model & memulai...homeschooling atas inisiatif orangtua (1) •jika anak sudah bisa diajak...

43
MODEL & MEMULAI HOMESCHOOLING USIA SEKOLAH

Upload: others

Post on 21-Jan-2020

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

MODEL & MEMULAIHOMESCHOOLING USIA SEKOLAH

JADWAL WEBINAR

• SESI #1: Basic Mindset & Legalitas (Selasa, 19 Februari 2019)

• SESI #2: Model & Memulai HSUS (Jumat, 22 Februari 2019)

• SESI #3: Kurikulum, Materi & Pola Kegiatan (Selasa, 26 Feb 2019)

• SESI #4: Evaluasi & Manajemen Keseharian (Jumat, 1 Maret 2019)

Refleksi sesi #1

•Homeschooling adalah model pendidikan alternatif

•Homeschooling adalah pendidikan berbasis keluarga

•Homeschooling legal dan diakui oleh negara

•Homeschooling bukan sebuah solusi instan

•Standar/model homeschooling tergantung tiap keluarga

Tugas setiap keluarga:Menemukan model yang sesuai

MATERI WEBINAR SESI #2

Memulai homeschooling

01Kesalahan saat memulai

02Tips memulai homeschooling

03Model homeschooling konseptual

04Model homeschooling praktis

05Tips memilih model homeschooling

06

MEMULAIHOMESCHOOLING

USIA SEKOLAH

Titik mulai homeschooling

•Orangtua memilih homeschooling sejak PAUD

•Berpindah dari sekolah ke HS✓ Inisiatif anak

✓ Inisiatif orangtua

✓ Masalah lapangan di sekolah

Homeschooling sejak Usia Dini

• Lanjutkan proses yang sudah dimulai sejak usia dini

• Tambahkan materi yang bersifat konten

• Buat jadwal kegiatan berdasarkan kesepakatan

• Terus berproses bersama anak

• Kenali titik kritis✓ Keseharian yang menyenangkan sekaligus efektif

✓ Pelibatan anak dalam kegiatan belajar

✓ Memperluas pengalaman belajar dan berteman

• Daftarkan Anak di PKBM

Homeschooling atas inisiatif anak

• Kondisi yang sangat menguntungkan

• Anak memiliki gambaran tentang pendidikan

• Tanyakan dan beri kesempatan anak menjelaskan versi pendidikanyang baik menurutnya

• Lengkapi pengetahuan Anda tentang homeschooling

• Jadikan inisiatif anak sebagai pintu masuk untuk membuatkesepakatan tentang rancangan & kegiatan homeschooling

• Peran orangtua adalah menjadi partner untuk memfasilitasi proses, meningkatan wawasan dan kualitas proses & hasil pembelajaran anak

Homeschooling atas inisiatif orangtua (1)

• Jika anak sudah bisa diajak berbicara, diskusikan rencanahomeschooling

• Sampaikan alasan homeschooling dan rencana homeschooling Anda

• Dengarkan pendapat anak dan cari solusi atas keberatan yang disampaikan anak. Keberatan yang paling sering adalah pertemanan

• Lakukan proses deschooling dan transisi menuju pola kegiatan yang baru

• Peran orangtua adalah sebagai pemimpin dalam proses ini

Homeschooling atas inisiatif orangtua (2)

• Homeschooling dilakukan karena kondisi (misalnya: bullying)

• Orangtua dan anak perlu berdamai dengan pilihan homeschooling sambil menjalani proses belajar

• Fokus pada penyelesaian dan penetralan masalah-masalah psikologisanak

• Materi pelajaran bisa menyusul

• Fokus pada kesempatan baru dan kekuatan anak, bukan pada masalah dan kekurangan anak

• Lakukan proses deschooling dan transisi menuju pola kegiatan baru

Transisi budaya = deschooling (1)• Proses peralihan budaya dari budaya sekolah menjadi budaya belajar mandiri

• Budaya diam/pasif vs aktif/inisiatif

• Budaya menerima vs. usul

• Budaya textbook vs. dunia nyata

• Budaya fokus pada nilai vs keterampilan riil

• Budaya pasrah/tak-berdaya vs otonom/memiliki pilihan

• Tujuan penting:• mencari pola baru belajar yang sesuai dengan anak dan keluarga

• anak terlibat aktif dengan kehidupan belajarnya

• Titik kritis:• Kesabaran berproses menuju bentuk baru

• Memberi ruang untuk masa transisi

• Mencari pola dan kesepakatan baru bersama anak

Tantangan orangtua dalam deschooling

• Proses deschooling tak hanya terjadi pada anak, tetapi juga orangtua

• Mindset lama tentang pendidikan & belajar• Tujuan pendidikan: mengejar lulus sekolah atau impian orangtua• Materi belajar: sangat fokus pada pelajaran sekolah• Cara belajar: terpola dengan pola belajar konvensional• Prioritas awal: mengejar ketinggalan sekolah

• Butuh kelenturan karena biasanya ada periode kekacauan di awal untuk menemukan keseimbangan baru

• Waktu adalah variabel penting dalam proses deschooling. Jangka waktu: xx tahun bersekolah = xx bulan masa deschooling

Transisi legalitas

Anak melakukan mutasi di PKBM (Pusat Kegiatan

Belajar Masyarakat)

PKBM bisa dilakukan di mana pun (tak harus satu

kota)

Kebijakan tertulis bisa berbeda dengan praktek di lapangan

• PKBM tersebar, belum tentu aktif

• Kondisi dan kebijakan PKBM berbeda-beda

• Cara belajar berbeda-beda

• Biaya berbeda-beda

Kegiatan awal homeschooling

Awali dengan spirit membangun kenyamanan emosional pada anak

1

Mulai dari yang dikenal & dikuasai

2

Bangun kenyamanan & kepercayaan diri

3

Lihat dampaknya pada anak & keluarga

4

Lakukan adaptasi

5

Proses menemukan pola yang sesuai

Jangka waktu transisi berbeda

untuk setiap anak & keluarga

Ukuran selesai masa transisi = orangtua puas, anak nyaman

Contoh di beberapa keluarga: 3 tahun (Ekawati), 4 tahun

(Adelien)

Ekawati Indriani: http://bit.ly/HS-EkawatiAdelien: http://bit.ly/HS-Adelien

Kesalahan saatmemulaihomeschooling

1.Taken for granted HS bukan jaminan keberhasilan, awal

perjalanan

2.Tidak mengerjakanpekerjaanrumah

Tidak ada template, belajar melalui praktek yang dilakukan

3.Over investment Terlalu semangat, fokus pada anak bukan

sarana

4.Menunggu kesempurnaan Praktek memperkaya pemahaman,

eksperimen & adaptasi

5.Ingin terlihatkeren Inspirasi bukan intimidasi, cari keberhasilan

kecil, ukuran keberhasilan personal

6.Ingin cepatmelihat hasil Menyikapi tekanan dengan wajar, tak harus

akademis, marathon

WHAT'S NEXT?

Membuat rancangan homeschooling

Setiap keluarga unik

Memberi arah proses

homeschooling

Melampaui masalah lapangan

Alat evaluasiSarana

komunikasi eksternal

Membangun kesatuan keluarga

(home-team)

Proses membuat rancangan

Gambar besar di awal proses

• Berbasis idealisme orangtua

• Komunikasi intensif pasangan

• Wawasan & pengalaman yang mendalam

Mencari bentuk sambil berjalan

• Gambar besar yang global & samar

• Bersifat iteratif

• Mencari keseimbangan antara ideal dan realitas

Contoh rancangan homeschooling

Contoh 1: MENDALAMI AGAMA

• Penghafal Al Quran & mendalami agama

Contoh 3: ANAK BAHAGIA

• Akidah yang lurus

• Bisa memiliki penghidupan yang layak

• Menemukan & menjalani minat/passion

• Bermanfaat bagi orang lain

Contoh 2: KULIAH

• Menekuni bakat & kuliah di PerguruanTinggi

Contoh 4: INQUIRY LEARNING

• Intelectual curiosity

• Art of discovery

• Creative imagination

• Noble attitude (akhlak mulia)

Pengalaman merancang homechooling

Going professional => skills, output oriented

• Ijazah is a plan B

• Excellent in any skills

• Keterampilan output: lisan, tulisan, video, gambar

• Goal: mandiri, terampil berkarya & bermanfaat bagi sesama

Benang merah belajar:

• Spiritualitas: Tuhan, sesama, semesta

• Bahasa, komunikasi & keterampilan sosial

• Logika & matematika, teknologi

• Kreativitas & seni

• Kesehatan & fisik: olahraga

Tahapan membuatrancangan• Iteratif, berkembangan seiring waktu

• Preschool tanpa rencana

• Cambridge IGCSE

• Framework for 21st Century Learning

• http://www.p21.org/our-work/p21-framework

• Membuat racikan sendiri

Tips membuat rancangan homeschooling

• Lakukan dialog berkelanjutan bersama pasangan• Apa bekal anak untuk saat dewasa?

• Buat rumusan yang sederhana, dapat dimengerti dan operasional

• Tulis dan formalkan kesepakatan

• Tumbuh & kembang bersama rancangan

• Niatkan untuk membuat Visi Pendidikan Keluarga

Referensi

Buku

“The First Year of Homeschooling

Your Child“by Linda Dobson

MODELHOMESCHOOLING

USIA SEKOLAH

Mengapa perlu belajar model homeschooling?• Kita hanya belajar dari satu jenis sekolah

• Sudut pandang tentang anak & pendidikan sangat beragam

• Tidak semua gagasan sama: tujuan & cara bisa berbeda

• Mengenal aneka model bisa memperkaya proses parenting dan homeschooling

KERAGAMAN SUDUT PANDANG

MINDSET 1 MINDSET 2

Kondisi anak lahir Kertas kosong Anak individu

Penetapan Tujuan Ditetapkan orang dewasa Ditetapkan anak

Tujuan Menuju sosok ideal Berproses

Sikap terhadap belajar Anak harus diberi tahu Anak punya keinginan alami

Cara belajar alami Sesuai arahan orang dewasa Eksplorasi, berubah-ubah

Peran orangtua Memberikan arahan Menyediakan lingkungan

PENDEKATAN KONSEPTUALHOMESCHOOLING

Model homeschooling

School-at-home Unschooling

Classical: model peradaban Romawi &

Yunani, intelektual, terstruktur, logika,

retorika.

Unit StudyBerdasarkan pemikir: Montessori, Waldorf, Charlotte Mason, dll

Eclectic: mix-and-match

School-at-home

Sekolah sebagai

model utama

Textbook learning

Kurikulum: scope &

sequence

Mata pelajaran

Berjenjang: K-1 sampai K-12

Evaluasi secara

periodik

Mengajar, teacher-centered

Kurikulum

• Panduan untuk proses belajar (materi dan urutan)

• Indonesia hanya ada 1 kurikulum. Saat ini sedang transisi antara kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013

• Kurikulum paket/per pelajaran

• Contoh kurikulum luar:• Lesson Pathways (free)

• Time4Learning (online)

• Calvert: http://www.calverteducation.com/

• ACE (Accelerated Christian Education)

Tantangan School-at-home

• Memindahkan sekolah ke rumah bukan pekerjaan yang mudahkarena nature rumah berbeda dari sekolah

• Cara belajar di sekolah berdasarkan mata pelajaran tidak natural

• Orangtua bukanlah guru

• Kecenderungan belajar-untuk-lulus-ujian (learn-for-test)

Peran Orangtua

Untuk kurikulum nasional:

• Cari modul belajar atau beli buku-buku pelajaran

• Pelajari standar dan target setiapjenjang pelajaran & tingkat

• Cari tools & cara belajar yang efektif& menyenangkan

• Belajar tematik

• Belajar berbasis proyek

• Belajar berbasis game

Untuk kurikulum luar

• Cari yang sesuai dengan nilai-nilaiAnda

• Anda bisa membeli paket (seluruhpelajaran) atau per pelajaran

• Praktekkan dan praktekkan• Adaptasikan dan selaraskan dengan

kebutuhan

Modifikasi & Inovasi School-at-home

• Ambil perspektif jangka panjang

• Bersikap fleksibel di dalam proses belajar (waktu, materi)

• Gunakan model belajar modular, bukan paket

• Perkaya materi dan alat belajar: unit study, project, multimedia, magang, dsb

• Solusi praktis: buku soal/tutor/bimbel/internet

Unschooling

• Anak adalah sosok individu

• Keinginan belajar itu alami

• Dunia nyata adalah ruang belajar paling baik

• Keharusan-keharusan orangtua/orang dewasa cenderung menghambat anak

• Tidak ada kurikulum

"What children need is not new and better curriculum but access to more of the real world; plenty of time and space to think over their

experiences, and to use fantasy and play to make meaning out of them"

Peran orangtua

Di awal menjadi inspirator kegiatan anak

Menyediakan lingkungan belajar yang kaya

stimulus

Membantu memberikan perspektif jangka

panjang

Membantu perencanaan dan alokasi sumber daya

Memperkaya proses yang dijalani anak

Saat remaja orangtua berperan sebagai coach

(pelatih) untuk membantu mencapai

tujuan

Tips Unschooling• Percaya bahwa anak-anak memiliki keinginan belajar alamiah. Semua yang mereka

lakukan adalah pembelajaran bagi diri mereka.

• Nikmati keseharian bersama anak-anak

• Orangtua menjadi teladan nyata:✓ Membangun prinsip, bukan sekedar aturan (tanggung jawab, empati, kebaikan hati,

hormat, dll)

✓ Mempraktekkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari

• Orangtua menyediakan lingkungan yang kondusif:✓ Lingkungan kegiatan yang beragam dan kaya

✓ Menggunakan hal-hal yang sedang disukai anak (riding the waves)

✓ Mengikuti hati nurani dan mendorong anak mengikutinya

✓ Creative brainstorming

PENDEKATAN PRAKTISMODEL HOMESCHOOLING

3 Jalur Homeschooling

• Mengikuti pola sekolah: SD-SMP-SMA-Kuliah

• Proses: ujian kesetaraanJalur akademis

• Profesi-profesi berbasis output

• Proses: skills, expertise, portfolio, sertifikasiJalur professional

• Entrepreneur

• Proses: magang, startupJalur bisnis

Model homeschooling kami

• Berproses seiring waktu

• Model eklektik dengan spirit unschooling

• Jalur professional

• Fokus:• Attitude

• Expertise

• Kemampuan menghasilkan output

Tips praktis memilih model homeschooling

• Jangan panik & jangan kusut

• Pesan positif yang perlu diambil: Anda memiliki banyak sekali pilihan

• Gunakan cara berfikir kritis dan common sense

• Pilih dan mulai dari yang Anda kuasai & nyaman

• Orientasi pada yang praktis

• Subyek adalah anak & keluarga

• Belajar & bertumbuh terus sambil praktek

Referensi

Buku

“Cinta yang Berpikir“

by Ellen Kristi

TANYA JAWAB