pengaruh penggunaan media pembelajaran … · viii abstrak pengaruh penggunaan media pembelajaran...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBABIS
METODE MONTESSORI MATERI RANGKA MANUSIA TERHADAP
HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Siska Rizki Briliani
NIM: 141134134
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk :
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas rahmatnya yang telah
membimbing saya dalam setiap proses yang saya lalui.
2. Bapakku Petrus Amol dan Ibuku Sugiarti atas kasih sayang, doa,
kesabaran, serta dukungan yang tak terbatas .
3. Kakakku Andika Angga Riadi, Stefani Amanda Anggi Riani serta adikku
Sintha Putri Angelika yang telah mendukung dan menyemangati.
4. Sahabatku Wulan Listiani yang selalu menjadi sahabat sekaligus saudari
terbaikku selama masa perkuliahan ini.
5. Sahabatku Maria Goreti Ratri yang selalu memotivasi, membantu dan
menemani dari awal perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
6. Sahabatku sejak kecil Nia Kristina, Yolanda Pangestika, dan Winda
Monica yang selalu memberikan semangat dan doa dari jauh.
7. Brigita Ratna Megasari yang telah menjadi partner yang sangat baik
selama proses penelitian hingga penyelesaian skripsi ini.
8. Para sahabat dan teman yang memberikan kesan tak terlupakan selama
perkuliahan di Univeristas Sanata Dharma khususnya Fransiska
Bernaliminata.
9. Agustinus Nugrahanto yang telah membantu dalam proses pembuatan
media
10. Semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian skipsi ini yang
tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“ Kau tak akan pernah mampu menyebrangi lautan
sampai kau berani berpisah dengan daratan”
(Christopher Colombus)
“Berdoalah seolah-seolah semuanya bergantung pada Allah.
Bekerjalah seolah-olah segalanya bergantung kepadamu.”
(St. Agustinus)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Januari 2018
Penulis
Siska Rizki Briliani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Siska Rizki Briliani
Nomor Mahasiswa : 141134134
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBABIS
METODE MONTESSORI MATERI RANGKA MANUSIA TERHADAP
HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 24 Januari 2018
Yang menyatakan
Siska Rizki Briliani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBABIS
METODE MONTESSORI MATERI RANGKA MANUSIA TERHADAP
HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V
Siska Rizki Briliani
Universitas Sanata Dharma
2018
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPA siswa
kelas V SDN Banyubiru 2 dikarenakan guru hanya menggunakan metode ceramah
tanpa media pada proses pembelajaran. Salah satu cara yang dapat mengatasi hal
ini adalah penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran
berbasis metode Montessori materi rangka manusia terhadap hasil belajar IPA
siswa kelas V.
Penelitian ini menggunakan penelitian jenis quasi experimental tipe non-
equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah 61 siswa
kelas V SDN Banyubiru 2. Sampel yang digunakan adalah 31 siswa kelas VA
sebagai kelas eksperimen dan 30 siswa kelas VB sebagai kelas kontrol. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan nontes. Instrumen tes terdiri
dari 21 soal pretest dan 20 posttest yang telah diuji menggunakan validitas isi oleh
2 orang ahli yaitu guru kelas V SDN Banyubiru 2. Instrumen tes telah diuji
menggunakan validitas konstruk. Instrumen tes diuji reliabilitasnya dengan hasil
soal pretest sebesar 0,986 dan posttest sebesar 0,852 yang berarti soal sudah
dalam kategori reliabel. Instrumen non tes terdiri dari lembar observasi dan RPP
yang diuji menggunakan validitas isi oleh 2 orang ahli yaitu guru kelas V.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh penggunaan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori terhadap hasil belajar siswa.
Pengaruh perlakuan kelas eksperimen ditunjukan dengan r = 0,6178, r2 = 0,3816
yang dalam presentase adalah 38,16% atau memiliki efek besar yang berarti
penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori berpengaruh besar
terhadap hasil belajar IPA siswa siswa kelas V.
Kata Kunci :Media pembelajaran berbasis metode Montessori, hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF MONTESSORI METHOD BASED SCIENCE
LEARNING MEDIA ON HUMAN SKELETON SUBJECT TOWARDS FIFT
GRADERS’ SCIENCE STUDY RESULT
Siska Rizki Briliani
Sanata Dharma University
2018
The background of this research is fift graders’ low science study resut of
SDN Banyubiru 2 which are caused by teacher lecture method without media on
learning process . One of the way to overcome this problem is using Montessori
based science learning media. This research aims to find the influence of
Montessori Method based learning media on human skeleton subject towards
fifth graders’ science study result.
This research used quasi experimental type non-equivalent control group
design. The populations in this research are 61 class V students of SDN
Banyubiru 2. The research samples are 31 students of class V A as experiment
group and 30 students of class V B as control group. The instruments used in this
research are test and non-test. The test instrument consists of 21 pretest questions
and 20 posttest questions which has been tested by validity of construct. The
reliability of test instrument has also been tested with the result of pretest 0,986
and posttest 0,852. This result shows that the pretest and posttest questions have a
good reliability. The non-test instrument consists of observation sheet, and lesson
plan. Lesson plan instrument has been tested by teachers of class IVA and IVB as
expert judges.
The result of this research shows that the usage of Montessori based
science learning media on human body skeletonsubject does influence students’
study result. It is shown by sig. (2-tailed) significance test result of treatment on
experiment group 0,000 smaller than 0,05. The influence treatment is shown by r
= 0,6178, r2 = 0,3816 which in percentage is 38,16% which means it have a great
effect on students’ science study result.
Keywords: Montessorimethod based learning , study result.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kelimpahan rahmatnya
dalam penyelesaian skripsi yang berjudul Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Berbasis Metode Montessori Materi Rangka Manusia Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas V sehingga dapat selesai dengan tepat waktu.
Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Guru Sekoah Dasar.
Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada
beberapa pihak yang telah membantu proses pembuatan skripsi ini hingga selesai.
Ucapan terimakasih ini disampaikan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga
skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
2. Rohandi,Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi PGSD.
4. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.
5. Maria Melani Ika Susanti selaku Dosen Pembimbing Akademik
6. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si, M.T., M.Sc. dan Elisabeth
Desiana Mayasari, S.Psi., M.A., selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah mendampingi, memotivasi dan menyemangati saya selama
proses pembuatan skripsi.
7. Delan, M.P.d. selaku kepala sekolah SDN Banyubiru yang telah
memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.
8. Agustinus Tarmadi, S.Pd. dan Rusminah, S.Pd. selaku wali kelas V
SDN Banyubiru 2 yang telah membimbing selama penelitian.
9. Siswa kelas VA dan VB SDN Banyubiru 2 yang telah bersedia
membantu selama pro Bapakku Petrus Amol dan Ibuku Sugiarti atas
kasih sayang, doa, kesabaran, serta dukungan yang tak terbatas .
10. Indah Lestari, S.Pd. selaku kepala sekolah SDN Deresan yang telah
memberikan kesempatan melakukan validasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
11. Suminto, S.Pd. selaku wali kelas IV SDN Deresan yang telah
meluangkan waktunya untuk melakukan validasi.
12. Siswa kelas IV SDN Deresan yang telah membantu proses penelitian.
13. Bapakku Petrus Amol dan Ibuku Sugiarti atas kasih sayang, doa,
kesabaran, serta dukungan yang tak terbatas .
14. Kakakku Andika Angga Riadi, Stefani Amanda Anggi Riani serta
adikku Sintha Putri Angelika yang telah mendukung dan
menyemangati.
15. Sahabatku Wulan Listiani yang selalu menjadi sahabat sekaligus
saudari terbaikku selama masa perkuliahan ini.
16. Sahabatku Maria Goreti Ratri yang selalu memotivasi, membantu dan
menemani dari awal perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
17. Sahabatku sejak kecil Nia Kristina, Yolanda Pangestika, dan Winda
Monica yang selalu memberikan semangat dan doa dari jauh.
18. Brigita Ratna Megasari yang telah menjadi partner yang sangat baik
selama proses penelitian hingga penyelesaian skripsi ini.
19. Agustinus Nugrahanto yang telah membantu dalam proses pembuatan
media
20. Semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian skipsi ini yang
tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Peneliti mohon maaf jika terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan
skripsi ini baik dalam sistematika penyajian, isi dan sebagainya.
Penulis
Siska Rizki Briliani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………............. iv
HALAMAN MOTTO……………………………………………..................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................……… vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...........……………….......
vii
ABSTRAK............................................................................................………... viii
ABSTRACT...........................................................................................……....... ix
KATA PENGANTAR......................................................................................... x
DAFTAR ISI........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR............................................................................……....... xv
DAFTAR GRAFIK……………………………………………......................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................……....... xvii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………........ 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………....................... 1
1.2 Batasan Masalah………………………………………….................... 5
1.3 Rumusan Masalah……………………………………………….......... 5
1.4 Tujuan Penelitian………………………………………………........... 5
1.5 Manfaat Penelitian………………………………………………......... 6
1.6 Definisi Operasional…………………………………………….......... 7
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………............. 8
2.1 Kajian Pustaka………………………………………………............... 8
2.1.1 Hasil Belajar…………………………………………………….......... 8
2.1.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar………………………......... 9
2.1.2 Media Pembelajaran……………………………………...................... 10
2.1.2.1 Pengertian Media Pembelajaran………………………........................ 10
2.1.2.2 Ciri-ciri Media Pembelajaran……………………………………......... 11
2.1.2.3 Manfaat Media Pembelajaran……………………………………........ 12
2.1.3 Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori……………........... 13
2.14 Media Pembelajaran IPA Berbasis Metode Montessori Materi
Rangka Manusia………………………………………………………
14
2.1.5 Teori Perkembangan Menurut Piaget……………………………........ 16
2.1.6 Hakikat IPA……………………………………………………........... 18
2.1.6.1 Pengertian IPA…………………………………………………........... 18
2.1.6.2 Penerapan IPA di Kelas…………………………………………......... 18
2.1.7 Materi Rangka Manusia…………………………………………......... 19
2.2 Penelitian yang Relevan…………………………………………......... 22
2.3 Kerangka Berpikir……………………………………………….......... 25
2.4 Hipotesis………………………………………………….................... 26
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………… 27
3.1 Jenis Penelitian………………………………………………….......... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3.2 Desain Penelitian…………………………………………………....... 28
3.3 Setting Penelitian…………………………………………………....... 29
3.3.1 Waktu Penelitian…………………………………………………........ 29
3.3.2 Tempat Penelitian……………………………………………….......... 30
3.3.3 Subjek Penelitian…………………………………………................... 30
3.3.4 Objek Penelitian………………………………………………………. 30
3.4 Variabel dan Data Penelitian……………………………………......... 30
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian………………………………............. 32
3.6 Teknik Pengumpulan Data………………………………………......... 32
3.7 Instrumen Pengambilan Data…………………………………............. 35
3.8 Teknik Pengujian Instrumen………………………………….............. 37
3.9 Teknik Analisis Data……………………………………………......... 44
3.9.1 Uji Pengaruh Perlakuan…………………………………………..... 44
3.9.1.1 Uji Normalitas Distribusi Data………………………………….......... 44
3.9.1.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal……………………………….......... 45
3.9.2 Analisis Lebih Lanjut……………………………………………......... 46
3.9.2.1 Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest………………………………. 46
3.9.2.2 Uji Peningkatan Skor Pretest dan Posttest……………………............ 47
3.9.2.3 Uji Besar Pengaruh (Effect Size)…………………………………........ 48
3.9.2.4 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan…………………………………........ 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………....... 51
4.1 Hasil Penelitian……………………………………………………….. 51
4.1.1 Uji Pengaruh Perlakuan………………………………………………. 51
4.1.1.1 Uji Normalitas……………………………………………………........ 51
4.1.1.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal……………………………….......... 52
4.1.2 Analisis Lebih Lanjut…………………………………………............. 53
4.1.2.1 Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest……………………………..... 53
4.1.2.2 Uji Peningkatan Skor Pretest dan Posttest………………………........ 55
4.1.2.3 Uji Besar Pengaruh (Effect Size)………………………………............ 57
4.1.2.4 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan………………………………............ 58
4.2 Pembahasan…………………………………………………........... 61
4.2.1 Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Metode
Montessori Materi Rangka Manusia Terhadap Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas V……………………………………………………........
61
BAB V KESIMPULAN…………………………………………...................... 65
5.1 Kesimpulan………………………………………………………........ 65
5.2 Keterbatasan Penelitian……………………………………………….. 65
5.3 Saran………………………………………………………….............. 66
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….......... 67
CURRICULUM VITAE……………………………………………………....... 152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Daftar Tabel
Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data................................................................ 29
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest................................................... 35
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara....................................................................... 36
Tabel 3.4 Pedoman Observasi.......................................................................... 37
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Isi RPP……………………………………….. 38
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Soal Pretest………………......... 40
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Soal Posttest…………............... 40
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Pretest……………………………........... 41
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Soal Posttest…………………………….......... 42
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas………………………………….................... 44
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas………………………………………............ 52
Tabel 4.2 Hasil Uji Kemampuan Awal………………………………............ 53
Tabel 4.3 Hasil Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest……………………….. 54
Tabel 4.4 Perbandingan Skor Pretest ke Posttest I…………………….......... 56
Tabel 4.5 Uji Besar Pengaruh (Effect Size)…………………………….......... 58
Tabel 4.6 Hasil Uji Retensi Skor Posttest I ke Posttest II………………… 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Replika Rangka Manusia…………………………………........... 15
Gambar 2.2 Kartu Soal………………………………………………………... 15
Gambar 2.3 Kartu Materi………………………………………………........... 16
Gambar 2.4 Rangka Kepala……………………………………………........... 20
Gambar 2.5 Rangka Badan…………………………………………………… 21
Gambar 2.6 Rangka Anggota Gerak………………………………………… 22
Gambar 2.7 Literature Map……………………………………………........... 24
Gambar 3.1 Desain Penelitian…………………………………………............ 28
Gambar 3.2 Rumus Besar Efek (Effect Size) untuk data terdistribusi
normal…………………………………………………………….
48
Gambar 3.4 Rumus Besar Efek (Effect Size) untuk data terdistribusi tidak
normal……………………………………………….....................
49
Gambar 3.5 Rumus Besar Efek (Effect Size) untuk data terdistribusi tidak
normal……………………………………………….....................
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Daftar Grafik
Grafik 4.1 Perbandingan Kelompok Eksperimen dan Kontrol………............. 54
Grafik 4.2 Peningkatan Skor Pretest ke Posttest kelas eksperimen dan
kontrol……………………………………………………………..
56
Grafik 4.3 Perbandingan Skor Posttest I ke Posttest II………………............. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Daftar Lampiran
Lampiran 1 Surat Izin Validasi Soal................................................................ 71
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian...................................................................... 72
Lampiran 3 Surat Pelaksanaan Penelitian........................................................ 73
Lampiran 4 RPP kelas Eksperimen……………………….............................. 74
Lampiran 5 RPP Kelas Kontrol........................................................................ 89
Lampiran 6 Lembar Validitas Soal.................................................................. 100
Lampiran 7 Lembar Validitas RPP.................................................................. 118
Lampiran 8 Data Validitas Soal Pretest……………………………………... 122
Lampiran 9 Data Validitas Soal Posttest…………………………………….. 123
Lampiran 10 Data Hasil Uji Validitas Soal Pretest………………………....... 124
Lampiran 11 Data Hasil Uji Validitas Soal Posttest………………………….. 126
Lampiran 12 Hasil Belajar Pretest……………….……………………............ 128
Lampiran 13 Hasil Belajar Posttest I…………………………………………. 130
Lampiran 14 Hasil Belajar Posttest II……………………………………........ 132
Lampiran 15 Hasil Uji Reliabilitas..................................................................... 134
Lampiran 16 Hasil Uji Normalitas..................................................................... 135
Lampiran 17 Hasil Uji Homogenitas.................................................................. 137
Lampiran 18 Hasil Uji Selisih Skor................................................................... 138
Lampiran 19 Hasil Uji Peningkatan Skor........................................................... 139
Lampiran 20 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan............................................. 141
Lampiran 21 Hasil Uji Retensi Besar Pengaruh................................................. 142
Lampiran 22 Pekerjaan Siswa Soal Pretest……………………………............ 143
Lampiran 23 Pekerjaan Siswa Soal Posttest I…………………………............ 145
Lampiran 24 Hasil Observasi ………................................................................ 147
Lampiran 25 Hasil Wawancara.......................................................................... 148
Lampiran 26 Dokumentasi................................................................................. 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I berisi latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Di dalam kehidupan manusia, akan selalu terjadi suatu proses belajar dan
mengajar, baik itu disengaja ataupun tidak. Arsyad (2014: 1) mengemukakan
bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu yang dihasilkan dari
interaksinya dengan lingkungan. Jika sudah terjadi suatu interaksi antara yang
mengajar dan belajar, maka kedua pihak sedang berada dalam suasana belajar.
Interaksi dengan pihak lain sudah pasti melahirkan suatu pengalaman, dari
pengalaman yang satu ke pengalaman yang lain. Pengalaman-pengalaman itulah
yang akan menimbulkan proses perubahan pada diri seseorang dari yang tidak
tahu menjadi tahu. Jelasnya, proses belajar merupakan perubahan tingkah laku.
Oleh karena itu dapat dikatakan proses belajar sudah terjadi apabila seseorang
menunjukkan “tingkah laku yang berbeda”. Perubahan itu dapat berupa
kemampuan melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak bisa dilakukan sebelum
seseorang melalui proses belajar (Hergenhahn & Matthew, 2008: 2-3).
Sekolah merupakan lembaga formal yang sangat mendukung akan terjadinya
proses belajar-mengajar. Interaksi yang terjadi didalamnya melibatkan guru,
murid, kepala sekolah dan bahan ajar. Salah satu dampak dari era globalisasi
adalah tuntutan kualitas penyelenggaraan pendidikan (Ali, 2009: 277). Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mendukung terjadinya proses belajar mengajar yang baik tentu diperlukan tenaga
pengajar yang baik dan sarana prasarana yang memadai.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi menuntut
guru untuk memanfaatkan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Setidaknya,
guru mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah atau
menciptakan sendiri sumber belajar yang sederhana namun tetap memperhatikan
tujuan yang ingin dicapai. Salah satu sumber belajar yang dapat direncanakan dan
diciptakan sendiri oleh guru sebagai penghubung pesan ajar disebut alat peraga
atau media pembelajaran (Munadi, 2008: 5). Media pembelajaran dapat berbentuk
tercetak maupun audio-visual sehingga dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau
dibaca. Menurut Arsyad (2014: 29) media pembelajaran dapat memberikan
pengalaman belajar yang konkret bagi siswa.
Pada kenyataannya, saat ini masih ada beberapa guru yang mengajar tidak
menggunakan media pembelajaran. Salah satunya adalah guru SDN Banyubiru 2.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan wali kelas V SD Banyubiru, beliau
mengatakan bahwa ia tidak menggunakan media pembelajaran di kelas karena
keterbatasan waktu sehingga ia mengajar hanya mengacu pada buku pelajaran saja
dengan alasan agar semua materi dapat tersampaikan sesuai dengan target. Hal ini
tentu sangat disayangkan karena siswa hanya belajar dengan mendengarkan
penjelasan dari guru saja tanpa melihat atau mencoba secara langsung. Sedangkan
menurut Jalinus (2016: 7) siswa yang belajar lewat mendengarkan saja akan
berbeda tingkat pemahaman dan ingatannya dibandingkan dengan siswa yang
belajar lewat melihat secara langsung. Selain itu, mata pelajaran di sekolah dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
juga tidak semuanya bersifat konkret atau dapat dilihat secara langsung oleh siswa
sehingga sulit untuk dipahami, salah satunya dalam mata pelajaran IPA.
IPA (Ilmu pengetahuan alam) merupakan mata pelajaran yang memiliki
banyak sekali materi bersifat abstrak yang jarang ditemukan siswa dalam
kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah materi rangka manusia. Pada materi
ini, rangka manusia tidak dapat dilihat dan dipegang secara langsung karena
letaknya yang ada di dalam tubuh. Oleh karena itu, untuk membantu anak
memahami materi ini tentu saja perlu adanya suatu alat yang dapat
memvisualisasikannya sehingga terlihat sebagai sesuatu yang bersifat konkret dan
dapat diamati maupun dipegang secara langsung.
Berdasarkan wawancara dengan wali kelas, hasil belajar siswa di SDN
Banyubiru 2 khususnya siswa kelas V pada mata pelajaran IPA masih tergolong
rendah. Hal ini ditunjukkan dengan hasil ulangan harian dimana hanya 19% dari
total seluruh siswa kelas V yang mendapatkan nilai diatas KKM. Rendahnya hasil
belajar juga dapat dilihat dari hasil tes prestasi yang diberikan kepada siswa kelas
V sebagai kegiatan untuk mengetahui kondisi awal siswa. Hasil tes prestasi ini
menunjukan rata-rata nilai sebesar 23 untuk kelas A dan rata-rata nilai 27 untuk
kelas B. Hal ini terjadi dikarenakan dalam proses pembelajaran guru hanya
menggunakan metode ceramah. Sedangkan pada tahap perkembangan anak oleh
Piaget, siswa sekolah dasar sedang berada pada tahap perkembangan kognitif
operasi konkret yaitu pada usia 7-11 tahun (Suparno, 2001:69-70). Pada tahap ini,
anak masih menggunakan logika berpikir pada benda-benda yang konkret untuk
memecahkan suatu masalah sehingga dalam proses pembelajarannya anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
memerlukan sebuah alat yang dapat memvisualisasikan sesuatu yang abstrak
menjadi konkret agar dapat membantu mereka dalam memahami materi. Hal ini
sejalan dengan fungsi dari media pembelajaran menurut Arsyad (2014: 29) bahwa
media pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar yang konkret. Selain
itu, Jalinus (2016: 2) juga mengatakan bahwa media yang tepat sesuai dengan
tujuan akan mampu meningkatkan pengalaman dan hasil belajar siswa.
Media pembelajaran berbasis metode Montessori bisa menjadi salah satu
media pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Media ini dikembangkan oleh Maria Montessori yang berasal dari Italia. Ia
menetapkan empat karakteristik pada media ini yaitu menarik, bergradasi, auto-
correction, dan auto-education. Media ini dapat digunakan karena memiliki
keunggulan yaitu memiliki pengendali kesalahan sehingga siswa dapat terus
mencoba sampai ia menemukan sendiri jawaban yang tepat. Selain itu, terdapat
juga gradasi warna untuk memudahkan siswa untuk membedakan setiap bagian
dan mengingat bagian-bagiannya. Kemudian siswa juga dapat menggunakan
media ini secara mandiri sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang
lebih bermakna. Pada tahun 2017, Nugrahanto melakukan penelitian mengenai
pengembangan media pembelajaran IPA SD materi rangka manusia berbasis
metode Montessori dan hasil dari penelitian ini menunjukkan kualitas yang baik
dari alat peraga berbasis metode montessori yang ditunjukkan dengan hasil
validasi dimana skor rerata sebesar 3,85%. Media ini sudah mencakup empat
karakteristik media Montessori dan ditambah dengan satu ciri lagi yaitu
kontekstual. Namun, media ini belum pernah diujikan sehingga membuat peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
merasa tertarik mengujicobakannya untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil
belajar IPA dengan membuat penelitian yang berjudul pengaruh penggunaan
media pembelajaran berbasis metode Montessori materi rangka manusia terhadap
hasil belajar IPA siswa kelas V.
1.2 Batasan Masalah
Fokus penelitian ini dapat lebih terarah dengan membatasi permasalahan yang
diteliti. Agar tidak terjadi salah tafsir, penelitian ini hanya dibatasi oleh pengaruh
penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori terhadap hasil
belajar IPA. Media pembelajaran yang digunakan adalah media pembelajaran
berbasis Montessori untuk mata pelajaran IPA. Mata pelajaran yang diajarkan
adalah mata pelajaran IPA kelas V materi rangka manusia dengan KD 1.1
Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan
fungsinya.
1.3 Rumusan Masalah
Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori materi
rangka manusia berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
adanya pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori
materi rangka manusia terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Maka manfaat dari
penelitian ini adalah:
1. Bagi Siswa
Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih menarik dalam
pembelajaran IPA dan membantu siswa untuk terlibat lebih aktif dalam proses
pembelajaran sehingga dapat memperoleh informasi untuk meningkatkan hasil
belajar.
2. Bagi Guru
Dapat menjadi bahan pedoman guru dalam usaha meningkatkan kualitas
pengajaran. Guru dapat menggunakan perangkat pembelajaran dalam
penelitian ini sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA.
3. Bagi Sekolah
Sekolah mendapatkan sumbangan positif untuk kemajuan sekolah karena
guru mendapatkan tambahan wawasan tentang media pembelajaran yaitu
media pembelajaran berbasis metode Montessori.
4. Bagi Peneliti
Peneliti dapat memperoleh pengalaman baru untuk meningkatkan
wawasan sebagai calon pendidik serta dapat melatih kemampuan peneliti
menggunakan media pembelajaran berbasis metode Montessori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.6 Definisi Operasional
1. Hasil belajar adalah alat ukur yang digunakan untuk melihat kemampuan
yang dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2. Media pembelajaran berbasis metode Montessori adalah media
pembelajaran yang memiliki empat karakteristik yaitu menarik, bergradasi,
auto-correction, dan auto-education.
3. Media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi rangka
manusia adalah media berupa replika rangka manusia yang memiliki
empat karakteristik media Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto-
correction, auto-education, dan ditambah dengan satu ciri lagi yaitu
kontekstual.
4. IPA adalah ilmu pengetahuan yang membahas mengenai alam dan
fenomena yang terjadi di dalamnya.
5. Materi rangka manusia adalah salah satu materi yang diajarkan dalam
mata pelajaran IPA mengenai bagian rangka manusia beserta fungsinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II berisi kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan
hipotesis.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Hasil Belajar
Menurut Purwanto (2009: 44) hasil belajar adalah alat ukur yang
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai materi yang sudah
diajarkan. Sedangkan menurut Juliah (dalam Jihad Asep & Abdul Haris, 2012:
15) hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat
dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Selanjutnya, menurut Sudjana (2009: 3)
hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Dari pernyatan-pernyataan para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa pengertian hasil belajar adalah alat ukur yang digunakan
untuk melihat kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Menurut Subino (1987: 17) hasil belajar dikelompokkan mejadi 3 ranah yaitu :
1. Ranah Psikomotor, berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya
melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuaatan fisik.
Misalnya keterampilan menulis.
2. Ranah Kognitif, yang berhubungan dengan kemampuan berpikir termasuk
kemampuan menghapal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, membuat
hipotesis dan kemampuan mengevaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Ranah Afektif, mencakup penilaian watak perilaku siswa seperti sikap, minat,
konsep diri, nilai dan moral.
Berdasarkan uraian di atas, hasil belajar diuraikan ke dalam 3 ranah yaitu
ranah psikomotor, afektif, dan kognitif. Namun, penilitian ini hanya akan
menyoroti hasil belajar dalam ranah kognitif untuk melihat perubahan hasil
belajar IPA siswa yang ditimbulkan dari penggunaan media pembelajaran berbasis
metode Montessori.
2.1.1.1 Faktor yang Mempengaruh Hasil Belajar
Menurut Munadi (2012: 24) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar yang meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal
merupakan faktor dari dalam diri individu yang mempengaruhi hasil belajar yang
terdiri dari faktor fisiologis berupa keadaan fisik siswa yang sedang tidak prima
atau sedang berada dalam keadaan lelah. Selanjutnya adalah faktor psikologis
yang meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, serta motivasi siswa.
Faktor eksternal merupakan faktor dari luar diri individu yang
mempengaruhi hasil belajar. Faktor ini meliputi faktor lingkungan berupa
lingkungan fisik dan lingkungan sosial siswa. Selain itu ada faktor instrumental
berupa sarana prasarana dan tenaga pengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2.1.2 Media Pembelajaran
2.1.2.1 Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yang berarti “perantara”. Menurut
Sadiman (2009: 6) media merupakan perantara suatu pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Pendapat lain juga mengatakan bahwa media merupakan suatu
wadah dari pesan yang ingin diteruskan oleh sumbernya kepada penerima pesan
tersebut (Raharjo, 1989: 25). Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa media merupakan alat bantu yang meneruskan pesan dari
pengirim ke penerima.
Pembelajaran merupakan proses terjadinya komunikasi antara pengajar,
pembelajar, dan bahan ajar (Sanaky, 2013: 3). Kustandi (2011: 3) mengatakan
bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan yang searah
dengan tujuan belajar siswa dan kurikulum yaitu terpenuhinya semua target yang
ada di dalam dokumen tertulis untuk mencapai tujuan pembelajaran berdasarkan
tingkatannya. Ia juga menambahkan bahwa tujuan belajar siswa adalah mencapai
perkembangan optimal dalam aspek kongitif, afektif dan psikomotorik. Dari
pendapat beberapa ahli di atas, pengertian pembelajaran secara umum merupakan
suatu kegiatan yang melibatkan guru dan siswa untuk mencapai tujuan belajar dan
kurikulum.
Dari beberapa pendapat di atas mengenai media dan pembelajaran, Gagne
dan Brigs (dalam Arsyad, 2014: 4) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah
alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran.
Selain itu, Sanaky (2013: 4) mendefinisikan bahwa media pembelajaran adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
alat bantu yang digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Maka, dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu guru untuk menyampaikan
materi pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan
efisien.
2.1.2.2 Ciri-ciri Media Pembelajaran
Terdapat 3 ciri media pembelajaran menurut Gerlach & Ely (dalam
Arsyad, 2014: 12-14) yang menunjukkan mengapa media digunakan dan apa saja
kegunaan media yang dapat membantu guru, yaitu ciri fiksatif, manipulatif dan
distributif. Ciri Fiksatif menunjukkan kemampuan media untuk merekam dan
menyimpan suatu peristiwa atau objek. Peristiwa atau objek tersebut dapat
direkam dan disimpan dalam bentuk media seperti fotografi, video tape, audio-
tape, film, alat peraga, dll. Hal ini tentu saja sangat bermanfaat untuk guru karena
peristiwa yang sudah direkam dan disimpan dengan format media dapat
digunakan setiap saat.
Suatu kejadian yang berlangsung selama berhari-hari dapat dibuat dan
ditunjukkan kepada siswa dalam waktu 2 sampai 3 menit saja. Hal ini
menunjukkan bahwa suatu media memiliki ciri manipulatif. Contohnya proses
rantai makanan. Hal ini tentu saja berlangsung selama beberapa hari. Namun, guru
dapat membuat hal itu menjadi lebih ringkas contohnya dengan menggunakan
video, foto atau audio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu media dapat diberikan
tidak hanya pada satu kelas, beberapa kelas, atau suatu sekolah saja melainkan
dapat digunakan oleh siapa saja dimanapun dan kapanpun. Karena jika suatu
kejadian atau objek sudah direkam dalam format media apa saja, maka media
tersebut dapat diproduksi kembali sebanyak-banyaknya dan dapat digunakan
secara bersamaan dan berulang-ulang.
Media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori yang digunakan
dalam penelitian ini mengandung ketiga ciri yang telah disebutkan di atas. Media
ini mengandung ciri fiksatif yaitu dibuat dalam bentuk alat peraga yang
memanipulasi bagian rangka manusia dan dapat dibuat lebih dari satu sehingga
dapat diberikan tidak hanya pada satu kelas.
2.1.2.3 Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Sudjana & Rivai (1992: 2) manfaat media pembelajaran dalam
proses belajar yaitu :
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi jika guru mengajar pada setiap
jam pembelajaran.
2.1.3 Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori
Media pembelajaran berbasis metode Montessori memiliki empat
karakteristik (Montessori, 2002: 171-175). Karakteristik yang pertama adalah
Menarik. Media pembelajaran berbasis metode Montessori dibuat dengan
semenarik mungkin yang bertujuan untuk meningkatkan minat anak dalam
belajar. Tidak hanya dibuat menarik dalam segi warna namun dalam segi bentuk
dan sebagainya. Hal ini dapat mengaktifkan sensorial anak dengan menyentuh,
meraba dan juga mendengarkan bunyi.
Karakteristik yang kedua yaitu bergradasi. Media Montessori dibuat
bergradasi dalam segi warna, bentuk, maupun usia anak sehingga dapat digunakan
untuk berbagai materi namun dengan alat yang sama. Gradasi warna dapat
dikenalkan melalui kotak yang memiliki berbagai warna misalnya warna merah
tua hingga merah muda. Gradasi ukuran dapat dikenalkan dengan ukuran besar
dan kecil.
Karakteristik yang ketiga yaitu auto-correction. Masing-masing alat
Montessori selalu memiliki pengendali kesalahan. Hal ini ditujukan agar anak
dapat mengetahui secara mandiri kesalahan dalam kegiatan yang mereka lakukan
tanpa ada campur tangan orang lain.
Karakteristik yang keempat yaitu auto-education. Alat Montessori
dirancang memiliki pengendali kesalahan untuk menumbuhkan kemandirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
belajar pada anak sehingga anak dapat belajar secara mandiri tanpa ada campur
tangan orang dewasa.
Media Pembelajaran IPA berbasis metode Montessori untuk materi rangka
manusia yang digunakan dalam penelitian ini sudah memuat keempat karakteristik
media Montessori yang disebutkan di atas. Media ini dibuat menarik dalam segi
warna yang bermacam-macam dan bentuknya yang menyerupai bagian asli dari
rangka kepala manusia. Selain itu, media ini dibuat bergradasi dari segi warna,
usia, dan materi. Kemudian terdapat pengendali kesalahan berupa kartu sehingga
siswa dapat mencoba lagi secara mandiri sampai benar-benar memahami materi
tersebut. Selain itu, Agustinus (2016) menambahkan satu karakteristik lagi yaitu
kontekstual. Menurut Liliard (2005: 32) kontekstual adalah sistem pengajaran
yang menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari-sehari.
2.1.4 Media Pembelajaran IPA Berbasis Metode Montessori Materi Rangka
Manusia
Replika rangka kepala mempunyai 10 variasi warna pada 10 bagian tulang
yang ditempelkan pada papan berukuran 30 cm x 40 cm. Papan tersebut
mempunyai 10 lubang di samping untuk menyisipkan kartu materi. Di tepian
papan terdapat nomor dari angka 1 sampai 10 dengan variasi warna yang berbeda.
Variasi warna tersebut disesuaikan dengan warna pada bagian rangka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 2.1 Replika Rangka Manusia
Media pembelajaran ini terdiri dari Kartu media yang memiliki 2 jenis,
yaitu kartu materi dan kartu soal. Kartu materi memiliki 10 variasi warna yang
disesuaikan dengan warna pada replika rangka kepala manusia. Kartu materi
berjumlah 10 karena sesuai dengan jumlah bagian rangka kepala yang diajarkan di
Sekolah Dasar. Kartu materi berukuran 5 cm x 8 cm serta mempunyai 2 sisi. Sisi
1 berisi tentang nama-nama bagian rangka kepala, dan sisi 2 berisi tentang
penjelasan dari bagian tersebut.
Jenis lainnya yaitu kartu soal. Kartu soal berukuran 3 cm x 6 cm dan
mempunyai 2 jenis, yaitu kartu soal untuknama bagian tulang, dan kartu soal
untuk penjelasan bagian tulang. Satu jenis kartu soal berjumlahkan 10 buah,
sehingga total kartu soal sebanyak 20 Kartu soal dengan kartu materi dibedakan
dari segi perwarnaan. Untuk semua kartu soal diberi warna putih.
Gambar 2.2 Kartu Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gambar 2.3 Kartu Materi
2.1.5 Teori Perkembangan Menurut Jean Piaget
Tahap-tahap perkembangan oleh Jean Piaget (dalam Suparno, 2001: 25)
dibagi dalam masa-masa perkembangan sebagai berikut :
1. Tahap Sensorimotor (usia 0 – 2 tahun). Pada tahap ini, intelegensi anak lebih
didasarkan pada tindakan inderawi terhadap lingkungannya, seperti melihat,
meraba, menjamah, mendengar, dan membau. Pada tahap ini, anak belum
dapat berbicara menggunakan bahasa untuk mengungkapkan sesuatu
(Suparno, 2001: 26).
2. Tahap Pra-operasi (usia 2-7 tahun). Pada tahap ini, anak mulai menggunakan
simbol untuk menyatakan atau menjelaskan sesuatu. Hal ini diungkapkan
dengan penggunaan bahasa pada masa anak mulai berumur 2 tahun. Selain itu,
pada tahap ini anak mulai memiliki pemikiran yang intuitif. Anak dapat
membicarakan suatu hal tanpa terikat pada ruang dan waktu dimana hal
tersebut terjadi (Suparno, 2001: 49).
3. Tahap Operasi Konkret (usia 7- 11tahun). Pada tahap ini, anak mulai berpikir
secara logis menggunakan aturan-aturan tertentu dan menggunakan operasi-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
operasi logis. Operasi itu bersifat reversibel, artiya dapat dimengerti dalam
dua arah yaitu suatu pemikiran yang dapat dikembalikan kepada awalnya lagi.
Tahap operasi konkret juga ditandai dengan adanya sistem operasi
berdasarkan apa yang kelihatan nyata/konkret. Sebab, anak masih
menggunakan logika berpikir pada benda-benda yang konkret bukan yang
bersifat abstrak untuk menyelesaikan suatu masalah (Suparno, 2001: 69-70).
4. Tahap Operasi Formal (usia 11 tahun ke atas). Pada tahap ini, anak- anak
sudah mulai beralih menuju remaja. Mereka sudah dapat berpikir secara logis
menggunakan pemikiran teoritis formal, membuat hipotesa, dan mengambil
kesimpulan dari apa yang diamati. Selain itu, pada tahap ini cara berpikir yang
abstrak sudah mulai dimengerti (Suparno, 2001: 88).
Berdasarkan paparan di atas, siswa kelas V SD yang digunakan sebagai
sampel pada penelitian ini sedang berada pada tahap operasi konkret yaitu usia 7-
11 tahun. Pada tahap ini, siswa berpikir dengan melihat pada benda-benda yang
nyata/konkret dan belum dapat berpikir secara abstrak. Dalam hal ini, media
pembelajaran berperan sebagai sarana untuk membantu siswa memahami materi
pelajaran yang bersifat abstrak. Materi-materi tersebut dapat divisualisasikan ke
dalam bentuk media sehingga dapat dilihat dan digunakan oleh siswa untuk
mengubah konsep abstrak menjadi konkret. Salah satu media yang dapat
digunakan adalah media pembelajaran berbasis metode Montessori karena media
ini memungkinkan siswa untuk melihat bahkan menyentuh materi abstrak yang
tidak pernah ditemui dikehidupan mereka sehari-hari salah satunya materi rangka
manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2.1.6 Hakikat IPA
2.1.6.1 Pengertian IPA
Kata IPA merupakan singakatan dari kata “ Ilmu Pengetahuan Alam” atau
yang dalam bahasa inggris disebut “Science”. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam
(Iskandar 1997: 2). Pendapat lain juga mengatakan bahwa IPA merupakan
pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya
(Darmojo, 1992: 3). Selain itu, Nash (dalam Darmojo, 1992: 3) menyatakan
bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Ia juga
menjelaskan bahwa IPA bersifat analisis, lengkap dan cermat dalam mengamati
dunia serta menghubungkan antara suatu fenomena dengan fenomena lain
sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek
yang diamatinya. Berdasarkan Uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa IPA
merupakan ilmu pengetahuan yang membahas mengenai alam dan fenomena yang
terjadi di dalamnya.
2.1.6.2 Penerapan Pembelajaran IPA di Kelas
Berdasarkan teori Piaget (dalam Iskandar, 1997: 28) penerapan
pembelajaran IPA yang efektif bagi siswa adalah sebagai berikut.
1. Siswa Perlu Berbagi Pengalaman dengan Teman
Hal ini bertujuan agar siswa dapat belajar untuk menerima pendapat orang
lain sehingga nantinya ia dapat berpikir realistis terhadap pendapatnya sendiri.
Selain itu, siswa juga dapat saling membantu dan saling mengajari sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
semua anak mendapatkan pemahaman yang sama. Karena tidak semua siswa
mudah memahami apa yang dijelaskan guru tetapi mudah untuk memahami
apa yang dijelaskan oleh temannya. Hal ini mungkin dikarenakan anak lebih
mudah berkomunikasi dengan sesama anak.
2. Perlunya Bekerja Dengan Benda Konkret
Anak-anak yang sedang berada pada tahap operasional konkret harus
bekerja dengan benda-benda konkret terlebih dahulu sebelum mereka dapat
menangkap dan memahami hal-hal yang bersifat abstrak. Hal ini merupakan
tugas dari guru IPA untuk menyediakan benda-benda yang dapat digunakan
oleh anak untuk membantu mereka dalam memahami konsep-konsep abstrak.
3. Perlunya berpkir sementara bekerja
Lingkungan belajar siswa harus dibuat sesuai dengan tahap perkembangan
kognitifnya karena hal ini akan membantu siswa untuk melangkah ke tahap
selanjutnya. Dalam hal ini, guru harus mengurangi ceramah dan memberi tahu
melainkan merancang kegiatan-kegiatan sesuai dengan tahap perkembangan
siswa yang mendorong siswa untuk mengamati, berpikir secara kritis dan
bekerja secara mandiri sehingga siswa dapat menemukan pengalaman
pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
2.1.7 Materi Rangka Manusia
Susilowati dan Wiyanto (2010: 2) menjelaskan bahwa rangka adalah
tulang-tulang yang saling berhubungan satu dengan yang lain secara teratur.
Sulistyanto dan Wiyono (2008: 3) mengatakan bahwa rangka adalah susunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tulang yang membentuk kerangka tubuh. Pendapat lain menjelaskan bahwa
rangka adalah susunan tulang-tulang yang saling bersambungan satu sama lain
sehingga membentuk tubuh (Wahyono & Nurachmandani, 2008: 2). Dari
beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa rangka adalah kumpulan
tulang yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan membentuk tubuh
manusia.
Bagian-bagian rangka manusia meliputi rangka kepala, rangka badan, dan
rangka anggota gerak. (Susilowati & Wiyanto, 2010: 3).
1. Rangka kepala (tengkorak)
Rangka kepala manusia tersusun dari tulang tengkorak yang berbentuk
pipih, saling menyatu dan saling berkaitan sehingga membentuk tempurung
kepala. Tulang tengkorak terdiri dari 2 bagian, yaitu tulang pelindung otak dan
tulang pembentuk wajah manusia. Tulang pelindung otak meliputi tulang dahi,
tulang pelipis, tulang kepala belakang, tulang ubun-ubun dan tulang baji.
Sedangkan pembentuk tulang wajah meliputi tulang rahang atas, tulang rahang
bawah, tulang hidung dan tulang mata.
Gambar 2.4 Rangka Kepala
Susilowati dan Wiyanto (2010: 4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Rangka badan
Rangka badan tersusun dari tulang belakang, tulang rusuk, tulang dada,
tulang bahu, tulang tulang panggul.tulang selangka, ruas-ruas tulang leher,
tulang belikat, dan tulang kemaluan.
Gambar 2.5 Rangka Badan
Wahyono dan Nurachmandani (2008: 2)
3. Rangka Anggota Gerak
Rangka anggota gerak manusia terdiri dari anggota gerak atas dan anggota
gerak bawah. Anggota gerak atas meliputi bagian sepanjang tangan yang terdiri
dari tulang lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang pergelangan
tangan, tulang telapak tangan, dan tulang ruas jari tangan. Anggota gerak
bawah adalah bagian sepanjang kaki yang terdiri dari tulang paha, tulang
tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang pergelangan kaki, tulang
telapak kaki, dan tulang ruas jari kaki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gambar 2.6 Rangka Anggota Gerak
Wahyono dan Nurachmandani (2008:3)
2.2 Penelitian Yang Relevan
Peneliti menemukan beberapa penelitian yang terkait dengan hasil belajar
siswa dan metode Montessori. Penelitian yang berkaitan dengan hasil belajar
dilakukan oleh Veronika (2016). Sedangkan penelitian mengenai metode
Montessori dilakukan oleh Bernadeta (2015) dan Agustinus (2017). Veronika
(2016) melakukan penelitian mengenai peningkatan hasil belajar dan kemampuan
berpikir kritis siswa pada materi perkalian dan pembagian melalui model
pembelajaran kontekstual. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
tindakan kelas. Teknik pengumpulan data penelitian ini meliputi observasi, tes
dan kuesioner. Langkah-langkah dalam model pembelajaran kontekstual adalah
sebagai berikut: mengaitkan, mengalami, mentransfer, bekerjasama, dan
mentransfer. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa
yang dapat dilihat dari kondisi awal rata-rata sebesar 65,68 dengan presentase
yang tuntas sebesar 45,45%. Pada siklus I terjadi peningkatan nilai sebesar 71,6
presentase jumlah siswa yang tuntas sebesar 75% dengan target sebesar 70.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Kemudian pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 77,1 presentase
jumlah siswa yang tuntas 80% dengan target sebesar 75.
Bernadeta (2015) melakukan penelitian mengenai perbedaan prestasi belajar
siswa atas penggunaan alat peraga matematika berbasis metode Montessori pada
siswa kelas V SD Kanisius Sengkan. Jenis penelitian yang dipakai adalah quasi-
eksperimental dengan desain non-equivalent group-design. Populasi dan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Sengkan
yang terdiri dari 10 orang kelompok kontrol dan 10 orang kelompok eksperimen.
Instrumen yang digunakan berupa 10 soal pretest dan postest. Hasil penelitian ini
menunjukkan pengaruh penggunaan alat peraga mntessori terhadap prestasi
belajar siswa yang dapat diliat dari hasil posttest dimana rata-rata kelompok
eskperimen lebih tinggi dibanding skor rata-rata kelompok kontrol.
Agustinus (2017) melakukan penelitian mengenai pengembangan media
pembelajaran IPA SD materi rangka manusia berbasis media Montessori. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan dengan
menggunakan model sugiyono (2014) serta Borg dan Gall (Sukmadinata: 2010)
yang kemudian dimodifikasi menjadi 5 langkah yaitu potensi masalah,
perencanaan, pengembangan desain, validasi produk, dan uji coba terbatas. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan kualitas yang baik dari alat peraga berbasis
montessori yang ditunjukkan dengan hasil validasi dimana skor rerata sebesar
3,85%. Uji coba terbatas menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar siswa.
Selisih hasil pretest dan posttest sebesar 40.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Penelitian diatas menunjukkan peningkatan hasil belajar matematika dengan
menggunakan suatu metode yaitu metode kontekstual. Selain itu, ada juga
penelitian mengenai prestasi belajar pada mata pelajaran matematika dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis metode Montessori dan hasilnya
menunjukkan bahwa media ini memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar
matematika. Namun, belum ada penelitian yang meneliti pengaruh mengenai hasil
belajar pada mata pelajaran IPA. Ada salah satu dari penelitian diatas yang
meneliti mengenai pengembangan media pembelajaran berbasis metode
Montessori untuk mata pelajaran IPA namun belum pernah diuji cobakan. Peneliti
ingin mencoba mengujicobakan media tersebut untuk melihat pengaruhnya
terhadap hasil belajar IPA dengan melakukan penelitan berjudul pengaruh
penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori materi rangka
manusia terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V. Kerangka penelitian dalam
penelitian ini dapat dilihat di Literature Map pada gambar 2.7.
Gambar 2.7 Literature Map
Nugrahanto (2017)
Pengembangan
media
pembelajaran IPA
SD materi rangka
manusia berbasis
metode Montessori
Bernadeta (2015)
Perbedaan prestasi
belajar siswa atas
penggunaan alat
peraga matematika
berbasis metode
Montessori pada
siswa kelas V SD
Kanisius Sengkan
Veronika (2016)
Peningkatan hasil
belajar dan
kemampuan
berpikir kritis siswa
pada materi
perkalian dan
pembagian melalui
model pembelajaran
kontekstual
Briliani (2018)
Pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis metode
Montessori materi rangka manusia terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2.3 Kerangka Berpikir
IPA (Ilmu pengetahuan alam) merupakan mata pelajaran yang memiliki
banyak sekali materi bersifat abstrak yang tidak dapat dilihat secara langsung oleh
siswa salah satu contohnya dalam materi rangka manusia di kelas V. Tentu sangat
sulit untuk siswa memahami sesuatu yang bahkan tidak bisa mereka lihat. Maka
dari itu, siswa membutuhkan suatu benda yang konkret untuk membantu mereka
mengetahui, merasakan, mengingat nama dan letak dari tulang-tulang di dalam
rangka manusia.
Media pembelajaran berbasis metode Montessori adalah salah satu alternatif
yang sangat cocok untuk mengatasi masalah tersebut. Media berbasis metode
Montessori sendiri memiliki karakteristik auto-education dan auto-correction
sehingga anak dapat belajar secara mandiri dengan mengetahui kesalahan dari
aktivitas yang dilakukannya melalui pengendali kesalahan. Selain itu media ini
diperkuat dengan ciri lain yaitu menarik dan bergradasi sehingga pembelajaran
anak dapat semakin menyenangkan. Dengan demikian anak memiliki pengalaman
belajar dan akan menumbuhkan ingatan yang kuat karena mereka sudah
mengetahui secara konkret bukan dari mendengarkan penjelasan guru saja.
Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini dilakukan untuk menjawab
permasalahan tentang kebutuhan penggunaan media pembelajaran dalam
pembelajaran di sekolah. Fokus penelitian ini adalah pengaruh penggunaan media
pembelajaran berbasis metode Montessori terhadap hasil belajar siswa dalam
materi rangka manusia pada mata pelajaran IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2.4 Hipotesis
Penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori materi rangka
manusia berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III akan membahas tentang jenis penelitian, desain penelitian, waktu,
tempat, subjek dan objek penelitian, variabel dan data penelitian, populasi dan
sampel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, teknik
pengujian instrumen dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis quasi experimental
tipe non equivalent control group design. Menurut Sugiyono (2015: 72) di dalam
penelitian eksperimen terdapat suatu perlakuan sehingga dapat diartikan bahwa
penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Sugiyono (2015: 77) menjelaskan bahwa quasi eksperimental design adalah
metode penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen. Disebut quasi exsperimental karena tidak
memungkingkan dilakukan penempatan kelompok mana yang mendapatkan
perlakuan dan kelompok mana yang merupakan pengendali secara random.
Perlakuan yang dikenakan berupa pembelajaran IPA menggunakan media
berbasis Montessori. Kelompok yang dikenai perlakuan disebut dengan kelompok
eksperimen sedangkan kelompok yang tidak dikenai perlakuan disebut kelompok
kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah non-equivalent group design. Penggunaan desain
ini dikarenakan subjek penelitian yang tidak sejenis yang dapat dilihat dari
perbedaan jumlah dan karakteristik siswa di setiap kelas. Pada desain penelitian
ini, kedua subjek diberikan pretest terlebih dahulu untuk mengukur kemampuan
awal. Kemudian hasil pretest kedua subjek tersebut menjadi pembanding
kemampuan awal. Langkah selanjutnya adalah pemberian perlakuan khusus yaitu
penggunaan media pembelajaran berbasis Montessori pada pembelajaran IPA
kepada kelompok eksperimen sedangkan pembelajaran kelompok kontrol
dilakukan seperti biasa tanpa penggunaan media berbasis Montessori. Guru yang
berperan dalam pembelajaran kedua kelompok ini hanya satu orang. Hal ini
dilakukan untuk menghindari perlakuan yang tidak sejalan dengan penelitian.
Sebagai langkah akhir, kedua kelompok diberi posttest untuk melihat ada atau
tidaknya pengaruh atas tindakan yang dilakukan pada kelas eksperimen. Desain
penelitian ini dapat diihat pada gambar 3.1
Gambar 3.1 : Desain Penelitian (Sugiyono,2015 : 79)
Keterangan :
O₁ = Hasil pretest kelompok eskperimen
O₂ = Hasil posttest kelompok eksperimen
X = Perlakuan
O₃ = Hasil pretest kelompok kontrol
O₄ = Hasil posttest kelompok kontrol
O₁ X O₂
----------------------
O₃ O₄
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Instrumen yang digunakan untuk pretest dan posttest adalah soal yang sama.
Huruf X melambangkan adanya perlakuan berupa penggunaan media
pembelajaran berbasis metode Montessori terhadap kelompok eksperimen.
Sedangkan huruf X tidak muncul pada kelompok kontrol karena tidak dilakukan
perlakuan.
3.3 Setting Penelitian
3.3.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 hari pada bulan oktober 2017. Untuk
menghindari terjadinya bias penelitian, perlakuan yang diberikan pada kelompok
kontrol dan eksperimen dilakukan secara beriringan. Waktu pengambilan data
disesuaikan dengan jadwal di sekolah. Jadwal pengambilan data dapat dilihat pada
tabel 3.1.
Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data
Kelompok
Hari, Tanggal Perte-
muan
Kegiatan Alokasi
Waktu
Eksperimen Senin, 9
Oktober 2017
1 Pengamatan kelas dan
pemberian pre-test
1 JP
Selasa, 10
Oktober 2017
2 Pengenalan alat dan pemberian
materi
2 JP
Rabu, 11
Oktober 2017
3 Siswa menggunakan alat peraga
secara mandiri untuk
mengerjakan soal mengenai
rangka kepala manusia dan
dilanjutkan dengan pemberian
post-test
3 JP
Kontrol Senin, 9
Oktober 2017
1 Pengamatan kelas dan
pemberian pre-test
1 JP
Rabu, 11
Oktober 2017
2 Pemberian materi rangka
kepala manusia dan dilanjutkan
dengan pemberian post-test
4JP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3.3.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Banyubiru 2 yang beralamat di dusun
Karanganyar keluruhan Banyubiru, kecamatan Dukun, kabupaten Magelang, Jawa
Tengah.
3.3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Banyubiru 2 yang
berjumlah 61 orang yang terdiri dari kelas A dan B. Kelas A merupakan
kelompok eksperimen dan kelas B adalah kelompok kontrol.
3.3.4 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengaruh penggunaan media pembelajaran
berbasis Montessori materi rangka manusia terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh
media dilihat dari hasil pretest dan posttest.
3.4 Variabel dan Data Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas (variabel
independen),Variabel terikat (variabel dependen), dan variabel kontrol. Menurut
Farhadi (dalam Sugiyono, 2015: 38) Variabel adalah atribut seseorang atau obyek
yang memiliki variasi. Atribut atau objek tersebutlah yang kemudian akan
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari agar mendapatkan informasi untuk
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015: 38). Dapat disimpulkan bahwa
variabel dalam penelitian adalah suatu atribut dari orang atau obyek yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori. Variabel bebas merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel terikat (Sugiyono, 2015: 39).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya
variabel bebas (Sugiyono, 2015: 39). Penelitian ini ingin melihat ada tidaknya
pengaruh yang ditimbulkan oleh media pembelajaran berbasis metode Montessori
terhadap hasil belajar mata pelajaran IPA.
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah guru, materi pelajaran dan jumlah
jam pelajaran. Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan sehingga
pengaruh variabel bebas teradap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar
yang tidak diteliti (Sugiyono, 2015: 41). Dalam penelitian ini semua variabel
kontrol dibuat sama. Guru yang mengajar di kedua kelas hanya 1 guru dan
merupakan orang yang sama. Materi pelajaran yang diajarkan adalah materi
rangka manusia. Jumlah jam pelajaran dibuat sama yaitu pretest 1 jam, pemberian
materi 2 jam, dan posttest 1 jam. Hal yang membedakan dalam penelitian ini
adalah adanya perlakuan menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori pada kelompok eksperimen sedangkan kelompok kontrol tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Banyubiru
Muntilan yang berjumlah 61 orang. Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2015: 80).
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA dan VB. Kelas VA sebagai
kelompok eksperimen dan kelas VB sebagai kelompok kontrol. Sampel adalah
bagian dari jumlah yang ada pada populasi (Sugiyono, 2015: 81). Teknik yang
digunakan untuk memilih sampel pada penelitian ini adalah probability sampling.
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel (Sugiyono, 2015: 81). Teknik pemgambilan data yang digunakan adalah
simple random sampling. Teknik random sampling ini dikatakan sederhana
karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada di dalam populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 82).
Penentuan kelas untuk kelompok kontrol dan eksperimen dilakukan secara acak
dengan cara mengundi.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan
nontes. Tes adalah sederet pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, atau bakat yang dimiliki oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
individu atau kelompok (Arikunto, 1986: 26). Teknik tes yang digunakan dalam
penelitian ini berupa pemberian tes prestasi untuk mengukur hasil belajar siswa.
Tes prestasi ini terdiri dari soal pretest dan posttest yang berupa soal isian singkat.
Soal pretest diberikan untuk mengetahui kondisi awal siswa sebelum diberikan
perlakuan. Sedangkan soal posttest diberikan setelah pemberian perlakuan untuk
melihat hasil yang ditimbulkan dari perlakuan tersebut. Perlakuan yang
dimaksudkan adalah pelaksanaan pembelajaran menggunakan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori. Kedua kelas yang digunakan
diundi terlebih dahulu untuk menentukan mana yang menjadi kelompok
eksperimen dan menjadi kelompok kontrol. Selanjutnya, kelompok eksperimen
akan mendapatkan perlakuan berupa pembelajaran menggunakan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori, sedangkan pembelajaran di
kelompok kontrol dilakukan seperti biasa tanpa menggunakan media
pembelajaran berbasis metode Montessori.
Selain menggunakan teknik tes, peneliti juga mengumpulkan data dengan
teknik nontes berupa wawancara dan observasi untuk melengkapi hasil penelitian.
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengajukan pertanyaaan kepada responden dan kemudian jawaban-jawaban dari
responden dicatat atau direkam (Hasan, 2002: 85). Sugiyono (2015: 138)
mengatakan ada 2 jenis wawancara yaitu wawancara terstruktur dan tidak
tersruktur. Wawancara terstruktur dilakukan dengan memberikan pertanyaan
sesuai dengan pedoman yang sudah dibuat berdasarkan kebutuhan penelitian.
Pertanyaan ini diajukan kepada responden dan dicatat jawabannya. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
wawancara tidak terstruktur, tidak menggunakan pedoman wawancara yang
sistematis untuk pengumpulan datanya. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
wawancara dengan kepala sekolah dan guru mengenai penggunaan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan pedoman
yang sudah dibuat.
Selain melakukan wawancara, peneliti juga melakukan observasi di kelas
untuk melihat langsung bagaimana kondisi kelas yang akan digunakan untuk
penelitian. Menurut (Arikunto, 1986: 24) observasi adalah suatu teknik yang
dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan
secara sistematis. Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan, observasi dibagi
menjadi dua, yaitu observasi terstruktur dan observasi tidak terstruktur. Observasi
terstruktur dilakukan dengan menggunakan pedoman pengamatan berdasarkan
kerangka kerja yang berisi faktor-faktor yang telah diatur kategorisasinya. Isi dan
keluasan materi observasi telah ditetapkan dan dibatasi dengan jelas dan tegas.
Sedangkan observasi tidak terstruktur dilakukan tanpa adanya pedoman
pengamatan yang mana kegiatan observer hanya dibatasi oleh tujuan observer itu
sendiri.
Apabila dilihat dari pelaksanaanya, observasi dapat dilakukan melalui tiga
cara, yaitu observasi langsung yang dilakukan terhadap objek yang diselidiki,
observasi tidak langsung yang dilakukan melalui perantara teknik maupun alat
tertentu, dan observasi partisipasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian
atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti. Dalam penelitian ini,
peneliti melakukan observasi terstruktur dengan lembar pedoman pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
yang telah disiapkan dan dilakukan secara langsung sebelum pelaksanaan
penelitian.
3.7 Instrumen Pengambilan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes prestasi berupa
41 butir soal yang terbagi ke dalam 21 soal pretest dan 20 soal posttest dengan 4
indikator. Data hasil pretest dan posttest ini digunakan untuk melihat hasil belajar
siswa dan pengaruh penggunaan media pembelajaran IPA berbasis Metode
Montessori.
Berikut adalah kisi-kisi soal tes yang digunakan dalam penelitian ini.
SK : 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya serta pemeliharaannya
KD : 1.1 Mendeskripsikan hubungan anatara struktur kerangka tubuh manusia
dengan fungsinya. Untuk lebih lanjut, kisi-kisi soal pretest dan posttest dapat
dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kisi-kisi soal pretest dan posttest
Kisi-kisi Soal Pretest
Indikator Nomor Aitem Jumlah
Menyebutkan bagian-bagian dari rangka kepala
manusia
6, 7, 8, 9, 10 5
Mengidentifkasi letak dari bagian-bagian rangka
kepala manusia
1, 2, 3, 4,5 5
Menjelaskan fungsi dari setiap bagian rangka kepala
manusia
11, 12, 13,
14, 15
5
Menjelaskan fungsi dari tulang penyusun rangka 16, 17, 18,
19, 20, 21
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Selain menggunakan instrument tes, peneliti juga menggunakan instrumen
nontes. Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini berupa rencana
pembelaksanaan pembelajaran, lembar wawancara dan lembar observasi. Rencana
pelaksanaan pembelajaran berisi gambaran umum kegiatan pembelajaran di kelas
ekperimen dan kelas kontrol. Perbedaan pada kegiatan pembelajaran dibedakan
dengan penggunaan media pembelajaran berbasis Montessori di kelas ekperimen
sedangkan pembelajaran di kelas kontrol dilakukan seperti biasa tanpa
menggunakan media pembelajaran berbasis Montessori. Pedoman wawancara dan
observasi dapat dilihat pada tabel 3.3 dan 3.4.
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara
Kisi-kisi Soal Post-test
Indikator Nomor Aitem Jumlah
Menyebutkan bagian-bagian dari rangka kepala
manusia
5, 6, 7, 8, 9,
10
6
Mengidentifkasi letak dari bagian-bagian rangka
kepala manusia
1, 2, 3, 4 4
Menjelaskan fungsi dari setiap bagian rangka kepala
manusia
11, 12, 13 3
Menjelaskan fungsi dari tulang penyusun rangka 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20
7
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa saja prestasi akademik yang sudah
dicapai SDN Banyubiru 2 ?
2 Apa saja prestasi non akademik yang sudah
dicapai SDN Banyubiru 2 ?
3 Bagaimana hasil belajar/UN untuk materi
IPA di SDN Banyubiru 2 ?
4 Apa saja media pembelajaran IPA yang ada
di SDN Banyubiru 2 ?
5 Bagaimana keadaan media tersebut apakah
terawat atau tidak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.4 Pedoman Observasi
3.8 Teknik Pengujian Instrumen
Bagian ini akan membahas teknik pengujian instrument yang meliputi uji
validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan
atau keabsahan suatu alat ukur (Arikunto, 1986: 58). Validitas menurut Azwar
(2008: 5) merupakan ketepatan instrumen dalam melakukan fungsinya. Suatu
instrumen dapat dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur
dengan tepat (Widiyoko, 2009: 128).
6 Darimana asal media IPA di SDN
Banyubiru 2 ? Apakah hibah atau buatan
sendiri?
7 Apakah guru saat mengajar IPA selalu
menggunakan media?
6 Bagaimana respon siswa ketika guru
mengajar menggunakan media?
7 Bagaimana pemahaman siswa ketika guru
mengajar IPA menggunakan media?
8 Bagaimana pemahaman siswa ketika guru
mengajar IPA tidak menggunakan media?
9 Apa latar belakang siswa SDN Banyubiru 2
secara umum?
No Yang Diamati Pilihan Jawaban
Ya Tidak
1. Guru menggunakan media pembelajaran untuk menjelaskan materi
pembelajaran.
2. Guru menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media.
3. Media tersedia di dalam kelas.
4. Menggunakan media secara efektif dan efisien.
5. Siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi.
6. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media.
7. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Azwar (2008: 45-51) menggolongkan tipe validitas dalam tiga kategori, yaitu
validitas isi, validitas konstruk dan validitas kriteria. Validitas isi dilakukan untuk
mengukur sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan isi objek
yang hendak diukur. Pada validitas isi, dilakukan analisis rasional lewat expert
judgement. Instrumen yang diuji menggunakan validitas isi dalam penelitian ini
berupa rencana pelaksanaan pembelajaran dan soal tes prestasi. Validitas isi
dilakukan oleh 2 orang expert judgement yaitu guru kelas yang menguasai bidang
IPA.
Pada validasi untuk rencana pelaksanaan pembelajaran, para ahli memberikan
skor pada lembar validasi dengan rentang 1 sampai 4. Bobot 1 berarti kurang
sekali, bobot 2 berarti kurang, bobot 3 berarti baik, dan bobot 4 berarti baik
sekali. Para ahli juga memberikan komentar secara tertulis pada kolom yang
sudah disediakan di lembar validasi. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan
keputusan adalah jika nilai setiap komponen > 3 dan mendapatkan komentar
postif maka tidak perlu dilakukan revisi. Jika terdapat nilai< 3 pada indikator
komponen, maka harus dilakukan revisi terhadap rencana pelaksanaan
pembelajaran. Angka 3 dipilih karena sudah masuk pada kriteria baik. Hasil uji
validitas isi dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Isi RPP
Indikator Komponen Validator 1 Validator 2
Skor
1 1 4 4
2 4 4
2 1 3 4
2 3 3
3 4 3
4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Indikator Komponen Validator 1 Validator 2
3 1 3 3
2 3 3
3 4 4
4 3 4
4 1 4 3
2 3 4
3 3 4
5 1 4 3
2 3 4
3 4 3
4 3 3
Jumlah Skor 58 60
Berdasarkan tabel di atas, nilai yang diperoleh dari ahli 1 dan 2 pada setiap
indikator komponen tidak ada yang < 3. Maka instrument ini dapat dikatakan
valid dan tidak perlu dilakukan revisi.
Validitas isi juga dilakukan untuk soal tes prestasi. Hasil dianalisis untuk
dicari rata-rata tiap komponen penilaiannya. Kriteria yang digunakan adalah bobot
1 berarti sangat tidak sesuai, bobot 2 berarti kurang sesuai, bobot 3 berarti cukup
sesuai, bobot 4 berarti sudah sesuai, dan bobot 5 berarti sangat sesuai dengan
indikator dan materi. Kriteria skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jika jumlah rata-rata setiap indikator > 80 maka instrumen dapat dikatakan valid
atau berarti setiap komponen indikator mendapatkan nilai > 4. Angka 4 dipilih
karena sudah bermakna baik. Berikut adalah hasil uji validitas instrument soal
yang dapat dilihat pada tabel 3.6 dan 3.7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Soal Pretest
Tabel Hasil Uji Validitas isi soal pretest
Validator Indikator Nomor Soal Rata-rata
Ahli/ Guru 1 1 18, 19, 20, 21, 22, 25 90
2 2, 3, 16 100
3 1,4, 5, 8, 15, 17, 23, 24 89
4 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 88
5 14 90
Ahli/ Guru 2 1 18, 19, 20, 21, 22, 25 90
2 2, 3, 16 87
3 1,4,5, 8, 15, 17, 23, 24 93
4 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 93
5 14 100
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Soal Posttest
Berdasarkan data pada tabel di atas, rerata yang diperoleh dari ahli 1 dan 2
menunjukkan angka >80 pada setiap komponen indikator. Maka dapat dikatakan
bahwa instrumen soal ini valid dan tidak perlu dilakukan revisi. Selanjutnya
adalah uji validitas konstruk. Validitas konstruk digunakan untuk mengetahui
sejauh mana tes dapat mengungkap suatu tujuan instruksional. Tujuan
Tabel Hasil Uji Validitas isi soal post-test
Validator Indikator Nomor Soal Rata-rata
Ahli/ Guru 1 1 18, 19, 20, 21, 22, 25 97
2 2, 3, 16 100
3 2, 3, 16, 5, 6, 8, 15, 17,
22, 23
97
4 4, 7, 9, 10, 11, 12, 13 90
5 14 80
Ahli/ Guru 2 1 18, 19, 20, 21, 22, 25 83
2 2, 3, 16 100
3 2, 3, 16, 5, 6, 8, 15, 17,
22, 23
93
4 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 90
5 14 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
instruksional yang dimaksud berupa indikator yang ingin dicapai dari tes prestasi
mengenai materi rangka manusia.
Instrumen soal tes prestasi terdiri dari 50 butir soal yang mengandung 4
indikator mengenai materi rangka manusia. Masing-masing 25 soal untuk pretest
dan post-test. Instrumen Soal ini diujicobakan pada siswa kelas VI SDN Deresan
yang terletak di kabupaten Sleman. Alasan dipilihnya SDN Deresan untuk uji
coba instrumen didasari oleh kesamaan karakteristik dengan SDN Banyubiru 2.
Kedua sekolah ini sama-sama terletak di daerah kabupaten, kurikukum yang
digunakan kedua sekolah ini adalah kurikulum KTSP, dan latar belakang siswa
masuk kedalam golongan menengah kebawah. Subjek yang dipakai untuk uji
validasi ini adalah siswa kelas VI SDN Deresan sebanyak 30 orang.
Untuk mempermudah penghitungan, peneliti menggunakan progam komputer
SPSS 16. Kriteria yang digunakan untuk menentukan valid tidaknya suatu aitem
adalah jika harga r hitung > r tabel (Sugiyono, 2015: 128). Nilai r produk momen
untuk taraf signifikansi 5% dengan jumlah N = 30 adalah 0, 361. Maka, jika r
hitung > 0,361 soal tersebut dinyatakan valid. Namun jika r hitung < 0,361 soal
tersebut dinyatakan tidak valid. Berikut adalah hasil uji validitas soal pretest dan
post-test yang dapat dilihat pada tabel 3.8 dan 3.9.
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Pretest
Tabel Uji Validitas Pretest Nomor
Soal
r hitung
SPSS
r table Validasi 0,005
1 0,520 0,361 Valid
2 0,372 0,361 Valid
3 0,372 0,361 Valid
4 0,558 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
5 0,698 0,361 Valid
6 0,358 0,361 Tidak valid
7 0,553 0,361 Valid
8 0,401 0,361 Valid
9 0,659 0,361 Valid
10 0,299 0,361 Tidak valid
11 0,452 0,361 Valid
12 0,529 0,361 Valid
13 0,631 0,361 Valid
14 0,386 0,361 Valid
15 0,335 0,361 Tidak valid
16 0,580 0,361 Valid
17 0,472 0,361 Valid
18 0,474 0,361 Valid
19 -111 0,361 Tidak valid
20 0,607 0,361 Valid
21 0,628 0,361 Valid
22 0,448 0,361 Valid
23 0,583 0,361 Valid
24 0,583 0,361 Valid
25 0,395 0,361 Valid
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Soal Post-test
Tabel Uji Validitas Post-test
Nomor
Soal
r hitung SPSS r table Validasi 0,005
1 0,471 0,361 Valid
2 0,094 0,361 Tidak valid
3 0,485 0,361 Valid
4 0,595 0,361 Valid
5 0,586 0,361 Valid
6 0,375 0,361 Valid
7 0,290 0,361 Tidak Valid
8 0,529 0,361 Valid
9 0,646 0,361 Valid
10 0,368 0,361 Valid
11 0,422 0,361 Valid
12 0,441 0,361 Valid
13 0,482 0,361 Valid
14 0,176 0,361 Tidak Valid
15 -0,076 0,361 Tidak valid
16 0,623 0,361 Valid
17 0,360 0,361 Tidak Valid
18 0,489 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
19 0,391 0,361 Valid
20 0,470 0,361 Valid
21 0,598 0,361 Valid
22 0,470 0,361 Valid
23 0,636 0,361 Valid
24 0,494 0,361 Valid
25 0,547 0,361 Valid
Berdasarkan tabel di atas, terdapat 21 aitem soal pretest yang valid dan 20
aitem soal valid untuk posttest. Soal yang sudah valid adalah soal yang diujikan di
dalam penelitian.
Tipe validitas yang terakhir adalah validitas berdasar kriteria. Validtas kriteria
ini menghendaki tersedianya kriteria eksternal yang dapat dijadikan dasar
pengujian skor tes. Kriteria yang dimaksud adalah variabel prilaku yang akan
diprediksikan oleh skor tes atau suatu ukuran lain yang relevan. Namun, dalam
penelitian ini peneliti tidak menggunakan tipe validitas ini karena tidak ada faktor
eksternal yang ingin diukur selain hasil belajar siswa.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Azwar (2008 : 4) reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya . Setiap alat ukur harus memiliki kemampuan untuk
memberikan hasil pengukuran yang relatif konsisten dari waktu ke waktu. Maka
suatu instrumen dapat dikatakan memiliki tingkat reliabilitas yang memadai jika
aspek yang diukur beberapa kali hasilnya relatif sama.
Dalam menentukan reliabilitas aitem yang diambil hanya aitem yang valid
saja. Dalam penelitian ini jumlah soal yang valid adalah 21 untuk pretest dan 20
untuk posttest. Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Alpha Cronbach dengan menggunakan progam komputer SPSS 16. Sebuah soal
dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60 (Ghozali,
2006: 42). Berikut adalah hasil uji reliabilitas soal pretest dan posttest dapat
dilihat pada tabel 3.10.
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas
3.9 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan penelitian sudah
tercapai, yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran
berbasis metode Montessori terhadap hasil belajar siswa kelas V. Analisis data ini
dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 16 dengan tingkat
kepercayaan 95%. Data yang diperoleh dari pengujian adalah sebagai berikut:
3.9.1 Uji Pengaruh Perlakuan
3.9.1.1 Uji Normalitas Distribusi Data
Menurut Sunjoyo (2013: 59) uji normalitas dilakukan untuk melihat nilai
residual terdistribusi normal atau tidak. Data yang yang diperoleh dari hasil uji
normalitas inilah yang akan menentukan jenis statistik yang akan digunakan untuk
menganalisis data lainnya. Uji normalitas data dilakukan dengan uji statistik
Kolmogorov-Smirnov. Untuk menguji normalitas distribusi populasi diajukan
hipotesis sebagai berikut :
Aspek Sig.(2-tailed) Kategori
Pretest 0,986 Reliabel
Posttest 0,852 Reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
H0 :Data berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 :Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Kriteria pengambilan keputusan adalah jika harga sig.(2-tailed) > 0,05
maka H1 diterima atau dengan kata lain data terdistribusi normal. Namun, jika
harga sig(2-tailed) < 0,05 maka H1 ditolak atau dengan kata lain data dinyatakan
berdistribusi tidak normal (Sarwono, 2010: 25).
3.9.1.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan dengan melakukan uji
perbandingan skor pretest dari kelompok eksperimen dan kontrol. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki oleh setiap kelas
sehingga memungkinkan untuk melakukan perbadingan terhadap keduanya.
Jika pada pengujian normalitas data terdistribusi normal, maka teknik
analisis yang digunakan adalah Independent samples t-tes. Namum, apabila data
terdistribusi tidak normal, maka teknik analisis yang digunakan menggunakan
Mann-Whitney U-test karena teknik analisis ini tidak memerlukan syarat data
harus terdistribusi normal. Hipotesis yang diajukan untuk pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut:
H0: Data berasal dari populasi bervarian homogen
H1: Data berasal dari populasi tidak bervarian homogen
Kriteria pengambilan keputusannya adalah jika nilai sig.(2-tailed)> 0,05
maka H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
keduanya memiliki kemampuan awal yang sama. Namun, jika nilai sig(2-
tailed)<0,05 maka H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara
pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain keduanya
memiliki kemampuan awal yang berbeda (Priyatno, 2012 : 137-141).
3.9.2 Analisis Lebih Lanjut
3.9.2.1 Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest
Uji selisih skor pretest dan posttest ini dilakukan untuk mengetahui apakah
penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori berpengaruh
terhadap hasil belajar IPA. Rumus yang digunakan adalah dengan mengurangkan
rerata skor posttest dan rerata skor pretest kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol. Jika data terdistribusi normal, maka digunakan teknik analisis
Independent samples t-test. Tapi jika data terdistribusi tidak normal, teknik
analisis yang digunakan adalah Mann-Whitney test. Hipotesis yang digunakan
untuk pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
H0: Tidak ada perbedaan selisih pretest dan posttest pada kelompok eksperimen
dan kontrol
H1: Terdapat perbedaan selisih pretest dan posttest pada kelompok eksperimen
dan kontrol
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah jika harga
sig.(2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan yang
signifikan antara selisih skor pretes-posttest pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol atau dapat dikatakan penggunaan media pembelajaran IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
berbasis metode Montessori tidak berpengaruh pada hasil belajar siswa.
Sebaliknya, jika harga sig.(2-tailed) < 0,05 maka H1 diterima, artinya ada
perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest-posttest pada kelompok
eksperimen dan kontrol atau dapat dikatakan penggunaan media pembelajaran
IPA berbasis metode Montessori berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
(Priyatno, 2012: 137-141).
3.9.2.2 Uji Peningkatan Skor Pretest dan Posttest
Uji peningkatan skor pretest ke post-test dilakukan untuk mengetahui
apakah terjadi peningkatan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest. Uji
peningkatan ini dilakukan pada kedua kelompok eksperimen dan kontrol. Jika
data terdistribusi normal maka digunakan teknik analisis Paired samples t-test.
Jika data terdistribusi tidak normal digunakan teknik analisis Wilcoxon signed
rank test. Hipotesis yang diajukan untuk pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut:
H0: Tidak ada peningkatan skor pretest ke posttest
Ha: Terdapat peningkatan skor pretest ke posttest
Kriteria yang digunakan menurut Priyatno (2012: 141-145) adalah jika
harga sig.(2-tailed) > 0,05 maka Ha ditolak,artinya tidak ada perbedaan yang
signifikan antara skor pretes dan posttest pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol atau dapat dikatakan tidak terdapat peningkatan skor yang
signifikan antara skor pretest dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Sebaliknya, jika harga sig.(2-tailed) < 0,05 maka Ha diterima, artinya ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
r =√𝑡²
𝑡2+𝑑𝑓
perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke post-test pada kelompok
eksperimen dan kontrol atau dapat dikatakan terdapat peningkatan skor yang
signifikan dari skor pretest ke post-test. Untuk mengetahui presentase peningkatan
skor pretest ke posttest digunakan rumus sebagai berikut :
Peningkatan = (𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡)
𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 X 100%
3.9.2.3 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size)
Uji besar pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh
penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori terhadap hasil
belajar IPA siswa. Menurut Field (2008: 56-57) uji pengaruh perlakuan adalah
suatu ukuran objektif dan terstandarisasi untuk megetahui besarnya efek yang
dihasilkan.
Uji besar pengaruh perlakuan dilakukan dengan menggunakan koefisien
korelasi dari pearson dengan kriteria r = 0,10 atau setara dengan 1% pengaruh
yang diakibatkan oleh pengaruh variabel independen atau dapat dikatakan efek
kecil, r = 0,30 yang setara dengan 9% atau dapat dikatakan efek sedang, dan r =
50 yang setara dengan 25% atau dapat dikatakan efek besar. Jika data
terdistribusi normal, cara untuk mengetahui koefisien korelasi adalah dengan
menggunakan rumus sebagi berikut ( Field, 2009: 332).
Gambar 3.2 Rumus Besar efek (effect size) untuk data normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Keterangan:
r = Besarnya efek yang menggunakan koefisien korelasi pearson
t = Harga uji t
df = Derajad kebebasan
Jika data terdistribusi tidak normal maka digunakan rumus sebagai berikut
(Field, 2009: 550).
r = 𝑍
√𝑁
Gambar 3.3 Rumus efek (effect size) untuk data tidak normal
Keterangan:
r = Besarnya efek yang menggunakan korelasi pearson
Z = Harga konversi standar deviasi (dari uji statistic Wilcoxon)
N = Jumlah total observasi (2 x jumlah siswa)
3.9.2.4 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan
Untuk mengetahui sensitivitas perbedaan perlakuan dari penelitian
eksperimental, dianjurkan untuk melakukan post-test II sesudah post-test I
(Krathwohl, 2004: 546). Hal ini bertujuan untuk mengetahui retensi pengaruh
perlakuan. Posttest II dilakukan satu bulan setelah dilakukannya posttest I.
Pemberian posttest II ini berlaku untuk kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol untuk melihat apakah pengaruh yang ditimbulkan post-test II masih sekuat
post-test I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Sebelum diuji, data hasil post-test II diuji normalitasnya terlebih dahulu.
Apabila data terdistribusi normal, digunakan statistik parametrik dengan teknik
analisis Paired samples t-test. Jika data terdistribusi tidak normal, digunakan
statistik non-parametrik dengan teknik analisis Wilcoxon signed ranks test.
Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keptususan adalah jika harga sig.(2-
tailed) > 0,05 diartikan tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor post-test I
dan post-test II pada kelompok eksperimen dan kontrol. Jika harga sig.(2-tailed) <
0,05 berarti ada perbedaan yang signifikan antara skor post-test I dan post-test II
pada kelompok eksperimen atau dengan kata lain terjadi penurunan/peningkatan
skor yang signifikan dari post-test I ke post-test II.
Untuk mengetahui presentase peningkatan skor posttest I ke post-test II
digunakan rumus sebagai berikut:
Peningkatan = = (𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡2−𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡1)
𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡1 X 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan dipaparkan hasil analisis statistik. Analisis statistik pada
penelitian ini menggunakan program komputer IBM SPSS Statistic 16 dengan
tingkat kepercayaan 95%.Penelitian ini membahas pengaruh penggunaan media
pembelajaran berbasis metode Montessori terhadap hasil belajar IPA siswa kelas
V. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran
IPA berbasis metode Montessori sedangkan variabel terikatnya adalah hasil
belajar siswa.
4.1.1 Uji Pengaruh Perlakuan
4.1.1.1 Uji Normalitas
Dalam pengujian normalitas, data diperoleh dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji ini selanjutnya menentukan jenis statistik yang
digunakan. Pengambilan keputusan untuk uji normalitas ini didasarkan pada
kriteria yaitu jika sig. (2-tailed) > 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal
(Sarwono, 2010: 25). Berdasarkan kriteria di atas hasil uji normalitas yang
diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas
Tabel Uji Normalitas
No. Aspek Signifikan (2-
tailed)
Keterangan
1 Pre-test kelompok
eksperimen
0,04 Tidak Normal
2 Pre-test kelompok kontrol 0,09 Normal
3 Post-test kelompok
eksperimen
0,005 Tidak Normal
4 Post-test kelompok kontrol 0,058 Normal
5 Post-test 2 kelompok
eksperimen
0,012 Tidak Normal
6 Post-test 2 kelompok
control
0,038 Tidak Normal
7 Selisih pre-test dan post-
test kelompok eksperimen
0,001 Tidak Normal
8 Selisih pre-test dan post-
test kelompok kontrol
0,000 Tidak Normal
Berdasarkan data di atas diperoleh hasil uji normalitas pretest dan posttest
kelompok kontrol diatas 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. Sedangkan
untuk data lainnya di bawah 0,05 yang berarti data berdistribusi tidak normal.
Oleh karena itu, uji statistik selanjutnya menggunakan uji statistik non parametrik
karena uji statistik ini tidak mensyaratkan data harus berdistribusi normal.
4.1.1.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
sampel yang digunakan dalam penelitian memiliki kemapuan awal yang sama.
Sebelumnya, kedua kelas diberikan soal pretest. Kemudian data pre-test kedua
kelas diuji dengan menggunakan statistik non-parametrik Mann-whitney test.
Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai signifikansi < 0,05 maka
dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
sama. Sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka dikatakan bahwa varian dari
dua data atau lebih kelompok populasi data adalah sama. Berikut adalah tabel
hasil uji perbandingan skor pretest kemampuan awal.
Tabel 4.2 Hasil Uji Kemampuan Awal
Hasil Pretest Sig.(2 tailed) Keterangan
Kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol
0,250 Tidak berbeda
Berdasarkan analisis uji skor pretest, nilai signifikansi sebesar 0,250 atau >
0,05. Maka dapat dikatakan tidak ada perbedaan antara hasil pretest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol sehingga kedua kelompok memiliki
kemampuan awal yang sama dan dapat dibandingkan.
4.1.2 Analisis Lebih Lanjut
4.1.2.1 Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest
Uji selisih skor pretest dan posttest dilakukan untuk mengetahui apakah
penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Uji selsish skor pretest dan posttest I pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan menggunakan uji statistic
non-parametrik yaitu Man-Whitney test. Kriteria yang digunakan untuk menarik
kesimpulan adalah jika harga sig.(2-tailed) > 0,05 maka tidak ada perbedaan yang
signifikan antara selisih skor pretes-posttest pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol atau dapat dikatakan penggunaan media pembelajaran IPA
berbasis metode Montessori tidak berpengaruh pada hasil belajar siswa.
Sebaliknya, jika harga sig.(2-tailed) < 0,05 maka terdapat perbedaan yang
signifikan antara selisih skor pretest dan post-test pada kelompok eksperimen dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
kontrol atau dapat dikatakan penggunaan media pembelajaran IPA berbasis
metode Montessori berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Priyatno, 2012: 137-
141). Berikut adalah tabel hasil uji selisih skor pretest dan posttest dapat dilihat
pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Uji Selisih Skor Pretest dan Post-test
Berdasarkan analisis uji selisih skor diperoleh nilai sig.(2-tailed) 0,003
(atau< 0,05). Maka dapat dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara
selisih skor pretest-posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Berikut adalah perbandingan selisih skor pretest ke posttest I pada kelompok
eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada grafik 4.1.
Grafik 4.1 Perbandingan Kelompok Eksperimen dan Kontrol
55.26
46.86
42
44
46
48
50
52
54
56
eksperimen kontrol
Selisih skor
Nilai
Hasil Uji Selisih Sig.(2-tailed) Keterangan
Selisih skor evaluasi kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
0,003 Berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Grafik 4.1 menunjukkan perbandingan selisih skor pretest-posttest kelas
ekperimen dan kelas kontrol yang didapatkan dari rerata nilai posttest dikurangi
rerata nilai pretest. Selisih skor pretest-posttest kelas eksperimen sebesar 55.26
dan selisih skor pretest-posttest kelas kontrol sebesar 46.86 yang berarti kelompok
eksperimen memiliki selisih skor yang lebih besar dari kelompok kontrol.
4.1.2.2 Uji Peningkatan Skor Pretest ke Post-test
Uji peningkatan skor pretest dan post-test I kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dilakukan dengan menggunakan uji statistik non parametrik
dengan teknik analisis Wilcoxon. Kriteria yang digunakan menurut Priyatno
(2012: 141-145) adalah jika harga sig.(2-tailed) > 0,05 tidak ada perbedaan yang
signifikan antara skor pretes dan post-test pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol atau dapat dikatakan tidak terdapat peingkatan skor yang
signifikan antara skor pretest dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Sebaliknya, jika harga sig.(2-tailed) < 0,05 maka terdapat perbedaan
yang signifikan antara skor pretest ke post-test pada kelompok eksperimen dan
kontrol atau dapat dikatakan terdapat peningkatan skor yang signifikan dari skor
pretest ke post-test. Berikut adalah grafik peningkatan skor pretest ke post-test I
kelompok eksperimen dan kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Grafik 4.2 Grafik Peningkatan Skor pretest dan post-test
Grafik 4.2 menunjukkan peningkatan skor pretest-posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen mengalami peningkatan skor dari
23,13 menjadi 78.39. Sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan skor dari
26,8 menjadi 72.67. Dari grafik ini dapat dilihat bahwa kelompok eksperimen
mengalami peningkatan nilai lebih besar dari kelompok kontrol.
Berikut adalah tabel hasil uji perbandingan skor pretest ke post-test1 dapat dilihat
pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Perbandingan skor pretest ke posttest I
No
Kelompok
Rerata
Sig.(2-tailed)
Keterangan pretest Post-test I
1. Eksperimen 23, 13 78,39 0,000 Berbeda
2. Kontrol 26,8 72,67 0,000 Berbeda
Hasil uji perbandingan skor pretest ke post-test I pada kelompok
eksperimen diperoleh harga sig.(2-tailed) sebesar 0,000 (atau < 0,05) sehingga
dapat diartikan ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan post-test
23.13
78.39
26.8
72.67
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Pretest Posttest 1
Peningkatan skor
Eksperimen Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pada kelompok eksperimen berupa peningkatan skor yang signifikan dari pretest
ke post-test.
Hasil uji perbandingan skor pretest ke post-test I pada kelompok kontrol
diperoleh harga sig.(2-tailed) sebesar 0,000 (atau < 0,05) sehingga dapat diartikan
ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan post-test pada kelompok
kontrol berupa peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke post-test.
4.1.2.3 Uji Besar Pengaruh (effect size)
Untuk mengetahui besar pengaruh perlakuan (effect size) digunakan
koefisien korelasi dari Pearson menurut (Field, 2009: 179) dengan kriteria = 0,10
(efek kecil) atau setara dengan 1% pengaruh yang diakibatkan oleh pengaruh
variabel independen, r = 0,30 (efek menengah) yang setara dengan 9%, dan r =
0,50 (efek besar) yang setara dengan 25 %. Karena data terdistribusi tidak normal
maka digunakan rumus seperti berikut (Field, 2009: 550). Rumus yang digunakan
dapat dilihat pada gambar 4.1.
r = 𝑍
√𝑁
Gambar 4.1 Rumus effect size untuk data terdistribusi tidak normal
Keterangan:
r = Besarnya efek yang menggunakan kprelasi pearson
Z = Harga konversi standar deviasi ( ari uji statistic Wilcoxon)
N = Jumlah total observasi (2 x jumlah siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berikut adalah tabel hasil uji besar pengaruh perlakuan terhadap hasil
belajar siswa.
Tabel 4.5 Uji Besar Pengaruh
Kelompok Z N r r² % Keterangan
Eksperimen -4.865 62 0,6178 0,3816 38,16 Efek Besar
Kontrol -4.786 60 0,6179 0,3818 38,18 Efek Besar
Selanjutnya dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar di kelompok eksperimen dan kontrol. Peningkatan hasil
belajar di kelas eksperimen sebesar 38,16% dari r = 0,6178 dengan koefisien
korelasi yaitu efek besar. Peningkatan hasil belajar di kelas kontrol sebesar
38,18% dari r = 0,6179 dengan koefisien korelasi. Dari data tersebut, dapat
dikatalan bahwa media pembelajaran berbasis metode Montessori memiliki
pengaruh yang besar terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V.
4.1.2.4 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan
Setelah satu bulan dilakukan post-test 1 dilakukan post-test II pada
kelompok eksperimen dan kontrol untuk melihat seberapa retensi pengaruh
perlakuan pada post-test II apakah masih sekuat pre-test I atau tidak (Karthwohl,
2004: 546). Uji statistik yang digunakan adalah statistik non parametik dengan
teknik analisis Wilcoxon. Berikut adalah grafik retensi pengaruh perlakuan pada
kelompok eksperimen dan kontrol. Berikut adalah hasil uji retensi skor post-test I
ke post-test II dapat dilihat pada tabe 4.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.6 Hasil uji retensi skor post-test I ke post-test II.
No Kelompok Rerata Sig.(2-tailed) Keterangan
Post-test I Post-test II
1. Eksperimen 78,39 63,87 0,000 Berbeda
2. Kontrol 72,67 62 0,000 Berbeda
Hasil uji perbandingan skor post-test I ke post-test II di atas menunjukkan
bahwa harga sig.(2-tailed) kelompok eksperimen sebesar 0,000 ( atau < 0,005)
maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara skor post-test
I ke post-test II. Dengan kata lain terjadi penurunan skor yang signifikan dari skor
post-test I ke post-test II.
Hasil uji perbandingan skor post-test I ke post-test II di atas menunjukkan
bahwa harga sig.(2-tailed) kelompok kontrol juga sebesar 0,000 ( atau < 0,005)
maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara skor post-test
I ke post-test II kelompok kontrol. Dengan kata lain terjadi penurunan skor yang
signifikan dari skor post-test I ke post-test II. Berikut adalah grafik skor rata-rata
posttest 1 ke posttest II dapat dilihat pada grafik 4.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Grafik 4.3 Perbandingan Skor pretest- posttest I-posttest II
Grafik 4.3 menunjukkan perbandingan skor pretest-posttest1-posttest2.
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa kelas eksperimen mendapatkan nilai
rerata pretest sebesar 23,13 kemudian pada nilai posttest 1 meningkat menjadi
78,39 dan mengalami penurunan pada posttest II menjadi 63.87. Selanjutnya
untuk kelas kontrol diperoleh nilai rerata pretest sebesar 26,8 kemudian
meningkat menjadi 72,67 dan mengalami penuruan pada rerata nilai posttest II
yaitu sebesar 62.
23.13
78.39
63.87
26.8
72.67
62
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Pretest Posttest 1 Posttest 2
Perbandingan skor kelas eksperimen dan kontrol
Eksperimen Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
4.2 Pembahasan
4.2.2 Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Metode
Montessori Materi Rangka Manusia Terhadap Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas V
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang ditimbulkan
dari penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas V. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji selisih skor pretest-
posttest I yang ditunjukkan dengan sig.(2-tailed) sebesar 0,003 yang berarti
terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest-posttest I kelas
eksperimen dan kontrol. Selisih skor pretest-posttest I kelas eksperimen sebesar
55,26 dan kelas kontrol sebesar 46,86. Dari skor tersebut terlihat bahwa selisih
skor kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Selanjutnya, hasil uji
peningkatan skor pretest-posttest I menunjukkan hasil sig.(2-tailed) sebesar 0,000
untuk kelas eksperimen maupun kontrol yang berarti terdapat perbedaan pada skor
pretest-posttest I. Perbedaan ini berupa peningkatan skor dimana nilai pretest I
kelas eksperimen sebesar 23,13 kemudian meningkat menjadi 78,39 begitu juga
kelas kontrol yang mengalami peningkatan dari 26,8 pada skor pretest menjadi
72,67 pada skor posttest I. Dari nilai tersebut, dapat dilihat bahwa kelas
eksperimen mengalami peningkatan skor yang lebih tinggi dari kelas kontrol.
Pengaruh penggunaan media berbasis metode Montessori terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas V juga ditunjukkan oleh hasil uji besar pengaruh yang
ditandai dengan peningkatan hasil belajar sebesar 38,16% dari r= 0,6178 dengan
koefisien korelasi yaitu efek besar. Hal ini menandakan bahwa media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
pembelajaran berbasis metode Montessori memiliki pengaruh yang besar terhadap
hasil belajar IPA siswa kelas V. Namun, hasil uji retensi menunjukkan penurunan
skor dari posttest I ke posttest II. Untuk kelas ekperimen, penurunan skor 78,39
menjadi 63,87 dan kelas kontrol menurun dari 72,67 menjadi 62 . Penurunan skor
ini dipengaruhi oleh faktor internal berupa faktor fisiologis siswa menurut Munadi
(2008: 24) dimana siswa sedang berada pada kondisi yang kurang prima karena
pemberian posttest II dilakukan setelah upacara. Kondisi siswa yang masih lelah
mempengaruhi konsentrasi siswa dalam mengerjakan posttest II sehingga terjadi
penurunan skor.
Pengaruh besar dari media ini didapatkan karena media pembelajaran
berbasis metode Montessori dapat memberikan pengalaman belajar yang konkret
bagi siswa. Hal ini sesuai dengan kebutuhan anak pada usia sekolah dasar yang
sedang berada pada tahap perkembangan kognitif operasional konkret, dimana
pada tahap ini anak masih menggunakan logika berpikir pada benda-benda yang
konkret sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan sebuah alat yang
dapat memvisualisasikan sesuatu yang abstrak atau tidak dapat dilihat secara
langsung oleh siswa, menjadi sesuatu yang konkret atau nyata. Hal ini sejalan
dengan fungsi dari media pembelajaran menurut Arsyad (2014:29) bahwa media
pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar yang konkret atau nyata bagi
siswa.
Media pembelajaran ini memvisualkan bentuk dari rangka manusia dalam
bentuk alat peraga sehingga terlihat sama seperti bentuk aslinya dan dapat
digunakan oleh siswa dalam pembelajaran di kelas. Hal ini menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
media pembelajaran berbasis metode Montessori materi rangka manusia yang
dibuat oleh Nugrahanto (2017) merupakan media pembelajaran yang baik karena
telah memenuhi tiga ciri media pembelajaran menurut Gerlach & Ely (dalam
Arsyad, 2014: 12-14) yaitu ciri fiksatif, ciri manipulatif, dan ciri distributif. Ciri
fikasatif merupakan kemampuan media dalam memvisualisasikan suatu objek.
Selanjutnya ciri manipulatif adalah kemampuan media untuk menirukan objek
sehingga mirip dengan bentuk aslinya namun dengan bahan yang berbeda. Ciri
yang terakhir yaitu ciri distributif yang menunjukkan bahwa media dapat
digunakan secara berulang di satu kelas bahkan lebih.
Besarnya pengaruh pada kelas ini juga disebabkan oleh karakteristik dari
media pembelajaran berbasis metode Montessori yang sangat membantu siswa
dalam pembelajaran. Media ini memiliki gradasi pada pewarnaannya sehingga
memudahkan siswa untuk mengingat bagian-bagiannya yang dalam penelitian ini
adalah bagian rangka manusia. Tidak hanya itu, media berbasis metode
Montessori juga dibuat bergradasi dalam segi bentuk dan tekstur sehingga dapat
disentuh oleh siswa. Montessori meyakini bahwa panca indra merupakan sarana
masuknya pengetahuan ke dalam otak manusia. Oleh karena itu, di setiap media
pembelajaran berbasis metode Montessori selalu dibuat alat yang dapat membuat
siswa menggunakan seluruh panca indranya. Hal ini sejalan dengan pendapat
Gutek (2015: 233) dalam sebuah metode pendidikan yang bersifat eksperimental,
pendidikan dengan melibatkan indra memiliki peran yang besar dalam
pembelajaran siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Media pembelajaran ini juga memiliki pengendali kesalahan sehingga siswa
akan mencoba terus menerus sampai mendapatkan jawaban yang tepat. Tidak
hanya itu, media pembelajaran ini juga dapat digunakan secara mandiri oleh siswa
sehingga mereka dapat terlibat aktif dalam pembelajaran dan memperoleh
pengalaman belajar yang bermakna. Hal ini selaras dengan teori Jalinus (2016: 2)
yang mengatakan bahwa media yang tepat sesuai dengan tujuan akan mampu
meningkatkan pengalaman siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB V
KESIMPULAN
Pada bab ini akan membahas kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.
5.1 Kesimpulan
Penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN Banyubiru 2. Hal ini dapat
dilihat dari hasil uji peningkatan skor pretest-posttest kelompok eksperimen yang
mengalami peningkatan. Berdasarkan analisis uji statistik terhadap peningkatan
skor pretest–posttest menunjukkan nilai sig.(2-tailed) 0,003 (atau < 0,5) sehingga
dapat dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan anatara nilai pretest-posttet.
Peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik dimana rata-rata skor pretest
kelompok eksperimen awalnya hanya 23.13. Setelah dilakukan pembelajaran
menggunakan media pembelajaran berbasis metode Montessori, rerata skor untuk
soal posttest meningkat menjadi 78.39 Hal ini diikuti hasil analisis uji pengaruh
di kelas eksperimen sebesar 38,16% dari r = 0,6178 yang berarti koefisien
korelasi memberikan efek yang besar atau dengan kata lain media pembelajaran
berbasis metode Montessori memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
5.2 Keterbatasan Penelitian
5.2.1 Peneliti hanya meggunakan 2 media pembelajaran sehingga tidak semua
siswa dapat mencobakan media secara mandiri dengan optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
5.2.2 Waktu penelitian hanya dilakukan selama 3 hari sehingga pemberian
materi dan penggunaan media tidak dapat dilakukan dengan optimal
5.3 Saran
5.3.1 Media yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan jumlah siswa
sehingga dapat digunakan oleh siswa secara mandiri dan optimal
5.3.2 Jadwal penelitian lebih dioptimalkan agar pemberian materi
menggunakan media pembelajaran dapat dilakukan lebih sistematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1986). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta:
Bina Aksara.
Arsyad, Azhar. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Ali, M. (2009). PendidikanUntuk Pembangunan Nasional. Jakarta: PT Imperial
Bhakti Utama.
Azwar. (2008). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Bernadeta. (2015). Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Atas Penggunaan Alat
Peraga Matematika Berbasis Metode Montessori Pada Siswa Kelas V sd
Kanisius Sengkan. Diakses dari :https:// repository. usd. ac.
id/926/2/111340236_full. pdf pada tanggal 22 maret 2017 pukul 23: 14.
Darmojo, Hendro. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Field, A.P. (2009). Discovering Statistic Using SPSS. London: SAGE.
Gutek, G.L. (2015). Metode Montessori. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hasan, Iqbal. (2002). Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Hergenhahn, B. R dan Matthew, H. (2008). Theories Of Learning. Jakarta:
Kencana.
Iskandar, M. Srini. (1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Jalinus, N dan Ambiyar. (2016). Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Krathwohl, D. R. (2004). Methods Of Educational and Social Science Research
an Integrated Approach. Illinois: Waveland Press.
Kustandi, Cecep dan Bambang, Sutjipto. (2011). Media Pembelajaran Manual
dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.
Liliard, P. P. (1997). Montessori in the Classroom. New York: Shocken Books.
Montessori, M. (2002). The Montessori Method. New York: Frederick A. Stokes
Company.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.
Nugrahanto, A. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran IPA SD Materi
Rangka Manusia Berbasis Metode MontessorI. Diakses dari
:https://repository. usd. ac. id/9388/2/131134097_full. pdf pada tanggal 25
maret 2017 pukul 21:49.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Sadiman, Arief.S., Rahardjo. R., Haryono, Anung. (1990) Media Pendidikan.
Jakarta: CV Rajawali.
Sadiman, Arief. S., Rahardjo. R., Haryono, Anung, Haryono.,danRahardjito.
(2009) Media Pendidikan. Jakarta: Pustekkom Dikbud.
Sanaky, AH. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara.
Subino. (1987). Konstruksi dan Analisis Tes, Suatu Pengantar Kepada Teori Tes
dan Pengukuran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudjana , Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suparno, Paul. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Kanisius.
Sulistyanto, H. dan Wiyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam IV. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Susilowati, E danWiyanto. (2010). Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: Pusat
Perbukuan.
Veronika. (2016). Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa Pada Materi Perkalian dan Pembagian Melalui Model
Pembelajaran Kontekstual. Diakses dari https://repository. usd. ac.
id/8382/2/121134024_full. pdf pada tanggal 25 maret 2017 pukul 11: 42.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Wahyono, B dan Nurachmandani, S. (2008). IlmuPengetahuanAlam 4. Jakarta:
Pusat PerbukuanDepartemen Pendidikan Nasional.
Widyoko, E.P. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 1. Surat Izin Validasi Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 3. Surat Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 4. RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN ( RPPH )
Satuan Pendidikan : SDN Banyubiru
Kelas/Semester : VB /1
Mata Pelajaran : IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam )
Pembelajaran ke : 1 dan 2
Hari, tanggal : Selasa, Rabu 10-11 Oktober 2017
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia
dengan fungsinya
C. Indikator
1.1.1 Menyebutkan bagian-bagian dari rangka kepala manusia
1.1.2 Mengidentifikasi letak dari bagian-bagian rangka kepala manusia
1.1.3 Menjelaskan fungsi dari setiap bagian rangka kepala manusia
1.1.4 Menjelaskan fungsi dari tulang penyusun rangka kepala manusia
D. Tujuan
1.1.1.1 Siswa mampu menyebutkan bagian-bagian dari rangka kepala
manusia setelah mendengarkan penjelasan dari guru
1.1.2.1 Siswa mampu mengidentifikasi letak bagian-bagian dari rangka
kepala manusia setelah mencoba menggunakan media
pembelajaran IPA berbasis Montessori
1.1.3.1 Siswa mampu menjelaskan fungsi dari bagian rangka kepala
manusia setelah mendengarkan penjelasan dari guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
1.1.4.1 Siswa mampu menjelaskan fungsi dari 5 tulang penyusun rangka
kepala manusia setelah melakukan praktik langsung menggunakan
media pembelajaran IPA berbasis Montessori
Karakter yang Dikembangkan
Aktif, teliti, rasa ingin tahu, mandiri
E. Materi Pembelajaran
Rangka kepala manusia
F. Metode Pembelajaran
Metode Montessori
G. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
Media pembelajaran IPA berbasis Montessori
2. Alat/Bahan
LKS
3. Sumber Belajar
Sulistyanto, H. & Wiyono, E. .(2008). Ilmu Pengetahuan Alam IV.
Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Nugrahanto, Agustinus. (2017). Pengembangan Media
Pembelajaran IPA SD Materi Rangka Manusia Berbasis Metode
Montesseri. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.
H. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
Kegiatan awal ( 2menit )
Salam Pembuka
Perkenalan
Kegiatan Inti (30 menit )
Guru memberikan soal pretest
Siswa mengerjakan soal pretest yang diberikan oleh guru
Kegiatan Akhir (3 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Siswa mengumpulkan soal pretest yang telah dikerjakan
Salam Penutup
Pertemuan kedua
Kegiatan Awal (10 menit )
Guru memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa
a. Motivasi
Guru mengajak siswa siswa menyanyikan lagu gubahan mengenai
rangka manusia
b. Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang isi dari lagu
yang telah dinyanyikan dan dihubungkan dengan materi ajar hari ini
c. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai
dari pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu mengenai rangka
manusia
Kegiatan Inti ( 50 menit )
a. Guru memberikan informasi megenai rangka manusia
b. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok
c. Perwakilan kelompok diminta untuk maju dan mengambil media pembelajaran
rangka kepala manusia berbasis Montessori
d. Siswa diminta untuk mengamati media pembelajaran yang akan digunakan
e. Guru memberikan penjelasan mengenai tulang-tulang penyusun pada rangka
kepala manusia dengan menunjuk warna-warna pada tengkorak yang ada di
dalam media
f. Dengan menggunakan media pembelajaran, siswa diminta untuk
mengidentifikasi tulang-tulang penyusun rangka kepala manusia berdasarkan
penjelasan dari guru
g. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, masing-masing siswa
mendapatkan LKS
h. Siswa secara mandiri mengerjakan LKS yang telah diberikan oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
i. Siswa yang sudah selesai mengerjakan LKS diperbolehkan maju ke depan dan
membacakan hasil kerjanya
j. Guru memberikan konfirmasi untuk setiap siswa
k. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab untuk meluruskan kesalah
pahaman dan memberikan penguatan melalui pemberian pertanyaan secara
lisan
l. Siswa diminta untuk merapikan dan mengembalikan media pembelajaran ke
tempat semula
Kegiatan Akhir ( 10 menit )
a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran secara lisan
b. Siswa dan guru membuat refleksi secara lisan
c. Salam penutup
Pertemuan Ketiga
Kegiatan Awal ( 10 menit )
Guru memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa
a. Motivasi
Guru mengajak siswa siswa menyanyikan lagu gubahan yang berjudul “
Rangka Kepala ”
b. Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang materi pada
pertemuan sebelumnya
Guru mengaitkan lagu yang telah dinyanyikan dengan materi
pembelajaran hari ini
c. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai
dari pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu fungsi dari setiap
bagian rangka kepala manusia
Kegiatan Inti ( 50 menit )
a. Guru memberikan informasi mengenai fungsi dari rangka manusia
b. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
c. Perwakilan kelompok diminta untuk maju dan mengambil media pembelajaran
rangka kepala manusia berbasis Montessori
d. Siswa diminta untuk mengamati media pembelajaran yang akan digunakan
e. Guru menjelaskan fungsi dari setiap bagian tulang penyusun rangka kepala
manusia
f. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa diminta mencari fungsi dari
tulang-tulang penyusun rangka kepala manusia dengan menggunakan media
pembelajaran
g. Selanjutnya, masing-masing siswa mendapatkan LKS
h. Siswa secara mandiri mengerjakan LKS yang telah diberikan oleh guru
i. Siswa yang sudah selesai mengerjakan LKS diperbolehkan maju ke depan dan
membacakan hasil kerjanya
j. Guru memberikan konfirmasi untuk setiap siswa
k. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab untuk meluruskan kesalah
pahaman dan memberikan penguatan melalui pemberian pertanyaan secara
lisan
l. Siswa diminta untuk merapikan dan mengembalikan media pembelajaran ke
tempat semula
Kegiatan Akhir ( 10 menit )
a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran secara lisan
b. Siswa mengerjakan soal Post test
c. Siswa dan guru membuat refleksi secara lisan
d. Salam penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 1 Materi
Rangka adalah kumpulan tulang yang saling berkaitan dan berhubungan
satu dengan yang lain. Rangka manusia memiliki berbagai macam fungsi yaitu :
1. Penegak dan pemberi bentuk tubuh
2. Melindungi alat-alat tubuh yang penting seperti otak, paru-paru dan
jantung
3. Tempat melekatnya otot-otot dan jaringan
4. Tempat pembentuk sel-sel darah
5. Alat gerak pasif
Rangka manusia terdiri dari 3 bagian, yaitu rangka kepala (tengkorak), rangka
badan, dan rangka anggota gerak. Pada rangka kepala terbagi menjadi bermacam-
macam tulang, diantaranya :
1. Tulang pelipis
2. Tulang pipi
3. Tulang ubun-ubun
4. Tulang dahi
5. Tulang baji
6. Tulang kepala belakang
7. Tulang hidung
8. Tulang air mata
9. Tulang rahang atas
10. Tulang rahang bawah
Fungsi dari tulang-tulang penyusun rangka kepala adalah sebagai berikut :
1. Tulang ubun-ubun merupakan pembentuk pipi dan dinding samping luar
rongga mata
2. Tulang dahi merupakan tulang yang membentuk kening dan bagian atas
rongga mata, serta melindungi otak bagian depan
3. Tulang mata berfungsi membentuk indera penglihatanpada manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
4. Tulang hidung erfungsi membentuk indera penciuman
5. Tulang pipi merupakan tulang yang membentuk pipi dan dinding samping
luar rongga mata
6. Tulang rahang atas adalah tulang yang membentuk bagian bawah dan
samping rongga hidung
7. Tulang rahang bawah berfungsi untuk membantu mengunyah makanan
serta satu-satunya tulang pada rangka kepala yang dapat digerakkan
8. Tulang pelipis merupakan tulang yang melindungi saluran telinga dan otak
samping
9. Ruling baji berfungsi melindungi otak bagian samping depan
10. Tulang kepala belakang berfungsi membentuk bagian terbesar pada dasar
tengkorak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa
Nama Kelompok :
Kelas :
Lembar Kegiatan Siswa 1
(LKS)
Tulislah nama-nama dari tulang penyusun rangka kepala pada kolom
dibawah ini !
No. Tulang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Nama Kelompok :
Kelas :
Lembar Kegiatan Siswa 2
(LKS)
Cocokkanlah tulang penyusun rangka dibawah sesuai dengan fungsinya
menggunakan panah !
Tulang
Hidung
TULANG
RAHANG
BAWAH
Tulang yang membentuk
kening dan bagian atas
rongga mata 7
Tulang yang melindungi
saluran telingan dan otak
samping
Tulang yang membentuk
kening dan bagian atas
rongga mata 7 Tulang yang membentuk
kening dan bagian atas
rongga mata 7 Tulang yang membentuk
kening dan bagian atas
rongga mata 7
Tulang yang membentuk
kening dan bagian atas
rongga mata 7
Satu-satunya tulang yang
dapat bergerak dan
membantu mengunyah
makanan
TULANG
DAHI
Tulang yang membentuk
kening dan bagian atas
rongga mata
Tulang yang membentuk
kening dan bagian atas
Tulang yang membentuk
indera penciuman pada
manusia
TULANG
PIPI
TULANG PELIPIS
2
TULANG PELIPIS
2
Tulang yang membentuk
pipi dan dinding samping
luar rongga mata.
TULANG
PELIPIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 3 Penilaian
Ranah Pengetahuan
LKS 1
No. Tulang
1. Tulang kepala belakang
2. Tulang ubun-ubun
3. Tulang dahi
4. Tulang pelipis
5. Tulang pipi
6. Tulang mata
7. Tulang hidung
8. Tulang rahang atas
9. Tulang rahang bawah
10. Tulang baji
Pedoman Penskoran : Skor 2 untuk setiap nomor
Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lembar Kegiatan Siswa 2
(LKS)
Cocokkanlah tulang penyusun rangka dibawah sesuai dengan fungsinya
menggunakan panah !
Tulang
Hidung
TULANG
RAHANG
BAWAH
Tulang yang membentuk
kening dan bagian atas
rongga mata 7
Tulang yang melindungi
saluran telinga dan otak
samping
Tulang yang membentuk
kening dan bagian atas
rongga mata 7
Tulang yang membentuk
kening dan bagian atas
rongga mata 7 Tulang yang membentuk
kening dan bagian atas
rongga mata 7
Tulang yang membentuk
kening dan bagian atas
rongga mata 7
Satu-satunya tulang yang
dapat bergerak dan
membantu mengunyah
makanan
TULANG
DAHI
Tulang yang membentuk
kening dan bagian atas
rongga mata
Tulang yang membentuk
kening dan bagian atas
rongga mata 7
Tulang yang membentuk
indera penciuman pada
manusia
TULANG
PIPI
TULANG
PELIPIS
Tulang yang membentuk
pipi dan dinding samping
luar rongga mata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Kunci Jawaban LKS 2
1. Tulang hidung adalah tulang yang membentuk indera penciuman pada
manusia
2. Tulang dahi adalah tulang yang membentuk kening dan bagian atas rongga
mata
3. Tulang rahang bawah merupakan satu-satunya tulang yang dapat bergerak
dan membantu mengunyah makanan
4. Tulang pipi adalah tulang yang membentuk pipi dan dinding samping luar
rongga mata
5. Tulang pelipis merupakan tulang yang melindungi saluran telinga dan otak
samping
Pedoman Penskoran : Skor 20 untuk setiap nomor
Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 x 100
Ranah Sikap
No Nama Siswa Prilaku yang Diamati
Aktif Teliti Rasa Ingin
Tahu
Mandiri
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Dst
TULANG PELIPIS
2
TULANG PELIPIS
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Ranah Keterampilan
Indikator Mencocokkan nama tulang sesuai dengan fungsinya
Teknik Praktek
Instrumen Tes tertulis
Lembar Penilaian siswa :
No. Nama Peserta Didik Skala Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.
Pedoman Penskoran :
Kriteria Keterangan
Nilai 1 Tepat dalam memberi jawaban
Nilai 0 Ssalah dalam memberikan jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 4 Media Pembelajaran
Produk Media Papan dan replika rangka kepala manusia
Replika rangka kepala mempunyai 10 variasi warna pada 10 bagian tulang
yang ditempelkan pada papan berukuran 30 cm x 40 cm . Papan tersebut
mempunyai 10 lubang di samping untuk menyisipkan kartu materi. Di tepian
papan terdapat nomor dari angka 1 sampai 10 dengan variasi warna yang
berbeda. Variasi warna tersebut disesuaikan dengan warna pada bagian rangka.
Media pembelajaran ini terdiri dari Kartu media yang memiliki 2 jenis,
yaitu kartu materi dan kartu soal. kartu materi memiliki 10 variasi warna yang
disesuaikan dengan warna pada replika rangka kepala manusia. Kartu materi
berjumlah 10 karena sesuai dengan jumlah bagian rangka kepala yang diajarkan di
Sekolah Dasar. Kartu materi berukuran 5 cm x 8 cm serta mempunyai 2 sisi. Sisi
1 berisi tentang nama-nama bagian rangka kepala, dan sisi 2 berisi tentang
penjelasan dari bagian tersebut. Jenis lainnya yaitu kartu soal. Kartu soal
berukuran 3 cm x 6 cm dan mempunyai 2 jenis, yaitu kartu soal untuk nama
bagian tulang, dan kartu soal untuk penjelasan bagian tulang. satu jenis kartu soal
berjumlahkan 10 buah, sehingga total kartu soal sebanyak 20 Kartu soal dengan
kartu materi dibedakan dari segi perwarnaan. Untuk semua kartu soal diberi warna
putih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 5. RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN ( RPPH )
Satuan Pendidikan : SDN Banyubiru
Kelas/Semester : V A/1
Mata Pelajaran : IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam )
Pembelajaran ke : 1
Hari, tanggal : Rabu, 11 Oktober 2017
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
1.1 Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya
B. Kompetensi Dasar
1.2 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia
dengan fungsinya
C. Indikator
1.1.1 Menyebutkan bagian-bagian dari rangka kepala manusia
1.1.2 Mengidentifikasi letak dari bagian-bagian rangka kepala manusia
1.1.3 Menjelaskan fungsi dari setiap bagian rangka kepala manusia
1.1.4 Menjelaskan fungsi dari tulang penyusun rangka kepala manusia
D. Tujuan
1.1.1.1 Siswa mampu menyebutkan bagian-bagian dari rangka kepala
manusia setelah melihat gambar
1.1.2.1 Siswa mampu mengidentifikasi letak bagian-bagian dari rangka
kepala manusia setelah melihat gambar
1.1.3.1 Melalui tanya jawab, siswa mampu menjelaskan fungsi dari bagian
rangka kepala manusia
1.1.4.1 Siswa mampu menjelaskan fungsi dari 5 tulang penyusun rangka
kepala manusia setelah mendengarkan penjelasan dari guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Karakter yang Dikembangkan
Aktif, teliti, rasa ingin tahu, kerjasama
E. Materi Pembelajaran
Rangka kepala manusia
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
Kooperatif tipe make a match
2. Metode Pembelajaran
Diskusi, tanya jawab, penugasan
G. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
Gambar
2. Alat/Bahan
LKS
3. Sumber Belajar
Sulistyanto, H. & Wiyono, E. .(2008). Ilmu Pengetahuan Alam IV.
Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
H. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
Kegiatan awal ( 2menit )
Salam Pembuka
Perkenalan
Kegiatan Inti (30 menit )
Guru memberikan soal pretest
Siswa mengerjakan soal pretest yang diberikan oleh guru
Kegiatan Akhir (3 menit)
Siswa mengumpulkan soal pretest yang telah dikerjakan
Salam Penutup
Pertemuan kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Kegiatan Awal (10 menit )
Guru memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa
a. Motivasi
Guru mengajak siswa siswa menyanyikan lagu gubahan mengenai
rangka manusia
b. Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang isi dari lagu
yang telah dinyanyikan dan dihubungkan dengan materi ajar hari ini
c. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai
dari pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu mengenai rangka
manusia
Kegiatan Inti ( 50 menit )
a. Guru memberikan informasi secara umum mengenai mengenai rangka manusia
b. Guru memperlihatkan gambar salah satu rangka manusia yaitu rangka kepala
c. Siswa diminta untuk mengamati gambar
d. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai bagian-bagian dan letak dari
rangka kepala manusia
e. Setelah itu, guru menjelaskan fungsi dari bagian-bagian dan tulang penyusun
pada rangka kepala manusia
f. Setelah mendengar penjelasan guru, siswa dibagi menjadi 4 kelompok
g. Masing-masing kelompok mendapatkan LKS
h. Guru menjelaskan petunjuk pengerjaan LKS
i. Siswa bersama dengan kelompok mengerjakan LKS
j. Kelompok yang sudah selesai terlebih dahulu diperbolehkan maju ke depan
untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
k. Guru memberikan konfirmasi untuk setiap jawaban siswa
l. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab untuk meluruskan kesalah
pahaman dan memberikan penguatan melalui pemberian pertanyaan secara
lisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Kegiatan Akhir ( 10 menit )
a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran secara lisan
b. Siswa dan guru membuat refleksi secara lisan
c. Salam penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 1 Materi
Rangka adalah kumpulan tulang yang saling berkaitan dan berhubungan
satu dengan yang lain. Rangka manusia memiliki berbagai macam fungsi yaitu :
6. Penegak dan pemberi bentuk tubuh
7. Melindungi alat-alat tubuh yang penting seperti otak, paru-paru dan
jantung
8. Tempat melekatnya otot-otot dan jaringan
9. Tempat pembentuk sel-sel darah
10. Alat gerak pasif
Rangka manusia terdiri dari 3 bagian, yaitu rangka kepala (tengkorak), rangka
badan, dan rangka anggota gerak. Pada rangka kepala terbagi menjadi bermacam-
macam tulang, diantaranya :
1. Tulang pelipis
2. Tulang pipi
3. Tulang ubun-ubun
4. Tulang dahi
5. Tulang baji
6. Tulang kepala belakang
7. Tulang hidung
8. Tulang air mata
9. Tulang rahang atas
10. Tulang rahang bawah
Fungsi dari tulang-tulang penyusun rangka kepala adalah sebagai berikut :
1. Tulang ubun-ubun merupakan pembentuk pipi dan dinding samping luar
rongga mata
2. Tulang dahi merupakan tulang yang membentuk kening dan bagian atas
rongga mata, serta melindungi otak bagian depan
3. Tulang mata berfungsi membentuk indera penglihatanpada manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
4. Tulang hidung erfungsi membentuk indera penciuman
5. Tulang pipi merupakan tulang yang membentuk pipi dan dinding samping
luar rongga mata
6. Tulang rahang atas adalah tulang yang membentuk bagian bawah dan
samping rongga hidung
7. Tulang rahang bawah berfungsi untuk membantu mengunyah makanan
serta satu-satunya tulang pada rangka kepala yang dapat digerakkan
8. Tulang pelipis merupakan tulang yang melindungi saluran telinga dan otak
samping
9. Ruling baji berfungsi melindungi otak bagian samping depan
10. Tulang kepala belakang berfungsi membentuk bagian terbesar pada dasar
tengkorak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 2 LKS
Lembar Kegiatan Siswa
Tulislah tulang penyusun pada rangka kepala beserta fungsinya pada kolom
di bawah ini !
No. Tulang Penyusun Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
TULANG PELIPIS
2
TULANG PELIPIS
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 3 Penilaian
Ranah Pengetahuan
No. Tulang Penyusun Fungsi
1. Tulang dahi Tulang yang membentuk kening dan bagian
atas rongga mat Tulang yang membentuk
kening dan bagian atas rongga mata
2. Tulang hidung Tulang yang membentuk indera penciuman
pada manusia
3. Tulang mata Tulang yang membentuk indera penglihatan
pada manusia
4. Tulang ubun-ubun Tulang yang membentuk bagian kubah
tengkorak
5. Tulang kepala belakang Tulang yang membentuk bagian dasar
tengkorak
6. Tulang baji Melindungi otak bagian samping depan
7. Tulang pelipis Tulang yang melindungi saluran telingan dan
otak samping
8. Tulang rahang atas
Tulang yang membentuk bagian atas rahang
serta membentuk bagian bawah dan samping
rongga hidung
9. Tulang rahang bawah Satu-satunya tulang yang dapat bergerak dan
membantu mengunyah makanan
10. Tulang pipi Tulang yang membentuk pipi dan dinding
samping luar rongga mata.
Pedoman Penskoran : Skor 2 untuk setiap nomor
Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Ranah Sikap
No Nama Siswa
Prilaku yang Diamati
Aktif Teliti Rasa Ingin
Tahu Kerja sama
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Ranah Keterampilan
Indikator Menuliskan nama tulang sesuai dengan fungsinya
Teknik Praktek
Instrumen Tes tertulis
Lembar Penilaian siswa :
No. Nama Peserta Didik Skala Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.
Pedoman Penskoran :
Kriteria Keterangan
Nilai 1 Tepat dalam memberi jawaban
Nilai 0 Ssalah dalam memberikan jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 6. Lembar Validitas Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 7. Validitas RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 8. Data Validitas Soal Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 9. Data Validitas Soal Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 10 .Hasil Uji Validitas Soal Pretest
Nomor
Soal
r hitung
SPSS
r tabel
Validitas 0,005
1 0,520 0,361 Valid
2 0,372 0,361 Valid
3 0,372 0,361 Valid
4 0,558 0,361 Valid
5 0,698 0,361 Valid
6 0,358 0,361 Tidak valid
7 0,553 0,361 Valid
8 0,401 0,361 Valid
9 0,659 0,361 Valid
10 0,299 0,361 Tidak valid
11 0,452 0,361 Valid
12 0,529 0,361 Valid
13 0,631 0,361 Valid
14 0,386 0,361 Valid
15 0,335 0,361 Tidak valid
16 0,580 0,361 Valid
17 0,472 0,361 Valid
18 0,474 0,361 Valid
19 -111 0,361 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
20 0,607 0,361 Valid
21 0,628 0,361 Valid
22 0,448 0,361 Valid
23 0,583 0,361 Valid
24 0,583 0,361 Valid
25 0,395 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 11. Hasil Uji Validitas Soal Posttest
Nomor
Soal
r hitung
SPSS
r tabel Validasi 0,005
1 0,471 0,361 Valid
2 0,094 0,361 Tidak valid
3 0,485 0,361 Valid
4 0,595 0,361 Valid
5 0,586 0,361 Valid
6 0,375 0,361 Valid
7 0,290 0,361 Tidak Valid
8 0,529 0,361 Valid
9 0,646 0,361 Valid
10 0,368 0,361 Valid
11 0,422 0,361 Valid
12 0,441 0,361 Valid
13 0,482 0,361 Valid
14 0,176 0,361 Tidak Valid
15 -0,076 0,361 Tidak valid
16 0,623 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
17 0,360 0,361 Tidak Valid
18 0,489 0,361 Valid
19 0,391 0,361 Valid
20 0,470 0,361 Valid
21 0,598 0,361 Valid
22 0,470 0,361 Valid
23 0,636 0,361 Valid
24 0,494 0,361 Valid
25 0,547 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 12. Hasil Belajar Pretest
No Nama Siswa Pretest
Kontrol
1. Aji Kurniawan 24
2. Aprilia Kholifatul Nadhirah 19
3. Muhammad Nur Arifin 52
4. Fahrel Arkan Naufan 24
5. Angelina 24
6. Edelwis Suci Anastasia 24
7. Irfan Fajarudin 19
8. Angga Kurniawan 43
9. Annisa Nur Hidayah 33
10. Ayu Kartika Dewi 14
11. Azzahra Dwi Antari 33
12. Caersar Putri Aprilia 29
13. Chelsea Cantika Putri H 33
14. farikhatun Nafiah 29
15. Mahendra Aldiansyah 14
16. Nicko Wahyu Pratama 24
17. Reza Ahmad Faizal 29
18. Ristiana Aryani 24
19. Syifa Yogi Muzhafira 14
20. Fairis Setyaningrum 29
21. Muhammad ridho pradikha 9
22. Nurma Putri Handayani 33
23. Aqila Rania Fakhria 38
24. Nafira Wahyu Aldelia 52
25. Zainal Riky Fachrudin 14
26. Naufal Wira 9
27. Ahza Sharifa 29
28. Nabila Putri Ardiansyah 24
29. Fasty Rabiatul 33
30. Salsabila Kamaranti 29
Rerata 26.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
No Nama Siswa Pretest
Eksperimen
1. Ratna Putri Setyaningsih 38
2. Muhammad Rizal 57
3. Raditya 14
4. Rahsya Fitria Nartini 19
5. Varadina Damayanti 9
6. Allida Kayla Lutfia 14
7. Primadia Dwi Amanda 24
8. Jasmina Zahra 29
9. Hilda Alifah 29
10. M.Raihan 33
11. Claudia Febriana L 33
12. Alda Shafira 33
13. Annisa Syafira Widyatama 4
14. Agmal 9
15. Imron 9
16. Hisqia Athala 9
17. Deswita Rahma Azzahra 38
18. Saputro 24
19. Saskia Mona Prisillia 14
20. Muhamad Fadhil 9
21. Nike Bintari Handini 57
22. Rahma Setyorini 29
23. Indri Wulandari 14
24. Mahesa Yoga Ardana 19
25. Tito Wiyanto 9
26. Sakina Putri Mulyarto 33
27. Bagas Tirta Prakasa 9
28. Maudina Aliya 33
29. Faiz Bariq Aji 4
30. Oktavia Leriana 29
31. Sabrina Selfi Salafiani 33
Rerata 23.129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 13. Hasil Belajar Posttest 1
No Nama Siswa Posttest
1Eksperimen
1. Ratna Putri Setyaningsih 90
2. Muhammad Rizal 85
3. Raditya 85
4. Rahsya Fitria Nartini 80
5. Varadina Damayanti 80
6. Allida Kayla Lutfia 90
7. Primadia Dwi Amanda 65
8. Jasmina Zahra 90
9. Hilda Alifah 95
10. M.Raihan 90
11. Claudia Febriana L 95
12. Alda Shafira 90
13. Annisa Syafira Widyatama 60
14. Agmal 80
15. Imron 60
16. Hisqia Athala 70
17. Deswita Rahma Azzahra 80
18. Saputro 65
19. Saskia Mona Prisillia 90
20. Muhamad Fadhil 60
21. Nike Bintari Handini 85
22. Rahma Setyorini 85
23. Indri Wulandari 75
24. Mahesa Yoga Ardana 60
25. Tito Wiyanto 75
26. Sakina Putri Mulyarto 90
27. Bagas Tirta Prakasa 65
28. Maudina Aliya 85
29. Faiz Bariq Aji 55
30. Oktavia Leriana 70
31. Sabrina Selfi Salafiani 85
Rerata 78.3871
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
No Nama Siswa Posttest 1
Kontrol
1. Aji Kurniawan 65
2. Aprilia Kholifatul Nadhirah 90
3. Muhammad Nur Arifin 75
4. Fahrel Arkan Naufan 80
5. Angelina 85
6. Edelwis Suci Anastasia 85
7. Irfan Fajarudin 60
8. Angga Kurniawan 65
9. Annisa Nur Hidayah 70
10. Ayu Kartika Dewi 90
11. Azzahra Dwi Antari 60
12. Caersar Putri Aprilia 60
13. Chelsea Cantika Putri H 80
14. farikhatun Nafiah 80
15. Mahendra Aldiansyah 65
16. Nicko Wahyu Pratama 70
17. Reza Ahmad Faizal 75
18. Ristiana Aryani 60
19. Syifa Yogi Muzhafira 65
20. Fairis Setyaningrum 80
21. Muhammad ridho pradikha 60
22. Nurma Putri Handayani 80
23. Aqila Rania Fakhria 75
24. Nafira Wahyu Aldelia 85
25. Zainal Riky Fachrudin 50
26. Naufal Wira 40
27. Ahza Sharifa 85
28. Nabila Putri Ardiansyah 85
29. Fasty Rabiatul 75
30. Salsabila Kamaranti 85
Rerata 72.6667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 14. Hasil Belajar Posttest 2
No Nama Siswa Posttest 2
Eskperimen
1. Ratna Putri Setyaningsih 55
2. Muhammad Rizal 70
3. Raditya 50
4. Rahsya Fitria Nartini 75
5. Varadina Damayanti 70
6. Allida Kayla Lutfia 70
7. Primadia Dwi Amanda 45
8. Jasmina Zahra 70
9. Hilda Alifah 75
10. M.Raihan 75
11. Claudia Febriana L 70
12. Alda Shafira 80
13. Annisa Syafira
Widyatama 50
14. Agmal 70
15. Imron 50
16. Hisqia Athala 60
17. Deswita Rahma Azzahra 60
18. Saputro 30
19. Saskia Mona Prisillia 70
20. Muhamad Fadhil 65
21. Nike Bintari Handini 65
22. Rahma Setyorini 70
23. Indri Wulandari 75
24. Mahesa Yoga Ardana 40
25. Tito Wiyanto 55
26. Sakina Putri Mulyarto 95
27. Bagas Tirta Prakasa 60
28. Maudina Aliya 75
29. Faiz Bariq Aji 35
30. Oktavia Leriana 65
31. Sabrina Selfi Salafiani 85
Rerata 63.871
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
No Nama Siswa Posttest2
Kontrol
1. Aji Kurniawan 45
2. Aprilia Kholifatul Nadhirah 70
3. Muhammad Nur Arifin 45
4. Fahrel Arkan Naufan 50
5. Angelina 70
6. Edelwis Suci Anastasia 75
7. Irfan Fajarudin 60
8. Angga Kurniawan 70
9. Annisa Nur Hidayah 80
10. Ayu Kartika Dewi 75
11. Azzahra Dwi Antari 55
12. Caersar Putri Aprilia 60
13. Chelsea Cantika Putri H 70
14. farikhatun Nafiah 55
15. Mahendra Aldiansyah 65
16. Nicko Wahyu Pratama 55
17. Reza Ahmad Faizal 65
18. Ristiana Aryani 55
19. Syifa Yogi Muzhafira 65
20. Fairis Setyaningrum 65
21. Muhammad ridho pradikha 50
22. Nurma Putri Handayani 60
23. Aqila Rania Fakhria 65
24. Nafira Wahyu Aldelia 80
25. Zainal Riky Fachrudin 40
26. Naufal Wira 30
27. Ahza Sharifa 75
28. Nabila Putri Ardiansyah 65
29. Fasty Rabiatul 75
30. Salsabila Kamaranti 70
Rerata 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 15. Hasil Uji Reliabilitas
a. Reliabilitas Soal Pretest
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 31 100.0
Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.986 21
b. Reliabilitas Soal Posttest
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.852 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 16. Hasil Uji Normalitas
a. Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai eksperimen .161 31 .040 .907 31 .011
kontrol .149 30 .090 .940 30 .089
b. Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Tests of Normality
kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai eksperimen .192 31 .005 .902 31 .008
kontrol .157 30 .058 .930 30 .049
c. Posttest II Kelas Eksperimen dan Kontrol
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai eksperimen .180 31 .012 .955 31 .220
kontrol .164 30 .038 .948 30 .152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
d. Selisih Prestest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Tests of Normality
tes_eksperimen
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai kelompok
eskperimen .154 62 .001 .895 62 .000
kelompok kontrol .175 60 .000 .910 60 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 17. Hasil Uji Homogenitas
Ranks
Kelas N Mean Rank Sum of Ranks
Nilai eksperimen 31 28.45 882.00
kontrol 30 33.63 1009.00
Total 61
Test Statisticsa
Nilai
Mann-Whitney U 386.000
Wilcoxon W 882.000
Z -1.151
Asymp. Sig. (2-
tailed) .250
a. Grouping Variable: kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 18. Hasil Uji Selisih Skor
Ranks
Kelas N Mean Rank Sum of Ranks
Nilai eksperimen 31 37.52 1163.00
kontrol 30 24.27 728.00
Total 61
Test Statisticsa
nilai
Mann-Whitney U 263.000
Wilcoxon W 728.000
Z -2.923
Asymp. Sig. (2-
tailed) .003
a. Grouping Variable: kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 19. Hasil Uji Peningkatan Skor
a. Peningkatan Skor Kelas Eksperimen
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
sesudah perlakuan -
sebelum perlakuan
Negative Ranks 0a .00 .00
Positive Ranks 31b 16.00 496.00
Ties 0c
Total 31
Test Statisticsb
sesudah
perlakuan -
sebelum
perlakuan
Z -4.865a
Asymp. Sig. (2-
tailed) .000
b. Peningkatan Skor Kelas Kontrol
c. Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
sesudah perlakuan -
sebelum perlakuan
Negative Ranks 0a .00 .00
Positive Ranks 30b 15.50 465.00
Ties 0c
Total 30
a. sesudah perlakuan < sebelum perlakuan
b. sesudah perlakuan > sebelum perlakuan
c. sesudah perlakuan = sebelum perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Test Statisticsb
sesudah
perlakuan -
sebelum
perlakuan
Z -4.786a
Asymp. Sig. (2-
tailed) .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 20. Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan
a. Kelompok Eksperimen
Z -4.865a
Asymp. Sig. (2-
tailed) .000
r = 𝑍
√𝑁 =
−4.865
√62
= −4.865
√7.874
= −4.865
√62 = 0,6178
r2 = 0,6178 X 0,6178
= 0,3816
Presentase = 0, 3816 x 100%
=38.16%
b. Kelompok Kontrol
Z -4.786a
Asymp. Sig. (2-
tailed) .000
r = 𝑍
√𝑁 =
−4.786
60
= −4.786
√7.745
= −4.865
√62 = 0,6179
r2 =0,6179 X 0,6179
= 0,3818
Presentase = 0, 3818 x 100%
=38.18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 21. Hasil Uji Retensi Besar Pengaruh
a. Kelompok Eksperimen
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
posttest2 - posttest1 Negative Ranks 27a 15.89 429.00
Positive Ranks 2b 3.00 6.00
Ties 2c
Total 31
Test Statisticsb
posttest2 -
posttest1
Z -4.607a
Asymp. Sig. (2-
tailed) .000
b. Kelompok Kontrol
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
posttest2 - posttest1 Negative Ranks 23a 13.63 313.50
Positive Ranks 2b 5.75 11.50
Ties 5c
Total 30
Test Statisticsb
posttest2 -
posttest1
Z -4.093a
Asymp. Sig. (2-
tailed) .000
Lampiran 22. Pekerjaan Siswa Soal Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 23. Pekerjaan Siswa Posttest 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 24. Hasil Observasi
a. Kelas VA
b. Kelas VB
No Yang Diamati Pilihan Jawaban
Ya Tidak
1. Guru menggunakan media pembelajaran untuk
menjelaskan materi pembelajaran.
√
2. Guru menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
media.
√
3. Media tersedia di dalam kelas. √
4. Menggunakan media secara efektif dan efisien. √
5. Siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi. √
6. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media. √
7. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
√
No Yang Diamati Pilihan Jawaban
Ya Tidak
1. Guru menggunakan media pembelajaran untuk
menjelaskan materi pembelajaran.
√
2. Guru menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
media.
√
3. Media tersedia di dalam kelas. √
4. Menggunakan media secara efektif dan efisien. √
5. Siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi. √
6. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media. √
7. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 25. Hasil Wawancara
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa saja prestasi akademik yang
sudah dicapai SDN Banyubiru 2 ?
Juara 1 olimpiade
matematika
sekecamatan dukun
Juara 1 lomba
mewarnai sekabupaten
Juara 1 lomba rebana
sekabupaten
2 Apa saja prestasi non akademik
yang sudah dicapai SDN Banyubiru
2 ?
Juara 1 lomba
mewarnai sekabupaten
Juara 1 lomba rebana
sekabupaten
3 Bagaimana hasil belajar/UN untuk
materi IPA di SDN Banyubiru 2 ?
Tertinggi sekecamatan
dukun
4 Apa saja media pembelajaran IPA
yang ada di SDN Banyubiru 2 ?
LCD, alat peraga IPA,
laptop
5 Bagaimana keadaan media tersebut
apakah terawat atau tidak?
Sangat terawatt tapi
jarang digunakan
6 Darimana asal media IPA di SDN
Banyubiru 2 ? Apakah hibah atau
buatan sendiri?
Pemerintah
7 Apakah guru saat mengajar IPA
selalu menggunakan media?
Tidak
6 Bagaimana respon siswa ketika
guru mengajar menggunakan
media?
Antusias dan sangat
ingin tahu
7 Bagaimana pemahaman siswa
ketika guru mengajar IPA
menggunakan media?
Lebih baik, hanya
waktunya jadi lebih
lama
8 Bagaimana pemahaman siswa
ketika guru mengajar IPA tidak
menggunakan media?
Hanya beberapa yang
bisa langsung
memahami. Lebih
banyak yang sulit
memahami
9 Apa latar belakang siswa SDN
Banyubiru 2 secara umum?
Menengah kebawah
Pekerjaan orang tua
sebagai buruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 26. Dokumentasi
Siswa Mencoba Menggunakan Media Pembelajaran
Kelas Kontrol Mengerjakan Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Perkenalan di Kelas Eksperimen
Pengenalan Media Hari Pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
CURRICULUM VITAE
Siska Rizki Briliani merupakan anak ketiga dari pasangan
Petrus Amol dan Sugiarti. Lahir di Singkawang pada tanggal
03 September 1996. Pendidikan awal dimulai di TK Epiphania
Singkawang pada tahun 2000-2002. Tahun 2002-2008 sekolah
di SD Suster Singkawang kemudian melanjutkan di SMP
Pengabdi Singkawang pada tahun 2008-2011. Tahun 2011-2014 melanjutkan
pendidikan di SMAN 1 Singkawang dan melanjutkan pendidikan perguruan tinggi
di Universitas Sanata Dharma pada tahun 2014 sampai sekarang. Semasa
menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma penulis pernah mengikuti :
1. lomba story telling &writing contest dan mendapatkan juara II.
2. Kepanitiaan Article Competition sebagai sie keamanan.
3. Kepanitian pagelaran seni musik “Soempah Demi Romusa” sebagai sie
konsumsi.
4. UKM Pengabdian Masyarakat sebagai pengajar aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI