pengaruh minuman keras terhadap remaja

17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial (TP-KJM, 2002). Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasannya usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Pubertas yang dahulu dianggap sebagai tanda awal keremajaan ternyata tidak lagi valid sebagai patokan atau batasan untuk pengkategorian remaja sebab usia pubertas yang dahulu terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi pada awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun. Seorang anak berusia 10 tahun mungkin saja sudah (atau sedang) mengalami pubertas namun tidak berarti ia sudah bisa dikatakan sebagai remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa. Ia belum siap menghadapi dunia nyata orang dewasa, meski di saat yang sama ia juga bukan anak-anak lagi. Berbeda dengan balita yang perkembangannya dengan jelas dapat diukur, remaja 1

Upload: yadi-mps

Post on 28-Nov-2015

44 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Minuman Keras Terhadap Remaja

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan

dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh,

minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998).

Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial,

yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya

perubahan sosial (TP-KJM, 2002).

Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang

batasannya usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Pubertas yang

dahulu dianggap sebagai tanda awal keremajaan ternyata tidak lagi valid sebagai

patokan atau batasan untuk pengkategorian remaja sebab usia pubertas yang

dahulu terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi pada awal belasan

bahkan sebelum usia 11 tahun. Seorang anak berusia 10 tahun mungkin saja sudah

(atau sedang) mengalami pubertas namun tidak berarti ia sudah bisa dikatakan

sebagai remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa. Ia belum siap

menghadapi dunia nyata orang dewasa, meski di saat yang sama ia juga bukan

anak-anak lagi. Berbeda dengan balita yang perkembangannya dengan jelas dapat

diukur, remaja hampir tidak memiliki pola perkembangan yang pasti. Dalam

perkembangannya seringkali mereka menjadi bingung karena kadang-kadang

diperlakukan sebagai anak-anak tetapi di lain waktu mereka dituntut untuk

bersikap mandiri dan dewasa.

Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan,

namun seringkali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan

bukan sebagai pengesahan akan keremajaan seseorang. Namun satu hal yang

pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan

perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat

memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi-

dimensi tersebut.

1

Page 2: Pengaruh Minuman Keras Terhadap Remaja

Minuman keras meliputi seluruh jenis minuman yang mengandung alkohol

(nama kimianya etanol). Menurut catatan arkeologi, minuman beralkohol sudah

dikenal manusia sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Minuman beralkohol

merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari pada berbagai kebudayaan tertentu.

Di Indonesia, dikenal beberapa minuman lokal yang beralkohol, misalnya brem,

tuak, dan ciu.

Jika kita minum Alkohol dalam jumlah banyak, dapat menekan aktivitas otak

bagian atas.Sehingga menghilangkan kesadaran. Pemakaian alcohol dalam jangka

waktu lama dapatmenginduksi dan meningkatkan metabolisme aktivitas zat – zat

yang terdapat pada hati danzat – zat yang dapat menimbulkan kanker,

menghambat pembentukan protein danmenyebabkan gangguan fungsi

hati.Alkohol yang diminum akan cepat diresap ke dalam pembuluh darah

kemudian disebarluaskan keseluruh jaringan dan cairan tubuh. Semakin tinggi

kadar alcohol dalamminuman, akan semakin cepat penyerapan kedalam darah

kita. Didalam hati, Alkohol akandioksidasi atau dibakar. Apabila alkohol yang

diminum terlalu banyak, maka tidak semuaalcohol akan tinggal didalam darah dan

akan dibawa sampai otak. Didalam otak apabila kadar alcohol masih sedikit maka

peminum akan mengalami euphoria ( perasaan gembira dannyaman ).Tetapi jika

masuknya alcohol makin lama makin banyak, akibatnya minuman alcohol

secaraterus menerus maka orang yang meminum alcohol akan mengantuk dan

tertidur, bahkandapat meninggal.

B. Manfaat Penelitian

Denagan dibuatnya karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Manfaat Teoritis

Dengan dibuatnya karya tulis ini membuat penulis menjadi mengerti

bagaimana membuat laporan penelitian yang baik,serta dengan dibuatnya

laporan penelitian ini akan dijadikan penulis sebagai acuan dalam

pembuatan karya tulis yang berikutnya untuk menjadi lebih baik.

2. Manfaat Praktis

Pembaca dapat memperoleh informasi mengenai dampak pengaruh

minuman keras terhadap remaja, pengaruhnya terhadap system social dan

budaya Indonesia serta cara mengatasi,dengan demikian akan sedikit

2

Page 3: Pengaruh Minuman Keras Terhadap Remaja

mengurangi atau meminimalisir dampak negative dari pengaruh dampak

minuman keras terhadap remaja.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan ini bersifat Kepustakaan yang bertujuan

untuk menggambarkan keadaan atau fenomena tentang pengaruh minuman keras,

data yang diperoleh dari literature buku-buku perpustakaan dan internet.

3

Page 4: Pengaruh Minuman Keras Terhadap Remaja

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengaruh Minuman Keras Terhadap Remaja

1. Pengertian Remaja

Sarwono (2002) mendefinisikan masa remaja sebagai masa peralihan dari

anak-anak ke dewasa, bukan hanya dalam artian psikologis tetapi juga

fisik, dimana usianya antara 12-21 tahun. Perubahan-perubahan fisik yang

terjadi itulah yang merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja,

sedangkan perubahan-perubahan psikologis muncul antara lain sebagai

akibat dari perubahan-perubahan fisik. Bagi mereka, permulaan timbulnya

tanda-tanda tertentu justru merisaukan dirinya, karena dirasakannya

sebagai kelainan. Penilaian diri mereka sebagai suatu keanehan disebabkan

oleh perasaan-perasaan yang menggelorakan, merisaukan, dan menguasai

dirinya akan tetapi sulit dikendalikan.

2. Pengertian Minuman Keras

Minuman keras / beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol.

Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan

kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman keras / beralkohol

dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah

melewati batas usia tertentu.

Minuman keras meliputi seluruh jenis minuman yang mengandung alkohol

(nama kimianya etanol). Menurut catatan arkeologi, minuman beralkohol

sudah dikenal manusia sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Minuman

beralkohol merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari pada berbagai

kebudayaan tertentu. Di Indonesia, dikenal beberapa minuman lokal yang

beralkohol, misalnya brem, tuak, dan ciu.

Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah

kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan Bahan psikoaktif yang

terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses

fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Nama yang populer :

minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus , balo dll.

4

Page 5: Pengaruh Minuman Keras Terhadap Remaja

Alkohol dapat dibuat melalui proses fermentasi (peragian) berbagai jenis

bahan yang mengandung gula, misalnya buah-buahan (seperti anggur dan

apel), biji-bijian (seperti beras dan gandum), umbi-umbian (seperti

singkong), dan madu. Melalui proses fermentasi dapat diperoleh alkohol

dengan kadar 14%. Alkohol dengan kadar yang lebih tinggi dapat

diperoleh melalui penyulingan. Selain melalui proses fermentasi, alkohol

juga dapat dibuat dari etena, suatu produk dari minyak bumi.

Menurut peraturan Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan Departemen

Kesehatan, minuman keras dibagi ke dalam tiga golongan berdasarkan

kadar alkohol di dalamnya, yaitu :

Golongan A : kadar alkohol 1% – 5%, misalnya bir.

Golongan B : kadar alkohol 5% – 20%, misalnya anggur.

Golongan C : kadar alkohol 20% – 45%, misalnya wiskey dan vodka.

Minuman beralkohol mempunyai kadar yang berbeda-beda,

misalnya bir dan soda alkohol ( 1-7% alkohol), anggur (10-15% alkohol)

dan minuman keras yang biasa disebut dengan spirit (35 – 55% alkohol).

Konsentrasi alkohol dalam darah dicapai dalam 30 – 90 menitsetelah

diminum.

Dari beberapa penelitian alkohol dapat menyebabkan :

Kecelakaan lalu lintas

Luka bakar

Kasus penganiayaan anak

Bunuh diri

Kecelakaan kerja

Di Indonesia penjualan minuman beralkohol di batasi dan yang

boleh membeli adalah mereka yang telah berumur 21 tahun Beberapa etnik

di Indonesia menggunakan minuman beralkohol pada acara tertentu dalam

jumlah yang sedikit. Mereka juga memproduksi minuman beralkohol

dengan nama yang bermacam ragam misalnya : tuak, minuman cap tikus,

ciu dll.

5

Page 6: Pengaruh Minuman Keras Terhadap Remaja

B. Factor Penyebab Minuman Keras

Menurut teori Lawrence Green (1980), mengemukakan bahwa perilaku

individu mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan

kesehatan, yang dipengaruhi oleh 3 faktor pendukung yaitu faktor prediposisi

(predisposing factors), faktor pendukung (Enabling factors) dan faktor pendorong

(reinforcing factors).

1. Faktor prediposisi (predisposing factors)

Masalah dalam hidup manusia berasal dari dua sumber. Pertama, yang

berasal dari luar diri, yang seringkali disebut sebagai faktor

pencetus/precipitating factor, dan yang kedua berasal dari dalam diri

individu itu sendiri. Yang kedua ini seringkali disebut sebagai faktor

bawaan/predisposing factor, yang sebenarnya sudah menjadi masalah

pada dirinya sendiri sebelum ada faktor pencetus yang hadir.

Faktor ini merupakan faktor yang mempermudah dalam upaya

penggunaan kesehatan dan menjadi dasar atau motivasi yang

mencakup:

a. Kebiasaan minum minuman keras sudah menjadi kebiasaan bagi

pemuda / remaja dikota-kota besar yang salah pergaulan dan

sebagai pelarian dari suatu masalah.

b. Kepercayaan pemuda/remaja sangat percaya jika meminum

minuman keras dapat menghilangkan stres, beban jadi hilang dan

lain-lain.

2. Faktor pendukung (Enabling factors)

Faktor ini mencakup:

a. Ketersediaan faktor: Minuman Keras umumnya mudah ditemukan,

hal ini dikarenakan adanya warung atau toko yang masih menjual

minuman keras secara bebas.

b. Ketercapaian fasilitas: fasilitas perkotaan atau kampung yang padat

penduduk memungkinkan banyaknya warung atau toko

menyediakan/menjual minuman keras.

6

Page 7: Pengaruh Minuman Keras Terhadap Remaja

3. Faktor pendorong (reinforcing factors).

Sebagai faktor pendorong untuk berperilaku yang diharapkan, faktor

ini mencakup: sikap dan perilaku kesehatan, seminar tentang

kesehatan, ceramah dari tokoh masyarakat Undang-undang dan

sebagainya.

C. Dampak Pengaruh Minuman Keras

Pengaruh Terhadap Tubuh (Fisik dan Mental)

Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa faktor

yaitu :

a. Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi

Usia, berat badan, dan jenis kelamin

Makanan yang ada di dalam lambung

Pengalaman seseorang minum – minuman beralkohol

Situasi dimana orang minum – minuman beralkohol

b. Pengaruh jangka pendek

Walaupun pengaruh terhadap individu berbeda – beda, terdapat

hubungan antara konsentrasi alkohol di dalam darah (Blood Alkohol

Concentration – BAC) dan efeknya. Euphoria ringan dan stimulasi terhadap

perilaku lebih aktif seiring dengan meningkatnya konsentrasi alkohol di

dalam darah. Sayangnya orang banyak beranggapan bahwa penampilan

mereka menjadi lebih baik dan mereka mengabaikan efek buruknya.

c. Resiko intoksikasi (”mabuk”)

Gejala intoksikasi alkohol yang paling umum adalah ”mabuk”, ”teler”

sehingga dapat menyebabkan cedera dan kematian. Penurunan kesadaran

seperti koma dapat terjadi pada keracunan alkohol yang berat demikian juga

henti nafas dan kematian. Selain kematian, efek jangka pendek alkohol dapat

menyebabkan hilangny produktifitas kerja (misalnya ”teler, kecelakaan

akibat ngebut). Sebagai tambahan, alkohol dapat menyebabkan perilaku

kriminal. 70 % dari narapidana menggunakan alkohol sebelum melakukan

tindak kekerasan dan lebih dari 40 % kekerasan dalam rumah tangga

dipengaruhi oleh alcohol.

7

Page 8: Pengaruh Minuman Keras Terhadap Remaja

d. Pengaruh Jangka Panjang

Mengkonsumsi alkohol berlebiha dalam jangka panjang dapat menyebabkan:

Kerusakan jantung

Tekanan Darah Tinggi

Stroke

Kerusakan hati

Kanker saluran pencernaan

Gangguan pencernaan lainnya (misalnya tukak lambung)

Impotensi dan berkurangnya kesuburan

Meningkatnya resiko terkena kanker payudara

Kesulitan tidur

Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana perasaan

Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi

Sebagai tambahan terhadap masalah kesehatan, alkohol juga berdampak

terhadap hubungan sesama, finansial, pekerjaan, dan juga menimbulkan

masalah hukum .

e. Toleransi dan Ketergantungan

Pengguna alkohol yang terus menerus dapat mengalami toleransi dan

ketergantungan. Toleransi adalah peningkatan penggunaan alkohol dari

jumlah yang kecil menjadi lebih besar untuk mendapatkan pengaruh yang

sama. Sedangkan ketergantungan adalah keadaan dimana alkohol menjadi

bagian yang penting dalam kehidupannya, banyak waktu yang terbuang

karena memikirkan (cara mendapatkan, mengkonsumsi dan bagaimana cara

berhenti). Pengguna alkohol akan mengalami kesulitan bagaimana cara

menghentikan atau mengendalikan jumlah alkohol yang dikonsumsi.

f. Gejala Putus Alkohol\

Seseorang yang mengalami ketergantungan secara fisik terhadap alkohol

akan mengalami gejala putus alkohol apabila menghentikan atau mengurangi

penggunaannya. Gejala biasanya terjadi mulai 6 – 24 jam setelah minum

yang terakhir. Gejala ini dapat berlangsung selama 5 hari, diantaranya adalah

:

Gemetar

8

Page 9: Pengaruh Minuman Keras Terhadap Remaja

Mual

Cemas

Depresi

Berkeringat yang banyak

Nyeri kepala

g. Sulit tidur (berlangsung beberapa minggu)

Gejala putus alkohol sangat berbahaya. Orang yang minum lebih dari 8

standar minum perhari dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter (sebelum

memutuskan untuk berhenti minum) untuk mendapatkan terapi medis guna

mencegah komplikasi

Pada dasarnya, alkohol (etanol) mempunyai sifat menekan aktivitas susunan

saraf pusat. Sama dengan kafein dan nikotin, alkohol merupakan zat adiktif yang

paling banyak digunakan. Dalam bidang kedokteran, alkohol digolongkan sebagai

depresan. Dalam jumlah sedikit, mula-mula alkohol akan menekan pusat

pengendalian diri. Oleh karena itu, rasa malu peminum minuman keras akan

berkurang, sehingga peminum lebih berani berbicara, merasa santai, dan tidak

merasakan kecemasan. Dalam jumlah yang lebih banyak, peminum akan

sempoyongan, berbicara pelo, dan kemampuannya menilai sesuatu akan

berkurang untuk sementara waktu. Dalam jumlah yang lebih banyak lagi dapat

menyebabkan koma, bahkan kematian. Ada juga orang yang sangat peka terhadap

minuman keras. Dalam jumlah sedikit saja akan menyebabkan perubahan tingkah

laku yang nyata, yaitu menjadi agresif dan cenderung melawan orang lain.

Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, alkohol dapat menyebabkan

ketergantungan. Jika orang yang mengalami ketergantungan ini pada suatu saat

menghentikan kebiasaannya minum minuman keras, akan timbul berbagai

gangguan fisik maupun psikis. Misalnya tangan, lidah, dan kelopak mata bergetar,

mual, lesu, detak jantung bertambah cepat, berkeringat, resah, sedih, mudah

tersinggung, penurunan kesadaran yang akut (delirium), kehilangan daya ingat

(amnesia), dan melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada (halusinasi).

Kebiasaan minum minuman keras dalam jumlah banyak dan dalam jangka

panjang dapat pula menimbulkan kerusakan pada hati (kanker hati atau cirrhosis

hepatis), otak, jantung, pankreas, lambung, impotensi, dan pembesaran payudara

9

Page 10: Pengaruh Minuman Keras Terhadap Remaja

pada pria. Kerusakan permanen pada otak dapat menyebabkan gangguan daya

ingat, gangguan kemampuan belajar, dan gangguan jiwa tertentu.

Penelitian pada wanita hamil yang sering minum minuman keras,

menunjukkan adanya indikasi gangguan pada bayi yang dilahirkan. Termasuk di

antaranya adalah kepala (otak) lebih kecil, jari-jari tangan atau kaki tidak lengkap,

retardasi mental (terbelakang), hiperaktif, dan problem tingkah laku lainnya. Hal

yang sangat perlu diperhatikan juga adalah bahwa orang tua yang peminum

menjadi contoh yang kurang baik bagi anak-anaknya.

10

Page 11: Pengaruh Minuman Keras Terhadap Remaja

BAB III

PENUTUP

A. kesimpulan

Demikian beberapa alternative penanggulangan terhadap masalah miras atau

minuman keras yang dapat kami tawarkan. Melihat kondisi social, politik,

ekonomi dan hukum kita hingga saat ini masih belum stabil, kami masih pesimis

kalau masalah ini dapat diatasi secara tuntas. Pertama sebenarnya kita harus

memiliki landasan Hukum yang kuat dan mapan sebagai landasan utama untuk

mengatur proses pembangunan social, budaya, ekonomi dan politik serta character

building. Namun, demikian, tidak salah kalau kita mencoba sekaligus sebagai trial

and error. Apabila kita berhasil, sangat mungkin cara yang kita tempuh akan di

pakai secara nasional bahkan International. Namun apabila kita masih gagal dan

gagal terus, adalah suatu hal yang lumrah mengingat kondisi social politik dan

ekonomi kita saat ini masih dalam proses transisi dan mencari bentuk yang tepat.

Kesulitan selanjutnya adalah karena masalah narkoba, miras dan judi erat

kaitannya dengan budaya. Merubah suatu budaya atau tradisi sangat sulit dan

memerlukan waktu dan proses yang lama.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang dirumuskan di atas, maka diajukan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi remaja diharapkan tegar dalam menghadapi setiap masalah yang ada dan

meyakini bahwa dirinya memiliki potensi yang besar yang bisa digunakan

untuk memikirkan masa depan yang lebih cerah meskipun saat ini mereka

memiliki masalah dalam status sosial.

2. Bagi anggota keluarga diharapkan agar memberikan dukungan melalui relasi

yang baik kepada remaja yang masih dalam tahap pencarian jati diri untuk

berhasil menjalankan tugas-tugas perkembangannya meskipun dalam status

sosialnya mempunyai maslah karna keluarga sangat berperan penting pada

proses pembentukan karakter remaja.

11

Page 12: Pengaruh Minuman Keras Terhadap Remaja

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, B. & Koentjoro. 2004. Psikologi Keluarga, Peran Ayah Menuju

Coparenting. Yogyakarta: CV. Citra Media.

Calhoun, J.F., & Acocella, J. R., 1995, Psikologi Tentang Penyesuaian dan

Hubungan Kemanusiaan. Terjemahan oleh Satmiko, S.R. Semarang: IKIP Press.

Nasution. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Transito.

Sarwono, S.W. 2002. Psikologi Remaja. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Diposkan oleh nujumiyah. Pengaruh minuman terhadap remaja ( online )

( www.minumankeras.com2. www.destro.com3. www.napza.co.id4). Diakses 19

may 2012

Dr.Qardhawi Yusuf. 2007. minuman keras. ( online ) (www.ganja.co.id5.

www.merokokmakruh.com6. www.shabu-shabu.com7). Halal dan Haram.

Surabaya

Rahardjo. 2007. Esensi Lembaga pendidikan terhadap remaja, (Online),

(http://hmibecak.wordpress.com/2007/05/29/minuman-keras-remaja /, diakses 16

November 2012).

12