modul 4. fermentasi sayur dan buah

37
Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur 1 MODUL 4 FERMENTASI SAYUR DAN BUAH

Upload: purnama-pupung-hadi

Post on 24-Nov-2015

82 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

fermentasi sayur dan buah

TRANSCRIPT

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur 1

    MODUL 4

    FERMENTASI

    SAYUR DAN BUAH

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur 2

    SAUERKRAUT

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur 3

    Sauerkraut dibuat dari irisan kubis dandifermentasi oleh berbagai bakteri asam

    laktat, seperti Leuconostoc,

    Lactobacillus, dan Pediococcus.

    Memiliki masa simpan yang panjang dancita rasa asam yang khas disebabkan

    terbentuknya asam laktat dari gula dalam

    kubis yang difermentasi oleh BAL

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

    Produksi Sauerkraut

    4

    Merupakan model untuk berbagai fermentasi sayur-sayuran

    Sauerkraut dibuat melalui proses pengasaman yangdisebut fermentasi laktat yang menyerupai pembuatan

    pikel dari ketimun atau pembuatan kimci

    Sauerkraut dapat disimpan sampai beberapa bulan dalamwadah pada suhu di bawah 15C

    Tidak membutuhkan pendingingan atau pasteurisasi

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur 5

    Pasteurisasi dapat merusak seluruh enzimdan bakteri asam laktat yang bermanfaat

    untuk pencernaan, serta vitamin C

    Tidak membutuhkan bakteri asam laktat yang spesifik, sebab bakteri telah ada secara

    alami pada kubis mentah

    Kehadiran khamir dengan suhu fermentasi yang tinggi akan menurunkan cita rasa

    sauerkraut

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur 6

    Proses fermentasi terjadi dalam 3 fase :

    Fase pertama, bakteri anaerobik seperti Klebsielladan Enterobacter mendominasi proses fermentasi

    dan menghasilkan kondisi asam yang akan

    disukai oleh bakteri yang tumbuh kemudian

    Fase kedua, karena konsentrasi asam menjaditerlalu tinggi buat beberapa jenis bakteri, maka

    bakteri Leuconostoc mesenteroides dan

    Leuconostoc spp. akan mendominasi

    Fase ketiga, beberapa spesies Lactobacillustermasuk L. brevis and L. plantarum akan

    memfermentasi sisa gula dan akan menurunkan

    lagi pH produk

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

    Diagram pembuatan SaurekrautKubis

    Pengirisan

    Garam Prapenggaraman

    Garam Inkubasi anaerob

    Pengemasan

    SAUERKRAUT (dalam jar atau kaleng)

    7

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

    8

    Sauerkraut (including liquid)

    Nutritional value per 100 g (3.5 oz)

    Energy 78 kJ (19 kcal)

    Carbohydrates 4.3 g

    Sugars 1.8 g

    Dietary fibre 2.9 g

    Fat 0.14 g

    Protein 0.9 g

    Water 92 g

    Vitamin B6 0.13 mg (10%)

    Vitamin C 15 mg (25%)

    Iron 1.5 mg (12%)

    Sodium 661 mg (29%)

    Percentages are relative to US recommendations for adults.

    Source: USDA Nutrient database

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur 9

    VINEGAR/CUKA

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur 10

    Vinegar/cuka is cairan asam yang diproses melalui fermentasi etanol yang akan

    menghasilkan asam asetat (asam etanoat)

    Konsentrasi asam asetat berkisar 4-8% (v/v) untuk cuka meja dan sampai dengan 18% untuk

    pikel

    Cuka alami juga mengandung sedikit asam tartarat, asam sitrat dan asam-asam lainnya

    Istilah"vinegar berasal dari kata Perancis lama vin aigre, yang berarti anggur asam".

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur 11

    Acetobacter aceti, umumnya digunakan untukmemproduksi cuka dan mampu menghasilkan cuka

    yang mengandung asam asetat sampai dengan 14%

    Apabila menggunakan bahan baku anggur, cider, ataumalt akan dihasilka kurang lebih 5%

    Cuka juga dapat dibuat dari buah yang difermatasi ataubahkan dibuat secara sintesis dari gas alam dan

    turunan petroleum

    Warna dan rasa cuka dipengaruhi oleh bahan baku(cider, wine, beer, barley malt) dan metode pengolahan

    Proses distilasi pada cuka menghasilkan cuka yangtidak berwarna

    Produksi

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur 12

    Cuka komersial dapat diproduksi melaluiproses fermentasi cepat atau lambat

    Metode lambat umumnya digunakan dalamcara tradisional dengan proses fermentasi

    selama beberapa minggu atau bulan

    Fermentasi yang lebih lama akanmenghasilkan lendir yang tidak beracun yang

    tersusun dari bakteri asam laktat dan

    selulosa terlarut, yang disebut sebagai cuka

    biang.

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur 13

    Pada metode cepat dilakukan penambahancuka biang ke dalam cairan selanjutnya

    dilakukan aerasi untuk mempercepat proses

    fermentasi

    Pada metode cepat, cuka dapat diproduksiantara 20 jam sampai tiga hari

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur 14

    Dibuat dari kecambah barley, yang menyebabkanpati dalam biji barley berubah menjadi maltosa

    Selanjutnya maltosa diubah menjadi ale (serupa birtetapi lebih keras), dan seterusnya diubah menjadi

    cuka

    Malt vinegar umumnya berwarna coklat terang

    Jenis-jenis Cuka

    Malt Vinegar

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur 15

    Dibuat dari anggur merah atau anggur hijau.Umumnya didunakan di negara-negara

    mediterania dan EropaTengah

    Kualitas wine vinegar yang lebih baik biladisimpan dalam wadah kayu sampai dengan 2

    tahun

    Wine vinegar cenderung memiliki keasamanyang lebih rendah dibanding cider vinegar

    atau cuka putih.

    Contoh wine vinegar adalah Champagne,Sherry, atau pinot grigio.

    Wine vinegar

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur16

    Apple cider vinegar, dikenal sebagai cider vinegarsederhana, dibuat dari cider or apel

    Sangat populer untuk manfaat kesehatan dan kecantikan

    Sehubungan dengan keasamannya, apple cider vinegar mungkin sangat keras, bahkan dapat membakar

    tenggorokan

    Jika dikonsumsi langsung, sebaiknya dilakukan pengenceran dengan menambahkan air atau jus buat

    sebelum diminum

    Supaya manis, dilakukan penambahan gula atau madu.

    Apple cider

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur17

    Fruit vinegars dibuat dari buah-buahan termasuk apel, black currant, raspberry, and

    tomat. Flavor asli buah-buahan akan

    memberikan citarasa khas produk

    Fruit vinegar

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur 18

    WINE/ANGGUR

  • Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur 19

    Wine adalah minuman beralkohol, umumnya dibuatmelalui fermentasi jus buah anggur, dengan

    menggunakan berbagai jenis khamir

    Sifat kimiawi alami dari buah anggur yangseimbang menyebabkan proses fermentasi wine

    tidak memerlukan tambahan gula, asam, enzim atau

    nutrien lain

    Khamir akan mengkonsumsi gula dari buah anggurdan mengubahnya menjadi alkohol.

    Perbedaan varietas dari buah anggur dan jeniskhamir akan mempengaruhi tipe wine yang akan

    diproduksi

  • Macam macam Wine Red Wine adalah wine yang dibuat dari anggur merah (red

    grapes).

    contoh : Merlot, Cabernet Sauvignon, Syrah/Shiraz, dan Pinot Noir

    White Wine adalah wine yang dibuat dari anggur hijau (white grape).

    contoh : Chardonnay, Sauvignon Blanc, Semillon, Riesling, dan Chenin Blanc.

    Rose Wine adalah wine yang berwarna merah muda atau merah jambu yang dibuat dari anggur merah.

    Sweet Wine adalah wine yang masih banyak mengandung gula sisa hasil fermentasi (residual sugar) sehingga membuat rasanya menjadi manis.

    20Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

  • Bahan dan Alat

    Bahan bahan :

    1. Anggur (vitis venifera)

    2. Khamir (saccharomyces)

    3. Gula

    4. Nutrisi tambahan

    5. Tanin

    Alat alat :

    1. Fermentor

    2. Hidrometer

    21Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah &

    Sayur

  • Skema cara pembuatan wine

    pemetikan untuk diolah

    pemilihan anggur

    22Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

  • dimasukkan dalam drum besar

    dihancurkan dengan

    diinjak-injak agar sarinya keluar

    23Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

  • pengolahan dengan cara penggilingan

    (pemisahan biji dan kulit)penstabilan

    fermentasi/penambahan dengan gula

    24Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

  • Cara Pembuatan1. Buah anggur dipilih yang telah matang dan baik (tidak

    rusak). Disimpan terlebih dahulu selama 1 hari dengan suhu 2 4 C.

    2. Buah tersebut terlebih dahulu dicuci bersih.

    3. Setelah ditiriskan buah direndam dalam air panas dengan suhu 80 C selama 15 menit, lalu tiriskan kembali.

    4. Buah dihancurkan, lalu difiltrasi untuk memisahkan ampas dari buah tersebut (kulit dan biji) untuk mendapatkan saribuah.

    5. Air digunakan sebagai bahan campuran dalam saribuah dengan perbandingan 1 :1.

    25Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah &

    Sayur

  • 6. Penambahan gula sebanyak 1 : 10 % larutan sari buah, tergantung pada jenis anggur yang digunakan.

    7. Untuk mendapatkan saribuah dengan aroma, Cita rasa, dan tekstur yang bermutu diperlukan pencampuran bahan tambahan tertentu.

    8. Kemudian dilakukan pasteurisasi dengan suhu 80 C selama 15 menit

    9. Setelah proses tersebut selesai dilakukanpengendapan dan pendinginan selama 2,5 jam.

    10. Hasil akhir dari saribuah dapat disimpan dalam Botol yang telah disterilisasi.

    26Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

  • Proses setelah fermentasi

    Kebanyakan wine putih tidak disimpan dalam jangka waktu yang lama setelah fermentasi alkohol atau fermentasi malolactic selesai.

    Pada wine merah yang sudah tua antara 1 sampai 2 tahun disimpan dalam tangki kayu (biasanya kayu oak).

    Selama ini, reaksi kimia ini memberikan kontribusi pada perkembangan rasa antara wine dan ekstrak komponen dari tangki kayu.

    Poin yang penting untuk mengontrol selama penyimpanan dan penuaan adalah pengeluaran oksigen dan penambahan dari sulfur dioksida ke level bebas antara 20 sampai 25 g/ml.

    Sebelum pengemasan, wine mungkin disimpan di tempat yang bersuhu dingin antara 5-10oC untuk mengendapkan kotoran.

    27Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

  • Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan.

    C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP

    Wine memiliki cita rasa tersendiri yang berasal dari anggur dan proses operasinya yang termasuk fermentasi alkohol, fermentasi malolactic dan penuaan. Kontribusi anggur dari banyak komponen yang mudah menguap (misal terpenes) itu memberikan wine variasi rasa.

    28Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

  • NATA DE COCO

    29Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

  • Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari sellulosa, berbentuk agar dan berwarna putih.

    Nata adalah kumpulan sel bakteri (selulosa) yang mempunyai tekstur kenyal, putih, menyerupai gel dan terapung pada bagian permukaan cairan (nata tidak akan tumbuh di dalam cairan).

    Massa ini berasal dari pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media cair yang asam dan mengandung gula.

    30Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

  • Fermentasi Nata

    Fermentasi nata dilakukan melalui tahap-tahapberikut:

    1) Pemeliharaan biakan murni Acetobacter xylinum

    2) Pembuatan starter

    3) Fermentasi

    4) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum

    31Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

  • Penyimpanan biakan murni

    Acetobacter xylinum biasanya disimpan padaagar miring yang terbuat dari media Hasisd dan

    Barker yang dimodifikasi dengan komposisi

    sebagai berikut: glukosa (100 gram), ekstrak

    khamir (2,5 gram), K2HPO4 (5 gram),

    (NH4)2SO4 (0,6 gram), MgSO4 (0,2 gram), agar

    (18 gram), dan air kelapa (1 liter).

    Pada agar miring dengan suhu penyimpanan 4-7oC, mikroba ini dapat disimpan selama 3-4

    minggu.

    32Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

  • Penyegaran Biakan Murni

    Setiap 3 atau 4 minggu, biakan A. xylinum harusdipindahkan kembali pada agar miring baru.

    Setelah 3 kali penyegaran, kemurnian biakan harusdiuji dengan melakukan isolasi biakan pada agar cawan.

    Adanya koloni asing pada permukaan cawanmenunjukan bahwa kontaminasi telah terjadi.

    Biakan pada agar miring yang telahterkontaminasi, harus diisolasi dan dimurnikankembali sebelum disegarkan.

    33Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

  • Pembuatan Starter

    Starter adalah populasi mikroba dalam jumlah dan kondisi fisiologis yang siap diinokulasikan pada media fermentasi.

    Media starter biasanya identik dengan media fermentasi. Media ini diinokulasi dengan biakan murni dari agar miring

    yang masih segar (umur 6 hari).

    Starter baru dapat digunakan 6 hari setelah diinokulasi dengan biakan murni. Pada permukaan starter akan tumbuh

    mikroba membentuk lapisan tipis berwarna putih. Lapisan

    ini disebut dengan nata. Semakin lama lapisan ini akan

    semakin menebal sehingga ketebalannya mencapai 1,5 cm.

    34Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

  • Starter yang telah berumur 9 hari (dihitung setelah diinokulasi dengan biakan murni) tidak dianjurkan

    digunakan lagi karena kondisi fisiologis mikroba

    tidak optimum bagi fermentasi, dan tingkat

    kontaminasi mungkin sudah cukup tinggi.

    Volume starter disesuaikan dengan volume media fermentasi yang akan disiapkan. Dianjurkan volume

    starter tidak kurang dari 5% volume media yang

    akan difermentasi menjadi nata.

    35Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur

  • Fermentasi

    Fermentasi dilakukan pada media cair yang telah diinokulasidengan starter.

    Fermentasi berlangsung pada kondisi aerob (membutuhkanoksigen).

    Mikroba tumbuh terutama pada permukaan media.

    Fermentasi dilangsungkan sampai nata yang terbentuk cukuptebal (1,0-1,5 cm). Biasanya ukuran tersebut tercapai setelah

    10 hari (semenjak diinokulasi dengan starter), dan fermentasi

    diakhiri pada hari ke 15.

    Jika fermentasi tetap diteruskan, kemungkinan permukaannata mengalami kerusakan oleh mikroba pencemar.

    36Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah &

    Sayur

  • Nata berupa lapisan putih seperti agar. Lapisan ini adalah massa mikroba

    berkapsul dari selulosa.

    Lapisan nata mengandung sisa media yang sangat asam. Rasa dan bau masam tersebut

    dapat dihilangkan dengan perendaman dan

    perebusan dengan air bersih.

    37Giyatmi/MPP/Fermentasi Buah & Sayur