pdci core kit 3 standar penanganan diabetes rev 1
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
1/47
Standar
Pengobatan Medik
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
2/47
Tujuan Pembelajaran
Membandingkan Guideline / Standardari
PERKENI dengan Guideline / StandarADA
mengenai:
Skrining,
Pencegahan,
Diagnosis,
Penanganan Prediabetes dan
Diabetes
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
3/47
Standar Penatalaksanaan :
PERKENI & ADA
PERKENI : Konsensus Pengelolaan dan
Pencegahan Diabetes Mellitus di Indonesia
(2015)
ADA : Standards of Medical Care in Diabetes
2015, memuat semua rekomendasi klinis
penting saat ini dari ADA
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
4/47
PERKENI: Standar Penatalaksanaan
Pengobatan Diabetes harus bersifat:
Berkelanjutan, tidak episodik
Proaktif, tidak reaktif
Terencana, tidak sporadis
Berbasis pd pasien ( individual )
Berbasis pd populasi, sebagaimana halnya berbasis
pada pasien ( individual )
Bekerja dalam tim
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
5/47
PERKENI: Standar Penatalaksanaan
Tim inti yg ideal memiliki anggota:
Seorang dokter pada pelayanan primer
Seorang perawat
Seorang ahli gizi / dietician (setidaknya ada satu ygbersertifikat edukator diabetes)
Anggota tim lainnya bervariasi tergantung kebutuhan
pasien, beban pasien, sumber daya yg ada, settingklinis dan keahlian / profesi tertentu
Contoh :podiatrist (ahli kaki), apoteker, psikolog, pekerjasosial, dll
Mensing C. Diabetes Care 2000:23:682-9.
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
6/47
Skrining / Tes Diabetes
pada Pasien Asimptomatik
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
7/47
PERKENI: Skrining/Penapisan
Penapisan dilakukan terhadap mereka yg memilikirisiko diabetes (diabetes ris ks), namun tidakbergejala
Penapisan bertujuan mencari DM yg takterdiagnosis (undiagnosed DM)atau prediabetessehingga diharapkan akan mendapat pengobatanlebih dini dan lebih tepat.
Penapisan massal tidak dianjurkan mengingatbiaya, dimana umumnya tidak ditindaklanjuti untukyg kemudian ditemukan normal.
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
8/47
Faktor Risiko DM
Populasi Risiko Tinggi :
Usia 4000g
PCOS
8
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
9/47
Rekomendasi ADA: Tes untuk Diabetes
pada pasien asimptomatik
Pertimbangkan Pemeriksaan pd orang dewasa gemuk /
obesitas (IMT 25 kg/m2 ; 23 kg/m2 pada keturunan Asia)
Jika tanpa faktor risko, mulai Pemeriksaan di usia 45 tahun (B)
Jika Hasil normal:
Ulangi pemeriksaan setidaknya
3 tahun sekali (E) Gunakan A1C, GDP, atau GD 2
jam pd TTGO (B)
Pd org yg berisiko menjadi DM di
kemudian hari :
Lakukan Identifikasi dan jika
memungkinkan obati faktor-
faktor risiko kejadian CVD (B)
TTGO = Tes Toleransi Glukosa Oral
Standards of Medical Care: 2: Classification and Diagnosis of Diabetes. Diabetes Care 2015;38 (suppl 1): S9.
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
10/47
Pencegahan DMT2/memperlambat
terjadinya DMT2
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
11/47
PERKENI: Pencegahan
Populasi risiko tinggi
jika di usia < 30 tdp:
Riwayat Keluarga
Kelainan Kardiovaskular
Gemuk / BB lebih
Gaya Hidup tdk sehat
Diketahui GPT atau TGT
Hipertensi
Triglyceride tinggi , HDL
rendah atau keduanya
Riwayat DM GestasionalRiwayat melahirkan bayi dg
BB > 4000g
PCOS
Terapi Nutrisi
medis
Aktifitas Fisik
Menurunkan BB
Jika BB lebih,
Turunkan BB 5-
10%
Latihan Fisik 30
menit, 5 kali
seminggu
Belum
direkomendasi
Deteksi DiniPerubahan gaya
Hidup
Terapi
Farmakologik
Monitoring Berkala
Glukosa Darah &
Faktor Risiko
Hipertensi
Dislipidemia
Kesehatan Fisik
Kendali Berat
Badan
TTGO adalah metode yg
paling sensitif yg dianjurkan
pada penapisan
Pengelolaan
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
12/47
Rekomendasi ADA:
Upaya Pencegahan / Menunda Terjadinya
DMT2
Rujuk pasien dg GPT (A), TGT (E),
atau Pasien dg A1C 5.7 6.4% (E) ke tempat-
tempat program dukungan
Target Penurunan 7% dari Berat Badan
Lakukan Aktifitas fisik sedang setidaknya 150 menit
perminggu
Lakukan konseling follow-up untuk mendukungkeberhasilan program (B)
Standards of Medical Care: 5: Prevention or Delay of Type 2 Diabetes. Diabetes Care 2015;38: S31.
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
13/47
Rekomendasi ADA:
Upaya Pencegahan / Menunda terjadinya DMT2
Berdasarkan pertimbangan cost-effectiveness, Biaya
Program pencegahan diabetes sebaiknya ditanggung
oleh pihak ketiga (pemegang kebijakan: pemerintah,
asuransi)
Pertimbangkan metformin utk pencegahan DMT2 jika
TGT, GPT atau A1C 5.7 6.4%
Terutama untuk individu dg IMT > 35 kg/m
2
, usia < 60 danwanita dg riwayat DM gestasional
Untuk individu dg prediabetes, lakukan monitoring
diagnosis Diabetes setiap tahun.PStandards of Medical Care: 5: Prevention or Delay of Type 2 Diabetes. Diabetes Care 2015;38: S31.
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
14/47
Diagnosis
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
15/47
Kadar test laboratorium darah untuk diagnosis
diabetes dan prediabetes
Diabetes 6,5
5,7 6,4
126 mg/dL
HbA1C
(%)
Glukosa darah
puasa (mg/dL)
Glukosa plasma 2
jam setelah TTGO
(mg/dL)
200 mg/dL
140 - 199
< 140
Prediabetes
Normal < 5,7
100 -125
< 100
PERKENI , Konsensus Pengelolaan dan pencegahan
Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015.
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
16/47
Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai
patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dl)
Bukan
DMBelum pasti DM DM
Kadar glukosadarah sewaktu
(mg/dL)
Plasma vena
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
17/47
Kriteria Diagnostik Diabetes menurut
ADA
A1C 6.5%
atau
Gula Darah Puasa (GDP) 126 mg/dL (7.0 mmol/L)
atau
Gula setelah 2 jam TTGO 200 mg/dL (11.1 mmol/L)
atau
Gula Darah Sewaktu (GDS) 200 mg/dL (11.1 mmol/L)
Pada pasien dengan gejala klasik hiperglikemia
Standards of Medical Care: 2: Classification and Diagnosis of Diabetes. Diabetes Care 2015;38 (suppl 1): S9. Table 2.1.
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
18/47
Pengelolaan
Diabetes
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
19/47
Modifikasi pola hidup sehat
HbA1c < 7.5% HbA1c 7.5%
Metformin
Agonis GLP-1
Penghambat
DPP-IV
Penghambat
Glikosidase
Alfa
! Penghambat
SGLT-2**
! Tiazolidindion
! Sulfonilurea
Glinid
Jika HbA1c >
6.4% dalam 3
bulan tambahkan
obat ke 2
(kombinasi 2
obat)
Agonis GLP-1
Penghambat
DPP-IV
! Tiazolidindion
! Penghambat
SGLT-2**
! Insulin basal
Kolsevelam
Bromokriptin
QR
PenghambatGlukosidase
Alfa
Met
forminatauobatlinipertamayanglain
Jika belum memenuhi
sasaran dalam 3
bulan, masuk ke
kombinasi 3 obat
HbA1c 9.0%
Kombinasi 2 obatInsulin Obat jenis
lainKombinasi 3 obat
Mulai atau intensifikasi Insulin
= Efek samping
minimal atau
keuntungan lebih
banyak
! = digunakan
dengan hati-hati
Monoterapi* dengan
salah satu dibawah ini
Kombinasi 2 obat* dengan
mekanisme kerja yg berbeda
Agonis GLP-1
Penghambat
DPP-IV
! Tiazolidindion
! Penghambat
SGLT-2**
! Insulin basal
Kolsevelam
BromokriptinQR
Penghambat
Glukosidase
AlfaMetformina
tauobatlinipertamayanglain
Jika belum memenuhi
sasaran dalam 3 bulan,
mulai terapi insulin atauintensifikasi terapi insuln
obatlinikedua
Kombinasi 3 obat
Gejala ( - ) Gejala ( +
)
Keterangan
*Obat yang terdaftar disarankan penggunaannya sesuai urutan
(hierarki)
**Berdasarkan 3 fase data ercobaan lain
Penghambat SGLT2 dan Kolesevelam belum tersedia di
IndonesiaBromokriptin QR umunya digunakan pada terapi tumor hipo
Algoritme Pengelolaan DM Tipe 2 di Indonesia
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
20/47
Insulin basal +/- Oral Agen(Biasanya dengan metformin +/- non-insulin lainnya)
Jika tidak mencapai target glikemia
Tambahkan 2 injeksi
insulin rapid sebelum
makan (basal bolus))
Jika setelah GD
puasa tercapai tidak terkendali (atau jika dosis >0,5
U/kgBB/hari), atasi ekskursi GD pp dengan insulin
waktu makan (pertimbangkan untuk memberikan
GLP-1-RA)
Kompleksitas
Jml injeksi
Fleksibilitas Lebih
Fleksibel
Kurang Fleksibel
2Sedang
Tinggi
Petunjuk praktis terapi insulin pada Pasien
Diabetes Melitus
3+
umlah njeksi
1Rendah
Jika setelah GD puasa tercapai tidak terkendali (atau jika dosis >0,5
U/kgBB/hari), atasi ekskursi GD pp denganinsulin waktu makan
(pertimbangkan untuk memberikan GLP-1-RA)
Tambahkan 1 injeksi insulin cepat
sebelum makan terbesar
Ganti dengan insulin premixed 2x/hariAwal ,penyesuaian dan monitorhipoglikemia
Awal ,penyesuaian dan monitor
hipoglikemia
Jika tidak terkendali,
pertimbangkan basal
bolus
Jika tidak terkendali,
pertimbangkan
basal bolus
PERKENI Consensus Guidelines Insulin, 2015.
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
21/47
Awal: 4 U, 0,1 U /kgBB, atau 10% dosis basal. Jika A2C
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
22/47
Parameter Sasaran
IMT ( kg/m2) 18,5 - < 23*
Tekanan darah sistolik (mmHg) < 140 (B)
Tekanan darah diastolik (mmHg) < 90 (B)
Glukosa darah preprandial kapiler (mg/dL) 80 130 **
Glukosa darah 1 -2 jam PP kapiler (mg/dL) < 180**
Hb1Ac ( %) < 7 (atau individual) (B)
Kolesterol LDL (mg/dL) < 100 ( < 70 bila risiko KV sangattinggi) (B)
Kolesterol HDL (mg/dL) Laki-laki : > 40 ; Perempuan 50 (C)
Trigliserida (mg/dL) < 150 (C)
Sasaran pengendalian DM
Keterangan : KV Kardiovaskular , PP = Post prandial
*The Asia Pasific Perspective : Redefining Obesity and its Treatment , 2000**Standardsof Medical Care in Diabetes, ADA 2015
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
23/47
Jalur diabetes
Saat diagnosis
Segera setelahdiagnosis
Perawatan
berkelanjutan
Pemakaian Insulin
Ketoasidosis (dipicu oleh infeksi, kejadian trombotik,
trauma, dll)
Kejadian akut: perlu menjalani pembedahan, steroid
dosis tinggi, infark miokardium, dll
Fenotip LADA ( latent autoimmune diabetes of theadult ), yaitu non-obese, trigliserida & tekanan darah
normal, atau antibodi glutamate decarboxylase
(GAD) positif, dengan kegagalan respon dini terhadap
gaya hidup & AHO
Hiperglikemia/ketonuria yang nyata tanpa asupan
bebas karbohidrat
Kendali glikemik memburuk sampai diatas target:
setelah 2 AHO untuk tata laksana DM yang lebih
sederhana, atau setelah3-4 pendekatan lainnya;
optimalisasi dosis dan regimen disertai kemunduran
fungsi sel beta lebih lanjut
Kegagalan respon dini terhadap gaya hidup dengan
AHO
Kejadian dekompensasi akut
Pemakaian insulin sesuai perjalanan penyakit DM
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
24/47
Rekomendasi ADA : Pengobatan DMT2
Saat terdiagnosis DMT2, mulai dengan metformin disertaimodifikasi gaya hidup, kecuali jika ada kontraindikasi
metformin
Pada DMT2 yang baru terdiagnosis namun disertai gejala
kinis yg berat atau kadar Gula darah / A1C yang sangat tinggi,
pertimbangkan terapi insulin dengan atau tanpa obat lain dari
onset pertama kali
Jika dengan obat monoterapi non-insulin pada dosismaksimal yang masih dapat ditoleransi, tidak mencapai atau
mempertahankan target A1C selama 3-6 bulan, dapat
ditambahkan obat oral lainnya yaitu GLP-1 receptor agonist,
atau insulin
Standards of Medical Care: 7: Approaches to Glycemic Treatment. Diabetes Care 2015;38: S41.
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
25/47
Pencegahan danPenatalaksanaan
Komplikasi Diabetes
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
26/47
Penyakit Kardiovaskular (CVD) pada
individu dg Diabetes
CVD adalah penyebab utama kesakitan dan kematian pada
diabetes
Keadaan lain yang umumnya menyertai DMT2
(contoh: hipertensi, dislipidemia) merupakan faktor risiko CVD
Diabetes sendiri merupakan risiko independen
Jika faktor-faktor risiko dikendalikan dengan baik, maka
kejadian CVD dapat dicegah atau diperlambat pada individu
dengan Diabetes
Standards of Medical Care: 8: Cardiovascular Disease and Risk Management. Diabetes Care 2015;38: S49.
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
27/47
Rekomendasi: Skrining Penyakit
Jantung Koroner
Pada pasien asimptomatik, penapisan rutin untukPJK tidak dianjurkan, karena tidak mempengaruhihasil selama faktor risiko CVD diatasi
Untuk mengurangi risiko kardiovaskular pd pasienyang sudah diketahui dengan CVD, gunakan:
ACE inhibitor, Aspirin, Statin therapy
Pada pasien dg riwayat MI:
Beta-blocker diberikan setidaknya selama 2 tahunsetelah kejadian MI
Standards of Medical Care: 8: Cardiovascular Disease and Risk Management. Diabetes Care 2015;38: S49.
R k d i P b t P kit
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
28/47
Rekomendasi: Pengobatan Penyakit
Jantung Koroner
Beta-bloker jangka panjang jika tidak ada hipertensi
Masih dapat diberikan jika dapat ditoleransi dg baik,namun data pendukung tidak cukup.
Hindari thiazolidinedion (TZD) pada pasien dengangagal jantung yang simptomatik
Metformin pada pasien dengan Chronic Heart
Failure (CHF) stabil Indikasi, jika fungsi ginjal normal
Dihindari pd CHF yang tidak stabil atau pada perawatankarena CHF
Standards of Medical Care: 9: Microvascular Complications and Foot Care. Diabetes Care 2015;38: S58.
R k d i
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
29/47
Periksa albumin urin setiap tahun (B)
Pada pasien DMT1 yg sudah 5 tahun
Pada Pasien DMT2 saat pertama terdiagnosis
Periksa kadar kreatinin serum setidaknya setahun
sekali (E) pada semua pasien diabetes, tidak
tergantung kadar albumin urin
Kreatinin Serum digunakan utk estimasi GFR dan stadium
penyakit ginjal kronik, jika ada.
Rekomendasi:
Penapisan Nefropati
Standards of Medical Care: 9: Microvascular Complications and Foot Care. Diabetes Care 2015;38: S58.
P t l k Ch i Kid
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
30/47
Penatalaksanaan Chronic Kidney
Disease (CKD) pada Diabetes
GFR (mL/min/1.73m2)
GFR = glomerular
filtration rateRekomendasi
Semua pasien Pemeriksaan per tahun : Kreatinine, albumin urin, Kalium
45 60
Rujuk ke nefrolog jka terdapat penyakit ginjal non diabetik
Pertimbangkan penyesuaian dosis
Monitor eGFR setiap 6 bulan
Monitor kadar elektrolit, bikarbonat, Hb, Kalsium, Fosfor,
Hormon paratiroid setidaknya setiap tahun
Pastikan vitamin D cukup
Pertimbangkan pemeriksaan kepadatan tulang dengan
bone density testing
Rujuk ke ahli gizi
Standards of Medical Care: 9: Microvascular Complications and Foot Care. Diabetes Care 2015;38: S58.
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
31/47
Management of CKD in Diabetes
GFR (mL/min/1.73m2)
GFR = glomerular
filtration rateRecommendations
30 44
Monitor eGFR tiap 3 bulan
Monitor elektrolit, Bikarbonat, Fosfor, kalsium, Hormon
Paratiroid, Hb, Albumin urin, berat badan setiap 3-6 bulan
Pertimbangkan penyesuaian dosis
< 30
Rujuk ke nefrolog
Standards of Medical Care: 9: Microvascular Complications and Foot Care. Diabetes Care 2015;38: S58.
R k d i ADA
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
32/47
Rekomendasi ADA:
Skrining Retinopati
Lakukan pemeriksaan awal mata dilatasi dankomprehensif oleh ahli mata, pada:
Orang dewasa dengan T1DM Pemeriksaan
awal mata dilatasi dan komprehensif dalam waktu5 tahun setelah diagnosis diabetes (B)
Anak dengan T1DM pemeriksaan menyeluruh
pada awal pubertas atau pada usia > 10 tahun
(manapun yang lebih dulu), 3-5 tahun setelahdiagnosis T1DM
Pasien dengan T2DM
Segera setelah terdiagnosis diabetes
Standards of Medical Care: 9: Microvascular Complications and Foot Care. Diabetes Care 2015;38: S58.
R k d i ADA
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
33/47
Pemeriksaan mata oleh ahli mata dilakukan
setiap tahun pada pasien DMT1 atau DMT2
Pemeriksaan setiap 2 tahun dapatdipertimbangkan pada pasien dengan mata
normal
Pemeriksaan yg lebih sering diperlukan jika
mulai / sudah ada retinopati
Rekomendasi ADA :
Skrining Retinopati
Standards of Medical Care: 9: Microvascular Complications and Foot Care. Diabetes Care 2015;38: S58.
R k d i ADA
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
34/47
Rekomendasi ADA:
Skrining dan Pengobatan Neuropati
Semua pasien diperiksa adakah Distal
Symmetric Polyneuropathy (DPN)
Saat terdiagnosis DMT2, dan Dalam waktu 5 tahunpada DMT1
Setidaknya setahun sekali menggunakan tes klinis
sederhana
Pemeriksaan Elektrofisiologis jarang diperlukan Kecuali pada situasi dengan gejala klinis tidak khas
Standards of Medical Care: 9: Microvascular Complications and Foot Care. Diabetes Care 2015;38: S58.
R k d i ADA
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
35/47
Rekomendasi ADA:
Skrining dan Pengobatan Neuropati
Penapisan terhadap tanda dan gejala cardiovascular
autonomic neuropathy
Diperiksa saat terdiagnosis DMT2 dan 5 tahun setelah
terdiagnosis DMT1
Pemeriksaan khusus jarang diperlukan; kemungkinan
tidak mempengaruhi pengobatan dan hasil
Penatalaksanaan hanya untuk mengurangi gejala
tertentu pd DPN, neuropati otonom, tidak untukmengobati
Memperbaiki kualitas hidup pasien
Standards of Medical Care: 9: Microvascular Complications and Foot Care. Diabetes Care 2015;38: S58.
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
36/47
Rekomendasi ADA: Foo t Care
Pemeriksaan kaki yang menyeluruh setiap tahun
dapat mengidentifikasi faktor risiko prediktif
terjadinya luka/ ulkus dan amputasi
Edukasi perawatan kaki mandiri (self foot care
education)
Gunakan pendekatan multidisiplin
Rujuk pasien ke ahli perawatan kaki jika diperlukan
perawatan kaki dan pengawasan jangka panjang
Standards of Medical Care: 9: Microvascular Complications and Foot Care. Diabetes Care 2015;38: S58.
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
37/47
Penilaian Komplikasi
yang Umumnya Terjadi
R k d i ADA P il i t h d
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
38/47
Rekomendasi ADA: Penilaian terhadap
Kondisi penyerta yang umumnya terjadi
Pasien dengan faktor-faktor resiko, tanda dan gejala,
pertimbangkan penilaian dan pengobatan kondisi terkait
diabetes yang umum terjadi
Kondisi Penyerta yg mungkin meningkatkan risiko terkaitdengan diabetes:
Depresi Fraktur
Obstructive sleep apnea Gangguan Kognitif
Penyakit Fatty liver Penyakit Periodontal
Keganasan Gangguan Pendengaran
Standards of Medical Care: 3: Initial Evaluation and Diabetes Management Planning. Diabetes Care 2015;38: S17.
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
39/47
Deteksi dan Diagnosis
DM Gestasional (DMG)
Rekomendasi ADA :
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
40/47
Rekomendasi ADA :
Deteksi dan Diagnosis DMG
Lakukan pemeriksaan terhadap DMT2 pada kunjungan pertama
prenatal pada calon ibu hamil dengan faktor risiko,
menggunakan kriteria diagnostik standar.
Pada Ibu hamil yg tidak diketahui apakah memiliki diabetes,
lakukan pemeriksaan terhadap DMG di usia kehamilan 24-28minggu menggunaan TTGO 75 gr, puasa 8 jam dengan nilai cut
pointyang berbeda dengan orang normal, yaitu sbb:
GDP 92 mg/dL
GD 1 jam 180 mg/dL
GD 2 jam 153 mg/dL
IGT dan IFG dalam manajemennya sudah dianggap sebagai
diabetes
Standards of Medical Care: Classification and Diagnosis of Diabetes. Diabetes Care 2015;38: S8.
Rekomendasi ADA:
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
41/47
Lakukan pemeriksaan pd ibu hamil dengan DMG apakah
terjadi diabetes yang menetap pada 6-12 minggu
postpartum, menggunakan pemeriksaan selain A1C
Perempuan dengan riwayat DMG harus rutin diperiksa
apakah akan terjadi diabetes atau prediabetes
setidaknya setiap 3 tahun.
Perempuan dengan riwayat DMG yang kemudian
menjadi prediabetes, mulai dengan modifikasi gaya
hidup atau metformin utk mencegah terjadinya diabetes.
Rekomendasi ADA:
Deteksi dan Diagnosis DMG
Standards of Medical Care: Classification and Diagnosis of Diabetes. Diabetes Care 2015;38: S8.
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
42/47
Optimalisasi Manajemen
Diabetes
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
43/47
Diabetes Self-Management
TIM:
Dokter
PerawatAhli Gizi
Edukator
Peran para anggota TIM
Mempersiapkan pasien
untuk dapat memutuskanpengobatan utk dirinya
secara mandiriIndividu dg diabetes
merupakan pusat
dari kerja tim dan
diharapkan dapat
mengelola diabetes
nya secara mandiri
Whos teaching the diabetics? Etzwiler DD. Diabetes 1967:16:111-7.
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
44/47
Pemeriksaan Gula Darah Mandiri
Guidel inePERKENI 2011
Pemeriksaan gula darah mandiri (SMBG) dianjurkan terutama pada pasien:
Pasien yang akan memakai insulin
Pasien yang sudah memakai insulin
Pasien yang belum mencapai target A1C
Perempuan yg merencanakan kehamilan/ Ibu hamil dengan hiperglikemia
Pasien dengan hiperglikemia yang sulit diatasi
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
45/47
PERKENI: Edukasi Pasien
Aktifitas Harian
Dianjurkan untuk aktif di sepanjang hari
Bersikap produktif
Kemampuan mengelola mandiri Menyiapkan sendiri obat atau insulin
Mengikuti jadwal obat dalam sehari
Pengetahuan akan efek samping
Perawatan kaki
Perawatan kaki sehari-hari dan menggunakan alas kaki yg tepat
Pemeriksaan medis berkala (medical check up )
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
46/47
PERKENI: Edukasi pasien
Makanan sehat: pemilihan makanan dan komposisi makanan yg
sehat, (karbohidrat, protein, serat, lemak)
Menjaga Berat Badan : Mencapai target penurunan Berat Badan
5-10% dari Berat Badan
Latihan Fisik
Monitoring: Pemeriksaan Gula Darah Mandiri, A1C
Hipoglikemia: Kewaspadaan dan Pengobatan sendiri
-
7/26/2019 PDCI Core Kit 3 Standar Penanganan Diabetes Rev 1
47/47
Simpulan
Menurut Standar terkini dari PERKENI danADA
pengelolaan diabetes yg optimal memerlukan Strategi
Pencegahan, Skrining/penapisan, Diagnosis,
pengobatan dan edukasi yg tepat dan sesuai denganEvidence based Medicine