pengembangaan alat uji komposisi massa pada logam …
TRANSCRIPT
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097 254
PENGEMBANGAAN ALAT UJI KOMPOSISI MASSA PADA LOGAM PADUAN BINER MENGGUNAKAN SENSOR VOLUME DAN MASSA
Agus Slamet1), Wahyu Djalmono P2), Anwar Sukito A3)
1),2),3)Jurusan Teknik Mesin Polines, Jl. Prof. Soedarto,S.H., Semarang 503293 e-mail : [email protected]
Abstract
This composition testing equipment of binary alloy metal mass has work principles that are based on sinking or floating object on the surface of the liquid fluid, with the result that the force works on the object happens due to the pressure of the liquid fluid or so called buoyancy. The research that has been conducted by this composition testing equipment can be used to measure composition of two elements of metal mass with the result of the measurement of mass composition is different with the measurement using Spectrometer. The differences of the measurement result is caused by the readout of the changes in the volume of water is conducted manually by observing the changes in the water surface using both eyes. In this research, there is a development in a mass and volume data readout method using mass and volume sensor that are integrated with the data processing system software to avoid errors in data reading. This test will get the data from the testing equipment which is, displaced water volume and the test material before and after in the fluid. The research method starts from the planning and manufacturing the equipment using ultrasonic volume sensor and load cell mass sensor, followed by testing and data retrieval. The test material used contains of two elements, namely Tin (Sn) and Lead (Pb). The test results showed differences in the percentage composition of tools an average of 16.72% with the composition of the test material, because the possible use of ultrasonic sensor types that do not fit.
Keywords : mass composition, biner alloy, sensor
Abstrak
Alat uji komposisi massa logam paduan biner ini prinsip kerjanya berdasarkan benda yang terbenam atau terapung pada permukaan fluida cair, maka gaya yang bekerja pada benda tersebut terjadi karena tekanan fluida cair atau disebut sebagai gaya buoyancy. Penelitian yang telah dilakukan alat uji komposisi tersebut dapat digunakan untuk mengukur komposisi massa logam paduan dua unsur dengan hasil pengukuran komposisi massa terdapat perbedaan dibandingkan dengan hasil pengukuran menggunakan Spectrometer. Perbedaan pengukuran/penyimpangan tersebut disebabkan cara pembacaan perubahan volume air masih manual dengan mengamati perubahan permukaan air dengan penglihatan mata. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan cara pembacaan data volume dan massa menggunakan sensor volume dan massa yang terintegrasi dengan perangkat lunak sistem pengolahan data, Untuk menghindari kesalahan pembacaan data. Pengujian ini akan mendapatkan data dari alat uji adalah volume air yang dipindahkan dan massa bahan uji saat dan sebelum di dalam fluida. Metode penelitian yang dilakukan dimulai dari perancangan dan pembuatan alat dengan menggunakan sensor volume ultrasonik dan sensor massa load cell ,kemudian dilanjutkan dengan pengujian, pengambilan data. Bahan uji yang digunakan mengandung dua unsur yaitu Tin (Sn) dan Lead (Pb). Hasil pengujian alat menunjukan perbedaan prosentasi komposisi rata-rata 16,72% dengan komposisi benda uji. Karena dimungkinkan penggunaan tipe sensor ultrasonik yang tidak sesuai.
Kata kunci : komposisi massa, paduan biner,sensor
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097 255
PENDAHULUAN
Peralatan untuk pengujian komposisi bahan terutama logam salah satunya adalah
Spectrometer yaitu alat uji komposisi bahan yang mempunyai teknologi tinggi. Cara kerja
Spectrometer berdasarkan intensitas gelombang warna masing-masing unsur pemadu dari
logam paduan, maka akan diketahui prosentase komposisi pada bahan uji tersebut, tetapi
alat ini harganya relatif mahal. Laboratorium pengujian bahan pada lembaga pendidikan
tinggi di Indonesia yang mempunyai alat ini masih sangat terbatas. Hasil penelitian yang
telah dilakukan Agus Slamet, Amrul, 2007 tentang Prototipe Alat Uji Komposisi
berdasarkan Gaya Angkat Fluida, prinsip kerjanya berdasarkan benda yang terbenam atau
terapung pada permukaan fluida cair, maka gaya yang bekerja pada benda tersebut terjadi
karena tekanan fluida cair atau disebut sebagai gaya buoyancy. Prototipe alat uji
komposisi tersebut dapat digunakan untuk mengukur komposisi massa logam paduan dua
unsur dengan hasil pengukuran komposisi massa terdapat perbedaan 3,31% sampai
4,96%, kemudian diperbaiki menjadi 0,20% dibandingkan dengan hasil pengukuran
menggunakan Spectrometer. Penggunaan prototipe alat uji ini dalam pembacaan
perubahan volume air masih manual dengan mengamati perubahan permukaan air dengan
penglihatan mata, Data volume tersebut dan data ukuran massa yang dihasilkan
dimasukan secara manual ke program perhitungan komposisi, sehingga menyebabkan
penyimpangan hasil pengukuran. Kemampuan pengukuran prototipe alat uji komposisi
tersebut masih bisa dioptimalkan atau dikembangkan dengan menggunakan sensor
volume dan massa yang terintegrasi dengan perangkat lunak sistem pengolahan data yang
divisualisasikan melalui aplikasi visual basic, sehingga kesalahan pembacaan data
melalui mata dan memasukan data volume dan massa dapat dihindari,
Untuk menghasilkan alat uji komposisi logam paduan dua unsur dengan
kemampuan pengukuran yang diharapkan mendekati atau sama dengan hasil pengukuran
menggunakan Spectrometer dengan harga jauh lebih murah, maka perlu dilakukan
rancang bangun alat uji komposisi massa pada logam paduan menggunakan sensor
volume dan massa serta hasil pengukuran ditampilan dengan visual basic, Rancangan alat
ini terdiri dari komponen-komponen utama yaitu :
- Meja uji
- Dudukan / holder benda uji
- Unit sensor massa
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097 256
- Unit sensor volume
Pengujian terhadap rancang bangun alat uji komposisi ini dilakukan untuk
mengetahui unjuk kerja dan fungsi dari sensor volume dan sensor massa yang dapat
menghasilkan nilai hasil pengukuran secara konsisten serta data pengukuran dapat dibaca
dan diolah dengan program pengolah data. Benda atau sampel uji yang digunakan adalah
logam paduan biner tin (Sn) dengan lead (Pb).
Rancangan Alat Uji Komposisi Massa Pada Logam Paduan Biner Menggunakan
Sensor Volume Dan Massa dapat dilihat pada gambar 1 berikut : (Feri Nur Akbar,Dkk,
2015)
Keterangan :
1. Meja Uji 4. Unit Sensor Volume 2. Dudukan/holder Benda Uji 5. Sistem Mekanik Roda Gigi 3. Unit Sensor Massa 6. LCD Display 16x2
Gambar 1 : Rancangan Alat Uji Komposisi Massa Pada Logam Paduan Biner Menggunakan Sensor Volume Dan Massa
TINJUAN PUSTAKA
Bouyancy (Gaya Angkat)
Jika suatu benda terbenam atau terapung pada permukaan fluida cair maka gaya
yang bekerja pada benda tersebut terjadi karena tekanan fluida cair atau disebut sebagai
gaya angkat /bouyancy. (Robert W Fox, 2004)
6 1
2
3
4
5
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097 257
Gaya vertikal pada benda terjadi karena tekanan hidrostatik dapat ditentukan sebagai
berikut :
gdh
dp
Kesetimbangan Gaya
Benda terbenam di dalam fluida cair dan dalam keadaan diam pada posisi tertentu, maka
pada benda tersebut mencapai kesetimbangan mekanik atau terjadi kesetimbangan gaya.
(Robert W Fox, 2004)
Menggunakan Hukum Kedua Newton maka kesetimbangan gaya yang terjadi pada benda
yang terbenam pada fluida cair dengan massa jenis dapat ditulis sebagai berikut :
amF
Bila benda dalam keadaan setimbang atau diam maka a = 0 , sehingga ;
0
amFFFF zgravitasinet
sedangkan Gaya Angkat = Fz = gV ;dan Fgravitasi = benda gV
Kesetimbangan gaya dapat ditulis menjadi :
Fnet - Fgravitasi + Fz = 0
Fgravitasi = Fnet + gV = benda gV
gV
Fnetbenda
Fnet
Fz
FgravitasiFluida
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097 258
Kesetimbangan Massa
Jika benda tersebut merupakan campuran dari dua unsur yang mempunyai massa m1 dan
massa m2 ,maka kesetimbangan massa benda dapat dituliskan menjadi :
mbenda = m1 + m2
jika kesetimbangan massa ditulis dalam bentuk satuan volume maka :
Vbenda = V1 + V2
sedangkan V = m /
Jadi kesetimbangan massa juga dapat dinyatakan sebagai berikut :
2
2
1
1
mmm
benda
benda m2 = mbenda – m1 sehingga ;
2211
2
1
1
1
1111
)(
bendabenda
benda
benda
benda
mm
mmmm
(Agus Slamet,Amrul,2007)
Sensor Ultrasonik
Gelombang ultrasonik mempunyai frekuensi di atas frekuensi gelombang suara
yaitu lebih dari 20 KHz. Sensor ultrasonik terdiri dari rangkaian pemancar ultrasonik yang
disebut transmitter dan rangkaian penerima ultrasonik yang disebut receiver. Sinyal
ultrasonik yang dibangkitkan akan dipancarkan dari transmitter ultrasonik.
Sensor ultrasonik menggunakan gelombang suara yang dipancarkan dengan
frekuensi sebesar 40 KHz oleh transmitter ke benda atau permukaan air yang berhadapan
dengan sensor. Benda atau permukaan air akan memantulkan gelombang suara tersebut
ke receiver sensor, hasil pembacaan sensor dikirim ke dalam rangkaian program
microcontroller untuk diolah dan dihitung sebagai jarak terhadap benda atau permukaan
air.. Pada rancangan ini jarak ketinggian permukaan air yang berada di gelas ukur
dikalikan luas penampang gelas ukur untuk mengetahui volume serta perubahan
volumenya yang akan ditampilkan pada LCD.
Gambar 2 : Sensor Ultrasonik
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097 259
Sensor Berat (Load Cell)
Load cell adalah sebuah sensor gaya berisi pegas (spring) logam mekanik dengan
mengaplikasikan beberapa foil metal strain gauges (SG). Regangan dari pegas mekanik
karena adanya pembebanan yang kemudian ditransmisikan pada strain gauges.
Pengukuran sinyal yang dihasilkan dari load cell adalah dari perubahan resistansi strain
gauge yang linier dengan gaya/beban yang berikan. Kalibrasi dan karakterisasi load cell
dapat dilakukan baik secara analog maupun digital. Proses kalibrasi berarti menghitung
koefisien penguatan, yang diberikan dengan solusi dari persamaan karakteristik yang
dihasilkan dari performa general purpose microcomputer yang lebih umum disebut
mikrokontroler.( Feri Nur Akbar,Dkk, 2015). Sensor yang memberikan output tegangan
dari perubahan resistansi yang terjadi akibat adanya perubahan posisi penyangga beban,
yaitu massa benda sebelum dan sesudah dicelupkan ke dalam fluida. Perubahan tersebut
harus dimasukan ke dalam modul HX711 agar tegangan dapat dibaca oleh rangkaian
program microcontroller untuk diolah dan dihitung perubahan massa yang terjadi akan
ditampilkan pada LCD.
Gambar 3 : Unit Sensor Massa
Mikrokontroler Arduino
Arduino merupakan sebuah mikrokontroler single-board yang bersifat open-source
. Arduino dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan para penggunanya di bidang
elektronika. Board Arduino didesain menggunakan processor Atmel AVR dan
mendukung I/O pada board-nya. Software untuk Arduino terdiri dari compiler bahasa
pemrograman standar dan boot-loader. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah C.
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097 260
Dalam sebuah mikrokontroler Arduino dapat pula ditanamkan berbagai macam library
maupun metode selama kapasitas memori dari sebuah mikrokontroler mencukupi.(Gigih
Priyo Nugroho,Dkk, 2013 )
Gambar 4 : Mikrokontroler Arduino Uno
METODE PENELITIAN
Perancangan dan Pembuatan Alat Uji Komposisi Massa Pada Logam Paduan Biner
berdasarkan hasil analisis data awal dibuat rancang bangun alat uji komposisi dengan
memodifikasi rancangan, terutama pada sistem pembacaan volume air pada gelas
pengukur menggunakan sensor volume untuk meningkatkan keakuratan pengukuran
volume air dan sensor massa untuk mengukur massa benda uji yang terbenam air di dalam
gelas ukur yang hasilnya ditampilkan di layar monitor. Sistem pemegang (holder) bahan
uji saat dimasukan ke dalam air pada gelas pengukur dibuat lebih mudah untuk memasang
dan melepaskan bahan uji ,juga dapat memosisikan bahan uji di tengah gelas ukur.
Keluaran dari tahapan ini adalah Alat Uji komposisi massa logam paduan hasil modifikasi
dengan dilengkapi sensor volume dan massa.
Pembuatan Set Komposisi Bahan Uji
Pada tahapan ini dibuat satu set komposisi bahan uji yang yang terbuat dari paduan
logam Tin (Sn) dengan Lead (Pb). Satu set komposisi bahan uji ini dengan massa paduan
bahan uji mempunyai rentang antara 75% Sn dengan 25% Pb, bahan uji mempunyai
massa total sekitar 100 gram.
Pengujian Alat Uji Komposisi Massa Pada Logam Paduan Biner
Langkah pengujian Alat Uji komposisi ini adalah dengan memasukan bahan uji
yang sudah terkalibrasi ke dalam gelas ukur yang berisi air sampai tercelup semuanya
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097 261
pada posisi di atas dasar gelas ukur, maka permukaan air di dalam gelas ukur akan naik
yang akan terbaca oleh sensor volume sebagai volume benda uji dan secara bersamaan
sensor massa akan membaca massa benda uji saat terbenam di dalam air yang merupakan
presentasi gaya netto. Pembacaan volume dan massa oleh sensor tersebut secara
bersamaan akan ditampilkan pada monitor, selanjutnya data hasil pembacaan dari sensor
volume dan massa dimasukan (enter) secara manual dan diolah dengan program aplikasi
pengolah data yang juga akan ditampilkan pada monitor sebagai komposisi massa dari
bahan uji. Langkah tersebut di atas diulang minimal lima kali untuk setiap bahan uji. Data
hasil pengujian bisa untuk mengetahui nilai penyimpangan dan ketidakpastian
pengukuran dari Alat Uji komposisi ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perancangan dan Pembuatan Alat
Rancangan Alat Uji Komposisi Massa Pada Logam Paduan Biner Menggunakan
Sensor Volume Dan Massa yang telah dimodifikasi dan akan dibuat adalah seperti
gambar berikut
Gambar 5 : Rancangan Alat Uji
Pembuatan Meja Uji yang dilengkapi dengan sistem mekanik roda gigi
menggunakan bahan untuk rangka meja dari baja profil 30 mm x 30 mm dan dinding
penutupnya menggunakan bahan fiber setebal 3 mm. Sistem mekanik roda gigi terdiri
dari poros beserta bantalannya dan pasangan jenis roda gigi lurus dan jenis kerucut lurus.
Dudukan atau Holder benda/sample uji dibuat terdiri dari dua poros baja dan poros ulir
dan dudukan untuk sensor massa dan benda uji yang dapat bergerak naik dan turun, dibuat
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097 262
dari bahan alumunium alloy termasuk dudukan untuk sensor volume. Unit Sensor Massa
yang berfungsi untuk mengukur massa benda/sampel uji pada saat sebelum dan sesudah
dibenamkan ke dalam air di dalam gelas ukur. Komponen Unit Sensor Massa ini dipilih
jenis Micro Load Cell 500 dan Weighing Sensor Module HX711 yang dihubungkan
dengan Electronic Brick Series Microcontroller. Prinsip kerja dari sensor massa ini adalah
sensor memberikan output tegangan dari perubahan resistansi yang terjadi karena adanya
perubahan posisi penyengga beban yang disebabkan adanya perubahan massa benda
sebelum dan sesudah dibenamkan ke dalam air pada gelas ukur, perubahan tersebut
dikirimkan ke Weighing Sensor Module HX711 agar didapat tegangan yang dapat dibaca
oleh rangkaian program Electronic Brick Series Microcontroller untuk selanjutnya diolah
untuk menghitung besarnya perubahan massa yang terjadi , selanjutnya hasilnya akan
ditampilkan melalui LCD Display 16x2. Unit Sensor Volume mempunyai fungsi untuk
mengukur perubahan volume air di dalam gelas ukur pada saat benda/sampel uji
dibenamkan ke dalam air tersebut. Komponen Unit Sensor Volume ini dipilih jenis
Ultrasonic Sensor Module yang dihubungkan dengan Electronic Brick Series
Microcontroller. Prinsip kerja dari Sensor Volume ini adalah menggunakan gelombang
suara dengan prinsip kerja memancarkan gelombang suara sebesar 40 KHz oleh
transmitter ke permukaan air di dalam gelas ukur yang berhadapan dengan sensor,
selanjutnya permukaan air akan memantulkan balik gelombang suara tersebut dan
diterima oleh receiver sensor kemudian hasil pembacaan sensor berupa perubahan
tegangan dikirim dan dibaca oleh rangkaian program Electronic Brick Series
Microcontroller untuk selanjutnya diolah untuk menghitung jarak terhadap permukaan air
di dalam gelas ukur. Besarnya jarak tersebut dikalikan luas penampang gelas ukur adalah
besarnya perubahan volume yang terukur, kemudian hasilnya akan ditampilkan melalui
LCD Display 16x2. Hasil pengukuran perubahan massa benda uji dan perubahan volume
air di dalam gelas ukur yang ditampilkan pada LCD Display selanjutnya secara manual
diinputkan ke dalam program Visual Basic untuk diproses sehinnga akan didapatkan dan
ditampilakan besarnya prosentase massa logam paduan biner dari benda/sampel uji.
Rancang bangun dari Alat Uji Komposisi Massa Pada Logam Paduan Biner
Menggunakan Sensor Volume Dan Massa seperti gambar berikut :
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097 263
Gambar 6: Alat Uji Komposisi Massa Pada Logam Paduan Biner
Menggunakan Sensor Volume Dan Massa
Pengujian Alat Pengambilan Data
Pengujian alat uji komposisi logam ini berdasarkan prosedur pengujian pada
metode penelitian, dengan menggunakan bahan uji satu set komposisi bahan uji ini
dengan massa paduan bahan uji mempunyai rentang antara 75% Sn dengan 25% Pb .
Spesifikasi bahan uji yang terbuat dari Tin (Sn) dan Lead (Pb) ditentukan seperti pada
Tabel 1.
Tabel 1 Komposisi Massa Pada Bahan Uji
Bahan Uji Komposisi
Massa Benda Uji
Massa Bahan Uji (mb)
A Sn 69,85 %
99,50 gr
Pb 30,15 %
B Sn 74,69 %
98,80 gr
Pb 25,33 %
C Sn 84,84 % 98,91 gr Pb 15,16 %
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097 264
Hasil pengujian untuk ketiga bahan uji A,B dan C didapatkan nilai pengukuran
seperti pada gambar berikut :
Gambar 7 : Grafik Perbandingan Komposisi Massa Hasil Pengujian
Hasil Pengujian Alat UjiK komposisi Pada Benda Uji
Berdasarkan dari pengujian dan perhitungan untuk ketiga Bahan uji A,B dan C yang
didapatkan dengan menggunakan Alat Uji Komposisi Massa, maka hasilnya dapat
dibandingkan dengan komposisi massa dari masing-masing bahan uji yang nilainya telah
ditentukan seperti grafik pada Gambar 7. Pada grafik perbandingan komposisi massa hasil
pengujian bahan uji A,B dan C terlihat bahwa hasil pengujian komposisi massa nilainya
tidak sama dengan komposisi massa yang telah ditentukan pada bahan uji. Perbedaan nilai
yang terjadi untuk masing-masing bahan uji dapat dilihat pada Tabel 2 .
Tabel 2 Perbedaan Hasil Pengujian Bahan Uji
Bahan Uji Komposisi
Massa Benda Uji
Pengukuran Komposisi
Massa Benda Uji
Perbedaan
A Sn 69,85 % 88,66 %
18,81 % Pb 30,15 % 11,34 %
B Sn 74,69 % 94,52 %
19,85 %
Pb 25,33 % 05,48 %
C Sn 84,84 % 96,34 %
11,5 % Pb 15,16 % 03,66 %
69.85%74.69%
84.84%
30.15%25.31%
15.16%
88.66%94.52% 96.34%
11.34%5.48% 3.66%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
A B C
% M
assa
Bah
an K
om
po
sisi
Seri Bahan Uji
Hasil Pengujian Komposisi Massa% Sn Benda Uji
% Pb Benda Uji% Sn Pengujian
% Pb Pengujian
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097 265
Perbedaan nilai hasil pengukuran pada Tabel 2 untuk ketiga bahan uji tidak ada
yang sama dapat diindikasikan bahwa sensor volume atau tipe sensor ultrasonik yang
digunakan tidak sesuai karena pada sensor yang digunakan antara transmitter dan receiver
mempunyai jarak, sehingga gelombang suara yang dipancarkan dipengaruhi oleh
permukaan diding gelas ukur dan terjadi bias dalam mengukur jarak permukaan air di
gelas ukur. Pada data pengukuran perubahan volume pembacaan oleh sensor terjadi
perbedaan cukup signifikan dengan nilai pembacaan dengan gelas ukur. Ada
kemungkinan nilai komposisi massa dari bahan uji yang telah ditentukan sebenarnya
nilainya tidak sebesar pada Tabel 1. Analisis ini berdasarkan pada ketiga bahan uji seperti
pada Tabel 1 komposisi massanya setelah dilakukan pengecoran belum diuji dengan
menggunakan Spectrometer, sehingga tidak menutup kemungkinan komposisi massanya
tidak seperti tersebut di atas.
SIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pengujian dan pengambilan data serta pembahasannya maka dapat
dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Rancang bangun Alat Uji Komposisi Massa dapat berfungsi untuk mengukur
logam dengan paduan dua unsur dengan luaran massa bahan uji sebelum maupun
saat di dalam fluida (air) sebagi representasi resultan gaya dan volume air yang
dipindahkan atau volume bahan uji.
2. Hasil pengukuran komposisi massa dari hasil pengujian dari ketiga bahan uji
menghasilkan perbedaan nilai komposisi massa dibandingkan dengan nilai yang
sudah ditentukan. Nilai perbedaan untuk bahan uji A,B dan C berturut-turut 18,81
%, 19,85 % dan 11,5 %.
3. Analisis perbedaan nilai hasil dari pengukuran disebabkan penggunaan tipe sensor
ultrasonik yang mempunyai transmitter dan receiver terpisah menyebabkan hasil
pengukuran menyimpang, serta komposisi massa bahan uji belum diuji
kebenarannya nilainya dengan Spectrometer.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Slamet, Amrul,2007, Rancang Bangun Alat Uji Komposisi Massa Pada Logam Paduan Berdasarkan Gaya Fluida, Jati Undip,Jurnal Teknik, Vol. 7,No.1, Industri Universitas Diponegoro.
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097 266
Ferry Nur Akbar,Dkk, 2015, Rancang Bangun Aplikasi Microcontroller Dan Sensor Load Cell Serta Sensor Ultrasonic Pada Mesin Uji Komposisi Logam Paduan Biner Dengan Prinsip Distribusi Gaya Angkat Fluida Statis, Laporan Tugas Akhir, Jurusan Teknik Mesin Polines, Semarang
Gigih Priyo Nugroho,Dkk, 2013, Sistem Pendeteksi Dini Banjir Menggunakan Sensoor Kecepatan Air dan Sensor Ketinggian Air Pada Mikrokontroler Arduino, Jurnal Teknik POMITS, Vol 2,No.1, Surabaya.
Robert W Fox, 2004, Introduction To Fluid Mechanics, John Wiley&Son, New York.