neuraxial block
TRANSCRIPT
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 1/29
BLOK NEUROAKSIAL
Ricky Dosan*, Purwito Nugroho**
ABSTRACT
Neuraxial blockade is a type of regional anesthesia that being done by giving local
anesthetics injection around nerves of the central nervous system. In general, neuraksial
blockade is divided into spinal anesthesia and epidural anesthesia. Each technique has its
own advantages dan disadvantages, in which the selection depends on patients condition.
Neuraxial anesthesia becomes more popular since some spinal anesthesia and epidural
anesthesia modifications founded. !ombination "pinal#Epidural $nesthesia and analgesic
adjuvants for neuraxial anesthesia has been widely used and researches for these subjects
are being done and keep developing.
%eywords& anesthesia, neuraxial, blockade, spinal, epidural
ABSTRAK
Blok neuroaksial merupakan jenis anestesi regional yang dilakukan dengan cara
memberikan injeksi anestetik lokal di sekitar persarafan sistem saraf pusat. Secara umum
blok neuroaksial dibagi menjadi anestesi spinal dan anestesi epidural. Masing-masing teknik
memiliki keunggulan dan kelemahan yang pemilihannya disesuaikan dengan kondisi pasien.
Teknik anestesi neuroaksial menjadi semakin populer seiring dengan ditemukannya beberapa
modifikasi dari teknik anestesi spinal dan epidural. Teknik kombinasi spinal-epidural dan
pemberian adjuan analgesik pada anestesi neuraksial telah banyak digunakan dan penelitan-
penelitian pada bidang-bidang tersebut sedang dikerjakan dan terus berkembang.
Kata kunci! anestesi" neuroaksial" blok" spinal" epidural
#$oassistant Anestesiologi %K &niersitas Tarumanagara 'akarta
##(okter spesialis Anestesiologi dan Terapi )ntensif di B*&( RS&( Kota Semarang
1
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 2/29
PENDAHULUAN
Secara definitif" anestesi lokal ialah blokade konduksi pada dinding saraf secara
sementara terhadap rangsang transmisi sepanjang saraf" jika digunakan pada saraf sentral atau
perifer. Tindakan ini akan menyebabkan impuls nyeri dari suatu bagian tubuh diblokir untuk
sementara dan reversible. %ungsi motorik dapat terpengaruh sebagian atau seluruhnya dan
penderita tetap sadar. Beberapa kalangan medis membatasi anestesi lokal adalah pembiusan
di bagian kecil tubuh seperti gigi+kulit. )stilah anestesi regional digunakan untuk pembiusan
daerah yang lebih besar pada tubuh seperti kaki atau lengan.,
Anestesi lokal semakin berkembang dan meluas pemakaiannya" mengingat berbagai
keuntungan yang ditaarkan" yaitu relatif murah" pengaruh sistemik minimal" menghasilkan
analgesi adekuat dan kemampuan mencegah respons stress secara lebih sempurna. amun
tanpa ketrampilan dan pengetahuan mengenai obat anestesi /anestetik0 lokal" komplikasi dan
manajemennya serta pencegahan dan persiapannya akan membahayakan karena datangnya
komplikasi sangat cepat dan tak terduga. (iperlukan pemahaman teori yang memadai untuk
menghindari hal-hal yang berakibat fatal.1
Analgesia regional terbagi menjadi blok sentral /blok neuroaksial0 dan blok perifer
/blok saraf0. Blok sentral meliputi blok spinal" epidural dan kaudal. Sedangkan blok perifer
misalnya blok pleksus brakialis" aksiler" analgesia regional intraena" dan lain-lain.,"2
Analgesia neuroaksial menyebabkan blok simpatis" analgesia sensoris dan blok
motoris. Analgesia jenis ini digunakan pada berbagai macam pembedahan seperti! obstetri-
ginekologi" urologi" bedah abdomen baah" dan lain-lain. (iantara analgesia neuroaksial"
yang paling sering digunakan yaitu blok spinal dan blok epidural. Masing-masing memiliki
perbedaan secara fisiologis dan farmakologis yang bermakna.,
Anatoi
Kolumna ertebralis
Kolumna ertebralis terdiri dari 3 ertebra cerikal /$0" ,1 ertebra torakal /T0" 4
ertebra lumbal /*0" 4 ertebra sakral /S0 yang menyatu pada deasa dan 4 ertebra
koksigeal. Keseluruhannya memiliki struktur yang sama namun berbeda dari ukuran dan
bentuknya. Selain itu" tiap bagian juga memiliki perbedaan dalam menahan beban tubuh.
2
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 3/29
Seperti di bagian serikal memiliki kemampuan menahan beban yang lebih kecil
dibandingkan di bagian lumbal. 5rosessus spinosis $1 teraba langsung di baah oksipital.
5rosesus spinosis $3 menonjol dan disebut sebagai ertebra prominens. 6aris lurus yang
menghubungkan kedua krista iliaka tertinggi memotong prosesus spinosus ertebra *7 atau
antara *7-*4.,
5eredaran darah
5endarahan untuk medula spinalis dan cabang saraf berasal dari arteri spinalis
anterior tunggal dan arteri spinalis posterior bercabang. Arteri spinalis anterior merupakan
percabangan dari arteri ertebralis yang berada pada basis tengkorak dan berjalan sepanjang
permukaan anterior dan medula spinalis. Arteri spinalis anterior ini mempendarahi dua dari
tiga bagian besar medula spinalis bagian anterior sedangkan bagian posterior dipendarahi
oleh arteri spinalis posterior. Arteri spinalis posterior berasal dari arteri serebral posterior
inferior yang terus berjalan melalui bagian belakang medula spinalis dan cabang saraf.
Sebagai tambahan" pendarahan didapatkan dari arteri interkostalis dan arteri lumbal di bagian
abdomen.,"7
*apisan punggung
(ari luar tubuh" lapisan yang melindungi tulang belakang meliputi kulit" subkutis
dan ligamentum. &ntuk melakukan anestesi spinal atau epidural" jarum harus mencapai ruang
subarakhnoid /spinal0 atau ruang epidural /epidural0. Maka" jarum akan menembus dari kulit
subkutis ligamentum supraspinosum ligamentum interspinosum ligamentum
flaum ruang epidural duramater ruang subarakhnoid. ,
Medula spinalis
Medula spinalis berada dalam kanalis spinalis dan dikelilingi oleh cairan
serebrospinalis. Medula spinalis ini dibungkus oleh duramater" lemak dan pleksus enosus
yang keseluruhannya dikatakan sebagai meningen. Medula spinalis berjalan dari foramen
magnum ke ertebra *, 8 *1. 5ada deasa berakhir setinggi *," pada anak *1 dan pada bayi
*2. Ruang subdural dan subarakhnoid berakhir pada ertebra S1.,"7
3
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 4/29
6ambar ,! Kolumna ertebralis 7
$airan serebrospinal
$airan serebropinal merupakan ultrafiltrasi dari plasma yang berasal dari pleksus
arteri koroidalis yang terletak di entrikel 2-7 dan lateral. $airan ini jernih" tidak berarna
dan mengisi ruang subarakhnoid dengan jumlah total ,99 8 ,49 ml. Sedangkan yang di
bagian punggung sekitar 14 -74 ml.,
(istribusi segmental persarafan spinal
5ersarafan akan keluar dari kanalis spinalis melalui tiap foramen interfertebral
akan terbagi menjadi cabang-cabang saraf anterior dan posterior. Selanjutnya persarafan ini
4
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 5/29
akan mepersarafi kulit" otot hingga seluruh bagian tubuh. Tiap segmen saraf spinal mensuplai
regio spesifik dari kulit dan otot. (i bagian serikal" brakhial dan lumbosakral" cabang
anterior akan bergabung dengan pleksus saraf. Ketika dilakukan blok pada suatu bagian"
maka akan terjadi paralisis motorik yang berhubungan dengan pergerakan dari beberapa sendi
dan otot.7
6ambar 1! (ermatom manusia 7
S!"arah
5enggunaan kokain pertama kali dilakukan oleh $arl Koller" ophthalmologist dari
:ina sebagai kokain topikal untuk analgesia mata pada tahun ,;;7. 5ada tahun ,;;4 "
6aedickle berhasi mendapatkan kokain dalam bentuk ester asam ben<oat yang diisolasi dari
tumbukan koka /=rythro seylon coca0 yang banyak tumbuh di 5egunungan Andes. :illiam
>alsted dan Richard >all" ahli bedah di Rooseelt >ospital di e ?ork $ity" selangkah
lebih maju dengan ide menyuntikkan anestesi lokal kokain ke jaringan manusia dan saraf
untuk menghasilkan anestesi untuk operasi. 'ames *eonard $orning" seorang ahli saraf di
e ?ork $ity" menggambarkan penggunaan kokain untuk anestesi spinal pada ,;;4.
$orning pertama menyuntikkan kokain intratekal kepada seekor anjing dan dalam beberapa
menit anjing telah mengalami kelemahan di bagian belakangnya. Berikutnya" $orning
menyuntikkan kokain ke manusia di interspace T,,-T,1 ke dalam ruangan yang dia pikir adalah ruang subarachnoid. Karena $orning tidak melihat efek apapun setelah ; menit" dia
5
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 6/29
mengulangi injeksi. Sepuluh menit setelah injeksi kedua" pasien mengeluhkan lemah di
kakinya" namun mampu berdiri dan berjalan.2
5ungsi dural dijelaskan oleh 5aul :ynter pada tahun ,;@, diikuti segera oleh
>einrich uincke bulan kemudian. Augustus Karl 6usta Bier" seorang ahli bedah 'erman"
menggunakan 2 ml kokain 9.4C intrathecal pada enam pasien untuk pembedahan ekstremitas
baah pada tahun ,;@;" dan pada tahun ,@9; dia memperkenalkan anestesi regional
inatraena / BierDs Blok0. (engan metode ilmiah yang benar" Bier memutuskan untuk
percobaan pada dirinya sendiri dan meneliti 'ost (ural 'uncture )eadache /5(5>0.
Asistennya" (r Etto >ildebrandt" meneliti efek injeksi kokain intratekal dan kejadian 5(5>
tersebut. Setelah injeksi kokain intratekal ke >ildebrandt" Bier melakukan percobaan pada
bagian baah tubuh >ildebrandt dengan memberi tusukan jarum dan membakar cerutu ke
kaki" incisi di paha" aulsi rambut kemaluan" pukulan kuat dengan palu besi ke tibia" dan torsi
testis. >ildebrandt melaporkan rasa sakit minimal atau tanpa rasa sakit selama percobaan"
namun ia mengalami mual" muntah. Bier mengaitkan 5(5> dengan hilangnya *$S dan
merasakan penggunaan jarum kecil akan membantu mencegah sakit kepala.2"4
(udley Tait dan 6uido $aglieri melakukan anestesi spinal pertama di San %rancisco"
Amerika Serikat pada ,;@@. Mereka melakukan penelitian menggunakan cadaer" binatang"
dan pasien hidup untuk menentukan manfaat dari pungsi lumbal" terutama dalam pengobatan
sifilis. Tait dan $aglieri menyuntikkan garam merkuri dan iodida ke dalam *$S.2"4
Rudolph Matas" seorang ahli bedah askuler di e Erleans" menjelaskan
penggunaan kokain intratekal dan pertama kali menggunakan morfin dalam ruang
subarachnoid. Matas juga menggambarkan komplikasi kematian setelah pungsi lumbal.2
Theodore Tuffier" seorang ahli bedah 5rancis di 5aris" meneliti anestesi spinal dan
melaporkan penelitiannya pada tahun ,@99. Tuffier menyatakan baha kokain tidak harus
disuntikkan sampai cairan cerebrospinal. Tuffier mendemonstrasikan anestesi spinal di 5aris
dan mempopulerkan anestesi spinal di =ropa.2"4
Arthur Barker" seorang profesor bedah di *niversity of +ondon" melaporkan kemajuan
teknik anestesi spinal pada tahun ,@93" termasuk penggunaan anestesi lokal hiperbarik"
kemajuan sterilitas" dan kemudahan teknik median daripada paramedian. Kemajuan sterilitas
dan penyelidikan mengenai penurunan tekanan darah setelah injeksi anestesi spinal membuat
anestesi spinal lebih aman dan lebih populer.2
6
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 7/29
6aston *abat adalah pendukung kuat dari anestesi spinal di Amerika Serikat dan
melakukan studi aal tentang efek posisi Trendelenburg terhadap tekanan darah setelah
anestesi spinal.2
6eorge 5itkin berusaha untuk menggunakan anestesi lokal hypobaric untuk
mengontrol ketinggian leel anestesi spinal dengan mencampur prokain dengan alkohol.
*incoln Sise" ahli anestesi di Klinik *ahey di Boston". menggunakan teknik Barker dengan
agen anestesi lokal hiperbarik baik dengan prokain maupun tetrakain.2"4
Anestesi spinal menjadi semakin populer dengan perkembangan baru yang terjadi"
termasuk pengenalan anestesi Sadel Block oleh Adriani dari Romai pada tahun ,@7.
5uncak popularitas anestesi spinal di Amerika Serikat terjadi di tahun ,@79" namun
kekhaatiran mengenai defisit neurologis dan komplikasi yang disebabkan menyebabkan
dokter anestesi untuk menghentikan penggunaan anestesi spinal. 5erkembangan agen anestesi
intraena dan agen blok neuromuskuler bertepatan dengan penurunan penggunaan anestesi
spinal. 5ada ,@47 (ripps dan Fandam menerangkan keamanan anestesi spinal pada lebih dari
,9.999 pasien" disinilah mulainya kebangkitan spinal anestesi.2
5erkembangan aal jarum spinal merupakan aal pengembangan anestesi spinal.
$orning menggunakan jarum emas yang memiliki titik beel pendek" kanula yang fleksibel"sekrup set yang terfiksasi dan introducer bagi jarumnya. uincke menggunakan jarum miring
yang tajam dan berongga. Bier mengembangkan jarum yang tajam yang tidak memerlukan
sebuah introducer. 'arum tersebut memiliki diameter yang lebih besar /,4-gauge atau ,3-
gauge0 dengan bevel yang panjang. Masalah utama dengan jarum Bier adalah rasa sakit pada
insersi dan hilangnya anestesi lokal karena lubang besar di dura setelah pungsi dural. 'arum
Barker tidak memiliki kanula di dalamnya" terbuat dari nikel" dan memiliki beel tajam
dengan stilet yang sesuai. *abat mengembangkan jarum nikel yang tajam" dengan beel yang
pendek. *abat percaya baha beel pendek meminimalkan kerusakan pada jaringan ketika
jarum dimasukkan. >erbert 6reene menyadari baha kehilangan dari $S% merupakan
masalah utama dalam anestesi spinal dan mengembangkan jarum ujung halus" jarum ukuran
kecil yang mengakibatkan insiden 5(5> lebih rendah. Barnett 6reene menjelaskan baha
penggunaan jarum 1-gauge dalam kebidanan akan menurunkan kejadian 5(5>. 'arum
6reene sangat populer sampai diperkenalkannya jarum :hitacre. >art dan :hitacre
menggunakan jarum pencil-point untuk mengurangi 5(5> dari 4-,9C sampai 1C. Sprotte
memodifikasi jarum :hitacre dan mempublikasikan penelitiannya lebih dari 27.999 anestesi
7
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 8/29
spinal pada tahun ,@;3. Modifikasi dari jarum Sprotte pada tahun ,@@9-an itulah yang sampai
saat ini digunakan untuk anestesi spinal.2
An!st!si N!uroaksia#
Anestesi neuroaksial terdiri dari blok spinal" epidural" dan kaudal. Setelah lebih dari
,99 tahun" penggunaan anestesi neuraksial telah mengalami banyak keberhasilan dan juga
kontroersi. Baru-baru ini" ditemukan pengenalan tentang teknik penggunaan kateter secara
kontinyu" kombinasi anestesi spinal-epidural" dan berbagai adjuant anestesi neuraksial telah
memberikan peluang lebih lanjut untuk memberikan manfaat yang lebih baik dari anestesi
neuraksial kepada pasien.7
)njeksi langsung dari anestesi lokal ke ruang subarakhnoid dan epidural memberikan
efek bermacam-macam. (iketahui baha injeksi pada anestesi epidural akan memblok saraf
yang berada dekat dengan lokasi penyuntikan. Blok transmisi saraf pada cabang posterior
akan menganggu sensasi motorik dan isceral" sedangkan blok transmisi saraf pada cabang
anterior menganggu sensasi motorik efferent dan otonom.7"4
=fek sistemik anestesi neuroaksial7
,. Kardioaskular
Blok neuroaksial bermanifestasi yaitu penurunan tekanan darah yang diikuti
dengan penurunan nadi /bradikardia0 dan kontraktilitas jantung. Keadaan ini
proporsional dengan derajat simpatektomi. Tonus asomotor berasal dari T4 sampai
*,. 5ersarafan ini juga menginerasi otot polos yang berada disekitar pembuluh arteri
dan ena. Blok atau hambatan pada persarafan akan menyebabkan asodilatasi dari
pembuluh ena" pooling darah dan penurunan ena balik ke jantung. ?ang terlihat
pada pasien yaitu hipotensi. >ipotensi yang terjadi pada keadaan ini harus diantipasi
dari aal dengan memberikan cairan sebesar ,9 8 19 ml+lg per )F /orang sehat0
sehingga pooling ena dapat terkompensasi. >ipotensi juga dapat diatasi atau
dikurangi dengan mengubah posisi kepala menjadi lebih tegak dan memberikan
asopressor. Agonis G-adrenergik seperti fenilepinefrin meningkatkan tonus ena dan
konstriksi arteriolar" sehingga terjadi peningkatan ena balik dan resistensi askular
sistemik. =fedrin yang merupakan agonis H-adrenergik memiliki efek menambah
kontraktilitas jantung dan sebagai asokonstriktor sehingga terjadi peningkatan nadi.
8
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 9/29
Bradikardia eksesif dapat dikelola dengan pemberian sulfas atropin. amun"
apabila terjadi hipotensi dan atau bradikardia berlanjut" atau tidak berhasil dikelola"
maka dapat diberikan epinefrin /4 8 ,9 Ig )F0.
1. Respirasi
Secara klinis" blok neuroaksial tidak menganggu sistem respirasi. >al dini
dikarenakan diafragma mendapatkan inerasi dari saraf frenikus yang berasal dari
cabang $2 8 $4" bahkan anestesi yang dilakukan pada leel tinggi dari thorakal tidak
mengubah olum tidal" mungkin hanya sedikit kapasitas ital yang berkurang akibat
tekanan intraabdominal. Apnea yang terjadi ketika dilakukan anestesi epidural" lebih
mungkin disebabkan hipoperfusi pada batang otak" yang dapat dikelola dengan
resusitasi hemodinamik.
5ada pasien dengan penyakit paru kronik yang berat" penggunaan otot
respirasi tambahan membuat inspirasi dan ekspirasi menjadi lebih sulit. Blok
neuroaksial akan memperbaiki keadaan ini. =fek yang diberikan hampir sama dengan
proses batuk atau pengeluaran sekret. :alaupun pada operasi abdomen" pasien dengan
keadaan ini tidak disarankan hanya menggunakan teknik regional /kombinasi dengan
entilasi0 namun pasca operasi" resiko pneumonia dan masalah oksigenasi dapatdikurangi.
2. 6astrointestinal
5ersarafan simpatik untuk gastrointestinal berasal dari T4 8 *,. Blok
neuroaksial akan menginduksi simpatektomi yang mendominasi tonus agal. Secara
klinis akan terjadi kontraksi ringan dari usus dengan peningkatan sedikit dari
peristaltik. Aliran darah ke hati berkurang dan juga terjadi penurunan MA5 / ean
$rterial 'ressure-. Keuntungan epidural anestesi adalah saat operasi terutama operasi
abdomen" manipulasi lebih mudah dilakukan dan pasca operasi dimana fungsi
gastrointestinal sempat diturunkan akan lebih cepat untuk pulih.
7. Traktus urinarius
Blok neuroaksial hanya memberikan sedikit pengaruh untuk traktus urinarius.
5ada anestesi lumbal atau sacral" simpatis dan parasimpatis akan teranestesi" sehingga
terjadi penurunan kontrol otonom dari esica urinaria. >al ini akan menyebabkan
9
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 10/29
retensi urin" sehingga pada pasien harus dipastikan telah terpasang kateter untuk
antisipasi dan monitor distensi esica pasca operasi.
4. =ndokrin metabolik
Setiap pembedahan akan mengaktiasi respon neuroendokrin" seperti respon
inflamasi lokal dan aktiasi saraf aferent somatik dan isceral. Respon ini akan
meningkatkan hormon adrenokortikotropik" kortisol" epinerfrin" norepinefrin dan
asopressin juga sistem renin-angiotensin-aldosteron. Manifestasi klinis berupa
hipertensi" takikardia" hiperglikemia" katabolisme protein dan menurunnya sistem
imun. Blok neuroaksial dan menekan respon ini atau menghambat secara total
sehingga insidensi terjadinya klinis seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bisa
rendah.
An!st!si S$ina#
Anestesi spinal /subaraknoid0 adalah anestesi regional dengan tindakan
penyuntikan obat anestetik lokal ke dalam ruang subaraknoid. Anestesi spinal+subaraknoid
disebut juga sebagai analgesi+blok spinal intradural atau blok intratekal.7
)ndikasi1"7
• Bedah ekstremitas baah
• Bedah panggul
• Tindakan sekitar rektum-perineum
• Bedah obstetri-ginekologi
• Bedah urologi
• Bedah abdomen baah
• Kombinasi dengan anestesi umum pada bedah abdomen atas dan bedah
pediatri
Kontraindikasi1"7
• Absolut
o 5asien menolak
o )nfeksi pada tempat suntikan
o >ipoolemia berat" shock
o Koagulopati atau mendapat terapi antikoagulan
o
Tekanan intrakranial meninggio %asilitas resusitasi minim
10
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 11/29
o Kurang pengalaman + tanpa didampingi konsultan anesthesia
• Relatif
o )nfeksi sistemik
o )nfeksi sekitar tempat suntikan
o Kelainan neurologis
o Kelainan psikis
o Bedah lama
o 5enyakit jantung
o >ipoolemia ringan
o yeri punggung kronis
5ersiapan 5asien7
5asien sebelumnya diberi informasi tentang tindakan ini informed consent-
meliputi pentingnya tindakan ini dan komplikasi yang mungkin terjadi.
5emeriksaan fisis dilakukan meliputi daerah kulit tempat penyuntikan untuk
menyingkirkan adanya kontraindikasi seperti infeksi. 5erhatikan juga adanya skoliosis atau
kifosis.
5emeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan adalah penilaian hematokrit. Masa
protrombin /5T0 dan masa tromboplastin parsial /5TT0 dilakukan bila diduga terdapat
gangguan pembekuan darah.
Kunjungan praoperasi dapat menenangkan pasien. (apat dipertimbangkan
pemberian obat premedikasi agar tindakan anestesi dan operasi lebih lancar. amun"
premedikasi tidak berguna bila diberikan pada aktu yang tidak tepat.
5erlengkapan7
Tindakan anestesi spinal harus diberikan dengan persiapan perlengkapan operasi
yang lengkap untuk monitor pasien" pemberian anestesi umum" dan tindakan resusitasi.
'arum spinal dan obat anestetik spinal disiapkan. 'arum spinal memiliki
permukaan yang rata dengan stilet di dalam lumennya dan ukuran ,-6 sampai dengan 29-6.
Ebat anestetik lokal yang digunakan adalah prokain" tetrakain" lidokain" atau bupiakain.
Berat jenis obat anestetik lokal mempengaruhi aliran obat dan perluasan daerah yang
teranestesi. 5ada anestesi spinal jika berat jenis obat lebih besar dari berat jenis cairanserebrospinal /hiperbarik0" akan terjadi perpindahan obat ke dasar akibat gaya graitasi. 'ika
11
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 12/29
lebih kecil /hipobarik0" obat akan berpindah dari area penyuntikan ke atas. Bila sama
/isobarik0" obat akan berada di tingkat yang sama di tempat penyuntikan. 5ada suhu 23J$
cairan serebrospinal memiliki beratjenis ,"992-,"99;.
(ikenal 1 macam jarum spinal" yaitu jenis yang ujungnya runcing seperti ujung
bambu runcing /jenis uinke-Babcock atau 6reene0 dan jenis yang ujungnya seperti ujung
pensil /:hitacre0. &jung pensil banyak digunakan karena jarang menyebabkan nyeri kepala
pasca penyuntikan spinal.
6ambar 2! 'arum spinal4
5erlengkapan lain berupa kain kasa steril" poidon iodine" alkohol" dan duk.
Teknik anestesi spinal4
,. 5osisi pasien duduk atau dekubitus lateral. 5osisi duduk merupakan posisi
termudah untuk tindakan punksi lumbal. 5asien duduk di tepi meja operasi dengan kaki pada
kursi" bersandar ke depan dengan tangan menyilang di depan. 5ada posisi dekubitus lateral
pasien tidur berbaring dengan salah satu sisi tubuh berada di meja operasi. 5anggul dan lutut
difleksikan maksimal. (ada dan leher didekatkan ke arah lutut.
1. 5osisi penusukan jarum spinal ditentukan kembali" yaitu di daerah antara
ertebra lumbalis /interlumbal0.
12
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 13/29
2. *akukan tindakan asepsis dan antisepsis kulit daerah punggung pasien.
7. *akukan penyuntikan jarum spinal di tempat penusukan pada bidang medial
dengan sudut ,9-29J terhadap bidang hori<ontal ke arah kranial. 'arum lumbal akan
menembus ligamentum supraspinosum" ligamentum interspinosum" ligamentum flaum"
lapisan duramater dan lapisan subaraknoid.
4. $abut stilet lalu cairan serebrospinal akan menetes keluar.
. Suntikkan obat anestetik lokal yang telah dipersiapkan ke dalam ruang
subaraknoid. Kadang-kadang untuk memperlama kerja obat ditambahkan asokonstriktor
seperti adrenalin.
Anestetik lokal untuk analgesia spinal1"4
Anestetik lokal yang sering digunakan adalah jenis hiperbarik diperoleh dengan
mencampur anestetik lokal dengan dekstrosa. &ntuk jenis hipobarik biasanya digunakan
tetrakain diperoleh dengan mencampur dengan air injeksi.
Anestetik
lokal
Berat jenis Sifat (osis
*idokain
1C plain ,"99 )sobarik 19-,99 mg
/1-4 ml0
4C dalam
detrosa 3"4C
,"922 >iperbarik 19-49 mg /,-
1 ml0
Bupiakain
9"4C dalam
air
,"994 )sobarik 4-19 mg /,-7
ml0
9"4C dalam
dekstrosa ;"14C
,"913 >iperbarik 4-,4 mg /,-2
ml0
Tabel ,. Anestetik lokal yang paling sering digunakan1
Komplikasi4
• Saat tindakan
o >ipotensi berat /dicegah dengan memberikan infus cairan elektrolit
,999 ml atau koloid 499 ml sebelum tindakan0
o Bradikardio >ipoentilasi
13
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 14/29
o Trauma pembuluh darah
o Trauma saraf
o Mual-muntah
o 6angguan pendengaran
o Blok spinal tinggi atau spinal total
• 5asca tindakan
o yeri tempat suntikan
o yeri punggung
o yeri kepala /kebocoran *$S0
o Retensio urin
o Meningitis
An!st!si S$ina# %ota#
Anestesia spinal total adalah anestesia spinal intratekal atau epidural yang naik
sampai diatas daerah serikal. Biasanya hal ini disebabkan karena tidak disengaja" pasien
batuk-batuk" dosis obat berlebihan. Terutama terjadi pada analgesia epidural dengan posisi
pasien yang tidak menguntungkan.4
Tanda-tanda klinis berupa pasien merasa tangannya kesemutan" lidah kesemutan"
napas berat" mengantuk kemudian tidak sadar" bradikardi" hipotensi berat" henti napas dan
pupil midriasis.4
:alaupun saraf frenikus mungkin terkena" henti napas disebabkan oleh hipoperfusi
pusat kendali napas. Kejadian ini timbul segera setelah tindakan atau 29-74 menit kemudian.
Kejadian ini bersifat sementara. Bila tidak segera ditanggulangi akan menyebabkan henti
jantung. 5engenalan dini anestesia spinal total sangat penting.4
Tindakan yang dilakukan pada anestesia spinal total yaitu menaikkan curah jantung"
infus cairan koloid 1-2 liter" menaikkan kedua tungkai" kendalikan pernapasan dengan E1
,99C kalau perlu intubasi trakea" atropin untuk bradikardi dan ephedrin untuk hipotensi.4
An!st!si E$i&ura#
=pidural anestesia merupakan salah satu bentuk teknik blok neuroaksial" dimana
penggunaannya lebih luas daripada anestesia spinal. =pidural blok dapat dilakukan melalui
pendekatan lumbal" torakal" serikal atau sacral /yang umumnya disebut blok kaudal0. Teknik
epidural sangat luas penggunaannya pada anestesia operatif" analgesia untuk kasus-kasus
obstetri" analgesia post operatif dan untuk penanggulangan nyeri kronis. Ruang epidural
14
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 15/29
berada diluar selaput duramater interna. Radiks saraf berjalan di dalam ruang epidural ini
setelah keluar dari bagian lateral medula spinalis" dan selanjutnya menuju kearah luar.
Enset dari epidural anestesia /,9-19 menit0" lebih lambat dibandingkan dengan
anestesi spinal. (engan menggunakan konsentrasi obat anestesi lokal yang relatif lebih encer
dan dikombinasi dengan obat-obat golongan opioid" serat simpatis dan serat motorik lebih
sedikit diblok" sehingga menghasilkan analgesia tanpa blok motorik. >al ini banyak
dimanfaatkan untuk analgesia pada persalinan dan analgesia post operasi.
*umbal epidural merupakan daerah anatomis yang paling sering menjadi tempat
insersi atau tempat memasukan epidural anestesia dan analgesia. 5endekatan median atau
paramedian dapat dikerjakan pada tempat ini. Anestesia lumbal epidural dapat dikerjakan
untuk tindakan-tindakan pada regio dibaah diafragma. Eleh karena medula spinalis berakhir
pada leel *," keamanan blok epidural pada daerah lumbal dapat dikatan aman" terutama
apabila secara tidak sengaja sampai menembus dura. Torakal epidural secara teknik lebih
sulit dibandingkan teknik lumbal epidural" demikian juga resiko cedera pada medula spinalis
lebih besar. 5endekatan median dan paramedian dapat dipergunakan. Teknik torakal epidural
lebih banyak digunakan untuk intra atau post operatif analgesia. $erikal epidural biasanya
dikerjakan dengan posisi pasien duduk" leher ditekuk dan menggunakan pendekatan median.
Secara klinis diginakan terutama untuk penanganan nyeri.
Anestesia epidural memberikan efek blok pada saraf simpatis dan parasimpatis.
5ertimbangan anestesi jenis ini tentu pada kontrol sirkulasi dan fungsi normal dari traktus
gastrointestinal. Saraf otonom aferen juga mendapatkan efek dari anestesi epidural. Sehingga
stimuli nyeri pada abdomen seharusnya terblok ketika tercapai analgesia total pada tindakan
ini.7"
Blok somatik
(engan menganggu transmisi dari stimuli nyeri dan tonus otot skeletal" blok
neuroaksial akan membantu kondisi operasi yang jauh lebih baik. Blok sensori terjadi pada
stimuli nyeri baik somatik maupun isceral" sedangkan blok motorik akan menyebabkan
relaksasi dari otot skeletal. =fek dari anestesi lokal berariasi" tergantung dari dosis obat yang
diinjeksikan" maupun anatomi dari saraf yang berdekatan dengan titik injeksi. &kuran dari
cabang saraf" apakah saraf tersebut terbungkus myelin atau tidak" dan berapa lama obat
bersinggungan dengan saraf tersebut menjadi patokan keberhasilan anestesi lokal.7"
15
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 16/29
Blok otonom
)nterupsi transmisi eferen otonom menyebabkan blok dari beberapa persarafan
simpatik dan parasimpatik. 5enjalaran saraf simpatik dimulai dari torakolumbar sedangkan
penjalaran saraf parasimpatik yaitu kraniosakral. Serat saraf preganglion simpatik /kecil"
berselubung mielin0 keluar dari medula spinalis T, sampai ke *1 dan dapat menjalar keatas
atau kebaah sebelum bersinapsis dengan sel postganglionpada ganglia simpatik. Secara
kontras" serat saraf preganglion parasimpatik keluar dari medula spinalis bersamaan dengan
saraf kranial dan sakral. Blok neuroaksial tidak mempengaruhi saraf agus. Secara fisiologis"
blok neuroaksial merupakan hasil dari pengurangan tonus simpatik dengan atau tanpa kerja
berlaanan dari tonus parasimpatik.7"
)ndikasi
• 5embedahan dan penanggulangan nyeri pasca bedah
• Tatalaksana nyeri saat persalinan
• 5enurunan tekanan darah saat pembedahan agar tidak banyak
perdarahan
• Tambahan pada anestesia umum ringan karena penyakit tertentu pasien
Kontraindikasi 1"
• Absolut
o 5asien menolak
o )nfeksi pada tempat suntikan
o >ipoolemia berat" shock
o Koagulopati atau mendapat terapi antikoagulan
o Tekanan intrakranial meninggi
o %asilitas resusitasi minim
o Kurang pengalaman + tanpa didampingi konsultan anesthesia
• Relatif o )nfeksi sistemik
o )nfeksi sekitar tempat suntikan
o Kelainan neurologis
o Kelainan psikis
o Bedah lama
o 5enyakit jantung
o >ipoolemia ringan
o yeri punggung kronis
Teknik anestesi epidural
16
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 17/29
(engan menggunakan pendekatan median atau paramedian" jarum epidural
dimasukan melalui kulit sampai menembus ligamentum flaum. (ua teknik yang ada untuk
mengetahui apakah ujung jarum telah mencapai ruang epidural adalah teknik Lloss of
resistance dan Lhanging drop. Teknik Lloss of resistance lebih banyak dipilih oleh para
klinisi.
6ambar 7! 'arum epidural4
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan semprit kaca atau plastik rendah resistensi
yang diisi oleh udara atau a$l sebanyak kurang lebih 2 ml. Setelah diberikan anestetik lokal
pada tempat suntikan" jarum epidural ditusukkan sedalam ,-1 cm" kemudian udara
disuntikkan perlahan secara intermiten sambil mendorong jarum sampai terasa menembus
jaringan keras yang disusul oleh hilangnya resistensi. Setelah yakin ujung jarum berada di
ruang epidural" dilakukan uji dosis.
"3
5ada teknik Lhanging drop persiapan yang dilakukan sama dengan teknik Lloss of
resistance" tetapi pada teknik ini hanya menggunakan jarum epidural yang diisi a$l sampai
terlihat ada tetes a$l yang menggantung. (engan mendorong jarum epidural secara
perlahan-lahan secara lembut sampai terasa menembus jaringan keras yang kemudian disusul
oleh tersedotnya a$l ke ruang epidural. Setelah yakin ujung jarum berada dalam ruang
epidural" dilakukan uji dosis."3
&ji dosis anestetik lokal untuk epidural dosis tunggal dilakukan setelah ujung jarum
diyakini berada dalam ruang epidural dan untuk dosis berulang melalui kateter. Masukkan
anestetik lokal 2 ml yang sudah bercampur adrenalin ,!199.999.Bila tidak ada efek setelah
beberapa menit" kemungkinan besar letak jarum atau kateter benar. Bila terjadi blokade
spinal" maka jarum masuk ke ruang subarakhnoid. Bila terjadi peningkatan laju nadi 19-29C"
kemungkinan obat masuk ena epidural."3
Test dose klasik dengan menggunakan kombinasi obat anestesi lokal dan epinefrin ! 2ml lidokain ,"4 C dengan 9"994 mg+m* epinefrin ,!199.999. Apabila 74 mg lidokain
17
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 18/29
disuntikan kedalam ruang subaraknoid akan timbul anestesi spinal secara cepat. ,4 µg
epineprin bila disuntikan intraaskuler akan menimbulakan kenaikan nadi 19C atau lebih.
Beberapa menyarankan untuk menggunakan obat anestesi lokal yang lebih sedikit suntikan
74 mg lidokain intratekal akan menimbulkan kesulitan penanganan pada tempat tertentu"misalnya di ruang persalinan. (emikian juga" epinefrin sebagai marker injeksi intraena
tidaklah ideal. %alse positif dapat terjadi /kontraksi uterus sehingga menimbulkan nyeri yang
berakibat meningkatnya nadi0 demikian juga false negatif /pada pasien yang mendapat β
bloker0. %entanil telah dianjurkan untuk digunakan sebagai test dose intraena" yang
mempunyai efek analgesia yang besar tanpa epineprin. ?ang lain menyarankan untuk
melakukan tes aspirasi sebelum injeksi dapat dilakukan untuk mencegah injeksi obat anestesi
lokal.
"3
Setelah diyakini posisi jarum atau kateter benar" suntikan anestetik lokal secara bertahap
setiap 2-4 menit sebanyak 2-4 ml sampai tercapai dosis total. Suntikan teralu cepat
menyebabkan tekanan dalam ruang epidural mendadak tinggi" sehingga menimbulkan
peninggian tekanan intra kranial" nyeri kepala" dan gangguan sirkulasi pembuluh darah
epidural. "3
'umlah /olume dan konsentrasi0 dari obat anestesi lokal yang dibutuhkan untuk
anestesi epidural relatif lebih banyak bila dibandingkan dengan anestesi spinal. (osis
maksimal deasa muda sehat ," ml + segmen yang tentunya bergantung pada konsentrasi
obat. 5ada usia tua dan neonatus dosis dikurangi sampai 49C dan pada anita hamil
dikurangi 29C akibat pengaruh hormon dan mengecilnya ruang epidural akibat ramainya
askularisasi darah dalam ruang epidural."3
Ebat-obat anestesi epidural
Ebat-obat epidural dipilih berdasarkan efek klinis yang diharapkan" apakah akandigunakan sebagai obat anestesi primer" untuk suplementasi pada anestesi umum" atau untuk
lokal analgesia. Antisipasi terhadap lamanya prosedur akan memerlukan suntikan tunggal
short- atau long acting anestesi atau membutuhkan pemasangan kateter. &mumnya
penggunaan obat dengan durasi kerja pendek sampai sedang pada anestesi menggunakan
lidokain ,"4-1C" 2C kloroprokain" dan 1C mepiakain. Ebat dengan durasi kerja lama
termasuk bupiakain 9"4-9"34C" ropiakain 9"4-,C" dan etidokain. >anya obat-obat anestesi
lokal yang bebas preseratif atau yang telah diberi label khusus untuk epidural atau kaudal
saja yang dianjurkan.3
18
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 19/29
Anestetik yang sering digunakan untuk epidural1
• *idokain
o &mumnya digunakan ,-1C" dengan mula kerja ,9 menit dan relaksasi
otot baik o 9";C blokade sensorik tanpa blokade motorik
o ,"4C la<im digunakan untuk pembedahan
o 1C untuk relaksasi pasien berotot
• Bupiakain
o 9"4C tanpa adrenalin" analgesia sampai ; jam
o Folum yang digunakan N19 ml
Sesuai dengan kaidah bolus ,-1 m* per segmen" dosis ulangan melalui kateter
epidural dikerjakan dalam aktu yang tetap" berdasarkan pengalaman praktisi terhadap
penggunaan obat tersebut" atau apabila telah menunjukan regresi blok. :aktu regresi dua
segmen sesuai dengan karakteristik masing-masing obat anestesi lokal dan didefinisikan
sebagai aktu yang dibutuhkan untuk terjadinya penurunan leel sensoris sebanyak dua leel
dermatom. Bila telah terjadi regresi dua segmen" boleh diberikan suntikan ulang sebanyak
sepertiga sampai setengah dari dosis inisial. >arus dicatat baha kloroprokain" suatu ester
dengan onset yang cepat" durasi yang pendek" dan toksisitas yang rendah" akan mungkin
bertumpang tindih dengan efek efek epidural dari opiat. Kesulitan dalam melakukan
resusitasi dan tingginya angka kematian sebagai akibat ikatan dengan protein yang sangat
tinggi dan kelarutan bupiakain dalam lemak" mengakibatkan akumulasi dalam sistim
hantaran jantung sehingga timbul refractory re#entrant arrhythmias. Konsentrasi yang sangat
encer dari bupiakain /misal 9"914C0 sering dikombinasi dengan fentanil dan digunakan
untuk analgesia untuk persalinan dan nyeri pasca operasi. S-enantiomer dari bupiakain !
leobupiakain" tampaknya berefek anestesi lokal pada konduksi saraf tetapi tidak
menimbulkan efek toksik secara sistemik. Ropiakain" kurang toksik dibandingkan
bupiakain" potensi" onset" durasi dan kualitas blok sama dengan bupiakain. 3
Komplikasi3
• Blok tidak merata
• (epresi kardioaskular
• >ipoentilasi
• Mual-muntah
Keberhasilan blok epidural3
19
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 20/29
• Blok simpatis diketahui dari perubahan suhu
• Blok sensorik dari uji tusuk jarum
• Blok motorik dari skala Bromage
Kegagalan blok epidural3
Tidak seperti anestesi spinal" yang mana hasil akhirnya sangat jelas" dan secara
teknis tingkat keberhasilannya tinggi" anestesi epidural sangat tergantung pada subyektifitas
deteksi dari loss of resistance /atau hanging drop0. 'uga lebih berariasinya anatomi dari
ruang epidural dan kurang terprediksinya penyebaran obat anestesi lokal" karenanya membuat
anestesia epidural kurang dapat diprediksi. Kesalahan tempat penyuntikan obat anestesi lokal
dapat terjadi dalam sejumlah situasi. 5ada beberapa deasa muda" ligamentum spinalis
lembut dan perubahan resistensi yang baik tidak bisa dirasakan" dengan kata lain kekeliruan
dari loss of resistance tidak bisa dipungkiri. (emikian juga bila masuk ke muskulus
paraspinosus dapat menimbulkan kekeliruan loss of resistance. 5enyebab lain kegagalan
anestesi epidural seperti injeksi intratekal" subdural" dan injeksi intraena. :alaupun dengan
konsentrasi dan olume yang adekuat dari obat anestesi lokal telah dimasukkan kedalam
ruang epidural" dan aktu yang dibutuhkan telah mencukupi" beberapa blok epidural tidak
berhasil. Blok unilateral dapat terjadi bila obat diberikan leat kateter yang keluar dari ruang
epidural. Bila blok unilateral terjadi" masalah tersebut dapat diatasi dengan menarik kateter ,-
1 cm dan disuntikan ulang dimana pasien diposisikan dengan bagian yang belum terblok
berada disisi baah. Bisa juga pasien mengeluh akibat nyeri iseral pada blok epidural yang
bagus. 5ada beberapa kasus /tarikan pada ligamentum inguinale dan tarikan spermatic cord0"
yang lainnya seperti tarikan peritoneum. 5ada keadaan ini diperlukan pemberian
suplementasi opioid intraena. Serat aferen isceral yang berjalan bersama nerus agus
mengakibatkan semua hal ini."3
An!st!si Kau&a#
Anestesi kaudal paling sering dilakukan pada anak-anak. Bisa juga dilakukan
pada mereka yang akan menjalani pembedahan anorektal. Ruang kaudal terletak di bagian
sakral" tepatnya pada ruang epidural. 'arum akan menembus ligamentum sakrokoksigeal yang
meliputi hiatus yang berada menutupi S7 8 4. >iatus teraba seperti cekungan diatas coccy
dan diantara tulang duduk. 5ada anak-anak" anestesi kaudal ini biasanya dikombinasikan
dengan anestesi umum /dilakukan sebelum anestesi kaudal0. Anestesi ini juga digunakan
20
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 21/29
untuk operasi regio dibaah diafragma" termasuk urogenital" rektal" inguinal" dan ekstremitas
baah.
5asien diposisikan pronasi ke satu sisi lateral dengan paha ditekuk dan hiatus
diraba. 5ersiapannya sama dengan anestesi spinal atau epidural" dari sterilisasi kulit" jarum
yang digunakan /gauge ,; 8 120" dan penusukan bersudut 74 derajat. Aspirasi darah dan
cairan serebrospinal dilakukan" bila negatif maka anestesi dapat dilakukan. Komplikasi jarang
terjadi" mungkin terjadi aritmia" kejang sampai henti jantung apabila obat anestesi masuk
intraaskular. (osis obat 9.4 8 , m*+kgBB 9.,14 8 9.14C bupiacain dengan atau tanpa
dicampur epinefrin. Ebat akan bekerja cukup lama" dan pasien kadang dipulangkan dengan
masih terjadi hambatan gerak atau belum buang air kecil.
5ada orang deasa yang akan menjalani operasi anorektal" anestesi kaudal ini
dapat memberikan efek anestesi pada saraf sesnsoris. (osis ,1-19 m* dari ,.4-1.9C lidokain
dengan atau tanpa epinefrin biasanya efektif. %entanil 49-,99 Ig dapat diberikan sebagai
tambahan.
Anestesi epidural tidak dibolehkan pada mereka dengan kista pilonidal karena
jarum akan mengenai kista dan berpotensi menyebabkan penyebaran bakteri melalui jarum
tersebut ke ruang epidural. :alaupun saat ini operasi obstetrik sudah jarang menggunakantekhnik ini" namun blok kaudal kadang bermanfaat pada situasi persalinan kala )) dimana
anestesi epidural tidak dapat mencapai saraf sakral atau pemberian anestesi epidural berulang
tidak berhasil.
An!st!si S$ina# Kontinyu
Eleh karena begitu besar manfaat dari penggunaan anestesi spinal" maka upaya untuk
memperpanjang durasi mengarahkan kepada penggunaan teknik anestesi spinal kontinyu.Sekitar , abad yang lalu" jarum spinal sengaja ditinggalkan pada ruang subarachnoid untuk
memungkinkan pengaturan dosis dalam prosedur yang berkepanjangan. Tuohy mencoba
menempatkan kateter berukuran ,4 6 pada ruang intratekal. 5erkembangan kateter mikro
/1@-21 60 pada tahun ,@;9 menyebabkan peninjauan kembali teknik ini dengan harapan
titrasi dosis dan memperpanjang blokade spinal dengan harapan mengurangi kejadian 5(5>.
Sayangnya disamping masalah kerusakan dan terpuntirnya kateter" penggunaan kateter ini
berhubungan dengan peningkatan kejadian sindrom kauda eOuina yang sering terjadi pada
penggunaan agen lidokain hiperbarik 4C. >ipotesis terjadinya hal ini disebabkan karena
21
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 22/29
kateter mikro menyebabkan agen hiperbarik berkumpul pada daerah sakral dan membatasi
penyebaran dan pengenceran obat pada *$S. %(A akhirnya menghapus penggunaan kateter
ini dan melarang penggunaan kateter yang lebih kecil dari 17 6.3";
Beberapa praktisi masih menggunakan teknik ini dengan kateter berukuran besar.
Resiko dan manfaat harus dipertimbangkan secara hati-hati pada penggunaan teknik ini. Bila
anestesi spinal kontinyu akan dilakukan" beberapa tindakan pencegahan harus dilakukan"
diantaranya! tidak memajukan kateter dengan kedalaman lebih dari 2 cm dalam ruang
intratekal" hindari sediaan yang menggunakan dekstrosa" memberikan aktu yang cukup
untuk penyebaran agen sebelum penambahan dosis" hentikan bila terjadi pengumpulan pada
sakral.3";
An!st!si E$i&ura# Kontinyu
5enggunaan kateter untuk anestesi epidural memberi fleksibilitas jauh lebih besar
daripada teknik tunggal dikarenakan kateter dapat untuk memperpanjang durasi blok yang
teralu pendek" meningkatkan blokade yang teralu rendah" atau memberikan analgesia post
operasi. Sisi negatif dari penggunaan teknik ini adalah kateter dapat berpindah ke ena
epidural" masuk ke ruang subarachnoid" atau keluar dari foramen interertebralis.
5enggunaan kateter sering menyebabkan blokade unilateral yang disebabkan karena ujung
kateter berakhir pada sisi anterior ruang epidural atau keluar dari foramina interertebral.3";
Terdapat berbagai jenis kateter epidural yang dijual di pasaran. Apapun jenis kateter
yang digunakan penting untuk memastikan kateter tersebut dengan mudah meleati jarum
epidural sebelum jarum ditempatkan ke ruang epidural. Biasanya kateter epidural
dimasukkan dengan menggunakan jarum Tuohy atau >ustead dikarenakan ujung melengkung
dari jarum membantu mengarahkan kateter menjauhi durameter.3";
Batas kedalaman kateter pada ruang epidural yaitu 2-4 cm. Bila melebihi dapat
menyebabkan kateter membentuk simpul" masuk ena epidural" menembus ruang
subarakhnoid" keluar dari foramen interertebral" terikat pada akar saraf" atau berakhir pada
daerah yang tidak seharusnya. 3";
&ji dosis epidural harus diberikan melalui kateter sebelum secara bertahap
memberikan seluruh dosis obat epidural. &ntuk menghindari tidak terdeteksinya migrasi
kateter ke dalam ena atau subarakhnoid" uji dosis harus selalu dilakukan sebelum
memberikan dosis tambahan melalui kateter. Seperti pada anestesi spinal kontinyu" pedoman
22
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 23/29
untuk dosis tambahan adalah untuk mengelola setengah dosis aal anestesi lokal pada
interal sama dengan dua pertiga durasi blokade yang diharapkan.3";
A&"u'an Ana#g!sik $a&a An!st!si N!uroaksia#
5emberian adjuan pada anestesi neuroaksial bertujuan untuk meningkatkan durasi
dan intensitas dari blokade saraf. 5enelitian pada bidang ini ditujukan untuk mencari adjuan
yang memberikan pemulihan yang cepat tanpa menyebabkan ketergantungan anestesi.;
Beberapa contoh adjuan pada anestesi neuroaksial!;
• Epioid
o 5emberian tambahan fentanyl ,9-14 Pg pada lidocaine dosis rendah
atau bupiacaine pada anestesi spinal sangat meningkatkan keberhasilan anestesi
tanpa menunda pasien mencapai kriteria keluar dari pasien pada recovery room. >al
ini justru menunda pasien keluar ketika digunakan dengan anestetik dengan onset
sangat cepat seperti chlorprocaine.
• Agonis G1
o Spinal! memperpanjang blokade sensorik dan motorik secara dose-
dependent
o =pidural! memperpanjang durasi anestesi dan menurunkan skala nyeri
• Fasokonstriktor o Spinal! memperpanjang blokade motorik dan menunda kembalinya
fungsi kandung kemih yang berguna pada pembedahan satu hari.
o =pidural!memperpanjang durasi anestesi" terutama pada agen yang
memiliki onset cepat seperti lidocaine dan chlorprocaine.
• eostigmin
o Spinal! memperpanjang blokade sensorik dan motorik" menunda
pencapaian kriteria keluar
o =pidural! meningkatkan efek analgesik secara dose#dependent
• Ketamine
o Belum direkomendasikan dan masih dalam penelitian
• Ketorolac
o Belum direkomendasikan dan masih dalam penelitian
• Alkalinisasi dan karbonisasi
o Belum direkomendasikan dan masih dalam penelitian
Agen (osis =fek anestetik Keterangan%entanyl Spinal! ,9-14 • 5eningkata Spinal! tidak ada penundaan
23
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 24/29
Pg
=pidural! ,-1
Pg+kg
n 14C durasi pada
anestesi
perioperatif
• 5eningkata
n 22C tingkat
keberhasilan
anestesi dengan
anestetik dosis
kecil
• )nsiden
pruritus 9C
• 5enurunan1 lipat kebutuhan
anestesi inhalasi
• Mengurangi
nyeri iseral pada
sectio cesarea
pemulihan anestesi
=pidural! Bolus bekerja
secara spinal" (rip bekerja
secara sistemik
$lonidine Spinal! ,4-74
Pg
=pidural! ,49
Pg
• 5eningkata
n 1@C durasi pada
blok motorik • 5eningkata
n 23C keberhasilan
anestesi dengan
anestetik dosis
kecil
• 5eningkata
n 1-2 kali lipat
durasi dari anestesi
sensorik
• Tidak ada
penundaan
pemulihan anestesi• (esaturasi
oksigen" pruritus"
dan retensi urin yang
lebih minim
dibandingkan opioid
=pinephrine Spinal! 9",-
9" mg
=pidural! 4
Pg+ml
• 5eningkata
n durasi anestesi
dan blokade
motorik yang
bersifat dose-
related• 5eningkata
• Sifat dose
related meningkat
seiring dengan aktu
• Kadar
lidocaine dan
bupiacaine dalamdarah menurun"
24
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 25/29
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 26/29
subaraknoid. Berdasarkan studi dan uji coba pada hean" didapatkan hasil baha hal ini
mungkin terjadi. Meskipun teknik ini menguntungkan pada beberapa keadaan" studi
prospektif tambahan diperlukan untuk mengidentifikasi resiko relatif dan keterbatasan dari
teknik ini. ;"@
Keuntungan dari teknik ini;
• Enset cepat
• Blokade kuat
• (apat melakukan titrasi penyebaran obat dan durasi anestesia
• (osis obat yang diperlukan lebih kecil dibandingkan dengan anestesi
epidural
Kerugian dari teknik ini;
• Membutuhkan aktu yang lebih lama karena melakukan 1 teknik
anestesi
• Migrasi obat dan kateter epidural pada ruang subarakhnoid
• 5eningkatan tekanan epidural akibat injeksi pada ruang subarakhnoid
• Kesulitan untuk melakukan uji dosis
)ndikasi@
• Ebstetri! analgesia kehamilan" Sectio $esarea
• 6inekologi! >isterektomi
• Erthopedi! bedah panggul dan ekstremitas baah
• &rologi! prostatektomi" kistektomi
• Bedah abdomen! kolorektal" transplantasi ginjal
• Bedah askular! aneurisma aorta infrarenal" bedah rekonstruksi
ekstremitas baah
• Bedah anak! bedah abdomen
Kontraindikasi@
• Absolut
o 5asien menolak
o )nfeksi pada tempat suntikan
o >ipoolemia berat" shock
o Koagulopati atau mendapat terapi antikoagulan
o Tekanan intrakranial meninggi
o %asilitas resusitasi minim
o Kurang pengalaman + tanpa didampingi konsultan anesthesia
• Relatif
26
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 27/29
o )nfeksi sistemik
o )nfeksi sekitar tempat suntikan
o Kelainan neurologis
o Kelainan psikis
o Bedah lama
o 5enyakit jantung
o >ipoolemia ringan
o yeri punggung kronis
Terdapat beberapa teknik anestesi kombinasi spinal-epidural" diantaranya yaitu!@
• Needle to needle
• "eparate needles
• "pecial single !"E needles
•
(ual catheter
6ambar 4! 'arum kombinasi spinal-epidural;
(osis anestetik pada anestesi kombinasi spinal-epidural @
• on obstetrik
o Bupiacaine+ leobupiacaine 9"4C ,1"4 8 19 mg" dikombinasi dengan
morphine sulfat ,99-299 Pg untuk injeksi tunggal subaraknoid
o Bupiacaine+ leobupiacaine 9"4C 19-29 mg dikombinasikan dengan
fentanyl 14 Pg atau sulfentanyl 1"4-4 Pg sebagai tambahan melalui kateter epidural
• Ebstetrik
o Bupiacaine+ leobupiacaine 9"4-9"34 C 3"4 8 ,4 mg" dikombinasi
dengan morphine sulfat ,99-199 Pg dan + atau fentanyl 19-14 Pg untuk injeksi
tunggal subaraknoid
27
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 28/29
o Bupiacaine+ leobupiacaine 9"14-9"4C ,9-79 mg dikombinasikan
dengan fentanyl 14 Pg atau sulfentanyl 1"4-4 Pg sebagai tambahan melalui kateter
epidural
KESIPULAN
Anestesi neuroaksial merupakan salah satu teknik anastesi regional yang banyak
digunakan untuk berbagai jenis operasi. Anestesi ini memberikan blokade pada saraf secara
sentral yang ditentukan oleh lokasi penyuntikan. Teknik anestesi ini sudah dikenal sejak lama
dan terus berkembang hingga sekarang. Anestesi neuroaksial dibagi menjadi! anestesi spinal"
anestesi epidural" dan anestesi kaudal. 5emilihan teknik anestesi ditentukan berdasarkan
keadaan pasien dan jenis operasi yang dilakukan. Ebat-obat anestetik yang digunakan juga
mempengaruhi hasil anestesi yang digunakan. Setiap jenis teknik memiliki dosis dan
konsentrasi obat yang digunakan. Saat ini terdapat banyak modifikasi dari teknik- teknik blok
neuroaksial. 5enggunaan teknik ini semakin populer setelah ditemukannya penggunaan
kateter epidural" kombinasi anestesi spinal dan epidural" serta penambahan adjuan analgesik.
5enggunaan modifikasi-modifikasi teknik tersebut masih memiliki beberapa kekurangan.
5enelitian yang lebih lanjut masih sangat diperlukan untuk menyempurnakan penggunaan
teknik ini.
DA+%AR PUS%AKA
,. *atief S A" Suryadi K A" (achlan M R. 5etunjuk 5raktis Anestesiologi. =disi Kedua.
'akarta ! Bagian Anestesiologi dan Terapi )ntensif %K&) Q 1991 Q ,94 - ,;
1. Soenarjo" Maroto >" :itjaksono" Satoto >" Budiono &" *ian A" et al. Anestesiologi.
Semarang ! )(SA) cabang jaa tengahQ 19,9Q 29@-17
2. :ildsmith T. >istory and (eelopment of *ocal Anesthesia )nternet. 5lace
&nknon! Eford &niersity 5ressQ 19,1
7. Kleinman :" Mikhail M. Regional Anesthesia 5ain Management Spinal" =pidural"
$audal Blocks. 7th =d. e ?ork! Mc6ra >illQ 199 Q 1;@ - @;
4. 6myrek R. *ocal and Regional Anesthesia )nternet. 5lace &nknon! 5ublisher
&nknonQ (ate &nknon /updated 19,2 'un 2Q $ited 19,7 March ,0. Aailable
from ! http!++emedicine.medscape.com+article+,;2,;39-oerie
28
8/17/2019 neuraxial block
http://slidepdf.com/reader/full/neuraxial-block 29/29
. $oino B6" Scott (B. >andbook of =pidural Anaesthesia and Analgesia. %lorida !
6R&= STRATTE" )$ Q ,@;4 Q ,9 8 22
3. Barash 5 6" $ullen B %" Stoelting R K" $ahalan M K" Stock M $" editors. $linical
Anesthesia. th edition. 5hiladelphia! *ippincott :iliam and :ilkinsQ 199@
;. *ongnecker ( =" Bron ( *" eman M %" Uapol : M" editors. Anesthesiology.
e ?ork ! Mc6ra >illQ 199;Q @3;-,99;
9. Stamenkoic (" Karanikolas M. $ombined Spinal =pidural Anesthesia and Analgesia.
)T=$> )nternet. 19,1 cited 19,7 March ,. ,,4-27! aailable from!
http!++.intechopen.com+donload+pdf+2144