molluscum contagiosum

Upload: noke-rahmatiah

Post on 19-Jul-2015

293 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Oleh : Nok Rachmatiah 406102017

Pembimbing : Prof. DR. dr. Unandar Budimulja, Sp.. KK (K)

DEFINISIMolluscum kontagiosum adalah :Neoplasma jinak pada jaringan kulit dan mukosa akibat infeksi dari virus Molluskum Contagiosum, yang merupakan sebuah virus DNA double stranted yang termasuk dalam kelompok poxvirus.

ETIOLOGIDisebabkan infeksi virus Molluscum Contagiosum (MCV) Merupakan golongan poxvirus MCV mempunyai 3 strain berdasarkan pola endonucleal digestion nya : 1. MCV I 2. MCV II 3. MCV III Dimana MCV I paling banyak didapatkan.

EPIDEMIOLOGI

Infeksi MCV dapat terjadi di seluruh dunia Pravalensi dari infeksi virus tersebut meningkat secara signifikan sejajar dengan peningkatan PMS Virus ini terutama menyerang anak-anak, dewasa muda, dan orang-orang dengan gangguan system imun. Merupakan salah satu penyakit menular seksual. Sebanyak 10-30 % pasien AIDS terinfeksi virus ini Penyebarannya dapat dari orang per orang, dengan fomites sebagai perantara, atau secara autoinokulasi

PATOGENESISMolluscum contagiosum memiliki massa inkubasi 2 7 minggu sampai 6 bulan. Luka virus masuk merusak epidermis masuk ke dlm sitoplasma, stratum malpighi, dan strarum granularis virus bereplikas di sitoplasma selakan tumbah lebih cepat di banding sel-sel normal akan menembus epidermis ke atas.

HISTOPATOLOGIS

Hipertrofi dan hiperplasi dari epidermisLasi molluscum contagiosum bersifat

achantotic dan berbentuk mangkuk

Terdapat sitoplasma prickle cell terdapat basophilic inclusion bodies (molluscum bodies)

Gambaran patologi anatomi molluscum contagiosum

GAMBARAN KLINIK

Papul-papul kecil, brukuran 2 5 mm dapat mencapai ukuran lebih dari 3 cm Bewarna merah muda, seperti mutiara atau seperti daging yang kemuadian membesar. Papul yang lebih besar bentuk lebih nyata dengan bentuk yang menyerupai kubah, pada lesi terdapat umbilikasi di bagian tengahnya berupa subtansi putih keluar jika tditekan. Jumlah lesi biasanya sekitar 30 buah, tetapai dapat mencapai ratusan bergabung membentuk sebuah plakat.

Lokalisasi penyakit ini di daerah muka : Muka Badan Ekstremitas Pubis Genitalia eksterna Intra dan perioral Intra dan periocular

Manisfetasi tergantung dari kelompok kelompaok resiko yang terkena Terutama pada pasien dengan gangguan imun paling banyak pada pasien yang mengidap HIV Eksematosa dapat ditemukan pada anakanak yang memiliki kecendrungan atopic Dapat berbentuk papul multiple yang poaling sering di daerah intertriginosa, seperti axilla, fossa poplitea,dan lipat paha.

Lesi molluscum contagiosum

Large lesion of molluscum contagiosum

Molluscum contagiosum di genitalia eksterna

Molluscum contagiosum pada pasien AIDS

DIAGNOSIS

Melalui pemeriksaan fisik, dengan gambaran kllinik yang khas papul padat dengan umbulikasi sentral, distribusi lesi. Dapat di tegakkan dengan pemeriksaan histopatologi, Polymerase chain reaction (PCR) dapat digunakan lebih cepat mendeteksi dan mengenali perkembangan molluscum contagiosum virus Umumnya pemeriksaan tidak sulit dan dapat langsung di tegakkan melauli gambaran klinik yang khas.

DIAGNOSIS BANDING

Veruka (wart) Varisella Furunkel Papiloma Liken planus Dermatitis atopic Kondiloma akuminata Kerato akantoma Nevis intradermal

THERAPYBersifat individual dan diusahakan untuk tidak meniggalkan jaringan parut. Lesi pada genital harus secepatnay di terapi karena merupakan sumber penularan secara kontak seksual Therapy dapat berupa : Currattage Cryosurgery Chantaridin Podophylotoxin 0,5 % Imiquimod Laser therapy , dll

KOMPLIKASI

Dapat terjadi pruritus terutama padapasien dengan dermatitis atopic

Dapat terbentuk jaringan parut (scar) Dapat terjadi iritasi dan inflamasi pada infeksi sekunder

PROGNOSIS

Dapat sembuh spontan tetapi dapat berjalan bulanan hingga tahunan Palam therapy sering tidak tereliminasi seluruhnya Dapat muncul kembali setelah therapy Relaps sering terjadi pada pasien immunocompromised Pasien dengan lesi yang bnayak perlu dievaluasi untuk gangguan system imun Perlu pemeriksaan terhadap pasangan seksual karena tetmasuk STD