pemanfaatan data pos duga air (pda) untuk …
TRANSCRIPT
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 16 No. 1 Juni 2017 : 43 – 50 P-ISSN 1978 - 2365 E-ISSN 2528 - 1917
Diterima : 9 Januari 2017, direvisi : 13 Desember 2017, disetujui terbit : 19 Desember 2017
43
PEMANFAATAN DATA POS DUGA AIR (PDA) UNTUK MEMBUAT PETA
POTENSI ENERGI MIKRO HIDRO DI PROVINSI BENGKULU
USE OF POS DUGA AIR (PDA) DATA FOR DEVELOPING MICRO HYDRO
POTENTIAL ENERGY MAP IN BENGKULU PROVINCE
Harun Al Rasyid1, Hari Soekarno2, Bono Pranoto3, Irfan Sudono4 1,2,3)P3TKEBTKE, Jl. Ciledug Raya kav. 109 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Indonesia
4 PUSAIR, Jl. Ir. H. Juanda No.193 Bandung, Indonesia
Abstrak
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang
menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti sungai atau air terjun alam dengan cara
memanfaatkan beda tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. Penelitian ini menggunakan data Shuttle Radar Topography Mission Digital Elevation Model (SRTM DEM) sebagai dasar pembuatan head, jalur
jaringan sungai dan area tangkapan (catchment). Adapun data debit andalan dihitung dari data pengukuran
debit pada titik Pos Duga Air (PDA) milik Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR). Selain itu area
tangkapan juga dihitung dari titik lokasi PDA, sehingga titik-titik pada jaringan sungai yang berada pada area
tangkapan tersebut diasumsikan memiliki tebal air yang sama (Q=T80.A). Potensi daya suatu PLTMH
dihitung dari hasil kali head dan debit andalan, dengan asumsi gravitasi 9,8 m/dt2 dan total efisiensi 60%.
Potensi daya mikro hidro selanjutnya hanya dipilih titik potensi dengan head minimal 10 m, debit antara 0,05
– 5 m3/dt. Selain itu potensi yang memiliki nilai daya kurang dari 10 kW tidak ditampilkan pada peta. Dengan
adanya peta ini akan memberikan identifikasi awal lokasi yang memiliki potensi daya mikro hidro sebesar
107 MW dan dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan pengembangan energi mikro hidro.
Kata kunci: Mikro hidro; Peta; Potensi; Bengkulu
Abstract
Micro hydro power plant (MHP) is a small-scale power plant that use hydropower as driving force such as
a river or natural waterfall, by utilizing the elevation high (head) and the amount of water flow. This study uses Shuttle Radar Topography Mission Digital Elevation Model (SRTM DEM) data as a basis for
calculating head, catchment and network path of the river. The dependable discharge data calculated based on discharge measurement at Pos Duga Air (PDA) from Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR).
Catchment area were also calculated from the point of PDA location, so that every point on the river network
inside the catchment area are assumed to have the same water thickness. The power potential is calculated by multiplying head and discharge, assuming gravity of 9.8 m/s2 and total efficiency of 60%. The micro hydro
power potential is calculated only for head minimum 10m, discharge between 0.05 - 5 m3/sec. The power
potential with a value of less than 10 kW are not included on the map. This map was provided for early identification of the potential of micro-hydro energy which about 107 MW, and can be used by decision-
maker for micro hydro energy development.
Keywords: Micro hydro; Map; Energy Potential; Bengkulu
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol. 16 No. 1 Juni 2017 : 43 - 50
44
PENDAHULUAN
Salah satu potensi energi baru dan
terbarukan adalah energi mikro hidro, yang
potensinya banyak tersebar di Indonesia.
Keberadaan peta potensi energi mikro hidro
merupakan suatu kebutuhan yang sangat
mendesak serta memiliki arti penting di dalam
pengembangan pemanfaatan energi baru
terbarukan di Indonesia.
Beberapa metode pembuatan peta potensi
air (hidro) telah dibuat, antara lain oleh Shih-
Chieh Kao[1] dan Rufai[2]. Metode perhitungan
potensi hidro ini dilakukan hanya pada titik dam
yang telah ada, sehingga menghasilkan potensi
hidro skala besar. Sedangkan metode pembuatan
potensi mikro hidro dilakukan pada titik potensi
yang berada di sungai tanpa dam, sehingga
potensi yang dihasilkan cenderung lebih kecil atau
skala mikro hidro. Potensi mikro hidro dapat
ditentukan dengan menggunakan metode curah
hujan[3] dan penggunaan data Pos Duga Air
(PDA)[4],[5].
Penelitian Segel Ginting menggunakan
data PDA sebagai verifikasi dalam pemodelan
estimasi banjir[4]. Adapun pada metode
pembuatan peta potensi energi mikro hidro, data
PDA digunakan sebagai dasar penentuan debit
andalan sungai. Selain itu, peta potensi energi
mikro hidro dapat dibuat dengan menggunakan
data PDA yang dikombinasikan dengan peta
tutupan lahan sebagai pengaruh terhadap
kecepatan aliran pada permukaan (runoff)[5].
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi Energi
(P3TKEBTKE)[6] sejak tahun 2013 telah
melakukan penelitian pembuatan peta potensi
mikro hidro di beberapa wilayah di Indonesia.
Adanya peta potensi mikro hidro ini dapat
digunakan sebagai informasi awal lokasi potensi
mikro hidro di suatu wilayah, sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam pengembangan
energi mikro hidro dan penyusunan perencanaan
energi mikro hidro di daerah tertinggal.
METODOLOGI
Sumber data yang digunakan untuk
pembuatan peta potensi energi mikro hidro adalah
data dari Peta Shuttle Radar Topography Mission
Digital Elevation Model (SRTM DEM) dari
National Aeronautics and Space
Administration (NASA) yang tersedia bebas
dengan resolusi 90 meter. Data peta titik PDA
berasal dari hasil pengukuran yang dilakukan oleh
Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR)
Bandung. Metode PDA memiliki keunggulan
dalam penentuan debit sungai, bila dibandingkan
metode curah hujan, karena merupakan hasil
pengukuran langsung sehingga memiliki tingkat
kepastian sangat tinggi. Untuk menjelaskan
metodologi secara rinci dipilih titik PDA yang
berada di Bendungan Muko-muko, Sungai
Majunto, Provinsi Bengkulu seperti pada Gambar
1. Lokasi ini dipilih karena telah dilakukan
verifikasi lapangan.
Gambar 1. Lokasi Penelitian.
Pemanfaatan Data Pos Duga Air (PDA) untuk Membuat Peta Potensi Energi Mikro Hidro
di Provinsi Bengkulu
45
Skema proses pembuatan peta potensi
energi mikro hidro dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Diagram Alir Proses Pembuatan
Peta Potensi Energi Mikro Hidro.
Tahap pertama yang dilakukan adalah
mengunduh data SRTM DEM lalu dilanjutkan
membuat peta kontur dari data SRTM DEM
tersebut[9] dengan bantuan software Global
Mapper. Dari peta kontur yang dihasilkan, diolah
kembali untuk menghasilkan peta Head. Selain itu
data SRTM DEM juga digunakan untuk membuat
peta jaringan sungai dan peta daerah tangkapan
(catchment area) berdasarkan data titik PDA dari
PUSAIR.
Tahap berikutnya adalah proses
penghitungan potensi energi mikro hidro.
Perhitungan potensi diawali dari perkalian debit
andalan (Q80) dan head (h). Debit andalan
merupakan hasil kali dari tebal air (T80) dan area
tangkapan (A) dengan persamaan sebagai berikut:
Q80 = T80.A (1)
P = Q80.h.g.eff (2)
Dimana P = daya terbangkitkan, Q80 = debit
andalan, h = Head sungai, g = gravitasi, dan eff =
efisiensi total (60%).
Perhitungan debit andalan dilakukan
dengan metode Flow Duration Curve (FDC)[7],
dengan memanfaatkan data tebal air hasil
pengukuran dari titik PDA. Head dihitung dari
peta SRTM DEM (Gambar 3) yang diubah
menjadi peta kontur. Selanjutnya peta kontur
diubah menjadi peta slope dan akhirnya diperoleh
peta head[10].
Gambar 3. Potongan Peta SRTM DEM
Selain itu peta SRTM DEM juga digunakan
untuk membuat peta jaringan sungai dan area
tangkapan berdasarkan titik PDA seperti pada
Gambar 4.
Gambar 4. Peta Jaringan Sungai, Area
Tangkapan dan Titik PDA[8].
Adapun batasan-batasan dan kriteria yang
digunakan dalam pembuatan peta potensi energi
mikro hidro ini antara lain; head minimum 10
meter, debit andalan antara 0,05 – 5 m3/detik,
efisiensi total 60 %, gravitasi 9,8 m/s2, sistem
runoff river tanpa reservoir.
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 16 No. 1 Juni 2017 : 43 - 50
46
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Area Daerah Aliran Sungai
(DAS) dan sub-DAS
Area tangkapan merupakan suatu wilayah
daratan yang merupakan satu kesatuan dengan
sungai dan anak-anak sungainya yang berfungsi
menampung, menyimpan dan mengalirkan air
yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke
laut secara alami, dimana batas di darat
merupakan pemisah topografis yang dapat berupa
punggung-punggung bukit atau gunung dan batas
di laut sampai dengan daerah perairan yang masih
terpengaruh dengan aktivitas daratan[8].
Gambar 5. Titik PDA dan Area Tangkapannya
(DAS).
Gambar 6. Titik-titik outlet sub_DAS dari Area
Tangkapannya (DAS).
Gambar 5 menunjukkan contoh dari satu
titik PDA memiliki satu area tangkapan (DAS),
artinya debit pada satu titik PDA bersumber dari
area tangkapannya. Gambar 6 menunjukkan di
dalam satu area tangkapan (DAS) terdiri dari
beberapa sub-DAS sehingga debit pada satu titik
PDA merupakan hasil penjumlahan debit pada
titik-titik outlet di dalam sub-DAS yang berada
pada DAS yang sama.
Perhitungan Head pada Titik Outlet
Peta sungai yang diperoleh dari SRTM
DEM[11] diasimilasikan dengan peta head dengan
luasan area 1 km2 untuk menghasilkan potongan
garis-garis sungai yang memiliki nilai head yang
berbeda-beda (Gambar 7). Pemilahan head dari
beberapa data anak sungai dibatasi dengan nilai
head minimum 10 meter disetiap 1 km panjang
sungai.
Gambar 7. Proses pemotongan sungai dengan
peta Head
Gambar 8. Titik-titik outlet yang telah memiliki
nilai head.
Pemanfaatan Data Pos Duga Air (PDA) untuk Membuat Peta Potensi Energi Mikro Hidro
di Provinsi Bengkulu
47
Tiap segmen sungai telah memiliki nilai
head minimum 10 m. Dari setiap segmen sungai
tersebut dilakukan pembuatan titik yang akan
digunakan untuk mencari masing-masing area
tangkapannya (sub-DAS). Gambar 8
menunjukkan sebaran titik-titik outlet sungai yang
memiliki nilai head lebih dari 10 m.
Perhitungan Debit pada Titik Outlet
Nilai debit pada titik outlet dihitung dari
perkalian data area tangkapan (sub-DAS) dengan
tebal air andalan 80% (T80). Tebal air T80
diasumsikan memiliki nilai sama pada satu area
DAS. Sehingga nilai debit pada titik-titik outlet
berbeda-beda bergantung dari luasan area
tangkapan (sub-DAS) masing-masing titik outlet.
Verifikasi Lapangan
Verifikasi dilakukan sebagai pembuktian
secara kualitatif terhadap keberadaan sungai, air,
debit dan head pada lokasi indikatif tersebut.
Pemilihan lokasi verifikasi (titik ukur) ditentukan
pada aliran sungai Majunto Hulu yang memiliki
PDA di lokasi Lalang Luas (Gambar 9).
Gambar 9. Verifikasi lapangan Sungai Majunto
Hulu, Bengkulu
Hasil verifikasi lapangan menunjukkan
adanya debit sebesar 50 m3/detik pada titik outlet
Majunto. Selain itu juga terdapat perbedaan
ketinggian atau head sebesar 35 meter antara titik
PDA hingga titik ukur sebagaimana terlihat pada
Gambar 10.
Gambar 10. Verifikasi lapangan Sungai Majunto
Hulu, Bengkulu
Setelah melakukan verifikasi lapangan,
proses dilanjutkan dengan membuat peta potensi
mikro hidro di wilayah Bengkulu pada sungai-
sungai yang memiliki PDA (Gambar 11).
Tabulasi hasil perhitungan potensi mikro hidro di
Provinsi Bengkulu disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Potensi Energi Mikro Hidro Bengkulu
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol. 16 No. 1 Juni 2017 : 43 - 50
48
Gambar 11. Peta Potensi Energi Mikro Hidro Provinsi Bengkulu.
Pemanfaatan Data Pos Duga Air (PDA) untuk Membuat Peta Potensi Energi Mikro Hidro
di Provinsi Bengkulu
49
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dengan
metode PDA, Provinsi Bengkulu memiliki
potensi daya mikro hidro sebesar 107.826 MW.
Potensi ini didapat berdasarkan pada sebaran titik-
titik sungai yang memiliki pos duga air di bagian
hilirnya. Masih banyak potensi sungai-sungai
yang belum terdeteksi dikarenakan jumlah pos
duga air yang terbatas. Untuk itu diperlukan
metode perhitungan lanjutan misalnya metode
curah hujan untuk mengisi wilayah-wilayah
sungai yang tidak terjangkau oleh pengukuran
PDA.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kami ucapkan kepada
Pimpinan PUSAIR yang telah berkerjasama
dengan P3TKEBTKE dalam pemberian data Pos
Duga Air. Kepada seluruh pihak dan reviewer
yang telah membantu, mendukung, dan terlibat
dalam penyusunan naskah.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kao, Shih-Chieh. Ph.D. dan Brennan
Smith, Ph.D., P.E. 2013, An Assessment of
Energy Potential from New Stream-reach
Development in the United states, The
United States Department of Energy
(DOE), Oak Ridge National Laboratory
[2] Rufai, I. A., Enagi, I. I. and Balami, A.
2012. “Hydropower Potential Mapping of
Niger State” Asian Journal of Natural &
Applied Sciences ISSN: 2186-8476, ISSN:
2186-8468 Vol. 1. No. 1. March 2012
[3] Arya, Doni Khaira, 2012 “Analisis Potensi
Mikro hidro Berdasarkan Curah Hujan”,
Karya Tulis Ilmiah, Program Studi
Meteorologi Institut Teknologi Bandung
(ITB).
[4] Ginting, Segel dan William M. Putuhena,
2014. “Sistem Peringatan Dini Banjir
Jakarta / Jakarta-Flood Early Warning
System (J-Fews)” Jurnal Sumber Daya Air,
Vol. 10 No. 1, Mei 2014: 71-84. ISSN
1410-8399
[5] Aria, Danang, 2015. Skripsi “Pemetaan
Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
hidro Di Pulau Jawa Menggunakan System
Informasi Geografis” Departemen Teknik
Mesin dan Biositem, Fakultas Teknologi
Pertanian, IPB-Bogor.
[6] Pandin, Marlina, 2013. “Laporan Akhir
Tim Peta Potensi Energi Baru Terbarukan”
P3TKEBTKE Jakarta
[7] Dwiyanto, Very, Dyah Indriana, Subuh
Tugiono, 2016. “Analisis Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
Studi Kasus: Sungai Air Anak (Hulu
Sungai Way Besai)” Jurnal Rekayasa Sipil
dan Desain, Vol.4, No.3. ISSN: 2303-0011
[8] Indarto, Sri Wahyuningsih, Ferdinan
Usman, 2008. “Pembuatan Jaringan Sungai
Dan Karakteristik Topografi DAS dari
DEM – JATIM” Media Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret
Surakarta ISSN 1412-0976
[9] Cahyadi, Dedi, Alexander Tunggul
Sutanhaji, 2014. “Operator Morpho-
Hidrologi pada DEM (Digital Elevation
Model) dan Peta Digital untuk Pemetaan
Awal Potensi PLTA dan PLTMH (Studi
Kasus DAS Mamberamo)” Jurnal Sumber
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 16 No. 1 Juni 2017 : 43 - 50
50
Daya Alam dan Lingkungan, Vol.1 ISSN:
2356-3389
[10] Indarto, Debby Rio P, 2014. “Pembuatan
Digital Elevation Model Resolusi 10m dari
Peta RBI dan Survei GPS dengan
Algoritma ANUDEM”, Jurnal Keteknikan
Pertanian, Vol.28, No.1 ISSN:2338-8439
[11] Riadi, Bambang, AB.Suriadi.M.A, Jaka
Suryanto, Sekar Pranadita, 2012.
“Identifikasi Lahan Rawa Dan Daerah
Aliran Sungai (Studi Kasus Lahan Rawa di
Kabupaten Indragiri Hulu)” Jurnal Ilmiah
Geomatika Vol.18, No.2. ISSN: 0854-2759