pbl entamoeba histolytica

12
 1. Mempelajari anatomi usus, colon dan hepar Anatomi usus Usus halus terdiri dari : a. Duodenum (usus 12 jari)  b. Pars superior duodeni c. Pars descendens duodeni d. Pars inferior duodeni, dapat dibedakan (pars horizontal dan pars descendens) Lengkung antara pars superior duodeni dan pars descendens duodeni disebut flexura duodeni superior. Lengkung antara pars descendes duodeni dengan pars inferior duodeni disebut flexura duodeni inferior. Permulaan duodenum yang melebar disebut  bulbus duodeni dan berakhir pada lengkung disebut duodenojejunalis Pada duodenum akan bermuara : Ductus pancreaticus accessorius/mino r (santroni , tidak selalu ada), muara lebih ke oral, menonjol disebut papilla duodeni minor Ductus pancreaticus major (wirsungi) Ductus choledochus, muara bersama ductus pancreaticus major lebih ke anal, menonjol disebut papilla duodeni, oleh karna ductus choledochus Didalam dinding papilla duodeni major terdapat suatu rongga disebut ampulla yang dindingnya terdapat suatu otot yaitu M.spinchter oddi, yang melingkar. Anatomi Hati  Hati adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2-1,8 kg atau lebih 25%  berat badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi sangat kompleks yang terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma. Hati secara luas dilindungi iga-iga. Batas atas hati berada sejajar dengan ruangan interkostal V kanan dan batas bawah menyerong ke atas dari iga IX kanan ke iga VIII kiri. Hati terbagi dalam dua belahan utama, kanan dan kiri. Permukaan atas be rbentuk cembung dan terletak di bawah diafragm a. Permukaan  bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan, fisura tranversus. Permukaannya dilintasi oleh berbagai pembuluh darah yang masuk-keluar hati. Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di permukaan bawah. Selanjutnya hati dibagi menjadi dalam empat belahan (kanan, kiri, kaudata dan kuadrata). Setiap belahan atau lobus terdiri atas lobulus. Lobulus ini berbentuk polyhedral (segibanyak) dan terdiri atas sel hati berbentuk kubus, dan cabang-cabang pembuluh darah diikat bersama oleh  jaringan hati. Hati mempunyai dua jenis persediaan, yaitu yang datang melalui arteri hepatica dan yang melalui vena porta.

Upload: indriadamayantiii

Post on 15-Jul-2015

132 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/13/2018 PBL Entamoeba Histolytica - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-entamoeba-histolytica 1/12

 

1.  Mempelajari anatomi usus, colon dan hepar 

Anatomi usus

Usus halus terdiri dari :

a.  Duodenum (usus 12 jari)

 b.  Pars superior duodeni

c.  Pars descendens duodenid.  Pars inferior duodeni, dapat dibedakan (pars horizontal dan pars descendens)

Lengkung antara pars superior duodeni dan pars descendens duodeni disebut flexura

duodeni superior. Lengkung antara pars descendes duodeni dengan pars inferior 

duodeni disebut flexura duodeni inferior. Permulaan duodenum yang melebar disebut

 bulbus duodeni dan berakhir pada lengkung disebut duodenojejunalis

Pada duodenum akan bermuara :

Ductus pancreaticus accessorius/minor (santroni, tidak selalu ada), muara lebih ke

oral, menonjol disebut papilla duodeni minor 

Ductus pancreaticus major (wirsungi)

Ductus choledochus, muara bersama ductus pancreaticus major lebih ke anal,

menonjol disebut papilla duodeni, oleh karna ductus choledochus

Didalam dinding papilla duodeni major terdapat suatu rongga disebut ampulla yang

dindingnya terdapat suatu otot yaitu M.spinchter oddi, yang melingkar.

Anatomi Hati 

Hati adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2-1,8 kg atau lebih 25%  berat badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi

sangat kompleks yang terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah

kanan di bawah diafragma. Hati secara luas dilindungi iga-iga. Batas atas hati beradasejajar dengan ruangan interkostal V kanan dan batas bawah menyerong ke atas dari

iga IX kanan ke iga VIII kiri. Hati terbagi dalam dua belahan utama, kanan dan kiri.Permukaan atas berbentuk cembung dan terletak di bawah diafragma. Permukaan

  bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan, fisura tranversus. Permukaannyadilintasi oleh berbagai pembuluh darah yang masuk-keluar hati. Fisura longitudinal

memisahkan belahan kanan dan kiri di permukaan bawah. Selanjutnya hati dibagimenjadi dalam empat belahan (kanan, kiri, kaudata dan kuadrata). Setiap belahan atau

lobus terdiri atas lobulus. Lobulus ini berbentuk polyhedral (segibanyak) dan terdiri

atas sel hati berbentuk kubus, dan cabang-cabang pembuluh darah diikat bersama oleh jaringan hati. Hati mempunyai dua jenis persediaan, yaitu yang datang melalui arteri

hepatica dan yang melalui vena porta.

5/13/2018 PBL Entamoeba Histolytica - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-entamoeba-histolytica 2/12

 

 

Unit fungsional dasar hati adalah lobulus hati, yang berbentuk silindris dengan

 panjang beberapa millimeter dan berdiameter 0,8 ± 2 mm. hati manusia berisi 50.000

 ± 100.000 lobulus. Lobulus tersusun atas sel-sel hati yang merupakan sel-sel besar 

dengan satu atau dengan dua inti dan sitoplasma glanural yang halus. Sel-sel hati

diatur dalam lapisan-lapisan, satu sel yang tebal, disebut lamina hepatica. Lamina initersusun tidak teratur untuk membentuk diding dengan sel hati yang menghubungkan

lamina sekitarnya. Diantara lamina terdapat ruang berisi vena-vena kecil dengan

  banyak anastomosis diantaranya dan duktus empedu kecil yang disebut kanakuli.

Kanakuli biliaris kecil yang mengalir ke duktus biliaris di dalam septum fibrosa yang

memisahkan lobules hati yang berdekatan. Lobulus hati terbentuk mengelilingisebuah vena sentralis yang mengalir ke vena hepatica dan kemudian ke vena cava.

Lobulus sendiri dibentuk terutama dari lempeng sel hepar yang memancar secarasentifugal dari vena sentralis seperti jeruji roda. Disekitar tepi lobules terdapat kanal

 portal, masing-masing berisi satu cabang vena porta (vena interlobular), satu cabangarteri hepatica, dan satu duktus empedu kecil. Ketiga struktur ini bersatu dan disebut

triad portal.

Peritoneum hepar 

Hepar seluruhnya diliputi kapsula fibrosa namun ada sebagian yang tidak diliputi oleh

  peritoneum viscerale, yaitu pada suatu daerah pada facies posterior yang melekat

langsung pada diafragma, disebut nuda hepatic (NA), syn ³bare area´ atau dulu

disebut pars affixa oleh Hafferl (1953) dan bagian yang dibungkus oleh peritoneum

disebut sebagai ³pars libera´. Peritoneum viscerale berasal dari mesohepaticum

ventrale yang juga ikut membentuk omentum minus dan ligamentum falciformehepattis. Omentum minus terbentang dari porta hepatic ke curvature minor ventriculi

dan awal pars superior duodeni. Ujung kanan omentum minus membungkus bersama

vena porta hepatic, arteria hepatica (propria) dan duktus choledochus. Ligamentumfalciforme hepatic terdiri dari dua lapisan peritoneum dari umbilicus menghubungkanhepar dengan diafragma dan dinding depan abdomen. Ligamentum ini mempunyai

 pinggir bebas yang mengandung ligamentum teres hepatis (NA, syn. Round ligamentof liver) yang merupakan sisa vena umbilicalis yang telah menutup, dan meliputi

  beberapa vena kecil, venae paraumbilicales yang mempunyai hubungan dengansystem vena porta hepatis. Ligamentum falciforme hepatis dan facies anterior hepar 

meneruskan diri ke arah atas ke facies superior dan permukaan visceralis membentuk ligamentum coronarium hepatic (NA). ligamentum coronarium sisi kiri ke ujung kiri

5/13/2018 PBL Entamoeba Histolytica - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-entamoeba-histolytica 3/12

 

membentuk ligamentum triangulare sinistrum yang ujungnya berhubungan dengandiafragma sebagai fibrosa hepatic (NA, syn-³fibrous appendix of the liver´). Di

sebelah kanan lapisan depan dan belakang ligamentum coronarium memisahkan dirimeninggalkan daerah yang kosong peritoneum (area nuda hepatic/´bare area´) untuk 

selanjutnya ke ujung kanan membentuk ligamentum triangulare dextrum.

Hepar mempunyai dua facies (permuk aan) yaitu ; 1. Facies diaphragmatika

2. Facies visceralis (inferior) 

Facies diphragmatica hepatic 

Permukaanya halus dan cembung sesuai dengan bentuk permukaan bawah dari kubahdiafragma, namun terpisah dari diafragma oleh adanya celah recessus subphrenicus.

Ke arah depan facies diafragmatica berhubungan dengan iga-iga, precessusxipinoideus, dan dinding depan abdomen. Di sebelah kanan melalui diafragma

 berhubungan dengan iga 7-11 (pada linea medioaxillaris). Pada facies superior tedapatlekukan akibat hubungan dengan jantung, disebut impression cardiaca hepatic. (NA).

facies superior menghadap ke vertebra thoracalis 10-11, dan pada sebagian besar tidak mempunyai peritoneum (³bare area´).

Facies visceralis hepatic 

5/13/2018 PBL Entamoeba Histolytica - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-entamoeba-histolytica 4/12

 

Permukaan ini menghadap ke bawah sedikit ke posterior dan kiri. Pada faciesvisceralis terdapat bentuk huruf-H, dengan dua kaki kanan dan kiri. Lekukan di sisi

kiri terdiri dari fissura ligamenti teretis (NA) di depan dan fissura ligamenti venosi(NA) di belakang, yang masing-masing berisi ligamentum teres hepatis (sisa vena

umbilicalis) dan ligamentum venosum Arantii (sisa duktus venosus). Lekukan di sisi

kanan diisi oleh vesica fellea di depan dan vena cava inferior di belakang. Porta

hepatis di tengah melintang merupakan lekukan dalam di antara lobi caudatus danquadratus, arahnya transveralis, dengan panjang kurang lebih 5 cm, dan merupakan

tempat masuk-keluar alat : vena porta hepatis, arteria hepatica propria/dextra et

sinistra, plexus nervosus hepatis, ductus hepaticus, dan saluran limfe.

Pada kadaver yang diawetkan, pada facies visceralis hepar tergambar tonjolan dan

lekukan akibat hubungan dengan alat-alat sekitarnya. Pada bagian posterior dati lobus

kiri terdapat lekukan dangkal, impressio esophagea (NA) untuk pars abdominalis

esophagei. Di lobus kiri tedapat impression gastrica untuk hubungan dengan fundus

dan bagian atas corpus ventriculi. Di sebelah kiri dari fissura ligamenti venosi

terdapat sedikit tonjolan tuber omentale, tempat facies inferior berhubungan dengan

omentum minus. Pada lobus quadratus dan lobus kanan terdapat hubungan dengan

  pylorus dan pars superior duodeni, impression duodenalis. Di sebelah kanan darivesica fellea terdapat lekukan dalam, yaitu impressio colica untuk hubungan dengan

flexura coli dextra. Di belakangnya terdapat impression renalis untuk hubungandengan ren dexter. Di dekat impression renalis terdapar lekukan dangkal untuk 

glandula suprarenalis, impressio suprarenalis.

Lobus kaudatus hepar dibatasi oleh porta hepatis di depan, fissure ligamenti venosi dikiri dan vena cava inferior di kanan. Pada lobus kaudatus hepar terdapat tonjolan yang

memisahkan porta hepatis dengan vena cava inferior, disebut processus caudatus.Lobus quadaratus di belakang atas dibatasi oleh porta hepatic, di kanan oleh vesica

fellea dan di kiri oleh fissure ligamenti teretis hepatis.

Pembuluh darah pada hati 

5/13/2018 PBL Entamoeba Histolytica - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-entamoeba-histolytica 5/12

 

 

Arteri hepatica, yang keluar dari aorta dan memberikan 80% darahnya kepada hati,

darah ini mempunyai kejenuhan oksigen 95-100% masuk ke hati akan membentuk 

  jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena, akhirnya keluar sebagai vena

hepatica. Vena hepatica mengembalikan darah dari hati ke vena kava inferior. Didalam vena hepatica tidak terdapat katup. 

Vena porta yang terbentuk dari vena lienalis dan vena mesenterika superior,

mengantarkan 20% darahnya ke hati, darah ini mempunyai kejenuhan oksigen hanya

70 % sebab beberapa O2 telah diambil oleh limpa dan usus. Darah berasal dari vena

  porta bersentuhan erat dengan sel hati dan setiap lobulus disaluri oleh sebuah

  pembuluh sinusoid atau kapiler hepatica. Pembuluh darah halus berjalan di antara

lobulus hati disebut vena interlobular.

Di dalam hati, vena porta membawa darah yang kaya dengan bahan makanan dari

saluran cerna, dan arteri hepatica membawa darah yang kaya oksigen dari system

arteri. Arteri dan vena hepatica ini bercabang menjadi pembuluh-pembuluh yang lebihkecil membentuk jarring kapiler diantara sel-sel hati yang membentik lamina

hepatica. Jaringan kapiler ini kemudian mengalir ke dalam vena kecil di bagiantengah masing-masing lobulus, yang menyuplai vena hepatic. Pembuluh-prmbuluh ini

menbawa darah dari kapiler portal dan darah yang mengalami dioksigenasi yang telahdibawa ke hati oleh arteri hepatica sebagai darah yang telah dioksigenasi.

Selain vena porta, juga ditemukan arteriol hepar didalam septum interlobularis.

Anterior ini menyuplai darah dari arteri ke jaringan jaringan septum diantara lobules

5/13/2018 PBL Entamoeba Histolytica - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-entamoeba-histolytica 6/12

 

yang berdekatan, dan banyak arterior kecil mengalir langsung ke sinusoid hati, palingsering pada sepertiga jarak ke septum interlobularis.

Selain sel-sel hepar, sinusoid vena dilapisi oleh 2 tipe yang lain : (1) Sel endotel

khusus dan (2) Sel kupffer besar, yang merupakan makrofag jaringan (sel RE), yangmampu memfagositosis bakteri dan benda asing lain didalam darah sinus hepatikus.

Lapisan endotel sinusoid vena mempunyai pori yang sangat besar, beberapadiantaranya berdiameter hamper 1 mikrometer. Dibawah lapisan ini, terletak sel

endotel dan sel hepar, terdapat ruang jaringan yang sangat sempit, yang disebut ruang

Disse. Jutaan ruang Disse kemudian menghubungkan pembuluh limfe didalam septum

interlobularis. Oleh karena itu, kelebihan cairan diruangan ini dikeluarkan melalui

aliran limfatik. Karena besarnya pori di endotal, zat didalam plasama bergerak bebas

 bebas keruang Disse. Bahkan protein plasma bergerak bebas ke ruang ini.

Persyarafan hepar 

Diurus oleh system simpatis dan parasimpatis. Saraf-saraf itu mencapai hepar melalui

flexus hepaticus, sebagian besar melalui flexus coeliaci, yang juga menerima cabang-

cabang dari nervus vagus kanan dan kiri serta dari nervus phrenicus kanan.

FUNGSI SISTEM VASKULER HEPAR  

Aliran darah melalui hati

Kira-kira 1100 mililiter darah mengalir dari vena porta ke sinusoid hati setiap menit,dan tambahan sekitar 350 mililiter lagi mengalir ke sinusoid dari arteri hepatika,

dengan total rata-rata 1450 ml/menit. Jumlah ini sekitar 29 persen dari sisa curah  jantung, hampir satu pertiga dari aliran total darah tubuh. Aliran ini diatur oleh

  berbagai faktor yang menentukan aliran melalui traktus gastrointestinal dan lien.

Seperempat aliran darah lainnya berasal dari arteria hepatika; kecepatan alirannyaterutama ditentukan oleh faktor-faktor metabolik setempat di dalam hati sendiri.

Misalnya, penurunan oksigen di dalam darah arteria hepatika menyebabkan kenaikan

aliran darah arteria hepatika, yang menunjukkan bahwa kebutuhan untuk memberikan

 bahan gizi ke jaringan hati mempunyai suatu efek vasodilatasi langsung.

Tek anan dan tahanan dalam pembuluh hepatik a

Rata-rata tekanan di dalam vena porta yang mengalir ke dalam hati sekitar 9 mmHg,

dan rata-rata tekanan di dalam vena hepatika yang mengalir dari hati ke vena cava

normalnya hampir tepat 0 mmHg.

Fungsi penyimpanan hati

Karena hati merupakan suatu organ yang dapat diperluas, sejumlah besar darah dapatdisimpan di dalam pembuluh darah hati. Volume darah normal hati, meliputi yang di

dalam vena hati dan yang di dalam jaringan hati, adalah 450 mililiter, atau hampir 10

  persen dari total volume darah tubuh. Bila tekanan tinggi di dalam atrium kanan

menyebabkan tekanan balik di dalam hati, hati meluas dan oleh karena itu 0,5 sampai

1 liter cadangan darah kadang-kadang disimpan di dalam vena hepatika dan sinus

5/13/2018 PBL Entamoeba Histolytica - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-entamoeba-histolytica 7/12

 

hepatika. Keadaan ini terjadi terutama pada gagal jantung disertai dengan kongesti perifer.

Jadi sebenarnya hati adalah suatu organ yang besar, dapat meluas dan organ venosa

yang mampu bekerja sebagai suatu tempat penampungan darah yang bermakna disaatvolume darah berlebihan dan mampu mensuplai darah ekstra di saat kekurangan

volume darah.

Aliran limf e yang sangat tinggi dari hati

Karena pori dalam sinusoid hati sangat permeabel dan memungkinkan segera

  berlalunya cairan dan protein ke ruang disse, aliran limfe dari hati biasanyamempunyai konsentrasi protein sekitar 6 gr/dl, yang hanya kurang sedikit daripada

konsentrasi protein plasma. Juga permeabilitas ekstrem dari epitelium sinusoid hatimemungkinkan terbentuknya limfe dalam jumlah besar. Oleh karena itu, kira-kira

setengah dari limfe yang dibentuk di dalam tubuh di bawah kondisi istirahat munculdi dalam hati.

Pengaruh tek anan tinggi pembuluh hati dalam menimbulk an transudasi cairan

dari sinusoid hati dan k apiler porta ke rongga abdomen-asites. Bila tekanan vena

hepatika yang mengalir ke vena cava meningkat hanya 3 sampai 7 mmHg di atas

normal, mulai terjadi transudasi sejumlah besar cairan ke saluran limfe dan juga

kebocoran melaui permukaan luar sampai hati langsung ke rongga abdomen. Cairan

tersebut hampir semuanya plasma, berisi 80 sampai 90 persen protein plasma normal.

Pada tekanan vena cava yang tetap tinggi, yaitu 10 sampai 15 mmHg, aliran limfe hati

meningkat sampai 20 kali normal, dan keluarnya cairan dari permukaan hati dapat

sangat besar sehingga menyebabkan sejumlah besar cairan bebas di dalam rongga

abdomen, yang disebut sebagai asites.

Hambatan aliran porta melaui hepar juga menyebabkan tekanan kapiler yang tinggi diseluruh sistem pembuluh porta dari saluran pencernaan, menimbulkan edema dalam

dinding usus dan transudasi cairan melalui serosa usus ke dalam rongga abdomen. Halini, juga dapat menyebabkan asites tetapi lebih jarang dibandingkan keluarnya cairan

dari permukaan hati sebab segera terbentuk saluran pembuluh kolateral dari vena porta ke vena sistemik, sehingga mengurangi tekanan kapiler usus kembali ke nilai

yang aman.

Sistem makrofag hepatik a-f ungsi pembersih darah hati

Darah yang melalui kapiler usus mengangkut banyak bakteri dari usus.

Sesungguhnya, suatu contoh darah dari vena porta sebelum masuk ke hati hampir 

selalu menumbuhkan kuman basilus kolon bila dibiakan, sedangkan pertumbuhankuman basilus kolon dari darah di dalam sirkulasi sistemik sangat jarang sekali. Film

kecepatan tinggi yang khusus mengenai kerja sel kupffer, makrofag fagositik besar 

yang membatasi sinus venosus hati, menunjukkan bahwa sel-sel ini dapatmembersihkan darah dengan sangat efesien sewaktu darah melewati sinus; bila satu

  bakteri berhubungan sementara dengan sel kupffer, dalam waktu kurang dari 0,01detik bakteri akan masuk menembus dinding sel kupffer dan menetap permanen di

dalam sampai bakteri tersebut dicernakan. Mungkin tidak lebih dari 1 persen bakteri

5/13/2018 PBL Entamoeba Histolytica - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-entamoeba-histolytica 8/12

 

yang masuk ke darah porta dari usus berhasil melewati hati ke dalam sirkulasisistemik.

2.  Fisiologi hepar 

Fungsi/Fisiologi Hati/hepar 

1. Sekresi  

y  Hati memproduksi empedu dibentuk dalam system retikulo endothelium yang

dialirkan ke empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorpsi lemak.

y  Menghasilkan enzim glikogenik yang mengubah glukosa menjadi glikogen

2. Metabolisme 

y  Hati berperan serta dalam mempertahankan homeostatic gula darah.

y  Hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali menjadi

glukosa oleh kerja enzim jika diperlukan tubuh.

y  Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak dan hasil

  penguraian protein menghasilkan urea dari asam amino berlebih diubah menjadi

ureum dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin.

y  Hati mensintesis lemak dari karbohidrat dan protein.

y  Lemak yang disimpan dipecah-pecah untuk membentuk energy: proses ini disebutdesaturasi.

y  Kelebihan asam amino dipecah dan diubah menjadi urea.

Pembentukan urea: asam amino berasal dari proses pencernaan makanan protein yangkita makan, diabsorpsi oleh fili usus halus dan dibawa oleh vena porta ke hati. Asam

amino yang diperlukan untuk menhasilkan pengguaan dan pemecahan jaringan yang baik 

serta memproduksi pertumbuhan dimungkinkan untuk melewati hati menuju aliran darah.Asam amino yang lain digunakan untuk membentuk protein darah. Kelebihan protein atau  protein kelas-kedua yang tidak cocok untuk pembentukan jaringan dipecah dalam hati

untuk membentuk :

a) Bahan bakar tubuh yang terdiri dari karbon, hydrogen, dan oksigen

 b) Urea, senyawa yang bernitrogen yang terkandung pada semua protein, yang tidak dapat

dibakar, dan selanjutnya tidak dipakai, kecuali diperlukan untuk pembentukan jaringan.Urea ini adalah substansi yang dapat larut yang dibawa aliran darah dari hati ke ginjal

untuk diekskresi di ndalam tubuh.

y  obat-obatan dan racun di detoksifikasiy  Vitamin A disintesis dari karoten

y  Pertahanan suhu tubuh. Hati membantu mempertahankan suhu tubuh sebab luasnyaorgan itu dan banyaknya kegiatan metabolik yang berlangsung, mengakibatkan darah

yang mengalir melalui organ itu naik suhunya.

y  Plasma protein disintesis

y  Sel-sel jaringan yang dipakai dipecah untuk membentuk asam urat dan urea

y  Kelebihan karbohidrat diubah menjadi lemak untuk disimpan sebagai lemak 

y  Protrombin dan fibrinogen disintesis dari asam amino

5/13/2018 PBL Entamoeba Histolytica - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-entamoeba-histolytica 9/12

 

y  Antibody dan antitoksin diproduksi

3 . Penyimpanan 

y  Hati menyimpan glikogen, lemak, vitamin A, D, E, K, dan zat besi yang disimpansebagai feritin, yaitu suatu protein yang mengandung zat besi dan dapat dilepaskan

 bila zat besi diperlukan.y  Mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan disimpan di suatu tempat di

dalam tubuh, guna dibuat sesuai untuk pemakaiannya di dalam jaringan.

4 . Detoksifikasiti  

y  Hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat dan

memfagositosis eritrosit dan zat asing yang terdisintegrasi dalam darah.y  Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekskresi dalam empedu dan urin

(mendetoksifikasi).

5   . Membentuk dan meenghancurkan sel-sel darah merah selama 6 bulan masa

kehidupan fetus yang kemudian diambil alih oleh sumsum tulang belakang.  

Karena hati merupakan suatu organ yang diperluas, sejumlah besar darah dapat disimpan

didalam pembuluh darah hati. Volume darah normal hati, meliputi yang didalam vena hati

dan yang didalam jaringan hati adalah 450mL, atau hamper 10% dari total volume darahtubuh. Bila tekanan tinggi didalam atrium kanan menyebabkan tekanan balik didalam

hati, hati meluas dan oleh karena itu 0,5-1L cadangan darah kadang-kadang disimpandidalam vena ahepatika dan sinus hepatica.

Jadi, sebenarnya hati adalah suatu organ yang besar, dapat meluas, dan organ venosa yang

mampu bekerja sebagai suatu tempat penampungan darah yang bermakna disaat volume

darah berlebihan dan mampu mensuplai darah ekstra disaat kekurangan volume darah.

Sekresi hepar 

5/13/2018 PBL Entamoeba Histolytica - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-entamoeba-histolytica 10/12

 

 

Semua sel hepar secara kontinu membentuk sejumlah kecil sekresi yang dinamaiempedu. Ini disekresikan ke dalam kanalikus bilifer yang kecil, yang terletak diantara

sel-sel hepar di dalam lempengan dan kemudian empedu mengalir ke perifer menujusepta interlubuler di tempat mana kanalikulus mengeluarkan isinya ke duktus biliaris

terminanglis kemudian, progressive terus ke duktus yang lebih besar dan akhirnyamencapai duktus hepatica dan duktus koledokus, dari mana empedu dikosongkan

langsung kearah duodenum atau dibagi kearah kantung empedu

3.  Mengetahui dan menjelaskan amubiasis hati disebabkan Entamoeba Histolytica.

y  Kelas rhizopoda,pertama kali ditemukan oleh Losch tahun 1875 dr tinja seorang

 penderita disentri.Pada autopsi ditemukan E.histolytica bntuk trofozoid dalam ulkususus besar,tetapi ia tidak mengetahui hubungan kausal antara parasit ini dengan

kelainan ulkus tersebut.

y  Hospes penyakit ini : manusia

y  Akibat parasit ini dapat menyebabkan penyakit Amebiasis.

y  Distribusi : pada daerah kosmopolitan,tropis dan subtropis,daerah yg kurang hygien

dan sanitasi yg kurang baik.

y  Morfologi dan daur hidup : entamoeba mempunyai 3 stadium,yaitu :

y  (1) bentuk histolitika bersifat patogen dan mempunyai ukuran lebih besar (20-40

mikron),mempunyai inti entameba yg terdapat di endoplasma,ektoplasma bening

homogen terdapat dibagian tepi sel,dapat dilihat dgn nyata,pseudopodium yg dibentuk dr ektoplasma,besar dan lebar sperti daun,dibentuk dgn mendadak,pergerakannya

cepat,endoplasma berbutir halus,biasanya tdk mengandung bakteri atau sisa

makanan,tetapi mengandung sel darah merah

Bentuk hidtolitika adalah patogen dan dapat hidup dijaringan usus besar,hati

 paru,otak,kulit dan vagina. Bentuk ini berkembang biak secara belah pasang di

 jaringan dan dapat merusak jaringan tsb

5/13/2018 PBL Entamoeba Histolytica - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-entamoeba-histolytica 11/12

 

(2) bentuk minuta bentuk pokok (essensial),tanpa bentuk minuta daur hidup tidak 

dapat berlangsung, besarnya 10-20 mikron. Inti entameba terdapat di endoplasma

yang berbutir-butir. Endoplasma tidak mengandung sel darah merah tetapi

mengandung bakteri dan sisa makanan. Ektoplasma tidak nyata, hanya tampak bila

membentuk pseudopodium. Pseupodoium dibentuk perlahan-lahan sehingga

  pergerakannya lambat

(3) bentuk kista dibentuk di rongga usus besar, besarnya 10-20 mikron, berbentuk 

 bulat atau lonjong, mempunyai dinding kista dan ada inti entameba. Dalam tinja

 bentuk ini biasanya berinti 1 atau 4, kadang terdapat yang berinti 2. Di endoplasma

terdapat benda kromatoid yang besar, menyerupai lisong dan terdapat juga vakuol

glikogen. Benda kromatoid dan vakuol glikogen dianggap sebagai makanan

cadangan, karna itu terdapat pada kista muda. Pada kista matang, benda krmatoid dan

vakuol glikogen biasanya tidak ada lagi. Bentuk kista ini tidak patogen, tetapi dapat

merupakan bentuk infektif.

Daur Hidup E.histolytica

E. histolytica bila tidak menyebabkan penyakit, ameba ini hidup sebagai minuta yang

 bersifat komensal di rongga usus besar, berkembang biak secara belah pasang.

Kemudian bentuk minuta dapat membentuk dinding dan berubah menjadi bentuk 

kista. Kista dikeluarkan bersama tinja.

Dengan adanya dinding kista, bentuk kista dapat bertahan terhadap pengaruh buruk 

diluar badan manusia. Bila kista matang tertelan, kista tersebut sampai dilambung

masih dalam keadaan utuh karena dinding kista tahan terhadap asam lambung. Di

rongga usus halus dinding kista dicernakan, terjadi ekskistasi dan keluarlah bentuk-

 bentuk minuta yang masuk ke rongga usus besar.

Bentuk minuta dapat berubah menjadi bentuk histolitika yang patogen dan hidup di

mukusa usus besar dan dapat menimbulkan gejala. Dengan aliran darah, bentuk 

histolytica dapat tersebar ke jaringan hati, paru dan otak. Infeksi terjadi dengan

menelan kista matang.

Patologi dan Gejala klinis

Bentuk histolytica memasuki mukosa usus besar yang utuh dan mengeluarkan enzim

yang dapat menghancurkan jaringan/lisis. Enzum ini adalah cystein proteinase yang

disebut histolisin. Bentuk histolytica memasuki submucosa dan menembus lapisan

muscularis mukosae, bersarang di submukosa dan membuat kerusakan yang lebih luas

daripada di mucosa usus. Akibatnya terjadi luka yang disebut ulkus ameba. Lesi ini

 biasanya merupakan ulkus-ulkus kecil yang letaknya tersebar di mukosa usus. Proses

yang terjadi terutama nekrosis dengan lisis sel jaringan (histolisis). Bila terdapat

infeksi sekunder, terjadilah proses peradangan. Proses ini dapat meluas disubmukosa

dan membuat kerusakan yang lebih luas.

Tempat yang sering dihinggapi (predileksi) adalah sekum, rektum, sigmoid.

Diagnosis

5/13/2018 PBL Entamoeba Histolytica - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-entamoeba-histolytica 12/12

 

1.  Amebiasis kolon akut

2.  Amebiasis kolon menahun

3.  Amebiasis hati

Pencegahan

Ditujukan kepada kebersihan perorangan (personal hygiene) dan kebersihanlingkungan (environmental sanitation). Kebersihan perorangan antara lain adalah

mencuci tangan dengan bersih sesudah mencuci anus dan sebelum makan. Kebersihan

lingkungan meliputi : memasak air minum sampai mendidih sebelum diminum,

mencuci sayuran sampai bersih atau memasaknya sebelum dimakan, buang air besar 

di jamban, tidak menggunakan tinja manusia untuk pupuk, menutup dengan baik 

makanan yang di hidangkan untuk menghindari kontaminasi oleh lalat dan lipas,

membuang sampah ditempat sampah yang ditutup untuk menghindari lalat

4.  Menjelaskan pemeriksaan laboratorium pada infeksi hepar 

Alkali fosfatase 80

Leukosit > 10.000/mm3 70

Hematokrit <36 % 49

Albumin < 3 g/dl 44

Bilirubin > 2 g/dl 10

Leukositosis ditemukan pada 70 % penderita, sedangkan anemia ditemukan pada 50

% penderita. Tes fungsi hati kurang berperan dalam penentuan diagnosis. Pada analisa

feses hanya 15 ± 50 % kasus ditemukan bentuk kista atau troposoit. Diagnosis

 biasanya ditegakkan dengan aspirasi langsung pada rongga abses, adanya gambaran

³anchovy paste´ dari aspirat dianggap patognomonik.