pengaruh perubahan asumsi ekonomi makro terhadap defisit … · mengalami defisit anggaran, oleh...

33
PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT APBN-P TAHUN 2014 Oleh : DAHIRI BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT JAKARTA 2014

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 0

PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO

TERHADAP DEFISIT APBN-P TAHUN 2014

Oleh :

DAHIRI

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

JAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 1

PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO

TERHADAP DEFISIT APBN-P TAHUN 2014

A. Pendahuluan

Estimasi asumsi ekonomi makro dalam APBN merupakan agenda

tahunan pemerintah sebagai bahan acuan untuk perjalanan roda

pemerintahan, salah satu contoh meningkatkan pertumbuhan ekonomi

sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Setiap tahunnya

pemerintah bersama dengan DPR-RI membahas mengenai asumsi

ekonomi makro dalam APBN dan rencana pendapatan, belanja, dan

pembiayaan negara. Pendapatan negara terdiri dari penerimaan

perpajakan dan bukan perpajakan, belanja negara terdiri dari belanja

pemerintah pusat dan transfer ke daerah, dan pembiayaan terdiri dari

pembiayaan dalam negeri dan pembiayaan luar negeri.

Kondisi saat ini antara pendapatan dan belanja negara, negara

mengalami defisit, yang berarti pendapatan negara lebih kecil dari

belanja negara. Defisit merupakan permasalahan Negara yang menjadi

topik serius untuk dicari solusinya. Negara dalam hal ini pemerintah

melakukan pembiayaan baik pembiayaan dalam negeri maupun

pembiayaan luar negeri untuk menutupi defisit negara tersebut.

Masalah ini merupakan masalah yang delimatis bagi pemerintah,

karena roda pemerintahan harus tetap berjalan walaupun negara

mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus

melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

terhadap pembiayaan karena pembiayaan juga bisa membawa dampak

yang negative, misalnya pemerintah menjual surat utang negara

namun jika pemerintah tidak bisa membayarnya maka pemerintah

akan mempunyai masalah baru yaitu utang.

Page 3: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 2

Defisit dipengaruhi oleh pendapatan dan belanja negara, sedangkan

pendapatan dan belanja negara dipengaruhi oleh asumsi ekonomi

makro sebagai acuan pemerintah untuk mengoptimalkan pendapatan

dan belanja negara. Berarti agar pemerintah bisa mengoptimalkan

defisit (dalam hal ini menekan defisit) maka pemerintah harus

mengoptimalkan pendapatan dan belanja negara. Jika asumsi ekonomi

makro dilakukan perubahan maka defisit juga akan mengalami

perubahan. Sensitivitas Defisit APBN 2014 Terhadap Perubahan

Asumsi Ekonomi Makro yaitu sebagi berikut :

Table 1. Sensitivitas Defisit APBN 2014 Terhadap

Perubahan Asumsi Ekonomi Makro

No

Uraian

Satuan

Perubahan Asumsi

2014

Asumsi

Potensi

Tambahan Defisit

(triliun Rp)

1 Pertumbuhan Ekonomi (%)

-1 6,0 3,45 s.d. 5,59

2 Tingkat Inflasi (%) 0,1 5,5 Tidak langsung

3 Rata-rata nilai tukar

rupiah (Rp/USD)

100 10500 0,95 s.d. 1,23

4 Suku bunga SPN 3

bulan (%)

0,25 5,5 0,01 s.d. 0,02

5 ICP (USD/barel) 1 105 0,13 s.d. 0,32

6 Lifting minyak (ribu barel/hari)

-10 870 1,68 s.d.1,93

7 Lifting gas (ribu barel / hari setara

minyak)

-10 1240 0,98 s.d. 1,18

Sumber : Nota Keuangan dan APBN 2014.

Kondisi real pada triwulan I, asumsi ekonomi makro dalam APBN

tahun 2014 belum mendekati khususnya rata-rata nilai tukar rupiah

(Rp/USD) mengalami kenaikan dari asumsi ekonomi makro APBN 2014

sebesar 10500 menjadi sebesar 11847,27, berarti lebih tinggi sebesar

1347,27. Inflasi rata-rata pada triwulan I 2014 sebesar 7,76% lebih

tinggi dari asumsi makro APBN 2014 sebsar 5,5%. BPS menyatakan

pada triwulan I 2014 pertumbuhan ekonomi baru mencapai 5,21%

Page 4: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 3

masih kurang 0,79% dari asumsi yang ditargetkan. Untuk minyak,

menurut Kepala SKK Migas Johanes Widjonarko produksi minyak

hanya bisa mencapai 804 (ribu barel/hari). Dengan demikian, besaran

asumsi ekonomi makro APBN tahun 2014 perlu direvisi agar signifikan

dengan kondisi sekarang, revisi dari APBN tahun 2014 dinamakan

APBN perubahan (APBN-P) tahun 2014. Berikut diberikan bagan dari

pengaruh asumsi Ekonomi Makro terhadap APBN :

Sumber : Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Anggaran

Dari teori di atas jelas bahwa asumsi ekonomi makro mempengaruhi

defisit APBN karena pendapatan dan belanja negara dipengaruhi oleh

asumsi ekonomi makro. Dalam komponen yang mempengaruhi antara

pendapatan dan belanja negara, asumsi ekonomi makro ada yang

beririsan dan ada yang tidak beririsan. Oleh karena itu, perubahan

asumsi ekonomi makro dalam APBN-P tahun 2014 perlu dilakukan

Page 5: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 4

suatu analisa yang relevan, sehingga dalam kesempatan ini akan

dianalisis mengenai pengaruh perubahan asumsi ekonomi makro

terhadap Defisit APBN-P 2014.

B. Isi

1. APBN dan Defisit

Anggaran Pendapatn dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana

terstruktur pemerintah yang berhubungan dengan pendapatan dan

belanja negara yang dibahas bersama dan disetujui oleh Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR). Struktur APBN dari APBN tahun 2000 sudah

menggunakan format I-account sebagai pengganti format sebelumnya

yaitu T-account. Menurut Tim Penyusun Anggaran dari Kementerian

Keuangan, penggunaan I-account terdapat beberapa keuntungan

diantaranya adalah meningkatkan transparansi dalam penyusunan

APBN, mempermudah pemantauan dalam pelaksanaan pengelolaan

APBN, serta disesuaikan dengan Government Finance Statistic (GFS),

yang merupakan standar internasional, maka memudahkan dalam

analisa komparasi dengan APBN pada negara-negara lain, serta

memudahkan pelaksanaan desentralisasi fiskal dan perimbangan

keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Jika

besaran Pendapatan Negara dan Hibah lebih besar dari besaran belanja

negara maka APBN dikatakan surplus, namun sebaliknya APBN

dikatakan defisit.

APBN dari tahun 2000 sampai APBN tahun 2014 selalu mengalami

defisit. Menurut Rahardja dan Manurung (2004) defisit anggaran

adalah anggaran yang memang direncanakan untuk defisit, sebab

pengeluaran pemerintah direncanakan lebih besar dari penerimaan

pemerintah (G>T). Anggaran yang defisit ini biasanya ditempuh bila

pemerintah ingin menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Hal ini

umumnya dilakukan bila perekonomian berada dalam kondisi resesi.

Tetapi pada umumnya defisit terjadi karena pendapatan dan hibah

lebih kecil dari belanja negara. Menurut (Efendi, 2009) ada beberapa

Page 6: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 5

faktor yang mengakibatkan terjadinya defisit APBN yaitu sebagai

berikut :

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi

2. Rendahnya daya beli masyarakat

3. Pemerataan pendapatan masyarakat

4. Melemahnya nilai tukar

5. Pengeluaran karena inflasi

Problem utama kelangsungan APBN adalah masih adanya defisit

anggaran. Persoalannya adalah bagaimana dapat menjaga defisit

anggaran pada tingkat yang aman sehingga defisit tersebut masih

dapat dicarikan pembiayaannya. Penjelasan Pasal 12 ayat 3 Undang-

Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyebutkan

bahwa defisit anggaran dibatasi maksimal sebesar 3 persen dan utang

maksimal 60 persen dari produk domestik bruto (PDB) (Kuncoro, 2011).

2. Pengaruh Perubahan Asumsi Ekonomi Makro Terhadap

Defisit APBN-P Tahun 2014

Asumsi ekonomi makro merupakan pedoman untuk menyusun postur

APBN. Berarti asumsi ekonomi makro mempengaruhi pendapatan dan

belanja negara, lebih lanjut asumsi makro juga mempengaruhi defisit

atau surplus APBN. Tetapi kondisi real sekarang asumsi makro

mempengaruhi defisit karena saat ini APBN dalam kondisi defisit.

Asumsi ekonomi makro saat ini terdiri dari beberapa indikator yaitu :

pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar US,

suku bunga SPN 3 bulan, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia’s

Crude Price/ ICP), lifting minyak, dan lifting gas. Asumsi ekonomi

makro dibahas bersama DPR dan disetujui oleh DPR dengan

mempertimbangkan perkembangan ekonomi domestik maupun global

agar asumsi yang digunakan dapat merepresentasikan kondisi

perekonomian terkini.

Page 7: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 6

Dalam pelaksanaan APBN dengan asumsi ekonomi makro yang sudah

disetujui, rata-rata dalam perjalanannya asumsi ekonomi makro

mengalami perubahan karena estimasi dari rencana yang diharapkan

belum signifikan sehingga asumsi ekonomi makro perlu dilakukan

perubahan agar APBN bisa berjalan dengan sehat dan sesuai dengan

kondisi yang terjadi. Perubahan asumsi ekonomi makro perlu

mempertimbangkan banyak hal yaitu pendapatan, belanja, defisit, dan

pembiayaan. Dalam pembahasan ini akan lebih fokus pada pengaruh

perubahan asumsi ekonomi makro terhadap defisit. Perubahan asumsi

bisa mengakibatkan penambahan defisit atau penurunan defisit APBN.

data yang digunakan adalah data tahunan APBN tahun 2001 sampai

dengan APBN tahun 2013. Berikut data defisit dari tahun 2001-2013 :

Sumber : Kementerian Keuangan, 2001-2004 adalah APBN Realisasi,

2005-2011 adalah LKPP, 2012-2013 adalah APBN-P, 2014

adalah APBN tahun 2014.

0

50

100

150

200

250

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

40.485

23.65235.109

23.8114.4082

29.1415

49.8438

4.1213

88.6188

46.8457

84.3996

190.1053

224.186

175.4

( )Defisit Triliun

Page 8: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 7

Berdasarkan uraian di atas, defisit dipengaruhi oleh asumsi ekonomi

makro. Namun perlu ditelaah lebih lanjut kesignifikanan dari asumsi

tesebut terhadap defisit, karena jika dilihat dari postur pendapatan dan

belanja negara maka inflasi, kurs, ICP, lifting gas dan lifting minyak

mempengaruhui keduanya, serta menurut teori Produk Domestik Bruto

(PDB) pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa ekonomi

asumsi makro, salah satunya inflasi. Menurut tim penyusun anggaran

Kementerian Keuangan dalam nota keuangan dan APBN 2014

menyatakan bahwa pengaruh perubahan tingkat inflasi terhadap defisit

APBN cukup ditranmisikan melalui pertumbuhan ekonomi. Dengan

demikian, dampak dari perubahan tingkat inflasi terhadap pos-pos

APBN baik pada sisi pendapatan maupun belanja negara telah

tercermin pada pertumbuhan ekonomi.

3. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah model ARCH. ARCH

singkatan dari AutoRegressive Conditional Heteroscedasticity. Model ini

digunakan karena model regresi (OLS) mengahasilkan banyak nilai

yang kurang signifikan dengan tingkat signifikan 5%. Jika tetap

menggunakan analisis regresi (OLS) maka koefisien yang diperoleh

tidak bersifat BLUE. Dalam model ARCH, varian residual data runtun

waktu tidak hanya dipengaruhi oleh variabel independen, tetapi juga

dipengaruhi oleh nilai residual variabel yang diteliti. Model ARCH

menggunakan dua persamaan sebagai berikut :

2 20 1 0 1

dan ; 1,2,3,t t tit t iY a a X b b i

Dengan tY adalah variabel dependen, itX adalah variabel independen,

adalah residual, 2t aadalah varias residual, 2

1 t ib adalah komponen

ARCH. (Wing, 2011)

Jadi pengaruh perubahan asumsi ekonomi makro terhadap defisit

APBN-P tahun 2014 dimodelkan sebagai berikut :

5 50 1 1 2 2 3 3 4 4 6 6t tt t t t tY X X X X X X (1)

Page 9: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 8

Dengan : tY adalah defisit (triliun), 1t

X adalah pertumbuhan , 2t

X

adalah kurs, 3t

X adalah SPN 3 bulan, 4t

X adalah lifting minyak, 5tX

adalah ICP, dan 6t

X adalah lifting gas. Karena data kurang dari 30 data

dan tidak berdistribusi normal maka data ditransformasi menggunakan

logaritma natural (Ln) sehingga diperoleh model sebagai berikut :

5 50 1 1 2 2 3 3 4 4 6 6ln ln ln ln ln ln ln lnt tt t t t t

Y X X X X X X (2)

4. Analisis Data

Data yang digunakan adalah data tahunan dari 2001-2004 adalah

APBN Realisasi, 2005-2011 adalah LKPP, 2012-2013 adalah APBN-P,

2014 adalah APBN tahun 2014. Pertama akan diestimasi dari semua

asumsi ekonomi makro terhadap defisit APBN-P kecuali inflasi seperti

yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa inflasi mempengaruhi defisit

tidak secara langsung namun tercover dalam pertumbuhan ekonomi.

Dari analisis data berdasarkan persamaan (2) diperoleh data yang tidak

signifikan yaitu kurs dan ICP. Hal ini menunjukkan bahwa kurs dan

ICP tidak mempengaruhi defisit secara langsung, namun kurs dan icp

mempengaruhi defisit melalui petumbuhan ekonomi. Hal ini terjadi

karena pertumbuhan ekonomi dihitung dengan Produk Domestik Bruto

(PDB). Kurs bisa masuk di semua sektor PDB yaitu pendekatan

poduksi, pendekatan penggunaan, dan pendekatan pendapatan, untuk

ICP masuk dalam PDB pendekatan pendapatan dan produksi. Lebih

lanjut model (2) menjadi :

0 1 1 3 3 4 4 6 6

ln ln ln ln ln lnt t t t tY X X X X (3)

Hasil perhitungan dari persamaan (3) masih juga memliki beberapa

variabel yang kurang signifikan yaitu pertumbuhan ekonomi. Namun

hal ini tidak realistis dengan kondisi sebenarnya karena pertumbuhan

ekonomi memiliki peranan penting dalam pendapatan. Oleh karena itu

persamaan (3) perlu dipertimbangkan lagi. Dalam Pengaruh Asumsi

Ekonomi Makro dan karekteristik komponen jelas bahwa pendapatan

dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, sedangkan defisit dipengaruhi

Page 10: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 9

oleh pendapatan. Dari persamaan (3) untuk lifting gas dan berdasarkan

perhitungan PDB, maka lifting gas masuk dalam PDB dengan

pendekatan produksi. Jadi lifting gas secara langsung mempengaruhi

PDB, dengan demikian lifting gas tidak mempengaruhi defisit secara

lagsung, namun lifting gas mempengaruhi defisit melalui pertumbuhan

ekonomi. Jadi persamaan (3) menjadi :

0 1 1 3 3 4 4

ln ln ln ln lnt t t tY X X X (4)

Perhitungan dari persamaan (4) menunjukkan bahwa lifting minyak

juga kurang signifikan mempengaruhi defisit dan koefisiennya juga

tidak realistis yaitu memiliki hubungan yang positif dengan defisit.

Berikut persamaannya :

1 3 4ln - 3.007585799 - 2.460614645ln - 3.084378402ln 2.542192983lnt t t t

Y X X X

Dengan signifikan sebagai berikut :

1ln

tX = PERTUMBUHANLN : 0.0008

3ln

tX = SPNLN : 0.0000

4ln

tX =MINYAKLN : 0.1003

Berarti dari persamaan tersebut menunjukkan bahwa lifting minyak

naik maka defisit juga akan naik. Hal ini jelas tidak realistis dengan

kondisi yang sebenarnya karena seharusnya jika lifting minyak naik

maka defisit akan turun. Berdasarkan komponen pendapatan, lifting

minyak masuk juga dalam pertumbuhan ekonomi karena lifting

minyak masuk dalam PDB pendekatan produksi. Dengan demikian

lifting minyak tidak mempengaruhi defisit secara langsung, namun

mempengaruhui defisit melalui pertumbuhan ekonomi. Sehingga

persamaan (4) menjadi :

0 1 1 3 3ln ln ln lnt t t

Y X X (5)

Dari perhitungan persamaan (5) diperoleh model ARCH :

1 3ln 16.2-3.7ln - 2.8lnt t t

Y X X (6)

Page 11: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 10

Model (6) merupakan model terbaik dari analisis data yang sudah

dilakukan dengan signifikan sebagai berikut :

1ln

tX = PERTUMBUHANLN : 0.0000

3ln

tX = SPNLN : 0.0000

0ln : 0.00000

Persamaan (6) menunjukkan bahwa jika pertumbuhan ekonomi naik

sebesar 1% maka defisit akan turun sebesar 3.7% (atau sebesar 4.48

triliun) dan jika SPN 3 bulan naik 1% maka defisit akan turun sebesar

2.7% (atau sebesar 3.27 triliun), dan sebaliknya. Untuk SPN 3 bulan

perlu banyak pertimbangan, karena semakin banyak negara mendapat

pendapatan dari penjualan SPN 3 bulan maka negara juga akan

terbebani dengan pemyaran bunga atas SPN 3 bulan. Dengan demikian

langkah yang tepat dilakukan yaitu harus menaikkan pertumbuhan

ekonomi, karena dengan naiknya pertumbuhan ekonomi maka

pendapatan negara juga akan naik dan defisit akan turun.

5. Estimasi Perubahan Asumsi Ekonomi Makro

Terhadap Defisit APBN-P 2014

Persamaan yang digunakan adalah persamaan (6) yaitu :

1 3ln 16.2-3.7ln - 2.8lnt t t

Y X X

APBN tahun 2014 pemerintah sudah mengestimasi pertumbuhan

ekononomi sebesar 6% dan tingkat suku bunga SPN 3 bulan sebesar

5.5%, dan defisit sebesar 175.4 triliun. Dengan asumsi ekonomi makro

APBN 2014 tersebut akan diestimasi besarnya defisit APBN 2014

menggunakan persamaan (6) yaitu sebagi berikut :

2014 1(2014) 3(2014)

ln 16.2-3.7ln - 2.8lnY X X

2014ln 16.2-3.7ln 6 - 2.8ln 5.5Y

2014ln 16.2-3.7 1.791759469 - 2.8 1.704748092Y

2014

2014

2014

ln 16.2-3.7 1.791759469 - 2.8 1.704748092

ln 16.2-6.62955100353-4.7732946576

ln 4.797195306

Y

Y

Y

Page 12: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 11

2014

4.797ln lnY e

2014

4.797121.17Y e

Jadi diperoleh defisit APBN 2014 sebesar 121.17 triliun dengan

pertumbuhan ekonomi 6% dan suku bunga SPN 3 bulan 5.5%.

Estimasi persamaan (6) selisih sebesar 54.23 triliun dengan defisit yang

diestimasi oleh pemerintah, namun angka defisit 175.4 triliun juga

belum angka real yang terjadi. Jika kita menginginkan estimasi sama

APBN tahun 2014 maka penambahan koefisien konstanta sebesar

0.369873774, jadi persamaan (6) menjadi :

2014 1(2014) 3(2014)ln 16.56987377-3.7ln - 2.8lnY X X (7)

2014ln 16.56987377-3.7ln 6 - 2.8ln 5.5 5.167069076Y

5.167069076

2014175.4Y e

Jadi selisih koefisien konstanta sebesar 0.369873774 dan diperoleh

persamaan 6 dan 7. Berikut diberikan garfik hasil estimasi defisit APBN

2014 dengan dua persamaan (6) dan (7) dengan penyetaraan.

Perbandingan estimasi defisit APBN tahun 2014 antara kemenkeu

dengan analis APBN Setjen DPR RI hanya selisih koefisien konstanta

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

Kemenkeu Analis APBN

Setjen DPR-RI (persamaan 6)

Analis APBN

Setjen DPR-RI (persamaan 7)

175.4

121.17

175.4

Estimasi Defisit (Triliun) APBN Tahun 2014

Page 13: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 12

sebesar 0.369873774 satuan, dengan kata lain selisih sebesar 54.23

triliun. Hal ini terjadi karena berdasarkan hasil analisis data yang telah

dilakukan maka hanya pertumbuhan ekonomi dan SPN 3 bulan yang

mempengaruhi secara langsug defisit sedangkan inflasi, kurs, ICP,

lifting minyak, dan lifting gas tidak mempengaruhi defisit secara

langsung, namun mempengaruhui defisit melalui pertumbuhan

ekonomi. Berarti, menurut penulis 54.23 triliun merupakan langkah

pemerintah untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan

ekonomi dihitung menggunakan Poduk Domestik Bruto (PDB) dan

metode penghitungan PDB melalui tiga pendekatan yaitu :

Sumber : Kementerian Keuangan.

sehingga dapat dibentuk bagan sebagai berikut :

Page 14: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 13

Selanjutnya akan diberikan estimasi defisit APBN-P tahun 2014 dengan

menggunakan persamaan 6 (estimasi1) dan persamaan 7 (estimasi 2).

Dalam perhitungan ini diasumsikan bahwa SPN 3 bulan tidak

mengalami perubahan yaitu tetap sebesar 5.5% karena APBN –P tahun

2014 yang realistis yang dirubah adalah pertumbuhan ekonomi, kurs,

dan lifting minyak. Jadi akan dilihat perubahan defisit dengan

pertumbuhan ekonomi yang berubah sebagai berikut :

Dari gambar di atas jelas bahwa jika pertumbuhan ekonomi kurang

dari 6% maka defisit APBN-P tahun 2014 akan naik, namun jika

0

50

100

150

200

250

300

350

5 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 6 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 6.6 6.7 6.8 6.9 7

344.35

320.02

297.83

277.57

259.02

242.02

226.41

212.06

198.84

186.65

175.4

164.99155.36

146.43138.14

130.44123.28

116.6110.38

104.5899.16

Estimasi 1. Defisit APBN-P Tahun 2014 (Triliun) dengan SPN 3 Bulan Tetap

%Pertumbuhan Ekonomi

Page 15: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 14

pertumbuhan ekonomi lebih dari 6% maka defisit APBN-P tahun 2014

akan turun. selanjutnya diberikan hubungan persentase defisit

terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebagai berikut :

Dari gambar di atas jelas bahwa jika defisit 297.83 triliun

(pertumbuhan ekonomi 5.2 %) maka persentasi defisit >3 % dari PDB,

0.00%

0.50%

1.00%

1.50%

2.00%

2.50%

3.00%

3.50%

4.00%

3.61%

3.35%

3.12%

2.90%

2.71%

2.53%

2.36%

2.21%

2.07%

1.94%

1.82%

1.71%1.61%

1.52%1.43%

1.35%1.27%

1.20%1.14%

1.08%1.02%

Persentase Defisit Terhadap PDB

( )Defisit Triliun

Page 16: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 15

namun jika defisit > 297.83 triliun (pertumbuhan ekonomi > 5.2 %)

maka persentasi defisit < 3 % dari PDB.

Kemudian diberikan estimasi 2 dengan menggunakan persamaan 6

sebagai berikut :

Dari gambar di atas jelas bahwa jika pertumbuhan ekonomi kurang

dari 6% maka defisit APBN-P tahun 2014 akan naik, namun jika

0

50

100

150

200

250

5 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 6 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 6.6 6.7 6.8 6.9 7

237.88

221.08

205.75

191.75

178.94

167.19

156.41

146.49

137.36

128.94

121.17113.98

107.33101.16

95.4390.11

85.1680.55

76.2672.25

68.5

Estimasi 2. Defisit APBN-P Tahun 2014 (Triliun) dengan SPN 3 Bulan Tetap

%Pertumbuhan Ekonomi

Page 17: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 16

pertumbuhan ekonomi lebih dari 6% maka defisit APBN-P tahun 2014

akan turun. selanjutnya diberikan hubungan persentase defisit

terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebagai berikut :

Dari gambar di atas jelas bahwa menggunakan persaman 6 diperoleh

defisit yang tidak ada melebihi batas maksimum defisit terhadap PDB

sebesar 3%. Jadi persamaan 6 merupakan model yang optimal untuk

estimasi defisit. Untuk simulasi APBN-P tahun 2014 dengan nilai

0.00%

0.50%

1.00%

1.50%

2.00%

2.50%2.49%

2.32%

2.15%

2.00%

1.87%

1.74%

1.63%

1.53%

1.43%

1.34%

1.26%

1.18%1.11%

1.05%0.99%

0.93%0.88%

0.83%0.79%

0.74%0.70%

Persentase Defisit Terhadap PDB

( )Defisit Triliun

Page 18: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 17

pertumbuhan ekonomi dan spn 3 bulan yang lain disajikan dalam

lampiran. Selanjutnya dilihat estimasi RAPBN-P tahun 2014 anatara

estimasi pemerintah dengan hasil analisis data yang telah dilakukan.

Data RAPBN-P tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Asumsi Ekonomi Makro RAPBN 2014

No Uraian 2014

APBN RAPBN P

1 Pertumbuhan

Ekonomi (%)

6,0 5,5

2 Tingkat Inflasi (%) 5,5 5,3

3 Rata-rata nilai tukar rupiah (Rp/USD)

10500 11700

4 Suku bunga SPN 3 bulan (%)

5,5 6

5 ICP (USD/barel) 105 105

6 Lifting minyak (ribu

barel/hari)

870 818

7 Lifting gas (ribu

barel / hari setara minyak)

1240 1224

Sumber : Kementerian Keuangan

Kemudian untuk perubahan defisit disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 3 Defisit RAPBN 2014

No Uraian 2014

APBN RAPBN P

1 Defisit (triliun rupiah) 175,4 251,7

2 % defisit terhadap PDB 1,69 2,5

Sumber : Kementerian Keuangan

Dari data ditas dengan menggunakan model ARCH dengan persamaan

6 dan persamaan 7 diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3 Defisit RAPBN 2014

No Uraian

2014

APBN RAPBN P Persamaan

6

Persamaan

7

1 Defisit (triliun

rupiah)

175,4 251,7 131,04 189,69

2 % defisit

terhadap PDB

1,69 2,5 1,37 1,98

Page 19: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 18

Dari hasil estimasi di atas diambil model ARCH persamaan 7 karena

menghasilkan nilai yang maksimum. Jika defisit diambil minimum dan

ketika realisasi defisit lebih dari minimum maka negara akan berpikir

keras untuk mencari pembiayaan. Jika defisit diambil maksimum dan

ketika realisasi kurang dari maksimum maka dengar tidak akan

berpikir keras untuk mencari pembiayan, dengan kata lain negara akan

surplus. Hasil estimasi di atas disajikan dalam grafik sebagi berikut :

C. Penutup

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil

beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Dari hasil analisis data, pertumbuhan ekonomi dan SPN 3 bulan

yang mempengaruhi secara langsung terhadap defisit APBN-P

tahun 2014. Untuk inflasi, kurs, lifting minyak, lifting gas, dan

ICP tidak mempengaruhi secara langsung terhadap APBN-P

tahun 2014, namun mempengaruhui defisit APBN-P tahun 2014

melalui pertumbuhan ekonomi.

0.00

50.00

100.00

150.00

200.00

250.00

300.00

APBN Tahun 2014 (Kemenkeu) dengan 1.69%

Terhadap PDB

RAPBNP Tahun 2014 (Kemenkue) dengan 2.5%

Terhadap PDB

RAPBNP Tahun 2014 (Analis Setjen DPR-RI)

dengan 1.98% Terhadap PDB

175.40

251.70

189.69

Estimasi Defisit (Triliun Rupiah) RAPBN Tahun 2014

Page 20: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 19

2. Pertumbuahan ekonomi dan SPN 3 bulan memilki pengaruh yang

negative terhadap defisit APBN-P tahun 2014. jika pertumbuhan

ekonomi naik 1% maka defisit akan turun 3.7% (sebesar 5.48

triliun) dan berlaku sebaliknya. jika SPN 3 bulan naik 1% maka

defisit akan turun 2.8% (sebesar 4.15 triliun) dan berlaku

sebaliknya. Kemudian jika pertumbuhan ekonomi kurang dari

sama dengan 5.2% dan SPN 3 bulan sebesar 5.5% maka defisit

lebih dari 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

3. Langkah yang optimal untuk menurunkan defisit APBN yaitu

menaikkan pertumbuhan ekonomi dan SPN 3 bulan. Namun SPN

3 bulan memiliki dampak teradap belanja negara karena semakin

tinggi suku bunga SPN 3 bulan maka negara akan terbebani

dengan pemabayaran bunga atas SPN 3 bulan tersebut.

4. Estimasi defisit RAPBNP tahun 2014 dipeoleh sebesar 189.69

triliun rupiah dan % defisit terhadap PDB sebesar 1.98%.

5. Model ARCH (persamaan 6 dan persamaan 7) dapat digunakan

untuk estimasi defisit APBN atau APBN-P tahun 2014. Untuk

simulasi Defisit APBN-P tahun 2014 dengan nilai pertumbuhan

ekonomi dan spn 3 bulan yang lain disajikan dalam lampiran.

Page 21: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 20

Lampiran

Simulasi adalah suatu kombinasi nilai pertumbuhan ekonomi dan SPN

3 Bulan yang bergerak dari nilai sebesar 5%-7%.

Simulasi 1

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN

7

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB (PERSAMAAN

7)

5 5 449.67 4.71%

5.1 5 417.90 4.38%

5.2 5 388.93 4.07%

5.3 5 362.47 3.79%

5.4 5 338.24 3.53%

5.5 5 316.04 3.30%

5.6 5 295.66 3.08%

5.7 5 276.92 2.88%

5.8 5 259.66 2.70%

5.9 5 243.74 2.53%

6 5 229.05 2.38%

6.1 5 215.46 2.24%

6.2 5 202.88 2.10%

6.3 5 191.22 1.98%

6.4 5 180.39 1.87%

6.5 5 170.34 1.76%

6.6 5 160.98 1.66%

6.7 5 152.27 1.57%

6.8 5 144.15 1.49%

6.9 5 136.57 1.41%

7 5 129.49 1.33%

Simulasi 2

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB (PERSAMAAN

7)

5 5.1 425.42 4.46%

5.1 5.1 395.36 4.14%

5.2 5.1 367.95 3.85%

5.3 5.1 342.91 3.58%

5.4 5.1 320.00 3.34%

5.5 5.1 299.00 3.12%

5.6 5.1 279.71 2.92%

5.7 5.1 261.98 2.73%

Page 22: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 21

5.8 5.1 245.65 2.56%

5.9 5.1 230.60 2.40%

6 5.1 216.69 2.25%

6.1 5.1 203.84 2.11%

6.2 5.1 191.94 1.99%

6.3 5.1 180.90 1.87%

6.4 5.1 170.66 1.77%

6.5 5.1 161.15 1.67%

6.6 5.1 152.30 1.57%

6.7 5.1 144.06 1.49%

6.8 5.1 136.37 1.41%

6.9 5.1 129.20 1.33%

7 5.1 122.50 1.26%

Simulasi 3

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB (PERSAMAAN

7)

5 5.2 402.91 4.22%

5.1 5.2 374.44 3.92%

5.2 5.2 348.48 3.65%

5.3 5.2 324.77 3.40%

5.4 5.2 303.07 3.17%

5.5 5.2 283.17 2.95%

5.6 5.2 264.91 2.76%

5.7 5.2 248.12 2.58%

5.8 5.2 232.65 2.42%

5.9 5.2 218.39 2.27%

6 5.2 205.23 2.13%

6.1 5.2 193.05 2.00%

6.2 5.2 181.78 1.88%

6.3 5.2 171.33 1.77%

6.4 5.2 161.63 1.67%

6.5 5.2 152.62 1.58%

6.6 5.2 144.24 1.49%

6.7 5.2 136.43 1.41%

6.8 5.2 129.15 1.33%

6.9 5.2 122.36 1.26%

7 5.2 116.02 1.19%

Simulasi 4

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB

Page 23: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 22

7) (PERSAMAAN 7)

5 5.3 381.98 4.00%

5.1 5.3 354.99 3.72%

5.2 5.3 330.38 3.46%

5.3 5.3 307.90 3.22%

5.4 5.3 287.33 3.00%

5.5 5.3 268.47 2.80%

5.6 5.3 251.15 2.62%

5.7 5.3 235.23 2.45%

5.8 5.3 220.57 2.30%

5.9 5.3 207.05 2.15%

6 5.3 194.57 2.02%

6.1 5.3 183.02 1.90%

6.2 5.3 172.34 1.79%

6.3 5.3 162.43 1.68%

6.4 5.3 153.24 1.59%

6.5 5.3 144.69 1.50%

6.6 5.3 136.75 1.41%

6.7 5.3 129.35 1.33%

6.8 5.3 122.45 1.26%

6.9 5.3 116.01 1.19%

7 5.3 109.99 1.13%

Simulasi 5

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB (PERSAMAAN

7)

5 5.4 362.50 3.80%

5.1 5.4 336.89 3.53%

5.2 5.4 313.54 3.28%

5.3 5.4 292.20 3.05%

5.4 5.4 272.67 2.85%

5.5 5.4 254.78 2.66%

5.6 5.4 238.34 2.48%

5.7 5.4 223.24 2.32%

5.8 5.4 209.32 2.18%

5.9 5.4 196.49 2.04%

6 5.4 184.65 1.92%

6.1 5.4 173.69 1.80%

6.2 5.4 163.55 1.70%

6.3 5.4 154.15 1.60%

6.4 5.4 145.42 1.50%

6.5 5.4 137.32 1.42%

6.6 5.4 129.77 1.34%

Page 24: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 23

6.7 5.4 122.75 1.27%

6.8 5.4 116.20 1.20%

6.9 5.4 110.09 1.13%

7 5.4 104.38 1.07%

Simulasi 6

PERTUMBUHAN

EKONOMI (%)

SPN 3

BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB

(PERSAMAAN 7)

5 5.5 344.35 3.61%

5.1 5.5 320.02 3.35%

5.2 5.5 297.83 3.12%

5.3 5.5 277.57 2.90%

5.4 5.5 259.02 2.71%

5.5 5.5 242.02 2.53%

5.6 5.5 226.41 2.36%

5.7 5.5 212.06 2.21%

5.8 5.5 198.84 2.07%

5.9 5.5 186.65 1.94%

6 5.5 175.40 1.82%

6.1 5.5 164.99 1.71%

6.2 5.5 155.36 1.61%

6.3 5.5 146.43 1.52%

6.4 5.5 138.14 1.43%

6.5 5.5 130.44 1.35%

6.6 5.5 123.28 1.27%

6.7 5.5 116.60 1.20%

6.8 5.5 110.38 1.14%

6.9 5.5 104.58 1.08%

7 5.5 99.16 1.02%

Simulasi 7

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB (PERSAMAAN

7)

5 5.6 327.41 3.43%

5.1 5.6 304.28 3.19%

5.2 5.6 283.18 2.96%

5.3 5.6 263.91 2.76%

5.4 5.6 246.27 2.57%

5.5 5.6 230.11 2.40%

5.6 5.6 215.27 2.24%

5.7 5.6 201.62 2.10%

Page 25: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 24

5.8 5.6 189.06 1.97%

5.9 5.6 177.47 1.84%

6 5.6 166.77 1.73%

6.1 5.6 156.88 1.63%

6.2 5.6 147.72 1.53%

6.3 5.6 139.22 1.44%

6.4 5.6 131.34 1.36%

6.5 5.6 124.02 1.28%

6.6 5.6 117.21 1.21%

6.7 5.6 110.87 1.14%

6.8 5.6 104.95 1.08%

6.9 5.6 99.43 1.02%

7 5.6 94.28 0.97%

Simulasi 8

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB (PERSAMAAN

7)

5 5.7 311.58 3.27%

5.1 5.7 289.56 3.03%

5.2 5.7 269.49 2.82%

5.3 5.7 251.15 2.63%

5.4 5.7 234.37 2.45%

5.5 5.7 218.98 2.28%

5.6 5.7 204.86 2.14%

5.7 5.7 191.87 2.00%

5.8 5.7 179.92 1.87%

5.9 5.7 168.89 1.76%

6 5.7 158.71 1.65%

6.1 5.7 149.29 1.55%

6.2 5.7 140.57 1.46%

6.3 5.7 132.49 1.37%

6.4 5.7 124.99 1.29%

6.5 5.7 118.03 1.22%

6.6 5.7 111.54 1.15%

6.7 5.7 105.51 1.09%

6.8 5.7 99.88 1.03%

6.9 5.7 94.63 0.97%

7 5.7 89.72 0.92%

Simulasi 9

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB

Page 26: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 25

7) (PERSAMAAN 7)

5 5.8 296.77 3.11%

5.1 5.8 275.80 2.89%

5.2 5.8 256.68 2.69%

5.3 5.8 239.21 2.50%

5.4 5.8 223.23 2.33%

5.5 5.8 208.58 2.18%

5.6 5.8 195.12 2.03%

5.7 5.8 182.75 1.90%

5.8 5.8 171.36 1.78%

5.9 5.8 160.86 1.67%

6 5.8 151.16 1.57%

6.1 5.8 142.20 1.48%

6.2 5.8 133.89 1.39%

6.3 5.8 126.20 1.31%

6.4 5.8 119.05 1.23%

6.5 5.8 112.42 1.16%

6.6 5.8 106.24 1.10%

6.7 5.8 100.49 1.04%

6.8 5.8 95.13 0.98%

6.9 5.8 90.13 0.93%

7 5.8 85.46 0.88%

Simulasi 10

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB (PERSAMAAN

7)

5 5.9 296.77 3.11%

5.1 5.9 275.80 2.89%

5.2 5.9 256.68 2.69%

5.3 5.9 239.21 2.50%

5.4 5.9 223.23 2.33%

5.5 5.9 208.58 2.18%

5.6 5.9 195.12 2.03%

5.7 5.9 182.75 1.90%

5.8 5.9 171.36 1.78%

5.9 5.9 160.86 1.67%

6 5.9 151.16 1.57%

6.1 5.9 142.20 1.48%

6.2 5.9 133.89 1.39%

6.3 5.9 126.20 1.31%

6.4 5.9 119.05 1.23%

6.5 5.9 112.42 1.16%

6.6 5.9 106.24 1.10%

Page 27: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 26

6.7 5.9 100.49 1.04%

6.8 5.9 95.13 0.98%

6.9 5.9 90.13 0.93%

7 5.9 85.46 0.88%

Simulasi 11

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB (PERSAMAAN

7)

5 6 269.89 2.83%

5.1 6 250.82 2.63%

5.2 6 233.44 2.44%

5.3 6 217.55 2.27%

5.4 6 203.01 2.12%

5.5 6 189.69 1.98%

5.6 6 177.45 1.85%

5.7 6 166.20 1.73%

5.8 6 155.85 1.62%

5.9 6 146.29 1.52%

6 6 137.47 1.43%

6.1 6 129.32 1.34%

6.2 6 121.77 1.26%

6.3 6 114.77 1.19%

6.4 6 108.27 1.12%

6.5 6 102.24 1.06%

6.6 6 96.62 1.00%

6.7 6 91.39 0.94%

6.8 6 86.52 0.89%

6.9 6 81.97 0.84%

7 6 77.72 0.80%

Simulasi 12

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB (PERSAMAAN

7)

5 6.1 257.69 2.70%

Page 28: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 27

5.1 6.1 239.48 2.51%

5.2 6.1 222.88 2.33%

5.3 6.1 207.71 2.17%

5.4 6.1 193.83 2.02%

5.5 6.1 181.11 1.89%

5.6 6.1 169.43 1.77%

5.7 6.1 158.69 1.65%

5.8 6.1 148.80 1.55%

5.9 6.1 139.68 1.45%

6 6.1 131.26 1.36%

6.1 6.1 123.47 1.28%

6.2 6.1 116.26 1.21%

6.3 6.1 109.58 1.13%

6.4 6.1 103.37 1.07%

6.5 6.1 97.61 1.01%

6.6 6.1 92.25 0.95%

6.7 6.1 87.26 0.90%

6.8 6.1 82.60 0.85%

6.9 6.1 78.26 0.81%

7 6.1 74.20 0.76%

Simulasi 13

PERTUMBUHAN

EKONOMI (%)

SPN 3

BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB

(PERSAMAAN 7)

5 6.2 246.22 2.58%

5.1 6.2 228.82 2.40%

5.2 6.2 212.96 2.23%

5.3 6.2 198.47 2.07%

5.4 6.2 185.20 1.93%

5.5 6.2 173.05 1.81%

5.6 6.2 161.89 1.69%

5.7 6.2 151.62 1.58%

5.8 6.2 142.17 1.48%

5.9 6.2 133.46 1.39%

6 6.2 125.41 1.30%

6.1 6.2 117.97 1.22%

6.2 6.2 111.09 1.15%

6.3 6.2 104.70 1.08%

6.4 6.2 98.77 1.02%

6.5 6.2 93.27 0.96%

6.6 6.2 88.14 0.91%

6.7 6.2 83.37 0.86%

6.8 6.2 78.93 0.81%

6.9 6.2 74.78 0.77%

Page 29: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 28

7 6.2 70.90 0.73%

Simulasi 14

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB (PERSAMAAN

7)

5 6.3 235.43 2.47%

5.1 6.3 218.80 2.29%

5.2 6.3 203.63 2.13%

5.3 6.3 189.77 1.98%

5.4 6.3 177.09 1.85%

5.5 6.3 165.47 1.73%

5.6 6.3 154.79 1.61%

5.7 6.3 144.98 1.51%

5.8 6.3 135.95 1.41%

5.9 6.3 127.61 1.33%

6 6.3 119.92 1.25%

6.1 6.3 112.81 1.17%

6.2 6.3 106.22 1.10%

6.3 6.3 100.11 1.04%

6.4 6.3 94.45 0.98%

6.5 6.3 89.18 0.92%

6.6 6.3 84.28 0.87%

6.7 6.3 79.72 0.82%

6.8 6.3 75.47 0.78%

6.9 6.3 71.50 0.74%

7 6.3 67.79 0.70%

Simulasi 15

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN

7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB

(PERSAMAAN 7)

5 6.4 225.27 2.36%

5.1 6.4 209.36 2.19%

5.2 6.4 194.84 2.04%

5.3 6.4 181.58 1.90%

5.4 6.4 169.45 1.77%

5.5 6.4 158.33 1.65%

5.6 6.4 148.12 1.54%

Page 30: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 29

5.7 6.4 138.73 1.44%

5.8 6.4 130.08 1.35%

5.9 6.4 122.11 1.27%

6 6.4 114.75 1.19%

6.1 6.4 107.94 1.12%

6.2 6.4 101.64 1.05%

6.3 6.4 95.79 0.99%

6.4 6.4 90.37 0.94%

6.5 6.4 85.33 0.88%

6.6 6.4 80.65 0.83%

6.7 6.4 76.28 0.79%

6.8 6.4 72.21 0.74%

6.9 6.4 68.42 0.70%

7 6.4 64.87 0.67%

Simulasi 16

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB (PERSAMAAN

7)

5 6.5 215.70 2.26%

5.1 6.5 200.46 2.10%

5.2 6.5 186.57 1.95%

5.3 6.5 173.87 1.82%

5.4 6.5 162.25 1.69%

5.5 6.5 151.60 1.58%

5.6 6.5 141.82 1.48%

5.7 6.5 132.83 1.38%

5.8 6.5 124.56 1.30%

5.9 6.5 116.92 1.22%

6 6.5 109.87 1.14%

6.1 6.5 103.35 1.07%

6.2 6.5 97.32 1.01%

6.3 6.5 91.72 0.95%

6.4 6.5 86.53 0.90%

6.5 6.5 81.71 0.84%

6.6 6.5 77.22 0.80%

6.7 6.5 73.04 0.75%

6.8 6.5 69.15 0.71%

6.9 6.5 65.51 0.67%

7 6.5 62.11 0.64%

Page 31: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 30

Simulasi 17

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB (PERSAMAAN

7)

5 6.6 206.68 2.17%

5.1 6.6 192.07 2.01%

5.2 6.6 178.76 1.87%

5.3 6.6 166.59 1.74%

5.4 6.6 155.46 1.62%

5.5 6.6 145.26 1.52%

5.6 6.6 135.89 1.42%

5.7 6.6 127.28 1.33%

5.8 6.6 119.34 1.24%

5.9 6.6 112.03 1.16%

6 6.6 105.27 1.09%

6.1 6.6 99.03 1.03%

6.2 6.6 93.25 0.97%

6.3 6.6 87.89 0.91%

6.4 6.6 82.91 0.86%

6.5 6.6 78.29 0.81%

6.6 6.6 73.99 0.76%

6.7 6.6 69.98 0.72%

6.8 6.6 66.25 0.68%

6.9 6.6 62.77 0.65%

7 6.6 59.51 0.61%

Simulasi 18

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB (PERSAMAAN

7)

5 6.7 198.15 2.08%

5.1 6.7 184.16 1.93%

5.2 6.7 171.39 1.79%

5.3 6.7 159.73 1.67%

5.4 6.7 149.05 1.56%

5.5 6.7 139.27 1.45%

5.6 6.7 130.29 1.36%

5.7 6.7 122.03 1.27%

5.8 6.7 114.42 1.19%

5.9 6.7 107.41 1.12%

6 6.7 100.93 1.05%

6.1 6.7 94.95 0.99%

Page 32: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 31

6.2 6.7 89.40 0.93%

6.3 6.7 84.26 0.87%

6.4 6.7 79.49 0.82%

6.5 6.7 75.06 0.78%

6.6 6.7 70.94 0.73%

6.7 6.7 67.10 0.69%

6.8 6.7 63.52 0.65%

6.9 6.7 60.18 0.62%

7 6.7 57.06 0.59%

Simulasi 19

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB (PERSAMAAN

7)

5 6.8 190.10 1.99%

5.1 6.8 176.67 1.85%

5.2 6.8 164.42 1.72%

5.3 6.8 153.23 1.60%

5.4 6.8 143.00 1.49%

5.5 6.8 133.61 1.39%

5.6 6.8 124.99 1.30%

5.7 6.8 117.07 1.22%

5.8 6.8 109.77 1.14%

5.9 6.8 103.04 1.07%

6 6.8 96.83 1.01%

6.1 6.8 91.09 0.95%

6.2 6.8 85.77 0.89%

6.3 6.8 80.84 0.84%

6.4 6.8 76.26 0.79%

6.5 6.8 72.01 0.74%

6.6 6.8 68.06 0.70%

6.7 6.8 64.37 0.66%

6.8 6.8 60.94 0.63%

6.9 6.8 57.73 0.59%

7 6.8 54.74 0.56%

Simulasi 20

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE

DEFISIT TERHADP PDB (PERSAMAAN

7)

5 6.9 182.49 1.91%

5.1 6.9 169.60 1.78%

5.2 6.9 157.84 1.65%

Page 33: PENGARUH PERUBAHAN ASUMSI EKONOMI MAKRO TERHADAP DEFISIT … · mengalami defisit anggaran, oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembiayaan. Akan tetapi pemerintah harus berhati-hati

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI | 32

5.3 6.9 147.10 1.54%

5.4 6.9 137.27 1.43%

5.5 6.9 128.26 1.34%

5.6 6.9 119.99 1.25%

5.7 6.9 112.38 1.17%

5.8 6.9 105.38 1.10%

5.9 6.9 98.92 1.03%

6 6.9 92.95 0.97%

6.1 6.9 87.44 0.91%

6.2 6.9 82.33 0.85%

6.3 6.9 77.60 0.80%

6.4 6.9 73.21 0.76%

6.5 6.9 69.13 0.71%

6.6 6.9 65.33 0.67%

6.7 6.9 61.79 0.64%

6.8 6.9 58.50 0.60%

6.9 6.9 55.42 0.57%

7 6.9 52.55 0.54%

Simulasi 21

PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

SPN 3 BULAN (%)

DEFISIT (Triliun)

(PERSAMAAN7)

PERSENTASE DEFISIT

TERHADP PDB (PERSAMAAN

7)

5 7 175.28 1.84%

5.1 7 162.90 1.71%

5.2 7 151.61 1.59%

5.3 7 141.29 1.48%

5.4 7 131.85 1.38%

5.5 7 123.19 1.29%

5.6 7 115.25 1.20%

5.7 7 107.94 1.12%

5.8 7 101.22 1.05%

5.9 7 95.01 0.99%

6 7 89.28 0.93%

6.1 7 83.99 0.87%

6.2 7 79.08 0.82%

6.3 7 74.54 0.77%

6.4 7 70.32 0.73%

6.5 7 66.40 0.69%

6.6 7 62.75 0.65%

6.7 7 59.35 0.61%

6.8 7 56.19 0.58%

6.9 7 53.23 0.55%

7 7 50.47 0.52%