pengaruh mva, der, cr, roe, firm size terhadap...
TRANSCRIPT
Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5
Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 24
PENGARUH MVA, DER, CR, ROE, FIRM SIZE TERHADAP HARGA SAHAM
Suryana1), Helma Aditia
2)
1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widyatama (Utama), Bandung, Indonesia 2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widyatama (Utama), Bandung, Indonesia
Abstract
This study aims to analyze the impact of financial and non financial factors on the stock price at
Property and Real Estate Sector that listed at Indonesia Stock Exchange during 2011-2015. The
dependent variable is a stock price, while the independent variables are MVA, DER, CR, ROE, and
Firm Size. A sample of 39 companies secondary data. in this study using a purposive sampling method.
Multiple regression analysis has been applied with the significance level 5%. The hypothesis results
indicate MVA, CR, ROE, and Firm Size have positive impact on stock price. While DER has no impact
on stock price. The results indicate that MVA, DER, CR, ROE, and Firm Size are impact simultaneously
on stock price. Adjusted R Square Value indicates that the variance of independent variables impact
dependent variable approximately 68.4%, while the residual value approximately 31.6% are impact by
the other factors outside of this research.
Keywords : Stock Price, MVA, DER, CR ROE, and Firm Size.
1. PENDAHULUAN
Salah satu sektor yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi adalah sektor property, real
estate, hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya kontribusi sektor property dan real estate sebesar 26-
28 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Negara ini (viva news, 2013). Banyak perusahaan baru
dengan keunggulan masing-masing bermunculan dalam sektor property dan real estate sehingga
persaingan pun semakin ketat. Perusahaan harus dapat melakukan ekspansi dan inovasi agar usahanya
terus tumbuh dan berkembang. Untuk dapat melakukan ekspansi diperlukan dana yang tidak sedikit.
“sumber pendanaan perusahaan berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Alternatif
pendanaan dari dalam perusahaan umumnya menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan
alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur yang berupa hutang, pembiayaan
bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat hutang, maupun pendanaan yang bersifat penyertaan
dalam bentuk saham” (Martalena dan Malinda, 2011:21).
“Menurut Sawidji Widoatmodjo (2015:120) jika perusahaan penerbit mampu menghasilkan
keuntungan yang tinggi, ini akan memungkinkan perusahaan tersebut menyisihkan bagian keuntungan
itu sebagai dividen dengan jumlah yang tinggi pula. Pemberian dividen yang tinggi ini akan menarik
minat masyarakat untuk membeli saham tersebut. Akibatnya, permintaan atas saham tersebut
meningkat. Pada gilirannya, peningkatan harga saham ini akan memungkinkan pemegangnya
mendapatkan capital gain, sehingga akan semakin mendorong permintaan dan sekaligus mendorong
naiknya harga saham”. Teori di atas bertentangan dengan fakta yang ada di lapangan. Beberapa
perusahaan sektor property dan real estate mengalami penurunan harga saham ketika laba bersihnya
naik ataupun sebaliknya, pada tabel berikut merupakan penomena laba bersih dan harga saham.
Tabel 1. Fenomena Laba Bersih, harga Saham
No. Kode Emiten Tahun Laba Bersih
(Rp)
Harga Saham
(Rp)
1. GMTD 2013 91.845.276.661 8.300
2014 120.000.195.583 6.100
2. LAMI 2014 22.050.000.000 271
2015 81.570.000.000 241
3. FMII 2014 (5.430.000.000) 451
2015 135.480.000.000 404
4. OMRE 2013 (23.884.469.677) 340
2014 107.056.814.569 340
Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5
Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 25
“Harga Saham = Harga Saham Penutupan tahunan yaitu pada 31 Desember”
“MVA = (Jumlah Saham Beredar)(Harga Saham) – Total Modal Sendiri”
𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑥 100%
Faktor keuangan diantaranya Market Value Added (MVA), Debt To Equity Ratio (DER), Current
Ratio (CR), Return on Asset (ROA), dan faktor non-keuangan yaitu Firm Size, dapat mempengaruhi
harga saham
Sebelumnya telah banyak dilakukan penelitian mengenai faktor keuangan seperti menurut Abied
Luthfi Safitri (2013) dan Herry Madiyanto (2013), Reza Bagus Wicaksono (2014), serta Meita Rosy
(2010) bahwa MVA secara parsial mempengaruhi harga saham. “kemudian DER menurut hasil
penelitian Putu Dina Aristya Dewi dan I.G.N.A Suaryana (2013), Ema Novasari (2013), Dorothea
Ratih, Apriatni E.P, Saryadi (2013), Lasmanah dan Vina Dewinta Fitriani (2014), dan Puspita Sari
(2014) hasilnya DER secara parsial mempengaruhi harga saham. Faktor yang ketiga yaitu CR, menurut
hasil penelitian Indra Setiawan (2014) dan Puspita Sari (2014) hasilnya CR secara parsial
mempengaruhi harga saham. Faktor keempat yaitu ROE, menurut hasil penelitian Rescyana Putri
Hutami (2012) dan Dyah Purnamasari (2015), Indra Setiawan (2014), Ruttanti Indah Mentari (2015),
Rahmalia Nurhasanah (2014), serta Dorothea Ratih, Apriatni E.P, Saryadi (2013) hasilnya ROE secara
parsial mempengaruhi harga saham. Sedangkan faktor non-keuangan yaitu Firm Size,menurut hasil
penelitian Achmad Syaiful Susanto (2012) dan Ruttanti Indah Mentari (2015) mengemukakan secara
parsial Firm Size berpengaruh terhadap harga saham”.
2. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Analisis Rasio Keuangan
Menurut Hery (2016:15), teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan diantara
pos tertentu pada laporan posisi keuangan ataupun laba rugi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
analisis rasio keuangan adalah cara bagi perusahaan untuk mengetahui kondisi riil bisnisnya dimana
perusahaan dapat menganalisis seluruh aktivitasnya yang tertuang dalam laporan keuangan
2.2. Pengertian Harga Saham
“Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston (2014:7) harga saham menentukan kekayaan
pemiliknya (stockholders). Hal ini dilakukan dengan memaksimalisasi kekayaan pemegang saham yang
diterjemahkan menjadi memaksimalisasi harga saham biasa dalam perusahaan”.
“Menurut Sawidji Widoatmojo (2009:91) perhitungan harga saham dirumuskan” sebagai berikut:
“Market Value Added (MVA)”
“Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston (2011:111), MVA adalah perbedaan antara
nilai pasar ekuitas suatu perusahaan dengan nilai buku seperti yang disajikan dalam neraca, nilai pasar
dihitung dengan mengalikan harga saham dengan jumlah saham yang beredar”.
Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2015:70), perhitungan MVA dirumuskan sebagai
berikut:
“Debt To Equity Ratio (DER)”
“Definisi Debt To Equity Ratio (DER) menurut Kasmir (2014:112) yaitu rasio yang digunakan
untuk menilai utang dengan ekuitas, rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan
peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan”. Menurut Kasmir (2014:124), perhitungan DER yaitu:
Jadi, dapat disimpulkan bahwa DER merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa besar modal
pemilik dapat menutupi utang-utang perusahaan dengan melakukan komparasi antara hutang lancar dan
hutang jangka panjang dengan seluruh modal yang dimiliki.
Current Ratio (CR)
Pengertian Current Ratio menurut Sofyan Syafri Harahap (2015:301) adalah menunjukkan
seberapa besar harta lancar menutupi liabilitas lancar. Semakin besar komparasi harta lancar dengan
liabilitas lancar maka semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi liabilitas jangka pendeknya.
Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5
Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 26
Firm Size = Total Asset
𝐶𝑅 = 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝑅𝑂𝐸 = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
Menurut Werner R. Murhadi (2015:57), perhitungan CR dirumuskan sebagai berikut:
Return On Equity (ROE)
Definisi Return On Equity menurut Irham Fahmi (2015:95) yaitu, ROE mengkaji seberapa besar
perusahaan menggunakan sumber dayanya agar dapat memberikan keuntungan. Menurut Irham Fahmi
(2015:96), perhitungan ROE dirumuskan sebagai berikut:
Firm Size
“Merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan berapa besar kebijakan
keputusan pendanaan dalam memenuhi ukuran ataupun besarnya harta perusahaan. (Kartini dan Tulus
Arianto :2008)”
Firm size juga menjadi salah satu tolak ukur yang melihat besar atau kecilnya suatu perusahaan.
Perusahaan yang memiliki total aset yang besar menunjukkan perusahaan tersebut telah mencapai
kemapanan. Keadaan tersebut mencerminkan perusahaan relatif lebih stabil dibandingkan dengan
perusahaan yang total asetnya lebih kecil. Menurut Kartini dan Tulus Arianto (2008) perhitungan Firm
Size dirumuskan sebagai berikut:
2.3. Kerangka Pemikiran
Gambar 1. Kerangka pemikiran
H1: Market Value Added secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham.
H2: Debt To Equity Ratio secara parsial berpengaruh negatif terhadap harga saham.
H3: Current Ratio secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham.
H4: Return On Equity secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham.
H5: Firm Size secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham.
H6: MVA, DER, CR, ROE, dan Firm Size secara simultan berpengaruh terhadap harga saham.
2.4. Uji Hipotesis Parsial (Uji t)
2.4.1. Pengujian MVA Terhadap Harga Saham
Tabel 1. Hasil Pengujian MVA Terhadap Harga Saham
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
DER
Harga
Saham
MVA
CR
ROE
Firm Size
DER
Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5
Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 27
B Std. Error Beta
1
(Constant
) ,842 1,221
,690 ,491
MVA ,842 ,055 ,697 15,266 ,000
a. Dependent Variable: PRICE
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pada variabel MVA (X1) pada harga saham (Y),
maka hipotesisnya yaitu:
H01 : β1 = 0 Market Value Added secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap harga
saham.
Ha1 : β1 ≠ 0 Market Value Added secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham.
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (t), didapatkan nilai signifikansi variabel MVA
sebesar 0,000 < 0,05. Nilai B sebesar 0,842. Atas hasil tersebut, dapat dilihat perbandingan antara thitung
dan ttabel yang menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 15,266 sedangkan ttabel bernilai 1,97260. Dari hasil
tersebut, dapat diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu 15,266 > 1,97260. Maka, dapat disimpulkan bahwa
Ha1 diterima. Oleh karenanya variabel MVA secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel harga
saham.
2.4.2. Pengujian DER pada Harga Saham
Tabel 2. Hasil Pengujian DER Terhadap Harga Saham
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant
) ,842 1,221
,690 ,491
DER -,088 ,124 ,035 ,707 ,480 a. Dependent Variable: PRICE
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pada variabel DER (X2) terhadap harga saham (Y),
maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut:
H02 : β2 = 0 Debt To Equity Ratio secara parsial tidak berpengaruh negatif terhadap harga
saham.
Ha2 : β2 ≠ 0 Debt To Equity Ratio secara parsial berpengaruh negatif terhadap harga saham.
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (t), didapatkan nilai signifikansinya untuk variabel
DER sebesar 0,480 > 0,05. Nilai B sebesar -0,088. Atas hasil tersebut, dapat dilihat perbandingan antara
thitung dan ttabel yang menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 0,707 sedangkan ttabel bernilai 1,97260. Dari
hasil tersebut, dapat diketahui bahwa thitung < ttabel yaitu 0,707 < 1,97260. Maka, dapat disimpulkan
bahwa Ha2 ditolak. Oleh karenanya DER secara parsial tidak berpengaruh padas harga saham
2.4.3. Pengujian CR Terhadap Harga Saham
Tabel 3. Hasil Pengujian CR Terhadap Harga Saham
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant
) ,842 1,221
,690 ,491
CR ,086 ,039 ,102 2,225 ,027
a. Dependent Variable: PRICE
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pada variabel CR (X3) terhadap harga saham (Y),
maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut:
H03 : β3 = 0 Current Ratio secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap harga saham.
Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5
Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 28
Ha3 : β3 ≠ 0 Current Ratio secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham.
Hasil pengujian secara parsial (t), didapatkan nilai signifikansi variabel CR sebesar 0,027 < 0,05.
Nilai B sebesar 0,086. Atas hasil tersebut, dapat dilihat perbandingan antara thitung dan ttabel yang
menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 2,225 sedangkan ttabel bernilai 1,97260. Dari hasil tersebut, dapat
diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu 2,225 > 1,97260. Maka, dapat disimpulkan bahwa Ha3 diterima. Oleh
karenanya variabel CR secara parsial dapat berpengaruh positif terhadap variabel harga saham
2.4.4. Pengujian ROE
Tabel 4. Hasil Pengujian ROE Terhadap Harga Saham
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant
) ,842 1,221
,690 ,491
ROE ,241 ,064 ,182 3,778 ,000
a. Dependent Variable: PRICE
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pada variabel CR (X4) pada harga saham (Y),
hipotesis yaitu:
H04 : β4 = 0 Return On Equity secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap harga saham.
Ha4 : β4 ≠ 0 Return On Equity secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham.
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (t), didapatkan nilai signifikansinya untuk
variabel ROE sebesar 0,000 < 0,05. Nilai B sebesar 0,241. Atas hasil tersebut, dapat dilihat
perbandingan antara thitung dan ttabel yang menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 3,778 sedangkan
ttabel bernilai 1,97260. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu 3,778 >
1,97260. Maka, dapat disimpulkan bahwa Ha4 diterima. Oleh karenanya ROE secara parsial
berpengaruh positif pada variabel harga saham.
2.4.6. Pengujian Firm Size Terhadap Harga Saham
Tabel 5. Hasil Pengujian Firm Size Terhadap Harga Saham
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant
) ,842 1,221
,690 ,491
SIZE ,094 ,042 ,105 2,247 ,026
a. Dependent Variable: PRICE
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pada variabel Firm Size (X5) pada harga saham
(Y), hipotesisnya yaitu:
H05 : β5 = 0 Firm Size secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap harga saham.
Ha5 : β5 ≠ 0 Firm Size secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham.
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (t), didapatkan nilai signifikansinya untuk variabel
ROE sebesar 0,026 < 0,05. Nilai B sebesar 0,094. Atas hasil tersebut, dapat dilihat perbandingan antara
thitung dan ttabel yang menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 2,247 sedangkan ttabel bernilai 1,97260. Dari
hasil tersebut, dapat diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu 2,247 > 1,97260. Maka, untuk itu Ha5 diterima.
Oleh karenanya variabel Firm Size secara parsial dapat berpengaruh positif pada variabel harga saham.
2.4.7. Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5
Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 29
Tabel 6. Hasil Uji Secara Simultan (Uji F)
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 183,169 5 36,634 77,021 ,000b
Residual 81,333 171 ,476
Total 264,502 176
a. Dependent Variable: PRICE
b. Predictors: (Constant), SIZE, CR, MVA, ROE, DER
Untuk mengetahui apakah seluruh variabel-variabel diatas ada pengaruh terhadap harga saham,
maka hipotesisnya yaitu:
H06 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = 0 MVA, DER, CR, ROE, dan Firm Size tidak berpengaruh
secara simultan terhadap harga saham.
Ha6 : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ 0 MVA, DER, CR, ROE, dan Firm Size berpengaruh secara
simultan terhadap harga saham.
Berdasarkan hasil uji F, didapatkan nilai signifikansinya sebesar 0,000. Nilai tersebut kurang dari
nilai signifikansi yang ditetapkan yaitu: 5% (0,000 < 0,05). artinya Ha6 diterima. Oleh karenanya
variabel independen MVA, DER, CR, ROE, dan Firm Size secara simultan atau bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen harga saham.
2.4.8. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel
independen yaitu dengan menguji Koefisien determinasi (R2).
Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R
Square
1 ,832a ,693 ,684
a. Predictors: (Constant), SIZE, CR, MVA, ROE, DER
b. Dependent Variable: PRICE
Pada tabel terlihat bahwa Adjusted R Square yaitu sebesar 0,684 dimana menunjukkan bahwa
“harga saham” / variabel “Y” dependen, dapat dipengaruhi oleh variabel independen seperti MVA,
DER, CR, ROE, dan Firm Size sebesar 68,4%, sedangkan sisanya yaitu 31,6% dipengaruhi oleh
variabel-variabel lainnya.
3. METODE DALAM PENELITIAN
Objek penelitian yang akan diteliti dalam hal ini adalah laporan keuangan dengan indikator-
indikatornya yaitu MVA, DER, CR, ROE, Firm Size, dan harga saham.
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini Populasinya adalah perusahaan sektor property dan real estate pada Bursa
Efek Indonesia tahun 2011-2015 dan jumlah sampel sebanyak 39 perusahaan. Pemilihan sampel pada
penelitian ini diambil berdasarkan teknik purposive sampling. Adapun pertimbangan-pertimbangan
dalam pengambilan sampel yaitu :
1. Perusahaan yang bergerak pada Sektor Property dan Real Estate yang terdaftar di
BEI(Bursa Efek Indonesia) 2. Perusahaan yang bergerak pada Sektor Property dan Real Estate dan menerbitkan laporan
keuangan secara konsisten dari tahun 2011-2015.
3. Perusahaan yang bergerak pada Sektor Property dan Real Estate yang memiliki
kelengkapan data secara konsisten seperti harga saham serta rasio-rasio yang diperlukan.
Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5
Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 30
3.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data berasal dari data sekunder. Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2014:147)
data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui
media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Tabel 8. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Definisi Indikator Skala
Harga
Saham
(Y)
“Harga saham adalah harga suatu
saham yang terjadi di pasar bursa
pada saat tertentu yang ditentukan
oleh mekanisme pasar berupa
permintaan dan penawaran saham
tersebut. (Jogiyanto Hartono,
2010:130)”
Harga Saham = Harga Saham
Penutupan tahunan yaitu 31
Desember
(Sawidji Widoatmojo, 2009:91)
Rasio
MVA
(X1)
“MVA adalah perbedaan antara
nilai pasar ekuitas suatu perusahaan
dengan nilai buku seperti yang
disajikan dalam neraca, nilai pasar
dihitung dengan mengalikan harga
saham dengan jumlah saham yang
beredar. (Eugene F. Brigham dan
Joel F. Houston, 2011:111)”
MVA = (Jumlah Saham
Beredar)(Harga Saham) – Total
Modal Sendiri
(Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti,
2015:70)
Rasio
DER
(X2)
“DER adalah rasio yang digunakan
untuk menilai utang dengan ekuitas,
rasio ini berguna untuk mengetahui
jumlah dana yang disediakan
peminjam (kreditor) dengan pemilik
perusahaan. (Kasmir, 2014:112)”
𝑫𝑬𝑹 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒃𝒕
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
(Kasmir, 2014:124)
Rasio
CR
(X3)
“CR merupakan rasio yang
menunjukkan sejauh mana aset
lancar menutupi kewajiban-
kewajiban lancar. (Sofyan Syafri
Harahap, 2015:301)”
𝑪𝑹 = 𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
(Werner R. Murhadi, 2015:57)
Rasio
ROE
(X4)
“ROE mengkaji sejauh mana suatu
perusahaan menggunakan sumber
daya yang dimiliki agar mampu
“memberikan laba atas ekuitas.
(Irham Fahmi, 2015:95)”
𝑹𝑶𝑬 = 𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑨𝒇𝒕𝒆𝒓 𝑻𝒂𝒙
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍
(Irham Fahmi, 2015:96)
Rasio
Firm Size
(X5)
ukuran perusahaan dalam
menentukan kebijakan keputusan
pendanaan (Kartini dan Tulus
Arianto, 2008)
Firm Size = Total Asset
(Kartini dan Tulus Arianto, 2008)
Rasio
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Uji Normalitas
Uji normalitas yaitu untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu memiliki
distribusi normal atau tidak. Dalam Penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov –Smirnov Z yang
artinya nilai tersebut harus berada diatas 0,05. Uji normalitas dapat dilihat dari Asymp. Sig. (2-tailed).
Jika hasilnya> 0,05 artinya data tersebut berdistribusi normal.”
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas
Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5
Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 31
Unstandardize
d Residual
N 177
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation ,67979411
Most Extreme
Differences
Absolute ,047
Positive ,047
Negative -,033
Kolmogorov-Smirnov Z ,627
Asymp. Sig. (2-tailed) ,827
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dalam penelitian ini, dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,827 yang
berarti nilai residualnya berdistribusi normal atau dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas data
bisa dipenuhi.
4.2. Uji Multikolinearitas
Menurut Imam Ghozali (2013:105) uji multikolinieritas bertujuan menguji apakah model regresi
terdapat korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Uji multikolinearitas dalam penelitian ini dilihat dari besarnya
nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). Besarnya nilai Tolerance ≤ 0,10 atau
sama dengan nilai VIF ≥ 10”.
Tabel 10. Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
MVA ,863 1,159
DER ,750 1,332
CR ,861 1,162
ROE ,777 1,287
SIZE ,821 1,218
a. Dependent Variable: PRICE
Dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel tersebut bahwa nilai Tolerance dan VIF setiap
variabel masing-masing lebih dari 0,10 dan tidak lebih dari 10. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
multikolinearitas antar variabel, sehingga model memenuhi salah satu asumsi untuk dilakukan
pengujian regresi.
4.3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Imam Ghozali (2013:139) uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual. cara untuk mengetahui ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola tertentu pada grafik scatterplot antara variabel terikat
dengan residualnya. Apabila grafik yang ditunjukkan dengan titik-titik membentuk suatu pola tertentu
yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas”. Namun, jika titik-titik tersebut
membentuk suatu pola yang tidak beraturan dan menyebar, maka mengindikasikan tidak terjadi
heteroskedastisitas
Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5
Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 32
4.4. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 2. Grafik scatterplots
Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa titik-titik pada grafik scatterplots
menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. artinya data
tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.5. Hasil Uji Autokorelasi
Menurut Imam Ghozali (2013) uji autokorelasi untuk menguji apakah model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya)”
Tabel 10. Hasil Uji Autokorelasi
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,832a ,692 ,683 ,69003 2,098
a. Predictors: (Constant), SIZE, CR, MVA, ROE, DER
b. Dependent Variable: PRICE
Hasil uji autokorelasi menunjukkan angka Durbin-Watson sebesar 2,098. Nilai tersebut akan
dibandingkan dengan tabel DW dengan jumlah sampel (n) sebanyak 195, jumlah variabel independen
(k) sebanyak 5, dan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Didapatkanlah hasil nilai dl sebesar 1,7133 dan
nilai du sebesar 1,8184. Oleh karena nilai dw sebesar 2,098 berada diatas nilai du sebesar 1,8184 namun
dibawah nilai 4-du sebesar 2,1816 atau (1,8184<2,098<2,1816). Karena nilainya berada diantara nilai
du dan 4-du (du<d<4-du), maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak mengalami autokorelasi.
4.6. Hasil Analisis dalam Regresi Linier Berganda
“Analisis regresi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih,
juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Imam
Ghozali, 2013)”. Berikut hasil analisis regresi linier berganda:
Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5
Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 33
Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) ,842 1,221 ,690 ,491
MVA ,842 ,055 ,697 15,266 ,000
DER -,088 ,124 -,035 -,707 ,480
CR ,086 ,039 ,102 2,225 ,027
ROE ,241 ,064 ,182 3,778 ,000
SIZE ,094 ,042 ,105 2,247 ,026
a. Dependent Variable: PRICE
Berikut adalah rumus model regresi linier yang terbentuk:
HARGA SAHAM = 0,842 + 0,842 MVA - 0,088 DER + 0,086 CR + 0,241 ROE + 0,094 SIZE + e
Berdasarkan model regresi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Jika nilai β0 = konstanta sebesar 0,842, berarti apabila variabel independen yaitu MVA, DER,
CR, ROE, dan Firm Size dianggap konstan (bernilai 0), maka variabel dependen yaitu harga
saham akan bernilai sebesar 0,842.
2. Jika koefisien regresi variabel MVA memiliki koefisien regresi sebesar 0,842. Berarti jika
variabel independen lain bernilai tetap, serta ada penambahan 1 nilai atas MVA akan
menaikkan harga saham sebesar 0,842 dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya
konstan.
3. Jika koefisien regresi variabel DER memiliki koefisien regresi sebesar -0,088. Berarti jika
variabel independen lain bernilai tetap, serta ada penambahan 1 nilai atas DER akan
menurunkan harga saham sebesar 0,088 asumsinya bahwa variabel independen lainnya
konstan.
4. Jika koefisien regresi CR memiliki koefisien regresi sebesar 0,086. Berarti jika variabel
independen lain bernilai tetap, serta ada penambahan 1 nilai atas CR akan menaikkan harga
saham sebesar 0,086 dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya konstan.
5. Jika koefisien regresi variabel ROE memiliki koefisien regresi sebesar 0,241. Berarti jika
variabel independen lain bernilai tetap, serta ada penambahan 1 nilai atas ROE akan menaikkan
harga saham sebesar 0,241 asumsinya bahwa variabel independen lainnya konstan.
Jika koefisien regresi variabel Firm Size memiliki koefisien regresi sebesar 0,094. Berarti jika
variabel independen lain bernilai tetap, serta ada penambahan 1 nilai atas ROE akan menaikkan harga
saham sebesar 0,094 dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya konstan
5. KESIMPULAN
Hasil penelitian dan pembahasan yang tertera diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasilnya menunjukkan bahwa Market Value Added (MVA), Current Ratio (CR), Return On
Equity (ROE), dan Firm Size “berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan DER tidak
berpengaruh terhadap harga saham”. Semakin tinggi MVA maka semakin berhasil perusahaan
dalam memakmurkan para pemilik dan perusahaan. CR yang tinggi menunjukkan kemampuan
entitas dalam menyelesaikan kewajiban lancarnya. Semakin tinggi ROE semakin baik
perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Firm Size tinggi menunjukkan citra
perusahaan yang baik. DER tidak berpengaruh karena kemungkinan dalam beberapa tahun ini
sektor property dan real estate mengalami kenaikan penjualan atas property sehingga laba bersih
yang diterima tinggi pula. Investor berfikir bahwa dengan hal tersebut, perusahaan mampu untuk
melunasi kewajiban-kewajibannya sehingga tidak memfokuskan DER sebagai salah satu faktor
dalam pengambilan keputusan.
2. Secara bersama-sama (simultan) variabel MVA, DER, CR, ROE, dan Firm Size berpengaruh
terhadap harga saham.
Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5
Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 34
6. REFERENSI
Abdullah. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Untuk: Ekonomi, Manajemen, Komunikasi, dan
Ilmu Sosial lainnya). Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Algifari. 2015. Analisis Regresi Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE
Andriyani, Ria. 2012. Analisis Pengaruh Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap
Harga Saham Di Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Skripsi Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul: Jakarta.
Astary, Alysa Amadhea. 2015. Pengaruh ROA, ROE, NPM, dan EPS Terhadap Harga Saham (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI
Tahun 2012-2014). Jurnal Akuntansi Universitas Widyatama.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2014. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Sebelas.
Jakarta: Salemba Empat
Dana Reksa Online. 2015. Semester I 2015, Laba Lamicitra Nusantara Tumbuh 269%. Tersedia:
http://dmia.danareksaonline.com/BeritaRiset/JSXNewsReader/2015/08/4727/semester-i-2015-
laba-lamicitra-nusantara-tumbuh-269
Dewi, Putu Dina Aristya dan I.G.N.A Suaryana. 2013. Pengaruh EPS, DER, dan PBV Terhadap Harga
Saham. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 4, No. 1, 2013.
Dewi, Siti Nuraisyah dan Alfin Tofler. 2013. REI: Sektor Properti Sumbang 26-28 Persen Pertumbuhan
Ekonomi RI. Tersedia:
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/461177-rei-sektor-properti-sumbang-26-28-persen-
pertumbuhan-ekonomi-ri
Dwipratama, Gede Priana. 2009. Pengaruh PBV, DER, EPS, DPR, dan ROA Terhadap Harga Saham
(Studi Empiris Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar DI BEI). Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta
Fahmi, Irham. 2014. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta
Fahmi, Irham. 2015. Pengantar Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori dan Soal Tanya Jawab.
Bandung: Alfabeta
Fransiska, Trianna. 2013. Pengaruh Laporan Arus Kas , Laba Kotor, Ukuran Perusahaan, DER
Terhadap Return Saham. E-Jurnal Binar Akuntansi Vol. 2 No.1, Januari 2013
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Gumanti, Tatang Ary. 2011. Manajemen Investasi: Konsep, Teori, dan Aplikasi. Jakarta:Mitra Wacana
Media
Hadi, Nor. 2015. Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
Hartono, Jogiyanto. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
Hery. 2016. Financial Ratio For Business. Jakarta: PT Grasindo
Hunjra, Ahmed Imran, dkk. 2014. Impact of Dividend Policy , Earning Per Share, Return On Equity,
Profit After Tax on Stock Price. International Journal of Economics and Empirical Research
Vol. 2, No. 3, Hal 109-115.
Husnan, Suad. 2015. Dasar-dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas. Yogyakarta: YKPN
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2015. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Hutami, Rescyana Putri. 2012. Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity, dan Net Profit Margin
Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2006-2010. Jurnal Nominal Vol. 1, No. 1 Tahun 2012.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5
Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 35
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan
Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Kartini dan Tulus Arianto. 2008. Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Pertumbuhan Aktiva, dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Keuangan
dan Perbankan Vol. 12, No. 1, Hal 11-21.
Kasmir. 2014. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Prenadamedia Group
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Kieso et al. (2014). Intermediate Accounting: IFRS 2nd edition. New Jersey. John Willey & Son.
Lasmanah dan Vina Dewinta Fitriani. 2014. Analisis Kinerja Keuangan Dan Dampaknya Terhadap
Harga Saham Pada Indeks Bisnis27 Periode 2009-2013. Jurnal Akuntansi.
Mardiyanto, Herry. 2013. Analisis Pengaruh Nilai Tambah Ekonomi dan Nilai Tambah Pasar Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Ritel Yang Listing Di BEI. Jurnal Ilmu Manajemen, Vol.
1, No. 1, Januari 2013.
Martalena dan Maya Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Andi
Mentari, Ruttanti Indah. 2015. Dampak ROE, NPM, CSR, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga
Saham Perusahaan Yang Tercantum Dalam Indeks LQ45 BEI Periode 2010-2012. Jurnal
Akuntansi, UDINUS.
Murhadi, Werner R. 2015. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba
Empat.
Mustikowati, Rita Indah. 2011. Pengaruh Market Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Manufaktur. Jurnal Akuntansi Vol. 7, No. 1, Tahun 2011.
Nardi. 2013. Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM),
dan Return On Invenstment (ROI) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food And Beverages
Yang Terdaftar Di BEI. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Novasari, Ema. 2013. Pengaruh PER, EPS, ROA, dan DER Terhadap Harga Saham Perusahaan Sub-
Sektor Industri Textile Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011. Skripsi
Dipublikasikan. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Nurhasanah, Rahmalia. 2014. Pengaruh ROA, ROE, dan EPS Terhadap Harga Saham (Survey Pada
Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011).
Nurmalasari, Indah. 2008. Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma.
Nuryaman dan Veronica Christina. 2015. Metodologi Penelitian Akuntansi dan Bisnis. Bogor: Ghalia
Indonesia
O’Bryne, Stephen F and David Young. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai. Jakarta:
Salemba Empat.
Pasar Dana. 2015. Akhirnya Fortune Mate Indonesia Meraih Laba Rp 135 Miliar. Tersedia:
http://www.pasardana.id/news/2015/11/26/akhirnya-fortune-mate-indonesia-meraih-laba-
rp135-miliar/
Purnamasari Dyah. 2015. The Effect of Changes in Return On Asset, Return On Equity, and Economic
Value Added to the Stock Price Changes and Its Impact on Earning Per Share. Research Journal
of Finance And Accounting Vol. 6, No. 6, 2015.
Rahayu, Ni Made Putri Sri dan I Made Dana. 2016. Pengaruh EVA, MVA, Dan Likuiditas Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Food And Beverages. E-jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.1,
2016, hal 443-469.
Rani, Kadek Stia dan Ni Nyoman Ayu Diantini. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan
Terhadap Harga Saham Dalam Indeks LQ45 Di BEI. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 6,
2015.
Ratih, Dorothea, Apriatni E.P, dan Saryadi. 2013. Pengaruh EPS, PER, DER, ROE Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Tahun 2010-2012. Diponegoro Journal of Social and Politic Tahun 2013, Hal 1-12.
Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5
Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 36
Rosy, Meita. 2010. Analisis Pengaruh Antara Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added
(MVA) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor LQ45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2007-2008. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Safitri, Abied Luthfi. 2013. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt
To Equity Ratio dan Market Value Added Terhadap Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta
Islamic Index. Management Analysis Journal, Vol. 2, No. 2, Hal 1-8.
Sari, Erna Indah, dkk. 2012. Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham PT Unilever
Indonesia Tbk. Jurusan Manajemen STIE MDP.
Sari, Puspita. 2014. Pengaruh Current Ratio, Net Profit Margin, Return On Asset, Debt To Equity Ratio,
Total Asset Turnover dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan
Industri Barang Konsumsi Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Pada Periode Tahun 2010-
2013). Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2013. Research Methods for Business. United Kingdom: John Wiley
& Sons Ltd.
Setiyawan, Indra. 2014. Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned, dan Return
On Equity Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi Yang
Terdaftar Di BEI Periode 2009-2012. Jurnal Nominal Vol. 3, No. 1, Tahun 2014.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mixed Method). Bandung:
Alfabeta.
Susanto, Achmad Syaiful. 2012. Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi Di BEI. Jurnal Akuntansi UNESA
Vol. 1.
Tunggal, Amin Widjaja. 2016. Memahami Pasar Modal Indonesia Pasca UU OJK. Jakarta:
Harvarindo.
Van Horne, James C & John M Wachowich. 2012. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi Tiga
Belas. Jakarta: Salemba Empat.
Wicaksono, Reza Bagus. 2014. Pengaruh EPS, PER, DER, ROE, dan MVA Terhadap Harga Saham.
Widoatmodjo, Sawidji. 2009. Pasar Modal Indonesia: Pengantar & Studi Kasus. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Widoatmodjo, Sawidji. 2015. Pengetahuan Pasar Modal. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
www.idx.co.id