penatalaksanaan jalan nafas

35
1 Upaya Mempertahankan Jalan Napas dan Memberi Bantuan Pernapasan Komisi Resusitasi UKK Pediatri Gawat Darurat Ikatan Dokter Anak Indonesia

Upload: ahmad-suheil

Post on 15-Dec-2015

131 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

kegawat daruratan anak

TRANSCRIPT

Page 1: penatalaksanaan jalan nafas

1

Upaya Mempertahankan Jalan Napas dan Memberi Bantuan

Pernapasan

Komisi ResusitasiUKK Pediatri Gawat Darurat

Ikatan Dokter Anak Indonesia

Page 2: penatalaksanaan jalan nafas

2

SAFE SAFE approachapproachAre you Are you alrightalright

Airway opening maneuversAirway opening maneuvers

Look, listen Look, listen feelfeel

5 5 breathsbreaths

Check Check pulsepulseStart Start CPRCPR

Call emergency Call emergency servicesservices

Page 3: penatalaksanaan jalan nafas

3

Target Pencapaian Mengetahui perbedaan pernapasan anak dan

dewasa Mengetahui teknik aplikasi pemasangan penyangga

jalan napas orofarings dan nasofarings Mengetahui teknik membersihkan jalan napas Mengetahui cara menggunakan masker dan balon

resusitasi Mengetahui cara melakukan intubasi endotrakeal

Page 4: penatalaksanaan jalan nafas

4

Perbedaan Anatomi Jalan Napas Atas

DEWASA ANAK

Lidah Relatif kecil Relatif besar

Larings Setinggi C 4-C 5 Setinggi C 3-C 4 Lebih anterior

Epiglotis Lebar, elastis Sempit, kaku

Diameter terkecil

Pita suara Rawan krikoid

Panjang trakea 10-13 cm Bayi: 4-5 cm 18 bulan: 7 cm

Page 5: penatalaksanaan jalan nafas

5

Page 6: penatalaksanaan jalan nafas

6

Perbedaan AnatomiJalan Napas Bawah Diameter lebih kecil Tulang rawan sedikit

Page 7: penatalaksanaan jalan nafas

7

Page 8: penatalaksanaan jalan nafas

8

Perbedaan yang Mempengaruhi Mekanisme Bernapas

Tulang yang menyusun rangka dada lebih banyak mengandung rawan

Otot napas yang menggerakan dinding dada belum berkembang

Pernapasan terutama ditopang oleh gerakan diafragma

Page 9: penatalaksanaan jalan nafas

9

Perbedaan Kebutuhan Metabolik

Pada dewasa kebutuhan oksigen 3-4 ml/kg/menit

Pada anak kebutuhan oksigen 6-8 ml/kg/menit

Page 10: penatalaksanaan jalan nafas

10

Penyangga Orofarings

Ukuran:

Panjang 4-10 cm

Pemilihan disesuaikan jarak bibir-angulus mandibula

Page 11: penatalaksanaan jalan nafas

11

Pemasangan Penyangga Pemasangan Penyangga OrofaringsOrofarings

• Pilih ukuran yang sesuai

• Pasang dengan penekan lidah atau teknik memutar

• Evaluasi

Page 12: penatalaksanaan jalan nafas

12

Penyangga Nasofaringeal Ukuran 12-36 F

Pilih ukuran sesuai jarak hidung-telinga

Diameter harus lebih kecil dari nares Gunakan pelumas yang larut dalam air Masukkan hingga pangkal terbenam,

jangan dipaksa Kontraindikasi:

Fraktur basis kranii Kebocoran liquor cerebro spinalis

Page 13: penatalaksanaan jalan nafas

13

Kateter Penghisap

JENIS Whistle tip Yankauer Bulb syringe Kurtis

meconeum suction

TEKNIK Ventilasi 100 % Steril untuk penghisapan

dalam endotrakeal Hisap < 5 detik Komplikasi:

HipoksiaBradikardi karena refleks vagal

Page 14: penatalaksanaan jalan nafas

14

Masker Resusitasi

Dari dagu hingga pangkal hidung

Tidak boleh menekan mata Masker tembus pandang

dapat mendeteksi muntah & warna bibir anak

Page 15: penatalaksanaan jalan nafas

15

Teknik menggunakan masker resusitasi

Bayi & batita: ibu jari dan telunjuk menekan masker, jari tengah membuat posisi head tilt

Anak lebih besar: ibu jari dan telunjuk menekan masker, jari tengah, jari manis dan kelingking membuat jaw thrust dan ekstensi leher

Page 16: penatalaksanaan jalan nafas

16

Teknik oleh dua penolong

• Dengan dua tangan seorang penolong mempertahankan masker dan jalan napas, penolong lain membantu pernapasan

Page 17: penatalaksanaan jalan nafas

17

Balon Resusitasi Mengembang Sendiri

Oksigenasi:Tanpa O2 : 21 %Balon Pediatrik tanpa reservoir + O2 10 L/menit : 30-80 %Balon Pediatrik dengan reservoir + O2 10-15 L/menit : 60-95 %

Page 18: penatalaksanaan jalan nafas

18

Balon Resusitasi Tak Mengembang Sendiri

Keunggulan:

Memberi oksigen kontinu

Konsentrasi oksigen lebih terukur

Dapat merasakan compliance

Dapat memberikan PEEP Kelemahan:

Membutuhkan aliran kontinu

Page 19: penatalaksanaan jalan nafas

19

Laringoskop

Daun lurus (Miller) Daun lengkung

(Macintosh)

Page 20: penatalaksanaan jalan nafas

20

Pipa Endotrakeal

Perkiraan diameter interna ± jari kelingking anak

Rumus diameter: (usia/4) + 4 Rumus panjang:

Oral: (usia/2) + 12

Nasal: (usia/2) + 15

Page 21: penatalaksanaan jalan nafas

21

USIA LARINGOSKOP ETT no. Oral PENGHISAP (F)

NKB Miller 0 2.5, 3.0 tanpa balon 8 5-6

NCB Miller 0-1 3.0, 3.5 tanpa balon 9-10 6-8

6 bl   3.5, 4.0 tanpa balon 10 8

1 th 4.0, 4.5 tanpa balon 11 8

2 th Miller 2 4.5, 5.0 tanpa balon 12 8

4 th   5.0, 5.5 tanpa balon 14 10

6 th   5.5 tanpa balon 15 10

8 th Miller 2Mcintosh 2

6.0 dgn/ tanpa balon 16 10

10 th   6.5 dgn/ tanpa balon 17 12

12 th Mcintosh3 7.0 dgn balon 18 12

Remaja Mcintosh 3Miller 3

7.0,8.0 dgn balon 20 12

Page 22: penatalaksanaan jalan nafas

22

Teknik melakukan intubasi…1

Lakukan oksigenasi dengan balon-masker Persiapan alat dan uji fungsi masing-

masing alat Prosedur aseptik

Page 23: penatalaksanaan jalan nafas

23

Teknik melakukan intubasi…2

Masukkan daun laringoskop dari sudut mulut kanan

Buat aksis mulut, trakea dan farings segaris

Pada dugaan trauma leher, harus dilakukan stabilisasi kepala dan leher pada posisi normal segaris

Page 24: penatalaksanaan jalan nafas

24

Teknik melakukan intubasi…3

Penekanan krikoid (manuver Sellick) dapat membantu visualisasi glotis

Page 25: penatalaksanaan jalan nafas

25

Teknik melakukan intubasi…4

Ujung laringoskop berdaun lurus diletakan di bawah epiglotis dan digerakan dengan teknik mengangkat

Ujung laringoskop berdaun lengkung diletakkan di valekula dan digerakan dengan teknik mengungkit

Page 26: penatalaksanaan jalan nafas

26

Teknik melakukan intubasi…5

Upayakan melihat epiglotis, liang glotis dan pita suara

Masukan ETT sampai batas marka pita suara (kembangkan balon penyekat)

Hubungkan dengan balon resusitasi dan berikan ventilasi (sampai tahap ini waktu maksimal 30 detik)

Nilai posisi ETT dan fiksasi

Page 27: penatalaksanaan jalan nafas

27

Menilai Posisi ETT

Gerakan dada simetris Terdengar suara napas pada ke dua

lapangan paru Perbaikan denyut jantung, warna kulit,

perfusi Tak terdengar suara napas di lambung (bila

diberikan tekanan balon resusitasi) Melihat langsung pita suara saat intubasi

Page 28: penatalaksanaan jalan nafas

28

Fiksasi ETT:

Catat marka ETT pada batas mulut (dapat pula diikat dengan benang)

Jangan rekatkan di mandibula Auskultasi ulang (konfirmasi) Foto Roentgen

Page 29: penatalaksanaan jalan nafas

29

Intubasi EndotrakealIntubasi Endotrakeal

• Persiapan• Tindakan• Evaluasi

Page 30: penatalaksanaan jalan nafas

30

Komplikasi Intubasi: Aspirasi Bradikardi Kinking pipa (kegagalan alat) Pneumotoraks Salah letak (ke esofagus, endobronkhial) Hipoksia Obstruksi ETT (mukus) Trauma (bibir, gigi, lidah, jaringan lunak orofaring)

Page 31: penatalaksanaan jalan nafas

31

Beberapa tips…1

Anak biru, suara napas (-) Cabut ETT, ventilasi dengan masker, coba intubasi ulang

Suara napas di paru kanan saja Tarik ETT

Bradikardi (bayi<80;anak<60) hentikan tindakan, ventilasi dengan masker

Page 32: penatalaksanaan jalan nafas

32

Beberapa tips…2

Bila posisi benar, tetap biru kemungkinan:

Balon bocor ganti balon

Teknik pompa tidak adekuat

Compliance paru tekan katup pembatas balon resusitasi

ETT terlalu kecil ganti

Page 33: penatalaksanaan jalan nafas

33

Kompresi Dada

Page 34: penatalaksanaan jalan nafas

34

Kompresi Dada

Page 35: penatalaksanaan jalan nafas

35