pengaruh metode outddor study terhadap hasil …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/resi...

144
i PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SUELA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh RESI ALPIONITA Nim: 151 135 015 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN(FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2017

Upload: others

Post on 01-Jun-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

i

PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SUELA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh

RESI ALPIONITA Nim: 151 135 015

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN(FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM 2017

Page 2: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

ii

PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SUELA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai

gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

RESI ALPIONITA Nim: 151.135.018

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN(FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM 2017

Page 3: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

iii

Page 4: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

iv

Page 5: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : RESI ALPIONITA

Nim : 151 135 018

Fakultas : Tarbiyah

Jurusan : Pendidikan IPA

Universitas : Islam Negri (UIN) Mataram

menyatakan bahwa Skripsi dengan judul “Pengaruh Metode Outdoor Study

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Materi Ekosistem Di

Kelas VII SMP Negeri 2 Suela Tahun Pelajaran 2016/2017” ini secara

keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-

bagian yang dirujuk sumbernya. Apabila di belakang hari ternyata karya tulis ini

tidak asli, saya siap dianulis gelar kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan

yang berlaku di UIN Mataram.

Mataram, Juni, 2017 Saya yang menyatakan

RESI ALPIONITA Nim: 151 135 018

Page 6: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

vi

Page 7: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

vii

Motto:

Terjemahanya:” katakanlah: “adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan

orang-orang yang tidak mengetahui?” sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar. 9) 1

1Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (jakarta: Yayasan

Penyenggalaraan Penterjemahan Al-Qur’an), hal. 460

Page 8: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk: 1. Ayah ku (H.Adit Ardiansah) dan ibundaku (hj. Unih ) tercinta, terimakasih

atas curahan keringat, pengorbanan, ketulusan cinta dan kasih sayang yang di bingkai dalam untaian harapan dan di lantunkan dalam do’a sehingga studi ini dapat terselesaikan. Hanya doa yang kupanjatkan untuk membalas kemuliaanmu, semoga Allah membalas semua keikhlasanmu kalian adalah hadiah terindah yang ku miliki didunia ini. Salam hormat dan baktiku selalu.

2. Buat adik ku tercinta (Adit Ardiansyah) terima kasih sudah menjadi semangat dalam hidup ku sehari-hari.

3. untuk bibiku tersayang terima kasih atas motivasi dan do’a yang selalu kau berikan dan Untuk keluarga besarku, terima kasih atas semua yang kalian berikan kalian adalah pemberian terindah yang kumiliki. Terimakasih atas do’a, perhatian dan dukungannya, semoga Allah melimpahkan kasih sayangnya kepada kita semua, Amin.

4. Semua dosen dan guru-guruku, tanpa kalian aku tidak akan bisa seperti sekarang ini. Terimakasih atas jasa-jasa , bimbingan serta ilmu yang kalian beri semoga Allah membalas kemuliaan kalian. Salam hormatku selalu.

5. Sahabat-sahabatku sayang: (Eka, anis, aza, nurdin, mala) terima kasih karena kalian selalu ada untuku dan teman-teman seperjuanganku kelas A yang gak bisa di sebutin satu-persatu yang selama ini selalu menemani hari-hariku selama duduk dibangku perkuliahan. Terimakasih atas pengalaman hidup yang kalian berikan, semoga kita tidak saling melupakan satu sama lain dan selalu menjadi keluarga selamanya. Dan terima kasih juga buat seluruh angkatan 2013

6. Untuk Almamaterku UIN Mataram tercinta.

Page 9: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul : ”Pengaruh

Metode Outdoor Study Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Biologi Materi Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 2 Suela Tahun Pelajaran

2015/2016” dapat terselesaikan.

Shalawat dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Nabi

Besar Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam yang

gelap gulita menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan

sekarang ini.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh

bantuan, dukungan, bimbingan dan arahan dari berbagi pihak. Oleh karena itu,

penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada semua

pihak terutama kepada:

1. Drs. H. Adi Fadli, M.Ag selaku dosen pembimbing I.

2. Hadi Kusuma Ningrat, M.Pd selaku dosen pembimbing II.

3. Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd., selaku Dekan FITK UIN Mataram.

4. Dwi Wahyudiati, M.Pd. selaku Ketua Program Studi S1 Pendididikan IPA

Biologi UIN Mataram.

5. Bapak/Ibu dosen Pendidikan IPA Biologi yang telah memberikan penulis

pengetahuan selama berada di bangku perkuliahan.

Page 10: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

x

6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Suela, Sainep, S.Pd selaku

guru IPA Kelas VII dan semua guru yang telah membantu dalam proses

penelitian ini.

7. Semua pihak yang turut membantu dalam memberikan informasi, waktu

dan tenaga dalam penulisan skripsi ini.

8. Teman-teman di bangku kuliah khususnya mahasiswa kelas A angkatan

2013..

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala jasa

baiknya. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu, penulis tidak menutup kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak dan menyampaikan terima kasih.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga penulisan skripsi ini bermafaat

bagi kita semua, amin.

Mataram, 14 Juni 2015 Penulis

RESI ALPIONITA NIM. 151.135.018

Page 11: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING .......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ................................................................ vi

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL................................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii

ABSTRAK .......................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ...................................... 6 C. Tujuan dan manfaat penelitian ...................................................... 7 D. Telaah Pustaka .............................................................................. 8 E. Definisi Operasional ....................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ................. 11

A. KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 11 1. Metode Outddor Study ........................................................... 11

a. Pengertian Metode Outdoor Study .................................. 11 b. Tujuan utama mengajar di luar kelas .............................. 12 c. Kelebihan dan kekurangan Metode Outdoor Study ........ 19

2. Hasil Belajar .......................................................................... 24 a. Pengertian Hasil Belajar ................................................. 24 b. Macam-Macam Hasil Belajar ........................................ 24 c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......... 26

B. Kerangka Berpikir ........................................................................ 31 C. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 33

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................. 33 B. Populasi dan Sampel .................................................................... 34

Page 12: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

xii

C. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 35 D. Variabel penelitian ....................................................................... 35 E. Desain Penelitian .......................................................................... 36 F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 36 G. Teknik Analisis Data .................................................................... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN .................................. 44

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................ 44 B. Hasil Penelitian ........................................................................... 51

1. Uji Validitas Instrumen ........................................................ 51 2. Pengumpulan dan Penyajian data ......................................... 52 3. Analisis data .......................................................................... 54 4. Hasil Pengujian Hipotesis ..................................................... 57

C. Pembahasan .................................................................................. 59

BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 66

A. Kesimpulan .................................................................................... 66 B. Saran .............................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68

LAMPIRAN .......................................................................................................... 69

Page 13: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel. 4.1 Daftar Jumlah Siswa SMP Negeri 2 Suela .......................................... 47

Tabel. 4.2 Daftar Jumlah Guru SMP Negeri 2 Suela ........................................... 48

Tabel. 4.3 Sarana dan Prasarana SMPN 2 Suela .................................................. 49

Tabel. 4.4 Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Suela ............................................ 50

Tabel. 4.5 Data Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen ........................... 53

Tabel. 4.6 Data Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelas Kontrol ............................... 54

Tabel. 4.4 Hasil Analisis Uji Normalitas Kelas Eksperimen ............................... 55

Tabel. 4.5 Hasil Analisis Uji Normalitas Kelas Kontrol ...................................... 56

Tabel. 5.1 Hasil Uji Homogenitas ........................................................................ 57

Tabel. 5.2 Hasil Uji t ............................................................................................ 58

Page 14: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01. Bahan Ajar Siswa ............................................................................. Lampiran 02. Perangkat pembelajaran ................................................................... Lampiran 03. Lembar Kerja Siswa .........................................................................

Lampiran 04. Kisi-Kisi Soal Test .......................................................................... Lampiran 05. Soal Test Hasil Belajar .....................................................................

Lampiran 06. Pedoman Dokumentasi..................................................................... Lampiran 07. Pedoman Wawancara ......................................................................

Lampiran 08. Uji Validitas Instrumen ................................................................... Lampiran 09. Uji Normalitas Kelas Eksperimen .................................................... Lampiran 10. Uji Normalitas Kelas Kontrol .......................................................... Lampiran 11. Uji Homogenitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol....... Lampiran 12. Uji Homogenitas Hasil Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol ...... Lampiran 13. Perhitungan Uji t .............................................................................. Lampiran 14. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran .............................................. Lampiran 15. Surat Izin Penelitian ......................................................................... Lampiran 16. Kartu Konsultasi...............................................................................

Page 15: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

xv

ABSTRAK PENGARUH METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 2

SUELA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh RESI ALPIONITA

151.135.018 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

metode outdoor study terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi Materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Suela tahun pelajaran 2016/2017.

Desain penelitian merupakan landasan berpijak serta dapat pula dijadikan dasar penelitian oleh peneliti sendiri maupun orang lain terhadap kegiatan penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-group-pretest-posttest desain dengan pendekatan kuantitatif.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 96 siswa yang terdiri dari tiga kelas. Teknik Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Teknik probablity sampling jenis Cluster Random Sampling, kelas yang dipilih jadi sampel adalah kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol yang keseluruhannya sebanyak 59 siswa.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat dilihat hubungan antara variabel sesuai dengan hasil analisis dengan menggunakan analisis uji t Polled Varians. Bahwa thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu (4,27) > (2,01), hal ini menunjukan bahwa hipotesis (Ha) diterima dan hipotesis (Ho) ditolak. Dengan demikian ada pengaruh metode outdoor stud terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi Materi Ekosistem di kelas VII Tahun pelajaran 2016/2017.”

Kata Kunci: Metode Outdoor Study dan Hasil belajar

Page 16: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses pendewasaan anak

didik melalui suatu interaksi dimana interaksi dalam pendidikan berlangsung

dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Tidak dapat dipungkiri

bahwa setiap tempat yang memiliki sejumlah populasi manusia pasti

membutuhkan pendidikan. Dalam upaya meningkatkan sumberdaya manusia

yang berkualitas, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan

akan dapat mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu

kehidupan bangsa Indonesia. Disamping itu akan terwujud sumber daya

manusia yang terampil, potensial dan berkualitas sebagai pelaksana

pembangunan dalam mewujudkan tujuan nasional. Menurut UU No.20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2

Namun dalam kenyatannya tujuan pendidikan tersebut belum

sepenuhnya berhasil, bahkan cenderung terkesan hanya teori saja. Karena

munculnya suatu masalah dalam sebuah aturan yang telah tersusun rapi,

mungkin tidak dapat dihindari walaupun hanya sekecil bakteri. Jika

2Undang-undang dan Peraturan Pemeritah RI tentang Pendidikan, (Jakarat: Direktorat

Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006), hal.8.

Page 17: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

2

dianalisis, usaha pemerintah ternyata belum menekankan pada

penyelenggaraan dan penggunannya. Hal ini terlihat dari sebagian besar

peserta didik di dalam proses pembelajaran belum memiliki motivasi belajar

yang optimal. Kurangnya motivasi belajar pada diri siswa sebagai peserta

didik disebabkan oleh pembelajaran yang disajikan selama ini cendrung

tekstual saja, dan kurangnya interaksi antara siswa dan guru, sehingga

siswa kurang memahami tentang materi khususnya pada pelajaran IPAdan

pada kenyatannya timbul kebabosanan pada siswa.3

Proses pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama Negeri

(SMPN) 2 Suela masih cendrung kaku dan, tidak mengutamakan krativitas

setiap peserta didik karena proses pembelajaran di sekolah itu masih bersifat

konvesional. Para pendidik belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran

secara aktif dan kreatif dalam melibatkan peserta didik serta belum

menggunakan berbagai pendekatan atau metode maupun media

pembelajaran yang bervariasi berdasarkan karakter materi pelajaran

sehingga hasil belajar siswa kurang.4

Melihat kondisi seperti ini, seorang gurudituntut untuk pandai-

pandai dalam memilih metode atau model pembelajaran yang tepat, karena

ciri-ciri guru yang baik adalah guru yang bisa menyesuaikan metode

mengajar dengan bahan pembelajaran. Selain itu guru hendaknya dapat

menerapkan suatu pembelajaran yang di dalamnya dapat tercipta interaksi

aktif antara guru dan siswa, siswa dengan siswa dan siswa dengan

3 Hamzah, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2014), hal. 135.

4 Observasi awal, 16 November 2016.

Page 18: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

3

lingkungannya. Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban

menyediakan lingkungan belajar yang kreatif, nyaman dan menyenangkan.

Dengan caramemanfaatkan lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran,

khususnya pada mata pelajaran IPA sehingga mampu meningkatkan hasil

belajar dan rangsangan kegiatan belajar siswa, pada mata pelajaran IPA.5

Pembelajaran di luar kelas (outdoor) dengan memanfaatkan

lingkungan sekolah sebagai sumber belajar lebih menyenangkan dan

terkesan melekat pada siswa karena mereka dihadapkan langsung dengan

situasi yang konkrit bahkan menjadi cambuk tersendiri untuk mengamati,

mengidentifikasi dan bereksperimen. Sehingga siswa tidak bosan dan tidak

bersikap pasif, pada saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga hasil

belajar siswa diharapkan dapat meningkat.6

Hasil tidak akan pernah diperoleh selama orang tidak melakukan

sesuatu. Untuk menghasilkan sebuah perubahan atau prestasi dibutuhkan

perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan,

sungguh-sungguh, kemampuan tinggi dan rasa optimisme dirilah yang

mampu untuk mencapainya. Hasil belajar pada hakikatnya merupakan

perubahan tingkah laku setelah melalui prosesbelajar mengajar. Perubahan

tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian dan pengukuran hasil belajar

dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar. Terutama hasil belajar

5Hasamah, Pembelajaran Luar Kelas (Outdoor Learning), (Jakarta: Prestasi Pustaka,

2013) hal. 11. 6Ibid.,hal. 12.

Page 19: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

4

kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan

tujuan pendidikan dan pengajaran. 7

Mengajar di luar kelas merupakan upaya mengarahkan para siswa

untuk melakukan aktivitas yang bisa membawa mereka pada perubahan

perilaku terhadap lingkungan sekitar, sesuai dengan materi yang di ajarkan.

Sehingga pendidikan di luar kelas lebih mengacu pada pengalaman dan

pendidikan lingkungan yang sangat mempengaruhi pada kecerdasan para

siswa.8

Sebagaimana hasil observasi awal yang telah dilakukan di SMPN 2

Suela, dimana jumlah kelas VII di SMPN 2 Suelayang terdiri dari 2 kelas,

peneliti melihat proses pembelajaran di kelas VII sebagian siswa masih

terlihat kurang memperhatikan penjelasan guru, masih main-main saat

proses pembelajaran, sehingga interaksi antara guru dengan siswa kurang

terlihat baik. Disamping itu juga guru masih meggunakan metode ceramah,

sehingga siswa menjadi pasif dan kurang aktif pada saat proses belajar

mengajar. Menurut Sainep guru mata pelajaran IPA kelas VII pada saat

wawancara adapun masalah-masalah pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebagai berikut; (1), kurangnya perhatian siswa pada saat guru

menjelaskan materi pembelajara; (2), dalam proses belajar mengajar guru

jarang melakukan praktik padahal dalam pembelajaran IPA harus banyak

melakukan praktik; (3), guru melakukan proses belajar mengajar hanya di

7.Nqalin Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogykarta: PT Pustaka Pelajar, 2010) hal.

45. 8Adelia Vera, Metode Mengajar Anak Diluar Kelas/Outdoor Study (Yogyakarta: Diva

Press, 2012) hal. 17.

Page 20: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

5

kelas saja, padahal dalam belajar IPA peserta didik dituntut melakukan

pengamatan, penelitian, praktik yang dilakukan diluar kelas dan; (4),

kenakalan siswa juga merupakan bagian dari masalah yang dihadapi guru

pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Sehingga siswa-siswi

kurang berperan dalam pembelajaran.9

Hasil observasi yang telah dilakukan diperjelas oleh hasil wawancara

dengan salah satu siswa kelas VII, menurut Yolanda kelas VII bahwa

penyebab rendahnya pemahaman siswa dalam belajar IPA, dikarenakan

guru mata pelajaran IPA kebanyakan hanya memberikan catatan saja kepada

murid, kemudian dijelaskan dengan metode ceramah, selain itu antara teori

dan peraktik tidak seimbang lebih banyak teori dari pada praktik. Siswa

hanya belajar di dalam kelas sehingga siswa kurang terlibat secara langsung

dengan lingkungan sekitar, sesuai dengan materi yang diajarkan, hal ini

menyebabkan pemahaman siswa terhadap pelajaran IPA Biologi kurang

atau rendah.10

Keadaan ini yang mendorong peneliti melakukan penelitian tentang

metode outdoor study di SMPN 2 Suela, dengan harapan dapat

meningkatkan hasil belajar dan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran

IPA. Karena untuk meningkatkan hasil belajar siswa, diperlukan adanya

pengetahuan dasar yang dibangun, pengetahuan dasar dapat dibangun

dengan cara menciptakan ingatan-ingatan akan pelajaran yang diperoleh

dari guru di kelas dan mendapatkan pengalaman nyata dalam melakukan

9Sainep, (Guru Mata Pelajaran IPA Kelas VII), Wawancara, 16 November 2016. 10Yolanda, (Siswa Kelas VII SMPN 2 Suela), Wawancara , 16 November 2016.

Page 21: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

6

proses pembelajaran yang menyenangkan dan bisa menerapkanya

dikehidupan sehari-hari.

Metode outdoor study yaitu suatu konsep dimana guru menggunakan

suasana diluar kelas dengan aktifitas kolaboratif serta interaksi antar siswa

dengan lingkunganya. Sehingga siswa dapat memiliki apresiasi terhadap

lingkungan dan alam sekitarnya, selain itu, belajar di luar kelas juga dapat

mengarahkan peserta didik menemukan prestasinya di alam bebas.11

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Metode Outdoor Study Terhadap Hasil Belajar Siswa

pada Mata Pelajaran Biologi Materi Ekosistem di Kelas VII SMPN 2 Suela

Tahun Pelajaran 2016/2017”.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah apakah ada pengaruh metode outdoor study terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Biologi materi ekosistem di kelas VII SMPN 2

Suelatahun pelajaran 2016/2017?.

2. Batasan Masalah

a. Pembelajaran menggunakan metode outdoor study

b. Materi yang disampaikan tentang ekosistem.

c. Subjek penelitian siswa kelas VII SMPN 2 Suela.

11Rita Mariyana, Pengelolaan Lingkungan Belajar (Jakarta: Kencana 2010),hal.36.

Page 22: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka

tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui pengaruh metode

outdoor study terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi

materi ekosistem di kelas VII SMPN 2 Suela tahun pelajaran 2016/2017.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Praktis

1) Bagi guru bidang studi, dapat dijadikan sebagai alternatif

pembelajaran selain pembelajaran yang berada di dalam kelas

yang membuat peserta didik menjadi lebih bebas dan tidak

merasa bahwa belajar harus di dalam kelas sehingga bisa

meningkatkan hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan.

2) Bagi peserta didik, penelitian ini dapat menjadikan siswa lebih

aktif, kreatif dan memberikan pengalaman belajar yang berbeda

dari biasanya yang biasanya belajar di dalam kelas kini bisa

belajar di luar kelas.

3) Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

acuan untuk menambah ilmu pengetahuan, pengembangan

meode pembelajaran, dan menciptakan iklim belajar dan

pembelajaran yang lebih variatif. Dalam mengatasi masalah

pembelajaran terutama pembelajaran IPA Biologi pada siswa

kelas VII SMPN 2 Suela.

Page 23: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

8

4) Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan tambahan

pengetahuan serta tambahan referensi bagi yang bermaksud

melakukan penelitian lebih lanjut.

b. Manfaat Teoritis

Penelitian ini mampu memberikan informasi mengenai

pengaruh metode outdoor study terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Biologi materi ekosistem di kelas VII SMPN 2 Suela

tahun pelajaran 2016/2017 dan dari hasil penelitian ini diharapkan

dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan khususnya bidang

ilmu pengetahuan alam (IPA).

D. Telaah Pustaka

1. Feti Setyaningsih 2014 dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Metode

Pembelajaran di Luar Kelas (Outdoor Study) Terhadap Prestasi dan

Motivasi Belajar pada Mata Pelajaran Sains Kelas 5 di Sdit Abu Ja’far

Munggur Karang Anyar”. Penelitian sebelumnya memiliki persamaan dan

perbedaan dengan penelitian yang dilakukan ini, dimana persamaannya

terletak pada variabel bebas yaitu sama-sama menggunakan metode

outdoor studydan jenis penelitiannya sama-sama menggunakan penelitian

dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan perbedaannya terletak pada

variabel terikat yaitu penelitian terdahulu variabel terikat yang di gunakan

Page 24: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

9

yaitu prestasi dan motivasi belajar sedangkan penelitian yang di lakukan

variabel terikatnya yaitu hasil belajar.12

2. Ari Fendianto 2013 dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Metode

Outdoor study dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai

Sumber Belajar untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA Biologi

Siswa Kelas VII B SMP Negeri 3 Tempel”. Antara penelitian sebelumnya

dan penelitian yang dilakukan memiliki persamaan dan perbedaan, dimana

persamaannya terletak pada variabel bebas yaitu sama-sama menggunakan

metode outdoor study sedangkan perbedaannya terletak pada variabel

terikatnya yaitu dimana pada penelitian sebelumnya menggunakan minat

dan hasil belajar sedangkan penelitian yang dilakukan menggunakan hasil

belajar. Serta jenis penelitian yang digunakan, penelitian sebelumnya

menggunakan jenis penelitian PTK sedangkan penelitian ini menggunakan

jenis penelitian eksperimen.13

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya penafsiran berbeda oleh pembaca dalam

menafsirkan istilah-istilsah yang terdapat dalam judul skripsi ini, maka

diperlukan penegasan istilah yang menjadi kata kunci yang dibahas, yaitu:

12Feti Setyaningsih, “Pengaruh Metode Pembelajaran di Luar Kelas (Outdoor Study)

Terhadap Prestasi dan Motivasi Belajar pada Mata Pelajaran Sains Kelas 5 di Sdit Abu Ja’far Munggur Karang Anyar”( Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga 2014).

13Ari Fendianto, “Penerapan Metode Outdoor study dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Ipa Biologi Siswa Kelas Vii B SMP Negeri 3 Tempel” ( Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga 2013).

Page 25: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

10

1. Outdoor Study

Outdoor Study adalah penyusunan pengetahuan dari pengalaman

konkret di luar kelas dengan aktifitas kolaboratif serta interaksi antar

siswa dengan lingkunganya. Metode mengajar di luar kelas juga dapat

dipahami sebagai sebuahpendekatan pembelajaran yang menggunakan

suasana di luar kelas, sebagai media tranformasi, dalam meningkatkan

motivasi belajar peserta didik.14 Jadi metode outdoor study adalah sebuah

metode pembelajaran yang menggunakan suasana di luar kelas dengan

cara memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai media tranformasi untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Hasil Belajar

Menurut Purwanto bahwa hasil belajar berasal dari dua kata yaitu

“hasil dan belajar”. Hasil merupakan suatu perolehan akibat di

lakukannya suatu aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya

input secara fungsional, dan belajar adalah perubahan perilaku individu

yang belajar.15 Jadi hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada

tingkah laku suatu individu yang belajar mengenai pengetahuan,

kebiasaan sikap yang berada dalam diri suatu individu baik secara

fungsional.

14Amelia Sari Tauresia Kesuma, Menyusun PTK itu Gampang (Jakarta: PT Gelora

Aksara Pratama, 2013), hal. 13. 15Naqalim Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: PT Pustaka Belajar, 2014)

hal. 45.

Page 26: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Metode Outdoor Study

a. Pengertian Metode Mengajar di Luar Kelas (Outdoor Study)

Menurut Karjawati dalam buku Husamah menyatakan

bahwa outdoor study adalah metode di mana guru mengajak siswa

belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan

dengan tujuan untuk mengakrabkan siswa dengan lingkungannya.

Melalui metode outdoor study dapat digunakan sebagai sumber

belajar. Peran guru di sini adalah sebagai motivator, artinya guru

sebagai pemandu agar siswa belajar secara aktif, kreatif dan akrab

dengan lingkungan.16

Menurut Adelia Vera bahwa “mengajar di luar kelas”adalah

suatu kegiatan mentransfer knowledge (ilmu pengetahuan) kepada

orang lain. Sehingga kegiatan atau aktivitas belajar mengajar

berlangsungnamun tidak dilakukan didalam kelas melainkan di luar

kelas atau di alam bebas.

Metode mengajar diluar kelas juga dapat dipahami sebagai sebuah pendekatan pembelajaran yang menggunakan suasana diluar kelas sebagai situasi pembelajaran, sebagai media transformasi konsep-konsep yang disampaikan dalam pembelajaran. Sebagian orang menyebutnya dengan outting

16Husamah, Pembelajaran di Luar Kelas (Outdoor Learning), (Jakarta: Prestasi

Pustakaraya, 2013), hal. 23.

Page 27: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

12

class, yaitu kegiatan yang melibatkan alam secara langsung untuk dijadikan sebagai sumber belajar.17

Jadi metode mengajar di luar kelas (outdoor study)

merupakan suatu kegiatan menyampaikan pelajaran di luar kelas,

sehingga kegiatan atau aktivitas belajar mengajar berlangsung di

luar kelas atau di alam bebas. Kegiatan pembelajaran di luar kelas

mempunyai sifat yang menyenangkan, dimana melalui kegiatan ini

siswa diberikan kesempatan untuk menuangkan potensi diri,

sekaligus menyalurkan kebutuhan manusia untuk berinteraksi

dengan alam dan sesama manusia dalam suasana diluar ruangan.

b. Tujuan Utama Mengajar di Luar Kelas (Outdoor Study)

Priest menyatakan di dalam buku Husamah yang berjudul

“Pembelajaran di Luar Kelas (OutdoorLearning)”bahwa

Outdoor education is, anexperimential method of learning by doing, which takes place primarily trough exposureto the out-of-doors. In outdoor education, the emphasis for the subject of learning is placed on relationship: relationship concerning human and natural resources. Pendidikan luar kelas bertujuan agar siswa dapat beradaptasi

dengan lingkungan dan alam sekitar dan mengetahui pentingnya

keterampilan hidup dan pengalaman hidup di lingkungan dan alam

sekitar, dan memiliki apresiasi terhadap lingkungan dan alam

sekitar.18

17Adelia Vera, Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Outdoor Study, (Yogyakarta: Diva

Press, 2012), hal. 17. 18Husamah ..., hal. 21.

Page 28: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

13

Alasan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di luar

kelas bukan sekedar karena bosan belajar di dalam kelas ataupun

karena merasa jenuh belajar di ruangan tertutup. Akan tetapi, lebih

dari itu, kegiatan belajar mengajar di luar kelas memiliki tujuan-

tujuan pokok yang ingin dicapai sesuai sesuai dengan cita-cita

pendidikan.19

Secara umum, tujuan pendidik yang ingin dicapai melalui

aktivitas belajar di luar kelas atau di luar lingkungan sekolah ialah

sebagai berikut:

1. Mengarahkan peserta didik untuk mengembangkan bakat dan kreatifitas mereka dengan seluas-luasnya di alam terbuka.

2. Kegiatan belajar mengajar diluar kelas bertujuan menyediakan latar (setting) yang berarti bagi pembentukan sikap dan mental peserta didik.

3. Meningkatkan kesadaran, apresiasi, dan pemahaman peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya.

4. Membantu mengembangkan segala potensi setiap peserta didik agar menjadi manusia sempurna, yaitu memiliki perkembangan jiwa, raga, dan spirit yang sempurna.

5. Memberikan konteks dalam proses pengenalan berkehidupan sosial dalam tataran praktik (kenyataan di lapangan).

6. Menunjang keterampilan dan ketertarikan peserta didik. Bukan hanya ketertarikan terhadap mata pelajaran tertentu yang bisa dikembangakan di luar kelas, melainkan juga ketertarikan terhadap kegiatan-kegiatan di luar kelas.

7. Menciptakan kesadaran dan pemahaman peserta didik cara menghargai alam dan lingkungan, serta hidup berdampingan di tengah perbedaan suku, ideologi, agama, politik, ras, bahasa, dan lain sebagainya.20

8. Mengenalkan berbagai kegiatan di luar kelas yang dapat membuat pembelajaran lebih kreatif.

19Adelia Vera ..., hal. 19. 20Ibid., hal. 20.

Page 29: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

14

9. Memberikan kesempatan yang unik bagi peserta didik untuk perubahan perilaku melalui penataan latar pada kegiatan luar kelas.

10. Memberikan kontribusi penting dalam rangka membantu mengembangkan hubungan guru dan murid.

11. Menyediakan waktu seluas-luasnya bagi peserta didik untuk belajar daripengalaman langsung melalui implementasi bebas kurikulum sekolah diberbagai area.

12. Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan komunitas sekitar untuk pendidikan.

13. Agar peserta didik dapat memahami secara optimal seluruh mata pelajaran.21

c. Tahap-Tahap Pembelajaran di Luar Kelas ( Outdoor Study)

Ada beberapa pendapat yang menjelaskan tahapan-tahapan

pelaksanaan pembelajaran di luar kelas. Menurut Selvi Ayu Utami,

langkah-langkah pembelajaran outdoor yaitu: pra kegiatan,terdapat

pendahuluan, pengembangan, penerapan, dan penutup. Pra kegiatan

yaitu membentuk kelompok heterogen dan merancang aktivitas

kelompok, sedangkan pelaksanaan tahap pertama yaitu

pendahuluan, kegiatan pendahuluan terdiri dari menyebutkan tujuan

pembelajaran, informasi awal materi, menentukan tugas masing-

masing kelompok, dan menentukan waktu. Tahap kedua yaitu

pengembangan, kegiatan pengembangan meliputi; siswa secara

kelompok melaksanakan tugas yang telah diberikan, guru

memotivasi dan memantau kegiatan siswa dalam setiap kelompok,

guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil

kelompoknya, setelah itu siswa kembali berkumpul setelah waktu

habis, siswa bersama guru membahas hasil kerja kelompok dan

21Ibid.,hal. 21-25.

Page 30: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

15

guru memberikan penguatan. Tahap ketiga yaitu penerapan,

kegiatan penerapan merupakan tahap evaluasi bagi siswa, siswa

mengerjakan soal-soal secara individu. Tahap keempat penutup,

kegiatan penutup meliputi siswa bersama guru menyimpulkan

pembelajaran yang baru dipelajari dan guru memberikan tindak

lanjut.22

Sedangkan menurut Husamah dalam bukunya yang berjudul

“Pembelajaran di Luar Kelas (Outdoor Learning)” langkah yang

harus ditempuh dalam menggunakan lingkungan sebagai sumber

belajar adalah sebagai berikut:

1. Langkah Persiapan

Saat langkah persiapan, hal-hal yang dilakukan adalah

menentukan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa,

tentukan objek yang akan dipelajari atau dikunjungi, rumuskan

cara belajar atau bentuk kegiatan yang harus dilakukan siswa,

siapkan perizinan, siapkan tata tertib yang harus di patuhi.

2. Langkah Pelaksanaan

Pada langkah ini para guru dan siswa melakukan

kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai dengan rencana yang

telah dipersiapkan. Apabila objek kunjungan sifatnya bebas dan

tak perlu ada petugas yang mendampinginya, seperti kemah,

belajar di kebun dan taman, belajar di halaman dan alam

22Selvi Ayu Utami, Penerapan Metode Outdoor Study dengan Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Aktifitas Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA (Skripsi Universitas Bengkulu 2014), hal. 18.

Page 31: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

16

terbuka lainnya, maka para siswa langsung mempelajari objek

studi atau melakukan aktivitas sesuai yang diarahkan oleh guru

(yang sudah tertuang dalam RPP), sedangkan apabila terdapat

petugas yang mendampingi biasanya kegiatan ini diawali

dengan penjelasan petugas mengenai objek yang dikunjungi

sesuai dengan permintaan yang telah disampaikan sebelumnya.

Dalam penjelasan tersebut, siswa dapat bertanya untuk

menghemat waktu, dan mencatat hal- hal yang penting. Setelah

itu, siswa dibimbing untuk melihat dan mengamati objek yang

akan dipelajari. Dalam proses ini, guru menjelaskan proses

kerja, mekanismenya, dan hal-hal yang lain. Lalu siswa dapat

berkumpul dengan kelompoknya dan mendiskusikan hasil

catatannya untuk melengkapi dan memahami materi yang

dipelajarinya. Akhiri kunjungan dengan ucapan terimakasih

kepada petugas dan pimpinan objek atau wahana yang

dikunjungi.

3. Tindak Lanjut

Tindak lanjut dari kegiatan belajar “pelaksanaan” di atas

adalah kegiatan belajar di kelas untuk membahas dan

mendiskusikan hasil belajar dari lingkungan belajar. Setiap

kelompok diminta untuk melaporkan hasil-hasil dari

pengamatan untuk dibahas bersama. Selain itu, guru juga dapat

meminta para siswa untuk menyampaikan kesan-kesannya dari

Page 32: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

17

kegiatan belajar tersebut. Selain itu, guru juga memberikan

penilaian terhadap kegiatan belajar siswa dan hasil yang

dicapainya. Tugas lanjutan dari kegiatan belajar tersebut dapat

diberikan sebagai pekerjaan rumah, misalnya menyusun

laporan yang lebih lengkap dan ilmiah.23

Adapun menurut Ayi Suherman dalam Herawati “bahwa

langkah-langkah pembelajaran di luar kelasadalah sebagai

berikut:

a. Tahap persepsi, yang merupakan tahap pendahuluan dalam

proses pembelajaran yang meliputi pemberian motivasi untuk

mengungkapkan konsep awal sehingga sejak awal kegiatan

siswa telah telah termotivasi untuk belajar dan memahami

manfaat bagi kepentingan dirinya.

b. Tahap eksplorasi, dimaksudkan untuk memberikan

pengalaman nyata pada siswa untuk mencoba sesuatu yang

baru, baik yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman

keseharian siswa yang relevan dengan persoalan yang hendak

dipecahkan maupun kemampuan berpikir untuk memecahkan

persoalan.

c. Tahap penjelasan konsep, dinamakan juga tahap diskusi, pada

tahap ini guru menciptakan kondisi lingkungan belajar yang

memungkinkan siswa dapat mengujicobakan atau

23Husamah ..., hal. 14.

Page 33: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

18

menunjukkan kemampuan yang dimilikinya sebagai jawaban

dari masalah yang diberikan.

d. Tahap pengembangan aplikasi, merupakan tahapan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang

tentang materi yang baru dipelajarinya, sehingga setiap siswa

dapat merasakan secara langsung apa yang dipelajarinya.

e. Tahap kesimpulan, merupakan tahap dimana siswa dengan

guru menyimpulkan materi yang dibahas pada saat proses

belajar mengajar.24

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan

bahwa langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

1. Pra kegiatan, yaitu membentuk kelompok heterogen dan

merancang aktifitas kelompok.

2. Tahap Pendahuluan, juga sering disebut dengan apersepsi,

yaitu pemberian motivasi untuk mengungkapkan konsep

awal, menyebutkan tujuan pembelajaran, informasi awal

materi, menentukan tugas masing-masing kelompok serta

menentukan waktu.

3. Tahap pengembangan (pelaksanaan), kegiatan

pengembangan meliputi; siswa secara kelompok

melaksanakan tugas yang telah diberikan, guru memotivasi

24Ayi Suherman dalam Herawati, “Penerapan Metode Outdoor Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas III di SDN Barebelik Tahun 2014 ( Skripsi IAIN Mataram), hal. 9.

Page 34: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

19

dan memantau kegiatan siswa dalam setiap kelompok, siswa

kembali berkumpul setelah waktu habis.

4. Tahap penjelasan konsep, dinamakan juga tahap diskusi,

pada tahap ini guru menciptakan kondisi lingkungan belajar

yang memungkinkan siswa mengujicobakan atau

menunjukkan kemampuan yang dimilikinya sebagai jawaban

dari masalah yang diberikan.

5. Tahap penerapan (tindak lanjut), kegiatan penerapan

merupakan tahap evaluasi bagi siswa, siswa mengerjakan

soal- soal secara individu.

6. Tahap kesimpulan (penutup), merupakan tahap dimana

siswa dengan guru menyimpulkan materi yang dibahas pada

saat proses belajar mengajar.

d. Kelebihan dan Kekurangan Kegiatan Pembelajaran di Luar

Kelas(Outdoor Study)

Mengajar para siswa (peserta didik) di luar kelas memiliki

arti penting yang sangat luas. Bahkan, ini tidak bisa didapatkan di

dalam kelas. Kegiatan belajar di luar kelas berupaya memberikan

semangat kepada anak didik di dalam proses pembelajaran yang

memiliki arti penting yang bisa diperoleh para siswa dan para

guru.25

25Adelia Vera ..., hal. 21.

Page 35: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

20

Kegiatan belajar para siswa akan lebih menarik dan tidak

membosankan, sehingga hasil belajar siswa akan lebih tinggi,

hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan

dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau penggunaan

media konkret, sehingga kebenarannya lebih akurat, kegiatan

belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat

dilakukan dengan berbagai cara seperti bertanya, kerja kelompok,

mengamati, membuktikan, menguji fakta. Siswa dapat memahami

dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungan,

sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan

kehidupan disekitarnya serta dapat mengarahkan sikap menghargai

alam dan kelestariannya.26

Kelebihan dan kekurangan mengajar diluar kelas adalah

sebagai berikut:

a. Kelebihan Pembelajaran di Luar Kelas (Outdoor Study).

Adapun kelebihan pembelajaran di luar kelas sebagai

berikut;

1) Peserta didik di bawa langsung ke dalam dunia yang kongkret,

sehingga peserta didik tidak hanya bisa untuk menghayalkan

materi.

2) Mendorong motivasi belajar.

3) Suasana belajar yang menyenangkan.

26Ibid., hal. 22-24.

Page 36: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

21

4) Mengasah aktivitas fisik dan kreativitas.

5) Keterampilan bekerja kelompok.

6) Mengembangkan sikap mandiri.

7) Hasil belajar permanen (tidak mudah dilupakan).

8) Tidak memerlukan banyak peralatan.

9) Pembelajaran akan terasa menyenangkan.

10) Pembelajaran lebih variatif.

11) Tertanam image bahwa dunia sebagai kelas.27

b. Kekurangan Pembelajaran di Luar Kelas (Outdoor) dan Cara

Mengatasinya.

Selain memiliki kelebihan, kegiatan belajar mengajar di

luar kelas (outdoor study) juga memiliki beberapa kendala.

Namun, kendala- kendala ini sangat mudah diatasi, sehingga

tidak berdampak fatal terhadap kegiatan belajar para siswa.

Adapun kekurangan yang di maksud sebagai beriku:

1. Para siswa keluyuran kemana-mana karena berada dialam bebas (diluar kelas).

Cara mengatasinya: guru hanya memperhatikan para siswa dan dibentuk belajar kelompok, sehingga pengawasannya mudah. Akan lebih baik apabila guru memberikan perhatian yang ekstra terhadap siswa karena mereka berada diarena bermain yang dapat memungkinkan mereka keterusan senang bermain ditempat itu.

2. Kurang tepat waktu (waktu akan tersita). Cara mengatasinya: guru membuat jadwal paten, baik

dari segi tempat, waktu dan pelaksanaan. Para siswa yang datang terlambat diberi hukuman yang mendidik dan mengibur.

27Ibid., hal. 28.

Page 37: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

22

3. Pengelolaan kelas lebih sulit. Cara mengatasinya: cukup menentukan area yang

boleh dikunjungi oleh para siswa dan yang tidak boleh dikunjungi. Cara lainnya, guru bisa mengajak guru pendamping (wakil), sehingga pengelolaan belajar di luar kelas lebih efektif.

4. Lebih banyak menguasai praktik dan minim teori. Cara mengatasinya; guru tidak melaksanakan

kegiatan belajar-mengajar secara terus menerus. Tetapi sebuah pelajaran perlu diajarkan dalam kelas. Misalnya, pelajaran IPA, dalam satu tahun ajaran, pelajaran tersebut diajarkan di kelas, dan dalam tahun yang sama juga diajarkan diluar kelas. Caranya, satu minggu belajar di luar kelas, dan satu minggu belajar di dalam kelas untuk mempelajari teorinya. Dengan cara ini, pengetahuan teori dan peraktik dapat seimbang”.28

e. Lokasi yang dapat digunakan untuk Pembelajaran di Luar Kelas

1. Lingkungan di Dalam Sekolah

Tidak banyak yang menyadari bahwa lingkungan di

dalam sekolah sebenarnya merupakan tempat yang kaya akan

sumber belajar bagi para siswa, yang menawarkan peluang

belajar secara formal dan non formal. Selain itu, berbagai

aktivitas sehari-hari yang terjadi di sekolah bisa menjadi

sumber belajar yang sangat baik bagi para siswa. Para siswa

dapat dengan mudah belajar beraktivitas sambil belajar di

lingkungan sekolah dengan arahan dan pantauan guru.29

Namun, yang harus di ingat, belajar di lingkungan

sekolah bukan berarti belajar di dalam kelas, melainkan diluar

kelas, tetap di area pekarangan sekolah. Dalam konteks ini,

28Ibid., hal. 47. 29Ibid., hal. 48.

Page 38: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

23

objek-objek pembelajaran di lingkungan sekolah berada di area

sekolah (di pekarangan sekolah) dan masih dimiliki oleh

sekolah.

Adapun bagian-bagian lingkungan sekolah yang dapat

menjadi sumber insfirasi kegiatan belajar-mengajar diluar kelas

adalah

a. Halaman sekolah

b. Taman bunga disekolah

c. Pohon pohon yang ada di halaman sekolah

d. Halaman belakang sekolah

e. Lapangan sekolah

f. Koperasi sekolah

g. Kolam yang ada di area sekolah30

Namun tidak semua sekolah yang memiliki objek-objek

pembelajaran di luar kelas, sebagaimana yang disebutkan.

Terkadang, ada beberapa sekolah yang tidak memiliki taman

bunga dan tidak mempunyai pohon-pohon yang tumbuh

dihalaman. Oleh karena itu, disinilah pentingnya pihak sekolah

menyediakan sarana dan prasarana sebagai media pembelajaran

di luar kelas bagi para siswa sehigga, mereka tidak hanya

mengenyam pendidikan di dalam kelas.

2. Lingkungan di Luar Sekolah

30Ibid., hal. 84

Page 39: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

24

Banyak yang tidak menyadari bahwa lingkungan diluar

sekolah dapat menjadi objek pembelajaran bagi para siswa,

lingkungan diluar sekolah merupakan objek-objek

pembelajaran yang ada diluar area sekolah (diluar pekarangan

sekolah).Lokasi pembelajaran ini menuntut para siswa dan guru

pergi dari sekolah mencari objek-objek tertentu.Adapun objek

lingkungan diluar sekolah yang bisa dikunjungi untuk

pembelajaran diluar kelas adalahpersawahan, sungai,

perkebunan, dan tempat tinggal siswa.31

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Purwanto bahwa “Hasil belajar berasal dari dua kata

yaitu “hasil dan belajar”. Hasil merupakan suatu perolehan akibat di

lakukannya suatu aktifitas atau proses yang mengakibatkan

berubahnya input secara fungsional, dan belajar adalah perubahan

perilaku individu yang belajar.32 Jadi hasil belajar adalah perubahan

yang terjadi pada tingkah laku suatu individu yang belajar mengenai

pengetahuan, kebiasaan sikap yang berada dalam diri suatu individu

baik secara fungsional.

b. Macam-Macam Hasil Belajar

Menurut Benjamin S Bloom taksonomi macam-macam hasil

belajar ada tiga yaitu

31Ibid.,hal.88 32NgalimPurwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta:Pustaka Belajar,2014) hal. 45

Page 40: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

25

1. Ranah kognitif adalah ranah yang mencangkup kegiatan mental

(otak). Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah

termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif terdapat 6

(enam) aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jnjang

terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam

jenjang atau aspek yang di maksud adalah pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.33

2. Ranah afektif dijelaskan sebagai ranah yang berkaitan dengan

sikap dan nilai. Ranah afektif menentukan keberhasilan blajar

seseorang. Pada ranah afektif terdiri dari 4 (empat) aspek yaitu

penerimaan, tanggapan, penilaian, dan organisasi.

3. Ranah psikomotorik merupakan ranah yang berkaitan dengan

keterampilan (skil) atau kemampuan bertindak setelah seseorang

menerima pengalaman belajar34. Menurut mardapi, keterampilan

psikomotorik ada enam tahap yaitu: gerakan refleks, gerakan

dasar, kemapuan pereseptual, gerakan fisik gerakan terampil, dan

komunikasi nondiskursif.35 Hasil belajar yang akan di teliti oleh

penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yang berhubungan

dengan kemmpuan berfikir berhubungan dengan kemampuan

berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal,

33Anas Sudijono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011) hal. 49-50. 34Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), hal. 22-23. 35Muhammad Nurman, Evaluasi Pendidikan, (IAIN Mataram, 2015 ), hal. 38.

Page 41: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

26

memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis, dan

kemampuan mengevaluasi.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Slameto bahwa“faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua

golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern

adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar,

sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu”.36

1. Faktor-Faktor dalam Diri Siswa (Intern)

Sehubungan dengan faktor intern ini ada 3 (tiga) faktor

yang perlu dibahas yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan

faktor kelelahan.Adapun faktor itu adalah

a) Faktor Jasmaniah dalam faktor jasmaniah dapat dibagi

menjadi dua yaitu faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh.

b) Faktor psikologis faktor psikologis dapat berupa intelegensi,

perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan dan kesiapan.

c) Intelegensi, yaitu kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu

kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam

situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau

menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,

mengetahuai relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

36Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), hal. 54.

Page 42: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

27

d) Perhatian, menurut Gazali bahwa keaktifan jiwa yang

dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu

obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek.Untuk menjamin

hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai

perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan

pelajaran tidak menjadi bahan perhatian maka timbullah

kebosanan, sehingga siswa tidak suka lagi belajar.37

e) Bakat, atau imtitude menurut Hilgard adalah“the capacity to

learn”. Artinya bakat adalah kemampuan untuk belajar.

Kemampuan itu baru terealisai menjadi kecakapan yang nyata

sesudah belajar atau berlatih.

f) Minat atau motivasi menurut Slameto dalam Djamarah bahwa

minat dan motivasi adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

keterkaitan pada suatu hal, tanpa ada yang menyuruh. Minat

besar pengarhunya terhadap belajar, karena bila bahan

pelajaran yang yang dipelajari tidak sesuai dengan minat

siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena

tidak ada daya tarik baginya, maka hasil belajarnyapun jadi

rendah bila siswa kurang minat pada mata pelajaran tersebut.

37Ibid., hal. 55.

Page 43: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

28

g) Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan

seseorang, dimana tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan

kecakapan baru.38

h) Kesiapanatau readiness menurut Jamies Drever bahwa

kesiapan adalah Preparedenes torespons or react, yakni

kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau

bereaksi

i) Faktor Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk

dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu

kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.39

2. Faktor yang Berasal dari Luar (Estern)

Faktor ekstern atau bisa disebut dengan faktor lingkungan.

Dimana faktor tersebut ada dua yaitu lingkungan sosial dan

lingkungan non sosial. Lingkungan sosial yang berpengaruh

terhadap hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor

yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

a. Faktor keluarga dapat berupa: pola asuh, relasi antara anggota

keluarga, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga.

b. Faktor sekolah

1) Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus

dilalui didalam mengajar. Metode mengajar guru yang

38Ibid., hal.56. 39Ibid., hal. 58.

Page 44: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

29

kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak

baik pula.

2) Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan

unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum

kegiatan belajar-mengajar tidak dapat berlangsung, sebab

materi apa yang harus guru sampaikan dalam pertemuan

kelas. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak

baik pula terhadap hasil belajar.

3) Relasi guru dengan siswa, proses belajar-mengajar terjadi

antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga

dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam psoses itu sendiri.

Jadi cara belajar siswa jugak dipengaruhi oleh relasinya

dengan gurunya.40

4) Alat pelajaran erat hubungannya dengan prestasi belajar

siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada

waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima

bahan yang diajarkan itu.

5) Waktu sekolahialah waktu terjadinya proses belajar

mengajar di sekolah, waktu itu dapat dilakukan dipagi

hari, siang, sore atau malam hari. Waktu sekolah juga

mempengaruhi belajar siswa. Jika siswa terpaksa masuk

sekolah disiang hari, sebenarnya kurang dapat

40Ibid., hal. 69.

Page 45: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

30

dipertanggung jawabkan. Dimana siswa harus

beristirahat, tetapi terpaksa untuk masuk sekolah sehingga

mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk dan

sebagainya.

6) Metode belajar banyak siswa yang melaksanakan cara

belajar yang salah. Dengan cara belajar yang tepat akan

efektif pula hasil belajar siswa itu. Memilih cara belajar

yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil

belajar.

c. Faktor masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga

berpengaruh terhadap belajar siswa dalam masyarakat.41

B. Kerangka Berpikir

Jika pembelajaran IPA dapat disajikan dengan baik oleh seorang

guru, IPA maka akan menjadi pelajaran yang disenangi oleh siswa, sehingga

IPA bukanlah pembelajaran yang sulit bagi siswa, dengan demikian siswa

akan mampu meningkatkan hasil belajarnya. Pembelajaran IPA khususnya

akan lebih bermakna jika siswa diberikan kesempatan untuk belajar

mengkaitkan konsep yang diperolehnya dalam kelas dan memanfaatkan

lingkungan sebagai media dan sumber belajar sehingga siswa dapat

mengembangkan ide-ide dan kreatifitas mereka, dan siswa dapat bekerja

sama dalam kelompok untuk memecahkan masalah dan guru di tuntut untuk

dapat menciptakan metode pembelajaran yang dapat menyemangati siswa

41Ibid., hal. 71.

Page 46: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

31

dalam menemukan konsep-konsep IPA yang akan dicapai. Konsep tersebut

akan lebih bermakna apabila siswa dapat mengalami langsung proses

pembelajaran. Salah satu cara untuk menciptakan pembelajaran tersebut

adalah dengan menerapkan metode outdoor study dengan memanfaatkan

lingkungan sebagai sumber belajar.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian di katakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang di peroleh melalui pengumpulan data.42

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka dapat ditarik hipotesis

penelitian yang diajukan yaitu: ada pengaruh metode outdor study terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi materi ekosistem di kelas

VII SMPN 2 Suela tahun pelajaran 2016/2017.

42Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung : Alfabeta, 2013), hal. 96.

Page 47: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis

penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian eksperimen

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertenu terhadap yang lain

dalam kondisi yang terkendalikan. Sedangkan Pendekatan kuantitatif adalah

penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Pendekatan kuantitatif mempunyai ciri khas tersendiri, terutama dengan

adanya kelompok kontrolnya. Alasan utama peneliti menggunakan

pendekatan kuantitatif karena data yang diperoleh berupa angka-angka mulai

dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan

dari hasilnya dan banyak di dominasi oleh peran statistik.43

Menurut Arikunto bahwa penelitian eksperimen merupakan

penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

sesuatu yang dikenakan pada subyek yang diselidiki.44 Dengan kata lain,

penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat

yaitu dengan membandingkan satu atau kelompok eksperimen yang diberi

perlakuan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak menerima

perlakuan.

Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan kelas yang diajarkan

dengan metode outdoo study dan kelas yang diajarkan tanpa menggunakan

metode outdoor study atau dengan metode konvensional yang biasa

43 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantittif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2015), hal. 107.

44 Suharsimi Arikunto, posedur penelitian (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hal. 9.

Page 48: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

33

diterapkan oleh guru, dalam upaya mengetahui apakah ada pengaruh metode

outdoor study terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi materi

ekosistem di kelas VII SMPN 2 Suela Tahun Pelajaran 2016/2017.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemuadian akan ditarik

kesimpulannya. Populasi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan dari

apa yang diteliti.45 Maka yang menjadi populasi adalah seluruh siswa

kelas VII SMPN 2 Suela yang berjumlah 96 orang yang tersebar menjadi

3 kelas.

2. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah suatu teknik atau cara mengambil sampel

yang representatif dari populasi di mana jumlah sampel yang telah

ditentukan. Ada beberapa cara pengambilan sampel penelitian yang

lazim dilakukan yang pada dasarnya dikelompokan menjadi dua, yaitu

probability sampling dan nonprobability sampling.46 Teknik

pengambilan sample yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik

probability sampling jenis cluster sampling. Dikatakan cluster sampling

(sampling menurut daerah) karena pengambilan anggota sampel dari

45Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif dan R&D, (Bandung: Al-

fabeta,2011), hal.80. 46Alfira, Statistika Penelitian (Mataram: Insan Madani Publishing, 2016), hal. 6.

Page 49: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

34

populasi dilakukan secara acak pada daerah atau kelas tersebut.47 Cara

demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Tekniknya

melalui pengundian sederhana dengan membuat lot yang dikocok. Lot

pertama yang keluar menjadi sampel eksperimen, sementara lot kedua

yang keluar menjadi sampel kontrol. Setelah melakukan pengambilan

sampel secara cluster sampling maka yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah 28 siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan

32 siswa kelas VII B sebagai kelas kontrol.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 1 (satu) bulan mulai dari 4

April sampai dengan 28 April 2017.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Suela.

D. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu variabel

bebas dan variabel terikat. Kedua variabel tersebut diidentifikasikan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah “Metode outdoor study”

2. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat dalam penelitian in adalah “Hasil belajar”.

47 Sugiono ..., hal. 218.

Page 50: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

35

E. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu one-

group pretest-posttest desain, yaitu terdapat dua kelompok pengamatan yang

satu adalah kelas eksperimen dan yang kedua kelas kontrol. Kedua kelas

kemudian diberi pretest, sebelum diberikan perlakuan utuk mengetahui

keadaan awal dan hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat

membandingkan dengaan keadaan sebelum diberi perlakuan.

Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:

O1 X O2

Keterangan:

O1 : nilai Pretest (sebelum di berikan perlakuan)

O2 : nilai posttest (sesudah diberi perlakuan)48

F. Instrumen Penelitian

Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang

digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan

penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui

instrumen.Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul

dirancang dan dibuat sedemekian rupa sehingga menghasilkn data empiris

sebagaimana adanya.49 Instrumen yang digunakan pada penelitian ini sebagai

berikut:

48Sugiyono ..., hal. 110. 49 Nana Sudjana dkk, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung : Sinar Baru

Aglesindo, 2012), hal. 97.

Page 51: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

36

1. Tes Hasil Belajar Siswa

Tes hasil belajar digunakan sebagai alat mengukur tingkat

perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik

setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu

tertentu. Melalui tes hasil belajar tesebut akan dapat diketahui sudah

seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, atau telah

dapat dicapai.50

Pada penelitian ini, tes hasil belajar siswa terdiri dari 20 butir soal

yang terdiri dari 4 (empat) pilihan. Tes yang disajikan berupa tes objektif

bentuk multiple choice atau biasa disebut dengan tes pilihan ganda. Soal

tes Pilihan Ganda (PG) ini diberian pada sebagai pretes dan postes

dengan soal yang sama.51 Tes hasil belajar dimaksud terlampir. Setelah

menentukan instrumen penelitian, tahap selanjutnya adalah melakukan

uji validitas dan reabilitas instrument.

a) Uji Validitas Instrumen

Instrumen pengukuran dikatakan valid apabila instrumen

tersebut dapat mengukur sesuatu dengan tepat sesuatu yang hendak di

ukur.52 Validitas mengandung arti sejauh mana instrumen penelitian

untuk mengukur dengan tepat konstruk variable yang diteliti. Dalam

pengujian validitas insterumen peneliti menggunakan program

ITEMAN dengan berkonsultasi ke tingkat kesulitan dan daya beda

50 Anas sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press 2011), hal.

29. 51Ibid,, hal. 142. 52Rahmat, statistika penelitian, (Bandung: Redaksi Pustaka Setia 2013), hal. 15.7

Page 52: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

37

yang keluar pada program tersebut. Jika nilai tingkat kesulitan (TK)

dan daya beda (DB) lebih dari 0,30 maka korelasi tersebut valid, jika

nilai tingkat kesulitan (TK) dan daya beda (DB) kurang dari 0,30

maka soal tersebut tidak valid.

2. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data

yang tidak langsung ditunjukkan pada subjek penelitian, tetapi melalui

dokumen. Berupa catatan tertulis yang isinya merupakan pernyataan

yang disusun oleh seseorang untuk mencari sumber data, bukti,

informasi kealamiahan yang sukar diperoleh, sukar ditemukan, dan

membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan terhadap

sesuatu yang diselidiki.53 Pedoman dokumentasi terlampir.

G. Teknik Pengumpulan Data

Metode mempunyai kedudukan penting dalam suatu penelitian

ilmiah. Dikatakan demikian, bila seseorang peneliti ternyata keliru atau salah

dalam memilih dan mempergunakan metodologi, maka data yang terkumpul

tidak akan memperoleh informasi atau data yang bersifat ilmiah, baik secara

teoritis maupun praktis. Oleh karena itu, sangat diperlukan suatu metode.

Keberhasilan dalam melakukan penelitian ilmiah sangat ditentukan

oleh metode yang digunakan.Tekhnik pengumpulan data merupakan langkah

yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

53 Anas sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press 2009), hal. 91.

Page 53: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

38

adalah mendapatkan data.54 Dalam pengumpulan data ada beberapa

prosedur atau tekhnik (metode) pengumpulan data yang digunakan oleh

peneliti agar data yang diperoleh batul-betul valid dan dapat diuji

kebenarannya, adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Metode Tes

Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang

perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang

pendidikan yang bertujuan untuk melihat sejauh mana keberhasilan

perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik

setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu

tertentu. 55

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur daya serap

siswa setelah diajar dengan menggunakan metode outdoor study dan

sekaligus untuk mengetahui keberhasilan baik secara individu maupun

secara klasikal. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tes pilihan

ganda Multiple choice, sebab jenis tes objektif ini banyak sekali materi

yang dapat dicakup. Tes hasil belajar terdiri dari 20 butir soal dengan

4(empat) pilihan. Tes ini diberikan sebelum dan sesudah siswa

mempelajari pelajaran tentang ekosistem.

54Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, ( Bandung : Alfabeta, 2011), hal. 224.

55 Anas sudijono ..., hal. 67.

Page 54: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

39

2. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah “mencari data atau hal-hal mengenai

variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya”.56Adapun data-data yang

yang ingin diperoleh melalui dokumentasi adalah sejarah berdirinya

sekolah, profil sekolah, sarana dan prasarana SMPN 2 Suela.

3. Metode Wawancara

Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan

yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,

dengan tujuan yang telah ditentukan.57 Proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab).58 Wawancara

digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden dimana hal-hal yang diwawancarai

adalah respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilalui dengan

metode otdoor study.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan yang sangat penting yang

memerlukan ketelitian dan karakteristik dari peneliti. Dalam penelitian

kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam

penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Analisis statistik dilakukan

terhadap data yang bersifat kuantitatif. Sedangkan analisis nonstatistik

56Ibid.,hal. 231. 57Ibid., hal. 182. 58Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta : Graha Ilmu, 2013). hal. 193-194.

Page 55: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

40

dilakukan terhadap data kualitatif.59 Adapun teknik analisis data yang

digunakan yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah post-test

terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dicari dengan

menggunakan chi-kuadrat.60

2 = ��− � 2�

Dimana :

x2= chi-kuadrat

EI= frekuensi yang diobservasi

EI = frekuensi yang diharapkan

Apabila x2hitung ≤ x2

tabel, maka sampel berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji F digunakan untuk mengetahui homogen atau tidaknya

varian data rumus yang digunakan adalah61:

F = � � �� � � �

Homogenitas data sampel dapat ditentukan dengan

membandingkan harga Fhitung dengan harga Ftabel pada taraf kepercayaan

5%. Jika Fhitung ≥ Ftabel maka disimpulkan bahwa varian data bersifat tidak

59 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, (Jakarta : PT Bumi

Aksara 2009), hal.119. 60 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung:

alfabeta,2012), hal.107. 61Alpira Mulya Astuti, Statistika Penelitian, (Mataram: Insan Madani Publishing

Mataram, 2016), hal. 61.

Page 56: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

41

homogen, sebaliknya jika Fhitung ≤ Ftabel, maka disimpulkan varians data

homogen.

3. Uji beda (uji-t)

Uji-t bertujuan untuk membandingkan dua nilai rata-rata dengan

melihat perbedaan secara signifikan. Uji-t yang digunakan tergantung

dari homogen tidaknya varians data. Jika varians homogen maka

digunakan uji-t polled varians62.

t = �2−� 2 �1−1 1

2+ �2+1 22�1+�2−2

(1�1

+1�2

)

Keterangan:

�1 = Rata-rata nilai kelompok ekperimen �2 = Rata-rata nilai kelompok control

12 = Standar deviasi nilai kelompok ekperimen

22 = Standar deviasi nilai kelompok control �1 = Jumlah siswa dalam kelompok ekperimen �2 = Jumlah siswa dalam kelopok kontrol

Analisis dengan menggunakan uji-t bertujuan untuk melihat

perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Jika

hasil pengujian dengan t-test ini menggambarkan adanya perbedaan antara

kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

tersebut, maka dapat disimpulan bahwa apa yang menjadi tujuan utama dari

62Sugiono ..., hal. 273.

Page 57: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

42

penelitian ini atau sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu ada

pengaruh metode outdoor study terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada

mata pelajaran Biologi materi ekosistem di SMPN 2 Suela tahun pelajaran

2016/2017. Apabila Hipotesis H0 ditolak dengan pernyataan bahwa tidak

ada pengaruh metode outddor study terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Biologi materi ekosistemdi kelas VII SMPN 2 Suela tahun

pelajaran 2016/2017. Untuk ketentuannya sebagai berikut:

Hipotesis alternatif Ha diterima apabila thitunng > ttabel sebaliknya hipotesis H0

ditolak apabila thitung < ttabel dengan taraf signifikan 5%.

Page 58: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 2 Suela yang

dimulai pada hari Selasa, 4 April 2017 sampai dengan hari Jum’at, 28 April

2017. Penelitian ini hanya difokuskan pada peningkatan hasil belajar dengan

menggunakan motode pembelajaran outdoor study (pembelajaran di luar

kelas). Adapun paparan tentang lokasi penelitian di bawah ini

1. Profil SMP Negeri 2 Suela .

a. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 2 Suela

SMP Negeri 2 Suela termasuk sekolah inpres berdiri pada

tahun 1992 di atas tanah seluas 20.000 m2. Sebelumnya SMP

Negeri 2 Suela bernama SMP Negeri 4 Pringgabaya dan berubah

nama pada tahun 2003 menjadi SMP Negeri 2 Suela dengan nomor

NSS. 201230320061.63 Untuk lebih detailnya profil sekolah SMPN

2 Suela dapat dilihat sebagai berikut:64

1) 2) 3) 4)

5) 6) 7) 8) 9)

10)

Nama Sekolah NSS Status Sekolah Alamat (Jalan/Kec./Kab/Kota) Nama Kepala Sekolah NIP. Tahun Didirikan Kepemilikan Tanah Luas Tanah Luas Banguna

: :

: :

: :

SMP Negeri 2 Suela 201230320061 Negeri Jln Taman Nasional Rinjani – Sapit Kec. Suela Kab. Lombok Timur Suhardi, S.Pd 19681231 198803 1 146 1992 Milik Pemerintah 20.0002

10.0002

63 Sainep, S.Pd, (guru IPA kelas VII&IX SMPN 2 Suela), Wawancara, 11 April 2017 64Arsip Data Profil SMP Negeri 2 Suela, Dokumentasi 11 April 2017.

Page 59: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

44

b. Visi dan Misi

1) Visi SMP Negeri 2 Suela.

Adapaun visi SMP Negeri 2 Suela adalah: “MANTAP

IMTAQ, BERBUDI, TERAMPIL BERKARYA DAN

UNGGUL DALAM PRESTASI ”

Indikator-indikator pencapaian visi sekolah adalah :

(a) Peningkatan imtaq yang ditandai dengan berbudi pekerti yang

luhur menjunjung tinggi kejujuran, kedisiplinan, rasa etika,

estetika dan tanggung jawab siswa dan warga sekolah lainnya.

(b) Peningkatan prestasi non-akademik (kreasi, seni dan olah

raga), melalui peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan

ekstrakurikuler.

(c) Peningkatan prestasi akademik dengan mengembangkan dan

standar pendidikan nasional.65

2) Misi SMP Negeri 2 Suela

Adapaun Misi SMP Negeri 2 Suela adalah :

(a) Membentuk warga sekolah yang beriman, bertaqwa,

berakhlak mulia dengan mengembangkan sikap dan perilaku

religius baik didalam sekolah maupun diluar sekolah.

(b) Membentuk warga sekolah yang berbudi pekerti luhur

(c) Menciptakan warga sekolah yang memiliki life skill dalam

bidang kreasi, seni dan olahraga.

65Papan Visi Misi SMPN 2 Suela, Dokumentasi, 11 April 2017

Page 60: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

45

(d) Peningkatan prestasi akademik dan non-akademik

meningkatkan nilai kecerdasan, cinta ilmu dan keingin tahuan

serta prestasi peserta didik dalam bidang akademik maupun

non akademik.

(e) Pengembangan kurikulum, perangkat pembelajaran dan

pelaksanaan PBM yang berkualitas serta terlaksananya sistem

penilaian yang berkesinambungan.

(f) Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang

berkualitas.

(g) Terciptanya team work yang kompak, cerdas, dan kreatif

demi terwujudnya MBS yang bersinergis.

(h) Terciptanya suasana lingkungan yang aman, tertib, dan

kondusif.66

c. Letak Geografis

Secara geografis sekolah ini terletak di Desa Sapit

Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur. Adapun batas-batas

wilayah SMP Negeri 2 Suela sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan areal pertanian warga.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan raya.

3. Sebelah Barat berbatasan dengan sungai.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan areal pertanian warga.67

66Ibid, 67

Observasi, 11 April 2017.

Page 61: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

46

d. Keadaan Siswa SMP Negeri 2 Suela

Dalam proses belajar mengajar siswa menduduki peranan

penting, karena siswa yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan

proses belajar mengajar. Oleh karena itu keberadaan dan peran aktif

siswa mutlak diperlukan dalam proses belajar mengajar.

Tabel 4.1

Daftar Jumlah Siswa SMP Negeri 2 Suela 2016/2017.68

NO. KLS

JUMLAH SISWA

L P Jumlah

1 VII A 13 18 31

2 VII B 15 16 31

3 VII C 17 16 33

JUMLAH 45 50 95

4 VIIIA 15 15 30

5 VIII B 15 15 30

6 VIII C 14 14 28

JUMLAH 44 44 88

7 IX A 11 14 25

8 IX B 12 13 25

9 IX C 10 14 24

10 IX D 10 14 24

JUMLAH 43 55 98

TOTAL 132 149 281

Tabel 3.2 Daftar Guru SMP Negeri 2 SuelaTahun Pelajaran 2016/201769.

68 Arsip Data Siswa SMP Negeri 2 Suela, Dokumentasi, 11 April 2017.

Page 62: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

47

No NAMA / NIP JAB GURU JABATAN

GURU MATA

PELAJARAN

1 Suhardi, S.Pd 19681231 1988031146

KEPSEK S1. PJOK KEPSEK

PENJASKES

2 Lalu M. Awar, S.Pd 1 9601231 198303 1 591

Gr.Madya S1. Bahasa dan

Seni B. Indonesia

3 H. Abdurrahman, S.Pd 1 9611231 198412 1 038

Gr.Madya S1. Pend.

Matematika Matematika

WAKASEK

4 Muhamad, S.Pd 1 9671231 198903 1 143

Gr.Madya S1. Bahasa

Inggris B. Inggris

5 Mulkihuddin, S.Pd

1 9761231 200801 1 069 Guru Muda S1. Pend.IPS

IPS Terpadu

Pembina OSIS

6 Murzani, S.Pd 1 9741231 200801 1 081

Guru Muda S1.BK Bimbingan

Konsling

7 Akmaluddin, SE 1 9741231 200801 1 076

Guru Muda S1. Ekonomi IPS Terpadu

8 Mazhar, S.Pd 1 9691231 200604 1 134

Guru Pertama S1.PJOK Penjaskes

9 Fathurrohman, S.Pd

1 9780825 201101 1 006 Guru Pertama

S1.Bahasa Inggris

B. Inggris KEP. PERPUS

10 Dedy Iswahyudi, S.Pd

1 9840129 201001 1 013 Guru Pertama S1.PKN PKn

11 Sainep,S.Pd 19661231200801 1 095

Guru Pertama S1.Pend.

Biologi IPA Terpadu

12 Dah Lika ,S.P.d GTT S1.Pend. MIPA SBY

13 L. Rahmat Isnaeni.R ,

S.Pd GTT DAERAH S1.Pend.IPS TIK

14 Suliati, S.Pd GTT DAERAH S1. Pend.

Matematika Matematika

15 L. Ayatulah. H. E, S.Pd GTT DAERAH S1. Pend.MIPA IPA TERPADU

LABORAN

16 Taosi, S.Pd GTT S1.Kimia MULOK

17 Ayuni, S.PdI GTT S1.PAI Pend.Agama

18 Bq.Maesusanti,S.Pd GTT S1.Bahasa dan

Seni Bhs. Indonesia

19 Candra Irawan,S.Pd GTT S1.Bahasa dan

Seni Bhs. Indonesia

Mulok

20 LaeliAtun AenI, S.Pd GTT S1. Pend.

Matematika Matematika

21 Lilis Suryani, S.Pd GTT S1.Bahasa

Inggris Mulok

TIK

22 Rita Wahyuni, S.Pd GTT S1. Pend.MIPA Prakarya

e. Sarana dan Prasarana

69Arsip Daftar Guru SMPN 2 Suela, Dokumentasi, 11 April 2017

Page 63: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

48

Sarana dan prasarana merupakan penunjang keberhasilan kegiatan

belajar mengajar di sekolah, tentunya sarana dan prasarana beserta

alat lainnya perlu diketahui untuk melengkapi gambaran mengenai

SMPN 2 Suela.

Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana SMPNegeri 2 Suela

Tahun Pelajaran 2016/2017.70

o Sarana dan Prasaran Jumlah Kondisi

Ruang : Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru Ruang TU Ruang Kelas ( Belajar ) Laboratorium Ruang koprasi Gudang Mushalla Kamar mandi ( WC ) -WC Guru -WC Siswa

1 ruang

1 ruang

1 ruang

10 ruang

1 ruang

1 ruang

1 buah

1 buah

2 kamar

3 kamar

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Rusak Ringan

Rusak Ringan

Baik

Rusak Ringan

Meubeler : Kursi Kepala sekolah Kursi Siswa Meja Siswa Papan Tulis Papan Absen Papan Pengumuman Jam Dinding

1 stel

450buah

200 buah

20 buah

5 buah

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

70Arsip Sarana dan Prasarana SMPN 2 Suela, Dokumentasi, 11 April 2017.

Page 64: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

49

1 buah

5 buah

Baik

Baik

3 Alat Peraga : Globe Peta Dunia Peta Indonesia Rangka Manusia Komputer Atlas

2 buah

2 buah

2 buah

3 buah

6 buah

6 buah

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

4 Alat Olahraga : Bola Kaki Bola Voly Bola Basket Lembing Tenis Meja

5 buah

3 buah

2 buah

7 buah

1 buah

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

f. Struktur Organisasi

Sebagai suatu lembaga yang terorganisir maka struktur

organisasi SMP Negeri 2 Suela sangat dibutuhkan untuk

mengetahui terkoordinirnya tanggung jawab yang diemban oleh

komponen-komponen yang ada di bawahnya. Untuk lebih jelasnya

struktur organisasi SMP Negeri 2 Suela dijelaskan pada tabel

struktur di bawah ini :

Page 65: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

50

Tabel 4.4 Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Suela

Tahun Pelajaran 2016/201771

B. Hasil Penelitian

1. Uji Validitas Instrumen

Dalam penelitian yang menggunakan metode kuantitatif, data

sangat ditentukan oleh kualitas dan dapat dipertanggungjawabkan

pemakaiannya apabila sudah terbukti validitasnya. Tes yang berkualitas

adalah yang telah di uji kevalidannya. Oleh karena itu, untuk mengetahui

kualitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus dilakukan

pengujian validitas. Uji validitas instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes hasi belajar dan wawancara. Tes yang

berkualitas adalah yang telah di uji kevalidannya.

71 Papan Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Suela, Dokumentasi, 11 April 2017.

BK/BP Pembina Osis Guru/Wali Kelas

Siswa Siswa

Siswa

Komite

Waka Kesiswaan Waka Kurikulum Tata usaha

Sarpras

Sekertaris Bendahara

Kepala Sekolah

Wakil kepala sekolah

Page 66: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

51

Teknik yang digunakan peneliti untuk mengetahui valid atau

tidaknya soal tes yang diberikan ke siswa, peneliti menggunakan salah

satu program yang bernama ITEMAN dengan tingkat kesulitan dan daya

beda yang keluar pada program tersebut. Jika nilai tingkat kesulitan

(TK) dan daya beda (DB) lebih dari 0,30 maka korelasi tersebut valid,

jika nilai tingkat kesulitan (TK) dan daya beda (DB) kurang dari 0,30

maka soal tersebut tidak valid. Berdasakan hasil uji validitas

menggunakan program ITEMAN dari 40 butir soal yang di berikan

kepada responden terdapat 20 butir soal yang valid.

2. Pengumpulan dan Penyajian Data

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu cara yang sangat

penting dalam suatu penelitian. Peneliti melakukan pengumpulan

berupa pemberian pre test kepada siswa dengan tujuan untuk mencari

kesamaan atau melihat perbedaan apakah kelas tersebut sama atau

tidak sama. Adapun pengumpulan data ini berupa pemberian pre test

untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes yang sama

yaitu tes dengan jumlah 20 butir soal yang diberikan pada 4 April

2017, dan setelah melalui kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan metode outdoor study kemudian diberikan lagi soal

yang sama kepada kelas eksperimen dan kontrol sebagai nilai postest

pada 28 April 2017.

b. Penyajian Data

Page 67: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

52

Penyajian data merupakan salah satu bukti bahwa peneliti

sudah melakukan penelitian di samping itu juga sebagai penunjang

keberhasilan penelitian. Adapun hasil penyajian data hasil belajar

yang diperoleh dari hasil pre test dan pos test siswa kelas VII SMP

Negeri 2 Suela tahun pelajaran 2016/2017 pada tabel berikut ini:

Table 4.6 Data Hasil Pre-test dan Post-test

Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen.

No Nama Siswa Pre-Test Post-Test

1. Alamatiana 45 65

2. Afriatul Aeni 45 55

3. Bayu Tara Difa 40 50

4. Bq Rendi Satiani 50 65

5. Candra Wijaya 65 70

6. Elpa Indah Sapitri 55 70

7. Hamzan Wadi 35 50

8. Irmawati 55 70

9. Ihwan 45 60

10. Irma Supiana 60 75

11. Jumawal Farizi 45 65

12. M. Roy Andika Pratama 80 95

13. M. Tanwir Pratama 55 65

14. M. Fauzi 65 75

15. Mila Aprida Astuti 55 90

16. Puspaeti 70 85

17. Rabiatul Adawiyah 70 80

18. Raihanun 40 60

Page 68: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

53

19. Raymartha Febrian Akbar 60 75

20. Riza Umami 55 70

21. Rozi Tarpani 60 75

22. Riwandani 40 55

23. Supianto 75 90

24. Sukmawati 60 80

25. Ulmandiri Apriliana 45 70

26. Yolanda Apriliana 75 85

27. Vivin Citra Winia 50 60

28. Zetma Wanto 55 70

N 28 x = 1.552,5/28= 55,44 x =1.962/28= 70

Table 4.7 Data Hasil Pre-Test dan Post-Test

Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol.

No Nama Siswa Pre-Test Post-Test

1. Aang Wahyudi 70 85

2. Ade Adrian 70 80

3. Andre Mardiansyah 50 50

4. Astatik 60 75

5. Azizul Aeni 45 60

6. Dedi Kurniawan 30 45

7. Delia Yusriana 45 65

8. Erlin Julianti 65 75

9. Faizul Izwan 55 70

10. Gian Lestari 50 55

11. Halianti 60 65

Page 69: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

54

12. Halimatussa’dia 50 50

13. Hamzan Wadi 50 65

14. Iftihar Januarta 40 60

15. Iswahyudi 70 75

16. Kusmawati 25 35

17. Lalu Rapi Hamdanu 55 65

18. Larahdian 70 85

19. LL.Mahesa Hendra 55 75

20. Muhammad Palwa .S 40 40

21. M.Fikri 45 55

22. Mayani 70 80

23. Mela Agustina 50 55

24. Mulyono 50 50

25. Murti Wandani 45 65

26. Nita Dwi Astuti 50 65

27. Rini Astuti 45 60

28. Salwati 45 55

29. Taopik Rahman 50 70

30. Vina Erviana 40 65

31. Weni Apriani 50 70

N x = 1.605,5/31= 51,79 x = 1947/31=62,80

3. Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan dengan teknik

statistik yaitu dengan menggunakan uji t. Sebelum uji t dilakukan

terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas. Setelah uji prasyarat dilakukan maka langkah selanjutnya

Page 70: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

55

adalah menguji hipotesis yang diajukan dengan menggunakan rumus uji-

t.

a. Uji Normalitas

Untuk menghitung uji normalitas dapat menggunakan rumus

chi kuadrat (chi squere). Rumusnya adalah:

2 = Oi−Ei

Ei}2�

Dimana :

x2= chi-kuadrat

Ei = frekuensi yang diobservasi

Oi = frekuensi yang diharapkan

Tabel 4.8 Hasil Analisis Uji Normalitas Pos-test Kelas Eksperimen

Interval Batas Kelas

Z Luas 0-Z Luas tiap kelas interval

Ei Oi {Oi−Ei

Ei}2

49,5 -1,66 0,4515 50-57 0,1077 3,05 4 0,32

57,5 -1,01 0,3438 58-65 0,2032 5,689 8 0,93

65,5 -0,36 0,1406 66-73 0,243 6,804 6 0,80

73,5 0,26 0,1026 74-81 0,216 6,084 5 0,18

81,5 0,91 0,3186 82-89 0,122 3,416 2 0,58

89,5 1,56 0,4406 90-97 0,0458 12,824 3 2,29

97,5 2,21 0,4864 X2 = ∑Oi−Ei

Ei}2 5,1

Berdasakan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil X2

hitung

= 5,1 dan nilai X2tabel =7,82 sehingga X2

hitung ≤ X2tabel yaitu 5,1 ≤ 7.82,

Pada taraf signifikasi 0.05 dengan dk=k-3=6-3= 3 maka data tersebut

terdistribusi normal.

Page 71: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

56

Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Normalitas Post-test Kelas Kontrol

Interval Batas Kelas

Z Luas 0-Z Luas tiap kelas interval

Ei Oi {Oi−Ei

Ei}2

34, 5 -2,20 0,4861 35-43 0,0529 1,6399 2 0,07

43,5 -1,50 0,4332 44-52 0,1451 4,4981 5 0,05

52,5 -0,80 0,2881 53-61 0,2483 7,6973 7 0,48

61,5 -0,10 0,0398 62-70 0,2622 8,1282 9 0,09

70,5 0,59 0,2224 71-79 0,1808 5,6048 4 0,45

79,5 1,30 0,4032 80-86 0,074 2,294 4 1,26

88,5 2,00 0,4772 X2 = ∑Oi−Ei

Ei}2 2,4

Berdasakan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil

perhitungan yaitu X2hitung= 2,4 sedangkan nilai X2

tabel adalah 7,82

sehingga X2hitung ≤ X2

tabel yaitu 2,4 ≤ 7.82, Pada taraf signifikasi 0.05

dengan dk = k-3=6- 3= 3 maka data tersebut terdistribusi normal.

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas data yang diambil dari nilai pre-test dan post-

test antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, tujuanya untuk

mengetahui sampel kelas homogen atau tidak. Teknik uji homogenitas

sampel bertujuan untuk menguji kesamaan atau homogenitas beberapa

bagian sampel yakni seragam tidaknya varains sampel-sampel yang

diambil dari populasi yang sama. Adapun rumus yang digunakan untuk

menguji homogenitas sampel tersebut adalah dengan menggunakan

Fhitung dengan rumus:

F = � � �� � � �

Page 72: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

57

Berdasarkan hasil perhitungan nilai uji homogenitas

menggunakan rumus di atas dapat di peroleh nilai uji homogenitas

sebagai berikut:

Tabel 5.1 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest dan posttes Kelas Ekperimen Dan Kontrol

Hasil nilai Fhitung Ftabel Keterangan

etest 1,02 1,88 Homogen

stest 1,03 1,88 Homogen

Berdasarkan tabel hasil perhitungan nilai uji homegenitas nilai

pretest dan posttest maka dapat ditarik Kesimpulan: bahwa kedua data

nilai pretest dikatakan homogen karena Fhitung < Ftabel yaitu 1, 02 ≤ 1,88

dan nilai postest juga dikatakan homogen karena Fhitung < Ftabel yaitu 1,

03 ≤ 1,03 dengan taraf signifikansi 5% dengan db=n-1=28-1=27 pada

kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol db=n-1=31-1=30.

4. Hasil Pengujian Hipotesis

Setelah semua persyaratan analisis dihitung, maka dapat

dilakukan analisis hipotesis untuk keperluan uji hipotesis. Adapun

rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah rumus uji“t”

adapun perhitungan yang dilakukan dengan uji “t” yaitu:

a. Perhitungan Uji t

Dalam menjawab pertanyaan yang diajukan dalam

permasalahan ini, data dianalisis dengan uji t (t-test).Ini bertujuan

untuk menentukan ada tidaknya peningkatan hasil belajar dengan

Page 73: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

58

metode outdoor study. Adapun rumus t-test yang digunakan untuk

menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah:

t = �1−� 2 �1−1 1

2+ �2−1 22�1+�2−2

(1�1

+1�2

)

Keterangan:

�1 = Rata-rata nilai kelompok ekperimen

�2 = Rata-rata nilai kelompok control

12 = Standar deviasi nilai kelompok ekperimen

22 = Standar deviasi nilai kelompok control

�1 = Jumlah siswa dalam kelompok ekperimen

�2 = Jumlah siswa dalam kelopok control

Kriteria Ho diterima jika thitung < ttabel dan Ha diterima jika

thitung >ttabel untuk menguji hipotesis tersebut

Table 5.2 Data Hasil Perbedaan Uji t

Sumber variasi Eksperimen Kontrol

Jumlah 1.962 1.947

N 28 31

X 70 62,80

Varians (s2) 43,76 42,78

Standar deviasi 12,30 12,84

Berdasarkan tabel di atas dari hasil perhitungan dengan

menggunakan uji t maka nilai yang di peroleh nilai thitung = 4,27

sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% = 2,01, kemudian

dibandingkan antara thitung dengan ttabel. Dengan kriteria pengujian untuk

Page 74: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

59

uji t adalah jika thitung > ttabel pada taraf signifikan 5% dengan derajat

kebebasan (dk) n1 + n2 - 2 = 28+ 31-2 = 57 diperoleh hasil yaitu nilai

thitung lebih besar dari pada ttabel

( thitung>ttabel) atau (4,27> 2,01), maka hipotesis Ho di tolak dan hipotesis

Ha diterima.

Dari perolehan nilai di atas dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan metode

outdoor study (kelas eksperimen) dan kelas yang tidak menggunakan

metode outdoor study (kelas kontrol) atau metode konvensional. Dengan

demikian terdapat perbedaan hasil belajar terhadap mata pelajaran IPA

Biologi materi ekosistem, karena perolehan nilai thitung (3,98) > ttebel

(2,01). Maka hipotesis (Ha) diterima dan hipotesis (Ho) ditolak. Dengan

demikian ada pengaruh metode outdoor study terhaap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran Biologi materi Ekosistem di kelas VII SMP negeri 2

Suela Tahun pelajaran 2016/2017.

C. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Suela pada 4 April, sampai

28 April, 2017 pada penelitian ini peneliti menggunakan 2 (dua) kelas yang

berjumlah 59 orang. 28 orang di kelas VII A sebagai kelas kontrol dan 31

orang di kelas VIIB sebagai kelas eksperimen. Peneliti melakukan 10 kali

pertemuan di luar pre-test dan post-test dimana pada masing-masing kelas

yaitu kelas eksperimen diadakan 5 kali pertemuan dengan menggunakan

motode pembelajaran (outdoor study), dan pada kelas kontrol diadakan 5 kali

Page 75: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

60

pertemuan dengan (metode konvensional), pemberian pre-test dilakukan

pada hari Selasa, 4 April, 2017 di kelas eksperimen dan pemberian pre-test

pada hari Jum’at, 7 April 2017 di kelas kontrol.

Penelitian ini berorientasi pada penggunaan metode outdoor study

dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII

SMPN 2 Suela Tahun pelajaran 2016/2017. Mengapa harus metode outdoor

study?, karena dari segi materi pelajaran IPA berisikan tentang peristiwa atau

gejala-gejala alam, proses identifikasi dan rumusan masalah dari hasil

pengamatan terhadap gejala alam serta sebagai cara untuk mencari jawaban

dan pemecahan masalah terhadap masalah yang dihadapi. Selain itu, juga

banyak terdapat materi yang berkaitan dengan alam sekitar atau yang

berkaitan dengan lingkungan.

Pembelajaran yang dilakukan di kelas hendaknya dilaksanakan

sekongkrit mungkin dan banyak melibatkan pengalaman-pengalaman fisik.

Seperti yang dikutip dari jurnal pendidikan biologi bahwa “Fase

perkembangan kognitf usia kelas rendah masih berada pada operasi

kongkrit”.72 Jadi akan lebih baik jika siswa diajak belajar keluar kelas

(outdoor) untuk memberikan pembelajaran yang lebih kongkrit pada siswa.

Seperti yang telah dikutip dari Sudjana bahwa “Belajar dengan

memanfaatkan alam sekitar dipandang sebagai cara yang lebih bermakna

disebabkan para siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang

72

Dwi wahyudiati. Urgensi Pembelajaran Terpadu dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jurnal Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram-Volume 6) , hal. 5.

Page 76: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

61

sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual dan

kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan73.

Salah satu metode pemebelajaran yang cocok diterapkan untuk

pembelajaran IPA yaitu metode outdoor study. Metode outdoor study adalah

suatu kegiatan mentransfer knowledge (ilmu pengetahuan) kepada orang lain.

Sehingga kegiatan atau aktivitas belajar mengajar berlangsung namun tidak

dilakukan didalam kelas melainkan di luar kelas atau di alam bebas.74

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat diketahui bahwa

rata-rata nilai yang dicapai kelompok kontrol adalah 62,80 sedangkan rata-

rata nilai yang dicapai kelas eksperimen sebanyak 70. Hal ini menunjukkan

rata-rata nilai hasil belajar IPA siswa pada kelompok eksperimen lebih besar

dari pada nilai rata-rata kelompok kontrol. Peningkatan hasil belajar siswa

disebabkan oleh metode yang sesuai dengan pembelajaran IPA yaitu dengan

penerapan metode outdoor study yakni suatu konsep pembelajaran dimana

siswa diajak keluar kelas sehingga kegiatan atau aktivitas belajar mengajar

berlangsung diluar kelas atau alam terbuka. Jumlah sumber belajar yang

tersedia di lingkungan tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak

dirancang secara sengaja untuk kepentingan pendidikan.

Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan

anak. Sebagai mana yang telah dikutip dalam bukunya Husamah bahwa

“Dalam belajar memahami konsep dan prinsip dalam IPA diperlukan suatu

pendekatan yang mampu mewujudkan hal-hal yang diinginkan, yakni salah

73 Nana sudjana. Media pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011), hal. 208.

74 Adelia Vera, Metode Mengajar Anak Di luar Kelas Outdoor Study, (Yogyakarta : Diva

Press, 2012), hal 17.

Page 77: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

62

satunya dengan pendekatan lingkungan yang berarti mengajak siswa belajar

langsung dilapangan tentang topik-topik pembelajaran dengan kata lain

siswa menghampiri langsung sumber-sumber belajarnya (pembelajaran

rill)75.

Hasil uji t pada hasil belajar siswa diperoleh hasil yaitu thitung= 4, 27

dan ttable = 2, 01 pada taraf signifikan5% dengan derajat kebebasan(dk) =

n1+ n2 – 2 = 28+31-2 = 57 dari hasil nilai tersebut, dimana thitung (3, 98) >

ttabel (2, 01). Karena thiting lebih besar dari pada ttabel maka dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang menggunakan

metode pembelajaran outdoor study (eksperimen) dengan kelompok yang

tidak menggunakan metode pembelajaran outdoor study (kontrol). Dengan

kata lain ada perbedaan hasil belajar IPA antara kelas yang belajar

menggunakan metode outdoor study dengan kelas yang belajar dengan

metode konvensional atau ceramah. Hal tersebut disebabkan oleh kelebihan-

kelebihan yang dimiliki oleh metode outdoor study sebagai berikut; (1),

siswa dibawa langsung ke dalam dunia yang kongkret, sehingga siswa tidak

hanya menghayalkan materi; (2), Keterampilan bekerja kelompok; (3),

Mengembangkan sikap mandiri.76

Selain kelebihan yang dimiliki oleh metode outdoor study ada faktor

lain yang turut serta membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA. Adapun faktor-faktor lain yang membantu dalam

meningkatkan hasil belajar siswa yaitu suasana belajar. Suasana belajar yang

75 Husamah. Pembelajaran luar kelas (Outdoor Learning), (Jakarta: Prestasi Pustakaraya,

2013), hal. 2. 76

Adelia Vera ..., hal. 22.

Page 78: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

63

diciptakan dalam metode outdoor study adalah, siswa lebih aktif karena

kegiatan belajar lebih menarik sebab siswa dihadapkan langsung dengan

situasi dan keadaan yang sebenarnya sehingga siswa merasa senang dan

motivasinya meningkat. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin

memperkaya wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak

terbatas oleh dinding kelas, selain itu kebenarannya juga lebih akurat

(factual) sebab anak dapat mengalami secara langsung dan dapat

mengoptimalkan panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan

tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Hamalik yang menyatakan, bahwa

“Guru perlu menciptakan suasana lingkungan kelas yang menyenangkan

(comportable) dan menunjang (Supportive), sehingga membangkitkan

motivasi siswa untuk mencapai hasil belajar yang positif”. 77

Walaupun demikian, bukan berarti metode outdoor study tidak

memiliki kekurangan dalam pelaksanaannya. Pada saat proses belajar

mengajar dengan menggunakan metode outdoor study ditemukan beberapa

kendala. Kendala-kendala tersebut dialami sejak pertama kali digunakan

metode outdoor study pada kelompok eksperimen. Kendala yang pertama

yaitu siswa belum terbiasa berdiskusi dalam kelompok sehingga

penyelesaian tugas belajar dalam LKS membutuhkan waktu lebih lama,

kendala kedua adalah agak sulit mengkondisikan siswa pada saat proses

pembelajaran diluar kelas, dan kendala ketiga yaitu pada saat

mempresentasikan hasil kelompoknya atau hasil diskusinya siswa kurang

77

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Bandung : Bumi Aksara, 2006), hal. 28.

Page 79: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

64

percaya diri atau belum terbiasa untuk berbicara di depan kelas. Masalah-

masalah tersebut merupakan kalkulasi kendala yang dihadapi peneliti dari

pertama mengajar. Kendala di lapangan tersebut di jelaskan menurut Adelia

Vera bahwa beberapa kekurangan pemebelajaran di luar kelas yaitu; (1),

Para siswa keluyuran kemana-mana karena berada di alam bebas (diluar

kelas; (2), Kurang tepat waktu (waktu akan tersita); (3), Pengelolaan kelas

lebih sulit78. Dengan seiringnya waktu kendala yang dihadapi mengalami

perubahan pada pertemuan berikutnya dan mengalami peningkatan ke arah

yang lebih baik.

Berkurangnya kendala-kendala yang dihadapi pada proses

pembelajaran karena dilakukan suatu strategi agar tidak terulang kembali.

Adapun strategi yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah:

(1), menjelaskan secara sederhana dalam mengerjakan LKS berhubungan

dengan materi yang dibahas; (2), memberikan penjelasan pada siswa

pentingnya menjaga lingkungan dan pada saat proses pembelajaran

berlangsung setiang anggota kelompok mendapatkan tugas masing-masing

sehingga siswa bisa lebih serius dalam belajar terutama belajar di luar kelas;

dan (3), membiasakan siswa bekerja dalam kelompok serta membiasakan

siswa untuk mencoba mepresentasikan hasil kerja kelompoknya. Dengan

dilakukannya strategi tersebut, penerapan metode outdoor study memberikan

hasil belajar yang lebih jika dibandingkan dengan pembelajaran

konvensional.

78Ibid., hal. 23.

Page 80: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

65

Berdasakan hasil pengujian hipotesis di dapatkan data bahwa ada

perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Hal ini dipekuat dengan hasil wawancara dengan beberapa

siswa yang diajarkan dengan metode otdoor study yaitu kelas eksperimen,

beberapa siswa memberikan alasan bahwa belajar dengan metode outdoor

study lebih menyenangkan dari pada meode ceramah karena siswa bisa

melihat secara langsung tentang materi yang diajarkan, sehingga siswa lebih

mengingat pelajaran yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu pelajaran

yang diberikan tidak terkesan hanya teori saja. Disamping itu siswa bisa

berpikir bahwa proses belajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja

melainkan bisa di lingkungan sekitar. Selain itu metode outdoor study juga

bisa meningkatkan motivasi belajar siswa karena dilihat pada saat

pembelajaran berlangsung siswa sangat bersemangat untuk belajar tentang

materi yang disampaikan oleh guru. Sedangkan di kelas kontrol siswanya

hanya menulis materi pemebelajaran dipapan yang telah dituliskan oleh

gurunya. Hal ini dapat dilihat dari prolehan niali pre-test dan pos-test antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Bahwa dengan menggunakan metode

outdoor study dapat memberikan berpengaruh positif terhadap hasil belajar

yang diproleh.

Jadi berdasarkan hasil analisis data, uji prasyarat dan uji hipotesis

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima dan

hipotesis nihil (H0) ditolak yang berarti ada pengaruh metode pembelajaran

outdoor study terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi

Page 81: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

66

materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Suela tahun pelajaran

2016/2017.

Page 82: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada metode outdoor study

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi

ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Suela Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal

ini dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan uji-t dimana data hasil belajar

siswa menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel (3, 98 > 2,01) setelah

disesuiakan dengan tabel distribusi t dengan taraf signifikan 5% dengan

derajat kebebasan (dk) n1 + n2 -2 =28+31=57. Dengan demikian

penggunaan metode outdoor study berpengaruh baik terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi ekosistem di kelas VII SMPN

2 Suela Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini dikarenakan pada proses

pembelajaran dengan menggunakan metode outdoor study siswa dapat

beradaptasi atau berinteraksi langsung dengan lingkungan dan alam sekitar,

karena siswa dihadapkan langsung ke dalam dunia yang kongkret, sehingga

peserta didik tidak hanya bisa untuk menghayalkan materi, selain itu

kegiatan belajar para siswa lebih menarik dan tidak membosankan, sehingga

metode outdoor study dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebik

baik.

Page 83: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

68

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, peneliti

dapat menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi guru, mata pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Suela hendaknya

memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai altrnatif dalam pembelajaran

karena dapat memberikan pengalaman langsung pada siswa.

2. Bagi siswa, hendaknya lebih disiplin dan selalu mematuhi peraturan-

peraturan yang ditetapkan disekolah, serta menggiatkan diri untuk lebih

rajin belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah karena belajar tidak

hanya di lakukan didalam kelas akan tetapi bisa di lakukan dimana saja.

Sehingga siswa bisa mencapai hasil belajar yang memuaskan.

3. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut diharapkan mencoba

menerapkannnya pada pokok materi lain dan mengacu pada kekurangan

serta langkah perbaikan yang dilakukan dalam penelitian ini.

Page 84: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

69

DAFTAR PUSTAKA

Adelia Vera, 2012. Metode Mengajar Anak di Luar Kelas Yogyakarta Diva Press

Ameliasari Tauresia Kesuma, 2103 Menyusun PTK itu Gampang, Jakarta: PT

Gelora Aksara Pratama.

Anas Sudijono, 2011. Evaluasi Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada Alfira, 2016 Statistika Penelitian , Mataram: Insan Madani Publishing

Ayi Suherman dalam Herawati, 2014 Penerapan Metode Outdoor Untuk

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas III di SDN Barebelik, Skripsi

IAIN Mataram

Anas sudijono, 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press

Ari Fendianto, 2013 Penerapan Metode Outdoor study dengan Memanfaatkan

Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Minat

dan Hasil Belajar Ipa Biologi Siswa Kelas Vii B SMP Negeri 3 Tempel

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Cambell, 2000. Biologi jilid 3 Edisi ke lima, Jakarta: PT.Glora Aksara Pratama

Dwi wahyudiati, 2008 Urgensi pembelajaran Terpadu dalam Pembelajaran di

Sekolah Dasar (Jurnal Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN

Mataram)

Departemen Agama RI, 2006 Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV

Penerbit Diponegoro)

Feti Setyaningsih, 2014. Pengaruh Metode Pembelajaran di Luar Kelas

(Outdoor Study) Terhadap Prestasi dan Motivasi Belajar pada Mata

Pelajaran Sains Kelas 5 di Sdit Abu Ja’far Munggur Karang Anyar,

Yogyakarta :UIN Sunan Kalijaga

Husamah, 2013. Pembelajaran di Luar Kelas (otdoor Learning), Jakarta:

Prestasi Pustaka

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2011. Pengantar Statistik, Jakarta:

bumi aksara

Page 85: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

70

Nana Sudjana, 2011 Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Nana Sudjana dkk, 2012. Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar

Baru Aglesindo

Purwanto, Ngalim 2010. Evaluasi Hasil Belajar, Yogykarta: PT Pustaka Pelajar

Nana sudjana. 2011 Media pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Oemar Hamalik, 2006, Proses Belajar Mengajar Bandung : Bumi Aksara.

Rita Mariyana,2010 Pengelolaan Lingkungan Belajar Jakarta: Kencana

Rahmat, 2013. statistika penelitian, Bandung: Redaksi Pustaka Setia

Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantittif,

Kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto, 2010 posedur penelitian, Jakarta: Rineka Cipta

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,

Jakarta:Rineka Cipta

Selvi Ayu Utami, 2014. Penerapan Metode Outdoor Study dengan

Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan

Aktifitas Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA, Skripsi Universitas

Bengkulu

Undang-undang dan Peraturan Pemeritah RI tentang Pendidikan, 2006. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI

Page 86: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

71

LAMPIRAN

Page 87: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

72

Lampiran 01

SISWA KELAS V11 SMPN 2 SUELA

MATERI AJAR EKOSISTEM

Oleh: Resi alpionita

Page 88: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

73

A. Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan

timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa

dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara

segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem

merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan

interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran

energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus

materi antara organisme dan anorganisme. 79

Komponen-Komponen dalam Ekosistem

1. Komponen Biotik

Komponen biotik merupakan bagian ekosistem yang terdiri

atas makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, ataupun makhluk

hidup pengurai. Berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem, komponen

biotik dibedakan menjadi tiga macam, antara lain:

a. Produsen

produsen merupakan makhluk hidup yang dapat

menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik yang sangat

dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya. produsen dapat

mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik melalui

proses fotosintesis.80 Fotosintesis dapat terjadi dengan bantuan

cahaya matahari. Hasil fotosintesis berupa gula yang kemudian

dapat diurai menjadi lemak, protein, karbohidrat, dan vitamin yang

merupakan sumber energi bagi makhluk hidup lainnya.

b. Konsumen

organisme yang tidak mampu mengubah zat anorganik

menjadi zat organik sehingga mendapatkan makanan dengan

memakan organisme lain. Organisme lain tersebut dapat berupa

79

Zoer’aini Djamal Irwan, Prinsip-Prinsip Ekologi, (Jakarta:PT Bumi Aksara) hal. 27. 80

Ibid, hal 32.

Page 89: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

74

tumbuhan, hewan, atau sisa organisme. Organisme yang memakan

organisme lain disebut organisme heterotrof.81

c. Dekomposer (Pengurai)

pengurai atau dekomposer merupakan organisme yang

menguraikan bahan-bahan organik yang berasal dari organisme

yang telah mati. Pengurai disebut konsumen makro atau sapotrof.

Hal ini karena makanan yang telah dikonsumsi memiliki ukuran

yang lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil

dari penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan sederhana

yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong

golongan pengurai atau dekomposer adalah bakteri dan jamur.82

2. Komponen Abiotik

Abiotik atau komponen tak hidup merupakan komponen fisik

dan kimia yang medium atau substrat sebagai tempat berlangsungnya

kehidupan atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar dari

komponen abiotik memiliki beragam variasi dalam ruang dan waktu.

Komponen abiotik berupa bahan organik, senyawa anorganik, serta

faktor yang memengaruhi distribusi organisme, antara lain:

a. Suhu proses biologi dipengaruhi juga oleh suhu. Mamalia dan

unggas akan membutuhkan energi untuk dapat

meregulasi temperature dalam tubuh.

b. Air ketersediaan air juga dapat memengaruhi distribusi organisme.

Organisme yang terdapat pada gurun beradaptasi terhadap

ketersediaan air yang ada di gurun tersebut.

c. Garam konsentrasi garam juga memengaruhi kesetimbangan air

dalam organisme dengan melalui osmosis. Beberapa organisme

terestrial mampu untuk dapat beradaptasi di dalam lingkungan

dengan kandungan garam yang tinggi.83

81 Ibid., hal 33. 82

Ibid, hal. 31. 83

Ibid., hal. 34.

Page 90: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

75

d. Cahaya matahari intensitas serta kualitas cahaya matahari dapat

memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya

sehingga yang terjadi pada lingkungan air, fotosintesis terjadi pada

sekitar permukaan yang dapat dijangkau oleh cahaya matahari. Di

gurun, intensitas cahaya matahari yang sangat besar dapat membuat

peningkatan suhu, hal ini dapat mengakibatkan hewan dan

tumbuhan tertekan.

e. Tanah dan batu karakteristik tanah yang meliputi antara lain struktur

fisik, komposisi mineral, dan pH membatasi penyebaran organisme

yang berdasarkan kandungan sumber makanan di tanah.

f. Iklim adalah kondisi cuaca dalam suatu daerah atau area serta dalam

jangka waktu lama. Iklim makro meliputi iklim global, lokal, dan

regional. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang

dihuni oleh beberapa komunitas tertentu.84

B. Satuan dalam ekosistem

Dalam sebuah ekosistem juga terdapat satuan-satuan makhluk hidup

yang meliputi individu,populasi,komunitas dan biosfer. Bagian-bagian

satuan makhluk hidup penyusun ekosistem yaitu;

1. Individu berasal dari bahasa latin,yaitu in yang berarti tidak dan dividus

yang berartidapat di bagi. Jadi individu adalah makhluk hidup yang

berdiri sendiri yang secara fisiologis bersifat bebas atau tidak mempunyai

hubungan dengan sesamanya. Individu juga disebut satuan makhluk hidup

tunggal.

2. Populasi berasal ari bahasa latin, yaitu populus yang berarti semua orang

yang bertempat tinggal pada suatu tempat. Dalam ekosistem, populasi

berarti kelompok makhluk hidup yang memiliki spesies sama [sejenis]

dan menempati daerah tertentu.

3. Komunitas adalah berbagai jenis makhluk hidup yang terdapat di suatu

daerah yang sama, misalnya halaman sekolah.

4. Biosfer adalah semua ekossistem yang berada di permukaan bumi.

84

Ibid., hal. 36.

Page 91: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

76

C. Pola Interaksi dalam Ekosistem

Setiap makhluk hidup akan berusaha untuk mempertahankan

populasinya, tentu dengan cara mencari makanan dan terus berkembang

biak, seperti yang kita ketahui ada makhluk hidup karnivora dan herbivora

hal ini akan menimbulkan hubungan erat yang biasa dinamakan rantai

makanan dan jaring jaring makanan. Setiap makhluk hidup selalu

membutuhkan makhluk lain dan lingkungannya agar dapat bertahan hidup.

Interaksi yang terjadi di dalam ekosistem menunjukkan saling

ketergantungan seperti berikut:

1. Saling ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik.

Tidak ada makhluk hidup yang mampu hidup sendiri. Di antara

makhluk hidup tersebut terjadi hubungan saling membutuhkan,atau

dengan kata lain terjadi ketergantungan. Ketergantungan tidak hanya

terjadi antar makhluk hidup (komponen biotik), tetapi juga terjadi antara

komponen abiotik dan biotik.

Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat

mempengaruhi komponen biotik, misalnya tumbuhan dapat hidup baik

apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang diperlukan oleh

tumbuhan seperti, air, udara, dan garam-garam mineral.85

Namun, apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan

sehingga terjadi aliran air yang cukup deras. Peristiwa ini dapat

mengakibatkan terjadinya erosi tanah sehingga tanah menjadi

tandus.Namun, tidak semua komponen abiotik tergantung pada

komponen biotik. Komponen abiotik yang tidak tergantung dengan

komponen biotik antara lain gaya gravitasi, cahaya matahari, dan

tekanan udra.

2. Saling ketergantungan antar komponen biotic

Saling ketergantungan antar komponen biotic terjadi antara

makhluk hidup satu dan makhluk hidup lainya didalam ekosistem. Tidak

85

Cambell, Biologi jilid 3 Edisi ke lima. (Jakarta: PT.Glora Aksara Pratama, Erlangga 2000), hal 27.

Page 92: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

77

ada makhluk hidup yang dapat hidup tanpa makhluk hidup

lainnya.Setiap makhuk memerlukan makhluk hidup lainnya untuk

salaing mendukung kehidupan baik secara langsung maupun tak

langsung.86

D. Interaksi makhluk hidup dalam suatu ekosistem dapat terjadi melalui

peristiwa-peristiwa berikut:

1. Peristiwa makan dan dimakan

Komponen biotik terdiri atas produsen, konsumen, dan pengurai.

Hubungan saling ketergantungan antara produsen, konsumen dan

pengurai terjadi melalui peristiwa makan dan dimakan. Dalam peristiwa

makan dan dimakan terjadi aliran perpindahan energi antar makhluk

hidup. Perpindahan energy yang terjadi dalam suatu ekosistem dapat

digambarkan dalam diagram rantai makanan, jarring-jaring makanan,

dan piramida makanan.

a) Rantai makanan

Gambar 2.1 Rantai makanan 87

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan

yang digambarkan secara skematis dalam bentuk garis lurus

searah dan tidak bercabang. Rantai makanan selalu berawal dari

produsen dan diakhiri oleh pengurai. Bahan-bahan yang diuraikan

itu akan kembali digunakan oleh produsen, sehingga daur materi

dan energi tidak pernah terputus. Dalam rantai makanan

86

Ibid., hal 29. 87

http://www. Google from wikipedia/di akses tanggal 16 februari pukul 13.47 wita.

Page 93: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

78

tumbuhan berperan sebagai produsen karena membuat makanan

melalui proses fotosintesis. 88

Hewan dan tumbuhan tali putri mendapatkan zat organik

dari organisme lain disebut konsumen. Konsumen dapat berupa

herbivora, karnivora, atau omnivora. Herbivora menempati

konsumen tingkat pertama karena dia memakan tumbuhan secara

langsung. Karnivora menempati konsumen tingkat kedua karena

dia memangsa herbivora. Konsumen tingkat ketiga akan

memangsa konsumen tingkat kedua. Konsumen tingkat keempat

juga diduduki oleh karnivora lain yang memangsa karnivora

(konsumen tingkat ketiga). 89

Rangkaian rantai makanan dari produsen ke konsumen

yang memperlihatkan tingkat makanan untuk memperoleh energi

disebut tingkat trofik. Tingkat trofik pertama diduduki oleh

produsen, tingkat trofik kedua diduduki oleh herbivora, tingkat

trofik ketiga diduduki oleh karnivora.

b) Jaring-jaring makanan

Gambar 2.2. jaring-jaring makanan 90

Proses makan dan dimakan yang terjadi di alam sanat

kompleks. Pada proses makan dan dimakan, tumbuhan sebagai

produsen tidak hanya dimakan oleh satu jenis hewan saja.

Misalkan jagung selain dapat dimakan oleh ayam juga oleh

88

Cambell, Op. cit hal. 31. 89

Ibid., hal .33 90

http://www. Google from wikipedia/di akses tanggal 16 februari pukul 13.47 wita.

Page 94: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

79

burung. Begitu juga dengan hewan, tidak hanya memakan satu

jenis makanan dan hewan tidak hanya dimakan oleh satu jenis

hewan lainnya. Misalnya tikus dapat dimakan oleh ular, atau

burung elang atau rubah. Berdasarkan fakta di atas, rantai

makanan dapat berhubungan satu sama lain dan membentuk

hubungan kompleks dan disebut jaring-jaring makanan.91

c) Piramida makanan

Jika dalam suatu ekosistem di gambarkan jumlah populasi

produsen sampai konsumen tertinggi, akan membentuk gambaran

seperti piramida.

Gambar 2.3. piramida makanan92

Gambaran seperti ini disebut piramida makanan. Supaya

piramida makanan tersusun dengan baik, populasi dalam suatu

ekosistem harus seimbang. Oleh karena itu, populasi produsen harus

lebih banyak dari pada populasi konsumen tingkat 1.Konsumen

tingkat 1 harus lebih banyak dari pada konsumen tingkat II.93

2. Simbiosis

Simbiosis, beberapa makhluk hidup dapat hidup berdampingan

tanpa melakukan kompetisi atau predasi. Pola interaksi seperti ini disebut

simbiosis, dan organisme yang melakukannya disebut simbion. Simbiosis

adalah interaksi antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis dalam

91

Cambell, Op. cit hal. 35 92

http://www. Google from wikipedia/di akses tanggal 16 februari pukul 13.47 wita. 93

Cambell, Op. cit hal. 38.

Page 95: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

80

suatu lingkungan. Simbiosis antara dua jenis makhluk hidup dibedakan

menjadi tiga, yaitu:

a. Simbiosis mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah interaksi antara dua jenis

makhluk hidup berbeda yang saling menguntungkan, contohnya :

Kupu-kupu atau serangga yang hinggap pada tumbuhan berbunga. Kupu-

kupu atau serangga menghisap madu dari bunga sedangkan tumbuhan

berbunga dibantu proses penyerbukannya oleh serangga yang hinggap

pada bunga tersebut.

Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau. Burung jalak mendapatkan

makanan berupa kutu yang ada di tubuh kerbau sehingga tubuh kerbau

terbebas dari kutu .

b. Simbiosis komensialisme

Simbiosis komensalisme adalah interaksi antara dua jenis

makhluk hidup berbeda, dimana satu individu mendapatkan

keuntungan sedangkan satu individu lainnya tidak diuntungkan

maupun dirugikan, beberapa contohnya adalah:

Tumbuhan anggrek dengan pohon yang ditumpanginya. Anggrek

diuntungkan karena dapat menempel pada batang pohon yang

cukup tinggi, sehingga memperoleh sinar matahari untuk proses

fotosintesis. Sedangkan pohon yang ditumpangi tidak mendapatkan

keuntungan atau kerugian apapun karena tumbuhan anggrek mampu

membuat makanannya sendiri.

Ikan remora yang mengikuti hiu, ikan remora akan memakan sisa

makanan yang menempel pada tubuh hiu.94

c. Simbiosis parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah interaksi antara dua jenis makhluk

hidup berbeda, dimana satu individu diuntungkan (parasit) sedangkan

satu individu lainnya dirugikan (inang atau host).Contoh simbiosis

parasitisme diantaranya:

94 Ibid., hal. 40

Page 96: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

81

Tumbuhan benalu (sebagai parasit) pada pohon mangga (sebagai

inang), benalu mendapat tempat hidup sekaligus mengambil air dari

pohon mangga, sedangkan pohon mangga sebagai tumbuhan inang

akan terhambat pertumbuhannya bahkan lama kelamaan akan mati

karena kekurangan air.

Tali putri (sebagai parasit) pada tumbuhan beluntas (sebagai inang),

tali putri mendapat tempat hidup dan makanan dari tumbuhan

beluntas, sedangkan tumbuhan beluntas akan merugi, karena

makanannya diambil oleh tali putri.

Kutu yang menempel di tubuh kucing atau anjing sebagai inangnya.

Kutu mendapatkan keuntungan dengan mengisap darah inangnya.

Inangnya dirugikan karena darahnya diambil oleh kutu sebagai

parasit.

d. Predasi

Selain melakukan persaingan, beberapa organisme mendapatkan

makanan dengan memangsa organisme lain. Contohnya adalah singa

yang memakan kijang zebra, atau rusa. Pola interaksi semacam ini

disebut predasi. Organisme yang memakan organisme lain disebut

predator atau pemangsa contohnya singa, sedangkan organisme yang

dimakan disebut prey atau mangsa , contohnya zebra.95

e. Kompetisi

Persaingan atau kompetisi terjadi di antara beberapa organisme

yang membutuhkan bahan makanan yang sama. Kebutuhan untuk

memperoleh sumber makanan sebanyak-banyaknya menyebabkan

terjadinya persaingan. Kompetisi merupakan satu pola interaksi yang

menyebabkan kerugian bagi salah satu pihak yang kalah bersaing.

Contoh kompetisi adalah persaingan antar produsen (berbagai jenis

tumbuhan) untuk memperoleh air, sinar matahari, dan unsur hara.

Konsumen primer (konsumen yang mengonsumsi produsen secara

langsung), juga mengalami persaingan yaitu dalam mendapatkan

95

Ibid., hal. 43

Page 97: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

82

tumbuhan, mendapatkan wilayah atau mendapatkan pasangan,

misalnya kompetisi 2 ekor rusa jantan memperebutkan seekor rusa

betina sebagai pasangannya, begitu seterusnya sampai kompetisi antar

pengurai atau dekomposer.

f. Netral

Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam

habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak

merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara

capung dan sapi.

Page 98: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

1

Lampiran 02

SILABUS EKOSISTEM Satuan pendidikan : SMP Negeri 2 Suela Mata Pelajaran : IPA Terpadu Kelas/Semester : VII/2 (Tujuh/ Genap) Alokasi Waktu : 3 X 40 Menit

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Materi

Pembelajaran Proses Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

3. Memahami

pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

3.8

Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya.

Mengidentifikasikan satuan-satuan dalam ekosistem dan menyatakan matahari serbagai sumber energi utama dengan teliti dan benar. Menggambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan serta jaring-jaring kehidupan berdasarkan pengamatan suatu ekosistem secara kerjasama, teliti, cermat dan peduli lingkungan.

Komponen ekosistem. Interaksi antar makhluk hidup.

Menemukan satuan-

satuan ekosistem. Menemukan

komponen ekositem yang ada di sekitar tempat tinggal.

Menemukan pola-

pola interaksi antemukan pola-pola interaksi antar organisme yang ada dalam ear organisme yang ada dalam ekosistem.

Menemukan saling

ketergantungan di antara komponen biotik dalam ekosistem..

Tes pilihan ganda

3 X 40 menit

Sumber : Eka

Purjiyanta,

M.Pd.,dkk. IPA

Terpadu Jilid 1

untuk Kelas VII

SMP/MTs, Jakarta:

Erlangga. Komponen ekosistem.

Page 99: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

2

Gerung, 2016

Mengetahui

Kepala MTS Manba’ul Ulum

MAWARDI, S.Pd.I

Guru Kelas

YUNDA SURYATMI, S.Pd

Peneliti

ANIS NIYATI Nim: 151.135.015

Page 100: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

1

1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMPN 2 Suela

Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Semester II

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Alokasi waktu : 4 X 40 Menit

A. Standar Kompetensi

17. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.

B. Kompetensi Dasar

17. 1. Menentukan ekosistem dan saling ketergantungan antara komponen

ekosistem.

C. Indikator.

1. Menjelaskan pengertian ekosistem

2. Menjelaskan satuan makhluk hidup dalam ekosistem.

3. Menjelaskan komponen-komponen ekosistem.

4. Menyebutkan komponen-komponen ekosistem.

5. Menjelaskan hubungan saling ketergantungan antara komponen biotik dan

komponen abiotik.

6. Membedakan organisme autrotof dan organisme heterotof.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian ekosistem

2. Siswa mampu menjelaskan satuan makhluk hidup dalam ekosistem.

3. Siswa mampu menjelaskan komponen-komponen ekosistem.

4. Siswa dapat menyebutkan komponen-komponen ekosistem.

5. Siswa mampu menjelaskan hubungan saling ketergantungan antara komponen

biotik dan komponen abiotik.

6. Siswa dapat membedakan organisme autrotof dan organisme heterotof.

7. Siswa mampu menjelaskan saling ketergantungan antara produsen, konsumen

dan pengurai.

Karakter siswa yang diharapkan :

- Disiplin ( Discipline )

Page 101: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

2

2

- Rasa hormat dan perhatian ( respect )

- Tekun ( diligence )

C. Materi Pokok

Ekosistem

D. Metode Pembelajaran

1. Metode : - Outdoor Study

- diskusi kelompok

- ceramah.

2. Model Pembelajaran : Kooperatif.

E. Langkah-langkah 1. pertemuan pertama

No Tahapan Aktivitas Guru Alokasi Waktu

Pedahuluan

Guru mengucapkan salam

Guru menanyakan kabar siswa

Menulis topik pelajaran hari ini

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

secara lisan.

Guru melakukan apersepsi dengan cara mengaitkan

kembali materi-materi sebelumnya yang relevan

dengan materi yang akan disampaikan.

Guru memotivasi siswa dengan memperlihatkan

fenomena tervisualisasi.

Guru menjelaskan metode pembelajaran yang akan

diterapkan

10 Menit

Kegiatan Inti

Guru menjelaskan materi tentang pengertian

ekosistem dan komponen-komponen ekosistem.

Guru mengarahkan siswa keluar kelas untuk untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran

Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang

ekosistem dan saling ketergantungannya

Menjelaskan mengenai komponen dan satuan

ekosistem

guru menjelaskan komponen-komponen ekosistem.

Guru menyebutkan fakto-faktor yang

mempengaruhi ekosistem .

Guru membagikan LKS pada masing-masing

kelompok

Guru mengarahkan siswa untuk mengamati

perbedaan antara mahluk hidup dan mahluk tak

hidup yang ada disekitar sekolah

Guru memberikan batas waktu untuk melakukan

pengamatan

60 Menit

Page 102: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

3

3

Guru membimbing siswa untuk melakukan

pengamatan

Masing-masing kelompok mengisi lembar kerja

siswa dari pengamatan yang dilakukan.

Guru membimbing kelompok ketika berbagi

informasi dalam pengisian LKS

Siswa disuruh kembali ke dalam kelas

Siswa bersama guru membahas atau mendiskusikan

hasil kerja kelompok.

Guru bersama siswa memperbaiki jawaban yang

kurang tepat dari pengisian LKS

III Penutup

.

Guru memberikan penguatan.

Guru memberitahukan siswa mengenai matei yang

akan dibahas dipertemuan selanjutnya.

Guru menutup pembelajaran dengan menbaca do’a

bersama

Guru mengucapkan salam.

10 Menit

2. Pertemuan Kedua

No ahapan Aktivitas Guru Alokasi

Waktu

dahuluan

Guru mengucapkan salam

Guru menanyakan kabar siswa

Guru mengecek kehadiran siswa

Guru menginformasikan Tujuan Pembelajaran hari

ini

Guru memotivasi siswa dengan memperlihatkan

fenomena yang ada lingkungan

10 Menit

egiatan Inti Guru mengingatkan kembali materi yang telah

dipelajari

Guru menanyakan hal-hal yang belum dipahami

terkait materi yang sudah dipelajari.

Berkaitan dengan materi ekosistem maka hari ini

kita akan membahas mengenai komponen

ekosistem, peran dan interaksinya

Menjelaskan hubungan saling ketergantungan

antara komponen biotik dan komponen abiotik.

60 Menit

Page 103: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

4

4

Membedakan organisme autrotof dan organisme

heterotof.

Menjelaskan saling ketergantungan antara

produsen, konsumen dan pengurai

Guru membagikan LKS pada masing-masing

kelompok

Guru mengarahkan siswa untuk mengamati

perbedaan antara mahluk hidup dan mahluk tak

hidup yang ada disekitar sekolah

Guru mengarahkan siswa untuk mengamati

organisme autotrof dan aorganisme heterotrof

Guru memberikan batas waktu untuk melakukan

pengamatan

Guru membimbing siswa untuk melakukan

pengamatan

Masing-masing kelompok mengisi lembar kerja

siswa dari pengamatan yang dilakukan.

Guru membimbing kelompok ketika berbagi

informasi dalam pengisian LKS

Siswa disuruh kembali ke dalam kelas

Siswa bersama guru membahas atau mendiskusikan

hasil kerja kelompok.

Guru bersama siswa memperbaiki jawaban yang

kurang tepat dari pengisian LKS

III nutup Guru mengadakan feed back

Guru meberi penguatan berupa konsep-konsep

penting.

Guru menutup pembelajaran dengan menbaca

hamdallah.

Guru mengucapkan salam.

10 Menit

Page 104: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

5

5

F. Alat dan Sumber Belajar

1. Alat - buku paket

- Spidol

2. SumberBelajar :

- Erna Tri Wulandari Dkk,2013 . IlmuPengetahuanAlam SMP/MTs Kelas VII

Semester II, Klaten: PT Macanan Jaya Cemerlang

- Prwoko Dkk, 2008. IPA Terpadu SMP Kelas VII, Gahlia Indonesia Printing

- Bukureferensi yang relevan

G. Penilaian Hasil Belajar

Indikator Pencapaian

Kompetensi Teknik Penilaian Instrumen/ Soal

Menjelaskan

pengertian ekosistem

Mengindentifikasikan

satuan-satuan dalam

ekosistem

Test

tuli

s

Tes pilihan

ganda

1. Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik

a tara akhluk hidup de ga li gku ga ya adalah …. A. Anatomi

B. Ekosistem

C. Fisiolog

D. Ekologi

1.

2. Berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem, terdapat

dua komponen yaitu....

A. Produsen dan konsumen

B. Konsumen dan pengurai

C. Biotik dan produsen

D. Biotik dan abiotik

Menjelaskan rantai

makanan dan jaring-

jaring makanan serta

piramida makanan

Tes

tuli

s

Tes pilihan

ganda

1. Proses makan dan dimakan yang diikuti perpindahan

energi dari satu organisme ke organisme lain dalam

tingkatan tertentu disebut....

A. Jaring-jaring makanan

B. Piramida makanan

C. Aliran energi

D. Rantai makanan

Menjelaskan

hubungan interaksi

dalam ekosistem

Tes

tuli

s

Tes pilihan

ganda

2. Simbiosis antar 2 organisme yang saling

e gu tu gka disebut…. A. Netralisme

B. Komensalisme

C. Mutualisme

D. Parasitisme

Page 105: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

6

6

Suela , April 2017

Guru mata pelajaran IPA

SAINEP SPd

Peneliti

RESI ALPIONITA Nim: 151.135.018

Mengetahui, Kepala SMPN 2 Suela

SUHARDI, S.Pd

Nip. 196812311988031146

Page 106: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

7

7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMPN 2 Suela

Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Semester II

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Alokasi waktu : 6 X 40 Menit

A. Standar Kompetensi

18. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.

B. Kompetensi Dasar

18. 1 Menentukan ekosistem dan saling ketergantungan antara komponen

ekosistem.

C. Indikator.

1. Menjelaskan saling ketergantungan antara produsen, konsumen dan

pengurai.

2. Menjelaskan pengertian rantai makanan.

3. Membuat contoh rantai makanan.

4. Membuat jaring-jaring makanan yang terbentuk dari sekumpulan rantai

makanan

5. Menjelaskan pengertian piramida makanan.

6. Menyebutkan pola interaksi organisme.

7. Membedakan simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme dan simbiosis

komensalisme.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siwa dapat menjelaskan saling ketergantungan antara produsen, konsumen

dan pengurai

2. Siswa dapat menjelaskan pengertian rantai makanan

3. Siswa dapat membuat contoh rantai makanan.

4. Siswa mampu membuat jaring-jaring makanan yang terbentuk dari

sekumpulan rantai makanan

5. Siswa dapat menjelaskan piramida makanan.

Page 107: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

8

8

6. Siswa dapat menyebutkan pola interaksi organisme.

7. Siswa dapat membedakan simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme

dan simbiosis komensalisme.

H. Materi Pokok

Lingkungan dan Ekosistem

I. Metode Pembelajaran

3. Model Pembelajaran : Kooperatif.

4. Metode : - Outdoor Study

- diskusi kelompok

- ceramah.

J. Langkah-langkah 3. pertemuan pertama

No Tahapan Aktivitas Guru Alokasi Waktu

Pedahuluan

Guru mengucapkan salam

Guru menanyakan kabar siswa

Menulis topik pelajaran hari ini

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

secara lisan.

Guru melakukan apersepsi dengan cara mengaitkan

kembali materi-materi sebelumnya yang relevan

dengan materi yang akan disampaikan.

Guru memotivasi siswa dengan memperlihatkan

fenomena tervisualisasi.

Guru menjelaskan metode pembelajaran yang akan

diterapkan

10 Menit

Kegiatan Inti

Guru menjelaskan saling ketergantungan antara

produsen, konsumen dan pengurai.

Guru menjelaskan materi tentang pengertian rantai

makanan, jaring-jaring makanan dan piramida

makanan

Guru mengarahkan siswa keluar kelas untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran

Guru menyuruh siswa kumpul sesuai kelompok.

Guru membagikan LKS pada masing-masing

kelompok

Guru memberikan batas waktu untuk melakukan

pengamatan

Guru membimbing siswa untuk melakukan

pengamatan

Masing-masing kelompok mengisi lembar kerja

siswa dari pengamatan yang dilakukan.

Guru membimbing kelompok ketika berbagi

60 Menit

Page 108: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

9

9

informasi dalam pengisian LKS

Siswa disuruh kembali ke dalam kelas

Siswa bersama guru membahas atau mendiskusikan

hasil kerja kelompok.

Guru bersama siswa memperbaiki jawaban yang

kurang tepat dari pengisian LKS

III Penutup

Guru memberikan penguatan.

Guru memberitahukan siswa mengenai matei yang

akan dibahas dipertemuan selanjutnya.

Guru menutup pembelajaran dengan menbaca do’a

bersama

Guru mengucapkan salam.

10 Menit

4. Pertemuan Kedua

No ahapan Aktivitas Guru Alokasi

Waktu

dahuluan

Guru mengucapkan salam Guru menanyakan kabar siswa Guru mengecek kehadiran siswa Guru menginformasikan Tujuan Pembelajaran hari

ini Guru memotivasi siswa dengan memperlihatkan

fenomena yang ada lingkungan

10 Menit

egiatan Inti Guru mengingatkan kembali materi yang telah

dipelajari

Guru menanyakan hal-hal yang belum dipahami

terkait materi yang sudah dipelajari.

Berkaitan dengan materi ekosistem maka hari ini

kita akan membahas jaring-jaring makanan.

Guru mencontohkan cara membuat jaring-jaring

makanan yang terbentuk dari sekumpulan rantai

makanan.

Guru menyebutkan pola interaksi antar organisme.

Guru mengajak siswa keluar kelas.

Guru menyuruh siswa kumpul sesuai kelompok

Guru membagikan LKS pada masing-masing

kelompok

Guru mengarahkan siswa untuk mengamati jaring-

jaring makanan yang ada di lingkungan.

Guru memberikan batas waktu untuk melakukan

pengamatan

Guru membimbing siswa untuk melakukan

pengamatan

Masing-masing kelompok mengisi lembar kerja

siswa dari pengamatan yang dilakukan.

Guru membimbing kelompok ketika berbagi

60 Menit

Page 109: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

10

10

informasi dalam pengisian LKS

Siswa disuruh kembali ke dalam kelas

Siswa bersama guru membahas atau mendiskusikan

hasil kerja kelompok.

Guru bersama siswa memperbaiki jawaban yang

kurang tepat dari pengisian LKS

III nutup Guru mengadakan feed back

Guru meberi penguatan berupa konsep-konsep

penting.

Guru menutup pembelajaran dengan menbaca hamdallah.

Guru mengucapkan salam.

11 Menit

5. Pertemuan Ketiga

No ahapan Aktivitas Guru Alokasi

Waktu

dahuluan

Guru mengucapkan salam Guru menanyakan kabar siswa Guru mengecek kehadiran siswa Guru menginformasikan Tujuan Pembelajaran hari

ini Guru memotivasi siswa dengan memperlihatkan

fenomena yang ada lingkungan

10 Menit

egiatan Inti Guru mengingatkan kembali materi yang telah

dipelajari

Guru menanyakan hal-hal yang belum dipahami

terkait materi yang sudah dipelajari.

Guru menjelaskan simbiosis mutualisme,

parasitisme, dan komensialisme

Guru memberikan contoh dari masing-masing

simiosis.

Guru mengajak siswa keluar kelas.

Guru menyuruh siswa kumpul sesuai kelompok

Guru membagikan LKS pada masing-masing

kelompok

Guru mengarahkan siswa untuk mengamati contoh

simbiosis mutualisme, parasitisme, dan

komensialisme yang berada di lingkungan.

Guru memberikan batas waktu untuk melakukan

pengamatan

Guru membimbing siswa untuk melakukan

pengamatan

Masing-masing kelompok mengisi lembar kerja

siswa dari pengamatan yang dilakukan.

Guru membimbing kelompok ketika berbagi

informasi dalam pengisian LKS

Siswa disuruh kembali ke dalam kelas

60 Menit

Page 110: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

11

11

Siswa bersama guru membahas atau mendiskusikan

hasil kerja kelompok.

Guru bersama siswa memperbaiki jawaban yang

kurang tepat dari pengisian LKS

III nutup Guru meberi penguatan berupa konsep-konsep

penting.

Guru menutup pembelajaran dengan menbaca hamdallah.

Guru mengucapkan salam.

10 Menit

K. Alat dan Sumber Belajar

3. Alat - buku paket

- Spidol

4. SumberBelajar :

- Erna Tri Wulandari Dkk,2013 . IlmuPengetahuanAlam SMP/MTs Kelas VII

Semester II, Klaten: PT Macanan Jaya Cemerlang

- Prwoko Dkk, 2008. IPA Terpadu SMP Kelas VII, Gahlia Indonesia Printing

- Bukureferensi yang relevan

L. Penilaian Hasil Belajar

Indikator Pencapaian

Kompetensi Teknik Penilaian Instrumen/ Soal

1. Menjelaskan rantai

makanan dan jaring-

jaring makanan

serta piramida

makanan

Test

tuli

s

Tes pilihan

ganda

3. Proses makan dan dimakan yang diikuti perpindahan

energi dari satu organisme ke organisme lain dalam

tingkatan tertentu disebut....

E. Jaring-jaring makanan

F. Piramida makanan

G. Aliran energi

H. Rantai makanan

4. Menjelaskan

hubungan interaksi

dalam ekosistem

Test

tuli

s

Tes pilihan

ganda

2. Simbiosis antar 2 organisme yang saling

e gu tu gka disebut…. E. Netralisme

F. Komensalisme

G. Mutualisme

H. Parasitisme

Page 111: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

12

12

Suela, April 2017

Guru mata pelajaran IPA

SAINEP, SPd Nip. 196612312008011095

Peneliti

RESI ALPIONITA Nim: 151.135.018

Mengetahui, Kepala SMPN 2 Suela

SUHARDI, S.Pd

Nip. 196812311988031146

Page 112: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

13

13

Lampiran 03 LEMBAR KERJA SISWA

A. Judul : Satuan dalam ekosistem

B. Tujuan :

1. Dapat menyebutkan komponen-komponen dalam ekosistem.

2. Dapat menjelaskan pengertian kompnen-komponen dalam ekosistem.

3. Memahami satuan dalam ekosistem.

C. Alat dan Bahan

a. Patok kayu sebanyak 4 buah

b. Tali rapia

c. Kantong pastik

d. Alat tulis.

D. Cara Kerja

- Menentukan sebuah ekosistem di sekitar lingkungan sekolah

- Membuat plot menggunakan tali rafia berukuran 1 x 1 meter.

- Amati semua benda baik yang hidup maupun yang mati yang bisa anda

temukan di wilayah tersebut dan catat dalam buku tulis.

- Kelompokan benda-benda yang anda temukan ke dalam 2 kelompok yaitu

komponen biotik dan komponen abiotik.

- Amati satuan ekosistem yang kalian temukan.

E. Bahan Diskusi

1. Apa saja komponen biotik dan abiotik yang bisa anda temukan pada

ekosistem yang anda amati?

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

..................

Page 113: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

14

14

2. Bagaimana pendapat kalian, apakah komponen biotik mempengaruhi

komponen abiotik ataupun sebaliknya komponen abiotik mempengaruhi

komponen biotik? Jelaskan jawaban anda.

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.................

3. Apa saja satuan ekosistem yang kalian temukan. dan kelompokan apakah

jenis tersebut termasuk ke dalam individu, populasi, dan komunitas.

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.................

Nama Kelompok: 1.

2.

3.

4.

Page 114: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

1

1

Lampiran 04

KISI-KISI SOAL TEST

Satuan Pendidikan : SMPN 2 Suela Kurikulum Acuan : KTSP

Mata Pelajaran : IPA Terpadu Alokasi waktu : 160 menit

Tahun Pelajaran : 2016/2017 Jumlah soal : 40 soal Pilihan ganda

No Standar kompotensi Kompotensi dasar Jumlah

soal per

KD

Uraia

n

mater

i

Indikator soal No urut Bentuk soal

1 2 3 4 5 6 7 8

Memahami saling

ketergantungan

dalam ekositem

Menentukan

Ekosistem

dan saling hubungan

antara komponen

ekosistem

20 PG Ekosi

stem

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem 1,5

PG

2. Siswa dapat mengidentifikasi satuan-satuan dalam

ekosistem

12,14,15,18 PG

3. Siswa dapat menyebutkan komponen-komponen

ekosistem

2,3,4,6,10,

16

PG

4. Siswa dapat membedakan organisme autrotof dan

organisme heterotof.

7,8,9,17,33 PG

5. Siswa dapat menjelaskan saling ketergantungan

antara produsen, konsumen dan pengurai

10,11,13,33,34,35 PG

6. Siswa dapat menjelaskan rantai makanan dan jaring-

jaring makanan serta piramida makanan.

22,23,31,32,34,36 PG

7. Siswa dapat menyebutkan pola interaksi organisme 25,26,36,40,38 PG

8. Siswa dapat membedakan simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme dan simbiosis komensalisme.

27,28,29,30,35,37

,39

PG

Page 115: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

1

1

Lampiran 05

Soal Test Hasil Belajar

Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf A, B, C, dan D pada salah satu jawaban yang

paling tepat !

5. Suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup

dengan lingkungannya adalah ….

E. Anatomi B. Ekosistem C. Fisiolog D. Ekologi

6. Berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem, terdapat dua komponen yaitu....

E. Produsen dan konsumen C. Biotik dan produsen

F. Konsumen dan pengurai D. Biotik dan abiotik

7. Berikut ini yang termasuk komponen biotik adalah….

A. Cahaya matahari B. Padi C. Tanah D. Air

8. Faktor abiotik yang tidak dapat dipengaruhi makhluk hidup adalah....

A. Tanah B. Kelembaban udara C. Batu D. Air laut

9. pemengubahan bahan anorganik menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis

pengertian dari....

A. Konsumen B. Produsen C. Dekomposer D. Karnivor

10. Tumbuhan yang bukan berfungsi sebagai produsen adalah ….

A. Jamur B. Mangga C. Rumput D. Bayam

11. terdapat bebrapa komponen lingkungan sebagai berikut:

1) Rumput, air, udara

2) Udara, tanah, air

3) Batu, semut, oksigen

4) Oksigen dan air

5) Karbondioksida dan oksigen

Yang termasuk komponen abiotik (tak hidup) adalah....

A. 2), 4), 5)

B. 1), 2), 3)

C. 1), 4), 3)

D. 3), 4), 5

12. Organisme yang berfungsi sebagai dekomposer adalah....

A. Kupu-kupu B. Belalang C. Semut D. Jamur

13. Berikut adalah contoh hewan herbivora pemakan tumbuhan, kecuali….

Page 116: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

2

2

A. Kijang B. Harimau C. Sapi D. Kambing

14. Dari kalimat ini pernyataan yang benar adalah....

A. Dalam suatu ekositem hanya akan terdapat satu jenis predator

B. Kebanyakan organisme di alam hanya memiliki satu sumber makanan

C. Organisme lain selalu ada yang terbuang

D. Populasi adalah kumpulan beberapa jenis organisme

15. Aliran energi dalam suatu ekosistem yang terjadi melalui peristiwa makan dimakan

adalah….

A. Rantai makanan

B. Piramida makanan

C. Perpindahan makanan

D. Jaring-jaring makanan

16. Semua jenis populasi makhluk hidup yang hidup pada lingkungan yang sama, adalah....

A. Populasi C. Komunitas

B. Ekosistem D. individu

17. Sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan adalah….

A. Jaring-jaring makanan

B. Rantai makanan

C. Piramida makanan

D. Jaring-jaring kehidupan

18. Suatu ekosistem sawah, yang merupakan konsumen primer adalah....

A. Burung hantu B. Burung elang C. Burung pipit D. Burung banga

19. Perhatikan jaring-jaring makanan berikut :

Ulat burung ketilang elang

Tumbuhan tikus ular

Jika popolasi tumbuhan berkurang, maka populasi apakah yang pertama dirugikan....

A. Tikus B. Burung ketilang C. Ulat D. Ular

Page 117: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

3

3

20. Pada gambar 1.1 yang berperan sebagai pengurai adalah....

Gambar 1.1 rantai makanan.

A. Fungi B. Katak C. Ular D. Belalang

21. Komponen berikut ini yang merupakan komponen rantai makanan, kecuali....

A. Pengurai . C. Produsen

B. B. Konsumen D. Individu

22. Bentuk interaksi yang menguntungkan kedua populasi adalah....

A. Prasitisme C. Mutualisme

B. Komensilisme D. Kooferatif

23. Perhatikan gambar piramida makanan!

Gambar 1.2 Piramida Makanan.

Pernyataan yang tidak benar mengenai piramida makanan adalah….

A. Populasi elang lebih sedikit daripada populasi katak

B. Energy berpindah dari ulat ke ayam

C. Jumlah energi semakin meningkat dari dasar piramida ke puncak piramida

D. Makhluk hidup yang menduduki puncak piramidaa memiliki ukuran tubuh yang

paling besar

24. Pemasukan dan penyimpanan energi dalam suatu ekosistem adalah....

A. Jaring makanan C. Produktivitas ekosistem

B. Aliran energi D. simbios

Page 118: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

4

4

Lampiran 06 PEDOMAN DOKUMENTASI

Berilah tanda (√ ) pada kolom di samping sesuai dengan kondisi sebenarnya No

Nama data atau Dokumen

Ketersediaan

Ada Tidak ada

1. Data Profil Sekolah

2. Data Guru

3. Data Sarana Prasarana

4. Foto Kegiatan Pembelajaran

5. Foto Pembagian tes hasil belajar

Mataram, Maret 2017 RESI ALPIONITA

151.135.018

Page 119: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

5

5

Lampiran 07

PEDOMAN WAWANCARA

Pertanyaan

Jawaban

Ya Tidak

1. Apakah metode otdoor study mendorong motivasi anda saat

belajar di luar kelas?

2. Apakah metode otdoor study membuat anda senang belajar di

luar kelas?

3. Apakah metode otdoor study membuat anda aktif ketika proses

pembelajaran?

4. Apakah metode otdoor study membuat anda dapat

menyelesaikan soal saat pelajaran?

5. Apakah metode otdoor study dapat membantu anda untuk

mengingat pelajaran yang sudah anda pelajari?

6. Apakah metode otdoor study dapat membantu anda belajar

mandiri?

7. Apakah metode otdoor study membantu anda untuk dapat

mengaitkan materi pelajaran dengan kenyataaan yang ada di

dsekitar anda?

Page 120: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

6

6

Lampiran 09

Uji Normalitas Hasil Postest Kelas Eksperimen

a. Uji normalitas kelas eksperimen

1. Menetukan skor terbesar dan skor terkecil

Skor terbesar 95

Skor terkecil 50

2. Menentukan rentang kelas (R)

R= skor terbesar – skor terkecil

= 95-50

= 45

3. Menentukan banyak kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log (n)

= 1 + 3,3 log (28)

= 1 + 3,3 (1,44)

= 1 + 4,75

= 5,75 di bulatkan menjadi 6

4. Menentukan panjang kelas (I)

I= = 405

6 = 8

5. Menentukan Batas kelas = BK + panjang kelas

= 6+8 =14

6. Tabel data terdistribusi

terval kelas F Xi Xi2 f.xi f.xi\2

50-57 4 53,5 2.862,25 214 11.449

58-65 8 61,5 3.782,25 492 30.258

66-73 6 69,5 4,830,25 417 28.98,5

Page 121: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

7

7

74-81 5 77,5 6.006,25 387,5 30.031,25

82-89 2 85,5 7.310,25 171 14.620,5

90-97 3 93,5 8.742,25 280,5 26.225,75

∑f=28 1.962 141.567

7. Menentukan Rata-rata

x = � .�� � =

.�28

= 70

8. Menentukan standar deviasi

SD = � .�2 − � . �� 2 � �−1

= 141.567− 1.962 2

28

28−1

= 141.567− 3.849.444

28

28−1

= 141.567−137.480

27

= 4.087

27

= 151,370 =12,3

9. Tabel frekuensi uji normalitas nilai postest kelas eksperimen

Interval Batas Kelas

Z Luas 0-Z Luas tiap kelas interval

Ei Oi {Oi−Ei

Ei}2

49,5 -1,66 0,4515 50-57 0,1077 3,05 4 0,32

57,5 -1,01 0,3438 58-65 0,2032 5,689 8 0,93

65,5 -0,36 0,1406 66-73 0,243 6,804 6 0,80

73,5 0,26 0,1026 74-81 0,216 6,084 5 0,18

81,5 0,91 0,3186 82-89 0,122 3,416 2 0,58

Page 122: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

8

8

89,5 1,56 0,4406 90-97 0,0458 12,824 3 2,29

97,5 2,21 0,4864 X2 = ∑Oi−Ei

Ei}2 5,1

a. Menentukan nilai batas kelas

Mencari batas kelas = 50-0,5 = 49,5 [BK1]

BK2, BK3, BK3, BK4, BK5, BK6, BK7 dicari dengan rumus : BK2 = BK1 +

panjangkelas, begitu juga untuk mencari batas kelas selanjutnya.

BK2 = 49,5 + 8 = 57,5

BK3 = 57,5 + 8 = 65,5

BK4 = 65,5 + 8 = 73,5

BK5 = 73,5 + 8 = 81,5

BK6 = 81,5 + 8 = 89, 5

BK7 = 89, 5 + 8 = 97,5

b. Menentukan Z skor yaitu dengan rumus sebagai berikut:

Z= −�

Z1 = 49,5−70

12,30 = -0,166

Z2 = 57,5−70

12,30 = -0,01

Z3 = 65,5−70

12,30 = -0,36

Z4 = 67,5−68,03

167 = 0,26

Z5 = 73,5−68,03

167 = 0,91

Z6 =79,5−68,03

167 = 1,56

Z7 = 85,5−68,03

167 = 2,21

c. Mencari Luas Kelas Tiap Interval

Z-1,66 - Z-1,01 = 0,4515 – 0,3438 = 0,1077

Z-1, 01 - Z-0,36 = 0,3438 – 0,1406 = 0,2032

Z-0,36 - Z-0,26 = 0,1406 +0,1026 = 0,243

Page 123: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

9

9

Z-0,91- Z-0,26 = 0,3186 – 0,1026 = 0,216

Z1,56 - Z0,91 = 0,4406 – 0,3186 = 0,122

Z2,21 - Z1,56 = 0,4864 – 0,4406 = 0,0458

d. Mencari Ei

Ei= N x Luas Z batas kelas inteval

Ei1 = 28 x 0,1077 = 3,015

Ei2 = 28 x 0,2032 = 5,689

Ei3 = 28 x 0,243 = 6,804

fe4 = 28 x 0,216 = 6,048

fe5 = 28 x 0,122 = 3,416

fe6 = 28 x 0,0458 = 12,824

e. Nilai {Oi−Ei

Ei}2

1. (4-3,015)2 = 0,32

3,015

2. (8-5,689)2 = 0,93

5,689

3. (6-6,804)2 = 0,80

6,804

4. (5-6,004)2 = 0,18

6,048

5. (2-3,416)2 = 0,58

3,416

6. (3-1,2824)2 = 2,29

1,2824

Berdasakan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil X2hitung = 5,1 dan

nilai X2tabel =7,82 sehingga X2

hitung ≤ X2tabel yaitu 5,1 ≤ 7.82, Pada taraf signifikasi

0.05 dengan dk = k-3=6- 3= 3 maka data tersebut terdistribusi normal.

Page 124: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

10

10

lampiran 10

Hasil uji normalita Kelas Kontrol

b. Hasil analisis uji normalitas kelas kontrol

1. Menetukan skor terbesar dan skor terkecil

Skor terbesar 85

Skor terkecil 35

2. Menentukan rentang kelas (R)

R= skor terbesar – skor terkecil

= 85-35

= 50

3. Menentukan banyak kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log (n)

= 1 + 3,3 log (31)

= 1 + 3,3 (1,49)

= 1 + 4, 917

= 5, 91 di bulatkan menjadi 6

4. Menentukan panjang kelas (I)

I= = 50

6 = 8,33 dibulatakn menjadi 9

5. Menentukan Batas kelas = BK + panjang kelas

6. Tabel data terdistribusi

terval kelas F Xi Xi2 f.xi f.xi\2

35-43 2 39 1.521 78 3.042

44-52 5 48 2.304 240 11.520

53-61 7 57 3.249 399 22.743

62-70 9 66 4.356 594 39.204

71-79 4 75 5.625 300 22.500

80-88 4 84 7.056 336 28.224

∑f=28 1.947 127.233

Page 125: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

11

11

7. Menentukan Rata-rata

x = � .�� � =

.��31

= 62,8

8. Menentukan standar deviasi

SD = � .�2 − � . �� 2 � �−1

= 127.233− 1.947 2

31

31−1

= 127.233− 3.790,809

31

30

= 127.233−122,284

30

= 4.949

30

= 164,966 =12,84

9. Tabel frekuensi uji normalitas nilai postest kelas eksperimen

Interval Batas Kelas

Z Luas 0-Z Luas tiap kelas interval

Ei Oi {Oi−Ei

Ei}2

34, 5 -2,20 0,4861 35-43 0,0529 1,6399 2 0,07

43,5 -1,50 0,4332 44-52 0,1451 4,4981 5 0,05

52,5 -0,80 0,2881 53-61 0,2483 7,6973 7 0,48

61,5 -0,10 0,0398 62-70 0,2622 8,1282 9 0,09

70,5 0,59 0,2224 71-79 0,1808 5,6048 4 0,45

79,5 1,30 0,4032 80-86 0,074 2,294 4 1,26

88,5 2,00 0,4772 X2 = ∑Oi−Ei

Ei}2 2,4

Page 126: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

12

12

f. Menentukan nilai batas kelas

Mencari batas kelas = 35-0,5 = 34,5 [BK1]

BK2, BK3, BK3, BK4, BK5, BK6, BK7 dicari dengan rumus : BK2 = BK1 +

panjangkelas, begitu juga untuk mencari batas kelas selanjutnya.

BK2 = 34,5 + 9 = 43,5

BK3 = 43,5 + 9 = 52,5

BK4 = 52,5 + 9 = 61,5

BK5 = 61,5 + 9 = 70,5

BK6 = 70,5 + 9 = 79, 5

BK7 = 79, 5 + 9 = 88,5

g. Menentukan Z skor yaitu dengan rumus sebagai berikut:

Z= −�

Z1 = 34,5−62,80

12,84 = 2,20

Z2 = 43,5−62,80

12,84 = 1,50

Z3 = 52,5−62,80

12,34 = 0,80

Z4 = 61,5−62,80

12,84 = 0,10

Z5 = 70,5−62,30

12,84 = 0,59

Z6 =79,5−62,80

12.84 = 1,30

Z7 = 88,5−62,80

12,84 = 2,00

h. Mencari Luas Kelas Tiap Interval

Z-2,20 - Z-1,50 = 0,4861 – 0,4332 = 0,0529

Z-1, 50 - Z-0,80 = 0,4332 – 0,2881 = 0,1451

Z-0,80 - Z-0,10 = 0,2881 – 0,0398 = 0,2483

Z-0,10+ Z-0,59 = 0,0398 + 0,2224 = 0,2622

Z1,30 - Z0,59 = 0,4032 – 0,2224 = 0,1808

Page 127: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

13

13

Z2,00 - Z1,30 = 0,4772 – 0,4032 = 0,0458

i. Mencari Ei

Ei= N x Luas Z batas kelas inteval

Ei1 = 31 x 0,0529 = 1,6399

Ei2 = 31 x 0,1451 = 4,4981

Ei3 = 31 x 0,2483 = 7,6973

fe4 = 31 x 0,2622 = 8,1282

fe5 = 28 x 0,1808 = 5,6048

fe6 = 28 x 0,074 = 2,294

j. Nilai {Oi−Ei

Ei}2

7. (2-1,6399)2 = 0,07

1,6399

8. (5-4,4981)2 = 0,05

4,4981

9. (7-7,6973)2 = 0,48

7,6973

10. (9-8,1282)2 = 0,09

8,1282

11. (4-5,6048)2 = 0,45

5,6048

12. (4-2,294)2 = 1,26

2,294

Berdasakan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil X2hitung = 2,4 dan

nilai X2tabel =7,82 sehingga X2

hitung ≤ X2tabel yaitu 2,4 ≤ 7.82, Pada taraf signifikasi

0.05 dengan dk = k-3=6- 3= 3 maka data tersebut terdistribusi normal.

Page 128: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

14

14

Lampiran 11 : uji homogenitas hasil pretest kelas eksperimrn dan kelas kontrol 1. Uji Homogenitas Hasil Pretest kelas eksperimen dan kontrol

a) Pretest kelas eksperimen nterval kelas f1 Xi - � (x1- � )2 (x1- � )2

35-42 38,5 14,89 221,7121 886,8484

43-49 46 7,39 54,6121 273,0605

50-57 53,5 0,11 0,0112 0,0968

58-65 61,5 64 384

66-73 69,5 16,11 259,5321 519,0642

74-81 77,5 24,11 581,2921 1.743,8763

∑f=28 1.181.1605 3.806,9462

S= �(�1− � )2�−1

= 3.806,9462

27 =

= 140,99 = 11,87

S2 = ( �1 − �2 ) n-1

=(1.181.1605) 27 = 43,76

b) Pre test kelas kontrol

nterval kelas f1 Xi - � (x1- � )2 (x1- � )2

25-32 28,5 2,79 519,384 1.038,7682

33-40 36,5 14,79 218,441 655,323

41-48 44,5 6,79 46,1041 276,6246

49-56 12 52,5 1,21 1,4641 17,5692

57-64 65,5 14,21 201,9241 403,8482

65-72 68,5 17,21 296,1841 1.777,1046

Page 129: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

15

15

∑f=28 1.283,5015 4.163,2378

S= �(�1− � )2�−1

= 4204,88

27 = 155,73 = 12,4

S2 = ( �1 − �2 ) n-1

= (1.283,5015) 30 S2 = 42,78

Diketahui :

Varians kelompok eksperimen = 43,76 N=28

Varians kelompok kontrol = 42,78 N=31

F = � � � � � � �

= 43,76

42,78 = 1, 02

Menentukan db pembilang = 28 -1 = 27

Menentukan db penyebut = 31-1 =30

Taraf signifikan = 5%

Menentukan Ftabel, pada tabel distribusi F.

F(0.05)(27/30) = 1.88

Berdasarkan hasil uji homogenias nilai pre test kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat di simpulkan bahwa nilai Fhitung < Ftabel yaitu 1, 02 ≤ 1,88 maka

data kedua kelompok tersebut homogen.

Page 130: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

16

16

Lampiran 12 Hasil Uji Homogenitas nilai Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

a. Post test kelas eksperimen

nterval kelas f1 Xi - � (x1- � )2 (x1- � )2

50-57 53,5 17,03 290,0209 1.160,0836

58-65 61,5 9,03 81,5409 652,3272

66-73 69,5 5,03 25,3009 139,8054

74-81 77,5 6,97 48,5809 242,9045

82-89 85,5 14,97 269,0109 538,0218

90-91 93,5 22,97 527,209 1.582,8627

∑f=28 ∑1.242,0754 ∑4.316,0052

S = �(�1− � )2�−1

= 4.316,0052

27 = 159,85 = 12,64

S2 = ( �1 − �2 ) n-1

= (1.242,0754) 27 S2 = 46

b. Post test kelas kontrol

nterval kelas f1 Xi - � (x1- � )2 (x1- � )2

35-43 39 23,8 566,44 1.132,88

44-52 48 14,8 219,04 1.095,2

53-61 57 5,8 33,64 235,48

62-70 66 3,2 10,24 92,16

71-79 75 12,2 148,84 595,36

Page 131: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

17

17

80-88 84 21,2 449,44 1.797,76

∑f=28 1.427,64 4.948,84

S = �(�1− � )2�−1

= 1.427,64

30 = 164,96 = 12,84

S2 = ( �1 − �2 ) n-1

= (1.427,64) 30 S2 = 47,58

Diketahui :

Varians kelompok eksperimen = 46 N=28

Varians kelompok kontrol = 47,58 N=31

F = � � � � � � �

= 47,58

46 = 1, 03

Menentukan db pembilang = 28 -1 = 27

Menentukan db penyebut = 31-1 = 30

Taraf signifikan = 5%

Menentukan Ftabel, pada tabel distribusi F.

F(0.05)(27/30) = 1,88

Berdasarkan hasil uji homogenias nilai post test kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat di simpulkan bahwa Fhitung < Ftabel yaitu 1,49 ≤ 1,908 maka data

kedua kelompok tersebut homogen.

Page 132: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

18

18

Lampiran 12: Perhitungan Uji t

Perhitungan Uji t

Dalam menjawab pertanyaan yang diajukan dalam permasalahan ini, data

dianalisis dengan uji t (t-test).Ini bertujuan untuk menentukan ada tidaknya

peningkatan hasil belajar dengan metode outdoor study. Adapun rumus t-test yang

digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah:

t = �2−� 2 �1−1 1

2+ �2+1 22�1+�2−2

(1�1

+1�2

)

Keterangan:

�1 = Rata-rata nilai kelompok ekperimen

�2 = Rata-rata nilai kelompok control

12 = Standar deviasi nilai kelompok ekperimen

22 = Standar deviasi nilai kelompok control

�1 = Jumlah siswa dalam kelompok ekperimen

�2 = Jumlah siswa dalam kelopok control

�1 = 70

�2 = 62,80

12 = 46

22 = 47,58

�1 = 28

�2 = 31

t = �1−� 2 �1−1 1

2+ �2−1 22�1+�2−2

(1�1

+1�2

)

= 70−62,80 28−1 46+ 31−1 47,58

28+31−2(

1

28+

1

31)

= 7,2 1.242 +1.426 ,8

57(0,07 )

Page 133: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

19

19

= 7,2 2.668 ,8

57(0,07 )

= 7,2 186 ,816

57

= 7,2 3,27

= 7,2

1,8083 = 3,98

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji t maka nilai yang di peroleh nilai

thitung = 3,98 sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% =2,01, kemudian dibandingkan

antara thitung dengan ttabel. Dengan kriteria pengujian untuk uji t adalah jika thitung > ttabel pada

taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (dk) n1 + n2 - 2 = 28+ 31-2 = 57 diperoleh

hasil yaitu niali thitung lebih besar dari pada ttabel ( thitung>ttabel) atau (3,98> 2,01), maka

hipotesis Ho di tolak dan hipotesis Ha diterima.

Page 134: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

20

20

Lampiran 14: Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Pretest kelas Eksperimen

pretest kelas kontrol

Page 135: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

21

21

Poto kegiatan Pembelajaran

A. Pra Kegiatan

B. Tahap Pendahuluan

Page 136: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

22

22

C. Tahap pelaksanaan (Kegiatan belajar di luar kelas)

Page 137: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

23

23

D. Tahap Penjelasan konsep

1. siswa mendiskusikan hasil kelomponya

2. siswa saat mepresentasikan hasil diskusi kelompoknya

Page 138: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

24

24

3. Siswa saat tanya jawab

E. Kesimpulan

Page 139: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

25

25

Postest kelas eksperimen

Postest kelas kontrol

Page 140: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

26

26

Page 141: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

27

27

Page 142: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

28

28

Page 143: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

29

29

Page 144: PENGARUH METODE OUTDDOR STUDY TERHADAP HASIL …etheses.uinmataram.ac.id/1045/1/Resi Alpionita151135015 .pdf · 2018-10-23 · x 6. Junaidi SPd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

30

30