pengembangan peta interaktif tiga dimensi...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN PETA INTERAKTIF TIGA DIMENSI LAPANGAN BASKET, LAPANGAN FUTSAL OUTDOOR, GEDUNG FASILITAS OLAHRAGA DAN GEDUNG OLAHRAGA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER MENGGUNAKAN UNREAL ENGINE
Riza Hanum Listya
5209100010
Latar Belakang
• Perkembangan teknologi grafik komputer 2D menuju 3D
• Peran Teknologi 3D untuk promosi berupa rumah maupun gedungdengan tingkat kedetilan yang cukup tinggi.
• Teknologi 3D juga digunakan sebagai sarana promosi bisnis untukmenarik pasar dengan tampilan yang lebih atraktif dan menarik.
• Sudah pernah ada pembuatan peta 3D Jurusan Sistem Informasidan gedung – gedung ITS lainnya dengan menggunakan UnrealEngine.
• Telah terbentuknya peta tiga dimensi Institut Teknologi SepuluhNopember yang telah terintegrasi
Sidang Akhir | E-Business
Perumusan MasalahPermasalahan yang diselesaikan dalam tugas akhir ini
adalah :1. Bagaimana membangun peta tiga dimensi lapangan basket,
lapangan futsal outdoor, gedung fasilitas olahraga dangedung olahraga Institut Teknologi Sepuluh Nopember yanginformatif dengan menggunakan Unreal Engine
2. Bagaimana mengembangkan peta tiga dimensi lapanganbasket, lapangan futsal outdoor, gedung fasilitas olahragadan gedung olahraga Institut Teknologi Sepuluh Nopembersehingga pengguna dapat berinteraksi dengan objek dalampeta.
3. Bagaimana membuat peta tiga dimensi lapangan basket,lapangan futsal outdoor, gedung fasilitas olahraga dangedung olahraga Institut Teknologi Sepuluh Nopember yangterstandardisasi sehingga dapat diintegrasikan dengan yangsudah ada.
Sidang Akhir | E-Business
Batasan Masalah
Dari perumusan masalah di atas, tugas akhir ini memilikibatasan sebagai berikut :
1.Aplikasi yang dibangun tidak mencakup interaksi antar pengguna.
2.Aplikasi yang dikembangkan hanya mencakup peta wilayah lapanganbasket, lapangan futsal outdoor, gedung fasilitas olahraga dan gedungolahraga Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dengan cakupan yangdijelaskan lebih lanjut dalam metodologi penelitian.
3.Aplikasi yang dikembangkan tidak dapat diedit oleh pengguna.
4.Aplikasi ini tidak menerapkan Artificial Intelligence.
Sidang Akhir | E-Business
Tujuan Tugas Akhir
Tujuan dari tugas akhir ini adalah memahami karakteristikteknologi pengembangan visual tiga dimensi dan kemudianmemanfaatkannya dalam pengembangan peta tiga dimensilapangan basket, lapangan futsal outdoor, gedung UPT fasilitasolahraga dan gedung olahraga badminton Institut TeknologiSepuluh Nopember yang interaktif dan informatif menurutpengguna dengan menggunakan unreal engine.
Sidang Akhir | E-Business
Manfaat Tugas Akhir
Manfaat tugas akhir ini adalah sebagai berikut :1. Membantu pihak UPT FASOR untuk memfasilitasi
pengunjungnya agar mengetahui bentuk gedung dan wilayahdi ITS dalam bentuk peta tiga dimensi sehingga pengunjungtidak perlu berjalan jauh untuk mengetahui daerah-dareah diITS.
2. Membantu pengguna untuk mengenal wilayah-wilayah di ITSsesuai dengan bentuk aslinya berupa peta 3D yang informatifdan interaktif.
Sidang Akhir | E-Business
Objek Penelitian
1. Gedung UPT FASOR2. Lapangan Basket3. Gedung GOR Badminton4. Lapangan Futsal Outdoor
Sidang Akhir | E-Business
Metodologi
Penelitian
Sidang Akhir | E-Business
Daftar Interaksi
Sidang Akhir | E-Business
Diagram Use Case uc Use Case Model
Pengguna
Memilih Menu
Mengubah
ResolusiMelihat Bantuan
Memilih Peta
Menjelajahi Peta
Melihat Peta 2D
Melakukan
Teleportasi
Gedung UPT
FASORLapangan Basket
GORLapangan
Futsal
Navigasi
Mengaktifkan
Layar Informasi
Interkasi dengan
Objek
Melihat Jadwal
Peminjaman
Melihat Video
Permainan
Proses
Peminjaman
Lapangan
Melakukan
Permainan
Melihat Video
Tour
«precedes» «precedes»
«precedes»
«precedes»«invokes»
«precedes»
«precedes»
«invokes»«invokes»
«invokes»«invokes»
«precedes»
«precedes»
«invokes»
«invokes» «invokes»
«invokes»
«precedes»
«precedes»
Sidang Akhir | E-Business
GUI Story Board
Sidang Akhir | E-Business
Lingkungan Implementasi
• Hardware
• Software
Spesifikasi
Prosesor: Intel Core i3 M350 @2,27 GhzMemori: 4.00 GB RAMVGA: NVIDIA GeForce GTS 450 1024 MBSistem Operasi: Windows 7 Professional 32-bit
Teknologi Versi
Editor Unreal Development Kit 64bit (Februari’12)
3D Editor Autodesk 3ds Max 2013Animation
Editor
Adobe Flash CS5
Sound Editor AudacityTexture Editor Adobe Photoshop CS5, PaintVideo Editor Freemake Video Converter
Sidang Akhir | E-Business
Peta 2 Dimensi
Sidang Akhir | E-Business
Uji Coba Fungsional
• Dilakukan melalui unit test darirancangan test case yang telahdirancang. Setiap skenario pada testcase dijalankan dan hasil yang adapada test case dibandingkan denganhasil aplikasi.
No. Test Case ID Hasil
1. TC 13-01 Berhasil2. TC 13-02 Berhasil3. TC 14-01 Berhasil4. TC 14-02 Berhasil5. TC 14-03 Berhasil6. TC 15-01 Berhasil7. TC 15-02 Berhasil8. TC 15-03 Berhasil9. TC 16-01 Berhasil10. TC 16-02 Berhasil11. TC 16-03 Berhasil12. TC 17-01 Berhasil13. TC 17-02 Berhasil14. TC 17-03 Berhasil15. TC 18-01 Berhasil16. TC 18-02 Berhasil17. TC 19-01 Berhasil18. TC 19-02 Berhasil
Sidang Akhir | E-Business
Uji Coba Non Fungsional
• Uji coba non-fungsional adalah uji coba aplikasi berdasarkan performa FPS (Frame Per Second) rate dari map 3D saat dijalankan dengan cara membandingkan performa dari beberapa komputer berbeda dengan spesifikasinya masing-masing.
Sidang Akhir | E-Business
Penanda Interaksi
Penanda Interaksi Ruangan Penanda Interaksi Objek
Sidang Akhir | E-Business
Pergantian Siang dan Malam
Sidang Akhir | E-Business
Video Opening / Melihat Peta
Keseluruhan
Sidang Akhir | E-Business
Prosedur Peminjaman Lapangan
Sidang Akhir | E-Business
Lihat Jadwal Pemakaian
Sidang Akhir | E-Business
Mengunjungi Lokasi
Sidang Akhir | E-Business
Lihat Video
Sidang Akhir | E-Business
Sidang Akhir | E-Business
Permainan
Sidang Akhir | E-Business
Sidang Akhir | E-Business
Sidang Akhir | E-Business
Uji Coba Non Fungsional
• Dari hasil pengujian diketahui bahwa perbedaan spesifikasi komputerberpengaruh pada hasil FPS. Komputer dengan VGA tipe bagus danmemori yang lebih besar, memiliki hasil FPS yang besar pula.
• Hasil FPS indoor dan outdoor juga berbeda-beda. Hal ini disebabkan olehsedikit banyaknya objek yang ditampilkan. Pada peta FASOR ini sebagianbesar objek terletak di luar bangunan. Sehingga objek-objek outdoor lebihbanyak dibandingkan objek-objek indoor. Hal ini meyebabkan hasil FPSoutdoor lebih kecil daripada FPS indoor.
• Hasil FPS juga dipengaruhi oleh banyaknya interaksi dan juga tipe objek.Pada peta FASOR, banyak interaksi yang terjadi di luar ruangan karenasebagian besar merupakan lapangan outdoor. Selain itu pada wilayahoutdoor juga terdapat banyak sekali objek-objek dalam bentuk meshseperti pohon dan rumput. Sedangkan pada wilayah indoor sebagian besarmenggunakan brush yang meringankan kinerja komputer.
Sidang Akhir | E-Business
Evaluasi Implementasi
Sidang Akhir | E-Business
Kesimpulan• Standardisasi yang jelas memberikan kemudahan dalam mengembangkan Peta 3D lapangan
basket, lapangan futsal outdoor, gedung UPT fasilitas olahraga dan gedung olahragabadminton Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya menggunakan UnrealDevelopment Kit. Dengan mengikuti standar yang telah ditetapkan diharapkan Peta 3D inidapat diintegrasikan dengan peta-peta lainnya.
• Masih terdapat beberapa bug dalam pembuatan Peta 3D menggunakan UDK seperti padasaat penggunaan CSG_substract dan Split pada brush yang menyebabkan brush menjadirusak seperti terlihat bolong atau retak serta perubahan trigger setelah melakukan prosesbuilding.
• Penggunaan trigger yang sama bisa menyebabkan interaksi tidak dapat dijalankan bahkandapat membuat UDK mati dengan sendirinya.
• Pembuatan interaksi di dalam peta memerlukan kreativitas sendiri dan disesuaikan dengankebutuhan serta karakteristik dari peta yang akan dibangun sehingga dapat menggambarkanproses bisnis yang ada.
• Ukuran sebuah peta dan sumber daya yang melebihi kapasitas yaitu 300Mb, dapat dilakukanpembagian peta menjadi dua yang kemudian dapat digabungkan menjadi satu kesatuan peta.
• Pemilihan metode penggabungan antar peta yang terdapat pada Unreal engine dilakukandengan mempertimbangkan ukuran masing-masing peta yang dapat mempengaruhi tingkatkecepatan/kemudahan pengguna dalam menjalankan aplikasi.
Sidang Akhir | E-Business
Saran
• Melakukan back up secara berkala untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kesalahanatau bug dan manajemen resource yang baik karena UDK menghabiskan resource storageyang sangat besar terutama jika fitur auto.
• Untuk kinerja komputer yang lebih baik, dalam pembuatan aplikasi sebaiknya lebihmengutamakan penggunaan brush dibanding mesh.
• Pengembangan aplikasi sebaiknya dilakukan pada komputer yang memiliki spesifikasi tinggiatau yang memang mendukung untuk pembuatan game.
• Lakukan kompresi pada file video dan sound yang akan dimasukkan agar FPS video dalamaplikasi tidak turun terlalu drastis.
• Teliti dalam penggunaan trigger karena trigger yang sama dapat menyebabkan UDK menjadinot responding dan harus ditutup secara paksa.
• Menggunakan UDK versi terbaru untuk menghindari terjadinya bug seperti penggunaantrigger atau brush yang bolong atau retak saat penggunaan CSG_substract dan Split.Untukbug pada triger yang menyebabkan sistem not responding dapat diatasi dengan menghapustriger lama dan memasang triger baru dan selanjutnya memasukkan kembali triger baru kedalam sequence interaksi. Sedangkan bug pada penggunaan CSG_substract dan Split dapatdiatasi dengan memasang CSG_substract baru dan melakukan build geomatry ulang.
Sidang Akhir | E-Business
Daftar Pustaka• Bullen, T., Katchabaw, M. J. & Dyer-Witheford, N. (2006). Instrumentation of Video Game Software to Support Automated
Content Analyses. Makalah disajikan dalam 2006 GameOn North America Conference, Monterey, California, September2006, 34-38. Diambil tanggal 25 Oktober 2010, tersedia di http://www.csd.uwo.ca/~katchab/pubs/index.html
• Busby, J., et al. (2004). Mastering Unreal Technology. Volume I: Introduction to Level Design with Unreal engine 3.Indianapolis: Sams Publishing.
• Busby, J., et al. (2010). Mastering Unreal Technology. Volume II: Advanced Level Design Concepts with Unreal engine 3.Indianapolis: Sams Publishing.
• Fritsch, D., & Kada, M. (2004). Visualisation Using Game Engines. Makalah disajikan dalam ISPRS commission V.
• Game Engines. Diambil tanggal 22 Oktober 2010, tersedia di http://gpwiki.org/index.php/Game_Engines
• Game Engines – Popular Engines. Diambil tanggal 22 Oktober 2010, tersedia di http://www.moddb.com/engines
• Lepouras, G., & Vassilakis, C. (2004). Virtual Museums for all: Employing Game Technology for Edutainment., Virtual reality.,96-106.
• Petridis, P., Dunwell, I., de Freitas, S. & Panzoli, D. (2009). An Engine Selection Methodology for High Fidelity Serious Games.Makalah disajikan dalam 2010 Second International Conference on Games and Virtual Worlds for Serious Applications,Maret 2010, 27-34.
• Shiratuddin, M. F. & Fletcher, D. (2007). Utilizing 3D Games Development Tool For Architectural Design in a Virtual 184Environment. Makalah disajikan dalam 7th International Conference on Construction Applications of Virtual Reality, Oktober2007.
• Shiratuddin, M. F. & Thabet, W. (2002). Virtual Office Walkthrough Using a 3D Game Engine. Makalah disajikan dalamInternational Journal of Design Computing.
• Showcase – Epic UDK. Diambil tanggal 21 September 2010, tersedia di http://www.udk.com/showcase
• Smith, Shamus P. & Trenholme, David. (2008). Computer Game Engines for Developing First-Person Virtual Environments.,Virtual reality., 12 (3), 181-187.
• Unreal Editor User Guide. Diambil tanggal 21 September 2010, tersedia dihttp://udn.epicgames.com/Three/UnrealEdUserGuide.
• Apa itu FPS dan fps –. Diambil tanggal 17 Juli 2014, tersedia di http://stendo.wordpress.com/2008/12/09/apa-itu-fpsdan-fps/
Sidang Akhir | E-Business
TERIMA KASIH
Sekian