pengaruh persepsi kepemimpinan …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1886/1/tesis...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PERSEPSI KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL DAN SUPERVISI
AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SMP DI
KOTA SALATIGA TAHUN 2017
Oleh
MUHAMAD RIPAAT
NIM 12010150053
Tesis diajukan untuk sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Megister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2017
ii
PENGARUH PERSEPSI KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL DAN SUPERVISI
AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SMP DI
KOTA SALATIGA TAHUN 2017
Oleh
MUHAMAD RIPAAT
NIM 12010150053
Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri Salatiga
sebagai pelengkap persyaratan untuk
gelar Magister Pendidikan
Salatiga, 19 September 2017
Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si
PEMBIMBING
iv
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
PROGRAM STUDI SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM
LEMBAR PERSETUJUAN TESIS
Nama Muhamad Ripaat
NIM 12010150053
Program Studi Pascasarjana IAIN Salatiga
Konsentrasi Supervisi Pendidikan Islam
Tanggal Ujian Senin, 19 September 2017
Judul Tesis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi
Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi
Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam SMP di Kota
Salatiga Tahun 2017.
Panitia Munaqasah Tesis
1 Ketua Sidang Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag. ………………………….
2 Sekretaris Dr. Winarno, S.Si., M.Pd. ………………………….
3 Penguji I Dr. Lilik Sriyanti, M.Si ………………………….
4 Penguji II Dr. Budiyono Saputra, M.Pd ………………………….
v
MOTTO
1. Bukankah kami Telah melapangkan untukmu dadamu?,
2. Dan kami Telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
3. Yang memberatkan punggungmu?
4. Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,
5. Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
8. Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (QS: Al Insyiroh
1-8)
vii
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi Akademik
Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan
Agama Islam SMP di Kota Salatiga Tahun 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi guru tentang
kepemimpinan transformasional dan supervisi akademik Kepala Sekolah terhadap
kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam SMP di Kota Salatiga tahun
2017 secara partial maupun secara simultan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif jenis pendekatan one
shot method (metode “menembak” atau pengumpulan data satu kali terhadap satu
kasus) dan eks post facto. Penelitian expost facto disebut sebagai penelitian
sesudah kejadian. Oleh karena itu, penelitian ini dapat dilakukan ketika suatu
peristiwa yang di dalamnya terdapat komponen variabel bebas dan variabel terikat
telah terjadi. Subjek penelitian ini adalah guru Pendidikan Agama Islam SMP di
Kota Salatiga sebanyak 30 orang. Uji instrumen yang digunakan adalah uji
validitas dan reliabilitas. Uji asumsi klasik menggunakan uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji linearitas, dan uji heterokedastisitas. Analisis data
menggunakan regresi linier berganda, uji F (Goodness of Fit), dan uji t.
Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Kepemimpinan
Transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kompetensi
Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam SMP di Salatiga tahun 2017 terbukti
bahwa nilai Sig sebesar 0,000 < 0,05 dan t1 hitung 19,439 > daripada t tabel
2,0452, (2) Supervisi akademik Kepala Sekolah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam SMP
di Salatiga tahun 2017 terbukti bahwa nilai Sig sebesar 0,000 < 0,05 dan t2 hitung
17,345 > daripada t tabel 2,0452, (3) Kepemimpinan Transformasional dan
supervisi akademik Kepala Sekolah berpengaruh signifikan secara simultan
terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam SMP di Salatiga
tahun 2017 terbukti bahwa nilai Sig sebesar 0,000 < 0,05 dan F hitung 188,443 >
F table 3,354.
Kata kunci: Kepemimpinan transformasional, Supervisi akademik Kepala
Sekolah, Kompetensi pedagogik guru.
viii
ABSTRACT
Title: Influence of Transformational Leadership Principal and Supervision
of Academic Kepala Sekolah on Pedagogical Competency of Islamic
High School Teacher of Islamic Junior High School in Salatiga City
Year 2017.
This study aims to determine the influence of teachers' perceptions of
transformational leadership of principals and Kepala Sekolah Kepala Sekolah
supervision of pedagogical competence of teachers of Islamic education of SMP
in Salatiga City in 2017 partially and simultaneously.
This research uses quantitative type of research type of one shot method
(method of "shooting" or collecting data once against one case) and ex post facto.
The expost facto study is referred to as post-event research. Therefore, this
research can be done when an event in which there are components of
independent variables and dependent variables have occurred. The subject of this
study is the teacher of Islamic Religious Education Junior High School in Salatiga
City of 30 people. Test instrument used is the test of validity and reliability.
Classic assumption test using normality test, multicollinearity, linearity test, and
test heterokedastisitas. Data analysis using multiple linear regression, F
(Goodness of Fit) test, and t test.
The result of the research can be summarized as follows: (1)
Transformational Leadership of Headmaster has positive and significant influence
to Pedagogic Competency of Islamic Junior High School Teacher Teacher in
Salatiga 2017, proved by Sig. value 0.000 < 0.05 and t1 count 19.439 > t table
2,0452; (2) Academic Supervision have positive and significant influence to
Pedagogic Competency Teacher of Islamic Religious Education Junior High in
Salatiga 2017, proved by Sig. value 0.000 < 0.05 and t2 count 17.345 > t table
2,0452; (3) Transformational leadership and academic supervision of headmaster
have significant effect simultaneously on the Pedagogic Competency of Islamic
Junior High School Teachers Teachers in Salatiga 2017, proved by Sig. value
0.000 < 0.05 and F count 188,443 > F table 3,354.
Keywords: transformational leadership, Supervision of headmaster, Pedagogic
Competency of teachers.
ix
PRAKATA
Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis memanjatkan puji syukur
kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah memberikan banyak karunia-Nya
hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis.
Berbagai hambatan dan rintangan penulis temui selama penyusunan tesis
ini. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Untuk itu, penulis menyampaikan
terima kasih atas bimbingan, bantuan serta petunjuk-petunjuk yang sangat
berharga dalam penyusunan tesis ini kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag., Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga.
3. Dr. Hj. Lilik Sriyanti, Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan arahan yang berguna dalam penyusunan tesis ini.
4. Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam, Kementrian Agama yang telah
memberikan kesempatan dan bantuan untuk menempuh studi S2 di IAIN
Salatiga.
5. Ketua Progam Studi yang memberikan bantuan berguna dalam menyelesaikan
penyusunan tesis ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah
mengupayakan alih pengetahuan dan pengalaman sehingga penulis berhasil
menyelesaikan tesis ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu guru Pendidikan Agama Islam SMP di Kota Salatiga
yang telah membantu kelancaran penulis dalam pengumpulan data.
x
8. Semua keluarga yeng telah membantu keberangkatan saya dari Propinsi Jambi
ke Jawa Tengah
9. Kepada Bapak Drs. SB Hariyanto ketua pengurus MGMP PAI Kota Salatiga
yang telah membantu proses pengumpulan data
10. Kepada seluruh Pegawai Dinas Pendidkan dan Dinas Badan Kepegawain
Daerah yang telah memberi surat tugas belajar
11. Kepada kepala sekolah SMPN Satap Lubuk Raman Heri Masturi. SP dan
semua guru dan tenaga admistrasi bapak samseri S.Pd.
12. Istri terkasih Kurnia Linda dan anakku tercinta Lailatur Rahma Dinia dan
Abyan Nandana yang selalu memberikan dukungan dan kekuatan dalam
perjuangan ini.
Semoga Allah membalas budi baik semua dengan pahala yang berlipat
ganda.
Penulis menyadari, tesis ini masih banyak kekurangannya karena
keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kemajuan penulis di
masa mendatang.
Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat, khususnya
bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 19 September 2017
Penulis
Muhamad Ripaat
NIM12010150053
xi
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i
JUDUL ............................................................................................... ii
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ...................................................... iii
MOTTO ............................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................... vi
ABSTRACT ............................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR GRAFIK DAN GAMBAR ........................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah. ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 5
C. Signifikansi Penelitian ............................................................. 6
1. Tujuan Penelitian ................................................................ 6
2. Manfaat Penelitian .............................................................. 7
D. Sistematika Penulisan .............................................................. 7
BAB II KAJIAAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS 9
A. Kajiaan Pustaka ........................................................................ 9
B. Kerangka Teori ......................................................................... 19
1. Kepemimpinan Transformasional ..................................... 19
2. Supervisi Akademik Kepala Sekolah ................................ 23
3. Kompetensi Pedagogik ...................................................... 31
D. Kerangka Pikir Penelitian ......................................................... 34
. E. Hipotesis .................................................................................. 35
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 36
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 36
B. Populasi dan Sampel ................................................................. 36
C. Variabel Penelitian .................................................................... 37
D. Sumber Data ............................................................................. 42
E. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 42
F. Pengujian Instrumen Penelitian ................................................. 43
G. Teknik Analisis Data ............................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 49
xii
A. Deskripsi Responden ................................................................ 49
B. Deskripsi Variabel ................................................................... 53
1. Persepsi Responden terhadap Variabel Kepemimpinan
transformasional (X1) .......................................................... 53
2. Persepsi Responden terhadap Variabel Supervisi Akademik
Kepala Sekolah (X2) .......................................................... 54
3. Persepsi Responden terhadap Variabel Kompetensi pedagogik
guru Pendidikan Agama Islam (Y) ..................................... 55
C. Pengujian Instrumen Penelitian ................................................. 55
1. Uji Validitas ........................................................................ 56
2. Uji Reliabilitas ................................................................... 61
D. Uji Asumsi ................................................................................ 62
E. Uji Model .................................................................................. 68
F. Uji Hipotesis .............................................................................. 70
G. Pembahasan .............................................................................. 73
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 82
A. Simpulan ................................................................................... 82
B. Saran .......................................................................................... 82
C. Implikasi Penelitian ................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 86
LAMPIRAN .................................................................................................... 89
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ..................................................................... 39
4.1 Jenis Kelamin .............................................................................................. 50
4.2 Tingkat Pendidikan ..................................................................................... 51
4.3 Masa Kerja .................................................................................................. 51
4.4 Usia Responden .......................................................................................... 52
4.5 Deskripsi Statistik ........................................................................................ 54
4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan transformasional (X1) ........... 56
4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan transformasional
(X1) – putaran ke-2 ..................................................................................... 57
4.8 Hasil Uji Validitas Supervisi akademik Kepala Sekolah (X2) .................... 58
4.9 Hasil Uji Validitas Supervisi akademik Kepala Sekolah (X2)
– putaran ke-2 .............................................................................................. 59
4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi pedagogik guru
Pendidikan Agama Islam (Y) ..................................................................... 60
4.11 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .............................................. 61
4.12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ..................................................... 63
4.13 Uji Linearitas Y dengan X1 .......................................................................... 65
4.14 Uji Linearitas Y dengan X2 .......................................................................... 65
4.15 Uji Multikolinieritas .................................................................................... 66
4.16 Uji Heteroskedastisitas……………………………………………………..67
4.17 Uji Determinasi ............................................................................................ 68
4.18 Hasil Uji F .................................................................................................... 69
4.20 Hasil Analisis Regresi ................................................................................. 70
4.21 Uji t 1 ....................................................................................................... 71
4.22 Uji t 2 ....................................................................................................... 72
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A Kuesioner
B Tabulasi Skor Angket
C Uji Validitas dan Reliabilitas
D Deskripsi Data
E Uji Normalitas
F Uji Regresi Linier Berganda
G Tabel – tabel Statistik
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 8
disebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal 10 juga dijelaskan
bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik minimal S1 atau D-IV dan
memiliki empat standar kompetensi yakni kompetensi pedagogik, kompetensi
professional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Melihat
kewajiban guru tersebut maka sangat penting bagi guru untuk selalu
meningkatkan kompetensinya. Terutama kompetensi pedagogik guru yang
berkaitan langsung dengan proses pembelajaran. Kompetensi pedagogik
adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanakan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktulisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.1
Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif sangat penting dalam
peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar. Salah satunya adalah
kepemimpinan transformasional. Menurut O’Leary2 kepemimpinan
transformasional pada prinsipnya memotivasi bawahan untuk berbuat lebih
1 Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 8.
2 Elizabeth O’Leary, Kepemimpinan, Edisi Pertama, Yogyakarta: Andi, 2001, 23.
2
baik dari apa yang bisa dilakukan, dengan kata lain dapat meningkatkan
kepercayaan atau keyakinan diri bawahan yang akan berpengaruh terhadap
peningkatan kompetensi pedagogik. Kepemimpinan transformasional
mencakup upaya perubahan terhadap bawahan untuk berbuat lebih positif
atau lebih baik dari apa yang biasa dikerjakan yang berpengaruh terhadap
peningkatan kompetensi pedagogik.
Kepala sekolah, sebagai administrator dan manajer pendidikan,
dipandang memiliki kemampuan profesional dan memiliki keterampilan yang
dibutuhkan dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru. Salah satu
kemampuan professional seorang kepala sekolah adalah melakukan supervisi
akademik.
Kompetensi pedagogik guru agama SMP di Kota Salatiga saat ini
terus ditingkatkan melalui supervisi akademik secara kolaboratif yang
dilaksanakan oleh kepala sekolah. Kepala Sekolah bertanggungjawab untuk
mengarahkan semua sumber daya pendidikan termasuk di dalamnya guru
agama agar mampu bekerja dengan baik sesuai dengan tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.
Secara umum supervisi akademik adalah usaha yang sistematik dan
berkesinambungan untuk mendorong dan mengarahkan, meninggkatkan
pertumbuhan setiap guru, sehingga bertambah lebih efektif dalam
memberikan sumbangan bagi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.3
Pengertian ini menunjukkan bahwa hakekat supervisi bukanlah Kepala
3 Tschannen-Moran, M. “Fostering organizational citizenship in schools: transformational
leadership and trust”, Journal of Educational Administration, Volume 6, Nomor 2 (Agustus 2003),
136.
3
Sekolah yang hendak mencari-cari kesalahan guru agama, melainkan bersifat
membina dan membantu guru agama dalam upaya memperbaiki kompetensi
pedagogiknya.
Supervisi akademik yang dilaksanakan pada SMP di Kota Salatiga
saat ini difokuskan pada peningkatan situasi belajar mengajar untuk
membantu guru agama dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi
selama menjalankan tugasnya.
Berdasarkan survei awal yang dilaksanakan pada tanggal 15 Februari
2017 dengan guru pendidikan agama Islam SMPN 4 di kota Salatiga yang
bernama Drs. S.B. Hariyanto, ada beberapa masalah berkaitan dengan
kepemimpinan kepala sekolah, supervisi akademik oleh Kepala Sekolah, dan
kompetensi pedagogik guru.
Pertama, masalah kepemimpinan kepala sekolah secara umum lebih
bersifat direktif dan kedinasan terhadap guru, sehingga guru PAI
mengembangkan kompetensi pedagogik lebih cenderung memenuhi
formalitas kedinasan.
Kedua, supervisi akademik oleh Kepala Sekolah selama ini
dilaksanakan bagi para guru PAI kurang konstruktif. Dalam arti, kurang
mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam proses pembelajaran.
Belum ada upaya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru PAI yang
nyata, tetapi hanya mengoreksi hal-hal yang masih kurang dalam proses
pembelajaran oleh guru. Selain itu, guru PAI kurang demokratis, artinya
Kepala Sekolah masih mendominasi pelaksanaan supervisi akademik. Guru
4
seperti menghadapi beban yang berat ketika akan disupervisi. Masalah lain
yaitu guru dan Kepala Sekolah kurang dalam menciptakan hubungan
kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, sabar, antusias, dan penuh
humor. Kadang-kadang kurang terbuka dan kurang jujur dalam supervisi.
Ketiga, masalah kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam
yang timbul dalam kegiatan pembelajaran antara lain (a) menurunnya
semangat guru-guru PAI dalam menjalankan tugasnya karena masalah pribadi
maupun dengan teman sejawat, (b) kurang difungsikannya alat-alat
perlengkapan termasuk macam-macam media instruksional dalam proses
pembelajaran, karena adanya guru kurang menguasai penggunaan media
pembelajaran, (c) kurangnya kreativitas sebagian guru Agama dalam
menggunakan metode-metode baru dalam proses belajar-mengajar sehingga
berkesan monoton, (d) kompetensi pedagogik guru PAI pada umumnya
bersifat klasik dalam pembelajaran dan masih perlu mendapatkan perbaikan
ke pembelajaran yang lebih inovatif.4 (hasil wawancara dengan Drs. S.B.
Hariyanto, Guru Agama SMPN 4 Salatiga, 15 Februari 2017).
Meskipun berbagai masalah tersebut selalu muncul, ternyata guru PAI
tetap menjalankan tugasnya. Masalah-masalah yang mendorong untuk diteliti
berkaitan dengan kepemimpinan dan supervisi oleh Kepala Sekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah, supervisi dan kompetensi pedagogik telah
diusahakan perbaikan secara bertahap. Kepala sekolah sudah melakukan
inovasi kepemimpinan dengan kepemimpinan transformasional, sebagai
4 hasil wawancara dengan Drs. S.B. Hariyanto, Guru Agama SMPN 4 Salatiga, 15 Februari
2017
5
bentuk atau gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala sekolah dalam
mempengaruhi bawahannya (guru, tenga administrasi, siswa, dan orang tua
peserta didik) untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan sehingga
dapat menunjang terwujudnya perubahan sistem persekolahan. Demikian pula
supervisi akademik oleh Kepala Sekolah diupayakan lebih mengembangkan
kreativitas dan inovasi guru PAI.
Dari penjelasan di atas, maka dipandang perlu untuk dilaksanakan
suatu kajian secara mendalam untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan
transformasional dan supervisi akademik Kepala Sekolah terhadap
kompetensi pedagogik guru SMP di Kota Salatiga tahun 2017.
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas terdapat beberapa kendala pada
masalah kepemimpinan kepala sekolah, supervisi akademik Kepala Sekolah,
dan kompetensi pedagogik guru PAI selama ini antara lain :
a. Masalah penurunan dan stagnasi kompetensi pedagogik guru PAI yang
timbul dalam kegiatan pembelajaran.
b. Kepempinan kepala sekolah secara umum lebih bersifat direktif dan
kedinasan terhadap guru, sehingga guru PAI mengembangkan
kompetensi pedagogik lebih cenderung memenuhi formalitas kedinasan.
c. Supervisi selama ini dilaksanakan bagi para guru PAI juga bersifat
direktif dengan cara Kepala Sekolah memberikan arahan langsung dan
Kepala Sekolah lebih dominan.
6
d. Kompetensi pedagogik guru PAI pada tingkat cukup baik, namun belum
ada perkembangan yang lebih optimal
2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka
dalam penelitian ini dibatasi pada masalah persepsi guru tentang
kepemimpinan transformasional, supervisi akademik Kepala Sekolah, dan
kompetensi pedagogik guru PAI SMP di Kota Salatiga tahun 2017.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan
transformasional terhadap kompetensi pedagogik guru pendidikan agama
Islam SMP di Kota Salatiga tahun 2017?
b. Bagaimana pengaruh persepsi guru tentang supervisi akademik Kepala
Sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam
SMP di Kota Salatiga tahun 2017?
c. Bagaimana pengaruh secara simultan persepsi guru tentang
kepemimpinan transformasional dan supervisi akademik Kepala Sekolah
terhadap kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam SMP di
Kota Salatiga tahun 2017?
C. Signifikansi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
7
a. Pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan transformasional
terhadap kompetensi pedagogik guru PAI SMP di Kota Salatiga tahun
2017.
b. Pengaruh persepsi guru tentang supervisi akademik Kepala Sekolah
terhadap kompetensi pedagogik guru SMP di Kota Salatiga tahun
2017.
c. Pengaruh simultan persepsi guru tentang kepemimpinan
transformasional dan supervisi akademik Kepala Sekolah terhadap
kompetensi pedagogik guru SMP di Kota Salatiga tahun 2017.
2. Manfaat Penelitain
Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Manfaat teoretis penelitian ini yaitu untuk memperkaya wacana dalam
bidang kajian supervisi pendidikan agama Islam.
b. Manfaat praktis penelitian ini yaitu menjadi rujukan bagi praktik
supervisi pendidikan agama Islam di sekolah umum khususnya jenjang
SMP.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tesis terdiri atas pendahuluan, bagian utama,
dan penutup.
BAB I pendahuluan berisi tentang : (a) latar belakang masalah (b)
identifikasi masalah (c) pembatasan masalah (d) rumusan masalah (e)
tujuan penelitian (f) manfaat penelitian
BAB II kajian pustaka, kerangka teori dan hipotesis, membahas
8
tentang : (a) kajian pustaka (b) kerangka teori yang meliputi (1)
kepemimpinan transformasional kepala sekolah (2) supervisi akademik
kepala sekolah (3) kompetensi pedagogik guru.
BAB III metode penelitian terdiri atas: (a) jenis penelitian, (b)
populasi dan sampel, (c) variabel, (d) definisi konseptual dan definisi
operasional variabel, (e) alat pengumpul data, (f) uji validitas dan reliabilitas,
(g) teknik analisis data.
BAB IV pembahasan hasil penelitian terdiri dari : a. deskripsi data,
b. analisis data (1) uji instrumen, (2) uji asumsi, (3) uji regresi, (4) uji
hipotesis dan c. pembahasan
BAB V penutup, terdiri atas simpulan dan implikasi / saran-saran dari
hasil penelitian.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, DAN HIPOTESIS
E. Kajian Pustaka
Penelitian tentang kepemimpinan transformasional, supervisi akademik, dan
kompetensi pedagogik, telah dilakukan oleh banyak peneliti yang tujuannya
bermacam-macam. Beberapa penelitian tentang supervisi antara lain sebagai
berikut.
Astuti5 menulis penelitian berjudul “Penerapan Supervisi Akademik untuk
Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Menyusun Administrasi Penilaian di
SD Laboratorium UKSW”. Hasil penelitian menunjukkan temuan bahwa
supervisi akademik dapat meningkatkan kemampuan guru-guru dalam
menyusun administrasi penilaian dalam pembelajaran di SD Laboratorium
Salatiga sebesar 26,2%.
Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akademik dan
kompetensi pedagogik guru. Perbedaannya, penelitian Astuti terdapat variable
“menyusun administrasi penilaian”, adapun penelitian ini meneliti variable
kepemimpinan transformasional.
Sugiyanti dan Narimo6 menulis penelitian berjudul “Pengelolaan Supervisi
Akademik oleh Kepala Sekolah di SD Negeri 6 Putatsari Gobogan”. Hasil
penelitian, 1. Perencanaan supervisi akademik di SD Negeri 6 Putatsari
5 Suhandi Astuti, “Penerapan Supervisi Akademik untuk Meningkatkan Kompetensi Guru
dalam Menyusun Administrasi Penilaian di SD Laboratorium UKSW”, Jurnal Scholaria, Vol 6,
No 1 (Januari 2016), 117 – 126 6 Sugiyanti dan Sabar Narimo, “Pengelolaan Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah di
SD Negeri 6 Putatsari Gobogan”, Jurnal Managemen Pendidikan, Vol 11, No 2 (Januari 2016),
76-83.
10
menghasilkan, a. Penyusunan jadwal supervisi, b. Penyusunan Instrumen, c.
Menyusun daftar guru yang akan disupervisi. 2. Pelaksanaan Supervisi
Akademik di SD Negeri 6 Putatsari, Kepala Sekolah datang ke kelas dengan
membawa instrument yang telah disiapkan untuk mengadakan pengamatan
pembelajaran sambil mencatat kejadian yang sesuai dengan instrumen. 3.
Tindak Lanjut Supervisi Akademik di SD Negeri 6 Putatsari, Kepala sekolah
bersama guru mengadakan diskusi waktu istirahat di ruang kepala sekolah,
guru diberi kesempatan mengungkapkan pendapatnya mengenai proses
pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Kepala sekolah menunjukkan hasil
observasi selanjutnya memberikan kesempatan pada guru untuk mencermati
dan menganalisanya.
Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akdemik.
Perbedaannya, penelitian Sugiyanti dan Narimo menggunakan jenis penelitian
kualitatif, adapun penelitian ini meneliti variable kepemimpinan
transformasional dan kompetensi pedagogik dengan jenis penelitian kuantitatif.
Putri Balqis7 menulis penelitian berjudul “Kompetensi Pedagogik Guru
Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada SMPN 3 Ingin Jaya
Kabupaten Aceh Besar.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kompetensi
pedagogik guru dalam perencanaan pembelajaran dilakukan dengan membuat
draft RPP, namun sebagian guru tidak membawa RPP pada saat proses belajar
mengajar berlangsung sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai secara
maksimal (2) Kompetensi pedagogik guru dalam proses pembelajaran
7 Putri Balqis, “Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
pada SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar”, Jurnal Administrasi Pendidikan, Volume 2, No
1 ( Agustus 2014), 25- 38.
11
dilakukan dengan mendalami dan memantapkan sejumlah materi
pembelajaransebagaimana terdapat dalam buku paket, adapun dalam proses
pembelajaran terdapat pengelolaan kelas yang kurang baik dan pemanfaatan
waktu yang kurang disiplin; dan (3) Kompetensi pedagogik guru dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa dilakukan dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam menggunakan fasilitas teknologi
informasi dan komunikasi dalam pencapaian tujuan pembelajaran,
berkomunikasi secara efektifdengan peserta didik, dan melakukan tindakan
reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran
Persamaan dengan penelitian ini pada variable kompetensi pedagogik.
Perbedaannya, penelitian Putri Balqis menggunakan jenis penelitian kualitatif,
adapun penelitian ini meneliti variable kepemimpinan transformasional dengan
jenis penelitian kuantitatif.
Thomas Stefanus Kaihatu,8 melakukan penelitian untuk menguji hubungan
langsung maupun tidak langsung dari sebuah model multidimensional
mengenai pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan transformasional
terhadap perilaku ekstra peran yang dimediasi oleh kepuasan akan kualitas
kehidupan kerja dan komitmen organisasional sebagai variable antasenden.
Dalam penelitian ini, secara signifikan kepuasan akan kualitas kehidupan kerja
memediasi kepemimpinan transformasional terhadap perilaku ekstra peran,
sebaliknya komitmen organisasional ditemukan tidak signifikan. Penerapan
8 Thomas Stefanus Kaihatu, “Kepemimpinan Transformasional dan Pengaruhnya Terhadap
Kepuasan atas Kualitas Kehidupan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Perilaku Ekstra Peran : Studi
pada Guru-Guru SMU di Kota Surabaya”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahan, Vol 98, No 1
(Maret 2007), 49-61.
12
kepemimpinan transformasional dari kepala sekolah meningkatkan kepuasan
akan kualitas kehidupan kerja, dan hal ini cenderung akan meningkatakan
perilaku ekstra peran dari para guru.
Persamaan dengan penelitian ini pada variable kepemimpinan
transformasional dan menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Perbedaannya,
penelitian Thomas Stefanus Kaihatu meneliti variable kepuasan kualitas
kehidupan kerja dan komitmen organisasional, adapun penelitian ini meneliti
variable supervisi akademik dan kompetensi pedagogik dengan jenis penelitian
kuantitatif.
Khofiatun9 meneliti tentang “Peran Kompetensi Pedagogik Guru Dalam
Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peran kompetensi pedagogik guru pada pembelajaran tematik di
SD Negeri Paguyangan 2 Brebes. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan rancangan studi kasus. Hasil penelitian ini menyimpulkan
bahwa kompetensi pedagogik yang dimikili oleh guru kelas IV dan guru kelas
V di SD Negeri Paguyangan 2 berbeda-beda. Hal tersebut bisa dilihat dari latar
belakang dan pengalaman mengajar guru serta dari nilai Uji Kompetensi Guru
(UKG) yang diperoleh. Peran kompetensi pedagogik guru dalam proses
pembelajaran juga berpengaruh terhadap hasil pembelajaran tematik
dikelasnya.
Persamaan dengan penelitian ini pada variable kompetensi pedagogik.
Perbedaannya, penelitian Khofiatun menggunakan jenis penelitian kualitatif,
9 Khofiatun, “ Peran Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Pembelajaran Tematik di Sekolah
Dasar, ” Jurnal Pendidikan Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume. 1, Nomor 5 (Mei
2016), 984-988.
13
adapun penelitian ini meneliti variable supervisi akademik dan kepemimpinan
transformasional dengan jenis penelitian kuantitatif.
Sitti Hartinah10
menulis penelitian berjudul “Model Kepemimpinan
Transformasinal Kepala Sekolah SMK Negeri”. Model kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terbentuk dari berbagai asfek yaitu
kompetensi, iklim organisasi sekolah dan etos kerja. Permasalahannya adalah
apakah model kepemimpinan transformasional kepala sekolah dikonstruk dari
dimensi kompetensi, iklim organisasi sekolah dan etos kerja. Tujuan penelitian
ini mencari model kepemimpinan transformasional kepala sekolah di SMKN
Tegal. Desain penelitian ini adalah berpendekatan confirmatory factor analysis.
Jumlah sampel 200 dipilih secara proportional random sampling. Instrumen
menggunakan “questionare” dengan reliability. Desain penelitian dengan
paradigma kuantitatif, menjelaskan hubungan kausal variabel melalui uji
hipotesis, dengan pemodelan persamaan structural (SEM). Hasil analisis
menemukan kesesuaian model konseptual dengan model teruji bahwa
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dipengaruhi secara signifikan
oleh; kompetensi kepala sekolah (24,5%); iklim organisasi sekolah (29,4%);
etos kerja (28,1%); Model faktor kompetensi kepala sekolah, iklim organisasi
sekolah, dan etos kerja secara simultan berkontribusi terhadap kepemimpinan
transformasional kepala sekolah sebesar (85,6%). Implikasinya jika ingin
meningkatkan kompetensi kepala sekolah, iklim organisasi sekolah dan etos
kerja maka perlu dikembangkan model kepemimpinan transformasional kepala
10
Sitti Hartinah, “Model Kepemimpinan Transformasinal Kepala Sekolah SMK Negeri”,
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol 17, Nomor 1 (Januari 2011), 12-28.
14
sekolah dalam model yang teruji ini. Berdasarkan temuan, disarankan agar
kepala sekolah, memiliki keterampilan manajerial, memperbaiki iklim
organisasi sekolah dan peningkatan etos kerja kepala secara maksimal.
Persamaan dengan penelitian ini pada variable kepemimpinan kepala
sekolah transformasional. Perbedaannya, penelitian Sitti Hartinah
menggunakan jenis penelitian kuantitatif, adapun penelitian ini meneliti
variable supervisi akademik dan kompetensi pedagogik dengan jenis penelitian
kuantitatif.
Fitriani11
, menulis penelitian berjudul “Supervisi Akademik Kepala
Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru (Studi Multi Kasus di MTs Negeri
Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri Malang)”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa model supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
Guru di MTS Negeri Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri Malang adalah model
supervisi klinis. Kepala SMP Negeri Batu Malang lebih menekankan pada
model supervisi klinis face to face, sedangkan kepala SMP Ar-Rohmah Putri
Malang menekankan pada model supervisi pendampingan.
Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akademik.
Perbedaannya, penelitian Fitriani Hartinah variable dependen adalah kinerja
guru dan menggunakan jenis penelitian kuantitatif komparatif. Adapun
penelitian ini variable independek kompetensi pedagogik guru dan jenis
penelitian kuantitatif regresi.
11
Fitriani, “Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru (Studi
Multi Kasus di MTs Negeri Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri Malang”, Tesis Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam, Program Pascasarjana UIN Malang, 2015, xv.
15
Helfiana Noviarista12
menulis penelitian berjudul “Pengaruh Persepsi
Guru tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap
Kompetensi dan Kinerja Guru”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
Terdapat pengaruh yang positif kepemimpinan transformasional kepala sekolah
terhadap kompetensi guru SD se-Gugus R.A. Kartini Warungpring, Kabupaten
Pemalang dengan tingkat pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinam
kepala sekolah sebesar 0,208 dan kontribusi sebasar 4,3%; (2) Terdapat
pengaruh yang positif kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap
kinerja guru SD se-Gugus R.A. Kartini Warungpring, Kabupaten Pemalang
dengan dengan tingkat pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinam kepala
sekolah sebesar 0,389 dan kontribusi sebesar 15,1%.
Persamaan dengan penelitian ini pada variable kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dan menggunakan jenis penelitian kuantitatif.
Perbedaannya, penelitian Helfiana variable dependen adalah kompetensi dan
kinerja guru komparatif. Adapun penelitian ini variable independen kompetensi
pedagogik guru.
Artini13
menulis penelitian berjudul “Pengaruh Supervisi Akademik
terhadap Kemampuan Guru Melaksanakan Pengelolaan Proses Pembelajaran
Dalam Rangka Pelaksanaan Kurikulum 2013”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh penerapan supervisi akademik terhadap kemampuan
12
Helfiana Noviarista, “Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi dan Kinerja Guru”, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Edisi 1 Tahun ke 1V (Januari 2015), 1. 13
Made Artini, “Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kemampuan Guru Melaksanakan
Pengelolaan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Pelaksanaan Kurikulum 2013”, Program Studi
Pendidikan Dasar, Tesis Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, 2015,
viii.
16
mengelola proses pembelajaran sebagai bagian dari kompetensi pedagogik
pada para guru SD di Gugus VIII Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng.
Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akademik, serta
sama menggunakan analisis kuantitatif regresi linier berganda. Perbedaannya,
penelitian Artini menggunakan variable independen supervisi akademik,
adapun penelitian ini variable kompetensi pedagogik.
Martiningsih 14
dalam penelitian berjudul “Pengaruh Supervisi Akademik
dan Partisipasi Guru dalam KKG terhadap Kompetensi Profesional Guru
Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan.”
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semakin tinggi supervisi akademik
akan mengakibatkan semakin tinggi kompetensi professional guru.
Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akademik, serta
sama menggunakan analisis kuantitatif regresi linier berganda. Perbedaannya,
penelitian Martini menggunakan variable kinerja dan kemampuan pengelolaan
pembelajaran sebagai kompetensi pedagogik. Adapun penelitian ini meneliti
variable supervisi akademik dan kompetensi pedagogik.
Tatang Kurniawan 15
dalam penelitian berjudul “Pengaruh Kompetensi
Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru terhadap Kinerja Guru di SMK.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kompetensi pedagogik
dan kompetensi profesional guru secara bersama-sama maupun partial terhadap
kinerja guru.
14
Tri Martiningsih, “Pengaruh Supervisi Akademik dan Partisipasi Guru dalam KKG
terhadap Kompetensi Profesional Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pekalongan Utara
Kota Pekalongan”, Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, 2008, vii. 15
Tatang Kurniawan, “Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru
terhadap Kinerja Guru di SMK”, Tesis Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, viii.
17
Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akademik, serta
sama menggunakan analisis kuantitatif regresi linier berganda. Perbedaannya,
penelitian Tatang menggunakan variable kinerja sebagai variable dependen,
adapun penelitian ini variable independen adalah kompetensi pedagogik.
Ninik Sumiarsi16
menulis penelitian berjudul “Analisis Kompetensi
Pedagogik dan Pengembangan Pembelajaran Guru SD Negeri 041 Tarakan”.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kompetensi kompetensi pedagogik yang
dimiliki Guru SDN 041 Tarakan sudah sejalan dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007, namun perlu ada beberapa
perbaikan atau peningkatan. Selanjutnya pengembangan pembelajaran di SDN
041 Tarakan sangat diperlukan guna melengkapi segala kekurangan yang ada.
Bentuk strategi pengembangan yang dapat dilakukan adalah pengembangan
yang bersifat bottom-up.
Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akademik.
Perbedaanya penelitian Sumiarsi menggunakan analisis kualitatif, adapun
penelitian ini variable analisis kuantitatif.
Mardia Rahman17
menulis penelitian berjudul “Professional Competence ,
Pedagogical Competence and the Performance of Junior High School of
Science Teachers”. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional berpengaruh positif terhadap kinerja
16
Ninik Sumiarsi, “Analisis Kompetensi Pedagogik dan Pengembangan Pembelajaran Guru
SD Negeri 041 Tarakan”, Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Volume 3, Nomor 1
(Januari 2015), 99-104. 17
Mardia Hi, Rahman. “Professional Competence Pedagogical Competence and the
Performance of Junior High School of Science Teachers”, Journal of Education and Practice,
Volume 5, No 9 (Mai 2014) 75.
18
guru sains SMP di Ternate.
Persamaan dengan penelitian ini sama-sama menggunakan analisis
kuantitatif. Perbedaanya penelitian Mardia menggunakan variable kompetensi
pedagogik sebagai variable independen. Adapun penelitian ini analisis
kualitatif, adapun penelitian ini variable kompetensi pedagogic sebagai
variable dependen.
Flavia18
menulis penelitian berjudul “Transformational Leaders and Work
Performance: The Mediating Roles of Identification and Self-efficacy”.
Hasilnya menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh
terhadap tingkat kinerja tugas dan perilaku yang lebih tinggi.
Persamaan dengan penelitian ini sama-sama menggunakan analisis
kuantitatif. Perbedaanya penelitian Flavia, variable dependen adalah tingkat
kinerja tugas dan perilaku yang lebih tinggi. Adapun penelitian ini variable
dependen adalah kompetensi pedagogik.
Aan Komarian19
menulis penelitian “Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional, Iklim Sekolah, Kinerja Mengajar Guru terhadap
Produktivitas Sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
langsung yang positif dan signifikan dari kepemimpinan transformasional dan
iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru dan produktivitas sekolah.
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, maka perbedaan yang peneliti
18
Flávia Cavazotte, “ Transformational Leaders and Work Performance: The Mediating
Roles of Identification and Self-efficacy”, Journal BAR, Rio de Janeiro, Volume 10, Nomor 4
(Desember 2013), 490-512. 19
Aan Komariah, “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Iklim Sekolah, Kinerja
Mengajar Guru terhadap Produktivitas Sekolah”, Jurnal Mimbar, Vol 30, No 1 (Juni 2014), 118-
125.
19
lakukan sekarang lebih pokus pada pengaruh persepsi kepemimpinan
transformasional dan supervisi akademik kepala sekolah terhadap kompetensi
pedagogik guru pendidikan agama islam SMP di kota salatiga tahun 2017.
F. Kerangka Teori
1. Kepemimpinan Transformasional
a. Pengertian Kepemimpinan
James A.F. Stoner dan Charles Wankel20
mengatakan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan mengarahkan,
merupakan faktor (aktivitas) penting penting dalam efektivitas manajer
atau pemimpin. Makmuri Muchlas21
menyatakan bahwa kepemimpinan
adalah proses yang sangat penting dalam setiap organisasi, karena
kepemimpinan inilah yang akan menentukan sukses atau gagalnya
sebuah organisasi.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kepemimpinan itu
didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi
sebuah kelompok menuju kepada pencapaian tujuan kelompok tersebut.
b. Konsep Kepemimpinan Transformasional
Guna menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sekolah,
pola kepemimpinan transformasional merupakan salah satu pilihan bagi
kepala sekolah untuk memimpin dan mengembangkan sekolah yang
berkualitas. Kepemimpinan transformasional memiliki penekanan dalam
20
Hadari Nawawi, Supervisi Kepala Sekolah Mengefektifkan Organisasi, Yogyakarta:
Gajah Mada University Press, 2013, 18. 21
Makmuri Muchlas, Perilaku Organisasi II, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2010,
71
20
hal pernyataan visi dan misi yang jelas, penggunaan komunikasi secara
efektif, pemberian rangsangan intelektual, serta perhatian pribadi
terhadap permasalahan individu anggota organisasinya. Kepemimpinan
transformasional kepala sekolah menuntut kemampuannya dalam
berkomunikasi, terutama komunikasi persuasive, yang akan menjadi
factor pendukung dalam proses transformasi kepemimpinannya. 22
Kepemimpinan transformasional (transformational leadership)
merupakan salah-satu diantara sekian model kepemimpinan, oleh Burns23
diartikan sebagai “sebuah proses saling meningkatkan diantara para
pemimpin dan pengikut ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih
tinggi’.
Bass24
mengemukakan bahwa “kepemimpinan transformasional
sebagai pengaruh pemimpin atau atasan terhadap bawahan. Para bawahan
merasakan adanya kepercayaan, kebanggaan, loyalitas dan rasa hormat
kepada atasan, dan mereka termotivasi untuk melakukan melebihi apa
yang diharapkan”. “Kepemimpinan transformasional harus dapat
mengartikan dengan jelas mengenai sebuah visi untuk organisasi,
sehinggga para pengikutnya akan menerima kredibilitas pemimpin
tersebut”25
.
Kepemimpinan transformasional secara jelas mengkomunikasikan
22
Sudarwan Danim dan Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan..., 48. 23
Yukl, A.G., Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Penerbit
Prenhallindo, 1998, 296. 24
Syahir Natsir, “Ringkasan Disertasi: Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Perilaku
Kerjadan Kinerja Karyawan Perbankan di Sulawesi Tengah”, Disertasi, Universitas Airlangga
Surabaya, 2004, 2-3. 25
Sudarwan Danim dan Suparno, Manajemen..., 48.
21
harapan-harapan, yang diinginkan pengikut tercapai. Dengan demikian,
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat diartikan sebagai
bentuk atau gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala sekolah dalam
mempengaruhi bawahannya (guru, tenga administrasi, siswa, dan orang
tua peserta didik) untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan
sehingga dapat menunjang terwujudnya perubahan system persekolahan.
c. Kraktaristik Kepemimpinan Transformasional
Menurut Bass dan Avalio yang dikutip Donni Junni Priansa26
menyatakan bahwa karakteristik kepemimpinan transformasional
dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1) Menunjukan perilaku Karismtik
a) Mendapatkan rasa hormat untuk dipercaya
b) Kepercayaan kepada orang lain
c) menyampaikan rasa pengertian memiliki misi yang kuat terhadap
pengikutnya.
d) Menampilkan standar moral yang tinggi
2) memunculkan motivasi inspirasional
a) Mengacu pada cara memimpin transformasional dalam memotivasi.
b) Memberi inspirasi melalui visi yang jelas
c) Kepercayaan diri
d) Semangat kelompok
e) Antisias
26
Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala
Sekolah, Bandung: Alfabeta, 2014, 235-236.
22
3) Memberikan Stumulasi Intelektual
a) Menunjukan usaha pemimpin yang mendorong pengikut menjadi
inovativ.
b) Kreatif dalam memimpin untuk mendorong pengikut agar
menayakan asumsi-asumsi.
c) Membuat kembali kerangkan permasalahan
d) Mendakati pengikut dengan cara baru.
4. Memperlakukan pengikut dengan memeberi perhatian kepada individu
a) Memberikan perhatian secara personel pada semua individu.
b) Membuat semua individu merasa dihargai
c) Mendelegasiakan tugas sebagai cara pengembangan pengikut.
Menurut Bass dan Avolio kepemimpianan transformasional
sebagaimana disebutkan dalam Ancok yaitu27
:
a) Idealized Influence (pengaruh yang diidealkan). Pemimpin
transformasional mampu menjadi model panutan dalam
bertingkah laku, berprestasi maupun berkomitmen bagi
pengikutnya.
b) Ispiration Motivation (motipasi yang inspirasional). Pemimpin
memotivasi, menginspirasi, merangsang semangat dan
melibatkan para pengikutnya untuk mencapai masa depan yang
menarik, melalui ekspektasi yang tinggi dan tantangan kerja
yang kerasdalam memfokuskan usaha dan tindakan dalam
27
Djamaludin Ancok, Psikologi Kepemimpianan dan Inovasi, Jakarta: Erlangga, 2012,
130- 132.
23
mengekpresikan tujuan.
c) Individual consideration (kepedulian secara perorangan).
Seorang pemimpin yang transformatif senantiasa
memperhatikan agar bawahan bisa mencapai kemajuan serta
mengembangan diri.
d) Intellectual stimulation (stimulasi intelektual). Pemimpin
transformasional menantang bawahannya mencari ide –ide
dalam rangka meningkatkan kompetensi, mendorong kreativitas
bawahannya untuk berinovasi dalam rangka menyelesaikan hal
baru.
2. Supervisi Akademik
a. Konsep dan Teori Supervisi Akademik
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran28
. Supervisi akademik tidak terlepas dari
penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Rekleksi praktis
penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi
nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya:
Apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas?, Apa yang sebenarnya
dilakukan oleh guru dan peserta didik di dalam kelas? Aktivitas-aktivitas
mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi
28
Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: Gava Media,
2011, 48.
24
guru dan peserta didik?, Apa yang telah dilakukan oleh guru dalam
mencapai tujuan akademik?, Apa kelebihan dan kekurangan guru dan
bagaimana cara mengembangkannya?, Berdasarkan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Namun satu hal yang
perlu ditegaskan disini, bahwa setelah melakukan penilaian kinerja harus
dilanjutkan pelaksanaan supervisi akademik dengan melakukan tindak
lanjut berupa pembuatan program supervisi akademik dan melaksanakan
dengan sebaik-baiknya.
Menurut Glickman dalam Priansa dan Somad29
, supervisi
akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran demi pencapaian
tujuan pembelajaran. Supervisi pendidikan atau supervisi akademik
menurut Burton dan Brueckner30
adalah suatu teknik pelayanan yang
tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama
factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
b. Ruang Lingkup Supervisi Akademik
Ruang lingkup supervisi akademik dijelaskan Lantip dan
Sudiyono31
meliputi hal-hal berikut ini.
1) Pelaksanaan KTSP
2) Persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran oleh guru.
29
Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen..., 106. 30
Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan, Bandung: Alfabeta,
2012, 91. 31
Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono,Supervisi Pendidikan..., 50.
25
3) Pencapaian standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi,
dan peraturan pelaksanaannya.
4) Peningkatan mutu pembelajaran melalui pengembangan sebagai
berikut.
a) Model kegiatan pembalajaran yang mengacu pada Standar Proses.
b) Peran serta peserta didik dalam proses pembelajaran secara aktif,
kreatif, demokratif, mendidik, memotivasi, mendorong kreativitas,
dan dialogis.
c) Peserta peserta didik dapat membentuk karakter dan memiliki pola
piker serta kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan
aktivitas intelektual yang kreatif dan inovatif, berargumentasi,
mempertanyakan, mengkaji, menemukan, dan memprediksi.
d) Keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang
dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai
pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh
guru.
e) Bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Meningkat
rasa ingin tahunya, (2) Mencapai keberhasilan belajarnya secara
konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan, (3) Memahami
perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari sumebr
informasi, (4) Mengolah informasi menjadi pengetahuan, (5)
26
Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah, (6)
Mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain, (7)
Mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi
yang wajar.
c. Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik
Secara umum, tujuan supervisi akademik adalah membantu guru
untuk mengembangkan kemampuannya dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang direncanakan bagi peserta didiknya. Melalui supervisi
akademik diharapkan kualitas akademik yang dilakukan oleh guru
semakin meningkat32
.
Berikut ini adalah beberapa tujuan supervisi akademik: (1)
Membantu guru mengembangkan kompetensinya, (2) Mengembangkan
kurikulum, (3) Mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing
penelitian tindakan kelas (PTK).
Supervisi akademik merupakan salah satu fungsi mendasar
(essential function) dalam keseluruhan program sekolah. Hasil supervisi
akademik berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan
profesionalisme guru33
.
d. Prinsip-prinsip Supervisi Akademik
Prinsip-prinsip supervisi akademik diuraikan sebagai berikut34
.
1) Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.
2) Sistematis, artinya mudah dikembangkan sesuai perencanaan program
32
Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi ..., 108. 33
Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono,Supervisi Pendidikan..., 55. 34
Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi..., 108.
27
supervisi yang matang dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3) Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrument.
4) Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya.
5) Antisipatif, artinya mampu mengahadapi masalah-masalah yang
mungkin akan terjadi.
6) Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru
dalam mengembangkan proses pembelajaran.
7) Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara Kepala Sekolah
dan guru dalam mengembangkan pembelajaran.
8) Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, adan
asuh, dalam mengembangkan pembelajaran.
9) Demokratis, artinya Kepala Sekolah tidak boleh mendominasi
pelaksanaan supervisi akademik.35
10) Aktif, artinya guru dan Kepala Sekolah harus aktif berpartisipasi.
11) Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang
harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor.
12) Berkesinambungan, artinya supervisi akademik dilakukan secara
teratur dan berkelanjutan oleh kepala sekolah/madrasah.
13) Terpadu, artinya menyatu dengan program pendidikan.
e. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan supervisi akademik
sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya
35
Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi ..., 110-111.
28
f. Teknik-teknik Supervisi Akademik
Teknik-teknik supervisi akademik yang seharusnya dipahami dan
dikuasai oleh seorang Kepala Sekolah ada dua macam. Kedua macam
teknik tersebut terdiri dari beberapa strategi atau cara. Seorang Kepala
Sekolah diharapkan memahami dan menguasai berbagai strategi tersebut.
Hal ini diperlukan, sebab untuk melakukan antisipasi apabila ada
permasalahan yang terkait dengan supervisi akademik yang tidak bisa
diselesaikan dengan suatu cara tertentu, maka Kepala Sekolah bisa
menggunakan strategi yang lain. Kedua teknik supervisi akademik
tersebut, yaitu teknik supervisi individual dan teknik suoervisi kelompok.
Adapun penjelasan masing-masing teknik tersebut dijelaskan Lantip dan
Sudiyono sebagai berikut.36
1) Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi
perseorangan terhadap guru. Kepala Sekolah di sini hanya berhadapan
dengan seorang guru, sehingga dari hasil supervisi ini akan diketahui
kualitas pembelajarannya. Teknik supervisi individual ada lima
macam, yaitu: Kunjungan Kelas, Observasi Kelas, Pertemuan
Individual, Kunjungan antar Kelas, dan Menilai Diri Sendiri.
a) Kunjungan Kelas
Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala
sekolah untuk mengamati proses pembelajaran di kelas. Tujuannya
36
Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan..., 78.
29
adalah untuk menolong guru dalam mengatasi masalah di dalam
kelas.
b) Observasi Kelas
Observasi kelas adalah mengamati proses pembelajaran
secara teliti di kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh data
objektif aspek-aspek situasi pembelajaran, dan kesulitan-kesulitan
guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran.
c) Pertemuan Individual
Pertemuan individual adalah suatu pertemuan, percakapan,
dialog, dan tukar pikiran antara Kepala Sekolah dan guru.
Tujuannya adalah sebagai berikut: (1) Memberikan kemungkinan
pertumbuhan jabatan guru melalui pemecahan kesulitan yang
dihadapi, (2) Mengembangkan hal mengajar yang lebih baik, (3)
Memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri guru, (4)
Menghilangkan atau menghidari segala prasangka.
d) Kunjungan Antar Kelas
Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung ke
kelas yang lain di sekolah itu sendiri. Tujuannya adalah untuk
berbagi pengalaman dalam pembelajaran.
e) Menilai Diri Sendiri
Menilai diri adalah penilaian diri yang dilakukan oleh diri
sendiri secara objektif. Untuk maksud itu diperlukan kejujuran
diri sendiri.Adapun cara-cara menilai diri sendiri adalah sebagai
30
berikut: (1) Suatu daftar pandangan atau pendapat yang
disampaikan kepada para peserta didik untuk menilai pekerjaan
atau suatu aktivitas; (2) Biasanya disusun dalam bentuk
pertanyaan, baik secara tertutup maupun terbuka, dengan tidak
perlu menyebut nama; (3) Menganalisis tes-tes terhadap unit
kerja ; (4) Mencatat aktivitas para peserta didik dalam suatu
catatan, baik mereka bekerja secara individu maupun secara
kelompok.
2) Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan
program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-
guru yang diduga sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah
atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama,
dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama.
Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan
permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi. Ada tiga belas
teknik supervisi kelompok, yaitu: (1) Kepanitiaan-kepanitiaan, (2)
Kerja kelompok, (3) Laboratorium dan kurikulum, (4) Membaca
terpimpin, (5) Demonstrasi pembelajaran, (6) Darmawisata, (7)
Kuliah/studi, (8) Diskusi panel, (9) Perpustakaan, (10) Organisasi
professional, (11) Bulletin supervisi, (12) Pertemuan guru, (13)
Lokakarya atau konferensi kelompok.
31
3. Kompetensi Pedagogik
a. Pengertian Dasar Kompetensi Pedagogik
Menurut Mulyasa37
kompetensi adalah perpaduan dari
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak. McAshan38
mengungkapkan bahwa
kompetensi is “a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a
person achieves, which become part of his or her being to the exent he
or she can satisfactorily perform particular cognitive, afective, and
psychomotor behaviors”. Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh
seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat
melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan
sebaik-baiknya.
A person’s competencies may be defined in terms of one’s
knowledge, skills and behaviours. To understand the competencies
required of a teacher, we must first define the job of a teacher. The task
of a teacher is closely tied to the nature of the classroom. Today’s
classrooms call for teachers to “prepare virtually all students for
higher order thinking and performance skills once reserved to only a
few”39
. Menurut Darling-Hammond, kompetensi seseorang dapat
didefinisikan berdasarkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
37
Mulyasa, Kurikulum Bernasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002, 37. 38
McAshan, Competency Based Education and Behavioral Objectives, America: Education
Technology Publicataions, 2001, 45. 39
McAshan, Competency Based Education..., 50.
32
seseorang. Untuk memahami kompetensi yang dibutuhkan seorang
guru, pertama-tama kita harus mendefinisikan tugas seorang guru.
Tugas seorang guru sangat terkait dengan sifat kelas. Ruang kelas
sekarang meminta para guru untuk "mempersiapkan hampir semua
siswa untuk berpikir dan kemampuan berkinerja tinggi yang hanya
dimiliki oleh beberapa orang saja".
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa pengertian kompetensi guru adalah pengetahuan, keterampilan
dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi
bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif,
afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan pemahaman
terhadappeserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
b. Komponen Kompetensi Pedagogik Guru
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam
pengelolaan peserta didik, yang meliputi (1) pemahaman wawasan guru
akan landasan dan filsafat pendidikan, (2) pemahaman potensi dan
keberagaman peserta didik, (3) kemampuan mengembangkan kurikulum/
silabus, (4) kemampuan menyusun rencana dan strategi pembelajaran, (5)
kemampuan melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan suasana
dialogis dan interaktif, aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan,
33
(6) kemampuan melakukan evaluasi hasil belajar, (7) kemampuan
mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan
intrakurikuler dan ekstrakurikuler.40
Kompetensi Pedagogik adalah41
: (1) Memahami peserta didik
secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik dengan
memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip
kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik, (2)
Merancang pembelajaran,termasuk memahami landasan pendidikan
untuk kepentingan pembelajaran yang meliputi memahmi landasan
pendidikan, menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan
strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi
yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan
pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih, (3) Melaksanakan
pembelajaran yang meliputi menata latar ( setting) pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran yang kondusif, (4) Merancang dan
melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan
melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan denga berbagai metode,menganalisis hasil evaluasi
proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar
(mastery level), dan memamfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk
perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum, (5)
Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
40
Syamsul Sagala, Kemampuan …, 32. 41
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat 1.
34
potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan
berbagai potensi akademik, dan memfasilitasipeserta didik untuk
mengembangkan berbagai potensi nonakademik.
G. Kerangka Pikir Penelitian
Rancangan penelitian ini dapat disajikan dalam bentuk gambar sebagai
berikut :
Gambar 2.1 Skema Desain Penelitian
H. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah disampaikan
oleh penulis sebelumnya, maka dapatlah dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Ada pengaruh positif dan signifikan persepsi guru tentang
kepemimpinan transformasional terhadap kompetensi pedagogik
guru PAI SMP di Kota Salatiga tahun 2017.
H2 : Ada pengaruh positif dan signifikan supervisi akademik Kepala
Sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru PAI SMP di Kota
Kepemimpinan
Transformasional
(X1)
Supervisi
Akademik
Kepala Sekolah
(X2)
Kompetensi
Pedagogik Guru
PAI (Y)
H1
H2
H3
35
Salatiga tahun 2017.
H3 : Ada pengaruh secara simultan positif dan signifikan persepsi guru
tentang kepemimpinan transformasional dan supervisi akademik
Kepala Sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru PAI SMP di
Kota Salatiga tahun 2017.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif jenis
pendekatan one shot method (metode “menembak” atau pengumpulan data satu
kali terhadap satu kasus) dan eks post facto. Penelitian expost facto disebut
sebagai penelitian sesudah kejadian. Oleh karena itu, penelitian ini dapat
dilakukan ketika suatu peristiwa yang di dalamnya terdapat komponen variabel
bebas dan variabel terikat telah terjadi.Metode ex post factomerupakan
penelitian empiris sistematis tanpa melakukan perlakuan-perlakuan maupun
manipulasi terhadap variabel penelitian tetapi hanya mengumpulkan fakta-
fakta berdasarkan pengukuran terhadap gejala yang terjadi pada diri responden
sebelumnya42
. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kuantitatif untuk
mendeskripsikan persepsi guru pendidikan agama Islam SMP tentang
kepemimpinan transformasional kepala sekolah, supervisi akademik oleh
Kepala Sekolah, dan kompetensi pedagogik guru.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.43
Populasi di dalam
penelitian ini adalah seluruh guru pendidikan agama Islam SMP di Kota
Salatiga yang berjumlah 30 orang. Menurut Arikunto, jika subjeknya kurang
42
Moh Nazir, Metode Penelitian,Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, 129. 43
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 2010, 173.
37
dari 100 maka sampelnya adalah keseluruhan populasi.44
Karena responden
kurang dari seratus maka pengambilan sampel untuk dijadikan responden
dalam penelitian ini adalah menggunakan metode total sampling yaitu sampel
diambil dari semua populasi.
C. Variabel penelitian
1. Kepemimpinan transformasional adalah sebagai bentuk atau gaya yang
diterapkan kepala sekolah dalam mempengaruhi bawahannya ( guru, tenaga
administrasi, siswa, dan orang tua peserta didik) untuk ,mencapai tujuan
pendidikan yang diinginkan.45
Dengan indikator yaitu Penyampaian visi dan
misi organisasi secara jelas, Kemampuan membuat bawahan merasa bangga
menjadi rekan kerja, Menumbuhkan kepercayaan bawahan, Penyampaian
harapan yang jelas dan menarik, Kemampuan membangkitkan semangat
kerja, Kemampuan menginspirasi bawahan untuk antusias mencapai tujuan,
Kemampuan menginspirasi bawahan optimis mencapai tujuan, Mampu
merangsang kreativitas bawahan, Mampu merangsang inovasi bawahan,
Mampu menghargai ide-ide bawahan, Mampu mengarahkan pemecahan
masalah secara cermat, Perhatian kepada bawahan, Menghargai perbedaan
individual, Pemberian pelatihan dan pengarahan kepada bawahan.
2. Supervisi akademik adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk
membantu pengembangan profesional guru atau calon guru, khususnya
dalam penampilan mengajar, berdasarkan observasi dan analisis data secara
44
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., 134. 45
Hadari Nawawi, Supervisi Kepala Sekolah..., 18.
38
teliti dan obyektif sebagai pegangan untuk perubahan tingkah laku mengajar
tersebut. adalahsuatu proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu
pengembangan profesional guru atau calon guru, khususnya dalam
penampilan mengajar, berdasarkan observasi dan analisis data secara teliti
dan obyektif sebagai pegangan untuk perubahan tingkah laku mengajar
tersebut. Indikator supervisi akademik adalah teknik supervisi individual,
terdiri kunjungan kelas, observasi kelas, kunjungan antar kelas, penilaian
diri sendiri, rapat guru, studi kelompok, diskusi, supervisi sebaya,
pemberian standar perilaku guru, pengarahan tindakan guru, Penguatan
terhadap perlaku guru, mendemonstrasikan keterampilan mengajar,
membesarkan hati guru, mengklarifikasi permasalahan guru, mendengarkan
keluhan guru, negoisiasi terhadap perilaku guru, pemecahan masalah yang
dihadapi guru, menunjukkan ide tentang bagaimana mengola informasi.
3. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadappeserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,
dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.Indikator kompetensi pedagogik, dapat mengindentifikasi
karakteristik belajar peserta didik,memahami penyimpangan perilaku
peserta didik, mampu menguasai berbagai tehnik pembelajaran, mampu
menyesuaikan metode pembelajaran dengan tingkat pemahaman peserta
didik, mampu menyusun silabus sesuai kurikulum, mampu membuat RPP,
mampu memilih materi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan usia dan
kemampuan peserta didik, melaksanakan proses pembelajaran sesuai RPP,
39
mampu mengaitkan kegiatan pembelajaran dengan konteks sehari-hari
peserta didik, mampu melakukan aktivitas pembelajaran yang bervariasi,
mampu mengelola kelas dengan efektif, Mampu merancang dan
melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk
belajar sesuai kecakapan dan pola belajar masing-masing, mampu secara
aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran, mampu
mendorong peserta didik untuk memahami dan menggunakan informasi
yang disampaikan, mampu memotivasi peserta didik untuk bertanya,
mampu mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik,
mampu menanggapi pertanyaan peserta didik dengan tepat dan benar,
Mampu menyusun alat penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran,
Mampu menganalisis hasil penilaian pembelajaran, Memanfaatkan hasil
penilaian sebagai bahan tindak lanjut pembelajaran berikutnya.
Tabel 3. 1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
N
o
Variabel
Dimensi Indikator Ket. Item
soal
1 Kepemimpinan
Transformasiona
l (X1)
Djamaludin
ancok, Jakarta :
Erlangga, 2012,
130-132.
Idealized
influence
(pengaruh yang
diidealkan)
1. Penyampaian visi dan misi
organisasi secara jelas
2. Kemampuan membuat bawahan
merasa bangga menjadi rekan
kerja
3. Menumbuhkan kepercayaan
bawahan
1
2
3, 4, 5
Inspirational
motivation
(motipasi yang
inspirasional)
1. Penyampaian harapan yang jelas
dan menarik.
2. Kemampuan membangkitkan
semangat kerja.
3. Kemampuan menginspirasi
bawahan untuk antusias
mencapai tujuan
6, 7
8, 9
10, 11
40
Intellectual
stimulation
(kepedulian
secara
perorangan)
1. Mampu merangsang kreativitas
bawahan.
2. Mampu merangsang inovasi
bawahan.
3. Mampu menghargai ide-ide
bawahan.
4. Mampu mengarahkan
pemecahan masalah secara
cermat.
12,
13
14,
15
Individual
consideration
(stimulasi
intelektual)
1. Perhatian kepada bawahan.
2. Menghargai perbedaan
individual.
3. Pemberian pelatihan dan
pengarahan kepada bawahan.
16
17
18
2 Supervisi
Akademik
Kepala Sekolah
(X2)
Lantip Diat
Prasojo dan
Sudiyono,Yogya
karta : Gava
Media, 2011,
48-53
Tehnik
Individual
1. Kunjungan kelas
2. Observasi kelas
3. Kunjungan antar kelas
4. Penilaian diri sendiri
19, 20
21, 22,
23, 24,
25, 26,
Tehnik
Kelompok
1. Rapat guru
2. Studi kelompok
27, 28
29, 30
Pendekatan
direktif
1. Pemberian standar perilaku
guru.
2. Mendemonstrasikan
keterampilan mengajar.
31, 32
34,
Pendekatan
Non-direktif
1. Membesarkan hati guru
34,
Pendekatan
kolaboratif
1. Pemecahan masalah yang
dihadapi guru.
35, 36
3 Kompetensi
Pedagogik (Y)
H.E. Mulyasa
Bandung : PT
Remaja
Rosdakarya,201
3, 227-240
Mengenal
karakteristik
peserta didik
1. Dapat mengindentifikasi
karakteristik belajar peserta
didik.
2. Memahami penyimpangan
perilaku peserta didik.
37, 38
39, 40
Menguasai teori
belajar dan
prinsip-prinsip
pembelajaran
1. Mampu menguasai berbagai
tehnik pembelajaran.
2. Mampu menyesuaikan metode
pembelajaran dengan
pembelajaran dengan tingkat
pemahaman peserta didik.
41, 42
43, 44
Pengembangan
kurikulum
1.mampu menyusun silabus sesuai
dengan kurikulum
2.mampu membuat RPP
45
46
41
3.Mampu memilih materi
pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan kemampuan peserta didik
47
Kegiatan
pembelajaran
yang mendidik
1. Melaksanakan proses
permbelajaran sesuai RPP
2. Mampu mengaitkan kegiatan
pembelajaran dengan konteks
sehari-hari peserta didik.
3. Mampu melakukan aktivitas
pembelajaran yang bervariasi.
4. Mampu mengelola kelas dengan
efektif
48
49
50
51
Pengembangan
kompetensi
peserta didik
1. Mampu merancang dan
melaksanakan aktivitas
pembelajaran yang mendorong
peserta didik untuk belajar
sesuai kecakapan dan pola pikir
masing masing
2. Mampu secara aktif membantu
peserta didik dalam proses
pembelajaran.
3. Mampu mendorong peserta
didik untuk memahami dan
menggunakan informasi yang di
sampaikan
52
53
54
Komunikasi
dengan peserta
didik
1. Mampu memotivasi peserta
didik untuk bertanya.
2. Mampu mendengarkan semua
pertanyaan dan tanggapan
peserta didik.
3. Mampu menanggapi pertanyaan
peserta didik dengan tepat dan
benar
55
56
57
Penilaian dan
evaluasi
1. Memanfaatkan hasil penilaian
sebagai bahan tindak lanjut
pembelajaran berikutnya.
58
42
D. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh.46
sumber data penelitian ini ada dua yaitu data primer dan data skunder. Sember
data primer di peroleh dari responden yaitu guru-guru SMP di Kota Salatiga
tahun 2017. Sedangkan sumber data skunder diperoleh dari data-data
penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.
E. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui47
. Metode kuesioner
digunakan untuk mengungkap data tentang variable : Kepemimpinan
transformasional (X1), Supervisi akadmeik Kepala Sekolah(X2), dan
variabel Kompetensi Pedagogik guru Pendidikan Agama Islam (Y).
F. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas menurut Arikunto48
validitas adalah suatu ukuran
instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengungkapkan apa yang diinginkan atau mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini alat ukur yang
46
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., 172. 47
SuharsiniArikunto, Prosedur Penelitia…, 128. 48
SuharsiniArikunto, Prosedur Penelitian…, 160.
43
digunakan berupa angket atau kuesioner yang merupakan gambaran-
gambaran variabel-variabel gejala yang merupakan pokok
permasalahan dari teori yang ada. Untuk mencari validitas item-item
angket digunakan rumus Teknik Korelasi Product Moment yang
dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto49
sebagai berikut:
})(}{)({
))((
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
rXY = Koefisien korelasi antara x dan y
ΣXY = Jumlah perkalian skor item X dengan Y
X = Jumlah skor item X
Y = Jumlah skor item Y
N = Jumlah responden
ΣX² = Jumlah kuadrat skor item X
ΣY² = Jumlah kuadrat skor item Y
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas instrument dengan rumus Alpha. Secara umum
suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha
lebih besar dari 0,60 pada tingkat kepercayaan 95% 50
.
49
SuharsiniArikunto,Prosedur Penelitian..., 213. 50
ImamGhozali, Analisis Multivariat dengan Program SPSS..., 56.
44
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui setelah perlakuan
akan berdistribusi normal atau tidak51
. Untuk uji normalitas data hasil
tes digunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan melihat normal
probability plot melalui tampilan output SPSS 17. Keputusan uji, jika
p sama atau kurang dari α, tolak Ho, dan jika p lebih dari α, terima Ho.
Adapun metode normal probability plot membandingkan
distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk
satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan
garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya52
.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untk melihat apakah spesifikasi model
linear yang digunakan sudah benar atau tidak. Dalam penelitian ini, uji
yang digunakan adalah Ramsey test. Uji ini dikembangkan oleh
Ramsey tahun 1969. Ramsey menyarankan suatu uji yang disebut
general test of specification. Sedangkan untuk melakukan uji ini harus
51
Sudjana, Metode Statistika..., 291. 52
ImamGhozali, Analisis Multivariat dengan Program SPSS..., 77.
45
membuat asumsi bahwa fungsi yang benar adalah linear, dan uji ini
bertujuan untuk menghasilkan perubahan F hitung53
. Keputusan ini
akan ditampilkan pada output SPSS 17 for Windows, yakni pada
kolom signifikansi F change.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independent).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variable bebas. Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi digunakan matrik
korelasi variable-variabel bebas, dan melihat nilai tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF) dengan perhitungan bantuan program
SPSS 17 for Windows.
Menurut Imam Ghozali54
, jika dari matrik korelasi antar variable
bebas ada korelasi yang tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolinearitas, dan sebaliknya.
Sedangkan menurut Singgih Santoso55
VIF mempunyai persamaan
toleranceVIF
1 dan pada umumnya jika VIF lebih dari 5, maka
variable tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan
variable bebas yang lainnya.
53
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Elek Media Komputindo,
Jakarta, 2012, 81. 54
ImamGhozali, Analisis Multivariat..., 56. 55
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS..., 356.
46
d. Heterokedastisitas
Uji asumsi heterokedastisitas untuk menguji dalam sebuah
model regresi apakah terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas56
.
2. Model Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
bagaimana peran variabel moderat memoderasi pengaruh perubahan tiap-
tiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan Regresinya
mengandung interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen)
dengan rumus persamaan sebagai berikut57
:
Y = a + b1X1 + b2 X2
Keterangan :
Y = Kompetensi pedagogik
X1 = Kepemimpinan transformasional
X2 = Supervisi akademik
a = Konstanta pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan
transformasional dan supervisi akademik terhadap kompetensi
56
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS..., 208. 57
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS..., 208.
47
pedagogik Guru
b1= Koefisien pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan
transformasionalterhadap kompetensi pedagogik Guru.
b2 = Koefisienpengaruh persepsi guru tentang supervisi
akademikterhadap kompetensi pedagogik Guru.
3. Uji Kecocokan Model
a.Analisis Koefisien Determinasi ( R2
)
Koefisien determinasi (adjusted R square) melihat kemampuan
variabel bebas dalam menerangkan variabel tergantung dan proporsi
variasi dan variabel tegantung yang diterangkan oleh variasi dari
variabel-variabel bebasnya. Jika R2
yang diperoleh dari hasil
perhitungan menunjukkan semakin besar(mendekati satu), maka dapat
dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi
variabel tergantung semakin besar.
b.Uji Signifikasi Parameter Estimasi (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/ terikat.
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut: model dapat dianalisis lebih
lanjut bila nilai signifikansi < 0,05. Dengan kata lain, bahwa semua
variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi
variabel dependen.
48
4. Uji Hipotesis
Alat uji hipotesis penelitian menggunakan uji t, dengan taraf
signifikan 5 % dan uji dua sisi. Uji t pada dasarnya menunjukkan
seberapa besar pengaruh satu variabel penjelas/ independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian
melalui uji signifikasi dilakukan dengan indikator signifikan 0,05, jika
signifikan < 0,05, maka hipotesis diterima, namun jika signifikan >
0,05 maka hipotesis ditolak. Analisis data menggunakan program
Statistik SPPS versi 17.
49
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini analisis hasil penelitian mengenai peranan Kepemimpinan
Transformasional kepala sekolah dan Supervisi akademik terhadap Kompetensi
Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam. Analisis dimulai sedikit gambaran
umum mengenai obyek penelitian, tahap berikutnya diuraikan karakteristik
responden kemudian menguji hipotesis penelitian dan analisis pembahasan
terdapat di bagian akhir.
A. Deskripsi Responden
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang
merupakan jawaban sebanyak 30 responden. Dari 30 responden, yang
mengembalikan kuesioner yaitu 30 responden (100%). Dalam penelitian ini
identitas responden dapat diketahui melalui 4 (empat) indikator yang
meliputi jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, usia. Gambaran responden
dimaksudkan untuk mengetahui lebih jauh keadaan responden yaitu guru
Pendidikan Agama Islam di SMP di Salatiga Kota Kabupaten Semarang.
1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (Gender)
Responden dari penelitian tidak membedakan atas jenis kelamin.
Dalam kenyataan setelah melihat hasil penelitian menunjukkan bahwa Guru
Pendidikan Agama Islam yang ada di SMP di Salatiga lebih banyak guru
perempuan dari pada guru laki-laki, sehingga responden lebih banyak
perempuan dari pada laki-laki. Responden berdasarkan gender dapat terlihat
pada tabel 4.1 berikut:
50
Tabel 4.1
Jenis Kelamin
N0 Keterangan Jumlah Persentase (%)
1 Pria 10 33,3
2 Wanita 20 66,7
Total 30 100
Sumber : Lampiran 3
Dari tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden
didominasi oleh personil wanita sebanyak 20 responden atau 66,7 %,
sedangkan untuk responden pria sebanyak 10 responden atau 33,3 %. Hal ini
menunjukkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam di SMP di Salatiga
sebagian besar adalah wanita .
2. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Jumlah responden penelitian berdasarkan kualifikasi pendidikan,
bahwa pengangkatan guru Pendidikan Agama Islam pada awalnya
menggunakan dasar pendidikan D II, bahwa perkembangan pendidikan
mengalami perubahan untuk pengangkatan guru Pendidikan Agama Islam
harus berkualifikasi pendidikan Sarjana (S1). Dengan perubahan ini guru
Pendidikan Agama Islam wajib menyesuaikan pendidikan dari D II menjadi
S 1. Kebijakan ini berkembang dengan turunnya UU No 14 Tahun 2005
(Undang-Undang Guru dan Dosen) yang menyatakan bahwa guru serendah-
rendahnya berkualifikasi pendidikan formal Sarjana (SI) atau Diploma IV,
dengan aturan ini guru wajib menyesuaikan ijazahnya melalui program-
program yang diberikan oleh pemerintah. Jumlah responden berdasarkan
kualifikasi pendidikan selengkapnya dapat dilihat melalui Tabel 4.2 berikut:
51
Tabel 4.2
Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1 S1 27 90,0
2 S2 3 10,0
Total 30 100,0
Sumber : Lampiran 3
Dari Tabel 4.2 diketahui bahwa tingkat pendidikan terakhir dari
responden didominasi S1 yaitu sebanyak 27 responden atau 90,0 % dan S 2
sebanyak 3 responden atau 10%. Sesuai dengan UU No 14 Tahun 2005
yang mengisyaratkan bahwa guru serendah-rendahnya berkualifikasi
pendidikan formal Sarjana (S1) atau Diploma IV. Dengan regulasi ini guru
juga wajib menyesuaikan pendidikannya melalui program-program yang
dicanangkan oleh pemerintah. Untuk itulah sudah banyak guru yang
menempuh pendidikan S1.
3. Responden Berdasarkan Masa Kerja
Responden penelitian ini adalah guru Pendidikan Agama Islam
yang masa kerjanya dikelompokkan : (1) < 5 tahun, (2) 6 – 10 tahun, (3) 11
– 20 tahun dan (4) > 20 tahun. Gambaran responden berdasar masa kerja
sebagai guru dan berstatus Pegawai Negeri Sipil diketahui pada tabel 4.3
berikut:
Tabel 4.3 Masa Kerja
No Masa Kerja Jumlah Persentase (%)
1 1-5 tahun 5 16,7
2 6 – 10 tahun 8 26,7
3 11 – 20 tahun 3 10,0
4 > 20 tahun 14 46,7
Total 30 100,0
Sumber : Lampiran 3
52
Dari Tabel 4.3 diketahui bahwa masa kerja responden didominasi
masa kerja >20 tahun sebanyak 14 responden atau 46,7 %, disusul 6 – 10
tahun dengan sebanyak 8 responden atau 26,7 %, kemuadian masa kerja <5
tahun sebanyak 5 tahun atau 16,7%, dan terakhir masa kerja 11-20 tahun
sebanyak 3 responden atau 10 %.
4. Responden Berdasarkan Usia
Responden penelitian ini juga dikelompokkan menurut usia.
Pengelompokan usia ini berdasar pada usia minimal 20 tahun dan usia
maksimal menjadi guru yaitu 60 tahun. Kemudian dibagi dalam empat
kategori sebagai berikut: (1) 20 - 30 tahun, (2) 31 – 40 tahun, (3) 41 – 50
tahun, dan (4) 51 – 60 tahun. Selanjutnya usia respoden berdasar usia dapat
diketahui melalui tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Usia Responden
No Usia Jumlah Persentase (%)
1 1 -30 tahun 1 3,3
2 31 – 40 tahun 2 6,7
3 41 – 50 tahun 20 66,7
4 51 – 60 tahun 7 23,3
Total 30 100,0
Sumber : Lampiran 3
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa usia responden didominasi usia 41
– 50 tahun sebanyak 20 responden atau 66,7 %, selanjutnya usia 51-60
tahun sebanyak 7 responden atau 23,3 %, usia 31 – 40 tahun sebanyak 2
responden atau 6,7 %, dan usia 20 – 30 tahun sebanyak 1 responden atau
3,3%. Dengan melihat data yang tersaji, guru dengan usia lebih dari 41-50
tahun mendominasi responden.
53
B. Deskripsi Variabel
Deskripsi variabel merupakan hasil perhitungan statistik yang
meliputi jumlah (frekuensi) yang prosentase jawaban responden untuk setiap
item pernyataan serta perhitungan statistik terhadap nilai rata-rata (mean),
nilai tengah (median) dan nilai yang sering muncul (mode) untuk setiap
indikator pernyataan dalam penelitian.
Deskripsi variabel tersebut dapat menunjukkan arah atau
kecenderungan dari semua jawaban responden atas suatu item pernyataan
terhadap variabel yang diteliti. Kecenderungan jawaban ditunjukkan dalam
skala likert dari satu sampai lima, yaitu dari ukuran kualitatif dari tidak
setuju (STS) dengan nilai/bobot 1, kurang setuju (KS) dengan bobot 2,
cukup setuju (CS) dengan bobot 3, setuju (S) dengan bobot 4, sangat setuju
(SS) dengan nilai/bobot 5.
Deskripsi variabel yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi
variabel Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah terdiri dari 18
indikator, variabel Supervisi akademik terdiri dari atas 5 indikator, dan
variabel Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam dengan 14
indkator.
Adapun hasil perhitungan statistik dengan menggunakan program
SPSS for Window Release 21 secara lengkap adalah sebagi berikut.
1. Persepsi Responden terhadap Variabel Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah (X1)
Persepsi responden mengenai variabel Kepemimpinan
54
Transformasional secara umum disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Diskripsi Statistik
Statistics
Kepemimpinan
Transformasion
al
Supervisi
Akademik KS
Kompetensi
Pedagogik Guru
PAI
N Valid 30 30 30
Missing 0 0 0
Mean 64.5333 72.9667 93.7333
Median 65.5000 74.5000 95.0000
Mode 70.00 77.00 84.00
Std. Deviation 5.39945 6.41380 9.41361
Minimum 52.00 58.00 74.00
Maximum 72.00 81.00 109.00
Sum 1936.00 2189.00 2812.00
Berdasarkan Tabel 4.5 dari penghitungan frekuensi dan nilai rata-rata
skor indikator variabel Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah
menunjukkan bahwa mean sebesar 64,53, dengan skor minimum 52,
maksimum 72. Adapun jumlah skor maksimum yang mungkin dicapai 75
(jumlah item valid 15 x 5), maka kompetensi pedagogik guru ada tingkat
persentase 86,0% (64,53/75), artinya rata-rata para guru berpersepsi bahwa
Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah pada kategori tinggi. Dari
hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa responden memiliki persepsi positif
mengenai variabel Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah.
2. Persepsi Responden terhadap Variabel Supervisi Akademik Kepala
Sekolah (X2)
Berdasarkan Tabel 4.5 dari penghitungan frekuensi dan nilai rata-rata
skor indikator variabel Supervisi Akademik Kepala Sekolah menunjukkan
55
bahwa mean sebesar 72,97, dengan skor minimum 58, maksimum 81.
Adapun jumlah skor maksimum yang mungkin dicapai 85 (jumlah item
valid 17 x 5), maka Supervisi Akademik Kepala Sekolah pada tingkat
persentase 85,85% (72,97/85), artinya rata-rata para guru berpersepsi bahwa
Supervisi Akademik Kepala Sekolah pada kategori tinggi. Dari hasil
tersebut dapat dijelaskan bahwa responden memiliki persepsi positif
mengenai variabel Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah.
3. Persepsi Responden terhadap Variabel Kompetensi Pedagogik Guru
Pendidikan Agama Islam (Y)
Berdasarkan Tabel 4.5 dari penghitungan frekuensi dan nilai rata-rata
skor indikator variabel Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama
Islam menunjukkan bahwa mean sebesar 93,73, dengan skor minimum 74,
maksimum 109 Adapun jumlah skor maksimum yang mungkin dicapai 110
(jumlah item valid 22 x 5), maka kompetensi pedagogik guru pada tingkat
persentase 85,21% (93,73/110), artinya rata-rata para guru berpersepsi
bahwa Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam pada kategori
tinggi. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa responden memiliki
persepsi positif mengenai variabel Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan
Agama Islam.
C. Pengujian Instrumen Penelitian
Pengujian instrumen dilakukan untuk memperoleh keyakinan
bahwa kuesioner yang dipergunakan untuk pengumpulan data primer hasil
penelitian mempunyai nilai ketepatan (validitas) dan kehandalan (realiabel)
56
yang sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan. Pengujian dilakukan
dengan melakukan uji validitas dan reliabitas dengan menggunakan program
SPSS for Window Release 21. Hasil pengujian instrumen tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Uji validitas menggambarkan tingkat suatu indikator instrumen
untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran
yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Instrumen dinyatakan valid, jika
dapat mengukur apa yang hendak diukur dan mampu mengungkapkan apa
yang hendak diungkapkan dalam penelitian, sehingga uji validitas ini
diharapkan dapat menggmbarkan konsistensi internal.
Dalam penelitian ini uji validitas menggunakan rumus Korelasi
Product Moment. Adapun untuk proses perhitungan uji validitas ini, peneliti
menggunakan program Microsoft Excel 2013.
a. Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan Transformasional (X1)
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan Transformasional
kepala sekolah (X1)
Butir r hitung r tabel Keterangan
1 0,324 0,361 Tidak Valid
2 0,665 0,361 Valid
3 0,655 0,361 Valid
4 0,644 0,361 Valid
5 0,503 0,361 Valid
6 0,640 0,361 Valid
57
7 0,291 0,361 Tidak Valid
8 0,609 0,361 Valid
9 0,637 0,361 Valid
10 0,489 0,361 Valid
11 0,354 0,361 Tidak Valid
12 0,705 0,361 Valid
13 0,729 0,361 Valid
14 0,736 0,361 Valid
15 0,702 0,361 Valid
16 0,507 0,361 Valid
17 0,584 0,361 Valid
18 0,581 0,361 Valid
Kesimpulannya yaitu dari 18 butir soal kuesioner Kepemimpinan
Transformasional (X1) terdapat 3 item tidak valid karena koefisien r hitung
lebih kecil dari r tabel (0,361), yaitu item nomor 1, 7, dan 11. Ketiga item
yang tidak valid digugurkan dan dilakukan analisis data putaran ke-2
terhadap 18 item, dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan Transformasional
kepala sekolah (X1) – putaran ke-2
Butir r hitung r tabel Keterangan
2 0,619 0,361 Valid
3 0,637 0,361 Valid
4 0,687 0,361 Valid
5 0,597 0,361 Valid
6 0,684 0,361 Valid
8 0,592 0,361 Valid
9 0,691 0,361 Valid
58
10 0,574 0,361 Valid
12 0,765 0,361 Valid
13 0,756 0,361 Valid
14 0,772 0,361 Valid
15 0,766 0,361 Valid
16 0,493 0,361 Valid
17 0,531 0,361 Valid
18 0,548 0,361 Valid
Kesimpulannya yaitu dari 15 butir soal kuesioner Kepemimpinan
Transformasional (X1) seluruh item valid karena koefisien r hitung lebih
besar dari r tabel (0,361).
b. Hasil Uji Validitas Variabel Supervisi akademik (X2).
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Kuesioner Supervisi Akademik (X2)
Butir r hitung r tabel Keterangan
19 0,395 0,361 Valid
20 0,576 0,361 Valid
21 0,559 0,361 Valid
22 0,712 0,361 Valid
23 0,721 0,361 Valid
24 0,674 0,361 Valid
25 0,274 0,361 Tidak Valid
26 0,669 0,361 Valid
27 0,524 0,361 Valid
28 0,682 0,361 Valid
29 0,745 0,361 Valid
30 0,759 0,361 Valid
31 0,764 0,361 Valid
59
32 0,733 0,361 Valid
33 0,675 0,361 Valid
34 0,665 0,361 Valid
35 0,569 0,361 Valid
36 0,648 0,361 Valid
Kesimpulannya yaitu dari 18 butir soal kuesioner Supervisi
Akademik Kepala Sekolah (X2) terdapat satu item tidak valid karena
koefisien r hitung lebih kecil dari r tabel (0,361), yaitu item nomor 25.
Item yang tidak valid digugurkan dan dilakukan analisis data putaran ke-2
terhadap 17 item, dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Kuesioner Supervisi Akademik (X2) - putaran ke-2
Butir r hitung r tabel Keterangan
19 0,399 0,361 Valid
20 0,564 0,361 Valid
21 0,559 0,361 Valid
22 0,725 0,361 Valid
23 0,711 0,361 Valid
24 0,638 0,361 Valid
26 0,662 0,361 Valid
27 0,534 0,361 Valid
28 0,692 0,361 Valid
29 0,765 0,361 Valid
30 0,782 0,361 Valid
31 0,774 0,361 Valid
32 0,765 0,361 Valid
33 0,689 0,361 Valid
34 0,703 0,361 Valid
60
35 0,537 0,361 Valid
36 0,625 0,361 Valid
Kesimpulannya yaitu dari 17 butir soal kuesioner Supervisi
Akademik Kepala Sekolah (X2) seluruh item valid karena koefisien r
hitung lebih besar dari r tabel (0,361).
c. Validitas Kuesioner Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan
Agama Islam (Y)
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Kuesiner Kompetensi Pedagogik
Guru Pendidikan Agama Islam (Y)
Butir r hitung r tabel Keterangan
37 0,755 0,361 Valid
38 0,807 0,361 Valid
39 0,784 0,361 Valid
40 0,785 0,361 Valid
41 0,753 0,361 Valid
42 0,626 0,361 Valid
43 0,801 0,361 Valid
44 0,673 0,361 Valid
45 0,792 0,361 Valid
46 0,837 0,361 Valid
47 0,778 0,361 Valid
48 0,806 0,361 Valid
49 0,832 0,361 Valid
50 0,683 0,361 Valid
51 0,629 0,361 Valid
52 0,573 0,361 Valid
53 0,767 0,361 Valid
54 0,749 0,361 Valid
61
55 0,644 0,361 Valid
56 0,663 0,361 Valid
57 0,662 0,361 Valid
58 0,544 0,361 Valid
Kesimpulannya yaitu dari 22 butir soal kuesioner Kompetensi
Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam (Y) seluruh item valid karena
koefisien r hitung lebih besar dari r tabel (0,361).
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan atau
konsistensi dan instrument penelitian. Uji reliabilitas ini diukur dengan
menggunakan koefisien alpha (cronbach alpha). Apabila pengujian tersebut
menunjukkan alpha > 0,6, maka item-item pertanyaan dalam kuesioner
dapat dikatakan reliable atau handal. Hasil pengujian reliabilitas dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.11
Perhitungan Reliabilitas Instrumen
Variabel Alpha
Cronbach
Kriteria Keterangan
Kepemimpinan
Transformasional
kepala sekolah (X1)
0,884 > 0,60 Reliabel
Supervisi akademik
(X2)
0,911 > 0,60 Reliabel
Kompetensi
Pedagogik Guru
Pendidikan Agama
Islam (Y)
0,967 > 0,60 Reliabel
62
Syarat instrument variabel Kepemimpinan Transformasional
dinyatakan reliabel yang ditunjukkan oleh output Cronbach Alpha sebesar
0,884, yang telah berada di atas ambang batas yang disyaratkan yaitu di atas
Cronbach Alpha atau lebih besar dari 0,6.
Syarat instrumen variabel Supervisi akademik kepala sekolah
dinyatakan reliabel yang ditunjukkan oleh output Cronbach Alpha sebesar
0,911, yang telah berada di atas ambang batas yang disyaratkan yaitu di atas
Cronbach Alpha atau lebih besar dari 0,6.
Syarat instrumen variabel Kompetensi Pedagogik Guru
Pendidikan Agama Islam dinyatakan reliabel yang ditunjukkan oleh output
Cronbach Alpha sebesar 0,945, yang telah berada di atas ambang batas yang
disyaratkan yaitu Cronbach Alpha di atas atau lebih besar dari 0,6.
Dengan demikian instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah memenuhi syarat reliabilitasnya atau dinyatakan reliabel karena nilai
alphanya di atas atau lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat dipergunakan
untuk pengambilan data penelitian.
D. Uji Asumsi
Uji asumsi dalam penelitian ini terdiri atas uji normalitas dan uji
multikolinearitas. Adapun hasil uji tersebut diuraikan sebagai berikut.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data hasil tes digunakan grafik normal probability
plot melalui tampilan output SPSS 21 sebagai berikut.
63
Grafik 4.1 Uji Normalitas
Berdasarkan grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis
diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah diagonal, maka model regresi
layak dipakai untuk prediksi produktivitas karyawan berdasarkan masukan
variabel independennya. Oleh karena data variabel independennya
berdistribusi normal, maka bisa dilakukan perhitungan menggunakan
statistik parametric. Hasil uji normalitas mengggunakan statistic uji
Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut.
Tabel 4.12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kepemimpinan Transformasion
al
Supervisi Akademik KS
Kompetensi Pedagogik Guru
PAI
N 30 30 30
Normal Parametersa,b
Mean 64.5333 72.9667 93.7333 Std. Deviation 5.39945 6.41380 9.41361
Most Extreme Differences Absolute .143 .135 .111 Positive .083 .105 .090 Negative -.143 -.135 -.111
Kolmogorov-Smirnov Z .782 .741 .610 Asymp. Sig. (2-tailed) .574 .642 .851
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
64
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas, jika
probabilitas > 0,05, maka data berdistribusi normal. Jika probabilitas < 0,05,
maka data berdistribusi tidak normal. Terbukti bahwa angka pada kolom
ASYMP.SIG adalah 0,574; 0,642; dan 0,851 > dari 0,05, maka berarti
distribusi data mengikuti distribusi normal.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untk melihat apakah spesifikasi model linear
yang digunakan sudah benar atau tidak. Secara umum Uji linearitas bertujuan
untuk mengetahui apakah dua variable mempunyai hubungan yang linear
secara signifikan atau tidak. Data yang baik seharusnya terdapat hubungan
yang linear sebelum dilakukan Uji Regresi Linear. Uji ini membuat asumsi
bahwa fungsi yang benar adalah linear, dan uji ini bertujuan untuk
menghasilkan perubahan F hitung58
. Keputusan ini akan ditampilkan pada
output SPSS 17 for Windows, yakni pada kolom signifikansi F change maupun
kolom sig. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka kedua variable terdapat
hubungan yang linear, dan sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka kedua
variable tidak terdapat hubungan yang linear yang signifikan. Berdasarkan uji
F, F hitung signifikansi < F table maka kedua variable terdapat hubungan yang
linear, dan sebaliknya jika F hitung > F table, maka kedua variable tidak
terdapat hubungan yang linear yang signifikan.
58
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS..., 81.
65
Tabel 4.13 Uji Linearitas Y dengan X1
ANOVA Table
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Kompetensi Pedagogik Guru PAI * Kepemimpinan Transformasional
Between Groups
(Combined)
2454.617 16 153.414 17.305 .000
Linearity 2392.575 1 2392.575 269.878 .000
Deviation from Linearity
62.042 15 4.136 .467 .920
Within Groups 115.250 13 8.865
Total 2569.867 29
Berdasarkan table di atas, nilai signifikansi pada output SPSS Deviation from
Linearity adalah 0,920 lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya adalah
terdapat hubungan yang linear antara variable Kompetensi Pedagogik Guru dan
Kepemimpinan Transformasional. Berdasarkan perbandingan nilai F hitung
dengan F tabel, terbukti F hitung 0,467. Adapun F tabel, dengan pembilang 1
dan penyebut 30 – 2 – 1 = 27, didapatkan F tabel adalah 3,354. Sehingga F
hitung 0,467 < F table 3,354 maka terdapat hubungan yang linear antara
variable Kompetensi Pedagogik Guru dan Kepemimpinan Transformasional.
Tabel 4.14
Uji Linearitas Y dengan X2
ANOVA Table
Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
Kompetensi Pedagogik Guru PAI * Supervisi Akademik KS
Between Groups
(Combined) 2448.033 15 163.202 18.754 .000
Linearity 2351.056 1 2351.056 270.162 .000
Deviation from Linearity
96.977 14 6.927 .796 .662
Within Groups 121.833 14 8.702
Total 2569.867 29
66
Berdasarkan table di atas, nilai signifikansi pada output SPSS Deviation from
Linearity adalah 0,662 lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya adalah
terdapat hubungan yang linear antara variable Kompetensi Pedagogik Guru dan
Supervisi Akademik. Berdasarkan perbandingan nilai F hitung dengan F tabel,
terbukti F hitung 0,796. Adapun F tabel, dengan pembilang 1 dan penyebut 30
– 2 – 1 = 27, didapatkan F tabel adalah 3,354. Sehingga F hitung 0,796 < F
table 3,354 maka terdapat hubungan yang linear antara variable Kompetensi
Pedagogik Guru dan Supervisi Akademik Kepala Sekolah.
3. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.15 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -13.980 5.691 -2.457 .021 Kepemimpinan Transformasional
1.259 .463 .722 2.718 .011 .035 28.520
Supervisi Akademik KS
.362 .390 .247 .929 .361 .035 28.520
a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
Uji multikolinieritas dalam penelitian ini dilihat dari hasil
perhitungan Coefficient Colliniarity Statistic. Menurut Ghozali59
, pedoman
suatu model regresi menunjukkan adanya multikolinieritas: (1) mempunyai
nilai VIF ≥ 10, (2) Mempunyai angka Tolerance ≤ 0,10. Pada bagian
Coefficient terlihat untuk semua variabel independen, angka VIF lebih besar
59
Imam Ghozali, Analisis Multivariat dengan Program SPSS..., 96.
67
dari 10 yaitu 28,52, dan 28,52. Demikian juga nilai Tolerance semua
kurang dari 0,10 yaitu 0,035; 0,035. Berarti semua variable independent
terdapat masalah multikolinieritas. Karena terjadi multikolinieritas, maka
dilakukan langkah mengeluarkan salah satu variable dari uji regresi
berganda dan dilakukan uji secara partial pada uji regresi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Santoso60
, dari grafik scatterplot hasil perhitungan regresi, jika
tidak terlihat titik-titik (point) membentuk pola tertentu yang teratur (melebar
kemudian menyempit), hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.
Grafik 4.2 Sctter Plot Kompetensi Pedagogik guru Pendidikan Agama Islam
Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di kanan
60
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik..., 210.
68
maupun di kiri angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai
untuk prediksi.
E. Uji Model
Uji model merupakan suatu analisis yang dipergunakan untuk
memprediksi besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Uji
model ini dilakukan dengan memformulasikan persamaan regresi.
1. Uji Determinasi (R2)
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen
Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah dan Supervisi akademik
terhadap variabel dependen (Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan
Agama Islam) dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (Adjusted R
Square) yang ada. Model empiris yang semula dirumuskan adalah
Y = a + 1X1 + 2X2 + e
Dari hasil perhitungan dapat diketahui hubungan antara variabel
independen (Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah, Supervisi
akademik,) terhadap variabel dependen (Kompetensi Pedagogik Guru
Pendidikan Agama Islam) guru di SMP di Salatiga ditunjukkan seperti pada
matriks tabel sebagai berikut:
Tabel 4.16 Uji Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .966a .933 .928 2.52247 1.329
a. Predictors: (Constant), Supervisi Akademik KS, Kepemimpinan Transformasional
b. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
69
Pada tabel di atas, koefesien determinasi ditunjukkan Adjusted R
Square yaitu 0,933, berarti 93,3 % perubahan dari variabel Kompetensi
Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam dapat dijelaskan oleh variabel
Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah dan Supervisi akademik,
sedangkan sisanya sebesar (100 % - 93,3 % = 6,7 %) adalah dijelaskan di
luar model tersebut di atas misalnya kompensasi, manajemen, budaya kerja
dan lain sebagainya.
2. Uji F (Goodness of Fit)
Uji F dimaksudkan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara
simultan atau bersama-sama berpengaruh secara signifikan atau tidak
terhadap variabel terikatnya.
Tabel 4.17
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2398.070 2 1199.035 188.443 .000b
Residual 171.797 27 6.363
Total 2569.867 29
a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
b. Predictors: (Constant), Supervisi Akademik KS, Kepemimpinan Transformasional
Berdasarkan uji ANOVA atau F test, didapat nilai Fhitung sebesar 188,443
dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilias (0,000) jauh lebih
kecil dari 0,05 dan berdasarkan perbandingan F hitung dan F tabel, dengan
pembilang 1 dan penyebut 30 – 2 – 1 = 27, didapatkan F tabel adalah 3,354.
70
Sehingga F hitung 188,443 > F table 3,354. maka model regresi dapat dipakai
untuk memprediksi Kompetensi Pedagogik Guru PAI. Maka dapat
disimpulkan bahwa variabel Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi
akademik kepala sekolah secara simultan berpengaruh siginifikan terhadap
variabel Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam di SMP di
Kota Salatiga.
F. Pengujian Hipotesis
Teknik regresi ini digunakan untuk mengetahui bagaimana peran
variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini
teknik regresi yang dipergunakan adalah untuk mengetahui pengaruh
variabel Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah dan Supervisi
akademik terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam.
Hasil pengolahan program SPSS for Window Release 21
menunjukkan persamaan regresi berganda sebagai berikut
Tabel 4.18
Hasil Analisis Regresi
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1
(Constant) -13.980 5.691 -2.457 .021
Kepemimpinan Transformasional
1.259 .463 .722 2.718 .011
Supervisi Akademik KS .362 .390 .247 .929 .361
Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat persamaan regresi sebagai
berikut.
71
Y = -13,930 + 1,259 X1 + 0,362 X2
Y = Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam
X1 = Kepemimpinan Transformasional
X2 = Supervisi akademik kepala sekolah
Berdasarkan Standardized Coefficients persamaan regresi tersebut di
atas diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap Kompetensi
Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam adalah variabel Kepemimpinan
transformasional sebesar 1,259, selanjutnya variabel Supervisi Akademik
Kepala Sekolah sebesar 0,362.
1. Hasil Pengujian Hipotesis 1 (H1) : Kepemimpinan Transformasional
Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Kompetensi Pedagogik
Guru Pendidikan Agama Islam
Tabel 4.19 Uji t 1
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -14.826 5.604 -2.646 .013
Kepemimpinan
Transformasional
1.682 .087 .965 19.439 .000
a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
Berdasarkan hasil pengolahan pada tabel 4.19 dapat diketahui sebagai
berikut: t hitung = 19,439, adapun t tabel dengan tingkat signifikansi yaitu
untuk uji dua sisi = 5%, df = 29, t tabel adalah sebesar 2,0452. Jika
dibandingkan dengan t hitung sebesar 19,439 terbukti bahwa t1 hitung
19,439 > daripada t tabel 1,6691. Kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Ha
72
diterima, yaitu Kepemimpinan Transformasional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam.
Cara lain yaitu berdasarkan perbandingan probabilitas, dengan
membandingkan probabilitas t hitung dengan probabilitas 0,05. Jika
probabilitas t hitung > 0,05, maka Ho diterima; jika probabilitas t hitung <
0,05, maka Ho ditolak. Probabilitas X1 (Kepemimpinan Transformasional)
adalah 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Kesimpulannya adalah
Kepemimpinan Transformasional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam.
2. Hasil Pengujian Hipotesis 2 (H2) : Supervisi akademik Kepala Sekolah
Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Kompetensi Pedagogik
Guru Pendidikan Agama Islam
Tabel 4.20 Uji t 2
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -8.700 5.928 -1.468 .153
Supervisi Akademik KS 1.404 .081 .956 17.345 .000
a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel, dengan tingkat
signifikansi yaitu untuk uji dua sisi = 5%, df = 29, t tabel adalah sebesar
2,0452. Jika dibandingkan dengan t hitung sebesar 17,345 terbukti bahwa t2
hitung > daripada t tabel. Kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima,
yaitu Supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan
73
terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam.
Cara lain yaitu berdasarkan perbandingan probabilitas, dengan
membandingkan probabilitas t hitung dengan probabilitas 0,05. Jika
probabilitas t hitung > 0,05, maka Ho diterima; jika probabilitas t hitung <
0,05, maka Ho ditolak. Probabilitas X2 (Supervisi Akademik kepala sekolah)
adalah 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Kesimpulannya adalah Supervisi
akademik kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam.
G. Pembahasan
Temuan dalam penelitian ini Kepemimpinan Transformasional kepala
sekolah dan Supervisi akademik secara bersama-sama berpengaruh terhadap
Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam.
Bass61
mengemukakan bahwa “kepemimpinan transformasional sebagai
pengaruh pemimpin atau atasan terhadap bawahan. Para bawahan merasakan
adanya kepercayaan, kebanggaan, loyalitas dan rasa hormat kepada atasan,
dan mereka termotivasi untuk melakukan melebihi apa yang diharapkan”.
“Kepemimpinan transformasional harus dapat mengartikan dengan jelas
mengenai sebuah visi untuk organisasi, sehinggga para pengikutnya akan
menerima kredibilitas pemimpin tersebut”.
Kepemimpinan transformasional secara jelas mengkomunikasikan
harapan-harapan, yang diinginkan pengikut tercapai. Dengan demikian,
61
Syahir Natsir, “Ringkasan Disertasi: Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Perilaku
Kerjadan Kinerja Karyawan Perbankan di Sulawesi Tengah”, Disertasi, Universitas Airlangga
Surabaya, 2004, 2-3.
74
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat diartikan sebagai
bentuk atau gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala sekolah dalam
mempengaruhi bawahannya (guru, tenga administrasi, siswa, dan orang tua
peserta didik) untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan sehingga
dapat menunjang terwujudnya perubahan system persekolahan.
Hal ini sesuai teori bahwa Kepemimpinan transformasional
(transformational leadership) merupakan salah-satu diantara sekian model
kepemimpinan, oleh Burns62
diartikan sebagai “sebuah proses saling
meningkatkan diantara para pemimpin dan pengikut ke tingkat moralitas dan
motivasi yang lebih tinggi’.
Pengaruh model kepemimpinan terhadap bawahan ini seperti yang
dinyatakan Bass63
adalah memberikan inspirasi pengikutnya untuk
mengarahkan kepentingan pribadi bagi kebaikan organisasi, mengakui nilai
dan filosofi, dan memikirkan masalah dengan cara baru. Pernyataan ini
merupakan model kepemimpinan transformasional dikembangka dalam
konteks politik dan selanjutnya ke dalam konteks organisasional.
Kepemimpinan ini yang dinilai paling tepat terhadap gaya
kepemimpinan yang paling efektif. Sejalan itu, Tjiptono64
mengatakan
bahwa pemimpin transformasional bisa berhasil mengubah status quo dalam
organisasinya dengan cara mempraktikkan perilaku yang sesuai pada setiap
tahapan proses transformasi. Pemimpin bergaya transformasional,
62
Yukl, A.G, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Penerbit
Prenhallindo, 1998, 296. 63
Sitti Hartinah, “Model Kepemimpinan Transformasinal Kepala Sekolah SMK Negeri”,
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 1 (Januari 2011), 12-28 64
Tjiptono, Fandy dan Dianan A, Total Quality Management, Yogyakarta: Andi, 2006, 26.
75
berkemampuan mengubah perilaku kepemimpinannya yang tradisional dan
kurang responsif terhadap pembaharuan menjadi pemimpin yang
berkesanggupan mentransformasi jalannya roda organisasi, sesuai dengan
perannya sebagai penunjuk arah, tujuan dimasa depan (direct setter), agen
perubahan (change agent), negosiator (spokesman), dan sebagai pembina
(coach), di dalam bidang pendidikan, seiring dengan upaya pembaharuan
yang dilakukan, bentuk kepemimpinan penting untuk diformulasikan.
Bass dan Sillin65
, menyatakan kepemimpinan transformasional
terdiri dari tiga komponen (1) kharisma; (2) kepekaan intelektual; dan (3)
stimulasi intelektual. Kepemimpinan transformasional digambarkan sebagai
bentuk kepemimpinan yang mampu meningkatkan komitmen staf
mengkomuni-kasikan suatu visi dan implementasinya, memberikan kepuasan
dalam bekerja dan mengembangkan fokus yang berorientasi pada klien.
Konsep itu, dapat disimpulkan adanya penokohan seorang pemimpin dengan
menggunakan elemen kharisma, mampu memberikan ilham, loyalitas dan
ketekunan, menanamkan kebanggaan, kesetiaan, serta membangkitkan rasa
hormat. Pemimpin yang memiliki ciri, memperlihatkan visi, kemampuan,
dan keahliannya serta tindakan yang lebih mendahulukan kepentingan
organisasi dan kepentingan orang lain (masyarakat) dari pada kepentingan
pribadi. Karena itu, pemimpin karismatis dijadikan suri tauladan, idola, dan
model panutan oleh bawahannya. Dengan demikian, menjadi sangat kuat
diyakini bahwa kepemimpinan jenis ini memang diperlukan dalam era
65
Sitti Hartinah, “Model Kepemimpinan Transformasinal Kepala Sekolah SMK Negeri”,
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 1 (Januari 2011), 12-28.
76
paskamodernisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan
Transformasional kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS, t hitung = 3,593 > daripada t
tabel 1,6691. Kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu
Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam.
Hasil penelitian yang mendukung antara lain penelitian Sitti
Hartinah66
menulis penelitian berjudul “Model Kepemimpinan
Transformasinal Kepala Sekolah SMK Negeri”. Persamaan dengan
penelitian ini pada variable kepemimpinan kepala sekolah transformasional.
Perbedaannya, penelitian Sitti Hartinah menggunakan jenis penelitian
kuantitatif, adapun penelitian ini meneliti variable supervisi akademik dan
kompetensi pedagogik dengan jenis penelitian kuantitatif.
Demikian pula penelitian terdahulu mengenai pengaruh
Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru oleh
Helfiana Noviarista67. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat
pengaruh yang positif kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap
kompetensi profesional; (2) Terdapat pengaruh yang positif kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru.
Persamaan dengan penelitian ini pada variable kepemimpinan
66
Sitti Hartinah, “Model Kepemimpinan Transformasinal Kepala Sekolah SMK Negeri”,
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 1 (Januari 2011), 12-28. 67
Helfiana Noviarista, Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Profesional dan Kinerja Guru. Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Edisi 1 Tahun ke 1V Januari 2015, 1.
77
transformasional kepala sekolah dan menggunakan jenis penelitian kuantitatif.
Perbedaannya, penelitian Helfiana variable dependen adalah kompetensi dan
kinerja guru komparatif. Adapun penelitian ini variable independen kompetensi
pedagogik guru.
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No
13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, kepala sekolah
hendaknya berkompeten dalam melaksanakan supervisi yang
pelaksanaannnya meliputi beberapa tahapan sebagai berikut: (1)
merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru; (2) melaksanakan supervisi akademik terhadap guru
dengan menggunakan pendekatan dan teknik yang tepat; (3) menindaklanjuti
hasil supervisi terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
Sagala68
menyatakan supervisi akademik adalah bantuan dan pelayanan
yang diberikan kepada guru agar mau terus belajar, meningkatkan kualitas
pembelajarannya, menumbuhkan kreativitas guru memperbaiki bersama –
sama dengan cara melakukan seleksi dan revisi tujuan – tujuan pendidikan,
bahan pengajaran, model dan metode pengajaran, dan evaluasi pengajaran
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, pendidikan, dan kurikulum dalam
perkembangan dari belajar mengajar dengan baik agar memperoleh hasil yang
lebih baik.
Menurut Daresch (1889) dalam bahan pembelajaran Lembaga
68
Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan…, 106.
78
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia69
,
supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Supervisi akademik tidak terlepas dari
penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran.
Pemaparan pengertian supervisi akademik menurut para ahli dapat
disimpulkan bahwa supervisi akademik merupakan layanan bantuan terhadap
guru oleh Kepala Sekolah (kepala sekolah) dalam melaksanakan dan
mengelola pembelajaran, membantu guru mengatasi permasalahan yang
dihadapi dalam pembelajaran dan membimbing guru untuk meningkatkan
kualitas mengajar, sehingga guru dapat mencapai kinerja mengajar yang lebih
baik lagi.
Agar supervisi akademik dilaksanakan secara efektif dan efisien harus
berpedoman pada prinsip – prinsip yang mendasarinya. Sutomo70
menyebutkan prinsip supervisi akademik terdiri dari: (1) praktis yang artinya
supervisi akademik dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi; (2)
fungsional maksudnya berfungsi sebagai sumber informasi; (3) relevansi,
artinya supervisi akademik dilaksanakan sesuai dan menunjang pelaksanaan
yang berlaku; (4) ilmiah yang berarti supervisi akademik harus terprogram
dan berkesinambungan, obyektif, menggunakan prosedur atau instrumen yang
valid; (5) supervisi akademik harus memiliki prinsip demokrasi maksudnya
adalah mengutamakan musyawarah untuk menemukan mufakat; (6)
69
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah, Supervisi Akademik,
LPPKS Indonesia, 2011, 4. 70
Sutomo, Manajemen Sekolah Semarang: Universitas Negeri Semarang Press, 2011,113.
79
kooperatif atau bekerjasama; (7) konstruktif dan kreatif.
Melengkapi pendapat tersebut, Rifai dalam Purwanto71
berpendapat
bahwa supervisi akademik memiliki prinsip – prinsip sebagai berikut: (1)
supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada yang
dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja; (2)
supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenar-
benarnya, realistis, dan mudah dilaksanakan; (3) supervisi harus sederhana
dan informal dalam pelaksanaannya; (4) supervisi harus dapat memberikan
perasaan aman pada guru – guru; (5) supervisi harus didasarkan atas
hubungan professional, bukan atas dasar hubungan pribadi; (6) harus
memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan kondisi guru – guru; (7) supervisi
tidak bersifat memaksa (otoriter); (8) tidak boleh didasarkan atas kekuasaan
pangkat. kedudukan atau kekuasaan pribadi; (9) tidak boleh mencari – cari
kesalahan dan kekurangan; (10) supervisi tidak dapat terlalu cepat
mengharapkan hasil, sehingga membutuhkan kesabaran (11) supervisi
hendaknya bersifat preventif (mencegah munculnya hal – hal negatif),
korektif (memperbaiki kesalahan yang telah terjadi), dan kooperatif
(kesalahan dan kekurangan diperbaiki secara bersama – sama oleh Kepala
Sekolah dan guru). Berdasarkan penjelasan prinsip – prinsip supervisi
akademik di atas, maka dapat disimpulkan dalam melaksanakan supervisi
akademik harus direncanakan secara matang, meluruskan tujuan dari
supervisi akademik yaitu untuk memperbaiki kualitas kinerja guru dan bukan
71 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012, 117.
80
mencari kesalahan guru dalam kegiatan pembelajaran, serta tak kalah
pentingnya hasil supervisi akademik dikomunikasikan oleh Kepala Sekolah
kepada guru untuk dibahas secara bersama – sama sehingga guru mendapat
bimbingan yang tepat dan jelas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa supervisi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja guru. Berdasarkan perbandingan t hitung
dengan t tabel, terbukti t hitung 4,049 > daripada t tabel 1,6691.
Kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu Supervisi akademik
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kompetensi Pedagogik Guru
Pendidikan Agama Islam.
Hasil penelitian yang mendukung antara lain penelitian
Martiningsih 72
dalam penelitian berjudul “Pengaruh Supervisi Akademik
dan Partisipasi Guru dalam KKG terhadap Kompetensi Profesional Guru
Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan.”
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semakin tinggi supervisi akademik
akan mengakibatkan semakin tinggi kompetensi professional guru.
Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akademik,
serta sama menggunakan analisis kuantitatif regresi linier berganda.
Perbedaannya, penelitian Martini menggunakan variable kinerja dan
kemampuan pengelolaan pembelajaran sebagai kompetensi pedagogic.
Adapun penelitian ini meneliti variable supervisi akademik dan kompetensi
pedagogik.
72
Tri Martiningsih, “Pengaruh Supervisi Akademik dan Partisipasi Guru dalam KKG
terhadap Kompetensi Profesional Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pekalongan Utara
Kota Pekalongan”, Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, 2008, vii.
81
Fitriani73
, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa supervisi
akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja Guru di MTS Negeri
Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri Malang. Persamaan dengan penelitian ini
pada variable supervisi akademik. Perbedaannya, penelitian Fitriani Hartinah
variable dependen adalah kinerja guru dan menggunakan jenis penelitian
kuantitatif komparatif. Adapun penelitian ini variable independek
kompetensi pedagogic guru dan jenis penelitian kuantitatif regresi.
Demikian pula penelitian Artini74
. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh penerapan supervisi terhadap kemampuan
mengelola proses pembelajaran sebagai bagian dari kompetensi pedagogik
pada para guru SD di Gugus VIII Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng.
Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akademik, serta
sama menggunakan analisis kuantitatif regresi linier berganda.
Perbedaannya, penelitian Artini menggunakan variable independen supervisi
akademik, adapun penelitian ini variable kompetensi pedagogik.
73
Fitriani, “Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru (Studi
Multi Kasus di MTs Negeri Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri Malang”, Tesis Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam, Program Pascasarjana UIN Malang, 2015, xv. 74
Made Artini, “Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kemampuan Guru Melaksanakan
Pengelolaan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Pelaksanaan Kurikulum 2013”, Program Studi
Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, 2015, viii.
82
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil yang telah dijelaskan pada
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini memberikan bukti
empiris.
A. Simpulan
1. Kepemimpinan Transformasional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam SMP di
Salatiga tahun 2017 terbukti bahwa t1 hitung 19,439 > daripada t tabel
2,0452.
2. Supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam SMP di
Salatiga tahun 2017 terbukti bahwa t2 hitung 17,345 > daripada t tabel
2,0452.
3. Kepemimpinan Transformasional dan supervisi akademik kepala sekolah
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Kompetensi Pedagogik
Guru Pendidikan Agama Islam SMP di Salatiga tahun 2017 terbukti F
hitung 188,443 > F table 3,354.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada pihak pengambil kebijakan
utamanya Kepala Sekolah agar memperhatikan dan mendukung supervisi
akademik guru agar tugas pokok guru dapat dilaksanakan secara disiplin.
83
1. Bagi guru Pendidikan Agama Islam, diharapkan cepat tanggap dengan
pola kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan supervisi
akademik oleh Kepala Sekolah, agar bisa meningkatkan kompetensi
pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam secara maksimal.
2. Bagi kepala sekolah, kepemimpinan transformasional yang telah
diterapkan selama ini terbukti memberikan dampak postifif terhadap
kompetensi pedagogik guru. Sehingga akan lebih baik jika kepala sekolah
tetap mempertahankan atau meningkatkan semua sumber daya yang ada
sehingga memajukan pendidikan di Salatiga. Kepala sekolah selaku
pemimpin perlu memperbaiki perilaku Kepemimpinan Transformasional
kepala sekolahnya, memperhatikan hal-hal pokok, bahwa sebagai seorang
pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi,
menggerakkan, pemberdayaan kemandirian dan otonomi, serta
mengembangkan supervisi akademik, kebijakan dan prosedur semangat
kerja.
3. Bagi Kepala Sekolah PAI hendaknya merancang kegiatan supervisi
akademik dengan kepala sekolah dan guru secara konkrit; kegiatan
supervisi akademik perlu dilakukan secara terjadwal, terstruktur dan
berkelanjutan. Hal ini berarti semakin tinggi Supervisi akademik maka
akan meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama
Islam.
4. Bagi Kepala Dinas Pendidikan, perlu melakukan pembinaan terhadap guru
PAI hendaknya merespon rancangan supervisi akademik Kepala Sekolah
84
terhadap guru PAI, agar pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat
mengikuti perkembangan kemajuan pendidikan nasional.
C. Implikasi Penelitian
1. Implikasi Teori
Pada penelitian ini menyatakan bahwa Kepemimpinan Transformasional
dan supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh langsung secara partial
terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam. Implikasi teori
penelitian ini akan memperkuat teroi kepemimpinan transformasional maupun
supervisi akademik dalam meningkatkan kompetensi akademik guru.
2. Implikasi Manajerial
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai rujukan bagi pemangku
pendidikan khususnya di lingkungan SMP di Salatiga yang merupakan lokasi
penelitian. Guru-guru di SMP di Salatiga kinerjanya dipengaruhi oleh
Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi akademik kepala sekolah,
sehingga ketiganya harus dapat ditingkatkan melalui berbagai kegiatan.
3. Implikasi Kebijakan
Berdasarkan uraian tersebut, maka hasil penelitian ini dapat digunakan
oleh pihak-pihak yang berkepentingan, terutama bagi manajemen, dan
organisasional pengambil kebijakan sebagai berikut:
a. Bagi manajemen dalam mengambil kebijakan dan keputusan dapat
meningkatkan Supervisi akademik oleh Kepala Sekolah yang tepat serta
85
Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah yang tepat sehingga
dapat meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama
Islam.
b. Bagi organisasional pengambil kebijakan dalam hal ini Dinas Pendidikan
dapat menggunakan hasil penelitian tentang pengaruh Kepemimpinan
Transformasional dan Supervisi akademik kepala sekolah terutama dalam
upaya peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam
sebagai informasi untuk mengambil kebijakan dan keputusan dalam
terwujudnya peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama
Islam.
86
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
Ancok, Djamaludin. Psikologi Kepemimpinan dan Inovasi, Jakarta: Erlangga,
2012, 130-132.
Artini, Made. “Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kemampuan Guru
Melaksanakan Pengelolaan Proses Pembelajaran Dalam Rangka
Pelaksanaan Kurikulum 2013”, Program Studi Pendidikan Dasar,
Program Pascasarjana, Tesis, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja,
2015.
Astuti, Suhandi. “Penerapan Supervisi Akademik untuk Meningkatkan
Kompetensi Guru dalam Menyusun Administrasi Penilaian di SD
Laboratorium UKSW”, Jurnal Scholaria, Volume 6, Nomor 1 (Januari
2016): 117-126.
Balqis, Putri. “Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa pada SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar”, Jurnal
Administrasi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Volume
2 , Nomor 1 (Agustus 2014): 25- 38.
Cavazotte, Flávia. “Transformational Leaders and Work Performance: The
Mediating Roles of Identification and Self-efficacy”, Journal BAR, Rio
de Janeiro, Volume 10, Nomor 4 (Desember 2013): 490-512.
Danim Sudarwan, Suparno. Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolahan. Jakarta: Rineka Cipta , 2009.
Diat Lantip Prasojo, Sudiyono, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: Gava Media,
2011.
Fitriani, “Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru
(Studi Multi Kasus di MTs Negeri Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri
Malang)”, Tesis. Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Program
Pascasarjana UIN Malang, 2015.
Kaihatu, Thomas Stefanus. “Kepemimpinan Transformasional dan Pengaruhnya
Terhadap Kepuasan atas Kualitas Kehidupan Kerja, Komitmen
Organisasi, dan Perilaku Ekstra Peran, Studi pada Guru-Guru SMU di
Kota Surabaya”, Jurnal Manajemen Dan Kewirausahan, Volume 98,
Nomor 1(Maret 2007): 49-61.
Khofiatun. “Peran Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Pembelajaran Tematik di
Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan, Teori, Penelitian, dan
Pengembangan, Volume 1, Nomor 5 (Mei 2016): 984-988.
87
Komariah, Aan. “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Iklim Sekolah,
Kinerja Mengajar Guru terhadap Produktivitas Sekolah”, Jurnal Mimbar,
Vol 30, No 1 (Juni 2014): 118-125.
Kurniawan, Tatang. “Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi
Profesional Guru terhadap Kinerja Guru di SMK” Tesis. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, viii.
Martiningsih, Tri. “Pengaruh Supervisi Akademik dan Partisipasi Guru dalam
KKG terhadap Kompetensi Profesional Guru Sekolah Dasar Negeri di
Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan”, Tesis Pascasarjana
Universitas Negeri Semarang, 2008.
McAshan. Competency Based Education and Behavioral Objectives. America:
Education Technology Publicataions, 2001.
Muchlas, Makmuri. Perilaku Organisasi II. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada,
2010.
Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya,
2002.
Moran, Tschannen, M. “Fostering Organizational Citizenship in Schools:
Transformational Leadership and Ttrust”. Journal of Educational
Administration. Volume 6, Nomor 2 (2003): 1-36.
Natsir, Syahir. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Perilaku Kerjadan
Kinerja Karyawan Perbankan di Sulawesi Tengah”, Disertasi,
Universitas Airlangga Surabaya, 2004.
Nawawi, Hadari. Supervisi Pengawas Mengefektifkan Organisasi, Yogyakarta:
Gajah Mada University Press, 2013.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009.
Noviarista, Helfiana. “Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi dan Kinerja Guru”,
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke 1V Januari 2015: 1.
Nurtain. Supervisi Pengajaran (Teori dan Praktek). Jakarta: Depdikbud
Dirjendikti, 2009.
O’Leary, Elizabeth. Kepemimpinan. Edisi Pertama. Yogyakarta : Andi, 2001.
Padhila, Muhammad Rian. “Pelaksanaan Supervisi Akademik untuk
88
Meningkatkan Kinerja Guru PAI di SMP Negeri 98 Jakarta”, UIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015.
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Prasojo, Lantip Diat dan Sudiyono. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Gaya
Media, 2011.
Priansa, Donni Juni dan Rismi Somad. Manajemen Supervisi & Kepemimpinan
Kepala Sekolah. Bandung: Alfabeta, 2014.
Quinnati Solechah, dkk. “Gaya Kepemimpinan Transformasional, Karakteristik
Individu dan Motivasi Karyawan, Pengaruhnya terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Pada Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang)”, Jurnal
Profit, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Volume 7, No
1(Mai 2013) : 157.
Rahman, Mardia Hi. “Professional Competence , Pedagogical Competence and
the Performance of Junior High School of Science Teachers”, Journal of
Education and Practice, Vol 5, No 9 (Januari 2014): 75.
Sagala, Syamsul. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: Alfabeta, 2013.
Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elek Media
Komputindo, 2012.
Hartinah Sitti. “Model Kepemimpinan Transformasinal Kepala Sekolah SMK
Negeri”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Volume 17, Nomor 1
(Januari 2011): 12-28.
Sugiyanti dan Narimo, Sabar. “Pengelolaan Supervisi Akademik oleh Kepala
Sekolah di SD Negeri 6 Putatsari Gobogan”. Jurnal Managemen
Pendidikan (Januari 2016): 76-83.
Sumiarsi, Ninik, “Analisis Kompetensi Pedagogik dan Pengembangan
Pembelajaran Guru SD Negeri 041 Tarakan”, Jurnal Kebijakan dan
Pengembangan Pendidikan Volume 3, Nomor 1 (Januari 2015): 99-104.
Supardi. Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud, Dirjendikti,
2008.
Tjiptono, Fandy dan Dianan A. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi,
2006.
Yukl, A.G. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Penerbit Prenhallindo, 1998.
89
A Kuesioner
ANGKET PENELITIAN
1. INDENTITAS
Nama lengkap : .............................................
Nama sekolah : .............................................
Pelajaran yang diampu : ..............................................
Tanggal pengisian : ..............................................
2. PETUNJUKPENGISIAN
Ibu bapak yang kami hormati, mohon bantuan ibu bapak untuk mengisi
angket di bawah ini. Dengan cara memberikan tanda centang (v) pada lajur
kanan dengan keterangan sebagai berikut : 5 (Sangat Sesuai dengan
Kenyataan), 4 (Sesuai dengan Kenyataan), 3 (Cukup Sesuai dengan
Kenyataan), 2 (Tidak sesuai dengan Kenyataan), 1 ( Sangat tidak sesuai
dengan Kenyataan) Hasil kuesioner ibu bapak yang kami hormati, dijaga
kerahasiaannya dan terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya saya
ucapakan terima kasih.
.
NO PERNYATAAN
SKOR
1 2 3 4 5
1 Kepala sekolah mampu membuat saya
merasa bangga menjadi rekan kerja.
2 Saya memiliki kepercayaan untuk
menemukan ide atau temuan baru dan
melaporkannya kepada kepala sekolah
3
Saya tidak bersemangat untuk mencari ide
atau temuan baru, kerena kepala sekolah
tidak memberi kepercayaan kepada saya.
4 Kepala sekolah kurang menampung ide
atau gagasan saya.
5
Kepala sekolah mampu menggunakan
komunikasi yang jelas dan menarik
kepada guru.
6
Kepala sekolah memberikan reward atau
penghargaan kepada yang berprestasi
7 kepala sekolah memotivasi guru untuk
berinovasi dalam bekerja
90
8
Pengarahan kepala sekolah mampu
menginspirasi guru.
9 Kepala sekolah memotivasi guru untuk
menggunakan tehnologi dalam mengajar.
10 Kepala sekolah memberikan contoh
mengajar dengan cara kreatif.
11
Kepala sekolah tidak pernah berbicara
tentang hal-hal baru dalam mengajar.
12
kepala sekolah tidak memberikan contoh
inovasi dalam mengajar.
13
Kepala sekolah jarang memunculkan
gagasan baru dalam mengajar.
14
kepala sekolah merespon ketika saya
menemukan ide-ide baru
15
Kepala sekolah membantu saya dalam
menyelesaikan masalah
16 Kepala sekolah mendorong guru untuk
mengukuti kegiatan MGMP di kabupaten
17
Kepala sekolah menghargai setiap guru
18
Kepala sekolah mengarahkan guru untuk
mengikuti pelatihan K 13
19
Pengawas melakukan kunjungan ke kelas
ketika proses belajar mengajar berlansung
menimal satu kali persemester
20 Pada saat melakukan supervisi guru,
pengawas tidak pernah masuk kelas.
21
Pengawas melakukan observasi terhadap
guru
22
Pengawas memfasilitasi guru untuk
melakukan studi banding disekolah lain
23
Ketika melakukan supervisi dikelas,
pengawas memberikan contoh bagaimana
tehnik mengajar yang baik
24 Pengawas memeriksa perlengkapan
administrasi mengajar saya sebelum
proses pembelajaran
25 Pengawas menilai perlengkapan mengajar
saya
26
Pengawas memberikan arahan kepada
guru bagaiman cara penilaian kurikulum
2013 pada saat rapat.
27 Pada saat rapat kepala sekolah
91
memberikan saran dan masukan kepada
guru yang kesulitan dalam penilaian K13
28
Pengawas menghimbau kepada guru
untuk mengikuti kegiatan MGMP
29 Pada saat melakukan supervisi pengawas
memberikan contoh cara motivasi siswa
sebelum belajar.
30
Pengawas memberikan arahan kepada
guru untuk menggunakan bahasa
indonesia dalam mengajar
31
Pengawas tidak memberitahukan terlebih
dahulu ketika ada kegiatan supervisi
32
Pengawas menghimbau guru untuk
mengulang materi sebelumnya, sebelum
masuk materi baru
33
Pengawas memberi arahan kepada guru
supaya menggunakan model
pembelajaran yang sesuai
34
Pengawas memberikan semangat
terhadap guru ketika dilakukan supervisi
35
Pengawas membantu guru dalam
memecahkan masalah.
36
Pengawas memberi saran ketika guru
menghadapi masalah.
37 Saya mampu mengidentifikasi
karakteristik belajar setiap peserta didik
di kelas
38 Saya mampu memahami penyebab
penyimpangan perilaku peserta didik
untuk mencegah agar perilaku tersebut
tidak merugikan peserta didik lain.
39 Saya mampu menggunakan berbagai
tehnik pembelajaran untuk memotivasi
kemauan belajar peserta didik
40 Saya mampu menyampaikan materi
sesuai dengan tingkat pemahaman peserta
didik.
41
Saya mampu menyusun silabus sesuai
dengan kurikulum.
42
Saya masih merasa kesulitan dalam
menyusun RPP yang sesuai dengan
silabus.
43
Saya mampu memilih materi
pembelajaran yang tepat dan sesuai
92
dengan usia dan kemampuan peserta
didik
44
Saya mampu melaksanakan aktivitas
pembelajaran sesuai dengan rancangan
yang telah disusun secara lengkap
45
Saya mampu mengaitkannya
pembelajaran sesuai dengan konteks
kehidupan sehari-hari peserta didik.
46 Saya mampu melakukan aktivitas
pembelajaran secara bervariasi
47 Saya mampu mengelola kelas dengan
efektif dan efisien
48
Saya mampu mendorong peserta didik
untuk belajar sesuai dengan kecakapan
masing-masing.
49
Saya mampu secara aktif membantu
peserta didik dalam proses pembelajaran
dengan memberikan perhatian kepada
setiap individu peserta didik.
50 . Saya mampu mendorong peserta didik
untuk memahami dan menggunakan
informasi/materi yang telah disampaikan.
51 Saya mampu memotivasi peserta didik
untuk aktif bertanya dan berpartisipasi
dalam proses pembelajaran.
52 Saya mampu memberikan perhatian dan
mendengarkan semua pertanyaan dan
tanggapan peserta didik.
53 Saya mampu menanggapi pertanyaan
peserta didik dengan tepat dan benar
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
54 Saya menggunakan hasil ulangan peserta
didik sebagai bahan evaluasi
93
B Tabulasi Skor Angket, Uji validitas dan Uji
Reliabilitas
UJI INSTRUMEN
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
KEPALA SEKOLAH - PUTARAN PERTAMA TABULASI SKOR SKALA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
No Nomor Item
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 4 5 5 3 4 5 5 4 5
10 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4
11 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
12 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5
13 4 4 4 3 3 3 5 5 5 4
14 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4
15 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
16 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
17 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
18 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
20 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4
21 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
22 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4
23 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
24 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4
25 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4
26 4 5 5 4 4 5 3 5 5 5
27 3 4 5 5 5 5 3 4 5 5
28 3 4 4 5 5 5 3 5 5 5
29 3 4 4 4 5 5 3 5 5 5
30 3 4 4 4 4 4 3 5 5 5
X 112 117 121 118 119 125 121 130 131 132
X2 428 463 497 472 483 533 505 572 581 590
XY 8585 8989 9302 9068 9140 9616 9278 9984 10064 10127
rxy 0.324 0.665 0.655 0.644 0.503 0.640 0.291 0.609 0.637 0.489
r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Kriteria invalid Valid Valid Valid Valid Valid invalid Valid Valid Valid
2b 0.329 0.223 0.299 0.262 0.366 0.406 0.566 0.289 0.299 0.307
94
Nomor Item
11 12 13 14 15 16 17 18 Y Y^
4 5 5 5 5 5 5 5 79 6241
4 4 4 5 5 5 5 5 77 5929
5 4 4 5 4 5 5 5 78 6084
4 4 4 4 4 5 5 4 74 5476
4 4 3 4 4 4 4 4 71 5041
4 4 4 4 4 4 4 4 72 5184
5 5 5 5 5 5 5 5 85 7225
4 5 5 5 5 5 5 5 79 6241
5 4 4 5 5 5 5 5 82 6724
4 3 4 4 3 4 4 4 63 3969
4 4 4 4 4 4 4 4 70 4900
4 5 4 5 5 5 5 4 72 5184
4 4 4 4 4 4 4 4 72 5184
3 3 3 4 4 5 4 4 66 4356
4 4 4 4 4 4 4 4 64 4096
5 5 5 5 5 5 5 5 85 7225
4 4 5 5 5 5 5 5 80 6400
4 4 4 4 4 4 4 4 70 4900
5 5 5 5 5 5 5 5 81 6561
4 4 5 4 4 5 4 4 78 6084
5 5 5 5 4 5 5 4 83 6889
4 4 4 4 4 4 4 4 76 5776
4 4 5 5 5 5 5 5 79 6241
4 4 4 4 4 4 5 5 79 6241
4 4 4 4 4 5 5 5 75 5625
5 5 5 5 5 4 4 4 82 6724
3 5 5 5 5 4 4 4 79 6241
3 5 5 5 5 5 4 4 80 6400
3 5 5 5 5 5 5 5 81 6561
3 5 5 5 5 5 5 5 79 6241
122 130 132 137 134 139 137 134 2291 175943
508 574 592 633 608 651 633 606
9355 10000 10157 10525 10301 10657 10512 10283
0.354 0.705 0.729 0.736 0.702 0.507 0.584 0.581
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 32.899 2b
0.396 0.356 0.373 0.246 0.316 0.232 0.246 0.249 5.757 2b
0.866 r ii
95
UJI INSTRUMEN
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
KEPALA SEKOLAH - PUTARAN KEDUA
TABULASI SKOR SKALA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
No
Resp. 2 3 4 5 6 8 9 10
1 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 5
6 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 5 4 4 4 5 5 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 5 5 3 4 5 4 5
10 3 3 3 3 3 4 3 4
11 4 3 4 4 4 4 4 3
12 3 3 3 3 3 4 4 5
13 4 4 3 3 3 5 5 4
14 3 4 3 3 4 4 4 4
15 3 3 3 3 3 3 4 4
16 4 4 4 4 5 5 5 5
17 4 4 4 4 4 4 5 5
18 3 4 4 4 4 4 4 4
19 4 4 4 4 4 4 4 5
20 5 4 4 4 5 4 5 4
21 4 4 4 4 5 5 5 5
22 4 4 4 5 5 5 4 4
23 4 4 4 4 4 4 4 4
24 4 5 4 5 5 5 5 4
25 4 4 4 4 4 4 4 4
26 5 5 4 4 5 5 5 5
27 4 5 5 5 5 4 5 5
28 4 4 5 5 5 5 5 5
29 4 4 4 5 5 5 5 5
30 4 4 4 4 4 5 5 5
X 117 121 118 119 125 130 131 132
X2 463 497 472 483 533 572 581 590
XY 7597 7864 7671 7737 8136 8440 8514 8569
rxy 0.619 0.637 0.687 0.597 0.684 0.592 0.691 0.574
r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
2b 0.223 0.299 0.262 0.366 0.406 0.289 0.299 0.307
96
Nomor Item
12 13 14 15 16 17 18 Y Y^
5 5 5 5 5 5 5 67 4489
4 4 5 5 5 5 5 65 4225
4 4 5 4 5 5 5 65 4225
4 4 4 4 5 5 4 62 3844
4 3 4 4 4 4 4 60 3600
4 4 4 4 4 4 4 60 3600
5 5 5 5 5 5 5 70 4900
5 5 5 5 5 5 5 67 4489
4 4 5 5 5 5 5 68 4624
3 4 4 3 4 4 4 52 2704
4 4 4 4 4 4 4 58 3364
5 4 5 5 5 5 4 61 3721
4 4 4 4 4 4 4 59 3481
3 3 4 4 5 4 4 56 3136
4 4 4 4 4 4 4 54 2916
5 5 5 5 5 5 5 71 5041
4 5 5 5 5 5 5 68 4624
4 4 4 4 4 4 4 59 3481
5 5 5 5 5 5 5 68 4624
4 5 4 4 5 4 4 65 4225
5 5 5 4 5 5 4 69 4761
4 4 4 4 4 4 4 63 3969
4 5 5 5 5 5 5 66 4356
4 4 4 4 4 5 5 67 4489
4 4 4 4 5 5 5 63 3969
5 5 5 5 4 4 4 70 4900
5 5 5 5 4 4 4 70 4900
5 5 5 5 5 4 4 71 5041
5 5 5 5 5 5 5 72 5184
5 5 5 5 5 5 5 70 4900
130 132 137 134 139 137 134 1936 125782
574 592 633 608 651 633 606
8462 8592 8902 8716 9008 8883 8691
0.765 0.756 0.772 0.766 0.493 0.531 0.548
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 28.182 2b
0.356 0.373 0.246 0.316 0.232 0.246 0.249 4.467 2b
0.884 r ii
97
UJI INSTRUMEN
SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH
PUTARAN PERTAMA
TABULASI SKOR SKALA SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH
No Nomor Item
Resp. 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4
3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5
4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5
8 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
9 4 5 5 3 4 5 5 4 5 5
10 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4
11 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
12 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4
13 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4
14 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3
15 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4
16 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
17 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4
18 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4
19 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5
20 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4
21 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5
22 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4
23 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4
24 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
25 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
26 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5
27 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5
28 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5
29 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5
30 5 5 5 4 4 4 3 5 5 5
X 131 130 125 116 124 129 124 132 133 130
X2 579 572 529 462 526 569 526 590 599 572
XY 10137 10083 9694 9036 9654 10036 9596 10249 10311 10094
rxy 0.395 0.576 0.559 0.712 0.721 0.674 0.274 0.669 0.524 0.682
r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
2b 0.232 0.289 0.272 0.449 0.449 0.477 0.449 0.307 0.312 0.289
98
TABULASI SKOR SKALA SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH
29 30 31 32 33 34 35 36 Y Y^
5 5 5 5 5 5 4 4 79 6241
4 4 5 4 5 4 4 4 79 6241
4 4 5 4 5 4 4 4 77 5929
4 4 4 4 5 5 4 4 76 5776
4 3 4 4 4 4 4 4 70 4900
4 4 4 4 4 4 4 4 72 5184
5 5 5 5 5 5 5 4 84 7056
5 5 5 5 5 5 4 4 81 6561
4 4 5 5 5 4 4 4 80 6400
3 4 4 3 4 3 3 3 62 3844
4 4 4 4 4 4 4 4 70 4900
5 4 5 5 5 5 3 3 74 5476
4 4 4 3 4 3 4 4 71 5041
3 3 4 4 5 4 4 3 67 4489
4 4 4 4 4 4 3 3 65 4225
5 5 5 5 5 5 4 4 86 7396
4 5 5 5 5 5 4 4 81 6561
4 4 4 4 4 4 3 3 66 4356
5 5 5 5 5 4 4 4 81 6561
4 5 4 4 5 4 5 5 78 6084
5 5 5 4 5 5 4 4 83 6889
4 4 4 4 4 4 4 4 77 5929
4 5 5 5 5 5 4 4 81 6561
4 4 4 4 4 4 5 4 81 6561
4 4 4 4 5 4 4 4 74 5476
5 5 5 5 5 4 4 5 84 7056
5 5 5 5 5 5 4 4 84 7056
5 5 5 5 5 5 4 4 84 7056
5 5 5 5 5 5 4 4 83 6889
5 5 5 5 5 5 4 4 83 6889
130 132 137 132 141 131 119 117 2313 179583
574 592 633 592 669 583 479 463
10109 10267 10636 10264 10931 10178 9228 9080
0.745 0.759 0.764 0.733 0.675 0.665 0.569 0.648
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 41.690 2b
0.356 0.373 0.246 0.373 0.210 0.366 0.232 0.223 5.903 2b
0.906 r ii
99
UJI INSTRUMEN
SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH
PUTARAN KEDUA
TABULASI SKOR SKALA SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH
No Nomor Item
Resp. 19 20 21 22 23 24 26 27 28
1 5 4 4 4 4 4 4 4 4
2 5 5 5 4 4 4 4 5 4
3 5 4 4 4 4 4 4 5 5
4 5 5 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 3 4 3 4 5 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 5 4 4 4 5 5 4 5
8 5 5 5 4 4 4 4 4 4
9 4 5 5 3 4 5 4 5 5
10 4 3 3 3 3 4 3 4 4
11 4 4 4 3 4 4 4 3 4
12 4 4 4 3 3 4 4 5 4
13 4 4 4 3 3 5 5 4 4
14 4 4 4 3 4 3 4 4 3
15 4 4 3 3 3 3 4 4 4
16 5 5 4 4 5 5 5 5 5
17 5 5 4 4 4 4 5 5 4
18 4 4 4 3 3 3 4 4 4
19 5 5 4 4 4 4 4 5 5
20 4 4 4 4 5 4 5 4 4
21 4 4 4 4 5 5 5 5 5
22 4 4 4 5 5 5 5 4 4
23 5 5 5 4 4 5 4 4 4
24 5 5 5 5 5 5 5 4 4
25 4 4 4 4 4 5 4 4 4
26 4 4 4 4 5 5 5 5 5
27 4 4 4 5 5 5 5 5 5
28 4 4 5 5 5 5 5 5 5
29 4 4 4 5 5 5 5 5 5
30 5 5 5 4 4 4 5 5 5
X 131 130 125 116 124 129 132 133 130
X2 579 572 529 462 526 569 590 599 572
XY 9595 9543 9176 8556 9138 9496 9701 9761 9556
rxy 0.399 0.564 0.559 0.725 0.711 0.638 0.662 0.534 0.692
r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
2b 0.232 0.289 0.272 0.449 0.449 0.477 0.307 0.312 0.289
100
TABULASI SKOR SKALA SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH
29 30 31 32 33 34 35 36 Y Y^
5 5 5 5 5 5 4 4 75 5625
4 4 5 4 5 4 4 4 74 5476
4 4 5 4 5 4 4 4 73 5329
4 4 4 4 5 5 4 4 72 5184
4 3 4 4 4 4 4 4 66 4356
4 4 4 4 4 4 4 4 68 4624
5 5 5 5 5 5 5 4 79 6241
5 5 5 5 5 5 4 4 77 5929
4 4 5 5 5 4 4 4 75 5625
3 4 4 3 4 3 3 3 58 3364
4 4 4 4 4 4 4 4 66 4356
5 4 5 5 5 5 3 3 70 4900
4 4 4 3 4 3 4 4 66 4356
3 3 4 4 5 4 4 3 63 3969
4 4 4 4 4 4 3 3 62 3844
5 5 5 5 5 5 4 4 81 6561
4 5 5 5 5 5 4 4 77 5929
4 4 4 4 4 4 3 3 63 3969
5 5 5 5 5 4 4 4 77 5929
4 5 4 4 5 4 5 5 74 5476
5 5 5 4 5 5 4 4 78 6084
4 4 4 4 4 4 4 4 72 5184
4 5 5 5 5 5 4 4 77 5929
4 4 4 4 4 4 5 4 76 5776
4 4 4 4 5 4 4 4 70 4900
5 5 5 5 5 4 4 5 79 6241
5 5 5 5 5 5 4 4 80 6400
5 5 5 5 5 5 4 4 81 6561
5 5 5 5 5 5 4 4 80 6400
5 5 5 5 5 5 4 4 80 6400
130 132 137 132 141 131 119 117 2189 160917
574 592 633 592 669 583 479 463
9572 9722 10069 9720 10348 9639 8732 8593
0.765 0.782 0.774 0.765 0.689 0.703 0.537 0.625
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 39.766 2b
0.356 0.373 0.246 0.373 0.210 0.366 0.232 0.223 5.454 2b
0.911 r ii
101
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI
TABULASI SKOR SKALA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SMP SALATIGA
No Nomor Item
Resp. 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
1 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5
2 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5
3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 3 3 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
9 5 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5
10 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4
11 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4
12 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4
14 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
16 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
17 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5
18 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4
21 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
22 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4
23 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5
24 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
25 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
26 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
27 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
28 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
29 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
30 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5
X 119 116 116 124 128 130 130 131 131 128 131 135
X2 483 458 462 526 560 574 574 583 583 558 585 617
XY 11281 10999 11019 11769 12140 12289 12318 12392 12412 12144 12421 12780
rxy 0.755 0.807 0.784 0.785 0.753 0.626 0.801 0.673 0.792 0.837 0.778 0.806
r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
2b 0.366 0.316 0.449 0.449 0.462 0.356 0.356 0.366 0.366 0.396 0.432 0.317
102
TABULASI SKOR SKALA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SMP SALATIGA
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 Y Y^
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 95 9025
4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 95 9025
4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 94 8836
4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 91 8281
4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 84 7056
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 7744
5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 101 10201
5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 96 9216
5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 99 9801
3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 74 5476
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 84 7056
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84 7056
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 85 7225
4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 81 6561
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 5776
5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 103 10609
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 97 9409
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82 6724
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 97 9409
4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 94 8836
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98 9604
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93 8649
5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 96 9216
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 101 10201
4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 91 8281
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 107 11449
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 109 11881
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 109 11881
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 108 11664
5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 100 10000
134 140 129 131 128 126 125 126 125 129 2812 266148
608 660 565 581 556 538 529 536 527 563
12690 13212 12194 12366 12120 11923 11810 11898 11800 12171
0.832 0.683 0.629 0.573 0.767 0.749 0.644 0.663 0.662 0.544
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 85.662 2b
0.316 0.222 0.343 0.299 0.329 0.293 0.272 0.227 0.206 0.277 7.411 2b
0.967 r ii
103
C Deskripsi Data
Frequencies
Statistics
Kepemimpinan
Transformasional
Supervisi
Akademik KS
Kompetensi
Pedagogik Guru
PAI
N Valid 30 30 30
Missing 0 0 0
Mean 64.5333 72.9667 93.7333
Median 65.5000 74.5000 95.0000
Mode 70.00 77.00 84.00
Std. Deviation 5.39945 6.41380 9.41361
Minimum 52.00 58.00 74.00
Maximum 72.00 81.00 109.00
Sum 1936.00 2189.00 2812.00
104
Frequency Table
Kepemimpinan Transformasional
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
52.00 1 3.3 3.3 3.3
54.00 1 3.3 3.3 6.7
56.00 1 3.3 3.3 10.0
58.00 1 3.3 3.3 13.3
59.00 2 6.7 6.7 20.0
60.00 2 6.7 6.7 26.7
61.00 1 3.3 3.3 30.0
62.00 1 3.3 3.3 33.3
63.00 2 6.7 6.7 40.0
65.00 3 10.0 10.0 50.0
66.00 1 3.3 3.3 53.3
67.00 3 10.0 10.0 63.3
68.00 3 10.0 10.0 73.3
69.00 1 3.3 3.3 76.7
70.00 4 13.3 13.3 90.0
71.00 2 6.7 6.7 96.7
72.00 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
105
Supervisi Akademik KS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
58.00 1 3.3 3.3 3.3
62.00 1 3.3 3.3 6.7
63.00 2 6.7 6.7 13.3
66.00 3 10.0 10.0 23.3
68.00 1 3.3 3.3 26.7
70.00 2 6.7 6.7 33.3
72.00 2 6.7 6.7 40.0
73.00 1 3.3 3.3 43.3
74.00 2 6.7 6.7 50.0
75.00 2 6.7 6.7 56.7
76.00 1 3.3 3.3 60.0
77.00 4 13.3 13.3 73.3
78.00 1 3.3 3.3 76.7
79.00 2 6.7 6.7 83.3
80.00 3 10.0 10.0 93.3
81.00 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
106
Kompetensi Pedagogik Guru PAI
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
74.00 1 3.3 3.3 3.3
76.00 1 3.3 3.3 6.7
81.00 1 3.3 3.3 10.0
82.00 1 3.3 3.3 13.3
84.00 3 10.0 10.0 23.3
85.00 1 3.3 3.3 26.7
88.00 1 3.3 3.3 30.0
91.00 2 6.7 6.7 36.7
93.00 1 3.3 3.3 40.0
94.00 2 6.7 6.7 46.7
95.00 2 6.7 6.7 53.3
96.00 2 6.7 6.7 60.0
97.00 2 6.7 6.7 66.7
98.00 1 3.3 3.3 70.0
99.00 1 3.3 3.3 73.3
100.00 1 3.3 3.3 76.7
101.00 2 6.7 6.7 83.3
103.00 1 3.3 3.3 86.7
107.00 1 3.3 3.3 90.0
108.00 1 3.3 3.3 93.3
109.00 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
107
D Uji Normalitas
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kepemimpinan
Transformasional
Supervisi
Akademik KS
Kompetensi
Pedagogik Guru
PAI
N 30 30 30
Normal Parametersa,b
Mean 64.5333 72.9667 93.7333
Std. Deviation 5.39945 6.41380 9.41361
Most Extreme Differences
Absolute .143 .135 .111
Positive .083 .105 .090
Negative -.143 -.135 -.111
Kolmogorov-Smirnov Z .782 .741 .610
Asymp. Sig. (2-tailed) .574 .642 .851
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
108
Uji Linearitas Y - X1
Means
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Kompetensi Pedagogik
Guru PAI *
Kepemimpinan
Transformasional
30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
Report
Kompetensi Pedagogik Guru PAI
Kepemimpinan Transformasional Mean N Std. Deviation
52.00 74.0000 1 .
54.00 76.0000 1 .
56.00 81.0000 1 .
58.00 84.0000 1 .
59.00 83.5000 2 2.12132
60.00 86.0000 2 2.82843
61.00 84.0000 1 .
62.00 91.0000 1 .
63.00 92.0000 2 1.41421
65.00 94.3333 3 .57735
66.00 96.0000 1 .
67.00 97.3333 3 3.21455
68.00 97.6667 3 1.15470
69.00 98.0000 1 .
70.00 104.2500 4 4.42531
71.00 106.0000 2 4.24264
72.00 108.0000 1 .
Total 93.7333 30 9.41361
109
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Kompetensi
Pedagogik Guru
PAI *
Kepemimpinan
Transformasional
Between
Groups
(Combined) 2454.617 16 153.414 17.305 .000
Linearity 2392.575 1 2392.575 269.878 .000
Deviation
from Linearity
62.042 15 4.136 .467 .920
Within Groups 115.250 13 8.865
Total 2569.867 29
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Kompetensi Pedagogik Guru PAI *
Kepemimpinan Transformasional
.965 .931 .977 .955
110
Uji Linearitas Y - X2
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Kompetensi
Pedagogik Guru PAI *
Supervisi Akademik
KS
30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
Report
Kompetensi Pedagogik Guru PAI
Supervisi Akademik KS Mean N Std. Deviation
58.00 74.0000 1 .
62.00 76.0000 1 .
63.00 81.5000 2 .70711
66.00 84.3333 3 .57735
68.00 88.0000 1 .
70.00 87.5000 2 4.94975
72.00 92.0000 2 1.41421
73.00 94.0000 1 .
74.00 94.5000 2 .70711
75.00 97.0000 2 2.82843
76.00 101.0000 1 .
77.00 96.5000 4 .57735
78.00 98.0000 1 .
79.00 104.0000 2 4.24264
80.00 105.6667 3 4.93288
81.00 106.0000 2 4.24264
Total 93.7333 30 9.41361
111
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Kompetensi
Pedagogik
Guru PAI *
Supervisi
Akademik KS
Between Groups
(Combined) 2448.033 15 163.202 18.754 .000
Linearity 2351.056 1 2351.056 270.162 .000
Deviation
from
Linearity
96.977 14 6.927 .796 .662
Within Groups 121.833 14 8.702
Total 2569.867 29
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Kompetensi Pedagogik Guru PAI * Supervisi
Akademik KS
.956 .915 .976 .953
112
E Uji Regresi Linier Secara Padrtial
X1 Y
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1 Kepemimpinan
Transformasionalb
. Enter
a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .965a .931 .929 2.51632
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Transformasional
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2392.575 1 2392.575 377.864 .000b
Residual 177.292 28 6.332
Total 2569.867 29
a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
b. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Transformasional
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -14.826 5.604 -2.646 .013
113
Kepemimpinan
Transformasional
1.682 .087 .965 19.439 .000
a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
X2 Y
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1 Supervisi
Akademik KSb
. Enter
a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .956a .915 .912 2.79547
a. Predictors: (Constant), Supervisi Akademik KS
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2351.056 1 2351.056 300.852 .000b
Residual 218.810 28 7.815
Total 2569.867 29
a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
b. Predictors: (Constant), Supervisi Akademik KS
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
114
1
(Constant) -8.700 5.928 -1.468 .153
Supervisi
Akademik KS
1.404 .081 .956 17.345 .000
a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
F Uji Regresi Linier Berganda
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1
Supervisi
Akademik KS,
Kepemimpinan
Transformasionalb
. Enter
a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .966a .933 .928 2.52247 1.329
a. Predictors: (Constant), Supervisi Akademik KS, Kepemimpinan Transformasional
b. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2398.070 2 1199.035 188.443 .000b
Residual 171.797 27 6.363
Total 2569.867 29
115
a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
b. Predictors: (Constant), Supervisi Akademik KS, Kepemimpinan Transformasional
116
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -13.980 5.691 -2.457 .021
Kepemimpinan
Transformasional
1.259 .463 .722 2.718 .011 .035 28.520
Supervisi
Akademik KS
.362 .390 .247 .929 .361 .035 28.520
a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
Coefficient Correlationsa
Model Supervisi
Akademik KS
Kepemimpinan
Transformasional
1
Correlations Supervisi Akademik KS 1.000 -.982
Kepemimpinan Transformasional -.982 1.000
Covariances Supervisi Akademik KS .152 -.177
Kepemimpinan Transformasional -.177 .215
a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions
(Constant) Kepemimpinan
Transformasional
Supervisi
Akademik KS
1
1 2.995 1.000 .00 .00 .00
2 .005 25.288 .93 .01 .01
3 .000 155.073 .07 .99 .99
a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI
120
G Tabel – tabel Statistik
Tabel Harga Kritik dari r Product Moment
N 5%
N 5%
N 5%
3 0.997
26 0.388
49 0.281
4 0.950
27 0.381
50 0.279
5 0.878
28 0.374
55 0.266
6 0.811
29 0.367
60 0.254
7 0.754
30 0.361
65 0.244
8 0.707
31 0.355
70 0.235
9 0.666
32 0.349
75 0.227
10 0.632
33 0.344
80 0.220
11 0.602
34 0.339
85 0.213
12 0.576
35 0.334
90 0.207
13 0.553
36 0.329
95 0.202
14 0.532
37 0.325
100 0.195
15 0.514
38 0.320
125 0.176
16 0.497
39 0.316
150 0.159
17 0.482
40 0.312
175 0.148
18 0.468
41 0.308
200 0.138
19 0.456
42 0.304
300 0.113
20 0.444
43 0.301
400 0.098
21 0.433
44 0.297
500 0.088
22 0.423
45 0.294
600 0.080
23 0.413
46 0.291
700 0.074
24 0.404
47 0.288
800 0.070
25 0.396
48 0.284
900 0.065
1000 0.062
121
Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi t
α untuk uji dua fihak (two tail test)+B38
df t 0,02 t 0,05 t 0,10 t 0,20 t 0,50
α untuk uji satu fihak (one tail test)
df t 0,01 t 0,025 t 0,05 t 0,10 t 0,25
1 31.8205 12.7062 6.3138 3.0777 1
2 6.9646 4.3027 2.92 1.8856 0.8165
3 4.5407 3.1824 2.3534 1.6377 0.7649
4 3.7469 2.7764 2.1318 1.5332 0.7407
5 3.3649 2.5706 2.015 1.4759 0.7267
6 3.1427 2.4469 1.9432 1.4398 0.7176
7 2.998 2.3646 1.8946 1.4149 0.7111
8 2.8965 2.306 1.8595 1.3968 0.7064
9 2.8214 2.2622 1.8331 1.383 0.7027
10 2.7638 2.2281 1.8125 1.3722 0.6998
11 2.7181 2.201 1.7959 1.3634 0.6974
12 2.681 2.1788 1.7823 1.3562 0.6955
13 2.6503 2.1604 1.7709 1.3502 0.6938
14 2.6245 2.1448 1.7613 1.345 0.6924
15 2.6025 2.1314 1.7531 1.3406 0.6912
16 2.5835 2.1199 1.7459 1.3368 0.6901
17 2.5669 2.1098 1.7396 1.3334 0.6892
18 2.5524 2.1009 1.7341 1.3304 0.6884
19 2.5395 2.093 1.7291 1.3277 0.6876
20 2.528 2.086 1.7247 1.3253 0.687
21 2.5176 2.0796 1.7207 1.3232 0.6864
22 2.5083 2.0739 1.7171 1.3212 0.6858
23 2.4999 2.0687 1.7139 1.3195 0.6853
24 2.4922 2.0639 1.7109 1.3178 0.6848
25 2.4851 2.0595 1.7081 1.3163 0.6844
26 2.4786 2.0555 1.7056 1.315 0.684
27 2.4727 2.0518 1.7033 1.3137 0.6837
28 2.4671 2.0484 1.7011 1.3125 0.6834
29 2.462 2.0452 1.6991 1.3114 0.683
30 2.4573 2.0423 1.6973 1.3104 0.6828
31 2.4528 2.0395 1.6955 1.3095 0.6825
32 2.4487 2.0369 1.6939 1.3086 0.6822
33 2.4448 2.0345 1.6924 1.3077 0.682
34 2.4411 2.0322 1.6909 1.307 0.6818
35 2.4377 2.0301 1.6896 1.3062 0.6816
36 2.4345 2.0281 1.6883 1.3055 0.6814
37 2.4314 2.0262 1.6871 1.3049 0.6812
38 2.4286 2.0244 1.686 1.3042 0.681
39 2.4258 2.0227 1.6849 1.3036 0.6808
40 2.4233 2.0211 1.6839 1.3031 0.6807
50 2.4033 2.0086 1.6759 1.2987 0.6794
100 2.3642 1.984 1.6602 1.2901 0.677
122
200 2.3451 1.9719 1.6525 1.2858 0.6757
Tabel F 5%
df df 1 df 2 df 3 df 4 df 5
1 161.448 199.500 215.707 224.583 230.162
2 18.513 19.000 19.164 19.247 19.296
3 10.128 9.552 9.277 9.117 9.014
4 7.709 6.944 6.591 6.388 6.256
5 6.608 5.786 5.410 5.192 5.050
6 5.987 5.143 4.757 4.534 4.387
7 5.591 4.737 4.347 4.120 3.972
8 5.318 4.459 4.066 3.838 3.688
9 5.117 4.257 3.863 3.633 3.482
10 4.965 4.103 3.708 3.478 3.326
11 4.844 3.982 3.587 3.357 3.204
12 4.747 3.885 3.490 3.259 3.106
13 4.667 3.806 3.411 3.179 3.025
14 4.600 3.739 3.344 3.112 2.958
15 4.543 3.682 3.287 3.056 2.901
16 4.494 3.634 3.239 3.007 2.852
17 4.451 3.592 3.197 2.965 2.810
18 4.414 3.555 3.160 2.928 2.773
19 4.381 3.522 3.127 2.895 2.740
20 4.351 3.493 3.098 2.866 2.711
21 4.325 3.467 3.073 2.840 2.685
22 4.301 3.443 3.049 2.817 2.661
23 4.279 3.422 3.028 2.796 2.640
24 4.260 3.403 3.009 2.776 2.621
25 4.242 3.385 2.991 2.759 2.603
26 4.225 3.369 2.975 2.743 2.587
27 4.210 3.354 2.960 2.728 2.572
28 4.196 3.340 2.947 2.714 2.558
29 4.183 3.328 2.934 2.701 2.545
30 4.171 3.316 2.922 2.690 2.534
31 4.160 3.305 2.911 2.679 2.523
32 4.149 3.295 2.901 2.668 2.512
33 4.139 3.285 2.892 2.659 2.503
34 4.130 3.276 2.883 2.650 2.494
35 4.121 3.267 2.874 2.642 2.485
36 4.113 3.259 2.866 2.634 2.477
37 4.106 3.252 2.859 2.626 2.470
38 4.098 3.245 2.852 2.619 2.463
39 4.091 3.238 2.845 2.612 2.456
40 4.085 3.232 2.839 2.606 2.450
50 4.034 3.183 2.790 2.557 2.400
100 3.936 3.087 2.696 2.463 2.305
200 3.888 3.041 2.650 2.417 2.259
123
FOTO KEGIATAN PENELITIAN
1. Foto kegiatan MGMP dan pembagian kuisioner di SMPN 7 Kota
Salatiga ( 24 Juli 2017 )
125
1. Foto kegiatan MGMP dan pengarahan pengawas wahid hasim di SMPN
7 Kota Salatiga ( 24 Juli 2017 )
127
BIOGRAFI PENULIS
1. Nama Lengkap : Muhamad Ripaat, S.Pd.I.
2. NIM : 12010150053
3. Tempat Tanggal Lahir : Setiris,13.10. 1982. Kab, Muaro Jambi
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Program Studi Pilihan : Pendidikan Agama Islam
6. Kosentrasi Jurusan : Supervisi Pendidikan Islam
7. Email : [email protected]
128
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : MUHAMAD RIPAAT
NIM : 12010150053
Judul Tesis : Pengaruh Persepsi Kepemimpinan
Transformasional dan Supervisi
Akademik Kepala Sekolah terhadap
Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan
Agama Islam SMP di Kota Salatiga Tahun
2017
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Kosentrasi : Supervisi Pendidikan Agama Islam
Menyatakan dengan ini mengizinkan pihak IAIN Salatiga untuk mempublikasikan
Tesis ini.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Salatiga, 04 Oktober 2017
Yang menyatakan
MUHAMAD RIPAAT
NIM. 12010150051