nilai dan manfaat ekonomi keberadaan taman kota … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi...

127
NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA MENTENG, JAKARTA PUSAT SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU NUR ELOK FAIQOH DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Upload: phungque

Post on 09-Mar-2019

251 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA MENTENG, JAKARTA PUSAT SEBAGAI

SALAH SATU BENTUK PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU

NUR ELOK FAIQOH

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2013

Page 2: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

NILAI PENTING TAMAN KOTA MENTENG JAKARTA PUSAT SEBAGAI BENTUK RUANG TERBUKA HIJAU

THE ESSENTIAL VALUE OF MENTENG URBAN PARK

AS OPEN GREEN SPACE IN CENTRAL JAKARTA

Faiqoh, Nur Elok 1), Meti Ekayani

2), Nuva

3)

Abstract

The availability of land for open green space (OGS) in Jakarta competes with other development sector such as infrastructure, building, and property. This condition will affect environmental degradation. Therefore, DKI Jakarta Government tend to increase the number of OGS. One of the government effort was building Menteng Urban Park in Central Jakarta which was originally a sport area of Persija Football Stadium. The development concept was expected to harmonize three functions of the Menteng Park; ecological functions, social and cultural functions, and aesthetics functions. On the other side, the existence of Menteng Urban Park that draws visitors was expected to be economically beneficial for people, especially for entrepreneurs who will see it as job opportunity. The economic value of the existence of Menteng Urban Park was counted with apply willingnes to pay (WTP) by using the contingent valuation method (CVM). Other economic benefit can be seen from the contribution of the labors creation, raise income of community, and did the income which generate from the Menteng Urban Park is the main income. This research aimed to confirm whether the essential value of Menteng Urban Park for the society is suitable with the intention and the objective of government, since the footbal stadium was convert urban park.

Keywords : Menteng urban park, contingent valuation method, existence value, the economic benefit.

1 Mahasiswa Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, FEM IPB 2 Dosen Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Gelar: Dr. S.Hut, M.Sc 3 Dosen Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Gelar: SP, M.Sc

Page 3: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

iii

RINGKASAN

NUR ELOK FAIQOH. Nilai dan Manfaat Ekonomi Keberadaan Taman Kota Menteng, Jakarta Pusat sebagai Salah Satu Bentuk Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau. Dibimbing oleh METI EKAYANI dan NUVA.

Pembangunan yang terjadi di Jakarta memberikan pertumbuhan dari segi ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau (RTH) berupa Taman Kota merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan Jakarta yang semakin menurun. Keberadaan taman kota memiliki fungsi sebagai penghasil oksigen, penyerap karbon, daerah resapan air, dan penyeimbang kondisi lingkungan. Taman Kota Menteng Jakarta Pusat adalah salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika yang bagus, dan dalam kondisi pengelolaan yang baik. Kawasan Taman Menteng awalnya merupakan Stadion Persija Menteng dengan status Penyempurna Hijau Rekreasi (PHR) yang fungsi utamanya sebagai daerah resapan air. Kondisi Stadion Persija pada saat itu dinilai tidak efektif lagi dengan fungsi utamanya dan tidak memungkinkan untuk dipertahankan. Pemerintah DKI Jakarta memutuskan untuk mengalihfungsikan sebagai taman kota dengan tujuan ingin menata kawasan lingkungan Menteng. Awalnya perubahan fungsi Taman Menteng tersebut sempat menjadi kontroversi antar pihak yang berkepentingan dengan fungsi Taman Menteng sebagai stadion bola dan keinginan pemerintah merubah menjadi taman kota yang dirasa lebih efektif berfungsi sebagai RTH. Oleh karena itu, perlu dikaji apakah keberadaan Taman Kota Menteng memiliki nilai dan manfaat penting dengan menilai seberapa penting keberadaan Taman Menteng sebagai Taman Kota dilihat dari nilai dan manfaat ekonomi dengan melakukan identifikasi persepsi multistakeholder terhadap fungsi keberadaan Taman Menteng, menghitung nilai ekonomi, dan menganalisis manfaat ekonomi dari keberadaan Taman Menteng.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa keberadaan Taman Menteng memiliki potensi pemanfaatan sebagai sarana rekreasi, olahraga, family gathering, video shooting, dan lainnya. Fungsi yang paling dirasa penting dengan keberadaan Taman Menteng berdasarkan persepsi multistakeholder adalah fungsi sosial budaya (35.8%) sebagai sarana rekreasi keluarga (30.5%), fungsi ekologis (31.9%) sebagai perbaikan kualitas lingkungan (31.4%), fungsi estetika (26.1%) sebagai memperindah lingkungan (41.1%), dan fungsi ekonomi (6.2%) sebagai lapangan pekerjaan. Kegiatan yang paling diminati pada saat di taman adalah duduk-duduk di sekitar taman dan menikmati keindahan taman. Akan tetapi, sebagian responden menyatakan bahwa keberadaan Taman Menteng juga memiliki dampak negatif karena disalahgunakan oleh sebagian pengguna taman seperti tempat melakukan tindakan di luar norma.

Teknik biaya pengganti (replacement cost) pembangunan Taman Menteng dan Willingness to Pay (WTP) para pihak terhadap keberadaan Taman Menteng dengan metode pendekatan Contingent Valuation Method (CVM) merupakan dua pendekatan yang digunakan untuk mengetahui nilai ekonomi keberadaan Taman Menteng. Dalam penelitian ini, berdasarkan metode biaya pengganti nilai ekonomi keberadaan Taman Menteng jauh lebih besar daripada pendekatan WTP, yaitu sebesar Rp 463 976 011 445. Nilai ekonomi total keberadaan Taman Menteng berdasarkan WTP didapatkan sebesar Rp 1 483 435 816. Pelaku usaha

Page 4: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

iv

memiliki rataan WTP tertinggi terhadap keberadaan Taman Menteng sebesar Rp 49 630 dibandingkan masyarakat sekitar sebesar Rp 16 844 dan pengunjung sebesar Rp 5 522. Hal ini dikarenakan, pelaku usaha memiliki kepentingan terhadap keberadaan Taman Menteng yang merupakan sumber penghasilan utama sehingga mereka memberikan nilai ekonomi yang tinggi terhadap keberadaan Taman Menteng. Hasil penilaian ekonomi tersebut mencerminkan bahwa keberadaan Taman Menteng memiliki nilai penting bagi masyarakat sehingga keberadaannya pelu dipertahankan.

Manfaat ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat sekitar dari keberadaan Taman Menteng diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja dan kontribusi terhadap tambahan pendapatan bagi sebagian masyarakat. Penyerapan tenaga kerja dengan adanya Taman Menteng sebanyak 77 orang yang terbagi dalam 8 kelompok pekerjaan. Juru parkir merupakan pihak yang paling merasakan manfaat berupa tambahan pendapatan dari keberadaan Taman Menteng yaitu sebesar Rp 3 750 000. Selanjutnya, tambahan pendapatan yang diterima oleh kelompok pekerja lainnya adalah usaha warung sebesar Rp 3 600 000, penjaja makanan sebesar Rp 2 665 000, minuman keliling sebesar Rp 2 248 182, kebersihan taman sebesar Rp 1 635 571, keamanan taman sebesar Rp 1 416 667, dan penyiraman taman sebesar Rp 1 100 000. Keberadaan Taman Menteng menjadi sumber penghasilan utama bagi kelompok pekerjaan sebagai juru parkir dan penyiraman taman dengan proporsi pendapatan keduanya sebesar 100%, begitu pula dengan 4 kelompok pekerjaaan lainnya, seperti minuman keliling (91%), penjaja makanan (86%), warung taman (85%), dan kebersihan taman (73%). Bagi pekerja penjaga toilet dan keamanan taman, pendapatan yang didapatkan dari adanya Taman Menteng merupakan pendapatan sampingan terlihat dari proporsi pendapatan keduanya berturut-turut sebesar 38% dan 46%. Penentuan kategori pendapatan tersebut terkait dengan teori menurut Soehadji dalam Soetanto (2002), dimana proporsi pendapatan antara 70-100% disebut pandapatan utama, antara 30-70% disebut pendapatan sampingan, dan kurang dari 30% dikatakan sebagai pendapatan sambilan. Kata kunci : Taman Kota Menteng, Willingness to Pay, Replacement Cost,

nilai ekonomi keberadaan, manfaat ekonomi, proporsi pendapatan.

Page 5: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA MENTENG, JAKARTA PUSAT SEBAGAI

SALAH SATU BENTUK PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU

NUR ELOK FAIQOH

H44080107

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2013

Page 6: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

ii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Nilai dan Manfaat Ekonomi

Keberadaan Taman Kota Menteng, Jakarta Pusat sebagai Salah Satu Bentuk

Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau adalah karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi

manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Februari 2013

Nur Elok Faiqoh H44080107

Page 7: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

v

Judul Skripsi : Nilai dan Manfaat Ekonomi Keberadaan Taman Kota Menteng,

Jakarta Pusat sebagai Salah Satu Bentuk Pemanfaatan Ruang

Terbuka Hijau

Nama : Nur Elok Faiqoh

NIM : H44080107

Disetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Meti Ekayani, S.Hut, M.Sc NIP : 19690917 200604 2 011

Nuva, SP, M.Sc -

Diketahui,

Ketua Departemen

Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT NIP : 19660717 199203 1 003

Page 8: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

vi

Tanggal Lulus :

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan

terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan

kontribusi serta kerjasama dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Alm. Ibunda tercinta Suyatni, Ayahanda Susanto, Kakak ku Nur Rohman,

adik ku Nur Fatimah, Lek Nurul, Mba Reni, Mas Agus serta keluarga besar

yang telah memberikan kasih sayang, motivasi, dukungan moril maupun

materil, serta limpahan doa yang tak pernah putus kepada penulis.

2. Dr. Meti Ekayani, S.Hut, M.Sc selaku dosen pembimbing pertama dan Nuva,

SP, M.Sc selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberikan waktu,

tenaga, arahan, motivasi untuk memberikan bimbingan dengan penuh

kesabaran serta kebaikan yang sangat membatu penulis selama ini.

3. Dr. Ir. Ahyar Ismail, M.Agr atas kesediannya menjadi dosen penguji utama

dan Rizal Bahtiar, S.Pi, M.Si selaku dosen penguji perwakilan departemen

yang telah bersedia meluangkan waktu serta memberikan kritik dan saran

bagi perbaikan skripsi ini.

4. Bpk. Kamal Alatas selaku pengawas Taman Menteng dan Ibu Reyna dari

Dinas Pertamanan dan Pemakaman Prov. DKI Jakarta, Seksi Taman Kota dan

Lingkungan, Bidang Taman Kota; Bpk. M Fajar Sauri selaku Kepala Bidang

Taman Kota; serta para pekerja taman yang memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melakukan penelitian dan informasi yang telah diberikan.

5. Sahabat penulis: Anggi P.A, Ninggar, Sausan, Indri, Anggi A.O, Mimi,

Ajeng, Fauziah, Imam, Sandy, Yogi, Husen, Nany, Neno, Cipie, Ijal. Rekan

satu bimbingan skripsi: Mirza, Dyah, Nurul, Novalita, Evy, Erwan, Shinta.

Sahabat tersayang di Kost Harmony 1: Sakinah, Dinia, Citra, Ana, Yona,

Rumi, Rathih, Risma, Riska, Nobi serta keluarga besar ESL 45 yang tidak

bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas berbagai ilmu, kebersamaan,

keceriaan, kesedihan, doa, semangat, bantuan, dan dukungan kalian.

Page 9: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

vii

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam membantu

proses persiapan hingga selesai penyusunan skripsi ini. Semoga kebaikan

yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini

merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Judul skripsi ini adalah “Nilai dan Manfaat Ekonomi Keberadaan Taman

Kota Menteng, Jakarta Pusat sebagai Salah Satu Bentuk Pemanfaatan Ruang

Terbuka Hijau”. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran mengenai

persepsi multistakeholder terhadap fungsi keberadaan Taman Menteng,

mengetahui besarnya nilai ekonomi keberadaan Taman Menteng, dan

menganalisis manfaat ekonomi yang ditimbulkan dari kegiatan di Taman Menteng

terhadap masyarakat.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak khususnya

kepada pengelola Taman Menteng dan taman kota lainnya dalam rangka

pengembangan dan pengelolaan taman.

Bogor, Februari 2013

Nur Elok Faiqoh H44080107

Page 10: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

viii

Page 11: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

viii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN . .......................................................................... ii

RINGKASAN .................................................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ v

UCAPAN TERIMAKASIH ........................................................................... vi

KATA PENGANTAR . ................................................................................... vii

DAFTAR TABEL . ......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR . ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii

I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 6 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 8 1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 9 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 9 II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 11

2.1 Konsepsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) .......................................... 11 2.1.1 Pengertian dan Tujuan RTH .................................................. 12 2.1.2 Tipologi RTH ......................................................................... 12 2.1.3 Fungsi RTH ...................................................... ..................... 13 2.1.4 Bentuk RTH ........................................................................... 14 2.2 Taman Kota ................................................................................... 15 2.3 Analisis Deskripsi Berdasarkan Persepsi ...................................... 16 2.4 Nilai Keberadaan (Existence Value) .............................................. 16 2.4.1 Contingent Valuation Method (CVM) ...... ............................ 17 2.4.2 Biaya Pengganti (Replacement Cost) ................................... 18 2.5 Manfaat Ekonomi Taman Kota ...................................................... 19 2.6 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 21 2.6.1 Penelitian Mengenai Nilai Ekonomi Taman .......................... 21 2.6.2 Penelitian Terhadap Keberadaan RTH .................................. 22 III. KERANGKA PEMIKIRAN ................................................................. 23

IV. METODE PENELITIAN ....................................................................... 28

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 28 4.2 Jenis dan Sumber Data .................................................................... 28 4.3 Metode Pengambilan Sampel .......................................................... 29 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data............................................ 30

Page 12: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

ix

4.4.1 Persepsi Multistakeholder terhadap Fungsi Keberadaan Taman Menteng ..................................................................... 31

4.4.2 Pendugaan Nilai Ekonomi Keberadaan Taman Menteng ...... 32 4.4.3 Analisis Manfaat Ekonomi dari Kegiatan di Taman Menteng

dengan Mengestimasi Perubahan Pendapatan Masyarakat .... 37

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN ................................................. 39

5.1 Gambaran Umum Kawasan Taman Menteng ............................... 39 5.2 Sejarah Taman Menteng ................................................................ 40 5.3 Operasional Pengelolaan Taman Menteng .................................... 42 5.4 Karakteristik Umum Pengunjung Taman Menteng ........................ 44 5.5 Karakteristik Umum Masyarakat Sekitar Taman Menteng ............ 48

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 51

6.1 Potensi Pemanfaatan Taman Menteng .......................................... 51 6.2 Persepsi Multistakeholder terhadap Keberadaan Taman Menteng . 56

6.2.1 Kondisi Taman Menteng ........................................................ 57 6.2.2 Kegiatan yang Dilakukan di Taman Menteng........................ 60 6.2.3 Perbaikan Fasilitas Taman Menteng ..................................... 62

6.2.4 Dampak Negatif Keberadaan Taman Menteng ..................... 65 6.2.5 Pentingnya Keberadaan Taman Menteng ............................. 67

6.3 Nilai Ekonomi Keberadaan Taman Menteng .................................. 74 6.3.1 Pendekatan Teknik Biaya Pengganti (Replacement Cost) .... 75 6.3.2 Pendekatan Metode CVM ..................................................... 76

6.4 Manfaat Ekonomi Keberadaan Taman Menteng ............................ 83 6.4.1 Perubahan Pendapatan Masyarakat Dengan dan Tanpa Adanya Taman Menteng ........................................................ 87

6.4.2 Proporsi Pendapatan Masyarakat dari Adanya Taman Menteng terhadap Total Pendapatan ...................................... 89

VII. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 93

7.1 Simpulan ........................................................................................ 93 7.2 Saran .............................................................................................. 94

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 96

LAMPIRAN ...................................................................................................... 100

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 111

Page 13: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

x

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Kualitas dan Baku Mutu Udara Prov. DKI Jakarta 2009-2011 ............. 2

2. Jumlah Kendaraan Bermotor Prov. DKI Jakarta 2008-2010 ................. 3

3. Luas Ruang Terbuka Hijau Provinsi DKI Jakarta.................................. 4

4. Penelitian Mengenai Nilai Ekonomi Taman Kota ................................. 21

5. Penelitian Mengenai Ruang Terbuka Hijau ........................................... 22

6. Matriks Analisis Data ............................................................................. 30

7. Indikator Kriteria Kategori Penilaian Kondisi Taman Menteng ........... 31

8. Karakteristik Responden Pengunjung Taman Menteng ......................... 45

9. Karakteristik Responden Masyarakat Sekitar Taman Menteng ............. 49

10. Persepsi Multistakeholder Mengenai Kondisi Taman Menteng .......... 58

11. Persepsi Multistakeholder Mengenai Kegiatan yang Dilakukan Saat di Taman Menteng ........................................................................ 61

12. Persepsi Multistakeholder terhadap Perbaikan Fasilitas ...................... 63

13. Persepsi Multistakeholder terhadap Fungsi Keberadaan Taman Menteng ................................................................................................. 68

14. Rincian Biaya Keseluruhan Pembangunan dan Pemeliharaan Taman Menteng Tahun 2012 (Rupiah) .............................................................. 76

15. Distribusi Nilai WTP Taman Menteng .................................................. 79

16. Manfaat Ekonomi Keberadaan Taman Menteng Bagi Masyarakat ....... 83

17. Penyerapan Tenaga Kerja Taman Menteng ........................................... 85

18. Jumlah Unit Usaha dan Jenis Usaha di Taman Menteng ...................... 86

19. Pendapatan Rata-rata Masyarakat Dengan dan Tanpa Adanya Taman Menteng (Rupiah/Bulan) ........................................................................ 88

20. Proporsi Pendapatan Rata-rata Masyarakat dari Kegiatan Wisata di Taman Menteng terhadap Pendapatan Total Tahun 2012 ................. 90

Page 14: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Ruang Terbuka Hijau ............................................................................. 12

2. Skema Kerangka Alur berpikir ............................................................. 27

3. Area Parkir Taman Menteng ................................................................. 52

4. Rumah Kaca Taman Menteng ................................................................ 52

5. Area Olahraga Taman Menteng ............................................................ 53

6. Pemanfaatan Area Taman ...................................................................... 54

7. Area Bermain Anak Taman Menteng .................................................... 55

8. Pemanfaatan Basement Gedung Parkir Taman Menteng ....................... 55

9. Monumen Kenangan Persija ................................................................ 56

10. Rambu Taman, Biopori, Tempat Sampah, Kolam Air Mancur Taman Menteng.................................................................................................. 56

11. Tutupan Lahan oleh Tanaman Pada Tahun 2008 dan 2012 ................... 60

12. Dampak Negatif Keberadaan Taman Menteng ...................................... 66

13. Persepsi Multistakeholder Mengenai Perlunya Penambahan Jumlah RTH di Jakarta ...................................................................................... 73

14. Nilai WTP Per Kelompok Responden di Taman Menteng .................... 77

Page 15: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Pembagian Jenis-jenis RTH Publik dan RTH Privat ....................... 101

2. Jenis, Fungsi dan Tujuan Pembangunan RTH ................................. 102

3. Rincian Data Nilai WTP dari Masing-masing Responden ............... 104

4. Rincian Pendapatan Unit Usaha/Bulan Taman Menteng ................... 107

5. Rincian Pendapatan Para Pekerja Taman Menteng .......................... 108

6. Peta Lokasi Taman Menteng ............................................................. 109

7. Rencana Desain Awal Pembangunan Taman Menteng .................... 110

Page 16: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jakarta merupakan ibu kota yang menjadi salah satu pusat perekonomian

di Indonesia. Hampir semua pusat pemerintahan, industri, dan perdagangan

Indonesia berada di kota ini. Perkembangan Jakarta yang pesat ternyata telah

mengubah wujud kota yang maju secara ekonomi namun cenderung mundur

secara ekologi (Yuleff, 2008). Pada dasarnya pembangunan merupakan

pendayagunaan sumberdaya dan lingkungan sehingga memberikan manfaat serta

kesejahteraan bagi masyarakat dan kualitas lingkungan yang baik agar tetap

terjaga (Manik, 2009). Pembangunan kota selalu menimbulkan dampak

lingkungan, baik positif maupun negatif. Kenyataannya, pembangunan kota yang

menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi semata cenderung bertentangan

dengan prinsip pelestarian lingkungan.

Selain itu, berbagai aktivitas masyarakat juga akan mempengaruhi kualitas

lingkungan sekitarnya. Kualitas lingkungan akan berkaitan erat dengan kualitas

hidup penghuninya. Semakin lengkap fasilitas umum yang dapat dijangkau oleh

semua penduduk kota, berarti semakin baik kualitas hidup kolektif penduduk

yaitu kualitas hidup kota. Akan tetapi, saat ini kondisi Jakarta menunjukkan

penurunan kualitas lingkungan seperti meningkatnya polusi udara seperti yang

terlihat pada Tabel 1.

Page 17: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

2

Tabel 1. Kualitas dan Baku Mutu Udara Provinsi DKI Jakarta Menurut Lokasi Pengukuran Tahun 2009-2011

Lokasi Pengukuran Metode Sesaat (µg/Nm³)

NO2 SO2 TSP Pb

2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011

I. Daerah Pemukiman

1. Dinas Pertamanan 15.63 15.63 - 4.73 4.73 - 114 114 - 0.021 0.021 -

2. Kantor Kec.Ciliwung 32.33 32.33 - 8.24 8.24 - 264 264 - 0/009 0/009 -

3. Kantor Kel.Tebet 56.34 56.34 63.76 7.61 7.61 33.25 154 154 178.11 0.011 0.011 0.012

4. Masjid Al-Firdaus 25.05 25.05 54.77 6.49 6.49 57.47 168 168 111.33 0.021 0.021 0.019

5. IPAK Lubang Buaya 18.65 18.65 - 4.58 4.58 - 162 162 - 0.006 0.006 -

II. Daerah Industri

1. PT JIEP Pulo Gadung 28.5 28.5 21.12 10.06 10.06 28.89 296 296 349.78 0.009 0.009 0.022

III. Daerah Perkantoran

1. Mesjid Istiqlal 22.46 22.46 29.43 8.92 8.92 40.11 151 151 102.06 0.007 0.007 0.040

2. Kuningan (BPLHD ) 44.58 44.58 50.57 5.03 5.03 24.73 170 170 93.83 0.0014 0.0014 0.008

IV. Daerah Rekreasi

1. Dunia Fantasi Ancol 23.39 22.46 53.90 9.23 8.92 30.31 170 151 109.39 0.004 0.004 0.012 Sumber: BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Diolah (2012) Keterangan: Kriteria Ambien Kualitas Udara (Bilai Baku Mutu)

- Nitrogen Dioksida (NO2) = 0.0500 ppm = 92.00 µg/Nm3/24jam - Sulfur Dioksida (SO2) = 0.1000 ppm = 260 µg/Nm3/24jam - TSP = 150 (µg/m3) = 230 µg/m3/24jam

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa untuk menentukan kualitas

udara dapat dilihat dari empat parameter (NO2, SO2, TSP, Pb). Berdasarkan

empat parameter yang diukur oleh stasiun pemantauan yang berbeda dalam

penentuan kualitas udara dapat diketahui telah terjadi penurunan kualitas udara di

Jakarta tiap tahunnya. Walaupun memang belum melewati kriteria ambien

kualitas udara berdasarkan BPLHD Jakarta yang telah ditentukan, akan tetapi

tingkat pencemaran udara terus meningkat. Salah satu penyebabnya adalah makin

meningkat polusi udara terutama dari pertumbuhan kendaraan bermotor di Jakarta

yang cukup tinggi. Tabel 2 memperlihatkan peningkatan jumlah kendaraan

bermotor di Jakarta dari tahun 2008-2010.

Page 18: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

3

Tabel 2. Jumlah Kendaraan Bermotor Provinsi DKI Jakarta 2008-2010

No Jenis Kendaraan Tahun 2008 2009 2010

1 Sepeda Motor 6 765 723 7 518 098 8 764 130 2 Mobil Penumpang 2 034 943 2 116 282 2 334 883 3 Mobil Bis 538 731 550 924 565 727 4 Mobil Beban/Truk 308 528 309 385 332 779

Total 9 647 925 10 494 689 11 997 519 Sumber: BPS Prov.DKI Jakarta 2011

Menurut Darmanto dan Sofyan (2012), transportasi merupakan salah satu

sektor yang menyumbang emisi pencemar udara yang cukup tinggi terutama dari

mini bus dan truk ringan untuk NO2 dan sepeda motor untuk CO. Emisi yang

dihasilkan dari sektor transportasi dalam ton pertahun untuk zat SO2 sebanyak

21.73%, NO2 92.27%, dan CO 99.94%. Sulitnya pengendalian terhadap jumlah

kendaraan memperburuk kualitas lingkungan Jakarta. Masalah lingkungan hidup

di perkotaan merupakan masalah yang kompleks. Menurut Irwan (2008)

pengelolaan lingkungan hidup di Jakarta merupakan upaya terpadu, meliputi

berbagai ilmu dari berbagai sektor seperti pemanfaatan, penataan, pemeliharaan

pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan dari berbagai intansi

pemerintah, swasta, perguruan tinggi, maupun masyarakat.

Pemekaran dan pengembangan kota cenderung terus meningkat dan

menimbulkan fenomena pembangunan fisik struktur menuju arah maksimal,

pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) menuju arah minimal, dan

kecenderungan mengubah wajah lingkungan alam (Salfifi, 1983). Semakin

berkurangnya keberadaan RTH dan bertambahnya dominasi lahan terbangun kota

berdampak pada keseimbangan ekosistem kota dengan indikasi penurunan

kualitas lingkungan perkotaan, banjir pada musim hujan, fenomena pulau panas

(urban heat island) pada musim kemarau, dan meningkatnya pencemaran udara

Page 19: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

4

kota (Joga dan Ismaun, 2012). Penentuan luas RTH, sebaiknya tidak hanya fokus

terhadap besarnya lahan (kuantitas), tetapi juga fungsinya (kualitas). Sebagian

besar penambahan RTH harus digunakan untuk kepentingan masyarakat.

Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) di wilayah Jakarta dikategorikan

menjadi 3 bagian, yaitu RTHK Pertamanan, RTHK Pertanian, RTHK Konservasi.

Masing-masing dikelola oleh intansi di lingkungan pemda, yaitu Dinas

Pertamanan, Dinas Pertanian, dan Dinas Kehutanan (Sugandhy dan Hakim, 2009).

Rencana umum tata ruang wilayah Jakarta 1985-2005 secara tegas mencantumkan

perlunya pembangunan pertamanan khususnya RTHK untuk menciptakan

lingkungan kota yang teratur, bersih, indah, teduh, dan sehat. Tindak lanjut dari

pembangunan tersebut Pemerintah Wilayah Jakarta membentuk instansi

pengelolaan ruang terbuka hijau yaitu Dinas Pertamanan dan Pemakaman.

Berdasarkan Tabel 3, terlihat bahwa terjadi peningkatan dalam segi luas RTH tiap

tahunnya mulai dari tahun 2008 hingga 2011 di Provinsi DKI Jakarta yang

dikelola oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman.

Tabel 3. Luas Ruang Terbuka Hijau Provinsi DKI Jakarta

No. Wilayah Kota Madya

Luas Ruang Terbuka Hijau Pertamanan Provinsi DKI Jakarta (m²)

2008 2009 2010 2011 1 Jakarta Pusat 3 796 144.29 4 175 621.29 4 175 820.29 4 175 820.29 2 Jakarta Utara 1 004 508.75 1 732 460.75 1 783 075.75 1 895 082.75 3 Kepulauan Seribu 44 995.00 44 995.00 44 995.00 4 Jakarta Barat 947 378.26 1 837 632.26 1 837 632.26 2 431 119.26 5 Jakarta Selatan 4 142 351.00 5 650 683.00 5 683 967.00 5 793 087.57 6 Jakarta Timur 11 055 685.00 12 788 628.00 12 958 377.79 13 027 211.87

Jumlah Total 20 946 067.30 26 230 020.30 26 483 868.09 27 367 316.74 Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman Prov. DKI Jakarta, Diolah (2012)

Berdasarkan UU Penataan Ruang No. 26 tahun 2007 luas RTH suatu

daerah adalah 30% dari luas wilayah administratif. Akan tetapi, pemerintah

Provinsi DKI Jakarta mencantumkan target RTH dalam RTRW DKI Jakarta yaitu

Page 20: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

5

sebesar 20%, namun hingga tahun 2011 realisasinya baru mencapai 9.8% dari

total luas kota Jakarta yaitu 7 639.83 km2 (Dinas Pertamanan dan Pemakaman

DKI Jakarta, 2011). Luasan RTH ini relatif sangat rendah dibandingkan dengan

luasan RTH yang disyaratkan bagi setiap kota di Indonesia yaitu sebesar 30%.

Pemda DKI Jakarta terus berupaya untuk meningkatkan RTH yang ada, salah

satunya dengan perencanaan penggabungan RTH publik dan privat.

Permasalahan penambahan RTH pada umumnya terkait erat dengan

ketersediaan lahan untuk RTH yang semakin bersaing dengan sektor

pembangunan lainnya. RTH yang sudah dibangun di Jakarta pada umumnya

belum efektif, seperti yang terjadi di sepanjang sisi kali sunter, dimana area yang

seharusnya berfungsi sebagai jalur hijau saat ini terlihat kumuh (Fajri, 2012).

Keberadaan RTH tidak boleh dikesampingkan dengan pembangunan di sektor

lain. Hal tersebut dikarenakan fungsi RTH sangatlah penting terutama dari fungsi

ekologis yang bisa mengatasi permasalahan lingkungan Kota. Menurut Irwan

(2008), masalah lingkungan kota di Jakarta dapat ditanggulangi dengan

mengembangkan penghijauan kota yang efektif, dirancang ke arah terbentuknya

struktur ekologis yang berfungsi melestarikan lingkungan yang nyaman dan sehat

berbentuk RTH. Peningkatan kuantitas dan kualitas penghijauan kota dalam

bentuk RTH mutlak diperlukan agar masyarakat Jakarta bisa merasakan kualitas

lingkungan yang lebih baik. Berdasarkan Pasal 74 dalam RTRW DKI Jakarta

tahun 2007 menjelaskan bahwa salah satu bentuk RTH publik di perkotaan

adalah sebagai taman kota.

Salah satu upaya penambahan RTH Publik berupa taman kota

direalisasikan oleh pemerintah DKI Jakarta dalam pembangunan Taman Kota

Page 21: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

6

Menteng Jakarta Pusat. Keberadaan Taman Menteng selain dimaksudkan untuk

mengembalikan fungsi utama kawasan tersebut sebagai Penyempurna Hijau

Rekreasi (PHR) juga berfungsi sebagai daerah resapan air, mereduksi polutan,

sumber oksigen, dan keindahan kota (Dinas Pertamanan dan Pemakaman, 2012).

Disisi lain, Taman Kota Menteng berfungsi sebagai wadah bertemunya satu

kelompok dengan kelompok lainnya untuk berbagai kegiatan positif. Taman kota

diperuntukkan sebagai penyeimbang antara area terbangun dan tidak terbangun

yang memiliki fungsi seperti area bermain, berolahraga, bersosialisasi, dan

aktivitas lain bagi masyarakat (Bappeda, 2009). Taman kota dapat menyerap hasil

negatif dari kegiatan kota seperti mereduksi potensi banjir, menyerap panas,

meredam kebisingan, mengurangi debu, serta membentuk habitat untuk berbagai

jenis burung dan menimbulkan lingkungan yang baik untuk kota (Joga dan

Ismaun, 2011). Oleh karena itu, keberadaan taman kota memiliki peranan penting

sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai nilai dan manfaat ekonomi

keberadaan Taman Menteng sebagai salah satu bentuk pemanfaatan RTH.

1.2 Perumusan Masalah

Taman Menteng awalnya merupakan Lapangan Sepak Bola Persija atau

lebih dikenal Stadion Persija Menteng. Pemerintah DKI Jakarta berupaya untuk

menambah RTH Publik dan juga menata lingkungan kawasan Menteng dengan

mengalihfungsikan Stadion Persija menjadi RTH publik yaitu berupa taman kota.

Maksud dan tujuan dari penataan tersebut adalah meningkatkan kualitas

lingkungan kota dan menyediakan ruang terbuka publik serbaguna yang dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat (Dinas Pertamanan dan Pemakaman, 2006). Hal

tersebut diperkuat lagi dengan Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 6 Tahun 1999

Page 22: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

7

tentang RTRW Provinsi DKI Jakarta, dimana status kawasan Taman Kota

Menteng adalah Penyempurna Hijau Rekreasi (PHR).

Konsep pengembangan yang dibentuk diharapkan dapat menyelaraskan

tiga fungsi Taman Menteng yaitu, fungsi ekologis, fungsi sosial budaya, dan

fungsi estetika (Dinas Pertamanan dan Pemakaman, 2012). Selain fungsi

utamanya sebagai daerah resapan air (fungsi ekologis), Taman Menteng juga

memberikan pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan akan kualitas

lingkungan yang baik, keindahan kota serta sarana hiburan masyarakat Jakarta

dari berbagai lapisan perekonomian. Pengunjung Taman Menteng bukan hanya

masyarakat lokal, tidak sedikit masyarakat luar Jakarta. Secara umum, Taman

Menteng memiliki konsep publik yang pengembangannya menitikberatkan pada

pelestarian dan perbaikan kualitas lingkungan. Selain itu, taman ini diharapkan

sebagai taman kota yang diperuntukkan bagi kegiatan wisata keluarga dan taman

interaktif masyarakat (Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2006).

Besarnya potensi yang dimiliki Taman Menteng sebagai penyeimbang

lingkungan dan penyedia sarana hiburan dan olahraga bagi masyarakat DKI

Jakarta menjadikan taman ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Beragam jenis

aktivitas dapat dilakukan pengunjung saat berada di kawasan ini. Bahkan

semenjak diresmikan pada tahun 2007, jumlah pengunjung Taman Menteng terus

mengalami peningkatan (Seksi Taman Kota dan Lingkungan, 2012). Peningkatan

jumlah pengunjung menunjukkan adanya minat lebih masyarakat terhadap

keberadaan Taman Menteng. Penggunaan fungsi lahan yang berkembang dan

meningkat di kawasan Taman Menteng diharapkan tidak mengakibatkan terjadi

penurunan kualitas keindahan dan fungsi utama dari taman kota itu sendiri, seperti

Page 23: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

8

yang terjadi di kawasan ini sebelumnya sebagai Stadion Persija Menteng. Oleh

karena itu, perlu adanya perhatian khusus oleh pengelola Taman Menteng,

pengunjung, masyarakat, dan pihak terkait dalam pemeliharaan agar kualitasnya

dapat terjaga secara berkelanjutan dan tetap menjadi sarana yang potensial sebagai

penyeimbang lingkungan.

Pengelolaan yang baik diharapkan dapat menjaga eksistensi Taman

Menteng sehingga tetap menjadi taman kota yang diharapkan oleh masyarakat.

Besarnya minat masyarakat yang datang untuk melakukan berbagai aktivitas di

Taman Menteng diharapkan dapat meningkatkan manfaat ekonomi bagi sebagian

masyarakat yang berusaha maupun bekerja di sekitar taman. Peningkatan jumlah

kunjungan berkaitan erat dengan penghasilan yang akan diterima oleh masyarakat

yang memiliki usaha di Taman Menteng. Berdasarkan perumusan masalah

tersebut terdapat permasalahan yang perlu dianalisis, yaitu :

1. Apa pentingnya keberadaan Taman Menteng ?

2. Berapa nilai ekonomi keberadaan Taman Menteng ?

3. Berapa besarnya manfaat ekonomi bagi masyarakat dengan adanya

keberadaan Taman Menteng ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, adapun tujuan dari penelitian :

1. Mengidentifikasikan persepsi multistakeholder terhadap fungsi keberadaan

Taman Menteng.

2. Mengetahui seberapa besar nilai ekonomi keberadaan Taman Menteng.

3. Menganalisis manfaat ekonomi yang ditimbulkan dari kegiatan wisata di

Taman Menteng.

Page 24: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

9

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut maka hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat bagi Pemda DKI Jakarta, khususnya Dinas

Pertamanan dan Pemakaman selaku pengelola taman kota dan para pengambil

kebijakan RTH terutama sebagai bahan rujukan untuk mengembangkan RTH

kedepannya. Selanjutnya, bagi pengelola Taman Menteng untuk melakukan

perbaikan dalam segi pengelolaan sarana maupun prasarana sehingga mampu

memberikan fasilitas pelayanan publik yang baik. Di sisi lain, dapat memberikan

peningkatan kesejahteraan bagi sebagian masyarakat sekitar yang memanfaatkan

keberadaan Taman Menteng. Bagi civitas akademik, penelitian ini diharapkan

dapat dijadikan pelengkap disiplin keilmuan ekonomi sumberdaya dan lingkungan

serta sebagai bahan tambahan dan rujukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya,

sedangkan bagi peneliti sendiri, penelitian ini sebagai bagian praktik dari berbagai

teori dan konsep yang telah dipelajari selama masa pendidikan di bangku

perkuliahan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian ini dilakukan pada kawasan Taman

Menteng, Jakarta Pusat dan tidak membandingkan dengan taman kota lainnya.

Penelitian ini menilai ekonomi keberadaan (existence value) Taman Menteng

tidak dinilai secara keseluruhan, namun lebih difokuskan kepada nilai dan

manfaat yang dirasakan penting bagi pengguna Taman Menteng tersebut. Manfaat

ekonomi keberadaan Taman Menteng terhadap masyarakat sekitar dalam

penelitian ini merupakan kontribusi pendapatan yang diterima masyarakat sebagai

lahan usaha dan lapangan pekerjaan hanya dari Taman Menteng. Proporsi

Page 25: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

10

pendapatan dihitung hanya dari pendapatan di Taman Menteng terhadap

pendapatan total. Unit usaha yang terkait penelitian ini merupakan unit usaha

kecil karena fokus terhadap masyarakat sekitar saja. Fungsi keberadaan Taman

Menteng dinilai berdasarkan multi pihak melalui analisis deskriptif dengan

pendekatan persepsi.

Page 26: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsepsi Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan merupakan bagian dari penataan

ruang kota. RTH berfungsi sebagai kawasan hijau pertamanan kota, kawasan hijau

hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan hijau kegiatan olahraga, dan

kawasan hijau pekarangan (Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1988

tentang Penataan ruang terbuka hijau di Wilayah Perkotaan).

2.1.1 Pengertian dan Tujuan RTH

Secara sistem, ruang terbuka hijau kota pada dasarnya adalah bagian dari

kota yang tidak terbangun yang berfungsi menunjang kenyamanan, kesejahteraan,

peningkatan kualitas lingkungan, dan pelestarian alam. Menurut Hakim (2010),

secara definitif ruang terbuka hijau adalah kawasan atau areal permukaan tanah

yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi perlindungan habitat

tertentu, sarana lingkungan kota, dan pengamanan dan atau budidaya pertanian.

Definisi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang mengacu pada Peraturan

Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 adalah area memanjang atau

jalur dan atau mengelompok yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat

tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja

ditanam. Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota adalah bagian dari ruang-ruang

terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan,

tanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung dan atau tidak

langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan,

kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut

(Departemen Arsitektur Lanskap IPB, 2005).

Page 27: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

12

2.1.2 Tipologi RTH

Berdasarkan tipologi RTH, secara fisik RTH dapat diklasifikasikan

menjadi RTH alami dan RTH non alami. RTH alami berupa habitat liar atau

alami, kawasan lindung, dan taman nasional. RTH non alami atau binaan seperti

taman kota, lapangan olahraga, kebun bunga, pemakaman, dan jalur hijau jalan.

Berdasarkan fungsinya, RTH diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung

manfaat ekologis, sosial budaya, estetika, dan ekonomi. Berdasarkan Pedoman

Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan

pembagian jenis-jenis RTH yang ada sesuai dengan tipologi RTH sebagaimana

Gambar 1.

Alami Ekologis Pola Ekologis Publik

Non Alami Sosial Budaya Pola Planologis Privat

Estetika

Ekonomi Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.05/PRT/M/2008

Gambar 1. Ruang Terbuka Hijau

Dari segi kepemilikan, RTH dibedakan ke dalam RTH publik dan RTH

privat. RTH publik, yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan publik atau lahan

yang dimiliki oleh pemerintah pusat maupun daerah. RTH privat atau non publik,

yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan milik privat (Departemen Arsitektur

Lanskap IPB, 2005). Pembagian jenis-jenis RTH publik dan RTH privat dapat

dilihat pada Lampiran 1. RTH publik maupun privat memiliki fungsi utama yaitu

Ruang Terbuka Hijau

Fisik Fungsi Struktur Kepemilikan

Page 28: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

13

fungsi ekologis dan fungsi tambahan, yaitu sosial budaya, ekonomi, estetika atau

arsitektural. Khusus untuk RTH dengan fungsi sosial seperti tempat istirahat,

sarana olahraga dan atau area bermain, maka RTH ini harus memiliki aksesibilitas

yang baik untuk semua orang, termasuk aksesibilitas bagi penyandang cacat.

Dalam penjelasan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang,

RTH publik terdiri dari taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur hijau

sepanjang jalan, sungai, dan pantai. RTH privat terdiri dari kebun/halaman

rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan. Status

kepemilikan RTH dapat berupa RTH publik yang penyediaan dan pemeliharaan

menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota, dan RTH privat atau non

publik yang penyediaan dan pemeliharaannya menjadi tanggung jawab pihak atau

lembaga swasta, perseorangan dan masyarakat yang dikendalikan melalui izin

pemanfaatan ruang oleh pemerintah kabupaten atau kota. Berdasarkan Pedoman

Penyediaan dan Pemanfaatan RTH di Kawasaan Perkotaan Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum No.05/PRT/2008 mengenai tujuan penyelenggaraan RTH

terdapat tiga tujuan. Pertama, menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan

resapan air. Kedua, menciptakan aspek planologis kota melalui keseimbangan

antara lingkungan alam dan binaan yang berguna untuk kepentingan masyarakat.

Ketiga, meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai sarana pengaman

lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, segar, indah, dan bersih.

2.1.3 Fungsi Ruang Terbuka Hijau

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai konsentrasi untuk melakukan

upaya penambahan RTH mengingat fungsi RTH yang sangat penting bagi

kehidupan manusia. Berdasarkan Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan RTH di

Page 29: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

14

Kawasan Perkotaan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.05/PRT/2008, Ruang

Terbuka Hijau memiliki dua fungsi yaitu sebagai fungsi utama (intrinsik) dan

fungsi tambahan (ekstrinsik). Fungsi utama yaitu fungsi ekologisnya, seperti

memberi jaminan pengadaan RTH menjadi bagian dari sirkulasi udara, pengatur

iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami dapat berlangsung

lancar, sebagai peneduh, produsen oksigen, penyerap air hujan, penyedia habitat

satwa, penyerap polutan media udara, air, tanah, dan penahan angin.

Fungsi tambahan RTH terbagi menjadi tiga fungsi. Pertama, fungsi sosial

dan budaya seperti menggambarkan ekspresi budaya lokal, media komunikasi

warga kota, tempat rekreasi, wadah dan objek pendidikan, penelitian, dan

pelatihan dalam mempelajari alam. Kedua, fungsi ekonomi seperti menjadi bagian

dari usaha pertanian, perkebunan, kehutanan sebagai sumber produk yang bisa

dijual seperti tanaman bunga, buah, dan sayuran. Ketiga, fungsi estetika seperti

meningkatkan kenyamanan, memperindah lingkungan kota, menstimulasi

kreativitas dan produktivitas warga kota, pembentukan faktor keindahan

arsitektural, menciptakan suasana serasi dan seimbang antara area terbangun dan

tidak terbangun (Diskominfomas Prov. DKI Jakarta, 2011). Manfaat yang dapat

diperoleh dari Ruang Terbuka Hijau Kota sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri

No. 14 Tahun 1988, antara lain memberikan kesegaran, kenyamanan dan

keindahan lingkungan, memberikan lingkungan yang bersih dan sehat bagi

penduduk kota, memberikan hasil produksi berupa kayu, daun, bunga dan buah.

2.1.4 Bentuk Ruang Terbuka Hijau

Berdasarkan fungsi dan tujuan pembangunan, terdapat delapan jenis

bentuk RTH, yaitu sebagai taman kota; jalur (tepian) sempadan sungai dan pantai;

Page 30: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

15

taman olahraga, bermain, relaksasi; taman pemakaman umum; pertanian kota; dan

taman (hutan) kota. Jenis pertama sebagai taman kota memiliki fungsi ekologis,

rekreatif, estetis dan olahraga dan dengan tujuan keindahan, mengurangi cemaran,

meredam kebisingan dan lain sebagainya. Jenis, fungsi, dan tujuan pembangunan

RTH lainnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

2.2 Taman Kota

Salah satu tipe hutan kota adalah tipe pemukiman. Hutan kota tipe

pemukiman dapat berupa taman dengan komposisi tanaman pepohonan yang

tinggi dikombinasikan dengan semak dan rerumputan. Taman adalah sebidang

tanah terbuka dengan luasan tertentu didalamnya ditanam pepohonan, perdu,

semak, dan rerumputan yang dapat dikombinasikan dengan kreasi dari bahan

lainnya. Pada umumnya taman dipergunakan untuk olahraga, bersantai, bermain,

dan sebagainya (Dahlan, 1992). Menurut Dahlan (1992), taman kota merupakan

salah satu bentuk dari hutan kota. Taman kota diartikan sebagai taman yang

ditanam dan ditata sedemikian rupa, baik sebagian maupun semuanya hasil

rekayasa manusia untuk mendapatkan komposisi tertentu yang indah. Setiap jenis

tanaman mempunyai karakteristik tersendiri baik menurut bentuk, warna, dan

teksturnya.

Taman kota mempunyai banyak fungsi (multifungsi) baik berkaitan

dengan fungsi hidroorologis, ekologi, kesehatan, estetika dan rekreasi. Taman

perkotaan yang merupakan lahan terbuka hijau dapat berperan dalam membantu

fungsi hidrologi dalam hal penyerapan air dan mereduksi potensi banjir.

Pepohonan melalui perakarannya yang dalam mampu meresapkan air ke dalam

tanah, sehingga pasokan air dalam tanah (water saving) semakin meningkat dan

Page 31: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

16

jumlah aliran limpasan air juga berkurang yang akan mengurangi terjadinya

banjir. Selain itu, terkait dengan fungsi ekologis taman kota dapat berfungsi

sebagai filter berbagai gas pencemar dan debu, pengikat karbon, pengatur iklim

mikro. Pepohonan yang rimbun dan rindang dapat terus-menerus menyerap dan

mengolah gas karbondioksida (CO2), sulfur oksida (SO2), ozon (O3),

nitrogendioksida (NO2), karbon monoksida (CO), dan timbal (Pb) yang

merupakan 80 persen pencemar udara kota, menjadi oksigen segar yang siap

dihirup warga setiap saat (Atmojo, 2007).

2.3 Analisis Deskripsi Berdasarkan Persepsi

Persepsi menurut Applebaum (1973) adalah suatu proses interpretasi yang

dilakukan seseorang terhadap realitas yang diterimanya. Rakhmat (2005)

menyatakan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang obyek atau hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan penafsiran pesan.

Definisi yang lebih komprehensif dikemukakan oleh Hubeis (2007) yang

mengungkapkan bahwa persepsi adalah proses dimana suatu individu

berhubungan dengan berbagai hal diluar dirinya lalu mencoba memberinya makna

yang dikaitkan dengan kondisi dirinya dan dimana dia berada. Intinya, seseorang

mempersepsikan sesuatu karena dia mampu menangkap sesuatu tersebut dari

inderanya dan juga dia memiliki berbagai kerangka rujukan yang memungkinkan

untuk menginterpretasikan, memahami, dan memberi makna terhadap sesuatu.

2.4 Nilai Keberadaan (Existence Value)

Nilai keberadaan (Existence Value) adalah manfaat yang dirasakan oleh

masyarakat dari keberadaan ekosistem atau spesies yang ada, terlepas dari apakah

sumberdaya tersebut digunakan atau tidak (Barton, 1994). Sementara itu,

Page 32: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

17

menurut Dziegielewska (2009) nilai keberadaan merupakan cerminan dari nilai

yang diberikan oleh masyarakat lebih karena manfaat keberadaan suatu barang

atau jasa tertentu. Penetapan nilai keberadaan dapat digunakan melalui

pendekatan harga pasar maupun non pasar. Teknik pendekatan harga pasar, yaitu

pendekatan produktivitas, pendekatan modal manusia (Human Capital) atau

pendekatan nilai yang hilang, dan pendekatan biaya kesempatan (Oportunity

Cost). Terdapat beberapa teknik pendekatan produktivitas yang biasa digunakan,

yaitu (a) perubahan produktivitas, (b) biaya pengganti atau Replacement Cost,

dan (c) biaya pencegahan atau Prevention Cost. Teknik pendekatan non pasar

dapat dilakukan melalui metode nilai hedonis (Hedonic Pricing), metode biaya

perjalanan (Travel Cost), metode kesediaaan membayar atau kesediaan menerima

(Contingent Valuation), dan metode Benefit Transfer (Dhewanthi, et al, 2007).

2.4.1 Contingent Valuation Method (CVM)

Kesediaan berkorban masyarakat terhadap keberadaan suatu sumberdaya

dapat dihitung menggunakan Contingent Valuation Method (CVM). CVM yaitu

metode dengan teknik survei untuk menanyakan secara langsung kepada para

penduduk yang berada disekitar kawasan taman tentang keberadaannya melalui

nilai atau harga yang mereka berikan terhadap suatu komoditi seperti barang

lingkungan yang tidak memiliki harga pasar baik barang maupun jasa

lingkungan. Pendekatan ini dilakukan dari asumsi bahwa dengan adanya manfaat

yang dirasakan penduduk sekitar kawasan taman maka mereka akan mau

berkorban (willingnes to pay/WTP) atau kemauan untuk membayar guna

mempertahankan suatu barang lingkungan yang telah memberikan manfaat bagi

mereka, baik sekarang maupun untuk masa yang akan datang. Penetapan

Page 33: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

18

menggunakan WTP didasarkan karena individu atau masyarakat sekitar tidak

memiliki hak atas barang dan jasa yang dihasilkan dari sumberdaya alam tersebut

karena taman kota merupakan ruang publik dengan kepemilikan pemerintah

(Fauzi, 2006). Nilai WTP dimaksudkan untuk mendapatkan besarnya penawaran.

Konsep dasar bagi semua teknik penilaian ekonomi adalah kesediaan

membayar (willingnes to pay) dari individu untuk sumberdaya alam atau jasa

lingkungan yang diperolehnya atau kesediaan untuk menerima kompensasi akibat

adanya kerusakan lingkungan di sekitarnya (Pearce dan Moran, 1984). Menurut,

Fauzi (2006) WTP merupakan keinginan membayar seseorang terhadap barang

dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan. Keinginan

membayar tersebut didasarkan pada survei yang diperoleh secara langsung dari

responden yang langsung diungkapkannya secara lisan maupun tertulis.

Sementara menurut Haab dan McConnel (2002) dalam Fauzi (2006), pengukuran

WTP dapat diterima dengan syarat WTP tidak memiliki batas bawah yang negatif,

batas atas WTP tidak boleh melebihi pendapatan, dan adanya konsistensi

keacakan pendugaan perhitungannya.

2.4.2 Biaya Pengganti (Replacement Cost)

Teknik biaya pengganti atau replacement cost merupakan suatu teknik

yang terdapat pada pendekatan produktivitas. Pendekatan produktivitas digunakan

untuk memberikan harga SDA dan lingkungan sedapat mungkin menggunakan

harga pasar yang sesungguhnya. Biaya pengganti yaitu suatu teknik yang

mengidentifikasikan biaya pengeluaran untuk perbaikan lingkungan hingga

mencapai atau mendekati keadaan semula. Biaya yang diperhitungkan untuk

mengganti SDA yang rusak dan kualitas yang menurun atau karena praktek

Page 34: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

19

pengelolaan SDA yang kurang sesuai dapat menjadi dasar penaksiran manfaat

yang diperkirakan dari suatu perubahan (Dhewanti, 2007).

Metode biaya pengganti memiliki beberapa keunggulan, antara lain dapat

mengatasi kesalahan penghitungan akutansi yang menggunakan nilai saat ini,

berpotensial untuk digunakan secara transparan, sangat cocok untuk menilai suatu

aset saat terjadi inflasi yang tinggi, dan dapat menjadi dasar penentuan keputusan

untuk memasuki suatu pasar. Kekurangan yang dimiliki biaya pengganti adalah

menjadi subjektif dikarenakan nilai saat ini sulit untuk ditentukan, membutuhkan

penghitungan yang akurat apabila menggunakan nilai sekarang apabila terjadi

pergantian teknologi, mengabaikan nilai keoptimalan, dan dapat terjadi

overestimate dari suatu aset yang dinilai. Menurut Jones, et al (2000), biaya

pengganti terkadang dianggap kategori spesial dalam preventive expenditure,

dimana perhitungannya dengan mengestimasi nilai kerusakan lingkungan

berdasarkan jumlah yang dimiliki untuk dikeluarkan dalam memperbaiki

lingkungan ke keadaan sebelum kerusakan. Maka, kejadian seperti polusi dihitung

sebagai potensi dan secara aktual biaya pembersihan mungkin dapat menjadi

indikator yang baik menilai pengukuran pencegahan.

2.5 Manfaat Ekonomi Taman Kota

Pembangunan taman kota merupakan suatu proyek pemerintah untuk

memberikan pelayanan publik berupa penghijauan kota. Definisi proyek adalah

kegiatan investasi atau pengalokasian kembali sumberdaya-sumberdaya yang

direncanakan serta mempertimbangkan individu atau masyarakat seluruhnya yang

mendapat keuntungan sebesar-besarnya atau mengalami kerugian dari

pelaksanaan suatu proyek (Gittinger, 2008 dan Hanley dan Spash, 1993). Analisa

Page 35: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

20

proyek diperlukan untuk menentukan dan menilai biaya-biaya dan manfaat-

manfaat yang akan timbul dengan usulan proyek dan membandingkan keduanya

dalam situasi tanpa proyek (Gittinger, 2008).

Manfaat adalah tambahan bagian yang diperoleh atau dirasakan oleh

individu atau masyarakat sebagai akibat adanya investasi baik yang dirasakan

langsung maupun tidak langsung. Manfaat langsung (direct benefit) yaitu manfaat

yang secara nyata dan langsung dapat dirasakan sebagai akibat proyek

(Departemen ESL, 2008). Manfaat langsung dengan adanya taman kota misalnya

tempat rekreasi, olahraga, kesejukan, penyerapan tenaga kerja, dan lainnya.

Manfaat tidak langsung (indirect benefit) yaitu manfaat yang secara tidak

langsung ditimbulkan karena adanya proyek. Manfaat tidak langsung dengan

adanya taman kota bisa berupa daerah resapan air, penyerap polusi, dan peredam

kebisingan. Selain itu, manfaat proyek juga bisa berupa manfaat yang tidak bisa

dihitung (intangible benfit) dan manfaat yang bisa dihitung (tangible benefit).

Intangible benfit yaitu manfaat yang secara tidak langsung dapat dinikmati

masyarakat tetapi sulit dihitung seperti keindahan kota karena adanya taman kota.

Tangible benefit yaitu manfaat yang dihasilkan suatu proyek yang bisa dihitung.

Menurut Tyrvainen (2001) manfaat suatu taman kota dapat diukur dan dihitung

nilai manfaatnya. Parameter yang dihitung antara lain seperti: kesediaan

membayar untuk rekreasi, sebagai penghasil kayu dan non-kayu, kesejukan dan

kenyamanan. Menurut Dahlan (2004) manfaat penghijauan kota dapat dihitung

secara ekonomi. Berikut nilai ekonomi yang dapat dihitung dari adanya taman

kota, seperti hasil kayu dan non kayu, tempat pesta, berdasarkan nilai ekologisnya

(produksi oksigen, kesejukan dan kenyamanan, penyerapan pencemaran udara,

Page 36: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

21

dan produksi air tanah), dan penyerapan tenaga kerja. Vanhove, 2005

mengemukakan bahwa dampak ekonomi dari kegiatan wisata adalah: peningkatan

atau pembangkit pendapatan (income generation), peningkatan tenaga kerja,

peningkatan pendapatan dari pajak, efek keseimbangan pembayaran, perbaikan

struktur ekonomi daerah wisata, mendorong kegiatan usaha dan kerugian

ekonomi. Suatu pendapatan dari kegiatan usaha dapat dikatakan sebagai

pendapatan pokok jika memiliki persentase terhadap pendapatan total sebesar

>70%, pendapatan sampingan antara 30-70%, dan cabang pendapatan <30%

(Soehadji, 1995 dalam Soetanto, 2002).

2.6 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian sebelumnya yang dijadikan referensi untuk

penyempurnaan penelitian ini seperti penelitian tentang keberadaan ruang terbuka

hijau dan penilaian ekonomi terhadap keberadaan taman kota.

2.6.1 Penelitian Mengenai Nilai Ekonomi Taman

Penelitian yang memperhitungkan nilai ekonomi suatu taman kota telah

dilakukan oleh Harnik dan Welle (2006) dan Harnik, (2011). Hasil penelitian

tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Penelitian Mengenai Nilai Ekonomi Taman Kota

No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

Page 37: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

22

No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Harnik “The Economic Benefit of The Park and Recreation System of Virginia Beach, Virginia”

Penelitian ini menilai ekonomi dari adanya taman di pantai Virginia dengan luas 33 640 hektar. Mengukur manfaat penggunaan langsung menggunakan konsep Willingness to Pay. Terdapat tujuh faktor untuk menilai manfaat ekonomi dalam penelitian ini diantaranya udara bersih ($4,5 juta), air bersih ($1,5 juta), pariwisata ($295 juta), penggunaan langsung ($337 juta), kesehatan ($38 juta), nilai properti ($10,2 juta), dan hubungan sosial masyarakat ($3,9juta). Estimasi nilai total manfaat ekonomi Taman Pantai Virginia adalah $ 691 166 971

2. Harnik dan Welle

”Measuring The Economic Value of a City Park System-The Economic Value of Direct Use in Boston”

Luas area taman ini sebesar 5 040 hektar. Mengukur manfaat penggunaan langsung didasarkan pada satuan hari menggunakan konsep Willingness to Pay dengan metode yang dikembangkan oleh US Army Corps Engineers. Aktivitas yang dilakukan oleh pengunjung diberikan nilai satuan dollar per aktivitasnya. Fasilitas atau kegiatan terdiri dari penggunaan taman secara umum (taman bermain, jalan, duduk,dll), penggunaan fasilitas olahraga (tennis, sepedaan, berenang, dll), dan penggunaan khusus (golf, festifal, konser, atraksi, dll) yang masing-masing memiliki nilai total berturut-turut sebesar $ 146 230 236, $ 147 812 453, dan $ 60 309 713. Sehingga didapatkan nilai ekonomi total penggunaan langsung sebesar $ 335 352 402

2.6.2 Penelitian Mengenai Keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Penelitian mengenai ruang terbuka hijau telah dilakukan oleh beberapa

peneliti, diantaranya adalah Hasanah (2011) dan Yuliasari (2008). Hasil penelitian

tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Penelitian Mengenai Ruang Terbuka Hijau No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Hasanah “Pengaruh Keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) terhadap harga lahan di permukiman (Studi kasus : Kelurahan Kelapa Gading

Faktor yang secara nyata mempengaruhi lahan di Kelurahan Kelapa Gading Timur (KGT) adalah jarak terhadap RTH Publik dan kenyamanan lingkungan, berdasarkan hasil model regresi double log dengan R² adjust 83,8%. Sedangkan di Kelurahan Kelapa Gading Barat (KGB) variabel yang mempengaruhi harga lahan adalah luas lahan

Page 38: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

23

No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

Timur dan Kelapa Gading Barat”

dan luas RTH Privat dengan hasil model regresi double log dengan R² adjust 85,3%

2. Yuliasari “Distribusi Spasial Ruang Terbuka Hijau berdasarkan pengelolaan RTH di Provinsi DKI Jakarta”

Delineasi diatas citra IKONOS diketahui jumlah RTH yang dikelola pemerintah Provinsi DKI sebesar 2 567,63 ha. Masing-masing terdiri dari Dinas Pertamanan dan Pekerjaan Umum sebesar 0,81%, Dinas Pertanian dan Kehutanan sebesar 2%, Dinas Pemuda dan Olahraga sebesar 0.32%, dan Dinas Pemakaman sebesar 0,45%. Luas RTH di DKI Jakarta melalui delineasi didapatkan sebesar 3.88% sedangkan laporan dari intansi pemerintah tahun 2006 sebesar 10.93%.

Page 39: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Pembangunan fisik dan ekonomi yang sejalan dengan perlindungan

lingkungan harus dilaksanakan secara simultan, agar tercapai pembangunan yang

berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

didefinisikan sebagai upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan

hidup, termasuk sumberdaya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin

kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa

depan (UU No. 23 Tahun 1997). Pertumbuhan ekonomi disertai pesatnya

peningkatan penduduk, perkembangan teknologi serta kegiatan industri

menimbulkan berbagai masalah lingkungan, terutama daerah perkotaan seperti

DKI Jakarta. Permasalahan lingkungan Jakarta yang makin meningkat membuat

Jakarta sulit keluar dari bencana banjir, krisis air bersih, kemacetan lalu lintas,

pencemaran udara yang membuat kondisi Jakarta makin terpuruk. Bahkan

berdasarkan pengamatan 30 tahun terakhir ini, kenaikan suhu rata-rata udara di

kota Jakarta hampir mencapai 5°C (Wardhana, 2010). Permasalahan tersebut akan

menjadi beban bagi lingkungan Jakarta bila tidak ada upaya untuk meminimalkan

dampaknya.

Salah satu upaya pencegahan untuk memperbaiki kualitas lingkungan

adalah meningkatkan kualitas lingkungan. Pemerintah DKI telah berupaya

melakukan perlindungan lingkungan dengan baku mutu lingkungan dari beberapa

peraturan perundangan yang telah dibuat seperti SK Gubernur DKI Jakarta No.

1222 Tahun 1990 tentang baku mutu udara emisi kendaraan bermotor (Siahaan,

2004). Di sisi lain, diperlukan pula suatu upaya penataan lingkungan yang baik,

serasi, dan seimbang pada sistem perencanaan yang baik berupa tata ruang.

Page 40: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

24

Sistem tata ruang merupakan pengelolaan lingkungan dalam berbagai fungsi yang

didasarkan pada karakter, sifat, corak, dan potensi dari tata lingkungan itu sendiri

(Siahaan, 2004). Adanya sistem tata ruang maka dengan mudah dapat diketahui

kemampuan suatu ekosistem lingkungan atau sumberdaya alamnya. Setiap daerah

dibuatkan tata ruang sesuai karakter ekosistemnya. DKI Jakarta memiliki rencana

tata ruang yang berlandaskan hukum, yaitu Rencana Umum Tata Ruang (RUTR)

DKI Jakarta.

Salah satu bagian dalam RUTR DKI Jakarta terdapat Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) mengenai kegiatan perlindungan dan pemeliharaan lingkungan

yang sehat dan aman sehingga mampu memperbaiki kondisi kehidupan yang

ramah lingkungan dan berkelanjutan. Salah satunya adalah membangun Ruang

Terbuka Hijau (RTH). RTH sebagai penyeimbang ekosistem kota, baik itu sistem

hidrologi, klimatologi, keanekaragaman hayati, maupun sistem ekologi lainnya

yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup, estetika kota, kesehatan, dan

kesejahteraan masyarakat (Joga dan Ismaun, 2011). Sejauh ini, luas RTH Jakarta

masih belum memenuhi kriteria yang disyaratkan UU Penataan Ruang No. 26

Tahun 2007 yaitu sebesar 30%. Keterbatasan lahan, dana yang tersedia, dan

mahalnya harga tanah menjadi kendala pemerintah daerah Jakarta sulit

memasukkan target RTH 30% ke dalam RTRW kota. Meskipun demikian,

pemerintah DKI terus berupaya lebih lanjut untuk memperbaiki, menyelaraskan,

menyempurnakan, dan meningkatkan RTH kota berupa ruang hijau publik yang

salah satunya adalah taman kota.

Taman Kota Menteng merupakan salah satu taman kota upaya pemerintah

DKI Jakarta untuk menambah RTH Publik guna mencapai target RTRW DKI

Page 41: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

25

Jakarta sebesar 20%. Taman Menteng dibangun di lahan seluas ± 24 546 m2 yang

awalnya merupakan Stadion Persija Menteng. Pembangunan taman ini dirancang

dengan tujuan utama memperbaiki kualitas lingkungan bagi masyarakat Menteng,

keindahan kota, dan memberikan taman interaktif bagi masyarakat yang nyaman,

indah, menarik, dan nyaman (Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta,

2012). Pada dasarnya taman kota adalah taman umum pada skala kota yang

peruntukannya sebagai fasilitas untuk rekreasi, olahraga, dan sosialisasi

masyarakat di kota yang bersangkutan (Arifin et al, 2007). Menurut Eckbo (1964)

dalam Arsyanur (2008), taman kota merupakan ruang dengan penggunaan

terbatas dengan bentuk yang fleksibel dibangun dengan kontruksi serendah

mungkin dengan menggunakan material alami secara maksimal. Tekanan terhadap

stres yang biasa dialami oleh penduduk kota dapat dikurangi dengan cara rekreasi

di alam terbuka seperti taman kota. Rekreasi pada kawasan taman kota bertujuan

untuk menyegarkan kembali kondisi badan yang penat dan jenuh dari aktivitas

rutin, agar siap menghadapi tugas yang baru. Selain itu, keberadaan Taman

Menteng dapat menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan

perkotaan, khususnya daerah Menteng.

Dinas pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta selaku pengelola Taman

Menteng terus berupaya untuk mengelola taman secara baik sehingga dapat

memberikan taman interaktif yang diminati oleh masyarakat tanpa melupakan

fungsi utama taman sebagai fungsi ekologis seperti daerah resapan air. Taman

Menteng memiliki potensi untuk menunjang perbaikan kualitas lingkungan dan

sarana serta prasarana bagi masyarakat sekitar untuk memperoleh hiburan baik

dalam rekreasi maupun olahraga. Potensi baik yang dimiliki Taman Menteng

Page 42: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

26

menyebabkan meningkatnya kunjungan ke lokasi ini dengan bermacam aktivitas.

Secara tidak langsung, aktivitas tersebut akan memberikan dampak positif

maupun negatif terhadap keberlanjutan taman. Keindahan dan eksistensi taman

akan tercipta jika pengelola, pengunjung dan masyarakat secara bersama-sama

berperan aktif untuk menjaganya. Penelitian mengenai nilai dan manfaat ekonomi

keberadaan Taman Menteng perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

manfaat yang dirasakan oleh masyarakat akan keberadaannya dengan mengetahui

persepsi multi pihak akan fungsi keberadaan Taman Menteng, menilai ekonomi

keberadaan Taman Menteng melalui pendekatan harga pasar dan non pasar, dan

mengetahui apakah keberadaan Taman Menteng memberikan kontribusi terhadap

pendapatan masyarakat. Adanya keberadaan Taman Menteng perlu dikaji

manfaatnya agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kebijakan pengelolaan

Taman Menteng kedepannya oleh pihak-pihak yang terkait. Adapun alur kerangka

berfikir ditunjukkan pada Gambar 2.

Page 43: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

27

Gambar 2. Skema Kerangka Alur Berfikir

Nilai Ekonomi Keberadaan Taman Menteng sebagai

RTH

Identifikasi Persepsi Multistakeholder

akan Fungsi Keberadaan Taman

Menteng

Manfaat Ekonomi yang Ditimbulkan dari Keberadaan Taman Menteng

Manfaat Keberadaaan Taman Menteng sebagai Salah Satu RTH di Jakarta

Metode CVM dan Biaya Pengganti

Analisis Deskriptif Pendekatan

Persepsi

Estimasi Pendapatan dan Perubahan

Pendapatan

Pembuatan/Penambahan Luas RTH Perkotaan

Pengelolaan RTH sebagai Taman Kota Menteng, Jakarta Pusat

Fungsi dan Pemanfaatan Taman Menteng, Jakarta Pusat oleh Masyarakat dan Pengunjung

Perlu Upaya Meningkatkan Kualitas Lingkungan Perkotaan

Perubahan Kualitas Lingkungan Perkotaan Akibat Peningkatan Jumlah Penduduk dan

Pertumbuhan Perekonomian

Page 44: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di salah satu ruang terbuka hijau publik yaitu di

Taman Kota Menteng, Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat

mengingat luasan RTH di Jakarta yang baru mencapai 9.8%. Pemilihan lokasi

penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Hal ini dikarenakan Taman

Menteng dibangun sebagai upaya pemerintah DKI Jakarta untuk menambah

luasan RTH guna mencapai target sesuai RTRW DKI Jakarta yaitu sebesar 20%.

Pada awalnya, pembangunan Taman Menteng mengundang kontroversi antara

pihak yang berkepentingan untuk mempertahankan sebagai stadion bola dan

keinginan pemerintah untuk mengalokasikan menjadi taman kota yang dirasa

lebih efektif berfungsi sebagai RTH. Pengambilan data dilakukan pada bulan

Maret-September 2012.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian meliputi data primer dan data

sekunder yang diolah baik secara kuantitatif maupun kualitatif dan

diinterpretasikan secara deskriptif. Pengumpulan data primer didapatkan

menggunakan kuisioner dan wawancara kepada pengunjung, pelaku usaha, tenaga

kerja Taman Menteng, dan masyarakat sekitar kawasan. Selain itu, interview

secara mendalam juga dilakukan kepada key person diantaranya adalah aparat

setempat, dan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta mengenai

pengelolaan Taman Menteng. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari

literatur, website, dan intansi terkait yang menunjang penelitian dan relevan sesuai

Page 45: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

29

dengan topik penelitian, yaitu Pemda DKI Jakarta, Dinas Pertamanan dan

Pemakaman Provinsi DKI Jakarta, serta BPS.

4.3 Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel pengunjung dengan metode non-probability sampling

dimana pada metode ini kemungkinan atau peluang bagi setiap anggota populasi

untuk menjadi anggota sampel tidak sama atau tidak diketahui (Prasetyo dan

Jannah, 2005). Responden untuk pengunjung, masyarakat sekitar, dan pelaku

usaha dipilih dengan menggunakan metode pengambilan sampel aksidental atau

convenience sampling yang didasarkan karena sampling frame tidak ada. Sampel

dapat terpilih karena berada pada waktu, situasi, dan tempat yang tepat (Prasetyo

dan Jannah, 2005). Responden tenaga kerja menggunakan metode sensus

berdasarkan populasi. Wawancara secara mendalam dilakukan kepada pihak yang

merupakan informan kunci (key person) untuk mengetahui fungsi keberadaan

Taman Menteng, yaitu kepada Ketua RT dan RW, petugas dari kelurahan, serta

dua orang dari pihak Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Pemilihan

informan kunci ini didasarkan pada asusmsi bahwa mereka adalah orang-orang

yang mengerti mengenai kondisi serta pengelolaan Taman Menteng.

Responden pengunjung adalah mereka yang berusia 15 tahun keatas dan

sedang melakukan kegiatan di Taman Menteng. Usia diatas 15 tahun dipilih

karena dinilai dapat berkomunikasi dengan baik dan bersedia untuk diwawancarai

sehingga mudah untuk mendapatkan data yang diperlukan. Jumlah sampel

responden untuk pengunjung 45 orang, masyarakat 45 orang, pelaku usaha 27

orang, dan key person 12 orang yang terdiri dari 7 Ketua RT, 1 Ketua RW, 2

petugas kelurahan setempat, dan 2 petugas Dinas Pertamanan dan Pemakaman

Page 46: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

30

DKI Jakarta. Responden tenaga kerja berdasarkan sensus sebanyak 23 pekerja.

Penentuan jumlah sampel pengunjung dan masyarakat berdasarkan Gay dalam

Idrus (2009) yang menyatakan bahwa ukuran sampel paling minimum yang dapat

diterima berdasarkan metode deskriptif adalah 30 subyek. Penentuan sampel

pelaku usaha berdasarkan Idrus (2009) dimana jumlah sampel 20-30% dari

populasi.

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis secara kuantitatif maupun

kualitatif. Pengolahan data dilakukan dengan terlebih dahulu mengolah data hasil

wawancara ke dalam matriks, kemudian dilakukan pengkodean. Selanjutnya,

penghitungan persentase responden dan menginterpretasikan secara deskriptif

melalui tabel dan grafik. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara manual

dan menggunakan komputer. Berikut uraian matriks analisis data yang digunakan

dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Matriks Analisis Data No. Tujuan Penelitian Sumber Data Analisis Data

1. Mengidentifikasikan persepsi multistakeholder terhadap fungsi keberadaan Taman Menteng.

Wawancara dengan menggunakan kuisioner

Analisis deskriptif dengan pendekatan persepsi

2. Mengetahui seberapa besar nilai ekonomi keberadaan Taman Menteng dengan dua pendekatan

Wawancara dengan menggunakan kuisioner

Metode biaya pengganti (replacement cost) dan CVM (WTP) dengan analisis deskriptif kuantitatif

3. Menganalisis manfaat ekonomi yang ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Taman Menteng terhadap perubahan pendapatan masyarakat sekitar.

Wawancara dengan menggunakan kuisioner

Analisis deskriptif kuantitatif berdasarkan perubahan pendapatan dengan dan tanpa adanya Taman Menteng

Page 47: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

31

4.4.1 Persepsi Multistakeholder terhadap Fungsi Keberadaan Taman Menteng Persepsi multistakeholder yang termasuk dalam responden ini adalah

pengunjung, masyarakat sekitar, tenaga pekerja di taman, pelaku usaha sekitar

taman, aparat desa setempat, intansi terkait di pemerintahan yaitu Dinas

Pertamanan dan Pemakaman yang dianalisis secara deskriptif. Responden

diberikan pilihan terkait beberapa fungsi Taman Menteng yang mereka rasakan

selama ini kemudian responden memberikan beberapa fungsi selain dari pilihan di

kuisioner mengenai keberadaan taman, baik dari segi manfaatnya maupun dampak

negatifnya berdasarkan prioritas utama. Terdapat empat (4) fungsi Taman

Menteng yang di analisis, yaitu fungsi ekologis, sosial budaya, estetika, dan

ekonomi. Analisis ini ditujukan untuk mengetahui persepsi multi pihak mengenai

fungsi dan dampak keberadaan Taman Menteng. Akan tetapi, sebelum

memberikan penilaian persepsi tersebut, responden terlebih dahulu menentukan

penilaian mengenai kondisi Taman Menteng yang terdiri dari 6 kategori. Tabel 7

menjabarkan indikator mengenai kriteria-kriteria dalam kategori penilaian

terhadap kondisi Taman Menteng.

Tabel 7. Indikator Kriteria dalam Kategori Penilaian Kondisi Taman Menteng

Kriteria Kategori

Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik

Kebersihan -Kondisi taman bersih tidak ada sampah dan coret-coretan di area taman

-Taman bersih, namun masih terdapat beberapa sampah dan coret-coretan walaupun dalam kondisi wajar karena dengan segera dibersihkan

-Terdapat sampah dan coret-coretan serta tidak ditanggulangi secara cepat

-Kebersihan tidak terjaga, banyak sampah dan coret-coretan disekitar taman

Fasilitas -Terpenuhinya semua fasilitas penunjang taman

-Fasilitas terpenuhi walaupun perlu ada sedikit penambahan

-Prasarana tersedia, tetapi belum bisa terpenuhi sesuai kebutuhan.

-Tidak terpenuhi fasilitas sesuai dengan semestinya

Pengelolaan -Pengoptimalan yang baik dalam pengelolaan taman, seperti penyapuan,

-Secara umum pengelolaan taman berjalan dengan baik, walaupun

-Belum optimal para pekerja taman dalam mengelola taman

-Tidak terdapat petugas yang mengelola taman, khususnya

Page 48: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

32

Kriteria Kategori

Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik

pemupukan, perbaikan fasilitas yang rusak

terdapat sedikit kekurangan

kebersihan dan perawatan

Pelayanan -Para pekerja bekerja dengan sangat baik dan cepat tanggap terhadap keluhan pengguna taman tanpa harus diminta

-Menanggapai keluhan pengguna dan tanggap terhadap kondisi taman

-Merespon dengan lambat keluhan pengguna taman

-Tidak menjalankan tugas dengan semestinya dan tidak tanggap terhadap kondisi taman

Tutupan Lahan

-Ada tanaman dan pohon yang rindang telah tercukupi dengan baik, sehingga taman terasa sejuk dan asri

-Kerindangan pohon dan tanaman dirasakan cukup untuk menyejukkan taman walaupun perlu penambahan dibeberapa tempat

-Kurangnya pohon rindang disekitar taman sehingga kesejukan taman sedikit dirasakan

-Tidak terdapat pohon rindang dan suasana taman dirasakan tidak menyejukkan.

Arsitektur -Dibuat dengan desain yang menarik, unik, dan memiliki nilai estetika bagus yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

-Memiliki desain dan ornamen taman yang bagus

-Desain taman yang tidak menarik dan kuno sehingga kurang diminati masyarakat

-Desain taman yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi taman yang diinginkan oleh masyarakat

4.4.2 Pendugaan Nilai Ekonomi Keberadaan Taman Menteng

Penilaian terhadap keberadaan Taman Menteng merupakan suatu penilaian

terhadap manfaat yang dimiliki oleh taman tersebut, seperti keindahan dan

keserasian berdasarkan atas dasar nilai penghargaan terhadap keberadaan taman.

Nilai ekonomi keberadaan Taman Menteng diperoleh dengan menggunakan dua

pendekatan. Pendekatan pertama menggunakan konsep Willingness To Pay

(WTP). Nilai kesediaan membayar/WTP diperoleh dengan cara wawancara

menggunakan kuisioner kepada responden yang terdiri dari masyarakat sekitar,

pengunjung dan pelaku usaha. Analisis nilai ekonomi keberadaan Taman Menteng

dengan menggunakan pendekatan Contingent Valuation Method (CVM). Hal ini

dikarenakan nilai keberadaan Taman Menteng tidak memiliki harga pasar baik

dari segi barang maupun jasa lingkungan. Penerapan CVM dalam menentukan

kesediaan membayar memiliki 6 tahapan menurut Hanley dan Spash (1993),

Page 49: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

33

namun untuk penelitian ini hanya 5 tahapan saja karena peneliti hanya ingin

melihat besarnya total nilai WTP. Tahapan tersebut adalah :

1) Membangun Pasar Hipotetis

Dalam metode penetapan WTP digunakan dengan mengajukan

pertanyaan terhadap masyarakat sekitar, pelaku usaha dan pengunjung

sebagai reponden tentang berapa nilai yang ingin dibayarkan untuk tetap

mempertahankan keberadaan Taman Menteng. Sebelum mendapatkan nilai

kesediaan membayar, penulis membuat skenario/pasar hipotetik.

“SKENARIO : Keberadaan Taman Menteng memiliki fungsi yang

beragam, seperti memproduksi oksigen, mengontrol iklim setempat,

mencegah erosi, penyimpanan air tanah, mereduksi polusi debu dan

kebisingan, menahan angin, sarana rekreasi keluarga, dan lain

sebagainya. Fungsi yang beragam tersebut membuat keberadaan taman

sangatlah penting karena dapat meningkatkan kualitas lingkungan

daerah sekitar. Jika keberadaan taman ini tidak dijaga dengan baik

maka akan menimbulkan degradasi lingkungan, seperti terjadi

peningkatan suhu udara, banjir, penurunan permukaan tanah, intrusi

air laut, pencemaran air, suasana gersang, dan tingkat kebisingan yang

tinggi. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk tetap menjaga

keberadaan Taman Menteng. Salah satu upaya tersebut adalah menilai

secara ekonomi mengenai keberadaan Taman Menteng dengan konsep

Willingnes to Pay (WTP) oleh pengunjung, masyarakat dan pelaku

usaha. Dimana nilai WTP tersebut mencerminkan nilai ekonomi dari

Page 50: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

34

keberadaan Taman Menteng yang menghargai secara moneter agar

keberadaan serta kelestarian tetap terjaga secara berkelanjutan.”

2) Memperoleh Nilai Penawaran

Setelah pasar hipotetik terbentuk, untuk mendapatkan nilai penawaran

pada penelitian ini dilakukan dengan survei langsung ke responden. Survei ini

bertujuan untuk memperoleh nilai maksimum keinginan membayar (WTP)

dari responden. Responden diberi pertanyaan mengenai kesediaannya untuk

berkontribusi yang sanggup dibayarkan. Pertanyaan akan dihentikan sampai

nilai sesuai kemauan yang mereka bayar diperoleh, dimana mendapatkan nilai

maksimum WTP atau responden enggan untuk kembali membayar (Syaukat,

2011; Fauzi, 2006).

3) Menghitung Dugaan Nilai Rataan WTP

Setelah memperoleh nilai penawaran, langkah selanjutnya adalah

memperkirakan nilai rataan WTP menggunakan nilai rata-rata dari

penjumlahan keseluruhan nilai WTP dibagi dengan jumlah responden.

Dugaan Rataan WTP dihitung dengan rumus (Hanley dan Spash, 1993):

EWTP = ∑ 𝑊𝑖𝑛𝑖=1𝑛

Dimana :

EWTP = Dugaan rataan WTP (Rp)

Wi = Nilai WTP ke-i (Rp)

n = Jumlah responden (orang)

i = Responden ke-i yang bersedia membayar (i=1,2,...,n)

4) Menduga Kurva WTP

Kurva WTP responden dibentuk menggunakan jumlah kumulatif dari

jumlah individu yang bersedia memilih satu nilai WTP tertentu. Asumsinya

Page 51: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

35

adalah individu yang bersedia membayar suatu nilai WTP jumlahnya akan

semakin sedikit sejajar dengan peningkatan WTP.

5) Penjumlahan Data

Pendugaan penjumlahan data WTP dilakukan setelah didapatkan

dugaan nilai rataan WTP yang dikalikan dengan jumlah polulasi. Selain itu,

nilai rataan WTP pelaku usaha di taman dikonversikan terhadap total pelaku

usaha yang terdaftar di pengelola Taman Menteng. Rumusan total WTP untuk

tiap kelompok responden adalah :

Dimana : TWTPi = Total WTP responden ke-i (Rp)

EWTPi= Dugaan rataan WTP ke-i (Rp)

P = Jumlah populasi (orang)

i = Responden ke-i (i=1,2,...,n)

Jumlah populasi pengunjung merupakan jumlah pengunjung yang datang

ke Taman Menteng dalam satu tahun terakhir (2011). Jumlah populasi masyarakat

yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk di Kecamatan

Menteng, Jakarta Pusat. Hal ini dikarenakan Taman Menteng dibangun oleh

pemerintah DKI Jakarta dengan maksud untuk menata kawasan Menteng dan juga

memberikan kualitas lingkungan yang lebih baik. Selain itu, masyarakat yang

memanfaatkan keberadaan Taman Menteng terutama untuk kegiatan-kegiatan

sosial seperti senam lansia, bazar pakaian dan makanan, serta kegiatan outbond

lebih kepada masyarakat yang masih bertempat tinggal di lokasi Kecamatan

Menteng. Jumlah populasi untuk pelaku usaha merupakan masyarakat yang

memanfaatkan keberadaan Taman Menteng untuk lapangan usaha dalam mencari

keuntungan dan telah terdaftar oleh pihak pengelola.

TWTPi= EWTPi x P

Page 52: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

36

Selanjutnya dalam penelitian ini menghitung existence value/nilai

keberadaan Taman Menteng. Adapun formula dari estimasi nilai keberadaan,

menurut Mitchell dan Carson (1989) dalam Aini (2011) sebagai berikut :

Dimana :

EV = Nilai ekonomi total keberadaan Taman Menteng

TWTPp = Nilai ekonomi keberadaan Taman Menteng oleh pengunjung

TWTPm = Nilai ekonomi keberadaan Taman Menteng oleh masyarakat

TWTPu = Nilai ekonomi keberadaan Taman Menteng oleh pelaku usaha

Setelah nilai ekonomi total keberadaan Taman Menteng diperoleh,

selanjutnya dilakukan perhitungan keberadaan Taman Menteng melalui

pendekatan kedua yaitu dengan biaya pengganti atau (replacement cost) yang

dilihat dari biaya pembangunan proyek taman beserta biaya operasional

pemeliharaan selama satu tahun. Biaya pembangunan proyek Taman Menteng

dilakukan perhitungan kedalam future value. Perhitungan ini diterapkan karena

Taman Menteng telah selesai dibangun dan dapat dipergunakan pada tahun 2007.

Perhitungan future value ini menggunakan konsep compounding dimana menarik

uang saat ini ke nilai uang yang akan datang dengan rumusan sebagai berikut :

Dimana : FV = Future value

PV = Present value

i = Interest rate (tingkat suku bunga)

t = Banyaknya waktu (tahun)

Penelitian ini merupakan penelitian sosial sehingga dalam perhitungan

interest rate menggunakan rata-rata suku bunga Bank Indonesia pada saat ini

EV = TWTPp + TWTPm + TWTPu

FV=PV(1+i)t,

Page 53: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

37

(2012) sebesar 5,75%1. Perhitungan ke dalam dua metode tersebut dimaksudkan

untuk mengetahui seberapa besar nilai ekonomi keberadaan Taman Menteng dari

sisi biaya investasi yang diperlukan untuk menyediakan Taman Menteng melalui

konsep biaya pengganti dan penilaian yang dilakukan oleh pengguna taman yang

memanfaatkan keberadaan taman secara langsung melalui metode CVM.

4.4.3 Analisis Manfaat Ekonomi dari Kegiatan di Taman Menteng dengan Mengestimasi Perubahan Pendapatan Masyarakat

Estimasi pendapatan dan perubahan pendapatan akibat adanya keberadaan

Taman Menteng dianalisis dengan mengkaji perubahan pendapatan masyarakat

dengan dan tanpa adanya Taman Menteng. Perubahan pendapatan masyarakat

sekitar dilihat dengan perhitungan pendapatan rata-rata berdasarkan kelompok

pekerjaan. Pendapatan rata-rata hanya dari Taman Menteng didapatkan dengan

mengurangi pendapatan total masyarakat dan pendapatan masyarakat tanpa

adanya Taman Menteng. Rumus perubahan pendapatan sebagai berikut:

Dimana:

ΔITM = Perubahan pendapatan rata-rata masyarakat dari adanya Taman Menteng

I Tot = Pendapatan Total masyarakat

I NonTM = Pendapatan rata-rata masyarakat tanpa adanya Taman Menteng

Analisis ini dilanjutkan dengan mencari besarnya proporsi pendapatan

yang diperoleh dari usaha maupun sebagai pekerja di Taman Menteng. Hasil

analisis dapat menunjukkan apakah pendapatan yang diperoleh dari adanya

kawasan merupakan pendapatan utama bagi masyarakat. Persentase proporsi

1 http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/BI+Rate/Data+BI+Rate/ diakses pada tanggal 18 Juni 2012

ΔITM = ITot – INonTM

Page 54: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

38

pendapatan yang diperoleh dari adanya Taman Menteng dapat dihitung dengan

rumus:

Dimana:

%ITM = Persentase proporsi pendapatan rata-rata masyarakat dari adanya

Taman Menteng terhadap total pendapatan

ITM = Pendapatan rata-rata masyarakat hanya dari Taman Menteng

Soehadji (1995) dalam Soetanto (2002) menjelaskan persentase tipologi

usaha terhadap pendapatan total seseorang, yaitu:

1) Usaha yang mendatangkan proporsi pendapatan kurang dari 30% disebut

sebagai pendapatan sambilan.

2) Usaha yang mendatangkan proporsi pendapatan antara 30-70% disebut

sebagai pendapatan sampingan.

3) Usaha yang mendatangkan proporsi pendapatan antara 70-100% disebut

sebagai pendapatan utama atau pokok.

% ITM = 𝐼 𝑇𝑀𝐼 𝑇𝑜𝑡

𝑥100%

Page 55: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Kawasan Taman Menteng

Taman Menteng terletak di Jalan HOS Cokroaminoto 87, Kelurahan

Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat yang memiliki luas ± 24 546 m²

(Lampiran 7). Secara administrasi pemerintahan, letak Taman Menteng sebelah

Barat berbatasan dengan Hotel Formula 1 dan kawasan komersial Jl. HOS

Cokroaminoto; sebelah Timur berbatasan dengan Jl. Kediri yang berdampingan

dengan permukiman elite; sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Sidoarjo, Taman

Kodok dan permukiman warga elite; dan sebelah Utara berbatasan dengan Jl.

Prof. Moh.Yamin dan Koramil (Lampiran 6). Letak Taman Menteng yang

berada dipinggir jalan utama tengah kota menjadikan akses menuju taman ini

sangat mudah untuk kendaraan pribadi dan mudah untuk kendaraan umum karena

dilewati oleh angkutan umum seperti Kopaja P 20 arah Lebak Bulus-Pasar Senen,

lokasi taman juga berdekatan Stasiun Cikini dengan jarak tempuh ± 1 km, dan

jalur Busway koridor 6 Ragunan-Dukuh Atas di Shelter Setia Budi Aini dengan

jarak tempuh ± 1 km.

Terdapat 5 dinas yang terkait terhadap pengelolaan Taman Menteng agar

keberlanjutannya tetap terjaga. Dinas Pertamanan dan Pemakaman merupakan

pengelola yang memiliki tanggung jawab dalam pemeliharaan taman, baik

mempekerjakan petugas kebersihan dan keamanan taman. Dinas Perhubungan

merupakan pihak pengelola yang bertanggung jawab terhadap arena parkir

beserta pemeliharaan gedung parkirnya. Dinas Penerangan Jalan Umum

betanggung jawab terhadap fasilitas penerangan lampu yang ada disekitar taman.

Dinas olahraga bertanggung jawab dari segi pemeliharaan maupun pemenuhan

Page 56: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

40

fasilitas yang terkait dengan sarana olahraga. Dinas kebersihan memiliki tanggung

jawab terhadap pengangkutan sampah dari aktivitas taman. Jika terdapat keluhan

atau perbaikan taman yang diluar tanggung jawab pengelola Taman Menteng,

maka Dinas Pertamanan dan Pemakaman yang akan menginformasikan kepada

dinas terkait agar diproses lebih lanjut. Hal ini dikarenakan pihak Dinas

Pertamanan dan Pemakaman merupakan pengelola utama yang rutin mengawasi

Taman Menteng tiap harinya. Oleh karena itu, kelima dinas terkait harus memiliki

koordinasi yang baik agar keberadaan Taman Menteng tetap terjaga dengan baik.

5.2 Sejarah Taman Menteng

Semula kawasan ini merupakan Lapangan atau Stadion Persija yang telah

ada sejak tahun 1920 bernama Voetbalbond Indiesche Omstreken atau V.I.O.S

Veld (Dinas Pertamanan dan Pemakaman, 2006). Selain diperuntukkan sebagai

lapangan bola, kawasan ini berfungsi sebagai ruang terbuka publik, khususnya

bagi masyarakat Menteng dan juga sebagai daerah resapan air. Seiring

perkembangannya, Stadion Persija tidak memungkinkan untuk dipertahankan lagi.

Hal ini dikarenakan area stadion tersebut sudah tidak mampu untuk menampung

jumlah penonton yang terus bertambah, lahan parkir yang tidak sesuai dengan

kapasitas, serta meningkatnya penjaja makanan disekitar stadion. Kondisi ini

menimbulkan kemacetan, penurunan salah satu fungsi kawasan tersebut sebagai

daerah resapan air, dan keresahan bagi masyarakat Menteng jika terjadi kericuhan

oleh suporter bola. Begitu pula dengan kondisi kawasan Stadion Persija Menteng

yang terus mengalami peningkatan dalam pengembangan kawasan menyebabkan

terjadi ketidakseimbangan ekologi seperti makin meningkatnya pemanfaatan

lahan yang menyebabkan menurunnya fungsi kawasan tersebut sebagai fungsi

Page 57: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

41

ekologis maupun estetika. Disisi lain, kondisi fisik Stadion Persija terlihat

semakin kumuh dan biaya operasional untuk mempertahankan ataupun untuk

merehabilitas stadion tersebut lebih tinggi dan tidak optimal1. Oleh karena itu,

pemerintah menetapkan untuk mengembalikan fungsi kawasan tersebut sebagai

salah satu daerah resapan air dengan membangun taman kota. Melalui

pertimbangan tersebut pada bulan September 2004 Gubernur DKI Jakarta dan

Pemda DKI memutuskan untuk merelokasi Stadion Persija sebagai taman kota.

Hasil kesepakatan bersama antara pihak pengelola dan dinas pemerintah

terkait bahwa seluruh kegiatan klub sepak bola Persija dialihkan ke “Stadion V.I.J

Roxy” dan asrama dipindah ke Graha Wiata Ragunan. Alihfungsi Stadion Persija

menjadi taman kota dikuatkan dengan dasar hukum UU No.8 Tahun 2005 tentang

tata kota, Surat Perintah Gubernur DKI No.50 Tahun 2006, dan Surat persetujuan

55 warga Menteng kepada Gubernur. Rencana pembangunan Taman Menteng

dimulai pada 2004, perancangan tersebut seperti studi kelayakan dan kajian

lingkungan sekitar pada tahun 2005. Pembangunan Taman Menteng dimulai tahun

2006 dan diresmikan pada tanggal 28 April 2007. Maksud dan tujuan

pembangunan Taman Menteng adalah menata kawasan menteng dan sekitarnya

sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan fisik kota yang berfungsi sebagai

ruang terbuka publik serbaguna dan menyediakan taman aktif yang dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat dengan aman dan nyaman dari pagi hingga malam

hari. Perencanaan lanskap kawasan lapangan bola Persija Menteng diawali dengan

pencarian ide dan gagasan melalui sayembara. Hasil dari kegiatan tersebut adalah

sebuah gagasan awal berjudul “DUAL MEMORY” yang menampilkan ide sebuah

1 Hasil wawancara dengan key person yaitu Pengawas Taman Menteng dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman pada Maret 2012 mengenai sejarah Taman Menteng

Page 58: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

42

taman kota bersifat kontemporer yang dapat menampung berbagai aktivitas warga

(Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2006).

Pada awal perencanaanya lahan yang ingin dibangun untuk dijadikan

Taman Menteng terdiri dari Lapangan Eks Stadion Persija Menteng dengan luas

lahan 24 276 m² dan Taman Situbondo atau yang lebih dikenal dengan nama

Taman kodok dengan luas 3 013 m² sehingga total luas lahan ± 27 289 m². Akan

tetapi, sampai saat ini hanya terealisasi di Taman Eks Lapangan Persija Menteng

dikarenakan warga sekitar Menteng tidak setuju Taman Kodok disatukan dengan

Taman Menteng. Menurut Kepala Seksi Taman Kota dan Lingkungan Bidang

Taman Kota Dinas Pertamanan dan Pemakaman Prov. DKI Jakarta (Bapak M

Fajar Sauri), Taman Kodok segera mungkin akan dijadikan satu dengan Taman

Menteng untuk merealisasikan sesuai awal masterplan Taman Menteng awalnya,

namun dengan ada perubahan dari desain semula.

5.3 Operasional Pengelolaan Taman Menteng

Kegiatan pengelolaan taman secara keseluruhan meliputi kegiatan-

kegiatan yang beranekaragam seperti pemeliharaan seluruh sarana dan prasarana

taman yang bersifat perawatan kontinu dalam waktu harian sampai dengan

bulanan dan pemeliharaan yang bersifat perbaikan atau penggantian sewaktu-

waktu. Operasional dan pengamanan taman, meliputi personil-personil

pengelolaan dan pengawasan, administrasi dan kelengkapan operasional kegiatan,

listrik, telepon dan air. Operasional dan jasa pengelolaan dari unsur satuan kerja

atau perusahaan yang ditunjuk semuanya dapat diperhitungkan besaran biaya

dengan alokasi biaya yang didapat dari pengelolaan pemanfaatan hasil

Page 59: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

43

optimalisasi pemanfaatan potensi yang ada (Dinas Pertamanan dan Pemakaman,

2008).

Pemeliharan sarana dan prasarana taman dilakukan secara rutin tiap

harinya agar mampu mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang

telah ditanam sesuai dengan kondisi yang direncanakan. Pemeliharaan Taman

Menteng dilakukan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman dengan

mempekerjakan petugas kebersihan, penyiraman taman dan kebersihan toilet dan

mushola mulai dari pukul 05.30-21.30 dengan pembagian kerja dalam 2 shift yaitu

shift pagi dan shift siang. Untuk petugas kebersihan, shift pagi mulai dari pukul

05.30-13.30 sedangkan shift siang pukul 13.30-21.30. Petugas penyiraman taman

hanya shift pagi saja pukul 07.00-15.00. Petugas toilet paling banyak jam kerjanya

karena shift pagi dimulai dari pukul 05.30-15.00 sedangkan shift sore pukul 15.00-

24.00, tetapi saat akhir pekan jam kerja bertambah hingga pukul 05.00. Para

pekerja diberikan istirahat selama satu jam, namun tidak diperkenankan semua

beristirahat sehingga harus bergantian. Jam istirahat yaitu pada pukul 12.00-13.00

dan terkadang bersifat fleksibel disesuaikan dengan kondisi yang terpenting

pekerjaan mereka telah selesai dan kebersihan taman tetap terjaga.

Kegiatan pemeliharaan taman terdiri dari pembersihan areal taman,

penyapuan taman, penyiraman tanaman, pemangkasan, pemupukan,

penggemburan tanah, pendangiran dan penyiangan gulma, pengendalian hama dan

penyakit, pencucian plaza pekerasan atau keramik, pembersihan lantai bangunan

parkir, pembersihan dinding dan atap rumah kaca, pembuangan sampah,

pengurasan kolam, pemeliharaan lampu taman, pengecatan, dan lainnya. Alat

yang digunakan dalam pemeliharaan seperti, cangkul tangan kecil, sekop, selang

Page 60: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

44

plastik, sprinkler, arit atau parang, gunting pangkas rumput, gergaji, sapu lidi,

pengki, gerobak sampah, sarung tangan, dan lain sebagainya.

Taman Menteng merupakan fasilitas publik yang dapat dimanfaatkan

tanpa batas waktu oleh penggunanya. Begitu pula operasional pemanfaatan lahan

parkir yang tersedia di gedung parkir. Agar terciptanya pelayanan keamanan aset-

aset sarana dan prasarana taman, pelayanan keamanan pengunjung, ketertiban

taman pihak pengelola mengoperasionalkan pengamanan taman selama 24 jam

penuh oleh tenaga satuan pengamanan yang terbagi dalam 2 shift.

5.4 Karakteristik Umum Pengunjung Taman Menteng

Perolehan data mengenai karakteristik umum pengunjung Taman Menteng

dalam penelitian ini diperoleh melalui survei langsung berdasarkan hasil

wawancara terhadap 45 responden yang ditemukan dilokasi penelitian sebagai

sample. Responden tersebut merupakan pengunjung yang datang ke Taman

Menteng dan berasal dari berbagai elemen masyarakat. Karakteristik pengunjung

tersebut dapat dilihat pada Tabel 8.

Page 61: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

45

Tabel 8. Karakteristik Responden Pengunjung Taman Menteng

No. Karakteristik Frekuensi Persentase (%) 1. Jenis Kelamin Laki-laki 17 38 Perempuan 28 62 Jumlah 45 100 2. Tingkat Usia (tahun) < 20 23 51 20-29 14 31 30-39 6 13 40-49 2 4 Jumlah 45 100 3. Tingkat Pendidikan SMP/Sederajat 1 2 SMA/Sederajat 22 49 Diploma 8 18 S1-S2 14 31 Jumlah 45 100 4. Status Pernikahan Belum Menikah 10 78 Sudah Menikah 35 22 Jumlah 45 100 5. Jumlah Tanggungan Tidak Ada 23 51 1-2 Orang 12 27 3-4 Orang 7 16 > 5 orang 3 7 Jumlah 45 100 6. Jenis Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 22 49 PNS/BUMN 2 4 Pegawai Swasta 10 22 Wirausaha 5 11 Ibu Rumah Tangga 6 13 Jumlah 45 100 7. Tingkat Pendapatan < 1 000 000 19 42 1 000 000-2 000 000 12 27 2 100 000,01-3 000 000 3 7 3 100 000,01-4 000 000 3 7 4 100 000,01-5 000 000 2 4 >5 000 000 6 13 Jumlah 45 100 Sumber: Data Primer, Diolah (2012)

Page 62: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

46

Berdasarkan hasil survei, pengunjung yang datang ke Taman Menteng

umumnya berasal dari wilayah Jabodetabek, dimana sebesar 73% responden

pengunjung berasal dari Provinsi DKI Jakarta. Hal ini dikarenakan motivasi

pengunjung yang datang ke taman pada umumnya adalah untuk berekreasi,

hangout dan berolahraga. Umumnya mereka berkunjung pada hari libur dan akhir

pekan dengan waktu kunjungan pada pagi dan sore hari. Waktu yang dihabiskan

pengunjung rata-rata antara 2 hingga 3 jam persatu kali kunjungan. Secara umum,

pengunjung yang datang ke Taman Menteng terbagi menjadi dua tipe. Tipe

pertama adalah pengunjung tetap dengan dua kelompok frekuensi, yaitu kelompok

pertama kunjungan antara 1 sampai 3 kali per minggu dan kelompok kedua

kunjungan antara 1 sampai 2 kali per bulan. Tipe kedua adalah pengunjung tidak

tetap yang mana baru 1 sampai 5 kali berkunjung ke Taman Menteng.

Berdasarkan hasil penelitian, responden pengunjung yang datang ke

Taman Menteng didominasi oleh perempuan (62%) dibandingkan laki-laki. Hal

ini dikarenakan pengunjung perempuan datang dengan jumlah kelompok yang

lebih besar dibandingkan pengunjung laki-laki. Umumnya pengunjung yang

datang ke Taman Menteng adalah kalangan usia muda, dimana sebesar 51%

responden pengunjung berada pada tingkat usia <20 tahun. Sekitar Taman

Menteng terdapat banyak pertokoan sehingga beberapa para pekerja yang

berkantor disekitar taman sering memanfaatkan taman untuk istirahat siang.

Tingkat usia responden pengunjung di kisaran 40-49 tahun hanya sebesar 4% dan

tidak terdapat responden dengan usia > 49 tahun. Hal ini mencerminkan bahwa

Taman Menteng kurang diminati oleh kaum orang tua dan usia lanjut.

Page 63: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

47

Tingkat pendidikan pengunjung didasarkan pada pendidikan formal

terakhir yang dijalani. Pendidikan formal tertinggi pada Sekolah Menengah Atas

(SMA) dan sederajat sebesar 49%. Hasil tersebut selaras dengan tingkat usia

pengunjung tertinggi, dimana pengunjung yang datang ke Taman Menteng rata-

rata pada usia remaja yang memang pada dasarnya sedang produktif dalam

bersosialisasi dan beraktivitas di luar kegiatan sekolah. Tingkat pendidikan

Sarjana baik S1 dan S2 sebesar 31%. Pada tingkat pendidikan tersebut

kebanyakan responden mengunjungi taman bersama keluarga yang pada saat akhir

pekan. Sebagian responden dengan tingkat pendidikan yang tinggi telah

menyadari akan pentingnya keberadaan taman bukan hanya dari segi rekreasi

yang ekonomis, namun dari segi pendidikan untuk anak-anak mereka agar

mencintai alam sejak dini dan mengurangi pola hidup konsumtif. Selain itu, masih

sedikit minat pengunjung pelajar di tingkat pendidikan SMP yang mengunjungi

Taman Menteng, terbukti hanya sebesar 2%.

Status pernikahan pengunjung secara tidak langsung dipengaruhi oleh usia

dan mempengaruhi jumlah tanggungan. Sebesar 78% responden pengunjung

belum menikah dengan tingkat usia antara 15-32 tahun dan tanggungan 0-1 orang.

Pengunjung yang sudah menikah sebesar 22% dengan tingkat usia antara 27-49

tahun dan jumlah tanggungan antara 3-5 orang. Pengunjung yang sudah menikah

pada umumnya datang ke Taman Menteng bersama keluarga untuk berekreasi.

Jenis pekerjaan para pengunjung relatif bervariasi, karena taman merupakan

fasilitas umum yang diperlukan oleh semua kalangan untuk menyediakan sarana

yang dibutukan bagi masyarakat. Pengunjung berstatus pelajar atau mahasiswa

sebesar 49%. Hasil tersebut selaras dengan hasil tertinggi pada tingkat usia kurang

Page 64: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

48

dari 20 tahun dan tingkat pendidikan. Nilai tersebut memperlihatkan bahwa

Taman Menteng pada umumnya diminati oleh kalangan muda. Pengunjung yang

bersetatus pensiunan atau tidak bekerja tidak ditemui pada sampel ini.

Responden pengunjung yang memiliki tingkat pendapatan kurang dari

Rp 1 000 000 perbulan sebesar 42%. Hasil tersebut didukung oleh tingkat

pekerjaan sebagian besar pengunjung merupakan pelajar atau mahasiswa, dimana

keduanya belum memiliki pekerjaan dan hanya didasarkan pada pengeluaran

perbulan mereka. Pendapatan terbesar kedua dikisaran antara Rp 1 100 000,01 -

Rp 2 000 000 perbulan sebesar 27%, pendapatan terbesar ketiga pada kisaran

pendapatan lebih dari Rp 5 000 000 perbulan sebesar 13%, pada pendapatan

Rp 2 100 000,01-3 000 000 perbulan dan Rp 3 100 000,01-4 000 000 perbulan

memiliki nilai yang sama yaitu sebesar 7% dan terendah pada pendapatan

Rp 4 1000 000,01-5 000 000 perbulan sebesar 4%. Secara keseluruhan nilai

tersebut mencerminkan bahwa sebagian besar pengunjung yang datang ke Taman

Menteng adalah kalangan menengah bawah dengan penghasilan rata-rata kurang

dari Rp 2 000 000/bulan, dimana mereka membutuhkan sarana hiburan dan

rekreasi yang ekonomis.

5.5 Karakteristik Umum Masyarakat Sekitar Taman Menteng

Masyarakat RW 02 dan RW 09 Kelurahan Menteng merupakan kelompok

masyarakat yang dekat dengan Taman Menteng. Responden untuk masyarakat

sekitar berjumlah empat puluh lima orang. Karakteristik masyarakat sekitar

Taman Menteng dapat dilihat pada Tabel 9.

Page 65: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

49

Tabel 9. Karakteristik Responden Masyarakat Sekitar Taman Menteng No. Karakteristik Frekuensi Persentase (%) 1. Jenis Kelamin Laki-laki 11 24 Perempuan 34 76 Jumlah 45 100 2. Tingkat Usia (tahun) 19-28 12 27 29-38 19 42 39-48 12 27 49-58 2 4 Jumlah 45 100 3. Tingkat Pendidikan SD/Sederajat 2 4 SMP/Sederajat 4 9 SMA/Sederajat 19 42 Diploma 6 13 S1-S2 14 31 Jumlah 45 100 4. Status Pernikahan Sudah Menikah 41 91 Belum Menikah 4 9 Jumlah 45 100 5. Jumlah Tanggungan Tidak Ada 1 2 1-2 Orang 8 18 3-4 Orang 25 56 > 5 orang 11 24 Jumlah 45 100 6. Jenis Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 1 2 PNS/BUMN 17 38 Pegawai Swasta 3 7 Wirausaha 7 16 Ibu Rumah Tangga 17 38 Jumlah 45 100 7. Tingkat Pendapatan < 1 000 000 6 13 1 100 000-2 000 000 12 27 2 100 000,01-3 000 000 18 40 3 100 000,01-4 000 000 4 9 4 100 000,01-5 000 000 3 7 >5 000 000 2 4 Jumlah 45 100 8. Lama Tinggal Penduduk Asli 26 58 0-10 tahun 8 18 11-20 tahun 3 7 >21 tahun 8 18 Jumlah 45 100 Sumber: Data Primer, Diolah (2012)

Page 66: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

50

Responden masyarakat Taman Menteng sebagian besar telah menjalani

pendidikan yang cukup baik, terlihat dari hasil tingkat pendidikan S1-S2 sebesar

31% dan SMA sebesar 42%. Akan tetapi, masih terdapat responden yang hanya

lulusan SD (4%). Tingkat pendidikan secara tidak langsung akan mempengaruhi

jumlah pendapatan. Rata-rata tingkat pendapatan masyarakat relatif cukup, hal

tersebut dapat terlihat dari hasil terbesar pendapatan responden masyarakat

dikisaran Rp 2 100 000,01-3 000 000. Selain itu terdapat juga masyarakat dengan

penghasilan yang cukup besar (4%) dengan pendapatan lebih dari Rp 5 000 0000.

Terdapat pula beberapa responden masyarakat yang berpenghasilan kurang dari

Rp 1 000 000 (13%).

Responden berstatus sudah menikah sebanyak 91%. Hal tersebut sesuai

dengan rata-rata tingkat usia responden yaitu 29-38 sebanyak 42%, usia antara 19-

28 dan 39-48 sebanyak 27%. Responden yang memiliki usia lebih dari 48 tahun

sebanyak 4%. Status pernikahan dan usia secara tidak langsung berpengaruh

terhadap jumlah tanggungan. Rata-rata responden memiliki jumlah tanggungan

3-4 orang (56%), bahkan ada yang menanggung lebih dari 5 orang (24%).

Terdapat juga responden yang belum memiliki tanggungan (2%). Rata-rata

responden yang tinggal di sekitar Taman Menteng merupakan penduduk asli

Menteng (58%). Responden yang telah menetap lebih dari 21 tahun sebanyak

18%. Rata-rata responden ini merupakan masyarakat asli betawi. Akan tetapi,

terdapat juga warga pendatang yang memutuskan untuk tinggal di kawasan

Menteng dikarenakan kawasan ini mudah dalam hal akses mobilisasi, disamping

itu lokasi kawasan Menteng yang sangat dekat dengan pusat perkantoran.

Page 67: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Potensi Pemanfaatan Taman Menteng

Taman Menteng dibangun dengan memiliki fungsi utama dan fungsi

tambahan. Fungsi utamanya adalah area publik yang memiliki fungsi ekologis

seperti daerah resapan air, menyerap polusi, dan peredam kebisingan, serta

sebagai area taman interaktif warga yang digunakan oleh seluruh masyarakat

untuk berinteraksi dan berekreasi. Pemanfaatan Taman Menteng terlihat jelas dari

aspek rekreasi seperti family gathering, olahraga, hangout. Penggunaan Taman

Menteng dapat secara khusus, tetapi dibatasi maksimal 30% dari lahan yang

dipakai, seperti pemanfaatan rumah kaca untuk kegiatan galeri, pameran maupun

video shooting. Fungsi tambahannya adalah menyediakan sarana dan prasarana

taman yang dimanfaatkan secara tetap atau permanen tanpa mengganggu

masyarakat umum pemakai taman, seperti untuk melatih keterampilan dalam

kegiatan dance maupun taekwondo di penggunaan lahan basement gedung parkir.

Taman Menteng memiliki berbagai fasilitas sarana dan prasarana, seperti :

a) Bangunan parkir 3 lantai dan atap bangunan seluas tapak 1 675 m² digunakan

untuk parkir kendaraan secara penuh yaitu pada lantai 1 dan 2 dan lantai atap

hanya pada siang hari (Gambar 3). Total kapasitas tampung untuk kendaraan

mobil sebanyak 160 unit dan untuk kendaraan sepeda motor sebanyak 500

unit. Pengguna lahan parkir ini sebagian besar adalah para pekerja yang

berkantor di sekitar Taman Menteng.

Page 68: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

52

Sumber: Data Primer, (2012)

Gambar 3. Area Parkir Taman Menteng

b) Bangunan kaca atau lebih sering disebut dengan rumah kaca terdapat 2 unit

yang masing-masing memiliki luas 300 m² yang dapat digunakan untuk

galeri, pesta, pameran, promosi, festival, shooting, pemotretan dan seminar

(Gambar 4). Bangunan kaca ini di bangun untuk ornamen dan nilai estetika

yang menjadi ciri khas Taman Menteng, di sisi lain untuk pemasukan

terhadap pengelola. Pemanfaatan rumah kaca dikenakan biaya sewa sebesar

Rp 2 000 000/hari. Sebagian besar pengunjung Taman Menteng

memanfaatkan rumah kaca sebagai tempat untuk berfoto. Hal ini dikarenakan

desain bangunan rumah kaca yang unik dan bagus.

Sumber: Data Primer, (2012)

Gambar 4. Rumah Kaca Taman Menteng

c) Sarana olahraga berfungsi untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat

terhadap kegiatan olahraga yang mana tidak ingin meninggalkan fungsi awal

kawasan ini sebagai area olahraga (Gambar 5). Area penunjang olahraga

terdiri dari lapangan futsal sebanyak 2 unit, lapangan basket dan voli yang

Page 69: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

53

masing-masing sebanyak 1 unit, dan area jogging track. Penggunaan terhadap

sarana olahraga ini tanpa batas waktu dan siapapun boleh memanfaatkannya

dengan cara bergantian. Sarana olahraga ini paling sering digunakan dan

sangat digemari oleh pengunjung yang datang. Bagi pengguna yang rutinitas

menggunakan lapangan pada akhir pekan, sebelumnya harus melapor ke

bagian security taman karena dikenakan retribusi sebesar

Rp 100 000/bulan/kelompok sebanyak 4 kali dalam sebulan. Hal ini

dikarenakan terjadi peningkatan jumlah pengguna lapangan pada saat akhir

pekan ataupun pada saat hari libur, sehingga diharuskan melapor ke petugas

dan selanjutnya dibuatkan jadwal bagi penggunaan lapangan agar tidak terjadi

perselisihan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.

Sumber: Data Primer, (2012)

Gambar 5. Area Olahraga Taman Menteng

d) Area taman dan kelengkapannya dapat digunakan oleh pengunjung untuk

beristirahat, menikmati keindahan taman, duduk-duduk disekitar taman,

outbond, family gathering, fotografi atau sebagian untuk pameran, video

shooting, pemotretan, dan lainnya (Gambar 6). Area taman yang terdapat

banyak pohon rindang merupakan area yang paling digemari oleh pengunjung

untuk beristirahat. Selain itu, duduk-duduk di area taman disertai menikmati

Page 70: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

54

keindahan taman dan aktivitas yang ada merupakan salah satu aktivitas yang

sering dilakukan oleh pengunjung.

Sumber: Data Primer, (2012)

Gambar 6. Pemanfaatan Area Taman Menteng

e) Taman bermain anak awalnya dalam masterplan pembangunan Taman

Menteng diperuntukkan sebagai mushola yang dirasa lebih bermanfaat

(Gambar 7). Hal ini dikarenakan tidak jauh dari lokasi taman sudah terdapat

masjid, sehingga area tersebut berubah menjadi arena bermain anak yang

dirasa lebih bermanfaat. Keberadaan arena bermain anak sangat mendukung

konsep rekreasi keluarga. Fasilitas yang terdapat di arena bermain anak

seperti tanah berpasir, terowongan berjembatan, ayunan, dan panjat-panjatan

melingkar. Arena bermain anak merupakan salah satu arena yang paling

digemari oleh pengunjung berkeluarga yang membawa anak balita. Saat hari

kerja, pengguna area ini paling banyak digunakan pada sore hari. Selain itu,

pada saat akhir pekan ataupun libur nasional area ini yang tidak henti

dimanfaatkan oleh pengunjung mulai dari pagi hingga malam hari.

Page 71: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

55

Sumber: Data Primer, (2012)

Gambar 7. Arena Bermain Anak Taman Menteng

f) Area basement parkir yang pada awalnya diperuntukan untuk foodcourt,

namun sampai saat ini belum bisa terealisasi dikarenakan beberapa

persyaratan yang belum dapat terpenuhi (Gambar 8). Manfaatnya area ini

dijadikan tempat berkumpul oleh para komunitas-komunitas baru seperti

shuffle, dance, taekwondo, seni akustik band, dan lainnya untuk melatih

keterampilan. Area ini tidak pernah sepi dikunjungi terutama pada saat jumat

malam dan sabtu malam.

Sumber: Data Primer, (2012)

Gambar 8. Pemanfaatan Basement Gedung Parkir Taman Menteng

g) Monumen Kenangan Persija dibangun dengan maksud untuk mengenang

sejarah Stadion Persija Menteng yang dahulunya berada dilokasi ini

(Gambar 9). Penempatan monumen ini berada di sudut taman yang

berdampingan dengan rumah kaca dan dikelilingi area jogging track.

Sebagian besar pengunjung tidak mengetahui nama dan maksud keberadaan

Page 72: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

56

bangunan ini dikarenakan tidak adanya keterangan maupun tulisan disekitar

monumen dan umumnya pengunjung hanya berfoto-foto.

Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman (2008)

Gambar 9. Monumen Kenangan Persija Menteng

h) Fasilitas pendukung lainnya yang disediakan di sekitar area Taman Menteng

seperti bangku taman, sumur resapan (biopori), 4 kolam air mancur, lampu

taman, dan beberapa rambu taman seperti larangan menginjak rumput,

larangan membuang sampah sembarangan, dan larangan memetik bunga

(Gambar 10). Terdapat juga mushola yang berdampingan langsung dengan

toilet. Toilet yang tersedia baik pria maupun wanita terdapat kamar mandi,

wastafel, dan kran untuk wudhu. Selain itu terdapat tempat sampah yang

tersedia tiap sudut-sudut taman.

Sumber: Data Primer, (2012)

Gambar 10. Rambu Taman, Biopori, Tempat Sampah, Kolam Air Mancur di Taman Menteng

6.2 Persepsi Multistakeholder terhadap Keberadaan Taman Menteng

Keberadaan taman kota merupakan salah satu pelayanan publik yang

sudah semestinya pemerintah berikan kepada masyarakat. Fasilitas umum yang

Page 73: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

57

ada harus terus dijaga, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sarana dan

prasarana yang memadai akan menjadikan taman kota makin digemari oleh

banyak orang. Menilai keberhasilan suatu taman kota dapat dilihat dari seberapa

besar antusiasme masyarakat untuk mengunjungi dan menikmati taman tersebut.

Masing-masing elemen masyarakat merasakan manfaat yang berbeda-beda akan

keberadaan taman kota terutama mengenai keberadaan Taman Menteng. Persepsi

yang merupakan suatu penilaian seseorang terhadap obyek tertentu diperlukan

untuk menilai Taman Menteng sebagai acuan mengetahui seberapa besar manfaat

keberadaannya serta perbaikan apa saja yang perlu dilakukan pihak pengelola agar

keberadaan Taman Menteng tetap terjaga keberlanjutannya. Penilaian

multistakeholder (pengunjung, masyarakat, pekerja dan instansi terkait) mengenai

Taman Menteng sangat perlu dilakukan untuk memberikan informasi yang tepat

khususnya bagi pengelola. Informasi tersebut diharapkan sebagai masukan dalam

mengembangkan Taman Menteng serta dapat meningkatkan pelayanan yang

sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

6.2.1 Persepsi Multistakeholder terhadap Kondisi Taman Menteng

Kondisi Taman Menteng sangat mempengaruhi eksistensi keberadaannya.

Agar eksistensi tersebut tetap terjaga, diperlukan suatu kontrol dengan menilai

kondisi taman dari sisi persepsi multi pihak yang terdiri dari pengunjung (45

responden), masyarakat (45 responden), dan pekerja (23 responden), dan instansi

terkait (12 responden) yaitu RT, RW, Kelurahan Menteng, dan Dinas Pertamanan

dan Pemakaman). Terdapat indikator kriteria di masing-masing kategori dalam

penilaian kondisi taman yang telah dijabarkan pada Tabel 7. Penjabaran hasil

wawancara responden tersebut dapat dilihat pada Tabel 10.

Page 74: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

58

Tabel 10. Persepsi Multistakeholder Mengenai Kondisi Taman Menteng

Kategori Kebersihan Fasilitas Pengelolaan Pelayanan Tutupan

Lahan oleh Tanaman

Arsitektur

Sangat Baik 6% 5% 1% 12% 4% 6% Baik 72% 72% 68% 3% 61% 85% Kurang Baik 21% 22% 30% 72% 33% 9% Tidak Baik 1% 1% 1% 13% 2% 0% Total 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Sumber: Data Primer, Diolah (2012)

Kondisi kebersihan taman akan mempengaruhi seseorang dalam

menikmati keindahan taman. Sebanyak 72% responden menyatakan bahwa

kebersihan Taman Menteng dalam kondisi baik. Terdapat juga sebanyak 1%

responden yang beranggapan bahwa kondisi kebersihan Taman Menteng tidak

dalam kondisi baik. Kegiatan kebersihan taman diantaranya seperti penyapuan

taman, pemeliharaan tanaman, dan pencucian plaza. Kondisi kebersihan taman

yang sudah baik selaras dengan pengelolaan yang diterapkan oleh pihak Dinas

Pertamanan dan Pemakaman, dimana petugas kebersihan selalu ada tiap harinya

dari pagi hingga malam hari. Proses istirahat diterapkan dengan sistem bergantian,

sehingga selalu terdapat petugas yang membersihkan taman.

Fasilitas atau sarana dan prasarana merupakan faktor penunjang dan

berkaitan dengan kenyamanan dalam menikmati Taman Menteng. Hasil penilaian

terhadap fasilitas yang terdapat di Taman Menteng diketahui bahwasanya

sebanyak 72% responden menyatakan fasilitas yang ada telah memadai dan dalam

kondisi baik. Responden mengaku fasilitas yang ada di Taman Menteng lebih

lengkap dibanding taman-taman lainnya, seperti adanya toilet, mushola, dan baru-

baru ini pihak pengelola telah memasang wifi akses internet untuk digunakan oleh

pengguna taman secara gratis, walaupun hanya dibeberapa spot saja.

Page 75: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

59

Sebanyak 68% responden menyatakan bahwa Taman Menteng dalam

kondisi baik untuk pengelolaan terhadap sarana dan prasarana. Pihak pengelola

menyatakan bahwa Taman Menteng merupakan taman yang sangat disorot

terutama dalam hal pengelolaan kebersihannya, sehingga pengelolaanya selalu

ditingkatkan. Peningkatan pengelolaan Taman Menteng dapat dilihat dengan

penambahan jumlah pekerja oleh pihak pengelola tiap tahunnya. Seperti pada

bulan April 2012, dimana pihak pengelola menambah 4 orang pekerja taman

untuk meningkatkan pelayanan. Penambahan jumlah tenaga kerja tersebut

diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanan petugas Taman Menteng

dikarenakan berdasarkan survei, sebanyak 72% responden menyatakan bahwa

penilaian terhadap pelayanan Taman Menteng masih kurang baik. Responden

yang menyatakan pelayanan sudah baik hanya 3%. Hal ini dikarenakan masih

terdapat laporan dari beberapa pengunjung mengenai kehilangan barang berharga

seperti HP dan kamera pada saat berada di lokasi Taman Menteng.

Sebanyak 61% responden beranggapan bahwa tutupan atau kerindangan

lahan oleh taman yang ada di Taman Menteng semakin bertambah. Responden

menilai kondisi Taman Menteng saat ini sudah jauh berbeda dengan keadaan awal

taman didirikan. Saat ini, banyak terlihat pohon-pohon rindang dan diselingi

bunga-bunga membuat taman ini makin nyaman untuk dinikmati. Kondisi Taman

Menteng awal dibangun dan kondisi sekarang dapat dilihat pada Gambar 11.

Page 76: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

60

(A) (B) Sumber: A: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, (2008) B: Data Primer, (2012)

Gambar 11. Tutupan Lahan oleh Tanaman Pada Tahun 2008 dan 2012

Sebanyak 85% responden menyatakan bahwa desain Taman Menteng

sudah bagus. Hal ini dikarenakan Taman Menteng dibangun dengan

menggunakan gaya modern yang memperhatikan nilai estetika dan dapat

menampung berbagai aktivitas warga. Responden menilai bentuk taman yang

menarik khusunya rumah kaca dan menjadi ciri khas Taman Menteng. Akan

tetapi, ada juga beberapa responden yang tidak menyukai keberadaan rumah kaca

dikarenakan dirasa kurang manfaatnya. Secara garis besar, dari enam kriteria

tersebut responden menilai bahwa kondisi Taman Menteng dalam keadaan baik

6.2.2 Persepsi Multistakeholder Mengenai Kegiatan yang Dilakukan di Taman Menteng

Secara umum, tujuan responden pengunjung dan masyarakat yang datang

ke Taman Menteng salah satunya untuk memenuhi kebutuhannya akan rekreasi.

Kegiatan rekreasi yang dapat dilakukan di Taman Menteng cukup beragam.

Beberapa fasilitas yang disajikan membuat tiap orang, khususnya masing-masing

multistakeholder terdiri dari pengunjung (45 responden), masyarakat (45

responden), dan pekerja (23 responden) yang memiliki kebutuhan akan rekreasi

dengan preferensi yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 11.

Page 77: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

61

Tabel 11. Persepsi Multistakeholder Mengenai Kegiatan yang Dilakukan Saat di Taman Menteng

No. Jenis Kegiatan Responden Total

per Kegiatan

Persentase per

Kegiatan Pengunjung Masyarakat Pekerja

(F) (P) (F) (P) (F) (P) (F) (P) 1. Fotografi 20 23% 11 12% 0 0% 31 15% 2. Baca buku 3 3% 0 0% 0 0% 3 1% 3. Makan ditaman 9 10% 5 5% 0 0% 14 7% 4. Menemani anak

bermain 9 10% 13 14% 0 0% 22 10% 5. Menikmati

keindahan taman 19 22% 34 37% 5 15% 58 27%

6. Olahraga 14 16% 28 31% 10 30% 52 25%

7. Latihan shuffle, taekwondo, dsb 9 10% 0 0% 0 0% 9 4%

8. Shooting 5 6% 0 0% 0 0% 5 2% 9. Menjalankan

pekerjaan/tugas 0 0% 0 0% 18 55% 18 8% Total 88 100% 91 100% 33 100% 212 100%

Sumber: Data Primer, Diolah (2012) Keterangan: (F) : Frekuensi (P) : Presentase

Sebanyak 27% responden memilih menikmati keindahan taman sebagai

kegiatan yang paling disukai. Hasil tersebut, terdiri dari pilihan responden

masyarakat sebanyak 37%, pengunjung sebanyak 22%, dan pekerja sebanyak

15%. Responden masyarakat merupakan kelompok responden terbesar yang

memilih kegiatan ini. Mereka berpendapat bahwa dengan menikmati keindahan

taman yang sejuk dapat mengistirahatkan dan menyegarkan pikiran dari kesibukan

kerja. Kegiatan olahraga merupakan kegiatan kedua yang paling diminati oleh

responden (25%.) Keberadaan tempat olahraga di sekitar Taman Menteng

merupakan upaya untuk tetap menyediakan arena olahraga. Hal ini dikarenakan

makin sedikitnya lahan yang disediakan oleh pemerintah untuk arena olahraga

karena bersaing dengan pembangunan gedung-gedung. Oleh karena itu,

keberadaan sarana olahraga yang ada di Taman Menteng sangat bermanfaat bagi

Page 78: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

62

masyarakat karena fasilitas ini dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat

tanpa batas waktu.

Responden memilih kegiatan menjalankan tugas sebagai salah satu

aktivitas yang dilakukan saat di Taman Menteng (8%). Hal ini dikarenakan dari

keseluruhan reponden hanya para pekerja Taman Menteng yang memilih (55%).

Kewajiban yang semestinya mereka lakukan menjadi prioritas utama dan

dijadikan sebagai kegemaran. Pekerja berpendapat dengan menyukai pekerjaan

maka pekerjaan yang dijalankan akan terasa ringan dan menyenangkan. Kegiatan

yang kurang diminati oleh responden Taman Menteng adalah membaca buku

(1%). Hal ini dikarenakan masih sedikit responden yang memanfaatkan area

taman untuk kegitan membaca buku. Selain itu, kondisi taman yang kurang

kondusif untuk melakukan aktifitas membaca buku. Kegiatan lain yang diminati

oleh responden pada saat di Taman Menteng seperti fotografi, shooting, dan

mengasah bakat oleh beberapa komunitas seperti shuffle dan taekwondo. Hasil

tersebut memperlihatkan bahwa masing-masing multistakeholder (pengunjung,

masyarakat, dan pekerja) memiliki kepentingan yang berbeda-beda dalam

menghabiskan waktunya di tempat rekreasi. Beragam kegiatan yang dapat

dinikmati saat di Taman Menteng menunjukkan bahwa manfaat taman ini sebagai

taman interaktif telah terwujud dan telah terciptanya kenyamanan pengguna taman

dalam beraktivitas.

6.2.3 Persepsi Multistakeholder Mengenai Perbaikan Fasilitas Taman Menteng Fasilitas yang terdapat pada suatu tempat tertentu terutama pada taman

kota yang merupakan suatu sarana rekreasi masyarakat penting untuk diperhatikan

karena fasilitas yang ada merupakan faktor penunjang dalam keberlanjutan dan

Page 79: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

63

berkaitan dengan kenyamanan dalam berekreasi. Responden dalam persepsi ini

adalah multistakeholder pengunjung (45 responden), masyarakat (45 responden),

dan pekerja (23 responden), dan instansi terkait (12 responden) yang menilai

apakah terjadi suatu kerusakan yang terdapat pada fasilitas yang ada di Taman

Menteng dan diharapkan perlu ada perbaikan kedepannya oleh pengelola. Sebaran

terhadap perbaikan fasilitas Taman Menteng dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Persepsi Multistakeholder terhadap Perbaikan Fasilitas

No Fasilitas yang perlu diperbaiki

Masya- rakat Pekerja Pengun-

jung Instansi Terkait Jumlah Persentase

1. Sarana di toilet banyak yang rusak 4 3 12 1 20 11%

2. Pengecatan kembali terhadap fasilitas yang di coret-coret

0 3 8 3 14 8%

3. Keamanan dan kebersihan taman 4 0 6 2 12 7%

4. Kerusakan di arena bermain anak khususnya ayunan

3 2 3 1 9 5%

5. Penertiban terhadap pengelolaan parkir dan pedagang kaki lima

1 6 6 5 18 10%

6. Perawatan fasilitas (lampu,rumah kaca,parkir,dsb)

14 5 21 6 46 26%

7. Kesadaran pengunjung untuk tetap menjaga taman

2 6 2 0 10 6%

8. Lain-lain 0 2 0 1 3 2% 9. Tidak Perlu

Perbaikan 23 9 11 3 46 26%

Jumlah 51 36 69 22 178 100% Sumber: Data Primer, Diolah (2012)

Pada umumnya reponden menilai perlu ada perbaikan dalam perawatan

dibeberapa fasilitas, seperti penerangan atau lampu taman, rumah kaca, gedung

parkir (26%). Hal tersebut dikarenakan, seperti pada sarana lampu taman dimana

kondisi penerangannya sangat terbatas, sehingga rentan untuk sebagian

pengunjung memanfaatkannya dalam hal negatif. Dinas Pertamanan dan

Pemakaman yang merupakan pengelola Taman Menteng menyatakan bahwa

Page 80: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

64

dalam penerangan lampu taman dibawah pengelolaan Dinas Penerangan Jalan

Umum (PJU). Pihak Dinas Pertamanan dan Pemakaman hanya bisa memberikan

informasi jika terjadi kerusakan, namun untuk memperbaikinya bukan tanggung

jawab mereka (Pengawas Taman Menteng dari Dinas Pertamanan dan

Pemakaman Provinsi DKI Jakarta). Pihak pengelola menjelaskan dalam

perawatan rumah kaca memerlukan alat khusus. Akan tetapi sampai saat ini pihak

Dinas Pertamanan dan Permakaman DKI Jakarta belum memiliki alat tersebut

untuk membersihkan rumah kaca terutama bagian atap, sehingga dilakukan secara

manual oleh para pekerja.

Responden sepakat bahwa perlu ada perbaikan pada sarana toilet (11%)

karena terdapat beberapa kondisi kamar mandi yang telah rusak dan kran di

wastafel tidak berfungsi dengan baik. Responden menilai perlu ada penertiban

terhadap pedagang kaki lima terutama pedagang minuman keliling di area taman

dan parkir liar (10%). Beberapa responden menilai hal tersebut mengganggu

aktivitas di taman dan menjadikan taman terlihat kumuh. Responden juga menilai

bahwa banyak terdapat coret-coretan di area taman dan gedung parkir (8%)

sehingga merusak pemandangan dalam menikmati keindahan taman. Selain itu,

responden berpendapat bahwa perlu ada peningkatan dalam hal kebersihan dan

keamanan taman (7%) karena masih saja terlihat sampah disekitar taman serta

beberapa pengunjung yang mengalami kehilangan barang di area taman.

Sebanyak 5% responden menilai perlu ada perbaikan sarana di arena

bermain anak khusunya ayunan karena dari tiga ayunan yang ada hanya dua

diantaranya yang berfungsi. Selain itu, mereka menilai perlu penambahan luas

area bermain anak karena saat ini keberadaannya sangat minim yang dapat

Page 81: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

65

dinikmati secara cuma-cuma dan dalam kondisi yang cukup baik seperti di Taman

Menteng. Responden menilai perlu ada perbaikan bagi pengunjung dalam hal

kesadaran dalam menjaga dan memelihara taman seperti membuang sampah pada

tempatnya dan parkir di tempat yang sudah disediakan (6%). Hal ini memang

tidak terkait dengan fasilitas yang perlu diperbaiki, tetapi sebagian responden

berpendapat bahwa para petugas yang ada di taman telah melakukan pekerjaanya

secara optimal. Kerusakan yang terjadi merupakan akibat tingkah laku

pengunjung yang kurang menyadari untuk menjaga sarana dan prasarana taman,

sehingga kerusakan tak dapat dihindarkan.

Terdapat responden yang memilih bahwa tidak perlu ada perbaikan

fasilitas di Taman Menteng (26%) karena hasil tersebut sama dengan pilihan

responden yang menyatakan perlu ada perbaikan ataupun perawatan fasilitas

(lampu taman, rumah kaca, parkir) yang ada di Taman Menteng. Responden

berpendapat bahwa sarana dan prasarana yang ada di Taman Menteng saat ini

sudah dipelihara dengan baik dan tidak perlu ada perbaikan. Meskipun demikian,

pihak pengelola harus tetap meningkatkan pemeliharaannya agar terjaga dengan

baik. Hal tersebut selaras dengan Tabel 10 yang menggambarkan hasil penilaian

terhadap fasilitas yang ada di Taman Menteng sudah baik sebesar 72%.

6.2.4 Dampak Negatif Keberadaan Taman Menteng

Setiap aktivitas baru dapat dipastikan akan membawa dampak positif yang

diharapkan, namun juga berpotensi mendatangkan dampak negatif yang

sesungguhnya bisa diperhitungkan dan dihindarkan. Keberadaan Taman Menteng

memberikan dampak positif yang cukup nyata terlihat dari peningkatan kualitas

dan kuantitas layanan publik yang dibutuhkan masyarakat untuk berekreasi dan

Page 82: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

66

timbulnya berbagai aktivitas ekonomi karena dapat menyerap tenaga kerja. Secara

aktual, multistakeholder pengunjung (45 responden), masyarakat (45 responden),

pekerja taman (23 responden), dan instansi terkait (12 responden yaitu RT, RW,

Kelurahan Menteng, serta Dinas Pertamanan dan Pemakaman) memberikan

pendapat perihal dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya keberadaan

Taman Menteng yang tersaji pada Gambar 12.

Sumber: Data Primer, Diolah (2012)

Gambar 12. Dampak Negatif Keberadaan Taman Menteng

Sebanyak 46% responden berpendapat bahwa keberadaan Taman Menteng

tidak memiliki dampak negatif. Pada umumnya responden memilih tidak terdapat

hal negatif dengan adanya Taman Menteng dikarenakan banyak hal positif yang

dapat dirasakan dengan keberadaan Taman Menteng dibandingkan hal negatif

yang ditimbulkan. Hal-hal positif tersebut seperti bertambahnya tempat rekreasi

yang ekonomis bagi keluarga, lahirnya komunitas-komunitas baru seperti

komunitas shuffle Menteng dan dance, serta menambah penghijauan kota.

Sebanyak 54% responden menyatakan keberadaan Taman Menteng

menimbulkan hal negatif. Dampak negatif tersebut antara lain seperti tempat

untuk melakukan perbuatan tidak terpuji yang diluar norma, minum-minuman

beralkohol di area taman, tempat pelarian anak sekolah membolos, dan transaksi

Ada 54%

Tidak Ada 46%

Page 83: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

67

barang-barang haram. Ada beberapa solusi yang diutarakan oleh berbagai pihak

untuk meminimalisir hal negatif tersebut. Misalnya dengan meningkatkan

keamanan dan penjagaan oleh security, partisipasi pengunjung dalam menjaga

taman, peraturan sanksi pidana pelarangan, lampu taman lebih diterangkan

cahayanya, hingga pembatasan terhadap kunjungan taman yang tidak 24 jam

secara penuh.

6.2.5 Persepsi Multistakeholder Mengenai Pentingnya Keberadaan Taman Menteng Pemerintah DKI Jakarta khususnya Dinas Pertamanan dan Pemakaman

memiliki tujuan khusus dalam pembangunan taman kota, begitu pula terhadap

Taman Menteng. Fungsi utama yang dikembangkan Taman Menteng adalah

fungsi ekologis, sosial budaya, dan estetika. Berbagai macam fungsi Taman

Menteng yang telah pemerintah jabarkan. Melalui penjabaran tersebut dilakukan

penilaian terhadap persepsi responden yang merupakan multistakeholder

(pengunjung, masyarakat, dan pekerja, dan key person yaitu RT, RW, Kelurahan

Menteng, dan Dinas Pertamanan dan Pemakaman) mengenai fungsi yang paling

penting mereka rasa. Agar terlihat apakah ada keserasian antara fungsi yang

pemerintah inginkan dengan multistakeholder sebagai objek sasaran pemanfaatan.

Berdasarkan tipologi RTH mengenai fungsi RTH terdapat empat fungsi,

yaitu fungsi ekologis, sosial budaya, estetika, dan ekonomi. Masing-masing fungsi

tersebut memiliki indikator dan diperoleh secara keseluruhan 12 indikator fungsi.

Responden akan memilih indikator fungsi apa saja yang mereka rasa penting

terhadap keberadaan Taman Menteng berdasarkan prioritas utama. Hasilnya akan

terlihat sejauh mana fungsi yang paling dirasa penting oleh multistakeholder.

Page 84: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

68

Berikut Tabel 13 yang menjabarkan persepsi multistakeholder terhadap 12 fungsi

keberadaan Taman Menteng.

Tabel 13. Persepsi Multistakeholder Terhadap Fungsi Keberadaan Taman Menteng

Fungsi RTH Indikator Fungsi Pengunjung Masyarakat Pekerja Key person Total

∑ Persen ∑ Persen ∑ Persen ∑ Persen ∑ Persen

1. Fungsi Ekologis

a. Perbaikan Kualitas Udara 37 11,5% 36 11,2% 19 5,9% 9 2,8% 101 31,4%

b. Daerah Resapan Air 30 9,3% 38 11,8% 21 6,5% 7 2,2% 96 29,8% c. Media Habitat Flora

dan Fauna 17 5,3% 27 8,4% 19 5,9% 5 1,6% 68 21,1%

d. Pengurangan Kebisingan 19 5,9% 22 6,8% 15 4,7% 1 0,3% 57 17,7%

Sub Total 1 (a+b+c+d) 103 32,0% 123 38,2% 74 23,0% 22 6,8% 322 100,0% % Fungsi Ekologis terhadap

Total Fungsi RTH 30,2% 33,9% 31,8% 30,6% 31,9%

2. Fungsi Sosial

Budaya

a. Media Komunikasi Warga 25 6,9% 25 6,9% 17 4,7% 8 2,2% 75 20,8%

b. Sarana Rekreasi Keluarga 37 10,2% 42 11,6% 23 6,4% 8 2,2% 110 30,5%

c. Sarana Olahraga 39 10,8% 38 10,5% 23 6,4% 7 1,9% 107 29,6% d. Wadah dan Objek

Pendidikan,Penelitian alam

27 7,5% 25 6,9% 14 3,9% 3 0,8% 69 19,1%

Sub Total 2 (a+b+c+d) 128 35,5% 130 36,0% 77 21,3% 26 7,2% 361 100,0% % Fungsi Sosial Budaya

terhadap Total Fungsi RTH 37,5% 35,8% 33,0% 36,1% 35,8%

3. Fungsi Estetika

a. Memperindah Lingkungan Kota 39 14,8% 35 13,3% 23 8,7% 11 4,2% 108 41,1%

b. Menciptakan suasana serasi dan seimbang

20 7,6% 20 7,6% 15 5,7% 4 1,5% 59 22,4%

c. Melestraikan Taman Lingkungan 36 13,7% 34 12,9% 21 8,0% 5 1,9% 96 36,5%

Sub Total 3 (a+b+c) 95 36,1% 89 33,8% 59 22,4% 20 7,6% 263 100,0% % Fungsi Estetika terhadap

Total Fungsi RTH 27,9% 24,5% 25,3% 27,8% 26,1%

4. Fungsi Ekonomi

a. Membuka Peluang Pekerjaan 15 23,8% 21 33,3% 23 36,5% 4 6,3% 63 100,0%

Sub Total 4 (a) 15 23,8% 21 33,3% 23 36,5% 4 6,3% 63 100,0% % Fungsi Ekonomi terhadap

Total Fungsi RTH 4,4% 5,8% 9,9% 5,6% 6,2%

Total Keseluruhan (1+2+3+4) 341 100% 363 100% 233 100% 72 100% 1009 100% Sumber: Data Primer, Diolah (2013)

Berdasarkan Tabel 3 fungsi terpenting menurut pihak terkait mengenai

keberadaan Taman Menteng adalah fungsi sosial budaya sebayak 35.8%.

Selanjutnya, fungsi terpenting kedua adalah fungsi ekologis sebanyak 31.9%.

Fungsi estetika dipilih sebanyak 26.1% sebagai fungsi yang dirasa penting. Fungsi

sosial budaya dan estetika menunjukkan bahwa tujuan Pemerintah DKI Jakarta

membangun Taman Menteng dengan menyelaraskan tiga fungsi yaitu fungsi

ekologis, sosial budaya, dan estetika telah sesuai dengan yang dirasakan oleh

Page 85: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

69

pihak-pihak yang selama ini memanfaatkan atau terkait langsung dengan

keberadaan Taman menteng sebagai taman kota. Tujuan utama pemerintah

membangun Taman Menteng walaupun sebagai fungsi ekologis, namun pada

dasarnya ingin memberikan taman interaktif masyarakat yang memiliki estetika

bagus. Selain itu keberadaan Taman Menteng ternyata memiliki fungsi tambahan

sebagai fungsi ekonomi. Hal ini dikarenakan keberadaan Taman Menteng

membuka peluang kerja dan usaha bagi sebagian masyarakat. Manfaat Taman

Menteng sebagai fungsi ekonomi dipilih sebanyak 6.2%. Masing-masing

responden menilai bahwa konsep pengembangan Taman Menteng sangat tepat,

dimana mereka dapat menikmati berbagai macam manfaat dengan fungsi yang

berbeda-beda dalam satu waktu, walaupun yang paling dirasa penting adalah

fungsi sosial budaya.

Fungsi sosial budaya dipilih oleh semua kelompok responden sebagai

pilihan tertinggi dibandingkan dengan ketiga fungsi lainnya baik itu pengunjung

(37.5%), masyarakat (35.8%), pekerja taman (33%), maupun key person (36.1%).

Hal ini dikarenakan fungsi sosial budaya memiliki manfaat yang secara nyata dan

langsung dapat dirasakan (direct benefit) oleh responden, terutama sarana rekreasi

(30.5%) dan olahraga (29.5%). Responden yang paling besar merasakan manfaat

Taman Menteng sebagai fungsi sosial budaya adalah masyarakat (36%) dan

pengunjung (35.5%).

Pada umumnya responden masyarakat dan pengunjung berpendapat bahwa

keberadaan Taman Menteng sangat menyenangkan untuk melakukan kegiatan

rekreasi. Hal ini dikarenakan beragam fasilitas lengkap yang telah disediakan,

seperti fasilitas arena bermain anak, taman yang indah, sarana dan prasarana yang

Page 86: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

70

memadai dibandingkan taman lainnya (toilet dan mushola), sehingga dirasa

nyaman dan menyenangkan untuk menghabiskan waktu di taman ini. Sarana

olahraga merupakan fasilitas taman yang paling disukai oleh responden

pengunjung (10.8%) dan juga masyarakat (10.5%). Hal ini dikarenakan semakin

sulitnya mendapatkan area publik yang memiliki fasilitas olahraga ditengah

meningkatnya alih fungsi lahan untuk pembangunan perumahan dan gedung

bertingkat sehingga sebagian besar pengunjung lebih sering memanfaatkan Taman

Menteng sebagai arena olahraga khususnya pada akhir pekan. Penilaian paling

rendah pada fungsi sosial budaya adalah wadah dan objek pendidikan, penelitian,

dan pelatihan dalam mempelajari alam sebanyak 19.1%. Responden berpendapat

sebaiknya Taman Menteng diberikan fasilitas seperti taman baca, setiap tumbuhan

diberikan nama ilmiah, dan kegiatan interaktif lainnya. Hal tersebut dirasa

memberikan manfaat lebih adanya Taman Menteng dan dapat juga memberikan

pengetahuan dan pembelajaran lebih bagi pengunjung khususnya anak-anak.

Fungsi ekologis merupakan fungsi yang manfaatnya tidak dapat secara

langsung dirasa (indirect benefit) oleh responden saat itu juga. Hal ini terlihat dari

responden yang paling banyak memilih fungsi ini adalah responden masyarakat

(38.2%) karena masyarakat merupakan orang yang bertempat tinggal paling dekat

dengan Taman Menteng, sehingga fungsi ekologis benar-benar mereka rasakan.

Terdapat 4 indikator fungsi di fungsi ekologis. Pada umumnya masyarakat sekitar

Taman Menteng lebih menilai keberadaan taman sebagai fungsi ekologis terutama

sebagai daerah resapan air (11.8%) dibandingkan ketiga indikator fungsi lainnya.

Responden masyarakat menilai bahwa saat ini semakin meningkatnya

pembangunan di Jakarta, maka dari itu diperlukan daerah resapan air agar

Page 87: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

71

terhindar dari banjir. Akan tetapi, penilaian terbesar indikator fungsi ekologis

adalah perbaikan kualitas udara (31.4%) dipilih sebagai fungsi yang paling

bermanfaat dengan adanya Taman Menteng. Pada umumnya reponden

berpendapat bahwa kondisi lingkungan Jakarta semakin menurun. Terlihat

semakin meningkatnya polusi udara terutama dari asap kendaraan bermotor dan

kondisi Jakarta yang dirasa kian bertambah panas (Wardhana, 2010). Adanya

taman diharapkan dapat memberikan kesejukan bagi lingkungan sekitarnya dan

keseimbangan lingkungan.

Fungsi terbesar yang dipilih oleh responden di fungsi estetika keberadaan

Taman Menteng adalah memperindah lingkungan kota (41.1%). Responden

pengunjung merupakan responden yang paling besar memilih fungsi estetika

(36.1%) dibandingkan ketiga responden lainnya. Berdasarkan persentase fungsi

estetika terhadap total fungsi RTH, responden yang paling banyak memilih adalah

responden pengunjung (27.9%) dan key person (27.8%). Responden pengunjung

dan key person berpendapat dengan adanya Taman Menteng memberikan kondisi

lingkungan yang berbeda untuk daerah Menteng, seperti udara yang sejuk

disekitar taman, terutama desain taman yang cukup unik, menarik dan tertata

dengan rapi.

Fungsi ekonomi Taman Menteng terhadap masyarakat menunjukkan

suatu manfaat ekonomi keberadaan Taman Menteng. Responden yang paling

banyak memilih fungsi ini adalah responden pekerja taman (36.5%). Perolehan

terbesar kelompok responden pekerja taman akan manfaat keberadaan Taman

Menteng adalah fungsi ekonomi, dibandingkan dengan ketiga fungsi lainnya. Hal

ini mencerminkan bahwa para pekerja taman yang paling merasakan manfaat

Page 88: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

72

ekonomi dengan adanya Taman Menteng. Para pekerja yang bekerja di Taman

Menteng menilai bahwa manfaat keberadaan Taman Menteng terbesar adalah

sebagai lapangan pekerjaan bagi mereka untuk mendapatkan pendapatan. Pada

umumnya pendapatan yang mereka peroleh dengan bekerja di taman lebih besar

dibandingkan tempat mereka bekerja dahulu. Manfaat dengan adanya Taman

Menteng benar-benar mereka rasakan, walaupun sebagian dari pekerja

menyatakan bahwa gaji yang mereka peroleh terkadang belum bisa mencukupi

kebutuhan sehari-hari. Bagi para pekerja taman yang terpenting adalah

mendapatkan penghasilan. Membuka peluang pekerjaan menjadi pilihan yang

paling rendah dari ketiga responden lainnya (pengunjung, masyarakat, dan key

person). Mereka berpendapat bahwa keberadaan Taman Menteng sangat sedikit

dalam hal penyerapan tenaga kerja karena peluang pekerjaan yang memungkinkan

terbatas pada usaha minuman dan makanan ringan.

Kelemahan dan kendala bagi Pemda DKI Jakarta untuk membangun

prasarana umum seperti taman kota yang terbentur pada ketidakmampuan untuk

menyediakan lahan harus cepat dicarikan solisi yang tepat. Melihat begitu

besarnya manfaat Taman Menteng dari persepsi para pihak, untuk itu

diperlukannya penambahan RTH terutama di wilayah DKI Jakarta. Hal ini di

dukung oleh persepsi multistakeholder (pengunjung, masyarakat, pekerja, dan key

person) yang memberikan penilaian mengenai apakah perlu jika pemerintah

menambahkan jumlah (kuantitas) Ruang Terbuka Hijau (RTH) khususnya taman

kota seperti Taman Menteng. Sebaran mengenai persepsi multistakeholder

terhadap perlunya penambahan jumlah RTH dapat dilihat di Gambar 13.

Page 89: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

73

Sumber: Data Primer, (2012)

Gambar 13. Persepsi Multistakeholder Mengenai Perlunya Penambahan Jumlah RTH di Jakarta

Berdasarkan Gambar 13, responden menilai bahwa perlu dilakukan

penambahan RTH yang ada di Jakarta (95%). Beberapa alasan responden menilai

perlu penambahan RTH di Jakarta. Pertama, karena dapat memperbaiki kondisi

lingkungan Jakarta yang salah satunya dengan penghijauan Kota seperti RTH.

Kedua, sebagai alternatif rekreasi keluarga karena masyarakat Jakarta tidak sedikit

yang berada dalam kondisi perekonomian menengah kebawah, dengan adanya

taman kota bisa memberikan tempat hiburan yang ekonomis karena gratis untuk

umum. Ketiga, responden beranggapan bahwa keberadaan taman di Jakarta masih

sangat sedikit dan belum sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh

masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan jumlah pengunjung atau pengguna

taman secara tidak langsung memperlihatkan bahwa manyarakat sangat

memerlukan taman kota. Hal tersebut terbukti pada kondisi Taman Menteng saat

akhir pekan dimana terjadi peningkatan jumlah pengunjung, sehingga terlihat

melebihi kapasitas ideal. Jika hal tersebut tidak ditindaklanjuti dapat terjadi

penurunan kualitas, fungsi taman, dan kenyamanan bagi pengguna taman.

Kepala Bidang Taman Kota, Seksi Taman Kota dan Lingkungan selaku

key person menyatakan bahwa pemda DKI Jakarta khususnya Dinas Pertamanan

Perlu 95%

Tidak perlu 5%

Page 90: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

74

dan Pemakaman sedang berupaya untuk terus meningkatkan RTH agar mencapai

kondisi idealnya. Akan tetapi kendala paling sulit adalah lahan yang terbatas

dikarenakan taman kota tidak dapat dibangun disembarang tempat. Terdapat

kriteria-kriteria untuk membangun taman kota. Kriteria tersebut seperti

memperhatikan faktor strategis dari segi lokasi agar tepat sasaran dimana

masyarakat mudah untuk menikmatinya.

Responden yang memilih tidak perlu untuk menambah jumlah RTH di

Jakarta sebanyak 3% beranggapan bahwa keadaan taman yang ada di Jakarta

sudah cukup banyak dan tidak sedikit dalam kondisi yang tidak terawat. Taman

kota yang sudah ada tersebut sebaiknya dioptimalisasikan saja dengan

menambahkan sarana dan prasarana yang memadai, serta meningkatkan

pemeliharaan dan perawatannya. Selain itu, responden beranggapan bahwa tempat

rekreasi yang murah dan menghibur sudah banyak di Jakarta.

Setiap orang memiliki persepsi masing-masing yang sesuai dengan

kepentingan dan manfaat yang mereka rasakan, walaupun terjadi perbedaan

pendapat dalam memandang keberadaan Taman Menteng, sepatutnya semua tetap

menjaga dan melestarikannnya. Tidak mungkin dapat menyatukan persepsi antara

satu dengan lainnya. Pada dasarnya mereka menginginkan hal yang sama, yaitu

mendapatkan pelayanan yang baik oleh pemerintah, menikmati kualitas hidup

yang semakin baik secara berkelanjutan, serta terjaminnya keseimbangan

ekosistem kota, baik sistem hidrologi, mikroklimat, maupun sistem ekologis lain.

6.3 Nilai Ekonomi Keberadaan Taman Menteng

Potensi pemanfaatan Taman Menteng secara keseluruhan berdampak

positif, terlihat dengan banyaknya manfaat dan aktivitas masyarakat yang dapat

Page 91: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

75

dilakukan di taman ini sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna. Fungsi

beragam yang dimiliki taman ini membuat keberadaannya sangatlah penting untuk

dijaga karena dapat juga menyeimbangkan kondisi lingkungan. Penilaian ekonomi

keberadaan Taman Menteng dapat dilihat dengan dua pendekatan yang berbeda.

Pendekatan pertama dengan konsep biaya pengganti (replacement cost) terhadap

pembangunan Taman Menteng dengan maksud untuk mengetahui seberapa besar

biaya investasi yang dibutuhkan dalam menyelenggarakan Taman Menteng dan

secara tidak langsung biaya tersebut merujuk terhadap nilai ekonomi keberadaan

Taman Menteng. Pendekatan kedua menggunakan sudut pandang pemanfaatan

dengan konsep WTP menggunakan metode CVM. Responden dalam pendekatan

CVM adalah para pengguna dan yang memanfaatkan keberadaan Taman Menteng

secara langsung. Responden ini terdiri dari tiga kelompok, yaitu pengunjung,

masyarakat, dan unit usaha untuk berpartisipasi dalam upaya menghargai

keberadaannya, sehingga memberikan pelestarian lingkungan taman agar

manfaatnya dapat terasa oleh semua pihak secara berkelanjutan.

6.3.1 Pendekatan Teknik Biaya Pengganti (Replacement Cost)

Pendekatan pertama untuk melihat nilai ekonomi keberadaan Taman

Menteng menggunakan biaya pengganti dimana biaya tersebut mencerminkan

biaya investasi yang diperlukan untuk mendirikan dan menjaga keberlangsungan

taman. Berikut rincian biaya investasi pengadaan Taman Menteng yang dapat

dilihat pada Tabel 14.

Page 92: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

76

Tabel 14. Rincian Biaya Keseluruhan Pembangunan dan Pemeliharaan Taman Menteng Tahun 2012 (Rupiah)

Uraian Biaya Jumlah Total Biaya proyek pembangunan (2007) a 30 000 000 000 39 675 566 362 NJOP (Rp 17 245 000/meter) b 423 295 770 000 423 295 770 000 Biaya pemeliharaan selama satu tahun a 1 004 675 083

Total Biaya Pengganti 463 976 011 445 Sumber: Data Primer, Diolah (2012)

a = Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta (2012) b = Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta (2012)

Berdasarkan Tabel 14 biaya paling besar dari ketiga indikator untuk

menentukan biaya pengganti Taman Menteng adalah harga jual tanah berdasarkan

NJOP sebesar Rp 17 245 000/meter. Luas lahan Taman Menteng sebesar

24 546 m2 sehingga didapatkan harga total tanah Taman Menteng mencapai

Rp 423 295 770 000. Harga tanah yang tinggi ini dikarenakan posisi Taman

Menteng yang berada di pusat kota dan merupakan kawasan strategis yang

memiliki kemudahan akses ke pusat perniagaan dan perkantoran. Biaya

pembangunan proyek Taman Menteng dilihat pada tahun 2007 karena tahun

tersebut Taman Menteng resmi dipergunakan secara umum. Selanjutnya, total

biaya proyek tersebut di compounding pada tahun 2012, sehingga didapatkan

biaya pembangunan sebesar Rp 39 675 566 362. Biaya pemeliharaan Taman

Menteng merupakan biaya operasional untuk memelihara taman selama satu tahun

yang terdiri dari biaya pemeliharaan mulai dari bulan Januari 2012 hingga

Desember 2012. Total keseluruhan biaya investasi untuk pengadaan Taman

Menteng didapatkan sebesar Rp 463 976 011 445.

6.3.2 Pendekatan Metode Contingent Valuation Method (CVM)

Metode kedua menggunakan CVM dengan konsep kesediaan membayar

oleh pengguna yang memanfaatkan secara langsung keberadaan Taman Menteng.

Jika responden ini (pengunjung, masyarakat, dan unit usaha) bersedia menghargai

Page 93: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

77

keberadaan Taman Menteng dengan kesediaan membayar (WTP) sejumlah

tertentu maka selanjutnya akan ditanyakan berapa nilai maksimal yang mereka

berikan untuk menjaga keberlangsungan keberadaan Taman Menteng agar tetap

terjaga kualitasnya. Rincian nilai WTP dari masing-masing kelompok responden,

baik pengunjung, masyarakat, dan unit usaha dapat dilihat pada Lampiran 3.

Penyajian melalui kurva WTP seperti pada Gambar 14 dimaksudkan untuk

mempermudah dan melihat secara jelas nilai sebaran dugaan WTP dari masing-

masing responden baik pengunjung, masyarakat, dan unit usaha.

Gambar 14. Nilai WTP Per Kelompok Responden di Taman Menteng

02468

1012

1,00

0

2,00

0

2,50

0

3,00

0

3,50

0

4,00

0

4,50

0

5,00

0

6,00

0

7,00

0

8,00

0

10,0

00

15,0

00

20,0

00WTP Pengunjung

02468

1012

WTP Masyarakat

02468

10

WTP Unit Usaha

Page 94: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

78

Berdasarkan Gambar 14 dapat diketahui bahwa nilai WTP masing-

masing kelompok responden sangat beragam. Nilai WTP tertinggi dari

pengunjung sebesar Rp 20 000, masyarakat sebesar Rp 100 000, sedangkan unit

usaha yang mencapai Rp 150 000. Akan tetapi, terdapat beberapa responden yang

tidak mau memberikan nilai ekonomi untuk keberadaan Taman Menteng.

Responden tersebut adalah 4 orang pengunjung dan 7 orang masyarakat

(Lampiran 3). Mereka tidak mau memberikan nilai ekonomi terhadap keberadaan

Taman Menteng dengan berbagai macam alasan. Salah satu alasan tersebut

diantaranya, mereka khawatir jika memberikan penilaian ekonomi keberadaan

Taman Menteng, suatu saat nanti pada saat mereka berkunjung ke Taman

menteng akan dikenakan biaya. Padahal pengertian tersebut sudah ditekankan

oleh peneliti di kuisioner terutama hipotetis yang disajikan. Alasan lainnya,

mereka menyatakan bahwa keberadaan Taman Menteng tidak begitu berpengaruh

terhadap mereka. Responden ini berpendapat bahwa masih banyak taman kota dan

sarana rekreasi lainnya yang bisa dimanfaatkan.

Hal yang berbeda dirasakan oleh unit usaha, mereka berpendapat bahwa

keberadaan Taman Menteng sangat mempengaruhi kondisi keuangan mereka.

Hasil tersebut mencerminkan bahwa pemberian nilai WTP untuk tiap kelompok

akan berbeda sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Seperti halnya unit

usaha, dikarenakan mereka mendapatkan penghasilan dengan adanya Taman

Menteng maka mereka menghargai keberadaan taman dengan nilai WTP lebih

besar dibanding responden lain.

Nilai rata-rata WTP didapatkan setelah menjumlahkan seluruh WTP yang

diberikan masing-masing sampel kemudian membaginya dengan total sampel.

Page 95: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

79

Setelah didapatkan nilai rata-rata dugaan WTP dari masing-masing responden,

kemudian dikalikan dengan jumlah populasi, sehingga didapatkan nilai ekonomi

keberadaan Taman Menteng di masing-masing reponden. Selanjutnya,

menjumlahkan nilai ekonomi keberadaan Taman Menteng di masing-masing

kelompok responden, sehingga didapatkan nilai ekonomi total keberadaan Taman

Menteng. Distribusi nilai WTP Taman Menteng untuk masing-masing kelompok

dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Distribusi Nilai WTP Taman Menteng WTP dari

(a)

Rata-rata Nilai WTP (Rp)

(b)

Jumlah Populasi (Orang)

(c)

Total WTP (Rp)

( b x c ) Pengunjung 5 522 53 140 a 293 439 080 Masyarakat 16 844 70 489 b 1 187 316 716 Unit Usaha 49 630 54 a 2 680 020

Total Nilai Ekonomi 123 683 1 483 435 816 Sumber: Data Primer, Diolah (2012)

a = Pengelola Taman Menteng b = BPS 2011

Berdasarkan Tabel 15 didapatkan nilai rata-rata WTP untuk kelompok

pengunjung sebesar Rp 5 522. Selanjutnya, nilai tersebut dikalikan dengan rata-

rata jumlah pengunjung yang datang ke Taman Menteng selama satu tahun

terakhir atau tahun 2011 sehingga didapatkan total WTP pengunjung sebesar

Rp 293 439 080. Nilai rata-rata WTP pengunjung merupakan nilai WTP paling

rendah dibandingkan kelompok lainnya. Hal tersebut karena pengunjung

berpendapat bahwa masih banyak fasilitas yang perlu diperbaiki oleh pengelola

dan juga mereka tidak mau memberikan nilai yang tinggi karena melihat dari

fasilitas yang ada untuk rekreasi tidak sebanyak tempat wisata lainnya, untuk itu

nilai tersebut dirasa sudah cukup. Di sisi lain, rataan WTP yang rendah karena

rata-rata responden pengunjung yang berkunjung ke taman ini kebanyakan adalah

Page 96: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

80

para remaja dengan status pelajar atau mahasiswa dengan daya beli yang cukup

rendah, hal ini sesuai dengan karakteristik responden pengunjung Taman Menteng

(Tabel 8).

Nilai rataan WTP kelompok responden masyarakat sebesar Rp 16 844.

Selanjutnya, agar diketahui total WTP Taman Menteng di masyarakat, maka

rataan nilai WTP masyarakat dikalikan dengan jumlah populasi yang ada di

Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat sehingga didapatkan sebesar

Rp 1 187 316 716. Nilai rata-rata WTP kelompok masyarakat lebih kecil

dibandingkan unit usaha, meskipun demikian total WTP terbesar pada kelompok

masyarakat dibandingkan kelompok lainnya. Hal ini memperlihatkan bahwa

masyarakat yang paling banyak memanfaatkan keberadaan Taman Menteng, baik

dari fungsi ekologis, estetika, maupun sosial budaya, seperti yang telah di

jabarkan pada Tabel 13. Pemberian nilai WTP kelompok masyarakat bisa saja

dipengaruhi oleh pendidikan karena tingkat pendidikan dapat membentuk

kematangan berfikir dalam memandang serta mengambil keputusan akan suatu

permasalahan. Selain itu, dapat juga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan

masyarakat karena dapat menggambarkan kemampuan seseorang dalam

memberikan penilaian.

Nilai rataan WTP kelompok unit usaha sebesar Rp 49 630. Selanjutnya,

nilai WTP tersebut dikalikan dengan jumlah unit usaha yang memanfaatkan

Taman Menteng. Total WTP Taman Menteng untuk unit usaha didapatkan sebesar

Rp 2 680 020. Nilai rataan WTP unit usaha merupakan nilai terbesar. Hal ini

dikarenakan pelaku usaha memiliki kepentingan terhadap keberadaan Taman

Menteng sebagai tempat usaha. Jika Taman Menteng ditiadakan, kemungkinan

Page 97: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

81

mereka akan kehilangan mata pencaharian. Responden unit usaha juga

berpendapat bahwa saat ini sangat sulit mencari pekerjaan terutama untuk mencari

tempat usaha strategis dan menguntungkan bagi mereka. Akan tetapi, total WTP

Taman Menteng terendah terdapat pada kelompok unit usaha yaitu sebesar

Rp 2 680 020. Hal ini menggambarkan bahwa hanya sedikit unit usaha yang

menjadikan Taman Menteng sebagai tempat usahanya.

Setelah didapatkan rataan nilai WTP dan total WTP Taman Menteng di

masing-masing kelompok responden, selanjutnya nilai-nilai WTP tersebut

dijumlahkan untuk mendapatkan nilai ekonomi dari keberadaan Taman Menteng

dan didapatkan yaitu sebesar Rp 1 483 435 816. Hasil tersebut mencerminkan

besarnya nilai yang diberikan pengguna taman dalam menghargai keberadaan

Taman Menteng. Oleh karena itu, para pengguna berharap bahwa keberadaan

Taman Menteng tetap terjaga kelestariannya secara berkelanjutan agar mereka

bisa terus memanfaatkan hingga anak cucu mereka.

Penggunaan kedua metode tersebut memperlihatkan bahwa nilai ekonomi

keberadaan Taman Menteng dengan pendekatan metode CVM jauh lebih kecil

dibandingkan menggunakan pendekatan metode biaya pengganti. Pemberian nilai

WTP yang cukup rendah oleh responden dapat disebabkan keterbatasan responden

dalam mengetahui fungsi utama (fungsi ekologis) taman yang sesungguhnya. Para

responden lebih melihat fungsi keberadaan taman sebagai sosial budaya (sarana

rekreasi keluarga dan olahraga) dan estetika, dibandingkan sebagai fungsi

ekologis (Tabel 13).

Selain itu, perhitungan menggunakan metode CVM dalam penelitian ini

hanya memperhitungkan nilai keberadaan (existence value) Taman Menteng lebih

Page 98: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

82

kepada manfaat pengguna (fungsi sosial budaya) seperti yang telah diterangkan

dalam ruang lingkup penelitian ini. Hal tersebut tidak seperti perhitungan nilai

manfaat ekonomi di Taman Pantai Virginia (2011) dan Taman Kota di Boston

(2006), seperti dikutip dalam laporan The Trust for Public land. Nilai manfaat

ekonomi Taman yang ada di pantai Virginia dengan luas 33 640 hektar mencapai

$ 691 166 971. Perhitungan tersebut memasukkan tujuh faktor untuk menilai

ekonomi total taman kota, diantaranya nilai udara bersih, air bersih, pariwisata,

penggunaan langsung, kesehatan, nilai properti, dan hubungan sosial masyarakat.

Begitu pula hasil yang cukup tinggi diperoleh dari manfaat ekonomi

langsung dengan adanya taman kota di Boston yang memiliki luas 5 040 hektar

dengan nilai ekonomi sebesar $ 335 352 402. Perhitungan dalam penelitian di

Taman Kota Boston memasukkan nilai aktivitas atau kegiatan yang dilakukan

oleh pengunjung lalu dikalikan dengan harga dari tiap kegiatannya. Seperti

penggunaan taman secara umum (taman bermain, jalan pagi dan sore, dan duduk

disekitar taman), penggunaan fasilitas olahraga (tenis, bersepedaan, dan

berenang), serta penggunaan khusus taman (golf, festival, konser, dan atraksi).

Oleh karena itu, nilai ekonomi keberadaan Taman Menteng tidak dapat disamakan

secara langsung dengan biaya investasi pengadaan taman, bahkan dengan nilai

ekonomi yang ada di taman kota lainnya seperti Taman Pantai Virginia dan

Taman Kota di Boston. Hal ini dikarenakan pada kedua taman kota pembanding

tersebut terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam segi luasan area lahan

taman dan pendapatan rata-rata masyarakat yang berbeda sehingga mempengaruhi

dalam penetapan nilai WTP.

Page 99: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

83

Nilai ekonomi keberadaan Taman Menteng yang dihitung melalui dua

pendekatan, baik pendekatan biaya pengganti maupun metode CVM menunjukkan

bahwa keberadaan Taman Menteng dirasa sangat bermanfaat bagi masyarakat

sekitar. Selain itu, dengan nilai WTP yang diberikan oleh responden

mencerminkan bahwa responden ingin berpartisipasi dalam upaya menjaga dan

melestarikan keberadaan Taman Menteng, walaupun masing-masing orang

memiliki kepentingan yang berbeda-beda akan keberadaan Taman Menteng. Hasil

tersebut secara tidak langsung memperlihatkan bahwa masyarakat sangat

memerlukan keberadaan taman kota. Oleh karena itu, diharapkan pengelola

Taman Menteng harus terus berupaya untuk menjaga dan melestarikan Taman

Menteng agar keberadaanya tetap berkelanjutan, serta dikelola dengan baik

sehingga manfaatnya dapat terasa dalam jangka waktu yang lama.

6.4 Manfaat Ekonomi Keberadaan Taman Menteng

Keberadaan Taman Menteng memberikan dampak positif bagi sebagian

masyarakat. Salah satunya memberikan manfaat ekonomi berupa kontribusi

penyerapan tenaga kerja dan perubahan yang berdampak pada pendapatan

masyarakat. Akan tetapi, kontribusi manfaat ekonomi terhadap masyarakat sekitar

masih dirasa sedikit. Hal itu tercermin dari Tabel 16 yang menggambarkan

penyerapan tenaga kerja dan unit usaha yang memanfaatkan keberadaan Taman

Menteng bagi masyarakat sekitar Menteng dan masyarakat luar Menteng.

Tabel 16. Manfaat Ekonomi Keberadaan Taman Menteng Bagi Masyarakat

Penyerapan

Peluang Kerja Total Masyarakat

Sekitar Menteng Masyarakat

Luar Menteng Tenaga Kerja di Taman Menteng 4 19 23 Unit Usaha 32 22 54 Jumlah 36 31 77

Sumber: Data Primer, (2012)

Page 100: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

84

Hasil yang tercermin pada Tabel 16 menunjukkan bahwa kontribusi dari

total penyerapan tenaga kerja karena adanya Taman Menteng bagi masyarakat

sekitar lebih besar dibandingkan masyarakat di luar Menteng. Hal ini memberikan

gambaran secara nyata bahwa keberadaan Taman Menteng memiliki kontribusi

secara langsung terutama pemanfaatan dalam penyerapan unit usaha bagi sebagian

masyarakat sekitar Menteng, walaupun jumlahnya tidak besar. Dari data yang

diperoleh terdapat 36 pekerja yang tinggal di sekitar Kecamatan Menteng, seperti

di daerah Cikini, Gondangdia, Johar Baru dan daerah sekitar Menteng lainnya.

Sebagian besar para pekerja yang tinggal di sekitar Menteng bukan merupakan

warga Menteng, melainkan hanya menyewa rumah di daerah tersebut. Rata-rata

para pekerja tersebut merupakan transmigran yang mencari peruntungan di Jakarta

agar mendapatkan penghidupan yang layak.

Masyarakat sekitar Taman Menteng sendiri khususnya RT 01, 02, dan 03

yang berada di RW 05 tidak ada satu pun yang memanfaatkan keberadaan Taman

Menteng untuk lahan usaha ataupun tempat kerja. Hal ini dikarenakan Kelurahan

Menteng merupakan kawasan perumahan elit terutama disekitar Taman Menteng

dan masyarakat Menteng lebih merasakan manfaat keberadaan taman untuk fungsi

ekologis dan estetika. Masyarakat yang paling banyak memanfaatkan keberadaan

Taman Menteng sebagai lapangan pekerjaan dan peluang usaha adalah warga luar

Taman Menteng. Berdasarkan Tabel 16 sebanyak 31 pekerja berasal dari luar

Menteng, terutama kelompok pekerja security dan petugas kebersihan taman.

Masyarakat luar Menteng ini sebagian tinggal di daerah Depok, Tanjung Priok,

Bogor, Rawamangun, Pamulang. Mereka bekerja cukup jauh dari tempat tinggal

dikarenakan ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan pendapatan

Page 101: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

85

yang lebih tinggi dari pekerjaan sebelumnya, sehingga diharapkan mampu

memberikan peningkatan pendapatan keluarga. Selain itu, jam kerja yang hanya 8

jam dalam sehari, tidak sedikit dimanfaatkan oleh sebagian pekerja untuk bekerja

ditempat lain setelah bekerja di taman. Beragam jenis pekerjaan yang dapat

diserap dengan keberadaan Taman Menteng. Tabel 17 menggambarkan kontribusi

Taman Menteng terhadap jenis pekerjaan dan jumlah penyerapan tenaga kerja.

Tabel 17. Penyerapan Tenaga Kerja Taman Menteng No. Tenaga Kerja Jumlah 1. Petugas Kebersihan Taman 14 2. Petugas Penyiraman Taman 1 3. Penjaga Toilet 2 4. Security 6 Total 23

Sumber: Data Primer, (2012)

Kontribusi Taman Menteng dalam penyerapan tenaga kerja jumlahnya

cukup sedikit. Hal ini dikarenakan luas Taman Menteng yang tidak besar,

sehingga kebutuhan pekerja yang diperlukan tidak banyak. Dinas Pertamanan dan

Pemakaman DKI Jakarta selaku pengelola Taman Menteng menyatakan bahwa

hingga bulan Mei 2012 telah menyerap tenaga kerja sebanyak 23 pekerja untuk

menjaga dan memelihara fasilitas yang ada. Tenaga kerja yang ada di Taman

Menteng terdiri dari petugas kebersihan taman seperti penyapuan taman,

pemangkasan tanaman, dan pemupukan sebanyak 14 pekerja. Sebanyak 1 pekerja

yang bertanggung jawab terhadap penyiraman taman, sebanyak 2 pekerja yang

bertugas dalam menjaga dan memelihara kebersihan toilet, dan sebanyak 6

pekerja bertugas sebagai keamanan taman, sehingga total pekerja adalah 23 orang.

Hampir tiap tahun pihak pengelola menambah jumlah tenaga kerja. Pertama kali

Taman Menteng di buka hanya memperkerjakan 6 orang untuk kebersihan taman

Page 102: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

86

dan 2 orang security. Seiring semakin ramainya pengunjung taman dan banyaknya

pemeliharaan elemen vegetasi tanaman, pihak pengelola menambah jumlah tenaga

kerja untuk menyesuaikan kebutuhan yang diperlukan. Pekerja bagian parkir yang

berada pada gedung parkir Taman Menteng tidak termasuk dalam kontribusi

tenaga kerja yang dibutukan dari adanya Taman Menteng. Hal ini dikarenakan

pengelolaan gedung parkir dibawah tanggung jawab Dinas Perhubungan dimana

para pekerjanya adalah pegawai tetap, oleh karena itu ada dan ataupun adanya

Taman Menteng tidak akan mempengaruhi pekerjaan mereka.

Tabel 18. Jumlah Unit Usaha dan Jenis Usaha di Taman Menteng No. Jenis Usaha Jumlah 1. Minuman Keliling 30 2. Penjaja Makanan 19 3. Warung 3 4. Juru Parkir 2 Total 54 Sumber: Data Primer, (2012)

Pada Tabel 18 menunjukkan kontribusi jumlah unit usaha dan jenis usaha

apa saja yang terserap dari adanya di Taman Menteng. Unit usaha yang terdaftar

oleh pengelola Taman Menteng sebanyak 54 unit. Usaha minuman keliling

disekitar Taman Menteng selalu ada selama 24 jam. Mereka terbagi dalam 2

kelompok. Kelompok pertama berjualan di taman mulai dari pagi hari sekitar

pukul 09.00-16.00. Kelompok kedua berjualan mulai dari sore hari pukul 17.00

hingga pagi dini hari. Begitu pula usaha warung yang buka hingga 24 jam. Unit

usaha yang buka tiap harinya selama 24 jam memang memanfaatkan peluang

usaha dengan maksimal karena para pengunjung Taman Menteng selalu ada tanpa

batas waktu. Bahkan pada akhir pekan pengunjung yang datang kebanyakan saat

malam hari, terutama komunitas-komunitas Taman Menteng seperti dance dan

Page 103: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

87

shuffle yang merupakan pengunjung tetap taman. Para komunitas tersebut

menjadwalkan untuk berkumpul dengan komunitasnya pada saat akhir pekan dan

beberapa kegiatan yang mereka habiskan terkadang hingga larut malam.

Unit usaha penjaja makanan terdiri dari tukang bakso, bubur ayam,

ketoprak, mie ayam, nasi goreng, siomay, dan lainnnya memulai berdagang dari

pagi hingga barang jualan mereka habis terjual (sore hari). Pada saat akhir pekan

penjual menambahkan proporsi jumlah jualan mereka dikarenakan meningkatnya

jumlah pembeli. Hal itu tercermin dari perbedaan pendapatan yang didapatkan

pada saat hari kerja dan akhir pekan. Pada saat akhir pekan keseluruhan unit usaha

mengalami peningkatan pendapatan. Penjaja makan tersebut tidak menjual makan

disekitar Taman Menteng hingga malam hari dikarenakan terdapat kuliner

makanan maupun minimun Menteng yang mulai buka sekitar pukul 18.00 hingga

dini hari. Keberadaan kuliner tersebut sudah ada sebelum Taman Menteng

dibangun dan selalu ramai akan pembeli. Jika mereka tetap berdagang, hasil yang

didapatkan tidak terlalu banyak karena tidak mampu bersaing. Oleh karena itu,

mereka memilih tidak berjualan pada malam harinya dan digunakan untuk

beristirahat.

6.4.1 Perubahan Pendapatan Masayarakat Dengan dan Tanpa Adanya Taman Menteng

Manfaat ekonomi dengan adanya Taman Menteng akan memberikan

perubahan terhadap pendapatan masyarakat (pekerja dan unit usaha) yang

memanfaatkan keberadaan taman ini. Perubahan tingkat pendapatan masyarakat

dapat dianalisis dengan cara mengurangi pendapatan total masyarakat dengan

pendapatan bukan dari Taman Menteng agar didapatkan pendapatan hanya dari

Taman Menteng. Jika pendapatan rata-rata masyarakat meningkat karena adanya

Page 104: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

88

Taman Menteng berarti keberadaan taman ini memberikan manfaat ekonomi bagi

kesejahteraan hidup mereka. Tabel 19 menggambarkan pendapatan rata-rata

masyarakat dari tiap kelompok pekerjaan.

Tabel 19. Pendapatan Rata-rata Masyarakat Dengan dan Tanpa Adanya Taman Menteng (Rupiah/Bulan)

No. Kelompok Pekerjaan Rata-rata

Pendapatan Total TM

Pendapatan Rata-rata

bukan dari TM

Perubahan Pendapatan

Rata-rata dari TM

(a) (b) (c) (d) (c-d) 1. Minuman keliling 2.470.909 222.727 2.248.182 2. Penjaja makanan 3.108.333 443.333 2.665.000 3. Warung 4.250.000 650.000 3.600.000 4. Tukang Parkir 3.750.000 0 3.750.000 5. Kebersihan Taman 2.240.929 605.357 1.635.571 6. Penyiraman Taman 1.100.000 0 1.100.000 7. Penjaga Toilet 5.744.500 3.550.000 2.194.500 8. Security 3.083.333 1.666.667 1.416.667

Total Peningkatan Pendapatan 18.609.920 Sumber: Data Primer, (2012)

Berdasarkan Tabel 19 terdapat perubahan pendapatan di 8 kelompok

pekerjaan yang terdiri dari kebersihan taman, penyiraman taman, penjaga toilet,

keamanan taman, penjual minuman keliliing, penjaja makanan, warung, dan juru

parkir. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa rata-rata tiap kelompok pekerja

mengalami penambahan pendapatan dengan adanya Taman Menteng. Pendapatan

yang mengalami penambahan terbesar adalah kelompok pekerjaan juru parkir

sebesar Rp 3 750 000. Penambahan yang cukup besar ini disebabkan pendapatan

yang mereka peroleh dari adanya Taman Menteng lebih besar dibanding

kelompok lain dan pekerja juru parkir tersebut tidak memiliki pekerjaan

sampingan. Kelompok pekerja penyiraman taman hanya mendapatkan pendapatan

dari Taman Menteng, tetapi pendapatan tersebut paling kecil dibandingkan

Page 105: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

89

kelompok lainnya. Hal ini dikarenakan pekerja juru parkir mendapatkan insentif

yang paling besar karena waktu bekerja mereka full time.

Pendapatan yang mengalami peningkatan terbesar kedua dirasakan oleh

kelompok pekerjaan usaha warung di sekitar taman sebesar Rp 3 600 000. Hal ini

dikarenakan usaha yang mereka jalani sekarang merupakan warung milik pribadi

sehingga keuntungan yang didapatkan besar. Selain itu, hanya sebagian pekerja

warung Taman Menteng yang memiliki pendapatan lain di luar taman dan

jumlahnya tidak besar, sehingga keberadaan Taman Menteng dirasa sangat

bermanfaat dan menguntungkan bagi kelompok usaha ini.

Peningkatan pendapatan terbesar ketiga dirasakan oleh kelompok pekerja

penjual makan sebesar Rp 2 665 000. Pekerjaan minuman keliling mengalami

perubahan pendapatan sebesar Rp 2 248 182. Pekerjaan petugas kebersihan taman

mengalami perubahan pendapatan sebesar Rp 1 635 571 dan pekerja penyiraman

taman sebesar Rp 1 100 000. Pekerja penjaga toilet mengalami perubahan

pendapatan sebesar Rp 2 194 500 dan keamanan taman mengalami perubahan

pendapatan sebesar Rp 1 416 667. Secara keseluruhan, hampir semua kelompok

pekerja mengalami peningkatan pendapatan dengan adanya Taman Menteng. Hal

ini memperlihatkan bahwa keberadaan Taman Menteng berdampak positif bagi

sumber penghasilan mereka.

6.4.2 Proporsi Pendapatan Masyarakat dari Adanya Taman Menteng

Perbedaan pendapatan rata-rata masyarakat juga akan terlihat berdasarkan

proporsi pendapatan dari Taman Menteng terhadap total pendapatan. Pendapatan

total Taman Menteng adalah pendapatan yang diperoleh hanya dari Taman

Menteng ditambah dengan pendapatan diluar Taman Menteng. Pendapatan dari

Page 106: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

90

Taman Menteng merupakan pendapatan yang diperoleh hanya dari adanya

keberadaan Taman Menteng. Hasil dari nilai proporsi pendapatan tersebut dapat

digunakan untuk mengetahui apakah dengan adanya Taman Menteng menjadikan

pendapatan di masyarakat termasuk ke dalam kelompok pendapatan pokok,

pendapatan sampingan atau pendapatan sambilan. Tabel 20 menyajikan proporsi

pendapatan masyarakat karena adanya Taman Menteng.

Tabel 20. Proporsi Pendapatan Rata-rata Masyarakat dari Kegiatan Wisata di Taman Menteng Terhadap Pendapatan Total Tahun 2012

Pendapatan Rata-rata (Rupiah/bulan) No Kelompok Pekerjaan Pendapatan hanya

dari TM Total

Pendapatan Persentase Proporsi

Pendapatan (a) (b) (c) (d) (e) = (c/d)% 1 Minuman keliling 2.248.182 2.470.909 91 2 Penjaja makanan 2.665.000 3.108.333 86 3 Warung 3.600.000 4.250.000 85 4 Tukang parkir 3.750.000 3.750.000 100 5 Kebersihan taman 1.635.571 2.240.929 73 6 Penyiraman taman 1.100.000 1.100.000 100 7 Penjaga toilet 2.194.500 5.744.500 38 8 Security 1.416.667 3.083.333 46

Sumber: Data Primer, (2012)

Proporsi pendapatan rata-rata masyarakat dengan adanya keberadaan

Taman Menteng paling besar dirasakan oleh kelompok pekerja penyiraman taman

dan juru parkir karena masing-masing memiliki persentase proporsi pendapatan

sebesar 100%. Persentase proporsi sebesar 100% menggambarkan bahwa

pendapatan yang diperoleh dari pekerja tersebut merupakan pendapatan utama

atau bisa dikatakan sebagai pendapatan pokok. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataa Soehadji (1995) dalam Soetanto (2002) yang menyatakan bahwa usaha

yang mendatangkan proporsi pendapatan 70-100% disebut usaha pokok.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap kedua kelompok pekerja tersebut mereka

menyatakan bahwa pekerjaan ini adalah pekerjaan utama bagi mereka. Hal ini

Page 107: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

91

dikarenakan hampir sebagian besar waktu mereka dipergunakan dan dihabiskan

untuk bekerja di sekitar kawasan taman bahkan pada kelompok pekerjaan juru

parkir, mereka menghabiskan waktunya selama 24 jam berada di lokasi taman dan

beranggapan bahwa Taman Menteng selain sebagai sumber penghasilan juga

sebagai tempat tinggal.

Selain kedua kelompok tersebut, kelompok pekerjaan yang memiliki

persentase proporsi pendapatan rata-rata diatas 70% dan dikatakan sebagai

pendapatan pokok (Soehadji 1995 dalam Soetanto, 2002) adalah pedagang

minuman keliling (91%), penjual makanan (86%), warung (85%), dan petugas

kebersihan taman (73%). Hal ini dikarenakan hampir sebagian besar waktu

mereka dipergunakan dan dihabiskan untuk bekerja dan berjualan di sekitar

kawasan taman. Bahkan pada kelompok pekerjaan warung beberapa diantaranya

menjadikan warungnya sebagai tempat tinggal. Rata-rata sumber pendapatan di

luar Taman Menteng dari keempat kelompok pekerja tersebut merupakan

penghasilan sambilan yang nilainya jauh lebih kecil dibandingkan penghasilan

dari Taman Menteng. Pada umumnya sumber pendapatan kedua mereka berasal

dari wirausaha.

Proporsi pendapatan terhadap Taman Menteng terkecil pada kelompok

pekerjaan penjaga toilet sebesar 38% dan kelompok pekerja security sebesar 46%.

Hasil keduanya memperlihatkan bahwa pendapatan yang diperoleh dari adanya

Taman Menteng lebih kecil dibandingkan sumber pendapatan di luar taman. Hal

ini dikarenakan, pekerja penjaga toilet telah memiliki usaha sejak awal sebelum

mereka bekerja di Taman Menteng. Bahkan hingga saat ini usaha yang mereka

jalani masih terus berlangsung, begitu pula pada salah satu pekerja sebagai

Page 108: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

92

security taman. Pekerjaan di Taman Menteng tidak begitu menyita waktu mereka,

sehingga di waktu luang mereka dapat memanfaatkan untuk membuka usaha.

Mereka berpendapat bahwa pendapatan yang diperoleh dari adanya Taman

Menteng merupakan pendapatan tambahan, namun pekerjaan di Taman Menteng

tetap mereka butuhkan. Keberadaan Taman Menteng merupakan pendapatan

sampingan bagi kelompok pekerja penjaga toilet dan keamanan taman karena

persentase proporsi pendapatan keduanya diantara 30-70% (Soehadji 1995 dalam

Soetanto, 2002).

Manfaat ekonomi dalam hal penyerapan tenaga kerja kurang dirasakan

oleh masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan masyarakat setempat Taman

Menteng lebih memanfaatkan keberadaan Taman Menteng sebagai fungsi sosial

budaya, ekologis, dan estetika. Pernyataan tersebut diperkuat dari hasil

wawancara kepada pelaku usaha dan tenaga kerja taman, dimana keseluruhan dari

mereka bukanlah warga asli Menteng. Hampir semua pekerja dan pelaku usaha

berasal dari luar Kelurahan Menteng yang sebagian besar berada di wilayah

Jabodetabek bahkan seperti pedagang minuman keliling hampir semua berasal

dari Madura, Jawa Timur. Akan tetapi, nilai WTP dan kontribusi keberadaan

Taman Menteng terhadap beberapa masyarakat sekitar telah menunjukkan bahwa

keberadaan Taman Menteng memberikan manfaat ekonomi, selain fungsi

utamanya sebagai fungsi ekologis.

Page 109: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

VII. SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

1. Berdasarkan persepsi multistakeholder fungsi terpenting keberadaan

Taman Menteng adalah sebagai fungsi sosial budaya (35.8%), dimana

indikator sarana rekreasi keluarga (30.5%) dan sarana olahraga (29.6%)

merupakan nilai tertinggi dalam fungsi ini. Fungsi ekologis didapatkan

sebesar 31.9% dan fungsi estetika sebesar 26.1%. Hasil persepsi

multistakeholder terhadap ketiga fungsi tersebut memperlihatkan bahwa

ada kesesuaian antara tujuan pemerintah dalam membangun taman kota

dengan yang responden rasakan. Selain itu, keberadaan Taman Menteng

memberikan fungsi tambahan yaitu fungsi ekonomi (6.2%)

2. Nilai ekonomi Taman Menteng berdasarkan konsep WTP lebih kecil

nilainya sebesar Rp 1 483 435 816 dibandingkan berdasarkan pendekatan

biaya pengganti (replacement cost) pembangunan Taman Menteng sebesar

Rp 463 976 011 445. Hal ini dikarenakan nilai WTP tersebut lebih

merupakan WTP terhadap fungsi sosial budaya dari Taman Menteng,

bukan semua fungsi atau nilai ekonomi total dari Taman Menteng.

3. WTP rataan terbesar pada kelompok unit usaha (Rp 49 630) karena

mereka memiliki kepentingan terhadap keberadaan Taman Menteng

sebagai tempat usaha, namun WTP total unit usaha terendah

(Rp 2 680 020) karena hanya sedikit unit usaha yang menjadikan Taman

Menteng sebagai tempat usahanya. Adapun nilai WTP rataan pengunjung

paling rendah (Rp 5 522) karena pada umumnya adalah kalangan muda

dengan daya beli yang tidak tinggi. WTP total responden masyarakat

Page 110: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

94

tertinggi (Rp 1 187 316 716) karena banyak masyarakat yang

memanfaatkan keberadaan Taman Menteng.

4. Keberadaan Taman Menteng memberikan pengaruh yang positif terhadap

perubahan pendapatan sebagian masyarakat. Perubahan total pendapatan

rata-rata masyarakat dari delapan kelompok pekerja sebesar

Rp 18 609 920/bulan. Peningkatan pendapatan rata-rata terbesar dirasakan

oleh kelompok pekerja sebagai juru parkir dengan peningkatan pendapatan

sebesar Rp 3 750 000/bulan. Kelompok pekerja yang memperoleh

perubahan pendapatan terkecil adalah pekerja sebagai penyiraman taman

sebesar Rp 1 100 000/bulan. Bagi masyarakat yang bekerja ataupun

memiliki usaha di Taman Menteng kecuali kelompok pekerja security

taman dan penjaga toilet, penghasilan dari Taman menteng merupakan

penghasilan utama karena lebih dari 70% dari total pendapatannya

(Soehadji, 1995 dalam Soetanto, 2002).

7.2 Saran

1. Keberadaan Taman Menteng sebagai taman kota penting dan bermanfaat

baik sebagai fungsi utamanya adalah fungsi ekologis juga memiliki

manfaat lainnya bagi masyarakat sekitar taman kota. Pemerintah perlu

mengupayakan agar target penambahan Ruang Terbuka Hjau khususnya

berupa taman kota dapat terwujud sesuai ketentuan dalam UU Penataan

Ruang No. 26 Tahun 2007. Selain itu, pemerintah dapat mengembangkan

taman kota yang sesuai kebutuhan masyarakat sehingga manfaatnya dapat

dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Seperti halnya Taman Menteng

yang keberadaanya dirasakan tepat sasaran, baik dari segi lokasi, estetika

Page 111: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

95

maupun pengelolaanya. Keberhasilan ini diharapkan sebagai acuan

pemerintah dalam mengembangkan taman kota lainnya.

2. Pihak pengelola perlu membuat peraturan mengenai tata cara penggunaan

Taman Menteng dengan terdapatnya sanksi tegas jika terdapat pelanggaran

untuk mencegah penurunan kenyaman pengguna taman dan penurunan

kualitas fungsi taman. Pemeliharaan fasilitas yang ada juga perlu

ditingkatkan karena masih terdapat fasilitas yang kurang terjaga dengan

baik. Keamanan di Taman Menteng juga harus menjadi perhatian

pengelola agar tetap tercipta keberlangsungan kenyamanan pengguna

taman dan menghindari terjadinya hal-hal negatif. Oleh karena itu,

pengelolaan terhadap Taman Menteng harus menjadi prioritas utama dan

diharapkan dapat dioptimalkan serta ditingkatkan lebih baik lagi sehingga

4 fungsi Taman Menteng (ekologis, sosial budaya, estetika, dan ekonomi)

tetap terwujud dan manfaatnya dapat terus dirasakan oleh semua pihak.

3. Perlu ada peningkatan kesadaran pengunjung saat beraktifitas di Taman

Menteng khususnya dalam hal kebersihan. Selain itu semua pihak harus

ikut serta memelihara fasilitas taman karena taman merupakan area publik,

siapapun harus ikut berpartisipasi dalam menjaga keberlangsungannya.

4. Taman Menteng memiliki banyak manfaat penting, namun karena

keterbatasan penulis, penelitian ini tidak menghitung nilai ekonomi total.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menghitung

nilai ekonomi total terutama fungsi ekologis yang merupakan fungsi utama

Taman Menteng sehingga bisa diketahui besarnya manfaat Taman

Menteng bagi masyarakat.

Page 112: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

DAFTAR PUSTAKA

Aini, T.Q. 2011. Nilai Ekonomi Total Kawasan Karst (Studi kasus Gua Cikenceng, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat). Skripsi. Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. IPB. Bogor.

Applebaum, R.I., Karl W.E., Anatol, Ellis R Hays, Owen O Jenson, Richard E. Poster, dan Jenny E. Mendel. 1973. Fundamental Concepts in Human Communication. New York; Harper and Row Publisher, Inc.

Arifin, H.S, A. Munandar, N.H.S. Arifin, Q. Pramukanto, V.D. Damayanti. 2007. Sampoerna Hijau Kotaku Hijau: Buku Panduan Penataan Taman Umum, Penanaman Tanaman, Penanganan Sampah, dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT Sampoerna Hijau.

Atmojo, H.S.W. 2007. Menciptakan Taman Kota Berseri. Artikel Solo Pos. http://suntoro.staff.uns.ac.id/category/gagasan/ diakses pada tanggal 13 November 2012.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta. 2009. Pengelolaan Tata Ruang. http://www.bappedajakarta.go.id/ di akses pada tanggal 14 Juni 2012.

Badan Perencanaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta. 1997. UU No.23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Badan Pusat Statistik. 2012. Jakarta Dalam Angka. BPS Provinsi DKI Jakarta.

Barton, D.N. 1994. Economic Factors and Valuation of Tropical Coastal Resources. SMR-Report 14/94. Center for Studies of Environment and. Resources. University of Bergen. Norway. Briggs MRP, Funge-Smith SJ

Dahlan, E.N. 1992. Hutan Kota: Untuk Pengelolaan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup. Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia. Jakarta.

. 2004. Membangun Kota Kebun (Garden City) Bernuansa Hutan Kota. IPB Press. Bogor.

Darmanto, N.S. dan A.Sofyan. 2012. Analisis Distribusi Pencemaran Udara NO2, SO2, dan O3 di Jakarta dengan WRF-CHEM. ITB. Bandung

Departemen Dalam Negeri. 1988. Intruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1988. Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan. Direktoral Jenderal Pembangunan Daerah Departemen Dalam Negeri. Jakarta.

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. 2008. Bahan Ajar Mata Kuliah Analisis Biaya dan Manfaat Proyek. FEM. IPB. Bogor

Departemen Pekerjaan Umum. 2005. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta tentang Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RUTR) 2005 Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum. Ditjen Penataan Ruang.

. 2007. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Departemen Pekerjaan Umum, Ditjen Penataan Ruang.

Page 113: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

97

. 2008. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.05/PRT/M/2008 tentang Pedoman penyediaan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan. Departemen PU, Ditjen Penataan Ruang.

. 2011. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030. Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum, Ditjen Penataan Ruang DKI Jakarta.

Dhewanti, L. 2007. Panduan Valuasi Ekonomi Sumberdaya Lingkungan. Kementrian Lingkungan Hidup.

Dinas Komunikas Informatika dan Kehumasan (Diskominformas) Prov DKI Jakarta. 2011.

Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta. www.tatakota-jakartaku.net diakses pada tanggal 21 Januari 2012

Dziegielewska, D. 2009. Total Economic Value. Artikel Ekonomi Lingkungan.

Fajri, H. 2012. Sejumlah Taman di Jakarta Utara Tak Terawat. http://megapolitan.kompas.com/read/2012/05/24/19354755/Sejumlah.Taman.di.Jakarta.Utara.Tak.Terawat diakses pada tanggal 15 Juli 2012.

Fakultas Pertanian IPB. 2005. Makalah Lokakarya Pengembangan Sistem RTH di Perkotaan. Lab. Perencanaan Lanskap Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian IPB.

Fauzi, A. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Gittinger, J.P. 2008. Economic Analysis of Agriculture Project. Analisis Ekonomi Proyek-proyek Pertanian. UI-Press.

Hakim, Rustam. 2010. Ruang Terbuka dan Ruang Terbuka Hijau. http://rustam2000.wordpress.com/ruang-terbuka-hijau/ diakses pada tanggal 27 November 2012.

Harnik, P dan B. Welle. 2006. Measuring The Economic Value of a City Park System-The Economic Value of Direct Use in Boston. The Trust for Public Land. Boston

Harnik, P. 2011. The Economic Benefit of The Park and Recreation System of Virginia Beach, Virginia. A Report by The Trust for Public Land’s Center for City Park Excellence. Virginia.

Hanley, N dan C.L. Spash. 1993. Cost Benefit Analysis and The Environment. Cheltenham: Edwar Elger Publishing Limited. Hanst-England.

Hasanah, Siti N. 2011. Pengaruh Keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) terhadap harga lahan di permukiman (Studi kasus: Kelurahan Kelapa Gading Timur (KGT) dan Kelapa Gading Barat (KGB). Skripsi. Program Studi Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Institut Pertanian Bogor.

Hidayat, D. 2009. Estimasi Kebutuhan Hutan Kota di Kotamadya Jakarta Selatan. Tesis Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Idrus, M. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta.

Page 114: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

98

Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1988 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan.

Irwan, Z.Dl. .2008. Tantangan Lingkungan dan Lanskap Hutan Kota. Bumi Aksara. Jakarta.

Iskarianty. 2010. Kepadatan Penduduk sebagai Akar Permasalahan Kota Jakarta http://sosbud.kompasiana.com/2010/12/05/kepadatan-penduduk-sebagai-akar-dari-permasalahan-kota-jakarta/ di akses pada tanggal 25 Januari 2012

Jones, E.G., B. Davies, dan S. Hussain. 2000. Ecological Economics: An Introduction. Blackwell Science. London.

Joga, N dan I. Ismaun. 2011. RTH 30%! Resolusi (Kota) Hijau. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Manik, K.E.S. 2009. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Djambatan. Jakarta.

Pearce, D dan D. Moran 1984. The Economic Value of Biodiversity. In Association with The Biodiversity Programme of IUCN - The World Conservation Union. Earthscan Publication Ltd. London.

Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta. 1999. Peraturan Daerah DKI Jakarta No.6 Tahun 1999 tentang RTRW Provinsi DKI Jakarta

Prasetyo, B dan L.M. Jannah. 2010. Metode Penelitian Kuantitaif. Rajawali Press. Jakarta.

Rahmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung Remadja Rhosdakarya.

Salfifi, A.D. 1983. Kota, Penduduk, dan Lingkungan Alam. Seminar Aplikasi Arsitektur Lansekap dalam Perkotaan. Universitas Trisakti. Jakarta.

Salim, Emil. 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. LP3ES. Jakarta

Sastrawijaya. 2000. Pencemaran Lingkungan. Rieneka Cipta. Jakarta.

Siahaan, N.H.T. 2004. Edisi ke-2 Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Erlangga. Jakarta

Soetanto, H. 2002. Strategi Optimasi Pemanfaatan Sumberdaya Dan Teknologi Tepat Guna Pertanian Untuk Meningkatkan Pendapatan Peternak Sapi Potong.http://ntb.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=78:makalah-utama&catid=50:prosiding&itemid=33. Diakses pada tanggal 30 Januari 2012.

Sugandhy, A dan R. Hakim. 2009. Prinsip Dasar Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Bumi Aksara. Jakarta.

Syaukat, Y. 2011. Bahan Ajar Mata Kuliah Metodologi Penelitian Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. IPB. Bogor.

Tyrvainen, L. 2001. Economic Valuation of Urban Forest Benefits in Finland. J. Environmental Management 62 (1). May, 2001 : 75-92. CD Volume: 380.

Vanhove, N. 2005. The Economics of Tourism Destinations. Elsevier. Burlington.

Page 115: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

99

Yuliasari, Indah. 2008. Distribusi Spasial Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Pengelolaan RTH di Provinsi DKI Jakarta. Skripsi. Program Studi Arsitektur Lanskap. Institut Pertanian Bogor.

Yuleff, E.M. 2008. Penilaian Ekonomi Hutan Kota. Tesis. Program Pascasarjana. UI.

Wardhana, W. 2010. Dampak Pemanasan Global. Andi Yogyakarta. Yogyakarta.

Zarkasi, A.S. 2009. Implikasi Lingkungan Akibat Pengembangan Jakarta. http://www.technology-indonesia.com/review/69-implikasi-lingkungan-akibat-pengembangan-jakarta diakses tanggal 26 Juni 2012.

Page 116: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

LAMPIRAN

Page 117: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

101

Lampiran 1. Jenis-jenis RTH Publik dan RTH Privat

No. Jenis RTH

Publik

RTH

Privat

1. RTH Pekarangan

a. Pekarangan rumah tinggal v

b. Halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat

usaha

v

c. Taman atap bangunan v

2. RTH Taman dan Hutan Kota

a. Taman RT v v

b. Taman RW v v

c. Taman Kelurahan v v

d. Taman Kecamatan v v

e. Taman Kota v

f. Hutan Kota v

g. Sabuk hijau (green belt) v

3. RTH Hijau Jalan

a. Pulau jalan dan media jalan v v

b. Jalur pejalan kaki v v

c. Ruang dibawah jalan layang v

4. RTH Fungsi Tertentu

a. RTH sempadan rel kereta api v

b. Jalur hijau jaringan listrik tegangan tinggi v

c. RTH sempadan sungai v

d. RTH sempadan pantai v

e. RTH pengamanan sumber air baku/mata air v

f. Pemakaman v Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008

Page 118: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

102

Lampiran 2. Jenis, Fungsi, dan Tujuan Pembangunan RTH

No Jenis RTH Fungsi Lahan Tujuan Keterangan

1. Taman kota (termasuk: taman bermain anak, taman bunga, lansia)

Ekologis, Rekreatif, Estetis, Olahraga (terbatas)

Keindahan tajuk, Tegakan pengarah, Pengaman, Kurangi cemaran, Meredam bising, Perbaiki iklim mikro, Daerah resapan, Penyangga sistem kehidupan, Kenyamanan.

Mutlak dibutuhkan bagi kota, keserasian, rekreasi aktif dan pasif, nuansa rekreatif, terjadinya keseimbangan mental (psikologis) dan fisik manusia, habitat, keseimbangan ekosistem

2. Jalur (tepian) sempadan sungai dan pantai

Konservasi, Pencegah, Erosi, Penelitian

Perlindungan, mencegah okupansi penduduk, mudah menyebabkan erosi, iklim mikro, penahan ‘badai’.

Perlindungan total tepi kiri-kanan bantaran sungai (+/- 25-50 meter) rawan erosi (Taman Laut).

3. Taman olah raga, bermain, relaksasi

Kesehatan, Rekreasi Kenikmatan, pendidikan, kesenangan, kesehatan, interaksi, kenyamanan.

Rekreasi aktif, sosialisasi, mencapai prestasi, menumbuhkan kepercayaan diri.

4. Taman pemakaman (umum)

Pelayanan Publik (umum), Keindahan

Pelindung, pendukung ekosistem makro, ‘ventilasi’ dan ‘pemersatu’ruang kota.

Dibutuhkan seluruh anggotamasyarakat, menghilangkan rasa ‘angker’.

5. Pertanian kota Produksi, estetika, Pelayanan publik

Kenyamanan spasial, visual, audial dan thermal, ekonomi

Peningkatan produktivitas budidaya tanaman pertanian.

6. Taman (hutan) kota/ Perhutanan

Konservasi, pendidikan, produksi

Pelayanan masyarakat dan penyangga lingkungan kota, wisata alam, rekreasi, produksi hasil ‘hutan’: iklim mikro, oksigen, ekonomi.

Pelestarian, perlindungan, dan pemanfaatan plasma nutfah, keanekaragaman hayati, pendidikan penelitian.

Page 119: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

103

No Jenis RTH Fungsi Lahan Tujuan Keterangan

7. Taman situ, danau, waduk, empang

Konservasi, keamanan

Keseimbangan ekosistem, rekreasi (pemancingan).

Pelestarian SD-air, flora & fauna (budidaya ikan air tawar).

8. Kebun raya, kebun, binatang (nursery)

Konservasi, pendidikan, penelitian

Keseimbangan ekosistem, rekreasi, ekonomi.

Pelestarian plasma nutfah, elemen khusus Kota Besar, Kota Madya.

9. Taman purbakala Konservasi, preservasi, rekreasi

Reservasi, perlindungan situs, sejarah-national character building.

‘Bangunan’ sebagai elemen taman.

10. Jalur hijau pengaman Keamanan Penunjang iklim mikro, thermal, estetika Pengaman: Jalur lalu lintas, Rel KA, jalur listrik tegangan tinggi, kawasan industri, dan ‘lokasi berbahaya’ lain.

11. Taman rumah sekitar bangunan gedung tingkat ‘pekarangan’

Keindahan, produksi Penunjang iklim mikro, ‘pertanian subsistem’: TOGA (tanaman obat keluarga)/Apotik Hidup, Karangkitri (sayur dan buah-buahan).

Pemenuhan kebutuhan pribadi (privacy), penyaluran‘hobby’ pada lahan terbatas, mampu memenuhi kebutuhan keluarga secara berkala.

Sumber : Purnomohadi 2006

Page 120: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

104

Lampiran 3. Rincian Data Nilai WTP dari Masing-masing Responden

Nilai WTP Pengunjung

No Kelamin Usia Pendidikan Satatus Tanggungan Pekerjaan Pendapatan Nilai WTP

1 P 27 SMA 12 Menikah 3 PS 2-3jt 2.000 2 P 32 S1 18 belum 1 PS 3-4jt 2.500 3 L 29 SMA 12 belum 1 Wiraswasta 1,5jt 3.000 4 p 19 S1 smstr 4 14 belum 0 mahasiswa 800.000 4.000 5 p 15 SMA 10 belum 0 pelajar 250rb-300rb 2.500 6 p 25 D3 16 belum 1 guru 3-4jt 5.000 7 P 18 S1 smstr 2 13 belum 0 mahasiswa 500-700 3.000 8 P 15 SMA 10 belum 0 pelajar 400 10.000 9 L 16 SMIP 10 belum 0 pelajar 250 6.000

10 p 23 s1 16 belum 1 PS 1jt 5.000 11 p 16 sma 11 belum 0 pelajar 200-250 3.500 12 p 34 D3 15 Menikah 4 IBRT 2jt 7.000 13 L 25 D3 17 belum 0 mahasiswa+kerja 3jt 8.000 14 P 17 SMA 11 belum 0 pelajar 400-500 5.000 15 L 18 s1 smstr 2 13 belum 0 mahasiswa 400 3.500 16 P 43 S2 22 Menikah 5 BUMN 7-10jt 10.000 17 P 27 SMA 12 Menikah 3 IBRT 1,5-2jt 1.000 18 P 31 D1 13 Menikah 3 IBRT >3jt 7.000 19 P 29 D3 13 Menikah 3 PS 7-10jt 15.000 20 P 49 SMA 13 Menikah 5 IBRT 10jt 20.000 21 P 19 SMK 12 belum 0 PS 1,5-2jt 4.500 22 L 18 D3 smstr 2 13 belum 0 mahasiswa 500rb 3.000 23 P 18 D3 smstr 2 13 belum 0 mahasiswa 400-450rb 2.500 24 L 16 SMA 11 belum 0 pelajar 1jt 5.000 25 P 19 D3 smstr 2 14 belum 0 mahasiswa 1,2jt 10.000 26 P 29 s1 16 belum 1 PS 6jt 2.500 27 P 38 SMA 12 Menikah 4 IBRT 5jt 5.000 28 P 21 s1 15,5 belum 0 mahasiswa 500rb 5.000 29 L 22 sma 12 belum 1 seni tato 600rb 2.000 30 L 19 SMA 12 belum 1 wirasasta 1,2-1,35jt 0 31 L 16 SMA 11 belum 0 pelajar 1,2-1,5jt 15.000 32 L 17 SMA 12 belum 0 pelajar 1jt 5.000 33 L 15 SMA 10 belum 0 pelajar 600rb 2.000 34 L 15 SMP 8 belum 1 seni akustik 400-450rb 5.000 35 P 20 SMA 12 belum 1 nunggu masuk kuliah 400rb 0 36 L 16 SMA 11 belum 0 pelajar 600rb 10.000 37 L 19 SMA 12 belum 1 PS 1,5jt 0 38 L 18 SMA 12 belum 0 pelajar 300-400rb 0 39 P 31 s1 16,5 Menikah 4 PS 2,5-3jt 3.000 40 P 26 S1 15 belum 1 wiswasta 7-8jt 10.000 41 P 22 s1 15,5 belum 0 mahasiswa 800rb 6.000 42 P 21 s1 15,5 belum 0 mahasiswa 500rb 10.000 43 L 24 s1 16 belum 1 PS 3-5Jt 10.000 44 P 34 d3 15 Menikah 5 IBRT >5jt 5.000 45 L 19 SMA 11,5 Belum 0 pelajar 1,5 jt 5.000

Total WTP 248.500 Rataan WTP Pengunjung 5.522

Page 121: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

105

Nilai WTP Masyarakat

No Kelamin Usia Pendidikan Status Tanggungan Pekerjaan Pendapatan Lama

Tinggal Nilai WTP

1 P 29 SMK 12 menikah 4 IBRT >2 jt 0 10.000 2 P 33 SMA 12 menikah 3 IBRT 2 jt 0 5.000 3 L 31 SMA 12 menikah 3 Wiraswasta >3 jt 0 20.000 4 P 43 SMA 12 menikah 4 IBRT 3jt 0 10.000 5 L 24 SMA 12 Belum 1 PS 1,65 0 20.000 6 P 56 SMP 9 menikah 3 IBRT 2jt 0 50.000 7 P 40 SD 6 menikah 6 Wiraswasta 3 jt 24 5.000 8 P 36 SMA 12 menikah 4 IBRT 5 jt 0 10.000 9 L 52 SMP 10 menikah 4 PS 3 jt 0 10.000

10 L 42 SMA 12 menikah 5 PS 2 jt 28 0 11 P 43 S1 17 menikah 3 PS 3 jt 6 5.000 12 P 43 SMA 12 menikah 6 PS 6 jt 17 0 13 L 43 SMA 12 menikah 2 PS 1,3 jt 0 7.000 14 L 34 SMA 12 menikah 4 PS 2 jt 0 5.000 15 P 45 SMA 12 menikah 6 IBRT 3 jt 26 5.000 16 L 34 D3 15 menikah 5 Wiraswasta 3 jt 0 10.000 17 L 26 D3 15 menikah 3 Wiraswasta 1,3 jt 0 5.000 18 P 41 S1 17 menikah 4 PNS 4 jt 30 20.000 19 P 48 SMP 9 menikah 2 Wiraswasta 1 jt 46 3.000 20 P 29 D3 15 menikah 3 PS 2,5 jt 0 15.000 21 P 45 SMP 9 menikah 4 Wiraswasta 1,5 jt 0 5.000 22 P 44 SMA 12 menikah 4 PS 2-3jt 23 5.000 23 P 19 SMA 12 Belum 1 PS 1,4 jt 0 0 24 L 31 S1 16,5 menikah 4 PS 4-5jt 0 30.000 25 P 23 d3 15 menikah 2 Bidan 2,5 jt 0 50.000 26 L 27 SMA 12 Belum 1 wirasasta 1,5 jt 12 0 27 P 37 S1 15,5 menikah 5 IBRT 4 jt 12 50.000 28 P 35 S1 17 menikah 3 IBRT 3-4j jt 0 100.000 29 P 30 SMA 12 menikah 4 IBRT 3 jt 6 20.000 30 P 38 SMA 12 menikah 4 IBRT 3 jt 0 10.000 31 P 43 S1 16 menikah 7 PS 4-5 Jt 0 5.000 32 P 34 S1 17 menikah 4 BUMN 2,5 jt 2 0 33 L 22 S1 15 Belum 0 mahasiswa 800rb 22 1.000 34 P 30 S1 16 menikah 3 PNS 2,5 jt 10 10.000 35 P 28 SMA 12 menikah 3 IBRT 1 jt 0 0 36 P 24 s1 16 Belum 1 PS 4 jt 0 10.000 37 P 32 SD 6 menikah 5 IBRT 900rb 0 2.000 38 P 38 s1 17 menikah 5 PS 9 jt 28 50.000 39 P 30 S1 16 menikah 5 PS 3 jt 0 10.000 40 P 26 d3 15 Belum 1 PS 4 jt 10 0 41 P 34 d3 15 menikah 4 IBRT 2 jt 0 10.000 42 P 28 S1 16 menikah 3 PS 2,5 jt 4 10.000 43 P 28 S1 14 menikah 6 mahasiswa 800rb 9 50.000 44 P 27 SMA 12 menikah 3 IBRT 900rb 0 15.000 45 P 31 SMA 12 menikah 3 IBRT 2 jt 7 100.000

Total WTP 758.000 Rataan WTP Masyarakat 16.844

Page 122: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

106

Nilai WTP Unit Usaha

No. Bentuk pekerjaan Alamat WTP 1 Jualan Otak" Gondangdia 20.000 2 minuman keliling Manggarai 20.000 3 minuman keliling Kwitang 50.000 4 minuman keliling cempaka putih 75.000 5 rujak bebek pintu air pejimpongan 10.000 6 tukang parkir T Menteng 100.000 7 Minuman botol,dsb mampang prapatan 50.000 8 minuman es kelapa muda mampang prapatan 25.000 9 Mie Ayam menteng atas 25.000

10 Bubur Ayam manggarai 50.000 11 tukang parkir kemayoran 20.000 12 Ketoprak Pasar Manggis 80.000 13 minuman keliling Gondangdia 60.000 14 siomay Wr Buncit 30.000 15 rujak Pasar Rumput 50.000 16 Soto Ayam menteng atas 50.000 17 Bakso Malang Jatijajar/martapura 50.000 18 warung Minuman Bogor 150.000 19 warung Minuman Tanah Abang 100.000 20 minuman keliling kwitang 20.000 21 minuman keliling Kwitang 20.000 22 minuman keliling Tugu Tani 50.000 23 minuman keliling kwitang 10.000 24 minuman keliling depok 50.000 25 minuman keliling kwitang 25.000 26 Tahu gejrot keliling manggarai 50.000 27 minuman keliling tj priuk 100.000

Total WTP 1.340.000 Rataan WTP Unit Usaha 49.630

Page 123: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

107

Lampiran 4. Rincian Pendapatan Unit usaha Per Bulan

No. Bentuk pekerjaan Pendapatan

perbulan Perbedaan

pendapatan/bulan

Total pendapatan

lain

Pendapatan dari adanya

TM

Total Pendapatan

1 Jualan Otak" 900.000 200.000 0 1.100.000 1.100.000 2 Minuman keliling 900.000 100.000 100.000 1.000.000 1.100.000 3 Minuman keliling 1.350.000 350.000 0 1.700.000 1.700.000 4 Minuman keliling 1.500.000 500.000 600.000 2.000.000 2.600.000 5 Rujak bebek 720.000 860.000 0 1.580.000 1.580.000 6 Tukang parkir 4.500.000 1.500.000 0 6.000.000 6.000.000 7 Minuman botol 2.250.000 750.000 0 3.000.000 3.000.000 8 Es kelapa muda 2.400.000 700.000 0 3.100.000 3.100.000 9 Mie Ayam 1.500.000 1.000.000 0 2.500.000 2.500.000 10 Bubur Ayam 800.000 200.000 1.320.000 1.000.000 2.320.000 11 tukang parkir 1.500.000 0 0 1.500.000 1.500.000 12 Ketoprak 1.500.000 500.000 0 2.000.000 2.000.000 13 Minuman keliling 1.040.000 480.000 0 1.520.000 1.520.000 14 Siomay 3.000.000 800.000 600.000 3.800.000 4.400.000 15 Rujak 1.500.000 500.000 900.000 2.000.000 2.900.000 16 Soto Ayam 5.800.000 1.450.000 1.700.000 7.250.000 8.950.000 17 Bakso Malang 2.030.000 0 800.000 2.030.000 2.830.000 18 Warung Minuman 2.600.000 800.000 1.300.000 3.400.000 4.700.000 19 Warung Minuman 3.000.000 800.000 0 3.800.000 3.800.000 20 Minuman keliling 4.500.000 1.500.000 0 6.000.000 6.000.000 21 Minuman keliling 750.000 400.000 750.000 1.150.000 1.900.000 22 Minuman keliling 2.100.000 240.000 0 2.340.000 2.340.000 23 Minuman keliling 1.500.000 240.000 0 1.740.000 1.740.000 24 Minuman keliling 2.240.000 560.000 0 2.800.000 2.800.000 25 Minuman keliling 1.500.000 280.000 0 1.780.000 1.780.000 26 Tahu gejrot 2.100.000 520.000 0 2.620.000 2.620.000 27 Minuman keliling 2.100.000 600.000 1.000.000 2.700.000 3.700.000

Page 124: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

108

Lampiran 5. Rincian Pendapatan Para Pekerja Taman Menteng

No Bentuk pekerjaan Pendapatan dari adanya TM

Pendapatan tanpa adanya TM

Total Pendapatan Max

1

Kebersihan taman

1.490.000 1.650.000 3.140.000 2 1.690.000 0 1.690.000 3 1.600.000 900.000 2.500.000 4 1.360.000 800.000 2.160.000 5 2.490.000 0 2.490.000 6 2.328.000 800.000 3.128.000 7 1.600.000 850.000 2.450.000 8 1.530.000 0 1.530.000 9 1.600.000 640.000 2.240.000

10 1.350.000 0 1.350.000 11 1.660.000 435.000 2.095.000 12 1.400.000 2.400.000 3.800.000 13 1.400.000 0 1.400.000 14 1.400.000 0 1.400.000 15 Penyiraman taman 1.100.000 0 1.100.000 16 penjaga toilet 2.739.000 500.000 3.239.000 17 1.650.000 6.600.000 8.250.000 18

Security

1.400.000 0 1.400.000 19 1.400.000 0 1.400.000 20 1.400.000 0 1.400.000 21 1.400.000 0 1.400.000 22 1.400.000 0 1.400.000 23 1.500.000 10.000.000 11.500.000

Page 125: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

109

Lampiran 6. Peta Lokasi Taman Menteng

Taman Menteng

Page 126: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

110

Lampiran 7. Rencana Desain Awal Taman Menteng

Pintu Utama Pejalan Kaki

Bangunan Parkir

Pelataran Patung Selatan

Pelataran Patung Utara

Bangunan Kaca Penunjang Kegiatan

Taman Situbondo

Pelataran Taman Situbondo

Pelataran Kenangan Persija

Kantor Koramil

Taman Bermain Anak

Stage

Mushalla

Lap. Futsal

U

Page 127: NILAI DAN MANFAAT EKONOMI KEBERADAAN TAMAN KOTA … · ekonomi, namun cenderung menurun dari segi ekologi. Ruang Terbuka Hijau ... salah satu taman yang memiliki nilai ekologis, estetika

111

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 03 November 1990. Penulis

merupakan anak bungsu dari dua bersaudara pasangan Alm. Suyatni, S.Pd dan

Susanto. Penulis mengawali pendidikan formal di TK R.A. Fatahillah Ciracas

selama satu tahun. Pada tahun 1996 melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar

Negeri (SDN) 02 Pagi Susukan, Ciracas. Lalu melanjutkan ke pendidikan Sekolah

Menengah Pertama Negeri (SMPN) 174 SSN pada tahun 2002 dan dilanjutkan ke

pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2005 di SMA Negeri 39

Jakarta.

Pada tahun 2008, penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi

negeri IPB melalui seleksi jalur tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SNMPTN) di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB. Selama menjalani pendidikan di IPB,

penulis terlibat berbagai kepanitiaan dan organisasi. Pada tahun 2009 penulis aktif

di himpunan kemahasiswaan Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Resources

and Environmental Economics Student Association (REESA) sebagai sekretaris

divisi Coorporate Social Responsibility (CSR) selama satu tahun.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi di

Fakultas Ekonomi Manajemen IPB, Penulis menyusun skripsi yang berjudul

“Nilai dan Manfaat Ekonomi Keberadaan Taman Kota Menteng - Jakarta Pusat

sebagai Salah Satu Bentuk Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau” dibawah

bimbingan Dr. Meti Ekayani, S.Hut, M.Sc dan Nuva, SP, M.Sc.