pengaruh audit operasional terhadap kinerja non keuangan dengan
TRANSCRIPT
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
1/93
SKRIPSI
PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON
KEUANGAN DENGAN AUDIT ATAS PERSEDIAAN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Tangerang)
Oleh:
Lion
Saiful
Mukminin
NIM: 105082002761
JURUSAN
AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
DAN
BISNIS
UNIVERSITAS
ISLAM
NEGERI
SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/ 2010 M
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
2/93
PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON
KEUANGAN
DENGAN
AUDIT
ATAS
PERSEDIAAN
SEBAGAI
VARIABEL
INTERVENING
(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI
TANGERANG)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat
Untuk
Meraih
Gelar
Sarjana
Ekonomi
Oleh:
Lion Saiful Mukminin NIM
:
105082002761
Dibawah Bimbingan
Pembimbing
I
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
NIP.
19570617
198503
1
002
Pembimbing
II
Rini, SE, AK, M.Si
NIP.
19760315
200501
2
002
JURUSAN
AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
DAN
BISNIS
UNIVERSITAS
ISLAM
NEGERI
SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431
H/2010
M
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
3/93
Hari ini Jum’at Tanggal 29 Januari Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan ujian
komprehensif atas nama Lion Saiful Mukminin NIM : 105082002761 dengan
judul ”PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON
KEUANGAN
DENGAN
AUDIT
ATAS
PERSEDIAAN
SEBAGAI
VARIABEL
INTERVENING” (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di
Tangerang) Memperhatikan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut selama
ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi
dan
Bisnis
Universitas
Islam
Negeri
Syarif
Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 29 januari 2010
Tim
Penguji Ujian Komprehensif
Rahmawati, SE, MM Reskino, SE, Ak, M.Si
Ketua
Sekretaris
Drs. Arif Bintoro D, MBM, Ak
Penguji
Ahli
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
4/93
Hari ini Rabu Tanggal 17 Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan
Ujian Skripsi atas nama Lion Saiful Mukminin NIM : 105082002761 dengan
judul
Skripsi
“Pengaruh
Audit
Operasional
Terhadap
Kinerja
Non
Keuangan
Dengan
Audit
Atas
Persediaan
Sebagai
Variabel
Intervening
(Studi
Empiris
Pada Perusahaan Manufaktur di Tangerang)”. Memperhatikan penampilan
mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,
17
Maret
2010
Tim Penguji Skripsi
Prof. Dr.Abdul Hamid, MS Rini, SE., Ak., M.Si.
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Azzam Jassin, MBA Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si Penguji
Ahli
I
Penguji
Ahli
II
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
5/93
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS
PRIBADI
1. Nama : Lion Saiful Mukminin
2. Tempat & Tanggal Lahir : Lamongan, 03 November 1986
3. Alamat : Villa Tangerang Elok Blok
E2/12,
Kutajaya,
Pasar
Kemis,
Tangerang
4. Telepon : 085711176074
II. PENDIDIKAN FORMAL
1.
Madrasah
Ibtidaiyah
Muhammadiyah
08
Lamongan
1994
–
1999
2. SMP Muhammadiyah 04 Lamongan 1999 – 2002
3. SMU Agape BKKK Tangerang 2002 – 2005
4. Strata 1 Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi 2005 – 2010
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Staff Devisi Kesorga BEM FEIS 2006 - 2007
2.
Kord.
Keamanan
Propesa
2006
2006
3. Kord. Acara Propesa 2007 2007
4. Kord.Lab.Musik RIAK 2007 - 2008
5. Jenlap Outdoor Progeni 8 RIAK 2009
IV. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Marhaban Mashur
2. Ibu : Maesaroh
3. Alamat : Villa Tangerang Elok Blok E2/12, Kutajaya,
Pasar Kemis, Tangerang
4. Telepon : 085711176074
5. Anak ke dari : 3 dari 3 bersaudara
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
6/93
ABSTRACT
The
objective
of
this
research
aim
to
determine
the
influence
of
the
performence audit to performance non-financial directly or through an audit of
inventory,
and
also
to
determine
simultaneously
the
influence
of
the
performance
audit and audit of inventory to performance non-financial.Object in this research
are
firms
manufactur
in
Tangerang.
This
research
is
using
three
variable,
which
is performance non-financial as the dependent variable, the audit of inventory as
intervening
variable
and
the
performance
audit
as
an
independent
variable.
The number of samples submitted are 100 questionnaires to 17 firms
manufactur
in
Tangerang,
but
only
70
questionnaires
from
13
companies
has
been
returned
that
can
be
processed.
The
methods
of
sampling
is
using
purposive
sampling/judgement
sampling,
while
the
method
of
data
analysis
is
using
the
methods
of
analysis
multiple
regression.
The
results
of
this
research
indicate
that
the
performance
audit
in
partial
way,
not
causing
some
effect
to
the
performance
of
non-financial,
while
the
audit
of
inventory
cause
some
effect
to
the
performance
of
non-financial.
And
according
to
the
result
of
research
with
using
F
Test
symultant
shows
that
the
performance
audit
and
the
audit
of
inventory
have
symultantly
affected
toward
to
the
non-
financial performance
Keywords: Performance Audit, Audit of Inventory, Performance Non-Financial
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
7/93
ABSTRAK
Tujuan
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui
sejauh
mana
pengaruh
auditoperasional terhadap kinerja non keuangan secara langsung maupun melalui audit
atas persediaan, dan juga untuk mengetahui secara simultan pengaruh audit
operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja non keuangan. Objek dalam
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Tangerang. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja non keuangan sebagai variabel
dependen, audit atas persediaan sebagai variabel intervening dan audit operasional
sebagai variabel independen. Jumlah sampel yang dikirimkan adalah 100 kuesioner kepada 17 perusahaan
manufaktur di Tangerang, sedangkan yang kembali dan dapat diolah sebanyak 70kuesioner
dari
13
perusahaan.
Metode
pengambilan
sampel
menggunakan
metode
purposive
sampling/judgement
sampling, sedangkan metode analisis data
menggunakan
metode
analisis
regresi
berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa audit operasional secara parsial tidakberpengaruh
terhadap
kinerja
non
keuangan,
sedangkan
melalui
audit
atas
persediaan berpengaruh terhadap kinerja non keuangan. Dan menurut hasilpenelitian
yang
diperoleh
dalam
Uji
F
(simultan),
audit
operasional
dan
audit
atas
persediaan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja non keuangan.
Kata Kunci: Audit Operasional, Audit Atas Persediaan, Kinerja Non Keuangan
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
8/93
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengkaruniakan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
Pengaruh
Audit
Operasional
Terhadap
Kinerja
Non
Keuangan
Dengan
Audit
atas
Persediaan
Sebagai
Variabel
Intervening (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur di Tangerang).
Penyusuanan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat -
syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah
Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa syukur atas rahmat dan
karunia Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini serta tak
lupa penulis menghaturkan terima kasih kepada:
1. Keluargaku, Ayah dan Mama atas setiap helaan kasih sayangnya, semua
perhatian dan dukungannya, kedua kakakku Mbak Indah dan Masdulloh, serta
kedua keponakanku Nizar Zukhruf Haqillah dan Adib Roshan Albasyari,
kalian
penghibur
sekaligus
penyemangatku.
2. Bpk Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan dan pembimbing I Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta. Yang
telah meluangkan waktu, memberikan arahan dan bimbingan.
3. Ibu Rini, SE., Ak., MSi selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan
dan bimbingan dengan bersedia meluangkan waktunya.
4. Bpk Afif Sulfa., SE., Ak., MSi selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.
5. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., Msi selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.
6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
mencurahkan dan mengamalkan ilmunya, serta Karyawan Universitas Islam
Negeri yang telah memberikan bantunnya kepada penulis.
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
9/93
7. Nurul Fitriani, makasi atas semua dorongan dan motivasinya, tetep semangat
yah neng...Saranghyeoo.
8.
Teman–teman
terbaikku,
Iskandar
Baha,
Rika
Amalia,
Iin
Maryunani,
Azharul
Fikri ”aphiek”, Nugrahaeni ”ai”, Oktaviani ”opi”, Ryan , Fandi, Andrew
gondrong dan Irfan. Thanks banget brader2 n sista2 tetep semangat.
9. Kosan Green Castle, Marcos, Uyet (special Thanks wat komputernya), Z’onk,
Gatsu, Jodi, Ambon, Chiekal, Fikrom, Ibenk, Olan, dan Habieb Nouva.
10. Brader-brader Dakosta, Beser, Buchenk, Amung, Linglung, Q-bleh (master of
black and white Magic), Ancha, Adi faqdhi, Syarif, Samsoel, dan semuanya
yang tak terabsen hehe.
11.
Teman
sepaerjuangan,
Tajir,
reza,
Uti,
Ara,
Romi,
Opung,
Ribut,
Polo,Ucup
Tile, dan Penjol.thanks sob!!
12. KMM RIAK : Bang Ahmed, Bang Igo, Bang Ochiem, Bang Cmol, Progeni 7
Irek, Rvan, kahfi,Erza, Iip jablay, Paul”Angga”, Ncek, Heru, Evi, Zaura,
Chaca superstar, teman2 Deras, Fortuna band dan Blueshine, abang2 The Red
Molotov dan The Needles, dan semua teman-teman progeni 8.
13. Seluruh teman2 akuntansi E 2005 dan temen2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
serta teman seperjuangan yang tak bisa disebut satu persatu. Matur suwun
sanget
geh
cah-cah.
Penulis
menyadari
bahwa
dalam
penulisan
skripsi
ini
masih
banyak
kekurangan.
Dengan
segala
Kerendahan
hati
penulis
memohon
maaf
dan
mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan penulis dan
bermanfaat bagi semua.
Wassalamu’alaikum.
Wr.
Wb
Jakarta, 10 Maret 2010
Lion Saiful Mukminin
105082002761
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
10/93
DAFTAR ISI
Lembar
Pengesahan
Skripsi
.................................................................................
i
Lembar Pengesahaan Uji Komprehensif .............................................................. ii
Lembar Pengesahan Uji Skripsi ........................................................................... iii
Daftar
Riwayat
Hidup
..........................................................................................
iv
Abstract ................................................................................................................ v
Abstrak ................................................................................................................. vi
Kata Pengantar ..................................................................................................... vii
Daftar Isi................................................................................................................ ix
Daftar
Tabel
..........................................................................................................
xii
Daftar Gambar....................................................................................................... xvi
Daftar Lampiran ................................................................................................... xvii
Bab I: Pendahuluan .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
D.
Manfaat
Penelitian
.............................................................................
7
Bab
II:
Tinjauan
Pustaka
.......................................................................................
8
A. Audit ................................................................................................... 8
1. Pengertian Audit ........................................................................... 8
2. Jenis-jenis Audit ............................................................................ 10
B. Audit Operasional .............................................................................. 12
1. Pengertian Audit Operasional ...................................................... 12
2. Jenis-jenis Audit Operasional ....................................................... 14
3. Tahapan Audit Operasional .......................................................... 15
4. Tujuan Audit Operasional ............................................................ 19
C. Audit Atas persediaan ........................................................................ 20
1. Pengertian Persediaan .................................................................. 20
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
11/93
2. Jenis-jenis Persediaan ................................................................... 21
3. Metode Pencatatan Persediaan ...................................................... 22
4.
Metode
Penilaian
Persediaan
.......................................................
23
5. Prosedur Audit atas Persediaan .................................................... 24
D. Kinerja Non Keuangan ....................................................................... 26
1. Pengertian Kinerja ........................................................................ 26
2. Balance Scorecard ....................................................................... 27
E.
Penelitian
Terdahulu
..........................................................................
31
F. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 33
G. Hipotesis ............................................................................................. 34
Bab
III:
Metodologi
Penelitian
.............................................................................
35
A.
Ruang
Lingkup
Penelitian
..................................................................
35
B. Metode Penentuan sampel .................................................................. 35
C. Metode Pengambilan Data ................................................................. 36
D. Teknik Analisa Data ........................................................................... 37
1. Statistik Diskriptif ....................................................................... 37
2. Uji Kualitas Data .......................................................................... 37
3. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 38
a.
Uji
Multikolineritas
................................................................
38
b. Uji Heterokedastisitas ............................................................ 39
c. Uji Normalitas ......................................................................... 40
4. Uji Hipotesis ................................................................................ 40
a. Uji Adjusted R (Koefisien Determinasi) ................................ 40
b. Uji Statistik F ......................................................................... 41
c. Uji Statistik t .......................................................................... 41
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya .......... 43
Bab IV: Penemuan dan Pembahasan .................................................................... 49
A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian ...................................... 49
1. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 49
2. Karakteristik Responden .............................................................. 50
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
12/93
3. Profil Responden .......................................................................... 51
B. Penemuan .......................................................................................... 54
1.
Statistik
Deskriptif
.......................................................................
54
2. Uji Kualitas data ........................................................................... 55
a. Uji Reliabilitas ........................................................................ 55
b. Uji Validitas ........................................................................... 56
3. Pengujian Asumsi Klasik ............................................................. 58
a.
Uji
Multikolinieritas
...............................................................
59
b. Uji Heterokedastisitas ............................................................ 59
c. Uji Normalitas ........................................................................ 60
4.
Uji
Hipotesis
................................................................................
62
a.
Uji
Koefisien
Determinasi
.....................................................
62
b. Uji Statistik F ......................................................................... 63
c. Uji Statistik t .......................................................................... 65
Bab V: Kesimpulan dan Implikasi ....................................................................... 69
A. Kesimpulan .............................................................................................. 69
B. Implikasi ................................................................................................... 70
C. Keterbatasan ............................................................................................ 70
D.
Saran..........................................................................................................
71
Daftar Pustaka .................................................................................................... 72
Lampiran – Lampiran ........................................................................................... 74
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
13/93
DAFTAR TABEL
No.
Keterangan
Halaman
3.1 Operasional Variabel Penelitian ............................................................... 47
4.1 Daftar Nama Perusahaan Manufaktur ...................................................... 49
4.2 Distribusi Kuesioner Penelitian ................................................................ 50
4.3 Data Statistik Responden ......................................................................... 52
4.4
Statistik
Deskriptif
....................................................................................
54
4.5-1 Uji Reliabilitas Audit Operasional ........................................................... 55
4.5-2 Uji Reliabilitas Audit Atas Persediaan ...................................................... 55
4.5-3
Uji
Reliabilitas
Kinerja
Non
Keuangan
....................................................
56
4.6-1
Uji
Validitas
Audit
Operasional
................................................................
57
4.6-2 Uji Validitas Audit Atas Persediaan.......................................................... 57
4.6-3 Uji Validitas Kinerja Non Keuangan ........................................................ 58
4.7 Uji Multikolineritas .................................................................................. 59
4.8 Uji Koefisian Determinasi ........................................................................ 62
4.9 Uji Statistik F ........................................................................................... 64
4.10 Uji Statistik T ........................................................................................... 65
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
14/93
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1
Kerangka
Pemikiran
.................................................................................
33
3.1 Hubungan Struktural X1, X2 Dan Y .......................................................... 42
4.1 Persentase Pengembalian Kuesioner ........................................................ 51
4.2 Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 52
4.3 Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Usia .................................... 53
4.4 Persentase Jumlah Responden Berdasarkan PendidikanTerakhir ............ 53
4.5
Scatterplot
.................................................................................................
60
4.6 Normal Plot .............................................................................................. 61
4.7 Grafik Histogram ...................................................................................... 62
4.8 Analisis Kerangka Pemikiran ................................................................... 65
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
15/93
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Semakin berkembangnya suatu perusahaan menuntut pula perkembangan
di bidang pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan tidak hanya pemeriksaan
keuangan saja tetapi juga pemeriksaan yang menekankan penilaian sistematis
dan objektif serta berorientasi pada tujuan untuk memperoleh keyakinan
tentang keefektifan dan memberikan pendapat atas kewajaran laporan
keuangan
yang
diperiksa.
Pimpinan
perusahaan
memerlukan
audit
operasional
yang menyajikan informasi mengenai aktivitas operasional perusahaan dan
tidak terbatas pada informasi keuangan dan akuntansi saja. Suatu organisasi
yang dikendalikan dengan efektif terletak pada sikap manajemen. Manajemen
adalah pihak yang mengelola serta mengendalikan perusahaan.
Audit operasional merupakan evaluasi atas berbagai kegiatan operasional
perusahaan
sedangkan
sasarannya
adalah
untuk
menilai
apakah
pelaksanaan
kegiatan operasional telah dilaksanakan secara ekonomis, efektif dan efisien.
Apabila belum dilaksanakan seperti seharusnya, maka auditor akan
memberikan rekomendasi atau saran agar pada masa yang akan datang menjadi
lebih
baik,
yakni
dapat
memperbaiki
kinerja
serta
pengendalian
intern
dan
meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
Salah satu faktor dilakukannya audit operasional adalah untuk menilai
efektifitas, efisiensi dan keekonomisan dalam operasional dan pengendalian
1
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
16/93
intern perusahaan. Pengendalian intern berperan untuk melindungi kekayaan
perusahaan dan menjamin kecermatan serta keandalan laporan keuangan.
Pengendalian intern pada perusahaan yang diaudit, besar sekali pengaruhnya
atas kelayakan pelaporan laporan keuangan yang disajikan, sehingga dengan
adanya pengendalian tersebut akan tercipta suatu alat yang cocok untuk
mengorganisir atau menyusun, mengumpulkan dan mengikhtisarkan
keterangan-keterangan yang menyangkut seluruh transaksi perusahaan.
Menurut Pratolo (2007) tentang good corporate governance dan kinerja
BUMN
di
Indonesia:
aspek
audit
operasional
dan
pengendalian
intern
sebagai
variabel eksogen serta tinjauannya pada jenis perusahaan. Hasilnya, pertama,
audit manajemen dan pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap
good corporate governance baik secara parsial maupun simultan. Kedua, audit
manajemen, pengendalian intern dan good corporate governance berpengaruh
terhadap
kinerja
perusahaan
baik
secara
parsial
maupun
simultan.
Ketiga,
audit manajemen berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja
perusahaan melalui penerapan prinsip-prinsip good corporate governance, dan
juga pengendalian intern berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja
perusahaan melalui prinsip-prinsip good corporate governance.
Dalam penelitian Iriyadi (2004) tentang evaluasi pemeriksaan operasional
dalam
meningkatkan
efektifitas
pengendalian
intern
penjualan.
Hasilnya
menunjukkan bahwa dengan adanya pemeriksaan operasional, pengendalian
intern penjualan dapat berjalan secara efektif.
2
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
17/93
Dalam perusahaan manufaktur persediaan merupakan akun yang sangat
materiil dan mempunyai risiko bawaan yang tinggi, yang menyebabkan
perusahaan memprioritaskan atau memperluas struktur pengendalian intern
siklus produksi dan persediaan untuk mencegah dan mendeteksi salah saji. Hal
ini secara signifikan mengurangi risiko pengendalian keberadaan dan
keterjadian, kelengkapan, penilaian dan pengalokasian yang berkaitan dengan
transaksi dan rekening siklus produksi dan persediaan.
Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran tidak terlepas
akan
kebutuhan
akan
barang-barang
dagangan
yang
menjadi
faktor
utama
dalam menunjang jalannya aktivitas pemasaran perusahaan. Dengan
terpenuhinya akan barang tepat pada waktunya, maka kegiatan suatu
perusahaan akan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Tanpa adanya persediaan barang dagangan, perusahaan akan
menghadapi
risiko
dimana
pada
suatu
waktu
tidak
dapat
memenuhi
keinginan
dari para pelanggannya. Oleh sebab itu, audit operasional atas persediaan
barang sangat diperlukan untuk mengurangi risiko terjadinya selisih,
kehilangan, mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecurangan dan
memastikan bahwa prosedur telah dilakukan dengan baik sehingga kemudian
dapat dibuatlah suatu usulan perbaikan.
Beberapa
peneliti
diantaranya
Hambaly
(2002)
dalam
Setiyawan
(2007)
telah melakukan penelitian tentang audit operasional atas pengelolaan
persediaan. Hasilnya menunjukkan bahwa audit operasional baik secara
3
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
18/93
simultan maupun secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan
persediaan.
Hal demikian tidak berbeda jauh dengan yang diutarakan Hakim (2003)
yang meneliti tentang peranan sistem serta prosedur pencatatan persediaan
barang pada perusahaan dalam pelaksanaan pengendalian intern. Hasilnya
menunjukkan bahwa sistem dan prosedur pencatatan persediaan sangat
berpengaruh dalam pelaksanaan pengendalian intern.
Penelitian diatas juga diperkuat dengan hasil penelitian serupa yang
dilakukan oleh Mudricah (2005) tentang sistem akuntansi persediaan bahan
baku
pada
PT
Sinar
Lendoh
Terang
Ambarawa,
hasil
dari
penelitian
ini
menyatakan sistem akuntansi persediaan pada perusahaan tersebut sudah cukup
baik. Penelitian ini menunjukkan pentingnya suatu sistem akuntansi
persediaan, khususnya persediaan bahan baku dalam perusahaan manufaktur
Hal
serupa
pernah
diteliti
oleh
Hendarty
tentang
audit
sistem
informasi
persediaan, Hasil yang dicapai dari proses audit berfokus pada kelemahan-
kelemahan yang ada pada sistem dimana kelemahan-kelemahan tersebut
disajikan dalam bentuk matriks risiko dan pengendalian yang terdiri dari
temuan masalah, potensi risiko (Impact dan Likelihood), keandalan
pengendalian yang ada (Design dan Effectiveness).
Peneliti
yang
lain
diantaranya
Setiyawan
(2007)
yang
meneliti
tentang
pengaruh sistem pengendalian internal, pengelolaan persediaan terhadap audit
operasional. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sistem pengendalian
internal tidak berpengaruh terhadap audit operasional, sedangkan pengelolaan
4
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
19/93
persediaan berpengaruh terhadap audit operasional, dan dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel sistem pengendalian intern dan pengelolaan
persediaan mampu menjelaskan atau mempengaruhi audit operasional sebesar
65%, sedangkan sisanya dijelaskan variabel lainnya.
Selain itu pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor dimana dapat
dilakukan pengevaluasian. Tujuan penilaian kinerja adalah untuk memotivasi
personel mencapai sasaran organisasi dan mematuhi standar perilaku yang
telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang
diinginkan oleh organisasi.
Pada
umumnya
pengukuran
kinerja
organisasi
perusahaan
hanya
ditekankan pada sudut pandang keuangan, hal ini menghilangkan sudut
pandang lain yaitu pengukuran kinerja non keuangan. Pengukuran kinerja non
keuangan dipercaya bisa digunakan untuk melengkapi figur pengukuran kinerja
keuangan
jangka
pendek
dan
sebagai
indikator
kinerja
jangka
panjang.
Kinerja
non keuangan didesain untuk menilai seberapa baik aktivitas yang berhasil
dicapai dan dipusatkan pada tiga dimensi utama yaitu efisiensi, kualitas dan
waktu.
Melihat fenomena tersebut peneliti dapat menyimpulkan, pertama, audit
operasional merupakan suatu tinjauan terhadap setiap bagian secara prosedur
dan
metode
organisasi
dengan
tujuan
untuk
menilai
efisiensi,
efektifitas
dan
keekonomisan suatu prosedur atau kegiatan suatu organisasi/perusahaan, selain
itu pengendalian intern merupakan sistem dan prosedur secara otomatis dapat
saling memeriksa pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh suatu bagian atau
5
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
20/93
fungsi lainnya didalam suatu organisasi/perusahaan. Kedua, persediaan
merupakan salah satu unsur umum yang memegang peranan penting dalam
operasi suatu perusahaan, yang secara kontinyu diperoleh atau diproduksi, oleh
karena itu sangat penting dalam, oleh karena itu sangat penting dalam
perlakuan persediaan termasuk dalam pemeriksaan/audit mendalam mengenai
persediaan tersebut. Ketiga, kinerja non keuangan yakni didesain untuk menilai
seberapa baik aktivitas yang berhasil dicapai dan dipusatkan pada tiga dimensi
utama yaitu efisiensi, kualitas dan waktu, termasuk didalamnya mengenai
kinerja
manajemen
perusahaan
itu
sendiri.
Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh
Audit Operasional Terhadap Kinerja Non Keuangan Dengan Audit atas
Persediaan
Sebagai
Variabel
Intervening”.
B.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara audit operasional terhadap
kinerja non keuangan?
2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara audit operasional terhadap
kinerja non keuangan melaui audit atas persediaan?
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara audit operasional dan
audit atas persediaan terhadap kinerja non kauangan secara simultan.
6
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
21/93
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh audit operasional terhadap kinerja non
keuangan.
b. Untuk mengetahui pengaruh audit operasional dan terhadap kinerja non
keuangan melalui audit atas persediaan.
c. Untuk mengetahui pengaruh audit operasional dan audit atas persediaan
terhadap kinerja non keuangan secara simultan.
2.
Manfaat
Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a. Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan serta
pertimbangan dalam mengevaluasi kebijakan yang berkaitan dengan
audit
operasional,
audit
atas
persediaan,
pengendalian
internal,
pengukuran kinerja ataupun kebijakan- kebijakan lain dalam perusahaan.
b. Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi
baik dari segi perspektif internal maupun eksternal juga berguna sebagai
bahan referensi selanjutnya.
c.
Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai wahana
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh diperguruan tinggi serta
menanamkan wawasan dan pengalaman.
7
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
22/93
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Audit
1. Pengertian Audit
Auditing adalah sebuah proses sistematis yang dilakukan oleh
seseorang
yang
memiliki
kompetensi
dan
independensi,
mengenai
perolehan
dan penilaian atas bukti secara objektif yang dilakukan dengan
pengumpulan dan penilaian atas bukti-bukti informasi yang dapat
dikuantifikasikan dan terkait dengan suatu entitas suatu ekonomi tertentu,
berkenaan dengan pernyataan mengenai tindakan-tindakan dan kejadian-
kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian
antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta untuk
mengkomunikasikan hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan
(Purwono,
2004:18).
Menurut Halim (2003:1), untuk mempelajari auditing, dan profesi
akuntan secara mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit. Definisi
audit yang sangat terkenal adalah definisi yang berasal dari ASOBAC
(A
Statement
of
Basic
Auditing
Concepts) yang mendefinisikan auditing
sebagai berikut:
”Auditing
adalah
suatu
proses
sistematik
untuk
menghimpun
danmengevaluasi bukti-bukti secara objektif mengenai asersi-asersi tentangberbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat
kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telahditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang telah
berkapentingan”.
8
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
23/93
Menurut Arens, Elder, Beasley (2004:15):
“Auditing adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas
informasi
untuk
menentukan
dan
melaporkan
tingkat
kesesuaianinformasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Auditing harus dilaksanakan oleh seseorang yang kompeten dan
independen”.
Konrath (2002:5) dalam Agoes (2008 : 3) mendefinisikan auditing
sebagai:
“Suatu proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan
mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dankejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara
asersi
tersebut
dan
kriteria
yang
telah
ditetapkan
danmengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan”.
Dari definisi-definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa audit
adalah menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a. Informasi-informasi yang dapat diukur dan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan syarat dalam melakukan pemeriksaan adalah informasi yang
terpercaya atau dapat dibuktikan kebenarannya dan kriteria standar yang
dapat digunakan oleh auditor sebagai pedoman dalam mengevalusi
informasi-informasi tersebut.
b. Entitas Ekonomi, ruang lingkup tanggung jawab auditor yang jelas
mengenai
penerapan
entitas
ekonomi
dan
periode
waktu
diaudit.
Entitas
ekonomi merupakan satuan legal misalnya perseroan terbatas (PT),
lembaga pemerintah, persekutuan komenditer (CV), koperasi,
persekutuan firma (FA) atau perusahaan perseorangan, tetapi dalam
kondisi tertentu satuan juga bisa terbentuk divisi atau departemen periode
9
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
24/93
waktu yang diaudit umumnya satu tahun, tetapi ada pula yang satu bulan,
satu kuartal atau beberapa tahun.
c. Pengumpulan dan pengevaluasian bukti, adanya bukti-bukti yang
memadai baik dari segi jumlah maupun dari segi menu sangat diperlukan
untuk menentukan kegiatan audit. Bahan bukti dapat terdiri dari
bermacam bentuk yang berbeda termasuk peringatan lisan dari pihak
yang diaudit (klien). Komunitas dengan pihak ketiga dan hasil
pengamatan auditor.
d. Auditor harus independen dan kompeten, independen berarti bebas dari
pengaruh-pengaruh
hingga
batas-batas
tertentu.
Sedangkan
kompeten
berarti auditor harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang
cukup agar dapat memahami kriteria-kriteria yang dipergunakan.
e. Pelaporan, Pelaporan hasil audit harus mampu memberikan informasi
mengenai
kesesuaian
informasi
yang
diperiksa
dengan
kriteria
yang
telah
ditetapkan.
2. Jenis-jenis Audit
Menurut Boynton, Johnson, Kell (2003 : 490) ada tiga jenis audit, yaitu:
a. Audit laporan keuangan (financial audit)
Audit laporan keuangan merupakan proses yang mencakup
memperoleh
dan
menilai
bukti
tentang
laporan
keuangan
suatu
entitas
untuk tujuan menyatakan pendapat apakah informasi keuangan disajikan
secara sesuai kriteria yang ditetapkan. Umunya kriteria itu adalah prinsip
10
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
25/93
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dimuat dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). b.
Audit operasional (Performance Audit )
Audit operasional adalah proses mencakup, memperoleh, dan
menilai bukti tentang aktivitas operasi suatu entitas berkenaan dengan
tujuan khusus yang sering berkaitan baik penilaian kinerja maupun
pengambilan keputusan manajemen. Umumnya, pada saat selesainya
audit operasional auditor akan memberikan sejumlah saran kepada para
manajemen
untuk
memperbaiki
operasional
perusahaan.
Dalam
operasional tujuan yang dilakukan tidak terbatas pada masalah-masalah
akuntansi, tetapi juga meliputi evaluasi terhadap struktur organisasi
pemanfaat komputer, metode produksi, pemasaran, dan bidang-bidang
lain sesuai dengan keahlian auditor.
c.
Audit
ketaatan
(Compliance
Audit)
Audit ketaatan merupakan proses yang menilai bukti untuk
menentukan apakah aktivitas keuangan dalam operasi tertentu dari suatu
entitas sesuai dengan kondisi yang ditetapkan dalam peraturan dan
kebijakan. Audit ketaatan bertujuan mempertimbangkan apakah audit
(klien) telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah
ditetapakan
pihak
yang
memiliki
otorisasi
lebih
tinggi.
Hasil
audit
ketaatan biasanya tidak dilaporkan kepada pihak luar tetapi kepada pihak
tertentu yang paling berkepentingan atas organisasi adalah pihak yang
11
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
26/93
paling berkepentingan atas dipatuhinya prosedur dan aturan yang telah
ditetapkan.
B. Audit Operasional
1.
Pengertian
Audit
Operasional
Audit operasional seringkali diartikan sama dengan audit manajemen.
Pengertian
sederhana
dari
audit
manajemen
adalah
investigasi
dari
suatu
organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari yang paling tinggi
sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit mengenai
efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya.
Sedangkan pengertian sederhana audit operasional adalah uraian aktifitas
perusahaan yang sistematis dalam hubungannya dengan tujuan untuk
melihat, mengidentifikasikan peluang perbaikan, atau mengembangkan
rekomendasi
untuk
perbaikan.
Jelas
kedua
pengertian
serupa
karena
pemeriksaan manajemen dilakukan saat manajemen beroperasi.
Menurut Agoes (2008:173) mendefinisikan:
“Audit operasional adalah pemeriksaan terhadap kegiatan perusahaan,
termasuk
kebijakan
akuntansi
dan
kebijakan
operasional
yang
telahditentukan manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasional
yang
telah
ditentukan
manajemen
untuk
mengetahui
apakah
kegiatan
operasional tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan
ekonomis”.
Menurut William P. Leonard dalam Tunggal (2008 : 11):
“Audit manajemen sebagai suatu pengujian yang menyeluruh dan
konstruktif dari struktur organisasi suatu perusahaan, lembaga, atau
cabang dari Pemerintah, atau setiap komponen dari padanya, seperti
12
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
27/93
suatu divisi atau depertemen, dan tujuannya, alat operasinya, dan utilisasi manusia dan fasilitas fisik.
Menurut
Taylor
dan
Perry
dalam
Tunggal
(2008
:
12):
“Audit manajemen adalah metoda untuk menilai efesiensi manajemen
pada seluruh tingkat organisasi, atau secara lebih khusus, audit
manajemen mencakup penyidikan suatu usaha oleh suatu badan yang
independen dari tingkat eksekutif yang paling tinggi kebawah, agar
meyakinkan apakah manajemen yang sehat berlaku seluruhnya, dan
untuk melaporkan efesiensi atau sebaliknya dengan rekomendasi untukmemastikan efektifitasnya”.
Dari
definisi
yang
diuraikan
maka
diperoleh
beberapa
karakteristik
audit
operasional
yaitu
:
a. Audit operasional merupakan suatu proses yang sistematis seperti dalam
audit laporan keuangan, audit operasional mencakup serangakaian
langkah atau prosedur yang terstruktur dan diorganisasi. Aspek ini
mencakup perencanaan yang tepat dan juga mendapatkan dan secara
objektif
menilai
bukti
yang
berkaitan
dengan
aktivitas
yang
diaudit.
b. Penilaian operasi organisasi yang berdasarkan pada suatu kriteria yang
ditetapkan atau disetujui. Dalam audit operasional, kriteria sering
dinyatakan dalam standar kinerja (performance standars) yang
ditetapkan
manajemen.
Namun
dalam
beberapa
hal,
standar-standar
mungkin ditetapkan industri. Audit operasional mengukur tingkat
hubungan antara kinerja aktual dengan kriteria.
c. Tujuan utama dari audit operasional adalah membantu manajemen dari
organisasi yang diaudit untuk memperbaiki effectiveness, efficiency, dan
economy dari suatu operasi. Dengan demikian, audit operasional
13
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
28/93
memfokus pada masa yang akan dengan prinsip datang, ini berlawanan
langsung dengan audit keuangan yang memepunyai fokus historis.
d. Penerima yang tepat dari laporan audit operasional adalah manajemen
atau individu yang meminta diadakannya audit. Kecuali jika diminta oleh
pihak ketiga, pembagian laporan tetap dalam entitas. Dalam kebanyakan
hal, dewan komisaris atau panitia audit menerima copy laporan audit
operasional.
e. Tidak seperti audit laporan keuangan, suatu audit operasional tidak
berakhir dengan laporan atas temuan. Audit operasional memperluas
dengan
memberikan
rekomendasi
untuk
perbaikan.
Dalam
kenyataannya,
mengembangkan rekomendasi merupakan salah satu aspek yang peling
menantang dalam audit operasional.
2.
Jenis-
jenis
Audit
Operasional
Menurut
Arens,
Elder,
Beasley
(2004)
pada
dasarnya
audit
operasional
teebagi menjadi tiga jenis yaitu: fungsional, organisasi, dan penugasan
khusus. Ketiga jenis audit operasional itu dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Fungsional
Audit fungsional berkaitan dengan sebuah fungsi atau lebih dalam
suatu organisasi. Ini dapat berhubungan misalnya dengan fungsi
penggajian
suatu
divisi
atau
untuk
perusahaan
secara
keseluruhan.
Keunggulan audit fungsional adalah memungkinkan adanya spesialiasasi
oleh auditor, kekurangan audit operasional adalah tidak dievaluasinya
fungsi yang saling berkaitan.
14
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
29/93
b. Organisasi
Audit operasional tata suatu organisasi menyangkut keseluruhan unit
organisasi, seperti departemen cabang atau anak perusahaan. Penekanan
dana suatu organisasi adalah seberapa efisien fungsi-fungsi saling
berinteraksi. Cara organisasi dan metode-metode untuk
mengkoordinasikan yang ada sangat penting dalam audit jenis organisasi.
c. Penugasan khusus
Penugasan audit khusus timbul atas permintaan manajemen. Adanya
variasi dalam audit seperti itu, contohnya mencakup penentuan penyebab
tidak
efektifnya
sistem
pengelolaan
data
elektronik
(PDE),
penyelidikan
kemungkinan kecurangan dalam suatu divisi, dan membuat rekomendasi
untuk mengurangi biaya produksi suatu barang.
3.
Tahapan
Audit
Operasional
Tahapan
dasar
dalam
melaksanakan
audit
operasional
menurut
Bayangkara (2008), yaitu:
a. Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar
belakang terhadap objek yang diaudit. Disamping itu, pada tahapan ini
juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan, dan
kebijakan
berkaitan
dengan
aktivitas
yang
diaudit,
serta
menganalisis
berbagai informasi yang telah diperoleh untuk mengindikasikan hal-hal
yang potensial mengandung kelemahan pada perusahaan yang diaudit.
15
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
30/93
Dalam audit ini auditor dapat menentukan beberapa tujuan audit
sementara (tentative audit objective).
b. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap
pengendalian
manajemen
objek
audit,
dengan
tujuan
untuk
menilai
efektifitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian
tujuan perusahaan. Hasil pengujian pengendalian manajemen ini dapat
mendukung tujuan audit sementara menjadi tujuan audit yang
sesungguhnya (definitive audit objective), atau mungkin ada beberapa
tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak cukup bukti untuk
mendukung tujuan audit tersebut.
c. Audit Terinci
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup
dan
kompeten
untuk
mendukung
tujuan
audit
yang
telah
ditentukan.
Pada
tahap ini dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan
antara satu temuan dengan temua yang lain dalam menguji permasalahan
yang berkaitan dengan tujuan audit. Temuan yang cukup, relevan, dan
kompeten dalam tahap ini disajikan dalam suatu kertas kerja audit (KKA)
untuk mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang
diberikan.
d. Pelaporan
Tahapan ini bertujuan mengkomunikasikan hasil audit termasuk
rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
16
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
31/93
Rekomendasi harus disajikan dalam bahasa operasional dan mudah
dimengerti serta menarik untuk ditindaklanjuti.
e. Tindak Lanjut
Sebagai tahap akhir dari audit operasional, tindak lanjut bertujuan
untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan
tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.
Menurut Setiyawan (2007), dimensi atau sub variabel dalam audit
operasional adalah sebagai berikut:
a. Operasi Manajemen
Operasi manajemen merupakan pendekatan untuk memantau risiko
bisnis yang dihadapi perusahaan dan penekanan pada pencapaian
anggaran dan laba perusahaan. Manajemen Operasi bertanggung jawab
untuk menghasilkan barang atau jasa dalam organisasi. Manajer operasi
mengambil
keputusan
yang
berkenaan
dengan
suatu
fungsi
operasi
dan
sistem transformasi yang digunakan. Manajemen operasi merupakan
kajian pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.
b. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah adanya rangkaian yang menyeluruh untuk
perencanaan,koordinasi, dan pengendalian operasi. Dalam hal ini auditor
hendaknya
mamahami
struktur
organisasi
perusahaan
berkaitan
tata
suatu
organisasi menyangkut keseluruhan unit organisasi, seperti departemen
cabang atau anak perusahaan,prosedur serta tugas dan tanggungjawab
17
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
32/93
organisasi. Penekanan dana suatu organisasi adalah seberapa efisien
fungsi-fungsi saling berinteraksi
c. Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan keberhasilan pengendalian dalam
perusahaan tercapai jika pertanggunjawaban secara jelas ditetapkan dan
dikomunikasikan pada seluruh bagian organisasi. Pada masing-masing
bagian suatu organisasi mempunyai tanggung jawab masing-masing
berkaitan dengan bidang yang dilakukan baik dalam tanggung jawab
pelaporan
maupun
pengawasan
aktivitas
operasional.
d. Kinerja
Performance atau kinerja merupakan suatu pola tindakan yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diukur dengan mendasarkan
pada suatu perbandingan dengan berbagai standar. Kinerja adalah
pencapaian
suatu
tujuan
dari
suatu
kegiatan
atau
pekerjaan
tertentu
untuk mencapai tujuan perusahaan yang diukur dengan standar.
Penilaian kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui efektivitas
operasional perusahaan.
e. Evaluasi
Evaluasi adalah pemeriksaan setiap akhir kerja untuk
mengintrospeksi
struktur
perusahaan.
Evaluasi
dilakukan
dengan
cara
memeriksa laporan keuangan secara berkala, serta mengevaluasi kinerja
perusahaan yang nantinya dapat dijadikan acuan dalam perbaikan kinerja.
18
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
33/93
4. Tujuan Audit Operasional
Beberapa tujuan audit operasional adalah sebagai berikut:
a. Objek dari audit operasional adalah mengunkapkan kekurangan dan
ketidakberesan dalam setiap unsur yang diuji oleh auditor operasional
hadan untuk menunjukkan perbaikan apa yang mungkin untuk
memperoleh hasil yang terbaik dari operasi yang bersangkutan.
b. Untuk membantu manajemen mencapai administrasi operasi yang paling
efisien.
c. Untuk mengusulkan kepada manajemen, cara-cara dan alat-alat untuk
mencapai
tujuan
apabila
manajemen
organisasi
sendiri
kurang
pengetahuan mengenai pengelolaan yang efisien.
Menurut Lindberg dan Calin dalam Tunggal (2008 : 40), beberapa
alasan tentan diadakannya audit operasional adalah:
a.
Manajemen
puncak
ingin
mendapatkan
kepastian
tentang
keefektifan
unit, fungsi, atau perusahaan walaupun semua tampak dalam keadaan
baik, seperti halnya para pemimpin menjalani “medical checkups” secara
rutin.
b. Audit operasional dilakukan karena ditemukan atau dirasakan adanya
masalah.
c.
Pihak
luar
(kreditor)
ingin
mndapat
kepastian
bahwa
dana
yang
diberikan
digunakan dengan baik dan sesuai dengan persyaratan yang telah
disetujui oleh penerima dana.
19
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
34/93
d. Badan pemerintah yang mengelola peraturan laporan audit operasional
sebagai masukan atau dasar tambahan untuk menilai prestasi operasi dan
posisi keuangan dari suatu lembaga.
C.
Audit
Atas
Persediaan
1.
Pengertian
Persediaan
Persediaan merupakan suatu unsur umum yang memegang peranan
penting dalam operasi perusahaan,yang secara kontinyu diperoleh atau
diproduksi dan dijual mempunyai efek langsung terhadap laba perusahaan.
Oleh karena itu para pemimpin perusahaan baik perusahaan dagang
maupun industri selalu berusaha untuk mengelola persediaannya sebaik
mungkin. Para ahli mendefinisikan persediaan bermacam-macam sebagai
berikut:
Hendriksen
(2001:570)
menyatakan
bahwa:
“Persediaan meliputi barang perdagangan yang dimaksudkan untuk dijual dalam kondisi usaha normal dan bahan baku serta dalam
pembantu yang digunakan dalam proses produksi untuk dijual”.
Menurut PSAK No. 14 tahun 2007 persediaan adalah aktiva:
a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.
b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan;
c.
Dalam
bentuk
bahan
atau
perlengkapan
(supplier)
untuk
digunakan
dalam
proses produksi atau pemberian jasa.
20
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
35/93
Pengertian persediaan menurut Kieso, Weygand, Warfield (2007 : 444),
menyatakan bahwa:
“Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki perusahaan untuk
dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan
atau dikonsumsi dalam memproduksi barang yang akan dijual”.
Dari beberapa pengertian persediaan diatas penulis dapat
menyimpulkan
bahwa
persediaan
adalah
aktiva
milik
perusahaan
yang
akan
dijual dalam kegiatan normal perusahaan, persediaan juga sangat
berpengaruh besar di dalam laporan laba- rugi didalam suatu perusahaan.
2.
Jenis-jenis
Persediaan
Penggolongan persediaan dapat dibagi sebagai berikut:
a. Persediaan bahan baku (raw material stock)
Bahan baku merupakan barang-barang yang diperoleh untuk
digunakan dalam proses produksi, beberapa bahan baku diperoleh secara
langsung
dari
sumber-sumber
alam.
b. Persediaan barang dalam proses (good in process)
Barang dalam proses sering dinamakan barang setengah jadi yang
berarti bahan baku yang telah dimasukkan dalam proses produksi tetapi
belum selesai diolah menjadi barang jadi, ini berarti diperlukan
pengelolaan lebih lanjut untuk dijual kemudian untuk dijual kemudian
sebagai
barang
jadi.
c. Persediaan barang jadi (finished good)
Barang jadi merupakan produk yang telah selesai diproduksi dan
menunggu untuk dijual.
21
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
36/93
d. Persediaan bagian produk (purchased stock /component stock)
Yaitu persediaan barang yang terdiri bagian produk yang diterima
perusahaan lain, tanpa melalui proses sebelumnya.
e. Persediaan bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan
Yaitu bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi tetapi tidak
secara langsung mengambil bagian dalam barang jadi, atau jumlah
pemakaiannya pada proses produksi tidak begitu beda.
3.
Metode
Pencatatan
Persediaan
Menurut Kieso, Weygand, Warfield (2007 : 446), metode pencatatan
persediaan ada dua, yaitu:
a. Metode fisik (physical inventory method)
Pada metode ini, jumlah persediaan yang ada tidak dapat diketahui
setiap saat. Jika penjelasan ingin mengetahui jumlah persediaan yang
masih
ada,
terpaksa
harus
dilakukan
perhitungan
fisik
ditempat
penyimpanan/gudang.umumnya, perhitungan fisik persediaan secara
lengkap hanya mungkin diadakan pada tahun fiskal. Perhitungan ini
penting dilaksanakan karena untuk memperoleh pengendalian intern yang
baik, apakah saldo persediaan akhir itu sesuai dengan keadaan
sebenarnya, sebab mungkin barang itu ada yang hilang, dicuri, ataupun
diselewengkan.
b. Metode perpetual
Yaitu metode pencatatan persediaan yang selalu mengikuti setiap
saat persediaan baik dalam kuantitas maupun dalam harga. Jika
22
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
37/93
menggunakan metode ini maka setiap pesediaan dicatat secara terperinci
pada kartu persediaan atau pada kartu stock yang dibuat untuk setiap
jenis persediaan yang ada. Oleh karena itu jumlah fisik dan nilai
persediaan dapat diketahui setiap saat dari pencatatan persediaan yang
diselenggarakan tanpa harus melakukan perhitungan fisik, tetapi tetap
perlu dilakukan minimal setahun sekali. Bila dilihat dari segi
pengendalian intern, maka metode perpetual lebih baik, karena setiap saat
persediaan diikuti ada kemungkinan secara berkala dilakukan pencatatan
antara
saldo
gudang
dengan
saldo
menurut
buku,
bila
terdapat
selisih
maka dapat dilakukan tindakan secepatnya.
4. Metode Penilaian Persediaan
Menurut Kieso, Weygand, Warfield (2007 : 456), ada empat metode
penilaian persediaan, yaitu:
a.
Metode
identifikasi
khusus
(Spectif
Identification)
Metode ini memerlukan pengidentifikasian biaya historis dari
masing-masing unit persediaan sampai saat penggunaan dengan metode
identifikasi khusus. Arus biaya yang selalu dibandingkan dengan arus
biaya barang. Metode identifikasi khusus merupakan suatu pendekatan
yang sangat objektif untuk membandingkan biaya historis dengan
pendapatan.
Biasanya
prosedur
identifikasi
khusus
menggunakan
bantuan
sistem akuntansi yang terkomputerisasi dan peralatan yang mampu
membaca laba persediaan. Tetapi prosedur ini biasanya terlalu mahal dan
memakan banyak waktu.
23
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
38/93
b. Metode FIFO (First In First Out)
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa pembebanan biaya dalam
perhitungan harga pokok persediaan adalah harga perolehan barang yang
terlebih dahulu masuk. Secara umum dapat dikatakan bahwa barang yang
pertama kali masuk akan dikeluarkan terlebih dahulu sebagai nilai
perolehan barang, yang terakhir masuk akan menjadi nilai persediaan
akhir.
c. Metode LIFO (Last In First Out)
Metode ini didasarkan pada asumsi pembebanan biaya dalam
perhitungan
harga
pokok
penjualan
adalah
harga
perolehan
barang
yang
terakhir diperoleh. Dengan demikian nilai persediaan akhir, merupakan
nilai akhir dari saldo awal ditambah pembelian pada awal periode,
metode ini akan mencerminkan harga operasional yang lebih wajar
karena
menilai
persediaan
pada
periode-periode
berjalan
mencerminkan
nilai pembelian terakhir sehingga telah mencerminkan keadaan
sebenarnya.
d. Metode harga pokok rata-rata (Average Cost Method)
Metode ini akan selalu menghitung kembali nilai rata-rata dari
persediaan setiap kali ada pembelian. Harga rata-rata persediaan dihitung
dengan
membagi
jumlah
harga
dengan
jumlah
unit
bersangkutan.
24
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
39/93
5. Prosedur Audit Atas Persediaan
Prosedur mengenai audit siklus persediaan dan pergudangan adalah
sebagai berikut: (Arens, Elder, Beasley 2006 : 305)
a. Prosedur Inisial
Prosedur meliputi penentuan bahwa skedul persediaan sesuai
dengan saldo yang ada di dalam buku besar. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara menyelidiki jurnal persediaan atau dengan penyesuaian
catatan perpectual dengan skedul persediaan.
b. Prosedur Analisis
Prosedur analisis rasio yang diperoleh kemudian dibandingkan
dengan rasio sebelumnya, anggaran, dan data persediaan rata-rata, yakni
membandingkan persediaan dan penjualan, selain itu juga melihat
hubungan persediaan, produksi, dan penjualan.
c.
Detil
Transaksi
Detail transaksi merupakan prosedur untuk menelusuri dan mengusut
data-data persediaan untuk mendapatkan bukti-bukti mengenai
pemrosesan transaksi. Dalam melakukan detil transaksi dapat dilakukan
dengan cara memeriksa penyelesaian produksi dan penjualan serta
pergerakan barang dan produksi.
d.
Perhitungan
Fisik
Perhitungan
fisik
merupakan
prosedur
untuk
memperoleh
keyakinan
mengenai efektifitas perhitungan persediaan, dan mengukur reliabilitas
representasi klien mengenai kuantitas dan kondisi fisik persediaan.
25
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
40/93
Perhitungan fisik dapat dilakukan melalui perhitungan kecukupan
persediaan atau meneliti pergerakan produksi.
e. Keakuratan Persediaan
Keakuratan persediaan merupakan perhitungan kembali keseluruhan
item yang ada didalam daftar persediaan dan memverifikasi
keakuratannya. Hal ini dilakukan dengan cara penghitungan kartu
persediaan dan mangusut perhitungan persediaan.
D.
Kinerja
Non
Keuangan
1.
Pengertian
Kinerja
Performance atau kinerja merupakan suatu pola tindakan yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diukur dengan mendasarkan pada
suatu perbandingan dengan berbagai standar. Kinerja adalah pencapaian
suatu
tujuan
dari
suatu
kegiatan
atau
pekerjaan
tertentu
untuk
mencapai
tujuan perusahaan yang diukur dengan standar. Penilaian kinerja
perusahaan bertujuan untuk mengetahui efektivitas operasional perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan dapat diukur dengan ukuran keuangan dan
non keuangan. Ukuran keuangan untuk mengetahui hasil tindakan yang
telah dilakukan dimasa lalu dan ukuran keuangan tersebut dilengkapi
dengan
ukuran
non
keuangan
tentang
kepuasan
customer ,
produktivitas
dan
cost effectiveness proses bisnis/intern serta produktivitas dan komitmen
personel yang akan menentukan kinerja keuangan masa yang akan datang.
Ukuran keuangan menunjukkan akibat dari berbagai tindakan yang terjadi
26
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
41/93
diluar non keuangan. Peningkatan financial returns yang ditunjukkan
dengan ukuran ROE merupakan akibat dari berbagai kinerja operasional
seperti: (1) meningkatnya kepercayaan customer terhadap produk yang
dihasilkan perusahaan, (2) meningkatnya produktivitas dan cost
effectiveness proses bisnis/intern yang digunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan produk dan jasa, (3) meningkatnya produktivitas dan
komitment personel. Jadi jika manejemen puncak berkehendak untuk
melipatgandakan kinerja keuangan perusahaannya, maka fokus perhatian
seharusnya
ditujukan
untuk
memotivasi
personel
dalam
melipatgandakan
kinerja di perspektif non keuangan atau operasional, karena disitulah
terdapat pemacu sesungguhnya (the real drivers) kinerja keuangan
berjangka panjang.
2. Balance Scorecard
Dalam
pengukuran
kinerja
menggunakan
empat
perspektif
balance
scorecard , yaitu:
a. Perspektif Keuangan
Balance
scorecard tetap menggunakan perspektif keuangan karena
ukuran keuangan sangat penting bagi perusahaan. Ukuran keuangan
memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi dan
pelaksanaannya
memberikan
kontribusi
atau
tidak
kepada
peningkatan
laba perusahaan. Pada saat perusahaan melakukan pengukuran secara
financial, maka hal pertama yang dilakukan adalah mendeteksi
kebenaran industri yang dimilikinya, apakah dalam tahap perkembangan
27
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
42/93
growth,
sustain,
atau
harvest . Ketiga tahapan tersebut mempunyai
konsekuensi yang berbeda terhadap ukuran penelitian. Dalam perspektif
financial, scorecard memungkinkan para eksekutif senior setiap unit
bisnis untuk menetapkan bukan hanya ukuran yang mengevaluasi
keberhasilan jangka panjang perusahaan, tetapi juga berbagai variabel
yang dianggap paling penting untuk menciptakan dan mendorong
tercapainya tujuan jangka panjang.
b. Perspektif Pelanggan
Perusahaan melakukan identifikasi pelanggan dan segmen pasar
yang
akan
dimasuki.
Segmen
pasar
merupakan
sumber
yang
akan
menjadi komponen penghasilan tujuan financial perusahan. Perspektif
pelanggan memungkinkan perusahaan menyelaraskan berbagai ukuran
pelanggan penting-kepuasan, loyalitas, retensi, akuisisi, dan probabilitas
dengan
pelanggan
dan
segmen
pasar
sasaran.
Para
manager
juga
harus
mengenali apa yang dinilai tinggi oleh para segmen sasaran dan memilih
proposisi nilai apa yang akan diberikan. Mereka kemudian dapat memilih
tujuan dan ukuran dari tiga kelompok atribut, yang jika memuaskan
memungkinkan perusahaan mempertahankan dan memperluas bisnis
dengan pelanggan sasaran. Ketiga atribut itu adalah: atribut produk dan
jasa,
hubungan
pelanggan
serta
citra
dan
reputasi.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Pada perspektif proses bisnis internal dalam balanced scorecard ,
manajemen mengidentifikasi proses internal bisnis yang kritis yang harus
28
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
43/93
diunggulkan perusahaan. Dalam perspektif ini memungkinkan manajer
untuk mengetahui seberapa baik bisnis berjalan dan apakah produk atau
jasa sudah sesuai dengan spesifikasi pelanggan.
Dalam pendekatan Balanced Scorecard pengukuran perspektif
proses bisnis internal dalam sebuah organisasi secara umum dapat dibagi
menjadi tiga tahap (Kaplan dan Norton 2000:83), yaitu:
1) Proses Inovasi
Dalam proses inovasi, unit bisnis meneliti kebutuhan pelanggan yang
sedang berkembang atau yang masih tersembunyi, kemudian
menciptakan
produk
atau
jasa
yang
akan
memenuhi
kebutuhan
tersebut. Proses inovasi dibagi menjadi dua bagian yaitu
mengidentifikasi kebutuhan pasar dan menciptakan produk atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan pasar.
2)
Proses
Operasi
Proses operasi perusahaan menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan dimulai dari diterimanya pesanan pelanggan dan diakhiri
dengan penyampaian produk atau jasa kepada pelanggan.
3) Proses Pelayanan Purna Jual
Proses ini merupakan jasa pelayanan kepada pelanggan setelah
penjualan
produk
atau
jasa
tersebut
dilakukan.
Layanan
purna
jual
mencakup garansi dan berbagai aktivitas perbaikan, penggantian
produk yang rusak dan yang dikembalikan serta pemrosesan
pembayaran pelanggan.
29
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
44/93
d. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Proses pembelajaran dan pertumbuhan ini bersumber dari faktor
sumber daya manusia, sistem, dan prosedur organisasi yang berperan
dalam pertumbuhan jangka panjang. Kaplan dan Norton (2000:110)
dalam menyebutkan bahwa ada tiga kategori dalam perspektif ini, yaitu:
1) Kapabilitas pekerja
Salah satu perubahan yang paling dramatis dalam pemikiran
manajemen selama 15 tahun terakhir adalah pergeseran peran para
pekerja perusahaan. Saat ini pekerja dituntut untuk lebih kritis dan
melakukan
evaluasi
terhadap
proses
dan
lingkungan,
dan
memberikan
usulan perbaikan bagi perusahaan di masa depan.
2) Kapabilitas sistem informasi
Motivasi dan keahlian pekerja saja tidak cukup dalam menunjang
pencapaian
tujuan
proses
bisnis
internal,
tanpa
adanya
informasi
yang
tepat waktu, cepat dan akurat sebagai umpan balik. Dengan
kemampuan sistem informasi yang memadai, kebutuhan seluruh
tingkatan manajemen dan pekerja atas informasi yang akurat dan tepat
waktu dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya.
3) Motivasi, pemberdayaan dan keselarasan
Pegawai
yang
memiliki
informasi
yang
berlimpah
tidak
akan
memberikan kontribusi pada keberhasilan usaha, apabila mereka tidak
mempunyai motivasi untuk bertindak selaras dengan tujuan
30
-
8/21/2019 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN
45/93
perusahaan atau tidak diberi kebebasan dalam pengambilan keputusan
atau bertindak.
Dan dalam kinerja non keuangan ini penulis menggunakan dua
perspektif yakni perspektif proses bisnis internal dan perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan.