motivasi dan kemampuan berpikir kritis siswa … · masalah pada pokok bahasan kubus dan balok di...
TRANSCRIPT
i
MOTIVASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA POKOK BAHASAN
KUBUS DAN BALOK KELAS VIIIC SMP STELLA DUCE 2
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
Stefani Dwiana Putri
NIM: 131414016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Motto
Mengalami tekanan hidup adalah hal yang biasa. Jadilah
kuat di dalam-Ku. Semua itu akan kamu lalui dengan
mudah. Percayalah (2Tim 2:1, 2Kor 1:10)
Dengan penuh syukur skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu mendampingiku.
2. Orang tuaku tercinta yang selalu memberikan doa, cinta kasih, dukungan
dan selalu ada sampai detik ini.
3. Kakak dan adikku yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam
segala hal.
4. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2013 yang saling
menyemangati.
5. Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
Jangan Menyerah Sebelum Kamu Mencapai Apa yang menjadi tujuanmu.
Berdoa dan terus berusaha.
Jangan perhitungkan lelahmu, jangan mengeluh, tetaplah bersemangat
karena percayalah Tuhan yang nantinya akan mengulurkan tangan-
Nya untuk setia membantu kita tanpa kita sadari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Stefani Dwiana Putri (NIM: 131414016). 2017. Motivasi dan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Berbasis Masalah pada Pokok
Bahasan Kubus dan Balok Kelas VIIIC SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2016/2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran yang mengimplementasikan model pembelajaran berbasis
masalah pada pokok bahasan kubus dan balok di kelas VIIIC SMP Stella Duce 2
Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017, dan (2) kemampuan berpikir kritis siswa
dalam pembelajaran yang mengimplementasikan model pembelajaran berbasis
masalah di kelas VIIIC SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Subjek penelitian adalah 28 siswa kelas VIIIC SMP Stella Duce 2
Yogyakarta. Pengambilan data di sekolah dilaksanakan bulan Desember 2016
sampai Juni 2017. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui pengamatan,
penyebaran kuesioner, dan tes. Hasil pengamatan motivasi belajar dan kemampuan
berpikir kritis, hasil tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir dianalisis
secara kuantitatif .
Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) motivasi belajar siswa termasuk
dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil pengamatan, siswa masih kurang
memperhatikan saat pelajaran matematika berlangsung sedangkan hasil kuesioner
motivasi belajar siswa tinggi. (2) Kemampuan berpikir kritis siswa masih kurang,
akan tetapi kemampuan berpikir kritis yang dimiliki siswa meningkat setiap
pertemuannya, sehingga pembelajaran matematika dengan model pembelajaran
berbasis masalah dapat membantu siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan
yang diberikan.
Kata Kunci: Kubus dan Balok, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Motivasi
Belajar Siswa, Kemampuan Berpikir Kritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Stefani Dwiana Putri. 2017. Students’ Motivation and Critical Thinking Ability
in Problem Based Learning on the Subject of Cube and Cuboid Grade VIIIC
Stella Duce 2 Junior High School of Yogyakarta on the Academic Year
2016/2017.
The aims of the study were to describe: (1) learning motivation of students
in the implementation of problem based learning on the subject of the cube and
cuboid grade VIIIC Stella Duce 2 junior high school of Yogyakarta of the academic
year 2016/2017, and (2) students’ critical thinking ability in the implementation of
problem based learning grade VIIIC Stella Duce 2 junior high school of Yogyakarta
on the academic year 2016/2017.
The type of study used is descriptive research with quantitative approach.
The subjects of study are 28 students grade VIIIC Stella Duce 2 junior high school
of Yogyakarta. This study was conducted on December 2016 until Juni 2017. The
data of the study were gathered through observation, dissemination of the
questionnaire, and test. The result of the observation of learning motivation and
critical thinking ability, pretest and posttest were analyzed quantitatively.
The results of the research are: (1) learning motivation of students include
medium categories. Based on the observation, students still less pay attention to the
time of lessons of the mathematics while the result of learning motivation
questionnaire of students are high. (2)Critical thinking ability of students are less,
but critical thinking ability of students is improved in every meeting, thus
mathematics learning with problem based learning can helped students in solving
a problem is given
Keyword: Cube and Cuboid, Problem Based Learning, Learning Motivation of
Students, Critical Thinking Ability.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai dan
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “MOTIVASI DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK KELAS
VIIIC SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2016/2017” ini dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus yang selalu memberikan semangat, pendampingan, dan
memberikan nafas kehidupan sampai saat ini.
2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3. Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam.
4. Dr. Hongki Julie, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.
5. Veronika Fitri Rianasari, S.Pd., M.Sc., selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar telah memberikan arahan, motivasi, dan sumbangan pemikiran kepada
penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Stefanus Teguh Raharjo, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Stella Duce 2
Yogyakarta yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian ini.
7. Yohanes Sugeng Yuwono, S.Pd., selaku guru mata pelajaran matematika SMP
Stella Duce 2 Yogyakarta yang telah memberikan waktu, bantuan, dan
masukkan yang bermanfaat bagi penulis.
8. Siswa-siswa kelas VIIIC SMP Stella Duce 2 Yogyakarta yang telah bersedia
menjadi subjek penelitian.
9. Kedua orang tua penulis Laurentius Sukandar dan Sri Dwi Priati, kakakku
Marsell Meru Gumelar, Lenny Arinta Helena, Benedektus Dian Candra
Nugraha, dan adik Maria Oksi Wulandari, Lusia Desi P. yang selalu
mendoakan, memberikan dukungan sehingga penulis merasa semangat dalam
menyusun skripsi ini.
10. Sahabatku Detta, Pipit, Monik, Yuse, Hanifah, Rina, Isna, Leo, Ade, Ines,
Verlita, Evi, Nina, Elisa, Rosa, Vero yang selalu memberi semangat dan
membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
11. Teman-teman kos Flamboyan khususnya Yuse, Jeje, Widi, Susan, Lia, Pitados,
Bella, Sisil atas motivasi yang selalu diberikan.
12. Seluruh teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2013 atas
kebersamaannya.
13. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah turut serta
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I ...................................................................................................................... 1
Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
Pembatasan Masalah .................................................................................... 6
Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
Batasan Istilah .............................................................................................. 8
Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10
Sistematika Penulisan ................................................................................ 11
BAB II ................................................................................................................... 13
Kajian Teori ............................................................................................... 13
1. Belajar .................................................................................................... 13
2. Hakikat Matematika ............................................................................... 14
3. Pembelajaran .......................................................................................... 15
4. Model Pembelajaran ............................................................................... 17
5. Pembelajaran Berbasis Masalah ............................................................. 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
6. Motivasi Belajar ..................................................................................... 29
7. Berpikir Kritis ......................................................................................... 31
8. Hasil Belajar ........................................................................................... 35
9. Materi Kubus dan Balok ......................................................................... 38
Kerangka Berpikir ...................................................................................... 52
BAB III ................................................................................................................. 54
Jenis Penelitian ........................................................................................... 54
Subjek Penelitian ........................................................................................ 54
Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 55
Data Penelitian ........................................................................................... 55
1. Data Kemampuan Berpikir Kritis ........................................................... 55
2. Data Motivasi Belajar ............................................................................. 55
Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 56
1. Pengamatan ............................................................................................ 56
2. Penyebaran Kuesioner ............................................................................ 57
3. Tes Tertulis ............................................................................................. 57
Instrumen Penelitian................................................................................... 58
1. Instrumen Pembelajaran ......................................................................... 58
2. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................ 60
Metode Analisis Data ................................................................................. 65
1. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Tes ......................................... 65
2. Analisis Data Hasil Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa .... 73
3. Analisis Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Siswa ...................... 74
4. Analisis Data Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ......................... 75
5. Analisis Data Hasil Tes .......................................................................... 77
BAB IV ................................................................................................................. 80
Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ............................................... 80
1. Sebelum Penelitian ................................................................................. 80
2. Deskripsi Kegiatan Belajar Mengajar Siswa di Kelas VIIIC SMP Stella
Duce 2 Yogyakarta ........................................................................................ 83
Tabulasi Data ............................................................................................. 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
1. Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ................................................ 91
2. Data Motivasi Belajar Siswa .................................................................. 97
3. Data Hasil Belajar Siswa ...................................................................... 106
Analisis Data ............................................................................................ 108
1. Analisis Data Pengamatan .................................................................... 108
2. Analisis Data Kuesioner ....................................................................... 113
3. Analisis Data Tes .................................................................................. 116
Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 118
1. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ....................................................... 118
2. Motivasi Belajar Siswa ......................................................................... 123
Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 127
BAB V ................................................................................................................. 128
Kesimpulan .............................................................................................. 128
Saran ......................................................................................................... 129
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 131
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Kisi-kisi Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis ............................. 61
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Pengamatan Motivasi Belajar................................................ 62
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Motivasi Belajar .................................................................... 62
Tabel 3. 4 Kisi-kisi Tes Kemampuan Awal .......................................................... 63
Tabel 3. 5 Kisi-kisi Tes Kemampuan Akhir ......................................................... 64
Tabel 3. 6 Interpretasi Tingkat Validasi Butir Soal .............................................. 66
Tabel 3. 7 Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Awal ................................................ 67
Tabel 3. 8 Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Akhir ............................................... 69
Tabel 3. 9 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Tes Kemampuan Awal ................ 71
Tabel 3. 10 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Tes Kemampuan Akhir ............. 71
Tabel 3. 11 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi .......................................... 72
Tabel 3. 12 Hasil Analisis Reliabilitas Butir Soal ................................................ 72
Tabel 3. 13 Skor Berpikir Kritis ............................................................................ 73
Tabel 3. 14 Kategori Berpikir Kritis Berdasarkan Nilai Persentase ..................... 74
Tabel 3. 15 Skor Motivasi Belajar ........................................................................ 74
Tabel 3. 16Kategori Motivasi Belajar Berdasarkan Nilai Persentase ................... 75
Tabel 3. 17Skor Kuesioner Siswa ......................................................................... 76
Tabel 3. 18 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. .................. 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kubus ABCD. EFGH ......................................................................... 39
Gambar 2. 2 AC Diagonal Bidang Kubus ABCD. EFGH ...................................... 40
Gambar 2. 3 ABGH Bidang Diagonal Kubus ABCD. EFGH .................................. 41
Gambar 2. 4 AG Diagonal Ruang Kubus ABCD. EFGH ........................................ 42
Gambar 2. 5 (i), (ii) dan (iii) Jaring-jaring Kubus ABCD. EFGH ........................... 44
Gambar 2. 6 Kubus ABCD. EFGH dengan Panjang Rusuk r Satuan Panjang. ....... 44
Gambar 2. 7 Balok ABCD. EFGH .......................................................................... 46
Gambar 2. 8 Diagonal Bidang Balok ABCD. EFGH .............................................. 48
Gambar 2. 9 ACEG Bidang Diagonal Balok ABCD. EFGH .................................... 48
Gambar 2. 10Diagonal Ruang Balok ABCD. EFGH .............................................. 49
Gambar 2. 11 (ii) dan (iii) Jaring-jaring Balok ABCD. EFGH ............................. 51
Gambar 2. 12 Balok ABCD. EFGH dengan Panjang p, Lebar l, dan Tinggi t. ....... 51
Gambar 2. 13 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian ............................................. 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A. 1 ................................................................................................ 135
LAMPIRAN A. 2 ................................................................................................ 136
LAMPIRAN B. 1 ................................................................................................ 137
LAMPIRAN B. 2 ................................................................................................ 138
LAMPIRAN B. 3 ................................................................................................ 140
LAMPIRAN B. 4 ................................................................................................ 141
LAMPIRAN B. 5 ................................................................................................ 142
LAMPIRAN B. 6 ................................................................................................ 143
LAMPIRAN C. 1 ................................................................................................ 144
LAMPIRAN C. 2 ................................................................................................ 169
LAMPIRAN C. 3 ................................................................................................ 172
LAMPIRAN C. 4 ................................................................................................ 173
LAMPIRAN C. 5 ................................................................................................ 176
LAMPIRAN C. 6 ................................................................................................ 177
LAMPIRAN C. 7 ................................................................................................ 179
LAMPIRAN C. 8 ................................................................................................ 183
LAMPIRAN D. 1 ................................................................................................ 192
LAMPIRAN D. 2 ................................................................................................ 193
LAMPIRAN D. 3 ................................................................................................ 194
LAMPIRAN D. 4 ................................................................................................ 198
LAMPIRAN D. 5 ................................................................................................ 202
LAMPIRAN D. 6 ................................................................................................ 206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah hak mutlak seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah
wajib untuk melaksanakannya. Hal tersebut sesuai dengan tujuan bangsa
Indonesia yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
berbunyi mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka mewujudkan hal
tersebut pemerintah membuat undang-undang, peraturan-peraturan dan
berbagai kebijakan. Salah satu kebijakan pemerintah untuk mewujudkan hal
tersebut adalah dengan meluncurkan wajib belajar 9 tahun. Hal tersebut berarti
bahwa paling minimal orang Indonesia mempunyai pendidikan setingkat
dengan pendidikan menengah atau SLTP.
Dalam mencapai keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat
bergantung pada keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan
sekitarnya. Belajar mengajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan.
Kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran,
kegiatan belajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan
dapat dicapai. Kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik jika
interaksi antara guru dan siswa dapat berjalan dengan baik. Menurut Djamarah
dan Zain (2010:105) proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila tujuan
instruksional khususnya dapat tercapai. Petunjuk suatu proses belajar mengajar
dikatakan berhasil jika indikator dan tujuan pembelajaran tercapai. Indikator
yang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Daya serap siswa dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Selain itu,
keberhasilan dalam belajar mengajar dapat dilihat dari motivasi belajar siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam membangkitkan motivasi belajar
siswa dapat dilakukan banyak hal, salah satunya adalah menggunakan model
pembelajaran yang bervariasi. Guru diharapkan mampu menggunakan model
pembelajaran yang bervariasi. Agar dalam pembelajaran dapat bervariasi, guru
tidak harus terpaku dengan menggunakan satu model atau metode
pembelajaran .
Pembelajaran merupakan proses dalam rangka untuk membantu
mengembangkan kemampuan siswa memperoleh ilmu pengetahuan dan
pengalaman belajar. Pembelajaran yang dilakukan di sekolah memiliki fungsi
yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan siswa pada setiap aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik. Proses pembelajaran diyakini dapat
menghasilkan perubahan tingkah laku dan kemampuan berpikir.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada bulan November 2016 di
SMP Stella Duce 2 Yogyakarta, hasil observasi menunjukkan bahwa ketika
awal pembelajaran berlangsung siswa terlihat memperhatikan penjelasan guru,
namun tiga puluh menit pembelajaran beberapa orang siswa terlihat mengobrol
dengan teman-teman di sebelahnya, mencorat-coret buku mereka,
mengganggu temannya, bergantian meminta ijin untuk ke kamar mandi,
berkali-kali terlihat menguap bahkan ada yang meletakkan kepala mereka di
atas meja. Ketika guru menjelaskan pembelajaran selajutnya siswa terlihat
bermain-main dan melamun, sedangkan ketika diberikan soal latihan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
hanya bermain-main dengan temannya, dan pada saat diminta menjawab soal
yang diberikan ternyata siswa tidak mampu menjawab soal tersebut dengan
benar. Hal ini menunjukkan kurangnya motivasi belajar siswa saat mengikuti
pembelajaran matematika.
Selain motivasi belajar, kurangnya kemauan siswa untuk berpikir dan
menggali informasi mengenai pembelajaran yang sedang berlangsung
mengakibatkan siswa tidak mencapai target nilai ketuntasan yang diharapkan.
Guru kurang bisa memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan baik, contohnya
yaitu guru kurang memberi dorongan kepada siswa untuk memecahkan
masalah yang diberikan. Tidak ada kemauan siswa untuk memecahkan
masalah yang kemudian berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis
siswa dalam memecahkan suatu permasalahan. Berpikir kritis adalah
kemampuan menganalisis suatu fakta, mencetuskan dan menata gagasan,
mempertahankan gagasan, mempertahankan pendapat, membuat
perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan memecahkan
masalah (Chance,1986). Tidak adanya usaha untuk memecahkan masalah
berakibat pada hasil belajar siswa.
Permasalahan di atas diperkuat oleh hasil wawancara yang dilakukan
dengan guru matematika kelas VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta yang
membenarkan bahwa proses pembelajaran masih didominasi dengan metode
ceramah. Pembelajaran yang masih didominasi dengan metode ceramah inilah
yang membuat siswa kurang diberikan kesempatan untuk bertanya dan
beragumentasi. Dengan demikian menyebabkan siswa belum maksimal untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
berpikir kritis dalam menciptakan ide baru terhadap suatu jawaban dari
permasalahan yang ada di dalam pembelajaran. Siswa sering meminta ijin
untuk keluar kelas pada saat jam belajar berlangsung, siswa sering berkelahi di
dalam kelas ketika sedang mengerjakan tugas dari guru, siswa sering terlihat
tidak semangat dan sering tidak mengerjakan tugas baik berupa latihan di kelas
ataupun pekerjaan rumah. Bahkan menurut guru, ada beberapa siswa yang
sering tertidur di kelas.
Kendala utama yang juga ditemukan di lapangan yaitu guru belum
mempunyai pengalaman dalam menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah. Model pembelajaran berbasis masalah menuntut siswa mahir dalam
memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta kecakapan
berpartisipasi dalam tim. Model pembelajaran berbasis masalah merupakan
suatu model pembelajaran yang menantang siswa untuk bekerja secara
kelompok untuk menemukan solusi dari masalah yang diberikan. Sehingga
diharapkan model pembelajaran berbasis masalah efektif mempengaruhi
motivasi dan kemampuan berpikir kritis siswa, menfokuskan perhatian siswa,
menjadikan siswa aktif dalam proses pembelajaran dan menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan bagi siswa. Dengan demikian pembelajaran dapat
berlangsung secara aktif, efektif, efisien dan menarik untuk membantu siswa
mencapai kompetensi yang telah diterapkan.
Guru mata pelajaran matematika mengatakan bahwa pada tahun
sebelumnya, tingkat ketuntasan siswa pada sub pokok bahasan jaring-jaring,
luas permukaan serta volume kubus dan balok rendah. Hal ini disebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
karena penyampaian materi tidak menggunakan model pembelajaran yang
tepat, siswa mengantuk saat guru menjelaskan materi, antusias siswa dalam
mengikuti pembelajaran matematika masih kurang, kemauan siswa untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru masih kurang sehingga hasil
belajar siswa tidak maksimal. Guru sebaiknya menggunakan model
pembelajaran lain untuk memberikan materi tentang kubus dan balok.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian
untuk mendeskripsikan motivasi dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam
pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan kubus dan balok kelas
VIIIC SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Guru belum mempunyai pengalaman dalam menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah (PBM).
2. Proses pembelajaran masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa
belum maksimal untuk berpikir kritis dalam menciptakan ide baru terhadap
suatu jawaban dari permasalahan yang ada di dalam pembelajaran, model
pembelajaran berbasis masalah belum pernah digunakan pembelajaran di
dalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Siswa masih sulit memahami materi jaring-jaring. luas permukaan serta
volume kubus dan balok.
4. Motivasi belajar siswa rendah, hal ini dibuktikan dengan seringnya siswa
meminta ijin untuk keluar kelas pada saat jam belajar berlangsung,
seringnya siswa berkelahi di dalam kelas ketika sedang mengerjakan tugas
dari guru, seringnya siswa terlihat tidak semangat dan sering tidak
mengerjakan tugas baik berupa latihan di kelas ataupun pekerjaan rumah.
Bahkan menurut guru, ada beberapa siswa yang sering tertidur di kelas.
5. Kurangnya kemauan siswa untuk berpikir dan menggali informasi
mengenai pembelajaran yang sedang berlangsung mengakibatkan siswa
tidak mencapai target nilai ketuntasan yang diharapkan.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah, maka peneliti
membatasi masalah yang akan diteliti pada kelas VIII SMP Stella Duce 2
Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Adapun pembatasan masalah tersebut
antara lain:
a. Penelitian ini dibatasi pada pembelajaran matematika materi kubus dan
balok pada sub pokok bahasan jaring-jaring, luas permukaan serta volume
kubus dan balok kelas VIII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran
2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
b. Motivasi belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini dilihat dari
keinginan siswa dalam menanggapi pembelajaran matematika dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
c. Kemampuan berpikir kritis siswa yang dimaksud dalam penelitian ini dilihat
dari kemampuan siswa dalam berpendapat untuk memecahkan suatu
masalah pada pembelajaran matematika dengan model pembelajaran
berbasis masalah.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran yang
mengimplementasikan model pembelajaran berbasis masalah di kelas
VIIIC SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017?
2. Bagaimana motivasi belajar siswa dalam pembelajaran yang
mengimplementasikan model pembelajaran berbasis masalah pada
pokok bahasan kubus dan balok di kelas VIIIC SMP Stella Duce 2
Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini diantaranya sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran yang
mengimplementasikan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok
bahasan kubus dan balok di kelas VIIIC SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
tahun ajaran 2016/2017.
2. Mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran
yang mengimplementasikan model pembelajaran berbasis masalah di kelas
VIIIC SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.
Batasan Istilah
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Belajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ketrampilan dan
ilmu pengetahuan untuk mencapai suatu tujuan dalam rangka memenuhi
kebutuhan.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan
suatu hal sesuai dengan kebutuhan hidupnya dan dapat meningkatkan hasil
belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah kemampuan dalam mengambil suatu keputusan yang
masuk akal, menggunakan logika, khususnya dalam menganalisis suatu
fakta, mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat,
membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan
memecahkan suatu masalah.
4. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah pola yang digunakan oleh perancang
pembelajaran atau guru untuk merencanakan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan selama proses pembelajaran.
5. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran
yang berpusat pada siswa dengan menghadapkan siswa pada masalah yang
autentik dan ill-structured, serta mendorong siswa untuk memecahkan
masalah.
6. Kubus
Kubus adalah sebuah bangun ruang sisi datar yang dibatasi enam buah
persegi yang sama sebangun atau kongruen.
7. Balok
Balok merupakan sebuah bangun ruang sisi datar yang dibatasi enam
persegi panjang di mana setiap sisi persegi panjang berimpit dengan tepat
satu sisi yang lain dan persegi panjang yang berhadapan adalah kongruen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan
pemahaman dan keaktifan siswa serta mengembangkan jiwa kerja sama
saling menguntungkan. Siswa yang belajar memecahkan suatu masalah
mereka akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha
mengetahui pengetauan yang diperlukan. Dalam memecahkan suatu
masalah, siswa dapat mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dan
mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan. Penggunaan model
pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis,
menumbuhkan inisiatif siswa dalam bekerja, dan motivasi siswa untuk
belajar.
b. Bagi Guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding oleh guru
matematika dalam menentukan model pembelajaran yang tepat serta efektif
untuk meningkatkan kualitas siswa.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini akan memberikan sumbangan pemikiran bagi kemampuan
berpikir siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
d. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan Universitas Sanata
Dharma, khususnya mengenai model pembelajaran berbasis masalah pada
pokok bahasan kubus dan balok.
Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal Skripsi
Pada bagian awal penulisan skripsi memuat beberapa halaman yang terdiri
dari halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, lembar
pernyataan persetujuan publikasi, pernyataan keaslian karya, abstrak, kata
pengantar, daftar isi, daftar gambar, dan daftar lampiran.
2. Bagian Isi
Bagian isi memuat lima bab, yaitu sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan istilah, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini memuat tentang teori-teori yang melandasi
penelitian ini yaitu pengertian belajar, hakikat matematika,
pembelajaran, model pembelajaran, pembelajaran berbasis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
masalah, motivasi belajar, berpikir kritis, hasil belajar, materi
kubus dan balok dan kerangka berpikir.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memuat aspek-aspek metodologi penelitian yang
mencakup jenis penelitian, subjek penelitian, objek
penelitian, tempat dan waktu penelitian, jenis data dan
metode pengumpulan data, instrumen penelitian, dan metode
analisis data.
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA,
ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat pelaksanaan penelitian dan analisis data.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dari penelitian yang telah
dilaksanakan dan disertai tujuan penelitian serta berisikan
saran-saran yang relevan dengan skripsi.
3. Bagian Akhir Skripsi
Pada bagian akhir penulisan skripsi memuat daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
LANDASAN TEORI
Kajian Teori
1. Belajar
Menurut Rusman (2014: 1) belajar pada hakikatnya adalah proses
interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat
dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada suatu tujuan dan proses
berbuat melalui berbagai pengalaman. Driscoll (Slavin, 2006: 134)
menyebutkan bahwa “Learning is usually defined as a change in an
individual caused by experience”. Belajar definisikan sebagai perubahan
pada individu yang disebabkan oleh pengalaman. Dari pendapat Rusman
dan Driscoll tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
perubahan perilaku pada seseorang yang dihasilkan dari pengalaman.
Woolfolk dan Nicolish (1980) dalam Hosnan (2014, 3) mengatakan bahwa
belajar adalah perubahan tingkah laku yang ada dalam diri seseorang
sebagai hasil dari pengalaman. Belajar adalah (1) berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu, (2) berubah tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman, (3) perubahan tingkah laku yang relatif
permanen sebagai hasil pengalaman. Dari pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang penting dilakukan demi
mendapat perubahan yang lebih baik mencangkup perubahan tingkah laku,
sikap, kebiasaan, ketrampilan dan ilmu pengetahuan untuk mencapai suatu
tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Hakikat Matematika
Matematika berasal dari kata mathema artinya pengetahuan, mathanein
artinya berpikir atau belajar. Matematika dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antar bilangan dan
prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah
mengenai bilangan. Ismail dkk dalam Ali dan Muhlisrarini (2014:48)
mendefinisikan hakekat matematika adalah: Matematika adalah ilmu yang
membahas angka-angka dan perhitungannya, membahas masalah-masalah
numerik, mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola,
bentuk dan struktur , sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur dan alat.
Definisi matematika banyak dilihat berdasarkan struktur matematika, pola
pikir matematika, pemanfaatan bagi bidang lain dan sebagainya. Atas
dasar pertimbangan itu maka ada beberapa definisi matematika menurut
Ali dan Muhlisrarini (2014:47) yaitu:
1) Matematika adalah cabang pengetahuan eksak dan terorganisasi.
2) Matematika adalah ilmu tentang keluasan atau pengukuran dan letak.
3) Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan hubungan-
hubungannya.
4) Matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan
hubungannya yang diatur menurut aturan yang logis.
5) Matematika adalah ilmu deduktif yang menerima generalisasi yang
didasarkan pada observasi (induktif) tetappi diterima generalisasi
yang didasarkan kepada pembuktian secara deduktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
6) Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi mulai dari
unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke
aksioma atau postulat akhirnya ke dalil atau teorema.
7) Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan
besaran, dan konsep-konsep hubungan lainnya yang jumlahnya
banyak dan terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan
geometri.
Dari definisi para matematika yang telah disebutkan di atas, dapat
disimpulkan bahwa matematika adalah salah satu suatu cabang ilmu yang
sistematis, teratur dan eksak, matematika merupakan pengetahuan
mengenai ilmu logika.
3. Pembelajaran
Pembelajaran menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Nitko dan Brookhart (2011: 18) mengemukakan bahwa
pembelajaran adalah proses yang dilakukan guru untuk mengarahkan dan
membantu siswa dalam mencapai tujuan belajar dengan kondisi tertentu.
Sedangkan menurut Rusman, dkk (2012: 15) pembelajaran merupakan
suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang meliputi tujuan,
materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut
harus diperhatikan oleh guru dalam memiliki dan menentukan media,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
metode, strategi, dan pendekatan apa yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Peran guru sangat penting di dalam menjalankan proses
pembelajaran karena akan ikut menentukan motivasi siswa dalam belajar
dan menyukai matematika.
Pembelajaran Matematika menurut Ahmad Susanto (2013:186) adalah
suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk
mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan
mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan
yang baik terhadap materi matematika. Pembelajaran Matematika menurut
Bruner dalam Herman Hudoyo (1998:56) adalah belajar tentang konsep dan
struktur matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta
mencari hubungan antara konsep dan struktur matematika di dalamnya.
Menurut Cobb dalam Erman Suherman (2003:71) pembelajaran matematika
sebagai proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif
mengkonstruksi pengetahuan matematika. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran matematika adalah proses belajar mengajar untuk
mrnkonstruksi pengetahuan baru agar dapat menguasai materi matematika
dengan baik.
Tujuan dari pembelajaran matematika sendiri menurut Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006,
yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pertanyaan matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat, dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah.
4. Model Pembelajaran
Rusman (2013, 133) Joyce dan Weil mengatakan bahwa model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang
bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran. Model
pembelajaran yang efektif dapat dipilih oleh guru sesuai dengan kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
siswa atau materi pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan.
Menurut Suprijono (2010:46), model pembelajaran merupakan pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
kelas maupun tutorial. Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada
pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan
pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Melalui model pembelajaran guru
dapat membantu siswa mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara
berpikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran dapat digunakan
sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam
merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Aktivitas belajar mengajar, siswa harus mencapai tuntutan kompetensi
yang telah ditentukan sehingga memerlukan adanya perubahan dalam
strategi pembelajaran yang diharapkan dapat melayani dan memfasilitasi
siswa di kelas. Aris (Soekamto, 2014:23) mengemukakan model
pembelajaran adalah kerangka pembelajaran konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan juga berfungsi sebagai pedoman
bagi para perangcang pembelajaran dan para pengajar khususnya dalam
merencanakan aktivitas belajar mengajar. Hal ini berarti model
pembelajaran memberikan kerangka terstruktur dan arahan bagi guru untuk
mengajar di kelas. Bagi Arends (Aris,2014:23) menyatakan, “The term
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
teaching model refers to a particular approach to instruction that includes
its goals, syntax, environment, and management system”. Artinya istilah
model pembelajaran menunjuk kepada suatu pendekatan pembelajaran
tertentu termasuk tujuan, sintaks, lingkungan, dan sistem pengelolaannya.
Terdapat berbagai model pembelajaran yang memberikan kemudahan untuk
siswa dalam memahami dan menguasai materi yang diberikan oleh guru.
Model pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman bagi pengajar dan
para guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Setiap model
pembelajaran menentukan perangkat yang dipakai dalam suatu
pembelajaran.
Rusman (2011) mengatakan bahwa model pembelajaran merupakan
suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum
(rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan
pembelajaran, dan membimbing pembelajaran. Adapun ciri-ciri model
pembelajaran sebagai berikut.
a. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
b. Mempunyai misi dan tujuan pendidikan tertentu.
c. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di
kelas.
d. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (1) urutan langkah-
langkah pembelajaran (syntax); (2) adanya prinsip-prinsip reaksi; (3)
sistem sosial; (4) sistem pendukung.
e. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
f. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman
model pembelajaran yang dipilihnya.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran merupakan pola yang digunakan oleh perancang
pembelajaran atau guru untuk merencanakan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan selama proses pembelajaran.
5. Pembelajaran Berbasis Masalah
a. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
Salah satu dasar berkembangnya pembelajaran berbasis masalah
menurut Arends (2009: 396) mengungkapkan bahwa “The essence of
problem based learning consists of presenting students with authentic and
meaningful problem situations that can serve as springboards for
invertigations and inquiry”, yang bermakna bahwa esensi dari
pembelajaran berbasis masalah adalah menghadapkan siswa pada masalah
yang autentik dan bermakna bagi siswa serta dapat mendorong siswa
melakukan kegiatan penyelidikan dan penemuan. Duch, Groh & Allen
(2001: 6) mengungkapkan hal yang sama dengan Arends bahwa dalam
problem based learning masalah nyata digunakan untuk memotivasi siswa
dalam kegiatan mengidentifikasi dan meneliti konsep dan prinsip yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Arends (2009: 405) mengungkapkan hal yang serupa terkait masalah
yang baik dalam pembelajaran berbasis masalah. Kriteria tersebut sebagai
berikut:
1) Masalah mempertimbangkan tujuan digunakannya pembelajaran
berbasis maslah atau tujuan pembelajaran.
2) Masalah haruslah bermakna bagi siswa tepat untuk level perkembangan
intelektual.
3) Masalah yang disajikan harus autentik, artinya masalah tersebut
mengasah pengalaman nyata siswa.
4) Masalah yang disajikan relevan dengan kurikulum. Masalah yang baik
dapat mengombinasikan antara apa yang siswa lihat dan dilakukan
sehari-hari dengan topik yang dipelajari. Selain itu, masalah
mengintegrasikan beberapa mata pelajaran yang berkaitan dengan topik
yang dipelajari.
5) Masalah tersebut ill-structured. Hal tersebut berarti masalah didesain
sedemikian rupa sehingga siswa memerlukan penyelidikan untuk
mendapatkan informasi yang mungkin mengarahkan pada solusi.
Masalah tersebut mendorong siswa menggunakan informasi yang
sudah diketahui dan menemukan informasi tambahan yang diperlukan.
Selanjutnya, siswa mengaitkan pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan
informasi baru melalui investigasi. Selain itu, masalah tersebut
mengarahkan siswa untuk menemukan sejumlah solusi yang mungkin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Karakteristik pembelajaran berbasis masalah yang digunakan peneliti
adalah masalah mempertimbangkan tujuan yang digunakannya
pembelajaran berbasis masalah, masalah haruslah bermakna bagi siswa
tepat untuk level perkembangan intelektual, masalah yang disajikan harus
autentik, masalah yang disajikan relevan dengan kurikulum, masalah
tersebut ill-structured. Arends & Kilcher (2010: 328) mengungkapkan
pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi siswa dan
pembelajaran itu sendiri karena pembelajaran berbasis masalah
berkontribusi dalam mengaktifkan keterlibatan siswa dalam pengalaman
belajar yang relevan; meningkatkan keingintahuan siswa, imaginasi, dan
pemahaman; meningkatkan prestasi dan kemampuan berfikir tinggi;
melibatkan siswa dalam mempelajari informasi yang nantinya akan
dipelajari dan diaplikasikan di masa mendatang. Duch, Groh & Allen (2001:
6) menambahkan pembelajaran berbasis masalah dapat menghasilkan
kemampuan berfikir kritis dan dapat menganalisis dan menyelesaikan
masalah; menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan sumber belajar;
bekerja dan berkelompok; dan menggunakan komunikasi yang efektif, baik
verbal maupun non verbal.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada
siswa dengan menghadapkan siswa pada masalah yang autentik dan ill-
structured, serta mendorong siswa untuk memecahkan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Tung (2015: 228-229), terdapat berbagai macam karakteristik
dari PBM, yaitu:
1. Belajar dimulai dengan suatu permasalahan.
2. Masalah yang diberikan berkaitan dengan kehidupan nyata siswa.
3. Mengorganisasikan pembelajaran yang berkaitan dengan masalah
tersebut.
4. Siswa diminta untuk bertanggung jawab terhadap proses belajar yang
telah dibentuk dan dijalankan secara langsung.
5. Siswa diminta untuk membentuk kelompok kecil.
6. Siswa dituntut untuk mempresentasikan hasil diskusi yang telah
dilakukan dalam setiap kelompok.
Sedangkan menurut Tan, 2003 dalam (Amir, 2009: 22), karakteristik
dalam proses PBM yaitu:
1. Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran.
2. Masalah yang disajikan adalah masalah yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan keadaan sekitar siswa atau
bersifat kontekstual.
3. Masalah biasanya menuntut berbagai macam cara pandang dari siswa.
4. Masalah yang disajikan membuat siswa tertantang untuk memperoleh
pengetahuan dan pembelajaran yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
5. Siswa diminta untuk dapat belajar mandiri yaitu tidak bergantung
terhadap bantuan dari guru.
6. Siswa diminta untuk aktif mencari informasi tambahan dari berbagai
sumber dalam pemecahan masalah.
7. Pembelajaran menekankan sikap kolaboratif, komunikatif, dan
kooperatif yaitu siswa belajar dalam kelompok, berinteraksi, saling
mengajarkan, dan melakukan presentasi.
Dari pendapat para tokoh tersebut peneliti menyimpulkan bahwa
terdapat karakteristik dalam PBM antara lain pemberian permasalahan di
awal pembelajaran, permasalahan berbentuk aplikasi yaitu berkaitan dengan
kehidupan sekitar siswa/bersifat kontekstual, membentuk kelompok belajar,
serta bertanggung jawab dalam menyajikan hasil diskusi.
c. Langkah Proses Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Menurut Amir (2009: 24), terdapat langkah-langkah dalam proses
PBM, di antaranya:
1) Langkah pertama: menjelaskan istilah dan konsep belum jelas.
Tahap ini meminta setiap anggota kelompok untuk menyatukan ide atau
pandangan yang sama terkait istilah dan konsep yang ada pada
permasalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2) Langkah kedua: merumuskan masalah.
Setiap anggota kelompok diminta untuk merumuskan masalah dengan
cara melihat hubungan di dalam fenomena terkait permasalahan yang
diberikan.
3) Langkah ketiga: menganalisis masalah.
Setiap anggota kelompok memunculkan ide atau pengetahuan yang
telah dimiliki sebelumnya kemudian mendiskusikan informasi yang
diperoleh untuk membahas terhadap permasalahan.
4) Langkah keempat: menata gagasan secara sistematis kemudian
menganalisisnya lebih dalam.
Hasil analisis yang telah dibuat oleh setiap kelompok selanjutnya
dilihat keterkaitannya satu sama lain kemudian dikelompokkan.
5) Langkah kelima: merumuskan tujuan pembelajaran.
Setiap kelompok diharapkan dapat merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis masalah yang telah dibuat, kemudian akan menjadi
dasar gagasan untuk membuat laporan.
6) Langkah keenam: berusaha mencari informasi tambahan dari sumber
yang lain.
Setiap anggota kelompok diminta untuk mencari informasi tambahan
dari sumber lain sebagai pedoman dalam menyelesaikan permasalahan.
7) Langkah ketujuh: menggabungkan, memuji informasi, dan membuat
laporan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Dari berbagai laporan setiap kelompok yang dipresentasikan, maka
kelompok yang lain akan mendapatkan informasi baru. Tahap ini
menekankan keterampilan mendiskusikan dan meninjau ulang hasil
diskusi.
Sementara itu menurut Ngalimun, 2012: 95-96), Arends
mengemukakan 5 tahap (fase) yang perlu diimplementasikan dalam PBM,
antara lain:
1) Fase pertama: pemberian permasalahan terhadap siswa
Fase ini menerangkan bahwa guru memulai pembelajaran dengan
menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa untuk terlibat aktif
pada kegiatan pemecahan masalah, kemudian siswa diberikan
permasalahan-permasalahan untuk didiskusikan.
2) Fase kedua: pengelompokan siswa dalam belajar.
Fase ini menerangkan bahwa guru membagi kelompok tugas belajar
siswa untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
3) Fase ketiga: bimbingan terhadap anggota kelompok.
Fase ini menerangkan bahwa guru sebagai fasilitator jalannya diskusi
dalam kelompok tugas belajar. Guru mendorong siswa agar mampu
mengumpulkan informasi dalam menganalisis pemecahan masalah.
Guru menekankan pada setiap kelompok tugas belajar untuk dapat
bekerja sama dengan baik selama proses diskusi berlangsung.
4) Fase keempat: pengelompokan siswa dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Fase ini menerangkan bahwa guru meminta setiap kelompok tugas
belajar untuk menyajikan atau menjelaskan hasil diskusi pemecahan
masalah. Fase ini menuntut tanggung jawab masing-masing anggota
kelompok dalam proses tanya jawab mengenai hasil diskusi yang
diutarakan.
5) Fase kelima: evaluasi terhadap proses pemecahan masalah
Fase ini, guru membantu siswa melakukan refleksi terhadap
penyelidikan dan proses-proses yang digunakan selama
berlangsungnya pemecahan masalah.
Berdasarkan pendapat tokoh-tokoh tersebut, peneliti menyimpulkan
bahwa terdapat tahap dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan
model PBM yaitu mulai dari pemberian masalah pada siswa, membentuk
kelompok tugas belajar siswa terhadap masalah yang diberikan, siswa
diminta untuk mengumpulkan informasi-informasi dan melakukan
percobaan dalam menganalisis pemecahan masalah, siswa diminta untuk
menuliskan hasil informasi yang didapat dalam diskusi kelompok, dan
kemudian mempertanggungjawabkan hasil diskusi kelompok dengan
melakukan presentasi dan tanya jawab. Tahap yang terakhir yaitu
melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan
dalam pemecahan masalah yaitu dapat berupa umpan balik dari guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
d. Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Amir (2009: 27-29), terdapat berbagai manfaat dalam
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
PBM, diantaranya:
1) Meningkatkan pemahaman dan daya ingat siswa terhadap materi yang
diterima.
2) Siswa menjadi lebih fokus terhadap ilmu pengetahuan.
3) Membantu kemampuan berpikir kritis siswa.
4) Membangun kerjasama dalam kelompok dan ketrampilan sosial siswa.
5) Mendorong kecakapan dan ketrampilan siswa dalam belajar.
6) Membangkitkan minat siswa dalam belajar.
Sedangkan menurut Ngalimun (2012: 93) mengemukakan bahwa
model pembelajaran PBM baik digunakan dalam pembelajaran disebabkan
oleh hal berikut:
1) Dengan PBM siswa dapat belajar memecahkan permasalahan melalui
pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki berdasar pada konsep
materi yang diterima.
2) Dalam situasi PBM siswa dapat menerapkan atau mengaplikasikan
pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimiliki ke dalam konteks
yang relevan, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang
berbentuk aplikasi kehidupan sehari-hari.
3) PBM dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan
inisiatif dalam belajar memecahkan masalah, menumbuhkan motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
siswa untuk belajar dan dapat mengembangkkan hubungan
interpersonal yang baik dalam bekerja kelompok.
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran PBM memiliki manfaat diantaranya membantu
siswa untuk berpikir kritis, mendorong keterampilan siswa dalam belajar,
membantu siswa untuk mengembangkan sikap sosial yang baik, serta
membangun kerja sama dalam kelompok.
6. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar memiliki peran penting di dalam proses pembelajaran.
Motivasi belajar merupakan pendorong, pengarah, dan penggerak bagi
siswa unuk mencapai suatu tujuan pembelajaran agar proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik. Sardiman (1986:77) mengatakan untuk dapat
belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula, jadi
motivasi belajar yang baik akan menunjukkan hasil belajar yang baik pula.
Menurut Winkel (2013: 194-195) motivasi belajar merupakan motor
penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri. Jika siswa dapat
melibatkan diri dengan banyak orang, maka siswa tersebut memiliki
motivasi belajar yang baik. Jadi, siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan
motivasi siswa juga tinggi.
Sedangkan menurut Hamzah B.Uno (2008: 23) motivasi belajar adalah
dorongan internal dan eksternal pada diri siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
ditunjang dengan beberapa indikator yang mendukung. Indikator yang
mendukung harus baik agar siswa berhasil memiliki motivasi
belajar,sehingga siswa dapat berhasil dalam belajar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
adalah dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai
dengan kebutuhan hidupnya dan dapat meningkatkan hasil belajarnya.
b. Ciri-Ciri Motivasi Belajar
Motivasi yang ada pada diri siswa sangat penting dalam kegiatan
belajar. Ada tidaknya motivasi seseorang untuk belajar sangat berpengaruh
dalam proses aktivitas belajar itu sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh
Sardiman AM (1986:83) motivasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tekun menghadapi tugas.
2) Ulet menghadapi kesulitan. Tidak memerlukan dorongan dari luar
untuk berprestasi sebaik mungkin.
3) Mewujudkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang
dewasa.
4) Lebih senang bekerja sendiri.
5) Dapat mempertahankan pendapatnya.
6) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.
7) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Jika ciri-ciri tersebut terdapat pada diri seseorang, maka orang tersebut
memiliki motivasi belajar. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
siswa yang memiliki motivasi belajar akan menunjukkan hal-hal berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
1) Memiliki semangat dalam mengikuti pembelajaran.
2) Memiliki sikap yang tekun dan rajin dalam mengerjakan tugas.
3) Memiliki kepuasan dan mengerjakan tugas yang diberikan.
4) Memiliki semangat dalam belajar di rumah.
7. Berpikir Kritis
a. Berpikir Kritis
Menurut Ennis dalam Susanto (2013:121) berpikir kritis adalah suatu
berpikir dengan tujuan membuat keputusan masuk akal tentang apa yang
diyakini atau dilakukan. Berpikir kritis merupakan kemampuan
menggunakan logika. Berpikir kritis menurut Chance (1986) adalah
kemampuan menganalisis suatu fakta, mencetuskan dan menata gagasan,
mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik kesimpulan,
mengevaluasi argumen dan memecahkan masalah. Menurut Helpern (1985)
berpikir kritis adalah pemberdayaan kognitif dalam mencapai tujuan.
Sedangkan menurut Susanto (2013:121) berpikir kritis adalah suatu
kegiatan melalui cara berpikir tentang ide atau gagasan yang berhubungan
dengan konsep yang diberikan atau masalah yang dipaparkan. Dari definisi
para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah kemampuan
dalam mengambil suatu keputusan yang masuk akal, menggunakan logika,
khususnya dalam menganalisis suatu fakta, mencetuskan dan menata
gagasan, mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik
kesimpulan, mengevaluasi argumen dan memecahkan suatu masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Indikator Berpikir Kritis
Indikator-indikator berpikir dari masing-masing aspek berpikir kritis
yang berkaitan dengan pelajaran menurut Ahmad Susanto (2013:125),
yaitu:
1) Memberikan penjelasan sederhana, yang meliputi:
a) Memfokuskan pertanyaan;
b) menganalisis pertanyaan;
c) bertanya dan menjawab tentang suatu penjelasan atau tantangan.
2) Membangun ketrampilan dasar, yang meliputi:
a) Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya;
b) mengamati dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi.
3) Menyimpulkan, yang meliputi:
a) Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi;
b) menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi;
c) membuat dan menentukan nilai pertimbangan.
4) Memberikan penjelasan lanjut, yang meliputi:
a) Mendefinisikan istilah dan pertimbangan definisi dalam tiga dimensi
b) mengidentifikasi asumsi.
5) Mengatur strategi dan taktik, yang meliputi:
a) Menentukan tindakan;
b) berinteraksi dengan orang lain.
Indikator berpikir kritis menurut Edward Glaser yang dikutip Alec
Fisher diterjemahkan oleh Benyamin Hadinata (2008), diantaranya yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
1) Mengenal masalah;
2) mencari cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-
masalah itu;
3) mengumpulkan data dan menyusun informasi yang diperlukan;
4) mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan;
5) memahami dan menggunakan bahasa secara tepat, jelas dan khas;
6) menganalis data;
7) menilai fakta dan mengevaluasi pernyataan-pernyataan;
8) mengenal adanya hubungan yang logis antar masalah-masalah;
9) menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang
diperlukan;
10) menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang
seorang ambil;
11) menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan
pengalaman yang lebih luas; dan
12) membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal yang kualitas-kualitas
tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan menurut Berry K. Beyer dalam Hendra Surya (2013: 163-
164), ada enam indikator berpikir kritis, diantaranya yaitu;
1) Watak (dispostions), yang meliputi: tidak mudah percaya, sangat
terbuka, menghargai kejujuran, respek terhadap data dan pendapar,
respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
pandangan lain yang berbeda dan berubah sikap ketika terdapat
pendapat yang dianggapnya baik.
2) Kriteria (criteria) atau patokan yaitu menemukan sesuatu guna
diputuskan atau dipercayai.
3) Argumen (argument) adalah pernyataan atau suatu proposisi yang
dilandasi dengan data-data dengan kata lain argumen bisa disebut
dengan landasan yang bisa dipakai untuk memperkuat atau menolak
suatu pendapat, pendirian atau gagasan. Kegiatannya meliputi:
pengenalan, penilaian kemudian menyusun argumen.
4) Pertimbangan atau pemikiran (reasoning) yaitu kemampuan untuk
merangkum kesimpulan dari satu atau beberapa premis. Kegiatannya
yaitu menguji hubungan-hubungan antara beberapa pertanyaan.
5) Sudut pandang (point of view) adalah cara memandang/ landasan yang
digunakan guna menafsirkan sesuatu serta yang juga akan menentukan
konstruksi arti (makna). Seseorang yang berpikir dengan kritis akan
menafsirkan (memandang) suatu fenomena atau kejadian dari berbagai
macam sudut pandang yang berbeda-beda.
6) Prosedur penerapan kriteria (procedures for appliying criteria)
melliputi: merumuskan permasalahan, menentukan keputusan yang
akan diambil, mengidentifikasi perkiraan-perkiraan.
Dari pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan indikator
berpikir kritis yang akan digunakan dalam penelitian yaitu:
1) Berusaha mengenal masalah yang dihadapkan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2) bersifat terbuka dan mencari pandangan-pandangan atau cara-
cara lain untuk memecahkan suatu masalah;
3) menentukan dan menyusun nilai pertimbangan atau argumen;
4) menganalisis data atau asumsi;
5) menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang
diperlukan;
6) memberikan penjelasan lanjut.
8. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Oemar Hamalik (2001:103) hasil belajar adalah sebagai
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati
dan diukur bentuk pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Perubahan tersebut
dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang
lebih baik dari sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu. Lebih lanjut
Purwanto (2008:45) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perolehan
dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaan. Hasil belajar dapat
siswa peroleh setelah siswa mengalami proses pembelajaran.
Sedangkan menurut Nawawi (dalam Ahmad Susanto, 2013:5) hasil
belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil
tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Jika siswa memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
skor yang tinggi dapat dikatakan bahwa siswa tersebut memiliki hasil
belajar yang baik.
Berdasarkan definisi-definisi hasil belajar diatas, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa
dalam mempelajari suatu materi pelajaran tertentu di sekolah yang
dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Noer Rahmah (2012:195-196) berbagai faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar antara lain:
1) Faktor lingkungan
Terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya.
2) Faktor Instrumental
Faktor Instrumental yaitu seperangkat kelengkapan dalam berbagai
bentuk untuk mencapai tujuan, yang meliputi kurikulum, program,
sarana dan fasilitas, serta guru.
3) Kondisi Fisiologis
Kondisi Fisiologis meliputi:
a) Kesehatan jasmani
b) Gizi cukup tinggi
c) Kondisi panca indera
4) Kondisi Psikologis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Faktor-faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil
belajar siswa antara lain:
a) Minat
b) Kecerdasan
c) Bakat
d) Motivasi
e) Kemampuan Kognitif
Sedangkan menurut Ahmad Susanto (2013:12) hasil belajar yang
dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor
yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Secara
rinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri
peserta didik yang dapat mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor
internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,
ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
2) Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang dapat
mempengaruhi hasil belajar. Faktor eksternal meliputi keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa.
Berdasarkan uraian faktor-faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa
faktor yang mempengaruhi hasi belajar adalah motivasi dalam mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pelajaran. Hal ini menjadi faktor yang utama karena dalam pembelajaran
motivasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jika motivasi
siswa tinggi, maka hasil belajar yang diperoleh juga akan maksimal.
9. Materi Kubus dan Balok
a. Kubus
Dalam Steve Slavin & Ginny Chrisonino (2005:164) disebutkan “A
cube is a square solid with equal length, width, and height.” Kalimat
tersebut mempunyai arti bahwa kubus merupakan bangun ruang persegi.
Heruman (2008:110) mengatakan bahwa kubus mempunyai ciri khas, yaitu
memiliki sisi yang sama.
Sifat-sifat kubus menurut Soenarjo (2008:234) sebagai berikut:
a. Memiliki enam buah sisi.
b. Memiliki 12 rusuk.
c. Memiliki 8 titik sudut.
d. Sisi-sisi pada kubus berbentuk persegi.
Kubus adalah sebuah bangun ruang sisi datar yang dibatasi enam buah
persegi sama sebangun atau kongruen.
Berikut ini adalah gambar kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Gambar 2. 1 Kubus 𝑨𝑩𝑪𝑫. 𝑬𝑭𝑮𝑯
Kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 mempunyai:
1) Rusuk
Rusuk kubus adalah perpotongan dua buah persegi pada kubus
berupa ruas garis. Kubus mempunyai 12 rusuk. Rusuk kubus
mempunyai panjang yang sama. Rusuk kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 adalah
𝐴𝐵, 𝐵𝐶, 𝐶𝐷, 𝐴𝐷, 𝐸𝐹, 𝐹𝐺, 𝐺𝐻, 𝐸𝐻, 𝐴𝐸, 𝐵𝐹, 𝐶𝐺, dan 𝐷𝐻.
2) Titik sudut kubus
Titik sudut kubus adalah titik potong antara tiga buah rusuk kubus
(pertemuan tiga rusuk kubus). Sembarang tiga buah rusuk berpotongan
di suatu titik disebut titik sudut. Misal: 𝐴𝐵̅̅ ̅̅ , 𝐴𝐷̅̅ ̅̅ , dan 𝐴𝐸̅̅ ̅̅ berpotongan
di titik 𝐴.
Kubus mempunyai 8 titik sudut, yaitu 𝐴, 𝐵, 𝐶, 𝐷, 𝐸, 𝐹, 𝐺, 𝐻.
3) Sisi kubus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Sisi kubus adalah daerah-daerah persegi pada kubus. Kubus
𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 dibatasi oleh bidang 𝐴𝐵𝐶𝐷, 𝐴𝐵𝐹𝐸, 𝐵𝐶𝐺𝐹, 𝐶𝐷𝐻𝐺,
𝐴𝐷𝐻𝐸, dan 𝐸𝐹𝐺𝐻. Bidang-bidang tersebut disebut sisi-sisi kubus
𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻.
4) Diagonal bidang
Diagonal bidang suatu kubus adalah ruas garis yang
menghubungkan dua titik sudut yang tidak terletak pada rusuk atau sisi
yang sama pada setiap bidang atau sisi kubus. Kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻
mempunyai 12 diagonal bidang yang sama panjang, yaitu 𝐴𝐶̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐷̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐸̅̅ ̅̅ ,
𝐴𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐹̅̅̅̅ , 𝐶𝐻̅̅ ̅̅ , 𝐷𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐴𝐻̅̅ ̅̅ , 𝐷𝐸̅̅ ̅̅ , 𝐸𝐺̅̅ ̅̅ , dan 𝐻𝐹̅̅ ̅̅ .
Gambar 2. 2 𝑨𝑪̅̅ ̅̅ Diagonal Bidang Kubus 𝑨𝑩𝑪𝑫. 𝑬𝑭𝑮𝑯
𝐴𝐶̅̅ ̅̅ merupakan salah satu diagonal sisi kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻. Panjang
diagonal bidang 𝐴𝐶̅̅ ̅̅ dapat dicari dengan melihat hubungan antara rusuk
𝐴𝐵̅̅ ̅̅ dan rusuk 𝐵𝐶̅̅ ̅̅ .
Misalnya, panjang rusuk kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 adalah 𝑟 satuan
panjang. Dengan menggunakan Teorema Pythagoras, dapat diperoleh
hubungan berikut.
𝐴𝐶2 = 𝐴𝐵2 + 𝐵𝐶2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
⟺ 𝐴𝐶 = √𝐴𝐵2 + 𝐵𝐶2
= √𝑟2 + 𝑟2
= √2𝑟2
= 𝑟√2
Jadi, diagonal bidang sisi kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 adalah 𝑟√2 satuan
panjang.
5) Bidang diagonal
Bidang diagonal suatu kubus adalah suatu bidang yang dibentuk oleh
dua buah diagonal bidang yang sejajar dan dua buah rusuk kubus yang
saling sejajar. Kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 mempunyai 6 bidang diagonal,
antara lain bidang 𝐴𝐵𝐺𝐻, bidang 𝐶𝐷𝐸𝐹, bidang 𝐵𝐶𝐸𝐻, bidang 𝐴𝐷𝐹𝐺,
bidang 𝐴𝐶𝐸𝐺, dan bidang 𝐵𝐷𝐹𝐻.
Gambar 2. 3 𝑨𝑩𝑮𝑯 Bidang Diagonal Kubus 𝑨𝑩𝑪𝑫. 𝑬𝑭𝑮𝑯
6) Diagonal ruang
Diagonal ruang suatu kubus adalah ruas garis yang menghubungkan
dua titik sudut yang tidak terletak pada rusuk atau sisi yang sama dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
suatu ruang. Kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 mempunyai 4 diagonal ruang yang
sama panjang, yaitu 𝐴𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐻̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐸̅̅ ̅̅ , dan 𝐷𝐹̅̅ ̅̅ .
Gambar 2. 4 𝑨𝑮̅̅ ̅̅ Diagonal Ruang Kubus 𝑨𝑩𝑪𝑫. 𝑬𝑭𝑮𝑯
Misalkan, panjang rusuk kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 adalah 𝑟 satuan panjang.
Dengan menggunakan Teorema Pythagoras, akan diperoleh hubungan
berikut.
𝐴𝐺2 = 𝐴𝐶2 + 𝐶𝐺2
⟺ 𝐴𝐺 = √𝐴𝐶2 + 𝐶𝐺2
Oleh karena 𝐴𝐶̅̅ ̅̅ adalah diagonal bidang kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 maka
panjang 𝐴𝐶̅̅ ̅̅ adalah 𝑟√2 satuan panjang. Dengan demikian,
𝐴𝐺 = √𝐴𝐶2 + 𝐶𝐺2
= √(𝑟√2)2
+ 𝑟
= √2𝑟2 + 𝑟2
= √3𝑟2
= 𝑟√3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Jadi, 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 adalah sebuah kubus dengan panjang rusuk 𝑟
satuan panjang maka diagonal ruang kubus tersebut adalah 𝑟√3 satuan
panjang.
7) Jaring-jaring kubus
Jaring-jaring kubus adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat
menurut ruas-ruas garis pada dua persegi yang berdekatan akan
membentuk bangun kubus. Berikut ini adalah contoh jaring-jaring
kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻.
(ii)
(
A
D C
G
F B
E F
G H
E
A D C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 2. 5 (i), (ii) dan (iii) Jaring-jaring Kubus 𝑨𝑩𝑪𝑫. 𝑬𝑭𝑮𝑯
8) Luas permukaan kubus
Kubus mempunyai 6 sisi yang sama.
Misalkan panjang rusuk dari kubus
adalah 𝑟, maka luas salah satu sisinya:
Gambar 2. 6 Kubus 𝑨𝑩𝑪𝑫. 𝑬𝑭𝑮𝑯 dengan Panjang Rusuk r Satuan Panjang.
(iii)
r r
r
A E
H
E
H
D C
D C G
F B
F
G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Luas = r × r
= r2
Luas 6 sisinya:
𝐿 6 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 6 × 𝑟2
= 6𝑟2
Jadi, luas permukaan kubus = 6𝑟2
Sedangkan menurut Marsigit (2009:189), karena kubus merupakan
prisma maka luas permukaan kubus dapat dicari dengan menggunakan
rumus luas permukaan prisma. Misalnya, 𝐿𝑝 adalah luas permukaan
kubus dan 𝑟 adalah panjang rusuk kubus, maka:
𝐿𝑝 = (2 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠) + (𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖)
= (2 × 𝑟 × 𝑟) + (4 × 𝑟 × 𝑟)
= 2𝑟 + 4𝑟2
= 6𝑟2
Jadi, luas permukaan kubus dengan panjang rusuk 𝑟 adalah 6𝑟2.
9) Volume kubus
Volume kubus adalah ukuran yang menyatakan kapasitas ruangan yang
dapat tepat diisi oleh suatu objek. Untuk mencari rumus volume kubus
dapat menggunakan kubus satuan, yaitu kubus dengan panjang rusuk 1
cm. Volume kubus satuan adalah 1 cm3. Pada gambar di bawah ini
dengan panjang rusuk 1 satuan.
Misalkan 𝑠 adalah panjang rusuk kubus tersebut, maka
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
= 𝑟2 × 𝑟
= 𝑟3
Jadi, volume suatu kubus dengan panjang rusuk 𝑟 adalah 𝑟3.
b. Balok
“A rectangular solid is a uniform solid whose base is a rectangle and
whose height is perpendicular to its base.” (Steve Slavin & Ginny
Chrisonino 2005:168) Artinya, balok adalah bangun ruang sisi datar yang
mempunyai alas persegi panjang dan mempunyai tinggi yang tegak lurus
dengan alas. Balok merupakan sebuah bangun ruang sisi datar yang dibatasi
enam persegi panjang di mana setiap sisi persegi panjang berimpit dengan
tepat satu sisi yang lain dan persegi panjang yang berhadapan adalah
kongruen.
Gambar 2. 7 Balok 𝑨𝑩𝑪𝑫. 𝑬𝑭𝑮𝑯
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Balok 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 mempunyai:
1) Rusuk
Rusuk balok adalah perpotongan dua buah daerah persegi panjang
pada balok berupa ruas garis. Balok 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 mempunyai 12
rusuk. Rusuk-balok yang sejajar memiliki panjang rusuk yang sama.
Rusuk balok yang sama panjang adalah sebagai berikut.
i. 𝐴𝐵 = 𝐶𝐷 = 𝐸𝐹 = 𝐺𝐻
ii. 𝐴𝐷 = 𝐵𝐶 = 𝐸𝐻 = 𝐹𝐺
iii. 𝐴𝐸 = 𝐵𝐹 = 𝐷𝐻 = 𝐶𝐺
2) Titik sudut
Titik sudut balok adalah titik potong antara tiga buah rusuk
(pertemuan tiga rusuk) balok. Balok 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 memiliki 8 titik
sudut. Titik-titik sudut tersebut adalah 𝐴, 𝐵, 𝐶, 𝐷, 𝐹, 𝐺, dan 𝐻.
3) Sisi balok
Sisi balok adalah daerah-daerah persegi panjang pada balok. Balok
𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 mempunyai 6 sisi (bidang) berbentuk persegi panjang
yang tiap pasangnya kongruen. Sisi (bidang) tersebut adalah 𝐴𝐵𝐶𝐷 ≅
𝐸𝐹𝐺𝐻, 𝐴𝐵𝐸𝐹 ≅ 𝐶𝐷𝐺𝐻, dan 𝐵𝐶𝐹𝐺 ≅ 𝐴𝐷𝐸𝐻.
4) Diagonal bidang balok
Diagonal bidang suatu balok adalah ruas garis yang menghubungkan
dua titik sudut yang tidak terletak pada rusuk atau sisi yang sama pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
setiap bidang atau sisi balok. Balok mempunyai 12 diagonal bidang,
yaitu 𝐴𝐶̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐷̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐸̅̅ ̅̅ , 𝐴𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐹̅̅̅̅ , 𝐶𝐻̅̅ ̅̅ , 𝐷𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐴𝐻̅̅ ̅̅ , 𝐷𝐸̅̅ ̅̅ , 𝐸𝐺̅̅ ̅̅ , dan 𝐻𝐹̅̅ ̅̅ .
Gambar 2. 8 Diagonal Bidang Balok 𝑨𝑩𝑪𝑫. 𝑬𝑭𝑮𝑯
5) Bidang diagonal
Bidang diagonal suatu balok adalah suatu bidang yang dibatasi oleh
dua diagonal bidang dan dua rusuk yang berhadapan dan membagi
bangun ruang kubus menjadi dua bagian. Balok 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 memiliki
6 bidang diagonal yang berbentuk persegi panjang dan tiap pasangnya
kongruen. Keenam bidang diagonal tersebut adalah 𝐴𝐵𝐺𝐻 ≅ 𝐶𝐷𝐸𝐹,
𝐵𝐶𝐸𝐻 ≅ 𝐴𝐷𝐹𝐺, dan 𝐴𝐶𝐸𝐺 ≅ 𝐵𝐷𝐹𝐻.
Gambar 2. 9 𝑨𝑪𝑬𝑮 Bidang Diagonal Balok 𝑨𝑩𝑪𝑫. 𝑬𝑭𝑮𝑯
6) Diagonal ruang balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Diagonal ruang pada balok adalah ruas garis yang menghubungkan
dua titik sudut yang tidak terletak pada rusuk atau sisi yang sama dalam
suatu ruang. Balok 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 memiliki 4 diagonal ruang yang sama
panjang dan berpotongan di satu titik, yaitu diagonal 𝐴𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐻̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐸̅̅ ̅̅ , dan
𝐷𝐹̅̅ ̅̅ .
Gambar 2. 10 Diagonal Ruang Balok 𝑨𝑩𝑪𝑫. 𝑬𝑭𝑮𝑯
7) Jaring-jaring balok
Jaring-jaring balok adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat
menurut ruas-ruas garis pada dua persegi panjang yang berdekatan akan
membentuk bangun balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Berikut ini adalah contoh jaring-jaring balok.
(i)
(ii)
(iii)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Gambar 2. 11 (ii) dan (iii) Jaring-jaring Balok 𝑨𝑩𝑪𝑫. 𝑬𝑭𝑮𝑯
8) Luas permukaan balok
Balok mempunyai tiga pasang sisi yang tiap pasangnya sama dan
sebangun, yaitu
i. 𝐴𝐵𝐶𝐷 ≅ 𝐸𝐹𝐺𝐻
ii. 𝐴𝐵𝐸𝐹 ≅ 𝐶𝐷𝐺𝐻
iii. 𝐵𝐶𝐹𝐺 ≅ 𝐴𝐷𝐸𝐻
Gambar 2. 12 Balok 𝑨𝑩𝑪𝑫. 𝑬𝑭𝑮𝑯 dengan Panjang p, Lebar l, dan Tinggi t.
Akibatnya diperoleh
Luas permukaan 𝐴𝐵𝐶𝐷 = Luas permukaan 𝐸𝐹𝐺𝐻 = 𝑝 × 𝑙
Luas permukaan 𝐴𝐷𝐸𝐻 = Luas permukaan 𝐵𝐶𝐹𝐺 = 𝑙 × 𝑡
Luas permukaan 𝐴𝐵𝐸𝐹 = Luas permukaan 𝐶𝐷𝐺𝐻 = 𝑝 × 𝑡
Dengan demikian, luas permukaan balok sama dengan jumlah luas
permukaan ketiga pasang sisi yang saling kongruen pada balok tersebut.
Luas permukaan balok dirumuskan sebagai berikut.
𝐿𝑝 = 2 (𝑝 × 𝑙) + 2 (𝑙 × 𝑡) + 2 (𝑝 × 𝑡)
= 2 [(𝑝 × 𝑙) + (𝑙 × 𝑡) + (𝑝 × 𝑡)]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Dengan 𝐿𝑝 = luas permukaan balok
𝑝 = panjang balok
𝑙 = lebar balok
𝑡 = tinggi balok
9) Volume balok
Volume balok dapat ditentukan dengan menggunakan rumus umum
prisma. Misalnya panjang, lebar, tinggi, dan volume suatu balok
berturut-turut adalah p, l, t, dan V. Maka diperoleh:
𝑉 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
= (𝑝 × 𝑙) × 𝑡
= 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
Dengan demikian, volume (𝑉) suatu balok dengan panjang 𝑝, lebar
𝑙, dan tinggi 𝑡 adalah 𝑉 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡.
Kerangka Berpikir
Salah satu masalah yang dihadapi guru matematika SMP Stella Duce
2 Yogyakarta adalah guru belum mempunyai pengalaman dalam
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Oleh sebab itu,
peneliti melakukan penelitian mengenai implementasi model pembelajaran
berbasis masalah yang dilihat berdasarkan kemampuan berpikir kritis siswa
dan motivasi belajar siswa. Kerangka berpikir pada penelitian ini disajikan
dalam bentuk diagram seperti pada gambar 2.13 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 2. 13 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian
Kemampuan
Berpikir Kritis
Siswa
Pembelajaran Matematika
dengan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah
Pelaksanaan Pembelajaran
Matematika dengan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah
Motivasi
Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai, maka jenis
penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Peneliti menggunakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif karena peneliti berusaha untuk menjelaskan
mengenai situasi sesuai dengan kondisi lapangan yang sedang terjadi
dengan menggunakan angka-angka untuk menjelaskan karakteristik
individu atau kelompok (Syamsuddin & Damiyanti : 2011). Penelitian
kualitatif termasuk dalam jenis penelitian berdasarkan pendekatannya.
Menurut Zainal Arifin (2011: 29) penelitian kualitatif adalah penelitian
untuk menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara
mendalam dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan
secara wajar dan alamai sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa
adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data
kualitatif.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah 28 siswa kelas VIIIC SMP Stella Duce 2
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian : SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
Alamat : Jalan Suryodiningratan 33 Provinsi Yogyakarta
Waktu Penelitian : Desember 2016 – Juni 2017
Penelitian di Sekolah : Maret - April 2017
Data Penelitian
1. Data Kemampuan Berpikir Kritis
Data kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari uraian jawaban
siswa. Data kemampuan berpikir kritis berupa kegiatan siswa selama
pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah. Data kemampuan berpikir kritis berupa data
kuantitatif.
2. Data Motivasi Belajar
Data motivasi belajar siswa berupa penjelasan mengenai motivasi
siswa selama pembelajaran matematika dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah. Data motivasi belajar berupa data
kuantitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Metode Pengumpulan Data
1. Pengamatan
Menurut Zainal Arifin ( 2011: 230), pengamatan merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai
berbagai fenomena, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam
situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Peneliti melakukan
pengamatan untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai suatu
kejadian yang terjadi baik itu peristiwa maupun tindakan. Menurut
Sugiyono (2012: 204), dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data,
pengamatan dapat dibedakan menjadi participant observation
(observasi berperan serta) dan non participant observation, selanjutnya
dari segi instrumentasi yang digunakan, maka pengamatan dapat
dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur.
Penelitian ini menggunakan pengamatan participant observation
(observasi berperan serta) karena peneliti terlibat dengan kegiatan
sehari-hari orang yang diamati. Peneliti ikut berperan dalam melakukan
kegiatan belajar sambil mengumpulkan data dan merasakan kegiatan
yang dilakukan orang yang diamati. Penelitian ini juga menggunakan
pengamatan terstruktur karena peneliti sudah menentukan kegiatan yang
akan diamati. Peneliti juga menggunakan instrumen dalam
melaksanakan observasi sehingga peneliti tahu apa yang akan diamati
dan hal-hal apa yang ikut diamati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Kegiatan pengamatan pada penelitian ini dilakukan untuk
memperoleh data kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Kegiatan
ini dilaksanakan pada awal bulan April. Peneliti melaksanakan kegiatan
pengamatan selama tiga hari atau tiga kali pertemuan.
2. Penyebaran Kuesioner
Zainal Arifin (2011:228) menyatakan bahwa angket/ kuesioner
merupakan instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan
atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab
responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. Peneliti
menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data motivasi belajar
siswa. Tujuan dari kuesioner ini untuk melihat motivasi belajar siswa.
Peneliti memberikan kuesioner pada awal kegiatan pembelajaran
sebelum pertemuan satu dan akhir pembelajaran setelah kegiatan tes
kemampuan akhir dilaksanakan.
3. Tes Tertulis
Peneliti menggunakan tes tertulis untuk mengumpulkan data
kemampuan berpikir kritis. Tujuan dari tes yang dilaksanakan yaitu
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi
melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah. Di sisi lain hasil dari tes tersebut juga digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
peneliti untuk melihat kemampuan berpikir siswa pada pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Tes yang
peneliti gunakan yaitu tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir.
Bentuk soal yang digunakan untuk tes kemampuan awal dan tes
kemampuan akhir berupa essay. Tes kemampuan awal dilakukan
sebelum kegiatan pertemuan pertama pembelajaran matematika
sedangkan tes kemampuan akhir dilaksanakan setelah kegiatan
pertemuan ketiga pembelajaran matematika.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat ukur dalam penelitian (Sugiyono.
2012:148). Instrumen merupakan komponen kunci dalam suatu penelitian.
Mutu instrumen akan menentukan mutu data yang digunakan dalam
penelitian, sedangkan data merupakan dasar kebenaran empirik dari
penemuan atau kesimpulan penelitian (Zainal Arifin, 2011:225). Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam. Peneliti menggunakan
instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data untuk
mengumpulkan data.
1. Instrumen Pembelajaran
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru
dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada
baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti
minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana
dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu
(Wina Sanjaya, 2010:26). Tujuan dari pembelajaran sendiri yaitu
berubahnya perilaku sispi seperti halnya perubahan perilaku dalam
bidang kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Tercapainya suatu pembelajaran yang baik agar tujuan dari
pembelajaran tercapai maka dibutuhkan instrumen pembelajaran.
Dalam penelitian ini instrumen pembelajaran pembelajaran yang
digunakan berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Bahan
Ajar dan Lembar Kerja Siswa (LKS).
Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses, RPP merupakan suatu rencana kegiatan pembelajaran tatap
muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP merupakan rencana
kegiatan pembelajaran yang dikembangkan dengan rinci dari materi
pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP disusun
berdasarkan KD atau subtema dan dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih. Pembuatan RPP dalam penelitian ini
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. RPP ini berisikan
tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
pendekatan/model/metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, penilaian dan media, alat/ bahan dan sumber belajar.
Kegiatan pembelajaran ini dilakukan dalam enam kali pertemuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dengan rincian tiga kali pemberian materi dan dua kali pertemuan
digunakan untuk tes, sehingga RPP dibuat dalam tiga kali pertemuan (1
jam pertemuan 40 menit). Materi dalam RPP yaitu jaring-jaring kubus
dan balok, luas permukaan kubus dan balok, volume kubus dan balok.
Materi pembelajaran tertuang dalam bahan ajar.
Bahan atau materi pembelajaran (learning materials) adalah segala
sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasi oleh siswa sesuai
dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi
setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi yang
akan dijelaskan kepada siswa semuanya tertuang dalam bahan ajar.
Bahan ajar dikemas sedemikian rupa agar dapat dipelajari oleh siswa.
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan merupakan pedoman pengamatan, untuk itu
peneliti menyusun pedoman pengamatan dengan membuat kisi-kisi
lembar pengamatan. Lembar pengamatan dibuat berdasarkan teori-
teori yang berhubungan dengan apa yang akan diteliti. Peneliti
melakukan pengamatan untuk motivasi belajar dan kemampuan
berpikir kritis siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
1) Pengamatan kemampuan berpikir kritis
Peneliti membuat pedoman pengamatan kemampuan berpikir
kritis siswa berdasarkan dari simpulan indikator berpikir kritis
menurut para ahli.
Tabel 3. 1 Kisi-kisi Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis
No Indikator Butir
Pernyataan
1 Berusaha mengenal masalah yang dihadapkan. 1,2,3
2 Bersifat terbuka dan mencari pandangan-
pandangan atau cara-cara lain untuk
memecahkan suatu masalah.
4,5
3 Mengumpulkan dan mempertimbangkan sumber-
sumber yang relevan. 6
4 Menentukan dan menyusun nilai pertimbangan
atau argumen. 7
5 Mendefinisikan, mengidentifikasi dan
menganalisis data atau asumsi. 8
6 Mengenal dan menentukan tindakan adanya
hubungan yang logis antar masalah-masalah. 9
7 Menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-
kesamaan yang diperlukan. 10
2) Pengamatan motivasi belajar
Peneliti membuat pengamatan motivasi belajar siswa
berdasarkan dari simpulan indikator motivasi belajar siswa
menurut para ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Pengamatan Motivasi Belajar
No Indikator Butir
Pernyataan
1 Semangat siswa dalam mengikuti
pembelajaran; 1,2,3
2 Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas
yang diberikan; 4,5
3 Tekun dalam menghadapi tugas; 6,7
4 Semangat dalam belajar di sekolah; 8,9,10
b. Kuesioner
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Motivasi Belajar
NO. INDIKATOR NO SOAL
POSITIF NEGATIF
1. Semangat siswa dalam
mengikuti pembelajaran
1
3
13
14
6
2
Rasa senang dan puas
dalam mengerjakan tugas
yang diberikan
2
4
7
10
3 Tekun dalam menghadapi
tugas
12
16
18
19
9
4 Semangat dalam belajar di
sekolah
5
8
11
15
17
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
c. Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis
1) Instrumen Tes Kemampuan Awal
Tabel 3. 4 Kisi-kisi Tes Kemampuan Awal
NO KOMPETENSI
DASAR INDIKATOR SOAL
NO
SOAL
1.
Mengidentifikasi
sifat-sifat kubus,
balok, prisma dan
limas serta
bagian-bagiannya.
Menyebutkan
unsur-unsur
kubus.
Gambarlah sebuah
kubus ABCD.EFGH
kemudian sebutkan
titik sudut, rusuk-
rusuk, bidang sisi,
diagonal bidang,
diagonal ruang, dan
bidang diagonalnya!
1
Menyebutkan
unsur-unsur
balok.
Gambarlah sebuah
balok PQRS.TUVW
kemudian sebutkan
titik sudut, rusuk-
rusuk, bidang sisi,
diagonal bidang,
diagonal ruang, dan
bidang diagonalnya!
2
2. Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
volume kubus dan
balok.
Menghitung
volume balok.
Badu memiliki bak
berbentuk balok
dengan tinggi 50 cm,
lebarnya 70 cm dan
panjangnya 90 cm.
Bak tersebut akan diisi
air. Berapa liter air
yang dibutuhkan untuk
mengisi
3
2 bagian bak milik
Badu?
3
Menghitung
volume balok.
Suatu tempat beras
berbentuk balok
dengan ukuran
panjang, lebar dan
tinggi berturut-turut
adalah 10 cm, 15 cm,
dan 8 cm. Tempat
beras tersebut akan
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
NO KOMPETENSI
DASAR INDIKATOR SOAL
NO
SOAL
diisi penuh dengan
beras seharga Rp.
8.000,00 per liter.
Berapa uang yang
harus dikeluarkan
untuk membeli beras
tersebut?
3. Membuat jaring-
jaring kubus,
balok, prisma dan
limas.
Membuat
jaring-jaring
kubus dan
balok
Buatlah gambar jaring-
jaring balok dengan
panjang 20 cm, lebar
15 cm, dan tinggi 12
cm.
5
2) Instrumen Tes Kemampuan Akhir
Tabel 3. 5 Kisi-kisi Tes Kemampuan Akhir
NO KOMPETENSI
DASAR INDIKATOR SOAL
NO
SOAL
1.
Menghitung luas
permukaan dan
volume kubus
dan balok.
Menentukan
tinggi balok
jika luas
permukaan
diketahui.
Hitunglah tinggi balok berikut
jika diketahui luas permukaan
balok 1.100 cm2!
1
Menentukan
perbandingan
luas
permukaan dua
balok jika
diketahui
panjang, lebar,
dan tingginya.
Ukuran balok pertama adalah
panjang 6 cm, lebar 5 cm, tinggi
4 cm, sedangkan ukuran balok
kedua adalah panjang 8 cm, lebar
7 cm, tinggi 4 cm. Hitunglah
perbandingan luas permukaan
dua balok tersebut!
2
Menentukan
selisih volume
dua kubus jika
Diketahui selisih panjang rusuk
dua buah kubus adalah 3 cm.
Jika selisih luas permukaannya
3
10 cm
15 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
NO KOMPETENSI
DASAR INDIKATOR SOAL
NO
SOAL
diketahui
selisih panjang
rusuk dan luas
permukaannya.
234 cm2, tentukanlah volume
masing-masing kubus tersebut.
Menentukan
volume balok
jika diketahui
panjang, lebar
dan tingginya
Sebuah kolam ikan yang
berbentuk balok mempunyai
ukuran panjang 5m, lebar 3m,
dan tinggi 2m. Berapa liter air
maksimal yang dapat ditampung
oleh kolam ikan tersebut!
4
Menentukan
volume kubus
jika diketahui
luas
permukaannya.
Sebuah kubus diketahui
memiliki luas permukaan 294
cm2. Hitunglah volume kubus
tersebut!
5
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Tes
a. Analisis Validitas Butir Soal
Uji validitas dilakukan pada kelas yang bukan merupakan kelas
eksperimen tetapi masih diampu oleh guru matematika yang sama.
Kelas yang digunakan peneliti untuk uji validitas soal tes kemampuan
awal yaitu kelas VIII B dan soal tes kemampuan akhir kelas VIII SMP
Stella Duce 2 Yogyakarta. Pada penelitian ini, untuk menentukan
validitas instumen soal tes kemampuan awal dan tes kemampuan
akhir, peneliti menggunakan validitas butir isi dan validitas soal atau
validitas item. Validitas isi dilihat dari kisi-kisi pembuatan soal tes
kemampuan awal dan tes kemampuan akhir. Untuk menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
validitas butir item, peneliti menggunakan rumus korelasi product
moment sebagai berikut.
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2} − {𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
dimana:
𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel 𝑋 dan variabel 𝑌 (statistika
korelasi product moment)
𝑋 = skor yang diperoleh peserta tes pada tiap butir soal
𝑌 = skor total yang diperoleh peserta tes
∑ 𝑥 = banyaknya peserta tes yang menjawab benar
∑ 𝑥 = jumlah skor total peserta tes
𝑁 = jumlah peserta tes.
Penafsiran harga koefisien korelasi dapat dilihat ke tabel harga
kritik 𝑟 product moment sehingga dapat diketahui signifikan tidaknya
korelasi tersebut. Jika harga 𝑟𝑥𝑦 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka korelasi tersebut tidak
signifikan. Begitu juga sebaliknya. Berikut ini merupakan formula
korelasi Product-Moment yang digunakan untuk menghitung validitas
soal.
Tabel 3. 6 Interpretasi Tingkat Validasi Butir Soal
Koefisien Korelasi (𝒓𝒙𝒚) Kualifikasi
0,80 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,60 Cukup
0,20 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,40 Rendah
0,00 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,20 Sangat rendah
(Sumber: Arikunto Suharsimi, 2012: 89)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Selain melakukan validitas item, peneliti juga mengkonsultasikan
instrumen kepada dosen pembimbing dan guru matematika kelas
VIII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta untuk mengecek kualitas dari
instrumen yang telah dibuat.
1) Data Hasil Uji Coba Instrumen Tes
Sebelum melaksanakan tes kemampuan awal dan tes
kemampuan akhir mengenai kubus dan balok, peneliti melaksanakan
uji coba untuk instrumen tes kemampuan awal dan tes kemampuan
akhir yang dilaksanakan di kelas VIII B untuk tes kemampuan awal
dan VIII A untuk tes kemampuan akhir. Uji coba soal tes kemampuan
awal dilaksanakan pada tanggal 28 April 2017 pukul 07.00-08.20 di
kelas VIII B terhadap 32 siswa dan uji coba soal tes kemampuan akhir
dilaksanakan pada tanggal 28 April 2017 pukul 09.30-10.50 di kelas
VIII A terhadap 32 siswa SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.
Tabel 3. 7 Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Awal
NO SISWA
SKOR BUTIR SOAL SETIAP NOMOR
SOAL SKOR
TOTAL 10 10 5 10 5
1 S1 6 6 5 10 5 32
2 S2 5 5 5 10 4 29
3 S3 4 4 5 9 5 27
4 S4 4 4 5 10 0 23
5 S5 6 6 4 2 1 19
6 S6 8 8 5 10 5 36
7 S7 8 8 4 2 5 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
NO SISWA
SKOR BUTIR SOAL SETIAP NOMOR
SOAL SKOR
TOTAL 10 10 5 10 5
8 S8 8 5 5 9 2 29
9 S9 8 8 5 10 1 32
10 S10 6 6 2 0 1 15
11 S11 8 8 4 2 5 27
12 S12 6 6 5 10 1 28
13 S13 5 4 3 3 5 20
14 S14 6 6 2 2 4 20
15 S15 4 4 4 3 1 16
16 S16 9 9 5 10 1 34
17 S17 9 9 5 10 5 38
18 S18 6 6 5 10 4 31
19 S19 7 7 5 10 4 33
20 S20 6 4 2 4 4 20
21 S21 9 9 5 10 5 38
22 S22 8 6 5 4 4 27
23 S23 6 6 5 10 1 28
24 S24 7 7 5 10 1 30
25 S25 8 9 4 9 5 35
26 S26 3 3 3 2 1 12
27 S27 10 10 4 3 1 28
28 S28 5 4 5 10 4 28
29 S29 10 10 4 2 1 27
30 S30 7 7 2 3 1 20
Keterangan:
S1-S30 adalah kode untuk siswa kelas VIIIB SMP Stella Duce 2
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 3. 8 Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Akhir
NO SISWA
SKOR BUTIR SOAL SETIAP NOMOR
SOAL SKOR
TOTAL 5 5 10 5 5
1 S1 5 5 3 5 5 23
2 S2 5 5 5 5 5 25
3 S3 4 1 0 0 0 5
4 S4 5 5 7 2 5 24
5 S5 5 4 2 5 3 19
6 S6 5 4 2 4 2 17
7 S7 3 2 1 5 1 12
8 S8 4 4 8 4 4 24
9 S9 5 4 2 5 5 21
10 S10 5 4 10 4 3 26
11 S11 2 1 0 0 0 3
12 S12 5 4 4 3 3 19
13 S13 5 4 10 4 3 26
14 S14 5 5 10 2 5 27
15 S15 3 4 3 4 2 16
16 S16 4 1 0 0 0 5
17 S17 5 5 2 5 3 20
18 S18 5 5 7 2 4 23
19 S19 5 4 7 5 5 26
20 S20 4 4 5 3 2 18
21 S21 5 5 1 3 3 17
22 S22 5 5 10 2 5 27
23 S23 5 5 8 5 2 25
24 S24 5 4 10 5 4 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
NO SISWA
SKOR BUTIR SOAL SETIAP NOMOR
SOAL SKOR
TOTAL 5 5 10 5 5
25 S25 4 2 7 4 1 18
26 S26 5 5 7 3 3 23
27 S27 5 4 8 3 1 21
Keterangan:
S1-S27 adalah kode untuk siswa kelas VIII A SMP Stella Duce 2
Yogyakarta.
b. Analisis Validitas Butir Soal
Berdasarkan nilai yang diperoleh dari hasil uji coba yang telah
dijabarkan pada tabel di atas, maka dapat ditentukan validitas dan reliabilitas
dari soal tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir. Dalam
menentukan validitas, peneliti menghitung besar koefisien korelasi dari
setiap soal dengan menggunakan rumus korelasi Product-Moment.
Setelah perhitungan selesai, maka dapat ditentukan soal tersebut valid
atau tidak. Untuk menentukan apakah soal valid atau tidak peneliti
membandingkan nilai 𝑟𝑥𝑦 dengan nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Jika harga 𝑟𝑥𝑦 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka
korelasi tersebut tidak signifikan. Begitu juga sebaliknya. Nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
diperoleh dari tabel 𝑟 Product-Moment. Nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,349, dengan 𝑁 =
32 dan taraf signifikasi 0,05%. Interpretasi tingkat validasi butir soal dapat
dilihat dari besar 𝑟𝑥𝑦 dan disesuaikan dengan tabel 3.8. Berikut merupakan
tabel hasil analisis validitas butir soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 3. 9 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Tes Kemampuan Awal
Nomor
Soal 𝒓𝒙𝒚 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan Kualifikasi
1 0,6129 0,361 Valid Tinggi
2 0,6198 0,361 Valid Tinggi
3 0,7240 0,361 Valid Tinggi
4 0,7506 0,361 Valid Tinggi
5 0,4185 0,361 Valid Cukup
Tabel 3. 10 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Tes Kemampuan Akhir
Nomor
Soal 𝒓𝒙𝒚 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan Kualifikasi
1 0,7277 0,381 Valid Tinggi
2 0,8317 0,381 Valid Sangat Tinggi
3 0,8240 0,381 Valid Sangat Tinggi
4 0,5716 0,381 Valid Cukup
5 0,8097 0,381 Valid Sangat Tinggi
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh butir soal tes
kemampuan awal dan tes kemampuan akhir dikatakan valid.
c. Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Reliabilitas soal dicari dengan menggunakan rumus Alpha. Adapun
rumus yang digunakan untuk menghitung Koefisien Alpha adalah sebagai
berikut.
𝑟11 = (𝑛
(𝑛 − 1)) (1 −
∑ 𝜎𝑖2
𝜎𝑡2 )
dimana:
𝑟11 = reliabilitas yang dicari
𝑛 = jumlah butir soal
∑ 𝜎𝑖2 = jumlah varians skor tiap-tiap item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
𝜎𝑡2 = varians total
Tabel 3. 11 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,90 < 𝑟11 ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,70 < 𝑟11 ≤ 0,90 Tinggi
0,40 < 𝑟11 ≤ 0,70 Cukup
0,20 < 𝑟11 ≤ 0,40 Rendah
𝑟11 ≤ 0,20 Sangat rendah
(Sumber: Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013: 181)
Berikut merupakan hasil Analisis Reliabilitas Butir Soal. Peneliti
menggunakan rumus alpha untuk menentukan reliabilitas dari soal yang
telah diuji cobakan. Sebelumnya peneliti menghitung variansi butir soal dan
variansi skor total sehingga diperoleh nilai reliabilitasnya. Hasil dari nilai
reliabilitas kemudian dibandikan dengan tabel 3.11 untuk mengetahui
interpretasi besarnya koefisien korelasi.
Tabel 3. 12 Hasil Analisis Reliabilitas Butir Soal
Instrumen
Koefisien
Reliabilita
s (𝒓𝟏𝟏)
Keterangan Kualifikasi
Tes Kemampuan Awal 0,5944 Reliabel Cukup
Tes Kemampuan Akhir 0,7133 Reliabel Tinggi
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa soal tes hasil belajar baik tes
kemampuan awal dan tes kemampuan akhir dikatakan reliabel dengan
kualifikasi cukup dan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
2. Analisis Data Hasil Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Hasil dari pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIIIC
selama pembelajaran matematika dengan model pembelajaran berbasis
masalah diberi skor untuk melihat kemampuan berpikir kritis dari siswa.
Pengamatan kemampuan berpikir kritis terdiri dari 10 item pernyataan.
Pemberian skor pada pengamatan kemampuan berpikir kritis untuk
menganalisis tiap siswa adalah sebagai berikut.
Tabel 3. 13 Skor Berpikir Kritis
Keterangan Skor
Ya 1
Tidak 0
Penilaian berpikir kritis dapat dirumuskan dengan rumus sebagai berikut.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 (𝑁) =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100%
Nilai persentase kemampuan berpikir kritis yang diperoleh dari perhitungan
kemudian dikategorikan sesuai dengan tabel 3.14.
Kategori kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari nilai
persentase yang diperoleh kemudian dikategorikan sesuai dengan tabel 3.14.
Sedangkan untuk melihat persentase kemampuan berpikir kritis kelas VIIIC
secara keseluruhan dapat dicari dengan rumus sebagai berikut.
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 (𝑃) =𝑁1 + 𝑁2 + 𝑁3 + ⋯ + 𝑁𝑛
𝑛× 100%
dengan,
n = banyak siswa.
Nn=nilai persentase motivasi siswa ke n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Persentase yang diperoleh kemudian dikategorikan sesuai dengan tabel
3.14.
Tabel 3. 14 Kategori Berpikir Kritis Berdasarkan Nilai Persentase
Nilai Persentase (N)
dalam % Kategori
81,25 < 𝑁/𝑃 ≤ 100 Sangat Kritis
71,5 < 𝑁/𝑃 ≤ 81,25 Kritis
62,5 < 𝑁/𝑃 ≤ 71,5 Cukup Kritis
43,75 < 𝑁/𝑃 ≤ 62,5 Kurang Kritis
𝑁/𝑃 ≤ 43,75 Sangat Tidak Kritis
(Sumber: Karim, 2015:5)
3. Analisis Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Siswa
Hasil dari pengamatan motivasi belajar siswa kelas VIIIC selama
pembelajaran matematika dengan model pembelajaran berbasis masalah
diberi skor untuk melihat motivasi belajar siswa. Pengamatan motivasi
belajar terdiri dari 10 item pernyataan. Pemberian skor pada observasi
motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Tabel 3. 15 Skor Motivasi Belajar
Keterangan Skor
Ya 1
Tidak 0
Penilaian motivasi belajar siswa untuk menganalisis tiap siswa dapat
dirumuskan dengan rumus sebagai berikut.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 (𝑁) =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Nilai persentase motivasi belajar yang diperoleh dari perhitungan kemudian
dikategorikan sesuai dengan tabel 3.16.
Kategori motivasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai persentase yang
diperoleh kemudian dikategorikan sesuai dengan tabel 3.16. Sedangkan
untuk melihat persentase motivasi belajar kelas VIIIC secara keseluruhan
dapat dicari dengan rumus sebagai berikut.
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 (𝑃) =𝑁1 + 𝑁2 + 𝑁3 + ⋯ + 𝑁𝑛
𝑛× 100%
dengan,
n = banyak siswa.
Nn=nilai persentase motivasi siswa ke n
Persentase yang diperoleh kemudian dikategorikan sesuai dengan tabel
3.16.
Tabel 3. 16 Kategori Motivasi Belajar Berdasarkan Nilai Persentase
Nilai Persentase (N)
dalam % Kategori
80 < 𝑁/𝑃 ≤ 100 Sangat Tinggi
65 < 𝑁/𝑃 ≤ 80 Tinggi
55 < 𝑁/𝑃 ≤ 65 Sedang
40 < 𝑁/𝑃 ≤ 55 Rendah
𝑁/𝑃 ≤ 40 Sangat Rendah
(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2001:245)
4. Analisis Data Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa berisi 20 item pernyataan. Peneliti
memberikan kuesioner sebanyak dua kali kepada siswa yaitu pada awal
penelitian dan akhir ketika kegiatan pembelajaran dan tes kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
akhir selesai dilakukan. Pemberian kuesioner sebanyak dua kali bertujuan
untuk melihat apakah motivasi belajar siswa berkembang atau tidak
setelah melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis
masalah. Peneliti menggunakan skala Likert dalam mengolah data
kuesioner yang diperoleh. Menurut Sukardi (2009:146) skala likert
banyak digunakan oleh peneliti guna mengukur presepsi atau sikap
seseorang. Pemberian skor pada kuesioner motivasi belajar adalah sebagai
berikut.
Tabel 3. 17 Skor Kuesioner Siswa
Alternatif
Jawaban
Skor Pernyataan
Positif Negatif
SS 4 1
S 3 2
TS 2 3
STS 1 4
Penilaian motivasi belajar siswa untuk tiap siswa dapat dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 (𝑁) =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100%
Nilai persentase motivasi belajar yang diperoleh dari perhitungan
kemudian dikategorikan sesuai dengan tabel 3.16. Sedangkan untuk
melihat motivasi belajar siswa secara keseluruhan dapat menggunakan
rumus sebagai berikut.
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 (𝑃) =𝑁1 + 𝑁2 + 𝑁3 + ⋯ + 𝑁𝑛
𝑛× 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dengan, n adalah banyak siswa
Nn=nilai persentase motivasi siswa ke n
Skor keseluruhan yang diperoleh kemudian dikategorikan sesuai
dengan tabel 3.16. Kategori motivasi belajar secara kesuluruhan juga dapat
dilihat dari kategori motivasi belajar siswa kelas VIIIC SMP Stella Duce
2 Yogyakarta.
5. Analisis Data Hasil Tes
Data hasil tes dilihat dari dua ketercapaian. Kunci jawaban tes
kemampuan awal dan tes kemampuan akhir digunakan untuk pedoman
peneliti dalam menganalisis jawaban siswa yang disesuaikan dengan tabel
3.18. Hasil tes yang telah dikerjakan oleh siswa diolah untuk melihat
kemampuan berpikir kritis. Pemberian skor untuk kemampuan berpikir
kritis dari hasil belajar adalah sebagai berikut.
Tabel 3. 18 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.
Indikator Keterangan Skor
Interpretasi
(Berusaha
mengenal
masalah yang
dihadapkan)
Tidak menulis yang diketahui dan ditanyakan 0
Menulis yang diketahui dan ditanyakan tetapi tidak
tepat. 1
Menulis yang diketahui saja dengan tepat atau yang
ditanyakan saja dengan tepat. 2
Menulis yang diketahui dari soal dengan tepat tetapi
tidak lengkap. 3
Menulis yang diketahui dan ditanyakan dengan
tepat. 4
Analisis
(Menentukan
dan menyusun
nilai
Tidak membuat model matematika dari soal yang
diberikan. 0
Membuat model matematika dari soal yang
diberikan tetapi tidak tepat. 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Indikator Keterangan Skor
pertimbangan
atau argumen)
Membuat model matematika dari soal yang
diberikan dengan tepat tanpa memberikan
penjelasan.
2
Membuat model matematika dari soal yang
diberikan dengan tepat tetapi ada kesalah dalam
memberikan penelasan.
3
Membuat model matematika dari soal yang
diberikan dengan tepat dan memberi penjelasan yang
benar dan lengkap.
4
Evaluasi
(Menganalisis
data atau
asumsi)
Tidak menggunakan strategi dalam menyelesaikan
soal. 0
Menggunakan strategi yang tidak tepat dan tidak
lengkap dalam menyelesaikan soal. 1
Menggunakan strategi yang tepat tetapi tidak
lengkap atau menggunakan strategi yang tidak tepat
tetapi lengkap dalam menyelesaikan soal.
2
Menggunakan strategi yang tepat, lengkap tetapi
melakukan kesalahan dalam perhitungan atau
penjelasan.
3
Menggunakan strategi yang tepat, lengkap dan benar
dalam perhitungan/penjelasan. 4
Inferensi
(Menarik
kesimpulan)
Tidak membuat kesimpulan. 0
Membuat kesimpulan yang tidak tepat dan tidak
sesuai dengan konteks soal. 1
Membuat kesimpulan yang tidak tepat meskipun
disesuaikan dengan konteks soal. 2
Membuat kesimpulan dengan tepat, sesuai dengan
konteks soal tetapi tidak lengap. 3
Membuat kesimpulan dengan tepat, sesuai dengan
konteks soal dan lengkap. 4
(Sumber: Karim, 2015:5)
Adapun cara menghitung persentase adalah sebagai berikut.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100%
Nilai persentase yang diperoleh kemudian dikategorikan sesuai
dengan tabel 3.18. Sedangkan untuk melihat persentase kemampuan
berpikir kritis kelas VII A dapat dicari dengan rumus sebagai berikut.
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 (𝑃) =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎× 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Persentase yang diperoleh kemudian dikategorikan sesuai dengan
tabel 3.14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA
DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
1. Sebelum Penelitian
Sebelum melaksanaan penelitian berlangsung, peneliti melakukan
persiapan penelitian yang diawali dengan observasi di SMP Stella Duce 2
Yogyakarta yang terdiri dari wawancara dengan guru mata pelajaran
matematika tentang sikap siswa kelas VIII dalam mengikuti pembelajaran
dan permasalahan yang ada di dalam kelas tersebut. Hasil wawancara
tersebut digunakan peneliti untuk menyusun latar belakang masalah
penelitian. Persiapan penelitian ini sudah direncanakan dan dijelaskan pada
bab sebelumnya pada rencana tahap-tahap penelitian. Tahap-tahap
penelitian yang dilakukan peneliti sebelum pembelajaran dilaksanakan
antara lain.
a. Tahap Sebelum Pelaksanaan Penelitian
Tahap sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan validasi
soal tes kemampuan awal dan soal tes kemampuan akhir. Soal tes
kemampuan awal dan soal tes kemampuan akhir dilakukan validasi dengan
dosen pembimbing dan guru matematika serta melakukan uji coba
instrumen dilakukan pada kelas VIII yang berbeda dari kelas subjek dengan
guru matematika yang sama. Uji coba soal tes kemampuan awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
dilaksanakan pada tanggal 28 April 2017 pukul 07.00-08.20 di kelas VIII B
terhadap 32 siswa dan uji coba soal tes kemampuan akhir dilaksanakan pada
tanggal 28 April 2017 pukul 09.30-10.50 di kelas VIII A terhadap 32 siswa
SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.
b. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Desember 2017
sampai dengan Juni 2017, di kelas VIII C SMP Stella Duce Yogyakarta
Tahun Ajaran 2016/2017. Banyak siswa kelas VIII C ada 28 siswa yang
terdiri dari 10 laki-laki dan 18 perempuan. Penelitian ini dilaksanakan
sebanyak enam kali pertemuan. Pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan
dengan alokasi waktu 2×40 menit setiap pertemuan.
c. Tahap Sebelum Pembelajaran
Tahap sebelum pembelajaran dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Mei
2017 dilakukan tes kemampuan awal dan pemberian kuesioner motivasi
belajar siswa. Tes kemampuan awal dilaksanakan pada jam pelajaran ke 7
dan 8 pada pukul 12.00-13.20. Alokasi waktu untuk mengerjakan soal tes
kemampuan awal adalah 60 menit. Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan
tes kemampuan awal adalah 28 siswa.
Setelah semua siswa selesai mengerjakan tes kemampuan awal,
peneliti memberikan kuesioner motivasi belajar siswa sebelum mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
pembelajaran jaring-jaring, luas permukaan serta volume kubus dan balok
dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
dengan alokasi waktu selama 20 menit. Peneliti meminta siswa mengisi
kuesioner sesuai dengan keadaan dan kondisi yang dialami pada saat
pembelajaran. Berikut merupakan jadwal penelitian yang telah disusun oleh
peneliti.
Tabel 4. 1 Jadwal Penelitian
No Hari/
Tanggal Waktu Keterangan
1
Selasa, 28
April
2017
07.00-08.20
(kelas VIII B)
dan
09.30-10.50
(kelas VIII A)
Uji coba tes kemampuan
awal, tes kemampuan akhir,
dan motivasi belajar
2 Selasa, 2
Mei 2017 12.00-13.20
Tes Kemampuan Awal dan
Motivasi Belajar
3 Selasa, 9
Mei 2017 12.00-13.20
Pemberian materi jaring-
jaring dan luas permukaan
kubus dan balok (pertemuan
pertama)
4 Selasa, 16
Mei 2017 12.00-13.20
Pemberian materi volume
kubus dan balok (pertemuan
kedua)
5
Kamis,
18 Mei
2017
09.30-10.50
Latihan Soal tentang jaring-
jaring, luas permukaan dan
volume kubus dan balok
(pertemuan ketiga)
6 Selasa, 23
Mei 2017 12.00-13.20
Tes Kemampuan Akhir dan
Motivasi Belajar
Pembelajaran matematika pada materi jaring-jaring, luas permukaan
serta volume kubus dan balok dilaksanakan dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran dilakukan dengan berdiskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
kelompok untuk menemukan jawaban dari suatu masalah yang terdapat
pada lembar kerja siswa (LKS) dan latihan soal.
2. Deskripsi Kegiatan Belajar Mengajar Siswa di Kelas VIIIC SMP Stella
Duce 2 Yogyakarta
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Mei 2017 pada
jam pelajaran ke 7 dan 8 pukul 12.00-13.20. Pertemuan pertama ini diikuti
oleh 28 siswa. Pembelajaran matematika dilaksanakan di ruang kelas VIIIC.
Pembelajaran diawali dengan peneliti melakukan perkenalan sebelum
masuk dalam materi pembelajaran yaitu jaring-jaring dan luas permukaan
kubus dan balok.
Pada kegiatan pendahuluan peneliti mengucapkan salam dan
memeriksa kehadiran siswa. Peneliti mengajak siswa untuk mengingat
kembali materi pada pertemuan sebelumnya tentang pengertian dan sifat-
sifat kubus dan balok. Selain itu peneliti memberikan motivasi dengan
memberikan penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini.
Pada kegiatan inti, siswa diminta untuk menyebutkan bangun datar
apa saja yang membentuk kubus dan balok (pemberian masalah pada siswa).
Siswa juga diminta untuk mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan mengenai cara membuat jaring-jaring kubus dan balok
(siswa mempertanggungjawabkan hasil diskusi kelompok dengan
melakukan presentasi dan tanya jawab). Setelah itu, peneliti membagi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
ke dalam kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa (membentuk kelompok tugas
belajar siswa terhadap masalah yang diberikan). Pada tiap kelompok
diberikan alat peraga berupa balok dan kubus kecil yang nantinya bisa
dibuka oleh siswa dan membentuk jaring-jaring kubus dan balok. Siswa
mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa) mengenai jaring-jaring dan luas
permukaan kubus dan balok yang diberikan oleh peneliti (pemberian
masalah pada siswa). Sebelum mengerjakan LKS peneliti meminta siswa
untuk mengamati dan memahami masalah yang telah diberikan (pemberian
masalah pada siswa). Siswa berdiskusi mengenai cara yang digunakan untuk
menemukan semua kemungkinan dalam memecahkan masalah (siswa
diminta untuk menuliskan hasil informasi yang didapat dalam diskusi
kelompok). Selama siswa berdiskusi, peneliti berkeliling mencermati
kegiatan siswa bekerja dan memberikan bantuan kepada siswa jika
diperlukan. Setelah diskusi pada tiap kelompok selesai, guru memilih secara
acak kelompok untuk mempresentasikan jawabannya di depan kelas (siswa
mempertanggungjawabkan hasil diskusi kelompok dengan melakukan
presentasi dan tanya jawab). Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa
dari kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi
kelompok penyaji (siswa mempertanggungjawabkan hasil diskusi
kelompok dengan melakukan presentasi dan tanya jawab). Pada waktu
siswa diberikan pertanyaan mengenai jaring-jaring kubus, ada siswa
menjelaskan bahwa jika suatu bangun ruang diiris pada beberapa rusuknya,
kemudian direbahkan, maka bangun datar tersebut disebut jaring-jaring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Kemudian, peneliti memimpin diskusi untuk mengarahkan siswa supaya
mencapai materi yang telah dijelaskan agar mempermudah pemahaman
siswa yaitu: pengertian jaring-jaring kubus merupakan sebuah bangun datar
yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua persegi yang berdekatan
akan membentuk bangun kubus dan pengertian jaring-jaring balok yang
merupakan bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua
persegi panjang yang berdekatan akan membentuk bangun balok. Macam-
macam jaring-jaring kubus dan balok, pengertian luas permukaan kubus dan
balok yang menjelaskan bahwa luas permukaan suatu bangun ruang dapat
dicari dengan menjumlahkan luas dari bidang-bidang yang menyusun
bangun ruang tersebut. Oleh karena itu kita harus memperhatikan
banyaknya bidang dan bentuk masing-masing bidang pada suatu bangun
ruang, dan rumus luas permukaan kubus dan balok.
Pada kegiatan penutup, peneliti bersama siswa melakukan penilaian
dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten
dan terprogram. Peneliti menyampaikan materi pelajaran dipertemuan
berikutnya yaitu tentang volume kubus dan balok.
Selama kegiatan belajar siswa lebih aktif dalam melakukan aktivitas
belajar, seperti mencoba sendiri membuktikan luas permukaan kubus dan
balok. Suasana pembelajaran menyenangkan serta membuat siswa untuk
aktif bertanya dan berdiskusi di dalam kelompok. Guru hanya menutup
pembelajaran dengan memberikan sedikit kesimpulan dan menyampaikan
materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 16 Mei 2017 pada
jam pelajaran ke 7 dan 8 pukul 12.00-13.20. Pembelajaran pada pertemuan
kedua diikuti oleh 28 siswa Pembelajaran tetap dilakukan di ruang kelas
VIIIC. Materi pembelajaran yang diajarkan yaitu volume kubus dan balok.
Pada kegiatan pendahuluan peneliti mengucapkan salam dan
memeriksa kehadiran siswa. Peneliti mengajak siswa untuk mengingat
kembali materi pada pertemuan sebelumnya tentang jaring-jaring, luas
permukaan kubus dan balok. Selain itu peneliti mengingatkan siswa tentang
pengertian volume. Peneliti memberikan motivasi dengan memberikan
penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini.
Pada kegiatan inti, guru menggali pengetahuan siswa mengenai kubus
satuan (pemberian masalah pada siswa). Beberapa siswa berpendapat bahwa
kubus satuan merupakan kubus yang berbentuk kecil-kecil yang digunakan
dalam memenuhi ruang dalam kubus besar. Setelah siswa menebak
demikian, siswa diminta untuk mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan mengenai kubus satuan (siswa diminta untuk
mengumpulkan informasi-informasi dan melakukan percobaan dalam
menganalisis pemecahan masalah). Setelah itu, peneliti membagi siswa ke
dalam kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa (membentuk kelompok tugas
belajar siswa terhadap masalah yang diberikan). Siswa mengerjakan LKS
(Lembar Kerja Siswa) mengenai volume kubus dan balok yang diberikan
oleh peneliti (pemberian masalah pada siswa). Sebelum mengerjakan LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
peneliti meminta siswa untuk mengamati dan memahami masalah yang
telah diberikan (pemberian masalah pada siswa). Siswa berdiskusi
mengenai cara yang digunakan untuk menemukan semua kemungkinan
dalam memecahkan masalah (siswa diminta untuk menuliskan hasil
informasi yang didapat dalam diskusi kelompok). Selama siswa berdiskusi,
peneliti berkeliling mencermati kegiatan siswa bekerja dan memberikan
bantuan kepada siswa jika diperlukan. Setelah diskusi pada tiap kelompok
selesai, guru memilih secara acak kelompok untuk mempresentasikan
jawabannya di depan kelas (siswa mempertanggungjawabkan hasil diskusi
kelompok dengan melakukan presentasi dan tanya jawab). Peneliti
memberikan kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk
memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji (siswa
mempertanggungjawabkan hasil diskusi kelompok dengan melakukan
presentasi dan tanya jawab). Kemudian, peneliti memimpin diskusi untuk
mengarahkan siswa supaya mencapai materi yang telah dijelaskan yaitu:
pengertian kubus satuan dan rumus volume kubus dan balok. Di dalam
pertemuan kedua dijelaskan volume adalah ukuran yang menyatakan
kapasitas ruangan yang dapat tepat diisi oleh suatu objek. Untuk mencari
rumus volume kubus dapat menggunakan kubus satuan, yaitu kubus dengan
panjang rusuk 1 cm. Volume kubus satuan adalah 1 cm3
Pada kegiatan penutup, peneliti bersama siswa melakukan penilaian
dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten
dan terprogram. Peneliti menyampaikan dipertemuan selanjutnya akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
diadakan latihan soal mengenai jaring-jaring, luas permukaan dan volume
kubus dan balok.
c. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Mei 2017 pada
jam pelajaran ke 4 dan 5 pukul 09.30-10.50. Pembelajaran pertemuan ketiga
diikuti oleh 28 siswa. Pembelajaran dilakukan di ruang kelas VIIIC. Pada
pertemuan ketiga siswa diberikan latihan soal tentang jaring-jaring, luas
permukaan dan volume kubus dan balok.
Pada kegiatan pendahuluan peneliti mengucapkan salam dan
memeriksa kehadiran siswa. Peneliti mengajak siswa untuk mengingat
kembali materi pada pertemuan sebelumnya tentang pengertian jaring-
jaring, pengertian dan rumus luas permukaan, pengertian dan rumus volume
kubus dan balok. Selain itu peneliti mengingatkan siswa tentang kubus
satuan. Peneliti memberikan motivasi agar siswa dapat mengerjakan soal
latihan.
Pada kegiatan inti, guru memfasilitasi siswa dengan memberikan
latihan soal (pemberian masalah pada siswa). Siswa mengerjakan latihan
soal dengan alokasi waktu 60 menit. Setelah mengerjakan latihan soal,
peneliti membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa
(membentuk kelompok tugas belajar siswa terhadap masalah yang
diberikan). Siswa berdiskusi mengenai cara yang digunakan untuk
menemukan semua kemungkinan dalam memecahkan masalah yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
pada latihan soal (siswa diminta untuk menuliskan hasil informasi yang
didapat dalam diskusi kelompok). Selama siswa berdiskusi, peneliti
berkeliling mencermati kegiatan siswa bekerja dan memberikan bantuan
kepada siswa jika diperlukan. Setelah diskusi pada tiap kelompok selesai,
guru memilih secara acak kelompok untuk mempresentasikan jawabannya
di depan kelas (siswa mempertanggungjawabkan hasil diskusi kelompok
dengan melakukan presentasi dan tanya jawab). Peneliti memberikan
kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk memberikan tanggapan
terhadap hasil diskusi kelompok penyaji (siswa mempertanggungjawabkan
hasil diskusi kelompok dengan melakukan presentasi dan tanya jawab).
Kemudian, peneliti memimpin diskusi untuk mengarahkan siswa supaya
dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan jaring-jaring,
luas permukaan dan volume kubus dan balok.
Pada kegiatan penutup, peneliti bersama siswa melakukan penilaian
dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten
dan terprogram. Peneliti menyampaikan dipertemuan selanjutnya akan
diadakan tes kemampuan akhir mengenai jaring-jaring, luas permukaan dan
volume kubus dan balok.
Setelah kegiatan pembelajaran matematika pada materi jaring-jaring,
luas permukaan serta volume kubus dan balok dilaksanakan dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, peneliti memberikan
soal tes kemampuan akhir dan kuesioner motivasi belajar. Kegiatan tes
kemampuan akhir bertujuan untuk mengukur hasil belajar dan melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
kemampuan berpikir kritis siswa dalam mempelajari materi jaring-jaring,
luas permukaan serta volume kubus dan balok dilaksanakan dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Tes kemampuan akhir
dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Mei 2017 pada jam pelajaran ke 7 dan 8.
Alokasi waktu untuk mengerjakan soal tes kemampuan akhir adalah 60
menit. Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan tes kemampuan akhir adalah
28. Kegiatan tes kemampuan akhir berjalan sesuai rencana dan semua siswa
yang mengikuti kegiatan ini mengerjakan dengan baik dan runtut.
Setelah semua siswa selesai mengerjakan tes kemampuan akhir,
peneliti memberikan kuesioner motivasi belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran jaring-jaring, luas permukaan serta volume kubus dan balok
dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
Pemberian kuesioner motivasi belajar bertujuan untuk melihat seberapa jauh
pembelajaran berbasis masalah dapat mengembangkan motivasi belajar
siswa kelas VIIIC di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Peneliti meminta siswa
mengisi kuesioner sesuai dengan keadaan dan kondisi yang dialami pada
saat pembelajaran pada materi jaring-jaring, luas permukaan serta volume
kubus dan balok dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabulasi Data
1. Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Data kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dengan dua cara
yaitu dengan pengamatan dan dilihat dari hasil tes kemampuan awal dan
tes kemampuan akhir. Data kemampuan berpikir kritis siswa dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah di kelas VIII C SMP
Stella Duce 2 Yogyakarta pada pokok bahasan kubus dan balok adalah
sebagai berikut.
a. Data Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Data pengamatan kemampuan berpikir kritis didapat dari
pengamatan yang dilakukan pada setiap pertemuan pembelajaran
matematika pada pokok bahasan kubus dan balok. Dalam mempermudah
melakukan pengamatan kemampuan berpikir kritis, siswa dibagi menjadi
kelompok dan kelompok tersebut tidak berubah-ubah dari pertemuan
pertama sampai pertemuan ketiga. Data yang diperoleh kemudian diolah
sesuai dengan rumus yang telah dijabarkan pada BAB III kemudian hasil
tersebut dikategorikan pada tabel 3.14. Dalam analisis nama siswa diberi
inisial S1 sampai dengan S32 sesuai nomor urut siswa. Berikut merupakan
tabel skor total yang diperoleh siswa yang diperoleh dari pengamatan
setiap siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 4. 2 Skor Total Akhir Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Pertemuan 1
No Siswa Aspek Pengamatan Skor
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 S1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 5
2 S2 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 5
3 S3 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 3
4 S4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
5 S5 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2
6 S6 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2
7 S7 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
8 S8 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 5
9 S9 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
10 S10 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
11 S11 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2
12 S12 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
13 S13 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 5
14 S14 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 6
15 S15 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3
16 S16 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2
17 S17 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5
18 S18 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2
19 S19 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2
20 S20 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 4
21 S21 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 4
22 S22 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3
23 S23 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5
24 S24 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 3
25 S25 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 6
26 S26 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 4
27 S27 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3
28 S28 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 4. 3 Skor Total Akhir Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Pertemuan II
No Siswa Aspek Pengamatan Skor
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 S1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 6
2 S2 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 5
3 S3 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4
4 S4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
5 S5 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 3
6 S6 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3
7 S7 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3
8 S8 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 5
9 S9 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 2
10 S10 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 3
11 S11 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 3
12 S12 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 3
13 S13 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 5
14 S14 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7
15 S15 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3
16 S16 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 3
17 S17 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5
18 S18 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2
19 S19 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 3
20 S20 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 5
21 S21 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 4
22 S22 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3
23 S23 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 6
24 S24 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 4
25 S25 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 6
26 S26 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 4
27 S27 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 4
28 S28 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 4. 4 Skor Total Akhir Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Pertemuan III
No Siswa Aspek Pengamatan Skor
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 S1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
2 S2 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 5
3 S3 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 6
4 S4 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 4
5 S5 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4
6 S6 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 4
7 S7 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 4
8 S8 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 5
9 S9 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3
10 S10 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4
11 S11 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 4
12 S12 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 5
13 S13 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 5
14 S14 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7
15 S15 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 5
16 S16 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 3
17 S17 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7
18 S18 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 4
19 S19 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 4
20 S20 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 7
21 S21 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 4
22 S22 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 4
23 S23 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8
24 S24 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 5
25 S25 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7
26 S26 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 4
27 S27 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 4
28 S28 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
b. Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dilihat dari Hasil Tes
Kemampuan Awal dan Tes Kemampuan Akhir
Data kemampuan berpikir kritis dari peserta didik dilihat dari hasil tes
kemampuan awal dan tes kemampuan akhir. Pemberian skor dan
perhitungan untuk kemampuan berpikir kritis dilihat dari tes kemampuan
awal dan tes kemampuan akhir dilihat pada BAB III. Skor maksimal tiap
nomor yaitu 16. Berikut merupakan skor yang diperoleh siswa dari hasil tes
kemampuan awal dan tes kemampuan akhir.
Tabel 4. 5 Skor Total Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dilihat dari Hasil
Tes Kemampuan Awal
No Siswa Nomor Soal
Total Skor 1 2 3 4 5
1 S1 2 2 8 8 3 23
2 S2 2 2 8 8 3 23
3 S3 2 2 11 11 0 26
4 S4 2 2 11 11 0 26
5 S5 8 8 8 8 0 32
6 S6 8 8 8 8 5 37
7 S7 8 8 11 8 0 35
8 S8 4 4 9 9 5 31
9 S9 8 8 3 0 0 19
10 S10 2 2 11 6 5 26
11 S11 2 2 6 6 5 21
12 S12 2 2 5 5 0 14
13 S13 8 8 11 11 5 43
14 S14 8 8 11 11 5 43
15 S15 6 6 11 11 5 39
16 S16 6 6 2 2 0 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No Siswa Nomor Soal
Total Skor 1 2 3 4 5
17 S17 8 8 11 11 0 38
18 S18 6 6 5 5 0 22
19 S19 4 4 11 11 5 35
20 S20 6 6 11 11 0 34
21 S21 6 2 2 11 5 26
22 S22 2 11 6 6 5 30
23 S23 8 8 6 6 5 33
24 S24 2 2 2 2 5 13
25 S25 11 11 8 5 11 46
26 S26 2 2 8 8 5 25
27 S27 11 11 8 2 11 43
28 S28 6 6 2 2 5 21
Tabel 4. 6 Skor Total Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dilihat dari Hasil
Tes Kemampuan Akhir
No Siswa Nomor Soal
Total Skor 1 2 3 4 5
1 S1 10 11 8 8 8 45
2 S2 11 11 8 11 11 52
3 S3 9 11 11 11 11 53
4 S4 10 11 8 8 8 45
5 S5 11 8 8 6 8 41
6 S6 11 11 11 8 8 49
7 S7 8 8 0 8 0 24
8 S8 11 8 8 8 11 46
9 S9 11 8 3 8 0 30
10 S10 8 11 6 8 8 41
11 S11 11 11 8 8 8 46
12 S12 11 11 11 11 8 52
13 S13 11 9 11 11 11 53
14 S14 8 11 8 8 8 43
15 S15 8 6 3 2 0 19
16 S16 11 8 8 11 0 38
17 S17 11 11 11 11 11 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No Siswa Nomor Soal
Total Skor 1 2 3 4 5
18 S18 11 11 12 11 11 56
19 S19 8 3 3 3 8 25
20 S20 8 11 8 3 8 38
21 S21 11 2 3 6 8 30
22 S22 11 8 11 8 8 46
23 S23 8 3 3 8 8 30
24 S24 11 8 8 8 8 43
25 S25 11 11 6 8 8 44
26 S26 11 11 8 8 8 46
27 S27 11 8 8 6 8 41
28 S28 11 0 0 3 0 14
2. Data Motivasi Belajar Siswa
a. Data Pengamatan Motivasi Belajar Siswa
Data hasil pengamatan motivasi belajar diperoleh dari
pengamatan yang dilakukan oleh tiga observer yang dilakukan pada
setiap pertemuan pembelajaran matematika tentang jaring-jaring, luas
permukaan, dan volume kubus dan balok dengan model pembelajaran
berbasis masalah di kelas VIIIC SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Untuk
mempermudah melakukan pengamatan motivasi belajar, siswa dibagi
menjadi kelompok dan kelompok tersebut tidak berubah-ubah dari
pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Data berikut merupakan
pengamatan yang menunjukkan pelaksanaan yang dilihat dari aktivitas
siswa. Data yang diperoleh kemudian diolah sesuai dengan rumus yang
telah dijabarkan pada BAB III kemudian hasil tersebut dikategorikan
pada tabel 3.16. Berikut merupakan tabel skor total yang diperoleh
siswa dari pengamatan setiap siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 4. 7 Skor Total Akhir Pengamatan Motivasi Belajar Siswa Pertemuan
Pertama
No Siswa Aspek Pengamatan Skor
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 S1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 3
2 S2 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 4
3 S3 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 5
4 S4 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 3
5 S5 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4
6 S6 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 3
7 S7 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3
8 S8 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 4
9 S9 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 2
10 S10 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4
11 S11 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 3
12 S12 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3
13 S13 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 4
14 S14 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 5
15 S15 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
16 S16 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 3
17 S17 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 6
18 S18 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 3
19 S19 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 4
20 S20 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 4
21 S21 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 3
22 S22 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 4
23 S23 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3
24 S24 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2
25 S25 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 5
26 S26 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 4
27 S27 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2
28 S28 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 4. 8 Skor Total Akhir Pengamatan Motivasi Belajar Siswa Pertemuan
Kedua
No Siswa Aspek Pengamatan
Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 S1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7
2 S2 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7
3 S3 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 7
4 S4 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8
5 S5 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4
6 S6 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 5
7 S7 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 4
8 S8 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7
9 S9 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 4
10 S10 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8
11 S11 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 6
12 S12 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 5
13 S13 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6
14 S14 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 7
15 S15 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 5
16 S16 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 5
17 S17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8
18 S18 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 6
19 S19 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 6
20 S20 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 5
21 S21 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 6
22 S22 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 5
23 S23 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 5
24 S24 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 4
25 S25 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 5
26 S26 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 6
27 S27 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 6
28 S28 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 4. 9 Skor total akhir pengamatan motivasi belajar siswa pertemuan
ketiga
No Siswa Aspek Pengamatan
Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 S1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8
2 S2 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8
3 S3 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 7
4 S4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
5 S5 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 5
6 S6 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 5
7 S7 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 5
8 S8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8
9 S9 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 5
10 S10 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8
11 S11 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 7
12 S12 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 6
13 S13 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 7
14 S14 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 7
15 S15 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 6
16 S16 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 6
17 S17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
18 S18 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 7
19 S19 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8
20 S20 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 5
21 S21 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 7
22 S22 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7
23 S23 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 6
24 S24 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 4
25 S25 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7
26 S26 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 6
27 S27 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8
28 S28 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
b. Data Kuesioner Motivasi Belajar
Data kuesioner diperoleh sebelum pertemuan pertama pembelajaran
matematika yaitu pada hari Selasa, 2 Mei 2017 setelah tes kemampuan awal
dilaksanakan dan pada hari Selasa, 23 Mei 2017 setelah tes kemampuan
akhir. Data kuesioner motivasi belajar diolah berdasarkan interpretasi skala
likert pada tabel 3.16, yang kemudian dihitung persentasenya sesuai rumus
yang telah dijabarkan pada BAB III. Berikut tabel skor total yang diperoleh
setiap siswa pada kuesioner motivasi belajar siswa.
Tabel 4. 10 Frekuensi Jawaban Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
No Deskripsi
Tanggapan
Kuesioner Awal Kuesioner Akhir
SS S TS STS SS S TS STS
1
Saya aktif bertanya
dalam mengikuti
proses pelajaran
matematika di kelas.
2 5 21 0 3 7 18 0
2
Saya tidak mudah
putus asa ketika
mengalami kesulitan
dalam mengerjakan
tugas matematika di
kelas.
8 5 15 0 3 8 16 1
3
Saya memperhatikan
pelajaran matematika
yang diberikan guru di
kelas dengan baik.
10 7 11 0 6 10 12 0
4
Ketika tugas
matematika yang saya
kerjakan salah, saya
mencoba mencari
jawaban yang benar.
12 8 8 0 11 7 8 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
No Deskripsi
Tanggapan
Kuesioner Awal Kuesioner Akhir
SS S TS STS SS S TS STS
5
Sebelum pelajaran
matematika dimulai,
saya mempelajari
catatan saya terlebih
dahulu.
1 1 16 10 0 1 20 7
6
Jika ada materi dalam
pelajaran matematika
yang kurang saya
pahami, saya
berdiskusi dengan
teman.
10 9 7 2 7 12 8 1
7
Saya putus asa ketika
mengalami kesulitan
dan kegagalan dalam
mengerjakan tugas
matematika di kelas.
1 4 17 6 1 3 18 6
8
Untuk lebih memahami
pelajaran matematika,
saya meminjam buku
matematika di
perpustakaan.
0 5 8 15 2 4 9 12
9
Setiap tugas yang
diberikan guru
matematika langsung
saya kerjakan.
7 6 10 5 6 7 14 1
10
Saya selalu ingin cepat
selesai dalam
mengerjakan soal
matematika tanpa
menelitinya terlebih
dahulu.
6 9 11 2 3 13 9 3
11
Ketika ada tugas
matematika di kelas,
saya langsung
mengerjakannya.
5 3 20 0 5 6 17 0
12
Ketika tugas
matematika saya
selesai, saya tidak
memperdulikan
jawaban.
8 4 13 3 3 8 9 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
No Deskripsi
Tanggapan
Kuesioner Awal Kuesioner Akhir
SS S TS STS SS S TS STS
13
Saya mengobrol
dengan teman, ketika
guru matematika
sedang menjelaskan
materi.
4 9 14 1 1 8 16 3
14
Saya mengerjakan
tugas selain
matematika, ketika
guru matematika
menjelaskan materi.
1 3 8 16 1 5 11 11
15
Sebelum pelajaran
matematika dimulai,
saya tidak mempelajari
catatan saya terlebih
dahulu.
8 10 8 2 4 10 11 3
16
Setiap tugas yang
diberikan guru
matematika tidak
langsung saya
kerjakan.
3 8 10 7 0 3 17 8
17
Ketika ada materi
matematika yang
kurang saya pahami,
saya tidak bertanya
kepada guru atau
teman.
1 5 12 10 3 6 10 9
18
Saya mengerjakan
tugas matematika
dengan sungguh-
sungguh.
8 5 14 1 6 7 14 1
19
Saya menyelesaikan
tugas yang diberikan
guru dengan tepat
waktu.
5 7 15 1 7 6 14 1
20
Saya selalu menunda-
nunda aktivitas belajar
matematika di kelas.
0 6 12 10 1 5 14 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Tabel 4. 11Tabulasi Data Jawaban Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
Sebelum Pembelajaran
No Siswa Pernyataan
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 S1 3 4 2 4 1 3 4 3 2 3 2 3 4 4 1 3 4 2 2 3 57
2 S2 4 4 4 4 2 1 4 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 69
3 S3 2 4 3 3 2 4 4 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 2 3 59
4 S4 3 2 4 4 2 2 2 1 3 1 2 1 3 2 2 3 3 3 4 4 51
5 S5 2 4 2 3 2 4 3 1 1 1 2 3 1 4 2 1 1 4 1 3 45
6 S6 3 2 4 3 2 4 3 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 2 2 59
7 S7 2 2 2 3 1 1 3 1 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 47
8 S8 2 3 4 4 1 2 3 1 1 3 2 1 3 3 3 2 3 2 2 3 48
9 S9 2 3 2 3 2 3 3 1 2 2 2 1 1 3 1 2 3 2 2 2 42
10 S10 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 70
11 S11 2 4 4 2 1 4 3 2 0 3 3 2 2 4 4 2 4 4 3 3 56
12 S12 2 3 2 2 1 4 3 1 2 2 2 1 2 4 1 3 3 2 2 2 44
13 S13 2 2 3 2 1 3 3 1 3 1 4 2 2 3 1 3 4 2 3 3 48
14 S14 2 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 4 62
15 S15 2 2 3 3 1 3 1 1 2 1 2 1 1 2 1 3 3 1 3 2 38
16 S16 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 0 2 4 2 4 2 4 3 4 47
17 S17 2 4 3 4 2 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 4 2 4 3 60
18 S18 2 3 2 2 1 4 2 1 2 2 2 1 2 3 1 3 3 2 2 2 42
19 S19 2 2 4 4 2 4 3 2 4 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 4 54
20 S20 4 3 4 4 4 4 3 3 4 1 3 3 3 2 1 3 4 3 4 4 64
21 S21 3 4 2 4 1 4 4 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 4 2 4 44
22 S22 2 2 4 4 2 3 3 1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 66
23 S23 2 2 2 3 2 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 49
24 S24 2 2 2 2 1 2 3 1 1 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
No Siswa Pernyataan
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
25 S25 3 2 4 2 2 4 3 1 2 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 59
26 S26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 0 3 2 2 3 43
27 S27 2 2 3 4 2 2 3 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 4 50
28 S28 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 53
Tabel 4. 12 Tabulasi Data Jawaban Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
Sesudah Pembelajaran
No Siswa Pernyataan
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 S1 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 4 2 2 3 50
2 S2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 70
3 S3 2 2 2 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 56
4 S4 4 2 3 4 2 2 3 2 4 1 4 1 3 2 2 4 4 4 4 2 57
5 S5 2 4 3 4 2 4 3 1 2 2 2 1 3 3 2 3 1 4 2 2 50
6 S6 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 1 1 3 2 2 3 1 49
7 S7 2 2 2 2 1 1 3 1 2 4 2 2 3 3 2 2 3 2 1 3 43
8 S8 2 3 3 4 2 3 2 2 2 3 2 4 3 4 3 2 3 1 2 3 53
9 S9 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 49
10 S10 2 1 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 71
11 S11 2 3 3 1 2 2 3 1 2 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 3 53
12 S12 2 3 2 2 1 3 3 1 2 1 2 3 1 4 1 3 4 2 2 2 44
13 S13 2 2 2 2 1 3 3 1 3 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 3 43
14 S14 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 4 4 2 3 4 56
15 S15 3 2 3 4 2 4 3 3 1 2 4 4 4 4 2 3 1 3 3 3 58
16 S16 2 2 3 4 2 4 3 2 4 2 3 3 2 4 3 4 3 3 2 4 59
17 S17 3 3 3 3 2 2 4 1 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 64
18 S18 2 2 2 3 1 4 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 4 2 2 3 46
19 S19 2 2 2 4 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 55
20 S20 3 3 4 4 1 4 3 3 3 2 3 2 2 2 1 2 1 3 4 2 52
21 S21 3 4 2 4 1 4 1 1 2 1 2 1 2 2 4 3 3 2 2 2 46
22 S22 3 2 4 4 2 3 4 1 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 65
23 S23 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 47
24 S24 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 2 3 49
25 S25 4 3 4 3 2 4 4 1 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 63
26 S26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 47
27 S27 2 2 3 3 2 2 3 1 2 2 2 3 3 3 2 3 4 2 2 4 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
No Siswa Pernyataan
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
28 S28 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 52
3. Data Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa dilihat dari tes kemampuan awal dan tes
kemampuan akhir. Pada tes kemampuan awal, skor maksimal pada nomor
1,2,3,4 dan 5 berturut-turut yaitu 10, 10, 5, 10 dan 5. Sedangkan tes
kemampuan akhir, skor maksimal pada nomor 1,2,3,4 dan 5 berturut-turut
yaitu 5, 5, 10, 5 dan 5. Tes kemampuan awal dilakukan sebelum pertemuan
pertama dan steskemampuan akhir dilakukan setelah pertemuan ketiga.
Berikut ini merupakan data hasil belajar siswa pada pembelajaran
matematika dengan model pembelajaran berbasis masalah di kelas VIII C
SMP Stella Duce 2 Yogyakarta pada pokok bahasan kubus dan balok.
Tabel 4. 13 Skor Total Hasil Tes Kemampuan Awal
No Siswa Skor Butir Soal Total
Skor 1 2 3 4 5
1 S1 6 6 5 10 4 31
2 S2 5 5 5 10 4 29
3 S3 4 4 5 10 0 23
4 S4 4 4 5 10 0 23
5 S5 6 6 4 2 0 18
6 S6 8 8 4 2 4 26
7 S7 8 5 5 9 0 27
8 S8 8 8 5 10 5 36
9 S9 6 6 2 0 0 14
10 S10 4 4 2 3 4 17
11 S11 6 6 2 2 4 20
12 S12 4 4 4 3 4 19
13 S13 9 9 5 10 4 37
14 S14 9 9 5 10 4 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
No Siswa Skor Butir Soal Total
Skor 1 2 3 4 5
15 S15 6 6 5 10 0 27
16 S16 6 4 2 4 4 20
17 S17 9 9 5 10 0 33
18 S18 8 6 5 5 0 24
19 S19 6 6 5 10 4 31
20 S20 7 7 5 10 0 29
21 S21 8 4 4 9 4 29
22 S22 4 9 5 5 4 27
23 S23 8 9 4 9 4 34
24 S24 3 3 3 2 4 15
25 S25 10 10 4 3 5 32
26 S26 5 4 5 10 4 28
27 S27 5 4 5 10 4 28
28 S28 5 4 5 10 4 28
Tabel 4. 14 Skor Total Hasil Tes Kemampuan Akhir
No Siswa Skor Butir Soal Skor
Total 1 2 3 4 5
1 S1 4 4 9 4 5 26
2 S2 5 5 10 5 5 30
3 S3 5 5 8 3 5 26
4 S4 5 5 10 4 5 29
5 S5 5 1 5 3 4 18
6 S6 5 5 10 4 5 29
7 S7 4 5 0 4 0 13
8 S8 5 1 5 4 5 20
9 S9 5 3 1 5 0 14
10 S10 4 5 10 4 5 28
11 S11 5 5 8 4 5 27
12 S12 5 5 10 5 5 30
13 S13 4 5 10 5 5 29
14 S14 4 5 10 4 5 28
15 S15 4 3 3 1 0 11
16 S16 5 1 5 4 5 20
17 S17 5 5 10 5 5 30
18 S18 5 4 10 4 5 28
19 S19 4 1 3 3 5 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
No Siswa Skor Butir Soal Skor
Total 1 2 3 4 5
20 S20 4 5 8 3 5 25
21 S21 5 1 3 3 5 17
22 S22 5 4 10 4 5 28
23 S23 4 1 5 4 5 19
24 S24 5 4 7 4 5 25
25 S25 5 4 10 3 5 27
26 S26 5 1 10 4 5 25
27 S27 5 4 10 4 5 28
28 S28 5 0 1 3 0 9
Analisis Data
1. Analisis Data Pengamatan
a. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis
Hasil pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam
pembelajaran matematika tentang jaring-jaring, luas permukaan dan volume
kubus dan balok dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan kuantitatif untuk
melihat persentase kemampuan berpikir kritis siswa.
Peneliti mengetahui kategori kemampuan berpikir kritis siswa melalui
nilai persentase yang didapatkan setiap siswa yang kemudian disesuaikan
dengan tabel 3.14. Berikut adalah hasil analisis kemampuan berpikir kritis
siswa dalam pembelajaran matematika tentang jaring-jaring, luas
permukaan dan volume kubus dan balok dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun
ajaran 2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tabel 4. 15 Kategori Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran
dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Setiap Pertemuan
No
Urut
Pertemuan
1 2 3
Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
1 50% Kurang Kritis 60% Kurang Kritis 80% Kritis
2 50% Kurang Kritis 50% Kurang Kritis 50% Kurang Kritis
3 30% Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis 60% Kurang Kritis
4 20% Sangat Tidak
Kritis 20%
Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis
5 20% Sangat Tidak
Kritis 30%
Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis
6 20% Sangat Tidak
Kritis 30%
Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis
7 20% Sangat Tidak
Kritis 30%
Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis
8 50% Kurang Kritis 50% Kurang Kritis 50% Kurang Kritis
9 10% Sangat Tidak
Kritis 20%
Sangat Tidak
Kritis 30%
Sangat Tidak
Kritis
10 10% Sangat Tidak
Kritis 30%
Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis
11 20% Sangat Tidak
Kritis 30%
Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis
12 10% Sangat Tidak
Kritis 30%
Sangat Tidak
Kritis 50% Kurang Kritis
13 50% Kurang Kritis 50% Kurang Kritis 50% Kurang Kritis
14 60% Kurang Kritis 70% Cukup Kritis 70% Cukup Kritis
15 30% Sangat Tidak
Kritis 30%
Sangat Tidak
Kritis 50% Kurang Kritis
16 20% Sangat Tidak
Kritis 30%
Sangat Tidak
Kritis 30%
Sangat Tidak
Kritis
17 50% Kurang Kritis 50% Kurang Kritis 70% Cukup Kritis
18 20% Sangat Tidak
Kritis 20%
Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis
19 20% Sangat Tidak
Kritis 30%
Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis
20 40% Sangat Tidak
Kritis 50% Kurang Kritis 70% Cukup Kritis
21 40% Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis
22 30% Sangat Tidak
Kritis 30%
Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
No
Urut
Pertemuan
1 2 3
Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
23 50% Kurang Kritis 60% Kurang Kritis 80% Kritis
24 30% Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis 50% Kurang Kritis
25 60% Kurang Kritis 60% Kurang Kritis 70% Cukup Kritis
26 40% Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis
27 30% Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis 40%
Sangat Tidak
Kritis
28 40% Sangat Tidak
Kritis 50% Kurang Kritis 60% Kurang Kritis
Berdasarkan tabel 4.15, dapat digolongkan banyak siswa yang
tergolong dalam kategori sangat tidak kritis, kurang kritis, cukup kritis,
kritis dan sangat kritis. Berikut merupakan persentase siswa yang telah
dikategorikan sesuai dengan kemampuan berpikir kritis.
Tabel 4. 16 Persentase Siswa yang Termasuk dalam Kategori Sangat Tidak
Kritis, Kurang Kritis, Cukup Kritis, Kritis dan Sangat Kritis
No Kategori
Pertemuan Ke
1 2 3
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Sangat Tidak Kritis 20 71% 18 64% 14 50%
2 Kurang Kritis 8 29% 9 32% 8 29%
3 Cukup Kritis 0 0% 1 4% 4 14%
4 Kritis 0 0% 0 0% 2 7%
5 Sangat Kritis 0 0% 0 0% 0 0%
Rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII C SMP Stella
Duce 2 Yogyakarta pada pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran berbasis masalah yang dicari dengan rumus yang sudah ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
di BAB III dan dikategorikan sesuai dengan tabel 3.14. Berikut merupakan
tabel rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP Stella Duce
2 Yogyakarta pada pembelajaran matematika.
Tabel 4. 17 Persentase Siswa yang Termasuk dalam Kategori Sangat Tidak
Kritis, Kurang Kritis, Cukup Kritis, Kritis dan Sangat Kritis
Pertemuan Rata-rata (%) Kategori
Pertama 33% Sangat Tidak
Kritis
Kedua 40% Sangat Tidak
Kritis
Ketiga 50% Kurang Kritis
b. Analisis Motivasi Belajar Siswa
Hasil pengamatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
matematika tentang jaring-jaring, luas permukaan dan volume kubus dan
balok dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan kuantitatif untuk melihat
kategori motivasi belajar siswa.
Peneliti mengetahui kategori motivasi belajar siswa melalui nilai
persentase yang didapatkan setiap siswa yang kemudian disesuaikan dengan
tabel 3.16. Berikut adalah hasil analisis motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran matematika tentang jaring-jaring, luas permukaan dan volume
kubus dan balok dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Tabel 4. 18 Kategori Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran dengan
Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Setiap Pertemuan
No
Urut
Pertemuan
1 2 3
Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
1 30% Sangat Rendah 70% Tinggi 80% Sangat Tinggi
2 40% Sangat Rendah 70% Tinggi 80% Sangat Tinggi
3 50% Rendah 70% Tinggi 70% Tinggi
4 30% Sangat Rendah 80% Sangat Tinggi 90% Sangat Tinggi
5 40% Sangat Rendah 40% Sangat Rendah 50% Rendah
6 30% Sangat Rendah 50% Rendah 50% Rendah
7 30% Sangat Rendah 40% Sangat Rendah 50% Rendah
8 40% Sangat Rendah 70% Tinggi 80% Sangat Tinggi
9 20% Sangat Rendah 40% Sangat Rendah 50% Rendah
10 40% Sangat Rendah 80% Sangat Tinggi 80% Sangat Tinggi
11 30% Sangat Rendah 60% Sedang 70% Tinggi
12 30% Sangat Rendah 50% Rendah 60% Sedang
13 40% Sangat Rendah 60% Sedang 70% Tinggi
14 50% Rendah 70% Tinggi 70% Tinggi
15 40% Sangat Rendah 50% Rendah 60% Sedang
16 30% Sangat Rendah 50% Rendah 60% Sedang
17 60% Sedang 80% Sangat Tinggi 90% Sangat Tinggi
18 30% Sangat Rendah 60% Sedang 70% Tinggi
19 40% Sangat Rendah 60% Sedang 80% Sangat Tinggi
20 40% Sangat Rendah 50% Rendah 50% Rendah
21 30% Sangat Rendah 60% Sedang 70% Tinggi
22 40% Sangat Rendah 50% Rendah 70% Tinggi
23 30% Sangat Rendah 50% Rendah 60% Sedang
24 20% Sangat Rendah 40% Sangat Rendah 40% Sangat Rendah
25 50% Rendah 50% Rendah 70% Tinggi
26 40% Sangat Rendah 60% Sedang 60% Sedang
27 20% Sangat Rendah 60% Sedang 80% Sangat Tinggi
28 50% Rendah 60% Sedang 70% Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Berdasarkan tabel 4.18, dapat digolongkan banyak siswa yang
tergolong dalam kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat
rendah. Berikut merupakan persentase siswa yang telah dikategorikan
sesuai dengan motivasi belajar siswa.
Tabel 4. 19 Persentase Siswa yang Termasuk dalam Kategori Sangat Tinggi,
Tinggi, Sedang, Rendah dan Sangat Rendah
No Kategori
Pertemuan Ke
1 2 3
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Sangat Tinggi 0 0% 3 11% 8 29%
2 Tinggi 0 0% 5 18% 9 32%
3 Sedang 1 4% 8 29% 5 18%
4 Rendah 4 14% 8 29% 5 18%
5 Sangat Rendah 23 82% 4 14% 1 4%
2. Analisis Data Kuesioner
Hasil analisis motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika
tentang jaring-jaring, luas permukaan dan volume kubus dan balok dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dianalisis secara
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif untuk melihat persentase motivasi
belajar siswa.
Peneliti mengetahui kategori motivasi belajar siswa melalui nilai
persentase yang didapatkan setiap siswa yang kemudian disesuaikan dengan
tabel 3.16. Berikut adalah hasil analisis data kuesioner motivasi belajar
siswa dalam pembelajaran matematika tentang jaring-jaring, luas
permukaan dan volume kubus dan balok dengan menggunakan model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
pembelajaran berbasis masalah di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun
ajaran 2016/2017.
Tabel 4. 20 Kategori Motivasi Belajar Setiap Siswa
No
Urut
Pertemuan
Kuesioner Awal Kuesioner Akhir
Nilai Kategori Nilai Kategori
1 71% Tinggi 63% Sedang
2 86% Sangat Tinggi 88% Sangat Tinggi
3 74% Tinggi 70% Tinggi
4 64% Sedang 71% Tinggi
5 56% Sedang 63% Sedang
6 74% Tinggi 61% Sedang
7 59% Sedang 54% Rendah
8 60% Sedang 66% Tinggi
9 53% Rendah 61% Sedang
10 88% Sangat Tinggi 89% Sangat Tinggi
11 70% Tinggi 66% Tinggi
12 55% Sedang 55% Sedang
13 60% Sedang 54% Rendah
14 78% Tinggi 70% Tinggi
15 48% Rendah 73% Tinggi
16 59% Sedang 74% Tinggi
17 75% Tinggi 80% Sangat Tinggi
18 53% Rendah 58% Sedang
19 68% Tinggi 69% Tinggi
20 80% Sangat Tinggi 65% Tinggi
21 55% Sedang 58% Sedang
22 83% Sangat Tinggi 81% Sangat Tinggi
23 61% Sedang 59% Sedang
24 51% Rendah 61% Sedang
25 74% Tinggi 79% Tinggi
26 54% Rendah 59% Sedang
27 63% Sedang 63% Sedang
28 66% Tinggi 65% Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Berdasarkan tabel 4.20, dapat digolongkan banyak siswa yang tergolong
dalam kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.
Berikut merupakan persentase siswa yang telah dikategorikan sesuai dengan
motivasi belajar siswa.
Tabel 4. 21 Persentase Siswa yang Termasuk dalam Kategori Sangat Tinggi,
Tinggi, Sedang, Rendah dan Sangat Rendah
No Kategori
Pertemuan
Kuesioner Awal Kuesioner Akhir
Jumlah % Jumlah %
1 Sangat Tinggi 4 14% 4 14%
2 Tinggi 9 32% 11 39%
3 Sedang 10 36% 11 39%
4 Rendah 5 18% 2 7%
5 Sangat Rendah 0 0% 0 0%
Untuk melihat motivasi belajar siswa kelas VIII C secara keseluruhan,
dapat dicari dengan menggunaka rumus pada BAB III yaitu mencari rata-
rata dari persentase yang diperoleh siswa. Setelah melakukan perhitungan
rata-rata dari kedua kuesioner, hasil rata-rata dari kuesioner awal dan
kuesioner akhir yaitu sebesar 66%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kategori
motivasi belajar siswa kelas VIII C SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dilihat
dari kuesioner awal dan kuesioner akhir termasuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
3. Analisis Data Tes
Hasil tes kemampuan awal dan hasil tes kemampuan akhir yang
digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam
pembelajaran matematika tentang jaring-jaring, luas permukaan dan volume
kubus dan balok dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan kuantitatif untuk
melihat persentase kemampuan berpikir kritis siswa.
Peneliti mengetahui kategori kemampuan berpikir kritis siswa melalui
nilai persentase yang didapatkan setiap siswa yang kemudian disesuaikan
dengan tabel 3.14. Berikut adalah hasil analisis kemampuan berpikir kritis
siswa dalam hasil tes kemampuan awal dan hasil tes kemampuan akhir
tentang jaring-jaring, luas permukaan dan volume kubus dan balok dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah di SMP Stella Duce 2
Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.
Tabel 4. 22 Kategori Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dilihat dari Hasil
Tes Kemampuan Awal dan Hasil Tes Kemampuan Akhir
No
Urut
Hasil Tes
Kemampuan Awal Kemampuan Akhir
Nilai Kategori Nilai Kategori
1 29% Sangat Tidak Kritis 58% Kurang Kritis
2 29% Sangat Tidak Kritis 65% Cukup Kritis
3 33% Sangat Tidak Kritis 69% Cukup Kritis
4 33% Sangat Tidak Kritis 58% Kurang Kritis
5 40% Sangat Tidak Kritis 51% Kurang Kritis
6 46% Kurang Kritis 61% Kurang Kritis
7 44% Sangat Tidak Kritis 30% Sangat Tidak Kritis
8 39% Sangat Tidak Kritis 58% Kurang Kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
No
Urut
Hasil Tes
Kemampuan Awal Kemampuan Akhir
Nilai Kategori Nilai Kategori
9 24% Sangat Tidak Kritis 38% Sangat Tidak Kritis
10 33% Sangat Tidak Kritis 54% Kurang Kritis
11 26% Sangat Tidak Kritis 58% Kurang Kritis
12 18% Sangat Tidak Kritis 65% Cukup Kritis
13 54% Kurang Kritis 69% Cukup Kritis
14 54% Kurang Kritis 54% Kurang Kritis
15 49% Kurang Kritis 24% Sangat Tidak Kritis
16 20% Sangat Tidak Kritis 48% Kurang Kritis
17 48% Kurang Kritis 69% Cukup Kritis
18 28% Sangat Tidak Kritis 69% Cukup Kritis
19 44% Sangat Tidak Kritis 31% Sangat Tidak Kritis
20 43% Sangat Tidak Kritis 48% Kurang Kritis
21 33% Sangat Tidak Kritis 38% Sangat Tidak Kritis
22 38% Sangat Tidak Kritis 58% Kurang Kritis
23 41% Sangat Tidak Kritis 38% Sangat Tidak Kritis
24 16% Sangat Tidak Kritis 54% Kurang Kritis
25 58% Kurang Kritis 58% Kurang Kritis
26 31% Sangat Tidak Kritis 58% Kurang Kritis
27 54% Kurang Kritis 54% Kurang Kritis
28 26% Sangat Tidak Kritis 18% Sangat Tidak Kritis
Berdasarkan tabel 4.22, dapat digolongkan banyak siswa yang
tergolong dalam kategori sangat tidak kritis, kurang kritis, cukup kritis,
kritis dan sangat kritis. Berikut merupakan persentase siswa yang telah
dikategorikan sesuai dengan kemampuan berpikir kritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Tabel 4. 23 Persentase Siswa yang Termasuk dalam Kategori Sangat Tidak
Kritis, Kurang Kritis, Cukup Kritis, Kritis dan Sangat Kritis
No Kategori
Hasil Tes
Kemampuan Awal Kemampuan Akhir
Jumlah % Jumlah %
1 Sangat Tidak Kritis 21 75% 7 25%
2 Kurang Kritis 7 25% 15 54%
3 Cukup Kritis 0 0% 6 21%
4 Kritis 0 0% 0 0%
5 Sangat Kritis 0 0% 0 0%
Untuk melihat kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII C SMP
Stella Duce 2 Yogyakarta secara keseluruhan, dapat dicari menggunakan
rumus yang dijabarkan pada BAB III. Hasil rata-rata persentase kemampuan
berpikir kritis untuk hasil tes kemampuan awal sebesar 66% dengan kategori
cukup kritis dan untuk hasil tes kemampuan akhir sebesar 67% dengan
kategori cukup kritis.
Pembahasan Hasil Penelitian
1. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini diukur menggunakan
dua instrumen yaitu melalui pengamatan yang dilakukan selama tiga kali
pertemuan saat pembelajaran matematika dan hasil tes kemampuan awal
dan hasil tes kemampuan akhir. Berikut tabel kemampuan berpikir kritis
berdasarkan dua instrumen yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Tabel 4. 24 Rangkuman dari Instrumen Pengamatan dan Hasil Tes
Kemampuan Awal dan Hasil Tes Kemampuan Akhir
Pengamatan Hasil Belajar
Pertemuan Tes Kemampuan
I Kategori II Kategori III Kategori Awal Kategori Akhir Kategori
33%
Sangat
Tidak
Kritis
40%
Sangat
Tidak
Kritis
50% Kurang
Kritis 66%
Cukup
Kritis 67%
Cukup
Kritis
Kemampuan berpikir kritis siswa yang dilihat dari pengamatan selama
proses penelitian berlangsung. Banyak siswa yang tergolong dalam kategori
sangat tidak kritis, kurang kritis, cukup kritis, kritis dan sangat kritis pada
pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketiga dapat dilihat pada tabel
4.16. Sedangkan rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII C
SMP Stella Duce 2 Yogyakarta disetiap pertemuan dapat dilihat pada tabel
4.17. Secara keseluruhan, hasil pengamatan kemampuan berpikir kritis
siswa termasuk kategori sangat tidak kritis.
Kemampuan berpikir kritis siswa dilihat dari hasil pengamatan selama
pembelajaran matematika berlangsung mengalami perbedaan dari setiap
pertemuannya. Pada pertemuan ketiga, kemampuan berpikir kritis
ditunjukkan siswa paling tinggi dibandingkan dengan dua pertemuan
sebelumnya. Kemampuan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan dari
pertemuan pertama ke pertemuan kedua dan dari pertemuan kedua ke
pertemuan ketiga. Melalui pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa
yang dilakukan selama penelitian peneliti dapat mengambil kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika
dapat dikembangkan dengan model pembelajaran berbasis masalah.
Instrumen kedua yang digunakan peneliti dalam melihat kemampuan
berpikir kritis siswa yaitu dengan menggunakan tes kemampuan awal dan
tes kemampuan akhir. Dilihat dari tes kemampuan awal, kemampuan
berpikir kritis siswa kelas VIII C SMP Stella Duce 2 Yogyakarta termasuk
dalam kategori cukup kritis. Rata-rata kemampuan berpikir kritis dilihat dari
hasil tes kemampuan awal siswa mencapai 66% . Sedangkan dilihat dari tes
kemampuan akhir, rata-rata kemampuan berpikir kritis dilihat dari hasil tes
kemampuan akhir siswa mencapai 67%. Hasil tes kemampuan awal ke hasil
tes kemampuan akhir mengalami peningkatan rata-rata, kemampuan
berpikir kritis siswa kelas VIII C SMP Stella Duce 2 Yogyakarta termasuk
dalam kategori cukup kritis.
Kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII C SMP Stella Duce 2
Yogyakarta termasuk dalam kategori yang berbeda-beda. Instrumen
pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa menunjukkan kemampuan
berpikir kritis siswa termasuk dalam kategori sangat tidak kritis, sedangkan
instrumen tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir menunjukkan
kemampuan berpikir kritis siswa termasuk dalam kategori cukup kritis.
Dalam hal ini, peneliti tidak dapat menggabungkan atau membuat rata-rata
hasil kemampuan berpikir kritis dari kedua instrumen dikarenakan hasil
yang diperoleh juga berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Berdasarkan hasil pengamatan, kegiatan yang masih belum terlaksana
dengan maksimal yaitu menentukan tindakan hubungan yang logis antar
masalah-masalah dan menentukan nilai pertimbangan atau argumen.
Menentukan tindakan hubungan yang logis antar masalah-masalah yang
dimaksudkan yaitu siswa dapat mengaitkan informasi penting dengan
konsep matematika dari suatu masalah matematika sehingga siswa tahu apa
yang akan dilakukan selanjutnya dalam menyelesaikan masalah matematika
sedangkan menentukan nilai pertimbangan atau argumen yaitu siswa
mendiskusikan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan
dilihat dari hasil tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir,
kemampuan berpikir kritis siswa kategori cukup kritis. Hal ini dikarenakan
sebagian besar siswa tidak menuliskan secara lengkap apa yang diketahui,
ditanyakan, kesimpulan dan tidak membuat model matematika dari soal
yang diberikan, peneliti juga tidak melihat bahwa guru membiasakan siswa
untuk menyelesaikan permasalahan dengan menuliskan hal-hal tersebut
sehingga peneliti tidak bisa mengatakan siswa kelas VIII C cukup kritis
walaupun hasil kemampuan berpikir kritis berdasarkan tes kemampuan awal
dan tes kemampuan akhir termasuk dalam kategori tersebut.
Model pembelajaran berbasis masalah yang menggunakan masalah
dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir
kritis dan ketrampilan dalam pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pembelajaran (Nurhadi,
2004:56). Siswa mulai aktif dalam menghadapi pelajaran juga dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan guru. Siswa menjadi
terdorong untuk mencari dan menemukan pengetahuan baru yang
melibatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika.
Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti mengambil kesimpulan
bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII C SMP Stella Duce 2
Yogyakarta termasuk dalam kategori kurang kritis. Peneliti mengambil
kesimpulan tersebut berdasarkan hasil pengamatan dalam pembelajaran
matematika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, beberapa
siswa belum mengubah kebiasaan untuk menuliskan diketahui, ditanyakan
dan dijawab terlebih dahulu sebelum menjawab permasalahan sehingga
kemampuan berpikir kritis yang dimiliki terasah dengan baik. Pada waktu
berdiskusi, beberapa siswa mendengarkan pendapat orang lain dan
menentukan langkah yang harus diambil dalam memecahkan suatu
permasalahan matematika yang diberikan dalam kelompoknya. Hal-hal
yang dilakukan siswa dalam berdiskusi seperti berpendapat, mencari cara
untuk memecahkan suatu permasalahan dan mencari informasi-informasi
yang dibutuhkan dalam memecahkan masalah dapat membuat siswa
terbiasa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran matematika. Siswa juga
berusaha mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan dari suatu
permasalahan matematika yang diberikan sehingga siswa dapat menyusun
langkah-langkah yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
matematika sampai dengan menarik kesimpulan dari pemecahan masalah
matematika. Kegiatan yang disebutkan di atas membantu siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan
suatu permasalahan, membuat siswa lebih aktif dan mempunyai tanggung
jawab tentang pembagian tugas dalam anggota kelompoknya dan dalam
mengambil keputusan, sehingga tugas yang diberikan guru dapat
terselesaikan dengan baik (Fitriana, 2013:9).
2. Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa dalam penelitian ini diukur menggunakan dua
instrumen yaitu melalui kuesioner dan pengamatan yang dilakukan selama
penelitian. Berikut tabel motivasi belajar siswa berdasarkan dua instrumen
yang diberikan.
Tabel 4. 25 Rangkuman dari Instrumen Pengamatan dan Kuesioner Sebelum
Pembelajaran dan Kuesioner Sesudah Pembelajaran
Pengamatan Kuesioner
Pertemuan
I Kategori II Kategori III Kategori Sebelum Kategori Sesudah Kategori
32% Sangat
Rendah 51% Rendah 59% Sedang 65% Tinggi 67% Tinggi
Motivasi belajar siswa yang dilihat dari kuesioner sebelum
pembelajaran dan sesudah pembelajaran yang dilaksanakan sebelum
pembelajaran matematika dan sesudah pembelajaran matematika. Pada
kuesioner sebelum pembelajaran matematika terdapat 4 siswa yang
termasuk dalam kategori motivasi belajar sangat tinggi, 9 siswa yang
termasuk dalam kategori motivasi belajar tinggi, 10 siswa yang termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
dalam kategori motivasi belajar sedang dan 5 siswa yang termasuk dalam
kategori motivasi belajar rendah (tabel 4.21). Pada kuesioner sesudah
pembelajaran terdapat 4 siswa yang termasuk dalam kategori motivasi
belajar sangat tinggi, 11 siswa yang termasuk dalam kategori motivasi
belajar tinggi, 11 siswa yang termasuk dalam kategori motivasi belajar
sedang dan 2 siswa yang termasuk dalam kategori motivasi belajar rendah
(tabel 4.21). Rata-rata motivasi belajar kelas VIII C SMP Stella Duce 2
Yogyakarta untuk kuesioner sebelum dan kuesioner sesudah pembelajaran
adalah 66% termasuk dalam kategori tinggi.
Selain dilihat dari kuesioner, motivasi belajar siswa dapat dilihat dari
pengamatan selama penelitian berlangsung. Banyak siswa yang tergolong
dalam kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah pada
pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketiga dapat dilihat pada tabel
4.18. Sedangkan rata-rata motivasi belajar siswa kelas VIII C SMP Stella
Duce 2 Yogyakarta disetiap pertemuan dapat dilihat pada 4.19. adalah 47%
termasuk kategori rendah.
Motivasi belajar siswa dilihat dari hasil pengamatan selama
pembelajaran matematika berlangsung mengalami perbedaan dari setiap
pertemuannya. Pada pertemuan ketiga, motivasi belajar siswa ditunjukkan
siswa paling tinggi dibandingkan dengan dua pertemuan sebelumnya.
Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dari pertemuan pertama ke
pertemuan kedua dan dari pertemuan kedua ke pertemuan ketiga. Melalui
pengamatan motivasi belajar siswa yang dilakukan selama penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran matematika dapat dikembangkan dengan model pembelajaran
berbasis masalah.
Motivasi belajar siswa kelas VIII C SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
termasuk dalam kategori yang berbeda-beda. Instrumen kuesioner motivasi
belajar siswa menunjukkan motivasi belajar siswa dalam kategori tinggi,
sedangkan pengamatan motivasi belajar siswa menunjukkan motivasi
belajar siswa termasuk dalam kategori rendah. Dalam hal ini, peneliti tidak
dapat menggabungkan atau membuat rata-rata hasil kemampuan berpikir
kritis dari kedua instrumen dikarenakan kedua instrumen tersebut berbeda.
Berdasarkan hasil pengamatan, kegiatan yang masih belum terlaksana
dengan maksimal yaitu semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran dan
semangat siswa dalam belajar di sekolah. Semangat siswa dalam mengikuti
pembelajaran yang dimaksudkan yaitu siswa aktif bertanya kepada guru
matematika atau teman mengenai materi yang belum dipahami. Semangat
siswa dalam belajar disekolah yang dimaksudkan yaitu siswa tidak malu
apabila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas matematika dan
siswa berani menyampaikan pendapat mengenai pelajaran matematika di
kelas. Melihat fakta dilapangan selama penelitian, peneliti melihat bahwa
jika siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika
siswa kurang aktif bertanya kepada guru matematika atau teman mengenai
materi yang belum dipahami, apabila siswa mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas matematika siswa kelas VIII C merasa malu dan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
belum berani menyampaikan pendapat mengenai pelajaran matematika di
kelas karena takut dicela oleh teman sekelasnya. Hal inilah yang
menyebabkan siswa belum berani menyampaikan pendapat dan bertanya
kepada guru matematika atau teman di kelas sehingga peneliti tidak bisa
mengatakan siswa kelas VIII C motivasi belajar tinggi walaupun hasil
kuesioner sebelum dan sesudah pembelajaran termasuk dalam kategori
tersebut.
Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti mengambil kesimpulan
bahwa motivasi belajar siswa kelas VIII C SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
termasuk dalam kategori sedang. Peneliti mengambil kesimpulan tersebut
berdasarkan hasil pengamatan, karena berdasarkan hasil pengamatan siswa
kelas VIIIC terlihat kurang antusias dalam mengikuti pelajaran matematika
dan berbanding terbalik dengan hasil kuesioner. Hal lain yang mendukung
siswa kelas VIIIC mempunyai motivasi belajar yang kurang karena terlihat
siswa kurang mengikuti pelajaran matematika dengan baik, tetapi ada
beberapa siswa menjadi aktif berpendapat dan aktif bertanya mengenai
pelajaran matematika. Pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis
masalah melatih siswa untuk lebih memperhatikan penjelasan atau instruksi
yang diberikan dari guru untuk masing-masing kelompok, melatih siswa
untuk memanfaatkan waktu yang ada untuk berdiskusi mengenai pelajaran
matematika, siswa menjadi mau mencoba mencari jawaban yang benar
siswa menjadi tidak putus asa dalam mengerjakan tugas matematika karena
saat berdiskusi dengan teman satu kelompok siswa mendapatkan semangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
untuk tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan tugas matematika, siswa
mengerjakan seluruh tugas matematika yang diberikan guru matematika dan
ketika ada tugas matematika di kelas, siswa langsung mengerjakannya
bersama teman satu kelompok. Hal-hal tersebut dapat membuat siswa
terbiasa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran matematika. Kegiatan yang
disebutkan dalam kelompok, membantu siswa yang awalnya motivasi
kurang menjadi memiliki motivasi yang lebih dalam belajar matematika
khususnya dalam memecahkan suatu permasalahan matematika.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang terletak pada tidak
diadakannya wawancara kepada guru dan siswa untuk mengklarifikasi
kemampuan berpikir kritis yang diperoleh berdasarkan tes kemampuan awal
dan tes kemampuan akhir. Hal tersebut mengakibatkan peneliti tidak dapat
menggali informasi mengenai kemampuan berpikir kritis dari siswa. Waktu
yang tidak memungkinkan untuk mengadakan wawancara kepada guru dan
siswa mengenai kemampuan berpikir kritis siswa mengakibatkan
wawancara tidak dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di kelas VIIIC SMP Stella Duce 2
Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut.
1. Kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIIIC SMP Stella Duce 2
Yogyakarta termasuk dalam kategori kurang kritis. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa indikator yang sudah tampak optimal adalah
berusaha mengenal masalah yang dihadapkan, bersifat terbuka dan
mencari pandangan-pandangan atau cara-cara lain untuk memecahkan
suatu masalah, dan menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-
kesamaan yang diperlukan. Berdasarkan hasil tes indikator yang sudah
tampak optimal adalah interpretasi (berusaha mengenal masalah yang
dihadapkan).
2. Motivasi belajar siswa kelas VIII C SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
termasuk dalam kategori sedang. Indikator motivasi belajar siswa yang
sudah tampak optimal adalah semangat siswa dalam mengikuti
pembelajaran, rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang
diberikan, dan tekun dalam menghadapi tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Saran
Berdasarkan penelitian mengenai pembelajaran matematika dengan
model pembelajaran berbasis masalah pada materi kubus dan balok di kelas
VIIIC SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017, peneliti
memiliki beberapa saran sebagai berikut.
1. Bagi Calon Guru
a. Calon guru dapat menambah wawasan mengenai pembelajaran
dengan model pembelajaran berbasis masalah sehingga dapat
melaksanakan pembelajaran efektif dan efisien.
b. Calon guru dapat membiasakan siswa untuk menuliskan apa yang
diketahui, ditanyakan, membuat model matematika dan menulis
kesimpulan dari permasalahan matematika yang diberikan agar
melatih siswa untuk dapat memecahkan permasalahan secara runtut
dan tepat.
2. Bagi Guru
a. Guru diharapkan mampu mengajak siswa untuk lebih terlibat aktif
dalam pembelajaran sehingga penerapan model pembelajaran
berbasis masalah dalam pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
b. Guru diharapkan lebih kreatif dalam menyajikan pembelajaran
dengan model pembelajaran berbasis masalah sehingga siswa mau
terlibat dalam pembelajaran.
c. Guru diharapkan untuk lebih banyak memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berani berpendapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang sejenis. Ketika
ingin melihat kemampuan berpikir kritis siswa, diharapkan peneliti dapat
melakukan wawancara untuk melihat kemampuan berpikir kritis siswa
secara lebih detail lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Arikunto, A. 2012. Penelitian Tindakan 2013. Yogyakarta: Aditya Media.
Arikunto Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Chance, P. 1986. Thinking in the Classroom: A Survey of Programs. New York:
Teachers Collage, Colombia University.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Guru dan Anak Didik dalam
Interaksi Edukatif Suatu Pendekata Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka
Cipta.
Hamalik, Oemar 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Helpern, Diane F. 1989. Thought And Knowlage: An Introduction to Critical
Thinking (2nd.ed). Hillsdale. NJ. England: Lawrence Erlbaum Associates,
Inc.XVII 517pp.
Ismail, dkk. 2011. Kapita Selekta Pelajaran Matematika. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Jihad, Asep & Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Jihad, Asep & Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Karim, Normaya.2015. Kemampuan Berpikir Kritis dalam Upaya Pembelajaran
Matematika dengan Menggunakan Model Jucama di Sekolah Menengah
Pertama.
Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Nitko, A.J & Brookhart, S.M. 2011. Educational Assesment of Students. Boston:
Pearson.
Slavin, Steve & Ginny Crisonino. 2005. Geometry. Canada:Wiley.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif dan R&D.
Bandung: ALFABETA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Suharsimi. 2001. Upaya Meningkatkan Motivasi Hasil Belajar dalam
Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem-
Solving pada Siswa Kelas VIIIB MTS N Pundong Bantul.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.
Syamsudin, dkk. 2011. Metode penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT remaja
Rosdakarya.
Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
Wina Sanjaya. 2010. Perencanaan dan Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Winkel. 2009. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grafindo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
A.1 Surat Ijin Penelitian
A.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran B
B.1 Nilai Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Awal
B.2 Nilai Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Akhir
B.3 Tabel r
B.4 Hasil Analisis Uji Validitas Butir Soal Tes Kemampuan Awal
B.5 Hasil Analisis Uji Validitas Butir Soal Tes Kemampuan Akhir
B.6 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal
Lampiran C
C.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
C.2 Lembar Pengamatan Motivasi Belajar Siswa
C.3 Lembar Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
C.4 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
C.5 Soal Tes Kemampuan Awal
C.6 Soal Tes Kemampuan Akhir
C.7 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Awal
C.8 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran D
D.1 Hasil Pengamatan Motivasi Belajar
D.2 Hasil Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
D.3 Hasil Kuesioner Awal Motivasi Belajar Siswa
D.4 Hasil Kuesioner Akhir Motivasi Belajar Siswa
D.5 Lembar Jawab Siswa Soal Tes Kemampuan Awal
D.6 Lembar Jawab Siswa Soal Tes Kemampuan Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
LAMPIRAN A. 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
LAMPIRAN A. 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN B. 1
DAFTAR NILAI HASIL UJI COBA TES KEMAMPUAN AWAL
SISWA
SKOR BUTIR SOAL SETIAP NOMOR
SOAL SKOR
TOTAL 10 10 5 10 5
S1 6 6 5 10 5 32
S2 5 5 5 10 4 29
S3 4 4 5 9 5 27
S4 4 4 5 10 0 23
S5 6 6 4 2 1 19
S6 8 8 5 10 5 36
S7 8 8 4 2 5 27
S8 8 5 5 9 2 29
S9 8 8 5 10 1 32
S10 6 6 2 0 1 15
S11 8 8 4 2 5 27
S12 6 6 5 10 1 28
S13 5 4 3 3 5 20
S14 6 6 2 2 4 20
S15 4 4 4 3 1 16
S16 9 9 5 10 1 34
S17 9 9 5 10 5 38
S18 6 6 5 10 4 31
S19 7 7 5 10 4 33
S20 6 4 2 4 4 20
S21 9 9 5 10 5 38
S22 8 6 5 4 4 27
S23 6 6 5 10 1 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
SISWA
SKOR BUTIR SOAL SETIAP NOMOR
SOAL SKOR
TOTAL 10 10 5 10 5
S24 7 7 5 10 1 30
S25 8 9 4 9 5 35
S26 3 3 3 2 1 12
S27 10 10 4 3 1 28
S28 5 4 5 10 4 28
S29 10 10 4 2 1 27
S30 7 7 2 3 1 20
LAMPIRAN B. 2
DAFTAR NILAI HASIL UJI COBA TES KEMAMPUAN AKHIR
SISWA
SKOR BUTIR SOAL SETIAP NOMOR
SOAL SKOR
TOTAL 5 5 10 5 5
S1 5 5 3 5 5 23
S2 5 5 5 5 5 25
S3 4 1 0 0 0 5
S4 5 5 7 2 5 24
S5 5 4 2 5 3 19
S6 5 4 2 4 2 17
S7 3 2 1 5 1 12
S8 4 4 8 4 4 24
S9 5 4 2 5 5 21
S10 5 4 10 4 3 26
S11 2 1 0 0 0 3
S12 5 4 4 3 3 19
S13 5 4 10 4 3 26
S14 5 5 10 2 5 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
SISWA
SKOR BUTIR SOAL SETIAP NOMOR
SOAL SKOR
TOTAL 5 5 10 5 5
S15 3 4 3 4 2 16
S16 4 1 0 0 0 5
S17 5 5 2 5 3 20
S18 5 5 7 2 4 23
S19 5 4 7 5 5 26
S20 4 4 5 3 2 18
S21 5 5 1 3 3 17
S22 5 5 10 2 5 27
S23 5 5 8 5 2 25
S24 5 4 10 5 4 28
S25 4 2 7 4 1 18
S26 5 5 7 3 3 23
S27 5 4 8 3 1 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
LAMPIRAN B. 3
NILAI-NILAI r PRODUCT-MOMENT
N Taraf Signif
N Taraf Signif
N Taraf Signif
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.527 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
LAMPIRAN B. 4
HASIL ANALISIS UJI VALIDITAS BUTIR SOAL TES KEMAMPUAN
AWAL
Tabel berikut untuk menghitung 𝑟𝑥𝑦 pada butir soal nomor 1 dengan 𝑁 = 30 dan
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,361.
Nomor
Soal 𝒓𝒙𝒚 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan Kualifikasi
1 0,6129 0,361 Valid Tinggi
2 0,6198 0,361 Valid Tinggi
3 0,7240 0,361 Valid Tinggi
4 0,7506 0,361 Valid Tinggi
5 0,4185 0,361 Valid Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
LAMPIRAN B. 5
HASIL ANALISIS UJI VALIDITAS BUTIR SOAL TES KEMAMPUAN
AWAL
Tabel berikut untuk menghitung 𝑟𝑥𝑦 pada butir soal nomor 2 dengan 𝑁 = 27 dan
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,381.
Nomor
Soal 𝒓𝒙𝒚 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan Kualifikasi
1 0,7277 0,381 Valid Tinggi
2 0,8317 0,381 Valid Sangat Tinggi
3 0,8240 0,381 Valid Sangat Tinggi
4 0,5716 0,381 Valid Cukup
5 0,8097 0,381 Valid Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
LAMPIRAN B. 6
HASIL ANALISIS PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS SOAL
Instrumen
Koefisien
Reliabilita
s (𝒓𝟏𝟏)
Keteranga
n Kualifikasi
Tes Kemampuan Awal 0,5944 Reliabel Cukup
Tes Kemampuan Akhir 0,7133 Reliabel Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
LAMPIRAN C. 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII/2 (Genap)
Materi Pokok : Kubus dan Balok
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-
bagiannya serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
5.2. Membuat juring-juring kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-
bagiannya, serta menentukan ukurannya.
5.3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan
limas.
C. Indikator
Pertemuan Pertama
5.3.1. Membuat jaring-jaring kubus dan balok
5.3.2. Menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Pertemuan Kedua
5.3.3. Menentukan rumus volume kubus dan balok.
Pertemuan Ketiga
5.3.4. Menghitung luas permukaan kubus dan balok di kehidupan sehari-
hari.
5.3.5. Menghitung volume kubus dan balok di kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Siswa mampu terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran kubus
dan balok.
2. Siswa mampu bekerjasama dengan baik dalam kegiatan kelompok.
3. Siswa mampu membuat jaring-jaring kubus dan balok.
4. Siswa mampu mengetahui makna luas persegi dan persegi panjang.
5. Siswa mampu menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok.
Pertemuan Kedua
1. Siswa mampu terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran kubus
dan balok.
2. Siswa mampu mengetahui makna kubus satuan.
3. Siswa mampu bekerjasama dengan baik dalam kegiatan kelompok.
4. Siswa mampu menentukan rumus volume kubus dan balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Pertemuan Ketiga
1. Guru mengadakan ujian akhir dari semua materi pembelajaran.
2. Siswa mampu menghitung luas permukaan kubus dan balok di
kehidupan sehari-hari dengan terampil dan benar.
3. Siswa mampu menghitung volume kubus dan balok di kehidupan
sehari-hari dengan terampil dan benar.
E. Materi Pembelajaran
1. Luas permukaan kubus dan balok.(Terlampir)
2. Volume kubus dan balok.(Terlampir)
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Pembelajaran Berbasis Masalah
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi kelompok
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 x 40 menit )
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap
disiplin.
2. Apersepsi
Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali
materi pada pertemuan sebelumnya tentang
pengertian dan sifat-sifat kubus dan balok
3. Motivasi
Guru memotivasi siswa dengan memberi penjelasan
tentang pentingnya mempelajari materi ini
5 menit
Inti 1. Eksplorasi 70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
a. Siswa diminta untuk menyebutkan bangun ruang
datar sisi datar apa saja yang berada dikelas dan
berbentuk kubus dan balok (pemberian masalah
pada siswa).
b. Siswa dilibatkan secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran (pemberian masalah pada
siswa).
4. Elaborasi
a. Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian
soal LKS mengenai jaring-jaring dan luas
permukaan kubus dan balok untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tertulis (pemberian masalah pada
siswa).
b. Guru membagi siswa menjadi kelompok yang
terdiri dari 5 siswa (membentuk kelompok tugas
belajar siswa terhadap masalah yang diberikan).
c. Guru meminta siswa untuk mengamati alat
peraga kubus dan balok (yang memiliki jaring-
jaring yang berbeda di setiap kelompok), alat
peraga tersebut digunakan dalam menentukan
jaring-jaring dan luas permukaan kubus dan
balok (pemberian masalah pada siswa).
d. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan LKS
dan menentukan cara yang digunakan untuk
menemukan semua kemungkinan (siswa diminta
untuk menuliskan hasil informasi yang didapat
dalam diskusi kelompok).
e. Guru memberikan pertanyaan yang memacu
siswa supaya tidak hanya muncul satu jawaban
saja, meliputi:
Manakah jaring-jaring yang lebih banyak
antara jaring-jaring kubus dan jaring-
jaring balok?
Bagaimana cara kalian menentukan luas
permukaan kubus dan balok?
f. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja dan
memberi bantuan jika diperlukan.
g. Guru memilih secara acak kelompok untuk
mempresentasikan jawabannya di depan kelas
(siswa mempertanggungjawabkan hasil diskusi
kelompok dengan melakukan presentasi dan
tanya jawab).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
h. Guru memberikan kesempatan kepada siswa dari
kelompok lain untuk memberikan tanggapan
terhadap hasil diskusi kelompok penyaji (siswa
diminta untuk menuliskan hasil informasi yang
didapat dalam diskusi kelompok).
3. Konfirmasi
a. Guru memimpin diskusi untuk mengarahkan
siswa supaya mencapai materi yang telah di
jelaskan meliputi:
1. Pengertian jaring jaring kubus dan balok.
2. Macam-macam jaring-jaring kubus dan
balok
3. Pengertian luas permukaan kubus dan
balok
4. Rumus luas permukaan kubus dan balok
Penutup 1. Guru bersama-sama dengan siswa menarik
kesimpulan mengenai materi pembelajaran yang
sudah dijelaskan.
2. Guru melakukan penilaian dan atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram.
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran.
4. Guru menyampaikan materi pelajaran di pertemuan
berikutnya yaitu tentang volume kubus dan balok.
5 Menit
Penilaian Hasil Belajar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
Membuat jaring-jaring
- kubus
- balok
Unjuk
kerja
Tes uji
petik kerja Dengan menggunakan
karton manila, buatlah
model:
a. balok
b. kubus
Buatlah gambar jaring-
jaring kubus yang panjang
rusuknya 5 satuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Pertemuan Kedua (2 x 40 menit )
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Memeriksa kehadiran siswa sebagai
sikap disiplin.
2. Apersepsi
a. Guru mengajak siswa untuk mengingat
kembali materi pada pertemuan
sebelumnya tentang pengertian volume.
b. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
3. Motivasi
Guru memotivasi siswa dengan memberi
penjelasan tentang pentingnya
mempelajari materi ini
5 menit
Inti 1. Eksplorasi
a. Siswa diberikan stimulus berupa
pemberian materi oleh guru mengenai
cara siswa menggunakan rumus untuk
menghitung volume kubus dan balok
(pemberian masaah pada siswa).
b. Siswa mengkomunikasikan secara lisan
atau mepresentasikan mengenai cara
menggunakan rumus untuk menghitung
volume kubus dan balok (siswa diminta
untuk mengumpulkan informasi-
informasi dan melakukan percobaan
dalam menganalisis pemecahan
masalah).
c. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar
siswa serta antar siswa dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya.
d. Melibatkan siswa secara aktif dalam
setiap kegiatan pembelajaran (siswa
mempertanggungjawabkan hasil diskusi
kelompok dengan melakukan presentasi
dan tanya jawab).
2. Elaborasi
a. Guru memfasilitasi siswa melalui
pemberian diskusi soal untuk
memunculkan gagasan baru baik secara
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
lisan maupun tertulis (pemberian
masalah pada siswa).
b. Guru membagi siswa menjadi kelompok
yang terdiri dari 5 siswa (siswa
membentuk kelompok tugas belajar
siswa terhadap masalah yang diberikan).
c. Siswa mengerjakan beberapa soal di
LKS (pemberian masalah pada siswa).
d. Guru berkeliling mencermati siswa
bekerja dan memberi bantuan jika
diperlukan.
e. Guru memilih secara acak kelompok
untuk mempresentasikan jawabannya di
depan kelas.
f. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa dari kelompok lain untuk
memberikan tanggapan terhadap hasil
diskusi kelompok penyaji.
3. Konfirmasi
a. Guru memimpin diskusi untuk
mengarahkan siswa supaya mencapai
materi yang telah di jelaskan meliputi:
1. Pengertian volume kubus satuan.
2. Rumus volume kubus dan balok.
b. Guru Memberikan umpan balik positif
dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap
keberhasilan siswa.
c. Guru Memberikan konfirmasi terhadap
hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
melalui berbagai sumber.
d. Guru memfasilitasi siswa melakukan
refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang diperoleh.
Penutup 1. Guru bersama-sama dengan siswa menarik
kesimpulan pembelajaran yang dilakukan.
2. Guru melakukan penilaiann dan atau
refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram.
3. Guru memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasi pebelajaran.
5 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
4. Guru memberikan pekerjaaan rumah (PR)
dari soal-soal latihan.
5. Guru mengingatkan tentang adanya latihan
soal mengenai materi jaring-jaring, luas
permukaan dan volume kubus dan balok
telah dijelaskan
Pertemuan Ketiga (2 x 40 menit )
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap
disiplin.
2. Apersepsi
e. Guru mengajak siswa untuk mengingat
kembali tentang pengertian tentang jaring-
jaring, luas permukan dan volume kubus
dan balok,dan kubus satuan.
3. Motivasi
Guru memotivasi siswa agar dapat
mengerjakan soal-soal latihan.
5 menit
Inti 4. Eksplorasi
a. Siswa diminta untuk menyiapkan kertas
ulangan dan peralatan tulis secukupnya
di atas meja karena akan diadakan
latihan soal.
b. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar
siswa serta antar siswa dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya.
c. Melibatkan siswa secara aktif dalam
setiap kegiatan pembelajaran.
5. Elaborasi
a. Guru memfasilitasi siswa melalui
pemberian diskusi soal untuk
memunculkan gagasan baru baik secara
lisan maupun tertulis.
b. Siswa diberikan lembar latihan soal.
c. Siswa diingatkan mengenai waktu
pengerjaan latihan soal, serta diberi
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
peringatan bahwa ada sanksi bila siswa
bertanya jawab.
d. Guru mengumpulkan kertas tes akhir
jika waktu pengerjaan latihan soal telah
selesai.
e. Guru memfasilitasi siswa berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan hasil
belajar
6. Konfirmasi
a. Guru memberikan umpan balik positif
dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan.
b. Guru memberikan konfirmasi terhadap
hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
melalui berbagai sumber.
c. Guru memfasilitasi siswa melakukan
refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang diperoleh.
d. Guru memfasilitasi siswa untuk
memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi
dasar.
1. Berfungsi sebagai narasumber
dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan siswa yang
menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku
dan benar.
2. Membantu menyelesaikan
masalah.
3. Memberi acuan agar siswa dapat
melakukan pengecekan
eksplorasi.
4. Memberikan motivasi kepada
siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
Penutup 1. Guru melakukan penilaian dan refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram.
2. Guru menyampaikan dipertemuan
selanjutnya akan diadakan tes kemampuan
akhir mengenai jaring-jaring, luas
permukaan dan volume kubus dan balok.
5 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
H. Media, Bahan dan Sumber Belajar
1. Media Belajar : LKS
2. Bahan:
a. Papan tulis
b. Spidol
c. Penggaris
3. Sumber Belajar :
a. Nuharini, Dewi & Wahyuni, Tri. 2008. Matematika Konsep dan
Aplikasinya: untuk SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
b. Nugroho, Heri. & Meisaroh, Lisda. 2009. Matematika 2 : SMP dan
MTS kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, departemen Pendidikan
Nasional.
c. Endah Budi rahaju, R. Sulaiman, Tatag yuli Eko S, Mega Teguh
Budiarto, dan Kusrini. 2008. Constextual Teaching and Learning
Matematika: Sekolah Menengah Pertamana/Madrasah
Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No. Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian
Waktu
Penilaian
1. Pengetahuan
Menjelaskan kembali luas
permukaan serta volume
kubus dan balok
Tes dan
pengamatan
Penyelesaian
latihan individu
dan kelompok
2. Sikap
a. Aktif dalam
pembelajaran
b. Bekerjasama
dalam kegiatan
kelompok
c. Kehadiran siswa
selama mengikuti
pembelajaran
Pengamatan Selama
pembelajaran
3. Keterampilan
Terampil menerapkan
konsep luas permukaan
serta volume kubus dan
Pengamatan Penyelesaian
tugas dan saat
diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
No. Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian
Waktu
Penilaian
balok dalam memecahkan
masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
LAMPIRAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Jaring-jaring kubus dan balok (Nuharini, Dewi ,2008:211-212)
Jaring-jaring kubus adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut
ruas-ruas garis pada dua persegi yang berdekatan akan membentuk bangun
kubus.
Kubus memiliki sebelas jaring-jaring. Berikut ini jaring-jaring kubus yang
bisa dibuat.
H G
F E
D C
B A
A B
E
E
F
E F
H D
H G
C G H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Jaring-jaring balok adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut
ruas-ruas garis pada dua persegi panjang yang berdekatan akan membentuk
bangun balok.
Balok memiliki 54 jaring-jaring. Berikut ini jaring-jaring balok yang bisa
dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
B. Luas Permukaan Kubus dan Balok (Nuharini, Dewi ,2008:211-212)
Luas permukaan suatu bangun ruang dapat dicari dengan menjumlahkan
luas dari bidang-bidang yang menyusun bangun ruang tersebut. Oleh karena
itu kita harus memperhatikan banyaknya bidang dan bentuk masing-masing
bidang pada suatu bangun ruang.
1. Luas Permukaan Balok
Bila panjang balok sama dengan p satuan panjang, lebar balok l satuan
pajang, dan tinggi balok t satuan panjang, maka luas permukaan balok
dapat dihitung sebagai berikut:
Luas sisi depan = p × t
Luas sisi belakang = p × t
Luas sisi samping kanan = l × t
Luas sisi samping kiri = l × t
Luas sisi atas = p × l
Luas sisi bawah =p × l
Luas permukaan balok = 2 (p × t) + 2 (p × l) + 2 (l × t)
+
t
H G
F E
D C
B A p
l
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Secara umum, luas permukaan balok yang dinyatakan dengan L dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan :
L = luas permukaan balok
p = panjang balok
l = lebar balok
t = tinggi balok
2. Luas Permukaan Kubus
Luas permukaan kubus dapat ditemukan dengan memperhatikan jaring-
jaring kubus.
Kubus terdiri dari 6 buah persegi, misalkan rusuk kubus ABCD.EFGH
adalah a maka luas permukaan kubus dapat dirumuskan sebagai berikut:
Luas 1 buah persegi = 𝑟2
Sehingga luas permukaan kubus
L = 2 (p × t) + 2 (p × l) + 2 (l × t)
L = 6 × 𝒓𝟐 atau 6𝒓𝟐
H G
F E D C
B A
A B
E
E
F
E F
H D
H G
C G H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Keterangan:
L = luas permukaan kubus
r = panjang rusuk kubus
C. Volume Kubus dan Balok
Volume adalah ukuran yang menyatakan kapasitas ruangan yang dapat tepat
diisi oleh suatu objek. Untuk mencari rumus volume kubus dapat
menggunakan kubus satuan, yaitu kubus dengan panjang rusuk 1 cm.
Volume kubus satuan adalah 1 cm3. Pada gambar di bawah ini dengan
panjang rusuk 1 satuan.
Perhatikan gambar ruangan berbentuk kubus pada (a) dengan ukuran
4 cm. Isikan kubus satuan ke dalam kubus tersebut seperti gambar (b)
sampai tepat memenuhi kubus seperti gambar (c)
1
1
1
Kubus satuan dengan panjang rusuk-rusuknya
satu satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Banyak kubus satuan pada alas kubus adalah 4 × 4 = 16, karena
untuk memenuhi alas kubus yang mempunyai panjang 4 cm dan lebar 4 cm
diperlukan satuan kubus dengan panjang rusuknya 1 satuan sebanyak 16
kubus satuan.
Banyak lapisan untuk mengisi penuh kubus pada gambar 2.4(a)
adalah empat lapisan. Sehingga banyaknya kubus satuan untuk mengisi
penuh kubus adalah 4 × 16 = 64. Jadi kubus tersebut dapat diisi tepat 64
kubus satuan atau dapat dikatakan bahwa volume kubus tersebut 64 satuan
volume. Dari gambar 2.4 dapat dilihat bahwa jumlah kubus satuan untuk
memenuhi panjang kubus adalah 4 buah, sedangkan untuk memenuhi lebar
dan tinggi kubus juga membutuhkan 4 buah kubus satuan. Hal ini
disebabkan karena kubus mempunyai rusuk-rusuk yang sama panjang.
Dengan kata lain, volume kubus yang memiliki panjang rusuknya r dapat
dirumuskan sebagai berikut:
V= r × r × r
= r3
(a)
(c) (b)
Kubus yang diisi dengan kubus satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Sedangkan untuk menentukan rumus volume balok dapat diturunkan dari
rumus volume kubus. Balok merupakan kubus yang ukuran panjang, lebar,
dan tingginya berbeda. Bila panjang balok yang dinyatakan dalam p satuan
panjang, lebar balok dinyatakan dalam l satuan panjang, dan tinggi blok
dinyatakan dalam t satuan panjang, dan volume balok yang disimbolkan
dengan V satuan volume, maka volume balok dapat dirumuskan sebagai
berikut:
SOAL LATIHAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Jumlah Soal : 5 soal
Alokasi Waktu : 80 menit
Petunjuk
1. Isilah identitas anda pada lembar jawab yang telah disediakan.
2. Bacalah dengan seksama dan teliti soalyang diberikan.
3. Kerjakan sendiri dan tuliskan jawaban anda dengan runtut, benar dan jelas
pada lembarjawab yang disediakan.
V= p × l × t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Soal
1. Hitunglah luas permukaan kubus dengan panjang setiap rusuknya 7 cm.
2. Sebuah benda berbentuk kubus luas permukaannya 1.176 cm2. Berapa
panjang rusuk kubus itu?
3. Dua kubus masing-masing panjang rusuknya 6 cm dan 10 cm. Hitunglah
perbandingan luas permukaan dua kubus tersebut.
4. Hitunglah luas permukaan balok dengan ukuran panjang x lebar x tinggi
balok masing masing 9 cm × 9cm × 6 cm.
5. Suatu balok memiliki luas permukaan 198cm2. Jika lebar dan tinggi balok
masing-masing 6 cm dan 3 cm, tentukan panjang balok tersebut.
KISI-KISI SOAL LATIHAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar beserta cara yang
tepat!
NO KOMPETENSI
DASAR INDIKATOR SOAL
NO
SOAL
1.
Menghitung luas
permukaan dan
volume kubus,
balok, prisma dan
limas.
Menentukan luas
permukaan kubus
jika diketahui
panjang setiap
rusuknya.
Hitunglah luas
permukaan kubus
dengan panjang setiap
rusuknya 7 cm.
1
Menentukan
panjang rusuk kubus
jika diketahui luas
permukaan kubus
tersebut.
Sebuah benda berbentuk
kubus luas
permukaannya 1.176
cm2. Berapa panjang
rusuk kubus itu?
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Menentukan
perbandingan luas
permukaan dua
kubus jika diketahui
masing-masing
panjang rusuknya.
Dua kubus masing-
masing panjang
rusuknya 6 cm dan 10
cm. Hitunglah
perbandingan luas
permukaan dua kubus
tersebut.
3
Menentukan luas
permukaan balok
juka diketahui
panjang, lebar dan
tinggi balok.
Hitunglah luas
permukaan balok
dengan ukuran panjang
x lebar x tinggi balok
masing masing 9 cm ×
9cm × 6 cm.
4
Menentukan
panjang balok jika
diketahui luas
permukaan balok,
lebar balok, dan
tinggi balok.
Suatu balok memiliki
luas permukaan 198cm2.
Jika lebar dan tinggi
balok masing-masing 6
cm dan 3 cm, tentukan
panjang balok tersebut.
5
JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN SOAL LATIHAN
No. Soal Jawaban Skor
1
Hitunglah luas
permukaan kubus
dengan panjang
setiap rusuknya 7
cm.
Diketahui : panjang rusuk (r) = 7 cm
Ditanya : Luas permukaan kubus?
Jawab:
1
Luas permukaan kubus = 6𝑟2
276
496
= 294 cm2
4
Jadi, luas permukaan kubus adalah 294 cm2. 5
2.
Sebuah benda
berbentuk kubus
luas permukaannya
1.176 cm2. Berapa
panjang rusuk
kubus itu?
Diketahui :
luas permukaan kubus =1.176 cm2
Ditanya : panjang rusuk kubus
Jawab :
1
Luas permukaan kubus = 6𝑟2
1176 = 6𝑟2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
No. Soal Jawaban Skor
1176
6= 𝑟2
196 = 𝑟2
𝑟2 = ±√196
𝑟 = ±14
𝑟1 = 14 𝑣 𝑟2 = −14
Jadi, panjang rusuk kubus adalah 14 cm. 5
3.
Dua kubus masing-
masing panjang
rusuknya 6 cm dan
10 cm. Hitunglah
perbandingan luas
permukaan dua
kubus tersebut.
Diketahui :
Panjang rusuk kubus pertama cmr 61
Panjang rusuk kubus kedua cmr 102
Ditanya : perbandingan luas permukaan dua kubus
tersebut
Jawab :
1
Luas permukaan kubus pertama = 6 𝑟2 266
366
216
5
Luas permukaan kubus kedua = 6 𝑟2 2106
1006
600
9
Jadi, perbandingan luas permukaan kubus tersebut adalah
pertamakubuspermukaanL : keduakubuspermukaanL
600:216
25:9
10
4
Hitunglah luas
permukaan balok
dengan ukuran
panjang x lebar x
tinggi balok masing
masing 9 cm × 9cm
× 6 cm.
Diketahui :
Panjang (p) = 9 cm
Lebar (l) =9 cm
Tinggi (t) = 6 cm
Ditanya : luas permukaan balok
Jawab :
1
Luas Permukaan balok tltplp 222
692692992
5454812
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
No. Soal Jawaban Skor
1892
2378 cm
Jadi, luas permukaan balok tersebut 2378 cm 5
5
Suatu balok
memiliki luas
permukaan 198cm2.
Jika lebar dan tinggi
balok masing-
masing 6 cm dan 3
cm, tentukan
panjang balok
tersebut.
Diketahui :
Luas permukaan balok =198 cm2
Lebar (l) = 6 cm
Tinggi (t) = 3 cm
Ditanya : panjang balok (p)
Jawab :
1
tltplpbalokpermukaanluas 222
3623262198 pp
18362198 pp
p9182
198
p91899
p981
9p
4
Jadi panjang balok tersebut 9 cm. 5
Total Skor 30
NILAI =JUMLAH SKOR
3× 100
LAMPIRAN C. 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
LEMBAR PENGAMATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Observer :
Petunjuk :
Tuliskan jawaban Anda terhadap setiap pernyataan dengan cara
memberikan tanda cek (√) pada kolom pernyataan yang telah tersedia.
No Pernyataan Tanggapan
Ya Tidak
1 Siswa memperhatikan penjelasan guru
matematika.
2
Siswa aktif bertanya kepada guru
matematika atau teman mengenai materi
yang belum dipahami.
3
Siswa memanfaatkan waktu yang ada
untuk berdiskusi tentang pelajaran
matematika dengan teman maupun
dengan guru.
4
Ketika tugas matematika yang siswa
kerjakan salah, siswa mencoba mencari
jawaban yang benar.
5
Siswa aktif berdiskusi dengan teman-
teman dalam menyelesaikan tugas
matematika.
6 Siswa tidak mudah putus asa dalam
mengerjakan tugas matematika di kelas.
7
Siswa mengerjakan seluruh tugas
matematika yang diberikan guru
matematika di kelas.
8
Siswa tidak malu apabila mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
No Pernyataan Tanggapan
Ya Tidak
9 Siswa berani menyampaikan pendapat
mengenai pelajaran matematika di kelas.
10 Ketika ada tugas matematika di kelas,
siswa langsung mengerjakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
LAMPIRAN C. 3
LEMBAR PENGAMATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Observer :
Petunjuk :
Tuliskan jawaban Anda terhadap setiap pernyataan dengan cara
memberikan tanda cek (√) pada kolom pernyataan yang telah tersedia.
No Aspek yang Diamati Tanggapan
Ya Tidak
1 Siswa berusaha memahami masalah matematika yang berkaitan dengan materi.
2 Siswa dapat memberikan penjelasan mengenai permasalahan yang diberikan.
3 Siswa berani bertanya mengenai masalah matematika yang diberikan kepada
saya.
4 Siswa menghargai pendapat orang lain.
5 Siswa selalu mencari cara untuk memecahkan suatu permasalahan.
6 Siswa mencari sumber-sumber belajar lain untuk memecahkan suatu
permasalahan.
7 Siswa menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya untuk
memperoleh bukti yang benar.
8 Siswa dapat menelaah pendapat-pendapat dari teman untuk menghasilkan
penyelesaian dari permasalahan
9 Siswa dapat memahami masalah matematika, sehingga siswa tahu apa yang
akan dilakukan selanjutnya.
10 Siswa dapat menarik kesimpulan dari hasil pengamatan sesuai dengan fakta-
fakta yang sudah dipertimbangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
LAMPIRAN C. 4
LEMBAR KUESIONER MOTIVASI BELAJAR SISWA
Identitas
Nama :
No. Absen :
Kelas :
Petujuk pengisian
1. Tuliskan identitas diri kamu di sebelah kiri atas.
2. Pada angket ini terdapat 20 butir pertanyaan. Berilah jawaban yang benar-
benar cocok dengan pilihanmu.
3. Berilah tanda check (√) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaanmu.
Keterangan pilihan jawaban
SL : SELALU, jika pernyataan benar-benar sesuai dengan apa yang kamu
alami.
SR : SERING, jika penyataan sebagian besar sesuai dengan apa yang kamu
alami.
KD : KADANG-KADANG, jika pernyataan sesuai sebagian kecil dengan apa
yang kamu
alami.
TP : TIDAK PERNAH, jika pernyataan benar-benar tidak sesuai dengan apa
yang kamu alami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
NO PERNYATAAN Alternatif Pilihan
SL SR KD TP
1. Saya aktif bertanya dalam mengikuti proses pelajaran
matematika di kelas.
2. Saya tidak mudah putus asa ketika mengalami
kesulitan dan kegagalan dalam mengerjakan tugas
matematika di kelas.
3. Saya memperhatikan pelajaran matematika yang
diberikan guru di kelas dengan baik.
4. Ketika tugas matematika yang saya kerjakan salah,
saya mencoba mencari jawaban yang benar.
5. Sebelum pelajaran matematika dimulai, saya
mempelajari catatan saya terlebih dahulu.
6. Jika ada materi dalam pelajaran matematika yang
kurang saya pahami, saya berdiskusi dengan teman.
7. Saya putus asa ketika mengalami kesulitan dan
kegagalan dalam mengerjakan tugas matematika di
kelas.
8. Untuk lebih memahami pelajaran matematika, saya
meminjam buku matematika di perpustakaan.
9. Setiap tugas yang diberikan guru matematika langsung
saya kerjakan.
10. Saya selalu ingin cepat selesai dalam mengerjakan
soal matematika tanpa menelitinya terlebih dahulu.
11. Ketika ada tugas matematika di kelas, saya langsung
mengerjakannya.
12. Ketika tugas matematika saya selesai, saya tidak
memperdulikan jawaban.
13. Saya mengobrol dengan teman, ketika guru
matematika sedang menjelaskan materi.
14. Saya mengerjakan tugas selain matematika, ketika
guru matematika menjelaskan materi.
15. Sebelum pelajaran matematika dimulai, saya tidak
mempelajari catatan saya terlebih dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
NO PERNYATAAN Alternatif Pilihan
SL SR KD TP
16. Setiap tugas yang diberikan guru matematika tidak
langsung saya kerjakan.
17. Ketika ada materi matematikayang kurang saya
pahami, saya tidak bertanya kepada guru atau teman.
18. Saya mengerjakan tugas matematika dengan sungguh-
sungguh.
19. Saya menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan
tepat waktu.
20. Saya selalu menunda-nunda aktivitas belajar
matematika di kelas.
Saya yang
jujur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
LAMPIRAN C. 5
SOAL TES KEMAMPUAN AWAL
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIIIC
Jumlah Soal : 5 soal
Alokasi Waktu : 80 menit
Petunjuk
1. Isilah identitas anda pada lembar jawab yang telah disediakan.
2. Bacalah dengan seksama dan teliti soalyang diberikan.
3. Kerjakan sendiri dan tuliskan jawaban anda dengan runtut, benar dan jelas
pada lembarjawab yang disediakan.
Soal
1. Gambarlah sebuah kubus ABCD.EFGH kemudian sebutkan titik
sudut, rusuk kubus, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, dan
bidang diagonalnya!
2. Gambarlah sebuah balok ABCD.EFGH kemudian sebutkan titik
sudut, rusuk balok, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, dan
bidang diagonalnya!
3. Badu memiliki bak berbentuk balok dengan tinggi 50 cm, lebarnya 70
cm dan panjangnya 90 cm. Bak tersebut akan diisi air. Berapa liter air
yang dibutuhkan untuk mengisi 3
2 bagian bak milik Badu?
4. Suatu tempat beras berbentuk balok dengan ukuran panjang, lebar dan
tinggi berturut-turut adalah 20 cm, 15 cm, dan 12 cm. Tempat beras
tersebut akan diisi penuh dengan beras seharga Rp. 8.000,00 per liter.
Berapa uang yang harus dikeluarkan untuk membeli beras tersebut?
5. Buatlah gambar jaring-jaring balok dengan panjang 8 cm, lebar 3 cm,
dan tinggi 5 cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
LAMPIRAN C. 6
SOAL TES KEMAMPUAN AKHIR
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII/2
Jumlah Soal : 5 soal
Alokasi Waktu : 80 menit
Petunjuk
1. Isilah identitas anda pada lembar jawab yang telah disediakan.
2. Bacalah dengan seksama dan teliti soalyang diberikan.
3. Kerjakan sendiri dan tuliskan jawaban anda dengan runtut, benar dan jelas
pada lembarjawab yang disediakan.
Soal
1. Hitunglah tinggi balok berikut jika diketahui luas permukaan balok
1.100 cm2!
2. Ukuran balok pertama adalah panjang 6 cm, lebar 5 cm, tinggi 4 cm,
sedangkan ukuran balok kedua adalah panjang 8 cm, lebar 7 cm, tinggi
4cm. Hitunglah perbandingan luas permukaan dua balok tersebut!
10 cm
15 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
3. Diketahui selisih panjang rusuk dua buah kubus adalah 3 cm. Jika selisih
luas permukaannya 234 cm2, tentukanlah selisih volume kedua kubus
tersebut!
4. Sebuah kolam ikan yang berbentuk balok mempunyai ukuran panjang 5
m, lebar 3 m, dan tinggi 2m. Berapa liter air maksimal yang dapat
ditampung oleh kolam ikan tersebut!
5. Sebuah kubus diketahui memiliki luas permukaan 294cm2. Hitunglah
volume kubus tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
LAMPIRAN C. 7
KUNCI JAWABAN TES KEMAMPUAN AWAL
No. Soal Jawaban Skor
1 Gambarlah sebuah kubus
ABCD.EFGH kemudian
sebutkan titik sudut, rusuk
kubus, bidang sisi, diagonal
bidang, diagonal ruang, dan
bidang diagonalnya!
Diketahui : Kubus ABCD.EFGH
Ditanya : titik sudut, rusuk kubus, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal
ruang, dan bidang diagonalnya
Jawab:
1
4
H G
F E
D C
B A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
No. Soal Jawaban Skor
a. Mempunyai 6 sisi berbentuk persegi, yaitu: ABCD, EFGH,
BCGF, ADEH, ABFE, CDHG
b. 8 titik sudut : A,B,C,D,E,F,G,H
c. Mempunyai 12 rusuk :
𝐴𝐵̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐶̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐷̅̅ ̅̅ , 𝐷𝐴̅̅ ̅̅̅, 𝐸𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐹𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐺𝐻̅̅ ̅̅̅, 𝐻𝐸̅̅ ̅̅̅, 𝐴𝐸̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐺̅̅ ̅̅ , dan 𝐷𝐻̅̅ ̅̅ ̅ d. Mempunyai 12 diagonal sisi (diagonal bidang)
Yaitu: 𝐴𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐸̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐻̅̅ ̅̅ , 𝐷𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐷𝐸̅̅ ̅̅ , 𝐴𝐻̅̅ ̅̅ , 𝐴𝐶̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐷̅̅ ̅̅ , 𝐸𝐺̅̅ ̅̅ dan 𝐻𝐹̅̅ ̅̅
e. Mempunyai 4 diagonal ruang
Yaitu: 𝐴𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐻𝐵̅̅ ̅̅ ̅, 𝐶𝐸̅̅ ̅̅ , dan 𝐷𝐹̅̅ ̅̅
f. Mempunyai 6 bidang diagonal yang berbentuk persegi
panjang, yaitu: ACGE, BDHF, ABGH, EFCD, AFGD, dan
BEHC.
10
2.
Gambarlah sebuah balok
ABCD.EFGH kemudian
sebutkan titik sudut, rusuk
balok, bidang sisi, diagonal
bidang, diagonal ruang, dan
bidang diagonalnya!
Diketahui : Balok ABCD.EFGH
Ditanya : titik sudut, rusuk balok, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal
ruang, dan bidang diagonalnya
Jawab:
1
4
H G
F E
D C
B A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
No. Soal Jawaban Skor
a. Mempunyai 6 sisi berbentuk
persegi panjang. Yaitu: ABCD, EFGH, BCGH,
ADEH, ABFE, CDHG
b. Mempunyai 8 titik sudut
Yaitu: A, B, C, D, E, F, G, H
c. Mempunyai 12 rusuk
Yaitu:
𝐴𝐵̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐶̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐷̅̅ ̅̅ , 𝐷𝐴̅̅ ̅̅̅, 𝐸𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐹𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐺𝐻̅̅ ̅̅̅, 𝐻𝐸̅̅ ̅̅̅, 𝐴𝐸̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐺̅̅ ̅̅ , dan 𝐷𝐹̅̅ ̅̅ d. Mempunyai 12 diagonal sisi (diagonal bidang)
Yaitu:
𝐴𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐸̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐻̅̅ ̅̅̅, 𝐷𝐺̅̅ ̅̅̅, 𝐷𝐸̅̅ ̅̅̅, 𝐴𝐻̅̅ ̅̅ ̅, 𝐴𝐶̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐷̅̅ ̅̅̅, 𝐸𝐺̅̅ ̅̅ dan 𝐷𝐹̅̅ ̅̅ e. Mempunyai 4 diagonal ruang
Yaitu: 𝐴𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐻𝐵̅̅ ̅̅ ̅, 𝐶𝐸̅̅ ̅̅ , dan 𝐸𝐶̅̅ ̅̅
f. Mempunyai 6 bidang diagonal yang berbentuk persegi
panjang
Yaitu: ACGE, BDHF, ABGH, EFCD, AFGD, dan
BEHC
10
3.
Badu memiliki bak
berbentuk balok dengan
tinggi 50 cm, lebarnya 70 cm
dan panjangnya 90 cm. Bak
tersebut akan diisi air.
Berapa liter air yang
dibutuhkan untuk mengisi
3
2 bagian bak milik Badu?
Diketahui: panjang (p)=90 cm, lebar (l)= 70 cm, tinggi (t)=50 cm
Ditanya: 3
2 volume bak milik Badu
Jawab:
1
tlpV 3
2
5070903
2V
000.3153
2V
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
No. Soal Jawaban Skor
3000.210 cmV
literdmcmV 210210000.210 33
Jadi, air yang dibutuhkan untuk mengisi 3
2 bagian bak milik Badu
adalah liter210 .
5
4. Suatu tempat beras
berbentuk balok dengan
ukuran panjang, lebar dan
tinggi berturut-turut adalah
20 cm, 15 cm, dan 12 cm.
Tempat beras tersebut akan
diisi penuh dengan beras
seharga Rp. 8.000,00 per
liter. Berapa uang yang harus
dikeluarkan untuk membeli
beras tersebut?
Diketahui: panjang (p)=20 cm, lebar (l)= 15 cm,
tinggi (t)= 12 cm
Harga 1 liter beras Rp. 8.000,00
Ditanya: Jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli beras
Jawab:
1
𝑉 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
𝑉 = 20 × 15 × 12
𝑉 = 3600 𝑐𝑚3
𝑉 = 3,6 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
6
Harga 3,6 liter beras = 3,6 x Rp. 8.000,00 = Rp. 28.800,00 9
Jadi uang yang dikeluarkan untuk membeli beras adalah Rp.28.800,00. 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
No. Soal Jawaban Skor
5. Buatlah gambar jaring-jaring
balok dengan panjang 8 cm,
lebar 3 cm, dan tinggi 5 cm.
Diketahui : panjang (p)=8 cm, lebar (l)= 3 cm, tinggi (t)=5 cm
Ditanya: volume kubus
Jawab:
1
5
Total Skor 40
NILAI =JUMLAH SKOR
4× 100
LAMPIRAN C. 8
3 cm
8 cm
5 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
KUNCI JAWABAN TES KEMAMPUAN AKHIR
No. Soal Jawaban Skor
1 Hitunglah tinggi balok berikut
jika diketahui luas permukaan
balok 1.100 cm2!
Diketahui : ,10,15 lp dan luas permukaan balok 1.100
cm2.
Ditanya : tinggi balok
Jawab:
1
Luas permukaan balok tptllp 2
100.1151010152 tt
3
100.115101502 tt
100.1251502 t
100.150300 t
4
300100.150 t 5
10 cm
15 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
No. Soal Jawaban Skor
80050 t
50
800t
16t
Jadi, tinggi balok tersebut 16 cm.
2.
Ukuran balok pertama adalah
panjang 6cm, lebar 5 cm, tinggi
4 cm, sedangkan ukuran balok
kedua adalah panjang 8 cm,
lebar 7 cm, tinggi 4 cm.
Hitunglah perbandingan luas
permukaan dua balok tersebut!
Diketahui : ukuran balok pertama 456 cm
Ukuran balok kedua 478 cm
Ditanya : perbandingan luas permukaan kedua balok tersebut
Jawab:
tptllpL 2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
No. Soal Jawaban Skor
Luas permukaan balok pertama
4645562 L
2420302
148742
3
Luas permukaan balok kedua
4847782 L
3228562
2321162
4
Jadi, perbandingan luas permukaan kedua balok terbuka adalah
pertamabalokL : keduabalokL
148:232
37:58
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
No. Soal Jawaban Skor
3.
Diketahui selisih panjang rusuk
dua buah kubus adalah 3 cm.
Jika selisih luas permukaannya
234 cm2, tentukanlah volume
masing-masing kubus tersebut.
Diketahui:
1. Selisih pajang rusuk kedua kubus = 3cm
2. Selisih luas permukaan kedua kubus = 234 cm2
Ditanya: Volume masing-masing kubus
Jawab:
1
Misal
Panjang rusuk kubus pertama a
Panjang rusuk kubus kedua b
3
Maka, selisih panjang rusuk kedua kubus tersebut dapat
dimodelkan sebagai berikut: 3ba
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
No. Soal Jawaban Skor
ba 3
Luas permukaan kubus pertama
2222 63654696366 bbbbba
Luas permukaan kubus kedua 26b
7
Sehingga, didapat model matematika berikut:
Luas permukaan kubus pertama luas permukaan kubus kedua=
234
234663654 22 bbb
2343654 b
5423436 b
18036 b
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
No. Soal Jawaban Skor
536
180b
,5b maka 853 a 9
Jadi, volume kubus pertama 512833 r volume
kubus kedua 125533 r
10
4. Sebuah kolam ikan yang
berbentuk balok mempunyai
ukuran panjang 5 m, lebar 3 m,
dan tinggi 2 m. Berapa liter air
maksimal yang dapat ditampung
oleh kolam ikan tersebut!
Diketahui: 𝑝 = 5 𝑚, 𝑙 = 3 𝑚, 𝑡 = 2 𝑚
Ditanya: air yang dapat ditampung oleh kolam ikan (dalam
liter)
Jawab:
1
Volume balok = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
= 5 × 3 × 2 = 30
3
30 𝑚3 = 30.000 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
No. Soal Jawaban Skor
Jadi, banyaknya air yang dapat ditampung adalah 30.000 liter 5
5.
Sebuah kubus diketahui
memiliki luas permukaan 294
cm2. Hitunglah volume kubus
tersebut!
Diketahui : luas permukaan 294 cm2
Ditanya: volume kubus
Jawab:
1
Luas permukaan 26r
2946 2 r
3
6
2942 r
492 r
492 r
77 21 rr
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
No. Soal Jawaban Skor
Panjang rusuk kubus = 7 cm, maka volume kubus tersebut
adalah
Volume 3r
37
343 cm3
Jadi, volume kubus adalah 343 cm3
5
Total Skor 30
NILAI =JUMLAH SKOR
3× 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
LAMPIRAN D. 1
HASIL PENGAMATAN MOTIVASI BELAJAR
No Kategori
Pertemuan Ke
1 2 3
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Sangat Tinggi 0 0% 3 11% 8 29%
2 Tinggi 0 0% 5 18% 9 32%
3 Sedang 1 4% 8 29% 5 18%
4 Rendah 4 14% 8 29% 5 18%
5 Sangat Rendah 23 82% 4 14% 1 4%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
LAMPIRAN D. 2
HASIL PENGAMATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Pertemuan Rata-rata (%) Kategori
Pertama 33% Sangat Tidak Kritis
Kedua 40% Sangat Tidak Kritis
Ketiga 50% Kurang Kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
LAMPIRAN D. 3
HASIL KUESIONER AWAL MOTIVASI BELAJAR SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
LAMPIRAN D. 4
HASIL KUESIONER AKHIR MOTIVASI BELAJAR SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
LAMPIRAN D. 5
LEMBAR JAWAB SISWA SOAL TES KEMAMPUAN AWAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
LAMPIRAN D. 6
LEMBAR JAWAB SISWA SOAL TES KEMAMPUAN AKHIR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI