pengidentifikasian masalah sosial

54
Pengidentifikasian Masalah Sosial dan Teknik Menjaring Data dalam Menanggapi Masalah Kenaikan Harga BBM. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kebutuhan Masyarakat, oleh Bapak Dr. Ii Wahyudi,MPd Disusun oleh 1. Anita Lestari. 2221131248 2. Dedeh Mahfudoh. 2221132637 3. Lulu Putri Utami. 2221132440 4. Siti Herlinda. 2221131340 5. Wulan Rahmawati. 2221131832 6. Yuliana Lestari. 2221132590 UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIALPage 1

Upload: non-formal-education

Post on 30-Jul-2015

157 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Pengidentifikasian Masalah Sosial dan

Teknik Menjaring Data dalam Menanggapi Masalah

Kenaikan Harga BBM.

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kebutuhan Masyarakat, oleh Bapak

Dr. Ii Wahyudi,MPd

Disusun oleh

1. Anita Lestari. 22211312482. Dedeh Mahfudoh. 22211326373. Lulu Putri Utami. 22211324404. Siti Herlinda. 22211313405. Wulan Rahmawati. 22211318326. Yuliana Lestari. 2221132590

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

SERANG

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 1

Page 2: Pengidentifikasian Masalah Sosial

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha esa berkat rahmat-nya,

Kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengidentifikasian Masalah Sosial dan

Teknik Menjaring Data dalam Menanggapi Masalah Kenaikan Harga BBMMakalah ini

merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Analisis Kebutuhan

Masyarakat, oleh Bapak Dr. Ii Wahyudi,MPdyang telah mengamanatkan kami untuk

menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami juga mengharapkan semoga dengan adanya makalah ini bisa memberikan

pemahaman dan pengetahuan tentang Masalah sosial dan teknik menjaring data, di samping

itu kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekuarangan, maka dari itu kami

mengharapkan keritik dan saran yang membangun agar kedepannya makalah ini biasa lebih

sempurna, kurang lebihnya kamiucapkan terima kasih.

Serang,01 Desember 2014

Penulis

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 2

Page 3: Pengidentifikasian Masalah Sosial

DAFTAR ISI

.

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................1

1.2 RumusanMasalah..................................................................................................2

1.3 TujuanPenulisan....................................................................................................3

1.4 ManfaatPenulisan................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengidentifikasi Masalah Sosial..........................................................5

2.2 Faktor – faktor Masalah Sosial..............................................................................6

2.3 Pengidentifikasian Masalah Sosial........................................................................8

2.4 Teknik Pengumpulan Data dalam Pengidentifikasian Masalah Sosial.................10

2.5 Kelebihan danKekurangandalamTeknikPengumpulan Data.................................13

2.6 Langkah – langkah pengumpulan data melalui pendekatan kualitatif..................15

BAB III HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI

3.1 Form Pertanyaan Analisis Kenaikan BBM...........................................................18

3.2 Tabel Pertanyaan Analisis Kenaikan BBM...........................................................29

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan............................................................................................................31

4.2 Daftar Pustaka.......................................................................................................32

4.3 Lampiran................................................................................................................33

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 3

Page 4: Pengidentifikasian Masalah Sosial

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengidentifikasian Masalah Sosial adalah suatu proses kegiatan mencari, menemukan,

mengumpulkan, dan mencatat data yang terkait dengan ketidaksesuaian atau kesenjangan

antara perilaku dan keadaan yang terjadi dalam komuniti masyarakat tertentu, yang

dirasakan oleh semua lapisan masyarakat dan memiliki pandangan yang berbeda

terhadap suatu permasalahan.

Maka dari itu, kami akan membahas dan menganalisis tentang masalah sosial

mengenai kenaikan harga BBM yang memang menjadi topik utama yang sedang hangat

dibicarakan,dan kenaikan harga BBM termasuk dalam masalah sosial yang dirasakan

pergolakannya oleh semua lapisan masyarakat.

Ternyata setelah kita menganalisis masyarakat di sekitar wilayah Pakupatan Serang

mayoritas dari mereka memiliki pendapat yang berbeda – beda tentang kenaikan harga

BBM ini. Mulai dari tukang ojeg yang tidak setuju sampai dosen setuju dengan kebijakan

ini, jadi banyak ragam pendapat yang melatar belakangi itu semua dan itu dipengaruhi

oleh status pekerjaan dan pemahaman seseorang tersebut.

Jadi masalah sosial bukan hanya penyimpangan dalam nilai norma, hukum atau aturan

dalam masyarakat, melainkan sebuah permasalahan yang dirasakan oleh semua lapisan

masyarakat yang membuat penyalahan aturan, seperti kenaikan harga BBM yang

menyebabkan bertambahnya penduduk miskin, PSK dan tindak kejahatan. Itu adalah

jenis masalah sosial, yang kita ketahui melalui teknik penjaringan data yang berfariatif

tergantung dari pendekatan yang kita gunakan dan jenis permasalahannya.

Maka dari latar belakang itu kami tertarik untuk membahas dan mengkaji permasalah

kami, karena permasalah sosial memiliki ruang yang sangat kompleks dan detail,

sehingga kami memilih untuk membahas permasalahan kenaikan harga BBM.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 4

Page 5: Pengidentifikasian Masalah Sosial

1.2Rumusan Masalah

Permasalahan sosial adalah suatu masalah yang sangat kompleks. Apabila ditelaah

lebih jauh, maka kita akan menemukan sekumpulan hal-hal rumit yang sangat susah

untuk disiasati. Masalah yang dihadapi tersebut akan lebih susah jika saling berkait satu

sama lain.

Oleh sebab itu, di dalam makalah ini penulis akan memberikan gambaran penting

mengenai cara dan teknik dalam menjaring data, dan memahami masalah sosial. Serta

mengetahui dampak apa yang terjadi pada masalah sosial tersebut, selain itu kita dapat

mengetahui pendapat/argument yang berbeda pada setiap lapisan masyarakat dalam

menanggapi kenaikan harga BBM.

Kerena setelah kita analisis ternyata kenaikan harga BBM memiliki dampak yang

begitu besar bagi masyarakat menengah kebawah, dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Yang menimbulkan kesenjangan yang terjadi didalam masyarakat.

Maka dari permasalahan itu semua kami akan mengkaji itu semua dalam makalah

kami yang mengupas tentang “Pengidentifikasian Masalah Sosial dan Teknik Menjaring

Data”.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 5

Page 6: Pengidentifikasian Masalah Sosial

1.3Tujuan

Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai

berikut.

1. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Analisis Kebutuhan Masyarakat,

Universitas sultan ageng tirtayasa oleh Dr. Ii Wahyudi,MPd

2. Sebagai bentuk perhatian Mahasiswa terhadap masalah sosial di daerah Pakupatan

Serang.

3. Suatu usaha untuk mendekatkan diri dan mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh

masyarakat.

4. Membantu dalam membahas dan menanggulangi masalah yang dihadapi di dalam

masalah kenaikan harga BBM.

5. Dan dapat mengerti bagaimana cara memperoleh informasi.

6. Dapat mengerti bahwa kenaiakan harga BBM berimbas besar terhadap masyarakat

menengah kebawah.

7. Mengerti hakikat dari teknik penjaringan data.

8. Mengetahui metode – moteda apa saja yang terdapat dalam menjaring data dan

penerapannya.

9. Mengetahui latar belakang pemerintah dalam menaikan harga BBM.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 6

Page 7: Pengidentifikasian Masalah Sosial

1.4Manfaat Penulisan Makalah

Berikut ini akan dijabarkan mengenai manfaat-manfaat yang dapat diambil dari

penulisan makalah ini.

1. Membangun rasa ingintahu dan peka terhadap masalah sosial yang terjadi didalam

masyarakat.

2. Menelaah permasalahan yang terjadi di lingkungan Pakupatan Serang.

3. Menelaah bagaimana sulitnya mereka memenuhi kebutuhan hidup.

4. Memberikan gambaran tentang kondisi masyarakat sejak diberlakukannya tarif harga

BBM baru.

5. Mengetahui bagaimana ber-sosialisasi terhadap masyarakat.

6. Mengetahui manfaat dari ansos itu sendiri.

Demikianlah manfaat-manfaat yang dapat diambil dari pembutaan makalah ini.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 7

Page 8: Pengidentifikasian Masalah Sosial

BAB II

PEMBAHASAN

“Pengidentifikasian Masalah Sosial dan

Teknik Menjaring Data”.

2.1 Pengertian Pengidentifikasi Masalah Sosial

Identifikasi, berasal dari kata Identify artinya meneliti. Identifikasi secara garis besar

yaitu proses mencari, menemukan, mendaftar, mengumpulkan, dan mencatat data

sebanyak-banyaknya kemudian data tersebut diolah menjadi sebuah informasi.

Masalah adalah kesenjangan (discrepancy) antara apa yang seharusnya (harapan)

dengan apa yang ada dalam kenyataan sekarang. Kesenjangan tersebut dapat mengacu ke

ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan dan lain

sebagainya. Penelitian diharapkan mampu mengantisipasi kesenjangan-kesenjangan

tersebut. Masalah yang perlu dijawab melalui penelitian cukup banyak dan bervariasi

misalnya masalah dalam bidang pendidikan saja dapat dikategorikan menjadi beberapa

sudut tinjauan yaitu masalah kualitas, pemerataan, relevansi dan efisiensi pendidikan

(Riyanto, 2001:1)

Dalam ranah ilmu sosial, Masalah sosial yang didefinisikan Robert K Merton

sebagai ”ketidaksesuaian yang signifikan dan tidak diinginkan” antara standar

kebersamaan dan kondisi nyata. Atau dengan kata lain,”Sebuah situasi tak terduga yang

tidak sejalan dengan tata nilai yang dianut sekelompuk orang yang menyetujui bahwa

perlu adanya tindakan untuk mengatasi situasi”. Jadi masalah sosial adalah suatu

ketidaksesuain perilaku atau keadaan masyarakat terhadap unsur-unsur kebudayaan,

nilai, norma, dan aturan yang ada di dalam masyarakat.

Jadi menurut kelompok kami pengertian dari Pengidentifikasian Masalah Sosial

adalah suatu proses kegiatan mencari, menemukan, mengumpulkan, dan mencatat data

yang terkait dengan ketidaksesuaian atau kesenjangan antara perilaku dan keadaan yang

terjadi dalam komuniti masyarakat tertentu, yang dirasakan oleh semua lapisan

masyarakat dan memiliki pandangan yang berbeda terhadap suatu permasalahan.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 8

Page 9: Pengidentifikasian Masalah Sosial

2.2Faktor-faktor Masalah Sosial

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 jenis faktor yakni antara lain :

Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran dan lain-lain

Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dan lain-lain

Faktor Biologis : Penyakit menular dan lain-lain

Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat

Masalah sosial yang berasal dari faktor ekonomis yaitu

1. Kemiskinan

Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak bisa menjamin hidupnya

sendiri seperti orang lain pada umumnya.kemiskinan dapat diklasifikasikan dalam

kehidupan masyarakat yang masih sederhana dan dalam masyrakat yang sudah

tergolong komplek. Jadi ukuran keya atau miskin itu memang relatif tidak sama,

tergantung pada siuasi dan kondisi masyarakat yang bersangkut.

2. Pengangguran

Pengangguran adalah suatau keadaan dimana seseorang tidak mempunyai pekerjaan

yang bia menjamin hidupnya sendiri.

Masalah sosial yang berasal dari faktor kebudayaan

Masalah sosial yang bersumber dai faktor kebudayaan biasanya yang paling menonjol

bagi kehidupan manusia dalam masyarakat, yaitu jika manusia tidak mampu untuk

menyesuaikan diri dengan perkembangan Masalah sosial yang berasal dari faktor

kebudayaan.

Kebudayaan (cultural lag). Menurut Daldjuni (1985), bahwa masalah sosial dapat

bertalian dengan masalah alami ataupun masalah pribadi, maka ditunjau secara

menyeluruh masalah sosial ternyata memiliki empat sumber penyebab, yaitu :

1. Faktor alam (ekologis – geografis), ini menyangkut gejala menipisnya sumberdaya

alam.

2. Faktor biologis (dalam arti kependudukan), ini menyangkut bertambahnya umat

manusia dengan pesat yang dirasakan secara nasional, regional, ataupun local.

3. Faktor budayawi, ini menimbulkan berbagai kegoncangan mental dan bertalian

dengan aneka penyakit kejiwaan.

4. Faktor sosial, dalam arti berbagai kebijaksanaan ekonomi dan politik yang

dikendalikan bagi masyarakat.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 9

Page 10: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Masalah sosial yang berasal dari faktor biologis

Masalah sosial yang bersumber dari faktor biologis ini misalnya, masalah-masalah

yang menyangkut kependudukan dan keharusan biologis lainnya.bebarapa faktor

penyebab timbulnya masalah sosial yang bersumber dari faktor biologis:

1. Faktor Keharusan Makan

Untuk kenyataan kehidupan sehari-hari bahwa keharusan untuk makan ternyata besar

sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan timbulnya masalah sosial.

2. Faktor Kependudukan

Faktor kependudukan menyangkut bertambahnya jumlah manusia pada lapangan

kehidupan tetap.

3. Faktor bagi manusia untuk mempertahankan diri

Manusia pada umumnya ternyata tidak dapat dipisahkan dari faktor ini, senbab

bagaimanapun alasannya, yang pasti sifat hakiki manusia adalah pertama kali

memntingkan dirinya sendiri sebagai makhluk individu. Akan tetapi dilain pihak

individu tidak akan dapat mempertahankan dirinya sendiri, maka dari itu dia bergaul,

bergabung atu mebabentuk kelompok sosial sebagaimana makhluk sosial lain.

Masalah sosial yang berasal dari faktor psikologis

Masalah sosial bisa timbul oleh karena faktor psikologis, seperti kebingungan,

disorganisasi, penyakit syaraf dan sebagainya. Dikatakan demikian oleh karena faktor-

faktor tersebut dapat menyebabkan manusia atau warga masyarakat tidak mampu untuk

berpikir dan bertindak secara wajar.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 10

Page 11: Pengidentifikasian Masalah Sosial

2.3 Pengidentifikasian Masalah Sosial

Dalam pengidentifikasian masalah sosial diperlukan suatu pendekatan dan metodelogi

dalam memahami dan memetakan masalah sosial yang terjadi. Yaitu dengan melakukan

pendekatan yang bersfat kualitatif dan bukan pengukuran yang bersifat persentase. Hal

ini banyak disebabkan karena masalah sosial adalah masalah perasaan, penilaian

berdasar pada norma dan aturan yang menjadi acuan bagi komuniti yang mengalaminya.

Penelitian kualitatif dapat didefinisikan sebagai sebuah proses penyelidikan untuk

memahami masalah sosial atau masalah manusia, berdasarkan pada penciptaan gambaran

holistik (menyeluruh) lengkap yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan

informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar ilmiah.

Untuk memahaminya maka diperlukan suatu teknik observasi partisipasi agar dapat

ikut merasakan yang dialami oleh anggota komuniti sebagai sasaran peneliti. Bagaimana

pelaku dalam komuniti memandang dan memahami gejala sosial yang tampak

diobservasi dicatat dan dianalisa.

Warga komuniti sebagai sasaran penelitian sebagai (Informan). Peneliti

mengumpulkan fakta-fakta dari informan dalam cara pandang informan menanggapi

gejala sosial yang tampak.

A. Informan

Informan adalah seorang pembicara asli yang berbicara mengulang kata-kata,

frase, kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan sumber

informasi. Sehingga informan ini menjadi acuan untuk mengumpulkan informasi-

informasi yang berkenaan masyarakatnya, lingkungan hidupnya.

Informan Kunci

Informan

Informan Biasa

Informan Kunci yaitu seseorang yang secara lengkap dan mendalam mengetahui

informasi yang akan menjadi permasalahan dalam penelitian. Informan kunci terbagi

menjadi 2 (dua) yaitu:

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 11

Page 12: Pengidentifikasian Masalah Sosial

a. Formal Leader yaitu petugas kesehatan yang merupakan faktor pembantu dalam

pengobatan secara medis serta memberikan persepsi sehat dan sakit kepada

masyarakat Desa Sungai Ana dalam menjalani kehidupannya.

b. Informal Leader yaitu tokoh adat yang merupakan informan paling mengetahui

masyarakat Desa Sungai Ana baik interaksi sosial dan kepercayaannya sehingga

memudahkan dalam mendapatkan informasi untk penelitian, serta dukun yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dahulu sampai sekarang oleh

masyarakat Desa Sungai Ana karena apapun yang terjadi pada masyarakat

mengenai sehat dan sakit berkaitan dengan dukun karena merupakan tradisi turun

temurun dari dahulu

Informan biasa yaitu penduduk setempat sebagai pelaku dari keadaan sosial di

daerah yang bersangkutan, informan biasa perlu dikategorisasikan berdasarkan pada

status yang disandangnya. Dengan dasar tersebut maka informasi yang berkenaan

dengan dirinya dapat diperoleh dan memudahkan untuk membuat analisa dari data

yang diperoleh, seperti pengkategorisasian berdasar pada jenis kelamin, usia,

pekerjaan, jenjang sosial dsb. Perbedaan status dari pelaku akan akibat pada

perbedaan persepsi, pemahaman terhadap gejala sosial, misalnya pendapat tentang

laki-laki akan berbeda dengan pendapat perempuan tentang perilaku anak-anak.

B. Kenyataan, Fakta, dan Data

Kenyataannya pada prinsipnya adalah sesuatu yang tampak oleh panca indera,

bisa dirasakan, suatu gejala yang menempati ruang dan waktu. Kenyataan ini sifatnya

mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tindakan manusia sehingga kenyataan ini

dipahami. Pemahaman terhadap kenyataan ini pada dasarnya akan melibatkan

pengetahuan dari individu sehingga mewujudkan suatu anggapan dan penilai terhadap

kenyataan yang bersangkutan yang terangkum sebagai sebuah pernyataan.

Fakta adalah serangkaian pernyataan-pernyataan yang dapat diuji kebenarannya

berdasarkan pada kenyataan yang ada. Fakta merupakan hasil pemahaman individu

terhadap kenyataan yang ada. Pemahaman individu terhadap kenyataan yang ada

terkait pada pola pengetahuan kebudayaan yang dipunyai oleh individu yang

bersangkutan, sehingga fakta yang muncul yang merupakan hasil pemahaman

terhadap kenyataan yang ada bisa berbeda antara satu individu dengan individu

lainnya. dari status sosial yang berbeda.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 12

Page 13: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Data adalah serangkaian catatan yang dikumpulkan oleh seseorang berdasarkan

pada fakta-fakta yang bersumber dari individu-individu yang merupakan hasil

pemahaman individu-individu tersebut terhadap kenyataan yang dihadapinya.

Biasanya kenyataan yang sudah berupa fakta tersebut sudah tidak muncul lagi,

bagaimana individu-individu tersebut memahami kenyataan yang ada pada waktu

kenyataan tersebut muncul. Fakta-fakta yang tersebar pada individu-individu tersebut

dikumpulkan dan dirangkai menjadi data-data yang secara tidak langsung mewakili

kenyataan yang ada.

C. Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu :

Data primer

Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan

pertama. Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui

kuesioner , kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti

dengan narasumber.

Data sekunder

Data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Contoh data sekunder

misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan

keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari

majalah, dan lain sebagainya.

2.4 Teknik Pengumpulan Data dalam Pengidentifikasian Masalah Sosial

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi

keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data,

siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai dari

mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau

data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk

mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan

penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan

sebagainya.Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan

untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 13

Page 14: Pengidentifikasian Masalah Sosial

cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan

lainnya.

Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi

dan wawancara.

1. Angket

Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang

dijadikan responden untuk dijawabnya.Meskipun terlihat mudah, teknik

pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup

besar dan tersebar di berbagai wilayah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait

dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.

Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain:

Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur

maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.

Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden.

Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris

pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.

Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya

jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka

responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

2. Observasi

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya

mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat

digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik

ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 14

Page 15: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Participant Observation

Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari

orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.

Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku

siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar

guru, dsb.

Non participant Observation

Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan

observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses

yang sedang diamati.

Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang

menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang

dianggap perlu sebagai data penelitian.

Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang

mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui

makna yang terkandung di dalam peristiwa.

Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku

catatan, kamera photo, dll.

3. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap

muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap

nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya

hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan

wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara

dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)

Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

1. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa

informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah

dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape

recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran

wawancara.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 15

Page 16: Pengidentifikasian Masalah Sosial

2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan

secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali

dari responden.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan dalam Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Observasi

Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan

langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada

pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan baru tergolong

sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria

berikut:

Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik.

Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.

Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi

umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja.

Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya. Penggunaan

pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai beberapa

keuntungan antara lain:

Pertama, dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk

mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut

berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara pengamatan, data yang

langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek dapat dicatat segera, dantidak

menggantungkan data dari ingatan seseorang;

Kedua. Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak

dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal.

Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal dengan enumerator atau

peneliti, baik karena takut, karena tidak ada waktu atau karena enggan. Dengan

pengamatan langsung, hal di atas dapat ditanggulangi. Selain dari keuntungan yang

telah diberikan di atas, pengamatan secara langsung sebagai salah satu metode dalam

mengumpulkan data, mempunyai kelemahan-kelemahan.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 16

Page 17: Pengidentifikasian Masalah Sosial

2. Metode Wawancara

Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya

atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang

dinamakan interview guide (panduan wawancara). Wawancara dapat dilakukan

dengan tatap muka maupun melalui telpon.

Wawancara Tatap Muka

Beberapa kelebihan wawancara tatap muka antara lain:

Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden

Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan

baru

Bisa membaca isyarat non verbal

Bisa memperoleh data yang banyak

Sementara kekurangannya adalah:

Membutuhkan waktu yang lama

Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa daerah

terpisah

Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan

Pewawancara perlu dilatih

Bisa menimbulkan bias pewawancara

Responden bias menghentikan wawancara kapanpun

Wawancara via phone

Kelebihan

Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka

Bisa menjangkau daerah geografis yang luas

Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)

Kelemahan

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 17

Page 18: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Isyarat non verbal tidak bisa dibaca

Wawancara harus diusahakan singkat

Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak terdaftar

pun dihilangkan dari sampel

3. Metode Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya.

Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut

cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban

(kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas

(kuesioner terbuka).

Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti

penyerahan kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan melalui email. Masing-

masing cara ini memiliki kelebihan dan kelemahan, seperti kuesioner yang diserahkan

secara pribadi dapat membangun hubungan dan memotivasi respoinden, lebih murah

jika pemberiannya dilakukan langsung dalam satu kelompok, respon cukup tinggi.

Namun kelemahannya adalah organisasi kemungkinan menolak memberikan waktu

perusahaan untuk survey dengan kelompok karyawan yang dikumpulkan untuk tujuan

tersebut.

2.6 Langkah – langkah pengumpulan data melalui pendekatan kualitatif

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu,

kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen

penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas

pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan

reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid atau reliabel, apabila

instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Disini

kami melakukan penelitian dengan melakukan cara pengumpulan data secara kualitatif,

karena hasil yang ingin kita dapat seakurat mungkin sesuai dengan kondisi dilapangan.

Beberapa langkah untuk pemgumpulan data akan melibatkan beberapa proses yaitu:

1. Menetapkan batas-batas penelitian yang terdiri dari: lokasi tempat penelitian akan

berlangsung, pelaku orang yang akan diamati dan akan diwawancarai, peristiwa apa

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 18

Page 19: Pengidentifikasian Masalah Sosial

yang akan diamati atau diwawancarai dan proses sifat kejadian yang dilakukan pelaku

didalam lokasi.

2. Pengumpulan informasi melalui pengamatan wawancara, dokumen, dan bahan-bahan

visual.

3. Menetapkan aturan untuk mencatat informasi. Dalam bagaian ini disarankan untuk

membuat catatan yang terbagi-bagi dalam bentuk objek yang dicatat yang terdiri dari

potret informan, rekontruksi dialog, penjelasan latar fisik, laporan kejadian khusus,

dan kejadian yang ada.

Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur

maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.

Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden.

Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris

pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.

Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya

jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka

responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

4. Observasi

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya

mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat

digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik

ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

Participant Observation

Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari

orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.

Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku

siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar

guru, dsb.

Non participant Observation

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 19

Page 20: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan

observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses

yang sedang diamati.

Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang

menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang

dianggap perlu sebagai data penelitian.

Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang

mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui

makna yang terkandung di dalam peristiwa.

Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku

catatan, kamera photo, dll.

4. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap

muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap

nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya

hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan

wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara

dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)

Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

3. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa

informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah

dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape

recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran

wawancara.

4. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan

secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali

dari responden.

BAB III

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 20

Page 21: Pengidentifikasian Masalah Sosial

HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI

“Data Hasil Observasi Kenaikan

Harga BBM dalam sudut pandang Masyarakat”.

3.1 Form Pertanyaan Analisis Kenaikan BBM

Informan Pertama

1. Potret Informan

Nama : Bapak Seri

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 50 tahun

Pekerjaan : Tukang Ojeg

Status Sosial : Masyarakat Kecil

2. Catatan Harian

Rencana apa yang akan dilakukan:

Menanyakan imbas kenaikan harga BBM terhadap penghasilan beliau sebagai

tukang ojeg.

Mengetahui perspektif pandangan mereka terhadap kenaikan harga BBM.

Menganalisis kebutuhan yang diharapkan pasca kenaikan harga BBM.

Menampung harapan mereka mengenai dampak kenaikan harga BBM.

Janji Untuk Bertemu Siapa :

Bertemu dengan masyarakat menengah ke bawah secara langsung yang merasakan

dampak besar dari kenaikan harga BBM.

Tujuan :

Untuk mengobservasi cara pandang mereka terhadap kenaikan harga BBM yang

merupakan suatu masalah sosial yang dirasakan semua kalangan masyarakat.

3. Catatan Lapangan:

Kejadian-kejadian tingkah laku informan

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 21

Page 22: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Body language (gerak tubuh) dari Pak Seri menggambarkan ketidaksetujuan

terhadap kenaikan harga BBM, walaupun beliau berargumen setuju tetapi gerak

tubuh beliau tegang dan tegap menandakan seseorang yang tidak setuju terhadap

kenaikan harga BBM.

Intonasi yang diucapkan oleh Pak Seri bernada tinggi menandakan seseorang yang

tidak setuju dengan kebijakan tersebut.

Waktu:

Tanggal : 26 November 2014

Jam : 13.20 Wib

Keadaan Sekitar:

Tempat : Terminal Pakupatan

Kondisi : Ramai dengan masyarakat yang sedang beraktifitas

Rekontruksi Dialog

Peneliti : Pak, setuju tidak dengan adanya kenaikan harga BBM ?

Informan : Udah terlanjur, sudah keputusan pemerintah terima aja setuju atau

tidak setujunya gak bakal ngaruh! Orang saya hanya tukang ojeg

tidak punya hak untuk apa-apa kecuali saya anggota dewan.

Kalangan bawah paling hanya bisa mengeluh.

Peneliti : Bagaimana sih tanggapan bapak bahwa kenaikan BBM itu

sebenarnya bertujuan untuk membantu program-program dan subsidi

silang untuk masyarakat miskin berupa kartu sakti dll?

Informan : Oh seumpamanya kartu sehat ya? Saya saja tidak merasakan dampak

positif dari kenaikan harga BBM.

Peneliti : Menurut bapak kebijakan apa yang seharusnya diambil selain

menaikkan harga BBM?

Informan : Orang kecil mah gak bisa melakukan apa-apa, apalagi masalah

kebijakan!

Peneliti : Harapan yang bapak inginkan atas adanya kenaikan hega BBM ini ?

Informan : Ya kalau sih bisa BBM turun. Kalo tidak bisa turun seenggaknya

diperhatikanlah masyarakat kecil kaya kita ini

Informan Kedua

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 22

Page 23: Pengidentifikasian Masalah Sosial

1. Potret Informan

Nama : Bapak Burhanudin

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 40 tahun

Pekerjaan : Sopir Angkutan Umum

Status Sosial : Masyarakat Kecil

2. Catatan Harian

Rencana apa yang akan dilakukan:

Menanyakan imbas kenaikan harga BBM terhadap

penghasilan beliau sebagai sopir angkutan umum.

Mengetahui perspektif pandangan mereka terhadap

kenaikan harga BBM.

Mengetahui hambatan apa yang dirasakan ketika

harga BBM melonjak naik seperti persoalan setoran per harinya.

Menganalisis kebutuhan yang diharapkan pasca kenaikan harga BBM.

Menampung harapan mereka mengenai dampak kenaikan harga BBM.

Janji Untuk Bertemu Siapa:

Bertemu dengan masyarakat menengah ke bawah secara langsung yang merasakan

dampak besar dari kenaikan harga BBM.

Tujuan :

Untuk mengobservasi cara pandang mereka terhadap kenaikan harga BBM yang

merupakan suatu masalah sosial yang dirasakan semua kalangan masyarakat.

3. Catatan Lapangan :

Kejadian-kejadian tingkah laku informan

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 23

Page 24: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Body language (gerak tubuh) dari Pak Burhanudin menggambarkan kepasrahan

masyarakat kecil yang tidak tidak bisa berbuat apa-apa atas kenaikan harga BBM

ini. digambarkan dari lemasnya tubuh beliau dan badannya membungkuk ke depan.

Intonasi yang diucapkan oleh Pak Burhanudin lemah dan tidak bergairah untuk

berkomentar dalam topik tersebut.

Waktu:

Tanggal : 26 November 2014

Jam : 14.00 WIB

Keadaan Sekitar:

Tempat : Terminal Pakupatan

Kondisi : Ramai dengan masyarakat yang sedang beraktifitas

Rekontruksi Dialog:

Peneliti : Maaf pak sebelumnya kami ingin tanya apakah angkot ini milik

sendiri atau milik orang lain dengan disewa dan setoran ?

Informan : Milik orang lain nanti saya per hari setoran

Peneliti : Bagaimana nih pak pemerintah menaikan harga BBM berpengaruh

tidak sih pak dengan setoran ?

Informan : Sangat pengaruh setoran jadi naik per harinya dan banyak juga

penumpang yang ngeluh karena ongkos juga naik.

Peneliti : Harapan yang bapak inginkan atas adanya kenaikan harga BBM ini ?

Informan : Kalo bisa janganlah kasian dengan rakyat kecil seperti kami, sudah

biaya hidup mahal ditambah dengan naiknya harga BBM tambah

mencekik dan membengkanya pengeluaran.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 24

Page 25: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Informan Ketiga

1. Potret Informan

Nama : Bapak Daniel

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 40 tahun

Pekerjaan : Dosen Universitas Swata

Status Sosial : Masyarakat Menengah Keatas

2. Catatan Harian

Rencana apa yang akan dilakukan :

Menanyakan imbas kenaikan harga BBM bagi masyarakat.

Mengetahui perspektif pandangan mereka terhadap kenaikan harga BBM.

Menganalisis kebutuhan yang diharapkan pasca kenaikan harga BBM.

Menampung harapan mereka mengenai dampak kenaikan harga BBM.

Janji Untuk Bertemu Siapa:

Bertemu dengan masyarakat menengah keatas secara langsung yang merasakan

dampak besar dari kenaikan harga BBM.

Tujuan:

Untuk mengobservasi cara pandang mereka terhadap kenaikan harga BBM yang

merupakan suatu masalah sosial yang dirasakan semua kalangan masyarakat.

3. Catatan Lapangan:

Kejadian-kejadian tingkah laku informan

Body language (gerak tubuh) dari Pak Daniel menggambarkan ketenangan dan

mengerti akan kebijakan pemerintah menaikan BBM, itu sebabnya Bapak Daniel

setuju dengan adanya kenaikan harga BBM.

Intonasi yang diucapkan oleh Pak Burhanudin tenang dan berargumen setuju

dalam menanggapi pertanyaan yang kami berikan seputar kenaikan harga BBM.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 25

Page 26: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Waktu :

Tanggal : 26 November 2014

Jam : 14.20 WIB

Keadaan Sekitar :

Tempat : SDIT Al Azhar

Kondisi : Ramai dengan banyak pelajar yang sedang beristirahat

Rekontruksi Dialog

Peneliti : Maaf pak sebelumnya kami ingin tanya apakah bapak setuju dengan

kebijakan pemerintah menaikan harga BBM?

Informan : Saya setuju disatu sisi pemerintah mengambil kebijakan tersebut

karena negara membutuhkan devisa dan satu sisi masyarakat

membutuhkan bantuan-bantuan kesejahteraan seperti kesehatan dan

pendidikan. Dan selama ini kita melihat yang menikmati bantuan

pemerintah adalah orang-orang yang mampu.

Peneliti : Dengan adanya kebijakan kenaikan tersebut apakah menurut bapak

pemerintah mengambil kebijakan ini baik tau tidak untuk warga

negara kita sendiri ?

Informan : Ya kita sebagai warga negara setiap kebijakan pemerintah yang

dilaksanakan itu bagus ya kan tujuannya untuk kesejahteraan tadi.

Intinya bagaimana masyarakat menyikapi dan aparatur pemerintah

menjalankan dengan benar maka akan terasa manfaatnya oleh

masyarakat.

Peneliti : Menurut bapak dengan adanya kebijakan dari pemerintah bapak

menilai lebih baik naik atau tidak harha BBM sekarang ini ?

Informan : ya kalau saya lihat dengan kondisi negara pada saat ini lebih baik

harga BBM dinaikan, karena dengan jumlah subsidi sekian terliyun

itu hanya dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu terutama orang-

orang mampu. Jadi subsidi yang besar itu sebagian besar dialokasikan

untuk dana kemasyarakatan terutama pendidikan dan kesehatan dan

infrastruktur.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 26

Page 27: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Informan Keempat

1. Potret Informan

Nama : Robiyanti

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 20 tahun

Pekerjaan : Mahasiswa Untirta

Status Sosial : Pelajar

2. Catatan Harian

Rencana apa yang akan dilakukan:

Menanyakan imbas kenaikan harga BBM bagi masyarakat.

Mengetahui perspektif pandangan mereka terhadap kenaikan harga BBM.

Menganalisis kebutuhan yang diharapkan pasca kenaikan harga BBM.

Menampung harapan mereka mengenai dampak kenaikan harga BBM.

Janji Untuk Bertemu Siapa:

Bertemu dengan masyarakat yang sehari-hari menggunakan transportasi umum yang

biayanya sekatang menjadi naik karena adanya kenaikan BBM.

Tujuan:

Untuk mengobservasi cara pandang mereka terhadap kenaikan harga BBM yang

merupakan suatu masalah sosial yang dirasakan semua kalangan masyarakat.

3. Catatan Lapangan:

Kejadian-kejadian tingkah laku informan

Body language (gerak tubuh) dari sebagai mahasiswa yang pulang-pergi dengan

tranportasi umum dengan gaya berbicara dan gerak tubuhnya menggambarkan

keresahan atas naiknya BBM.

Intonasi yang diucapkan oleh mahasiswa ini juga saat berbicara dengan intonasi

suara yang sedikit ditekan yang secara pasti menandakan ketidaksetujuan atas

kenaikan harga BBM.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 27

Page 28: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Waktu :

Tanggal : 26 November 2014

Jam : 14.30 WIB

Keadaan Sekitar :

Tempat : Depan Gedung Rektorat

Kondisi : Ramai dengan banyak mahasiswa yang sedang istirahat dan

berdiskusi

Rekontruksi Dialog

Peneliti : Maaf Ka sebelumnya kami ingin tanya apakah kakak ngekost atau

pulang pergi ke kampus ?

Informan : Saya pulang pergi ke kampus

Peneliti : Dengan adanya kebijakan kenaikan BBM tersebut menurut kakak

bagus tidak sih untuk kemajuan negara Indonesia apakah lebih baik

dinaikan atau bagaimana ?

Informan : Sebernya sih mungkin kebijakan dinaikan itu sudah diperhitungkan

ya dan tidak salah juga. Cuma selagi masih ada solusi yang lain yang

lebih baik dengan dinaikan BBM itu ya kenapa tidak pilih yang lebih

baik dengan tidak menaikan harga BBM.

Peneliti : Misalkan kakak memegang untuk tidak menaikan harga BBM, apa

sih ka yang akan kaka lakukan selain menaiakn harga BBM?

Informan : Ya karna saya kurang mengerti tentang kebijakan tersebut. Ya kita

melihat sebagai kacamata awam kenapa kita tidak menaikan harga

rokok. Toh rokok tidak mempengaruhi semuanya. Dengan harga

rokok dinaikan masyarakat lebih hemat dan bisa menutupi anggaran

yang lain.

Peniliti : kebijakan pemerintah menaikan BBM dikarnakan untuk program-

program kesejahteraan masyarakat. Menurut kakak apakah dengan

pemeritah menaikan anggaran tersebut akan efektif dan akan tercapai

tidak sih ka?

Informan : bagaimana ya menurut saya kurang efektif soalnya dari dulu juga

sudah dinaikan tapi kenyataannya tidak ada perubahan.

Peneliti : Harapan kakak sekarang dengan kenaikan BBM?

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 28

Page 29: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Informan : harapan saya ya pemerintah lebih bijak dalam mengambil keputusan.

Menurut saya dengan BBM dinaikan seperti itu sangat tidak bijak.

Kenapa tidak orang-orang yang bermobil saja yang dinaikan, bial

rakyat kecil yang merasakannya juga kan kasihan.

Informan Kelima

1. Potret Informan

Nama : Bapak Cecep

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 40 tahun

Pekerjaan : Pedagang

Status Sosial : Masyarakat Menengah Kebawah

2. Catatan Harian

Rencana apa yang akan dilakukan :

Menanyakan imbas kenaikan harga BBM bagi

masyarakat.

Mengetahui perspektif pandangan mereka terhadap

kenaikan harga BBM.

Menganalisis kebutuhan yang diharapkan pasca

kenaikan harga BBM.

Menampung harapan mereka mengenai dampak kenaikan harga BBM.

Mengetahui dengan adanya kenaikan BBM apakah ikut berpengaruh juga terhadap

dagangan yang dijual

Janji Untuk Bertemu Siapa :

Bertemu dengan masyarakat menengah kebawah secara langsung yang merasakan

dampak besar dari kenaikan harga BBM.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 29

Page 30: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Tujuan :

Untuk mengobservasi cara pandang mereka terhadap kenaikan harga BBM yang

merupakan suatu masalah sosial yang dirasakan semua kalangan masyarakat.

3. Catatan Lapangan :

Kejadian-kejadian tingkah laku informan

Body language (gerak tubuh) dari Bapak ini menggambarkan kepasrahan rakyat

kecil yang tidak bisa melakukan apa-apa atas kenaikan BBM

Intonasi yang diucapkan lemas dan berargumen seadaanya.

Waktu :

Tanggal : 26 November 2014

Jam : 14.40 WIB

Keadaan Sekitar :

Tempat : Belakang Kampus Untirta

Kondisi : Ramai dengan banyak mahasiswa yang membeli dagangannya.

Rekontruksi Dialog

Peneliti : Maaf pak sebelumnya kami ingin tanya apakah bapak setuju dengan

kebijakan pemerintah menaikan harga BBM?

Informan : Ya bagaimana babang tidak setuju tapi tidak bisa protes apa-apa

neng.

Peneliti : Dengan adanya kebijakan kenaikan kan berpengaruh ya pak dengan

kebutuhan pokok sekarang, menurut bapak bagaimana ?

Informan : Ya sangat berpengaruh apalagi dengan dagangan. Berpengaruh juga

sama yang membelinya.

Peneliti : Kenaikan BBM ini apakah ada cara supaya bapak juga tidak

mengalami kerugian dalam berjualan untuk membeli bahan-bahan

pokoknya pak?

Informan : Ya saya tidak bisa menaikan harga jualan saya bisa-bisa tidak akan

laku. Paling saya kasih cara dengan mengurangi banyak makanan

yang saya jual.

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 30

Page 31: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Peneliti : Harapan bapak apakah sebaiknya BBM diturunkan atau bagaimana

pak ?

Informan : Ya saya berharapnya sih lebih baik diturunkan sajalah harga BBM

karena dengan kebihakan tersebut malah akan memberatkan

masyarakat kecil saja.

3.2 Tabel Pertanyaan Analisis Kenaikan

Nama Usia Pekerjaan Setuju Tidak Alasan

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 31

Page 32: Pengidentifikasian Masalah Sosial

setuju

1. Bapak Seri

2. Bapak Kaiman

50

45

Tukang Ojeg

Tukang Ojeg

1. Menyengsarakan rakyat kecil,

terutama dengan pekerjaan

saya sebagai tukang ojeg ini.

2. Mau bagimana lagi orang

sudah naik, kita hanya sebagai

tukang ojeg tidak punya hak

dalam bersuara.

3. Bapak

Burhanudin

40 Supir Angkot Dengan naiknya BBM otomatis

setoran naik, tarif angkot pun

naik, banyak penumpang

mengeluh saya juga bingung

apabila tidak menaikkan tarif

angkot yang ada saya rugi dan

nombok.

4. Bapak Daniel 45 Dosen swasta

dan Guru

SMP

Bagaimana ya disatu sisi devisa

negara yang defisit membuat

pemerintah harus menaikan harga

BBM, dengan menaiknya BBM

juga bisa membantu masyarakat

kecil dalam bidang pendidikan

dan kesehatan sesuai dengan

programnya bapak jokowi dengan

2000 kita bisa membantu saudara-

saudara kita yang kurang

pendidikan dan mensejahterakan

mereka dalam kesehatan.

5. Sdri.

Robiyanti

20 Mahasiswi

UNTIRTA

Kurang efektif karena dari dulu

BBM naik, namun tidak ada

perubahan kearah yang lebih baik,

dengan kebijakan menaikan harga

BBM apakah tidak ada kebijakan

lainnya dan apakah semua itu

sudah diperhitungkan dengan baik

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 32

Page 33: Pengidentifikasian Masalah Sosial

selagi masih ada solusi yang lain

kenapa tidak yang lain.

6. Sdri. Yayan 19 Mahasiswi

UNTIRTA

Tidak adanya transparansi dana

sehingga membuat rakyat

bertanya-tanya tentang naiknya

harga BBM sekarang ini, apakah

pemasukan kas negara hanya dari

BBM lantas kemana kah uang

pajak, seharusnya kita bisa

menggunakan uang pajak tersebut

dan meminimalisir pengeluaran-

pengeluaran yang tidak penting,

sehingga kenaikan BBM tidak

perlu terjadi.

7. Bapak Cecep 40 Dengan naiknya harga BBM,

semua bahan pokok naik, saya

bingung sebagai pedagang kecil

apabila saya menaikkan harga

dagangan saya yang ada saya

kehilangan pelanggan saya, saya

hanya bisa mengurangi porsinya

menjadi yang lebih sedikit untuk

menutupi kerugian.

BAB IV

PENUTUP

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 33

Page 34: Pengidentifikasian Masalah Sosial

4.1 Kesimpulan

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Pengidentifikasian Masalah Sosial

adalah suatu proses kegiatan mencari, menemukan, mengumpulkan, dan mencatat data

yang terkait dengan ketidaksesuaian atau kesenjangan antara perilaku dan keadaan yang

terjadi dalam komuniti masyarakat tertentu, yang dirasakan oleh semua lapisan

masyarakat dan memiliki pandangan yang berbeda terhadap suatu permasalahan. Dalam

makalah ini kami mengidentifikasi pandangan masyarakat tentang kenaikan BBM.Kami

mewawancara beberapa informan dari kalangan bawah maupun kalangan atas.

Dalam pengidentifikasian tersebut diperlukan adanya metode. Metode Pengumpulan

Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Ada tiga

teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.

Dampak kenaikan harga BBM bagi masyarakat memiliki 2 hal yang berbeda antar

masyarakat menengah keatas dan masyarakat menengah kebawah, berikut sedikit

pemaparan mengenai dua pendapat tersebut.

Kalangan menengah keatas, dalam menanggapi kenaikan harga BBM :

“Mensetujui dengan kebijakan pemerintah dalam menaikan harga BBM karena menerut

kalangan ini sangatlah baik dalam menunjang pembangunan baik dalam segi pendidikan,

infrastruktur dan kesehatan. Terjadi subsidi silang antara orang yang kurang mampu

dengan orang yang berkecukupan, selama ini prakteknya subsidi BBM hanya dinikmati

oleh kalangan berada dan tidak sesuai dengan TUPOKSI dana subsidi.”

Kalangan menengah kebawah, dalam menanggapi kenaikan harga BBM :

“ Tidak mensetujui, dengan kebijakan pemerintah dalam menaikan harga BBM, karena

menerut kalangan ini. Tidak efektif dalam membantu masyarakat, apalagi subsidi yang

diberikan pemerintah hanya Rp.400,000 / bulan itu tidak mencukupi dalam memenuhi

kebutuhan, karena kenaikan harga BBM mempengaruhi segala aspek yang menambah

mereka semakin tercekik dengan harga yang semakin melonjak.

DAFTAR PUSTAKA

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 34

Page 35: Pengidentifikasian Masalah Sosial

http://destidesya.blogspot.com/2012/10/pengertian-masalah-sosial-dan.html

http://rachmatul4212.wordpress.com/2013/01/28/teknik-pengumpulan-data-dalam-penelitian-

kuantitatif-dan-kualitatif/

http://minniedepu.blogspot.com/2013/08/kekurangan-kelelebihan-dari-observasi.html

http://harumikartini.weebly.com/smart/kelebihan-dan-kekurangan-berbagai-macam-teknik-

pengunpulan-data

http://educationesia.blogspot.com/2012/05/langkah-langkah-pengumpulan-data-dalam.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28557/3/Chapter%20II.pdf

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Alat dalam menjaring data:Berupa angket, berikut adalah contoh angket yang diberikan untuk informan:

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 35

Page 36: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Potret Informan

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

Pekerjaan :

Status Sosial :

Catatan Harian

Rencana apa yang akan dilakukan :

Janji Untuk Bertemu Siapa:

Tujuan:

Catatan Lapangan:

Kejadian-kejadian tingkah laku informan

Waktu :

Tanggal :

Jam :

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 36

FOTO

INFORMAN

Page 37: Pengidentifikasian Masalah Sosial

Keadaan Sekitar:

Tempat :

Kondisi :

Rekontruksi Dialog

ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 37