertanggung jawab mengekspresikan maksud sumber
dalam bentuk pesan.
Contohnya:
Menteri Sekertaris Negara dapat berfungsi sebagai penyandi dalam konfrensi
pers yang ditayangkan sebuah stasiun televisi. Senada dengan itu, penerima
membutuhkan penyandi-balik untuk menerjemahkan pesan yang ia terima. Dalam
kebanyakan kasus, penyandi-balik adalah perangkat keterampilan indrawi penerima.
Dalam komunikasi massa, terdapat banyak saluran: televisi, radio, surat kabar,
buku, dan majalah. Menurut model Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi
oleh faktor-faktor: keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan
budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, stuktr, isi, perlakuan, dan kode.
Salurannya berhubungan dengan panca indra: melihat, mendengar, menyentuh,
membaui, dan merasai (mencicipi). Odel ini bersifat organisasional daripada
mendeskripsikan proses karena tidak menjelasakan umpan balik.
12
Salah satu kelebihan model Berlo adalah tidak terbatas pada komunikasi
massa dan bersifat heuristik ( merangsang penelitian). Namun, model Berlo juga
mempunyai keterbatasan yaitu enyajikan komunikasi sebagai fenomena yang statis
ketimbang fenomena yang dinamis dan terus berubah, upan balik yang diterima
pembicara dari khalayak tidak dimasukkan dalam model grafik-nya, dan komunikasi
nonverbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi orang lain.
h. Model Lasswell
Dikemukakan oleh Harold Lasswell pada tahun 1948
Lasswell mengemukakan teori komunikasi berupa ungkapan verbal, yakni
Who
Say What
In Which Channel
To Whom
With What Effect?
Sumbangan pemikiran Lasswel dalam kajian teori komunikasi massa adalah
identifikasi yang dilakukannya terhadap tiga fungsi dari komunikasi massa. Pertama
adalah kemampuan kemampuan media massa memberikan informasi yang berkaitan
dengan lingkungan di sekitar kita, yang dinamakannya sebagai surveillance. Kedua,
adalah kemampuan media massa memberikan berbagai pilihan dan alternatif dalam
penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat, yang dinamakanya sebagai fungsi
correlation. Ketiga adalah fungsi media massa dalam mensosialisasikan nilai-nilai
tertentu kepada masyarakat, yang dalam terminologi Laswell dinamakan sebagai
transmission (Shoemaker dan Resse, 1991 : 28-29). Dalam perkembangannya,
Charles Wright menambahkan fungsi keempat yaitu entertainment, di mana
komunikasi massa dipercaya dapat memberi pemenuhan hiburan bagi para konsumen
dengan dikontrol oleh para produsen (Shoemaker dan Resse, 1991 : 28).
13
Model Lasswell sering diterapkan dalam komunikasi massa. Model tersebut
mengisyaratkan bahwa lebih dari satu aliran dapat membawa pesan. Unsur (Who)
merangsang pertanyaan mengenai pengendalian pesan (misalnya oleh “penjaga
gerbang”), sedangkan unsur pesan (Say What) merupakan bahan untuk analisis isi.
Saluran komunikasi (In Which Channel) dikaji dalam analisis media. Unsur penerima
(To Whom) dikaitkan dengan analisis khalayak, sementara unsur pengaruh (With What
Effect) jelas berhubungan dengan studi mengenai akibat yang ditimbulkan pesan
komunikasi massa pada khalayak pembaca, pendengar atau pemirsa.
Model Lasswell memiliki kekurangan yaitu model ini mengisyaratkan
kehadiran komunikator dan pesan yang bertujuan dan dianggap terlalu
menyederhanakan masalah. Tetapi , kelebihan model Lasswell ialah fokus terhadap
aspek-aspek penting komunikasi.
i. Model Opini Publik dan Gelombang Kebisuan
Noelle-Newman sebenarnya adalah peneliti politik Jerman. Ia mengadakan
observasi dalam pemilihan umum yang memperlihatkan adanya beberapa pandangan
nampaknya lebih berjalan baik daripada pandangan yang lainnya. Kadang-kadang
sebagian publik lebih memilih untuk diam saja atau membisu mengenai opini yang
ada dalam pikiran mereka daripada memperbincangkannya. Jika opini umum dari
media massa semakin tersebar dan meluas di masyarakat, maka semakin senyap suara
perseorangan yang berlawanan dengan pendapat umum yang lebih dominan. Noelle-
Newmann kemudian menyebut proses ini sebagai gelombang kebisuan. Penelitian
yang dilakukannya berkaitan dengan kondisi di Jerman di tahun 1960 sampai dengan
1970-an, di mana Partai Demokrasi Sosial berkuasa pada saat itu. Kekuasaan partai ini
tidak lepas dari peran media massa yang cenderung kekiri-kirian di masa itu, sejalan
dengan ideologi Partai Demokrasi Sosial. Peran media massa yang seperti ini mampu
menciptakan gelombang kebisuan di dalam khalayak yang tidak menyukai Partai
Demokrasi Sosial. Yang tersisa hanyalah suara publik yang mendukung kebijakan
Partai Sosial Demokrat (McQuail, 1996 : 252).
Teori yang dikemukakan oleh Elisabeth Noelle-Newman mengenai gelombang
kebisuan merupakan pengembangan dari teori mengenai opini publik dengan
14
melanjutkan analisis yang mampu menunjukan bagaimana komunikasi antar personal
dan media bekerja bersama-sama dalam membangun opini publik. Asumsi dasar yang
dikemukakan oleh Noelle-Newman adalah bahwa orang-orang pada umumnya secara
alamiah memiliki rasa takut terkucil. Dan dalam pengungkapan opini, mereka
berusaha menyatu dengan mengikuti opini mayoritas atau konsensus. Sumber
konsensus utama adalah media massa, dan akibatnya para jurnalis yang mungkin
memiliki pengaruh cukup besar untuk melakukan penetapan mengenai apa yang
dipandang sebagai “iklim opini” yang berlaku pada saat tertentu dalam isu tertentu
atau yang lebih luas.
j. Model Heibert, Ungurait dan Bohn
Heibert, Ungurait dan Bohn menggambarkan proses terjadinya komunikasi massa dalam skema berikut (Agee, Ault, Emery; 1994:46):
Model Komunikasi Massa
Dalam skema tersebut, nampak bahwa komunikasi massa selalu berkenaan
dengan gatekeepers, regulator, media dan filters sebelum pesan sampai kepada
audience. Dalam proses tersebut, pesan bisa mengalami reduksi, defiasi maupun
manipulasi oleh berbagai pihak dan kepentingan dengan tujuan mendapatkan efek
yang diinginkan pada audience. Oleh karena itu, Media massa mempunyai peran yang
sangat signifikan dalam komunikasi massa.
Penggunaan weblog sebagai media massa bahkan telah menimbulkan deviasi
terhadap konsep dan proses komunikasi massa itu sendiri. Dengan menggunakan
weblog, komunikator dapat langsung mengemukakan pikirannya kepada audience 15
tanpa terikat regulasi maupun kontrol dan tanpa melalui gatekeepeer atau filter. Oleh
karena itu, keorisinalan informasi yang disampaikan kepada audience bisa terjaga.
Selain itu, keberagaman sumber dan kemudahan publikasi beragam format informasi
dapat menghindari terjadi sentralisasi dan penyeragaman isi informasi dalam weblog-
weblog tersebut.
k. Model Shannon
Dikemukakan oleh Shannon pada tahun 1949
Teori matematikal ini acapkali disebut model Shannon dan Weaver, oleh
karena teori komunikasi manusia yang muncul pada tahun 1949, merupakan
perpaduan dari gagasan Claude E. Shannon dan Warren Eaver. Shannon pada tahun
1948 mengetengahkan teori matematik dalam komunikasi permesinan (engineering
communication), yang kemudian bersama Warren pada tahun 1949 diterapkan pada
proses komunikasi manusia.
Sumber informasi (information source) memproduksi sebuah (message) untuk
dikomunikasikan. Pesan tersebut dapat terdiri dari kata-kata lisan atau tulisan, musik,
gambar, dan lain-lain. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi isyarat
(signal) yang sesuai bagi saluran yang akan dipergunakan. Saluran (channel) adalah
media yang menyalurkan isyarat dari pemancara kepada penerima (receiver). Dalam
percakapan sumber informasi adalah benak (brain) pemancar adalah mekanisme suara
yang menghasilkan isyarat, saluran (channel) adalah udara.
7. Teori Agenda Setting
16
Dari beberapa asumsi mengenai efek komunikasi massa, satu yang bertahan
dan bekembang dewasa ini menganggap bahwa media massa dengan memberikan
perhatian pada issue tertentu dan mengabaikan yang lainnya, akan memiliki pengaruh
terhada[ pendapat umum. Orang akan cenderung mengetahui tentang hal-hal yang di
beritakan media massa terhadap isu - isu yang berbeda
Teoritisi utama agenda setting adalah Maxwell McCombs dan Donald shaw.
Mereka menuliskan bahwa audience tidak hanya mempelajari berita-berita dalam hal-
hal lainnya melalui media massa, tetapi juga mempelajari seberapa besar arti penting
diberikan pada suatu isu topik dari cara media massa memberikan penekanan terhadap
topik tersebut. Misalnya dalam merefleksikan apa yang dikatakan oleh para kandidat
dalam suatu kampanye pemilu, media massa terlihat menentukan mana yang topik
prnting.
Asumsi Agenda Setting ini memiliki kelebihan karena mudah dipahami dan
relative mudah untuk diuji. Dasar pemikirannya adalah diantara berbagai topic yang
dimuat media massa, topic yang mendapat lebih banyak perhatian dari media akan
menjadi lebih akrab bagi pembacanya dan akan dianggap penting dalam suatu periode
waktu tertentu, dan akan terjadi sebaliknya bagi topik yang kurang mendapat
perhatian dari media.
Pada tahun 1976, McCombs dan Shaw mengambil kasus Watergate sebagai
ilustrasi dari fungsi agenda setting. Mereka menunjukkan bahwa sebenarnya bukanlah
sesuatu yang baru dalam mengungkap kasus politik yang korup, tetapi pemberitaan
surat kabar yang sangat intensif dan diikuti oleh penayangan dengar pendapat di dewn
perwakilan melalui televise, telah membuat kasus Watergate menjadi ‘topic of the
year’.
8. Fungsi Komunikasi Massa
Sejumlah upaya mencoba mensistimasikan fungsi utama media (tujuan atau
efek; dimaksudkan atau tidak dimaksudkan), yang pada mulanya dimulai oleh Laswell
yang memberikan ringkasan kesimpulan mengenai fungsi dasar komunikasi sebagai
berikut : pengawasan, lingkungan, pertalian (korelasi) bagian-bagian masyarakat
dalam memberikan respon terhadap lingkungannya; transmisi warisan kebudayaan.
Wright memberikan skema dasar media ini untuk menggambarkan efek media yang
begitu banyak jumlahnya.17
1. Fungsi Utama Media Massa Bagi Masyarakat
a. Informasi
- menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia
- menunjukkan hubungan kekuasaan
- memudahkan inovasi, adaptasi dan kemajuan
b. Korelasi
- menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi
- menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan
- melakukan sosialisasi
- mengkoordinasikan beberapa kegiatan
- membentuk kesepakatan
- menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif
c. Kesinambungan
- Mengekspresikan budaya dominant dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru.
- Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai
d. Hiburan
- Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian dan sarana relaksasi
- Meredakan ketegangan sosial
e. Mobilisasi
- Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, pembangunan ekonomi, pekerjaan dan agama
2. Fungsi Utama Media Massa Bagi Individu
a. Informasi
- Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan 18
lingkungan, masyarakat, dan dunia
- Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan pilihan
- Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum
- Belajar, rasa ingin tahu dan minat umum
- Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan
b. Indentitas Pribadi
- Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi
- Menemukan model prilaku
- Mengidenifikasikan diri dengan nilai-nilai lain
- Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri
c. Integrasi dan Interaksi Sosial
- memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati social
- mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa
memiliki
- menemukan bahan percakapan dan interaksi social
- memperoleh teman selain dari manusia
- membantu menjalankan peran social
- memungkinkan seorang untuk dapat menghubungi sanak-keluarga, teman
dan masyarakat
d. Hiburan
- Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan
- Bersantai
- Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis
- Mengisi waktu
- Penyaluran Emosi19
9. Bentuk-Bentuk Komunikasi Massa
1. Surat Kabar
Menurut Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder.
Fungsi utama media adalah : (1) to inform (menginformasikan kepada pembaca
secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia, (2)
to comment (mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke
dalam focus berita, (3) to provide (menyediakan keperluan informasi bagi pembaca
yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media.
2. Majalah
Menurut Dominick, klasifikasi majalah dibagi kedalam lima kategori utama,
yakni: (1) general consumer magazine (majalah konsumen umum), (2) business
publication (majalah bisnis), (3) literacy reviews and academic journal (kritik sastra
dan majalah ilmiah), (4) newsletter (majalah khusus terbita berkala), (5) Public
Relations Magazines (Majalah Humas).
3. Radio
Radio adalah media elektronik tertua dan sangat luwes. Radio telah
beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling
menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya. Keunggulan radio adalah
berada dimana saja, di tempat itdur, di dapur, di dalam mobil, di kantor, di jalan, di
pantai dan berbagai tempat lainnya.
4. Televisi
Dari semua media massa, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan
manusia. Televisi dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabiskan waktu
menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari.
Televisi mengalami perkembangan secara dramatis terutama melalui
20
pertumbuhan televise kabel. Sistem penyampaian program lebih berkembang lagi,
kini sedikitnya terdapat lima metode penyampaian program televise yang telah
dikembangkan : Over the air reception of network and local station program, Cable,
Digital Cable, Wireless Cable, Direct Broadcast satellite (DBS).
5. Film
Gambar bergerak adalah bentuk dominan dari komunikasi massa. Film lebih
dulu menjadi media hiburan dibanding radio siaran dan televisi. Menonton televisi
menjadi aktivitas populer bagi orang Amerika pada tahun 1920-an sampai 1950-an.
Film adalah industri bisnis yang diproduksi secara kreatif dan memuhi imajinasi
orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika.
6. Komputer dan Internet
itu juga menjadikan sumber informasi untuk hiburan dan informasi perjalanan
wisata. Pengguna internet menggantungkan pada situs untuk memperoleh berita. Dua
sampai tiga pengguna internet mengakses situs untuk mendapatkan berita terbaru
setiap minggunya.
10. Efek dan Dampak Komunikasi Massa
1. Efek Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat
menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Oleh karena itu, efek atau hasil yang dapat dicapai oleh komunikasi yang
dilaksanakan melalui berbagai media (lisan, tulisan, visual/audio visual) perlu dikaji
melalui metode tertentu yang bersifat analisis psikologis dan analisis sosial. Yang
dimaksud dengan analisis psikologi adalah kekuatan sosial yang merupakan hasil
kerja dan berkaitan dengan wtak serta kodrat manusia
2. Dampak Sosial Media Massa
Media massa secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak.
Media membentuk opini public untuk membawakannya pada perubahan yang 21
signifian. Kampanye nasional larangan merokok di tempat-tempat umum memiliki
kekuatan pada pertengahan tahun 1990-an dengan membanjirnya berita-berita tentang
bahaya merokok bagi perokok pasif. Disini secara instant media massa dapat
membentuk kristalisasi opini public untuk melakukan tindakan tertentu. Kadang-
kadang kekuatan media massa hanya sampai pada ranah tertentu.
11. Kompoonen-Komponen Komunikasi Massa
Everett M. Rogers bahwa dalam kegiatan komunikasi ada empat elemen yang
harus diperhatikan, yaitu source, message, channel dan receiver. Kemudian
komponen tersebut dibagi lagi menjadi lima bagian oleh Wilburr Schramm, yaitu
Source, Encoder, Signal, Decoder, Destination. Komponen-komponen tersebut
merupakan suatu syarat yang harus ada dalam suatu proses komunikasi, baik pada
komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok maupun komunikasi massa.
a. Komunikator
Jeremy Tunshall mendefinisikan komunikator sebagai petugas
nonadministratif (nonclerical) di dalam organisasi-organisasi komunikasi, orang-
orang yang bekerja dalam memilih, menyusun dan merencanakan program-program,
cerita-cerita dan pesan-peasan lainnya untuk akhirnya disebarkan kepada khalayak.
Definisi tersebut menunjukkan komunikator meliputi para jurnalis, para petugas
perusahaan periklanan, produser siaran siaran radio dan televisi, serta para
penyunting. Melihat uraian tadi komunikasi massa pada umumnya adalah suatu
organisasi yang kompleks, yang dalam operasionalnya membutuhkan biaya yang
sangat besar . Ditinjau dari komponen komunikator, maka terdapat dua faktor yang
sangat menentukkan, yaitu:
1. Source Credibility
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan yang besar akan
meningkatkan daya perubahan sikap, sedangkan kepercayaan yang rendah akan
menyebabkan berkurangnya daya perubahan yang diharapkan.
22
2. Source Attractiveness
Seorang komunikator harus mempunyai kemampuan untuk mengubah sikap
komunikan melalui mekanisme daya tarik, artinya komunikan merasa bahwa
komunikator terlibat atau turut serta dengan mereka.
b. Pesan
Pesan komunikasi massa bersifat umum, maka pesan harus diketahui oleh
setiap orang. Severin dan Tankard (1992) bahwa komunikasi massa adalah sebagian
ketrampilan (skill), seni (art) dan ilmu (science). Tanpa dimensi seni menata pesan,
tidak mungkin media surat kabar, majalah, radio siaran, televise dan film dapat
memikat perhatian khalayak, yang pada akhirnya pesan tersebut dapat mengubah
sikap, pandangan, dan perilaku komunikan.
c. Media
Media massa yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat
perhatian khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instantaneous).
Jenis-jenis media yang digolongkan dalam media massa adalah pers, radio siaran,
televisi dan film.
c.1. Pers
Pers memiliki ciri yang khas dibandingkan media massa lainnya.
Khalayak yang diterpanya bersifat aktif. Pesan melalui media pers
diungkapkan dengan kata-kata, yang baru menimbulkan makna apabila
khalayak menggunakan tatanan mentalnya (mental set) secara aktif. Selain itu
diperlukan suatu tatanan bahasa yang khas yang disebut bahasa pers.
c.2. Radio Siaran
Media radio siaran termasuk media elektronik yang sifatnya sebagai
pendengar media audio (didengar). Kelebihan media siaran radio yaitu pesan
yang dibawakan oleh komunikator dapat ditata menjadi suatu kisah yang
23
dihiasi dengan musik sebagai ilustrasi (backsound) dan efek suara (sound
effect) sebagai unsur dramatisasi.
c.3. Televisi
Televisi mempunyai kelebihan dari media massa lainnya yaitu bersifat
audio visual (didengar dan dilihat), dapat menggambarkan kenyataan dan
langsung dapat menyajikan peristiwa yang sedang terjadi.
c.4.. Film
Yang dimaksud dengan media film disini adalah film yang
dipertunjukkan di gedung-gedugn bioskop. Film dan prosesnya mempunyai
fungsi dan sifat mekanik atau nonelektronik, rekreatif, edukatif, persuasive
atau noninformatif.
d. Khalayak
Khalayak yang dituju oleh komunikasi massa adalah massa atau sejumlah
besar khalayak. Karena banyaknya jumlah khalayak serta sifatnya yang anonim dan
heterogen, maka sangat penting bagi media untuk memperhatikan khalayak.
e. Filter dan Regulator Komunikasi Massa
Khalayak yang heterogen ini akan menerima pesan melalui media sesuai
dengan latar belakang sosial, ekonomi, pendidikan, agama, usia, budaya dan
sebagainya. Oleh karena itu, pesan itu akan difilter oleh khalayak yang menerimanya
Filter utama yang dimiliki oleh khalayak adalah indra yang dipengaruhi oleh
tiga kondisi, yaitu
1. Budaya
Pesan yang disampaikan oleh komunikator melalui media massa akan
diberi arti yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang budaya khalayak
24
2. Psikologikal
Pesan yang disampaikan media akan diberi arti sesuai dengan frame of
reference dan field of experience khalayak.
3. Fisikal
Kondisi fisik seseorang baik internal maupun eksternal akan
mempengaruhi khalayak dalam mempersepsi pesan media massa.
- Kondisi fisik Internal, keadaan kesehatan seseorang
- Kondisi fisik Eksternal, keadaan lingkungan di sekitar komunikan
Ketika menerima pesan dari media massa
Regulator adalah lembaga atau individu yang mewakili lembaga berwenang
yang memberi perhatian atau tekanan berlebih terhadap poin-poin/kasus-kasus
tertentu serta mengurangi perhatian pada hal-hal lain.
f. Gatekeeper
Istilah Gatekeeper pertama kali digunakan oleh Kurt Lewin pada bukunya
Human Relation. Istilah ini mengacu pada proses: (1) suatu pesan berjalan melalui
berbagai pintu, selain juga pada (2) orang atau kelompok yang memungkinkan pesan
lewat. Gatekeepers dapat berupa seseorang atau satu kelompok yang dilalui suatu
pesan dalam perjalanannya dari sumber kepada penerima.
Fungsi utama gatekeeper adalah menyaring pesan yang diterima seseorang.
Gatekeeper membatasi pesan yang diterima komunikan. Editor surat kabar, majalah,
penerbitan juga dapat disebut gatekeepers. Seorang gatekeepers dapat memilih,
mengubah, bahkan menolak pesan yang disampaikan kepada penerima.
25
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan yang saya buat berdasarkan laporan tentang “Teori dan Model
Komunikasi Massa” ini adalah tahap-tahap komunikasi massa yang terdapat dalam model
komunikasi massa sangat penting peranannya, apabila salah satu tahap tidak terpenuhi maka
informasi yang disampaikan akan mengalami gangguan. Model-model komunikasi massa
26
juga memiliki kelebihan dan kekurangan sesuai proses penyampaian pesan dari media massa
kepada khalayaknya masing-masing.
Komunikasi massa dapat berlangsung jika dalam proses penyampaian komunikasi
tersebut terdapat komponen-komponen komunikasi massa. Komponen komunikasi massa
tersebut adalah komunikator, pesan, media, khalayak, filter dan regulator komunikasi massa,
dan Gatekeeper. Komunikasi massa juga mempunyai banyak fungsi diantaranya untuk
mendidik dan menghibur, serta komunikasi massa mempunyai dampak terhadap kehidupan
sosial.
Sekian laporan mengenai “Teori dan Model Komunikasi Massa” yang bisa kami
paparkan, mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Onong Uchjana.Ilmu Komunikasi: Teori dan Filsafat Komunikasi.
Bandung: PT Citra Aditya Bakti,2003.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2007.
27
Artikel tentang model-model komunikasi massa
Blog tentang model-model komunikasi massa
28