pembahasan dini

2
PEMBAHASAN DINI NURDIANI (141411036) Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pengukuran besi dimana besi yang terukur adalah besi total. Spektrofotometri adalah pengukuran suatu interaksi antara radiasi elektromagnetik dan molekul atau atom dari suatu zat kimia. Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Pada pembacaan absorbansi dengan spektrofotometer visible diperlukan larutan blanko yang berfungsi untuk meng 0 kan spektrofotometer. Larutan blanko merupakan larutan tidak berisi analit yang beperan sebagai larutan pembanding dalam analisa fotometri. Pada praktikum kali ini kelompok saya menggunakan larutan blanko aquadest. Pada praktikum ini larutan standar yang digunakan adalah Fe 3+ 100. Larutan standar Fe 3+ 100 ppm dibuat sebanyak 0 ml, 5 ml, 10 ml, 15 ml, 20 ml, dan 25 ml yang masing-masing ditambahkan 5 ml larutan KSCN 10% dan 5 ml larutan HNO 3 4N yang diencerkan masing-masing 50 ml. Setelah semua larutan dibuat, siapkan alat dengan memasang stop kontak ke sumber listrik kemudian tekan tombol on yang ada dibagian belakang alat. Isi kuvet dengan larutan blanko masukkan ke dalam alat dengan posisi kuvet yang bening mengarah ke arah cahaya (samping) dan yang burem diarahkan ke depan. Hal ini dilakukanuntuk meng-nol kan spektrofotometer sebagai pembanding. Ganti larutan blanko dengan larutan standar yang berkosentrasi 2 ppm. Catat absorban yang ada pada display sampai diperoleh panjang gelombang maksimum. Setelah didapat panjang gelombang maksimum, tentukan kurva kalibrasi dengan memasang panjang gelombang maksimum pada alat kemudian masukkan larutan blanko dan larutan standar dengan konsentrasi yang berbeda. Catat absorban yang ada pada display. Ulangi langkah tersebut dengan menggunakan sampel yang terbuat dari campuran larutan standar. Grafik penentuan panjang gelombang

Upload: gregory-taylor

Post on 15-Jan-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nbmb

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan Dini

PEMBAHASAN DINI NURDIANI (141411036)

Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pengukuran besi dimana besi yang terukur adalah besi total. Spektrofotometri adalah pengukuran suatu interaksi antara radiasi elektromagnetik dan molekul atau atom dari suatu zat kimia. Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Pada pembacaan absorbansi dengan spektrofotometer visible diperlukan larutan blanko yang berfungsi untuk meng 0 kan spektrofotometer. Larutan blanko merupakan larutan tidak berisi analit yang beperan sebagai larutan pembanding dalam analisa fotometri. Pada praktikum kali ini kelompok saya menggunakan larutan blanko aquadest.

Pada praktikum ini larutan standar yang digunakan adalah Fe3+ 100. Larutan standar Fe3+ 100 ppm dibuat sebanyak 0 ml, 5 ml, 10 ml, 15 ml, 20 ml, dan 25 ml yang masing-masing ditambahkan 5 ml larutan KSCN 10% dan 5 ml larutan HNO3 4N yang diencerkan masing-masing 50 ml.

Setelah semua larutan dibuat, siapkan alat dengan memasang stop kontak ke sumber listrik kemudian tekan tombol on yang ada dibagian belakang alat. Isi kuvet dengan larutan blanko masukkan ke dalam alat dengan posisi kuvet yang bening mengarah ke arah cahaya (samping) dan yang burem diarahkan ke depan. Hal ini dilakukanuntuk meng-nol kan spektrofotometer sebagai pembanding. Ganti larutan blanko dengan larutan standar yang berkosentrasi 2 ppm. Catat absorban yang ada pada display sampai diperoleh panjang gelombang maksimum. Setelah didapat panjang gelombang maksimum, tentukan kurva kalibrasi dengan memasang panjang gelombang maksimum pada alat kemudian masukkan larutan blanko dan larutan standar dengan konsentrasi yang berbeda. Catat absorban yang ada pada display. Ulangi langkah tersebut dengan menggunakan sampel yang terbuat dari campuran larutan standar. Grafik penentuan panjang gelombang maksimum menggambarkan garis parabola dimana titik tertingginya adalah panjang gelombang maksimum.

Kemudian dibuat suatu kurva antara absorbansi (A) lawan konsentrasi (c), maka akan diperoleh suatu kurva garis lurus (linier). Kurva linier tersebut biasa dikenal dengan kurva kalibrasi atau kurva standar, yang dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi sampel setelah absorban larutan sampel diukur. Dari kurva kalibrasi diperoleh konsentrasi larutan sampel 0.35 ppm. Melalui kurva absorbansi terhadap konsentrasi diperoleh persamaan y = 0.069x – 0.072. R2 = 0.986.