penerapan pembelajaran kontekstual...

140
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA FLASH Mx UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK IKATAN KIMIA SEMESTER GASAL MA SALAFIYAH PATI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Kimia Disusun Oleh: Isti’anah 3105224 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009

Upload: lamkien

Post on 03-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA

FLASH Mx UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

POKOK IKATAN KIMIA SEMESTER GASAL MA SALAFIYAH PATI

TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Dalam Ilmu Pendidikan Kimia

Disusun Oleh:

Isti’anah

3105224

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2009

Page 2: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

ii  

ABSTRAK

Isti’anah (NIM:3105224), Penerapan Pembelajaran Kontekstual Dengan Media Flash Mx Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Ikatan Kimia Semester Gasal MA Salafiyah Pati Tahun Ajaran 2009/2010.

Penerapan pembelajaran kontekstual akan menjadikan proses belajar yang menyenangkan karena proses pembelajaran dilakukan secara alamiah dan dapat mempraktikan langsung berbagai materi yang telah dipelajarinya. Pemakaian media komputer progam flash Mx yang didesain khusus memuat materi dan contoh-contoh dengan pembelajaran kontekstual, sehingga siswa lebih aktif dan sungguh-sungguh dalam belajar ikatan kimia.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X A setelah diterapkan pembelajaran kontekstual dengan media flash Mx materi pokok ikatan kimia semester gasal MA SALAFIYAH PATI Tahun Ajaran 2009/2010.

Hasil observasi secara langsung di kelas X A, diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan pada materi pokok ikatan kimia, dikarenakan metode yang digunakan oleh guru mata pelajaran kimia yang belum secara utuh mengedepankan pembelajaran aktif dan cenderung terjadi komunikasi satu arah, sehingga materi pokok ikatan kimia belum mencapai KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan satu kelas sebagai subjek penelitian untuk menerapkan pembelajaran kontekstual dengan media flash Mx yang jumlahnya 30 siswa. Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran kontekstual dengan media flash Mx, suasana pembelajaran di kelas menjadi aktif. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap yaitu tahap siklus I dan siklus II. Suatu kelas dikatakan tuntas belajar bila kelas tersebut telah terdapat ≥ 85% yang memperoleh nilai ≥ 65dan rata–rata hasil belajar ≥ 70. Rata-rata hasil belajar pada siklus I 68,2 dan ketuntasan belajar klasikal pada siklus I 70%. Pembelajaran siswa dikatakan berhasil jika keaktifan siswa memperoleh prosentase ≥ 71 %. Pada siklus I keaktifan siswa sebesar 68,1%. Kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kontekstual dengan menggunakan media flash Mx dikatakan berhasil jika kemampuan guru memperoleh prosentase ≥ 71 %. Kinerja guru pada siklus I memperoleh nilai 68,7%. Dilihat dari indikator keberhasilan, siklus I belum berhasil dan perlu perbaikan pada siklus II. Rata-rata hasil belajar pada siklus II 77,4 dan ketuntasan belajar klasikal 86,6 %. Sedangkan keaktifan siswa sebesar 84 % dan kinerja guru sebesar 82,8 %. Maka pada siklus II sudah berhasil.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran melalui pendekatan kontekstual dengan media flash Mx, ini dapat dilihat dari keaktifan siswa, kinerja guru, rata-rata nilai siswa dan ketuntasan hasil belajar siswa.

Page 3: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

 

A

P

D

P

I

Atik Rahma

Pembimbing

Drs. Abdul R

Pembimbing

INSTITUT A

Alamat: J

awati, M.Si

g I

Rahman, M.

g II

DEAGAMA IS

FAJl. Prof. Dr.

PERSETU

Ag

iii

EPARTEMSLAM NEG

AKULTAS Hamka Telp

UJUAN PEM

Tanggal

MEN AGAMGERI WALI

TARBIYAp/Fax (024)

MBIMBING

MA ISONGO SE

AH 7601295, 76

G

Tanda Ta

EMARANG

615387

angan

G

Page 4: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

 

MK RS AP SP

I

Mat SholikhKetua

Ratih Rizqi NSekretaris

Atik RahmaPenguji I

Sugeng RistPenguji II

INSTITUT A

Alamat: J

hin, M.Ag

Nirwana, S.

awati, M.Si

tyanto, M.Ag

DEAGAMA IS

FAJl. Prof. Dr.

PENGE

Si, M.Pd.

g

iv

EPARTEMSLAM NEG

AKULTAS Hamka Telp

ESAHAN P

Tangg

________

________

_________

_________

MEN AGAMGERI WALI

TARBIYAp/Fax (024)

PENGUJI

gal

___________

___________

__________

__________

MA ISONGO SE

AH 7601295, 76

Tand

_ _____

_ _____

_ _____

_ _____

EMARANG

615387

da Tangan

___________

___________

___________

___________

G

_

_

_

_

Page 5: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

v  

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi initidak berisi satu pun pikiran orang lain, kecuali informasi

dalam referensi yang penulis jadikan bahan rujukan.

Semarang, 2 Desember 2009

Deklarator,

Isti’anah

NIM. 3105224

Page 6: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

vi  

MOTTO

﴾٦﴿إن مع العسر يسرا ﴾٥﴿فإن مع العسر يسرا

بصفان غت٧﴿فإذا فر﴾ غبفار كبإلى ر٨ - ٥ :سورة االنشراح( ﴾٨﴿و (

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan{5} Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan {6} Maka apabila kamu telah selesai ( dari

sesuatu urusan ), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain {7} Dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap {8}(Surat Al-Insyirah: 5-8)1

                                                            

1.Abdullah Sukarno, Al‐Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: CV. Penerbit Diponegoro) hlm. 476 

Page 7: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

vii  

PERSEMBAHAN

Sebuah karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:

Bapak Ihya’ Syam dan Ibu Tasyriah tercinta, atas ketulusan kasih sayangnya,

dan tak henti-hentinya doa untuk keberhasilan saya, dan selalu

membangkitkan semangat saya di saat saya lemah.

Kedua adik (Isti’adah dan Aflah Tazakka), keceriaan kalian membangkitkan

semangatku.

Teman, sahabat, dan kekasih (M. Arif Syairozi) atas cinta, kasih sayang,

motivasi dan hari-hari indah dalam hidupku.

Keluarga besar BPI E-5 (Bapak dan Ibu Raharjo, Nita, Lala, Izza, Ifa, Ana,

Ain, arin, eliz)

Page 8: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

viii  

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT. Karena dengan

izin dan ridhanya, penulis bisa melakukan dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi

ini. Tak lupa sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa kedamaian dan rahmat untuk semesta alam,

yang kepada beliau diturunkan wahyu illahi Al-Quran, dan ditugasi untuk

menjelaskan serta memberikan contoh pelaksanaanya. Semoga tercurah pula kepada

keluarga dan sahabat-sahabat beliau serta seluruh umatnya yang setia.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi yang berjudul

”PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA FLASH

Mx UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

SEMESTER GASAL MA SALAFIYAH PATI TAHUN AJARAN 2009/2010”, tidak

mampu penulis selesaikan dengan baik tanpa bimbingan dan pengarahan dari

berbagai pihak. Tanpa mengurangi rasa hormat, penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M.Ed, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang

2. Atik Rahmawati, M.Si, selaku pembimbing I, Drs. Abdur Rahman, M.Pd

selaku pembimbing II, yang telah banyak meluangkan waktu untuk peneliti

guna kepentingan skripsi ini, tentunya dengan keikhlasan hati.

3. Segenap dosen beserta karyawan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang, yang telah membekali ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat

menyelesaikan perkuliahan dengan baik.

Page 9: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

ix  

4. Kepala MA Salafiyah Pati beserta seluruh tenaga pengajar, karyawan, dan

peserta didik MA Salafiyah Pati yang telah membantu pengumpulan data

penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Ihya’ Syam dan Ibu Tasyriah atas segala doa, pengorbanan, motivasi,

cinta, dan kasih sayangnya,

6. Kedua adik (Isti’adah dan Aflah Tazakka), keceriaan kalian membangkitkan

semangatku

7. Semua saudara yang ada di Pati yang tidak mungkin penulis sebutkan satu

persatu.

8. Teman, sahabat, dan kekasih (M. Arif Syairozi) atas cinta, kasih sayang,

motivasi dan hari-hari yang indah

9. Teman-teman tadris kimia 2005, kebersamaan yang selalu kita jaga, semoga

untuk selama-lamanya.

10. Keluarga besar BPI E-5 (Bapak dan Ibu Raharjo, Nita, Lala, Izza, Ifa, Ana,

Ain,eliz)

11. Teman-teman PPL SMA 7 (siswa SMA 7, PPL IAIN dan PPL IKIP),

bersama kalian, kenangan terindah yang tak pernah ku lupakan.

Kepada semua pihak yang telah penulis sebutkan di atas, penulis

merasa tidak dapat memberikan apa-apa kecuali ucapan terima kasih yang

tulus debgan diiringi do’a semoga allah SWT membalas semua amal

kebaikan mereka dengan sebaik-baiknya balasan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, baik dari segi bahasa, isi, maupun analisisnya. Kritik dan saran

sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca

pada umumnya.

Semarang, 2 Desember 2009

Penulis,

Page 10: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

x  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. ...... iii

HALAMAN ABSTRAKSI ................................................................ ....... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................ iv

HALAMAN DEKLARASI ................................................................ ....... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... vii

DAFTAR ISI…………………. ................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................... ....... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................. 4

C. Penegasan Istilah ................................................................ 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 6

Page 11: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

xi  

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

I. Landasan Teori ........................................................... ..... 8

A. Pembelajaran Kontekstual .......................................... 8

B. Media Pembelajaran .................................................... 15

C. Program Flash Mx ....................................................... 19

D. Belajar ......................................................................... 20

E. Materi Ikatan Kimia ................................................... 23

F. Pembelajaran Kontekstual dengan Media Flash Mx

dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Kimia ........................................................................ .. 30

G. Penelitian yang Relevan...................... ........................ 32

II. Hipotesis Tindakan ..................................................... ...... 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian .............................................................. 34

B. Lokasi Penelitian ................................................................ 34

C. Variabel Penelitian ………………………………………. 34

D. Kolaborator ……………………………………………… 35

E. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...................................... ... 36

F. Desain Penelitian ......................................................... ..... 36

G. Metode Pengumpulan Data ................................................ 41

H. Analisis Data…………………………………………….... 42

I. Indikator Keberhasilan……………………………………. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian ........................................................... 46

B. Hasil Penelitian .................................................................. 46

Page 12: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

xii  

C. Pembahasan ....................................................................... 54

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................ 55

B. Saran .................................................................................. 56

C. Penutup .............................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

xiii  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Perbedaan pembelajaran kontekstual dan konvensional.................. 16

Tabel 3.1: Jadwal pelaksanaan penelitian......................................................... 38

Tabel 4.1: Keaktifan siswa siklus I................................................................... 51

Tabel 4.2: Kinerja guru siklus I........................................................................ 53

Tabel 4.3: Tes akhir siklus I.............................................................................. 53

Tabel 4.4: Keaktifan siswa siklus II.................................................................. 55

Tabel 4.5: Kinerja guru siklus II....................................................................... 55

Tabel 4.6: Tes akhir siklus II............................................................................ 56

Tabel 4.7: Perbandingan kinerja guru............................................................... 58

Tabel 4.8: Perbandingan keaktifan siswa.......................................................... 59

Tabel 4.9: Perbandingan tes akhir siswa........................................................... 60

Tabel 4.10: Hasil penelitian dan indikator keberhasilan.................................... 60

Page 14: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

xiv  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Kerucut pengalaman Edgar Dale.................................................... 20

Gambar 3.1: Bagan Prosedur Kerja Penelitian Tindakan Kelas......................... 39

Gambar 4.1: Histogram keaktifan siswa, Kinerja guru, dan ketuntasan

Belajar klasikal............................................................................... 61

Page 15: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

xv  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar nama siswa

Lampiran 2  Daftar kelompok belajar

Lampiran 3  Hasil evaluasi siklus I

Lampiran 4  Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I

Lampiran 5  Kisi – kisi soal siklus I

Lampiran 6  Soal ulangan harian siklus I

Lampiran 7  Kunci jawaban dan penilaian tes siklus I

Lampiran 8  Pengamatan keaktifan siswa siklus I

Lampiran 9  Pengamatan kinerja guru siklus I

Lampiran 10  Hasil evaluasi siklus II

Lampiran 11  Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II

Lampiran 12  Kisi-kisi soal siklus II

Lampiran 13  Soal ulangan harian siklus II

Lampiran 14  Kunci jawaban dan penilaian tes siklus II

Lampiran 15  Pengamatan keaktifan siswa siklus II

Lampiran 16  Pengamatan kinerja guru siklus II

Lampiran 17  Dokumentasi pembelajaran

 

Page 16: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya belajar itu mempunyai tujuan agar peserta didik dapat

meningkatkan kualitas hidupnya sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial.

Sebagai individu seseorang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berfikir

kritis dan inovatif menghadapi persaingan global. Oleh karena itu setiap lembaga

pendidikan tenaga kependidikan disamping membekali lulusannya dengan

penguasaan materi subjek dari bidang studi yang akan dikaji dan pedagogi bahan

kajian atau materi subjek tersebut, diharapkan juga memberikan pemahaman tentang

kaitan antara materi pelajaran dengan dunia nyata atau kehidupan sehari-hari peserta

didik sebagai anggota masyarakat.1

Proses belajar berlangsung secara bergelombang. Belajar memerlukan

kedekatan dengan materi yang hendak dipelajari, jauh sebelum bisa memahaminya.

Belajar juga memerlukan kedekatan dengan berbagai macam hal, bukan sekedar

pengulangan atau hafalan.2 Sebagai contoh pelajaran kimia bisa diajarkan dengan

media yang konkret, melalui buku-buku latihan, dan dengan mempraktikkan dalam

kegiatan sehari-hari. Masing-masing cara dalam menyajikan konsep akan

menentukan pemahaman siswa, yang lebih penting lagi adalah bagaimana kedekatan

itu berlangsung. Jika ini terjadi pada peserta didik, dia akan merasakan sedikit

keterlibatan mental. Ketika kegiatan belajar sifatnya pasif, siswa mengikuti pelajaran

tanpa rasa keingintahuan, tanpa mengajukan pertanyaan, dan tanpa minat terhadap

hasilnya. Ketika kegiatan belajar bersifat aktif, siswa akan mengupayakan sesuatu.

Dia menginginkan jawaban atas sebuah pertanyaan, membutuhkan informasi untuk

memecahkan masalah, atau mencari cara untuk mengerjakan tugas. Pembelajaran

siswa dikatakan optimal jika pembelajarannya bermakna dan mencapai tingkatan

pemahaman yang lebih tinggi dari sebelumnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi

                                                            1Anna Poedjiati, Sains Tekhnologi Masyarakat, (Bandung: Remaja Rosda karya 2005), Cet. 1,

hlm. 97-98 2 Mel Sibermen, Active Learning, Terjemahan Sarjul Dkk, (Boston: Allyn Dan Bacon,1996), hlm.

Page 17: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

keberhasilan siswa untuk mencapai pembelajaran yang optimal adalah pendekatan

pembelajaran yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran.

Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan

belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru

atau dosen dan siswa/mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan

pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-

penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain

disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa/mahasiswa,

kurangnya minat, kegairahan, dan sebagainya.

Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media

secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam

keadaan tersebut disamping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap dan lain-lain

dan juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam hal-hal

tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk

memberikan umpan balik.3 Disamping itu, peran media sebagai alat bantu mengajar

juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa jika dirancang sedemikian rupa

sehingga siswa benar-benar dapat memanfaatkannya sebaik mungkin. Dengan adanya

media pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.

Perkembangan ilmu dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya

pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar

mengajar. Para guru dituntut untuk bisa mengoperasikan berbagai media

pembelajaran walaupun dalam bentuk yang sederhana. Sehingga proses belajar

mengajar lebih efektif. Dengan adanya media seperti media flash Mx diharapkan

dapat memperkuat materi ajar yang mereka pelajari, karena media flash ini dapat

menciptakan banyak jenis aplikasi dan bisa menambahkan unsur animasi secara baik.

Adapun kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali

pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika “mengalami”sendiri apa yang

dipelajarinya. Setiap materi yang disajikan memiliki makna dengan kualitas yang

beragam. Makna yang berkualitas adalah makna yang kontekstual, yakni dengan

                                                            3 Asnawir Basyruddin Usman, Media Pembelajaran, ( Jakarta: Pers 2002), hlm.13 

Page 18: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

menghubungkan materi ajar dengan lingkungan personal dan sosial.4 Pembelajaran

tidak hanya sekedar kegiatan mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi

bagaimana siswa mampu memaknai apa yang dipelajari itu. Oleh karena itu, strategi

pembelajaran lebih utama dari sekadar hasil. Dalam hal ini siswa perlu mengerti apa

makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana

mencapainya. Mereka menyadari bahwa apa yang dipelajari akan berguna bagi

hidupnya kelak. Dengan demikian, mereka akan belajar lebih semangat dan penuh

kesadaran.5 Pendekatan pembelajaran yang cocok untuk hal di atas adalah

pembelajaran kontekstual (CTL) dengan melibatkan tujuh komponen utama

pembelajaran kontekstual, yakni: konstruktivisme (constructivism), bertanya

(questioning), inkuiri (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan

(modeling), refleksi (reflection) dan penilaian autentik (authentic assessment).6

Materi pokok ikatan kimia merupakan materi pokok yang diajarkan kelas X

pada semester gasal. Siswa yang baru duduk di kelas X MA SALAFIYAH PATI baru

pertama kali mendapatkan mata pelajaran kimia, pada waktu SMP/MTs kebanyakan

belum memperoleh mata pelajaran kimia. Karena merupakan mata pelajaran baru,

maka perlu suatu desain pembelajaran yang menarik siswa agar semangat untuk

belajar kimia dan tidak mempunyai kesan kalau pelajaran kimia itu sulit khususnya

materi ikatan kimia. Penerapan pembelajaran kontekstual menggunakan media

komputer progam flash Mx pada materi ikatan kimia, untuk membantu peningkatan

dan penguasaan siswa dalam mempelajari materi ikatan kimia, serta mengembangkan

perangkat pembelajaran kimia, dan meningkatkan hasil belajar siswa. 

Dengan mempertimbangkan latar belakang di atas, maka penulis merasa

terdorong melakukan penelitian dengan judul : PENERAPAN PEMBELAJARAN

KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA FLASH Mx UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK IKATAN KIMIA KELAS X

SEMESTER GASAL MA SALAFIYAH PATI TAHUN AJARAN 2009/2010

                                                            4Elaine B. Johnson, Contextual Teaching and Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar

Mengasyikkan dan Bermakna, terj. Ibnu Setiawan, ( Bandung: MLC, 2007), hlm.20 5 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan

Suskes Dalam Sertifikasi Guru,(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 293 6Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,Konsep,Landasan

Teoritis-Praktis dan Implementasinya,(Jakarta:Prestasi Pustaka Publiser:2007), hlm.103 

Page 19: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan permasalahan sebagai berikut

1. Bagaimana penerapan pembelajaran kontekstual dengan media Flash Mx

materi pokok ikatan kimia kelas X semester gasal MA SALAFIYAH PATI?

2. Adakah peningkatan hasil belajar materi pokok ikatan kimia kelas X semester

gasal MA SALAFIYAH PATI dengan penerapan pembelajaran kontekstual

dengan media flash Mx ?

C. Penegasan Istilah

1. Penerapan Menerapkan dapat diartikan menggunakan, mempraktikan. Penerapan

berarti proses, cara, perbuatan menerapkan, pemanfaatan.7

2. Pembelajaran kontekstual

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning atau CTL) adalah

konsep belajar yang membantu guru menghubungkan antara materi pelajaran

yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya

dalam kehidupan mereka sehari-hari. Siswa memperoleh pengetahuan dan

keterampilan dari konteks yang terbatas sedikit demi sedikit, dan dari proses

mengonstruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam

kehidupannya sebagai anggota masyarakat.8

3. Media flash Mx

Media flash Mx adalah media yang dipakai sebagai pengantar informasi

menggunakan progam flash yang dibuat oleh macromedia. Macromedia Flash

Mx merupakan salah satu program pembuatan animasi. Mulai dari pembuatan

gambar, memberi warna gambar, dengan pengelolaan yang teliti dan daya kreasi

yang bagus.

                                                            7 Penyusun kamus pusat bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka,2003),

hlm.1180 8 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan

Suskes Dalam Sertifikasi Guru, ibid, hlm.296 

Page 20: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

4. Meningkatkan

Meningkatkan adalah menaikkan, mempertinggi, memperhebat (derajat, tarap

dan sebagainya).9

5. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan hasil proses belajar. Pelaku aktif dalam belajar adalah

siswa. Hasil belajar juga merupakan hasil proses belajar, atau proses

pembelajaran. Pelaku aktif pembelajaran adalah guru.10 Hasil belajar disini

adalah hasil belajar kognitif yang di ukur dengan tes per-siklus, dan hasil belajar

afektif yang dilihat dari indikator keaktifan siswa.

6. Ikatan kimia

Ikatan kimia adalah suatu materi yang membahas mengenai struktur dan

kedudukan serta bagaimana atom-atom bergabung satu dengan lainnya. Ikatan

kimia membentuk zat berupa unsur atau senyawa dalam upaya mencapai kondisi

stabil. Ikatan kimia yang dibahas di kelas X, yakni ikatan ion, ikatan kovalen,

ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam.

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana cara penerapan pembelajaran kontekstual

dengan media flash Mx materi pokok ikatan kimia kelas X semester gasal

MA SALAFIYAH PATI.

b. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa materi pokok ikatan

kimia kelas X semester gasal MA SALAFIYAH PATI dengan penerapan

pembelajaran kontekstual dengan media flash Mx ”

2. Manfaat penelitian

a. Manfaat bagi siswa

1) Memberikan peran aktif siswa dalam pembelajaran

2) Meningkatkan hasil belajar siswa

                                                            9 Ibid, hlm.1280 10 Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:PT Rineka Cipta,2006), hlm.200  

Page 21: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

b. Manfaat bagi guru

Sebagai bahan pertimbangan dan informasi tentang alternatif pembelajaran

kimia untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan

pembelajaran kontekstual dengan media flash Mx

c. Manfaat bagi sekolah

1) Memberikan landasan dan argumentasi bagi kebijaksanaan yang akan

diambil guna meningkatkan mutu hasil belajar

2) Memberikan kontribusi yang baik dalam peningkatan pembelajaran untuk

semua pelajaran

d. Manfaat bagi peneliti

Menambah pengetahuan khususnya di bidang pendidikan, yaitu penerapan

pendekatan dalam pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Dalam

penelitian ini peneliti menetapkan pembelajaran kontekstual dengan media

flash Mx

 

Page 22: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

8  

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

I. LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Kontekstual

1. Pengertian Pembelajaran Kontekstual

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu pendekatan

pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara

penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong

siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

“An educational process that aims to help students see meaning in the academic material they are studying by connecting academic subject with the context of their daily live, that is, with context of their personal, social, and curtural cirtumstance. To achieve this aim, the system encompasses the following eight components : making meaningful, connections, doing significant work, self-regulated learning, collaborating, critical and creative thinking, nurturing the individual, reaching high standards, using authentic assesment”.1 (Sistem CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka. Yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka. Untuk mencapai tujuan ini, sistem tersebut meliputi delapan komponen berikut : membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, melakukan kerjasama, berpikir kritis dan kreatif, membantu individu untuk tumbuh dan berkembang,mencapai standar yang tinggi, dan menggunakan penilaian autentik.)2

CTL memungkinkan proses belajar yang tenang dan menyenangkan

karena pembelajaran dilakukan secara alamiah, sehingga peserta didik dapat

mempraktekkan secara langsung apa yang dipelajarinya. Pembelajaran                                                             

1Elaine B. Johnson, Contextual Teaching and Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, terj. Ibnu Setiawan, ( Bandung: MLC, 2007), Hlm. 19 

2Elaine, opcit. Hlm.67 

Page 23: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

9  

kontekstual mendorong peserta didik memahami hakekat, makna dan manfaat

belajar. Sehingga memungkinkan mereka rajin dan termotivasi untuk

senantiasa belajar, bahkan kecanduan belajar. Kondisi tersebut ketika peserta

didik menyadari tentang apa yang mereka perlukan untuk hidup, dan

bagaimana cara menggapainya.3 Dalam upaya itu mereka memerlukan guru

sebagai pengarah dan pembimbing.

Dalam menerapkan CTL ini, guru tidak hanya menyampaikan materi

belaka yang berupa hafalan tetapi juga bagaimana mengatur lingkungan dan

strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik termotivasi untuk

belajar. Lingkungan belajar yang kondusif sangat penting dan sangat

menunjang pembelajaran kontekstual, dan keberhasilan secara keseluruhan.4

2. Komponen Pembelajaran Kontekstual

CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 komponen.

Komponen ini yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan CTL. Adapun tujuh komponen tersebut adalah:

a. Konstruktivisme (Constructivism)

Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun

pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan

pengalaman.5 Dalam pembelajaran CTL pada dasarnya mendorong siswa

agar dapat mengonstruksi pengetahuannya melalui proses pengamatan

dan pengalaman. Penerapan komponen konstruktivisme dalam

pembelajaran melalui CTL, siswa didorong untuk mengonstruksi

pengetahuan sendiri melalui pengalaman nyata.

                                                            

3 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Belajar KBK (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), hlm.38 

4Khairuddin dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jogjakarta: Nuansa Aksara, 2007), hlm.201  

5Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Prenada Media Group 2006), hlm 264  

Page 24: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

10  

b. Menemukan (Inquiry)

Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran

berbasis kontekstual yang berpendapat bahwa pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat

seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.6 Penerapan

inkuiri ini dalam proses pembelajaran CTL, didasarkan pada pencarian

dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Dengan

demikian diharapkan siswa memiliki sikap ilmiah, rasional, dan logis

yang semuanya itu diperlukan sebagai dasar pembentukan kreativitas

peserta didik.

c. Bertanya (Questioning)

Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari

bertanya. Bertanya merupakan strategi utama yang berbasis kontekstual.

Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk

mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa.7

Kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam

melaksanakan pembelajaran. Karena dengan bertanya pengertian dan

pemahaman dapat diperoleh lebih mantap. Sehingga segala bentuk

kesalahpahaman dan kelemahan daya tangkap terhadap pelajaran dapat

dihindari semaksimal mungkin.

Sebagaimana dalam firman Allah yang berkaitan tentang bertanya

adalah surat An-nahl:43

إليهم فسئلوا اهل الذكر إن كنتم ال ~رجاال نوحىوما أرسلنا من قبلك إال

تعلمون

                                                            6Kunandar, ibid, hlm. 309 7Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,Konsep,Landasan

Teoritis-Praktis dan Implementasinya,(Jakarta:Prestasi Pustaka Publiser:2007), hlm.110  

Page 25: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

11  

“Dan kami tidak mengutus sebelum kamu kecuali orang-orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.”8

d. Masyarakat Belajar (Learning Community)

Konsep pembelajaran dalam pembelajaran kontekstual

menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama

dengan orang lain (Team Work). Kerjasama itu dilakukan dalam berbagai

bentuk baik dalam kelompok belajar yang dibentuk secara formal maupun

dalam lingkungan secara alamiah. Hasil belajar dapat diperoleh secara

bertukar pikiran dengan orang lain. Inilah hakikat dari masyarakat belajar,

masyarakat yang saling membagi.9

Kegiatan masyarakat belajar sesuai dengan salah satu prinsip yang

digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam belajar yaitu prinsip sosial.

Satu sama lain saling membantu, bekerja sama dan berinteraksi untuk

memecahkan suatu masalah. Kegiatan masyarakat belajar juga diharapkan

siswa akan berwawasan luas karena banyak pengetahuan dan pengalaman

yang diperoleh dari berbagai sumber.

e. Pemodelan (Modelling)

Yang dimaksud dengan komponen pemodelan adalah proses

pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat

ditiru oleh setiap siswa. Pemodelan tidak terbatas dari guru saja akan

tetapi dapat juga guru memanfaatkan siswa yang dianggap memiliki

kemampuan. Pemodelan merupakan komponen yang cukup penting

dalam pembelajaran CTL, sebab melalui pemodelan siswa dapat terhindar

dari pembelajaran yang teoritis-abstrak.10

                                                            8Al-Qur’an dan terjemahannya, ( Bandung: CV Penerbit Diponegoro), hlm, 217  9Udin Sefuddin Sa’ud, Inovasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm.170 10Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

( Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2005), hlm. 121 

Page 26: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

12  

f. Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru saja dipelajari

atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di

masa yang lalu. Refleksi merupakan gambaran terhadap kegiatan atau

pengetahuan yang baru saja diterima. Kunci dari kegiatan refleksi adalah

bagaimana pengetahuan itu mengendap di benak siswa.11

Pada akhir pembelajaran guru perlu melaksanakan refleksi. Guru

memberikan kepada peserta didik untuk mengingat kembali apa yang

telah dipelajarinya. Sehingga ia dapat menyimpulkan kembali apa yang

telah dipelajari tentang pengalaman belajarnya.

g. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment)

Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran

perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa

memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar.

Karena gambaran tentang kemajuan belajar itu diperlukan di sepanjang

proses pembelajaran. Maka penilaian tidak dilakukan di akhir periode

pembelajaran seperti pada kegiatan evaluasi hasil belajar, tetapi dilakukan

bersama-sama secara terintegrasi (tidak terpisahkan) dari kegiatan

pembelajaran.12

3. Konsep Dasar Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual perlu didasarkan atas prinsip dan strategi

pembelajaran yang mendorong terciptanya lima bentuk pembelajaran

relating, experiencing, applying, cooperating and transferring.13

Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih yang dapat

memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik untuk mencapai                                                             

11Kunandar, opcit, hlm. 314 12Trianto, opcit, hlm. 114 13Dewi Salma Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan (Jakarta: Prenada Media 2004),

hlm. 16 

Page 27: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

13  

tujuan pembelajaran. Berdasarkan center for occupational research and

development (CORD). Penerapan strategi pembelajaran kontekstual

digambarkan sebagai berikut:

a. Relating, belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata.

Konteks merupakan kerangka kerja yang dirancang guru untuk membantu

peserta didik agar yang dipelajari bermakna.

b. Experiencing, belajar adalah kegiatan “mengalami”, peserta didik

berproses secara aktif dengan hal yang dipelajari dan berupaya melakukan

eksplorasi terhadap hal yang dikaji, berusaha menemukan dan

menciptakan hal baru dari apa yang dipelajarinya.

c. Applying, belajar menekankan pada proses mendemonstrasikan

pengetahuan yang dimiliki dalam konteks dan pemanfaatannya.

d. Cooperating, belajar merupakan proses kolaboratif melalui belajar

kelompok, komunikasi interpersonal atau hubungan intersubjektif.

e. Transferring, belajar menekankan pada terwujudnya kemampuan

memanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau konteks baru.14

Selama ini kelas-kelas dalam pendidikan di sekolah tidak produktif.

Adanya pandangan mengenai pengetahuan sebagai seperangkat fakta yang

harus dihafal. Sehari-hari kelas diisi dengan ceramah dan guru sebagai sumber

utama pengetahuan, sementara siswa dipaksa untuk menerima dan

menghafalkan fakta-fakta. Untuk itu, diperlukan sebuah strategi belajar yang

lebih memberdayakan siswa. Bagi CTL, program pembelajaran adalah

rencana guru mengenai skenario (tahap-tahap) pembelajaran yang akan

dilaksanakannya dalam satu atau lebih pertemuan. Dalam program itulah guru

biasa melihat apa saja yang perlu dipersiapkannya sebelum mengajar.

pembelajaran kontekstual dituntut untuk menghidupkan kelas dengan cara

mengembangkan pemikiran anak akan belajar lebih bermakna dengan cara                                                             

14Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Surabaya:Pustaka Pelajar, 2009), hlm.84 

Page 28: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

14  

bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan

dan ketrampilan barunya. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri

untuk semua topik, menciptakan masyarakat belajar dalam kelompok,

mengembangkan sikap ingin tahu siswa dalam bertanya, melakukan refleksi

dan penilaian yang sebenarnya. Kelas yang hidup adalah kelas yang

memberdayakan siswa, yaitu kelas yang produktif dan menyenangkan.

4. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dan Konvensional

Terdapat perbedaan pokok antara pembelajaran dengan CTL dan

pembelajaran konvensional yang banyak diterapkan di sekolah. Tabel 2.1 di

bawah ini menjelaskan perbedaan kedua model tersebut dilihat dari konteks

tertentu.

Tabel 2.1 Perbedaan pembelajaran kontekstual dan konvensional.15

No Konteks Pembelajaran

Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran Konvensional

1 Hakikat Belajar

Konten pembelajaran selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata yang diperoleh sehari-hari pada lingkungannya.

Isi pembelajaran terdiri dari konsep dan teori yang abstrak tanpa pertimbangan manfaat bagi siswa

2 Model Pembelajaran

Siswa belajar melalui kegiatan kelompok seperti kerja kelompok, berdiskusi, praktikum, saling bertukar pikiran, memberi dan menerima informasi.

Siswa melakukan kegiatan pembelajaran bersifat individual dan komunikasi satu arah, kegiatan dominan mencatat, menghafal, menerima instruksi guru

3 Kegiatan Pembelajaran

Siswa ditempatkan sebagai subjek pembelajaran dan berusaha menggali dan menemukan sendiri materi pelajaran.

Siswa ditempatkan sebagai objek pembelajaran yang lebih berperan sebagai penerima informasi yang pasif dan kaku.

                                                            15Udin Sefuddin Sa’ud, Inovasi Pendidikan, ibid, hlm.167-168  

Page 29: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

15  

4 Kebermaknaan Belajar

Mengutamakan kemampuan yang didasarkan pada pengalaman yang diperoleh siswa dari kehidupan nyata

Kemampuan yang didapat siswa berdasarkan pada latihan-latihan dan pengulangan yang terus menerus

5 Tindakan dan Perilaku Siswa

Menumbuhkan kesadaran diri pada anak didik karena menyadari perilaku itu merugikan dan tidak memberikan manfaat bagi dirinya dan masyarakat.

Tindakan dan perilaku individu didasarkan oleh faktor luar dirinya, tidak melakukan sesuatu karena takut sangsi, kalaupun melakukan sekedar memperoleh nilai.

6 Tujuan Hasil Belajar

Pengetahuan yang dimiliki bersifat tentatif karena tujuan akhir belajar kepuasan diri.

Pengetahuan yang diperoleh dari hasil pembelajaran bersifat final dan absolut karena bertujuan untuk nilai.

B. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah

berarti “tengah”, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah

perantara( و سا ئل) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima

pesan.16 Media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi

perantara dalam terjadinya pembelajaran. Media pembelajaran merupakan

salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam

kegiatan pembelajaran.

Ibrohim Nashir dalam Muqoddimati fi at-tarbiyah, pengertian media

pembelajaran sebagai berikut:

                                                            16Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2003), hlm.3 

Page 30: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

16  

بدقة املعاىن ادراك بقية حسية وسائل من يستحدم ما كل هو التربوية الوسائل

 وسرعة“ Media pembelajaran adalah setiap sesuatu yang disajikan dengan tujuan

untuk memahami makna secara teliti dan tepat” 17

Media dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran baik secara

klasikal maupun individual. Dalam pembelajaran klasikal, media menjadi

bagian integral dari proses pembelajaran itu sendiri melalui penggunaan

media siswa dapat terlibat langsung dengan materi yang sedang dipelajari.

Usaha membuat pengajaran lebih konkret dengan menggunakan media

banyak dilakukan orang. Berbagai jenis media memiliki nilai kegunaan

masing-masing. Pemahaman akan nilai yang dimiliki masing-masing jenis

media ini penting, karena dalam proses pendidikan/proses belajar mengajar,

guru harus memilih media yang tepat agar tujuan-tujuan yang diinginkan

dapat terwujud dalam diri siswa. Selama proses belajar mengajar berlangsung

akan selalu terjadi interaksi antara guru, siswa dan media pengajaran yang

digunakan.18 Pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar

dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

motivasi siswa dalam belajar karena media menyajikan banyak pengalaman

yang menarik.

Adapun menurut Edgar Dale dalam bukunya Azhar Arsyad yang

berjudul media pembelajaran, mengklasifikasikan pengalaman belajar anak

mulai dari hal-hal yang paling konkret sampai kepada hal-hal yang paling

abstrak. Klasifikasi pengalaman tersebut diikuti secara luas oleh kalangan

pendidik dalam menentukan alat bantu apa seharusnya yang sesuai untuk

                                                            17 Ibrohim Nashir, Muqoddimati fi at-tarbiyah ( Aman: Ardan, tt), hlm. 169 18R Ibrohim, Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),

hlm.113 

Page 31: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

17  

Lambang Kata 

Lambang visual 

Gambar diam, Rekaman Radio 

Gambar hidup Pameran  

Televisi  

Karyawisata  

Dramatisasi  

Benda tiruan / pengamatan  

Pengalaman langsung   

 

abstrak

       konkrit

pengalaman belajar tertentu. Klasifikasi pengalaman tersebut lebih dikenal

dengan kerucut pengalaman (Cone of Experience). Hal ini dapat dilihat pada

Gambar 2.1 berikut:19

Gambar 2.1: Kerucut pengalaman

2. Manfaat Media Pembelajaran

Mengingat pentingnya media pembelajaran diperlukan untuk

membantu dalam proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, maka

guru sebaiknya menyiapkan media pembelajaran yang tepat saat akan

melakukan proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa maksimal.

Pemanfaatan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi

                                                            19Azhar Arsyad, ibid, hlm.10 

Page 32: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

18  

sikap pasif peserta didik. Dengan kata lain media yang sesuai dengan

kebutuhan akan dapat mengoptimalkan perolehan hasil belajar peserta didik.

Adapun menurut Kemp dan Dayton (1985) dalam bukunya Martinis

Yamin yang berjudul kiat membelajarkan siswa, mengidentifikasi manfaat

media dalam kegiatan pembelajaran yaitu: 20

a. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan

Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam

tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beragam ini dapat

direduksi dan disampaikan kepada siswa secara seragam.

b. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik

Media dapat membangkitkan keingintahuan siswa, merangsang

mereka untuk bereaksi terhadap penjelasan guru, memungkinkan mereka

menyentuh objek kajian pelajaran, membantu mengkonkretkan sesuatu

yang abstrak.

c. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif

Media harus dirancang dengan benar, media dapat membantu

guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa

media, seorang guru mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada

siswa. Namun dengan media, guru dapat mengatur kelas sehingga bukan

hanya guru sendiri yang aktif tetapi juga siswanya.

d. Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi

Seringkali para guru menghabiskan waktu yang cukup banyak

untuk menjelaskan suatu materi. Padahal waktu yang dihabiskan tidak

perlu sebanyak itu, jika mereka memanfaatkan media dengan baik.

                                                            

20Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hlm.200-203 

Page 33: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

19  

e. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan

Penggunaan media tidak hanya membuat proses belajar mengajar

lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi pelajaran

secara lebih mendalam dan utuh.

f. Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja

Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga

siswa dapat belajar dimana saja mereka mau, tanpa tergantung pada

keberadaan seorang guru.

g. Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses

belajar itu sendiri dapat ditingkatkan

Dengan media, proses belajar mengajar menjadi lebih menarik.

Hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa. Selain itu,

media juga dapat mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan

gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.

h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif

Guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan, mengurangi uraian

verbal, dan peran guru tidak lagi menjadi sekedar “pengajar”, bila media

digunakan dalam pembelajaran.

C. Progam Flash Mx

Macromedia flash merupakan progam grafis animasi web yang diproduksi

oleh macromedia crop yaitu sebuah vendor software yang bergerak dibidang

animasi web. Macromedia flash pertama kali diproduksi pada tahun 1996. Pada

awal produksi macromedia flash merupakan software untuk membuat animasi

sederhana berbasis GIF. Seiring dengan perkembangannya, macromedia flash

mulai digunakan dalam pembuatan desain situs web.21

Keunggulan dari progam Macromedia flash dibanding progam lain yang

sejenis, antara lain:                                                             

21Dwi astuti, Teknik Membuat Animasi Profesional Menggunakan Macromedia Flash 8, (Semarang: Penerbit Andi Offset, 2006), hlm.3 

Page 34: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

20  

a. Dapat membuat tombol interaktif dengan sebuah movie atau objek yang

lain.

b. Dapat membuat perubahan tranparansi warna dalam movie.

c. Membuat perubahan animasi dari satu bentuk ke bentuk lain.

d. Dapat membuat gerakan animasi dengan mengikuti alur yang telah

ditetapkan.

e. Dapat dikonversi dan dipublikasikan (publish) ke dalam beberapa tipe,

diantaranya adalah.swf,.html,.gif,.jpg,.png,.exe,.mov. 22

D. Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata,

proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar.23

Belajar juga merupakan suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.

Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas lagi dari itu, yakni

mengalami.24

Salah satu prinsip psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak begitu

saja memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi siswalah yang harus aktif

membangun pengetahuan dalam pikiran mereka sendiri. Belajar menurut

teori konstruktivisme adalah membangun pengetahuan sedikit demi sedikit,

yang kemudian hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan

bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep-konsep, atau kaidah yang siap untuk

diambil atau diingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan

memberi makna melalui pengalaman nyata.25 Siswa perlu dibiasakan untuk

memcahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya. Guru

                                                            22Tim Devisi Penelitian dan Pengembangan Madcoms,ibid,hlm. 2 23Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, ( Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), hlm.85 24Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,(Jakarta:Bumi Aksara, 2007), hlm 27 25Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran (Yogjakarta: Arruz

Media, 2008), hlm 116  

Page 35: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

21  

tidak akan mampu memberikan semua pengetahuan kapada siswa. Siswa

harus mengkostruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya.26 Belajar itu sendiri adalah suatu

proses dalam diri seseorang yang berusaha memperoleh sesuatu dalam bentuk

perubahan tingkah laku yang relatif menetap. Perubahan tingkah laku dalam

belajar sudah ditentukan terlebih dahulu, sedangkan hasil belajar ditentukan

berdasarkan kemampuan siswa.

Dalam hal ini penekanan hasil belajar adalah terjadinya perubahan

dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan

masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional

tidak berpengaruh langsung terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh

siswa untuk mencapai tujuan belajar. Perubahan itu terjadi pada seseorang

dalam disposisi atau kecakapan manusia yang berupa penguasaan ilmu

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui usaha yang sungguh-

sungguh dilakukan dalam satu waktu tertentu atau dalam waktu yang relatif

lama. Suatu proses yang dilakukan dengan usaha dan disengaja untuk

mencapai suatu perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu sendiri

merupakan hasil belajar.27

Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh

suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak

belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan

proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan

berakhirnya puncak proses belajar.

                                                            26Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya,

2009), hlm.22 27Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran, (Jakarta:

Delia Press, 2004), hlm.78  

Page 36: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

22  

Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran

dari kecakapan- kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.

Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik

perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir

maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian terbesar dari kegiatan atau

perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Di sekolah

hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang

ditempuhnya.28

3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

dibedakan atas dua kategori yaitu faktor internal dan faktor eksternal

a. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam individu

dan dapat memengaruhi hasil belajar individu

1) Faktor fisiologis

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan

dengan kondisi fisik individu. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan

memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu.

2) Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat

memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama

memengaruhi proses belajar adalah motivasi, minat, dan sikap

b. Faktor-faktor eksternal

Faktor eksternal yang memengaruhi hasil belajar dapat digolongkan

menjadi dua golongan yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor

lingkungan non sosial.

                                                            

28 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung, Remaja Rosda Karya, 2004), hlm. 102 

Page 37: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

23  

1) Lingkungan Sosial

a) Lingkungan sosial sekolah seperti guru, administrasi, dan teman-

teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa.

Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi

bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah.

b) Lingkungan sosial masyarakat, kondisi lingkungan sosial

masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa.

c) Lingkungan sosial keluarga, hubungan antara anggota keluarga,

orang tua, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa

melakukan aktivitas belajar dengan baik.

2) Lingkungan non sosial

a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, suasana

yang sejuk dan tenang, sebaliknya bila kondisi lingkungan alam

tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat.

b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat

digolongkan dua macam, pertama, hardware, seperti gedung

sekolah, alat-alat belajar. Kedua, software seperti kurikulum

sekolah, peraturan-peraturan sekolah.

c) Faktor materi pelajaran, guru dapat memberikan kontribusi yang

positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus

menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang

dapat diterapkan. 29

E. Materi Pokok Ikatan Kimia

1. Peranan Elektron Pada Pembentukan Ikatan Kimia

Kemampuan suatu atom untuk membentuk ikatan dengan atom lain

terutama ditentukan oleh konfigurasi elektron terluarnya. Elektron-elektron

terluar disebut elektron valensi. Jika membandingkan konfigurasi elektron

                                                            29 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, ibid, hlm.19-28 

Page 38: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

24  

unsur-unsur dengan konfigurasi elektron gas mulia, ternyata bahwa unsur-

unsur lain yang bukan gas mulia memiliki kecenderungan untuk memiliki

susunan elektron stabil seperti gas mulia.

Pada tahun 1916, beberapa gagasan tentang pembentukan ikatan kimia

telah dikemukakan oleh dua orang kimiawan Amerika, Lewis dan Langmuir

dan seorang kimiawan Jerman, Kossel. Menurut mereka, apabila gas mulia

tidak bersenyawa dengan unsur lain, tentunya ada sesuatu keunikan dalam

konfigurasi elektronnya yang mencegah persenyawaan dengan unsur lain.

Apabila dugaan ini benar, atom yang bergabung dengan atom lain membentuk

suatu senyawa mungkin mengalami perubahan didalam konfigurasi

elektronnya yang mengakibatkan atom-atom itu lebih menyerupai gas mulia.

Teori yang dikembangkan dari gagasan ini selanjutnya dikenal sebagai teori

Lewis. Menurut teori Lewis suatu atom dalam mencapai kestabilan yaitu :

a. Elektron–elektron terutama yang berada pada kulit terluar memainkan

peranan utama dalam pembentukan ikatan kimia.

b. Pembentukan ikatan kimia terjadi karena adanya perpindahan satu atau

lebih elektron dari satu atom ke atom yang lain.

c. Pembentukan ikatan kimia dapat terjadi dari pemakaian bersama pasangan

elektron di antara atom-atom.

d. Perpindahan bersama elektron berlangsung sedemikian rupa sehingga

setiap atom yang terlibat mendapat suatu konfigurasi elektron.

Konfigurasi umumnya merupakan konfigurasi gas mulia yaitu konfigurasi

dengan 8 elektron pada kulit terluarnya yang disebut oktet, dan dengan 2

elektron pada kulit terluarnya yang disebut duplet. 30

                                                            30Ralph H.Petrucci, Kimia Dasar Jilid 2 Terj.Suminar Achmadi, (Jakarta:Penerbit Erlangga,

1987)Cet.4, hlm.270 

Page 39: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

25  

2. Ikatan Ion

Ikatan kimia terjadi dengan cara pembentukan persekutuan pasangan

elektron antara atom-atom yang bergabung.31 Ikatan ion terbentuk akibat

kecenderungan atom-atom menerima atau melepas elektron agar memiliki

konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat.

Contoh: Garam yang biasa kita gunakan untuk memasak termasuk ikatan ion.

Rumus kimia garam adalah NaCl. Ikatan yang terjadi antara 11Na

dengan 17Cl.

Konfigurasi elektron masing-masing atom

11Na= 1s2 2s2 2p6 3s1

17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Atom natrium melepas 1 elektron kulit terluarnya, sehingga konfigurasi

elektronnya sama dengan gas mulia. Atom klorin menerima satu elektron pada

kulit terluarnya, sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.

Na Na+ + e-

(1s2 2s2 2p6 3s1) (1s2 2s2 2s6)

Cl + e- Cl -

(1s2 2s2 2p6 3s2 3p5) (1s2 2s2 2p6 3s2 3p6)

Antara ion Na+ dan ion Cl- terjadi gaya tarik menarik elektrostatis,

sehingga terbentuk senyawa ion dengan rumus kimia NaCl.

Sifat fisis suatu zat ditentukan oleh gaya antar partikel penyusun zat.

Sifat fisis senyawa ion ditentukan oleh gaya elektrostatis yang kuat dan sama

ke segala arah. Dalam senyawa ion, suatu ion positif akan dikelilingi oleh

sejumlah ion negatif, demikian pula sebaliknya. Senyawa ion dapat dikenali

dari beberapa sifatnya sebagai berikut:

                                                            

31Kristian H.Sugiyarto, Kimia Anorganik II, (JICA Jurusan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA UNY Yogjakarta, 2003), hlm.20 

Page 40: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

26  

a. Berupa padatan pada suhu ruang

b. Bersifat keras tetapi rapuh

c. Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi

d. Larut dalam pelarut polar seperti air dan amonia tapi tidak larut dalam

pelarut organik

e. Tidak menghantar listrik dalam fase padat, tetapi menghantar listrik

dalam fase cair atau jika larut dalam air.

3. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen merupakan hasil persekutuan (sharing) sepasang

elektron antara atom. Kekuatan ikatan merupakan hasil tarik menarik antara

elektron yang bersekutu dan inti yang positif dari atom yang membentuk

ikatan. Dalam keadaan ini elektron berfungsi sebagai perekat yang mengikat

atom-atom itu menjadi satu. 32

Dua atom dapat membentuk ikatan dengan sepasang, dua pasang atau

tiga pasang elektron bergantung pada jenis unsur yang berikatan. Berdasarkan

jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama (pasangan elektron

ikatan), ikatan kovalen yang terbentuk antara dua atom unsur dapat berupa

ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap (rangkap dua dan rangkap

tiga).

a. Ikatan Kovalen Tunggal

Kebanyakan zat kimia di alam mempunyai ikatan kovalen tunggal.

Contohnya air yang kita minum. Molekul senyawa air (H2O) termasuk

ikatan kovalen tunggal. Pembentukan molekul H2O dari atom-atom H

dan O. Atom H memerlukan 1 elektron tambahan untuk mencapai

kestabilan dan atom O memerlukan 2 elektron tambahan untuk

mencapai kestabilan. Reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:

                                                            32James A Brady, ibid, hlm.331 

Page 41: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

 

b. I

c. I

ti

C

s

U

v

m

e

katan Koval

Ikatan in

dua atom

Contoh :O

kovalen r

agar dipe

6 elektron

meminjam

menggun

katan Koval

Ikatan

iga atom yan

Contoh : Ika

sebagai baha

Untuk menc

valensi mem

meminjamka

elektron bers

x

2H   x

len Rangkap

ni melibatka

m yang berika

Orang berna

rangkap dua

eroleh susuna

n valensi me

mkan 2 b

nakan dua pa

len Rangkap

ini melibatk

ng berikatan

atan antar ato

an pembuata

apai konfigu

merlukan 3

an 3 buah

sama.

x x 

x x x  H

p Dua

an pemakaia

atan.

afas menggu

a. Ikatan an

an elektron

embutuhkan

buah elektr

asang elektro

p Tiga

kan pemakai

n.

om nitrogen

an pupuk, ter

urasi elektro

buah elek

elektronnya

Ikatan Ko

xx

xx

x H

an bersama

unakan oksig

ntar atom ok

yang stabil,

2 elektron. J

ronnya, seh

on bersama :

ian bersama

n dalam mol

rmasuk ikata

on stabil, at

ktron. Jadi,

a, sehingga

ovalen Rang

x

x

x

xH ‐

dua pasang

gen (O2), te

ksigen dalam

atom O yan

Jadi, kedua a

hingga ked

tiga pasang

ekul N2. Nit

an kovalen ra

om N2 deng

kedua ato

menggunak

gkap Dua

x

xH‐ H ‐ O

elektron ol

ermasuk ikat

m molekul O

ng mempuny

atom O sali

dua atom

g elektron ol

trogen dipak

angkap tiga.

gan 5 elektr

om N sali

kan 3 pasa

H O ‐ 

27 

leh

tan

O2,

yai

ing

O

leh

kai

ron

ng

ang

Page 42: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

 

 

d. I

te

b

e. K

y

m

p

te

k

m

                       33) Ox

katan Koval

Ikatan

erdapat pasa

berikatan.

Contoh

Pasangan

Kepolaran Se

Penguk

yang nyata

memiliki cam

perpindahan

Kedudu

erhadap ked

ke arah atom

mengakibatk

                       xtoby, Prinsip-

len Koordina

kovalen ko

angan elektr

h : Ikatan ant

NH3 =

Ion H+ =

n Elektron B

enyawa Kov

kuran di labo

tidak sepe

mpuran sifa

muatan seca

ukan pasang

dua atom yan

m yang mem

kan polarisas

             -Prinsip Kimia

Ik

asi

oordinasi ter

ron yang han

tara NH3 den

= punya PEB

= tidak puny

ebas

valen

oratorium m

nuhnya ion

at ionik dan

ara parsial di

gan elektron

ng berikatan

mpunyai ke

si atau pengu

Modern, (Jaka

katan Koval

rjadi bila p

nya berasal

ngan H+ mem

B (pasangan

ya elektron

enunjukkan

nik atau sep

kovalen. Ik

isebut koval

milik bersam

n. Pasangan

eelektronegat

utuban ikatan

arta:Penerbit E

Ikatan k

len Rangkap

pada pembe

dari salah sa

mbentuk ion

elektron beb

bahwa keba

penuhnya k

katan yang

en polar 33

ma itu tidak

elektron ak

tifan lebih b

n. Contoh:

Erlangga 1998)

kovalen koo

Tiga.

entukan ikat

atu atom ya

n NH4+

bas)

anyakan ikat

kovalen teta

dicirikan ol

selalu simet

an lebih dek

besar. Hal i

, Jil.1, hlm.73

rdinasi

28 

tan

ang

tan

api

leh

tris

kat

ini

Page 43: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

29  

a) Non polar b) polar

Pada contoh a). Kedudukan pasangan elektron ikatan sudah pasti

simetris terhadap kedua atom H. Dalam molekul H2 tersebut, muatan

negatif (elektron) tersebar secara homogen. Ikatan seperti itu disebut

ikatan kovalen non polar. Pada contoh b). Pasangan elektron ikatan

tertarik lebih dekat ke atom Cl karena Cl mempunyai daya tarik elektron

lebih besar dari pada H . Akibatnya, pada HCl terjadi polarisasi, dimana

atom Cl lebih negatif daripada atom H disebut ikatan polar.

Kepolaran molekul dapat diketahui apabila molekul tersebut dapat

dikenakan medan listrik. Misalnya sisir plastik yang diusap berkali-kali ke

kain wol agar diperoleh medan listrik. Kemudian sisir diletakkan dekat

aliran air (H2O), maka akan dibelokkan karena air termasuk kovalen polar.

Apabila sisir tersebut diletakkan didekat aliran CCl4 tidak dibelokkan

karena CCl4 termasuk kovalen nonpolar.

Senyawa kovalen mempunyai beberapa sifat fisis, antara lain:

a. Berupa gas, cairan atau padatan lunak pada suhu ruang

b. Bersifat lunak dan tidak rapuh

c. Mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah

d. Umumnya tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik

e. Umumnya tidak dapat menghantar listrik.

f. Ikatan Logam

Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan

bersama elektron-elektron valensi antar atom-atom logam. Kekuatan

ikatan logam ditentukan oleh besarnya gaya tarik menarik antara ion-ion

positif dan elektron-elektron bebas. Semakin besar jumlah muatan positif

ion logam yang berarti semakin banyak elektron bebasnya, maka semakin

besar kekuatan ikatan logam.

Page 44: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

30  

Dalam reaksi kimia dengan non logam, atom logam cenderung

menyumbangkan elektron, dan membentuk kation. Keelektronegatifannya

rendah, kebanyakan diantaranya kurang 2,0.34

Contoh dari ikatan logam adalah magnesium. Magnesium adalah

logam di alam yang cenderung berada sebagai senyawanya. Atom

magnesium memiliki 2 elektron valensi dan harus berikatan dengan 4

atom magnesium lainnya untuk dapat memiliki 8 elektron.

Sifat fisis senyawa logam ditentukan oleh ikatan logamnya yang

kuat, strukturnya yang rapat dan keberadaan elektron-elektron yang bebas.

Beberapa sifat fisis logam yaitu:

a. Berupa padatan pada suhu ruang

b. Bersifat keras tetapi lentur/tidak mudah patah jika ditempa

c. Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi

d. Menghantarkan listrik dengan baik

e. Menghantarkan panas dengan baik

f. Mempunyai permukaan mengkilap

F. Pembelajaran Kontekstual dengan Media Flash Mx dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Kimia.

Salah satu komponen dalam proses pembelajaran kimia adalah penerapan

suatu pendekatan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berlangsung

secara efektif dan efisien. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang

dapat memberikan nilai tambah pengetahuan atau informasi baru pada peserta

didik, sedangkan pembelajaran yang efisien adalah pembelajaran yang dengan

pemanfaatan daya yang tidak terlalu boros tetapi mendapatkan hasil yang

maksimal.

                                                            34 Keenan, Kimia Untuk Universitas Jilid 2, (Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama, 1993), hlm.

149 

Page 45: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

31  

Dengan menggunakan pembelajaran kimia yang kontekstual,

diharapkan siswa sendiri yang harus aktif menemukan dan mentransfer atau

membangun pengetahuan yang akan menjadi miliknya. Peran guru dalam

mengajar lebih sebagai mediator dan fasilitator. Maka guru memilih media

yang dapat dipilih dalam proses pembelajaran dengan kelebihan dan

kekurangannya. Komputer merupakan media yang memiliki hampir semua

kelebihan media baik audio maupun visual dan memungkinkan siswa belajar

secara interaktif terlebih sekarang ini komputer sudah berperan sebagai

multimedia. Cukup banyak program yang bisa digunakan untuk

pengembangan materi pelajaran di sekolah, salah satunya program

Macromedia Flash Mx. Pengembangan materi pelajaran ikatan kimia dengan

Makromedia Flash Mx cukup mudah sehingga dapat dikembangkan oleh guru

khususnya mata pelajaran kimia.

Penggunaan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih

efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam

dan utuh. Bila dengan mendengarkan informasi verbal dari guru saja, siswa

mungkin kurang memahami pelajaran secara baik. Tetapi juga hal itu

diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan atau mengalami

sendiri melalui media, maka pemahaman siswa akan lebih baik.

Dalam proses belajar mengajar khususnya mata pelajaran kimia,

kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan

tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu untuk

menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan

disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media.

Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-

kata atau kalimat tertentu. Dengan media, proses pembelajaran kimia di kelas

menjadi lebih manarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai mata

pelajaran kimia. Pelajaran kimia yang dikemas melalui program media, akan

lebih jelas, lengkap, menarik minat siswa. Media bisa membangkitkan rasa

Page 46: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

32  

keingintahuan siswa, merangsang siswa bereaksi baik secara fisik maupun

secara emosional. Media juga dapat membantu guru untuk menciptakan

suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan

sehingga bisa meningkatkan hasil belajar siswa.

G. Penelitian yang Relevan

Dalam mempersiapkan penelitian ini, penulis terlebih dahulu mempelajari

beberapa buku hasil karya pakar pendidikan dan juga skripsi yang terkait dengan

penelitian ini, untuk dijadikan landasan teori.

Penelitian Atik Nurul Faelasufah (NIM:3104207) Upaya meningkatkan

hasil belajar matematika pokok bahasan himpunan melalui pendekatan

kontekstual peserta didik kelas VII C di MTs Miftahul Falah Kudus.

Setelah dilaksanakan tindakan melalui pembelajaran dengan pendekatan

kontekstual dengan menciptakan suasana pembelajaran aktif maka suasana kelas

menjadi hidup. Peserta didik menjadi aktif dan hasil belajar maksimal. Penelitian

ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu pra siklus, siklus 1, dan siklus II. Pada tahap

pra siklus semangat belajar peserta didik mempunyai prosentase 57,14 % dan

rata-rata tes akhir 58,86. Pada siklus 1 setelah dilaksanakan tindakan semangat

belajar peserta didik meningkat menjadi 64,29% dan siklus II 74,29%. Dari tiga

tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan setelah diterapkan model

pembelajaran kontekstual dengan sebelumnya.

Sedangkan buku-buku bacaan yang penulis gunakan sebagai bahan dan

landasan teori dalam penelitian ini antara lain buku yang ditulis Elaine B Johnson

yang berjudul ” CTL menjadikan kegiatan belajar mengajar mengasikkan dan

bermakna” yang berisi tentang sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa

seorang pembelajar akan mampu menyerap materi pelajaran jika mereka dapat

menangkap makna dari pelajaran tersebut.

Buku karya Kunandar yang memaparkan tentang sebuah strategi belajar

yang tidak mengharuskan peserta didik menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah

Page 47: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

33  

pendekatan yang mendorong peserta didik mengkonstruksikan pengetahuan di

benak mereka sendiri. Komponen dan pelaksanaan pembelajaran kontekstual

sesuai implementasi KTSP.

II. HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti kebenarannya melalui data

yang terkumpul. Hipotesis merupakan dugaan sementara yang mengandung

pernyataan-pernyataan ilmiah, tetapi masih memerlukan pengujian. Oleh karena

itu, hipotesis dibuat berdasakan hasil penelitian masa lalu atau berdasarkan data-

data yang telah ada sebelum penelitian dilakukan secara lebih lanjut yang

tujuannya menguji kembali hipotesis tersebut. 35

Berdasarkan paparan di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Penerapan pembelajaran kontekstual dengan media flash Mx dapat meningkatkan

hasil belajar siswa materi pokok ikatan kimia.

                                                            35Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, ( Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm.145  

Page 48: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

 

34  

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan

data pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran di kelas. Dari data

tersebut kemudian dianalisis melalui tahapan dalam siklus-siklus tindakan.

A. Subjek Penelitian

Penelitian ini di lakukan di MA Salafiyah Pati. Subjek pelaku tindakan

adalah peneliti dibantu dengan guru kimia kelas X A MA Salafiyah Pati.

Sedangkan subjek penerima tindakan adalah siswa kelas X A MA Salafiyah

Pati yang berjumlah 30 peserta didik.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti adalah MA Salafiyah

Pati yang berada di desa Kajen, kecamatan Margoyoso, kabupaten Pati.

C. Kolaborator

Salah satu ciri PTK adalah kolaborator (kerjasama) antara praktisi dan

peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan

keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan. Dalam pelaksanan

tindakan di dalam kelas, maka kerjasama (kolaborasi) antara guru dengan

peneliti menjadi hal yang sangat penting. Melalui kerjasama, mereka secara

bersama menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi guru dan

peserta didik di sekolah.1

Dalam PTK, kedudukan peneliti setara dengan guru, dalam arti masing-

masing mempunyai peran dan tanggung jawab yang saling membutuhkan dan

                                                            1 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008),

hlm. 60 

Page 49: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

35  

  

saling melengkapi untuk mencapai tujuan. Peran kerjasama (kolaborasi) sangat

menentukan keberhasilan PTK, terutama dalam mendiagnosis masalah,

melaksakan penelitian (melaksanakan tindakan, observasi, evaluasi dan

refleksi), menganalisis data, menetukan hasil, dan menyusun laporan akhir.

Yang menjadi kolaborator adalah bapak Edy Al fitry S.Pd selaku pengampu

mata pelajaran kimia di kelas X A MA Salafiyah Pati.

D. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juli sampai 7

September 2009, di kelas X A MA Salafiyah Pati.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Rencana Kegiatan Waktu (Minggu) ke -

3 4 1 2 3 4 1 2

1 Observasi Awal X

2 Persiapan a. Menyusun konsep pelaksanaan pembelajaran X

b. Menyusun instrumen penelitian X c. Menyepakati jadwal dan tugas penelitian X

d. Diskusi konsep pelaksaan penelitian X X

3 Pelaksanaan

a. Mempersiapkan bahan pembelajaran X

b. Pelaksanaan Siklus I X

c. Melakukan refleksi tindakan siklus I X

d. Pelaksanaan Siklus II X

e. Melakukan refleksi tidakan siklus II X

4 Pembuatan Laporan

a. Menyusun konsep laporan penelitian X

b. Penyelesaian laporan X X

Page 50: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

36  

  

E. Desain Penelitian

Ada beberapa model PTK yang ada, dan salah satu yang sampai saat ini

sering digunakan didalam dunia pendidikan, diantaranya adalah model

Kemmis dan Mc Taggart yang dalam satu siklus atau tahapan terdiri dari

empat tahap yaitu2 : perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam

penelitian ini dirancang dalam dua siklus. Hal ini dilakukan dengan kolaborasi

antara peneliti dengan guru.

Prosedur penelitian tersebut secara garis besar dapat dijelaskan dengan

bagan berikut:3

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Kerja Penelitian Tindakan Kelas

                                                            2 Zaenal Aqib, Penelitian Tindakan kelas, (Bandung: Yrama Widya , 2007), hlm. 21  3 Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:PT.

Bumi Aksara , 2008), Cet.6, hlm 16 

Permasalahan   Rencana Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

     Pengamatan Pengumpulan Data Refleksi I

Permasalahan Baru hasil Refleksi

Rencana Tindakan II

Pelaksanaan Tindakan II

Pengamatan Pengumpulan Data

Refleksi II Permasalahan Terselesaikan

Page 51: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

37  

  

Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan setiap siklus sebagai berikut:

a. Siklus I

1) Perencanaan

a) Peneliti menyiapkan modul program dengan menggunakan program

Flash MX untuk materi pokok ikatan kimia.

b) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi

yang telah direncanakan, kemudian diserahkan kepada guru.

c) Menyiapkan kisi-kisi soal tentang ikatan kimia siklus I.

d) Menyiapkan soal-soal latihan dan soal-soal tes formatif bentuk

uraian serta kunci jawaban.

e) Menyiapkan lembar pengamatan yang meliputi lembar pengamatan

aktifitas peserta didik serta lembar pengamatan guru dalam kegiatan

pembelajaran. Observasi direncanakan akan dilaksanakan tiap

pertemuan dan dilakukan oleh observer.

f) Memberikan informasi dan petunjuk penggunaan modul program

disertai peragaan oleh guru dengan menggunakan LCD Proyektor

dilanjutkan praktek langsung oleh siswa dan guru membimbing

siswa yang masih kesulitan menggunakan modul program.

2) Tindakan

a) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa.

b) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam

materi ikatan kimia.

c) Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang

pentingnya mempelajari materi ikatan kimia

d) Guru membentuk lima kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6

siswa berdasarkan absensi kelas.

e) Siswa melaksanakan diskusi kelompok belajar yang telah

disepakati untuk dipresentasikan di depan kelas dengan

Page 52: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

38  

  

menggunakan media flash Mx yang terhubung dengan LCD

proyektor.

f) Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk mengajukan

pertanyaan

g) Kelompok belajar yang presentasi menjawab pertanyaan yang

diajukan tadi.

h) Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk

memberikan tanggapan.

i) Guru memberikan point pada setiap siswa yang bertanya dan

menjawab pertanyaan.

j) Memberikan contoh dari materi ikatan kimia yang ada dalam

kehidupan sehari-hari untuk masing-masing kelompok belajar.

k) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil presentasi.

l) Guru memberikan tes akhir siklus 1

3) Pengamatan

Peneliti melakukan pengamatan kegiatan yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

a) Pengamatan terhadap peserta didik

1) Kemampuan siswa dalam kerja kelompok.

2) Kepandaian siswa dalam mengemukakan pendapat.

3) Keaktifan kerjasama dalam kerja kelompok diskusi.

b) Pengamatan terhadap guru

1) Kemampuan guru dalam menciptakan suasana aktif belajar,

penguasaan materi, membimbing siswa dalam diskusi, dan

menarik kesimpulan.

4) Refleksi.

Hasil yang diperoleh dari pengamatan yaitu tentang siswa dalam

menerima materi dan tes formatif pada tindakan siklus pertama

digunakan sebagai dasar apakah sudah memenuhi target atau perlu

Page 53: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

39  

  

diadakan kesempurnaan pada strategi pembelajaran agar pada siklus

kedua diperoleh hasil yang lebih baik

b. Siklus II

1) Perencanaan

a) Menyiapkan modul program dengan menggunakan program Flash

Mx untuk materi pokok ikatan kimia.

b) Menyiapkan rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi

yang telah direncanakan, kemudian diserahkan kepada guru.

c) Menyiapkan kisi-kisi soal tentang ikatan kimia siklus II.

d) Menyiapkan soal-soal tes formatif bentuk uraian beserta kisi-kisi

serta kunci jawaban.

e) Lembar observasi tidak berbeda dari lembar observasi siklus

pertama.

f) Memberikan informasi dan petunjuk penggunaan modul program

disertai peragaan oleh guru dengan menggunakan LCD Proyektor

dilanjutkan praktek langsung oleh siswa dan guru membimbing

siswa yang masih kesulitan menggunakan modul program

2) Tindakan

a) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa.

b) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam

materi ikatan kimia.

c) Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang

pentingnya mempelajari materi ikatan kimia

d) Guru membentuk lima kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6

siswa berdasarkan absensi kelas.

e) Siswa melaksanakan diskusi kelompok belajar yang telah

disepakati untuk dipresentasikan di depan kelas dengan

Page 54: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

40  

  

menggunakan media flash Mx yang terhubung dengan LCD

proyektor.

f) Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk mengajukan

pertanyaan.

g) Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk

memberikan tanggapan

h) Kelompok belajar yang presentasi menjawab pertanyaan yang

diajukan tadi.

i) Guru memberikan point pada setiap siswa yang bertanya dan

menjawab pertanyaan.

j) Memberikan contoh dari materi ikatan kimia yang ada dalam

kehidupan sehari-hari untuk masing-masing kelompok belajar.

k) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil presentasi.

l) Guru memberikan tes akhir siklus II

3) Pengamatan

Peneliti melakukan pengamatan kegiatan yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

a) Pengamatan terhadap peserta didik

1) Kemampuan siswa dalam kerja kelompok.

2) Kepandaian siswa dalam mengemukakan pendapat.

3) Keaktifan kerjasama dalam kerja kelompok diskusi.

b) Pengamatan terhadap guru

1) Kemampuan guru dalam menciptakan suasana aktif belajar,

penguasaan materi, membimbing siswa dalam diskusi, dan

menarik kesimpulan.

4) Refleksi

Setelah diadakan penelitian siklus I dan siklus II dilakukan

analisis data. Dari hasil analisis dan refleksi ini akan diketahui apakah

penelitian yang melibatkan penggunaan media komputer dalam

Page 55: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

41  

  

penelitian tindakan kelas ini mampu meningkatkan hasil belajar kimia

materi pokok ikatan kimia, apabila belum mampu maka dilakukan

siklus berikutnya.

F. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Observasi

Metode observasi yaitu metode yang digunakan melalui pengamatan

yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan

menggunakan keseluruhan alat indera.4 Metode ini digunakan dalam

rangka mengamati proses belajar mengajar, termasuk sistem dan metode

pembelajaran yang digunakan dan kelengkapan sarana prasarana serta

pengaturan kelas dan hal-hal lain yang berkaitan dengan penelitian.

2. Metode Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan

data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.5 Metode ini digunakan

untuk memperoleh data tentang letak geografis, profil dan dokumentasi

pembelajaran di MA Salafiyah Pati yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

3. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.6 Test

yang digunakan adalah ulangan dengan bentuk soal essay dengan jumlah

soalnya 10 butir yang diberikan setiap akhir siklus. Test ini bertujuan untuk

mengetahui hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran kontekstual

dengan media flash Mx. Cara pengumpulan data:

                                                            4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, ( jakarta:

PT.Rineka Cipta, 1998), cet.II, hlm. 149. 5 Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia,

2005), hlm. 110. 6 Suharsimi Arikunto, ibid. 150. 

Page 56: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

42  

  

a. Data hasil belajar diambil dari hasil evaluasi berupa tes yang diberikan

siswa pada akhir siklus.

b. Data tentang proses pembelajaran pada saat dilaksanakannya tindakan

diambil dari hasil lembar observasi guru dan siswa.

G. Analisis Data

Metode analisis yang digunakan merupakan analisis yang mampu

mendukung tercapainya tujuan dari kegiatan penelitian, berdasarkan tujuan

dasar yang ingin dicapai yaitu menambah keaktifan siswa dalam kegiatan

belajar mengajar, kinerja guru meningkat, dan peningkatan hasil belajar

siswa dalam materi ikatan kimia.

Analisis yang digunakan secara umum terdiri dari proses analisis untuk

menghitung prosentase keaktifan siswa, kinerja guru, dan mengetahui

tingkat hasil belajar siswa.

1. Data kinerja guru

Untuk mengetahui seberapa besar kinerja guru ketika proses belajar

mengajar berlangsung, analisis ini dilakukan pada instrumen lembar

observasi dengan menggunakan teknik deskriptif melalui prosentase.

Instrumen lembar observasi terdiri dari 16 aspek pengamatan,

kriteria penilaian untuk tiap 1 aspek: skor 1 kinerja guru kurang, skor 2

kinerja guru cukup, skor 3 kinerja guru baik, skor 4 kinerja guru sangat

baik, sehingga jumlah skor maksimal 64.

Adapun perhitungan prosentase kinerja guru adalah:

Prosentase (%) = X 100%

Page 57: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

43  

  

Kategori prosentase sebagai berikut:

80% - 100% = Sangat baik

66% - 79% = Baik

56% - 65% = Cukup

40% - 55% = Kurang

30% - 39% = Gagal

2. Data keaktifan siswa.

Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti

proses belajar mengajar berlangsung. Analisis ini dilakukan pada

instrumen lembar observasi dengan menggunakan teknik deskriptif melalui

prosentase.

Instrumen lembar observasi terdiri dari 11 aspek pengamatan,

kriteria penilaian untuk tiap 1 aspek : skor 1 keaktifan siswa kurang, skor 2

keaktifan siswa cukup, skor 3 keaktifan siswa baik, skor 4 keaktifan siswa

sangat baik. Sehingga jumlah skor maksimal 44.

Adapun perhitungan prosentase keaktifan siswa adalah:

Prosentase (%) = X 100%

Kategori rata-rata keaktifan adalah sebagai berikut.7

80% - 100% = Sangat baik

66% - 79% = Baik

56% - 65% = Cukup

40% - 55% = Kurang

30% - 39% = Gagal

                                                            7 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. Revisi, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2007), hlm. 133. 

Page 58: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

44  

  

3. Data hasil evaluasi siswa

Hasil evaluasi siklus tiap siswa diperoleh dari nilai tes akhir siklus

berupa 10 soal essay. Kemudian dari data yang diperoleh dapat dianalisis

nilai rata-rata tes secara klasikal dan ketuntasan belajar siswa.

a. Nilai rata-rata tes

Menentukan nilai rata-rata tes secara klasikal dengan

menggunakan rumus rata-rata nilai8.

Rumus :

nx

x i∑=

Keterangan :

x = rata-rata hasil tes

∑xi = jumlah nilai kelas

n = banyaknya siswa

b. Ketuntasan belajar

Menentukan ketuntasan belajar setiap siswa terhadap materi

klasikal adalah sebagai berikut :

%100 X NBP =

Keterangan :

P = prosentase

B = banyaknya siswa yang tuntas belajar

N = banyaknya siswa yang mengikuti tes

                                                            8 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Penerbit Transito, 2002), hlm. 67 

Page 59: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

45  

  

H. Indikator Keberhasilan

1. Hasil belajar pokok materi ikatan kimia dapat meningkat.

Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai tes tertulis pada setiap akhir

siklus mencapai rata-rata ≥ 70 untuk setiap siswa. Suatu kelas dikatakan

tuntas belajar bila kelas tersebut telah terdapat ≥ 85% yang memperoleh

nilai ≥ 65.

2. Keaktifan belajar siswa meningkat.

Pembelajaran siswa dikatakan berhasil jika keaktifan siswa

memperoleh prosentase ≥ 71 % atau dikategorikan baik.

3. Kemampuan atau kinerja guru.

Kemampuan guru dalam membuat rancangan pembelajaran sesuai

dengan model pembelajaran kontekstual dengan menggunakan media flash

Mx dikatakan berhasil jika kemampuan guru memperoleh prosentase ≥ 71

% atau dikategorikan baik.

Page 60: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

46  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilakukan, peneliti mengadakan persiapan penelitian

sebagai berikut:

1. Melakukan kunjungan ke sekolah, melihat kondisi langsung siswa di dalam

kelas pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

2. Peneliti meminta persetujuan Kepala MA SALAFIYAH Kajen Margoyoso

Pati untuk mengadakan penelitian.

3. Menentukan kelas X A yang dipilih sebagai subyek penelitian berdasarkan

pertimbangan dari guru kimia di kelas X MA SALAFIYAH Kajen

Margoyoso Pati.

4. Merancang Rencana Pelaksanaan pembelajaran sebagai pedoman dalam

proses pembelajaran di kelas.

5. Membuat modul materi ikatan kimia dengan progam flash Mx.

6. Menyusun soal tes siklus I, beserta kunci jawaban dan kisi-kisinya

7. Menyusun soal tes siklus II, beserta kunci jawaban dan kisi-kisinya.

8. Menyusun lembar observasi untuk guru.

9. Menyusun lembar observasi untuk siswa

B. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal

Kondisi awal subjek penelitian diperoleh setelah peneliti melakukan

kunjungan ke sekolah, peneliti melihat proses pembelajaran di dalam kelas,

didapati siswanya kurang antusias mengikuti proses pembelajaran. Menurut

salah seorang siswa, selama ini kegiatan belajar di dalam kelas hanya

menggunakan metode ceramah dan kurangnya kesiapan siswa. Hal ini

Page 61: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

47  

diperkuat pernyataan dari Bapak Edi Al Fitry (Guru Kimia kelas X ). Selama

ini proses belajar menggunakan metode ceramah. Alasannya sederhana,

sangat sulit mengajak peran aktif siswa. Nilai yang diperoleh siswa kelas X

MA SALAFIYAH PATI, belum mencapai hasil belajar yang memuaskan.

Hal ini didasarkan, hasil ulangan harian kimia masih rendah, dan belum

mencapai standar ketuntasan. Rata-rata hasil belajar 57 dan ketuntasan belajar

klasikal 27 %.

Kegiatan pembelajaran kimia di kelas X A MA SALAFIYAH PATI

sebelum tindakan menunjukkan bahwa guru lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran sebagai pemberi pengetahuan dengan penggunaan ceramah

sebagai metode pembelajaran utama. Akibatnya, siswa memiliki banyak

pengetahuan tetapi tidak dilatih untuk menemukan pengetahuan sendiri,

sehingga siswa akan lebih cepat lupa dengan materi yang disampaikan dan

potensi siswa kurang tergali secara optimal.

Dengan kegiatan proses belajar-mengajar yang seperti itu, banyak

siswa merasa kesulitan memahami dan menghafal konsep kimia serta kurang

antusias dan kurang siap ketika belajar kimia dan menjadikan siswa

cenderung pasif. Siswa juga menyatakan bahwa belajar kimia yang selama

ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah cenderung monoton dan

tidak menyenangkan, dan juga konsep kimia yang diajarkan di kelas kurang

terkait dengan kehidupan sehari-hari.

Mencermati masalah di atas, maka diperlukan suatu pembelajaran

yang beda dan menarik minat siswa untuk secara aktif mengikuti pelajaran

kimia. Berdasarkan kondisi awal tersebut maka penulis tertarik untuk

melakukan tindakan guna membantu siswa memahami materi. Langkah yang

diambil peneliti adalah dengan menerapkan pembelajaran kontekstual

dengan media komputer yang terhubung dengan LCD proyektor untuk

membantu meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi kimia

menggunakan progam flash Mx yang didesain khusus memuat materi dan

Page 62: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

48  

contoh-contoh dengan pembelajaran kontekstual, sehingga siswa lebih aktif

dalam belajar kimia.

2. Penerapan Pembelajaran Kimia Materi Ikatan Kimia dengan Pendekatan

Kontekstual di Kelas.

Penerapan pembelajaran dengan pembelajaran kontekstual dengan

media flash Mx dalam proses belajar mengajar menciptakan suasana belajar

mengajar yang melibatkan peran aktif siswa, sehingga siswa dapat

mengkonstruksikan pengetahuan dari pengetahuan awal yang mereka miliki

dan menghubungkan melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman,

dan lingkungan mereka. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.

a. Pendahuluan

1) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta

manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi yang

akan dipelajari.

2) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kontekstual dengan

media flash Mx

b. Kegiatan Inti

1) Memperkenalkan progam flash Mx pada siswa

2) Membagi kelas ke dalam kelompok belajar berdasarkan absensi

kelas.

3) Setiap kelompok melakukan diskusi dari materi yang telah

disampaikan.

4) Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk

mengajukan pertanyaan

5) Membahas secara bersama-sama dari setiap pertanyaan yang

diajukan tadi.

6) Setiap kelompok berlatih menentukan permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 63: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

49  

c. Penutup

Pada tahap ini, dilakukan kegiatan menarik kesimpulan. Guru

bersama siswa menarik kesimpulan tentang materi yang sudah

dibahas.

3. Data Hasil Penelitian

Penelitian penerapan pembelajaran kontekstual dengan media flash

Mx telah dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X materi

pokok ikatan kimia MA SALAFIYAH PATI semester gasal tahun ajaran

2009/2010. Penelitian ini dilaksanakan melalui model penelitian tindakan

kelas menggunakan dua siklus tindakan. Setiap siklus terdiri atas tahap

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

a. Analisis penelitian tindakan kelas siklus I

Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan oleh peneliti dengan

bapak Edi al Fitry sebagai guru mitra atau kolaborator peneliti sekaligus

sebagai pengampu mata pelajaran kimia di kelas X A. Adapun rincian

hasil siklus I adalah:

1) Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus I

Hasil pengamatan oleh peneliti yang dilihat dari tiap pertemuan,

bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran kontekstual dengan

media flash Mx materi pokok ikatan kimia dapat dilihat pada Tabel 4.1

berikut:

Tabel 4.1 Keaktifan siswa siklus I

Pertemuan Ke- Jumlah Rata-

rata persentase 1 2 3 4 5

Jumlah skor 801 824 868 873 899 4265 853 Rata-rata 27 27 29 29 30 142 28 65%

Page 64: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

50  

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada lembar pengamatan

siswa diperoleh keaktifan siswa pada siklus I sebesar 65 %. Dari

kriteria penilaian, keaktifan siswa pada siklus I tidak berhasil, masih

banyak yang harus dibenahi, antara lain sebagai berikut.

a) Kerjasama siswa dalam satu kelompok presentasi masih kurang,

hal ini dikarenakan kurang tanggung jawabnya antar siswa dalam

satu kelompok, sehingga hanya ada satu atau dua siswa saja yang

aktif menjawab pertanyaan dari kelompok lain.

b) Masih ada siswa yang bingung dalam menggunakan progam flash

Mx, karena baru pertama kali mengenal progam tersebut.

c) Kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran yang

dilihat dari kurang berjalannya proses tanya jawab.

d) Kemampuan siswa dalam memberikan contoh materi ikatan kimia

dalam kehidupan sehari-hari masih kurang, karena sedikitnya

pengetahuan siswa.

e) Banyak anggota kelompok lain tidak bisa memberi gagasan pada

kelompok yang presentasi.

Dari hasil evaluasi pembelajaran tersebut, ada suatu tindakan

yang dilakukan pada tahap berikutnya yaitu siklus II. Upaya untuk

meningkatkan keaktifan siswa agar pembelajaran berhasil adalah

dengan meningkatkan motivasi siswa sehingga dapat meningkatkan

partisipasi anggota kelompok presentasi.

2) Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus I

Hasil pengamatan pada kinerja guru dalam menyampaikan

materi sesuai dengan model pembelajaran kontekstual menggunakan

media flash Mx materi pokok ikatan kimia pada siklus I, dapat dilihat

pada Tabel 4.2 berikut.

Page 65: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

51  

Tabel 4.2 Kinerja Guru Pada Siklus I

Pertemuan Ke- Jumlah Rata-

rata 1 2 3 4 5 Jumlah

skor 35 39 41 41 43 199 39,8 persentase 55 61 64 64 67 62

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada lembar

pengamatan guru diperoleh kinerja guru sebesar 62 %. Dari kriteria

penilaian, kinerja guru pada siklus I belum berhasil, ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan adalah:

a) Guru belum sepenuhnya menguasai pembelajaran di kelas dengan

bantuan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang telah

disusun.

b) Dalam menberikan bimbingan pada tiap kelompok presentasi

kurang maksimal.

c) Kurangnya motivasi yang diberikan menyebabkan siswa tidak

antusias mengikuti pelajaran kimia.

3) Hasil Tes Akhir Siklus I

Tabel 4.3 Tes Akhir Siklus I

Jumlah Siswa Persentase

Tuntas 21 70 %

Tidak tuntas 9 30%

Hasil tes akhir siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 68.

Siswa yang tuntas belajar sebanyak 21 siswa dan yang tidak tuntas

belajar sebanyak 9 siswa, sehingga diperoleh ketuntasan belajar

klasikal 70 %. Sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan

nilai rata – rata yang diperoleh belum terpenuhi. Rata-rata yang

Page 66: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

52  

diharapkan adalah ≥ 70. Sedangkan ketuntasan belajar secara

klasikal juga belum belum dipenuhi. Suatu kelas dikatakan tuntas

belajar bila kelas tersebut telah terdapat ≥ 85% yang memperoleh nilai

≥ 65. Sehingga perlu perbaikan – perbaikan dalam pembelajaran

berikutnya (Siklus II) agar indikator keberhasilan siswa tercapai.

b. Analisis Penelitian Tindakan kelas siklus II

Hasil keaktifan siswa dalam proses pembelajaran kontekstual

dengan media flash Mx dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Keaktifan Siswa Siklus II

Pertemuan Ke-

Jumlah Rata-rata persentase

1 2 3 4 5 Jumlah 1097 1109 1117 1131 1137 5591 1118 Rata-rata 37 37 37 38 38 187 37 85

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada lembar pengamatan

siswa diperoleh keaktifan siswa mencapai prosentase 84,7 %. Dari kriteria

penilaian, keaktifan siswa pada siklus II telah berhasil, hasil tersebut

terjadi karena siswa sudah mendapatkan pengalaman dari siklus I. Dalam

siklus II ini, sebagian besar kelompok presentasi sudah ada kerjasama

yang baik antar anggotanya, maupun antar kelompok lain saat presentasi

berlangsung, dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sudah baik.

a) Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus II

Hasil pengamatan kinerja guru dalam menyampaikan materi

sesuai dengan model pembelajaran kontekstual menggunakan media

flash Mx materi pokok ikatan kimia pada siklus II dapat dilihat pada

Tabel 4.5 berikut.

Page 67: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

53  

Tabel 4.5 Kinerja Guru Siklus II

Pertemuan Ke- Jumlah Rata-

rata 1 2 3 4 5 Jumlah

skor 49 54 53 56 56 268 54 persentase 77 84 83 88 88 84

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kinerja guru pada

siklus II, diperoleh data bahwa kinerja guru sudah optimal, hal ini

dikarenakan guru sudah mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan baik sesuai tahapan-tahapan yang ada dalam pembelajaran

kontekstual dengan media flash Mx. Kekurangan guru yang terjadi

pada siklus I dapat diatasi pada siklus II ini sehingga pembelajaran

berlangsung dengan baik dengan persentase keberhasilan 84 %.

b) Hasil Tes Akhir Siklus II

Tabel 4.6 Tes Akhir Siklus II

Jumlah Siswa Persentase

Tuntas 26 87 %

Tidak tuntas 4 13%

Pada siklus II ini hasil belajar siswa meningkat bila

dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada siklus I. Hasil tes

siswa pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 77. Siswa yang tuntas

belajar sebanyak 26 siswa dan yang tidak tuntas belajar sebanyak 4

siswa, sehingga diperoleh ketuntasan belajar klasikal 87 %. Sesuai

dengan indikator keberhasilan yang diharapkan nilai rata – rata yang

diperoleh sudah terpenuhi. Sedangkan ketuntasan belajar secara

klasikal juga sudah terpenuhi.

Page 68: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

54  

C. Pembahasan

penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, dengan subjek satu

kelas yang berjumlah 30 siswa. Dan dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan

siklus II. Sebelum penelitian, terlebih dahulu diadakan observasi untuk

mengetahui kondisi awal siswa sebelum memperoleh penerapan pembelajaran

kontekstual engan media flash Mx. Pada observasi tersebut didapati siswa kurang

antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kimia karena guru masih

menggunakan metode ceramah yang membosankan dan hasil belajar kimia siswa

belum mencapai KKM.

Hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus I dan siklus II

menunjukkan keberhasilan penerapan pembelajaran kontekstual dengan media

flash Mx. Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh siswa dan guru. Ada

beberapa faktor dari dalam siswa dan guru yang mempengaruhi proses

pembelajaran ini.

1. Faktor Guru

Faktor guru yang dimaksud yaitu kinerja guru pada saat proses

belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan

media flash Mx . Kinerja guru selama pembelajaran berdasarkan hasil

pengamatan kinerja guru siklus I dan siklus II, maka diperoleh data sebagai

berikut.

Tabel 4.7 Perbandingan Kinerja Guru

Kinerja Guru Persentase

Siklus I 62 %

Siklus II 84 %

Page 69: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

55  

Dari data Tabel 4.7, terlihat bahwa hasil prosentase masing-masing

aspek yang diamati mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Pada siklus I kinerja guru memperoleh prosentase 62 % artinya

pembelajaran berlangsung cukup baik dan masih ada catatan yang perlu

diperbaiki agar menjadi lebih baik.

Pemberian motivasi yang masih dirasa kurang oleh pengamat

menyebabkan siswa enggan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Kemudian kurang jelasnya analisis yang dilakukan guru terhadap hasil

pekerjaan siswa menyebabkan siswa bingung yang berakibat siswa tidak

mampu menyimpulkan materi secara baik.

Catatan kekurangan yang diberikan oleh pengamat kemudian

didiskusikan oleh peneliti dan guru agar pada siklus II lebih baik dari siklus I

dengan menguasai rencana pelaksanaan pembelajaran dengan maksimal.

Hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus II menunjukkan kekurangan

yang dilakukan pada siklus I sudah dapat diatasi dengan baik. Keberhasilan

kinerja guru pada siklus II ini juga terlihat dari prosentase keberhasilan guru

menerapkan pembelajaran kontekstual dengan media flash Mx yaitu sebesar

84 %, sehingga pembelajaran berlangsung dengan baik.

2. Faktor Siswa

Faktor siswa dalam pembelajaran yang dimaksud yaitu keaktifan

siswa terhadap pembelajaran kimia. Berdasarkan hasil pengamatan keaktifan

siswa siklus I dan siklus II, maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 2.8 Perbandingan Keaktifan Siswa

Keaktifan Siswa Prosentase

Siklus I 64 %

Siklus II 85 %

Page 70: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

56  

Hasil pengamatan keaktifan siswa siklus I menunjukkan kurangnya

kerjasama siswa dalam kelompok presentasi. Hal ini mengakibatkan tidak

semua anggota kelompok presentasi yang aktif menjawab pertanyaan dari

kelompok lain. Selain itu banyak siswa yang kurang antusias mengikuti

pelajaran kimia. Keberhasilan proses pembelajaran pada siklus I yang dilihat

dari keaktifan siswa memperoleh persentase 64% sehingga pembelajaran

belum berhasil.

Hasil keaktifan siswa pada siklus I direfleksikan pada siklus II.

Kekurangan pada siklus I dijadikan masalah untuk perbaikan pada siklus II .

Hasil pengamatan keaktifan siswa pada siklus II menunjukkan peran serta

siswa dalam kelompoknya lebih aktif, kerjasama siswa dalam kelompoknya

meningkat sehingga banyak ide – ide yang diungkapkan untuk menyelesaikan

permasalahan, hal ini ditunjang dengan berjalan baik proses tanya jawab yang

diberikan, banyak siswa yang berani bertanya dan mengungkapkan pendapat

pada kelompok presentasi. Hasil presentasi yang dilakukan siswa dianalisis

dengan baik oleh guru sehingga siswa mampu menyimpulkan materi dengan

baik dan benar. Keberhasilan proses pembelajaran pada siklus II yang dilihat

dari keaktifan siswa memperoleh prosentase keberhasilan sebesar 85%

sehingga keaktifan siswa dalam pembelajaran berlangsung dengan baik.

Peranan yang sesuai antara guru dan murid mengakibatkan hasil

belajar yang baik. Peranan antara guru dan murid tertera pada lampiran

9,10,15 dan lampiran 16 . Ketidaksesuaian peranan guru dan murid pada

siklus I, kurangnya motivasi yang diberikan guru, analisa hasil pekerjaan

siswa kurang jelas, kestabilan dan kontrol diri yang kurang, banyak siswa

tidak memperhatikan pelajaran dan sibuk dengan dirinya sendiri.

Ketidaksesuaian peranan ini dapat juga terlihat dari hasil belajar yang

diperoleh siswa. Berdasarkan hasil pengamatan hasil tes evaluasi, kondisi

awal, siklus I dan siklus II, maka diperoleh data sebagai berikut:

Page 71: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

57  

Tabel 4.9 Perbandingan Tes Akhir Siswa

Kondisi Awal

Siklus I Siklus II

Hasil Belajar 57 68 77 Ketuntasan

Belajar 27% 70 % 87%

Dari Tabel 4.9 terlihat terjadi peningkatan rata-rata pada kondisi awal

(yaitu data dari hasil belajar kimia tahun 2008), siklus I dan siklus II yaitu

dari 57, 68 menjadi 77. Begitu juga untuk ketuntasan belajar klasikal terjadi

peningkatan, siswa yang tuntas belajar dari sebelumnya pada kondisi awal

ada 9 atau 27%, siklus I ada 21 siswa atau 70% dan siswa yang tuntas belajar

menjadi 26 siswa atau 87% siswa yang tuntas belajar pada siklus II.

Secara keseluruhan, hasil pelaksanaan siklus I dan II dan indikator

keberhasilannya dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut.

Tabel 4.10 Hasil Penelitian dan Indikator Keberhasilan

No Siklus I Siklus II Indikator Keberhasilan

Keterangan

1. Kinerja Guru 62 % 84 % ≥ 71 % Tercapai

2. Keaktifan Siswa

64 % 85 % ≥ 71 % Tercapai

3. a. Rata-rata b. Ketuntasan

Belajar Klasikal

68 70 %

77 87 %

≥ 70 ≥ 85

Tercapai Tercapai

Dari data di atas, 3 aspek penelitian telah memenuhi indikator keberhasilan

yang telah ditetapkan. Keberhasilan pembelajaran dari siklus I dan siklus II

dapat dilihat pada histogram di bawah ini:

Page 72: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

 

ke

da

pe

pe

be

pe

in

se

M

m

co

ko

da

(S

Gamb

Menur

eaktifan sisw

ari siklus I

enerapan p

embelajaran

erkembang.

erkembangan

nstruktur me

esuai dengan

Mx sebagai

mempelajari

ontoh materi

Pembe

onstruktivism

alam strukt

Sanjaya,2005

ar 4.1 Histog

ketun

rut hasil his

wa, kinerja g

ke siklus II

pembelajaran

kontekstua

Kemampua

n dan peng

elainkan seb

n kemampua

alat bantu

materi ikata

i yang konte

elajaran ko

me yaitu pro

tur kognitif

5) mengangg

siklus I sikl

gram keaktif

ntasanbelajar

togram diat

guru, dan ket

I. Peningkat

n kontekstu

al, siswa dip

an belajar

galaman me

agai pembim

annya. Selain

u untuk me

an kimia ka

kstual.

ontekstual m

oses memba

f siswa be

gap bahwa

lus II

fan siswa, ki

r klasikal

as, menunju

tuntasan has

tan tersebut

ual dengan

pandang seb

akan sanga

ereka. Pera

mbing siswa

n itu, salah

emudahkan

arena didesa

memiliki t

angun atau m

erdasarkan

pengetahuan

0

2

4

6

8

1

inerja guru, d

ukkan bahwa

il belajar ter

t membuktik

media fl

bagai indivi

at ditentuka

an guru tid

a agar mere

satu progam

pemahama

ain khusus m

tujuh komp

menyusun p

pengalaman

n itu terbent

0

20

40

60

80

100

kinerja

keaktif

ketunta

dan

a hasil obse

rjadi peningk

kan keberha

lash Mx.

du yang se

an oleh tin

dak lagi seb

eka dapat be

m komputer

an siswa d

memuat con

ponen. Per

pengetahuan

n. Jean Pe

tuk bukan h

 guru

fan siswa 

asan belajar 

58 

ervasi

katan

asilan

Pada

edang

ngkat

bagai

elajar

flash

dalam

ntoh-

rtama

baru

eaget

hanya

Page 73: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

59  

dari objek semata, akan tetapi juga dari kemampuan individu sebagai subjek

yang menangkap setiap objek yang diamatinya. Jadi pada komponen

konstruktivisme ini, siswa didorong untuk mampu mengkonstruksi

pengetahuan sendiri melalui proses pengamatan dan pengalaman nyata.

Komponen yang kedua yaitu inkuiri. Artinya, proses pembelajaran

didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara

sistematis. Langkah pembelajaran inkuiri yaitu siswa disuruh untuk

merumuskan masalah, setelah itu mengumpulkan data melalui observasi atau

pengamatan, melalui membaca buku atau sumber lain untuk mendapatkan

informasi pendukung. Kemudian data tersebut disajikan dalam tulisan,

gambar atau laporan, yang selanjutnya dipresentasikan.

Komponen yang ketiga yaitu bertanya. Bertanya merupakan strategi

utama pembelajaran berbasis kontekstual. Bertanya dalam pembelajaran

sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai

kemempuan berpikir siswa. Bagi siswa kegiatan bertanya pada saat diskusi

merupakan hal yang sangat penting karena bisa memecahkan persoalan yang

dihadapi. Kegiatan bertanya dapat ditemukan ketika siswa berdiskusi,

bekerja dalam kelompok presentasi, atau ketika menemui kesulitan.

Komponen yang keempat yaitu masyarakat belajar. Dalam

pembelajaran kontekstual, masyarakat belajar dapat dilakukan dengan

menerapkan pembelajaran melalui kelompok belajar. Masyarakat belajar

dalam pembelajaran kontekstual menyarankan agar hasil pembelajaran

diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain. Siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang anggotanya bersifat heterogen.

Komponen yang kelima yaitu pemodelan, yang dimaksud adalah

proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh.

Pemodelan merupakan komponen yang cukup penting dalam pembelajarn

kontestual, sebab melalui pemodelan siswa dapat terhindar dari pembelajaran

yang teoristik abstrak yang mengundang terjadinya verbalisme. Dalam

Page 74: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

60  

penelitian ini, media flash Mx dapat dijadikan sebagai model, karena dalam

media tersebut terdapat contoh-contoh materi kontekstual dan dosertai

dengan gambar animasi.

Komponen yang keenam yaitu refleksi. Refleksi merupakan gambaran

terhadap kegiatan atau pengetahuan yang baru saja diterima. Melalui proses

refleksi, pengalaman belajar itu akan dimasukkan dalam struktur kognitif

siswa yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari pengetahuan yang akan

dimilikinya. Dalam setiap akhir pembelajaran, guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya.

Komponen yang ketujuh yaitu penilaian yang sebenarnya. Gambaran

perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan

bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Pada penelitian

ini, penilaian dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran. Siswa

dinilai kemampuannya dengan berbagai cara salah satunya dengan observasi,

tidak hasil tes tertulis saja. Prinsip utama penilaian dalam pembelajaran

kontekstual tidak hanya menilai apa yang diketahui siswa, tetapijuga menilai

apa yang dapat dilakukan siswa.

Dari penelitian yang telah dilakukan ini, hasil belajar siswa dan peran

aktif siswa dan kinerja guru dapat meningkat. Dengan demikian, penerapan

pembelajaran kontekstual dengan media flash Mx ini dapat diterapkan di MA

Salafiyah Pati, sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan

pembelajaran kimia di kelas X A.

Page 75: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

61  

Page 76: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

56 

  

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

Penerapan pembelajaran kontekstual dengan penggunaan komputer

progam macromedia flash Mx dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

materi pokok ikatan kimia siswa kelas X A MA Salafiyah Pati. Keberhasilan

penerapan model pembelajaran melalui pendekatan kontekstual dengan media

flash sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X A MA

Salafiyah Pati ditunjukkan dengan adanya perubahan dalam proses pembelajaran

yaitu keaktifan pada saat proses pembelajaran, juga ditunjukkan adanya

peningkatan nilai skor tes akhir dari masing-masing siklus. Hal ini dapat dilihat

dari perolehan skor yang diprosentasikan melalui pengamatan tentang keaktifan

belajar siswa dengan indikator keaktifan dalam proses pembelajaran.

Keberhasilan pelaksanaan tindakan dalam penelitian juga dibuktikan dari hasil

belajar siswa baik pada pelaksanaan siklus 1 maupun siklus II. Rata-rata hasil

belajar pada siklus I 68,2 dan ketuntasan belajar klasikal pada siklus I 70%.

Pembelajaran siswa dikatakan berhasil jika keaktifan siswa memperoleh

prosentase ≥ 71 %. Pada siklus I keaktifan siswa sebesar 68,1%. Kemampuan

guru dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran

kontekstual dengan menggunakan media flash Mx dikatakan berhasil jika

kemampuan guru memperoleh prosentase ≥ 71 %. Kinerja guru pada siklus I

memperoleh nilai 68,7%. Dilihat dari indikator keberhasilan, siklus I belum

berhasil dan perlu perbaikan pada siklus II. Rata-rata hasil belajar pada siklus II

77,4 dan ketuntasan belajar klasikal 86,6 %. Sedangkan keaktifan siswa sebesar

84 % dan kinerja guru sebesar 82,8 %.

55

Page 77: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

56 

  

B. SARAN

Mengingat pentingnya penerapan pembelajaran kontekstual dengan media

flash Mx sebagai pembelajaran yang menghubungkan materi dengan kehidupan

sehari-hari siswa dan memanfaatkan media yang ada di sekolah merupakan salah

satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan ini maka penulis

menyarankan beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut.

1. Pelaksanaan pembelajaran kontekstual dengan media flash Mx yang telah

dilakukan di kelas X A Salafiyah Pati agar terus dilakukan untuk mencapai

suasana belajar yang menyenangkan.

2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran kontektual

dengan media flash Mx ini tidak hanya pada materi pokok ikatan kimia untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

C. PENUTUP

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT, yang telah memberikan

anugerah berupa rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan

dalam proses maupun hasilnya, sehingga diharapkan adanya kritik dan saran

yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi kita semua khususnya penulis. Amin.

Page 78: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

56 

  

Page 79: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrohman, Meaningful Learning Re-invensi Kebermaknaan Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007

Al-Qur’an dan terjemahannya, Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2000

Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2005

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Jakarta: Rineka Cipta 2002

________ , dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008

________ , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1998

Arsyad Azhar. Media Pembelajaran, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2003

Astuti Dewi, teknik Membuat Animasi Profesional Menggunakan Macromedia Flash 8, Semarang: Penerbit Andi Offset, 2006

Aqib, Zainal, Penelitian Tindakan kelas, Bandung: Yrama Widya , 2007

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran Yogjakarta: Arruz Media, 2008

Baharuddin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran Yogjakarta: Arruz Media, 2008

Basyaruddin, Asnawir, Media pembelajaran, Jakarta Pers 2002

Brady, A. James, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara, 1999

Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006

E . Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Belajar KBK, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005

Johnson B. Elaine dkk. Contextual Teaching And Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan Dan Bermakna, Bandung: MLC, 2007

Keenan, Kimia Untuk Universitas Jilid 2, Jakarta:PT.Gelora Aksara Pratama, 1993

Ibrohim Nashir, Muqoddimati fi at-tarbiyah Aman: Ardan, tt

Page 80: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Khaeruddin, dkk. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jogjakarta: Nuansa Aksara, 2007

Kunandar, Guru Propfesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Ktsp) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007

Mudhoffir,Teknologi Instruksional Sebagai Landasan Perencanaan Dan Penyusunan Progam Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,1999

Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran, Jakarta: Delia Press, 2004

Nashir, Ibrohim, Muqoddimati fi at-tarbiyah Aman: Ardan, tt

Oxtoby. Prinsip-Prinsip Kimia Modern, ed. 4 jil. 1, Jakarta: Erlangga, 1998

Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003

Petrucci, Ralph H. Terjemahan Achmad Suminar, Kimia Dasar Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 1987, Cet 4.

Poedjiati, Anna, Sains Teknologi Masyarakat, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. 1

Prawiradilaga, Dewi Salma, Mozaik teknologi Pendidikan, Jakarta: Prenada Media, 2004

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000

R Ibrohim, Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2003

Saebani, Beni Ahmad, Metode Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2008

Sanjaya Wina, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum berbasis Kompetensi  jakarta: prenada media group, 2005

Sefuddin Udin Sa’ud, Inovasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2008

Sibermen, Mel Terjemahan Sarjul Dkk. Active Learning. Boston: Allyn Dan Bacon,1996

Sudijono, Anas, Evaluasi Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009

Page 81: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Sugianto, Kristiani H. Kimia Anorganik Jilid I, Jika Jurusan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika Dan IPA, Jogjakarta : UNY, 2003

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004

Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Surabaya: Pustaka Pelajar, 2009

Tim Divisi Penelitian Dan Pengembangan Madcoms. Macromedia Flash Mx 2004. Madiun: Madiun, 2005

Trianto,. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik Konsep Landasan Teoritis Praktis Dan Implementasinya, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007

Yamin, Martinis, Kiat Membelajarkan siswa, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007

 

Page 82: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Isti’anah

NIM : 3105224

Tempat, tanggal lahir : Pati, 13 Januari 1986

Nama Orang Tua

Ayah : Ihya’ Syam

Ibu : Tasyri’ah

Alamat Asal : Ds. Asempapan Rt 03 Rw 03 Kec. Trangkil Kab. Pati

Riwayat Pendidikan : 1. MI Thoriqotul Ulum Tlogoharum Pati.Lulus tahun 1998

2. MADIN Roudlatul Ulum Guyangan Pati. Lulus tahun

1999

3. MTs. Roudlatul Ulum Guyangan Pati. Lulus tahun 2002

4. MA Roudlatul Ulum Guyangan Pati. Lulus 2005

5. IAIN Walisongo Semarang. Masuk tahun 2005

 

Page 83: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Lampiran 1

DAFTAR NAMA SISWA KELAS X A MA SALAFIYAH

TAHUN AJARAN 2009/2010 No Nama siswa Jenis kelamin

1 Agus Nafe’ L 2 Ahmad Nur Kholis L 3 Ahmad Qodrianto L 4 Ahmad Zammir Ribah L 5 Ahmad Zamroni L 6 Ali Afyuddin Syah L 7 Dhimas Immawan Wahyudi L 8 Fery Mukti L 9 Ihza Basna Maula L 10 Ilhammudin Al Khaq L 11 Iqbal Darwanto L 12 M. Sutrisno L 13 Maftuh Al Irsyadi L 14 Moh. Haikal Aslikh Rosyada L 15 Moh. Syaiful Anwar L 16 Moh. Taufiqurrahman L 17 Moh. Zulfikar L 18 Moh. Fiqqri Fajar Nugroho L 19 Muhammad Ainun Nuha L 20 Muhammad Fatah Yasin L 21 Muh. Ghozy Nailan Naja L 22 Muh. Sholihul Umam L 23 Muhammad Ulil Hidayat L 24 Mukhammad Yasin L 25 Nur Rohmad L 26 Rizal Majid L 27 Rosyad Ulil Albab L 28 Ulin Nuha L 29 Widha Dama Wahyu Pratama L 30 Yhosi Agustion L

Page 84: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Lampiran 2

DAFTAR KELOMPOK BELAJAR

Kelompok 1 Kelompok 2 1 Agus Nafe’ 1 Ali Afyuddin Syah 2 Ahmad Nur Kholis 2 Dhimas Immawan Wahyudi 3 Ahmad Qodrianto 3 Fery Mukti 4 Ahmad Zammir Ribah 4 Ihza Basna Maula 5 Ahmad Zamroni 5 Ilhammudin Al Khaq

Kelompok 3 Kelompok 4 1 Iqbal Darwanto 1 Moh. Taufiqurrahman 2 M. Sutrisno 2 Moh. Zulfikar 3 Maftuh Al Irsyadi 3 Moh. Fiqqri Fajar Nugroho

4 Moh. Haikal Aslikh Rosyada 4 Muhammad Ainun Nuha

5 Moh. Syaiful Anwar 5 Muhammad Fatah Yasin

Kelompok 5 Kelompok 6

1 Muh. Ghozy Nailan Naja 1 Rizal Majid 2 Muh. Sholihul Umam 2 Rosyad Ulil Albab 3 Muhammad Ulil Hidayat 3 Ulin Nuha 4 Mukhammad Yasin 4 Widha Dama Wahyu Pratama 5 Nur Rohmad 5 Yhosi Agustion

Page 85: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Lampiran 3

HASIL EVALUASI SIKLUS I

No Nama Hasil Evaluasi Siklus I

Nilai

Ketuntasan Belajar

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Tuntas Tuntas

1 Agus Nafe’ 10 8 6 4 4 8 6 2 0 2 52 √

2 Ahmad Nur Kolis 8 8 6 4 8 4 8 6 4 8 64 √

3 Ahmad Qodrianto 10 6 8 4 2 2 6 10 2 6 56 √

4 Ahmad Zammir R 10 6 6 8 4 8 4 6 10 6 68 √

5 Ahmad Zamroni 10 8 8 6 4 10 6 8 8 2 70 √

6 Ali Afyuddin S 8 10 10 8 6 6 8 8 8 10 82 √

7 Dhimas Immawan 6 8 10 6 4 2 4 8 4 6 58 √

8 Fery Mukti 10 10 10 8 10 6 8 8 8 8 86 √

9 Ihza Basna M 8 8 8 6 4 6 8 6 2 4 60 √

10 Ilhammudin Khaq 10 10 6 6 8 6 4 8 2 6 66 √

11 Iqbal Darwanto 8 10 2 6 6 4 4 8 10 10 68 √

12 M. Sutrisno 10 10 6 8 2 4 8 8 4 10 70 √

13 Maftuh Al Irsyadi 8 8 8 6 10 10 6 4 10 6 76 √

14 Moh. Haikal A.R 10 10 8 8 8 10 8 6 10 10 88 √

15 Moh. Syaiful A 10 4 8 8 4 8 2 8 8 10 70 √

16 Moh. Taufiq 10 8 6 4 2 6 8 6 2 2 54 √

17 Moh. Zulfikar 8 10 10 4 8 6 4 10 8 4 72 √

18 Moh. Fiqqri F. N 10 8 8 8 6 6 4 8 8 2 68 √

19 Moh. Ainun Nuha 10 2 8 8 4 6 8 8 8 6 68 √

20 Moh. Fatah Yasin 8 10 8 4 8 2 6 2 2 2 52 √

21 Moh. Ghozy N. N 10 6 6 8 8 4 6 4 10 10 72 √

22 Moh. Solihul U 10 8 8 4 10 6 4 6 8 8 70 √

23 Moh. Ulil Hidayat 6 8 2 4 2 2 6 8 2 8 48 √

24 Moh. Yasin 10 10 10 10 8 8 6 10 10 10 92 √

25 Nur Rohmad 8 4 6 2 4 4 2 8 2 6 46 √

26 Rizal Mazid 10 6 6 8 4 4 10 2 4 2 66 √

27 Rosyad Ulil Albab 10 10 8 8 4 6 8 8 10 10 82 √

28 Ulin Nuha 10 10 10 6 8 6 8 6 4 4 72 √

29 Widha Dama W.P 10 8 10 4 8 10 10 10 8 6 84 √

30 Yhosi Agustian 8 6 2 4 10 8 8 4 8 8 66 √ Jumlah 2046 9 21

Page 86: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Keterangan:

1. Nilai Rata-rata

Nx

x i∑=

= 2,6830

2046=

Keterangan :

x = rata-rata hasil tes

∑xi = jumlah nilai kelas

n = banyaknya siswa

2. Ketuntasan Belajar

a. Ketuntasan belajar individu

Siswa yang tuntas belajar = 21

Siwa yang tidak tuntas belajar = 9

b. Ketuntasan belajar klasikal = %100 X NBP =

= %1003021

×

= 70 %

Keterangan :

P = pencapaian prosentase

B = banyaknya siswa yang tuntas belajar

N = banyaknya siswa yang mengikuti tes

Dari ketuntasan belajar klasikal yang diperoleh sebesar 70% maka pembelajaran dikatakan

belum berhasil. Dari indikator keberhasilan, pembelajaran dikatakan berhasil jika ketuntasan

belajar minimal mencapai 85%.

Page 87: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus I

Nama Sekolah : MA Salafiyah Pati

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Kelas / Semester : X / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

Mamahami struktur atom, sifat periodik unsur dan ikatan kimia

B. Kompetensi Dasar

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,

dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk.

C. Indikator

Menjelaskan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara oktet dan duplet.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah menerima materi siswa dapat memahami tentang pembentukan suatu unsur untuk

mencapai kestabilannya dengan cara oktet dan duplet.

E. Materi Ajar

1.Ikatan Kimia

Kestabilan atom

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan kontekstual

G. Strategi Pembelajaran

1. Kegiatan awal

a. Apersepsi

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi ini.

c. Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari

materi ini.

Page 88: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

2. Kegiatan Inti

a. Memperkenalkan program flash mx pada siswa

b. Memberikan penjelasan tentang materi kestabilan atom dengan menggunakan program

flash Mx

c. Membagi kelas ke dalam kelompok belajar berdasarkan absensi kelas

d. Setiap kelompok melakukan diskusi dari materi yang telah disampaikan

e. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mengajukan pertanyaan

f. Membahas secara bersama-sama dari setiap pertanyaan yang diajukan tadi.

g. Setiap kelompok berlatih menentukan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang

berhubungan dengan kestabilan atom. Contohnya berlatih bagaimana suatu unsur yang

ada di sekitar kita seperti emas, perak, besi, dan lainnya, bisa mencapai kestabilan

seperti gas mulia.

3. Kegiatan akhir

a. Refleksi

b. Mengarahkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya

c. Memberikan informasi ke siswa untuk mempersiapkan bahan yang akan didiskusikan

selanjutnya.

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Sumber : Buku kimia kelas X

2. Alat

a. LCD proyektor

b. Laptop

I. Uraian materi

1. Diantara atom-atom di alam hanya atom gas mulia yang stabil

2. Pada dasarnya elektron mempunyai sifat yang sama, maka dapat disimpulkan bahwa

kestabilan suatu atom ditentukan oleh konfigurasi elektron atom tersebut

3. Kemampuan suatu atom untuk membentuk ikatan dengan atom lain terutama ditentukan

oleh konfigurasi elektron terluarnya disebut elektron valensi

4. G. N Lewis dan W.Kosel mengaitkan kestabilan gas mulia dengan konfigurasi

elektronnya. Gas mulia mempunyai konfigurasi penuh yaitu : konfigurasi oktet

Page 89: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

(mempunyai 8 elektron pada kulit terluar) kecuali helium dengan konfigurasi duplet (2

elektron pada kulit terluar)

J. Penilaian

1. Teknik : tes tulis

2. Bentuk instrumen : tes uraian.

3. Instrumen

1. Mengapa unsur gas mulia merupakan unsur yang paling stabil?

2. Bagaimana cara unsur-unsur berikut dalam mencapai kestabilan :

a) 11Na c) 4Be

b) 25Mn d) 20Ca

3. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal besi dan tembaga, diantara keduanya

mana yang lebih stabil?

4. Pedoman penilaian

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Praktikan

Edi Al Fitry S.Pd Isti‘anah

Page 90: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MA Salafiyah Pati

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Kelas / Semester : X / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

Mamahami struktur atom, sifat periodik unsur dan ikatan kimia

B. Kompetensi Dasar

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,

dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk.

C. Indikator

Menjelaskan pengertian ikatan ion.

Menjelaskan terbentuknya ikatan ion dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah menerima materi siswa dapat memahami tentang pengertian ikatan ion dan proses

pembentukan Ikatan Ion.

E. Materi Ajar

Ikatan Ion

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan kontekstual

G. Strategi Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Apersepsi

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi ini.

c. Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya

mempelajari materi ini.

Page 91: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

2. Kegiatan Inti

a. Memberikan tinjauan materi ke siswa

b. Melaksanakan diskusi kelompok belajar yang telah disepakati pada pertemuan

kemarin untuk dipresentasikan didepan kelas dengan menggunakan media flash

c. Melakukan tanya jawab materi yang telah dipresentasikan

d. Memberikan point pada setiap siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan

e. Memberikan contoh dari senyawa ikatan ion yang ada dalam kehidupan sehari-hari

untuk masing-masing kelompok belajar.

3. Kegiatan akhir

a. Refleksi

b. Mengarahkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya

c. Memberikan informasi ke siswa untuk mempersiapkan bahan yang akan didiskusikan

selanjutnya.

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Sumber : Buku kimia kelas X

2. Alat

a. LCD proyektor

b. Laptop

I. Uraian materi

1. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena adanya perpindahan elektron dari satu atom

ke atom yang lain.

2. Atom yang memiliki elektron valensi (elektron terluar) 1,2,3 atau 3 cenderung

melepaskan elektron

3. Atom yang memiliki elektron valensi (elektron terluar) 4,5,6 atau 7 cenderung

menangkap elektron.

4. Ikatan ion terjadi antara unsur-unsur logam (golongan IA dan IIA) dengan unsur-unsur

nonlogam(golongan VIIA dan VIA).

5. Sifat fisis senyawa ion adalah pada suhu ruang berupa padatan, titik leleh dan titik didih

tinggi, keras tetapi rapuh, larut dalam air tapi tidak larut dalam pelarut organik.

Page 92: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

J. Penilaian

1. Teknik : tes tulis

2. Bentuk instrumen : tes uraian.

3. Instrumen

1. Apa yang dimaksud dengan ikatan ion?

2. Bagaimanakah terbentuknya ikatan ion antara 19K dan 16S

3. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal garam,yang biasanya kita gunakan untuk

memasak. Garam rumus kimianya NaCl,termasuk ikatan ion. Bagaimana

terbentuknya ikatan ion tersebut?

4. Pedoman penilaian

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Praktikan

Edi Al Fitry S.Pd Isti’anah

Page 93: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MA Salafiyah Pati

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Kelas / Semester : X / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

Mamahami struktur atom, sifat periodik unsur dan ikatan kimia

B. Kompetensi Dasar

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,

dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk.

C. Indikator

1. Menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen tunggal

2. Menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen rangkap dua

3. Menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen rangkap tiga

4. Menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen koordinasi

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah menerima materi siswa dapat memahami tentang proses pembentukan Ikatan kovalen

tunggal, kovalen rangkap dua, kovalen rangkap tiga, kovalen koordinasi beserta contohnya.

E. Materi Ajar

1.Ikatan Kovalen

2.Ikatan Kovalen Tunggal

3.Ikatan Kovalen Rangkap Dua

4.Ikatan Kovalen Rangkap Tiga

5.Ikatan Kovalen Koordinasi

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan kontekstual

G. Strategi Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Apersepsi

Page 94: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi ini.

c. Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya

mempelajari materi ini

2. Kegiatan Inti:

a. Memberikan tinjauan materi ke siswa

b. Melaksanakan diskusi kelompok belajar yang telah disepakati pada pertemuan

kemarin untuk dipresentasikan didepan kelas dengan menggunakan media flash

c. Melakukan tanya jawab materi yang telah dipresentasikan

d. Memberikan point pada setiap siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan

e. Memberikan contoh dari senyawa ikatan kovalen yang ada dalam kehidupan sehari-

hari untuk masing-masing kelompok belajar.

3. Kegiatan akhir

a. Refleksi

b. Mengarahkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya

c. Memberikan informasi ke siswa untuk mempersiapkan bahan yang akan didiskusikan

selanjutnya.

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Sumber : Buku kimia

2. Alat

a. LCD proyektor

b. Laptop

I. Uraian materi

1. Ikatan kovalen adalah ikatan antara dua buah atom atau lebih yang didasarkan pada

pemakaian elektron valensi secara bersama-sama.

2. Ikatan kovalen dapat terjadi jika atom-atom yang bergabung menggunakan sepasang

elektron secara bersama-sama. Hal ini bertujuan supaya susunan elektronnya mengikuti

aturan oktet dan duplet.

3. Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan bersama

satu pasang elektron . Contoh ikatan dalam molekul H2

4. Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan

bersama dua pasang elektron. Contoh ikatan dalam molekul O2

Page 95: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

5. Ikatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan

bersama tiga pasang elektron. Contoh ikatan dalam molekul N2

6. Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang

digunakan bersama berasal dari salah satu atom. Contoh ikatan dalam molekul HNO3

7. Sifat senyawa kovalen antara lain: berupa zat cair dan zat padat lunak, titik leleh dan titik

didih rendah, lunak dan tidak rapuh, tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut

organik.

J. Penilaian

1. Teknik : tes tulis

2. Bentuk instrumen : tes uraian.

3. Instrumen

1. Ada berapa ikatan kovalen? Beri contoh masing-masing?

2. Jelaskan jenis ikatan kovalen apa yang terjadi pada molekul dibawah ini

a. SO2

b. F2

3. Kebanyakan zat kimia di alam mempunyai ikatan kovalen,contohnya gas

karbondioksida (CO2). Tunjukkan ikatan kovalen apa yang terjadi?

4. Pedoman penilaian

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Praktikan

Edi Al Fitry S.Pd

Isti‘anah

Page 96: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MA Salafiyah Pati

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Kelas / Semester : X / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

Mamahami struktur atom, sifat periodik unsur dan ikatan kimia

B. Kompetensi Dasar

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,

dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk.

C. Indikator

1. Menjelaskan pengertian ikatan kovalen polar dan nonpolar

2. Menjelaskan terbentuknya ikatan kovalen polar dan nonpolar serta contoh dalam

kehidupan sehari-hari.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah menerima materi siswa dapat memahami tentang ikatan kovalen polar dan nonpolar

E. Materi Ajar

Ikatan kovalen polar dan nonpolar

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan kontekstual

G. Strategi Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Apersepsi

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi ini.

c. Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari

materi ini.

Page 97: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

2. Kegiatan Inti

a. Memberikan tinjauan materi ke siswa

b. Melaksanakan diskusi kelompok belajar yang telah disepakati pada pertemuan kemarin

untuk dipresentasikan didepan kelas dengan menggunakan media flash

c. Melakukan tanya jawab materi yang telah dipresentasikan

d. Memberikan point pada setiap siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan

e. Memberikan contoh dari senyawa ikatan polar dan nonpolar yang ada dalam kehidupan

sehari-hari untuk masing-masing kelompok belajar.

3. Kegiatan akhir

a. Refleksi

b. Mengarahkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya

c. Memberikan informasi ke siswa untuk mempersiapkan bahan yang akan didiskusikan

selanjutnya.

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Sumber : Buku kimia kelas X

2. Alat

a. LCD proyektor

b. Laptop

I. Uraian materi

1. Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen antara atom-atom,namun pasangan elktron

yang dipakai bersama lebih dekat ke salah satu atom yang mempunyai skala

keelektronegatifan lebih besar. Ikatan kovalen polar terjadi bila dua atom yang berikatan

mempunyai beda keelektronegatifan

2. Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen antara atom-atom namun pasangan

elektron berada pada jarak yang sama dari dua atom yang saling berikatan. Ikatan

kovalen nonpolar terjadi bila atom-atom yang berikatan tidak mempunyai selisih skala

keelektronegatifan.

J. Penilaian

1. Teknik : tes tulis

2. Bentuk instrumen : tes uraian.

3. Instrumen

Page 98: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

1. Apa yang dimaksud ikatan kovalen polar dan nonpolar ?

2. Kepolaran molekul dapat diketahui apabila molekul tersebut dikenakan medan

listrik. Contohnya, apabila sisir plastik diusapkan berkali-kali ke kain wol agar

diperoleh suatu medan listrik. Kemudian sisir diletakkan dekat dengan aliran air.

Air tersebut dibelokkan oleh medan litrik. Mengapa demikian?

4. Pedoman penilaian

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Praktikan

Edi Al Fitri S.Pd Isti’anah

Page 99: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MA Salafiyah Pati

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Kelas / Semester : X / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

Mamahami struktur atom, sifat periodik unsur dan ikatan kimia

B. Kompetensi Dasar

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,

dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk.

C. Indikator

1. Menjelaskan pengertian ikatan logam

2. Menjelaskan terbentuknya ikatan logam.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah menerima materi siswa dapat memahami tentang ikatan logam.

E. Materi Ajar

Ikatan logam

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan kontekstual

G. Strategi Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Apersepsi

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi ini.

c. Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya

mempelajari materi ini

2. Kegiatan Inti

a. Memberikan tinjauan materi ke siswa

Page 100: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

b. Melaksanakan diskusi kelompok belajar yang telah disepakati pada pertemuan

kemarin untuk dipresentasikan didepan kelas dengan menggunakan media flash

c. Melakukan tanya jawab materi yang telah dipresentasikan

d. Memberikan point pada setiap siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan

e. Memberikan contoh dari senyawa ikatan logam yang ada dalam kehidupan sehari-

hari untuk masing-masing kelompok belajar.

3. Kegiatan akhir

a. Refleksi

b. Mengarahkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Sumber : Buku kimia..

2. Alat

a. LCD proyektor

b. Laptop

I. Uraian materi

1. Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentukakibat penggunaan bersama elektro-

elektron oleh atom-atom logam.

2. Kekuatan ikatan logam ditentukan oleh besarnya gaya tarik-menarik antara ion-ion

positif dan elektron-elektron bebas.

3. Logam mempunyai beberapa sifat yang unik, antara lain mengkilat, dapat

menghantarkan arus listrik, mudah ditempa dan dapat diulur menjadi kawat.

J. Penilaian

1. Teknik : tes tulis

2. Bentuk instrumen : tes uraian.

3. Instrumen

1. Apa yang dimaksud ikatan logam ?

2. Mengapa atom-atom logam membentuk ikatan logam dan bukan ikatan ion atau

ikatan kovalen?

3. Magnesium adalah logam di alam cenderung berada sebagai senyawanya. Apa jenis

ikatan kimia pada logam magnesium? Jelaskan!

Page 101: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

4. Pedoman penilaian

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Praktikan

Edi Al Fitry S.Pd Isti‘anah

Page 102: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Lampiran 5

KISI - KISI SOAL SIKLUS 1

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Kelas / Semester : X/1

Alokasi Waktu : 40 menit

Jenis Tes : Uraian

Standar kompete

nsi

Kompetensi Dasar

Kls/smstr

Materi Indikator Jenjang

Soal

Memahami struktur atom, sifat periodik unsur dan ikatan kimia

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk.

X/1 -Kestabilan atom - Ikatan ion -Ikatan kovalen -Kepolaran senyawa kovalen -ikatan logam

a.Siswa dapat menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya

b.Siswa dapat menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion

c.Siswa dapat menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen

d.Siswa dapat menjelaskan senyawa yang termasuk polar dan non polar

e.Siswa dapat menyelesaikan persoalan dikehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan ikatan kimia.

C4

C2

C2

C1

C2

C4

C2

C1

C2 C3

1. Bagaimana suatu atom unsur dapat mencapai kondisi stabil?

2. Bagaimana cara unsur-unsur berikut dalam mencapai kestabilan a. 8O b. 15P

3. Tentukan bagaiman cara bentuknya ikatan ion dari pasangan di bawah ini a. 19K dan 35Br b. 12Mg dan 8O

4. Apa perbedaan antara ikatan kovalen koordinasi dengan ikatan kovalen?

5. Apa saja jenis ikatan kovalen yang ada pada molekul-molekul berikut: a. Cl2 b. H2SO4

6. Apa yang menyebabkan polarisasi pada suatu molekul senyawa?

7. Tentukan apakah ikatan kovalen berikut bersifat non polar atau polar a. CO2 b. HBr

8. Dengan mengacu pada ikatan logam, jelaskan sifat-sifat logam berikut : a. Konduktor yang baik b. Dapat ditempa

9. Garam yang kita gunakan untuk memasak ternyata dapat menghantarkan listrik. Mengapa ?

10. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal perak, emas, dan juga aluminium. Perak digunakan untuk kerajinan dan industri penyepuhan, emas digunakan untuk perhiasan, membuat medali dan mata uang, aluminium digunakan untuk peralatan rumah tangga. Ketiga atom tersebut di alam belum dalam keadaan stabil, bagaimana cara atom tersebut untuk memperoleh kestabilan?

Page 103: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Lampiran 6

SOAL ULANGAN HARIAN

SIKLUS 1

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Kelas / Semester : X/1

Alokasi Waktu : 40 menit

Jenis Tes : Uraian

Jawablah pertanyaan ini dengan jelas pada lembar jawaban!

1. Bagaimana suatu atom unsur dapat mencapai kondisi stabil?

2. Bagaimana cara unsur-unsur berikut dalam mencapai kestabilan

a. 8O b. 15P

3. Tentukan bagaiman cara bentuknya ikatan ion dari pasangan di bawah ini

a. 19K dan 35Br

b. 12Mg dan 8O

4. Sebutkan syarat-syarat terjadinya ikatan kovalen?

5. Apa perbedaan antara ikatan kovalen koordinasi dengan ikatan kovalen?

6. Apa saja jenis ikatan kovalen yang ada pada molekul-molekul berikut:

a. Cl2

b. H2SO4

7. Apa yang menyebabkan polarisasi pada suatu molekul senyawa?

8. Tentukan apakah ikatan kovalen berikut bersifat non polar atau polar

a. CO2

b. HBr

9. Garam yang kita gunakan untuk memasak ternyata dapat menghantarkan listrik bila

dilarutkan dalam air.Mengapa ?

10. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal perak, emas, dan juga aluminium. Perak

digunakan untuk kerajinan dan industri penyepuhan, emas digunakan untuk perhiasan,

membuat medali dan mata uang, aluminium digunakan untuk peralatan rumah tangga. Ketiga

atom tersebut di alam belum dalam keadaan stabil, bagaimana cara atom tersebut untuk

memperoleh kestabilan

Page 104: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Lampiran 7

KUNCI JAWABAN DAN PENILAIAN TES SIKLUS I NO Langkah - Langkah Penyelesaian

Skor Nilai

1 Supaya stabil, semua unsur mempunyai kecenderungan membentuk ikatan

dengan unsur lain agar kulit terluarnya terisi penuh elektron (mempunyai

susunan elektron seperti gas mulia).

10

2 Cara unsur-unsur berikut dalam mencapai kestabilannya adalah:

a. 8O memiliki konfigurasi elektron ( 2.6 ). Gas mulia yang mempunyai

konfigurasi elektron terdekat adalah Ne ( 2.8 ). Jadi atom O akan menangkap

2 elektron untuk membentuk atom O2-

b. 15P memiliki konfigurasi elektron ( 2.8.5 ). Gas mulia yang memilki

konfigurasi terdekat adalah Ar ( 2.8.8 ). Jadi atom P akan menangkap 3

elektron untuk membentuk atom P3-

2 4 4

3 Cara terbentuknya ikatan ion dari pasangan dibawah ini adalah:

a. 19K dan 35Br

Konfigurasi elektronnya:

19K = 2.8.8.1

35Br = 2.8.18.7

Untuk mencapai konfigurasi oktet,K harus melepas 1 elektron. Sedangkan Br

menangkap 1 elektron. Atom K berubah menjadi ion K+ ,sedangkan atom Br

menjadi ion Br-

K ( 2.8.8.1 ) K+ ( 2.8.8 ) + e

Br (2.8.18.7 ) + e Br-( 2.8.18.8 )

Ion K+ dan ion Br- kemudian bergabung membentuk senyawa dengan rumus

KBr

b. 12Mg dan 8O

Konfigurasi elektronnya:

12Mg =2.8.2

8O = 2.6

2

4 4

Page 105: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Untuk mencapai konfigurasi oktet, Mg harus melepas 2 elektron. Sedangkan

O menangkap 2 elektron. Atom Mg berubah menjadi ion Mg2+,sedangkan

atom O menjadi ion O2-

4 Perbedaan ikatan kovalen koordinasi dengan ikatan kovalen adalah:

a. Ikatan kovalen koordinasi di mana pasangan elektron yang digunakan

bersama berasal dari salah satu atom.

b. Ikatan kovalen yaitu pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari

kedua atom.

2 4 4

5 Jenis ikatan kovalen yang ada pada molekul berikut adalah:

a. Cl2

Ikatan kovalen yang terjadi pada Cl2 adalah ikata kovalen tunggal. Cara

terbentuknya adalah:

b. H2SO4

Ikatan kovalen yang terjadi pada H2SO4 adalah ikatan kovalen koordinasi.

Cara terbentuknya adalah:

2 4 4

Cl Cl x x x x

x x x

x x

x x x x

Ikatan kovalen tunggal

Page 106: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

6 Yang menyebabkan polarisasi pada molekul suatu senyawa adalah apabila dua

atom yang mempunyai elektronegativitas sama bergabung, tiap-tiap atom

mempunyai kemampuan yang sama dalam menarik pasangan elektron pada

ikatan tersebut. Makin besar perbedaan keelektronegatifan atom-atom yang

berikatan makin besar juga sifat kepolarannya. Untuk mengetahui kepolaran dari

suatu molekul, dapat dilihat harga momen dipolnya

10

7 Ikatan kovalen berikut bersifat non polar atau polar

a. CO2 bersifat non polar karena pasangan ikatan antara C dan O digunakan

secara seimbang oleh kedua inti atom yang berikatan sehingga tidak terjadi

pengkutuban atau kepolaran muatan.

b. HBr bersifat polar karena pasangan ikatan antara H dan Br mempunyai

elektronegativitas yang berbeda, Br mempunyai elektronegativitas yang lebih

besar daripada hidrogen, sehingga pasangan elektron ikatan akan tertarik ke

arah Br.

2

4 4

8 Garam merupakan senyawa ion. Garam apabila dilarutkan dalam air dapat

menghantarkan listrik karena dalam keadaan demikian ion-ionnya dapat

bergerak bebas. Ion-ion yang bergerak membawa muatan listrik.

10

9 Sifat-sifat ikatan logam:

a. Logam merupakan konduktor yang baik karena elektron valensinya yang

2

4

x C x x x

Brxx x

xx

xxH

Polar

Page 107: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

mudah mengalir. Di dalam ikatan logam, terdapat elektron bebas yang dapat

membawa muatan listrik. Jika diberi suatu beda tegangan, maka elektron-

elektron ini akan bergerak dari kutub negatif ke kutub positif.

b. Logam dapat ditempa atau ditarik karena ketika logam dipukul atom-atom

logam lainnya hanya bergeser sedangkan ikatan diantaranya tidak terputus.

4

10 Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal perak dan emas. Kedua atom

tersebut di alam belum dalam keadaan stabil, cara atom tersebut untuk

memperoleh kestabilan adalah:

a. Perak (Ag) mempunyai nomor atom 47. Adapun konfigurasi elektronnya

adalah 2.8 .18. 8.8.2. Untuk mencapai kestabilan maka Ag melepaskan 2

elektron.

Ag Ag2+ + 2e (2.8.18.8.8.2) (2.8.18.8.8)

b. Emas (Au) mempunyai nomor atom 79. Adapun konfigurasi elektronnya

adalah 2.8.18. 32.8.8.3. untuk mencapai kestabilan maka Au melepaskan 3

elektron.

Au Au3+ + 3e (2.8.18.32.8.8.3) ( 2.8.18.32.8.8)

2

4 4

Page 108: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Lampiran 8

HASIL PENGAMATAN KINERJA GURU MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA FLASH MX

SIKLUS I

Tahap Aspek yang diamati 1 2 3 4 A Pendahuluan

1. Memberikan salam pembuka 2. Menjelaskan tujuan pembelajaran.yaitu tentang

Ikatan Kimia

3. Menjelaskan model pembelajaran kontekstual dengan menggunakan media flash Mx

B Kegiatan inti

1. Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 5 orang berdasarkan absensi

2. Menumbuhkan kerjasama antar anggota kelompok untuk bekerja secara berkelompok

3. Membimbing kinerja kelompok baik secara individu maupun klasikal secara proporsional

4. Dapat menjalankan program flash Mx dengan lancar dan baik

5. Membantu siswa yang mangalami kesulitan dalam melaksanakan presentasi.

6. Memantau kerja masing-masing kelompok √

7. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya kepada kelompok yang presentasi

8. Memotivasi siswa untuk mengaitkan materi dalam kehidupan sehari-hari

9. Menganalisis proses hasil diskusi dan hasil kerja tiap kelompok.

10. Memberikan umpan balik √ C Penutup 1. Membimbing siswa menyimpulkan materi. √

2. Mengarahkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya

3. Memberi salam penutup √ Jumlah 0 5 10 1

Kreteria Penilaian

1 = Kurang

2 = Cukup

Page 109: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

3 = Baik

4 = Baik Sekali

Keterangan Persentase penilaian :

86% - 100% =. Pembelajaran Sangat Baik

71% - 85% = Pembelajaran Baik

56% - 70% = Pembelajaran Cukup Baik

≤ 55 % = Pembelajaran Tidak baik

Skor penilaian :

Skor maksimal = 64

Skor yang dicapai = ( 0 x 1) + (2 x 5) + (3 x 10) + (4 x 1)

= 0 + 10 + 30 + 4

= 44

Prosentase = %1006444 x

= 68,7%

Kemampuan atau kinerja guru menerapkan model pembelajaran kontekstual dengan media flash

Mx dikatakan berhasil jika kemampuan guru dikategorikan baik atau sangat baik, dengan

demikian kinerja guru belum berhasil.

Pengamat

Isti’anah

Page 110: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Lampiran 9

HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA

SIKLUS I

No Kegiatan Siswa Skala Penilaian

1 2 3 4

1 Perhatian siswa terhadap penjelasan awal guru √

2 Kerjasama dalam kelompok √

3 Lancar dalam menjalankan program flash Mx tentang Ikatan Kimia √

4 Penyampaian materi pada saat presentasi didepan kelas √

5 Memberikan jawaban pertanyaan dari siwa pada saat presentasi √

6 Keaktifan dalam memberikan pertanyaan √

7 Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang √

8 Memberikan tanggapan jawaban dari kelompok presentasi √

9 Memberikan contoh materi dalam kehidupan sehari-hari √

10 Memperhatikan presentasi kelompok lain √ 11 Menarik simpulan dari hasil presentasi √

Jumlah skor 1 3 5 2 Kreteria Penilaian

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Baik Sekali

Keterangan Porsentase penilaian

86% - 100% =. Keaktifan siswa sangat Baik

71% - 85% = Keaktifan siswa Baik

56% - 70% = Keaktifan siswa Cukup Baik

≤ 55 % = Keaktifan siswa Tidak Baik

Page 111: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Kriteria penilaian:

Skor Maksimal = 44

Skor yang dicapai = (1 x 1) + (2 x 3) + (3 x 5) + (4 x 2)

= 1 + 6 + 15 + 8

= 30

Prosentase = %1004430 x

= 0,681 x 100%

= 68,1%

Pembelajaran dikatakan berhasil jika keaktifan siswa dikategorikan baik. Dengan prosentase

68,1% maka pembelajaran dikatakan belum berhasil.

Pengamat Isti’anah

Page 112: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Lampiran 10

HASIL EVALUASI SIKLUS II

No Nama Hasil Evaluasi Siklus II

Nilai Ketuntasan Belajar

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Tuntas Tuntas

1 Agus Nafe’ 10 8 8 4 10 10 10 6 10 8 84 √

2 Ahmad Nur Kolis 10 10 8 4 8 4 8 8 4 6 70 √

3 Ahmad Qodrianto 10 10 4 8 8 10 6 10 4 6 76 √

4 Ahmad Zammir R 10 10 10 8 4 8 4 6 10 4 74 √

5 Ahmad Zamroni 10 8 10 6 8 10 10 10 8 4 84 √

6 Ali Afyuddin S 10 10 10 8 6 10 8 8 8 10 88 √

7 Dhimas Immawan 8 8 10 4 10 6 4 10 8 2 70 √

8 Fery Mukti 10 10 10 8 10 6 8 8 10 8 88 √

9 Ihza Basna M 10 6 8 6 6 4 8 6 6 4 64 √

10 Ilhammudin Khaq 10 8 4 8 4 6 4 8 8 10 70 √

11 Iqbal Darwanto 10 10 10 6 8 10 4 8 10 8 84 √

12 M. Sutrisno 10 10 6 10 4 4 8 8 6 8 74 √

13 Maftuh Al Irsyadi 10 10 10 8 10 10 6 8 10 8 90 √

14 Moh. Haikal A.R 10 8 8 10 8 10 10 6 10 10 90 √

15 Moh. Syaiful A 10 8 8 8 8 8 4 8 8 10 80 √

16 Moh. Taufiq 10 8 6 4 4 6 8 8 4 4 62 √

17 Moh. Zulfikar 10 10 10 8 4 6 4 10 8 6 76 √

18 Moh. Fiqqri F. N 10 10 10 8 6 10 10 8 8 4 84 √

19 Moh. Ainun Nuha 10 10 8 8 6 4 8 4 8 6 72 √

20 Moh. Fatah Yasin 8 10 10 10 8 10 6 8 8 8 86 √

21 Moh. Ghozy N. N 10 10 10 8 4 8 6 4 10 10 80 √

22 Moh. Solihul U 10 8 10 4 10 8 4 6 8 8 76 √

23 Moh. Ulil Hidayat 8 8 6 4 8 2 4 8 2 6 56 √

24 Moh. Yasin 10 10 10 10 8 10 10 10 8 10 96 √

25 Nur Rohmad 10 6 6 8 10 6 4 2 2 2 56 √

26 Rizal Mazid 10 6 6 8 4 10 10 4 6 6 70 √

27 Rosyad Ulil Albab 10 10 8 8 6 8 8 8 10 10 86 √

28 Ulin Nuha 10 10 10 2 8 6 10 8 4 6 74 √

29 Widha Dama W.P 10 10 10 8 4 10 10 10 8 6 86 √

30 Yhosi Agustian 8 10 10 2 10 8 8 6 8 8 78 √ Jumlah 2324 4 26

Page 113: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Keterangan:

1. Nilai rata-rata

N

xx i∑=

= 4,7730

2324=

Keterangan :

x = rata-rata hasil tes

∑xi = jumlah nilai kelas

n = banyaknya siswa

2. Ketuntasan Belajar

a. Ketuntasan belajar individu

Siswa yang tuntas belajar = 26

Siwa yang tidak tuntas belajar = 4

b. Ketuntasan belajar klasikal = %100 X NBP =

= %1003026

×

= 86,6 %

Keterangan :

P = pencapaian prosentase

B = banyaknya siswa yang tuntas belajar

N = banyaknya siswa yang mengikuti tes

Dari ketuntasan belajar klasikal yang diperoleh sebesar 86,6% maka pembelajaran dikatakan

berhasil, sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 85%.

Page 114: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Lampiran 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus II

Nama Sekolah : MA Salafiyah Pati

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Kelas / Semester : X / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

Mamahami struktur atom, sifat periodik unsur dan ikatan kimia

B. Kompetensi Dasar

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,

dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk.

C. Indikator

Menjelaskan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara oktet dan duplet.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah menerima materi siswa dapat memahami tentang pembentukan suatu unsur untuk

mencapai kestabilannya dengan cara oktet dan duplet.

E. Materi Ajar

1. Ikatan Kimia

Kestabilan atom

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan kontekstual

G. Strategi Pembelajaran

1. Kegiatan awal

a. Apersepsi

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi ini.

c. Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya

mempelajari materi ini

Page 115: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

2. Kegiatan Inti

a. Memperkenalkan program flash mx pada siswa

b. Memberikan penjelasan tentang materi kestabilan atom dengan menggunakan

program flash Mx

c. Membagi kelas ke dalam kelompok belajar berdasarkan absensi kelas

d. Setiap kelompok melakukan diskusi dari materi yang telah disampaikan

e. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mengajukan pertanyaan

f. Membahas secara bersama-sama dari setiap pertanyaan yang diajukan tadi.

g. Setiap kelompok berlatih menentukan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari

yang berhubungan dengan kestabilan atom. Contohnya berlatih bagaimana suatu

unsur yang ada di sekitar kita seperti emas, perak, besi, dan lainnya, bisa mencapai

kestabilan seperti gas mulia.

3. Kegiatan akhir

a. Refleksi

b. Mengarahkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya

c. Memberikan informasi ke siswa untuk mempersiapkan bahan yang akan didiskusikan

selanjutnya.

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Sumber : Buku kimia..

2. Alat

a. LCD proyektor

b. Laptop

I. Uraian materi

1. Diantara atom-atom di alam hanya atom gas mulia yang stabil

2. Pada dasarnya elektron mempunyai sifat yang sama, maka dapat disimpulkan bahwa

kestabilan suatu atom ditentukan oleh konfigurasi elektron atom tersebut

3. Kemampuan suatu atom untuk membentuk ikatan dengan atom lain terutama ditentukan

oleh konfigurasi elektron terluarnya disebut elektron valensi

4. G. N Lewis dan W.Kosel mengaitkan kestabilan gas mulia dengan konfigurasi

elektronnya. Gas mulia mempunyai konfigurasi penuh yaitu : konfigurasi oktet

Page 116: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

(mempunyai 8 elektron pada kulit terluar) kecuali helium dengan konfigurasi duplet (2

elektron pada kulit terluar)

J. Penilaian

1. Teknik : tes tulis

2. Bentuk instrumen : tes uraian.

3. Instrumen

1. Mengapa unsur gas mulia merupakan unsur yang paling stabil?

2. Bagaimana cara unsur-unsur berikut dalam mencapai kestabilan :

a. 11Na c. 4Be

b. 25Mn d. 20Ca

3. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal besi dan tembaga, diantara keduanya

mana yang lebih stabil?

4. Pedoman penilaian

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Praktikan

Edi Al Fitry S.Pd Isti‘anah

Page 117: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MA Salafiyah Pati

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Kelas / Semester : X / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

Mamahami struktur atom, sifat periodik unsur dan ikatan kimia

B. Kompetensi Dasar

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,

dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk.

C. Indikator

Menjelaskan pengertian ikatan ion.

Menjelaskan terbentuknya ikatan ion dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah menerima materi siswa dapat memahami tentang pengertian ikatan ion dan proses

pembentukan Ikatan Ion.

E. Materi Ajar

Ikatan Ion

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan kontekstual

G. Strategi Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Apersepsi

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi ini.

c. Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya

mempelajari materi ini.

Page 118: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

2. Kegiatan Inti

a. Memberikan tinjauan materi ke siswa

b. Melaksanakan diskusi kelompok belajar yang telah disepakati pada pertemuan

kemarin untuk dipresentasikan didepan kelas dengan menggunakan media flash

c. Melakukan tanya jawab materi yang telah dipresentasikan

d. Memberikan point pada setiap siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan

e. Memberikan contoh dari senyawa ikatan ion yang ada dalam kehidupan sehari-hari

untuk masing-masing kelompok belajar.

3. Kegiatan akhir

a. Refleksi

b. Mengarahkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya

c. Memberikan informasi ke siswa untuk mempersiapkan bahan yang akan didiskusikan

selanjutnya.

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Sumber : Buku kimia..

2. Alat

a. LCD proyektor

b. Laptop

I. Uraian materi

1. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena adanya perpindahan elektron dari satu atom

ke atom yang lain.

2. Atom yang memiliki elektron valensi (elektron terluar) 1,2,3 atau 3 cenderung

melepaskan elektron

3. Atom yang memiliki elektron valensi (elektron terluar) 4,5,6 atau 7 cenderung

menangkap elektron.

4. Ikatan ion terjadi antara unsur-unsur logam (golongan IA dan IIA) dengan unsur-unsur

nonlogam(golongan VIIA dan VIA).

5. Sifat fisis senyawa ion adalah pada suhu ruang berupa padatan, titik leleh dan titik didih

tinggi, keras tetapi rapuh, larut dalam air tapi tidak larut dalam pelarut organik.

Page 119: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

J. Penilaian

1. Teknik : tes tulis

2. Bentuk instrumen : tes uraian.

3. Instrumen

1. Apa yang dimaksud dengan ikatan ion?

2. Bagaimanakah terbentuknya ikatan ion antara 19K dan 16S

3. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal garam,yang biasanya kita gunakan untuk

memasak. Garam rumus kimianya NaCl,termasuk ikatan ion. Bagaimana

terbentuknya ikatan ion tersebut?

4. Pedoman penilaian

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Praktikan

Edi Al Fitry S.Pd Isti’anah

Page 120: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MA Salafiyah Pati

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Kelas / Semester : X / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

Mamahami struktur atom, sifat periodik unsur dan ikatan kimia

B. Kompetensi Dasar

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,

dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk.

C. Indikator

1. Menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen tunggal

2. Menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen rangkap dua

3. Menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen rangkap tiga

4. Menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen koordinasi

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah menerima materi siswa dapat memahami tentang proses pembentukan Ikatan kovalen

tunggal, kovalen rangkap dua, kovalen rangkap tiga, kovalen koordinasi beserta contohnya.

E. Materi Ajar

1. Ikatan Kovalen

2. Ikatan Kovalen Tunggal

3. Ikatan Kovalen Rangkap Dua

4. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga

5. Ikatan Kovalen Koordinasi

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan kontekstual

Page 121: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

G. Strategi Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Apersepsi

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi ini.

c. Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya

mempelajari materi ini

2. Kegiatan Inti:

a. Memberikan tinjauan materi ke siswa

b. Melaksanakan diskusi kelompok belajar yang telah disepakati pada pertemuan

kemarin untuk dipresentasikan didepan kelas dengan menggunakan media flash

c. Melakukan tanya jawab materi yang telah dipresentasikan

d. Memberikan point pada setiap siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan

e. Memberikan contoh dari senyawa ikatan kovalen yang ada dalam kehidupan sehari-

hari untuk masing-masing kelompok belajar.

3. Kegiatan akhir

a. Refleksi

b. Mengarahkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya

c. Memberikan informasi ke siswa untuk mempersiapkan bahan yang akan didiskusikan

selanjutnya.

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Sumber : Buku kimia..

2. Alat

a. LCD proyektor

b. Laptop

I. Uraian materi

1. Ikatan kovalen adalah ikatan antara dua buah atom atau lebih yang didasarkan pada

pemakaian elektron valensi secara bersama-sama.

2. Ikatan kovalen dapat terjadi jika atom-atom yang bergabung menggunakan sepasang

elektron secara bersama-sama. Hal ini bertujuan supaya susunan elektronnya mengikuti

aturan oktet dan duplet.

Page 122: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

3. Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan bersama

satu pasang elektron . Contoh ikatan dalam molekul H2

4. Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan

bersama dua pasang elektron. Contoh ikatan dalam molekul O2

5. Ikatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan

bersama tiga pasang elektron. Contoh ikatan dalam molekul N2

6. Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang

digunakan bersama berasal dari salah satu atom. Contoh ikatan dalam molekul HNO3

7. Sifat senyawa kovalen antara lain: berupa zat cair dan zat padat lunak, titik leleh dan titik

didih rendah, lunak dan tidak rapuh, tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut

organik.

J. Penilaian

1. Teknik : tes tulis

2. Bentuk instrumen : tes uraian.

3. Instrumen

1. Ada berapa ikatan kovalen? Beri contoh masing-masing?

2. Jelaskan jenis ikatan kovalen apa yang terjadi pada molekul dibawah ini

a. SO2

b. F2

3. Kebanyakan zat kimia di alam mempunyai ikatan kovalen,contohnya gas

karbondioksida (CO2). Tunjukkan ikatan kovalen apa yang terjadi?

4. Pedoman penilaian

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Praktikan

Edi Al Fitry S.Pd Isti‘anah

Page 123: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MA Salafiyah Pati

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Kelas / Semester : X / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

Mamahami struktur atom, sifat periodik unsur dan ikatan kimia

B. Kompetensi Dasar

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,

dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk.

C. Indikator

1. Menjelaskan pengertian ikatan kovalen polar dan nonpolar

2. Menjelaskan terbentuknya ikatan kovalen polar dan nonpolar serta contoh dalam

kehidupan sehari-hari.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah menerima materi siswa dapat memahami tentang ikatan kovalen polar dan nonpolar

E. Materi Ajar

Ikatan kovalen polar dan nonpolar

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan kontekstual

G. Strategi Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Apersepsi

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi ini.

c. Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya

mempelajari materi ini.

Page 124: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

2. Kegiatan Inti

a. Memberikan tinjauan materi ke siswa

b. Melaksanakan diskusi kelompok belajar yang telah disepakati pada pertemuan

kemarin untuk dipresentasikan didepan kelas dengan menggunakan media flash

c. Melakukan tanya jawab materi yang telah dipresentasikan

d. Memberikan point pada setiap siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan

e. Memberikan contoh dari senyawa ikatan polar dan nonpolar yang ada dalam

kehidupan sehari-hari untuk masing-masing kelompok belajar.

3. Kegiatan akhir

a. Refleksi

b. Mengarahkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya

c. Memberikan informasi ke siswa untuk mempersiapkan bahan yang akan didiskusikan

selanjutnya.

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Sumber : Buku kimia..

2. Alat

a. LCD proyektor

b. Laptop

I. Uraian materi

1. Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen antara atom-atom,namun pasangan elktron

yang dipakai bersama lebih dekat ke salah satu atom yang mempunyai skala

keelektronegatifan lebih besar. Ikatan kovalen polar terjadi bila dua atom yang berikatan

mempunyai beda keelektronegatifan

2. Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen antara atom-atom namun pasangan

elektron berada pada jarak yang sama dari dua atom yang saling berikatan. Ikatan

kovalen nonpolar terjadi bila atom-atom yang berikatan tidak mempunyai selisih skala

keelektronegatifan.

J. Penilaian

1. Teknik : tes tulis

2. Bentuk instrumen : tes uraian.

3. Instrumen

Page 125: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

1. Apa yang dimaksud ikatan kovalen polar dan nonpolar ?

2. Kepolaran molekul dapat diketahui apabila molekul tersebut dikenakan medan

listrik. Contohnya, apabila sisir plastik diusapkan berkali-kali ke kain wol agar

diperoleh suatu medan listrik. Kemudian sisir diletakkan dekat dengan aliran air.

Air tersebut dibelokkan oleh medan litrik. Mengapa demikian?

4. Pedoman penilaian

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Praktikan

Edi Al Fitri S.Pd Isti’anah

Page 126: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MA Salafiyah Pati

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Kelas / Semester : X / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

Mamahami struktur atom, sifat periodik unsur dan ikatan kimia

B. Kompetensi Dasar

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,

dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk.

C. Indikator

1. Menjelaskan pengertian ikatan logam

2. Menjelaskan terbentuknya ikatan logam.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah menerima materi siswa dapat memahami tentang ikatan logam.

E. Materi Ajar

Ikatan logam

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan kontekstual

G. Strategi Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Apersepsi

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi ini.

c. Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya

mempelajari materi ini

2. Kegiatan Inti

a. Memberikan tinjauan materi ke siswa

Page 127: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

b. Melaksanakan diskusi kelompok belajar yang telah disepakati pada pertemuan

kemarin untuk dipresentasikan didepan kelas dengan menggunakan media flash

c. Melakukan tanya jawab materi yang telah dipresentasikan

d. Memberikan point pada setiap siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan

e. Memberikan contoh dari senyawa ikatan logam yang ada dalam kehidupan sehari-

hari untuk masing-masing kelompok belajar.

3. Kegiatan akhir

a. Refleksi

b. Mengarahkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Sumber : Buku kimia..

2. Alat

a. LCD proyektor

b. Laptop

I. Uraian materi

1. Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentukakibat penggunaan bersama elektro-

elektron oleh atom-atom logam.

2. Kekuatan ikatan logam ditentukan oleh besarnya gaya tarik-menarik antara ion-ion positif

dan elektron-elektron bebas.

3. Logam mempunyai beberapa sifat yang unik, antara lain mengkilat, dapat menghantarkan

arus listrik, mudah ditempa dan dapat diulur menjadi kawat.

J. Penilaian

1. Teknik : tes tulis

2. Bentuk instrumen : tes uraian.

3. Instrumen

1. Apa yang dimaksud ikatan logam ?

2. Mengapa atom-atom logam membentuk ikatan logam dan bukan ikatan ion atau

ikatan kovalen?

3. Magnesium adalah logam di alam cenderung berada sebagai senyawanya. Apa jenis

ikatan kimia pada logam magnesium? Jelaskan!

Page 128: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

4. Pedoman penilaian

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Praktikan

Edi Al Fitry S.Pd Isti‘anah

Page 129: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Lampiran 12

KISI - KISI SOAL SIKLUS II

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Kelas / Semester : X/1

Alokasi Waktu : 40 menit

Jenis Tes : Uraian

Standa

r kompetensi

Kompetensi Dasar

Kls/smstr

Materi Indikator Jenjang

Soal

Memahami struktur atom, sifat periodik unsur dan ikatan kimia

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk.

X/1 -Kestabilan atom - Ikatan ion -Ikatan kovalen -Kepolaran senyawa kovalen -ikatan logam

a.Siswa dapat menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya

b.Siswa dapat menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion

c.Siswa dapat menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen

d.Siswa dapat menjelaskan senyawa yang termasuk polar dan non polar

e.Siswa dapat menyelesaikan persoalan dikehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan ikatan kimia.

C2 C2 C2 C1 C4

C1 C2 C2 C2

C3

1. Mengapa unsur gas mulia merupakan unsur-unsur yang paling stabil?

2. Bagaimana cara unsur-unsur berikut dalam mencapai kestabilan a. 33As b. 21Sc

3. Tentukan bagaimana cara terbentuknya ikatan ion dari pasangan dibawah ini a. 13Al dan 9F b. 20Ca dan 17Cl

4. Sebutkan syarat-syarat terjadinya ikatan kovalen? 5. Tentukan ikatan kovalen apa yang terjadi pada

molekul berikut: a. C2H2 b. CH3NO2

6. Apa perbedaan antara ikatan kovalen polar atau non polar?

7. Tentukan apakah molekul berikut bersifat polar atau non polar a. F2 b. NH3

8. Dengan mengacu pada ikatan logam, jelaskan sifat-sifat logam berikut: a. Mempunyai permukaan mengkilap b. Berupa padatan pada suhu ruang

9. Parfum, bensin, alkohol, cuka, adalah benda yang sering kita jumpai. Benda-benda tersebut merupakan senyawa kovalen dilihat dari sifat senyawanya. Mengapa?

10. Kebanyakan zat kimia di alam mempunyai ikatan kovalen. Contohnya air yang kita minum, gas oksigen yang kita hirup. Bagaimanakah terbentuknya ikatan kovalen tersebut?

Page 130: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Lampiran 13

SOAL ULANGAN HARIAN

SIKLUS II Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Kelas / Semester : X/1

Alokasi Waktu : 40 menit

Jenis Tes : Uraian

Jawablah pertanyaan ini dengan benar pada lembar jawab!

1. Mengapa unsur gas mulia merupakan unsur-unsur yang paling stabil?

2. Bagaimana cara unsur-unsur berikut dalam mencapai kestabilan

a. 33As

b. 21Sc

3. Tentukan bagaimana cara terbentuknya ikatan ion dari pasangan dibawah ini

a. 13Al dan 9F

b. 20Ca dan 17Cl

4. Sebutkan syarat-syarat terjadinya ikatan kovalen?

5. Tentukan ikatan kovalen apa yang terjadi pada molekul berikut:

a. C2H2

b. CH3NO2

6. Apa perbedaan antara ikatan kovalen polar atau non polar?

7. Tentukan apakah molekul berikut bersifat polar atau ikatan kovalen non polar

a. F2

b. NH3

8. Dengan mengacu pada ikatan logam, jelaskan sifat-sifat logam berikut:

a. Mempunyai permukaan mengkilap

b. Berupa padatan pada suhu ruang

9. Parfum, bensin, alkohol, cuka, adalah benda yang sering kita jumpai. Benda-benda tersebut

merupakan senyawa kovalen bila dilihat dari sifat senyawanya. Mengapa?

10. Kebanyakan zat kimia di alam mempunyai ikatan kovalen. Contohnya air yang kita minum,

gas oksigen yang kita hirup. Bagaimanakah terbentuknya ikatan kovalen tersebut

Page 131: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Lampiran 14

KUNCI JAWABAN DAN PENILAIAN TES SIKLUS II

No Langkah - Langkah Penyelesaian Skor

Nilai1 Unsur gas mulia terdiri dari helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon.

Unsur- unsur tersebut merupakan unsur-unsur stabil karena pada kulit

terluarnya sudah terisi penuh oleh elektron. Oleh karena itu, unsur-unsur

gas mulia sukar bereaksi dengan unsur lain, dan umumnya terdapat di alam

dalam keadaan bebas sebagai molekul monoatomik (beratom satu).

10

2 Cara unsur-unsur berikut dalam mencapai kestabilan adalah:

a. 33As memiliki konfigurasi elektron ( 2.8.18.5 ). Gas mulia yang

mempunyai konfigurasi elektron terdekat adalah Kr ( 2.8.18.8). Jadi

atom As akan menangkap 3 elektron untuk membentuk atom As3-

b. 21Sc memiliki konfigurasi elektron ( 2.8.8.3 ). Gas mulia yang

mempunyai konfigurasi elektron terdekat adalah Ar ( 2.8.8). Jadi atom

Sc akan melepas 3 elektron untuk membentuk atom Sc3+

2

4

4 3 Cara terbentuknya ikatan ion dari pasangan dibawah ini:

a. 13Al dan 9F

Konfigurasi elektronnya:

13Al = 2.8.3

9F = 2.7

Al melepas 3 elektron membentuk ion Al3+,sedangkan F menyerap 1

elektron membentuk ion F-

Al ( 2.8.3 ) Al3+ ( 2.8 ) + 3e

F ( 2.7 ) + e F- ( 2.8 )

Ion Al3+ dan ion F- membentuk senyawa dengan rumus empiris AlF3

b. 20Ca dan 17Cl

Konfigurasi elektronnya:

20Ca =2.8.8.2

17Cl = 2.8.7

Ca melepas 2 elektron membentuk ion Ca2+,sedangkan Cl menyerap 1

2 4 4

Page 132: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

elektron membentuk ion Cl-

Ca ( 2.8.8.2 ) Ca2+ ( 2.8.8 ) + 2e

Cl ( 2.8.7 ) + e Cl- ( 2.8.8 )

4 Syarat –syarat terjadinya ikatan kovalen adalah:

a. Hanya elektron valensi saja yang terlibat

b. Penggabungan elektron menjadikan setiap atom untuk mencapai

kestabilan

c. Maksimum tiga pasangan elektron yang boleh bergabung.

d. Ikatan ini terjadi antara unsur nonlogam dengan nonlogam yang sama-

sama ingin menangkap elektron

2 8

5 Ikatan kovalen yang terjadi pada molekul berikut:

a . Ikatan yang terjadi pada C2H2 adalah ikatan kovalen rangkap 3 karena

adanya penggunaan bersama tiga pasang elektron.

b. Ikatan yang terjadi pada CH3NO2 adalah ikatan kovalen rangkap dua

karena digunakan bersama dua pasang elektron. Ikatan kovalen

koordinasi karena adanya pasangan elektron yang digunakan bersama

berasal dari salah satu atom. Ikatan kovalen tunggal karena digunakan

bersama satu pasang elektron.

2 4 4

xxx

x

xxC xH C H x H C H C

Ikatan kovalen rangkap 3

Page 133: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Ikatan kovalen rangkap dua

Ikatan kovalen tunggal

6 Perbedaan antara antara ikatan kovalen polar dan nonpolar adalah:

Nonpolar

a. Perbedaan keelektronegatifan sangat kecil

b. Molekul simetris

c. Atom pusat tidak punya PEB

d. Tidak terjadi polarisasi

e. Tidak dibelokkan medan listrik

Polar

a. Perbedaan keelektronegatifan

b. Molekul asimetris

c. Atom pusat punya PEB

d. Terjadi polarisasi

e. Dibelokkan medan listrik

2 4 4

7 Molekul berikut bersifat polar atau ikatan kovalen nonpolar

a. F2 bersifat nonpolar karena pasangan ikatan unsur F digunakan secara

seimbang oleh kedua inti atom yang berikatan sehingga tidak terjadi

pengkutuban atau kepolaran muatan.

2 4

x

CH x

H√ N√

√ √

Ikatan kovalen koordinasi

Page 134: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

b. NH3 bersifat polar karena atom yang berada di tengah molekul (atom

pusat) mempunyai pasangan elektron bebas sehingga pasangan elektron

berikatan akan tertarik ke salah satu atom.

4

8 Sifat-sifat ikatan logam:

a. Atom-atom logam bergabung oleh ikatan logam yang sangat kuat

membentuk struktur kristal yang rapat. Hal ini menyebabkan atom-

atom tidak memiliki kebebasan bergerak seperti halnya pada zat cair.

b. Di dalam elektron logam, terdapat elektron-elektron bebas. Sewaktu

cahaya putih jatuh pada permukaan logam, maka elektron-elektron

bebas akan menyerap energi cahaya tersebut. Elektron-elektron akan

melepas kembali energi tersebut dalam bentuk radiasi elektromagnetik

dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi cahaya awal. Oleh

karena frekuensinya sama, maka kita melihatnya sebagai cahaya yang

datang. Pantulan tersebut membuat permukaan logam mengkilap.

2 4 4

9 Zat mudah menguap disebut volatil. Zat yang volatil adalah senyawa

kovalen dengan titik didih rendah, sehingga pada suhu kamar sudah

cukup banyak yang menguap. Menguap adalah perubahan padatan atau

cairan berubah menjadi uap. Tidak ada senyawa ionik yang volatil.

10

10 Kebanyakan zat kimia di alam mempunyai ikatan kovalen. Contohnya air

yang kita minum, gas oksigen yang kita hirup. Terbentuknya ikatan

kovalen tersebut adalah:

2

F x x

x x xx

Fx x

xxx x

xx

Non polar

Nx

H

xxH

xx H

Page 135: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

a. Air merupakan kebutuhan kita sehari-hari. Rumus kimia air H2O,

termasuk ikatan kovalen tunggal. Adapun proses terbentuknya adalah:

b. Ikatan yang terjadi pada O2 adalah ikatan kovalen rangkap 2. Adapun

proses terbentuknya adalah:

4

4

xH

x

x

x

x

x 2H +

x

x x x x H x

x x

x H H - H - H - O -

x xxx

x xx x

x xxx

Ikatan kovalen rangkap dua

Page 136: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Lampiran 15

HASIL PENGAMATAN KINERJA GURU MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA FLASH MX

SIKLUS II

Tahap Aspek yang diamati 1 2 3 4 A Pendahuluan

1. Memberikan salam pembuka 2. Menjelaskan tujuan pembelajaran.yaitu tentang

Ikatan Kimia

3. Menjelaskan model pembelajaran dengan menggunakan media flash Mx

B Kegiatan inti

1. Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 5 orang berdasarkan absensi

2. Menumbuhkan kerjasama antar anggota kelompok untuk bekerja secara berkelompok

3. Membimbing kinerja kelompok baik secara individu maupun klasikal secara proporsional

4. Dapat menjalankan program flash Mx dengan lancar dan baik

5. Membantu siswa yang mangalami kesulitan dalam melaksanakan presentasi.

6. Memantau kerja masing-masing kelompok √

7. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya kepada kelompok yang presentasi

8. Memotivasi siswa untuk mengaitkan materi dalam kehidupan sehari-hari

9. Menganalisis proses hasil diskusi dan hasil kerja tiap kelompok.

10. Memberikan umpan balik √ C Penutup 1. Membimbing siswa menyimpulkan materi. √

2. Mengarahkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya

3. Memberi salam penutup √ Jumlah 0 2 7 7

Page 137: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Kreteria Penilaian

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Baik Sekali

Keterangan Persentase penilaian :

86% - 100% =. Pembelajaran Sangat Baik

71% - 85% = Pembelajaran Baik

56% - 70% = Pembelajaran Cukup Baik

≤ 55 % = Pembelajaran Tidak baik

Skor penilaian :

Skor maksimal = 64

Skor yang dicapai = (0 x 1) + (2 x 2) + (3 x 7) + (4 x 7)

= 0 + 4 + 21 + 28

= 53

Prosentase = %1006453 x

= 82,8 %

Kemampuan atau kinerja guru menerapkan model pembelajaran kontekstual dengan media flash

Mx dikatakan berhasil jika kemampuan guru dikategorikan baik atau sangat baik, dengan

demikian kinerja guru berhasil.

Pengamat

Isti’anah

Page 138: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Lampiran 16

HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA

SIKLUS II

No Kegiatan Siswa Skala Penilaian

1 2 3 4

1 Perhatian siswa terhadap penjelasan awal guru √

2 Kerjasama dalam kelompok √

3 Lancar dalam menjalankan program flash Mx tentang Ikatan Kimia √

4 Penyampaian materi pada saat presentasi didepan kelas √

5 Memberikan jawaban pertanyaan dari siwa pada saat presentasi √

6 Keaktifan dalam memberikan pertanyaan √

7 Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang √

8 Memberikan tanggapan jawaban dari kelompok presentasi √

9 Memberikan contoh materi dalam kehidupan sehari-hari √

10 Memperhatikan presentasi kelompok lain √ 11 Menarik simpulan dari hasil presentasi √

Jumlah skor 0 1 7 3 Kreteria Penilaian

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Baik Sekali

Keterangan Porsentase penilaian

86% - 100% =. Keaktifan siswa sangat Baik

71% - 85% = Keaktifan siswa Baik

56% - 70% = Keaktifan siswa Cukup Baik

≤ 55 % = Keaktifan siswa Tidak Baik

Page 139: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

Kriteria penilaian:

Skor Maksimal = 44

Skor yang dicapai = (1 x 0) + (2 x 1) + (3 x 7) + (4 x 3)

= 1 + 2 + 21 + 12

= 37

Prosentase = %1004437 x

= 0,84 x 100%

= 84%

Pembelajaran dikatakan berhasil jika keaktifan siswa dikategorikan baik. Dengan prosentase 84

% maka pembelajaran dikatakan berhasil.

Pengamat Isti’anah

Page 140: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · Semester Gasal MA Salafiyah Pati ... komputer progam flash Mx yang didesain

LAMPIRAN-LAMPIRAN

No Lampiran Judul Lampiran

1 Lampiran 1 Daftar nama siswa kelas X A Salafiyah Pati Tahun Ajaran 2009/2010

2 Lampiran 2 Daftar Kelompok Belajar 3 Lampiran 3 Hasil Evaluasi Siklus I 4 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 5 Lampiran 5 Kisi – Kisi Soal Siklus I 6 Lampiran 6 Soal Ulangan Harian Siklus I 7 Lampiran 7 Kunci Jawaban dan Penilaian Tes Siklus I 8 Lampiran 8 Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus I 9 Lampiran 9 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus I 10 Lampiran 10 Hasil Evaluasi Siklus II 11 Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 12 Lampiran 12 Kisi – Kisi Soal Siklus II 13 Lampiran 13 Soal Ulangan Harian Siklus II 14 Lampiran 14 Kunci Jawaban dan Penilaian Tes Siklus II 15 Lampiran 15 Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus II 16 Lampiran 16 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus II