pengakuan pendapatan pada perusahaan jasa konstruksi ...€¦ · ( studi kasus pada pt rante...
TRANSCRIPT
1
PENGAKUAN PENDAPATAN
PADA
PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI
( Studi Kasus Pada PT Rante Mutiara Insani )
1. PENDAHULUAN
Perusahaan konstruksi adalah orang atau badan usaha yang menerima
pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya
yang ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan dan syarat – syarat
yang ditetapkan. Menurut UU Republik Indonesia nomor 18 tahun 1999 tentang
Jasa Konstruksi, kontraktor ( penyedia jasa konstruksi ) dapat berupa perusahaan
perseorangan yang berbadan hukum atau sebuah badan hukum yang bergerak
dalam bidang pelaksanaan pekerjaan.
Berkembangnya industri batubara di Indonesia di dorong oleh masifnya
perkembangan industri batubara dan kebutuhan tenaga listrik dengan
mengandalkan batubara sebagai sumber energinya. Perusahaan kontraktor dipakai
oleh para pemegang konsesi karena mereka memiliki pengalaman dan peralatan
penambangan. Selain pengalaman mengoperasikan alat berat dalam skala besar,
akses ke peralatan berat yang tidak dimiliki pemegang konsesi juga menjadi
pendorong mereka menggunakan pihak ketiga.
Menurut Indonesian Commercial Newsletter terbitan Oktober 2010,
perkembangan pertambangan batubara di Indonesia tidak terlepas dari peran
indusri kontraktor batubara karena produksi batubara para produsen besar di
Indonesia umumnya dikerjakan oleh perusahaan kontraktor batubara. Produksi
para produsen batubara yang juga menggunakan jasa kontraktor tersebut sekitar
70 persen dari total produksi batubara nasional pada tahun 2009. Para produsen
memilih untuk menggunakan kontraktor penambangan guna mencapai tingkat
efisiensi yang lebih tinggi. Seperti diketahui, penambangan batubara
dikembangkan dengan metode open pit atau lahan terbuka, sehingga
membutuhkan banyak peralatan berat seperti excavator, dump truck, bulldozer,
loader, dan grader serta sumber daya manusia yang membutuhkan investasi yang
2
cukup mahal. Cara ini dipandang lebih efektif daripada teknologi bawah tanah
(tunnel) seperti yang dilakukan oleh Cina dan Kuba.
Saat ini terdapat 116 perusahaan kontraktor jasa pertambangan di Indonesia.
Perusahaan-perusahaan ini melayani 60 produsen batubara. Beberapa pemain
utama kontraktor jasa pertambangan di Indonesia adalah PT. Darma Henwa, Tbk,
PT. Pamapersada Nusantara, PT. Thiess Contractors Indonesia, dan PT. Bukit
Makmur Utama Mandiri. Kontraktor terbesar adalah PT Pamapersada Nusantara,
anak usaha PT United Tractors Tbk, dengan pangsa pasar 33 persen. Kontraktor
pertambangan batu bara terbesar kedua nasional memiliki pangsa pasar sebesar 19
persen yakni PT. Bukit Makmur Utama Mandiri. Thiess ada di peringkat ketiga
dengan pangsa pasar sebesar 12 persen.
Pada perusahaan konstruksi, terdapat hal yang spesifik dalam menentukan
waktu dari pendapatan, yaitu titik dimana pendapatan harus diakui dan dilaporkan.
Pada umumnya pendapatan diakui pada saat pekerjaan selesai. Namun menurut
standar akuntansi keuangan, perusahaan konstruksi dimungkinkan untuk
mengakui pendapatan selama berlangsungnya produksi sesuai dengan tahap
kemajuan dalam penyelesaian kontrak. Sehubungan dengan adanya perbedaan
waktu dimana pendapatan harus diakui dan dilaporkan, maka timbul dua metode
pengakuan pendapatan pada perusahaan konstruksi, yaitu metode kontrak selesai
dan metode persentase penyelesaian. Apabila perusahaan menggunakan metode
kontrak selesai, maka pendapatan diakui pada saat pekerjaan telah selesai.
Sedangkan jika perusahaan menggunakan metode persentase penyelesaian, maka
pendapatan dapat ditaksir pada saat proses produksi berlangsung.
PSAK No. 34 tahun 2010 tentang akuntansi kontrak konstruksi
menggambarkan perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan
dengan kontrak konstruksi, tanggal saat aktivitas kontrak mulai dilakukan dan
tanggal saat aktifitas tersebut diselesaikan biasanya jatuh di tanggal yang
berlainan. Oleh karena itu persoalan utama dalam akuntansi kontrak konstruksi
adalah alokasi pendapatan kontrak dan biaya kontrak pada periode dimana
pekerjaan konstruksi tersebut dilaksanakan.
3
PT. Rante Mutiara Insani (RMI) adalah perusahaan kontraktor yang berdiri
sejak tahun 1996 dan bergerak di bidang konstruksi umum, terkhusus pada
kontraktor jasa pertambangan batubara dan kegiatan pendukung jasa
pertambangan. Cakupan kegiatan yang dilakukan oleh PT. Rante Mutiara Insani
meliputi penggalian (mining), pengangkutan (loading), konstruksi (construction)
dan penyewaan alat – alat berat yang berhubungan dengan aktivitas penambangan.
Dalam pengakuan pendapatannya, PT Rante Mutiara Insani menggunakan metode
presentase penyelesaian dimana setiap pekerjaan yang telah selesai dikerjakan
dihitung berdasarkan hasil yang dicapai dan diakui sebagai pendapatan sesuai
dengan periode pekerjaannya.
Untuk mengetahui secara mendalam mengenai penerapan metode presentase
penyelesaian yang diterapkan pada perusahaan konstruksi, maka diperlukan
penelusuran yang lebih mendalam. Penelusuran tersebut menyangkut bagaimana
pendapatan itu diakui, siapa yang berhak menentukan pendapatan itu dapat diakui,
kapan pendapatan dapat diakui, dan dokumen – dokumen apa saja yang
diperlukan untuk mengakui pendapatan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, fokus
dalam penelitian ini terkait dengan pengakuan pendapatan untuk perusahaan
konstruksi.
Hasil kegiatan magang diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan mengenai bagaimana penerapan metode pengakuan pendapatan,
terkhusus pada metode presentase penyelesaian pada perusahaan konstruksi.
Pemagang juga diharapkan mengetahui tidak hanya secara teori saja, melainkan
secara praktek nyata seperti yang dilakukan oleh perusahaan konstruksi. Dengan
dilakukannya kerja praktek magang ini, diharapkan hasil penelitian dapat
digunakan sebagai laporan dan dokumentasi tertulis bagi PT. Rante Mutiara
Insani.
4
2. LANDASAN TEORITIS
2.1 Kontrak Konstruksi
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.34 paragraf 3
(IAI,2010) definisi kontrak konstruksi dinyatakan sebagai suatu kontrak yang
dinegosiasikan secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi
aset yang berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal
rancangan, teknologi dan fungsi atau tujuan atau penggunaan pokok.
Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005 menyebutkan, kontrak konstruksi
adalah perikatan yang dilakukan secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau
suatu kombinasi yang berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung
dalam hal rancangan, teknologi, dan fungsi atau tujuan atau penggunaan utama.
2.2 Pendapatan Kontrak
PSAK No.34 paragraf 11 (IAI,2010) menyatakan bahwa pendapatan
kontrak terdiri dari:
a. Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak; dan
b. Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif:
i) Sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan; dan
ii) Dapat diukur secara andal.
2.3 Pengakuan Pendapatan
Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi kedalam sistem
akuntansi sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam statement keuangan.
Pengertian atau definisi pendapatan harus dipisahkan dengan pengakuan
pendapatan bahkan pengertian pendapatan sebenarnya juga harus dipisahkan
dengan pengukuran pendapatan. Dengan demikian, suatu jumlah yang memenuhi
definisi pendapatan tidak dengan sendirinya jumlah tersebut diakui (dicatat secara
resmi) sebagai pendapatan (Suwardjono, 2005).
Kieso dan Weygandt (2010 : 933) menetapkan prinsip – prinsip pengakuan
pendapatan, bahwa pendapatan diakui pada saat :
5
1. Direalisasi atau dapat direalisasi, dan
2. Diperoleh
Pendapatan direalisasi bila barang-barang dan jasa-jasa dipertukarkan untuk
kas atau klaim atas kas (piutang). Pendapatan dapat direalisasi bila aktiva yang
diterima segera dapat dikonversikan pada jumlah kas atau klaim atas kas yang
diketahui. Pendapatan dihasilkan bila kesatuan itu sebagian besar telah
menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan agar berhak atas manfaat yang
diberikan dari pendapatan, yakni bila proses mencari laba telah selesai atau
sebenarnya telah selesai.
2.4 Metode Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan.
Pengakuan ini biasanya untuk kontrak – kontrak pembangunan jangka
panjang. Ada dua metode :
1. Metode presentase penyelesaian.
Pengakuan pendapatan dan laba kotor diakui setiap periode,
berdasarkan tingkat kemajuan dalam menyelesaikan pembangunan
dalam bentuk presentase. Biaya pembangunan ditambah laba kotor
yang diperoleh diakumulasikan ke dalam perkiraan persediaan dan
kemajuan penagihan diakumulasikan dalam perkiraan lawan
persediaan.
2. Metode kontrak selesai
Pengakuan pendapatan dan laba kotor pada saat kontrak diselesaikan.
Biaya – biaya pembangunan diakumulasikan ke dalam perkiraan
persediaan dan kemajuan penagihan diakumulasikan dalam perkiraan
lawan persediaan.
6
Stice dkk (2004;587) mengungkapkan bahwa ada dua metode yang dapat
digunakan untuk menentukan tingkat presentase penyelesaian pada perusahaan
konstruksi. Dua metode tersebut adalah :
1. Ukuran Input (input measures)
Ukuran input dibuat dalam hubungannya dengan biaya usaha atau usaha
yang digunakan untuk suatu kontrak. Ukuran ini didasarkan pada
hubungan yang ditetapkan atau diasumsikan antara satu unit input
dengan produktivitas. Ukuran ini meliputi metode biaya ke biaya ( cost
to cost method ) yang banyak digunakan dalam beberapa variasi dari
metode upaya yang dikeluarkan ( efforts ecpended method).
2. Ukuran Output (output measures)
Ukuran output dibuat dalam hal hasil yang dicapai, termasuk dalam
kategori ini adalah metode-metode yang didasarkan pada unit yang
diproduksi, tahapan-tahapan kontrak yang dicapai, dan nilai tambah.
Misalnya jika sebuah kontrak tersebut menggunakan unit output, seperti
jumlah kilometer panjang jalan, maka ukuran penyelesaiannya adalah
rasio dari jumlah kilometer yang diselesaikan terhadap total kilometer
yang disebutkan dalam kontrak. Arsitek dan insinyur kadang-kadang
diminta untuk mengevaluasi pekerjaan dan mengestimasikan berapa
persentase penyelesaian dari suatu pekerjaan. Estimasi-estimasi ini pada
kenyataannya adalah ukuran output dan biasanya didasarkan pada
kemajuan fisik yang dibuat atas suatu kontrak.
7
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Magang
Objek kegiatan magang ini adalah :
1. Nama Instansi Tempat Magang : PT. Rante Mutiara Insani
2. Alamat Tempat Magang : Kantor cabang Jalan Duta I, Blok MM No.
1G Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat.
3. Kegiatan Usaha : Kontraktor Umum dan Jasa Penunjang
Pertambangan
4. Periode Waktu Magang : Mei – Juli 2012
5. Contact Person : Yugisworo – Human Resource and Legal
Manager – Phone : 081.150.430.2
RML. Arry Nugroho, SE, MM, CBA –
Finance and Commercial Manager –
Phone : 081.251.127.721
3.2 Realisasi Rencana Aktivitas Magang
Kegiatan magang dimulai pada hari senin tanggal 7 Mei 2012 dan berakhir
pada tanggal 31 Juli 2012. Kegiatan magang dilakukan di Financial and
Accounting Department Bekasi dan ditempatkan di bawah naungan Bapak Albert
selaku Finance Manager serta dibimbing secara langsung oleh Bapak Ary
Nugroho selaku Finance and Commercial Manager. Rencana aktivitas magang
pada umumnya dapat direalisasikan dengan baik, sesuai dengan yang sudah
dipersiapkan sebelumnya. Namun, untuk pelaksanaannya tidak sesuai dengan
waktu yang sudah direncanakan. Hal ini disebabkan karena adanya pertimbangan
lain mengenai waktu yang dialokasikan pada setiap rencana kegiatan yang akan
dilakukan. Selama melakukan kegiatan magang, terdapat beberapa rencana
kegiatan yang tidak dapat direalisasikan. Seperti:
8
1. Rekap pencatatan masing – masing proyek dan penyiapan lampiran
pendapatan / invoice. Hal ini disebabkan karena 2 kegiatan tersebut
dilakukan di kantor pusat ( Kalimantan Selatan ) dan kantor cabang
Bekasi hanya menerima dokumen yang dikirimkan dari kantor pusat.
2. Membuat laporan maupun catatan keuangan. Pemagang belum
mendapatkan kesempatan untuk membuat laporan maupun catatan
keuangan perusahaan selama melakukan magang. Karena pemagang
ditempatkan dibawah naungan manager finance sehingga tugas
pemagang hanya membantu pekerjaan yang dimungkinkan untuk
dilakukan.
Pengumpulan informasi dilakukan dengan melakukan wawancara dan
diskusi dengan beberapa pegawai yang ada di kantor tersebut. Pengumpulan
informasi juga dilakukan dengan melihat serta mendokumentasikan beberapa
dokumen perusahaan baik softcopy ataupun hardcopy yang terkait dengan
aktivitas bisnis perusahaan. Adapun informasi yang dikumpulkan berfokus pada
darimana sumber pendapatan, bagaimana cara perhitungannya, bagaimana
pendapatan itu diakui, dokumen apa saja yang digunakan, siapa yang berhak
untuk mengakui adanya pendapatan, dan hal lain yang berkaitan dengan
pengakuan pendapatan perusahaan.
Proporsi pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan sangat membantu
pemagang dalam melaksanakan kegiatan magangnya. Pihak manajemen
perusahaan memberi kesempatan khusus kepada pemagang untuk mengumpulkan
informasi terkait dengan kegiatan magang yang dilakukan, sehingga data dan
informasi yang dibutuhkan mudah diperoleh. Selama melaksanakan pekerjaan
yang diberikan oleh perusahaan, pemagang dimungkinkan bertanya kepada
beberapa staf perusahaan apabila ada hal yang dirasa kurang dimengerti sehingga
proses kegiatan magang berjalan dengan sangat baik. Pada akhir minggu sebelum
kegiatan magang berakhir, pemagang diberikan waktu untuk melakukan
bimbingan dengan pembimbing kegiatan magang yaitu bapak Ary Nugroho.
Bimbingan ini dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisir kesalahan data dan
9
informasi yang diperoleh selama melakukan kegiatan magang ataupun menambah
informasi yang dibutuhkan.
3.3 Rincian Aktivitas Magang
Rincian aktivitas yang dilakukan oleh pemagang selama melakukan magang
di PT. Rante Mutiara Insani disajikan secara rinci pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1 Rincian Aktivitas Magang
Waktu
Pelaksanaan Kegiatan Yang Dilakukan
Minggu ke-1 Berkenalan dengan setiap pegawai
Mempelajari struktur organisasi dan job description dari tiap bagian
Mengenal peraturan-peraturan serta kebiasaan yang ada di
perusahaan
Mempelajari dokumen – dokumen yang nantinya akan dikerjakan
dalam kegiatan magang
Membuat daftar pertanyaan berkaitan dengan topik pengakuan
pendapatan kepada salah satu pegawai perusahaan.
Membuat schedule kegiatan magang.
Melaksanakan setiap aktivitas dan tugas yang diberikan oleh
perusahaan.
Minggu ke-2
s/d Minggu
ke-4
Verifikasi memorial invoice dari softcopy ke dokumen hardcopy.
Memeriksa kelengkapan dokumen memorial invoice 2011.
(Invoice, Rincian Pekerjaan, Kwitansi, Faktur Pajak)
Pengelompokan Dokumen memorial invoice 2011 berdasarkan
periode pekerjaannya.
Rekap pembayaran piutang yang telah terjadi selama tahun 2011.
Pengarsipan dokumen memorial invoice 2011 dan dikelompokkan
sesuai dengan nama klien serta diurutkan berdasar periode
pekerjaannya.
Memeriksa kelengkapan dokumen memorial invoice 2012.
10
(Invoice, Rincian Pekerjaan, Kwitansi, Faktur Pajak)
Pengelompokan dokumen memorial invoice 2012 berdasarkan
periode pekerjaannya.
Rekap pembayaran piutang yang telah terjadi sampai dengan April
2012 .
Pengarsipan dokumen memorial invoice 2012 dan dikelompokan
sesuai dengan nama klien serta diurutkan berdasar periode
pekerjaannya.
Mempelajari alur dokumen dari masing-masing kegiatan proyek.
Mempelajari pengelompokan nomor akun perusahaan dan jurnal
untuk setiap kegiatan transaksi proyek.
Mempelajari Laporan Keuangan Perusahaan pada program
akuntansi yang lama. (Worksheet, Balance Sheet, Profit & Loss
Statement)
Menganalisis permasalahan yang timbul dan yang mungkin akan
timbul serta mengetahui apa penyebabnya.
Minggu ke-5
s/d minggu
ke- 10
Mempelajari Jurnal – jurnal dan laporan keuangan perusahaan pada
program akuntansi yang baru.
Entry Jurnal bulan Maret 2012
Entry Jurnal bulan April 2012
Entry Jurnal bulan Mei 2012
Entry Jurnal bulan Juni 2012
Memeriksa dan mencocokan jurnal rekonsiliasi yang dibuat oleh
bagian finance.
Menganalisis permasalahan yang timbul dan yang mungkin akan
timbul serta mengetahui apa penyebabnya.
Minggu ke -
11
Mengumpulkan informasi mengenai permasalahan yang sering
terjadi berkaitan dengan pengakuan pendapatan.
Mengumpulkan informasi untuk setiap kegiatan proyek yang
sedang dilaksanakan oleh perusahaan
Mengikuti setiap kegiatan atau tugas dari perusahaan.
11
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode Wawancara
Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Wawancara ini dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan kepada bagian-bagian terkait dengan
pengakuan pendapatan perusahaan. Bagian – bagian itu meliputi
Finance and Commercial Manager, Finance and Accounting Manager,
Accounting Supervisor, Finance Manager, dan Staff Accounting.
Metode Observasi
Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati suatu objek
penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengamatan
dilakukan pada proses – proses yang berlangsung terkait dengan
pengakuan pendapatan dan terhadap dokumen – dokumen perusahaan
terkait dengan kegiatan bisnis yang dijalankan. Metode ini dilakukan
penulis melalui kegiatan magang di PT. Rante Mutiara Insani, sehingga
penulis mengetahui tentang proses pengakuan pendapatan di PT. Rante
Mutiara Insani.
Metode Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan cara meng-copy dokumen – dokumen
dan mencatat informasi – informasi yang terkait dengan kegiatan
magang. Dokumen – dokumen dan informasi tersebut diperoleh dari
Minggu ke -
12
Melakukan berbagai wawancara untuk mengkonfirmasi masalah
dan mengetahui penyebab-penyebabnya.
Mengumpulkan dokumen – dokumen terkait dengan kegiatan
magang
Mengkonsultasikan hasil laporan magang sementara kepada
pembimbing kegiatan magang di perusahaan
Menandingkan dengan teori yang ada dan memberi saran perbaikan
bagi proses pengakuan pendapatan serta pencatatannya pada
perusahaan.
12
bagian Financial and Accounting yang berupa invoice, faktur pajak,
berita aacara pembayaran, dan dokumen-dokumen pendukung proses
pengakuan pendapatan pada perusahaan.
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Perusahaan
PT Rante Mutiara Insani suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dengan Akta Nomor 40 tertanggal
20 Juni 1996, berdomisili di Jalan Belimbing D III Nomor 13 Komplek Pertamina
Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Pada awal
operasinya, perusahaan ini memfokuskan bidang usahanya pada jasa penunjang
pertambangan, yaitu dengan mengerjakan proyek-proyek pendukung industri
pertambangan batubara serta menyewakan alat-alat berat maupun kendaraan
sarana penunjang operasional bagi perusahaan-perusahaan kontraktor batubara
atau menjadi subkontraktor bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Dalam
perkembangannya, saat ini perusahaan telah meningkatkan bidang usaha dan
kemampuannya sebagai penyedia jasa pertambangan atau sebagai kontraktor bagi
perusahaan-perusahaan pemilik konsesi pertambangan batubara.
4.2 Visi, Misi dan Komitmen Perusahaan
Visi:
“Menjadi perusahaan yang tangguh, efisien, dan efektif dalam bidangnya”
Misi:
“Selalu memberikan yang terbaik kepada mitra kerja, perusahaan dan karyawan”
Komitmen:
“Selalu belajar serta meningkatkan kemampuan setiap saat, selalu mengutamakan
keselamatan kerja dan hasil kerjasama (team work) dalam setiap kegiatan, selalu
berpikir positif atas setiap perubahan yang terjadi”
13
4.3 Lingkup Usaha Perusahaan
Luas lingkup usaha perusahaan saat ini adalah di wilayah Propinsi
Kalimantan Selatan, yaitu di proyek penambangan batubara PT Adaro Indonesia
serta proyek-proyek PT Pertamina UBEP Tanjung, dan di wilayah Propinsi
Kalimantan Timur, yaitu di Kabupaten Paser dengan mengerjakan proyek
penambangan batubara milik PT Kideco Jaya Agung serta PT Tunas Muda Jaya.
Untuk menunjang seluruh kegiatan usahanya, terutama dari segi administrasi dan
keuangan, perusahaan mendirikan kantor perwakilan yang berlokasi di Jalan Duta
I Blok MM No. 1G Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat. Dari segi logistik dan
kebutuhan material untuk kegiatan operasionalnya, perusahaan mendirikan Work
Shop dan Depo Logistik di Haul Road KM 68, Site Adaro, Kalimantan Selatan.
Saat ini PT Rante Mutiara Insani fokus kepada kegiatan usaha jasa
pertambangan batubara. Di bidang jasa pertambangan batubara, perusahaan
bertindak sebagai kontraktor bagi perusahaan-perusahaan pemilik tambang atau
pemegang ijin penambangan dengan kegiatan ekploitasi di lahan yang ditentukan
oleh pemilik tambang.
4.4 Mitra kerja dan proyek yang dikerjakan.
Mitra kerja dan proyek-proyek yang telah dikerjakan perusahaan dari sejak
berdirinya hingga saat ini dapat disebutkan sebagai berikut:
1. PT. Pertamina – Talisman (Tanjung) Ltd 1996 – 1998, 2005 - sekarang.
Road Maintenance & Ditching ( Land Clearing & Site Preparation,
Penyiapan Tapak Lokasi Bor)
2. PT. Adaro Indonesia 1997 – sekarang.
Earthworks, Road Maintenance, Settling Pond, Leveling Haul Road,
Haul Road Relocation, Reclamation/Environment.
3. PT. Pamapersada Nusantara ( Job Site Adaro) 1999 – sekarang.
Overburden and Coal Hauler access road, Land Clearing, Work
Preparation, Coal Cleaning and Removal Overburden, Road
Maintenance, Coal Transportation.
14
4. PT. Madhani Telatah Nusantara (Senoni) 2003 – 2005.
Coal Getting, Coal Cleaning and Removal Overburden, Road
Maintenance, Coal Transportation.
5. PT. Pamapersada Nusantara ( Job Site Kideco) 2003 – sekarang.
Land Clearing & Grubbing, Ripping & Dozing, Road Maintenance,
Compacting, Workshop Support & Tire Handling.
6. PT. Pamapersada Nusantara ( Job Site Asam 2) 2004 – 2006.
Overburden and Coral Hauler Access Road, Land Clearing, Work
Preparation, Removal Overburden, Coal Transportation.
7. PT. Multi Harapan Utama (Tenggarong) 2005 – sekarang.
Mining Contractor.
8. PT. Arkananta Apta Pratista (Senoni) 2004 – 2005.
Coal Getting, Work Preparation, Road Maintenance, Coal
Transportation.
9. PT. Sapta Indra Sejati (SIS) Site Adaro 2004 – sekarang.
Land Clearing, Work Preparation, Road Maintenance, Coal
Transportation.
10. PT. Kideco Jaya Agung (Batukajang) 2006 – sekarang
Earthworks, Setting Pond, Civil Environment
11. PT. Tunas Muda Jaya (Batusopang) 2008 – sekarang.
Mining Contractor.
12. PT. Istaka Karya 2002 – 2003.
Double Track Railways, Toll Road Cikampek – West Java
4.5 Kegiatan Usaha Perusahaan.
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT. Rante Mutiara Insani dapat dibagi
menjadi 3 kegiatan utama, yaitu :
Pertambangan Batubara / Coal Mining :
1. Pembangunan di sektor pertambangan (Development of mining front)
Pembukaan Lahan (Land Clearing)
Penghapusan lapisan tanah atas (Top Soil Removal)
15
Pembangunan akses / jalan menuju tambang (Construction of
access / in pit road)
(Bench and slope finishing)
2. Pengupasan lapisan penutup tanah (Removal and Stripping of
Overburden)
Penyimpanan (Stock pilling)
Pengangkutan (Loading)
Pengangkutan ke daerah pembuangan limbah (Hauling to
designated waste disposal area)
3. Pengelolaan Pembuangan Limbah (Disposal Management)
Penyebaran (Spreading)
Pemadatan (Compacting)
Pembuatan saluran / pemerataan (Drainage/Leveling)
4. Penggalian batubara siap jual atau penyimpanan (Extraction of Salable
Coal or Deposit)
Pembersihan permukaan (Surface cleaning)
Pengangkutan (Loading)
Pengangkutan ke pabrik pengolahan batubara (Hauling to coal
preparation plant)
5. Stockpiling and Loading into The Barge Drainage of Mining Front
Pembuatan Selokan / Saluran (Construction of perimeter ditch)
Sistem Drainase (Drainage system)
Instalasi Bak Penampung dan Pompa (Sump and pump installation)
Sistem pengeringan (Dewatering system)
6. Pemeliharaan Jalan pengangkutan (Haulroad Maintenance)
Sistem Drainase (Drainage system)
Grading
Pemadatan (Compacting)
Penekanan debu (Dust suppression)
16
Proyek Konstruksi (Construction) :
7. Kontraktor Umum (General Contractor)
Persiapan Lahan (Land preparation)
Pengupasan Tanah (Stripping)
Pemotongan dan Pengisian (Cutting and filling)
Pengangkutan dan pemadatan (Hauling and compacting)
Konstruksi jalan (Road construction)
Pengaturan konstruksi (Setting pond construction)
Persewaan Alat-Alat Berat (Rent):
8. Persewaan Alat Berat
Penyewaan alat-alat berat beserta operatornya.
4.6 Struktur Organisasi Perusahaan ( Financial & Accounting Dept )
Keterangan :
: Garis Perintah / Koordinasi Langsung
Sumber : Human Resource and Legal Department
Cashier
Tax Supervisor
Accounting Staff & Administration Site
Support
Payroll Supervisor
General Manager Of Financial and Accounting
Manager Of Financial and Accounting
Accounting Assistant Manager
Financial Assistant Manager
Accounting Staff
Financial Staff
Financial Supervisor
Accounting Supervisor
17
4.7 Job Description bagian Financial and Accounting
Karena penelitian berfokus pada bagian financial and Accounting kantor
cabang Bekasi, maka penulis hanya menguraikan job description untuk bagian
Financial and Accounting. Berikut ini merupakan uraian pekerjaan untuk masing
– masing bagian :
Tabel 4.1 Tabel Job Description
Jabatan Uraian
General
Manager of
Financial and
Accounting
Tujuan Jabatan :
Bertanggung jawab atas implementasi kebijakan perusahaan dan
memastikan berjalannya peraturan perusahaan serta
kesesuaiannya dengan objektif dan strategi perusahaan sesuai
target bisnis perusahaan secara menyeluruh.
Tanggung Jawab dan Wewenang
Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan
secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal
Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta
memastikan kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan
secara maksimal dan tepat
Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar
memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan
tahun berikutnya
Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi
perusahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang
timbul
Mengarahkan fungsi setiap departemen dalam menjalankan
strategi perusahaan
Manager of
Financial and
Accounting
Tujuan Jabatan :
Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi
keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan
informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk
membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan
yang mendukung pencapaian target financial perusahaan.
Tanggung Jawab dan Wewenang :
Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi
keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang
dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan
pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat,
tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang
berlaku.
Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas
perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang,
sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional
perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
18
Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran
perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk
memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam
menunjang kegiatan operasional perusahaan.
Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem
dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol
pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi
keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi
risiko keuangan.
Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa
keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan
bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis,
baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun
kondisi keuangan lainnya
Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh
perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan
terhadap peraturan perpajakan.
Finance
Assistant
Manager
Tujuan Jabatan :
Merencanakan, mengembangkan dan mengontrol fungsi
keuangan di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan
secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu
perusahaan dalam proses pengambilan target financial
perusahaan.
Tanggung Jawab dan Wewenang :
Memeriksa pengeluaran uang kas perusahaan yang bersifat
umum dan rutin sesuai dengan batas jumlah pengeluaran yang
telah ditetapkan (authorized)
Memeriksa kelengkapan & keabsahan bukti pengeluaran
kas/bank sebagai media pembayaran berikut dokumen
pendukungnya sebelum diserahkan kepada GM Fin & Acc
Memeriksa dan menandatangani laporan harian kas/bank
sebelum diserahkan kepada GM Fin & Acc untuk memastikan
transaksi keuangan disusun berdasarkan data / fakta yang benar
Memonitor dan mengevaluasi pembayaran kepada supplier atas
pembelian unit alat – alat berat agar bisa terkontrol
pembayarannya sesuai keberadaan unit
Mengkoordinasikan, mengontrol perencanaan, pelaporan, dan
pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat,
tepat waktu dan sesuai dengan peraturan pemerintah
Mengontrol arus kas perusahaan (cash flow), terutama
pengelolaan hutang dan piutang sehingga memastikan
ketersediaan dana untuk operasional perusahaan
Mengelola fungsi keuangan dalam memproses data dan informasi
keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang
dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu
Menganalisa anggaran dari seluruh site untuk keperluan estimasi
anggaran keseluruhan, agar dapat dikonsolidasi sebagai bahan
budget plan
19
Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem
dan prosedur keuangan serta mengontrol pelaksanaannya
Memonitor ke seluruh site untuk memastikan apakah semua
proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib, teratur dan
telah sesuai dengan prosedur
Stock opname / cash opname minimal 1-3 bulan sekali ke seluruh
site untuk memastikan apakah pencatatan seluruh laporan sesuai
dengan yang dilaporkan.
Mengontrol tagihan invoice sesuai tagihan produksi dan rental
per masing-masing proyek serta melaporkan bukti potong pajak
apabila ada transaksi via bekasi.
Merencanakan & mengkonsolidasikan perpajakan dengan bagian
pajak, khususnya untuk Pph 23 dan PPN
Mengontrol piutang jatuh tempo dari pemberi kerja dan
menginformasikan kepada atasan agar dapat ditindaklanjuti
pembayarannya
Mengatur cashflow untuk rencana droping dan pembayaran
kepada supplier, pembayaran leasing bank / non bank, pinjaman
KMK, dan pinjaman kepada pihak ketiga.
Merencanakan, memonitor tagihan (sesuai invoice) dan menagih
kepada bagian keuangan pemberi kerja atas invoice yang sudah
jatuh tempo.
Wajib menanyakan kepada administrasi seluruh site apabila ada
hal-hal yang kurang jelas sehubungan dengan PPU/anggaran
yang diajukan
Accounting
Assistant
Manager
Tujuan Jabatan :
Menyusun laporan keuangan bulanan, triwulanan, semesteran,
dan tahunan perusahaan untuk memastikan laporan keuangan
tersebut sesuai dengan PSAK dan regulasi pemerintah yang
berlaku serta dapat terlaporkan secara tepat waktu dan akurat.
Tanggung Jawab dan Wewenang :
Memeriksa laporan dari seluruh transaksi voucher kas / bank
harian / bulanan dari site dan memberikan paraf sebelum data di
input ke program apabila data tersebut sudah dianggap benar
Melakukan reconcile salary, jamsostek untuk seluruh karyawan
setiap akhir bulan dengan bagian tax & payroll
Memeriksa hasil general ledger sebelum closing, apakah akun –
akun yang sudah diposting sudah dibukukan dengan benar
Memeriksa hasil laporan keuangan bulanan (balance sheet,
income statement) untuk keperluan penyampaian informasi
keuangan kepada management, bank, dan pajak
Menyusun laporan keuangan bulanan, triwulanan, semesteran
dan tahunan untuk kepentingan pemeriksaan audit, bank, dan
manajemen ( internal & external)
Memonitor tagihan pembayaran dan menginformasikan kepada
bagian keuangan apabila invoice sudah jatuh tempo namun
belum dibayar oleh pemberi kerja
Membuat daftar rekapitulasi pendapatan setiap bulan dan meng-
20
update setiap ada terbit invoice masuk dan menginformasikan
kepada kasir, FAM, dan GM
Menyimpan seluruh data rekening bank, laporan keuangan bekasi
/ seluruh site dan bukti – bukti penting lainnya
Membantu atasan didalam menyiapkan data apabila ada
pemeriksaan dari auditor/pajak dan permintaan data dari bank
Menjalin hubungan baik dengan pihak external untuk
meningkatkan kerjasama baik dalam informasi peraturan pajak
maupun dalam pelaporan penting lainnya
Staff
Accounting
and
Administration
Site Support
Tujuan Jabatan :
Menerima, mengecek, dan mengevaluasi laporan bulanan dari
proyek agar dapat membantu proses pembuatan laporan
keuangan secara tepat waktu dan membantu administration site
support
Tanggung jawab dan Wewenang :
Memeriksa dan mengevaluasi laporan bulanan dari seluruh
proyek apakah sudah sesuai antara bukti pengeluaran via kas dan
bank
Memonitor dan memastikan bahwa laporan seluruh site sudah
menyampaikan fotocopy rekening buku tabungan
Merapihkan seluruh data laporan bulanan seluruh proyek yang
diterima agar dapat diproses secepatnya
Mencatat, mengevaluasi, dan membuat daftar seluruh asuransi
kendaraan sarana dan alat – alat berat (A2B) perusahaan dan
disimpan dengan rapih
Memonitor dan menginformasikan kepada atasan apabila ada
asuransi kendaraan sarana dan A2B perusahaan yang sudah jatuh
tempo agar dapat dibayar sesuai skejul pembayaran
Membuat daftar anggaran biaya asuransi kendaraan yang akan
jatuh tempo agar dapat dibuat anggaran biayanya ke bagian
keuangan
Membantu pekerjaan lain di bagian finance & accounting untuk
memperlancar dalam pembuatan laporan keuangan
Membantu atasan didalam menyiapkan data apabila ada
pemeriksaan dari auditor/pajak dan permintaan data dari bank
Menjalin hubungan baik dengan pihak external untuk
meningkatkan kerjasama baik dalam informasi peraturan pajak
maupun dalam pelaporan penting lainnya.
Staff Financial
& Accounting
Tujuan Jabatan :
Menerima, mengecek, dan mengevaluasi laporan bulanan dari
proyek agar dapat membantu proses pembuatan laporan
keuangan secara tepat waktu dan akurat.
Tanggung Jawab dan Wewenang :
Memeriksa dan mengevaluasi laporan bulanan dari seluruh
proyek apakah sudah sesuai antara bukti pengeluaran via kas dan
bank
Wajib menanyakan kepada bagian administrasi seluruh site
21
apabila ada laporan bulanan yang belum disampaikan atau belum
benar
Memonitor dan memastikan bahwa laporan seluruh site sudah
menyampaikan fotocopy rekening buku tabungan
Merapihkan seluruh data laporan bulanan seluruh proyek yang
diterima agar dapat diproses secepatnya
Membantu memonitor dan mengevaluasi piutang seluruh
karyawan dan menginformasikan kepada karywawan apabila ada
mutasi yang masih outstanding terlalu lama
Membantu memonitor, mengevaluasi, dan membuat rekapan
biaya pengobatan karyawan, biaya telepon, dan biaya lainnya
sehubungan dengan biaya objek pajak lainnya
Membantu pekerjaan lain di bagian finance & accounting untuk
memperlancar di dalam pembuatan laporan keuangan
Membantu atasan didalam menyiapkan data, apabila ada
pemeriksaan dari auditor/pajak dan permintaan data dari bank
Menjalin hubungan baik dengan pihak external untuk
meningkatkan kerjasama baik dalam informasi peraturan pajak
maupun dalam pelaporan penting lainnya
Sumber : Human Resource and Legal Departement
4.8 Sumber Pendapatan PT. Rante Mutiara Insani
1. Penambangan Batubara (Coal Mining)
Penambangan batubara merupakan kegiatan utama perusahaan.
Perusahaan melakukan penambangan batubara sesuai dengan kontrak
perjanjian kerja yang dilakukan dengan pemilik ijin penambangan
batubara (PKP2B).
2. Kontruksi (Construction)
Di bidang Jasa Penunjang Pertambangan, perusahaan melakukan
kegiatan-kegiatan atau proyek-proyek pendukung pertambangan seperti :
pembuatan jalan menuju lokasi tambang, pembuatan kolam
penampungan air (Settling Pond), dan kegiatan-kegiatan penunjang
lainnya.
3. Rental Alat Berat ( Heavy Equipment Rent )
Rental merupakan kegiatan penunjang perusahaan. Dalam hal ini
perusahaan menyewakan alat – alat berat atau sarana yang dimiliki
perusahaan untuk menunjang kegiatan operasi pihak lain.
22
4. Pendapatan Lainnya ( Other Income )
Ketika perusahaan melakukan penjualan bahan – bahan sisa dari
kegiatan proyek, maka perusahaan mengakui sebagai pendapatan lain –
lain. Bahan – bahan sisa tersebut bisa berupa sparepart bekas, ban
bekas, dan material lainnya yang berhubungan dengan proyek.
Pendapatan atas penjualan bahan sisa tersebut tidak mengurangi beban
langsung / biaya overhead proyek karena material yang dijual
diasumsikan telah habis masa manfaatnya.
4.9 Penjelasan untuk setiap perjanjian kontrak pekerjaan yang dilakukan
4.9.1 Pertambangan Batubara
Dalam kontrak kerja pertambangan batubara (mining), dikenal 2
macam bentuk perjanjian berkaitan dengan metode perhitungan harga:
1. Single Rate. Yaitu harga satuan output hanya dihitung dari coal
(batubara) yang dihasilkan, berapa ton volume batubara yang
dihasilkan dalam satu periode dikalikan harga per ton batubara sesuai
perjanjian.
2. Double Rate. Yaitu harga satuan output dipecah menjadi 2 bagian,
harga batubara per ton dan harga Over Burden (OB) per Bcm (satuan
batubara dalam centimeter kubik padat). Maka perhitungan tagihannya
dalam satu periode menjadi :
(Volume Over Burden x Harga per Bcm) + (Volume Coal x Harga per
Ton)
Pada prinsipnya kedua bentuk perjanjian tersebut akan
menghasilkan total pendapatan yang relatif sama, karena masing – masing
sudah diperhitungkan pada saat melakukan negoisasi harga. Hanya saja
ketika menggunakan bentuk perjanjian double rate, cash flow perusahaan
pada saat awal proyek lebih baik karena sudah bisa menagihkan
pendapatan berdasarkan output tanah kupasannya (Over Burden). Dari sisi
pemilik tambang juga tidak harus membayar besar ketika batubara sudah
23
ter-ekspose, karena sebagian besar tanah kupasannya (Over Burden) sudah
diperhitungkan/dibayar pada tahap – tahap awal pelaksanaan proyek.
4.9.2 Rental
Dalam perjanjian kontrak untuk kegiatan rental, disebutkan secara
rinci jenis alat yang digunakan, tahun pembuatan alat, jumlah unit, harga
satuan, harga satuan diatas jam minimum, availability minimum, dan jam
minimum pemakaian alat dalam satu bulan. Tarif yang digunakan dalam
kegiatan rental ini adalah jam pemakaian alat. Apabila selama masa
kontrak perusahaan tidak dapat memenuhi target pemakaian alat
minimum dikarenakan cuaca yang buruk dan faktor penghambat lain
diluar kesalahan perusahaan, maka perusahaan akan menagihkan kepada
pemberi kerja sebesar jam pemakaian alat minimum. Tetapi jika
perusahaan tidak dapat memenuhi jam pemakaian alat minimum yang
diakibatkan oleh kesalahan perusahaan seperti kerusakan mesin atau
kurangnya dukungan operator untuk mengoperasikan mesin maka
perusahaan akan terkena penalty. Besarnya denda atau penalty sesuai
dengan perjanjian kontrak dengan masing – masing pemberi kerja.
Penentuan harga kontrak / rental dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
:
a) Harga Rental Termasuk BBM
Harga rental termasuk BBM terdapat 2 perlakuan :
1. BBM di supply sendiri oleh kontraktor sehingga kontraktor
membeli sendiri BBM dan semuanya adalah merupakan biaya
bagi kontraktor.
2. BBM di supply oleh pemilik tambang / penyewa. Hal ini berarti
kontraktor menggunakan BBM dari penyewa, sehingga setiap
periode dihitung pemakaian aktual BBM dan dibebankan
sebagai biaya atau dibuat debit note oleh penyewa yang
mengurangi pembayaran tagihan.
24
b) Harga Rental Tidak Termasuk BBM
Harga rental tidak termasuk BBM terdapat 2 perlakuan :
1. BBM disediakan oleh penyewa.
Apabila BBM disediakan oleh penyewa, maka pemakaian BBM
didasarkan pada standar yang ditentukan. Apabila terdapat
kelebihan atas pemakaian BBM, maka akan dibebankan kepada
pihak kontraktor.
2. BBM disediakan oleh kontraktor.
Apabila BBM disediakan oleh kontraktor, maka pemakaian
BBM berdasarkan standar alat akan ditagihkan kepada penyewa
dengan harga dan perhitungan yang telah ditetapkan. Perlakuan
inilah yang menimbulkan adanya tagihan untuk fuel (invoice)
sehingga diperlakukan sebagai pendapatan BBM.
4.9.3 Konstruksi
Kegiatan konstruksi biasanya dilaksanakan berdasarkan Surat
Perintah Kerja (SPK). Dalam SPK ini disebutkan secara rinci berapa
kisaran volume pekerjaan dalam satuan meter kubik (m3) atau kilometer
(km) untuk pembuatan jalan, berapa target waktu penyelesaian, dan jumlah
nominal untuk pekerjaan tersebut. Untuk kegiatan konstruksi, perusahaan
dibayar berdasarkan nominal yang sudah disebutkan dalam SPK atau bisa
disebut secara borongan.
4.10 Proses Bisnis
o Pertambangan Batubara :
Setelah adanya perjanjian kontrak dengan pemberi kerja, selanjutnya
kegiatan penambangan batubara (Coal Mining) dilakukan dalam beberapa
tahapan pekerjaan. Tahap pertama dimulai dari Penyiapan Lahan (Land
Clearing), selanjutnya dilakukan pengupasan tanah atau penggalian
(Digging). Apabila tahapan tersebut telah dilakukan, maka tahapan
selanjutnya adalah melakukan pengambilan batubara (Coal getting).
25
Batubara yang telah diperoleh kemudian di angkut sampai ke pelabuhan
(Coal Loading). Untuk kegiatan-kegiatan tersebut perusahaan dibayar
berdasarkan output atau hasilnya. Output dari kegiatan ini adalah berupa
tanah kupasannya (Over Burden/OB) dihitung dengan satuan meter kubik
(m3), Batubara (Coal) dihitung dengan satuan Ton, dan jasa
pengangkutannya dihitung dengan satuan Ton/KM. Tarif harga untuk
Over Burden per m3 dan Coal per Ton ditetapkan dengan matrix harga
atau tabel yang memperhitungkan jarak (distance). Jarak yang dimaksud
merupakan jarak vertikal yaitu ketinggian dari permukaan dan jarak
horizontal yaitu kemana tanah kupasan atau batubara tersebut diangkut
atau lokasi pit.
Kegiatan perhitungan untuk setiap proyek yang dilaksanakan oleh
PT. RMI dilakukan di lokasi proyek. Proses perhitungan dimulai dengan
melakukan rekap progress produksi harian (daily report) yang dilakukan
oleh engineering dari setiap proyek/site. Selanjutnya, akan dilakukan cross
check atau sering disebut dengan joint survey. Joint survey ini dilakukan
oleh engineering dan produksi antara pihak PT. RMI dengan pihak
pemberi kerja ( bowheer ). Apabila hasil dari joint survey telah disepakati
oleh kedua belah pihak, diterbitkan berita acara joint survey yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak. Berdasarkan berita acara tersebut,
bagian administrasi proyek/site akan membuat invoice. Invoice yang telah
dibuat selanjutnya diserahkan dari pihak RMI kepada enginering pemberi
kerja, untuk mendapatkan persetujuan. Jika invoice tersebut telah sesuai
dengan hasil joint survey yang dilakukan sebelumnya, maka akan
dibuatkan faktur pajak oleh bagian Tax & Payroll perusahaan.
Selanjutnya, Dokumen Invoice, Faktur Pajak, dan Berita Acara Joint
Survey diserahkan ke bagian administrasi proyek/site untuk dibuat laporan
Bulanan ( Production Payment Summary ) per proyek/site. Setelah semua
proses telah selesai, copy rangkap dari invoice, faktur pajak, dan kwitansi
dikirim ke bagian Accounting kantor cabang Bekasi untuk dilakukan
26
proses selanjutnya sedangkan dokumen aslinya dikirim kepada pemberi
kerja sebagai laporan pekerjaan yang telah diselesaikan.
o Konstruksi :
Sebelum melakukan perhitungan untuk kegitan konstruksi,
kontraktor mendapatkan project plan dan target yang dituangkan dalam
kontrak kerja. Perencanaan proyek tersebut yang nantinya digunakan
sebagai dasar perhitungan penyelesaiannya.
Perhitungan pendapatan didasarkan pada prosentase penyelesaian
proyek yang sedang dikerjakan yang dituangkan dalam project summary
sheet. Dalam dokumen project summary sheet dijelaskan jenis pekerjaan
yang dikerjakan, alat apa saja yang dipakai, dan rincian penyelesaian
pekerjaan. Dari rincian pekerjaan tersebut dapat diketahui presentase
penyelesaian pekerjaan dalam satu periode setelah ditandingkan dengan
jumlah total pekerjaan. Total pekerjaan itulah yang nantinya digunakan
sebagai dasar penagihan kepada pemberi kerja dengan menerbitkan
invoice sesuai dengan periode pekerjaannya.
o Rental :
Perhitungan untuk kegiatan rental tidak berbeda jauh dengan
kegiatan mining. Hal yang membedakan hanyalah satuan untuk
menghitung dan dokumen pendukungnya. Kegiatan rental alat berat
dihitung berdasarkan jam pemakaian alat, sehingga dokumen yang
digunakan adalah time sheet. Berdasarkan time sheet tersebut, maka
dibuatlah invoice untuk menagihkan pembayaran kepada pemberi kerja.
Perekapan Dokumen
Hasil rekap invoice yang diterima bagian Accounting kantor
cabang Bekasi yang berupa softcopy di cocokan dengan copy rangkap
invoice yang dikirim berupa hardcopy. Proses pencocokan/verifikasi
dilakukan dengan mencocokan nomor invoice dengan nominal yang
27
tertulis. Dokumen invoice, faktur pajak, dan lampirannya kemudian
diarsipkan sesuai dengan nama pemberi kerja dan dikelompokan
berdasarkan periode pekerjaannya. Hasil rekap invoice yang berupa
softcopy digunakan oleh bagian finance untuk memonitor pembayaran,
menagih sesuai tanggal jatuh tempo, dan membuat laporan penerimaan
pembayaran. Pada tahapan ini, bagian finance membuat memorial voucher
untuk mencatat jumlah piutang untuk setiap invoice yang diterima dan
selanjutnya jurnal tersebut diinput pada software akuntansi perusahaan.
Penagihan
Penagihan dilakukan secara periodik bulanan sesuai dengan
periode pekerjaan atau sesuai dengan kontrak yang sudah disepakati.
Umumnya, cut off untuk satu periode pekerjaan dimulai dari tanggal 26
bulan dimulai pekerjaan sampai dengan tanggal 25 bulan berikutnya.
Penerimaan Pembayaran
Perusahaan tidak memberlakukan pembayaran uang muka untuk
setiap pekerjaannya sehingga pembayaran dilakukan berdasarkan termin
yang telah disepakati pada kontrak atau perjanjian tertulis. Jangka waktu
pembayaran cukup variatif mulai dari n/30 sampai dengan n/60 sesuai
dengan kontrak yang telah disepakati dengan pemberi kerja. Jangka waktu
termin (term of payment) dihitung sejak dokumen penagihan (invoice)
diterima oleh pemberi kerja secara lengkap dan benar sampai dengan jatuh
tempo yang ditentukan. Akan tetapi, secara prakteknya terkadang pemberi
kerja melakukan pembayaran kurang dari periode yang ditentukan dan ada
yang melakukan pembayaran melampaui batas pembayaran (over due).
Hal ini terjadi karena pemberi kerja membuat skedul pembayaran untuk
mengatur cash-flownya. Misalnya, pembayaran dilakukan setiap minggu
ke -2 dan sebagainya. Sehingga invoice tidak dibayarkan secara satu per
satu (every single invoice), tetapi bisa dalam beberapa invoice sekaligus
atau biasanya dibuat porto folio. Diluar kemungkinan tersebut, tetu saja
28
terdapat keterlambatan pembayaran yang memang mundur
pembayarannya atau overdue. Dalam klausul kontrak, biasanya ditentukan
penalty atas keterlambatan pembayaran yang besarnya variatif. Akan
tetapi, secara prakteknya pengenaan penalty atas keterlambatan
pembayaran jarang dilakukan.
Pengakuan Pendapatan
Apabila pemberi kerja telah membayar atas apa yang ditagihkan
sesuai dengan tanggal jatuh tempo, maka selanjutnya bagian finance
perusahaan akan mengakui pendapatan tersebut sesuai dengan periode dan
jenis pekerjaannya. Untuk mengetahui apakah pemberi kerja telah
melakukan pembayaran, maka perusahaan akan melakukan konfirmasi
melalui telepon kepada pemberi kerja untuk mengkonfirmasi pembayaran.
Setelah pemberi mengkonfirmasi pembayaran, maka bagian kasir
perusahaan akan menghubungi pihak bank penerima pembayaran yang
telah ditentukan untuk menanyakan apakah ada uang masuk dari nomor
rekening pemberi kerja. Ketika pihak bank telah mengkonfirmasi bahwa
telah terjadi transfer yang dimaksudkan, maka pihak kasir akan
mengkonfirmasi kepada bagian finance bahwa piutang kontrak dari
pemberi kerja telah dibayar. Selanjutnya, bagian finance akan mengakui
pendapatan atas kontrak sesuai dengan periode pekerjaan kontrak yang
ditagihkan. Pada tahap ini, perusahaan telah mengakui pendapatan dan
telah mengurangkan piutang dari pemberi kerja.
Dalam penerapan akuntansi kontrak konstruksi berkaitan dengan
pengakuan pendapatan, PT Rante Mutiara Insani menggunakan metode
presentase penyelesaian. Metode tersebut sesuai dengan standar keuangan
yang berlaku untuk perusahaan konstruksi di indonesia. Perusahaan
konstruksi dapat menggunakan metode ini untuk mengakui pendapatan
dengan memperhatikan tahapan penyelesaian suatu kontrak pekerjaan.
Pendapatan yang diterima ketika prestasi pekerjaan telah dicapai
dapat dinilai menggunakan dokumen – dokumen pendukung kegiatan
29
perusahaan, seperti : production summary sheet untuk kegiatan
penambangan batubara, rekap biaya pekerjaan untuk kegiatan konstruksi,
dan time sheet untuk kegiatan rental alat penunjang pertambangan.
Pendapatan kontrak dapat diakui oleh perusahaan apabila mampu
diukur secara andal dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomu yang
berkaitan dengan kontrak akan tertagih dan mengalir ke perusahaan.
Pendapatan kontrak pada masing – masing jenis pekerjaan yang disajikan
dan dinyatakan dalam surat perjanjian kontrak mempunyai tingkat
kepastian yang tinggi karena mempunyai landasan hukum yang kuat. Hak
dan kewajiban pihak kontraktor dengan pihak pemberi kerja tertuang
dalam surat perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak.
Pencatatan Atas Pengakuan Pendapatan
Pembayaran yang telah diterima dari pemberi kerja kemudian
dibuatkan jurnal untuk mencatat pendapatan yang diperoleh. Dasar dari
pembuatan jurnal adalah dokumen invoice dan konfirmasi dari pihak bank.
Jurnal dalam bentuk bank voucher dibuat dalam file excel dan
dikelompokan berdasarkan periode pekerjaan dari setiap proyek/site.
Tujuan dari pembuatan bank voucher ini adalah sebagai controler dari
hasil perhitungan yang akan dihasilkan dari sistem informasi akuntansi
dan sebagai arsip tertulis bagi perusahaan. Apabila perhitungan telah
sesuai, maka selanjutnya hasil rekap pendapatan yang berupa bank
voucher digunakan untuk input jurnal transaksi ke dalam software
akuntansi perusahaan yang kemudian akan diolah menjadi laporan
keuangan.
Retensi
Ketika perusahaan melakukan kontrak kerja dengan pihak
pemerintah atau BUMN, maka perusahaan akan mengakui adanya retensi
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang
Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan. Retensi pada PT Rante Mutiara
30
Insani disebut sebagai jaminan penyelesaian proyek. Jaminan penyelesaian
proyek biasanya berlaku ketika terjadi kontrak – kontrak kerja dengan
pemerintah atau BUMN.
Berbeda dengan perlakuan retensi pada umumnya, jaminan
penyelesaian proyek dilakukan dengan pembuatan bank garansi atau
pembentukan dana untuk keperluan khusus dimana dana dicadangkan dan
hanya dapat dipakai sesuai peruntukan pembuatannya. Pembentukan dana
cadangan ini dimaksudkan untuk meyakinkan pemberi kerja bahwa
perusahaan masih mempunyai dana untuk menyelesaikan proyek.
Adapun jurnal dari pembentukan dana cadangan adalah sebagai
berikut.
a) Pada saat mencatat jaminan.
Kas / Bank - Sebagai jaminan penyelesaian proyek
Kas / Bank
b) Pada saat proyek dinyatakan selesai
Kas / Bank
Kas / Bank - Sebagai jaminan penyelesaian proyek
Dikarenakan hampir semua klien dari PT Rante Mutiara Insani
adalah perusahaan swasta, maka jarang sekali terjadi retensi atau
pembentukan dana cadangan sehingga informasi yang diperoleh hanya
sebatas apa yang pernah terjadi ketika perusahaan melaksanakan kontrak
kerja dengan pihak pemerintah atau BUMN.
31
Tabel 4.1 Tabel Analisis Proses Bisnis Perusahaan
Proses Bisnis Perjanjian Kontrak Pelaksanaan
Pekerjaan Dokumen
Metode
Pengakuan
Pendapatan
Analisis
Pertambangan Estimasi volume,
jangka waktu
pengerjaan, tarif (
tanah kupasan per m3,
batubara per Ton dan
pengangkutan per
Ton/m3
Persiapan lahan,
Penggalian,
Pengambilan
batubara,
Pengangkutan.
Mining
summary
sheet, invoice,
production
payment
summary dan
faktur pajak.
Presentase
penyelesaian
Penerapan pengakuan pendapatan telah
sesuai dengan karakteristik pekerjaan yang
dilaksanakan. Pengukuran pendapatan
didasarkan pada dokumen – dokumen
pendukung kegiatan pertambangan
batubara. Pendapatan diukur berdasarkan
presentase pekerjaan yang telah
diselesaikan terhadap keseluruhan
pekerjaan yang harus dikerjakan.
Konstruksi Surat Perintah Kerja,
project plan, target
waktu pengerjaan,
jenis pekerjaan.
Pembuatan kolam
penampungan,
pembuatan jalan,
dan maintenance
sarana penunjang
pertambangan.
invoice, rekap
biaya
pekerjaan dan
faktur pajak.
Kontrak
selesai dan
presentase
penyelesaian.
Penerapan pengakuan pendapatan
disesuaikan berdasarkan jenis kontrak
pekerjaan. Apabila merupakan kontrak
jangka panjang, maka perusahaan
menggunakan presentase penyelesaian.
Namun apabila hanya kontrak jangka
pendek, maka perusahaan dapat
menggunakan kontrak selesai.
32
Rental Alat yang digunakan,
Tingkat Availibility,
Tarif per jam
pemakaian alat.
Menyewakan alat
berat dan sarana
transportasi
penunjang
pertambangan.
Time sheet,
invoice, berita
acara produksi
dan faktur
pajak.
Presentase
penyelesaian
Penerapan pengakuan pendapatan telah
sesuai dengan karakteristik pekerjaan yang
dilaksanakan. Pengukuran pendapatan
didasarkan pada dokumen – dokumen
pendukung kegiatan rental. Pendapatan
diukur berdasarkan presentase pemenuhan
pekerjaan terhadap total pekerjaan yang
harus dilaksanakan.
33
Flowchart untuk proses bisnis perusahaan.
Proses Bisnis
Kantor Pusat ( Kalimantan Selatan )
Perjanjian
Kontrak
Mining
Summary Sheet
InvoiceProduction
Summary SheetFaktur Pajak
Mining
Summary Sheet
A
Faktur Pajak
Monthly Report
Activity
Perjanjian
Kontrak
B
Monthly Report
Activity
Rekap Biaya
PekerjaanInvoice
Time Sheet
Faktur Pajak
Perjanjian
Kontrak
C
Time SheetInvoiceBerita Acara
Produksi
Penambangan
Batubara
Menghitung
Hasil
Pekerjaan Pengerjaan
Konstruksi
Menghitung
Hasil
Pekerjaan
Melaksanakan
Rental
Menghitung
Hasil
Pekerjaan
34
Proses Bisnis
Kantor Cabang ( Bekasi )
Faktur Pajak Production
Summary Sheet
Mining
Summary SheetInvoice
A
InvoiceMining
Summary SheetFaktur Pajak
Production
Summary Sheet
Grouping & Sorting
Dokumen
Membuat
Memorial Voucher
Faktur Pajak InvoiceMemorial
Voucher
DD
Faktur Pajak
D
Grouping & Sorting
Dokumen
Rekap Biaya
Pekerjaan
Faktur Pajak
Faktur Pajak
Membuat
Memorial Voucher
Monthly Activity
Report
D
Memorial
Voucher
Rekap Biaya
PekerjaanInvoice
Monthly Activity
Report
Invoice
B
Invoice
35
Proses Bisnis
Kantor Cabang ( Bekasi )
Invoice
Faktur Pajak
Berita Acara
Produksi
Time Sheet
Grouping & Sorting
Dokumen
Membuat
Memorial Voucher
C
D
Faktur Pajak
Berita Acara
Produksi
InvoiceMemorial
Voucher
Faktur Pajak
D
Time SheetInvoice
D
Memorial
Voucher
Menginput
kedalam software
akuntansi
perusahaan
Memorial
Voucher
Invoice Rekening Koran
Membuat Bank
Voucher
Rekening KoranInvoice Bank Voucher
Menginput
kedalam software
akuntansi
perusahaan
N
N
Bank Voucher
Menerima
Pembayaran
Informasi pembayaran dari
klien dan konfirmasi pada
bank
Keterangan :
Gambar dalam kotak merupakan proses
dimana pencatatan atas pendapatan
yang diperoleh perusahaan terjadi.
Keterangan :
Gambar dalam kotak merupakan proses
dimana pengakuan pendapatan terjadi.
36
4.11 Dokumen – dokumen yang terkait dengan Pengakuan Pendapatan.
1. Surat Permintaan Pembayaran/Berita Acara Pembayaran
Surat permintaan/Berita Acara pembayaran merupakan surat yang
dibuat oleh Operation Manager perusahaan kepada pemberi kerja untuk
memberitahukan penyelesaian pekerjaan dalam satu periode pekerjaan
dan nominal yang harus dibayar oleh pemberi kerja. Dalam surat ini
disebutkan jenis pekerjaan, nomor invoice yang menjadi dasar
pembuatan surat, lampiran – lampiran, alamat pemberi kerja, nominal
pembayaran setelah ditambah PPN sebesar 10% untuk transaksi dengan
perusahaan lokal dan PPN sebesar 5% untuk transaksi dengan
perusahaan asing, dan penanggung jawab atas penerbitan berita acara
pembayaran ini adalah Operation Manager. (lihat lampiran 4)
2. Invoice / Faktur
Dokumen invoice merupakan lampiran dalam surat permintaan
pembayaran. Dalam invoice yang dikirim kepada pemberi kerja
disebutkan rincian pekerjaan, perhitungan, dan jumlah nominal dari
hasil pekerjaan dalam satu periode. Jumlah tersebut sudah termasuk
penambahan PPN sebesar 10% untuk transaksi dengan perusahaan lokal
dan PPN sebesar 5% untuk transaksi dengan perusahaan asing. Format
dari invoice berbeda untuk setiap pemberi kerja, hal ini terjadi karena
setiap pemberi kerja menginginkan format invoice yang berbeda. Dalam
invoice ini tertera tanda tangan dari Operation Manager perusahaan dan
pemberi kerja. Tanda tangan tersebut merupakan bukti bahwa invoice
yang dibuat telah benar berdasarkan rincian pekerjaan yang sudah
dilaporkan sebelumnya. (lihat lampiran 5)
3. Faktur Pajak
Faktur pajak berisikan jenis pekerjaan yang terkena PPN ataupun pajak
lain sehubungan dengan pekerjaan yang ditagihkan kepada pemberi
kerja. (lihat lampiran 11)
37
4. Progress Report Activity
Progress report activity merupakan dokumen yang berisikan rincian
pekerjaan yang dilakukan. Isi dari progress report tersebut berbeda
untuk setiap jenis pekerjaan. Untuk kegiatan mining, maka dokumen
tersebut menjadi mining summary sheet. Dalam mining summary sheet
ini dijelaskan secara rinci pekerjaan apa saja yang sudah diselesaikan
dalam satu periode pekerjaan (description), kuantitas dari pekerjaan
dalam satu bulan (this month), dan kuantitas keseselurahan dari tiap
pekerjaan sampai penagihan periode ini (year to date). (lihat lampiran
7)
5. Berita Acara Join Survey
Dokumen berita acara joint survey merupakan dokumen yang dibuat
setelah pihak perusahaan dan pemberi kerja melakukan pencocokan
data laporan hasil kerja dengan yang di lapangan. Berita acara joint
survey tersebut nantinya akan digunakan sebagai dasar pembuatan
payment sheet dan pembuatan invoice. (lihat lampiran 12)
6. Kwitansi
Kwitansi merupakan lampiran dalam surat permintaan pembayaran
yang berisikan jumlah nominal yang harus dibayar oleh pemberi kerja.
Kwitansi bukan merupakan bukti bahwa tagihan sudah dibayar,
melainkan sebagai acuan oleh pemberi kerja jumlah nominal yang harus
dibayar dan kapan jatuh tempo pembayaran. Tanggal jatuh tempo
pembayaran adalah tanggal diterbitkan kwitansi pembayaran sampai
jangka waktu termin yang disepakati oleh tiap – tiap pemberi kerja.
(lihat lampiran 6)
7. Memorial Voucher
Memorial Voucher merupakan dokumen yang dibuat oleh bagian
akuntansi perusahaan. Dokumen ini dibuat setelah copy invoice dari
38
kantor tanjung sampai ke kantor bekasi. Dokumen ini digunakan untuk
mengakui piutang dari setiap invoice yang ditagihkan kepada pemberi
kerja. (lihat lampiran 1)
8. Bank Voucher
Bank Voucher merupakan dokumen yang dibuat oleh bagian akuntansi
perusahaan. Dokumen ini dibuat untuk mengakui adanya pembayaran.
Dasar pembuatan dokumen ini adalah bukti pembayaran dari pihak
bank, rekening koran, ataupun konfirmasi pembayaran yang dilakukan
oleh perusahaan kepada pemberi kerja. (lihat lampiran 1)
4.12 Permasalahan yang ditemukan.
Permasalahan yang timbul terkait dengan pengakuan pendapatan pada PT
Rante Mutiara Insani dapat dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut :
1. Permasalahan yang bersumber dari pihak eksternal.
Keterlambatan pembayaran tagihan yang dilakukan oleh
pemberi kerja.
Hal ini biasanya disebabkan oleh permasalahan prosedural seperti
lamanya pembuatan berita acara dan tanda tangan dari pihak yang
mempunyai wewenang untuk menyetujui pembayaran. Akibat dari
keterlambatan pembayaran tersebut berdampak pada cash flow
perusahaan yang kurang baik.
2. Permasalahan yang bersumber dari proses internal perusahaan
Penomoran Invoice yang tidak konsisten.
Ketika membuat invoice, terkadang terjadi ketidak-konsistenan
ataupun terjadi kesalahan dalam penulisan. Kesalahan ini dapat
menimbulkan pemberian informasi yang salah karena dalam nomor
invoice tersebut terkandung beberapa informasi penting terkait
dengan isi invoice, seperti : nomor invoice, kode proyek, bulan dan
tahun pembuatan invoice. Apabila salah satu dari informasi penting
39
tersebut salah, bisa terjadi kesalahan pada saat pengolahan data dari
invoice tersebut.
Kurang lengkapnya dokumen fisik yang dikirim ke kantor
cabang Bekasi.
Dokumen fisik tersebut berupa invoice – invoice dan faktur pajak
yang dikirim dari kantor Tanjung melalui jasa ekspedisi. Apabila
Bagian Finance ataupun Accounting membutuhkan informasi dari
invoice ataupun faktur pajak yang belum ada di kantor Bekasi,
maka kantor Bekasi akan meminta dokumen tersebut dikirim
melalui fasilitas faximili. Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya
pekerjaan bagian finance dan accounting perusahaan apabila
pemberian informasi tidak dilakukan secara cepat.
Format Invoice yang tidak konsisten.
Untuk setiap tagihan kepada pemberi kerja, PT RMI mempunyai
format invoice yang berbeda. Invoice tagihan merupakan dokumen
yang dibuat oleh PT RMI yang ditujukan kepada masing – masing
pemberi kerja untuk melakukan penagihan pembayaran, sehingga
format dari invoice tersebut seharusnya perusahaan yang
menentukan. Akan tetapi selama ini PT Rante Mutiara Insani
mengikuti format yang diinginkan oleh pemberi kerja, sehingga
invoice yang dibuat untuk masing – masing pemberi kerja
mempunyai format yang berbeda.
40
5. PENUTUP
Setelah melakukan kegiatan magang selama 3 (tiga) bulan, pemagang
mendapatkan beberapa hal yang dapat digunakan untuk menunjang pengetahuan
terhadap pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh perusahaan kontraktor,
terkhusus pada perusahaan kontraktor jasa pertambangan batubara. Hal – hal
tersebut antara lain :
1. Pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh PT Rante Mutiara Insani
telah sesuai dengan PSAK No. 34, yaitu menggunakan metode
persentase penyelesaian (percentage of completion method) dan kontrak
selesai.
2. Dalam mengestimasi tingkat penyelesaian pekerjaan, PT Rante Mutiara
Insani menggunakan metode ukuran output ( output measure ).
Informasi mengenai jumlah output yang telah dihasilkan oleh suatu
pekerjaan, diperoleh dari masing – masing penanggung jawab
proyek/pekerjaan.
3. Pengklasifikasian pendapatan dan biaya yang dilakukan oleh PT Rante
Mutiara Insani telah sesuai dengan PSAK No. 34. Dimana pendapatan
dan biaya yang terkait langsung dengan proyek, diklasifikasikan sesuai
dengan masing – masing proyek pekerjaan. Sedangkan pendapatan
biaya yang tidak terkait langsung dengan kegiatan proyek,
diklasifikasikan masing – masing sesuai dengan kelompok pendapatan
dan biaya yang ada di perusahaan.
4. PT Rante Mutiara Insani mengakui pendapatan dan beban kontrak,
sesuai dengan dimana periode pekerjaan dilakukan. Hal ini diperkuat
dengan melihat rincian invoice yang diterbitkan oleh perusahaan.
5. PT Rante Mutiara Insani telah menyajikan adanya pendapatan atas
penjualan sisa bahan dan peralatan yang digunakan dalam proyek
pekerjaan. Pendapatan tersebut diakui sebagai pendapatan lain – lain
(other income).
41
6. Penagihan pendapatan dari pemberi kerja dilakukan secara periodik
sesuai dengan periode pekerjaan yang dilakukan, dan pembayaran
dilakukan sesuai dengan termin yang telah disepakati pada perjanjian
kontrak.
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan oleh pemagang selama
melakukan kegiatan magang pada PT Rante Mutiara Insani, maka pemagang
dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Penerapan penalty untuk keterlambatan pembayaran oleh pemberi kerja
hendaknya dapat dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi terjadinya
keterlambatan pembayaran yang dilakukan oleh pemberi kerja sehingga
proses penerimaan dan pengakuan pendapatan perusahaan tidak
terganggu.
2. Format invoice dibuat standar tertentu untuk masing – masing jenis
pekerjaan, bukan masing – masing klien. Sehingga perusahaan
mempunyai format invoice tersendiri untuk masing – masing jenis
pekerjaan yang dilakukan. Format tersebut dapat mengacu pada salah
satu invoice yang sudah digunakan perusahaan dengan memperhatikan
komponen – komponen penting yang harus ada di dalamnya. (Lihat
lampiran 13, 14, dan 15)
3. Penomoran invoice sebaiknya menggunakan format atau standar
tertentu, sehingga memudahkan dalam membaca informasi yang
terkandung didalamnya. Seperti, 001/INV/RMI/ABC/MINING/I/2012.
001 – adalah nomor invoice, INV- adalah kode untuk invoice, RMI –
adalah identitas perusahaan yang mengeluarkan invoice, ABC – adalah
identitas bahwa invoice tersebut ditujukan kepada PT.ABC, MINING –
adalah keterangan bahwa invoice ini untuk aktivitas pertambangan
batubara, I – merupakan bulan pembuatan invoice, dan 2012 – adalah
tahun pembuatan invoice. Susunan dari komponen – komponen
42
penyusun nomor invoice tidak boleh terbalik dan harus konsisten.
Supaya dikemudian hari dapat digunakan sebagai acuan dalam
penelusuran dokumen dan keperluan lain yang terkait dengan invoice
tersebut.
4. Penyimpanan dan pengiriman dokumen – dokumen pendukung dari
kantor pusat ke kantor cabang Bekasi sebaiknya dilakukan secara
periodik yaitu setiap satu bulan setelah pekerjaan selesai dikerjakan,
sehingga tidak terjadi keterlambatan pekerjaan di kantor cabang bekasi.
5. Kelengkapan dan keakurasian dokumen yang dikirimkan ke kantor
cabang bekasi hendaknya dapat ditingkatkan supaya data dan informasi
yang diproses di kantor cabang bekasi menjadi lebih akurat. Hal ini
dapat dilakukan dengan memastikan kelengkapan dokumen atau
melakukan pengecekan terhadap dokumen – dokumen sebelum
dikirimkan ke kantor cabang bekasi.
Selama melakukan kegiatan magang di PT. Rante Mutiara Insani, pemagang
memberikan kontribusi secara langsung kepada perusahaan dengan membantu
beberapa pekerjaan di Financial and Accounting Department Bekasi. Adapun
rincian pekerjaan yang dilakukan selama melakukan kegiatan magang dapat
dilihat pada lampiran Jurnal harian kegiatan magang yang ditulis oleh pemagang
setiap hari pada saat melakukan kegiatan magang.
Dengan terlaksananya kegiatan magang tersebut, maka tujuan awal dari
pemagang sebagaimana tertuang pada proposal kegiatan magang dapat dikatakan
telah tercapai, yaitu untuk mengetahui bagaimana pengakuan pendapatan yang
diterapkan oleh perusahaan konstruksi terkhusus pada perusahaan kontraktor jasa
pertambangan batubara. Adapun hasil dari kegiatan magang dapat digunakan
sebagai dokumentasi tertulis bagi perusahaan dan sebagai sumber pengetahuan
tambahan bagi pemagang mengenai pengakuan pendapatan yang terjadi pada
perusahaan konstruksi, terkhusus pada kontraktor jasa pertambangan batubara.
43
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. BPFE Yogyakarta.
Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi, Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi 3.
BPFE Yogyakarta.
Kieso, Donald E. 2010. Intermediate Accounting thirteen edition. Hoboken : John
Wiley & Sons.
Undang - Undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Akuntansi Konstruksi
Dalam Pengerjaan.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 ( revisi 2010 ) tentang
Akuntansi Kontrak Konstruksi.
Stice, James D., Earl K. Stice, K. Fred Skousen, 2004. Akuntansi Keuangan
Menengah, diterjemahkan oleh Salemba Empat, Edisi 15, Jilid I, Salemba
Empat, Jakarta.
Indonesian Commercial Newsletter. 2010. “Industri Pertambangan Batubara
di Indonesia” http://www.datacon.co.id/Batubara-2010Pertambangan.html
14 Juni 2012.
Indonesian Commercial Newsletter. 2010. “Jasa Kontraktor Produksi
Berkembang Seiring Perkembangan Industri Batubara”
http://www.datacon.co.id/Batubara-2010Jasa.html. 14 Juni 2012.